Bab I-IV. 2011docx

20
PT JASA MARGA (PERSERO), Tbk Lampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010 Tanggal : KONSEP MANUAL MANAJEMEN MUTU (M3) Status Revisi : 1 Halaman : 1 dari 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Dengan telah diberlakukannya Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, maka orientasi bisnis PT Jasa Marga (Persero) berubah dari yang semula sebagai regulator dan operator jalan tol, kini menjadi operator jalan tol yang memiliki masa konsesi. Serta sejak tahun 2007 PT Jasa Marga (Persero) telah menjadi perusahaan publik yang terbuka. Hal ini membawa konsekuensi harus menjadi perusahaan yang profesional dalam bidang pelayanan jalan tol. b. Bahwa sesuai visi dan misi bahwa PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dalam jangka panjang perusahaan memiliki sasaran menjadi pemimpin industri, memiliki daya saing, serta terus tumbuh dan berkembang. Untuk memastikan sukses bisnis hingga menjadi pemimpin industri, perusahaan berkomitmen terhadap kepuasan pelanggan melalui mutu. c. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu secara terus menerus sehingga mutu berperan secara signifikan dalam kinerja ekselen perusahaan, maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengembangkan sistem manajemen mutu yang merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan. Untuk itu Jasa Marga membuat Manual Manajemen Mutu sebagai pedoman penerapan sistem manajemen mutu pada berbagai bidang kegiatan pelayanan jalan tol dalam rangka mendukung kinerja ekselen perusahaan mencapai sasaran sebagai pemimpin industri. 1.2. Tujuan & Sasaran Manajemen Mutu adalah: a. Manajemen Mutu adalah: sistem manajemen yang fokus pada mutu dengan melibatkan seluruh sumber daya perusahaan untuk Manual Manajemen Mutu Page 1

Transcript of Bab I-IV. 2011docx

Page 1: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 1 dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

a. Dengan telah diberlakukannya Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, maka orientasi bisnis PT Jasa Marga (Persero) berubah dari yang semula sebagai regulator dan operator jalan tol, kini menjadi operator jalan tol yang memiliki masa konsesi. Serta sejak tahun 2007 PT Jasa Marga (Persero) telah menjadi perusahaan publik yang terbuka. Hal ini membawa konsekuensi harus menjadi perusahaan yang profesional dalam bidang pelayanan jalan tol.

b. Bahwa sesuai visi dan misi bahwa PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dalam jangka panjang perusahaan memiliki sasaran menjadi pemimpin industri, memiliki daya saing, serta terus tumbuh dan berkembang. Untuk memastikan sukses bisnis hingga menjadi pemimpin industri, perusahaan berkomitmen terhadap kepuasan pelanggan melalui mutu.

c. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu secara terus menerus sehingga mutu berperan secara signifikan dalam kinerja ekselen perusahaan, maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengembangkan sistem manajemen mutu yang merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan.

Untuk itu Jasa Marga membuat Manual Manajemen Mutu sebagai pedoman penerapan sistem manajemen mutu pada berbagai bidang kegiatan pelayanan jalan tol dalam rangka mendukung kinerja ekselen perusahaan mencapai sasaran sebagai pemimpin industri.

1.2. Tujuan & Sasaran Manajemen Mutu adalah: a. Manajemen Mutu adalah: sistem manajemen yang fokus pada mutu dengan

melibatkan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencapai kinerja perusahaan yang ekselen dalam jangka panjang melalui kepuasan pelanggan kepada pelanggan.

b. Tujuan Manajemen Mutu adalah: agar pengelolaan sumberdaya untuk peningkatan mutu perusahaan dapat berlangsung secara terstruktur dan sistematis sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kinerja ekselen perusahaan melalui penciptaan nilai bagi pelanggan.

c. Sasaran Manajemen Mutu adalah: untuk memastikan bahwa penerapan manajemen mutu di berbagai bidang kegiatan maupun berbagai tingkatan organisasi dapat bersinergi secara maksimal mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan.

