BAB 4- Matri 1

download BAB 4- Matri 1

of 13

Transcript of BAB 4- Matri 1

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    1/13

    51

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Deskripsi data secara keseluruhan ada di Lampiran, pada Bab IV ini

    ditampilkan deskripsi statistik dari hasil perhitungan dan pengujian yang

    dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi SPSS 20, serta

    analisis dan intepretasinya.

    Tabel 4.1. Deskri Data Penelitian

    Statistics

    Kecerdasan

    Emosional

    Tingkat Pemahaman Pelajaran

    Pengantar Akuntansi

    N Valid 105 105

    Missing 0 0

    Mean 80.46 15.23

    Median 79.00 15.00

    Std. Deviation 8.242 2.760

    Minimum 50 10

    Maximum 99 20

    1. Analisis Data Variabel Kecerdasan Emosional (X)

    Skor Kecerdasan Emosional yang diperoleh dari para responden

    mempunyai rata-rata 80,46 dengan simpangan baku 8,242 median sebesar 79,00

    skor minimum 50 dan skor maksimum 99. Skor simpangan baku 8,242

    menunjukkan perbedaan jawaban antar responden termasuk tinggi. Hal ini

    menunjukkan bahwa Kecerdasan Emosional dari responden beragam.

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    2/13

    52

    Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

    dan median hampir sama, yaitu 80,46 dan 79,00. Hal ini menunjukkan bahwa

    data skor Kecerdasan Emosional pada penelitian ini cukup representatif.

    Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada

    di bawah rata-rata menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai Kecerdasan

    Emosional yang tinggi lebih banyak dibanding yang rendah.

    Deskripsi data, data tersebut bisa dilihat pada Lampiran Deskripsi,

    sedangkan Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1.

    Gambar 4.1. Histogram Data Skor Kecerdasan Emosional

    Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

    disimpulkan bahwa data skor skala Kecerdasan Emosional dalam penelitian ini

    memiliki sebaran yang cenderung normal.

    2. Analisa Data Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi

    Data Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi yang diperoleh

    dari para responden mempunyai rata-rata 15,23 dengan simpangan baku 2,760

    median sebesar 15 skor minimum 10 dan skor maksimum 20. Hal ini

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    3/13

    53

    menunjukkan bahwa rata-rata Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi

    dari responden termasuk tinggi. Skor simpangan baku 2,760 menunjukkan

    perbedaan jawaban antar responden termasuk tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

    Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi dari responden cukup

    beragam.

    Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

    dan nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 15,23 dan 15. Hal ini menunjukkan

    bahwa data skor Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi dalam

    penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata

    lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-rata, menunjukkan bahwa

    Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi yang berada diatas rata-rata

    lebih banyak dibanding yang dibawah rata-rata.

    Deskri data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran Deskripsi, sedangkan

    Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.3.

    Gambar 4.2. Histogram Data Skor Tingkat Pemahaman Pelajaran

    Pengantar Akuntansi

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    4/13

    54

    Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

    disimpulkan bahwa data skor skala Tingkat Pemahaman pada Pelajaran Pengantar

    Akuntansi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

    B. Pengujian Persyaratan Analisis

    Pengujian persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

    adalah pengujian normalitas dan linieritas garis regresi partial antara variabel

    bebas dan variabel terikat.

    1. Pengujian Normalitas Data

    Pengujian normalitas data masing-masing sampel diuji melalui hipotesis

    berikut :

    H0 : data pada sampel tersebut berdistribusi normal

    H1 : data pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal

    Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi

    SPSS 20. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari

    normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti

    data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan

    yang tertera pada kolom   sig dalam tabel hasil/output perhitungan pengujian

    normalitas oleh program SPSS. Dalam hal ini digunakan metode   Kolmogorov-

    Smirnov. Hasil perhitungan bisa dilihat pada Tabel 4.2

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    5/13

    55

    Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    KecerdasanEmosional

    TingkatPemahaman

    PelajaranPengantar  Akuntansi

    N 105 105

    Normal Parametersa

    Mean 80.46 15.23

    Std. Deviation 8.242 2.760

    Most Extreme Differences Absolute .094 .095

    Positive .094 .095

    Negative -.072 -.085

    Kolmogorov-Smirnov Z .959 .974

     Asymp. Sig. (2-tailed) .317 .299

    a. Test distribution is Normal.

    Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom   Sig pada metode

    Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0

    diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada penelitian ini

    berdistribusi normal.

    Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan Histogram

    Normalitas Galat Baku, Grafik Normal P-P Plot Galat Baku, dan Grafik Normal

    Q-Q Plot untuk setiap sampel.

