lapran praktikum dasekACARA 5-FIX

17
ACARA V PENGENALAN EKOSISTEM TEGALAN I. TUJUAN 1. Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem. 2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem. II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Istilah ekosistem dikemukakan oleh ahli biologi Inggris bernama Sir Alfred Tansley. Ekosistem adalah kumpulan organisme dan lingkungan dalam suatu satuan spasial. Bagian terpenting dari sistem alami adalah lingkungan (organik dan anorganik) dalam spasial unit yang mendukung perkembangan organisme dan saling berinteraksi secara timbal balik (Soeprobowati, 2011). Menurut Odum (1971), ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi daripada komunitas, atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungan dimana terjadi hubungan antar komponen didalamnya. Didalam ekosistem setiap spesies mempunyai suatu niche atau relung ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat dengan faktor-faktor lingkungan yang khas yaitu disuatu habitat tertentu, sehingga ekosistem seperti halnya dengan komunitas, tidak mempunyai batas-batas ruang dan waktu. Jika dilihat dari fungsinya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu komponen autotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri dengan mengikat energi dan membentuk senyawa kompleks) dan komponen heterotrof ( memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh 1

description

pengenalan ekosistem tegalan

Transcript of lapran praktikum dasekACARA 5-FIX

ACARA V

PENGENALAN EKOSISTEM TEGALANI. TUJUAN

1. Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem.

2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem.

II. TINJAUAN PUSTAKAEkologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Istilah ekosistem dikemukakan oleh ahli biologi Inggris bernama Sir Alfred Tansley. Ekosistem adalah kumpulan organisme dan lingkungan dalam suatu satuan spasial. Bagian terpenting dari sistem alami adalah lingkungan (organik dan anorganik) dalam spasial unit yang mendukung perkembangan organisme dan saling berinteraksi secara timbal balik (Soeprobowati, 2011).Menurut Odum (1971), ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi daripada komunitas, atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungan dimana terjadi hubungan antar komponen didalamnya. Didalam ekosistem setiap spesies mempunyai suatu niche atau relung ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat dengan faktor-faktor lingkungan yang khas yaitu disuatu habitat tertentu, sehingga ekosistem seperti halnya dengan komunitas, tidak mempunyai batas-batas ruang dan waktu.Jika dilihat dari fungsinya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu komponen autotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri dengan mengikat energi dan membentuk senyawa kompleks) dan komponen heterotrof ( memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain).sedangkan jika dilihat dari segi penyusunnya dibedakan menjadi 4, yaitu abiotik (benda tak hidup), produsen (organisme autotrof), konsumen (organisme heterotrof), dan pengurai (Pratiwi et al., 1996). Tanaman yang sering ditanam petani di tegalan ialah tanaman pangan seperti ubi kayu, jagung, padi, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, dan kekacangan lain. Selain itu juga tegalan dapat ditanami dengan tembakau dan tebu. Kesemua tanaman ini tergolong tanaman setahun. Umurnya di lapangan tidak lebih dari setahun, walaupun tebu dapat berumur lebih dari setahun. Permasalahan yang dihadapi di tegalan ialah lekasnya tanah itu menjadi kurus kalau ditanami terus menerus sepanjang tahun (Hakim dan Nasoetion, 1995).Suatu ekosistem tidak pernah terisolir dari suatu ekosistem lainnya. Ekosistem bersifat kompleks dan dinamis. Ekosistem terintegrasi oleh arus energi dan benda benda diantaranya organisme dan lingkungan. Ekosistem dengan piramida biomasa terbaik harus didukung oleh turnovertime secara tepat pada tingkat trofik yang rendah. Sebuah ekosistem memperoleh energi dari suatu sumber, energi tersebut dapat disimpan atau diubah ke dalam bentuk kerja (Warall,2001).

Komponen-komponen ekosistem saling mengadakan interaksi timbal balik dan membentuk suatu konfigmasi struktur yang spesifik. Di dalam konfigmasi struktur tersebut masing-masing komponen menunjukkan saling ketergantungan satu dengan yang lain yang sangat besar. Interaksi dari komponen-komponen tersebut dapat menghasilkan daur materi dan terjadinya arus energi (Kormondy, 1976).

