BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01420-MC...

31
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi Massa Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas (Rohim, 2009:160). Teori-teori komunikasi massa lahir melalui berbagai penulisan yang didorong oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media surat kabar. Penulisan sejenis yang banyak dilakukan pada awal abad ini dan kemudian juga penulisan mengenai dampak sosial dan moral dari radio dan film, terus berkembang hingga akhir Perang Dunia II. Penulisan tersebut umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan efektivitas dalam bidang propaganda, telekomunikasi, advertensi, public relations, dan human relations. Diawali dengan aspek-aspek praktis, penulisan komunikasi massa selanjutnya didukung oleh pendekatan psikologis dan sosiologis yang sedang berkembang pada saat itu, disamping kemajuan-kemajuan yang sedang terjadi dalam

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01420-MC...

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1Komunikasi Massa

2.1.1 Definisi Komunikasi Massa

Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses

dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara

luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan

dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media.

Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya

atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh

karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem

tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas (Rohim,

2009:160).

Teori-teori komunikasi massa lahir melalui berbagai penulisan yang didorong

oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media surat kabar. Penulisan sejenis

yang banyak dilakukan pada awal abad ini dan kemudian juga penulisan mengenai

dampak sosial dan moral dari radio dan film, terus berkembang hingga akhir Perang

Dunia II. Penulisan tersebut umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan

efektivitas dalam bidang propaganda, telekomunikasi, advertensi, public relations, dan

human relations. Diawali dengan aspek-aspek praktis, penulisan komunikasi massa

selanjutnya didukung oleh pendekatan psikologis dan sosiologis yang sedang

berkembang pada saat itu, disamping kemajuan-kemajuan yang sedang terjadi dalam

8

bidang metodologi. Khususnya dalam penggunaan metode eksperimen, survei, dan

statistik (Rohim, 2009:161).

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa

berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi

massa). Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi

modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media

tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media

massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi

massa (Nurudin, 2013:4).

Meskipun berbeda-beda, ternyata komunikasi massa memiliki kesamaan walau

terdapat perbedaan antara ahli psikologi sosial dengan ahli komunikasi dalam masalah

komunikasi tersebut. Ahli psikologi sosial mengatakan, komunikasi massa tidak selalu

dengan menggunakan media massa. Berpidato di lapangan yang disaksikan banyak

orang, asal dapat menunjukkan perilaku massa (mass behavior), sudah dapat dikatakan

komunikasi massa (Mondry, 2008:13).

Melihat dari berbagai definisi komunikasi di atas, menurut penulis terlihat bahwa

tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip yang terlihat dari berbagai definisi

tersebut, definisi-definisi tersebut justru saling melengkapi satu sama lain dan tidak ada

yang salah. Hal tersebut memberi gambaran yang jelas tentang pengertian komunikasi

massa, bahkan kita dapat mengetahui pula ciri-ciri komunikasi massa yang

membedakannya dengan komunikasi lainnya.

9

2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Ciri-ciri komunikasi massa menurut Nurudin (2013:19-32)

a. Komunikator dalam komunikasi massa yang melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang tetapi kumpulan orang.

Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam

sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem.

Sebagaimana kita ketahui, sistem adalalah sekolompok orang, pedoman, dan

media yang melakukan suatu kegiatan, mengolah, menyimpan, menuangkan ide,

gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk

mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan

mengubah pesan itu menjadi informasi.

b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen. Artinya, penonton

televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi,

memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak

sama pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi.

c. Pesannya bersifat umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau

satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan

kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan

pun tidak boleh bersifat khusus. Artinya, pesan memang tidak disengaja untuk

golongan tertentu.