Manual Manajemen Mutu Page 1

Page 2: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 2 dari 14

1.3. Penyebaran & Sosialisasi Manuala. Manajer atas bertanggungjawab atas sosialisasi dokumen ini dengan

berbagai cara seperti diskusi tatap muka, melalui media cetak & intranet dan sebagainya.

b. Setiap manajer unit kerja bertanggungjawab memastikan bahwa semua karyawan dan pekerja di lingkungan unit kerja tersebut memahami dan melaksanakan ketentuan dalam manual ini, kebijakan direksi, peraturan perusahaan serta berbagai pedoman terkait dengan manajemen mutu.

c. Setiap manajer dapat membuat petunjuk teknis penerapan mutu yang spesifik untuk di lingkungan kerjanya masing masing.

d. Wakil Manajemen Perusahaan Bidang Mutu bertanggungjawab memastikan penyebaran dan sosialisasi telah terlaksana secara effektif dengan menggunakan metode yang sesuai.

1.4. Profil Perusahaan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. di dirikan melalui Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1978 sebagai BUMN Penyelenggara Jalan Tol di Indonesia. Keberadaan perusahaan saat itu sesuai dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan. Jalan bebas hambatan pertama di Indonesia adalah Jalan Tol Jagorawi yang dioperasikan pada tanggal 1 Maret 1978, dimulai dengan ruas Jakarta-Cibinong sepanjang 27 Km.

Dengan telah diberlakukannya Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, telah merubah kegiatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sehingga bisa lebih fokus pada bisnis sebagai developer dan operator jalan tol.

Sampai dengan awal tahun 2008, jumlah panjang jalan tol yang dikelola adalah 531 km yang dikelola melalui 9 kantor cabang operasional dan 1 anak perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta.

Jumlah pegawai perusahaan adalah 5.407 orang yang terdiri dari 3827 orang karyawan operasional dan 1580 orang karyawan non operasional.

Manual Manajemen Mutu Page 2

Page 3: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 3 dari 14

BAB II

DEFINISI ISTILAH

1. Mutu (quality) adalah suatu kondisi dinamis terkait dengan produk, proses, jasa & lingkungan yang memenuhi harapan pelanggan.

2. Manajer adalah semua karyawan dengan jabatan satu tingkat dibawah Direksi hingga jabatan setingkat kepala sub bagian.

3. Manajemen Mutu (Total Quality Management/TQM) adalah suatu pendekatan dalam proses bisnis dengan memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan terus menerus pada semua aspek perusahaan.

4. Wakil Manajemen Bidang Mutu (Quality Manajemen Representatif) adalah manajer yang ditunjuk dan memiliki wewenang untuk melakukan tindakan dan berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal dalam hal mutu.

5. Kinerja Ekselen (excellence performance) adalah suatu kondisi daya saing perusahaan yang relatif lebih baik dibanding dengan perusahaan lain

6. Perusahaan adalah PT Jasa Marga (Persero) Terbuka.

7. Sistem Manajemen Mutu adalah rangkaian proses manajemen yang fokus pada mutu dan melibatkan seluruh sumber daya Perusahaan, untuk mencapai sukses bisnis jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi manfaat bagi perusahaan, karyawan dan pemegang saham.

8. Karyawan adalah Tenaga Kerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mempunyai Nomor Pokok Pegawai (NPP).

9. Pekerja adalah Tenaga Kerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang tidak mempunyai Nomor Pokok Pegawai (NPP)

10. Pelanggan Internal adalah Karyawan dan Tenaga Kerja yang terlibat dalam proses bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk, terkait dengan kegiatan melayani pemakai jalan.

11. Pelanggan Eksternal adalah pengguna jalan tol dan pihak lain yang bukan karyawan atau bagian dari organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang menerima pelayanan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

12. Unit Organisasi adalah unit kerja di lingkungan perusahaan yang terdiri dari: korporat, kantor pusat, cabang, proyek dan anak perusahaan.

