Bab 5 edowi fix

24
Praktik Kerja Lapangan 2016 Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi Sipil Politeknik Negeri Semarang BAB V TINJAUAN KHUSUS V.1 Uraian umum Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat atau butiran, mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel- partikel padat tersebut. Tanah umumnya dibagi dari kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay). ( dikutip repository.usu.ac.id) Gambar 5.1 Diagram Tanah Besarnya kadar air dan udara mempengaruhi kesetabilan tanah, Oleh karena itu, semua jenis tanah dapat digunakan untuk timbunan dibelakang dinding penahan tanah. Proses pemadatan tanah timbunan harus dilakukan lapis per lapis. Untuk menghindari kerusakan pada dinding penahan tanah digunakan alat pemadat yang ringan. Pada Proyek Peningkatan Jalan Lemahbang-Kaloran Batas Kab. Temanggung (Kab. Semarang)yang digunakan untuk tanah timbunan adalah tanah lempung. Oleh karena itu, diperlukan pengontrolan yang sangat ketat karena berpotensi mengalami penurunan, keteba;an pemadatan PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG)86

Transcript of Bab 5 edowi fix

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

BAB V

TINJAUAN KHUSUS

V.1 Uraian umum

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat atau butiran, mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah umumnya dibagi dari kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay). ( dikutip repository.usu.ac.id)

Gambar 5.1 Diagram Tanah

Besarnya kadar air dan udara mempengaruhi kesetabilan tanah, Oleh karena itu, semua jenis tanah dapat digunakan untuk timbunan dibelakang dinding penahan tanah.

Proses pemadatan tanah timbunan harus dilakukan lapis per lapis. Untuk menghindari kerusakan pada dinding penahan tanah digunakan alat pemadat yang ringan. Pada Proyek Peningkatan Jalan Lemahbang-Kaloran Batas Kab. Temanggung (Kab. Semarang)yang digunakan untuk tanah timbunan adalah tanah lempung. Oleh karena itu, diperlukan pengontrolan yang sangat ketat karena berpotensi mengalami penurunan, keteba;an pemadatan perlapis maksimal 22 cm dan sebaiknya dikerjakan tidak membentuk permukaan yang miring, karena akan menyebabkan pemisahan lapisan dan akan berdampak pada keruntuhan. Maka dari itu sebaiknya dilakukan dengan permukaan tanah horizontal.

V.1.A Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan merupakan langkah yang paling awal dari seluruh pekerjaan yang telah direncanakan. Pekerjaan Persiapan mesti di rencanakan secara baik dan terarah agar tujuan proyek tercapai. Pekerjaan Persiapan yang dimaksud adalah suatu Pekerjaan guna mempersiapkan apa yang harus disediakan bagi kelancaran suatu proyek yang akan di kerjakan .

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 86

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

1) Persiapan Awal

Yang dimaksud dengan persiapan awal disini adalah :

a. Persiapan Sumber Daya Manusia

Persiapan Sumber daya manusia disini meliputi para pekerja yang akan bekerja baik itu pekerja khusus maupun pekerja pembantu. Para pekerja khusus harus disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jumlahnya harus disesuaikan dengan volume pekerjaannya. Untuk pekerjaan pembantu, biasanya diambil dengan pekerja setempat karena tidak diperlukan keahlian khusus.

b. Persiapan Material

Semua material atau bahan yang akan digunakan harus diambil sampelnya terlebih dahulu dan ditunjukkan kepada direksi pekerjaan. Selanjutnya sampel bahan tersebut di uji mutu dilaboratorium yang ditunjuk/disetujui direksi pekerjaan. Untuk material pabrikasi (Readymix concrete) harus diserahkan kepada direksi pekerjaan. Jika material yang diujikan tersebut memenuhi syarat/sesuai dengan spesifikasi teknik, maka selanjutnya dapat dilaksanakan pemesanan.

c. Persiapan Alat

Dalam melakukan pekerjaan konstruksi diperlukan berbagai macam alat di lapangan. Alat ini bisa alat berat maupun alat ringan. Untuk penggunaan alat berat maka diperlukan manajemen yang baik dalam pengoperasiannya. Alat yang digunakan sesuai medan yang ada dilapangan.

