makalah peraturan JK BARU.docx

23
MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 201 0 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt karena berkat limpahan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peraturan-Peraturan Jasa Konstruksi. Makalah ini berisikan mengenai undang- undang yang mengatur mengenai jasa konstruksi di Indonesia. Dimana sering terjadi perubahan didalamnya guna menyesuaikan dengan perkembangannya. Pada makalah ini kami membatasi pembahasannya hanya mengambil terpusat pada undang-undang jasa konstruksi.Kami juga tidak lupa mengucapkan terim kasih kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan perlu diperbaiki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini memberi manfaat dan hanya kepada ALLAH SWT kami memohon agar meridhoi segala upaya kami. Depok , November 2010 1

Transcript of makalah peraturan JK BARU.docx

Page 1: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt karena berkat limpahan

karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peraturan-Peraturan

Jasa Konstruksi. Makalah ini berisikan mengenai undang-undang yang mengatur

mengenai jasa konstruksi di Indonesia. Dimana sering terjadi perubahan didalamnya

guna menyesuaikan dengan perkembangannya. Pada makalah ini kami membatasi

pembahasannya hanya mengambil terpusat pada undang-undang jasa konstruksi.

Kami juga tidak lupa mengucapkan terim kasih kepada semua pihak yang membantu

menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan perlu

diperbaiki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini

memberi manfaat dan hanya kepada ALLAH SWT kami memohon agar meridhoi

segala upaya kami.

Depok , November 2010

1

Page 2: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Daftar Isi

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4

1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. 4

Bab II Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5

Bab III Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Bab IV Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

Referensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

2

Page 3: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh

anggota masyarakat, Ini terlihat dari makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang

mendirikan usaha di bidang jasa konstruksi, baik swaata maupun pemerintah. Peningkatan

perusahaan ini belum diikuti oleh peningkatan kualitasnya yang tercermin pada kenyataan

bahwa mutu produk ketepatan waktu pelaksanaan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya

manusia, modal, dan teknologi yang dalam penyelenggaraan jasa konstruksi masih jauh dari

yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh karena persyaratan usaha serta persyaratan keahlian

dan keterampilan belum diarahkan maju ke arah yang profesional. Banyak jasa konstruksi

yang ditawarkan, mulai dari pihak swasta , pemerintah sampai kepada pihak asing yang juga

ikut serta dalam pembangunan di Indonesia. Sehingga menimbulkan kompetisi yang

ketat antara pihak swasta , pemerintah dan juga asing. Apalagi kini Indonesia akan

mengikuti pasar bebas yang artinya Indonesia yang akan masuk ke negara lain dalam

hal jasa konstruksi atau negara lain yang akan masuk ke Indonesia dan akan

mengambil alih pembangunan di Indonesia.

Di sisi lain masyarakat masih belum mengerti sepenuhnya mengenai

konstruksi sehingga masih perlu dikembangkan lagi untuk membantu dalam

penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia. Pada umumnya jasa konstruksi masih

memiliki masih memiliki kelemahan dalam manajemen, penguasaan teknologi dan

permodalan serta keterbatasan tenaga ahli dan tenaga terampil yang ada di Indonesia.

Tantangan yang dihadapi di Indonesia selain itu adalah budaya KKN. Semakin besar

proyek yang dikerjakan semakin besar pula KKN yang berada didalamnya. Semakin

lama budaya KKN akan terus berkembang apabila pemerintah tidak sigap dalam

menghadapinya. Untuk itu kita harus memiliki asas kejujuran dan keadilan dalam

penyelenggaraan tertib jasa konstruksi serta bertanggung jawab dalam memenuhi

berbagai kewajiban guna mendapatkan haknya.

3

Page 4: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Untuk itu pemerintah sebisa mungkin membuat suatu peraturan untuk

membatasi peran asing dan juga mengembangkan secara luas jasa konstruksi di

Indonesia. Dan untuk mengembangkan jasa konstruksi seperti diatas pemerintah

membuat berbagai peraturan yang tersusun dalam undang-undang sebagai tingkatan

yang paling tinggi. Sehingga jasa konstruksi di Indonesia agar berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja undang-undang jasa konstruksi ?

1.3 Tujuan

Mengetahui peraturan-peraturan yang mengatur konstruksi di Indonesia dari yang

tertinggi sampai yang paling rendah.

