2011-1-00471-mn 3

download 2011-1-00471-mn 3

of 21

Transcript of 2011-1-00471-mn 3

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. dengan penelitian

asosiatif dapat diketahui hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent, dan variabel intervening. ( Uma Sekaran, 2006, p158 )

Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang Digunakan T-1 T-2 Asosiatif Asosiatif Survei Survei Individu Individu Unit Analisis Time Horizon

Cross Section Cross Section

Sumber : Penulis, 2010 Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002, p152)

Cross section adalah sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanyasekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. ( Uma Sekaran, 2006, p177)

Keterangan : T-1 = untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan brand image terhadap

brand trust

45

46

T-2 = untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan brand image terhadap

brand trust dan dampaknya terhadap brand loyalty

3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo ( 2002, p69 ), definisi operasional

variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas ( independent variable ) Adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. ( Uma Sekaran, 2006, p117 ). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah experiential marketing dan brand image. 2. Variabel Antara ( intervening variable ) Adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat ( Uma Sekaran, 2006, p124 ). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel antara adalah brand trust . 3. Variabel Terikat ( dependent variable ) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adaya variabel bebas ( Sugiyono, 2006, p33 ). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah brand loyalty.

Penelitian ini mengggunakan skala likert . Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

47

Dengan mengggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Experiential Marketing

konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelangganpelanggan yang loyal dengan

Panca Indera (Sense)

- Desain interior yang menarik - Tampilan karyawan yang rapih dan bersih - Desain donat yang unik - kenikmatan cita rasa - Ruang dan peralatan gerai - Kesejukan ruangan - Alunan musik yang diputar Krispy Kreme memberi kenyamanan - kebersihan store Keharuman aroma yang

Ordinal

likert

Interval

menyentuh emosi mereka

dan memberikan suatu yang feeling positif

terhadap produk dan servis .

(Kartajaya,2004)

produk menggugah selera

48

-

Kemampuan menyajikan

dalam

hot

doughnutkonsep

doughnut

theatrePerasaan ( feel ) Karyawan melayani yang dengan

ramah dan sopan - Pelayanan yang cepat dan memuaskan Cara Berpikir (think) Kebiasaan (act) Pertaliaan (relate) - Krispy Kreme sesuai dengan gaya hidup -Krispy menciptakan pengalaman positif - Hubungan pelanggan dan pihak Krispy yang Kreme - variasi rasa produk

Kreme terjalin dengan baik

Brand Image

jenis yang dalam

asosiasi muncul benak

Kualitas

- Kualitas produk

Ordinal

likert

Interval

konsumen ketika

49

mengingat suatu merek tertentu

(Shimp, 2003) Manfaat - fungsi dari suatu

produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen Pelayanan Harga - Pelayanan yang baik - Harga produk yang

terjangkau Citra - Pandangan yang baik terhadap Krispy Kreme

Brand Trust

perasaan aman yang dimiliki

Brand realibility

-

Mampu

memenuhi

Ordinal

Likert

kebutuhan konsumen Memberi kepuasan Interval

konsumen akibat interaksinya dengan sebuah merek, yang dari

konsumen

berdasarkan persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas

50

kepentingan dan keselamatan dari konsumen. ( Delgado, 2003)

Brand intention

- Keyakinan konsumen -Mengutamakan kepentingan konsumen

Brand Loyalty

Suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi

Repeated purchase

-

Konsumen

sering

Ordinal

Likert

melakukan

pembelian Interval

ulang Krispy Kreme

preferensinya secara konsisten pada masa yang akan dengan membeli merek sama ada datang cara ulang yang meskipun pengaruh dan

situasional usaha

pemasaran yang

51

yang

dapat

menimbulkan perilaku peralihan. (Gede 2008) Riana,

Recommendat ion

-Konsumen merekomendasikan Krispy Kreme kepada

orang lain

Sumber : Penulis, 2010. 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik maka dari itu nantinya akan diubah menjadi data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (Mudrajad Kuncoro, 2009, p145). Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian T-1 Analisa Pengaruh experiential Kualitatif Primer-Kuesioner Data Jenis Data Sumber Data

marketing dan brand image

52

terhadap brand trust T-2 Analisa pengaruh experiential Kualitatif Primer-Kuesioner

marketing dan brand imageterhadap dampaknya

brand

trust

dan

terhadap

brand

loyalty

Sumber : Penulis, 2010

3.4

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini adalah sebagai berikit: 1. Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku, jurnal, internet, dan artikel untuk mencari informasi dan pengetahuan teoritis, maupun pendapat dari para pakar yang relevan dengan topik penelitian dalam riset ini, sehingga dapat membantu peneliti untuk menaganalisa dan

mendeskripsikan masalah dalam riset ini. 2. Kuesioner Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menyusun seperangkat pertanyaan yang ditujukan kepada sampel pengunjung Krispy Kreme Senayan City dengan tujuan agar mendapatkan data primer dari responden mengenai experiential marketing,

brand trust, brand image, dan brand loyalty.3. Wawancara

53

Dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung dengan store manager Krispy Kreme Senayan City untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian.