2) Persiapan Lalu Lintas

Untuk menjamin bahwa lalu lintas di lokasi pekerjaan agar aman maka dilakukan pengaturan lalu lintas dengan memasang tanda-tanda atau rambu jelas dan mudah dipahami, pemberitahuan bahwa sedang ada pelaksanaan pekerjaan dinding penahan tanah.

Dalam pelaksanaan pekerjaan terhadap lalu lintas akan disiapkan fasilitas dan sarana pengaturan lalu lintas berupa rambu-rambu yang jelas dan koordinasikan dengan pihak yang berwenang dalam hal ini kepolisian.

3) Pembersihan Areal Proyek

Dalam pelaksanaan pembuatan dinding penahan tanah material yang ada di tempat yang akan di gunakan harus di kondisikan agar proses pembutan dinding penahan tanah tidak sulit

Pekerjaan ini meliputi penggalian, penimbunan, penghamparan dan pemadatan tanah yang telah di tentukan dimensi dan satuan dari berbagai pihak (Owner, Kontraktor, dan Konsultan) yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 87

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

4) Mobilisasi Alat Berat

Dalam pelaksanaan dilapangan hal ini harus di perhatikan karena hal ini menunjang pekerjaan dinding penahan tanah sehingga di perhitungkan dalam mengatur alat berat yang digunakan hal ini alat yang digunakan adalah excavator dan baby roller.

5) Gudang Besi

Dalam pelaksanaan dilapangan gudang besi sangat dibutuhkan hal ini untuk penyimpanan besi yang digunakan untuk pengerjaan dinding penahan tanah. Gudang besi harus aman dan tidak jauh dari lokasi pekerjaan.

V.2 Pekerjaan Bahu Jalan dan Dinding Penahan Tanah

Pengertian Dinding Penahan Tanah(Retaining Wall)

Dinding Penahan Tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral (horizontal) tanah ketika terdapat perubahan elevasi tanah yang melampaui sudut at-rest dalam tanah. Faktor penting dalam mendesain dan membangun dinding penahan tanah adalah mengusahakan agar dinding penahan tanah tidak bergerak ataupun tanahnya longsor akibat gaya gravitasi.

Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran, baik akibat beban air hujan, berat tanah sendiri maupun akibat beban yang bekerja diatasnya. Pekerjaan konstruksi dinding penahan tanah sudah cukup lama dikenal didunia dan sering digunakan dalam pekerjaan sipil.

V.3Jenis Dinding Penahan Tanah

Di Kebanyakan proses konstruksi, terkadang diperlukan perubahan penampang permukaan tanah dengan suatu cara untuk menghasilkan permukaan vertikal atau yang dekat dengan permukaan vertikal tersebut(whitlow, 2002). Penampang baru tersebut mungkin saja dapat memikul beban sendiri, tetapi dalam beberapa kasus, sebuah struktur dinding penahan horizontal membutuhkan dukungan. Untuk faktor stabilitas, kondisi tanah asli maupun material pendukung sangatlah penting, karena berhubungan dengan dampak bergeraknya dinding penahan atau kegagalan struktur setelah proses konstruksi.

Jika struktur dinding penahan tanah telah didukung dengan material lain sehingga bergerak mendekat kearah tanah, maka

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 88

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

tekanan horizontal dalam tanah akan meningkat hal ini disebut tekanan pasif. Jika dinding penahan bergerak menjauh dari tanah, tekanan horizontal akan menurun, hal ini disebut dengan tekanan aktif. Jika struktur dinding penahan tanah tidak runtuh, tekanan horizontal dapat dikatakan dalam tekanan at-rest.