4

Page 5: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Bab II

Pembahasan

Tata urutan perundang-undangan

Bagan diatas merupakan tata urutan peraturan di Indonesia mengenai jasa

konstruksi. Dimulai dari Undang- undang mengenai jasa konstruksi, dimana di

dalamnya terdapat berbagai peraturan yang mengaturnya Undang-undang mengenai

jasa konstruksi ini menjadi landasan untuk menyesuaikan peraturan yang tercantum

dalam peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait tidak sesuai. Undang-

undang ini memiliki hubungan komplementaritas dengan peraturan perundang-

undangan lainnya antara lain :

a. Undang-undang yang mengatur tentang keselamatan kerja;

5

Undang – Undang Jasa Konstruksi

Peraturan Pemerintah ( PP )

Keputusan Presiden ( KePres )

Peraturan Mentri ( PerMen )

MeMenMen )

Peraturan Daerah ( PerDa )

Page 6: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

b. Undang-undang yang mengatur tentang wajib daftar perusahaan;

c. Undang-undang yang mengatur tentang perindustrian;

d. Undang-undang yang mengatur tentang ketenagalistrikan;

e. Undang-undang yang mengatur tentang kamar dagang dan industri;

f. Undang-undang yang mengatur tentang kesehatan kerja;

g. Undang-undang yang mengatur tentang usaha perasuransian;

h. Undang-undang yang mengatur tentang jaminan sosial tenaga kerja;

i. Undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas;

j. Undang-undang yang mengatur tentang usaha kecil;

k. Undang-undang yang mengatur tentang hak cipta

l. Undang-undang yang mengatur tentang paten;

m. Undang-undang yang mengatur tentang merek;

n. Undang-undang yang mengatur tentang pengelolahan lingkungan hidup;

o. Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga kerjaan;

p. Undang-undang yang mengatur tentang perbankan;

q. Undang-undang yang mengatur tentang perlindungan konsumen;

r. Undang-undang yang mengatur tentang larangan praktek monopoli dan

persaingan tidak sehat;

s. Undang-undang yang mengatur tentang arbitrase dan alternatif pemilihan

penyelesaian sengketa;

t. Undang-undang yang mengatur tentang penataan ruang.

Kemudian dilanjutkan dengan peraturan pemerintah ( PP ) dimana

tingkatannya berada dibawah undang-undang. Terutama yang akan kita bahas adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Nomor 28 Tahun 2000

tentang usaha dan peran masyarakat jasa konstruksi.

Peraturan ini dibuat sehubungan bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-

undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diperlukan adanya pengaturan

lebih lanjut mengenai jenis, bentuk dan bidang usaha, registrasi, sertifikasi

6

Page 7: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

keterampilan, dan keahlian kerja, perizinan usaha jasa konstruksi, serta pengaturan

peran masyarakat jasa konstruksi yang diwujudkan dalam bentuk Forum dan

Lembaga, bahwa sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu untuk menetapkan

Peraturan Pemerintah tentang Usaha danPeran Masyarakat Jasa Konstruksi. Dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 , disana terdapat VIII Bab yang

semuanya mengatur mengenai tata tertib dalam jasa konstruksi.

Lalu karena perkembangan zaman dan dirasa kurang efektif dalam

pengaplikasiannya, peraturan pemerintah tersebut diganti menjadi Peraturan

Pemerintah Nomor 4 tahun 2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa

Konstruksi.

Selanjutnya terdapat Keputusan Presiden ( KePres ), yaitu suatu keputusan

yang diambil oleh presiden. Sebagai contoh dalam kepres 80/2003 yang hingga saat

ini telah diadendum sebanyak empat kali, dan yang terakhir dengan peraturan

perubahan Keppres No.8 Tahun 2006. Maksud dikeluarkannya keppres tersebut

adalah untuk mengatur pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau

seluruhnya dibiayai dari APBN/APBD sesuai dengan tugas, fungsi hak dan kewajiban

serta peranan masing-masing pihak dalam pengadaan barang/jasa dari instansi

pemerintah. Tujuannya adalah agar pelaksanaa pengadaan barang/jasa yang sebagian

atau semuanya dibiayai oleh APBN/APBD diperoleh barang atau jasa yang

dibutuhkan instansi pemerintah dalam jumlah yang cukup,dengan kualitas , dan harga

yang bisa dipertanggungjawabkan.

