BAB 3 2003
Transcript of BAB 3 2003
BAB III
KESIMPULAN
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) merupakan penyakit infeksi
telinga yang memiliki prevalensi tinggi dan menjadi masalah kesehatan di
masyarakat. OMSK adalah peradangan di telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dengan riwayat keluarnya sekret dari telinga yang hilang timbul
atau terus menerus lebih dari 2 bulan.
Otitis media supuratif baik yang akut maupun kronis mempunyai potensi
untuk menjadi serius karena komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan
menyebabkan kematian. Biasanya komplikasi pada OMSK didapatkan pada tipe
bahaya atau disebut juga tipe atiko-antral. OMSK tipe aman pun dapat
menyebabkan suatu komplikasi bila terinfeksi kuman yang virulen.
Komplikasi otitis media terjadi apabila sawar pertahanan telinga tengah
yang normal dilewati, sehingga memungkinkan infeksi menjalar ke struktur
sekitarnya. Pertahanan pertama ini adalah mukosa kavum timpani. Bila sawar ini
runtuh, masih ada sawar kedua yaitu dinding tulang kavum timpani dan sel
mastoid. Bila struktur ini runtuh, struktur lunak di sekitarnya akan terkena. Bila
sawar tulang terlampaui, suatu dinding pertahanan ketiga yaitu jaringan granulasi.
Beberapa penulis mengemukakan klasifikasi komplikasi otitis media yang
berlainan, tetapi dasarnya sama. Menurut Adams dkk, komplikasinya meliputi
komplikasi di telinga tengah, yaitu perforasi membran timpani persisten, erosi
tulang pendengaran dan paralisis nervus facialis; komplikasi di telinga dalam,
43
meliputi : fistula labirin, labirintis supuratif dan tuli sensorineural; komplikasi
ekstradural, meliputi : abses ekstradural, thrombosis sinus lateralis dan petrositis;
dan komplikasi ke susunan saraf pusat, meliputi : meningitis, abses otak dan
hidrosefalus otitis.
Menurut Souza dkk, klasikikasi komplikasi OMSK meliputi: komplikasi
di intratemporal, yaitu di telinga tengah rongga mastoid dan telinga dalam; dan
komplikasi ekstratemporal yaitu di intracranial dan ekstrakranial. Komplikasi di
intracranial diantaranya, yaitu : abses ekstradura, abses subdural, abses otak,
meningitis, tromboflebitis sinus lateralis dan hidrosefalus otikus. Komplikasi di
ekstracranial yaitu meliputi: abses retroaurikuler, Bezold’s abses dan abses
zygomatikus.
Menurut Shambough, pembagian komplikasi OMSK meliputi : komplikasi
intratemporal, yaitu perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis nervus
facialis, labirinitis dan petrosistis; Komplikasi ekstratemporal yaitu abses
subperiosteal; dan Komplikasi intracranial, meliputi : abses otak, tromboflebitis,
hidosefalus otikus, empiema subdural dan abses subdural/ekstradura.
Pasien OMSK dengan komplikasi intratemporal maupun intrakranial harus
segera dirawat dan rujuk. Antibiotik dosis tinggi yang dapat menembus sawar
darah otak diberikan secara intravena selama 7-15 hari dan periksa mikrobiologi
sekret telinga. Tergantung kondisi pasien, dapat dilakukan drainase materi purulen
secara mastoidektomi dalam anestesi umum yang dapat pula disertai tindakan
operasi.
44