3.5

Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2008, p40) teknik penarikan

sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikan rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Probability sampling. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2008, p41)

probability sampling adalah teknik sampling untuk member peluang yang sama pada setiapanggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling) yaitu simple random

sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakanacak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2008, p41).

3.6

Teknik Pengolahan Sampel Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan metode probability sampling

dengan pendekatan simple random sampling. Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan, maka dapat menggunakan rumus dari Slovin yang terdapat dalam Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p49), yaitu:

54

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi = 2400/bulan di store Krispy Kreme Senayan City d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Dengan data diatas, maka penghitungan sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

n=

2400 2400.(0.1)2 + 1

= 96 responden

Jadi penelitian ini mengambil sampel sebanyak 96 responden dan saya bulatkan menjadi 100 responden. Kuesioner ini disebarkan langsung kepada konsumen krispy kreme senayan city.

3.7

Metode Analisis Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi yang

bermanfaat dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset penelitian, perlu direncanakan dengan baik alat analisis yang akan diterapkan untuk menganalisis data. Setelah kuesioner disebarkan dan dikumpulkan kembali.

55

Analisis dimulai dengan instrumen penelitian, transformasi data ordinal ke interval, dilakukan uji validitas dan reliabilitas setelah itu dilanjutkan dengan uji normalitas data pada kuesioner. Kemudian hasil kuesioner terus diolah lebih lanjut dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) . Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah asosiatif dimana penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan progam SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 16.0.

Tabel 3.4 Metode Analisis Data Desain Penelitian Tujuan Penelitian T-1 T-2 Sumber: Penulis, 2010 Keterangan : T-1 : Untuk menganalisa pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image terhadap Jenis Penelitian Asosiatif Asosiatif Teknik analisis

Path Analysis Path Analysis

Brand Trust.T-2 : Untuk menganalisa pengaruh Experiential Marketing, Brand Image, dan Brand

Trust terhadap Brand Loyalty.

3.7.1

Skala Likert Menurut Sugiyono (2006, p86), skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

56

penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selnajutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Skala likert memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan dalam bentuk pernyataan. Pertanyaan yang diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi. Jumlah pilihan jawabannya bisa tiga, lima, tujuh, sembilan, yang jelas harus ganjil. Pilihan jawaban berikut ini dapat dipakai: amat sangat tidak setuju, sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, amat sangat setuju. Tetapi kata amat sangat jarang dipakai. (Simamora, 2004, p23). Tahapan penggunaan skala likert adalah sebagai berikut: (Durianto dkk, 2001, p42) Peneliti mengumpulkan karekteristik produk yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Terhadap karekteristik tersebut dimintakan tanggapan dari sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. Pada umumnya untuk tiap karakteristik diberikan alternatif pilihan yang berjumlah ganjil. Teknik penuangan pertanyaan diupayakan sedemikian rupa agar tidak mengarahkan jawaban responden ke tendensi tertentu. Tanggapan tersebut dikumpulkan dan jawaban dikonversikan ke skala nilai yang terkait dengan bobot tanggapan. Tanggapan yang memberikan indikasi

menyenangi (setuju) diberi skor tertinggi. Dalam hal ini tidak ada masalah misalnya untuk memberi angka lima untuk tanggapan yang tinggi dan skor satu untuk terendah. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan.

57

Skala ini umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu : Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Keterangan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Penilaian 5 4 3 2 1

Sumber : Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2008, p21)

3.7.2

Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh pelanggan selaku responden

dari penelitian ini berupa data ordinal, dimana dalam metode path analysis dianjurkan untuk menggunakan data interval, hal ini dilakukan agar diketahui dengan jelas jarak yang sebenarnya dari hasil jawaban responden akan pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner. Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval, teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI ( Method of successive Interval ).

3.7.3

Uji Validitas Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat untuk mengukur konsep

tertentu yang ingin diukur (Sekaran 2006, p39). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat pada besarnya angka yang terdapat pada kolom

corrected Item Total Correlation.Dasar pengambilan keputusan : Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

58

Jika r hitung positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Jika r hitung > r table, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

3.7.4

Uji Reliabilitas Keandalan ( reliabilitas ) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran

tersebut tanpa

bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang

konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran 2006, p40). Pada program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode alpha cronbachs yang dimana satu kuesioner dianggap reliable apabila cronbachs alpha > 0,600.

