Bab i Eritrosit, Bab II Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi

download Bab i Eritrosit, Bab II Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi

of 54

description

Bab i Eritrosit, Bab II Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi

Transcript of Bab i Eritrosit, Bab II Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi

  • Sel Darah MerahFungsi Utama :Mengangkut Hemoglobin (mengangkut O2 dari paru paru ke Jaringan)Mengandung banyak Karbonikanhidrase (sehingga meningkatkan kecepatan reaksi bolak balik antara CO2 dan air) Cepatnya reaksi ini membuat air dalamdarah dapat bereaksi dengan banyak CO2 dan mengangkutnya dari jarungan ke paru paru dalam bentuk Ion karbohidrat (HCO3) 3. Hemoglobin dalam eritrocit merupakan dapar Asam-basa

    MorfologiBentuk : Lempeng bikonkafDiameter 7,8 m, ketebalan bagian yang paling tebal 2,5 m dan bagian tengah 1mVolume rata rata 90 - 95 m3 Konsentrasi Eritrosit dalam darah : 5.200.000 300.000 | mm-3 : 4.700.000 300.000 | mm-3Eritrosit mampu mengkonsentrasikan Hb dalam cairan sel sekitar 34 gr| dalam sel.Hematokrit (Persentase Eritrosit dalam darah) n = 40 -45 %Maka Hb pada laki-laki = 16 gr|dl Hb Pada wanita = 14 gr|dl

  • 1 gr Hb berikatan dengan 1,39 ml O2 maka untuk 16 gr|dl Hb ~ 22 ml O2 yang dapat dibawa dalam btk gabungan dengan Hemoglobin tiap dl darah pada Untuk 14 gr|dl Hb ~ 19 ml O2Produksi Sel Darah Merah Mingo pertama embrio, sel darah merah primitive berinti diproduksi dalam Yolk soe Trimester II gestasi : diproduksi di hati, limpa dan Limfonodus Trimester II dst : diproduksi di sumsum tulangNeonatal s/d 5 th: diproduksi disemua sumsum tulang> 5 th s/d 20 th: diproduksi di sumsum tulang panjang, tulang membranosa a.l : Vertebrae, sternum, costae dll>20 th : diproduksi sumsum tulang membranosa sajaPembentukan sel darah merah Oksigenisasi jaringan adalah pengatur dasar dari produksi Eritrosit. Setiap keadaan yang menyebabkan transportasi O2 ke jaringan kecepatan produksi Eritrosit.Ex : Anemia Daerah daerah yang tinggi, olk jumlah O2 diudara sangat rendah Kecepatan produksi sel darah merah bergantung pada kemampuan fungsional sel untuk mengangkut O2 kejaringan

  • Eritropoetin

    Fungsi : merangsang produksi sel darah merah. Pembentukan Erotropoetin adalah sebagai respon terhadap hipoksia . Eritropoetin merupakan glikoprotein dengan B : 34.000 Tempat pembentukannya 90 % di ginjal, 10 % di hati.Rangsangan Produksi Eritropoetin :Kekurangan Suplai O2 pada sel sel tubular ginjal.Rangsangan Epinefrin, norepinefin dan prostaglandinPengaruh utama Eritripoetin adalah: Merangsang produksi proeritroblast dari sel sel stem Hemopoetik sum sum tulang

  • Sel Induk Multipotensial di Sumsum tulangSel Induk Unipotensial seri EritrositSel ProeritroblastSel ini membentuk DNA yang diperlukan untuk 3-4 x mitosis bila selama pemeatngan tidak ada gangguan maka tiap-tiap sel proeritroblast akan menghasilkan 16 EritrocitBasofil EritroblastPolikromatofil EritroblastOrtokromatik EritroblastRetikulositEritrositDiferensiasiDiferensiasi (dirangsang oleh Eritropoetin )

  • Fungsi Mekanisme EritropoetinGinjal EritropoetinSel sel Sistem HemopoetikProeritroblastEritrositOksigenisasi jaringanMenurun o/k :Volume darah rendahAnemiaHemoglobin rendahAliran darah jelekPenyakit Paru paruSelama terjadi diferensiasi dari sel proeritroblast 72 jam Eritrosit muda 24 jam eritrosit dewasa. Terjadi perubahan perubahan morfologi :Ukuran sel makin kecil akibat mengecilnya inti selInti sel makin padat dan akhirnya dikeluarkan pada tk eritroblast Ortpkromatik.Dalam sitoplasma dibtk Hb yg diikuti dengan hilangnya RNA dalam sitoplasma sel

    Selama diferensiasi 10 % sel gagal berkembang dan mengalami fagositosis oleh makrofag

  • Vitamin B12 dan Asam FolatVitamin B12 dan Asam Folat berpeperan pada pembentukan DNA yaitu pada pembentukan Timidin Trifosfat.Defisiensi Vit B12 & Asam FolatPenurunan Sintesis DNAKegagalan Pematangan dan Pembelahan intiTerbentuk Eritroblast yang gagal berproliferasi dan berukuran besar (makrositer) dan dengan membran yang tipis. Bila sel tersebut masuk pembuluh darah maka sec normal mampu mengangkut O2 tetapi rapuh sehingga masa hidupnya pendek.Contoh Pada Anemia PernisiosaAkibat Defisiensi Vit B12 (Kegagaln Pematangan). Dasar kelainan tersebut adalah Atrofi mukosa lambung sehingga terjadi defisiensi cairan lambung. Sel parietal pada gaster mengekresi glikoprotein (faktor Intrinsik) yang bergabung dengan B12 dari makanan sehingga Vut B12 dapat diabsirsi oleh usus dan dalam keadaan terikat ini Vit. B12 terlindung dari pencernaan oleh enzim Gastro Intestinal. Vit B12 ini disimpan dihati dan dilepas secara lambat bila dibutuhkan oleh sumsum tulang dan jaringan tubuh lain 3000 gr sedang yang dibutuhkan untuk pematangan sel darah merah normal adalah 1 3 gr