Dinding penahan tanah dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu Sistem Stabilisasi Eksternal (externally stabilized system) yang terbagi atas Gravity Wall dan in-situ atau Embedded Walls dan Sistem Stabilisasi Internal(Internally Stabilized System) yang terbagi atas Reinforced Soil Walls dan In-Situ Reinforcement.

a) Gravity Walls Masonry Wall

Dapat terbuat dari beton, batu bata ataupun batu keras. Kekuatan dari material dinding penahan biasanya lebih kuat daripada tanah dasar. Kakinya biasanya dibuat dari beton dan biasanya akan mempunyai lebar sepertiga atau setengah dari tinggi dinding penahan. Stabilitas dinding ini tergantung kepada massa dan bentuk

Gambar 5.2 Masonry Wall

Gabion WallGabion adalah kumpulan kubus yang terbuat

dari galvanized steel mesh atau wokwn strip, atau plastic mesh (hasil anyaman) dan diisi dengan pecahan batu atau cobbles, untuk menghasilkan dinding penahan tanah yang mempunyai drainase bebas, seperti pasir dan hasil galian.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 89

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.3 Gabion Wall

Reinforced Concrete Wall (Cantilever Reinforced Concrete Wall)

Reinforced concrete cantilever walls adalah bentuk modern yang paling umum dari gravity wall, baik dalam bentuk L atau bentuk T terbalik. Dibentuk untuk menghasilkan lempengan Kantilever vertikal, kantilever sederhana, beberapa menggunakan berat dari timbunan di belakang dinding untuk menjaga agar dinding tetap stabil. Hal ini baik digunakan untuk dinding sampai dengan ketinggian 6 m (Whitlow,2001)

Gambar 5.4 Reinforced concrete cantilever walls

b) In-Situ or Embedded Walls Sheet Pile Wall

Jenis ini merupakan struktur yang flexibel yang dipakai khususnya untuk pekerjaan sementara dipelabuhan atau ditempat yang mempunyai tanah yang jelek, Material yang dipakai adalah timber, beton pre-cast dan baja.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 90

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.5 Sheet Pile Wall

Braced or Propped wallProps,braces,shores dan Struts biasanya

digunakan didepan dinding penahan tanah material-material tersebut akan mengurangi defleksi lateral dan momen tekuk serta pemancangan tidaklah dibutuhkan. Dalam saluran drainase, dipakai struts dan wales. Dalam penggalian yang dengan area yang cukup luas, dipakai framed shores dan raking Shores.

Gambar 5.6 Braced or Propped wall

Contiguous dan secant bored-pile wallDinding Contiguous bored-pile dibenyuk

dari satu atau dua baris tiang pancang yang dipasang rapat satu sama lain.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 91

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.7 Contiguous bored-pile

Diapraghm WallBiasanya dibangun sebagai saluran sempit

yang telah digali yang untuk sementara diperkuat bentonite slurry, material perkuatan ditumpahkan ke saluran dan beton ditaruh melalui tremie. Metode ini dipakai ditanah yang sulit dimana sheet piles akan bermasalah atau level dengan muka air yang tinggi atau area terbatas.

Gambar 5.8 Diapraghm Wall

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 92

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

A. Reinforced Soil WallsMenurut Scholoser (1990), konsep dari reinforced

earth diperkenalkan oleh Henry Vidal di Perancis. Vidal mengamati bahwa ketika lapisan pasir diberi pemisah berupa lembaran horizontal yang tebuat dari baja, tanah tersebut lebih kuat menahan pembebanan secara vertikal. Kemudian selanjutnya perkerasan ini mulai dipakai untuk perkuatan dalam konstruksi dinding penahan tanah.

B. In-Situ ReinforcementJenis perkuatan ini merupakan metode in-situ

reinforcement yang menggunakan material berupa baja atau elemen metalik lain yang dimasukkan atau melakukan grouting di dalam lubang yang telah digali, tetapi materialnya bukan merupakan pre-stressed.

Dari Jenis-jenis dinding penahan tanah yang disebutkan diatas, Proyek Peningkatan Jalan Lemahbang-Kaloran Batas Kab. Temanggung (Kab. Semarang) menggunakan sistem stabilisasi eksternal yang masuk kategori gravity Walls yang bernama masonry Wallls.