10

d. Komunikasinya berlangsung satu arah

Dalam hal ini, kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada

komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa sifatnya

tertunda, bisa dikatakan bersifat tidak langsung.

e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-

pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa secara

bersamaan. Bersamaan juga tentu bersifat relatif, namun harapan komunikator

dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para

khalayak.

f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada

khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis

yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik.

g. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut pemimpin informasi, palang pintu atau

penjaga gawang adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi

melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut

menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua

informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

Melalui penjelasan di atas, terlihat jelas kalau komunikasi massa memang sangat

dipengaruhi oleh peralatan dan berbagai komponen yang ada dalam masyarakat, bahkan

masyarakat itu sendiri menjadi komponen paling penting di dalam komunikasi massa.

11

Dengan ciri-ciri yang ada, komunikasi massa memang menjadi terlihat berbeda dengan

bentuk komunikasi lainnya. Hal yang paling mendasar adalah komunikasi massa bersifat

sangat umum, dilakukan dan dinikmati oleh siapa saja.

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Effendy, fungsi komunikasi massa secara umum adalah sebagai berikut:

(Ardianto, luk, sit.2012:18-19)

a. Fungsi informasi

Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi

bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak

media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai

makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi.

Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja, melainkan

dari media. Kita belajar musik, politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi,

komunikasi, dan hal lain dari media. Kita belajar keterampilan menggunakan komputer,

memasak, menjahit dan lain sebgainya dari media. Kita mengenal tempat-tempat

bersejarah yang ada di dunia juga dari media elektronik (terutama film) dan media cetak

yaitu buku-buku sejarah.

Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio

siaran atau menonton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tentang

peristiwa yang terjadi di muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang

dilakukan, diucapkan atau dilihat orang lain.

12

b. Fungsi pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education).

Karena media massa banyak meyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara

mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui

pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.

Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel.

c. Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada

tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh

iklan-iklan yang ditayangkan televisi maupun surat kabar, seperti contoh berikut:

keluarga petani yang hidup di desa mempunyai kebiasaan mencuci rambut dengan

menggunakan air sapu merang rendaman yang telah dibakar lebih dahulu. Apa yang

terjadi setelah keluarga petani tersebut memiliki pesawat televisi dan menonton

tayangan iklan shampoo yang dibintangi artis favoritnya? Kebiasaan yang sudah

berlangsung sejak lama, sekarang mengalami perubahan. Dari mencuci rambut dengan

memakai rendaman air sapu merang dibakar diganti dengan shampoo yang ada didalam

iklan ditelevisi.

Dari ketiga fungsi komunikasi massa tersebut, terlihat bahwa komunikasi massa

itu sangat mempengaruhi masyarakat secara luas. Komunikasi massa juga terlihat sangat

berguna dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas, mengingat dengan komunikasi

massa kita bisa mengetahui segala informasi yang ada di seluruh dunia. Dengan

13

komunikasi massa, manusia menjadi lebih dekat dengan berbagai informasi meskipun

hal tersebut datangnya jauh dari daerah tempat tingggal kita.

2.2 Media Massa

2.2.1 Pengertian Media Massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari

sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi

mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor

lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik,

pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa

menurut Rakhmat (2001) adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan

informasi (www.shvoong.com).

Menurut Liliweri (2001), media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang

diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis

media massa yaitu media yang berorientasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual)

misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder),

verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang

bersifat ferbal visual vokal (www.shvoong.com).

Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi

berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan

dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film

bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam

istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan

14

menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan

artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi

untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap,

pendapat dan perilaku komunikasi (www.shvoong.com).

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan

secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa

dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan

waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu

yang tak terbatas (Nurudin, 2013).

Menurut Fauziahardiyani (2009), media massa memberikan informasi tentang

perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai.

Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang

menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak

ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan

merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan

perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber

informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses

adopsi inovasi (www.shvoong.com).

Media massa merupakan media informasi yang terkait dengan masyarakat,

digunakan berhubungan dengan khalayak (masyarakat) secara umum, dikelola secara

profesional dan bertujuan mencari keuntungan. Dengan demikian, tidak semua media

informasi atau komunikasi dapat disebut media massa. Telepon, meskipun dengannya

kita bisa berhubungan, bukanlah merupakan media massa karena hubungannya individu.

