BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab...

93
BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Perusahaan dan Responden 4.1.1 Profile PT. Sumber Makmur PT Sumber Makmur atau yang lebih dikenal dengan Sumber Makmur Ban merupakan salah satu perusahaan yang berperan sebagai agen dalam melakukan penjualan serta bengkel ban dan velg mobil. Sumber Makmur Ban yang beralamat di Jalan Daan Mogot 119 blok B1-2, Jakarta telah memulai operasinya sejak akhir tahun 1985 dan merupakan salah satu authorized dealer atau TOMO (Toko Model) dari PT Bridgestone Tire Indonesia. TOMO diambil dari sebuah kata dalam bahasa Jepang, Tomodachi, yang berarti teman. Ide dari kata tersebut adalah dengan teman yang saling mendukung, maka perjuangan memenangkan persaingan bisnis yang amat ketat akan lebih mudah. Hingga kini, kata TOMO dipakai menjadi singkatan dari kata Toko Model. Pada awal pendiriannya, Sumber Makmur Ban hanya berstatus perusahaan kecil. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1998 status badan hukum perusahaan berubah menjadi berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang berdiri berdasarkan akte notaris Akhmad Tolip dan disertai dengan surat lainnya, seperti adanya SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) nomor 1729/0349/09-03/PK/’85 dan TDUP (Tanda Daftar Usaha Perdagangan) nomor 0912/09-03/TDUP/IX/1998 yang diresmikan pada tanggal 10 September 1998 oleh Drs. J. Radjagoekgoek. Selama hampir 23 tahun berdiri, Sumber Makmur Ban tentu saja sudah memiliki konsumen yang loyal. Konsumennya mayoritas adalah perorangan, namun tak sedikit pula perusahaan-perusahaan, bengkel-bengkel, serta toko yang melakukan kerja sama dengannya.

Transcript of BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab...

Page 1: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profile Perusahaan dan Responden

4.1.1 Profile PT. Sumber Makmur

PT Sumber Makmur atau yang lebih dikenal dengan Sumber Makmur Ban

merupakan salah satu perusahaan yang berperan sebagai agen dalam melakukan

penjualan serta bengkel ban dan velg mobil. Sumber Makmur Ban yang beralamat di Jalan

Daan Mogot 119 blok B1-2, Jakarta telah memulai operasinya sejak akhir tahun 1985 dan

merupakan salah satu authorized dealer atau TOMO (Toko Model) dari PT Bridgestone Tire

Indonesia. TOMO diambil dari sebuah kata dalam bahasa Jepang, Tomodachi, yang berarti

teman. Ide dari kata tersebut adalah dengan teman yang saling mendukung, maka

perjuangan memenangkan persaingan bisnis yang amat ketat akan lebih mudah. Hingga

kini, kata TOMO dipakai menjadi singkatan dari kata Toko Model.

Pada awal pendiriannya, Sumber Makmur Ban hanya berstatus perusahaan kecil.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1998 status badan hukum

perusahaan berubah menjadi berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang berdiri berdasarkan

akte notaris Akhmad Tolip dan disertai dengan surat lainnya, seperti adanya SIUP (Surat

Izin Usaha Perdagangan) nomor 1729/0349/09-03/PK/’85 dan TDUP (Tanda Daftar Usaha

Perdagangan) nomor 0912/09-03/TDUP/IX/1998 yang diresmikan pada tanggal 10

September 1998 oleh Drs. J. Radjagoekgoek.

Selama hampir 23 tahun berdiri, Sumber Makmur Ban tentu saja sudah memiliki

konsumen yang loyal. Konsumennya mayoritas adalah perorangan, namun tak sedikit pula

perusahaan-perusahaan, bengkel-bengkel, serta toko yang melakukan kerja sama

dengannya.

Page 2: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

51

S

Pemilik

Sekretaris

Marketing/ Sales Finance/ Accounting Staff Pajak

Staff PenagihanKepala Mekanik

S S S S S S S S D D

Koleksi ban yang dimiliki oleh Sumber Makmur Ban cukup lengkap, mulai dari

buatan lokal hingga impor. Tak hanya Bridgestone, merek lainnya seperti Goodyear,

Dunlop, GT Radial, Achilles, Accelera, Toyo, Firenza, Michelin, Pirelli, Continental,

Yokohama, dan lain sebagainya juga tersedia. Begitu juga dengan velg yang tersedia,

sebut saja merek SSW, Autocouture, Fusion atau Fabulous yang rata-rata merupakan

produksi Taiwan. Selain menjual produk ban dan velg (baik impor maupun lokal), Sumber

Makmur Ban juga melakukan pelayanan jasa berupa bengkel ban. Berbagai pelayanan

seperti spooring 3D computerized, balancing, finish balance, dan service velg racing dapat

ditemui disana.

Pada saat ini, PT. Sumber Makmur telah memiliki karyawan sebanyak 17 orang

yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan tugasnya. Berikut adalah struktur

organisasi dari PT. Sumber Makmur :

Sumber : PT. Sumber Makmur (2008)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sumber Makmur

Page 3: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

52

Keterangan :

S = Staff pekerja (mekanik)

D = Driver (Supir)

Spesifikasi pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :

• Pemilik

- Me-manage segala sesuatunya mulai dari hal yang kecil sampai hal yang besar.

- Turun langsung ke lapangan untuk memantau dan melakukan pengawasan

secara menyeluruh atas semua kegiatan yang terjadi.

- Merumuskan dan menetapkan strategi perusahaan serta membuat perencanaan

jangka panjang.

- Bertanggung jawab secara umum atas kelancaran operasi perusahaan.

• Sekretaris

- Menjadi wakil pemilik dan mewakili pemilik apabila pemilik sedang tidak ada di

tempat.

- Menyusun laporan pertanggungjawaban.

- Memeriksa laporan keuangan.

- Membuat undangan dan mengurusi berbagai surat.

• Marketing/ Sales

- Bertanggung jawab dalam pembelian dan penjualan barang.

- Memantau pembelian dan penjualan, kemudian melaporkannya kepada pemilik.

Page 4: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

53

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan dan mencari

informasi mengenai pasar.

• Finance/ Accounting

- Memantau pengeluaran dan pemasukan, kemudian melaporkannya kepada

pemilik.

- Melakukan pencatatan atas segala kegiatan keluar masuknya arus keuangan.

- Bertanggung jawab dalam penggunaan uang, pencatatan bukti transaksi sampai

membuat laporan keuangan secara periodik.

• Staff Pajak

- Mengurusi pembayaran pajak perusahaan dan berbagai administrasi mengenai

perpajakan.

- Menangani pajak yang bersangkutan dengan kegiatan perusahaan.

• Staff Penagihan

- Menagih piutang dan mengurusi bagian utang piutang.

- Melakukan penagihan terhadap konsumen yang melakukan hutang, kemudian

melaporkan kepada bagian keuangan yang diteruskan langsung ke pemilik.

• Kepala Mekanik

- Mengatur dan memberi tugas kepada staff pekerja.

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang hingga tujuan.

- Melakukan Quality Control bersama pemilik.

Page 5: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

54

• Staff Pekerja

- Melaksanakan dan melaporkan setiap pekerjaan yang berasal dari kepala

mekanik.

• Driver (Supir)

- Mengantarkan dan mengambil barang.

4.1.2 Profile Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di

wilayah Jakarta Barat khususnya daerah Kebon Jeruk dan sekitarnya. Sedangkan

sampelnya diambil dari responden yang memiliki kendaraan roda empat. Penyebaran

kuesioner dilakukan secara door-to-door kepada responden, dimana alamat responden

sebagian berasal dari database perusahaan, dan sebagian lainnya disebarkan secara acak

kepada responden. Mayoritas sampel bertempat tinggal di kawasan Kebon Jeruk, Jalan

Panjang, Puri Indah, Intercon, dan Meruya.

Pembagian kuesioner dilakukan selama 6 hari, yang dimulai pada tanggal 17

Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2008 dengan total sebanyak 97 responden.

4.2 Analisa Kondisi Pangsa Pasar

Kondisi pasar dan perekonomian Indonesia memiliki pengaruh yang besar bagi usaha

perdagangan. Secara umum kondisi ekonomi makro Indonesia pada tahun 2007 lebih baik

dari tahun 2006. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan ekonomi (GDP) yang melaju

tinggi masing-masing pada level 5,97% (kwartal I), 6,1% (kwartal II), 6,4% (kwartal III),

Page 6: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

55

dan 6,3% (kwartal IV) dan juga ekspor yang mengalami pertumbuhan 10,6% dengan nilai

US$ 117 milyar.

Dari sekian banyak sektor yang turut berpengaruh terhadap peningkatan

pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2007, sektor pengangkutan dan komunikasi adalah

sektor yang paling berpengaruh dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya, yaitu dengan

pertumbuhan sebesar 11,90%.

Pada tahun 2008 dimana terjadi ketidakstabilan ekonomi global dan melonjaknya

harga minyak yang terus berlanjut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

perlambatan. Namun, dari sisi domestik, pemerintah sendiri memperkirakan ekonomi tahun

2008 tumbuh sebesar 6,8%. Industri otomotif pun diperkirakan akan lebih baik dari tahun

2007.

Hal tersebut juga terlihat dari tingginya produksi dan penjualan kendaraan bermotor

tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006, walaupun belum dapat mencapai level

produksi dan penjualan tahun 2005. Berikut adalah kinerja industri otomotif selama 3 tahun

terakhir (dalam unit) :

Tabel 4.1 Kinerja Industri Otomotif

2005 2006 2007 07 vs 06

(%)

Mobil

- Produksi

- Penjualan Domestik

(%)

- Ekspor (CBU)

- Impor (CBU)

500.710

533.917

100.0

17.805

31.760

296.008

318.889

59.7

30.974

33.663

411.638

433.341

81.2

60.267

55.112

139.1

135.9

194.6

163.7

Sumber : APBI (2008)

Page 7: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

56

Tabel di atas menggambarkan kinerja industri otomotif yang mengalami peningkatan

di tahun 2007, meski sempat mengalami penurunan di tahun 2006.

4.2.1 Analisa Kondisi Pasar Industri Otomotif

Industri otomotif (kendaraan bermotor) merupakan originated driven demand dan

pasar potensial bagi tinggi rendahnya penjualan ban. Di tahun 2007 industri otomotif di

Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi seiring dengan pulihnya kondisi

ekonomi dan daya beli masyarakat setelah terpuruk pada tahun 2006, paska kenaikan

harga BBM di akhir tahun 2005. Produksi mobil dalam tahun 2007 adalah 411.638 unit,

merupakan suatu peningkatan yang cukup tinggi yaitu 39.1% dari tahun 2006 (sebesar

296.008 unit), walaupun belum kembali ke angka produksi tahun 2005 (sebesar 500.710

unit). Sementara penjualan domestik juga mengalami peningkatan sebesar 35.9% dari

318.899 unit tahun 2006 menjadi 433.341 unit tahun 2007.

Berikut adalah tabel mengenai data produksi dan penjualan mobil tahun 2007

dalam perbandingannya dengan tahun 2006 :

Tabel 4.2 Produksi dan Penjualan Mobil Tahun 2006 - 2007

Produksi Penjualan Domestik

Kategori 2006 2007 % (+/-) 2006 2007 % (+/-)

1. Passenger (Sedan) 2.008 1.570 (21.8) 17.565 27.381 55.9

2. Passenger (MVP 4x2) 203.676 302.334 48.4 203.634 285.733 40.3

3. Passenger (SUV 4x4) 637 5.304 732.6 1.183 1.655 39.9

4. Commercial (Bus) 1.254 1.676 33.6 1.561 1.700 8.9

5. Commercial (Truck/ Pickup) 88.433 100.754 13.9 89.540 108.558 21.2

6. Commercial (Double Cabin) - - - 5.416 8.314 53.5

DOMESTIK 296.008 411.638 39.1 318.889 433.341 35.9

Page 8: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

57

IMPORT (CBU) 33.663 55.112 63.7 - -

EXPORT (CBU) - - - 30.974 60.267 94.6

TOTAL 329.761 466.750 41.6 349.873 493.608 41.1

Sumber : GAIKINDO (2008)

Naiknya produksi mobil tahun 2007 mengakibatkan penjualan ban di pasar

perakitan (OEM market) juga mengalami peningkatan di tahun 2007 sebesar 32.6%

mencapai 2.343.000 unit dari 1.767.000 unit (tahun 2006).

Dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di pasar dalam negeri akan

mengakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di dalam negeri, yang tentunya

akan menjadi pasar potensial bagi permintaan terhadap ban, baik di pasar perakitan (OEM

market) dan di pasar umum (replacement market). Tingginya permintaan ban di pasar

perakitan (OEM market) juga dapat dilihat dari jumlah produksi kendaraan bermotor di

tahun berjalan, sedangkan jumlah mobil yang terdaftar di seluruh POLDA di Indonesia

merupakan pasar potensial untuk tinggi rendahnya penjualan ban di pasar umum

(replacement market).

Berikut adalah data jumlah mobil terdaftar di Indonesia yang diperoleh dari

Ditlantas POLRI melalui APBI, namun dari data berikut terlihat bahwa pertambahan jumlah

mobil terdaftar sejak tahun 2002, jauh melebihi jumlah penjualan mobil tahunannya di

pasar domestik. Tidak ada keterangan dari mana sisa tambahan mobil tersebut.

Page 9: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

58

Tabel 4.3 Jumlah Mobil di Indonesia

POSISI Pertambahan Penjualan Perkiraan Jumlah

Tahun Awal Tahun Akhir Tahun Jumlah Mobil Mobil Domestik Mobil Terdaftar

Akhir Tahun

1998 4.805.686 4.993.072 187.386 58.315 4.854.389

1999 4.993.072 5.171.001 177.929 93.843 4.938.523

2000 5.171.000 5.412.327 241.326 300.963 5.229.608

2001 5.412.327 5.666.074 253.747 299.560 5.518.710

2002 5.666.074 6.609.916 943.842 317.748 5.830.939

2003 6.609.916 9.461.984 2.852.068 354.482 6.182.505

2004 9.461.984 12.871.989 3.410.005 483.148 6.662.561

2005 12.871.989 14.471.750 1.599.761 533.917 7.193.481

2006 14.471.750 15.010.339 538.509 318.897 7.509.140

2007 15.010.339 15.508.573 498.234 433.341 7.942.106

Sumber : APBI (2008)

Menurut data Kepolisian yang dikutip oleh APBI, jumlah mobil terdaftar akhir tahun

2007 adalah sebanyak 15.508.573 unit. Melihat jumlah mobil yang cukup signifikan tersebut,

tentunya dapat membuat bisnis industri ban turut terdongkrak naik.

Industri otomotif di tahun 2008 pun diperkirakan akan lebih baik dari tahun 2007

yang juga telah meningkat tinggi dari tahun 2006 setelah turun ± 25% dari tahun 2005.

Menurut sumber dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) produksi

dan penjualan mobil di tahun 2008 diperkirakan akan naik dari 433.000 unit (2007) menjadi

520.000 unit, dimana kenaikan yang terjadi sebesar ± 20%.

Perkiraan ini dapat menjadi kenyataan bahkan dapat lebih tinggi lagi realisasinya

apabila melihat realisasi penjualan domestik mobil pada Triwulan I/2008 yang mencapai

Page 10: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

59

134.587 unit dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar 84.520 unit (meningkat

59,2%). Peningkatan penjualan pun semakin tinggi pada bulan April dan Mei 2008, dengan

penjualan bulanan rata-rata yang mencapai ± 50.000 unit mobil. Meskipun terjadinya

kenaikan BBM di akhir bulan Mei 2008 yang tentu saja memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga kebutuhan pokok dan penurunan daya beli, penurunan penjualan pun

terkena dampaknya dalam 3 bulan pertama setelah kenaikan terjadi. Namun tingginya

penjualan dalam 5 bulan pertama tahun 2008, rencana pertama penjualan mobil (520.000

unit) sepertinya masih dapat dicapai.

4.2.2 Analisa Kondisi Pasar Industri Ban

Pulihnya kegiatan ekonomi dan perdagangan mulai awal tahun 2007, secara

berangsur-angsur meningkatkan permintaan ban di pasar. Produksi dan penjualan total

ban mobil selama 10 tahun (1997-2007) telah meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat

(213%). Dengan tahun 2007 sebagai dasar, ini berarti rata-rata pertumbuhannya 8-10%

per tahun. Hal tersebut merupakan suatu pertumbuhan yang cukup baik.