  • Asam Folat (As. Pteroilglutamat) normal ditemukan pada hati, sayuran hijau dan buah buahan,tetapi mudah hancur selama pemasakan gangguan absori asam folat dan Vit B12 contohnya pada gangguan GIT yaitu SPRUE DISEASE SINTESIS Hemoglobin (Hb)Suksinil ko A (dibentuk pada siklus krebs) + glisinMolekul pirol4 Molekul pirol bergabung(Besi) Fe Protoporfirin IX+HEMEGlobin+Rantai Hemoglobin ( 4 rantai :,,,)Karena setiap rantai punya 4 atom besi yang masing masing bisa berikatan dengan 1 molekul O2 sehingga terdapat 4 molekul O2 ( 8 Atom Oksigen ). Hemoglobin A (dewasa) t.a 2 rantai dan 2 rantai . Sifat rantai hemoglobin (Ikatan heme + globin) menentukan afinitas ikatan dengan O2. gangguan dalam produksi globin akan tebentuk eritrosit yang disebut : target Sel.

  • Metabolisme Besi (Fe)Absorbsi Fe di GI Tract Hati mengekresi Apotransferin ( globulin) ke empedu, mengalir ke duodenum, di yeyenum Apotransferin + Besi bebas (Fe) atau mioglobin, hemoglobin dari makanan TransferinAkan berkaitan dengan reseptor membran sel epitel usus dengan cara pinositosis diabsobsi dan dilepas diplasma dalam bentuk transferin plasma

  • Bilirubin (diekresi)Hemoglobin dicerna oleh makrofog monositSel darah merah akan dihancurkanFe (Besi bebas)MakrofogJaringanFeritin (besi cadangan)Fe + protein (apoferitin)Besi bebas (Fe)HemosiderinHemeEnzimTransferin PlasmaDarahEritrositMasuk ke dalam eritroblast (endositosis) ke mitokondria(Fe + Protoporfirin)Heme + GlobinHemoglobinKehilangan darahDiabsorbsi dan usus halus

  • Jumlah total besi dalam tubuh : 4 5 gr 4 %1 %0,1 %15 30 %: Mioglobin: Senyawa heme: Transferin plasma: Feritin didalam RES dan HatiBila besi dalam plasma darah rendah besi mudah dilepaskan dari feritin atau hemosiderin diangkut plasma dalam bentuk transferin masuk kedalam eritoblast ke mitokondriaGangguan pemasukan Fe ke Eritroblast mengakibatkan pembentukan Eritrosit dengan sitoplasma yang sedikit (mikrositer) dan kadar Hemoglobin rendah (Hypokrom)

  • Penguraian Sel Darah Merah(n) Eritrocit bersikulasi 120 hariWalaupun eritrocit matur tidak punya inti, mitokondria dan retikulum endoplasma, tapi punya enzim enzim sitoplasma untuk metabolisme glukosa, adenosin trifosfat (ATP) dan Nikotinamid adenin dinukleotida fosfat(NADPH) yang punya fungsi :Mempertahankan kelenturan membran selMempertahankan pengangkutan ion-ion melalui membranMempertahankan besi hemoglobin sel agar tetap dalam bentuk feroMencegah Oksidasi protein dalam sel darah merahSistem metabolik Eritrosit ini makin lama makin kurang aktif sehingga sel manjadirapuh begitu sel darah merah rapuh masuk/melewati tempat yang sempit dalam sirkulasi maka mudah pecahEx : Ruangan antara struktur trabekula pulpa merah lienalis, lebarnya 3 m dibagikan lebar sel darah merah 8 m

  • ANEMIAAnemia berdasar penyabab Fisiologinya :Anemia akibat kehilangan darah Pada Perdarahan Cepat Cairan plasma diganti dalam waktu 1 3 hr (n) Konsentrasi sel darah merah (n) 3 4 mingguPada perdarahan kronisKemampuan absorbsi Fe dari usus halus tidak bisa mengimbangi perdarahan yang terjadi terbentuk sel darah merah yang mengandung sedikit Hemoglobin (Anemia Mikrositik Hipokromik)Anemia AplastikAplasi sum sum tulang : tidak berfungsinya sumsum tulang o.k. Radiasi sinar bahan bahan kimia, obat obatan dll.

  • Anemia Megaloblastik pada Anemia PernisiosaTerjadi o.k. defisiemsi Vit B12 dan Asam Folat atau faktor Intrinsik pada gaster akibat penyakit / gangguan pada GI tract, misal atrofi mukosa lambung, gastrektomi, Sprue disease. Hal ini terjadi o.k. Eritroblast tidak bisa berproliferasi dengan cepat sehinggga sel tumbuh terlalu besar, berbentuk aneh dengan membran sel yang rapuhAnemia HemolitikSel darah merah terdiri atas bermacam macam sel yang abnormal, bersifat rapuh sehingga mudah robek sewaktu melewati kapiler terutama pada lien.Ex : Sferositosis herediter : Eritrosit sangat kecil, berbentuk sferis Sickle cell anemia (anemia sel sabit)Eritrosit mengandung Hb S o/k rantai yang ab(n) sehingga bila Hb ini terpapar O2 kadar rendah akan mengendap menjadi kristal kristal panjang didalam sel darah merah. Eritroblastosis FetalisEritrosist Rh+ pada janin diserang oleh antibodi darah ibu dengan Rh-. Antibodi ini menyebabkan selsel menjadi rapuh dan robek sehingga anak lahir dengan anemia.