Manual Manajemen Mutu Page 3

Page 4: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 4 dari 14

BAB III

SISTEM MANAJEMEN MUTU

3.1. Standar Mutu

Standar Mutu merupakan prasyarat utama proses maupun produk untuk dapat disebut sebagai bermutu.

Semua proses dan produk untuk mencapai sasaran perusahaan harus bermutu.

Mutu sebagai unsur utama kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal perusahaan. Standar mutu meliputi aspek , biaya, waktu, keselamatan dan etika dalam proses maupun hasil yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian sasaran mutu.

Standar Mutu meliputi lima aspek yaitu:1) Mutu Keselamatan (Quality of Safety); bahwa keselamatan adalah utama dalam

proses mutu.2) Mutu Waktu (Quality of Time); bahwa proses pelayanan harus tepat waktu. 3) Mutu Etika (Quality of Attitude); bahwa pelaku proses harus memiliki perilaku yang

baik sesuai tata nilai perusahaan. 4) Mutu Produk (Quality of PRoduct); bahwa produk perusahaan harus sesuai

dengan standar spesifikasi dan melebihi ekspektasi pelanggan.5) Mutu Biaya (Quality of CoSt); bahwa biaya untuk menghasilkan produk harus

efisien

Standar Mutu tersebut selanjutnya di sebut dengan STARS.

Manual Manajemen Mutu Page 4

Page 5: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 5 dari 14

3.2. Prinsip Utama Manajemen Mutu :

Untuk memenuhi persyaratan bermutu, selanjutnya Manajemen Mutu Jasa Marga memiliki 7 (tujuh) prinsip sebagai landasan pengembangan sistem manajemen mutu, yaitu :

a. KepemimpinanUntuk mencapai mutu yang berdaya saing tinggi, diperlukan pemimpin yang berorientasi masa depan, sehingga dapat memberi inspirasi, motivasi, sekaligus menjadi panutan bagi seluruh karyawan.

b. Menghargai Kepuasan Pelanggan:Perusahaan memahami bahwa mutu bersifat dinamis dan dinilai oleh pelanggan, karena itu perusahaan akan menghasilkan produk lebih dari yang diinginkan pelanggan serta berupaya mengantisipasi keinginan pelanggan dimasa yang akan datang.

c. Menghargai Karyawan & PekerjaPerusahaan melibatkan seluruh karyawan dalam proses mutu serta menciptakan lingkungan agar karyawan termotivasi untuk berinovasi oleh karena itu perusahaan akan meningkatkan kompetensi individu maupun kelompok.

d. Manajemen Berdasar Ilmu Pengetahuan dan DataPerusahaan menyadari bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring dengan dinamika masyarakat, oleh karena itu perusahaan akan menggunakan ilmu pengetahuan dan data pada analisis kebijakan dan pengambilan keputusan terkait dengan mutu dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan asas kekinian.

e. Perbaikan Berkelanjutan & InovasiPerusahaan melakukan perbaikan berkelanjutan secara sistematis yang terdiri dari proses perencanaan, penerapan, evaluasi dan tindak lanjut sehingga diharapkan terwujud proses pembelajaran yang dapat menghasilkan suatu inovasi, yaitu hal baru yang dapat meningkatkan mutu secara signifikan.

f. Pendekatan sistem untuk pengelolaanPerusahaan memahami bahwa proses mutu diyakini saling terkait satu dengan lainnya oleh karena itu untuk menghasilkan produk bermutu, maka semua proses harus efektif dan efisien serta bermutu.

g. Mitra yang juga berorientasi mutu Mitra adalah bagian dari rantai sistem proses mutu oleh karena itu mitra merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam menghasilkan produk yang bermutu.

Manual Manajemen Mutu Page 5

Page 6: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 6 dari 14

3.3. Struktur Sistem

Sistem Manajemen Mutu dibangun diatas landasan Tata Nilai Mutu dengan pilar 7 (tujuh) prinsip utama mutu serta mengacu pada standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2007. Berdasarkan hal tersebut sistem manajemen mutu memiliki 12 (dua belas) elemen yang kemudian disusun secara sistematis dengan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action).