Namun apabila dilihat penjualan pada tiap segmen pasar yang pertumbuhannya

konsisten pada tingkat yang tinggi yaitu 13-15% per tahun, adalah penjualan di pasar

ekspor selama 10 tahun yang pada tahun 2007 sudah mencapai lebih dari 3 kali lipat

(347%) dari posisi tahun 1997. Halaman berikut menggambarkan tabel penjualan ban

untuk kendaraan roda empat selama 10 tahun terakhir.

Page 11: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner
Page 12: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

61

Pertumbuhan di pasar Replacement sangat dipengaruhi oleh stabilitas

perekonomian dan perdagangan serta daya beli masyarakat, walaupun tahun 2005,

penjualan di Replacement market sudah mencapai 117% (atau 10 juta unit ban) dari level

tahun 1997, namun tahun 2006 turun lagi ke posisi 87%, sedangkan tahun 2007 berada

pada level 96%.

Penjualan di pasar OEM pertumbuhannya lebih baik dengan makin kokohnya

industri mobil nasional. Tahun 2005, penjualan di pasar OEM sudah mencapai 141% dari

level tahun 1997, walaupun menurun lagi tahun 2006 ke posisi 88%, namun tahun 2007

sudah kembali naik ke posisi 117%.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan mengenai produksi dan penjualan ban

mobil selama 2 tahun terakhir, yaitu tahun 2006 dan 2007.

Tabel 4.5 Produksi dan penjualan ban mobil tahun 2006-2007

Ban Mobil (Roda-4)

(dalam 000 unit)

Tahun 2006 Tahun 2007 07 vs 06

(%)

Produksi

Penjualan

* Replacement Sales

* OEM Sales

* Export Sales

Total Penjualan

40.019

7.489

1.762

30.331

39.582

42.001

8.214

2.342

31.788

42.344

104.9

109.7

132.9

104.8

106.9

Sumber : APBI (2008)

Pertumbuhan produksi dan penjualan ban tahun 2007 masih terus dirasakan saat

memasuki awal tahun 2008. Permintaan ban di dalam negeri terus menguat baik di pasar

Replacement maupun pasar OEM. Berdasarkan sumber dari APBI (Asosiasi Perusahaan Ban

Page 13: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

62

Indonesia), kuatnya permintaan ban di pasar dalam negeri dapat dilihat dari data produksi

dan penjualan ban selama empat bulan pertama tahun 2008 jika dibandingkan dengan

tahun 2007 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Produksi dan penjualan ban mobil (Januari – April 2007 dan 2008)

Ban Mobil (Roda-4)

(dalam 000 unit)

Jan – April 2007 Jan – April 2008 08 vs 07

(%)

Produksi

Penjualan

* Replacement Sales

* OEM Sales

* Export Sales

Total Penjualan

14.214

2.505

660

10.710

13.875

14.923

3.267

1.073

10.462

14.802

105.0

130.4

162.5

97.7

106.7

Sumber : APBI (2008)

Dilihat dari tabel produksi dan penjualan di atas, penjualan di pasar dalam negeri

(Replacement + OEM Market) naik 37,1% dari 3.165.000 (Januari – April 2007) menjadi

4.340.000 unit (Januari – April 2008), dimana hal ini merupakan kenaikan tertinggi dalam 5

tahun terakhir. Kenaikan ini juga dipicu oleh kenaikan penjualan di pasar OEM yang pada

periode ini, naik 62,5% dari 660.000 unit menjadi 1.073.000 unit, seiring dengan pulihnya

produksi industri otomotif, setelah mengalami penurunan ± 25% tahun 2006.

4.2.3 Analisa Kondisi Pasar Lima Perusahaan Ban Terbaik

Industri ban di Indonesia terdiri dari perusahaan-perusahaan ban yang mana

mayoritas dari perusahaan-perusahaan tersebut tergabung dalam APBI. APBI yang adalah

kependekan dari Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia dan diketuai oleh Drs. A. Azis Pane,

Page 14: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

63

MBA merupakan suatu perhimpunan atau asosiasi tempat perusahaan-perusahaan ban

Indonesia berkumpul. Beberapa perusahaan yang tergabung ialah dalam APBI ini ialah :

Merek Ban

- PT. Goodyear Indonesia Goodyear

- PT. Bridgestone Tire Indonesia Bridgestone

- PT. Gajah Tunggal Tbk. Gajah Tunggal

- PT. Industri Karet Deli Swallow

- PT. Ariga Mira Rubber Works Aaron

- PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop

- PT. Suryaraya Rubberindo Industries Federal

- PT. Elang Perdana Tyre Industry EPCO/ Accelera

- PT. Banteng Pratama Mizzle

- PT. Hung-A Indonesia Thunderbird

- PT. United King Land Kingland

- PT. Surabaya Kencana Tyre Industry Primax

Seluruh perusahaan yang tergabung dalam APBI wajib melaporkan data produksi

dan penjualan per tahunnya ke APBI. Berikut adalah data produksi dan penjualan

perusahaan ban yang tergabung dalam APBI di tahun 2006 dan 2007 :

• Produksi ban roda-4 (PCR, Mini Truck, Light Truck & Truck/ Bus)

Tabel 4.7 Produksi Ban Roda-4 (dalam unit)

Tahun 2006 Tahun 2007

PT. Intirub 143.790 -

PT. Goodyear Indonesia 2.317.179 2.375.364

PT. Bridgestone Tire Indonesia 10.653.544 11.298.094

Page 15: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

64

PT. Gajah Tunggal Tbk 10.634.306 11.935.415

PT. Mega Safe Tyre Industry 353.788 -

PT. Industri Karet Delli 1.172.012 1.158.756

PT. Ariga Mira Rubber Works - -

PT. Sumi Rubber Indonesia 12.812.447 12.868.040

PT. Elang Perdana Tyre Industry 1.931.729 2.365.298

TOTAL 40.018.795 42.000.967

% 07 VS 06 100.0 105.0

Sumber : APBI (2008)

• Penjualan Domestik (Replacement Sales & OEM Sales) tahun 2007

Tabel 4.8 Penjualan Domestik 2007 (dalam unit)

Pasar

Replacement

Pasar

OEM

Total

Domestik

PT. Intirub - - -

PT. Goodyear Indonesia 522.601 96.113 618.714

PT. Bridgestone Tire Indonesia 2.991.589 1.041.291 4.032.880

PT. Gajah Tunggal Tbk 2.668.760 318.362 2.987.122

PT. Mega Safe Tyre Industry - - -

PT. Industri Karet Delli 394.596 - 394.596

PT. Ariga Mira Rubber Works - - -

PT. Sumi Rubber Indonesia 1.230.826 886.334 2.117.160

PT. Elang Perdana Tyre Industry 405.452 - 405.542

PT. Suryaraya Rubberindo Industries - - -

PT. Banteng Pratama - - -

Page 16: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

65

PT. Hung-A Indonesia - - -

PT. King-Land - - -

TOTAL Tahun 2007 8.213.914 2.342.100 10.556.019

TOTAL Tahun 2006 7.488.823 1.761.556 9.250.379

% 07 VS 06 109.7 132.9 114.1

Sumber : APBI (2008)

Berdasarkan kedua tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 5 besar

perusahaan ban, dimana pada kelima perusahaan tersebut akan dilakukan perhitungan

pangsa pasar dan peralihan konsumen yang terjadi.

Berikut adalah nama 5 perusahaan ban dengan tingkat produksi dan penjualan tertinggi :

Tabel 4.9 Perusahaan Ban

Nama Perusahaan Ban Merek Ban Lokasi Pabrik

PT. Goodyear Indonesia Goodyear Bogor

PT. Bridgestone Tire Indonesia Bridgestone Bekasi/ Karawang

PT. Gajah Tunggal Tbk. Gajah Tunggal Tangerang

PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop Cikampek

PT. Elang Perdana Tyre Industry EPCO/ Accelera Bogor

Sumber : APBI (2008)

Kelima perusahaan tersebut tentunya sudah tidak asing lagi karena memang

mayoritas perusahaan tersebut sudah ada sejak lama dan menghasilkan merek-merek ban

yang telah mendunia. Berikut adalah penjelasan mengenai kelima perusahaan tersebut :

Page 17: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

66

PT. Goodyear Indonesia

PT. Goodyear Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1935 merupakan anak

perusahaan dari The Goodyear Tire & Rubber Company yang berpusat di Amerika

Serikat dan merupakan produsen pertama ban di Indonesia.

Sejak awal kendaraan mulai massal, Goodyear telah bekerjasama dengan

berbagai perusahaan mobil terkemuka di seluruh dunia untuk menyuplai ban Original

Equipment (OE). Sampai saat ini hubungan kerjasama itu terus terjalin dengan pabrik-

pabrik mobil terkemuka di seluruh dunia seperti Toyota, Honda, Nissan, Suzuki,

Volkswagen, Audi, Mercedes Benz, BMW, Citroen, Ford, dan General Motor.

PT. Bridgestone Tire Indonesia

PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan swasta

Nasional Indonesia dengan swasta Jepang yang didirikan pada tanggal 8 September

1973. Dengan jaringan pemasaran yang luas mencakup domestik, penjualan ke agen

(replacement), penjualan ke perusahaan perakit mobil kendaraan (OE/OEM) dan

ekspor, PT. Bridgestone Tire Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan mutu

produknya oleh Bridgestone Corporation sehingga mendapat kepercayaan sebagai

Export Bridgestone ke seluruh dunia.

PT. Gajah Tunggal Tbk.

Di awal berdirinya pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. merupakan

perusahaan yang memproduksi ban sepeda. Namun seiring dengan berjalannya waktu,

perubahan produksi terjadi. Saat ini, Gajah Tunggal menjadi produsen ban terbesar di

Asia Selatan di mana tidak hanya memproduksi ban sepeda, tetapi untuk seluruh

kendaraan, seperti tabung ban untuk sepeda motor, mobil penumpang, komersial dan

kendaraan alat berat.

Page 18: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

67

PT. Sumi Rubber Indonesia

PT. Sumi Rubber Indonesia didirikan pada tahun 1995 di Cikampek untuk

menggantikan pabrik ban Sumitomo Rubber Industry (berpusat di Jepang) yang

mengalami kerusakan hebat dan tidak dapat beroperasi kembali.

PT. Sumi Rubber Indonesia yang memproduksi ban merek Dunlop ini

memproduksi ban untuk truk, bus, mobil penumpang, dan motor. Perusahaan ini juga

banyak menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mobil untuk menyuplai

ban OEM (Original Equipment Manufacturing). Toyota, Honda, Nissan, Daihatsu, dan

Suzuki merupakan sebagian kecil perusahaan yang bekerja sama dengannya.

PT. Elang Perdana Tyre Industry

PT. Elang Perdana Tyre Industry adalah perusahaan yang memproduksi ban

untuk kendaraan roda empat dan roda dua dengan mengandalkan teknologi dari

Belanda. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1996 dan berlokasi di Citeureup, Bogor

ini mengeluarkan ban dagang lokal dengan merek Accelera, Epco, dan Millenium.

Kelima merek ban tersebut meraih penjualan tertinggi di antara perusahaan

lainnya yang tergabung dalam APBI. Berikut adalah rincian data produksi dan penjualan

ban roda-4 (PCR, Mini truck, Light truck & Truck/ bus) dalam bentuk unit selama 4 tahun

terakhir dari lima merek ban tersebut.

Page 19: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

68

Data produksi ban (PCR, Mini truck, Light truck & Truck/ bus) dalam bentuk unit :

Tabel 4.10 Produksi Ban (dalam unit)

Tahun

2004

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

PT. Goodyear Indonesia 1.728.540 1.964.892 2.317.179 2.375.364

PT. Bridgestone Tire

Indonesia

9.233.456 9.985.439 10.653.544 11.298.094

PT. Gajah Tunggal Tbk. 8.567.340 9.529.450 10.634.306 11.935.415

PT. Sumi Rubber Indonesia 10.859.258 11.682.375 12.812.447 12.868.040

PT. Elang Perdana Tyre

Industry

976.533 1.389.486 1.931.729 2.365.298

TOTAL 31.365.127 34.551.642 38.349.205 40.842.211

Sumber : APBI (2008)

Data penjualan domestik (Replacement Sales & OEM Sales) dalam satuan mata uang :

Tabel 4.11 Penjualan Domestik (dalam jutaan rupiah)

Tahun 2006 Tahun 2007 Pertumbuhan Pasar

PT. Goodyear Indonesia 278.908 313.908 112.55%

PT. Bridgestone Tire Indonesia 1.659.729 2.031.927 122.43%

PT. Gajah Tunggal Tbk. 2.505.634 3.057.839 122.04%

PT. Sumi Rubber Indonesia 532.685 746.611 140.16%

PT. Elang Perdana Tyre Industry 149.238 168.068 112.62%

TOTAL 5.126.194 6.318.353

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 20: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

69

Berdasarkan tabel penjualan kelima merek ban tersebut, maka dapat diketahui

tingkat pertumbuhan pasar dari masing-masing merek dengan menggunakan rumus

perhitungan :

Gm = RI + RL

dimana :

Gm = % pertumbuhan pasar

RI = kenaikan pendapatan tahun ini

RL = pendapatan tahun lalu

Berikut adalah pertumbuhan pasar kelima merek ban tersebut:

• PT. Goodyear Indonesia

Gm = 100% + 313.908 – 278.908 x 100%

278.908

= 100% + 12,55%

= 112,55%

• PT. Bridgestone Tire Indonesia

Gm = 100% + 2.031.927 – 1.659.729 x 100%

1.659.729

= 100% + 22,43%

= 122,43%

• PT. Gajah Tunggal, Tbk

Gm = 100% + 3.057.839 – 2.505.634 x 100%

2.505.634

Page 21: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

70

= 100% + 22,04%

= 122,04%

• PT. Sumi Rubber Indonesia

Gm = 100% + 746.611 – 532.685 x 100%

532.685

= 100% + 40,16%

= 140,16%

• PT. Elang Perdana Tyre Industry

Gm = 100% + 168.068 – 149.238 x 100%

149.238

= 100% + 12,62%

= 112,62%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan pertumbuhan pasar

tertinggi diraih oleh PT. Sumi Rubber Indonesia (Dunlop) dengan kenaikan tingkat

pertumbuhan sebesar 40,16%. Kemudian PT. Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone)

mengalami tingkat pertumbuhan pasar sebesar 22,43%, PT. Gajah Tunggal, Tbk (GT

Radial) mengalami tingkat pertumbuhan pasar sebesar 22,04%, PT. Elang Perdana Tyre

Industry (Accelera) mengalami tingkat pertumbuhan pasar sebesar 12,62%, dan terakhir

ialah PT. Goodyear Indonesia (Goodyear) dengan tingkat pertumbuhan pasar sebesar

12,55%.

Page 22: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

71

Data penjualan domestik (Replacement Sales & OEM Sales) dalam bentuk unit :

Tabel 4.12 Penjualan Domestik (dalam unit)

Tahun

2004

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

PT. Goodyear Indonesia 957.990 980.763 600.435 618.714

PT. Bridgestone Tire

Indonesia

4.541.341 6.778.350 4.758.365 4.032.880

PT. Gajah Tunggal Tbk. 3.222.722 5.925.467 3.285.798 2.987.122

PT. Sumi Rubber Indonesia 1.381.886 2.480.525 1.992.540 2.117.160

PT. Elang Perdana Tyre

Industry

292.870 625.350 512.355 405.542

TOTAL 10.396.809 16.790.455 10.969.493 10.161.418

Sumber : APBI (2008)

Berdasarkan tabel penjualan kelima merek ban tersebut, maka perhitungan pangsa

pasar yang dimiliki oleh masing-masing merek dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus:

Ms = S Mt

dimana :

Ms = pangsa pasar, dinyatakan dalam istilah persentase

S = penjualan

Mt = total pasar

Page 23: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

72

Berikut adalah pangsa pasar yang dimiliki oleh masing-masing merek di tahun 2007:

• PT. Goodyear Indonesia

Ms = 618.714 = 0,0609 = 6,09 %

10.161.418

• PT. Bridgestone Tire Indonesia

Ms = 4.032.880 = 0,3969 = 39,69 %

10.161.418

• PT. Gajah Tunggal, Tbk

Ms = 2.987.122 = 0,2939 = 29,39 %

10.161.418

• PT. Sumi Rubber Indonesia

Ms = 2.117.160 = 0,2084 = 20,84 %

10.161.418

• PT. Elang Perdana Tyre Industry

Ms = 405.542 = 0,0399 = 3,99 %

10.161.418

Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Goodyear

Indonesia (Goodyear) menguasai pangsa pasar sebanyak 6,09%, PT. Bridgestone Tire

Indonesia (Bridgestone) sebanyak 39,69%, PT Gajah Tunggal, Tbk (GT Radial) sebanyak

29,39%, PT. Sumi Rubber Indonesia (Dunlop) sebanyak 20,84%, dan PT. Elang Perdana

Page 24: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

73

Tyre Industry (Accelera) sebanyak 3,99%. Berikut adalah persentase pangsa pasar

masing-masing merek ban tersebut dalam bentuk gambar (pie-chart) :

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.2 Persentase Pangsa Pasar Lima Merek Ban

Berdasarkan perhitungan di atas, berikut adalah tabel yang menggabungkan

perbandingan antara pertumbuhan pasar dan pangsa pasar yang diperoleh masing-masing

merek.