  • Pengaruh Anemia Terhadap SirkulasiPada anemia berat Viskositas darah tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh perifer jumlah darah mengalir melalui jaringan masuk kejantung.Hipoksia yang terjadi o/k transport O2 ke jaringan oleh darah pembuluh darah perifer berdilatasi jumlah darah yang kembali ke jnatung akibat 1 & 2 Beban jantung Pada saat kebutuhan O2 jaringan meningkat misal beraktifitas, terjadi hipoksia jaringan menyebabkan beban kerja jantung semakin meningkat maka dapat terjadi gagal jantung akut.

  • PolicitemiaPoliecitemia SekunderTerjadi kapanpun bila jaringan mengalami hipoksia akibat terlalu sedikitnya O2 dalam atmosfer.Misalnya -Pada ketinggian 14.000 s/d 17.000 kaki. -Gagalnya pengiriman O2 kejaringan pada gagal jantung. Pada kondisi ini jumlah Eritrosit naik hingga 6 -7 juta|mm3. Policitemia Vera (Eritremia)Disebabkan ada penyimpangan gen pada sel hemositoblastik. Sel blast tidak berhenti menghasilkan sel darah merah merah walau telah terdapat banyak sel.Jumlah Eritrosit naik hingga 7 8 juta |mm3. Ht = 60%Pengaruh Policitemia pada sirkulasiPada Policitemia Volume darah Venous Return 1&2 menyebabkan curah jantung tidak berbeda dari (n)Pada Policitemia Viskositas darah aliran darah di pembuluh darah melambat kecepatan aliran balik vena

  • Resistensi Tubuh Terhadap InfeksiSistem Khusus untuk memberantas bahan Infeksius & toksik terdiri atas :Leukosit darahSel sel jaringan yang berasal dari leukosit. Sel sel ini bekerja sama melalui 2 cara mencegah penyakit yakni :Merusak bahan bahan yang menyerbu (masuk ke tubuh) melalui proses Fagositosis.Membentuk Antibody & Limfosit yang peka, salah satu atau keduanya dapat menghancurkan atau membuat penyerbu manjadi tidak aktif.

  • LEUKOSITDibentuk disum sum tulang : Granulosit, monosit & Limfosit.Dibentuk di jaringan Limfe : Limfosit & sel sel Plasma

    Sifat sifat umum LeukositLeukosit berjumlah 7000 sel / lt darah terdiri atas :Neutrofil PMN 62 %Eusinofil PMN 2,3 %Basofil PMN 0,4 %Monosit 5,3 %Limfosit 30 %

  • Granulosit & monosit melindungi tubuh terhadap Organisme penyerbu dengan cara mencernanya melalui Fagositosis.Limfosit & Sel Plasma Berhubungan dengan Sistem ImunGranulosit & monosit hanya ditemukan di sum-sum tulang disimpan sampai mereka diperlukan di sistem sirkulasi. Bila kebutuhan meningkat, berbagai faktor dapat merangsang pelepasan granulosit sampai 3x lipat dari jumlah yang disimpan dalam sum-sum tulang (persediaan untuk 6 hari)Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sum-sum tulang normalnya 4 8 jam dalam sirkulasi & 4 5 hari dalam jaringan. Tetapi pada infeksi jaringan yang berat masa hidupnya berkurang karena granulosit dengan cepat menuju daerah infeksi, melakukan fungsinya & selanjutnya dimusnahkan

  • Masa edar monosit 10 20 jam dalam sirkulasi & melalui membran kapiler masuk kedalam jaringan & ukuran selnya membesar manjadi makrofog jaringan setelah berada dalam bentuk ini maka sel tersebut dapat hidup berbulan atau tahun sampai dimusnahkan karena melakukan fungsi fagositik.

    Limfosit & sel Plasma t.u diproduksi dalam organ Limfoid antara lain : Klnj Limfe, Limpa, Tonsil, Sum-sum tulang & Plequs Peyeri epitel dinding usus, dan sedikit limfosit yang secara temporer diangkut dalam aliran darah.

    Limfosit memasuki sistem sirkulasi bersama dengan pengaliran limfe dari jaringan Limfoid lain, setelah beberapa jam limfosit masuk kejaringan dengan cara diapedesis & selanjutnya kembali mamasuki pembuluh limfe kembali kejaringan limfoid & darah. Masa hidup limfosit berminggu minggu s/d bertahun.

  • Sifat Pertahanan Neutrofil & makrofogFungsi neutrofil & makrofog t.u untuk menghacurkan bakteri, Virus, & bahan bahan merugikan yang menyerbu masuk kedalam tubuh.Leukosit memasuki ruang jaringan dengan cara diapedesis.Waktu melalui pori-pori kapiler neutrofil & monosit dapat terperas dengan cara diapedesis, walau ukuran Pori-pori tersebut lebih kecil dari pada leukosit tetapi sel tsb dapat melewatinya.Dimulai dari sebagian kecil dari leukosit meluncur melewati pori-pori pembuluh darah & bagian kecil tsb berkonstriksi sesuai ukuran pori sehingga seluruh bagian leukosit dapat melawati pori-pori tersebut.