Elemen Mutu adalah bagian sistem yang merupakan proses standar yang menjadi kerangka utama proses manajemen mutu di lingkungan perusahaan.

Elemen Mutu tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam proses mutu untuk mencapai sasaran mutu.

Gambar no. 1: Struktur Sistem Mutu

Pengembangan Sistem Manajemen Mutu diawali komitmen Pemimpin yang diwujudkan dalam bentuk Kebijakan Mutu tertulis yang kemudian menjadi dasar sekaligus inspirasi dari elemen manajemen mutu.

Sistem dimulai dengan perencanaan yaitu menetapkan sasaran dan merencanakan proses mutu. Proses yang baik selalu dimulai dengan rencana, strategi dan program untuk mencapai sasaran mutu. Termasuk dalam tahap ini pengorganisasian yang meliputi penetapan wakil manajemen, tanggungjawab, kewenangan dan komunikasi yang efektif.

Pada penerapan sistem maka perlu dilakukan pengaturan: sumber daya, pelatihan kompetensi dan awarness, komunikasi, dokumentasi serta persiapan dan pengendalian produk agar sistem manajemen mutu dapat berlangsung sesuai rencana.

Selanjutnya proses dan produk tidak hanya dikendalikan tetapi juga dipantau dengan cara: diukur secara berkala dan dianalisis serta dilakukan audit guna memastikan

Manual Manajemen Mutu Page 6

Page 7: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 7 dari 14

bahwa proses dan produk sesuai standar atau masih dalam batas koridor yang ditetapkan.

Hasil pengukuran dan analisis serta audit merupakan masukan sekaligus alasan untuk dilakukannya tinjauan manajemen yang menghasilkan keputusan tindak perbaikan berkelanjutan agar dapat dilakukan koreksi dan pencegahan sehingga proses dan produk yang tidak sesuai tidak terulang kembali.

3.4.Dokumentasi

Sistem manajemen mutu Jasa Marga akan memiliki sistem dokumentasi yang terdiri dari 6 (enam) tingkatan yaitu:

a. Kebijakan Mutub. Manual Mutuc. Pedomand. Prosedur Mutue. Instruksi Kerja Mutuf. Rekaman Mutu

Dokumentasi dilaksanakan secara terkendali, terpadu dan menyatu dengan sistem dokumentasi perusahaan lainnya. Sistem Dokumentasi & Rekaman harus selalu ditinjau ulang secara periodik.

3.5.Elemen Sistem Mutu

Elemen sebagai kerangka utama sistem manajemen mutu berisi kebijakan spesifik terkait dengan proses dan produk mutu yang juga memperhatikan karakteristik dan perilaku bisnis jalan tol.

Elemen sistem manajemen Manajemen Mutu tersebut tersebut adalah:

ELEMEN 1: KEPEMIMPINANSemua pemimpin disetiap tingkatan dalam perusahaan bertanggungjawab untuk mengarahkan dan membangun perilaku dan budaya untuk memenuhi persyaratan dalam rangka mencapai sasaran mutu. Direksi Jasa Marga menetapkan kebijakan mutu yang memuat sasaran mutu dan komitmen untuk melaksanakan prinsip mutu.

Semua pemimpin berperan memberikan keteladanan agar mutu dapat menjadi budaya. ELEMEN 2: PERENCANAAN Proses yang baik selalu dimulai dengan perencanaan yang berisi: sasaran, strategi dan program mutu.

Sasaran dan program mutu termasuk tolok ukur pencapaiannya ditetapkan secara sistematik untuk setiap unit organisasi: korporat hingga anak perusahaan, maupun untuk setiap tingkat jabatan: direktur hingga pelaksana.

Manual Manajemen Mutu Page 7

Page 8: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 8 dari 14

Penyusunan rencana mutu harus fokus untuk mencapai kepuasan pelanggan namun juga mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam penyediaan sumberdaya .

