BAB I baru.docx

8
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara, biasanya mengenai lobulus (kelenjar air susu) maupun duktus (saluran air susu). Penyakit ini menyerang wanita dan dapat pula terjadi pada pria. Penyakit ini paling ditakuti oleh wanita karena sulit disembuhkan jika ditemukan pada stadium lanjut. (Lincoln, 2009; Indrawati, 2009; Gupta et al., 2009; WHO, 2008) Insiden kanker payudara meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Usia perempuan yang lebih sering terkena kanker payudara adalah diatas 40 tahun. (American Cancer Society, 2012) Namun usia muda juga bukan jaminan aman dari kanker payudara. Brennan, et al., (2005) mengemukakan kanker payudara pada wanita muda cenderung lebih besar dan lebih agresif daripada wanita yang lebih tua. Wanita yang lebih muda memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah karena kanker sudah pada stadium lanjut saat didiagnosis.

description

kanker, kanankerker, kanker, kanker, anker payudara, gejala klinis

Transcript of BAB I baru.docx

Page 1: BAB I baru.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara, biasanya mengenai

lobulus (kelenjar air susu) maupun duktus (saluran air susu). Penyakit ini menyerang

wanita dan dapat pula terjadi pada pria. Penyakit ini paling ditakuti oleh wanita

karena sulit disembuhkan jika ditemukan pada stadium lanjut. (Lincoln, 2009;

Indrawati, 2009; Gupta et al., 2009; WHO, 2008)

Insiden kanker payudara meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Usia

perempuan yang lebih sering terkena kanker payudara adalah diatas 40 tahun.

(American Cancer Society, 2012) Namun usia muda juga bukan jaminan aman dari

kanker payudara. Brennan, et al., (2005) mengemukakan kanker payudara pada

wanita muda cenderung lebih besar dan lebih agresif daripada wanita yang lebih tua.

Wanita yang lebih muda memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah karena

kanker sudah pada stadium lanjut saat didiagnosis.

Berdasarkan data Global of Cancer (Globoccan) pada tahun 2008, kanker

payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan (insidensi

40 per 100.000 perempuan) dengan kasus baru sekitar 1.384.000 dan jumlah

kematian 458.000 di dunia. Pada tahun 2012, American Cancer Society (ACS)

memperkirakan sebanyak 226.870 wanita di Amerika terdiagnosis kanker payudara.

(GLOBOCCAN, 2008; Jemal et al., 2012)

Penderita kanker payudara di negara-negara Asia mencapai 203.000 jiwa dan

penderita yang meninggal mencapai 93.000 jiwa. Sementara itu, insidensi kanker di

Indonesia masih belum diketahui secara pasti. Data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahun 2007, menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama

pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia sebanyak 8.277 kasus (16,85%).

Page 2: BAB I baru.docx

2

Sementara itu, insidensi kanker payudara di Provinsi Kalimantan Barat masih

terbilang tinggi. Berdasarkan data registrasi rawat inap di RSUD dr. Soedarso tahun

2011, menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien

rawat inap di RSUD dr. Soedarso dengan jumlah 319 kasus. (Pusat Komunikasi

Publik Sekjen Kemenkes RI, 2010).

Penyebab kanker payudara belum dapat diketahui dengan pasti, namun

terdapat beberapa faktor risiko yang telah diketahui dapat menyebabkan kanker

payudara yaitu usia, faktor genetik, faktor reproduksi dan faktor lingkungan.

Beberapa faktor risiko lain seperti obesitas, merokok, mengonsumsi makanan tinggi

lemak dan mengonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

(ACS, 2012; Depkes, 2007; Fuemmeler, Penzich, dan Tercyak, 2009)

Menurut penelitian Tiolena (2009) didapatkan bahwa rata-rata wanita yang

terdiagnosa stadium lanjut kanker payudara, memiliki pengetahuan yang kurang

terkait tanda dan gejala, pemeriksaan dini dan waktu pemeriksaan dini. Departemen

Kesehatan (Depkes) (2007), menyebutkan upaya yang bisa dilakukan untuk deteksi

dini kanker payudara adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

SADARI merupakan metode yang paling efektif dan efisien untuk mendeteksi kanker

payudara pada stadium dini. Sementara itu, Malini, et al., (2010), mengemukakan

bahwa masalah utama pada SADARI adalah kurangnya pemahaman masyarakat

khususnya wanita mengenai SADARI sehingga perlu adanya intervensi berupa

promosi kesehatan melalui penyuluhan SADARI untuk meningkatkan kesadaran para

wanita dalam meningkatkan kesehatan diri.