Dibawah Keputusan Presiden (KepPres) terdapat keputusan menteri

( Permen ) dimana keputusan ini dibuat dengan menimbang bahwa;

a.     bahwa proses pengadaan jasa konstruksi oleh Pemerintah dengan memanfaatkan

teknologi komunikasi dan informasi yang menggunakan media elektronik akan

lebih transparan, akuntabel, efektif dan efisien, selaras dengan upaya

pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme;

7

Page 8: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

b.      bahwa penerapan proses pengadaan jasa konstruksi oleh pemerintah secara

elektronik sepenuhnya masih harus menunggu ditetapkannya Undang-Undang yang

mengatur tentang transaksi elektronik (cyber-law) di Indonesia;

c.       bahwa proses pengadaan jasa konstruksi oleh pemerintah secara elektronik sejalan

dengan  upaya mempersiapkan para penyedia jasa nasional untuk menghadapi

tantangan dan perkembangan global;

d.     bahwa dengan telah diterbitkannya Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang 

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Keputusan Menteri

tentang Pengadaan Jasa Konstruksi yang menindak lanjutinya, terbuka

kemungkinan untuk melakukan proses pengadaan jasa konstruksi dengan

menggunakan media elektronik;

e.      bahwa berdasarkan hal-hal tersebut perlu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum tentang Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik.

Selanjutnya terdapat Peraturan Daerah ( PerDa ) yang berada di bawah

Peraturan Menteri ( Permen ) yang dibuat guna melengkapi peraturan-peraturan

yang berada di atasnya agar tercipta peraturan yang lebih efektif dalam

penerapannya.

8

Page 9: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Bab III

Analisis Data

Berdasarkan Undang-Undang Nomor I8 Tahun 1999, kelompok kami

mengalisis bahwa dalam dunia konstruksi kita tidak hanya mengenal jasa

konstruksinya saja tetapi juga disana terdapat pengguna jasa , penyedia jasa dan juga

terdapat forum jasa konstruksi. Dimana setiap subjek tersebut memiliki perannya

masaing-masing. Dimana dalam pembahasan ini kita lebih mendetailkan pada Bab II

nya yaitu mengenai asas dan tujuannya itu sendiri dan Bab X tentang sanksi.

Bahwasanya kita tahu bahwa pengaturan jasa konstruksi berlandaaskan pada

kejujuran, keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan,

kemitraan, keamanan, dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan

negara.

Landasan-landasan tersebut dijadikan tolak ukur dalam pembangaunan jasa

konstruksi di Indonesia khususnya. Asas kejujuran mengandung arti bahwa dalam

pelaksanaannya di lapangan kita harus beersikap jujur dalam hal apapun. Sebagai

contoh dalam hal materialnya. Jika sudah dipatokkan sekian ton dalam pengerjaannya

jangan kita mengurangi bobot dari material itu untuk kepentingan kita pribadi. Akibat

yang akan ditimbulkan dalah sangant fatal, di mana suatu infrastuktur yang telah kita

bangun usianya relatif dini dan itu akan merugian bukan hanya pemerintah tetapi juga

masyarakat umum. Walaupun ada orang yang mengatakan sebaik besar proyek yang

dibangun semakin besar pula ketidakjujuran di dalamnya atau dalam kata lain, itu

9

Page 10: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

merupakan korupsi dalam bidang jasa konstruksi. Hendaknya kita sebagai seorang

yang berilmu menanamkan kejujuran sejak dini agar nantinya kita bisa menjadi

seorang kontraktor yang jujur dan tidak merugikan pihak manapun.

Selanjutnya keadilan di sini memiliki makna bahwa dalam pembangunan

suatu proyek kita harus memperlakukan semua pihak dengan adil. Jangan ada rasa

berat sebelah. Misal dalam pemberian upah antar sesama kenek, yang notabennya

memiliki tingkatan yang sama, jika satu kenek diberi upah berlebih itu akan

menimbulkan kecemburuan sosial yang nantinya berdampak buruk pada proyek yang

sedang dikerjakan.

Dalam peraturannya apabila terjadi perbuatan kriminal didalamnya atau dalam

kata lain terdapat sesuatu yang merugikan kepentingan orang banyak maka ada sanksi

yang akan dikenakan. Sanksi itu dapat berupa sanksi administratif ataupun sanksi

pidana. Sanksi administratif dapat berupa peringatan tertulis, penghentian sementara

pekerjaan konstruksi, pembatasan kegiatan usaha atau profesi, pembekuan izsin usaha

atau profesi, pencabutan izin usaha atau profesi.