Buletin intern suatu lembaga juga bukan media massa karena informasinya terkait

15

dengan kepentingan lembaga yang kadang tidak dikelola secara profesional, bahkan

tidak bertujuan demi keuntungan (Mondry, 2008:12).

Dari berbagai pengertian tentang media massa, terlihat bahwa media massa kini

tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena sudah menjadi kebutuhan

hidup. Seluruh masyarakat di berbagai tempat memanfaatkan media massa untuk

berbagai keperluan. Melalui media massa, masyarakat bisa mendapatkan beragam

hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang terjadi di seluruh dunia.

2.2.2 Jenis Media Massa

Jenis-jenis media massa adalah sebagai berikut :

a. Surat kabar

Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi

menyebarluaskan pesa-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat

Indonesia. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif),

fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan

tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa

yang terjadi di sekitarnya. Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari

berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan

karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan perjalanan, laporan tentang

profil seseorang yang unik), rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita

bersambung. Begitu pula dengan fungsinya mendidik dan mempengaruhi akan

ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers,

khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat control

sosial yang konstruktif (Ardianto, luk, sit.2012:111-112).

16

Surat kabar memang memiliki fungsi yang cukup penting dalam masyarakat.

Meskipun zaman semakin berkembang tetapi tidak menutup kemungkinan untuk surat

kabar menjadi terabaikan, mengingat setiap media massa yang ada, memiliki targetnya

masing-masing. Khususnya bagi masyarakat pedesaan yang belum mengenal era digital.

b. Radio

Menurut Dominick, radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat

luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil

mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel,

electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan

dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi

dengan media lainnya (Ardianto, luk, sit.2012:123).

Radio adalah transmisi sinyal melalui ruang bebas oleh modulasi gelombang

elektromagnetik dengan frekuensi di bawah cahaya tampak orang-orang dari. Radiasi

elektromagnetik perjalanan dengan cara osilasi medan elektromagnetik yang melewati

udara dai ruang vakum. Informasi dibawa oleh perubahan sistematis (modulasi)

beberapa properti dari gelombang radiasi, seperti amplitudo, frekuensi, fase, atau lebar

pulsa. Ketika gelombang radio melewati sebuah konduktor listrik, medan osilasi

menginduksi arus bolak-balik dalam konduktor. Hal ini dapat dideteksi dan diubah

menjadi sinyal suara atau lainnya yang membawa informasi (www.shvoong.com).

Etimologi dari "radio" atau "radiotelegraphy" mengungkapkan bahwa itu disebut

"telegrafi nirkabel", yang disingkat menjadi "nirkabel" di Inggris. Radio dalam awalan

pengertian transmisi nirkabel, pertama kali tercatat dalam kata radio conductor,

deskripsi yang diberikan oleh fisikawan Perancis Edouard Branly pada tahun 1897. Hal

ini didasarkan pada kata kerja untuk memancarkan (dalam bahasa Latin "radius" berarti

17

"berbicara roda, seberkas cahaya, sinar"). Kata ini juga muncul dalam sebuah artikel

1907 oleh Lee De Forest, itu diadopsi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun

1912, dan menjadi umum pada saat siaran komersial pertama di Amerika Serikat pada

1920-an. (Kata benda "penyiaran" itu sendiri berasal dari istilah pertanian, yang berarti

"benih hamburan secara luas"). Istilah ini kemudian diadopsi oleh bahasa lain di Eropa

dan Asia. Terutama Negara Persemakmuran Inggris terus menggunakan istilah

"nirkabel" sampai pertengahan abad ke-20, meskipun majalah BBC di Inggris telah

disebut Radio Times sejak pertama kali diterbitkan pada awal tahun 1920

(www.shvoong.com).