    Leukosit bergeran melawati ruang jaringan dengan gerakan Amoboid.Gerakan timbul dari peristiwa Eksositosis yang berlangsung terus menerus sehingga terbentuk membran sel baru pada ujung depan (Pseudopodia) & sisa sel bergerak menuju pseudopodia tersebut. Kecepatan bergerak sel tesbut antara 40 m|mnt.

  • Leukosit tertarik kearah area jaringan yang meradang dengan cara kemotaksisBahan kimia jaringan yang dapat menyebabkan neutrofil & makrofog bergerak menuju sumber bahan kimia (kemotoksis). Bahan bahan tersebut adalah :Beberapa racun yang dikeluarkan oleh bakteriProduk degeneratif dari jaringan yang meradang itu sendiriProduk reaksi dari kompleks komplemen yang diaktifkan dalam jaringan yang meradang.Produk reaksi yang disebabkan oleh pembekuan plasma dalam area yang meradang.Proses kemotaksis bergantung pada perbedaan kensentrasi bahan bahan kemotaksis. Kemotaksis ini efektif sampai jarak 100m dari jaringan yang meradang

  • FAGOSITOSISFungsi terpenting dari neutrofil & makrofog adalah Fagositosis yang berarti pencernaan seluler terhadap bahan yang menggangu. Terjadi atau tidak fagositosis bergantung pada :Struktur alami jaringan memiliki permukaan halus yang akan menahan fagositosis. Jika permukaan jaringan menjadi kasar maka kecenderungan fagositosisBahan alami tubuh mempunyai selubung protein pelindung yang menolak sel-sel fagosit. Jika jaringan mati atau pada partikel asing tidak punya selubung pelindung sehingga menjadi subjek fagositosis.Tubuh mempunyai kemampuan khusus untuk mengenali bahan-bahan asing tersebut (antibody) dengan cara : Antibody melekat pada membran bakteri sehingga bakteri menjadi rentan terhadap fagositosis.Molekul antibody bergabung dengan C3 komplemen & melekatkan diri pada reseptor dimembran sel fagosit (opsonisasi)

  • Fagosit oleh NetrofilNetrofil mendekati partikel asing menonjolkan pseudopodia kesekeliling partikel. Pseudopodia bertemu satu sama lain pada sisi berlawanan & bergabung sehingga tercipta ruangan tertutup berisi partikel asing yang sudah difagosit. Ruangan ini berinvaginasi kerongga sitoplasma & melepaskan diri membentuk gelembung fagositik yang mengapung bebas (fagosan didalam sitoplasma). Sebuah netrofil bisa memfagositosis 5 20 bakteri sebelum sel netrofil sendiri menjadi inaktif (mati)

  • Fagosit oleh makrofogBila diaktifkan oleh sistem imun merupakan sel fagosit yang lebih kuat daripada netrofil. Mampu memfagositosis 100 bakteri. Makrofog juga mampu menelan partikel yang lebih besar, misal : Eritrosit & Parasit malaria. Setelah merusak partikel, makrofog mengeluarkan produk residu & bertahan sampai berbulan bulan.Segera setelah partikel asing difagositosis, lisosom & granula sitoplasmik lain datang bersentuhan dengan gelembung fagosistik (fagosom) & membrannya menjadi satu dengan membran gelembung & membuang banyak Enzim pencernaan serta bahan bakterisidal kedalam gelembung (gelembung pencernaan) sehingga dimulailah proses pencernaan partikel yang sudah difagositosis.

  • Netrofil & makrofog mempunyai lisoson yang berisi enzimproteolitik yang dipakai mencerna bakteri & protein asing. Lisosom makrofog mangandung lipase yang mencerna membran lipid tebal pada bakteri tersebut. Selain mencerna bakteri dalam fagosom, netrofil & makrofog juga mengandung bahan bakterisidal yang membunuh sebagian besar bakteri. Bahan pembunuh tersebut adalah hasil bahan pengoksidasi kuat yang dibentuk oleh enzim membran fagosom atau organel khusus (peroksisom)Bahan-bahan Pengoksidasi tersebut adalah :Superoksoda (O2-)Hidrogen Peroksida (H2O2)Ion ion hidroksil (OH -)

  • Contoh ez.Lisosom yaitu : Mieloperoksidase yang mengkatalisis reaksi antara H2O2 dan Ion ion Clorida membentuk hipoklorit yang bersifat bakterisidal.Tetapi beberapa bakteri, ex : Basilus tuberkel mempunyai pelindung yang resisten terhadap pencernaan oleh lisosom juga mengekresikan substansi yang tahan terhadap efek pembunuhan dari netrafil & makrofog.Ini terutama bakteri bakteri yang menyebabkan infeksi kronis.

  • Sistem Makrofog MonositAdalah : Kombinasi Monosit, makrofog mobile, makrofog terfiksasi dijaringan & beberapa sel endotel dalam sumsum tulang, limpa & nodus limfe

    Makrofog Jaringan dalam kulit & jaringan Subkutan (Histiosit) Bila infeksi dimulai dijaringan subkutan timbul peradangan setempat, maka makrofog jaringan membelah insitu & melakukan fungsinya menyerbu & menghancurkan agen penginfeksi.

    Makrofog dalam Nodus Limfe Partikel asing yang masuk kedarah & melewati membran kapiler akan masuk kedalam cairan limfe & mengalir melalui pembuluh limfe menuju nodus limfe. Partikel ini akan terjebak didalam sinus medularis limfe yang dibentengi oleh makrofog jaringan.