Kornponen-kornponen penyususn ekosistern secara garis besar terdiri atas kornponen biotik dan abiotik. Organisme yang mernbentuk suatu kornunitas dan ekosistem rnerupakan satu kesatuan dan membentuk suatu jaring-jaring kehidupan yang saling berhubungan dan kompleks. Sebuah ekosistem dapat dikatakan juga sebagai level yang paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi (Katilt, 2008).Ekosistem merupakan sebuah organisasi dimana tidak hanya mencakup serangkaian tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi dan energi yang melakukan siklus dalam sistem itu. Sinar matahari merupakan sumber energi dari ekosistem yang pada umumnya digunakan untuk fotosintesis.Pembentukan jaringan hidup selanjutnya bergantung pada kemampuan tumbuhan untuk menyerap berbagai tahanan mineral yang nantinya akan diolah pada proses metabolisme (Hidayat,2008).III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Dasar-Dasar Ekologi Acara 5 yang berjudul Pengenalan Ekosistem dilaksanakan pada Jumat, 10 Mei 2013. Pada praktikum ini praktikan melakukan pengamatan tehadapa ekosistem yang telah ditentukan sebelumnya yaitu ekosistem Tegalan. Praktikum ini dilaksanakan di Desa Trini, Trianggo, Sleman, Yogyakarta. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kamera dan alat tulis. Sementara bahan yang digunakan adalah semua komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem Tegalan.

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pertama, diamati seluruh ekosistem Tgalan. Kedua, komponen-komponen penyusun ekosistem diidentifikasi dan diamati satu-persatu. Kemudian komponen-komponen tersebut difoto.

IV. HASIL PENGAMATANDAUR MATERI DAN ARUS ENERGI

Keterangan: : Daur materi

: Arus energiV. PEMBAHASAN

Ekosistem adalah hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dengan makhluk hidup, maupun makhluk hidup dan makhluk tidak hidup (abiotik). Ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem teresterial (daratan) dan ekosistem akuatik (perairan). Dalam ekosistem teresterial terdapat ekosistem tegalan, hutan, padang rumput, dan lain-lain. Sedangkan dalam ekosistem aquatik terdapat ekosistem kolam, pesisir, sungai dan lain-lain. Pada praktikum ini, kelompok 3 mengamati ekosistem teristerial, yaitu ekosistem tegalan. Ekosistem tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah.A. Komponen Penyusun Ekosistem

a. Komponen AutotrofAutotrof adalah organisme yang mampu membuat makanan sendiri, dengan jalan mengikat energi matahari membentuk senyawa kompleks. Di dalam ekosistem tegalan ini yang tergolong sebagai komponen autotrof antara lain berupa tumbuhan-tumbuhan hijau seperti pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong (Manihot esculenta), pohon mlinjo ( Gnetum gnemon), pohon kelapa( Cocos nucifera), pohon jati (Tectona grandis), tanaman jahe ( Zingiber officinale) , tumbuhan liar dan rumput-rumputan. b. Komponen Heterotrof

Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan senyawa kompleks dari autotrof. Pada ekosistem tegalan ini yang tergolong sebagai komponen heterotrof antara lain laba-laba (Arachnoida), semut, kumbang, ulat, belalang (Orthoptera), kupu-kupu, nyamuk (Diptera), dan ayam.c. Komponen BiotikKomponen biotik adalah komponen hidup yang terdapat di dalam suatu ekosistem. Yang termasuk adalah komponen autotrof dan komponen heterotrof yang ada di ekosistem tersebut.d. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang terdapat di suatu ekosistem. Dalam ekosistem tegalan ini yang termasuk dalam komponen abiotik antara lain tanah, batu, kayu, udara, cahaya matahari, suhu, dan kelembaban udara.

e. Pengurai (decomposer)

Pengurai yang terdapat di wilayah tegalan yang kami amati adalah mikroba yang terdapat di ekosistem tegalan daerah tersebut.B. Komponen Struktur Biologi