ELEMEN 3: PENGORGANISASIAN Pengorganisasian diperlukan untuk memastikan proses manajemen mutu dapat terkendali. Untuk itu harus ditetapkan: kriteria wakil manajemen, pembagian tugas, tanggungjawab serta kewenangan serta komunikasi yang efektif untuk masing masing unit organisasi.

Penanggungjawab mutu disetiap unit organisasi adalah pemimpin tertinggi di unit organisasi tersebut.

ELEMEN 4: SUMBER DAYA Perusahaan akan menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan, baik untuk tingkat korporat maupun tingkat unit organisasi. Kebutuhan sumberdaya ini mencakup manusia, dana, waktu, dan infrastruktur yang diperlukan dan harus dievaluasi secara berkala.

Penyediaan sumber daya manusia harus memperhatikan ketentuan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan K3.

ELEMEN 5: PELATIHAN, KOMPETENSI DAN KEPEDULIANSumber daya manusia yang disediakan untuk proses mutu harus dilakukan oleh personil yang memiliki kompetensi yaitu: pendidikan, ketrampilan serta pengalaman yang sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Untuk itu Perusahaan harus memastikan kompetensi tersebut dengan: pengenalan, pendidikan dan pelatihan serta menetapkan standar kompetensi tersebut yang dievaluasi secara berkala.

ELEMEN 6: KOMUNIKASI Komunikasi merupakan faktor penting dalam proses penyampaian informasi mutu sehingga dipahami dan mendapatkan dukungan semua pihak terkait sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Perusahaan harus menyiapkan infrastruktur sistem informasi manajemen dengan teknologi yang sesuai untuk efektifitas dan efisiensi sistem komunikasi.

ELEMEN 7: DOKUMENTASI Semua peraturan perundangan, kebijakan, kegiatan, prosedur, informasi, komunikasi dan rekaman didokumentasi secara sistematis agar dapat dengan mudah diakses, dikomunikasikan serta merupakan bukti yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi efektivitas sistem manajemen mutu.

Manual Manajemen Mutu Page 8

Page 9: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 9 dari 14

ELEMEN 8: PENGENDALIAN PRODUK Kegiatan pengoperasian jalan tol merupakan proses produksi jasa yang spesifik serta mengandung berbagai bahaya dan risiko baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu seluruh proses mutu harus dikelola dengan memperhatikan aspek perilaku pelanggan maupun pekerja.

Proses produksi maupun produk harus di kendalikan secara terstruktur dan sistematis, sejak perancangan, proses produksi hingga penyampaian kepada pelanggan untuk mencegah kesalahan dan ketidaksesuaian produk. ELEMEN 9 : PENGUKURAN DAN ANALISISPerusahaan mengukur secara berkala, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap proses dan produk. Untuk itu Perusahaan mengembangkan, menetapkan dan melaksanakan prosedur pemantauan, pengukuran, analisis serta pelaporan secara berkala dan mendokumentasikan hasilnya.

ELEMEN 10: AUDIT Audit Mutu baik internal maupun eksternal dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan kegiatan dan program sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk itu Perusahaan mengembangkan dan menetapkan prosedur audit berkala. Hasil audit didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

ELEMEN 11: PENINJAUAN MANAJEMEN Manajemen melakukan peninjauan ulang terhadap penerapan sistem manajemen secara berkala untuk memastikan kebijakan dan sasaran yang ditetapkan telah berjalan sesuai harapan.Peninjauan manajemen dipimpin langsung oleh penanggung jawab mutu disetiap unit organisasi sebagai wujud komitmen terhadap mutu.

Hasil peninjauan manajemen harus ditindaklanjuti dan dikendalikan untuk memastikan bahwa keputusan manajemen telah dilaksanakan sesuai rencana.