Perkembangan radio memang sudah semakin pesat, aliran dari radio itu sendiri

sudah sangat beragam. Radio yang kita gunakan saat ini memang berbeda dengan radio

pada zaman dahulu, radio saat ini sudah lebih modern dan banyak berkembang radio

untuk anak muda sehingga membuat radio masih mendapat tempat di banyak kalangan

anak muda.

c. Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisi yang paling berpengaruh pada

kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama

melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau

seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi

di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka

tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah

dikembangkannya Direct Broadcast Satelit (DBS). (Ardianto, luk, sit. 2012:134)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Televisi artinya adalah 1). Sistem

penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa

18

dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi

gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat

dan bunyi yang dapat didengar; 2).Pesawat penerima gambar siaran televisi.

Televisi memang salah satu media massa yang bisa dikatakan modern, dengan

televisi masyarakat tidak hanya bisa mendengar sebuah informasi seperti di radio atau

tidak hanya bisa melihat sebuah informasi seperti di surat kabar tetapi televisi membuat

masyarakat bisa menikmati keduanya, melihat dan mendengarkan sebuah informasi.

Oleh karena itu, televisi dikatakan sebagai media audio visual.

2.3 Televisi

2.3.1 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio

siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi

menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penulisan yang

dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang meyatakan bahwa

pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh

hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Ardianto, luk, sit.2012:137).

Berdasarkan penjelasan di atas, televisi memang lebih diminati khalayak sebagai

sarana hiburan, mengingat medianya yang audio visual, membuat televisi bisa

memanjakan masyarakat yang butuh akan hiburan, masyarakat bisa mendengar

sekaligus melihat peristiwa apa yang terjadi sehingga pesan yang disampaikan lebih

mudah diterima.

19

2.3.2 Karakteristik Televisi

Menurut Ardianto, televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: (Ardianto, luk,

sit.2012:137-139)

a. Audio visual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Jadi,

apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara,

maka khalayak televisi dapat melihat gambar bergerak. Namun demikian, tidak

berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada kesesuaian

secara harmonis. Betapa menjengkelkan bila acara televisi hanya terlihat

gambarnya tanpa suara atau suara tanpa gambar.

b. Berpikir dalam Gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah

acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus

berpikir dalam gambar (think in picture). Begitu pula bagi seorang komunikator

yang akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia

dapat melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia

dapat menyampaikan keinginannya kepada pengarah acara tentang

penggambaran atau visualisasi dari acara tersebut.

c. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks

dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk menayangkan acara siaran berita yang

dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan sepuluh orang.

Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih

rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

20

Berdasarkan penjelasan di atas, televisi memang memiliki karakter seperti yang

sudah disinggung sebelumnya. Televisi memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan

dengan media massa lainnya karena dengan televisi, masyarakat bisa menikmati semua

informasi sesuai dengan keinginannya.

2.3.3 Program Televisi

a. Program Jurnalistik

Menurut Adinegoro, jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi

pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.

Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu komunikasi adalah suatu bentuk

komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari-

hari yang umum dan actual dengan secepat-cepatnya (Baksin,2009:47).

b. Program Artistik

Program artistik adalah produksi acara televisi yang menekankan pada aspek

artistik dan estetik sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik

acara tersebut. Biasanya karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun

televisi, yakni para agency dan Production House (PH). Sebelum acara yang

ditawarkan sebuah Production House ditayangkan, terlebih dahulu mereka harus

presentasi sekaligus memperlihatkan sampel program acara yang akan dijual.

Selanjutnya, jika pihak Aquatition Department stasiun televisi yang bersangkutan

menyetujui baru diadakan kontrak (Baksin, 2009:79-80).

Berdasarkan kedua program televisi tersebut, program Soccer Fever termasuk

program jurnalistik karena program Soccer Fever menyajikan berbagai berita bola

namun, dalam bentuk magazine dan dikemas secara entertaining.