V.4 Jenis Sistem Drainase pada Dinding Penahan Tanah

Suatu hal yang penting dalam membangun sebuah dinding penahan tanah adalah memaidainya sistem drainase karena air yang berada dibelakang dinding penahan tanah mempunyai pengaruh pada stabilitas struktur. Drainase berfungsi mengalirkan air tanah yang berada di belakang dinding. Sehingga jika sistem drainase buruk dapat menyebabkan runtuhnya struktur dri dinding penahan tersebut. Maka hal ini harus diperhatikan dengan cermat agar tidak terjadi runtuhnya dinding penahan.

a. Drainase dasar (bottom drain)Drainase dasar adalah sistem drainase yang paling

sederhana, bertujuan mengumpulkan air yang berada di dinding (air yang terdapat pada tanah timbunan). Air yang terkumpul tersebut kemudian dialirkan ke depan dinding melalui saluran yang menembus dinding penahan tanah

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 93

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.9 Drainase Dasar

b. Drainase Punggung(back drain)Sistem drainase ini lebih baik digunakan dengan

sistem drainase dasar dimana pada sepanjang punggung dinding terdapat filter.

Gamabar 5.10 Drainase Punggung

c. Drainase Inklinasi (inclined drain) dan Drainase Horizontal(horizontal drain)

Kedua sistem drainase ini dimaksudkan unntuk menghilangkan tekanan air pori yang berlebihan dan merupakan pengembangan dari sistem drainase dasar. Pada kedua sistem ini, gaya aliran (seepage forces) berarah ke bawah menuju sistem drainase.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 94

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.11 Sistem Drainase Inklinasi dan Drainase Horizontal

Dari penjelasan diatas sistem drainase pada dinding penahan tanah yang digunakan pada Proyek Peningkatan Jalan Lemahbang-Kaloran Batas Kab. Temanggung (Kab. Semarang) adalah sistem drainase dasar (bottom drain)

V.5 Proses Pengerjaan Bahu Jalan dan Dinding Penahan Tanah

Proses pengerjaan yang pertama dilakukan adalah mengerjakan dinding penahan tanah terlebih dahulu. Dinding Penahan Tanah terdapat pada STA 42+530 , 42+935 , 43+265 Untuk mengawali pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah dengan meninjau lokasi pekerjaan dengan pemilik proyek (owner), Penyedia Jasa, Konsultan Pengawas .

Penyimpanan gudang besi untuk menumpuk material besi yang akan di gunakan untuk persiapan pemasangan Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall).

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 95

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.12 Gudang Besi

Besi yang di gunakan untuk pemasangan Dinding Penahan Tanah adalah Diameter Baja Tulangan Sirip BJTS 13, BJTS 16 , dan BJTS 19.

Pekerjaan yang dilakukan pertama adalah menyiapkan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan agar menjaga pekerja dari kecelakaan kerja dengan jarak 5 meter Sebelum galian.

Gambar 5.13 Rambu-rambu Proyek

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 96

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Selanjutnya adalah menggali tanah sesuai gambar rencana. Penggalian dilakukan secara manual dengan bantuan excavator. Setelah terkumpul tanah yang sudah digali tanah tersebut dibawa oleh dump truck menuju lokasi pembuangan.

Gambar 5.14 Galian Untuk Dinding Penahan Tanah

Setelah melakukan penggalian sesuai dengan rencana, pekerjaan selanjutnya adalah memadatkan tanah yang sudah dilakukan penggalian dengan alat baby roller.

Gambar 5.15 Pemadatan menggunakan Baby Roller

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 97

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Setelah menggali mempersiapkan plastic bond breaker. Pemasagan plastic bond breaker bertujuan agar supaya air yang terdapat pada beton tidak meresap pada tanah

Gambar 5.16 Pemasangan plastic bond breaker

Merangkai dan memasang baja tulangan yang telah disapkan sebelumnya dan sesuai dengan gambar kerja Diameter tulangan yang digunakan.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 98

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Gambar 5.17 Pemasangan Baja Tulangan

Pengecoran lantai dasar, pengecoran memakai beton ready mix dari PT. VARIA USAHA BETON dengan kapasitas truck mixer 5m3. Beton yang digunakan adalah fc’ 20 atau setara dengan mutu K-250.

Gambar 5.18 Pengecoran Lantai Dasar

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 99

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Setelah melakukan pengecoran lantai dasar, pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan perancah (bekisting). Pemasangan tersebut harus rapi sehingga tidak berlubang atau kropos hasilnya.