ELEMEN 12: PERBAIKAN BERKELANJUTAN

Perbaikan berkelanjutan merupakan tindak lanjut atas hasil peninjauan manajemen maupun atas inisiatif karyawan. Perbaikan merupakan upaya untuk menyesuaikan semua proses dan produk dengan perkembangan dan meningkatkan mutu secara terus menerus.

Pemimpin memotivasi dan memastikan bahwa perbaikan dan inovasi secara berkelanjutan yang telah distandarisasi akan dilakukan oleh karyawan secara bersama sama untuk: mencegah dan mengurangi potensi ketidaksesuaian serta meningkatkan kinerja mutu untuk memenuhi harapan pelanggan.

.

Manual Manajemen Mutu Page 9

Page 10: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 10 dari 14

BAB IV

PROSES KUNCI

4.1. Sasaran Mutu

Sesuai komitmen penciptaan nilai kepada pelanggan, maka perusahaan mewujudkannya dalam bentuk pelayanan terbaik demi kepuasan pelanggan.

Sasaran mutu merupakan persyaratan kualitas yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam rangka kepuasan pelanggan. Untuk itu perusahaan menetapkan Sasaran Mutu Jasa Marga adalah: Lancar, Aman & Nyaman. Kepuasan pelanggan dicapai dengan mengupayakan pelayanan yang diberikan melebihi keinginan pelanggan.

Upaya pencapaian sasaran mutu harus meliputi bidang bisnis inti yaitu Pelayanan Transaksi, Pelayanan Konstruksi dan Pelayanan Lalu Lintas, serta mempertimbangkan aspek bisnis yang lain yaitu aspek keuangan dan sumber daya manusia.

Selanjutnya, masing-masing unit organisasi akan menetapkan indikator utama maupun sekunder pencapaian sasaran mutu berikut nilai tolok ukurnya sesuai ketentuan perusahaan yang berlaku.

4.2. Pelayanan Kepada Pelanggan

Perusahaan menyadari bahwa pengguna jalan tol adalah konsumen jasa layanan jalan tol yang harus dilayani dengan cara yang terbaik agar mencapai kepuasan yang maksimal sehingga diharapkan loyal kepada perusahaan. Perusahaan akan fokus kepada pelanggan untuk memastikan kelangsungan bisnis perusahaan jangka panjang. Untuk itu perusahaan akan: 1) Secara rutin dan berkesinambungan menyelenggarakan komunikasi, sosialisasi

dan promosi dengan pelanggan melalui berbagai cara agar pelanggan dapat menyampaikan keiinginan dan harapannya serta perusahaan dapat menyampaikan upaya-upaya yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

2) Membuat dokumentasi dan identifikasi keinginan dan harapan pelanggan serta menyusun skala prioritas untuk dijadikan acuan dalam perencanaan dan kegiatan bisnis perusahaan.

3) Melakukan evaluasi, perbaikan dan inovasi secara berkesinambungan sehingga kepuasan pelanggan tetap terpenuhi.

4) Mematuhi serta menghormati semua ketentuan perundang undangan terkait dengan hak pelanggan sebagai pengguna jalan tol.

4.3. Organisasi

Perusahaan menyusun suatu organisasi mutu yang bertanggungjawab mengatur segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan mutu. Organisasi ini bersifat fungsional dengan struktur, kriteria susunan organisasi, tanggungjawab dan wewenang sebagai berikut:

Manual Manajemen Mutu Page 10

Page 11: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 11 dari 14

Tingkat Perusahaan Organisasi mutu di tingkat perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama. Perusahaan menunjuk seorang Wakil Manajemen Perusahaan Bidang Mutu (Quality Management Representatif) yang bertugas dan bertanggung jawab mewakili Direksi dalam kegiatan mutu. Wakil Manajemen Perusahaan adalah pemimpin senior setingkat Kepala Divisi /Biro yang memenuhi kriteria. Susunan pokok organisasi mutu terdiri dari: Wakil Manajemen Perusahaan, Sekretariat Mutu Perusahaan, Koordinator Bidang Kegiatan.