21

2.3.4 Bentuk Program Televisi

Menurut Fred Wibowo, bentuk program televisi terdiri dari dua bentuk, yaitu:

a. Berita Harian

Berita harian adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat.

Berita harian disebut juga berita hangat (the hot news). Berita hangat biasanya bersifat

linier dan langsung (staright news). (Wibowo, 2007:135)

Berdasarkan sifat dan kekuatan materi beritanya straight news dapat berupa soft

news (berita lunak). Artinya, berita-berita yang bersangkut paut dengan kejadian-

kejadian umum yang penting di masyarakat. Hard news (berita keras) adalah berita yang

mengandung konflik dan memberi sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh

masyarakat atau orang termasyhur (Wibowo, 2007:135-136).

Dalam kajian berita soft news terdapat istilah berita mendalam (indepth news),

dimana berita tersebut menyajikan berita secara lebih lengkap (komprehensif) dan

bersifat multilinear. Berita mendalam (indepth news) yang mencoba menyikap hal-hal

yang ditutup-tutupi dan menyelidiki fakta-fakta yang tersembunyi disebut berita

investigatif (Wibowo, 2007:139-140).

Hardnews (berita keras) adalah berita yang mengandung konflik dan memberi

sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh masyarakat atau orang termasyhur.

Berita-berita semacam ini biasanya termasuk di dalam kategori berita yang memiliki

high political tension, very unusual, dan controversial. Secara komersial berita semacam

ini biasanya juga memiliki rating yang tinggi (Wibowo, 2007:136).

22

Spot news adalah berita singkat dan penting yang memberikan informasi

mengenai suatu kejadian atau peristiwa, ketika redaktur atau editor merasa perlu untuk

segera menyajikan berita itu dan menyiarkan pada kesempatan pertama sesudah editor

menyelesaikan editing. Biasanya disiarkan dalam waktu tertentu beberapa kali sehari.

Apabila suatu berita dirasa sangat penting, berita itu dapat disiarkan segera tanpa

menunggu waktu siaran berita dan menghentikan siaran lain yang sedang berlangsung.

Berita semacam ini disebut breaking news atau semacam stop press di dalam surat kabar

atau tabloid (Wibowo, 2007:136).

b. Berita Berkala

Berita berkala adalah berita yang bersifat time less (tidak terikat waktu) memiliki

kemungkinan-kemungkinan penyajian yang lebih lengkap dan mendalam. Sajiannya

juga dapat diolah secara lebih artistik. Oleh karena itu, model berita berkala biasanya

merupakan karya jurnalistik yang artistik. Formatnya berupa program dokumenter,

feature, dan magazine. Ketiga program itu memiliki kemasan dan tata laksana produksi

yang spesifik. Berita tentang mode dan perkembangannya, termasuk event mode show

yang terjadi, berita olahraga lengkap dengan tinjauan pertandingan mingguan. Sering

hanya di satu cabang olahraga saja, sering beberapa cabang olahraga sekaligus

(Wibowo, 2007:141).

Stasiun-stasiun televisi mulai membuka channel khusus siaran berita. Bahkan

terdapat beberapa stasiun yang khusus menayangkan siaran berita olahraga. Tentu saja

dengan pengertian reportase suatu pertandingan dikategorikan sebagai suatu berita.

Berita-berita berbagai olahraga, diselingi tayangan reportase berbagai macam

23

pertandingan olahraga, degan komentar dan tayangan latihan-latihan untuk pertandingan

besar dan wawancara, menjadi program menarik. Apalagi bila terdapat beberapa sajian

dokumenter, feature, dan magazine olahraga (Wibowo, 2007:143).

Berdasarkan penjelasan di atas, program Soccer Fever termasuk dalam bentuk

berita berkala karena Soccer Fever berbentuk magazine. Magazine sendiri merupakan

kumpulan berita yang dirangkum dalam sebuah tayangan tetapi tidak terikat waktu dan

penyajiannya juga lebih ringan dan lebih kreatif sesuai dengan ide dari program itu

sendiri.