Gambar 5.19 Pemasangan Perancah (Bekisting)

Setelah pemasangan perancah(bekisting), pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran, tetapi sebelum melakukan pengecoran sebaiknya di cekSlump, Slump tersebut antara 8-12 di cek dilapangan secara langsung disaksikan ketiga pihak Pengguna Jasa, Penyedia Jasa, dan Konsultan Pengawas.

Gambar 5.20 Foto Slump Checking

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 100

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Pengecoran dinding penahan tanah (Retaining Wall). Melibatkan satu mandor, 8 orang pekerja , dan 2 orang pengawas lapangan. Karena jaraj Truck Molendengan dinding penahan tanah panjang, sebagai pengganti concrete pump para pekerja menggunakan talang seng. Pengecoran menggunakan fc’ 20 atau setara dengan mutu K-250.

Gambar 5.21 Pengecoran Dinding Penahan Tanah

Setelah dinding penahan sudah siap maka pekerjaan selanjutnya adalah mempersiapkan untuk bahu jalan yaitu terlebih dahulu memindahkan material timbunan menggunakan dump truck. Membentuk kembali bahu jalan hingga memenuhi kelandaian yang sesuai dengan badan jalan.

Gambar 5.22 Menimbun Material Untuk Bahu Jalan

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 101

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

Seluruh pembentukan kembali dan peningkatan bahu jalan harus diikuti pemadatan dengan mesin gilas roda ban atau yang dimaksudkan adalah alat baby roller. Pemadatan dilakukan per layer 20 cm maksimal 22 cm. Pemadatan harus dilaksanakan sampai memenuhi persyaratan kepadatan normal

Gambar 5.23 Pemadatan Setelah Penimbunan

Gambar 5.24 Hasil Pengerjaan Peningkatan Bahu Jalan dan Dinding Penahan Tanah

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 102

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

V.6 Permasalahan Yang Terjadi Di Lapangan

Suatu masalah yang terjadi dilapangan pelaksanaan proyek. Permasalahan maupun kendala– kendala baik sebelum ataupun selama pelaksanaan proyek pasti akan terjadi. Untuk mengatasi pemasalahan maupun kendala tersebut perlu suatu solusi yang tepat dan efektif yang perlu digunakan.

a. Pengecoran

Permasalahan

Saat mengecor material beton yang dihamparkan ke dinding penahan tanah sering keluar dari bekisting, sehingga pekerjaan menjadi tidak rapi dan membuang material tersebut

Solusi

Saat mengecor dinding penahan tanah yang jaraknya jauh dengan truck molen sebaiknya menggunakan concrete pump.

b. Cuaca Buruk

Permasalahan :

Saat pengecoran dinding penahan tanah terjadi hujan, sehingga air hujan nantinya akan menambah air campuran beton yang nantinya akan mempengaruhi kekentalannya dan kekuatan beton akan berubah.

Solusi :

Pengecoran dihentikan, truck mixer yang sudah berangkat dan yang ada dilokasi segera dituang. Untuk mengurangi air hujan, digunakan penutup plastic bond breaker saat pengecoran

c. Lalu Lintas Yang Padat

Permasalahan :

Lalu lintas di sekitar dinding penahan sangat padat sehingga terjadi kemacetan.

Solusi :

Diberlakukan sistem buka tutup jalan. Pengerjaan proyek segera diselesaikan untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi. Berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk kenyamanan pengendara.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 103

Praktik Kerja Lapangan 2016Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Konstruksi SipilPoliteknik Negeri Semarang

d. Lokasi Geografis yang Berat Dilalui Alat Berat Besar

Permasalahan :

Kondisi Geografis dari lokasi proyek sangat sulit dilalui oleh alat berat dengan kapasitas besar, seperti ready mix dengan kapasitas 8m3dan alat pembawa besi D19 untuk Dinding Penahan Tanah

Solusi :

Untuk pengecoran menggunakan ready mix yang diisi beton 5m3 dan untuk pembesian dirangkai di Mraggen (Semarang) setelah jadi dibawa ke lokasi proyek.

PROYEK PENINGKATAN JALAN LEMAHBANG-KALORAN BTS KAB TEMANGGUNG (KABUPATEN SEMARANG) 104