Jika yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi tidak memenuhi

ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi dikenai

pidana paling lama lima tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% dari

nilai kontrak. Jika yang melakukan kesalahan Pelaksanaan konstruksi dikenakan

denda 5% dari nilai kontrak dan jika yang melakukan pengawasan pekerja konstruksi

dikenai denda 10%.

Dalam pelaksanaannya terdapat sengketa-sengketa dalam pelaksanaanya.

Seperti yang kita ketahui Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang

“terfragmentasi.” Dalam penyelenggaraan proyek konstruksi, fungsi-fungsi

perancangan, pemasangan, dan operasional dilaksanakan secara terpisah-pisah oleh

berbagai pihak yang berbeda. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas pembangunan

berbagai fasilitas infrastruktur yang disertai dengan kemajuan teknologi konstruksi,

10

Page 11: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

terdapat peningkatan potensi timbulnya perbedaan pemahaman, perselisihan pendapat,

maupun pertentangan antar berbagai pihak yang terlibat dalam kontrak konstruksi.

Hal ini seringkali tidak dapat dihindari namun tidak dapat dibiarkan berlarut-larut.

Perselisihan yang timbul dalam penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi perlu

diselesaikan sejak dini secara memuaskan bagi semua pihak. Jika dibiarkan,

perselisihan akan bertambah buruk menjadi persengketaan dan berakibat pada

penurunan kinerja pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan, dalam hal ini akan

menimbulkan waste dan menurunkan value yang diharapkan.

2. FAKTOR PENYEBAB SENGKETA

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penyelenggaraan proyek konstruksi

sangat besar kemungkinan timbulnya perselisihan/persengketaan (disputes).

Mitropoulos dan Howell (2001) menjelaskan bahwa pada dasarnya terdapat tiga akar

permasalahan penyebab persengketaan dalam penyelenggaraan proyek konstruksi

yaitu:

1). Adanya faktor ketidakpastian dalam setiap proyek konstruksi

2). Masalah yang berhubungan dengan kontrak konstruksi

3) Perilaku oportunis dari para pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi.

Kondisi ideal bagi pelaksana konstruksi adalah apabila seluruh komponen kontrak

konstruksi dengan pengguna jasa terinci secara jelas yang tercakup dalam surat

perjanjian, syarat umum kontrak, syarat khusus kontrak, spesifikasi teknis, gambar

rencana, dan daftar kuantitas (bila ada). Pelaksana konstruksi biasanya berasumsi

bahwa seluruh informasi yang ada dalam kontrak sesuai dengan kondisi aktual,

11

Page 12: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

namun kondisi proyek yang diketahui selama masa pelaksanaan sering kali tidak

sesuai dengan asumsi tersebut. Perbedaan kondisi ini dapat meningkatkan biaya

pelaksanaan proyek, termasuk pembayaran kepada pelaksana konstruksi, tergantung

kesepakatan yang telah diatur dalam kontrak. Perbedaan kondisi yang sering dijumpai

adalah pada aspek kondisi bawah tanah. Aspek waktu penyelesaian pekerjaan

merupakan bagian penting pada suatu kontrak konstruksi, karena pengguna jasa

biasanya membutuhkan bangunan konstruksi untuk keperluan tertentu pada waktu

yang sudah ditentukan sebelumnya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi

penyelesaian pekerjaan tetap waktu, misalnya faktor cuaca. Keterlambatan dalam

penyelesaian pekerjaan konstruksi yang disebabkan oleh kesalahan pelaksana

konstruksi umumnya dapat berakibat pengenaan denda oleh pengguna jasa sesuai

dengan lamanya keterlambatan dengan batas maksimal denda tertentu. Hal lain yang

seringkali menjadi penyebab sengketa adalah terjadinya kesalahan/perubahan

terhadap rencana/rancangan (design) awal proyek dalam masa pelaksanaan

konstruksi. Sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi, kesalahan atau perubahan

terhadap design awal terkadang tidak dapat dihindarkan walaupun proses perencanaan

dan perancangan telah dilakukan secara matang. Di samping perubahan terhadap

rancangan awal yang memang perlu dilakukan, pihak pengguna jasa terkadang

memutuskan untuk melakukan perubahan pula sesuai dengan kebutuhan yang baru

terpikirkan kemudian. Berbagai faktor potensial penyebab perselisihan dalam

penyelenggaraan proyek konstruksi tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga aspek

yaitu aspek teknis/mutu, aspek waktu, dan aspek biaya.Ketidakpastian sudah

merupakan risiko dalam suatu proyek konstruksi, tidak semua hal secara detil dapat