1. Produsen Produsen adalah komponen biotik yang dapat menghasilkan makanan sendiri dan menyediakan energi bagi komponen lainnya. Produsen mendapat energinya dari matahari. Yang termasuk dalam komponen produsen adalah tumbuhan hijau. Dalam pengamatan yang dilakukan kelompok di daerah tegalan ditemukan produsen sebagai berikut: pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong (Manihot esculenta), pohon mlinjo ( Gnetum gnemon), pohon kelapa( Cocos nucifera), pohon jati (Tectona grandis), tanaman jahe ( Zingiber officinale) , tumbuhan liar dan rumput-rumputan. 2. Konsumen Kosumen adalah komponen biotik yang mendapatkan energi dari tingkatan trofik di bawahnya (produsen atau konsumen setingkat di bawahnya). Kosumen dibedakan menjadi berbagai tingkatan sesuai dengan rantai makanan yang terjadi dalam suatu ekosistem. Dari pengamatan ditemukan konsumen sebagai berikut : adalah kupu-kupu, belalang (Orthoptera), semut hitam, ulat bulu, nyamuk (Diptera), laba-laba (Arachnoida), ayam.3. Abiotik Komponen abiotik adalah istilah untuk menyebut komponen dalam ekosistem baik fisik dan kimia yang berada di sekitar organisme. Komponen abiotik ini sangat berpengaruh pada kehidupan organisme dalam suatu ekosistem. Yang termasuk dalam komponen abiotik adalah tanah, batu, udara, cahaya matahari, suhu, dan kelembaban. a. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup organisme dalam suatu ekosistem. Karakteristik suatu tanah dipengaruhi oleh banyak hal, seperti struktur tanah, tekstur, kandungan bahan organik, konsistensi, kandungan bahan kimia dalam tanah dan lain-lain. Semua komponen ini nantinya berpengaruh pada karakteristik yang nantinya juga dapat mempengaruhi organisme yang dapat hidup dalam ekosistem di mana tanah itu berada. b. Batu

Batu yang ada di daerah pengamatan berguna sebagai bahan induk untuk nantinya menjadi tanah. Proses bahan induk untuk menjadi tanah membutuhkan waktu yang lama dan banyak hal yang berpengaruh agar suatu batu bisa menjadi tanah. c. Udara

Udara merupakan komponen penting dalam suatu ekosistem. Udara terdiri dari berbagai gas antara lain oksigen, nitrogen, dan gas-gas lainnya. Oksigen merupakan bagian penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen digunakan oleh makluk hidup untuk porses respirasi dan menghasilkan tenaga. Gas nitrogen dalam udara sebelumnya didaur oleh Rhibozium sp. untuk nantinya digunakan oleh tanaman.

d. Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Hasil dari fotosintesi nantinya digunakan oleh organisme lain dengan cara makan-memakan. Pada daerah pengamatan, cahaya matahari yang didapatkan banyak karena tidak banyak terdapat pohon rimbun di daerah pengamatan.

e. Suhu

Suhu lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan organisme. Suhu mempengaruhi berjalannya berbagai reaksi kimia dalam suatu makhluk hidup.

f. Kelembaban udara

Kelembaban udara adalah standar untuk menggambarakan kandungan air dalam udara di suatu tempat.C. Rantai Makanan, Daur Materi, dan Arus Energi

Rantai makanan adalah proses makan-memakan antara komponen penyusun suatu ekosistem. Proses makan-memakan ini berguna untuk mendapat energi dari tingkatan trofik di bawahnya. Walaupun memakan seluruh individu, energi yang dipindahkan tidak pernah 100% dengan energi yang sebenarnya terkandung dalam suatu individu.

Pada daerah pengamatan, sudah ditemukan komponen-komponen biotik seperti yang dijelaskan di atas. Dari komponen-komponen biotik tersebut, disusun rantai makanan seperti di atas. Tanaman pada ekosistem tegalan yang diamati berfungsi sebagai produsen. pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong, pohon mlinjo, pohon kelapa, pohon jati, tanaman jahe, tumbuhan liar dan rumput-rumputan dimakan oleh ulat, khusunya pada bagian daun. Pada tanaman akan menghasilkan bunga. Bunga akan menghasilkan nektar yang nantinya diincar oleh kupu-kupu, semut, dan nyamuk jantan. kumbang sebagai serangga predator yang memakan serangga yang lebih kecil, yaitu nyamuk. Belalang dan ulat sebagai konsumen tingkat 1, sedangkan ayam sebagai konsumen tingkat 2. Yang kemudian belalang dan ulat akan dimakan oleh ayam. Semua organisme yang meninggal nantinya akan diuraikan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai yang ditemukan pada ekosistem adalah mikroba.

Daur materi adalah siklus perubahan dan perpindahan materi dalam suatu rantai makanan. Materi yang berpindah adalah nutrisi. Nutrisi yang berpindah adalah protein, karbohidrat, dan lain-lain. Secara umum dari pengamatan yang dilakukan di tegalan ditemukan tingkatan trofik : produsen, konsumen I, konsumen II, dan pengurai. Peristiwa ini dinamakan daur karena dapat dilihat dari gambar di atas bahwa materi yang ada di alam diputar terus dalam suatu siklus. Material yang berasal dari tumbuhan didapatkan oleh konsumen I, dan konsumen II. Ketika semuanya sudah mati, maka dekomposer mengurai jasad mati menjadi materi-materi yang sederhana kembali sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Proses perputaran materi ini akan terjadi begini secara terus dan menerus.