3.7.5

Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi

normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut pada path analysis. Menurut Rochaety (2007, pp99100) Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot atau plot juga disebut plot kenormalan. ada plot dan statistik khusus yang lebih mudah untuk memeriksa kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot. Oleh karenanya jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus sedangkan titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukkan data kita menjulur (skew).

59

3.7.6

Koefisien Korelasi Pearson Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik

pengukuran asosiasi/ hubungan (measures association). Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu. Koefisien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Berdasarkan pendapat Engkos Achmad Kuncoro dan Riduwan (2008, p62) arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut :

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199 Tingkat Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah

Sumber : Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p62)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r2 x 100% Dimana : KP = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

60

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan signifikasi sebagai berikut : Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05

sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05

sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p63), analisa korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda bandingkan antara probabilitas 0.05 dengan probabilitas sig sebagai berikut : Hipotesis : Ha : variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y Ho : variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan : Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05

sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

61

3.7.7

Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan pada Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p1-2) analisis jalur

(path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu sewall wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p115-118), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural Struktur : Y = YX1 X1 + YX2 X2 + YX3 X3 + YX4 X4 + YX5 X5 + 1 Z = ZX1 X1 + ZX5 X5 + ZY Y + 2 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. Untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi sebaiknya melalui tahapan berikut ini : a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X). b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi yang telah dirumuskan persamaan regresi sederhana : 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan table F Kaidah pengujian signifikansi : program SPSS - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

62

- Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Secara individual uji statistik yang digunakan uji t yang dihitung dengan rumus (Schumaker dan Lomax, 1996, p44). Kusnendi, 2005, p12). Statistik diperoleh dari hasil komputasi SPSS 16.0 untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan Menyimpulkan

3.8

Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditentukan di pendahuluan, maka

rancangan uji hipotesis dapat dibuat. Dalam riset ini tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat ketidakakuratan sebesar ( ) = 5% = 0.05. Dasar pengambilan keputusan: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai propabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan artinya signifikan. Keterangan Variabel:

63

X1 = Experiential Marketing X2 = Brand Image Y = Brand Trust Z = Brand Loyalty

Tujuan 1(Sub-struktur 1) 1. Hipotesis pengujian secara simultan antara X1, X2, dan Y. Ho : Variabel Experiential Marketing dan Brand Image tidak berpengaruh atau berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Trust. Ha : Variabel Experiential Marketing dan Brand Image berpengaruh atau berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Trust. 2. Hipotesis pengujian secara individual antara X1 dan Y. Ho : Variabel Experiential Marketing tidak berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Trust. Ha : Variabel Experiential Marketing berpengaruh atau berkontribusi secara signfikan terhadap variabel Brand Trust. 3. Hipotesis pengujian secara individual antara X2 dan Y Ho : Variabel Brand Image tidak berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Trust. Ha : Variabel Brand Image berpengaruh atau berkontribusi secara signfikan terhadap variabel Brand Trust.

Tujuan 2 (Sub-struktur 2) 1. Hipotesis pengujian secara simultan antara X1, X2, Y dan Z. Ho : Variabel Experiential Marketing, Brand Image, dan Brand Trust tidak berpengaruh atau berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Loyalty.

64

Ha : Variabel Experiential Marketing, Brand Image, dan Brand Trust berpengaruh atau berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Brand Loyalty. 2. Hipotesis pengujian secara individual antara X1 dan Z. Ho : Variabel Experiential Marketing tidak berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Loyalty. Ha : Variabel Experiential Marketing berpengaruh atau berkontribusi secara signfikan terhadap variabel Brand Loyalty. 3. Hipotesis pengujian secara individual antara X2 dan Z. Ho : Variabel Brand Image tidak berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Loyalty. Ha : Variabel Brand Image berpengaruh atau berkontribusi secara signfikan terhadap variabel Brand Loyalty. 4. Hipotesis pengujian secara individual antara Y dan Z. Ho : Variabel Brand Trust tidak berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Brand Loyalty. Ha : Variabel Brand Trust berpengaruh atau berkontribusi secara signfikan terhadap variabel Brand Loyalty.

3.9

Rancangan Implikasi Penelitian Hasil penelitian tentang Analisis Pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image

terhadap Brand Trust dan Dampaknya terhadap Brand Loyalty Krispy Kreme diharapkan implikasi yang dapat diberikan penelitian untuk Krispy Kreme adalah bagaimana path analysis dengan toolsnya SPSS 16.0 dapat menganalisa Pengaruh Experiential Marketing dan Brand

Image terhadap Brand Trust dan dampaknya terhadap Brand Loyalty.Hasil implikasi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak, dimana pihak perusahaan dapat mengetahui hubungan, pengaruh dan

65

mengetahui tanggapan pelanggan mengenai Experiential Marketing dan Brand Image terhadap brand trust dan dampaknya terhadap brand loyalty Krispy Kreme.