Tabel 4.13 Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Kelima Merek Ban

Merek Ban Pertumbuhan Pasar

(Market Growth)

Pangsa Pasar

(Market Share)

Goodyear 112,55% 6,09%

Bridgestone 122,43% 39,69%

Gajah Tunggal 122,04% 29,39%

Dunlop 140,16% 20,84%

Accelera 112,62% 3,99%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Bridgestone40%

Goodyear6%

Gajah Tunggal

29%

Dunlop21%

Accelera4%

Page 25: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

74

Dengan menggunakan grafik, maka akan lebih terlihat jelas perbandingan antara

kelima merek ban dilihat dari segi pertumbuhan pasar (market growth) dan pangsa pasar

(market share).

05

1015202530354045

GY BS GT DL AC

GYBSGTDLAC

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Pasar Lima Merek Ban

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.4 Grafik Pangsa Pasar Lima Merek Ban

05

10

152025

3035

40

GY BS GT DL AC

GYBSGTDLAC

Page 26: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

75

Dari kedua grafik di atas, dapat terlihat bahwa Goodyear memiliki pertumbuhan

pasar yang cukup baik (sebesar 12,55%), namun pangsa pasarnya kurang (sebesar

6,09%). Sementara itu, pertumbuhan pasar yang dialami Bridgestone cukup tinggi

(sebesar 22,43%) dan menguasai pangsa pasar tertinggi di antara kelima merek lainnya

yaitu sebesar 39,69%. Gajah Tunggal memiliki pertumbuhan pasar yang juga cukup tinggi

(sebesar 22,04%) dengan pangsa pasar sebesar 29,39%. Pertumbuhan pasar tertinggi

diperoleh Dunlop yaitu sebesar 40,16% dan menguasai pangsa pasar sebesar 20,84%.

Sementara itu, Accelera memiliki pertumbuhan pasar yang relatif kecil (sebesar 12,62%)

dan dengan pangsa pasar yang juga tidak terlalu besar, yaitu hanya sebesar 3,99%.

4.2.4 Analisa Kondisi Pasar Berdasarkan Hasil Kuesioner

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diperoleh, maka dapat dilihat bahwa merek

ban yang paling menguasai pasar ialah Bridgestone, diikuti oleh Dunlop, Goodyear, GT

Radial, dan Accelera. Persentase pilihan pasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

• Jenis ban yang terakhir/ saat ini digunakan oleh responden

Tabel 4.14 Jenis Ban yang Digunakan

No. Merek Ban Jumlah Pengguna

Ban

Persentase (%)

Pengguna Ban

1 Bridgestone 39 40,206 %

2 GT Radial 6 6,186 %

3 Dunlop 30 30,928 %

4 Goodyear 12 12,371 %

5 Accelera 10 10,309 %

TOTAL 97 100%

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Page 27: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

76

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Jalan Panjang dan sekitarnya

menggunakan ban Bridgestone (40,206%) sebagai ban yang digunakannya saat ini.

Kemudian, 30,928% menggunakan ban Dunlop, 12,371% menggunakan ban

Goodyear, 10,309% menggunakan ban Accelera, dan 6,186% menggunakan ban GT

Radial.

• Urutan ban yang paling baik menurut responden

Tabel 4.15 Urutan Ban Terbaik

No. Merek Ban Jumlah Suara

1 Bridgestone 458

2 Dunlop 346

3 Goodyear 275

4 GT Radial 218

5 Accelera 158

TOTAL 1455

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Jalan Panjang dan sekitarnya

menjawab Bridgestone sebagai ban terbaik, yang kemudian disusul oleh Dunlop,

Goodyear, GT Radial, dan terakhir Accelera.

Page 28: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

77

• Jenis ban yang ingin dimiliki oleh konsumen

Tabel 4.16 Jenis Ban yang Ingin Dimiliki Konsumen

No. Merek Ban Jumlah Pengguna

Ban

Persentase (%)

Pengguna Ban

1 Bridgestone 45 46,392 %

2 GT Radial 8 8,247 %

3 Dunlop 30 30,928 %

4 Goodyear 11 11,340 %

5 Accelera 3 3,093 %

TOTAL 97 100%

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Jalan Panjang dan sekitarnya ingin

mengganti ban yang sekarang digunakannya dengan ban Bridgestone (sebanyak

46,392%). Kemudian sebanyak 30,928% ingin mengganti ban yang saat ini

digunakan dengan ban Dunlop, 11,340% ingin mengganti ban yang saat ini

digunakan dengan ban Goodyear, 8,247% ingin mengganti ban yang saat ini

digunakan dengan ban GT Radial, dan sebanyak 3,093% yang ingin mengganti

bannya menjadi ban Accelera.

Dilihat dari keseluruhan hasil kuesioner, dapat disimpulkan bahwa kondisi pangsa

pasar di Jalan Panjang cukup baik. Secara keseluruhan mayoritas masyarakat lebih memilih

Bridgestone sebagai ban andalannya, yang kemudian diikuti oleh Dunlop, Goodyear, GT

Radial, dan Accelera. Hal itu disebabkan karena di daerah tersebut sudah terdapat dua

Page 29: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

78

authorized dealer dari Bridgestone yang telah berdiri cukup lama, yaitu Warna Warni Ban

dan W&W Ban.

4.3 Analisa Peluang Bisnis Perusahaan dengan menggunakan Markov Chains

Dalam menganalisa peluang bisnis yang dapat diraih perusahaan, penulis

menggunakan Rantai Markov (Markov Chains) sebagai alat bantu dalam menentukan pangsa

pasar dari masing-masing merek ban saat terjadi perpindahan konsumen dan pada saat

kondisi ekuilibirum.

Dalam menggunakan Markov Chains terdapat 3 prosedur yang harus dilakukan guna

menentukan perpindahan konsumen yang terjadi, yaitu menyusun matriks probabilitas

transisi, menghitung kemungkinan pangsa pasar di masa mendatang, dan menentukan

kondisi ekuilibrium.

# Prosedur 1 : Menyusun matriks probabilitas transisi

Dalam menyusun matriks probabilitas transisi, perlu diketahui berapa probabilitas

pengguna ban dari tiap-tiap merek. Berdasarkan hasil kuesioner, dapat diketahui berapa

jumlah pengguna ban dari setiap mereknya. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.17 Jumlah Pengguna Ban Dari Setiap Merek

No. Merek Ban Jumlah Pengguna

Ban

Persentase (%)

Pengguna Ban

1 Bridgestone 39 40,206 %

2 GT Radial 6 6,186 %

3 Dunlop 30 30,928 %

4 Goodyear 12 12,371 %

Page 30: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

79

5 Accelera 10 10,309 %

TOTAL 97 100%

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, maka dapat disimpulkan bahwa probabilitas

dari satu orang yang menggunakan satu di antara kelima merek ban tersebut adalah :

State 1 - Bridgestone 39/ 97 = 0,40206 = 40,206%

State 2 - GT Radial 6/ 97 = 0,06186 = 6,186%

State 3 - Dunlop 30/ 97 = 0,30928 = 30,928%

State 4 - Goodyear 12/ 97 = 0,12371 = 12,371%

State 5 - Accelera 10/ 97 = 0,10309 = 10,309%

Jika probabilitas tersebut diletakkan dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi :

π (1) = (0,40206 ; 0,06186 ; 0,30928 ; 0,12371 ; 0,10309)

di mana :

π (1) = vektor probabilitas state kelima merek ban untuk periode 1

π 1= 0,40206=probabilitas satu orang yang menggunakan merek ban Bridgestone,state 1

π 2 = 0,06186= probabilitas satu orang yang menggunakan merek ban GT Radial, state 2

π 3 = 0,30928= probabilitas satu orang yang menggunakan merek ban Dunlop, state 3

π 4 = 0,12371= probabilitas satu orang yang menggunakan merek ban Goodyear, state 4

π 5 = 0,10309= probabilitas satu orang yang menggunakan merek ban Accelera, state 5

Setelah mengetahui probabilitas saat ini dari setiap merek ban, maka perlu juga

diketahui berapa persentase responden yang ingin berpindah merek. Berikut adalah tabel

mengenai responden yang ingin mengganti merek bannya di kemudian hari :

Page 31: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

80

Tabel 4.18 Merek Ban yang Ingin Dimiliki Konsumen

No. Merek Ban Jumlah Pengguna

Ban

Persentase (%)

Pengguna Ban

1 Bridgestone 45 46,392 %

2 GT Radial 8 8,247 %

3 Dunlop 30 30,928 %

4 Goodyear 11 11,340 %

5 Accelera 3 3,093 %

TOTAL 97 100%

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka perubahan pelanggan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.19 Pertukaran Pelanggan

Merek Periode pertama Perubahan selama periode Periode kedua

Jumlah pelanggan Mendapatkan Kehilangan Jumlah pelanggan

Bridgestone 39 16 10 45

GT Radial 6 6 4 8

Dunlop 30 10 10 30

Goodyear 12 5 6 11

Accelera 10 0 7 3

97 37 37 97

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel di atas hanya menampilkan berapa jumlah ”kehilangan” dan ”mendapatkan”

dari pesaing secara keseluruhan, tanpa diketahui dengan jelas dari mana dan ke mana

Page 32: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

81

responden berpindah. Oleh karena itu, tabel berikut ini akan menguraikan lebih jelas,

selain terdapat informasi tentang jumlah ”kehilangan” ke merek para pesaing, terdapat

juga informasi jumlah ”mendapatkan” langganan dari merek-merek saingan.

Tabel 4.20 Pergantian Merek – Mendapatkan dan Kehilangan

Merek Periode pertama

jumlah pelanggan

Mendapatkan dari Kehilangan ke Periode kedua

jumlah

pelanggan

BS GT DL GY AC BS GT DL GY AC

BS 39 0 2 9 2 3 0 3 4 3 0 45

GT 6 3 0 1 2 0 2 0 1 1 0 8

DL 30 4 1 0 2 3 9 1 0 0 0 30

GY 12 3 1 0 0 1 2 2 2 0 0 11

AC 10 0 0 0 0 0 3 0 3 1 0 3

97 97

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Persentase perpindahan konsumen tersebut dapat lebih jelas terlihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.21 Pergantian Merek

Ke Persentase perpindahan Ke

Dari Bridgestone GT Radial Dunlop Goodyear Accelera

Bridgestone 29 3 4 3 0

GT Radial 2 2 1 1 0

Dunlop 9 1 20 0 0

Goodyear 2 2 2 6 0

Page 33: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

82

Accelera 3 0 3 1 3

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan :

= Tetap dalam penguasaan (pemilikan) atau ”RETENTIONS”

Tabel 4.22 Pergantian Merek (persentase)

Ke Persentase perpindahan Ke

Dari Bridgestone GT Radial Dunlop Goodyear Accelera

Bridgestone 0,7436 0,0769 0,1026 0,0769 0

GT Radial 0,3333 0,3333 0,1667 0,1667 0

Dunlop 0,3 0,0333 0,6667 0 0

Goodyear 0,1667 0,1667 0,1667 0,5 0

Accelera 0,3 0 0,3 0,1 0,3

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan :

= Tetap dalam penguasaan (pemilikan) atau ”RETENTIONS”

Tabel di atas menunjukkan adanya perpindahan konsumen dari merek ban yang

satu ke merek ban lainnya. Sebesar 74,36% dari pengguna Bridgestone tetap

menggunakan ban Bridgestone, 7,69% dari pengguna Bridgestone berpindah ke GT Radial,

10,26% pengguna Bridgestone berpindah ke Dunlop, 7,69% pengguna Bridgestone

berpindah ke Goodyear.

Untuk responden yang menggunakan ban GT Radial, sebesar 33,33% dari

pengguna GT Radial tetap menggunakan ban GT, 33,33% dari pengguna GT berpindah ke

Bridgestone, 16,67% pengguna GT berpindah ke Dunlop, dan 16,67% pengguna GT

berpindah ke Goodyear.

Page 34: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

83

Untuk responden yang menggunakan ban Dunlop, sebesar 66,67% dari pengguna

Dunlop tetap menggunakan ban Dunlop, 30% dari pengguna Dunlop berpindah ke

Bridgestone, dan 3,33% pengguna Dunlop berpindah ke GT Radial.

Untuk responden yang menggunakan ban Goodyear, sebesar 50% dari pengguna

Goodyear tetap menggunakan ban Goodyear, 16,67% dari pengguna Goodyear berpindah

ke Bridgestone, 16,67% dari pengguna Goodyear berpindah ke GT Radial, dan 16,67%

pengguna Goodyear berpindah ke Dunlop.

Untuk responden yang menggunakan ban Accelera, sebesar 30% dari pengguna

Accelera tetap menggunakan ban Accelera, 30% dari pengguna Accelera berpindah ke

Bridgestone, 30% dari pengguna Accelera berpindah ke Dunlop, dan 10% pengguna

Accelera berpindah ke Goodyear.

Berdasarkan kalkulasi dari perpindahan konsumen di atas, dapat digambarkan

dengan menggunakan diagram pohon seperti di bawah ini :

0,40206 (0,7436) = 0,2990 0,40206 (0,0769) = 0,0309 0,40206 (0,1026) = 0,0413 0,40206 (0,0769) = 0,0309 0,40206 (0) = 0

0,06186 (0,3333) = 0,0206 0,06186 (0,3333) = 0,0206 0,06186 (0,1667) = 0,0103 0,06186 (0,1667) = 0,0103 0,06186 (0) = 0

# 1

# 2

# 3

# 4

# 5

Bridgestone #1 0,40206

# 1

# 2

# 3

# 4

# 5

GT Radial #2 0,06186

Page 35: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

84

0,30928 (0,3) = 0,0928 0,30928 (0,0333) = 0,0103 0,30928 (0,6667) = 0,2062 0,30928 (0) = 0 0,30928 (0) = 0

0,12371 (0,1667) = 0,0206 0,12371 (0,1667) = 0,0206 0,12371 (0,1667) = 0,0206 0,12371 (0,5) = 0,0619 0,12371 (0) = 0

0,10309 (0,3) = 0,0309 0,10309 (0) = 0 0,10309 (0,3) = 0,0309 0,10309 (0,1) = 0,0103 0,10309 (0,3) = 0,0309

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.5 Diagram Pohon Perhitungan Markov

# 1

# 2

# 3

# 4

# 5

Dunlop #3 0,30928

# 1

# 2

# 3

# 4

# 5

Goodyear #4 0,12371

# 1

# 2

# 3

# 4

# 5

Accelera #5 0,10309

Page 36: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

85

Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, matriks transisi

probabilitasnya akan menjadi seperti berikut ini :

Mempertahankan dan kehilangan

0,7436 0,0769 0,1026 0,0769 0

0,3333 0,3333 0,1667 0,1667 0 Mempertahankan dan

P = 0,3 0,0333 0,6667 0 0 memperoleh

0,1667 0,1667 0,1667 0,5 0

0,3 0 0,3 0,1 0,3

Matriks tersebut memperlihatkan bahwa ban merek Bridgestone mewakili state 1,

GT Radial mewakili state 2, Dunlop mewakili state 3, Goodyear mewakili state 4, dan

Accelera mewakili state 5. Arti dari probabilitas tersebut dapat digambarkan seperti

berikut:

Baris 1

0,7436 = P11 = probabilitas pangsa pasar Bridgestone setelah sebelumnya

merupakan pengguna Bridgestone

0,0769 = P12 = probabilitas pangsa pasar GT Radial setelah sebelumnya merupakan

pengguna Bridgestone

0,1026 = P13 = probabilitas pangsa pasar Dunlop setelah sebelumnya merupakan

pengguna Bridgestone

0,0769 = P14 = probabilitas pangsa pasar Goodyear setelah sebelumnya merupakan

pengguna Bridgestone

0 = P15 = probabilitas pangsa pasar Accelera setelah sebelumnya merupakan

pengguna Bridgestone

Page 37: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

86

Baris 2

0,3333 = P21 = probabilitas pangsa pasar Bridgestone setelah sebelumnya

merupakan pengguna GT Radial

0,3333 = P22 = probabilitas pangsa pasar GT Radial setelah sebelumnya merupakan

pengguna GT Radial

0,1667 = P23 = probabilitas pangsa pasar Dunlop setelah sebelumnya merupakan

pengguna GT Radial

0,1667 = P24 = probabilitas pangsa pasar Goodyear setelah sebelumnya merupakan

pengguna GT Radial

0 = P25 = probabilitas pangsa pasar Accelera setelah sebelumnya merupakan

pengguna GT Radial

Baris 3

0,3 = P31 = probabilitas pangsa pasar Bridgestone setelah sebelumnya

merupakan pengguna Dunlop

0,3333 = P32 = probabilitas pangsa pasar GT Radial setelah sebelumnya merupakan

pengguna Dunlop

0,6667 = P33 = probabilitas pangsa pasar Dunlop setelah sebelumnya merupakan

pengguna Dunlop

0 = P34 = probabilitas pangsa pasar Goodyear setelah sebelumnya merupakan

pengguna Dunlop

0 = P35 = probabilitas pangsa pasar Accelera setelah sebelumnya merupakan

pengguna Dunlop

Baris 4

0,1667 = P41 = probabilitas pangsa pasar Bridgestone setelah sebelumnya

merupakan pengguna Goodyear

Page 38: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

87

0,1667 = P42 = probabilitas pangsa pasar GT Radial setelah sebelumnya merupakan

pengguna Goodyear

0,1667 = P43 = probabilitas pangsa pasar Dunlop setelah sebelumnya merupakan

pengguna Goodyear

0,5 = P44 = probabilitas pangsa pasar Goodyear setelah sebelumnya merupakan

pengguna Goodyear

0 = P45 = probabilitas pangsa pasar Accelera setelah sebelumnya merupakan

pengguna Goodyear

Baris 5

0,3 = P51 = probabilitas pangsa pasar Bridgestone setelah sebelumnya

merupakan pengguna Accelera

0 = P52 = probabilitas pangsa pasar GT Radial setelah sebelumnya merupakan

pengguna Accelera

0,3 = P53 = probabilitas pangsa pasar Dunlop setelah sebelumnya merupakan

pengguna Accelera

0,1 = P54 = probabilitas pangsa pasar Goodyear setelah sebelumnya merupakan

pengguna Accelera

0,3 = P55 = probabilitas pangsa pasar Accelera setelah sebelumnya merupakan

pengguna Accelera

# Prosedur 2 : Menghitung kemungkinan pangsa pasar di waktu yang akan

datang

Untuk menghitung kemungkinan pangsa pasar di waktu yang akan datang

(periode kedua) dapat dilakukan dengan perhitungan seperti di bawah ini :

Page 39: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

88

π (2) = π (1) P

Kt(2)= P x Kt (j-1)

=(0,40206, 0,06186, 0,30928, 0,12371, 0,10309) 0,7436 0,0769 0,1026 0,0769 0

0,3333 0,3333 0,1667 0,1667 0

0,3 0,3333 0,6667 0 0

0,1667 0,1667 0,1667 0,5 0

0,3 0 0,3 0,1 0,3

= [(0,40206)(0,7436) + (0,06186)(0,3333) + (0,30928)(0,3) + (0,12371)(0,1667) +

(0,10309)(0,3), (0,40206)(0,0769) + (0,06186)(0,3333) + (0,30928)(0,0333) +

(0,12371)(0,1667) + (0,10309)(0), (0,40206)(0,1026) + (0,06186)(0,1667) +

(0,30928)(0,6667) + (0,12371)(0,1667) + (0,10309)(0,3), (0,40206)(0,0769) +

(0,06186)(0,1667) + (0,30928)(0) + (0,12371)(0,5) + (0,10309)(0,1),

(0,40206)(0) + (0,06186)(0) + (0,30928)(0) + (0,12371)(0) + (0,10309)(0,3)]

= [(0,2989 + 0,0206 + 0,0928 + 0,0206 + 0,0309), (0,0309 + 0,0206 + 0,0103 +

0,0206 + 0), (0,0413 + 0,0103 + 0,2062 + 0,0206 + 0,0309), (0,0309 + 0,0103 +

0 + 0,0619 + 0,0103), (0 + 0 + 0 + 0 + 0,0309)]

= (0,4638; 0,0824; 0,3093; 0,1134; 0,0309)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka pada state kedua Bridgestone akan

menguasai pasar sebesar 46,38%, GT Radial menguasai pasar sebesar 8,24%, Dunlop

menguasai pasar sebesar 30,93%, Goodyear menguasai pasar sebesar 11,34%, dan

Accelera menguasai pasar sebesar 3,09%.

Page 40: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

89

Hal yang sama juga dilakukan untuk menghitung kemungkinan pangsa pasar di

waktu berikutnya (periode ketiga).

π (3)= π (2) P

Kt(3) = P x Kt (j-1)

= (0,4638, 0,0824, 0,3093, 0,1134, 0,0309) 0,7436 0,0769 0,1026 0,0769 0

0,3333 0,3333 0,1667 0,1667 0

0,3 0,0333 0,6667 0 0

0,1667 0,1667 0,1667 0,5 0

0,3 0 0,3 0,1 0,3

= [(0,4638)(0,7436) + (0,0824)(0,3333) + (0,3093)(0,3) + (0,1134)(0,1667) +

(0,0309)(0,3), (0,4638)(0,0769) + (0,0824)(0,3333) + (0,3093)(0,0333) +

(0,1134)(0,1667) + (0,0309)(0), (0,4638)(0,1026) + (0,0824)(0,1667) +

(0,3093)(0,6667) + (0,1134)(0,1667) + (0,0309)(0,3), (0,4638)(0,0769) +

(0,0824)(0,1667) + (0,3093)(0) + (0,1134)(0,5) + (0,0309)(0,1), (0,4638)(0) +

(0,0824)(0) + (0,3093)(0) + (0,1134)(0) + (0,0309)(0,3)]

= [(0,3449 + 0,0275 + 0,0928 + 0,0189 + 0,0093), (0,0357 + 0,0275 + 0,0103 +

0,0189 + 0), (0,0476 + 0,0137 + 0,2062 + 0,0189 + 0,0093), (0,0357 + 0,0134 +

0 + 0,0567 + 0,0031), (0 + 0 + 0 + 0 + 0,0093)]

= (0,4934; 0,0924; 0,2957; 0,1089; 0,0093)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka pada state ketiga Bridgestone akan

menguasai pasar sebesar 49,34%, GT Radial menguasai pasar sebesar 9,24%, Dunlop

menguasai pasar sebesar 29,57%, Goodyear menguasai pasar sebesar 10,89%, dan

Accelera menguasai pasar sebesar 0,93%.

Page 41: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

90

# Prosedur 3 : Menentukan kondisi ekuilibrium

Langkah selanjutnya ialah menentukan kondisi ekuilibrium pangsa pasar kelima

merek ban tersebut.

Mempertahankan dan kehilangan

A B C D E

A 0,7436 0,0769 0,1026 0,0769 0

B 0,3333 0,3333 0,1667 0,1667 0 Mempertahankan dan

C 0,3 0,0333 0,6667 0 0 memperoleh

D 0,1667 0,1667 0,1667 0,5 0

E 0,3 0 0,3 0,1 0,3

Kondisi ekulibrium akan tercapai jika :

Kt(eq) = P x Kt(eq)

Dalam matriks tersebut diasumsikan Bridgestone (A), GT Radial (B), Dunlop (C),

Goodyear (D), dan Accelera (E). Berdasarkan matriks tersebut, dapat dibentuk sebuah

persamaan dan pangsa pasar A yang merupakan jumlah dari pangsa pasar A + pangsa

pasar A yang berasal dari B + pangsa pasar A yang berasal dari C + pangsa pasar A yang

berasal dari D + pangsa pasar A yang berasal dari E. Hal yang sama juga diterapkan untuk

pangsa pasar B, C, D, dan E, sehingga jika dituliskan dalam bentuk persamaan matematika

akan menjadi seperti berikut :

A(eq) 0,7436 0,3333 0,3 0,1667 0,3 A(eq)

B(eq) 0,0769 0,3333 0,3333 0,1667 0 B(eq)

C(eq) = 0,1026 0,1667 0,6667 0,1667 0,3 X C(eq)

D(eq) 0,0769 0,1667 0 0,5 0,1 D(eq)

E(eq) 0 0 0 0 0,3 E(eq)

Page 42: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

91

Aeq = 0,7436 Aeq + 0,3333 Beq + 0,3 Ceq + 0,1667 Deq + 0,3 Eeq (1)

Beq = 0,0769 Aeq + 0,3333 Beq + 0,3333 Ceq + 0,1667 Deq + 0 Eeq (2)

Ceq = 0,1026 Aeq + 0,1667 Beq + 0,6667 Ceq + 0,1667 Deq + 0,3 Eeq (3)

Deq = 0,0769 Aeq + 0,1667 Beq + 0 Ceq + 0,5 Deq + 0,1 Eeq (4)

E eq = 0 Aeq + 0 Beq + 0 Ceq + 0 Deq + 0,3 Eeq (5)

1 = Aeq + Beq + Ceq + Deq + Eeq (6)

Persamaan keenam digunakan untuk menunjukkan bahwa total kelima pangsa pasar yang

baru adalah 1,0. Dari keenam persamaan tersebut, kemudian dilakukan perhitungan

dengan menggunakan software QM for Windows, dimana hasilnya adalah sebagai berikut :

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Dengan Software QM for Windows

Dari hasil perhitungan tersebut, maka pada kondisi ekuilibirium Bridgestone akan

menguasai pasar sebesar 53,33%, GT Radial menguasai pasar sebesar 10,45%, Dunlop

menguasai pasar sebesar 27,48%, Goodyear menguasai pasar sebesar 11,69%, dan

Page 43: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

92

Accelera menguasai pasar sebesar 0%. Berikut adalah persentase pangsa pasar masing-

masing merek ban tersebut dalam bentuk gambar (pie-chart) :

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.7 Persentase Pangsa Pasar Lima Merek Ban Saat Kondisi Ekuilibrium

Melihat hasil yang telah diperoleh di atas, maka dapat diketahui bahwa PT.

Sumber Makmur masih memiliki peluang untuk mengembangkan bisnisnya di lokasi

tersebut, yaitu di Jalan Panjang.

4.4 Rekomendasi Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh di atas, Bridgestone tetaplah menjadi market

leader dimana Bridgestone dapat menguasai pasar sebesar 53,33% yang diikuti oleh Dunlop

(27,48%), Goodyear (11,69%), GT Radial (10,45%), dan Accelera (0%).

Melihat hasil yang telah diperoleh, penulis kembali mengkonfirmasikan kepada pihak

perusahaan agar perusahaan dapat membuat pilihan berdasarkan pengolahan data yang

telah dilakukan. Pada akhirnya, perusahaan menetapkan 2 kemungkinan pilihan, yaitu

menjadi dealer Dunlop atau Gajah Tunggal. Memang pada awalnya PT. Sumber Makmur

tetap ingin menjadi authorized dealer dari Bridgestone sama halnya seperti yang saat ini

Bridgstone52%

Goodyear11%

Gajah Tunggal10%

Dunlop27%

Accelera0%

Page 44: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

93

dilakukan di bengkel yang berlokasi Daan Mogot. Namun mengingat di lokasi baru sekarang

(Jalan Panjang) sudah terdapat authorized dealer Bridgestone lainnya, membuat PT. Sumber

Makmur menjadi tidak dapat menggunakannya lagi. Hal tersebut terbentur dengan peraturan

yang dikeluarkan oleh PT Bridgestone Tire Indonesia dimana tidak boleh membuka TOMO

(sebutan dari Bridgestone untuk para authorized dealer nya) dengan jarak 3-5 km sesama

TOMO.

Di sekitar lokasi barunya, yaitu di Jalan Panjang No. 38, sudah terdapat dua

authorized dealer Bridgestone, yaitu Warna Warni Ban dan W&W Ban. Warna Warni Ban

hanya berjarak ± 150 meter dan W&W Ban berjarak ± 500 meter. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada peta lokasi berikut ini :

Warna Warni Ban

W & W Ban

Sumber : www.petaku.com

Gambar 4.8 Lokasi Baru PT. Sumber Makmur

Page 45: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

94

Dengan adanya kedua authorized dealer Bridgestone di sekitar lokasi barunya, PT.

Sumber Makmur menjadi tidak mungkin menggunakan Bridgestone. Oleh karena itu,

perusahaan menjatuhkan pilihannya pada Dunlop dan Gajah Tunggal (GT).

Secara keseluruhan, produksi dan penjualan yang dihasilkan oleh kedua perusahaan

ini tidak terlalu berbeda jauh. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut yang

menggambarkan produksi dan penjualan ban yang telah diperoleh kedua merek ban tersebut

di tahun 2007.

Tabel 4.23 Produksi, Penjualan, dan Ekspor tahun 2007

Dunlop Gajah Tunggal (GT)

Produksi Ban Roda-4 12.868.040 11.935.415

Penjualan Domestik

• Pasar Replacement

• Pasar OEM

1.230.826

886.334

2.668.760

318.362

Ekspor 10.774.359 8.943.584

Sumber : APBI (2008)

Dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa produksi yang dilakukan Dunlop dan

Gajah Tunggal (GT) tidak terlalu berbeda jauh. Hanya ada sedikit perbedaan dimana

produksi Dunlop lebih tinggi dibandingkan GT. Dari segi penjualan domestik, Dunlop lebih

tinggi menjual bannya ke pasar OEM, yaitu penjualan yang dilakukan ke perusahaan perakit

mobil kendaraan. Di sisi lain, GT lebih tinggi menjual bannya ke pasar replacement, dimana

penjualan dilakukan ke agen-agen. Dilihat dari segi ekspor, ban Dunlop juga lebih tinggi

dalam melakukan penjualan secara ekspor dibandingkan dengan ban GT.

Page 46: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

95

4.4.1 Analisa Ban Merek Dunlop

Berikut adalah analisa yang dilakukan untuk merek ban Dunlop dilihat dari

beberapa aspek, seperti kualitas produk, partner yang bekerja sama, serta jaringan

yang dimiliki perusahaan.

4.4.1.1 Kualitas Produk (Ban) Dunlop

Ban Dunlop yang merupakan produk dari PT. Sumi Rubber Indonesia telah

hadir di Indonesia sejak tahun 1995. Sesuai dengan tagline yang dianut oleh Dunlop,

“driving to the future”, PT. Sumi Rubber Indonesia selalu mengedepankan kepuasan

pelanggan dan berkomitmen menjaga kualitas produknya, sehingga memungkinkan

Dunlop untuk menjadi yang terbesar di pasar domestik di masa mendatang.

Kualitas produk (ban) yang dihasilkan oleh Dunlop tersebut dapat dilihat dari

berbagai aspek, yaitu :

• Material Ban

Dalam membuat ban terdapat standar material yang akan digunakan.

Dunlop pun juga menggunakan standar material dalam pembuatan ban nya.

Berbagai jenis material yang digunakan untuk membuat struktur ban dapat

dibagi secara garis besar sebagai berikut :

Page 47: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

96

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.9 Material Ban

Karet alam (NR)

SBR BR IR IIR Karet sintetis lainnya

Karet daur ulang

Katun/ kapas

Rayon Nylon Polyester Aramid

Kawat baja Fiber glas

Kawat baja

Karbon hitam Silica Bahan lainnya

Belerang Akselerator Bahan lainnya

Anti oksidan Pengisi Pelembut Bahan lainnya

Karet

Benang

Kawat Bead

Bahan Campuran Karet

Material Ban

Page 48: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

97

Karet Ban

Jenis-jenis karet terbagi menjadi 2, yaitu :

♦ Karet Alam

Karet alam berasal dari getah pohon karet (lateks), yang

kemudian ditambahkan bahan kimia lainnya. Berdasarkan cara

pembuatannya, karet alam digolongkan menjadi RSS atau Ribbed

Smoked Sheet (Lembaran karet yang diasap untuk menghindari

pembusukan), ADS atau Air Dried Sheet (Lembaran karet yang

dikeringkan dengan udara panas) dan ampas karet. Semua karet

tersebut disebut dengan karet mentah, dan diklasifikasikan berdasarkan

kelemahan dan kerusakannya agar sesuai dengan standar internasional.