Arus energi merupakan perpindahan energi melalui rantai makanan. Proses perpindahan ini berasal dari matahari ( produsen ( konsumen I ( konsumen II ( dekomposer. Dalam arus energi matahari diserap oleh produsen dan digunakan untuk mensintesis bahan organik dari bahan anorganik. Energi panas matahari yang sampai ke bumi tidak seluruhnya diserap oleh produsen dan telah mengalami pengurangan, begitu pula energi yang tersimpan dalam tubuh produsen produsen yaitu jagung salah satu contoh produsen yang ada di ekosistem tegalan. Energi tersebut akan pindah ke konsumen I (ulat dan belalang) saat konsumen I mengkonsumsi produsen, namun jumlah energinya juga mengalami pengurangan. Karena energi yang diambil oleh konsumen I dari produsen telah mengalami pengurangan, maka energi yang dipindahkan dari konsumen I ke konsumen II (ayam) juga berkurang. Hal ini sesuai dengan Hukum Termodinamika dan kaidah 10%. Hukum tersebut menyebutkan bahwa setiap perubahan energi tidak akan efisien 100% dan hanya sekitar 10% energi kimia yang berkualitas tinggi yang tersedia dalam satu tingkat tanaman yang dipindahkan dan disimpan dalam bentuk digunakan dalam tubuh organisme pada tingkat makanan berikutnya. Namun saat penguraian oleh mikroba tanah, energi tersebut akan hilang dan tidak akan kembali ke ekosistem.KESIMPULAN

1. Terdapat dua macam ekosistem, yaitu ekosistem teresterial (daratan) yang terdiri dari ekosistem tegalan, hutan, dan padang rumput dan lain-lain, dan ekosistem akuatik (perairan) yang terdiri dari ekosistem kolam, sungai, pesisir, dan lain-lain.

2. Struktur dan komponen yang terdapat pada ekosistem tegalan adalah komponen abiotik yang ditemukan dalam ekosistem tegalan, yaitu cahaya, suhu, batu, tanah, kelembaban, dan udara. Sedangkan komponen biotik yang ditemukan dalam ekosistem tegalan, yaitu pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong, pohon mlinjo, pohon kelapa, pohon jati, tanaman jahe, tumbuhan liar dan rumput-rumputan yang digolongkan sebagai produsen, ulat, belalang, kupu-kupu, dan semut digolongkan sebagai konsumen I, ayam digolongkan sebagai konsumen II, dan pengurainya merupakan mikroba di ekosistem tegalan.DAFTAR PUSTAKA

Hakim, A. dan A. Nasoetion. 1995. Matahari, Manusia, dan Makanan. Balai Pustaka, Jakarta.Hidayat. 2008. Kajian faktor cekaman lingkungan pada tanaman padi di lokasi rasau jaya. Agr UMY (Jurnal Ilmu Pertanian) 10:37-38.Katilt, Abubakar Sidik. 2008. Penurunan Jasa (servis) Ekosistem Sebagai Pemicu Meningkatnya Perubahan Iklim Global. Jurnal Pelangi Ilmu 1: 13.Kormondy, E. J. 1976. Concept of Ecology. Eglewood Cliffs Prentice Hall Excellent Introduction, New Jersey.Soeprobowati, Tri Retnaningsih. 2011. Ekologi Bentang Lahan. julnal Bioma 13:46.Warall, M. 2001. Oxford Encyclopedia. Oxford University Press. Oxford.Odum, E. D.. 1971. Fundamental of ecology. Reinhart and Winston Inc., New York.

Pratiwi, D. A., S. Maryati, Srikini, dan Suharno. 1996. Biologi I. Erlangga, Jakarta.LAMPIRAN

Bahan Mineral Siap

Mineralisasi Menjadi Bahan Mineral

Pembusukan Oleh Mikroba Tanah

Sampah Organik Dari Tumbuhan & Hewan Mati

Konsumen II (ayam)

Konsumen I (Ulat, belalang, kupu-kupu, nyamuk, laba-laba, semut)

Produsen ( tumbuhan hijau )

13