  • Makrofog Alveoli dalam Paru-Paru :Organisme asing yang masuk melalui pernafasan ke paru-paru akan dihalangi oleh makrofog. Jaringan yang tersedia sebagai komponen yang menyatu pada dinding alveolus & memfagisitosis partikel yang terjerat di alveoli, kemudian dicerna & dikeluarkan melalui cairan limfe atau bila partikel tidak dapat dicerna maka makrofog membentuk kapsul sel raksasa yang mengelilingi partikel (Basil tuberkel, Partikel debu silika, partikel carbon) yang pelan-pelan dapat dilarutkan.Makrofog dalam Sinus Hati (Sel Kupffer)Bakteri yang masuk melalui saluran cerna akan melewati mukosa Gastrointestinal darah sirkulasi portal hepar, melintasi sinus hepatika yang dibatasi oleh makrofog jaringan (sel kupffer) yang membentuk sistem filtasi khusus yang efektif masuk kesirkulasi umum

  • Makrofog dalam limpa & Sumsum tulang

    Bila partikel asing sampai masuk kesirkulasi umum maka masih ada pertahanan lain oleh sistem makrofag jaringan yakni makrofog limpa & sumsum tulang. Prosesnya sama seperti yang terjadi pada nodus limfe tetapi yang mengalir diantara ruang jaringan limpa adalah darah bukan cairan limfe.

    Arteri kecil menembus kapsul limpa masuk kepulpa limpa menjadi kapiler kecil berpori sel darah utuh keluar dari kapiler kekorda pulpa merahdarah terperas melalui anyaman trabekula korda pulpa merah (banyak mengandung makrofag)Melalui dinding endotel sinus venosus( banyak mengandung makrofag) masuk kevena kembali kesirkulasi umum

  • Peradangan serta fungsi netrofil & makrofogBakteri, trauma, bahan kimia & panas menyebabkan luka pada jaringan yang akan melepaskan substansi yang menyebabkan perubahan sekunder dalam jaringan.Tanda tanda peradangan :Vasodilatasi Pembuluh darah lokalPeningkatan permeabilitas kapilerPembekuan cairan dalam ruang interstitial oleh karena fibrinogen & protein lain yang bocor dari kapiler.4. Migrasi granulasi & monosit kedalam jaringan5. Pembengkakann sel jaringan

  • Ini terjadi sebagai reaksi dari produk jaringan yang dilepaskan yaitu :

    Histamin, bradikinin, prostaglandin, produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah & berbagai substansi hormonl (Limfokin) yang dilepas oleh sel tersentisasi

    Substansi substansi ini akan mengaktifkan sistem Makrofag

    Pembatasan (Walling Off) efek peradangan Akibat pertama peradangan adalah pembatasan area yang terluka dari jaringan yang tidak meradang dengan cara pembentukan bekuan fibrinogen yang membatasi ruang jaringan & cairan limfatik dalam daerah yang meradang sehingga sedikit saja cairan yang dapat melintasi ruangan yang tujuannya menunda penyebaran bakteri & produk toksis

  • Intensitas proses peradangan sesuai derajat luka jaringan .Contoh:Stalifokokus masuk Jaringan melepaskan toksin yang mematikan sel sehinggaPeradangan berlangsung cepat, dibandingkan mitosis & penyebaran stafilokokus sendiri, Artinya:Infeksi Stafilokokus ditandai dengan cepatnya pembentukan dinding pembatas & Pencegahan penyebarannya keseluruh tubuh.1.2.Streptokokus tidak menimbulkan kerusakan jaringan lokal yang hebat sehingga pembentukan dinding pembatas berjalan lambat sementara Streptokokus berkembang biak dan menyebar.Respon Makrofag dan Netrofil selama peradanganMakrofog jaringan sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi. Dalam beberapa menit setelah peradangan dimulai, makrofag telah terdapat dijaringan dan memulai kerja fagositik dan setelah diaktifkan oleh produk infeksi dan peradangan, terjadi pembesaran sel dengan cepat dan makrofag menjadi mobile membentuk garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi selama beberapa jam.

  • Penyerbuan netrofil ketempat yang meradang merupakan garis pertahanan kedua.Netrofil dari darah menginvasi area yang meradang disebakan produk jaringan yang meradang yang menimbulkan reaksiMengubah permukaan dalam endotel kapiler menyebabkan netrofil melekat pada dinding kapiler dalam area yang meradang (Marginasi)Menyebabkan sel-sel endotel pada kapiler dan venula kecil memisah secara mudah dan terbuka sehingga netrofil mudah melewati (dengan cara diapedesis) kedalam ruang jaringan.Kemotaksis netrofil menuju jaringan yang terlukaNetrofilia yang berlangsung akut.Beberapa jam sesudah radang akut berat didalam darah terjadi kenaikan jumlah netrofil 45 x lipat (15.000 25.000|lt) ini terjadi oleh karena produk peradangan yang memasuki aliran darah ditransport kesum-sum tulang dan bekerja pada kapiler sum-sum tulang untuk menggerakkan netrofil ke sirkulasi.