Karet alam mempunyai karakteristik yang merata di seluruh

aspek, dapat dipakai untuk berbagai keperluan, serta mempunyai sifat-

sifat fisik (physical property) yang baik setelah menjadi kompon. Selain

itu karet alam mempunyai tensile strength, ketahanan terhadap

keretakan dan proses pengerjaan yang menguntungkan, mampu

dikerjakan pada kondisi yang beragam hingga ke tingkat temperatur

yang tinggi, selain itu membangkitkan panas rendah, dan ketahanan

terhadap separation yang baik. Namun demikian ketahanan terhadap

proses penuaan rendah, mulai berubah sifat fisiknya, serta bila

dibandingkan dengan karet sintetis, karakteristik karet alam hanya

sedikit lebih rendah dari segi ketahanan terhadap keausan dan daya

cengkeram.

Mengingat banyaknya peningkatan mutu karet sintetis,

pemakaian karet alam menjadi cenderung berkurang, tapi akhir-akhir ini

mengingat ban dengan steel radial banyak diproduksi, pemakaian karet

Page 49: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

98

alam kembali meningkat karena daya rekat karet alam terhadap steel

sangat baik.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis karet alam

beserta dengan penggunaannya :

Tabel 4.24 Jenis-jenis Karet Alam

Type Penampilan Pemakaian

Ribbed Smoked

Sheet (RSS)

Lembaran berlubang

berwarna coklat

kekuning-kuningan.

Jenis umum karet yang terbuat dari

lateks, banyak digunakan untuk

pembuatan ban serta barang industri

lainnya.

Diklasifikasikan menurut mutunya dari

1 hingga 5.

Brown Crepe Berwarna coklat

kekuning-kuningan

seperti bentuk karpet.

Karet berkelas rendah, murah dan

mudah bocor dan merupakan karet

lembaran yang tidak melalui proses

pengasapan.

Banyak dipakai untuk barang industri

sepatu dan juga ban.

TS Rubber (Karet

berspesifikasi

teknis)

Berbentuk blok dan

berwarna coklat

kekuning-kuningan.

Karet alam yang dihitung seberapa

banyak penambahan karakteristik

kerusakan karetnya.

Cara pengemasan seperti karet

sintetis, seberat 30-35 kg.

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Page 50: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

99

♦ Karet Sintetis

Pengembangan karet sintetis ditingkatkan seiring dengan

pengembangan industri otomotif yang dimulai pada pertengahan tahun

1950, dan banyak membutuhkan ban yang tahan terhadap panas,

kerusakan, keausan dan sebagainya. Oleh karenanya produksi karet

sintetis sebagai pengganti karet alam menjadi berkembang pesat.

Atas alasan ini, penggunaan karet sintetis yang memiliki

karakteristik tertentu seperti ketahanan terhadap panas, keausan dan

sebagainya, banyak dipakai hingga batas tertentu. Pada umumnya

pemakaian karet sintetis pada ban tidak hanya satu jenis saja, tetapi

mencampurkan 2 atau 3 jenis karet sintetis.

Namun, setelah melalui proses riset dan pengembangan yang

berkelanjutan, ditemukanlah IR (Isoprennen Rubber) yang sifat-sifat

fisiknya hampir sama dengan karet alam, sehingga banyak digunakan.

Pada pertengahan tahun 1970, pemakaian karet sintetis untuk proses

pembuatan ban mencapai di atas 64%, namun seiring dengan

pengembangan ban radial, terjadi kenaikan harga, sehingga sekali lagi

pemakaian karet alam kembali dilirik dan mulai meningkat kembali

pemakaiannya.

Perbedaan karet alam dan karet sintetis secara garis besar ditampilkan pada

tabel berikut yang menjelaskan mengenai sifat dan pemakaian tiap-tiap jenis

karet :

Page 51: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

100

Tabel 4.25 Sifat dan Pemakaian Karet

Klasifikasi Jenis Karet Kemampuan Fisis Penggunaan

pada umumnya

Keuntungan Kerugian

Karet alam NR

(Karet Alam)

Hampir merata di

seluruh aspek,

terutama tensile

strength, ketahanan

akan keretakan, serta

mudah dikerjakan

Mengingat hasil

alam, maka

tercampurnya

benda asing pasti

terjadi, sehingga

variasi sifat fisis

karet sulit dihindari

Tread dan casing

ban truk dan bus,

casing ban

penumpang

Karet sintetis SBR

(Styrene-

Butadiene

Rubber)

Secara umum,

ketahanan ausnya

bagus serta mudah

dikerjakan

Pembangkitan

panas yang tinggi

Semua jenis

tread ban

BR

(Butadiene

Rubber)

Jika dibanding

dengan SBR,

elastisitas, ketahanan

terhadap keausan

dan kelelahan, BR

lebih baik

Tensile strength

dan ketahanan

terhadap keretakan

rendah, tidak cocok

dipakai jalan kasar

Tread ban yang

beroperasi di

jalan bagus

IR

(Isoprene

Rubber)

Memiliki sifat fisis

yang sama dengan

karet alam, sehingga

disebut juga karet

alam sintetis

Proses

pengerjaannya sulit

Tread dan casing

ban truk dan bus,

casing ban

penumpang

EPT

(Ethylene

Propylene

Terpolymer)

Mempunyai sifat fisis

yang unggul

terutama tahan

terhadap ozon, cuaca

dan ketahanan

Proses vulkanisasi

lambat serta

bersifat lengket

Sidewalls, inner

liner dan ban

dalam

Page 52: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

101

Serat alami

Serat buatan

Inorganic

Synthetic

terhadap panas

IIR

(Isobutylene

Isoprene Rubber)

Perembesan udara

sangat rendah

Proses

pengerjaannya sulit

Inner liner, ban

dalam

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Selain dari jenis karet di atas, ada juga karet daur ulang, dimana sifat, proses

kimia, vulkanisasi dan elastisitasnya sangat buruk.

Benang Ban

Secara garis besar berbagai serat pembuat ban dapat dilihat pada bagan berikut:

Kapas

Rayon

Nylon

Polyester

Aramid

Kawat Baja

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.10 Serat Pembuat Ban

1. Benang kapas

Kapas adalah benang pertama yang digunakan sebagai rangka

(casing) dari ban. Mengingat kekuatan dan hygroskopisitas (daya serap air)

kapas yang buruk jika dibanding dengan serat yang lain, maka kapas tidak

lagi digunakan sebagai benang ban.

Page 53: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

102

2. Benang rayon

Seperti halnya benang kapas, rayon mempunyai karakteristik yang

kuat, tahan terhadap panas dan fatique (kelelahan), sehingga benang rayon

menjadi bahan utama benang pembuat ban. Namun pemakaian benang

rayon untuk sementara waktu menurun karena pemakaian serat sintetis

yang lain. Dengan ditemukannya ban radial, pemakaian rayon kembali

meningkat. Mengingat banyaknya benang rayon, kini benang tersebut

banyak dipakai sebagai benang casing.

3. Benang nylon

Nylon adalah benang yang sangat kuat dan elastis, spesifik gravity

dan hygroskopisitas yang rendah, namun nylon akan mengerut pada saat

dipanaskan. Meskipun demikian kini nylon banyak digunakan sebagai

material benang ban bias seperti ban truk dan bus serta ban off the road.

4. Benang polyester

Kekuatan polyester hampir menyamai benang nylon, namun

polyester mempunyai kelebihan elastisitas dan tidak peka terhadap panas

jika dibanding dengan nylon, maka polyester banyak digunakan sebagai

benang casing dan belt dari ban penumpang radial maupun bias.

5. Benang aramid

Aramid adalah benang yang terkuat di antara sintetis lainnya,

tingkat kemulurannya sangat rendah. Pemakaian benang aramid sebagai

material benang ban masih terbatas, sebab biaya pembuatannya sangat

tinggi dan susah dalam proses pengerjaannya.

Page 54: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

103

6. Kawat baja

Pemakaian kawat baja meningkat tajam seiring dengan

meningkatnya produksi ban radial. Hal ini disebabkan kawat baja memiliki

ketahanan tarik yang tinggi serta sangat elastis, aspek yang dibutuhkan

untuk membuat material belt pada ban radial. Kawat baja apabila dipilin

akan menghasilkan karakteristik fleksibilitas dan ketahanan terhadap

kelelahan yang tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai casing dan belts

dari ban truk dan bus radial, off the road dan belts ban penumpang radial.

Berikut adalah grafik persentase kemuluran material benang ban

200 Steel

100

Polyester

Rayon

Nylon

0 10 20

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.11 Grafik Persentase Kemuluran Material Benang Ban

Page 55: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

104

• Pemeliharaan tekanan angin

Pada awalnya semua ban berjenis tube type. Namun demi keamanan, di

Amerika telah ditemukan ban tubeless. Di berbagai negara kebutuhan akan ban

tubeless terus bertambah seiring dengan pembangunan jalan tol. Permintaan

meningkat tajam, karena pabrik mobil menggunakannya dan juga telah terjadi

kecenderungan untuk mengganti ban tube type dengan ban tubeless. Berikut

adalah gambar yang menunjukkan adanya perbedaan antara ban jenis tube type

dan jenis tubeless :

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.12 Perbedaan Ban Jenis Tube Type dan Tubeless

Ban tube (ban dengan ban dalam – T/T) adalah tipe ban dengan tube/

pipa dalam yang diisi dengan udara. Sedangkan, ban tubeless (ban tanpa ban

dalam – T/L) adalah tipe ban yang mempunyai lapisan karet spesial (lapisan

dalam) dengan sedikit air permeability pada bagian dalam dan menggunakan

material yang tahan bocor pada bagian bead sebagai pengganti tube. Ban jenis

ini tidak akan mudah kempis bahkan ketika terkena paku saat digunakan.

Page 56: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

105

Berikut adalah tabel yang menjelaskan mengenai karakteristik kinerja

ban tubeless :

Tabel 4.26 Karakterisktik Kinerja Ban Tubeless

Karakteristik

Kinerja Ban

Tubeless

Deskripsi

Konstruksi 1. Lapisan karet (inner liner), seperti layaknya ban dalam

pada ban jenis tube type, ditambahkan di sisi dalam

ban tubeless yang berfungsi menampung tekanan

udara.

2. Memakai rim valve.

3. Memiliki seal pada bagian bead nya.

Kelebihan 1. Semua masalah karena tube (seperti : terlipat, terjepit)

bisa dihindari.

2. Kebocoran yang mendadak akibat tertusuk paku bisa

dicegah.

3. Kebocoran berjalan lambat, meski paku tertancap di

telapak ban.

4. Karena tekanan udara kontak langsung dengan velg,

pembuangan panasnya efisien.

Kekurangan 1. Mengingat tekanan udara ditahan seal bead, apabila

bead rusak, ban akan kehilangan tekanan angin

bahkan rusak (separation).

2. Kebocoran mungkin terjadi, apabila velg/ flange velg

bengkok, rusak, atau valve rimnya berkarat.

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Page 57: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

106

• Pola telapak (tread pattern)

Seluruh jenis telapak ban tersedia dalam beragam jenis pola. Pola

telapak tersebut dirancang agar mencapai karakteristik kinerja yang diinginkan

dan sesuai dengan spesifikasi pemakaiannya.

Mengingat penjualan ban sangat tergantung pada seberapa atraktifnya

pola telapak ban, pola telapak yang modern pada ban penumpang menjadi

faktor yang sangat penting. Oleh karena itu pembuat ban sangat menekankan

pada peningkatan pola telapak. Pola telapak ban dapat diklasifikasikan secara

umum sebagai berikut :

1. Rib

Bentuk :

Sebuah pola yang berbentuk alur bersambung di seluruh lingkaran ban,

dan kadang juga disebut dengan pola telapak garis (cacing).

Karakteristik :

- Rolling resistance yang rendah.

- Nyaman dikendarai.

- Slip ke samping yang kecil dan kestabilan serta manuvernya baik.

- Bunyi telapak yang rendah.

Penggunaan :

Banyak digunakan oleh semua tipe ban untuk kecepatan tinggi di jalan

aspal seperti ban truk, bus, truk mini serta mobil penumpang.

2. Lug

Bentuk :

Pola telapak berbentuk alur yang melintang dan kadang sering disebut

dengan pola telapak cross rib.

Page 58: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

107

Karakteristik :

- Gaya gerak dan pengereman yang bagus.

- Traksi (daya dorong) yang sangat baik di jalan tak beraspal.

Penggunaan :

Sesuai untuk ban yang beroperasi di daerah dengan jalan tak beraspal,

hampir semua kendaraan industri dan off the road menggunakan pola

telapak jenis ini, mengingat daya dorongnya yang kuat.

3. Rib-Lug

Bentuk :

Bentuk pola telapak gabungan antara Rib dan Lug.

Karakteristik :

- Bentuk Rib di tengah-tengah telapak mencegah slip ke samping,

serta menambah kestabilan dan kemampuan bermanuver.

- Bentuk Lug yang berada di area shoulder memberikan daya dorong

dan pengereman yang baik.

Penggunaan :

Sangat cocok untuk ban yang beroperasi di berbagai macam permukaan

jalan, pola telapak seperti ini banyak digunakan oleh kendaraan truk dan

truk mini.

4. Block

Bentuk :

Pola telapak yang terdiri atas bentuk blok-blok yang berdiri sendiri,

kadang disebut juga dengan pola telapak kancing.

Page 59: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

108

Karakteristik :

- Daya gerak dan pengereman yang sangat baik.

- Kemampuan bermanuver yang baik di permukaan jalan bersalju atau

berlumpur.

Penggunaan :

Banyak digunakan oleh hampir seluruh ban yang beroperasi di daerah

bersalju atau berlumpur, serta ban off the road. Pola telapak ini pun

banyak digunakan pada ban penumpang radial, karena penampilannya

yang dinamik.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan berbagai jenis pola telapak beserta

keistimewaan dan pemakaiannya :

Tabel 4.27 Jenis Pola Telapak

Jenis Pola Telapak Keistimewaan Pemakaian

Rib

1. Hambatan gulir rendah

2. Nyaman dikendarai

3. Slip ke samping kecil

dan stabil

4. Suara telapak rendah

- Jalan beraspal

- Kecepatan tinggi

Lug

1. Daya gerak dan

pengereman sangat

baik

2. Daya dorong sangat

baik

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal, biasa

untuk jalan tanah

yang lunak

Page 60: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

109

Rib-Lug

1. Penyetiran stabil,

mencegah slip ke

samping

2. Pola lug meningkatkan

daya pengereman dan

traksi

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal rata,

jalan berbatu, dan

jalan tanah

Block

1. Daya gerak dan

pengereman baik sekali

2. Penyetiran yang stabil

di jalan bersalju/

lumpur

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal (dapat

digunakan untuk

segala medan)

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

• Umur Ban

Ban mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur dan cara

penggunaannya. Biasanya umur maksimal ban ialah 6 tahun, baik sudah

ataupun belum pernah digunakan. Namun, banyak hal lain yang turut

mempengaruhi umur ban, seperti tekanan angin dan kondisi beban atau muatan.

Umur ban Dunlop diperkirakan cukup lama. Konsumen dapat

menggunakan ban dunlop hingga mencapai jarak tempuh 60.000 km.

Penggunaan di atas angka tersebut sebaiknya mengganti ban dengan yang baru.

Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai material yang digunakan,

tekanan angin, pola telapak, serta umur ban, dapat disimpulkan bahwa kualitas ban

Dunlop sangat baik. Dunlop menggunakan material-material dan memproduksi ban

dengan tekanan angin yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pola telapak

yang digunakan ban Dunlop pun sangat bervariasi dan disesuaikan dengan jalan yang

sering dilewati, entah jalanan beraspal, tidak beraspal, jalan tanah, hingga jalan

bersalju dan berlumpur. Selain itu, umur ban Dunlop juga cukup lama dengan umur

Page 61: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

110

penggunaan yang mencapai sekitar 4 – 5 tahun atau jarak tempuh mencapai 60.000

km. Keunggulan lainnya dari ban Dunlop adalah ban nya yang relatif lebih empuk

dibanding merek ban lainnya. Oleh karena itu, tak heran jika sampai saat ini Dunlop

dipercaya oleh masyarakat sebagai ban yang memiliki mutu serta kualitas yang baik.