    Gambar 4.3. Histogram Normalitas Galat Baku

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    6/13

    56

    Gambar 4.4. Histogram Normal P-P Plot Galat BakuData

    2. Pengujian Linieritas garis Regresi

    Pengujian linieritas dalam penelitian ini digunakan hipotesis berikut :

    H0 : garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y linier

    H1 : garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y tidak linier

    Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program

    aplikasi SPSS 20. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka

    kriteria dari normalitas data adalah “jika   p value (sig) < 0,05 maka H0

    diterima”, yang berarti bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi

    yang homogen. Nilai p value (sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom

    sig baris Linierity dalam tabel ANOVA hasil perhitungan pengujian linieritas

    garis regresi oleh program SPSS.

    a. Linieritas Garis Regresi Hubungan Antara Variabel X dengan Variabel Y

    Hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi hubungan antara

    variabel X dengan variabel Y bisa dilihat pada Tabel 4.4.

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    7/13

    57

    Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Hubungan AntaraVariabel X dengan Variabel Y

    ANOVA Table

    Sum of 

    Squares df  

    Mean

    Square F Sig.

    Tingkat

    Pemahaman

    Pengantar 

     Akuntansi *

    Kecerdasan

    Emosional

    Between

    Groups

    (Combined)   328.150 27 12.154 2.015 .009

    Linearity 98.471 1 98.471 16.328 .000

    Deviation from

    Linearity229.679 26 8.834 1.465 .102

    Within Groups 464.364 77 6.031

    Total 792.514 104

    Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom  Sig baris deviation from

     Linierity = 0,102 untuk semua sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima,

    dengan kata lain bahwa garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y

    linier.

    C. Pengujian Hipotesis Penelitian

    Pengujian hipotesis dilakukan seperti ketentuan yang tertulis pada akhir

    Bab III. Hasil perhitungan dan pengujian bisa dilihat pada Tabel 4.4., Tabel 4.5.,

    dan Tabel 4.6. berikut :

    Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Pengaruh Variabel Xterhadap Variabel Y

    Model Summary

    Model R R Square

     Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .352a

    .124 .116 7.750

    a. Predictors: (Constant), Tingkat Pemahaman Pengantar Akuntansi

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    8/13

    58

    Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian Signifikasi Regresi Pengaruh

    Variabel Xdengan Variabel Y

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 877.718 1 877.718 14.614 .000a

    Residual 6186.340 103 60.062

    Total 7064.057 104

    a. Predictors: (Constant), Tingkat Pemahaman Pengantar Akuntansi

    b. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

    Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persamaan Garis KoefisienRegresiPengaruh Variabel X terhadap Variabel Y

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) 64.431 4.260 15.125 .000

    Tingkat Pemahaman

    Pelajaran Pengantar 

     Akuntansi

    1.052 .275 .352 3.823 .000

    a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

    Dari ketiga tabel di atas, akan di uji tiga hipotesis sekaligus yaitu:

    Pengaruh Kecerdasan Emosional (X) terhadap Tingkat Pemahaman

    Pelajaran Pengantar Akuntansi (Y)

    Hipotesis pengaruh ini adalah :

    H0 : β1 = 0

    H1 : β1 ≠ 0

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    9/13

    59

    artinya :

    H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kecerdasan Emosional

    terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi

    H1 : terdapat pengaruh yang signifikan Kecerdasan Emosional terhadap

    Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi

    Dari tabel 4.6. di atas terlihat bahwa koefisien korelasi ganda pengaruh

    variabel bebas Kecerdasan Emosional (X) terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran

    Pengantar Akuntansi (Y) adalah sebesar 0,352.

    Perhitungan pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda ini bisa dilihat

    di Lampiran Hipotesis. Dari perhitungan tersebut di peroleh bahwa koefisien

    korelasi tersebut signifikan, dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan variabel bebas Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman

    Pelajaran Pengantar Akuntansi (Y) adalah sebesar 0,124.

    Sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,124 menunjukkan bahwa

    besarnya kontribusi Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman

    Pelajaran Pengantar Akuntansi (Y) adalah sebesar 12,4%, sisanya (87,6%)

    karena pengaruh faktor lain.

    Sedangkan untuk pengujian hipotesis melalui analisis regresi diperoleh

    hasil perhitungan terlihat pada Tabel 4.7. dan Tabel 4.8., Dari Tabel 4.8. diperoleh

    persamaan garis regresi yang merepresentasikan pengaruh variabel X terdahap

    variabel Y, yaitu = 64,341 + 1,052X.

    Untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah dengan memperhatikan

    nilai/bilangan yang tertera pada kolom t atau kolom  Sig untuk baris Kecerdasan

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    10/13

    60

    emosional (Variabel X) pada Tabel 4.7. Menurut ketentuan yang ada, kriteria

    signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak” atau “jika

    Sig < 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan

    yang tertera pada kolom   Sig untuk baris Kecerdasan Emosional (Variabel X)

    dalam Tabel 4.8. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada kolom t untuk baris

    Kecerdasan Emosional (Variabel X) dalam Tabel 4.8. Sedangkan nilai ttabel adalah

    nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5% dengan derajat kepercayaan (df = n  – 

    2) = 103 dimana n adalah banyaknya responden.

    Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa nilai   Sig = 0,000 dan thitung = 3,823,

    sedangkan ttabel = 2,000. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di

    tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X

    (Kecerdasan emosional) terhadap variabel terikat Y (Tingkat Pemahaman

    Pelajaran Pengantar Akuntansi).

    Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa

    terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X (Kecerdasan emosional)

    terhadap variabel terikat Y (Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi).

    D. Pembahasan Hasil Penelitian

    Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap

    Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi.

    Dari deskripsi data setelah dilakukan analisis korelasi diperoleh koefisien

    korelasi sebesar 0,352 setelah dilakukan pengujian dengan program SPSS terbukti

    bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa terdapat

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    11/13

    61

    pengaruh variabel bebas X (Kecerdasan Emosional) terhadap variabel terikat Y

    (Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi).

    Sedangkan dari analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi   Y  =

    64,341 + 1,052 X. Nilai konstanta = 64,341 menunjukkan bahwa guru dengan

    Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar paling rendah sulit untuk bisa meraih

    Tingkat Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi yang baik, sedangkan nilai

    koefisien regresi sebesar 1,052 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif 

    variabel bebas X (Kecerdasan Emosional) terhadap variabel terikat Y (Tingkat

    Pemahaman Pelajaran Pengantar Akuntansi). Setelah dilakukan pengujian

    linieritas garis regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh bahwa garis

    regresi tersebut linier.

    Menurut sintesis teori yang ada di Bab II, Menurut Howard gardner (1983)

    dalam Sunar, Dwi P (2010:14) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan

    emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri,

    memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi

    dengan oprang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat

    untuk motivasi diri.

    Menurut daniel Goleman, dalam Gunawan, Adi W (2012:222) kecerdasan

    emosi terdapat lima komponen penting dan kombinasi dari masing-masing

    komponen ini memiliki nilai yang lebih penting dari IQ. Elemen tersebut adalah:

    kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi, empati, dan mengatur

    hubungan/relasi.

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    12/13

    62

    Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan

    tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan

    dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat

    ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu

    merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga

    menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang akan mempengaruhi prestasi

    belajar (Hanifah dan Syukriy, 2001:65).

    Suharsimi (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)

    adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),

    menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan

    contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa

    diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di

    antara fakta  –  fakta atau konsep. Pembelajaran yang dilaksanakan lebih

    mengaktifkan siswa untuk telibat selama proses pembelajaran berlangsung.

     Interaksi antara guru dengan siswa lebih akrab sehingga guru lebih mengenal anak 

    didiknya dengan baik.

    Terkait dengan pandangan di atas, saat ini, guru dituntut untuk melakukan

    inovasi terbaru. Dalam proses belajar akuntansi, prinsip belajar harus terlebih

    dahulu dipilih, sehingga sewaktu mempelajari akuntansi dapat berlangsung

    dengan lancar, misalnya mempelajari konsep B yang mendasarkan pada konsep

    A, seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A. Tanpa memahami konsep

    A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti mempelajari

  • 8/18/2019 BAB 4- Matri 1

    13/13

    63

    akuntansi haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan pada pengalaman

    belajar yang lalu.

    Jika dikaitkan dengan belajar akuntansi maka pemahaman terjadi karena

    evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari akuntansi. Agar dapat

    menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu

    dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai pemahaman siswanya.

    Faktor lingkungan dan   instrumental (misalnya guru, kurikulum dan model

    pembelajaran). Benyamin Bloom mengemukakan tiga faktor utama yang

    mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif , motivasi berprestasi dan

    kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan belajar

    mengajar yang dilakukan terkait dengan model pembelajaran yang digunakan.

    Kognitif  menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada kemampuan

    intelektual, kemampuan berpikir maupun kecerdasan yang akan dicapai. Domain

    kognitif  oleh Benyamin Bloom di bagi menjadi atas 6 kategori yang cenderung

    hierarkis. (Hamzah B. Uno. 2009:138). Keenam kategori itu adalah: 1). Ingatan,

    2). Pemahaman, 3). Aplikasi, 4) Analisis, 5). Sintesis dan 6). Evaluasi. Keenam

    kategori itu hingga kini masih digunakan sebagai rujukan utama dalam pembuatan

    rancangan pembelajaran akuntansi termasuk pembuatan alat ukur berupa tes.

    Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,000 dan thitung =

    3,823 sedangkan ttabel = 2,000. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0

    di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X

    (Kecerdasan Emosional) terhadap variabel terikat Y (Tingkat Pemahaman pada

    pelajaran Pengantar Akuntansi).