  • Invasi makrofag yang kedua pada jaringan yang meradang adalah garis pertahanan yang ketiga Bersama dengan invasi netrofil maka monosit darah juga akan memasuki jaringan yang meradang dan membesar menjadi makrofag. Pembentukan makrofag ini lebih lambat daripada netrofil disebabkan oleh :Jumlah monosit di sum-sum tulang sedikitUmlah monosit didalam sirkulasi darah sedikitSetelah menginvasi jaringan yang meradang monosit merupakan sel yang belum matang dan perlu waktu 8 jam untuk mencapai ukuran yang besar dan membentuk lisosom yang punya kapasitas fagositosis lengkap.Meningkatkan produksi granulosit dan monosit oleh sumsum tulang adalah garis pertahanan tubuh ke empat.Hal ini disebabkan oleh perangsangan sel sel progenitor granulosit dan monosit pada sumsum tulang yang memerlukan waktu 3 4 hari dan jika terus mendapat perangsangan dapat memproduksi sel-sel ini selama berbulan sampai bertahun dengan kecepatan produksi 20 - 50 x diatas normal

  • Pengaturan Umpan Balik Respon Makrofog dan Netrofil

    Faktor faktor dominan yang berperan mengatur Makrofog dan netrofil terhadap peradangan terdiri dari :TN 1 ( Tumor Nekrosis Faktor )IL 1 (Interleikin 1)GM CSI (Granulosit Monosit Colini Stimulating FactorG CSIM CSF

  • Faktor Faktor Dominan Ini disebakan oleh :Dalam Jumlah besar oleh Makrofog dan sel T yang teraktifasi dalam jaringan yang meradangDalam jumlah kecil oleh sel sel jaringan yang meradang.Pembentukan Nanah Bila netrofil dan makrofag menelan bakteri dan jaringan Nekrotik maka Netrofil dan makrofog akan mati sehingga setelah beberapa hari pada jaringan yang meradang akan terdapat rongga yang mengandung berbagai jaringan nekrotik, Netrofil mati, makrofog mati dan cairan jaringan (nanah). Setelah proses infeksi dapat ditekan maka nanah ini akan di autolisis dan diabsorbsi kedalam jaringan sekitarEusinofilSering diproduksi dalam jumlah besar pada infeksi parasit, kemudian eusonofil ini bermigrasi kejaringan yang menderita infeksi parasit dan melekatkan diri pada parasit serta melepaskan bahan bahan yang dapat membunuh banyak parasit dengan cara :Eusonofil melepaskan E2 hidrolitik dari granulanya yang dimodfikasi lisosomEusonofil melepaskan bentuk oksigen yang reaktif dan mematikanEusonofil meleapskan polipeptida yang larvasidal yang disebut protein dasar utama darai granulanyaContoh : Parasit Skistosomiasis, Parasit Trichinella (Trikinosis)

  • Eusonofil juga berkumpul dalam jaringan yang mengalami reaksi alergi, misal : Pada Peribronchial paru penderita asma pada jaringan kulit.Hal ini terjadi karena banyak sel most dan Basonofil yang berperan pada reaksi alergi melepaskan kemotoksis eusonofil factor sehingga eusonofil bermigrasi kearah jaringan alergis yang meradangBasofilPeranan Sel Mast dan Basofil dengan cara melepaskan :Heparin, dalam darah dapat mencegah pembekuan darah, dan mempercepat perpindahan partikel lemak daroi darah setelah makan.Histamin dan sedikit bradikinin serotin Sel Most dan basofil berperan pada reaksi alergi sebsb I9 E (Antibody yang menyebabkan IX alergi) cenderung untuk melekat pada sel most dan basofil sehingga terjadi perlengketan Ag + Ab, sel most dan basofilnya ruptur dan melepas banyak sekali histamin, bradinikin, heparin dan substansi anafilatoksin yang bereaksi lambat, serta E2 Lisosomal yang menyebabkan reaksi jaringan dan pembuluh darah setempat

  • Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi Imunitas dan AlergiImunitas adalah Kemampuan tubuh untuk melawan semua jenis mikroorganisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuhImunitas terdiri atas :Imunitas bawaan : Imunitas Non SpecifikMerupakan Pertahanan tubuh terdepan dalam menhadapi serangan berbagai mikroorganisme ole karena dapat langsung memberikan respons terhadap antigen (Ag) Meliputi :Fisis / Mekanik antara lain :Kulit, Selaput Lendir, Silia Saluran Nafas, Batuk dan bersinPengerusakan oleh asam lambung dan E2 PencernaanPertahanan BiokimiaSenyawa kimia tertentu dalam darah yang melekat pada organisme asing atau toksin dan menghancurkannya, antara lain:

  • Lisozim : Polisakarida mukolitik yang meyerang bakteri dan membuatnya terlarut Polipeptida Dasar : yang bereaksi dengan bakteri gram-positif tertentu dan membuatnya menjadi tidak aktifKompleks Komplemen : terdiri 20 protein dan dapat diaktifkan untuk merusak bakteri dengan cara Komplemen menghancurkan membran sel bakteri Komplemen melepas bahan kemotaktik yang mengerahkan makrofag ke tempat bakteriKomponen komplemen lain mengendap pada permukaan bakteri dan memudahkan makrofag untuk mengenal (Opsonisasi) dan memakannya.Interferon (IFN)Suatu glikoprotein dihasilkan oleh berbagai sel tubuh, dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus dengan jalan menginduksi sel-sel disekitar sel yang terinfeksi sehingga menjadi resisten terhadap virus. Interferon juga mengaktifkan natural killer cell (Sel NK)C Reactive Protein / CRPCRP meningkat pada infeksi akut, berperan pada imunitas nonspesifik dengan bantuan Ca2+, mengikat berbagai molekul antara lain Fosforilkolin yang ditemukan pada permukaan bakteri/jamur. CRP juga merupakan opsonin yang memudahkan fagositosis. Adanya CRP yang tetap tinggi menandakan Infeksi yang persisten

  • Pertahanan SelulerOleh Fagosit Antara Lain : Monosit dan Makrofag Sel Granulosit PMNMonosit dan makrofag bergerak lambat, memerlukan waktu 7 8 jam untuk sampai ditujuan, sering ditemukan pada inflamasi kronik.Sel Granulosit PMN bergerak cepat, memerlukan waktu 2 4 jam untuk sampai tempat tujuan : Sering ditemukan pada inflamasi akutMakrofagDapat hidup lama, terdapat beberapa granul dan melepas berbagai bahan antara lain, lisozim, komplemen, interferonSitokin yang berperan pada imunitas no specifikSpecifik

    Large Granular Lymphocyte (LGL)LGL ada 2 6 dari Leukosit perifer yang mengandung sitoplasma Azurofilik, Pseudopodia dan Nukleus aksentris. Bekerja dengan mengeluarkan mediator sitolik yang berupa perforin yang merupakan protein dalam franul sel yang dapat membuat lubang lubang kecil pada permukaan sel sasaran.