4.4.1.2 Partner Perusahaan

Ban Dunlop banyak digunakan dalam OEM (Original Equiptment

Manufacturing) mobil dimana penjualan dilakukan ke perusahaan perakit mobil

kendaraan, seperti Toyota, Honda, Suzuki, Nissan, dan Daihatsu yang telah menjalin

kerjasama dengannya. Sebut saja Suzuki Neo Baleno, Toyota Innova, Toyota Rush,

Avanza, Honda New CRV, Nissan X-Trail yang merupakan sebagian mobil yang

menggunakan Dunlop sebagai ban OEM nya.

Melihat banyaknya hubungan kerja sama yang dilakukan Dunlop dengan

berbagai perusahaan otomotif, tentunya membuat Dunlop lebih unggul dibanding

pesaingnya. Dunlop banyak melakukan kerjasama dengan Toyota, Honda, Suzuki,

Nissan, dan Daihatsu, dimana jika dilihat dari segi penjualannya, kelima merek mobil

tersebut menempati posisi yang baik (peringkat 8 besar) dari keseluruhan mobil yang

ada di Indonesia. Berikut adalah tabel yang menggambarkan posisi 8 besar pemain

mobil di Indonesia.

Tabel 4.28 Penjualan Mobil Bulan Agustus – Oktober 2008

Agustus September Oktober 2008

Toyota 18.770 17.077 18.245 173.179

Mitsubishi 9.033 7.638 7.389 76.195

Daihatsu 7.360 8.733 9.497 68.027

Suzuki 6.837 6.209 6.089 65.667

Honda 6.000 5.814 4.550 47.631

Nissan 3.197 2.853 2.916 27.614

Page 62: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

111

Isuzu 2.655 2.421 2.241 22.501

Mazda 264 248 221 1.943

Lainnya 4.373 4.240 3.670 39.284

TOTAL 58.489 55.233 54.818 522.041

Sumber : www.kompas.com (2008)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Toyota menempati urutan pertama

dengan total penjualan sampai bulan Oktober tahun 2008 mencapai 173.179 unit,

yang diikuti oleh Mitsubishi sebanyak 76.195 unit dan Daihatsu sebanyak 68.027 unit.

Peringkat keempat diduduki oleh Suzuki dengan total penjualan sebanyak 65.667 unit

dan peringkat kelima oleh Honda sebanyak 47.631 unit.

Dunlop banyak melakukan kerja sama dengan Toyota, Honda, Nissan, Suzuki,

dan Daihatsu. Melihat penjualan mobil dari kelima perusahaan mobil tersebut, dimana

Toyota menempati urutan pertama, Daihatsu urutan ketiga, Suzuki urutan keempat,

Honda urutan kelima, dan Nissan urutan keenam dari total perusahaan otomotif

nasional, maka terbukti Dunlop memegang pasar dengan cukup kuat. Hal tersebut

juga dapat dilihat dari pangsa pasar yang dicapai kelima merek mobil tersebut (dalam

hal ini dibandingkan dengan merek mobil lainnya berdasarkan total penjualan otomotif

nasional dari bulan Januari hingga Oktober 2008). Perhitungan pangsa pasar dilakukan

dengan menggunakan rumus :

Ms = S Mt

di mana :

Ms = pangsa pasar, dinyatakan dalam istilah persentase

S = penjualan

Mt = total pasar

Page 63: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

112

Berikut adalah pangsa pasar yang dimiliki oleh masing-masing merek mobil dari bulan

Januari hingga Oktober 2008 :

- Pangsa pasar Toyota

Ms = 173.179 = 0,3317 = 33,17 %

522.041

- Pangsa pasar Daihatsu

Ms = 68.027 = 0,1303 = 13,03 %

522.041

- Pangsa pasar Suzuki

Ms = 65.667 = 0,1258 = 12,58 %

522.041

- Pangsa pasar Honda

Ms = 47.631 = 0,0912 = 9,12 %

522.041

- Pangsa pasar Nissan

Ms = 27.614 = 0,0529 = 5,29 %

522.041

Tabel 4.29 Pangsa Pasar Lima Merek Mobil

Pangsa Pasar

Toyota 33.17%

Daihatsu 13.03%

Suzuki 12.58%

Honda 9.12%

Nissan 5.29%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 64: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

113

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pangsa pasar dari kelima

merek mobil tersebut cukup tinggi. Tak heran jika Dunlop banyak melakukan

kerjasama dengan perusahaan otomotif tersebut dengan menjadi OEM-nya.

4.4.1.3 Jaringan (Network) Dunlop

Jaringan yang dibangun oleh Dunlop sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan

banyaknya Dunlop Shops (authorized dealer dari PT. Sumi Rubber Indonesia) yang

tersebar di seluruh kota di Indonesia. Di Jakarta terdapat 43 Dunlop Shops, dimana 9

diantaranya berada di Jakarta Barat.

Berikut adalah daftar nama toko yang telah menjadi network dari Dunlop di

Jakarta Barat :

Tabel 4.30 Network Dunlop di Jakarta Barat

Nama Usaha Lokasi Tipe

Velindo Ban Daan Mogot D>SHOP

Tubagus Ban Tubagus Angke D>SHOP

Mudita/ Tetap Jaya Daan Mogot D>SHOP

ExpressTyres – Dunlop Mobile Service D>SHOP

TS Ban Pecenongan D>SIGN

Duta Motor Meruya D>SIGN

Century Ban Kebon Jeruk D>SIGN

Cemara Ban Meruya Ilir D>SIGN

PT. Anugerah Lestari Eka Karya Kedoya D>SIGN

Sumber : www.dunlop.co.id (2008)

Dilihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 9 dealer tersebut, terdapat

5 dealer yang hanya menggunakan Dunlop Sign dan 4 dealer lainnya merupakan

Page 65: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

114

Dunlop Shops. Perbedaan di antara keduanya ialah penggunaan Dunlop Sign hanya

sebagai tanda (sign board) saja bahwa di tempat tersebut juga tersedia ban Dunlop,

sedangkan Dunlop Shops ialah authorized dealer dari Dunlop.

Peluang usaha yang dapat dicapai oleh PT. Sumber Makmur

Melihat hasil analisis yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa

peluang yang dapat diperoleh PT. Sumber Makmur cukup besar. Hal tersebut dapat

terlihat dari segi pangsa pasar, kualitas produk yang dihasilkan, partner perusahaan,

serta jaringan yang dimiliki Dunlop.

Dilihat dari segi pangsa pasar, Dunlop cukup kuat memegang pasar di

Indonesia. Dengan pangsa pasar kurang lebih sebesar 20,84% dari total kelima besar

pemain ban di Indonesia, Dunlop menempati urutan ketiga setelah Bridgestone dan

Gajah Tunggal. Pangsa pasar tersebut adalah pangsa pasar ban Dunlop secara

keseluruhan di Indonesia. Untuk menentukan pangsa pasar ban Dunlop di Jakarta,

yang khususnya adalah di daerah Jakarta Barat, penulis menggunakan kuesioner

sebagai alat bantu dalam perhitungan pangsa pasar. Berdasarkan perhitungan pangsa

pasar dengan menggunakan analisis Markov yang penulis lakukan untuk daerah

Jakarta Barat, khususnya pada daerah Kebon Jeruk dan sekitarnya, terlihat bahwa

Dunlop memegang pangsa pasar kurang lebih sebesar 30,928%, yang mana pada

kondisi ekuilibirium Dunlop akan memegang pasar sebesar 27,48%. Berdasarkan

perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa Dunlop menempati urutan kedua setelah

Bridgestone.

Dari segi kualitas, ban Dunlop memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan

standar internasional. Memang dalam pembuatan ban sudah ada patokan atau standar

tertentu dimana setiap perusahaan pembuat ban wajib mengikuti standar tersebut.

Oleh karena itu, kualitas dari setiap merek ban tidak terlalu berbeda jauh. Namun,

Page 66: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

115

kelebihan dari ban Dunlop ialah memiliki umur yang relatif lama, yaitu mencapai 4 – 5

tahun atau dengan jarak tempuh 60.000 km. Selain itu, ban Dunlop cukup terkenal

karena ban nya yang relatif lebih empuk dibandingkan merek ban lainnya.

Pesaing utama dari Dunlop adalah Bridgestone, namun dengan kualitas yang

hampir sama dan harga yang satu tingkat berada di bawah Bridgestone, membuat

Dunlop semakin dilirik oleh konsumen. Hal ini tentunya memberi peluang yang cukup

baik jika PT. Sumber Makmur menjadi authorized dealer dari Dunlop.

Dari segi partnership atau hubungan kerja sama, Dunlop banyak melakukan

kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mobil yang cukup besar. Sebut saja

Toyota, Honda, Suzuki, Nissan, dan Daihatsu yang menjalin kerja sama dengan Dunlop

selama ini. Kelima merek mobil tersebut cukup dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut

juga dibuktikan dengan total pangsa pasar kelima merek mobil tersebut yang

mencapai 73,19% dari total penjualan otomotif nasional secara keseluruhan di tahun

2008 ini. Dengan penjualan OEM Dunlop yang tinggi, tentunya akan meningkatkan

peluang yang dapat diraih PT. Sumber Makmur. Alasannya ialah sebagian besar

konsumen yang ingin membeli atau mengganti bannya cenderung ingin menggunakan

ban yang sama seperti ban yang saat ini digunakan. Misalnya, jika pada kondisi awal

yaitu saat konsumen membeli mobil baru, ban yang didapat dari mobil tersebut ialah

Dunlop, maka jika ia ingin mengganti bannya kemungkinan besar akan memilih Dunlop

lagi.

Peluang usaha yang dapat dicapai oleh PT. Sumber Makmur juga terlihat dari

segi jaringan yang dimiliki Dunlop. Saat ini, Dunlop memiliki cukup banyak Dunlop

Shops yaitu sebanyak 43 yang tersebar di seluruh Jakarta, dimana 9 di antaranya

berada di Jakarta Barat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dunlop, hingga saat ini

belum ada Dunlop Shops yang berada di sekitar daerah Jalan Panjang, Kebon Jeruk

dan sekitarnya, serta hanya ada 2 toko yang menggunakan Dunlop Sign di sekitar

Page 67: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

116

daerah tersebut, yaitu di daerah Kebon Jeruk dan Meruya Ilir. Penggunaan Dunlop

Sign ini hanyalah dengan menaruh tanda (sign board) bahwa di toko tersebut juga

menjual ban Dunlop, namun mereka bukanlah authorized dealer dari Dunlop. Hal ini

tentunya turut meningkatkan peluang yang dapat dicapai PT. Sumber Makmur, dimana

yang diinginkan perusahaan ialah menjadi authorized dealer Dunlop atau yang disebut

dengan Dunlop Shops.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Sumber Makmur

memiliki peluang yang cukup besar jika menjadi authorized dealer dari Dunlop serta

berpotensi untuk membuka Dunlop Shops di Jalan Panjang.

4.4.2 Analisa Ban Merek Gajah Tunggal (GT Radial)

Setelah melakukan analisa untuk merek ban Dunlop, selanjutnya penulis

menganalisa merek ban Gajah Tunggal. Berikut adalah analisa yang dilakukan untuk

merek ban Gajah Tunggal dilihat dari beberapa aspek, seperti kualitas produk, partner

yang bekerja sama, serta jaringan yang dimiliki perusahaan.

4.4.2.1 Kualitas Produk Ban Gajah Tunggal

Gajah Tunggal merupakan produsen ban terbesar di Asia Selatan dan

menempati urutan ke-20 terbesar di dunia. Perusahaan ini hadir pada tahun 1951 yang

pada awalnya hanya memproduksi ban sepeda. Namun dengan pengembangan yang

terus menerus terjadi, perusahaan telah meluaskan produksinya dengan memproduksi

ban motor, ban mobil penumpang dan juga ban kendaraan lainnya.

Kualitas menjadi hal yang terpenting untuk Gajah Tunggal. Bahkan, pada awal

pendiriannya pun, Gajah Tunggal telah merancang tiga strategi bersaing, yaitu fokus

kepada kualitas, memilih segmen ban yang murah namun berkualitas, dan harus

menang di pasar ekspor. Hal tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan

Page 68: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

117

didapatkannya ISO 9002 di tahun 1995, ISO 9001 pada tahun 1997, ISO/TS 16949 di

tahun 2004 dan berbagai penghargaan lainnya. Penghargaan yang didapat tak hanya

berasal dari dalam negeri saja, tetapi juga berasal dari luar negeri, seperti Eropa,

Jerman, Amerika Serikat, Filipina, Brazil, Kuwait, Saudi Arabia, dan Colombia. Bahkan,

GT Radial menjadi ban nomor satu di Filipina.

Kualitas produk (ban) yang dihasilkan oleh Gajah Tunggal tersebut dapat

dilihat dari berbagai aspek, yaitu :

• Material Ban

Sama seperti Dunlop, Gajah Tunggal juga menggunakan standar material

dalam pembuatan ban nya. Berbagai jenis material yang digunakan untuk

membuat struktur ban dapat dibagi secara garis besar sebagai berikut :

Page 69: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

118

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.13 Material Ban

Karet alam (NR)

SBR BR IR IIR Karet sintetis lainnya

Karet daur ulang

Katun/ kapas

Rayon Nylon Polyester Aramid

Kawat baja Fiber glas

Kawat baja

Karbon hitam Silica Bahan lainnya

Belerang Akselerator Bahan lainnya

Anti oksidan Pengisi Pelembut Bahan lainnya

Karet

Benang

Kawat Bead

Bahan Campuran Karet

Material Ban

Page 70: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

119

Karet Ban

Jenis-jenis karet terbagi menjadi 2, yaitu :

♦ Karet Alam

Karet alam berasal dari getah pohon karet (lateks), yang

kemudian ditambahkan bahan kimia lainnya. Berdasarkan cara

pembuatannya, karet alam digolongkan menjadi RSS atau Ribbed

Smoked Sheet (Lembaran karet yang diasap untuk menghindari

pembusukan), ADS atau Air Dried Sheet (Lembaran karet yang

dikeringkan dengan udara panas) dan ampas karet. Semua karet

tersebut disebut dengan karet mentah, dan diklasifikasikan berdasarkan

kelemahan dan kerusakannya agar sesuai dengan standar internasional.

Karet alam mempunyai karakteristik yang merata di seluruh

aspek, dapat dipakai untuk berbagai keperluan, serta mempunyai sifat-

sifat fisik (physical property) yang baik setelah menjadi kompon. Selain

itu karet alam mempunyai tensile strength, ketahanan terhadap

keretakan dan proses pengerjaan yang menguntungkan, mampu

dikerjakan pada kondisi yang beragam hingga ke tingkat temperatur

yang tinggi, selain itu membangkitkan panas rendah, dan ketahanan

terhadap separation yang baik. Namun demikian ketahanan terhadap

proses penuaan rendah, mulai berubah sifat fisiknya, serta bila

dibandingkan dengan karet sintetis, karakteristik karet alam hanya

sedikit lebih rendah dari segi ketahanan terhadap keausan dan daya

cengkeram.

Mengingat banyaknya peningkatan mutu karet sintetis,

pemakaian karet alam menjadi cenderung berkurang, tapi akhir-akhir ini

mengingat ban dengan steel radial banyak diproduksi, pemakaian karet

Page 71: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

120

alam kembali meningkat karena daya rekat karet alam terhadap steel

sangat baik.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis karet alam

beserta dengan penggunaannya :

Tabel 4.31 Jenis-jenis Karet Alam

Type Penampilan Pemakaian

Ribbed Smoked

Sheet (RRS)

Lembaran berlubang

berwarna coklat

kekuning-kuningan.

Jenis umum karet yang terbuat dari

lateks, banyak digunakan untuk

pembuatan ban serta barang industri

lainnya.

Diklasifikasikan menurut mutunya dari

1 hingga 5.

Brown Crepe Berwarna coklat

kekuning-kuningan

seperti bentuk karpet.

Karet berkelas rendah, murah dan

mudah bocor dan merupakan karet

lembaran yang tidak melalui proses

pengasapan.

Banyak dipakai untuk barang industri

sepatu dan juga ban.

TS Rubber (Karet

berspesifikasi

teknis)

Berbentuk blok dan

berwarna coklat

kekuning-kuningan.

Karet alam yang dihitung seberapa

banyak penambahan karakteristik

kerusakan karetnya.

Cara pengemasan seperti karet

sintetis, seberat 30-35 kg.

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Page 72: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

121

♦ Karet Sintetis

Pengembangan karet sintetis ditingkatkan seiring dengan

pengembangan industri otomotif yang dimulai pada pertengahan tahun

1950, dan banyak membutuhkan ban yang tahan terhadap panas,

kerusakan, keausan dan sebagainya. Oleh karenanya produksi karet

sintetis sebagai pengganti karet alam menjadi berkembang pesat.