Kota Pontianak merupakan daerah di Kalimantan Barat dengan insidensi

kanker payudara tertinggi di Kalimantan Barat. Menurut data registrasi rawat jalan

RSUD dr. Soedarso pada tahun 2012, kasus baru kanker payudara di Pontianak

mencapai 35 kasus, dengan rincian sebagai berikut : Pontianak Kota sebanyak 9 kasus

baru, Pontianak Selatan sebanyak 7 kasus baru, Pontianak Barat sebanyak 9 kasus

baru, Pontianak Tenggara sebanyak 3 kasus baru, Pontianak Timur sebanyak 4 kasus

baru dan Pontianak Utara sebanyak 3 kasus baru. Program deteksi dini kanker di kota

Page 3: BAB I baru.docx

3

Pontianak diprioritaskan pada dua kanker yang sering terjadi yaitu kanker payudara

dan kanker leher rahim. Menurut Kepala Seksi Bidang Penyakit Tidak Menular

(PTM) Dinas Kesehatan Kota Pontianak, program deteksi dini kanker payudara yakni

SADARI telah dijalankan. Kegiatan berupa pelatihan SADARI pada tenaga

kesehatan di puskesmas-puskesmas yang kemudian diterapkan kepada pasien yang

berobat. Namun, untuk penyuluhan SADARI ke masyarakat luas belum pernah

dilakukan. (Mayani, 19 Desember 2012)

Perilaku kesehatan yang dibentuk pada masa remaja dapat meningkatkan

kesehatan masa yang akan datang. Edukasi SADARI yang diberikan kepada remaja

putri dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku SADARI mereka. (Karayurt et

al., 2008; Gursoy, et al., 2009) Penelitian yang dilakukan oleh Gursoy, et al., (2009)

mengemukakan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan

edukasi SADARI. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maharani

(2010), Fadhilah (2009), dan Murti (2010) yang menyebutkan bahwa pengetahuan

remaja putri tentang SADARI lebih baik setelah diberikan penyuluhan SADARI.

Kecamatan Pontianak Barat merupakan kecamatan yang memiliki komposisi

penduduk remaja terbanyak di Kota Pontianak yaitu sebanyak 23.265 jiwa. Badan

Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, menyebutkan jumlah penduduk remaja putri di

Kecamatan Pontianak Barat adalah yang terbanyak dengan jumlah 11.695 jiwa.

Jumlah remaja putri dengan rentang usia 10-14 tahun berjumlah 5.561 jiwa dan

sebanyak 6.134 jiwa dengan rentang usia 15-19 tahun. Salah satu sarana remaja

dalam meningkatkan pengetahuan khususnya remaja putri tentang SADARI adalah

tempat pendidikan yakni sekolah.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 merupakan SMA negeri yang

terdapat di Kecamatan Pontianak Barat, dengan jumlah populasi siswa terbesar

sebanyak 468 siswa dengan rentang usia antara 15-18 tahun yang masih tergolong

remaja. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak sekolah, di SMAN 2

Pontianak belum pernah dilakukan penelitian maupun penyuluhan tentang SADARI.

Page 4: BAB I baru.docx

4

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, rumusan masalah yang peneliti

angkat adalah bagaimana efektivitas penyuluhan SADARI terhadap tingkat

pengetahuan tentang SADARI siswi SMAN 2 Pontianak di Kecamatan Pontianak

Barat tahun 2013.

C. TUJUAN PENELITIAN

C.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas penyuluhan

SADARI terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI siswi SMAN 2 Pontianak di

Kecamatan Pontianak Barat tahun 2013.

C.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi SMAN 2 Pontianak di

Kecamatan Pontianak Barat sebelum diberikan penyuluhan mengenai

SADARI.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi SMAN 2 Pontianak di

Kecamatan Pontianak Barat sesudah diberikan penyuluhan mengenai

SADARI.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan suatu

penelitian

2. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Memberi masukan dalam program peningkatan keilmuan di bidang ilmiah

sebagai perbandingan dalam kepustakaan di bidang kesehatan.

Page 5: BAB I baru.docx

5

3. Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Menyediakan informasi tambahan tentang tingkat pengetahuan siswi SMAN 2

Pontianak mengenai SADARI melalui penyuluhan.

4. Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker

payudara.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul PenelitianPopulasi

PenelitianTahun

PenelitianInstitusi

1. Fitriani Fadhilah

Efektivitas Penyuluhan Sadari Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sadari di SMA Negeri

1 Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun

Siswi SMA Negeri 1

Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun

2009

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara

2. Riri Maharani

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam

Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Bisnis Manajemen Administrasi

Perkantoran Bina Satria Medan

Siswi SMK Bisnis

Manajemen Administrasi Perkantoran Bina Satria

Medan

2010

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara

3. Kristin Ratna Murti

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Wanita

Tentang SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Desa Cijaligan Kabupaten Sukabumi Periode April-Juli

Tahun 2010

Wanita di Desa

Cijaingan Kabupaten Sukabumi

2010

Sekolah Tinggi Imu Kesehatan Dharma Husada