Tingkat Cabang Organisasi mutu di tingkat Cabang dipimpin oleh Kepala Cabang yang selanjutnya menunjuk seorang Wakil Manajemen Cabang Bidang Mutu (Quality Management Representatif) yang bertugas dan bertanggung mewakili Kepala Cabang dalam pelaksanaan mutu. Wakil Manajemen Cabang adalah manajer setingkat kepala bagian yang memenuhi kriteria. Susunan pokok organisasi mutu terdiri dari:Wakil Manajemen Cabang, Sekretariat Mutu Cabang, Koordinator Bidang Kegiatan

4.4. Sumber Daya Manusia

Perusahaan akan menyediakan sumberdaya yang cukup untuk menjamin proses mutu dapat berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku. Sumberdaya dimaksud meliputi: peralatan dan teknologi, biaya, manusia dan sebagainya yang dibutuhkan untuk tercapainya sasaran mutu. Sumberdaya manusia adalah sumber daya terpenting dalam proses mutu. Perusahaan mendorong setiap Karyawan dan Pekerja untuk meningkatkan kompetensi melalui penguasaan ilmu pengetahuan & ketrampilan sehingga dapat melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan inovasi.

Untuk itu perusahaan akan menyelenggarakan pelatihan dan berbagai upaya lainnya yang sesuai untuk memenuhi ketentuan tersebut diatas.

Sumber daya tersebut diatas akan dikelola secara terpadu dengan memperhatikan prinsip: transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, kemandirian dan kewajaran. Peningkatan mutu & perbaikan di lakukan secara bersama sama sehingga dapat memberikan hasil signifikan bagi perusahaan.

4.5. Peninjauan Manajemen

Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanaan sistem mutu di Perusahaan maka manajemen akan melakukan peninjauan ulang minimal sekali selama kurun waktu 6 (enam ) bulan atau sesuai dengan kebutuhan untuk tingkat perusahaan dan 3 (tiga) bulan atau sesuai kebutuhan untuk tingkat cabang. Manajemen Representatif bertanggung jawab menyelenggarakan dan menyusun jadwal kegiatan peninjauan manajemen eksekutif.

Manual Manajemen Mutu Page 11

Page 12: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 12 dari 14

Peninjauan manajemen eksekutif membahas hal-hal sebagai berikut:1) Evaluasi kinerja manajemen, termasuk pencapaian kebijakan mutu dan sasaran

mutu dan lainnya2) Pengkajian terhadap proses dan hasil: audit mutu, tindakan perbaikan dan

pencegahan, penanganan pemakai jalan, produk yang menyimpang serta semua hal yang terkait dengan pemenuhan kepuasan pemakai jalan.

Untuk memenuhi ketentuan diatas maka manajemen akan menetapkan dokumen yang spesifik mengatur mengenai: sasaran mutu dan tolok ukur pencapaiannya, proses peninjauan manajemen dan tindak lanjutnya dan kegiatan lainnya yang signifikan mempengaruhi efektivitas proses mutu di perusahaan.

Perusahaan menetapkan sistem manajemen mutu yang terdokumentasi dalam usaha mencapai sasaran mutu, untuk menjamin agar semua yang diberikan dapat dikendalikan secara konsisten dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Untuk kebutuhan standarisasi minimal dokumentasi sistem mutu diberbagai unit kerja, maka Manajemen Representatif Perusahaan akan menetapkan pedoman dokumen sistem mutu.

4.6. Perbaikan Mutu Berkelanjutan & Inovasi

Salah satu prinsip manajemen mutu adalah dengan melakukan perbaikan berkelanjutan secara sistematis. Oleh karena itu proses perbaikan perlu dilakukan secara terencana, dengan metode yang tepat dan dilakukan oleh tim yang memiliki pengetahuan yang memadai.

Agar memberikan dampak dan kontribusi yang signifikan kepada perbaikan kinerja perusahaan, maka kegiatan perbaikan berkelanjutan dan inovasi perlu dilakukan secara bersama sama oleh segenap karyawan perusahaan.