Atas alasan ini, penggunaan karet sintetis yang memiliki

karakteristik tertentu seperti ketahanan terhadap panas, keausan dan

sebagainya, banyak dipakai hingga batas tertentu. Pada umumnya

pemakaian karet sintetis pada ban tidak hanya satu jenis saja, tetapi

mencampurkan 2 atau 3 jenis karet sintetis.

Namun, setelah melalui proses riset dan pengembangan yang

berkelanjutan, ditemukanlah IR (Isoprennen Rubber) yang sifat-sifat

fisiknya hampir sama dengan karet alam, sehingga banyak digunakan.

Pada pertengahan tahun 1970, pemakaian karet sintetis untuk proses

pembuatan ban mencapai di atas 64%, namun seiring dengan

pengembangan ban radial, terjadi kenaikan harga, sehingga sekali lagi

pemakaian karet alam kembali dilirik dan mulai meningkat kembali

pemakaiannya.

Perbedaan karet alam dan karet sintetis secara garis besar ditampilkan pada

tabel berikut yang menjelaskan mengenai sifat dan pemakaian tiap-tiap jenis

karet :

Page 73: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

122

Tabel 4.32 Sifat dan Pemakaian Karet

Klasifikasi Jenis Karet Kemampuan Fisis Penggunaan

pada umumnya

Keuntungan Kerugian

Karet alam NR

(Karet Alam)

Hampir merata di

seluruh aspek,

terutama tensile

strength, ketahanan

akan keretakan, serta

mudah dikerjakan

Mengingat hasil

alam, maka

tercampurnya

benda asing pasti

terjadi, sehingga

variasi sifat fisis

karet sulit dihindari

Tread dan casing

ban truk dan bus,

casing ban

penumpang

Karet sintetis SBR

(Styrene-

Butadiene

Rubber)

Secara umum,

ketahanan ausnya

bagus serta mudah

dikerjakan

Pembangkitan

panas yang tinggi

Semua jenis

tread ban

BR

(Butadiene

Rubber)

Jika dibanding

dengan SBR,

elastisitas, ketahanan

terhadap keausan

dan kelelahan, BR

lebih baik

Tensile strength

dan ketahanan

terhadap keretakan

rendah, tidak cocok

dipakai jalan kasar

Tread ban yang

beroperasi di

jalan bagus

IR

(Isoprene

Rubber)

Memiliki sifat fisis

yang sama dengan

karet alam, sehingga

disebut juga karet

alam sintetis

Proses

pengerjaannya sulit

Tread dan casing

ban truk dan bus,

casing ban

penumpang

EPT

(Ethylene

Propylene

Terpolymer)

Mempunyai sifat fisis

yang unggul

terutama tahan

terhadap ozon, cuaca

dan ketahanan

Proses vulkanisasi

lambat serta

bersifat lengket

Sidewalls, inner

liner dan ban

dalam

Page 74: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

123

Serat alami

Serat buatan

Inorganic

Synthetic

terhadap panas

IIR

(Isobutylene

Isoprene Rubber)

Perembesan udara

sangat rendah

Proses

pengerjaannya sulit

Inner liner, ban

dalam

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Selain dari jenis karet di atas, ada juga karet daur ulang, dimana sifat, proses

kimia, vulkanisasi dan elastisitasnya sangat buruk.

Benang Ban

Secara garis besar berbagai serat pembuat ban dapat dilihat pada bagan berikut:

Kapas

Rayon

Nylon

Polyester

Aramid

Kawat Baja

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.14 Serat Pembuat Ban

1. Benang kapas

Kapas adalah benang pertama yang digunakan sebagai rangka

(casing) dari ban. Mengingat kekuatan dan hygroskopisitas (daya serap air)

kapas yang buruk jika dibanding dengan serat yang lain, maka kapas tidak

lagi digunakan sebagai benang ban.

Page 75: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

124

2. Benang rayon

Seperti halnya benang kapas, rayon mempunyai karakteristik yang

kuat, tahan terhadap panas dan fatique (kelelahan), sehingga benang rayon

menjadi bahan utama benang pembuat ban. Namun pemakaian benang

rayon untuk sementara waktu menurun karena pemakaian serat sintetis

yang lain. Dengan ditemukannya ban radial, pemakaian rayon kembali

meningkat. Mengingat banyaknya benang rayon, kini benang tersebut

banyak dipakai sebagai benang casing.

3. Benang nylon

Nylon adalah benang yang sangat kuat dan elastis, spesifik gravity

dan hygroskopisitas yang rendah, namun nylon akan mengerut pada saat

dipanaskan. Meskipun demikian kini nylon banyak digunakan sebagai

material benang ban bias seperti ban truk dan bus serta ban off the road.

4. Benang polyester

Kekuatan polyester hampir menyamai benang nylon, namun

polyester mempunyai kelebihan elastisitas dan tidak peka terhadap panas

jika dibanding dengan nylon, maka polyester banyak digunakan sebagai

benang casing dan belt dari ban penumpang radial maupun bias.

5. Benang aramid

Aramid adalah benang yang terkuat di antara sintetis lainnya,

tingkat kemulurannya sangat rendah. Pemakaian benang aramid sebagai

material benang ban masih terbatas, sebab biaya pembuatannya sangat

tinggi dan susah dalam proses pengerjaannya.

Page 76: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

125

6. Kawat baja

Pemakaian kawat baja meningkat tajam seiring dengan

meningkatnya produksi ban radial. Hal ini disebabkan kawat baja memiliki

ketahanan tarik yang tinggi serta sangat elastis, aspek yang dibutuhkan

untuk membuat material belt pada ban radial. Kawat baja apabila dipilin

akan menghasilkan karakteristik fleksibilitas dan ketahanan terhadap

kelelahan yang tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai casing dan belts

dari ban truk dan bus radial, off the road dan belts ban penumpang radial.

Berikut adalah grafik persentase kemuluran material benang ban :

200 Steel

100

Polyester

Rayon

Nylon

0 10 20

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.15 Grafik Persentase Kemuluran Material Benang Ban

Page 77: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

126

Ban Gajah Tunggal menggunakan seluruh material ban tersebut dengan

perkiraan perincian bahan baku pada tahun 2007 dalam bentuk persentase

sebagai berikut :

Rincian Bahan Baku

35%

14%

12%20%

19%

Karet Alam

Karet Sintetis

Kain Ban

Carbon Black

Lainnya

Sumber : www.gt-tires.com (2008)

Gambar 4.16 Rincian Bahan Baku Ban Gajah Tunggal

• Pemeliharaan tekanan angin

Sama seperti ban Dunlop, ban Gajah Tunggal juga menggunakan dua

jenis ban, yaitu ban jenis tube type dan ban jenis tubeless. Sejak ditemukannya

ban jenis ini di Amerika, kebutuhan akan ban tubeless terus bertambah seiring

dengan pembangunan jalan tol. Permintaan meningkat tajam, karena pabrik

mobil menggunakannya dan juga telah terjadi kecenderungan untuk mengganti

ban tube type dengan ban tubeless. Berikut adalah gambar yang menunjukkan

adanya perbedaan antara ban jenis tube type dan jenis tubeless :

Page 78: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

127

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.17 Perbedaan Ban Jenis Tube Type dan Tubeless

Ban tube (ban dengan ban dalam – T/T) adalah tipe ban dengan tube/

pipa dalam yang diisi dengan udara. Sedangkan, ban tubeless (ban tanpa ban

dalam – T/L) adalah tipe ban yang mempunyai lapisan karet spesial (lapisan

dalam) dengan sedikit air permeability pada bagian dalam dan menggunakan

material yang tahan bocor pada bagian bead sebagai pengganti tube. Ban jenis

ini tidak akan mudah kempis bahkan ketika terkena paku saat digunakan.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan mengenai karakteristik kinerja

ban tubeless :

Tabel 4.33 Karakterisktik Kinerja Ban Tubeless

Karakteristik

Kinerja Ban

Tubeless

Deskripsi

Konstruksi 1. Lapisan karet (inner liner), seperti layaknya ban dalam

pada ban jenis tube type, ditambahkan di sisi dalam

ban tubeless yang berfungsi menampung tekanan

udara.

Page 79: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

128

2. Memakai rim valve.

3. Memiliki seal pada bagian bead nya.

Kelebihan 1. Semua masalah karena tube (seperti : terlipat, terjepit)

bisa dihindari.

2. Kebocoran yang mendadak akibat tertusuk paku bisa

dicegah.

3. Kebocoran berjalan lambat, meski paku tertancap di

telapak ban.

4. Karena tekanan udara kontak langsung dengan velg,

pembuangan panasnya efisien.

Kekurangan 1. Mengingat tekanan udara ditahan seal bead, apabila

bead rusak, ban akan kehilangan tekanan angin

bahkan rusak (separation).

2. Kebocoran mungkin terjadi, apabila velg/ flange velg

bengkok, rusak, atau valve rimnya berkarat.

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

• Pola telapak (tread pattern)

Pola telapak yang digunakan oleh ban GT tersedia dalam beragam jenis

pola, yang mana setiap pola telapak memiliki karakteristik masing-masing dan

sesuai dengan spesifikasi pemakaiannya.

Mengingat penjualan ban sangat tergantung pada seberapa atraktifnya

pola telapak ban, pola telapak yang modern pada ban penumpang menjadi

faktor yang sangat penting. Oleh karena itu pembuat ban sangat menekankan

pada peningkatan pola telapak. Sama seperti Dunlop, GT juga menggunakan

pola telapak yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Meski pada

Page 80: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

129

kenyataannya tidak ada pola telapak ban yang sama, namun secara umum pola

telapak ban dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Rib

Bentuk :

Sebuah pola yang berbentuk alur bersambung di seluruh lingkaran ban,

dan kadang juga disebut dengan pola telapak garis (cacing).

Karakteristik :

- Rolling resistance yang rendah.

- Nyaman dikendarai.

- Slip ke samping yang kecil dan kestabilan serta manuvernya baik.

- Bunyi telapak yang rendah.

Penggunaan :

Banyak digunakan oleh semua tipe ban untuk kecepatan tinggi di jalan

aspal seperti ban truk, bus, truk mini serta mobil penumpang.

2. Lug

Bentuk :

Pola telapak berbentuk alur yang melintang dan kadang sering disebut

dengan pola telapak cross rib.

Karakteristik :

- Gaya gerak dan pengereman yang bagus.

- Traksi (daya dorong) yang sangat baik di jalan tak beraspal.

Penggunaan :

Sesuai untuk ban yang beroperasi di daerah dengan jalan tak beraspal,

hampir semua kendaraan industri dan off the road menggunakan pola

telapak jenis ini, mengingat daya dorongnya yang kuat.

Page 81: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

130

3. Rib-Lug

Bentuk :

Bentuk pola telapak gabungan antara Rib dan Lug.

Karakteristik :

- Bentuk Rib di tengah-tengah telapak mencegah slip ke samping,

serta menambah kestabilan dan kemampuan bermanuver.

- Bentuk Lug yang berada di area shoulder memberikan daya dorong

dan pengereman yang baik.

Penggunaan :

Sangat cocok untuk ban yang beroperasi di berbagai macam permukaan

jalan, pola telapak seperti ini banyak digunakan oleh kendaraan truk dan

truk mini.

4. Block

Bentuk :

Pola telapak yang terdiri atas bentuk blok-blok yang berdiri sendiri,

kadang disebut juga dengan pola telapak kancing.

Karakteristik :

- Daya gerak dan pengereman yang sangat baik.

- Kemampuan bermanuver yang baik di permukaan jalan bersalju atau

berlumpur.

Penggunaan :

Banyak digunakan oleh hampir seluruh ban yang beroperasi di daerah

bersalju atau berlumpur, serta ban off the road. Pola telapak ini pun

banyak digunakan pada ban penumpang radial, karena penampilannya

yang dinamik.

Page 82: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

131

Berikut adalah tabel yang menggambarkan berbagai jenis pola telapak beserta

keistimewaan dan pemakaiannya :

Tabel 4.34 Jenis Pola Telapak

Jenis Pola Telapak Keistimewaan Pemakaian

Rib

1. Hambatan gulir rendah

2. Nyaman dikendarai

3. Slip ke samping kecil

dan stabil

4. Suara telapak rendah

- Jalan beraspal

- Kecepatan tinggi

Lug

1. Daya gerak dan

pengereman sangat

baik

2. Daya dorong sangat

baik

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal, biasa

untuk jalan tanah

yang lunak

Rib-Lug

1. Penyetiran stabil,

mencegah slip ke

samping

2. Pola lug meningkatkan

daya pengereman dan

traksi

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal rata,

jalan berbatu, dan

jalan tanah

Block

1. Daya gerak dan

pengereman baik sekali

2. Penyetiran yang stabil

di jalan bersalju/

lumpur

- Jenis jalan biasa

- Jalan tidak

beraspal (dapat

digunakan untuk

segala medan)

Sumber : Data dari Perusahaan (2008)

Page 83: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

132

• Umur Ban

Ban mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur dan cara

penggunaannya. Biasanya umur maksimal ban ialah 6 tahun, baik sudah

ataupun belum pernah digunakan. Namun, banyak hal lain yang turut

mempengaruhi umur ban, seperti tekanan angin dan kondisi beban atau muatan.

Ban GT memiliki umur yang diperkirakan mencapai 3 hingga 4 tahun.

Dengan umur yang cukup lama, maka tak heran jika banyak konsumen yang

memilih GT sebagai ban andalannya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai material yang digunakan,

tekanan angin, pola telapak, serta umur ban, dapat disimpulkan bahwa kualitas ban

Gajah Tunggal sangat baik. Sama seperti Dunlop, GT juga menggunakan material-

material dan memproduksi ban dengan tekanan angin yang sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Pola telapak yang digunakan ban GT juga sangat bervariasi dan

disesuaikan dengan jalan yang sering dilewati, entah jalanan beraspal, tidak beraspal,

jalan tanah, hingga jalan bersalju dan berlumpur. Dengan umur ban yang mencapai 3

hingga 4 tahun, tak heran jika sampai saat ini GT tetap menjadi ban pilihan konsumen.

4.4.2.2 Partner Perusahaan

Hubungan kerjasama yang dilakukan PT. Gajah Tunggal, Tbk dengan

perusahaan lain banyak terjalin. Hubungan kerja sama terakhir yang dilakukan

perusahaan ini ialah bekerjasama dengan Michelin yang merupakan salah satu

produsen ban terbesar di dunia, yang masuk menjadi pemegang saham sebesar 10%.

Selain itu, PT. Gajah Tunggal, Tbk juga menjalin kerjasama dengan Nokian Tyres yang

merupakan produsen ban papan atas di Eropa yang terkenal dengan produk ban

Page 84: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

133

saljunya, serta dengan IRC yang merupakan produsen ban sepeda motor terkemuka di

Jepang.

PT. Gajah Tunggal, Tbk ini memang lebih banyak menjalin kerja sama dengan

perusahaan-perusahaan di luar negeri, karena tujuan mereka memang memenangkan

pasar global. Bahkan, menurut Catharina Widjaja, Director Corporate Communication

Investor Relations PT. Gajah Tunggal, Tbk, jika menang di pasar global tentunya akan

mudah meraih pasar di lokal (www.tradexpoinindonesia.com). Tak heran jika hanya

sedikit perusahaan otomotif nasional yang bekerja sama dalam menggunakan ban GT

sebagai OEM-nya.

4.4.2.3 Jaringan (network) Gajah Tunggal

Jaringan yang dimiliki PT. Gajah Tunggal, Tbk ini sangat kuat, baik domestik

maupun dalam kancah internasional. Produk dari perusahaan ini, yaitu ban dengan

merek GT Radial dipasarkan di lebih dari 100 negara dan memiliki kurang lebih 5000

ritel di seluruh dunia. GT memiliki 75 distributor di seluruh dunia, dimana di Indonesia

sendiri distributor juga tersebar di seluruh kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung,

Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Lampung, Banjarmasin,

Balikpapan, Manado, Ambon, Jayapura, dan lain sebagainya.

GT juga memilik 30 gerai ritel di 16 kota di seluruh Indonesia, dimana di

Jakarta sendiri, PT. Gajah Tunggal, Tbk ini memiliki 9 dealer yang tersebar di seluruh

Jakarta, yang disebut dengan Tirezone. Dari 9 dealer tersebut hanya terdapat 2 dealer

saja di Jakarta Barat, yaitu Precision Spooring yang terletak di daerah Meruya dan The

Bengkel yang berada di daerah Kebayoran Lama. Selain memiliki gerai ritel yang cukup

banyak, GT juga menjual produknya di 8 gerai Carrefour di Indonesia.