  • Imuitas Adapted : Imunitas Specifikadalah yang dihasilkan oleh sistem imun khusus yang membentuk antibodi dan mengaktifkan limfosit yang mampu menyerang dan menghancurkan organisme specifik atau toksin.Antigen : Mikroorganisme atau toksin yang mengandung satu atau lebih senyawa kimia specifik (protein atau Polisacarida dengan BM > 8000)Hapten : Bahan bahan BM < 8000 yang berikatan dengan suatu zat yang bersifat antigenik (misal: protein) yang selanjutnya ikatan tersebut menimbulkan respon imun.Limfosit TBetanggung jawab dalam pembentukan limfosit teraktifasi yang membentuk imunitas diperantarai sel. Berasal dari sistem hemopoetik pluripoten disum-sum tulang bermigrasi kekelenjar Timus (Limfosit T) membelah cepat dan bereaksi melawan antigen Specifik artinya : 1 Limfosit dikelenjar Timus membentuk reaktifitas yang specifik melawan 1 Antigen (Ag).Limfosit berikutnya membentuk specfitas melawan anigen lain dan berlangsung terus sampai terdapat bermacam macam limfosit timus dengan reaktifita specifik terhadap Ag yang berbeda beda, kemudian berbagi tipe limfosit T yang telah diproses meninggalkan timus menyebar kejaringan limfoid diseluruh tubuh.

  • Limfosit T yang dilepas Tmus tidak akan bereaksi terhadap protein atau Ag lain yang terdapat dijaringan tubuh sendiri. Sebagian besar Limfosit T diproses dulu didalm timus beberapa waktu sebelum bayi lahir atau beberapa bulan setelah lahir

  • LIMFOSIT BBertanggung jawab dalam pembentukan antibodi yang memberikan Imunitas humoral.Berasal dari sel-sel hemopoetik pluripoten di sum-sum tulang bermigrasi ke hati (pada pertengahan kehidupan janin) disum-sum tulang pada akhir masa janin & setelah lahir (limfosit B) jaringan limfoidLimfosit B secara aktif menyereksi antibodi yg merpakan bahan reaktif (molekul protein besar yg mempu berkombinasi dengan dan menghancurkan bahan antigenik)Masing-masing Limfosit B & Limfosit T mampu membentuk satu jenis antibodi atau satu jenis sel T dengan satu macam sfesifitas

  • Begitu limfosit specifik diaktifkan oleh antigen (Ag)nya maka ia akan berkembang dengan baik membentuk banyak sekali limfosit turunanBila limfosit B, maka turunannya akan menyereksi antibody yg bersirkulasi diseluruh tubuhBila limfosit T, maka turunannya adalah sel T yang akan dilepaskan dalam cairan limfe & diangkut kedalam darah disirkulasikan keseluruh cairan jaringan & kembali lagi kedalam limfe

  • MEKANISME MENGAKTIFKAN KLON LIMFOSITPada limfosit B pd permukaan setiap membran selnya terdapat 100.000 molekul anti bodi yg hanya bereaksi secara sangat spesifik terhadap 1 macam Ag spesifik. Bila ada Ag yang cocok, maka Ag ini menempel pada membran sel menimbulkan aktuvasiPada limfosit T, pada permukaan membran sel Tnya terdapat molekul yg mirip antibodi yg disebut Protein reseptor permukaan (penanda sel T) yg spesifik terhadap1 macam Ag tertentu yg mengaktifasinya

  • PERANAN MAKROFAG DALAM PROSES AKTIFASIMakrofag yg terdapat pada sinusoid- sinusoid limfe, limpa & jaringan limfoid terletak dalam aran yang berlawanan dengan limfosit dalam nodus limfeOrganisme yang masuk akan difagosit oleh makrofag dan produk antigeniknya dilepaskan kedalam sitosol makrofag, makrofag melewatkan Ag dengan cara kontak sel ke sel langsung ke limfosit menimbulkan aktivasi klonMakrofag mensekresi interleukin 1 yang akan meningkatkan pembentukan & reproduksi limfosit spesifikPERANAN SEL T DALAM MENGAKTIFKAN LIMFOSIT BAntigen mengaktifkan limfosit T & B secara bersamaan. Beberapa sel T yang terbentuk disebut sel T helper mensekresi bahan khusus () yg mengaktifkan limfosit B Tanpa bantuan sel T helper. Jumlah antibodi yg dibentuk limfosit B biasanya sedikit