Apabila kegiatan perbaikan berkelanjutan diharapkan menjadi fokus para manajer bawah dan pelaksana, maka inovasi sebagai penciptaan hal baru sehingga mengakibatkan perubahan proses kerja yang signifikan diharapkan menjadi fokus manajer tengah dan atas.

Perusahaan akan memfasilitasi perbaikan dan memberikan penghargaan bagi hasil karya mutu dari kegiatan perbaikan berkelanjutan maupun inovasi.

4.7. Temu Karya Mutu

Sebagai wujud penghargaan kepada karyawan atas pencapaian kinerja mutu, maka perusahaan menyelenggarakan Temu Karya Mutu. Kegiatan ini akan diselenggarakan sekali dalam setahun dan dikaitkan dengan hari ulang tahun perusahaan.

Adapun tujuan Temu Karya Mutu adalah sebagai sarana untuk :1) mempromosikan karya mutu 2) berbagi pengetahuan dan pengalaman 3) pemberian apresiasi kepada para pegiat mutu

Manual Manajemen Mutu Page 12

Page 13: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 13 dari 14

Selain itu Temu Karya Mutu merupakan barometer untuk melihat perkembangan kegiatan perbaikan, peningkatan dan inovasi yang telah dihasilkan dan sejauh mana hasil karya perbaikan mutu dapat diterapkan di lingkungan perusahaan dan berkontribusi pada kinerja ekselen perusahaan.

4.8. Standarisasi Mutu

1. Standarisasi mutu dilakukan untuk menjamin konsistensi penerapan hasil perbaikan dan inovasi.

2. Seluruh hasil karya perbaikan dan inovasi yang telah teruji akan distandarisasi.

3. Pengadaan barang dan jasa yang mempengaruhi pelayanan juga akan distandarisasi agar kualitasnya benar-benar terjamin.

Manual Manajemen Mutu Page 13

Page 14: Bab I-IV. 2011docx

PT JASA MARGA (PERSERO), TbkLampiran SK Direksi No: /KPTS JM/ 2010

Tanggal :

KONSEPMANUAL MANAJEMEN MUTU (M3)

Status Revisi : 1

Halaman : 14 dari 14

BAB V

PENUTUP

5.1 Peralihan

Dengan diberlakukannya Manual Mutu Perusahaan ini maka semua ketentuan yang terbit dan diberlakukan sebelum ini, setelah dinyatakan dengan Keputusan Direksi tidak berlaku, agar tidak dijadikan acuan dalam manajemen mutu.

Semua dokumen mutu dan ketentuan yang ada perlu dilakukan penyesuaian dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam Manual Mutu ini. Semua pengaturan, penerapan dan kegiatan mutu yang tidak sesuai atau tidak mendukung sistem maupun kebijakan yang ada harus disesuaikan dengan Manual Mutu ini paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak diberlakukannya ketentuan ini. Perubahan dan penyesuaian dokumen mutu yang ada harus disetujui dan disahkan melalui Rapat Tinjauan Manajemen di masing masing cabang, anak perusahaan atau unit organisasi.

5.2 Tindak Lanjut

Kebijakan Mutu Jasa Marga yang telah ditetapkan oleh perusahaan berlaku untuk lingkungan unit organisasi perusahaan: korporat, kantor pusat, cabang dan proyek. Unit organisasi tersebut dapat memaknai Kebijakan Mutu tersebut untuk disesuaikan dengan karakter dan kekhususan dimasing masing unit organisasi.

Khusus untuk anak perusahaan dapat menetapkan Kebijakan Mutu tersendiri dengan fokus yang sama sesuai sasaran mutu yaitu: Lancar, Aman dan Nyaman.

Untuk memastikan pencapaian sasaran mutu dan terlaksananya proses mutu sesuai ketentuan tersebut diatas maka perlu segera disusun pedoman, prosedur, instruksi kerja, formulir dan rekaman mutu.

Manual Manajemen Mutu Page 14