ditentukan dengan baik selama proses perencanaan sehingga para pihak yang terlibat

harus menyelesaikannya setelah masa pelaksanaan dimulai. Penyusunan dokumen

kontrak yang adil bagi semua pihak untuk mengatur hubungan seperti dalam proyek

konstruksi yang memiliki sedikit banyak tingkat ketidakpastian menjadi sesuatu yang

tidak mudah. Penggunaan kontrak konstruksi yang standar belum umum dilakukan di

Indonesia, apalagi untuk keperluan pengaturan hubungan yang bersifat

subkontraktual. Aturan-aturan dalam kontrak yang sulit menghilangkan seluruh

12

Page 13: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

“celah” (gaps) seringkali diperparah dengan sifat oportunisnik dari para pelaku yaitu

pihak yang memiliki posisi tawar yang lebih tinggi. Pihak dengan posisi tawar yang

lebih tinggi ini bisa dilakoni oleh pemilik, perencana, pengawas, kontraktor,

subkontraktor, atau pemasok, tergantung kepada situasi yang dihadapi.

2.1. Metoda Penyelesaian Sengketa

Berbagai cara penyelesaian sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan proyek

konstruksi secara umum di dunia konstruksi internasional . Di Indonesia, berdasarkan

UUJK 18/1999 dan PP 29/2000, terdapat beberapa hal yang masih menyisakan

pertanyaan, misalnya ada kesan tumpang tindih dalam hal istilah mediasi dan

konsiliasi, serta fungsi mediator dan konsiliator. Istilah-istilah tersebut dibedakan

secara tegas definisinya dalam UUJK 18/1999 dan PP 29/2000, namun sebenarnya

sering merujuk kepada definisi yang sama dalam istilah yang umum dijumpai dalam

penyelesaian sengketa konstruksi. Hal lain yang agak berbeda adalah dalam hal

penyelesaian yang bersifat final dan mengikat pada metoda negosiasi dan mediasi.

Dalam penyelesaian sengketa konstruksi yang umum di luar negeri, keputusan hasil

negosiasi dan mediasi tidak bersifat mengikat (non-binding), namun lebih berupa

upaya informal pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan masalahnya

dengan bantuan pihak ketiga yang dianggap netral dan mampu membantu

menyamakan pendapat kedua belah pihak terhadap masalah yang disengketakan.

Dengan demikian, diperlukannya ”sertifikasi” untuk para negosiator dan mediator

dalam tata cara penyelesaian sengketa di Indonesia menjadi tidak terlalu relevandalam

proses penyelesaian sengketa konstruksi yang bersifat informal tersebut. Dalam

UUJK 18/1999, masalah Penyelesaian Sengketa diatur dalam Pasal 36, dan 37. Di sini

dijelaskan bahwa penyelesaian sengketa jasa konstruksi dapat ditempuh melalui

pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak

yang bersengketa. Penyelesaian sengketa jasa konstruksi di luar pengadilan dapat

menggunakan jasa pihak ketiga, yang disepakati oleh para pihak, yang dibentuk oleh

Pemerintah dan/atau masyarakat jasa konstruksi.

13

Page 14: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

1. Dalam satu dekade pelaksanaan UUJK, secara umum pengembangan industri jasa

konstruksi nasional telah berjalan dengan baik.

2. Telah terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dengan berbagai kemajuan , namun

tujuan UUJK sebagian besar belum terwujud.

3. Namun masih terdapat berbagai permasalahan mendasar yang mempengaruhi laju

pengembangan industri Jaskonnas pada masa yang akan datang, terutama dalam

menghadapi situasi kritis seperti persaingan yang makin keras, dan masuknya, yang

memerlukan penanganan segera.

4. Pelaksanaan tanggung jawab pengembangan jasa konstruksi yang diamanahkan

kepada lembaga belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

4.2 Saran

14

Page 15: makalah peraturan JK BARU.docx

MAKALAH UNDANG – UNDANG JASA KONSTRUKSI 2010

Sebaiknya ada relasi yang baik antara pemerintah dengan jasa konstruksi agar

peraturan yang nanti pada akhirnya akan dibuat dapat lebih mengefektifkan fungsi

dari jasa konstruksi nitu sendiri dalam pembangunan di Indonesia.

Referensi

www.google.com

www.wikipedia.org

www.detik.com

www.koranjakarta.com

www.fiqhislam.com

www.lpjk.com

www.vibiznews.com

www.bing.com

15