Page 85: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

134

Peluang usaha yang dapat dicapai oleh PT. Sumber Makmur

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PT.

Sumber Makmur memiliki peluang yang tidak terlalu besar jika menjadi dealer dari

Gajah Tunggal. Hal tersebut terlihat dari pangsa pasar, partner dan jaringan yang

dimiliki oleh GT.

Dari segi pangsa pasar, Gajah Tunggal memegang pasar cukup kuat. Terbukti

dengan pangsa pasar mencapai 29,39% dari total penjualan seluruh merek ban di

tahun 2007, yang merupakan urutan kedua setelah Bridgestone. Namun untuk daerah

Jakarta Barat sendiri berdasarkan hasil yang diperoleh penulis melalui kuesioner, GT

hanya memegang pasar sebesar 6,186%, dengan urutan terakhir setelah Bridgestone,

Dunlop, Goodyear, dan Accelera. Dimana pada kondisi ekuilibrium pun, pangsa pasar

yang dapat diperoleh GT hanya sebesar 10,45% dan masih berada di bawah

Bridgestone dan Dunlop. Hal tersebut tentunya memperlihatkan kecenderungan

masyarakat di Jakarta Barat, khususnya daerah Kebon Jeruk dan sekitarnya tidak

begitu optimis terhadap ban GT.

Dari segi kualitas, pada umumnya tidak terlalu berbeda jauh dengan merek

ban lainnya, karena GT juga menerapkan kualitas yang sesuai dengan standar

internasional. Dengan kualitas berskala internasional yang terbukti dengan banyaknya

ekspor yang dilakukan oleh Gajah Tunggal ke luar negeri, tentu saja membuat

masyarakat lebih aware dengan ban GT. Namun, GT lebih sering memberikan hasil

produksinya itu untuk diekspor dibandingkan dengan menjadi OEM. Di tahun 2007

saja, diperkirakan 46% dari hasil produksinya diberikan untuk ekspor, sedangkan

hanya 6% yang digunakan dalam OEM, dan sisanya (48%) digunakan untuk

replacement market. Melihat fakta tersebut, PT. Sumber Makmur diperkirakan hanya

akan memiliki peluang sebesar-besarnya 48% dari total seluruh produksi yang

dilakukan oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk dan tentunya hal tersebut dapat memperkecil

Page 86: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

135

kemungkinan peluang berhasilnya Sumber Makmur dalam meraih pangsa pasar yang

ada.

Dari segi partnership, Gajah Tunggal banyak melakukan kerjasama dengan

beberapa perusahaan asing, seperti Michelin, Nokian Tyres dan IRC. Salah satu bentuk

kerjasama GT yang dapat menjadi peluang baik bagi PT. Sumber Makmur adalah

kerjasamanya dengan Michelin. Mengingat angka penjualan ban Michelin yang cukup

tinggi tentunya memberi pengaruh yang cukup besar. Bahkan, Catharina Widjaja,

Direktur Gajah Tunggal menyatakan bahwa permintaan Michelin terus meningkat

setiap tahun. Pada tahun 2005, pesanan hanya sekitar 650.000 unit, namun di tahun

2007 pesanan Michelin meningkat hingga mencapai 2.300.000 unit ban, dan

diperkirakan di tahun 2010 nanti sudah mencapai 5 juta-an (www.majalahtrust.com).

Dengan hubungan kerjasama yang dilakukan oleh Gajah Tunggal dan Michelin tersebut

tentunya dapat meningkatkan penjualan dan memiliki pengaruh yang signifikan bagi

peluang yang dapat diraih oleh PT. Sumber Makmur.

Dari segi jaringan, Gajah Tunggal memiliki jaringan distributor dan gerai ritel

yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. GT

memiliki 9 authorized dealer yang tersebar di seluruh Jakarta, dimana 2 di antaranya

terdapat di Jakarta Barat. Selain itu, GT juga menjual produknya di 8 gerai Carrefour di

Indonesia. Hal tersebut, tentu saja dapat memperkecil peluang yang dapat diraih oleh

PT. Sumber Makmur. Memang hanya ada 2 Tirezone saja yang berada di Jakarta Barat

dan juga tidak ada Tirezone yang berada di sekitar Jalan Panjang, namun dengan

dibukanya counter-counter penjualan GT di Carrefour tentunya akan memperkecil

peluang yang akan diperoleh perusahaan.

Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang yang akan

diperoleh PT. Sumber Makmur jika menjadi authorized dealer dari GT tidak terlalu

besar. Mengingat banyaknya ban yang diproduksi GT mayoritas digunakan untuk

Page 87: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

136

ekspor dan hanya sedikit yang diproduksi untuk nasional. Selain itu, dengan banyak

dibukanya counter GT di gerai-gerai Carrefour, tentunya akan mempertinggi tingkat

persaingan yang ada.

4.4.3 Analisa Perbandingan Ban Dunlop dan Gajah Tunggal

Untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antara kedua merek ban

tersebut, maka berikut adalah tabel perbandingan antara ban Dunlop dan GT Radial

dilihat dari segi jenis dan segmentasi, besarnya pangsa pasar yang dicapai, kualitas,

partner, jaringan, serta penjualan yang dicapai masing-masing merek.

Tabel 4.35 Perbandingan Dunlop dan Gajah Tunggal

Dunlop Gajah Tunggal

Jenis Produksi

• Produksi

• Hadir di Indonesia

Lokal

Tahun 1995

Lokal

Tahun 1951

Segmentasi OEM, Replacement Economical tires, Replacement

Peluang Pasar

• Berdasarkan penjualan

perusahaan tahun 2007

• Berdasarkan hasil

kuesioner

• Berdasarkan perhitungan

Markov saat kondisi

Ekuilibirum

20,84 %

30,93 %

27,48 %

29,39 %

6,19 %

10,45 %

Kualitas Ban

• Material Ban

Sesuai standar berlaku

Sesuai standar berlaku

Page 88: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

137

• Pola Telapak

• Umur Ban

Sesuai standar berlaku

4 – 5 tahun/ 60.000 km

Sesuai standar berlaku

3 – 4 tahun

Partner Perusahaan Banyak digunakan untuk OEM.

Perusahaan yang bekerjasama

antara lain Toyota, Honda,

Nissan, Suzuki, dan Daihatsu.

Memiliki partner dengan

produsen ban lainnya, seperti

Michelin, Nokian Tyres, dan

IRC.

Jaringan

• Jaringan di Jakarta

• Jaringan di Jakarta Barat

• Jaringan lainnya

43 dealer

9 dealer

-

9 dealer

2 dealer

Tersedia di 8 gerai Carrefour

Sumber : Hasil Pengolahan Penulis (2008)

Tabel di atas merupakan hasil analisa perbandingan antara ban merek Dunlop

dan GT yang dilihat berdasarkan jenis produksi, segmentasi, peluang pasar, kualitas

ban yang dihasilkan, serta partner dan jaringan yang dimiliki perusahaan.

Dilihat dari jenis produksinya, kedua merek ban ini sama-sama merupakan ban

lokal, dimana ban tersebut diproduksi di dalam negeri. Memang kehadiran GT di

Indonesia yang hadir pada tahun 1951 lebih awal dibandingkan Dunlop yang baru

hadir di Indonesia tahun 1995. Namun, sebenarnya Dunlop telah lahir pada tahun

1888 di Jepang, dan karena adanya gempa bumi dahsyat sehingga menghancurkan

pabrik yang berada di Kobe, Jepang, maka sebagai penggantinya dibangunlah pabrik

ban baru di Indonesia. Dunlop memang pada awalnya merupakan ban yang berasal

dari Jepang, namun sekarang ini telah menjadi ban lokal karena pembuatannya sudah

di Indonesia. Berbeda dengan GT yang memang merupakan ban keluaran asli

Indonesia.

Page 89: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

138

Berdasarkan segmentasinya, ban Dunlop memang lebih sering bermain dalam

pasar OEM (Original Equiptment Manufacturing), dimana penjualan dilakukan ke

perusahaan perakit mobil kendaraan dan juga dalam pasar replacement, dimana

penjualan dilakukan langsung ke agen-agen. Sementara itu, GT lebih sering bermain di

pasar ban ekonomis (economical tires) dan pasar replacement, dan sedikit bermain

dalam pasar OEM. Selain itu, GT juga lebih sering melakukan ekspor. Di tahun 2007

saja, 42% dari total produksinya digunakan untuk ekspor ke negara-negara seperti

Amerika Serikat (37%), pasar Eropa (26%), negara-negara Timur Tengah (20%), dan

sisanya diekspor ke Asia dan Afrika.

Dilihat dari peluang pasarnya, penjualan ban GT memang lebih tinggi

dibandingkan Dunlop jika dilihat dari total penjualan keseluruhan. Namun, berdasarkan

hasil kuesioner yang disebar di Jakarta Barat (daerah Kebon Jeruk dan sekitarnya),

mayoritas masyarakat lebih banyak menggunakan Dunlop sebagai ban andalan

mereka. Mengingat PT. Sumber Makmur akan membuka cabangnya di daerah

tersebut, tentunya harus mengikuti selera masyarakat yang ada di sekitarnya. Dengan

menjadi authorized dealer dari Dunlop, tentunya peluang pasar yang dapat dicapai

akan lebih besar jika dibandingkan menjadi authorized dealer dari GT.

Kualitas ban yang dimiliki oleh Dunlop dan GT tidak terlalu berbeda jauh,

karena mereka sama-sama menggunakan standar internasional dalam pembuatannya.

Namun, umur ban Dunlop cenderung lebih lama, yaitu 4 - 5 tahun atau penggunaan

mobil yang mencapai sekitar 60.000 km. Sementara, umur ban GT hanya 3 – 4 tahun.

Selain itu, dalam penggunaannya, ban Dunlop terasa lebih empuk dibandingkan ban

GT.

Hubungan kerjasama Dunlop memang lebih banyak dilakukan dengan

perusahaan-perusahaan otomotif nasional, seperti Toyota, Honda, Nissan, Suzuki, dan

Daihatsu. Hal tersebut dilakukan karena Dunlop memang lebih sering bermain di pasar

Page 90: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

139

OEM. Sementara itu, GT lebih sering melakukan kerjasama dengan perusahaan-

perusahaan internasional, seperti Michelin yang merupakan salah satu produsen ban

terbesar di dunia, Nokian Tyres yang merupakan produsen papan kelas atas Eropa dan

terkenal dengan produk ban saljunya, serta IRC yang merupakan produsen ban sepeda

motor terkemuka di Jepang. Kerjasama yang dilakukan GT itu terutama bertujuan

untuk memenangkan pasar ekspor, dimana menurut Catharina Widjaja, Director

Corporate Communications Investor Relations PT. Gajah Tunggal, Tbk, jika sudah

menang dalam pasar global tentunya akan lebih mudah dalam merebut pasar lokal.

Berdasarkan jaringan yang dimiliki, Dunlop telah memiliki 43 dealer di seluruh

Jakarta, dimana 9 di antaranya berlokasi di Jakarta Barat. Sementara itu, GT hanya

memiliki 9 dealer di seluruh Jakarta dan hanya ada 2 dealer di Jakarta Barat. Namun,

GT juga membuka counter-counter penjualan di 8 gerai Carrefour yang tersebar di

Indonesia. Hal tersebut tentu saja dapat mengurangi potensi pasar yang dapat

diperoleh PT. Sumber Makmur.

Setelah melakukan analisis perbedaan antara kedua merek ban tersebut,

penulis memberikan sejumlah kuesioner pembobotan yang diisi oleh pihak perusahaan.

Adapun hasil dari kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.36 Hasil Matriks Kompetitif Perusahaan (CPM)

Faktor Sukses Kritis Bobot Dunlop Gajah Tunggal (GT)

Rating Skor Rating Skor

Jenis Produksi 0.10 2 0.20 3 0.30

Segmentasi 0.15 3 0.45 2 0.30

Peluang Pasar 0.2 3 0.60 2 0.40

Kualitas Ban 0.2 3 0.60 2 0.40

Page 91: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

140

Partner Perusahaan 0.15 4 0.60 1 0.15

Jaringan 0.2 3 0.60 2 0.40

TOTAL 1.00 3.05 1.95

Sumber : Hasil Kuesioner (2008)

Dari hasil matriks kompetitif perusahaan di atas, dapat diketahui bahwa nilai untuk

Dunlop adalah 3.05 dan untuk GT adalah 1.95. Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis

dan kuesioner yang diisi oleh perusahaan, terbukti bahwa Dunlop lebih unggul

dibandingkan GT. Sehingga, penulis dapat merekomendasikan pada perusahaan bahwa

menjadi dealer dari Dunlop akan lebih berpeluang dibandingkan jika menjadi dealer GT.

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Pertumbuhan produksi dan penjualan ban di tahun 2007 terus mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari perbandingannya

dengan tahun 2006 dimana total penjualan hanya mencapai 39.582 unit, sedangkan di tahun

2007 mencapai 42.334 unit. Peningkatan penjualan tersebut juga dialami oleh lima

perusahaan besar ban yang tergabung dalam APBI (Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia),

yaitu PT. Goodyear Indonesia, PT. Bridgestone Tire Indonesia, PT. Gajah Tunggal Tbk, PT.

Sumi Rubber Indonesia, dan PT. Elang Perdana Tyre Industry.

Setelah dilakukan analisis mengenai besarnya pangsa pasar yang dimiliki oleh kelima

perusahaan ban tersebut, diperoleh hasil bahwa PT. Goodyear Indonesia (Goodyear)

menguasai pangsa pasar sebanyak 6,09%, PT. Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone)

sebanyak 39,69%, PT Gajah Tunggal, Tbk (GT Radial) sebanyak 29,39%, PT. Sumi Rubber

Indonesia (Dunlop) sebanyak 20,84%, dan PT. Elang Perdana Tyre Industry (Accelera)

sebanyak 3,99%.

Page 92: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

141

Hasil perolehan tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil kuesioner yang telah

disebarkan. Dari kuesioner tersebut diperoleh hasil bahwa masyarakat yang bertempat

tinggal di daerah Jakarta Barat, khususnya kawasan Kebon Jeruk dan sekitarnya menyukai

Bridgestone sebagai ban andalannya. Terbukti dari hasil pangsa pasar yang diperoleh,

dimana Bridgestone menguasai pangsa pasar sebesar 40,206%, GT Radial sebesar 6,186%,

Dunlop sebesar 30,928%, Goodyear sebesar 12,371%, dan Accelera sebesar 10,309%.

Setelah itu untuk menentukan kondisi pangsa pasar kelima merek ban tersebut pada

kondisi ekuilibrium dilakukan perhitungan dengan Markov Chains. Dimana hasil yang

diperoleh ialah Bridgestone akan menguasai pasar sebesar 53,33%, GT Radial menguasai

pasar sebesar 10,45%, Dunlop menguasai pasar sebesar 27,48%, Goodyear menguasai

pasar sebesar 11,69%, dan Accelera menguasai pasar sebesar 0%.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh tersebut, penulis kembali mengkonfirmasikan

hal tersebut kepada perusahaan, dimana pada akhirnya perusahaan memilih dua alternatif

untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. PT. Sumber Makmur yang pada awalnya ingin menjadi

authorized dealer dari Bridgestone, tidak dapat lagi menggunakannya mengingat di lokasi

barunya sudah terdapat dua authorized dealer Bridgestone. Oleh karena itu, perusahaan

memilih dua alternatif lain, yaitu dengan menjadi authorized dealer dari Dunlop atau Gajah

Tunggal (GT).

Setelah melakukan analisis pada kedua merek ban tersebut, yang dianalisis dari

berbagai aspek, seperti pangsa pasar yang dimiliki, kualitas dari hasil produknya, partner,

serta jaringan yang dimiliki perusahaan, diambil kesimpulan bahwa PT. Sumber Makmur lebih

memiliki peluang jika menjadi authorized dealer dari Dunlop. Hal tersebut juga terbukti dari

hasil kuesioner yang diisi oleh pihak perusahaan, dimana dari hasil tersebut diketahui bahwa

perusahaan cenderung lebih memilih untuk menjadi authorized dealer dari Dunlop

dibandingkan Gajah Tunggal.

Page 93: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00289-MN Bab 4.pdf · yang sangat efektif dalam pembagian dan pelaksanaan ... Pembagian kuesioner

142

Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan

agar di lokasi barunya perusahaan menjadi authorized dealer dari Dunlop.