  • IMUNITAS ADAPTIF HUMORALYang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B yang bila dirangsang oleh benda asing (Ag) akan berproliferasi & berkembang menjadi sel plasma yg dapat membentuk antibodiPEMBENTUKAN ANTIBODI OLEH SEL PLASMASebelum terkena antigen spesifik, koloni limfosit B tetap tidak aktif dalam jaringan limfoidBila ada Ag asing yg masuk, makrofag dalam jaringan limfoid memfagositosis Ag & membawanya ke limfosit B didekatnya. Limfosit B spesifik untuk Ag tersebut membesar & membentuk seperti Limfoblast & berdiferensi membentuk plasmablastsel plasmablast matang menghasilkan antibodi J globulin dengan sangat cepat. Antibodi disekresi didalam cairan limfe dan diangkut kesirkulasi darah. Proses ini berlangsung beberapa minggu sampai dengan sel plasma mati.Antigen juga dibawa ke sel T pada saat yang bersaman, sel T helper yang teraktivasi juga akan mengaktifkan limfosit B

  • Ig GMerupakan antibodi bivalen 75% dari seluruh AbIg M Merupakan antibodi yg terbentuk sewaktu terjadi respon primerIg E Merupakan antibodi dalam jumlah kecil, khusus berperan pada reaksi alergiIg DIg ALIMA GOLONGAN ANTIBODI

  • Antibodi merupakan globulin yg disebut Imunoglobin, B = 160.000 970.000 (20% dari protein plasma)t.a kombinasi 2 rantai berat dan 2 rantai ringan polipeptida (variable), bagian lain desebut konstanSetiap Ag spesifik punya susunan residu as. Amino yg bentuk ruangannya spesifik sehingga Ag berikatan dengan Ab, rantai prostetik Ag lini sesuai dengan bayangan cermin yg memungkinkan ikatan kimia atau fisika yg cepat dan kuat Pasangan Ag Ab terikat sangat kuat dengan cara :Ikatan HidrofobikIkatan HidrogenIkatan Daya tarik ionikKekuatan VanderwallsSEL ANTIBODI

  • Melindungi tubuh terhadap antigen, antibodi bekerja melalui tiga cara :Dengan langsung menyerang penginvasiDengan pengaktifan sistem komplemen yg kemudian menghancurkan penginvasiPengaktifan sistem anafilaktik yg merubah lingkungan sekitar Ag penginvasi sehingga turun virlensinyaMEKANISME KERJA ANTIBODI

  • AGLUTINASI tempat agen antigenik multipel terikat bersama sama dalam suatu gumpalanPRESIPITASI tempat kompleks antigen yg larut & anti bodi menjadi tidak larut dan mengalami presipitasiNETRALISASI dimana antibodi menutupi tempat tempat yg toksin dari agen bersifat antigenikLISIS beberapa antibodi yg sangat kuat mampu menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel tersebut robekANTIBODI JUGA DAPAT MENGINAKTIFKAN AGEN PENGINVASI DENGAN JALANNormalnya kerja antibodi yg langsung menyerang antigen tidak cukup kuat dlm mempertahankan tubuh terhadap penyakit.Pertahanan tubuh terhadap penyakit lebih banyak didapat dari sistem komplemen. Sistem komplemen t.d 20 protein yg sebagian merupakan prekusor enzim yg inaktif, dapat di aktifkan dengan 2 cara

  • JALUR KLASIK Diaktifkan oleh suatu reaksi antigen antibodi. Bila suatu antibodi berikatan dengan antigen, maka tempat reaktif yg spesifik pada bagian ug tetap (konstan) dari antibodi akan menjadi tidak tertutup atau diaktigkan, dan gabungan ini kemudian langsung berikatan dengan molekul C1 dari sistem komplemen masuk ke dalam rangkaian reaksi reaksi (gam 34 - 5) . Enzim C1 yg terbentuk secara berturut-turut mengaktifkan enzim yg jumlahnya meningkat pada tahap akhir dari sestem ini. (terjadi rx penguatan). Produk akhir ini membantu mencegah kerusakan akibat antigen atau toksinnya melalui caraOPSONISASI & FOGOSITOSIS C3b dengan kuat mengaktifkan fagositosis oleh neutrofil dan makrofag menyababkan sel-sel tersebut menelan bakteri yg telah dilekati oleh kompleks Ag Ab (opsorusasi)

  • LisisKompleks litik (Komplemen C5b789)Kompleks ini berpengaruh langsung merobek membran sel bakteri atau organisme penyerbu lain.Aglutinasi Produk komplemen mengubah permukaan organisme penyebu, sehingga saling melekat satu sama lain, jadi meningkatkan preose aglutinitas.Netralisasi Virus-virusEnzim Komplemen dan produk komplemen lain dapat menyrang struktur beberapa virus merubahnya menjadi non virulenKemotaksisfragmen C5a menyebakan kemotaksis dari Neutrofil dan Makrofag menyebabkan sebagian besar sel fagosit bermigrasi kedalam regiolokal Antigen Antigenik

  • Pengaktifan Sel Most dan BasofilKomponen C3a, C4a, C5a mengaktifkan sel most dan basofil sehingga sel-sel tersebut melepaskan histamin, heparin dan substansi lain ke cairan setempat yang mengakibatkanAliran Darah SetempatPermeabilita Vaskuler : cairan dan protein plasma ke jaringanRx jaringan stempat Peradangan dan AlergiMenginaktifkan atau imobilisasi agen antigenikEfek Inflasi2 Jalur AlternatifPengaktifan sistem komplemen tanpa diawali oleh reaksi Ag-Ab pada respon terhadap molekul moleku polisacharida besar dalam membran sel mikroorganisme yang akan bereaksi dengan faktor komplemen B & D yang menghasilkan bahan pengaktif yang mengaktifkan faktor C3 untuk memulai rangkaian komplemen selanjutnya yang akan mengakibatkan hal yang sama. Karena tidak diawali Rx Ag-Ab maka ini adalah jalur Peryahan pertama terhadap mikroorganisme.