Menurut Mondry, bentuk program televisi terdiri dari tiga bagian, yaitu:

(Mondry,2008:145-146)

a. Laporan Langsung

Disebut laporan langsung karena reporter melakukan laporan atau penayangan

secara langsung dari lokasi kejadian. Kerja ini biasanya minimal dilaksanakan

oleh dua orang, meliputi reporter dan kamerawan. Reporter memberikan

informasi lisan, sedangkan kamerawan menyesuaikan dengan laporan reporter,

tetapi langkah ini lebih sulit dibanding radio karena harus membawa peralatan

yang lebih banyak dan rumit.

b. Insert (Sisipan)

Insert sebenarnya sama dengan sound bite pada radio, dengan menampilkan

wawancara pada program siaran berita. Namun bedanya, bila pada radio yang

ditampilkan hanya potongan suara, bagi televisi tentu juga gambar orang yang

diwawancarai sehingga pemirsa mengetahui saat orang itu berbicara.

24

c. Baca Naskah

Merupakan naskah yang ditulis terlebih dahulu (seperti di media cetak),

kemudian dibacakan penyaji berita. Namun biasanya, penyaji berita hanya

membaca pengantar (lead atau intro berita), sedangkan isi beritanya merupakan

suara reporter yang dilengkapi gambar tayangan berita tersebut.

Dari penjelasan di atas, yang disampaikan oleh Mondry tidak jauh berbeda

dengan yang disampaikan oleh para ahli lainnya, hanya saja Mondry lebih membahas

kepada berita harian seperti yang disampaikan oleh Fred Wibowo dalam bentuk program

televisi sebelumnya.

2.3.5 Format Program Televisi

a. Drama (Fiksi)

Drama adalah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses

imajinasi kreatif dari kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasikan ulang.

Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam

suatu runtutan cerita dalam sebuah adegan. Adegan-adegan tersebut akan

menggabungkan antara realitas kehidupan dengan fiksi atau imajinasi khayalan para

kreatornya. Contoh: drama percintaan (love story), tragedi, horor, komedi, legenda, aksi

(action) (Naratama, 2006:65).

b. Non Drama (Non Fiksi)

Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicpita melalui proses

pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus

menginterprestasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non drama bukanlah

sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program

25

acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan

unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh: talkshow, konser

musik, dan variety show (Naratama, 2006:65-66).

Berdasarkan penjelasan di atas, program drama dan non drama ini termasuk di

dalam program artistik karena mementingkan unsur menariknya acara tersebut dan

keindahan dari acara tersebut sehingga menarik banyak penonton dan menjadikannya

sebagai program hiburan.

c. Berita

Dalam pengertian sederhana, program news berarti suatu sajian laporan berupa

fakta dan kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan

melalui media secara periodik. Pengertian penyajian fakta dan kejadian di dalam berita

bersifat objektif. Liputan gambar dari kejadian biasanya diambil dengan

memeperhatikan hal-hal yang sekiranya tidak terlalu membuat shock. Namun,

objektivitas semacam ini masih tergantung subjektivitas dari peliput. Dari sudut mana

kejadian itu diambil, hasilnya sebenarnya telah menunjukkan subjektivitas dari peliput.

Belum lagi susunan berita yang berupa kalimat-kalimat verbal, sangat mungkin

memperoleh tekanan-tekanan tertentu berdasarkan pandangan subjektif dari reporter

yang melaporkan. Akhirnya tak dapat dihindari kendatipun program berita itu objektif

namun, unsur-unsur subjektif sengaja atau tak sengaja ikut serta mewarnai berita

(Wibowo,2007:132-133).

2.4 Program Magazine

Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara.

Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit,

mingguan, bulanan, dwi bulanan, tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu

26

juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan. Program magazine mirip

dengan program feature. Perbedaannya, kalau program feature satu pokok permasalahan

disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Sementara itu, program

magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu

bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik yang ditampilkan dalam

rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format (Wibowo,2007:196)

Program magazine termasuk program yang banyak ditayangkan di stasiun

televisi. Selain karena program ini memiliki banyak konten yang bisa ditayangkan tetapi

juga program ini bisa ditayangkan dalam bentuk apapun, yang terpenting adalah

penayangannya yang tidak memiliki ikatan waktu, kapan pun produser ingin acara

tersebut ditayangkan maka program ini akan ditayangkan.

2.5 Trend Televisi

Sukses suatu program acara pada media televisi seringkali diikuti oleh stasiun

televisi lainnya dengan acara-acara yang sejenis. Hal ini dinamakan copycat. Ada juga

suatu acara yang sukses di negara asalnya sehingga dibuat versi negara lain, dinamakan

franchise (Ardianto, luk, sit.2012:142-143).

Berdasarkan penjelasan di atas, trend televisi yang terjadi saat ini memang

demikian. Televisi di Indonesia saling bersaing dengan program-program yang telah ada

sebelumnya, bukan menghasilkan program baru. Namun, yang terjadi di Indonesia

adalah yang pertama kali menayangkan program tersebutlah yang akan mendapat

banyak penonton karena menjadi pelopor.

27

2.6 TRANS TV

2.6.1 Sejarah TRANS TV

TRANS TV memperoleh izin siaran nasional pada bulan Oktober 1998 setelah

melewati semua tes yang tepat yang dibutuhkan oleh departemen antar pemerintah dan

mulai resmi siaran pada tanggal 15 Desember 2001. Lini bisnis TRANS TV berada di

bawah TRANS CORP, yang juga bertindak sebagai Perusahaan Payung TRANS 7.

Dari 22 Oktober 2001, TRANS TV mulai menyampaikan waktu siaran mereka

ke kota-kota sekitarnya: Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pada 25 Oktober 2001

Trans Tune-In mulai mengudara dan disiarkan di Hotel Super Mall Bandung, peresmian

memang diawali dari Bandung namun, TRANS TV memiliki tujuan untuk memperluas

cakupan area siaran untuk kota ini.

Saat itu Trans Tune-In, dikemas dalam gaya siaran radio, di mana dua host klip

musik yang disajikan melalui video dan memberikan kuis interaktif untuk menarik

pemirsa potensial dan memperkenalkan TRANS TV kepada masyarakat. Selain itu,

Divisi News TRANS TV juga menyiarkan program Jelajah, sebuah program features.

Dan selama akhir pekan, penggemar sepak bola dimanjakan dengan kejuaraan sepak

bola Spanyol dengan program La Liga Spanyol.

Seiring berjalannya waktu, TRANS TV telah memiliki menara transmisi di

Yogyakarta yang meliputi Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan yang juga mulai

berfungsi, sehingga memperluas cakupan area TRANS TV yang lebih jauh di daerah-

daerah yang menonjol di Indonesia.

28

Berkat perencanaan yang luar biasa, TRANS TV memperoleh alokasi frekuensi

UHF lebih rendah dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Frekuensi rendah ini

membuat penonton lebih mudah untuk mencari channel TRANS TV.

Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berubah menjadi Transvaganza seiring

dengan peningkatan waktu siaran TRANS TV. Selama fase ini, TRANS TV mulai

menyiarkan film asing dan program non-drama, antara lain kuis tebak-tebakan yang

disebut Beginning. Kuis ini diadaptasi dari Kanan Quiz Show, yang mencapai ketenaran

sejak tahun 1970an dan sudah ditayangkan di 22 negara.

Transvaganza disiarkan dari tanggal 1 sampai 14 Desember 2001 yang terdiri

dari contoh programTRANS TV agar orang dapat menikmatinya pada akhir pekan mulai

dari 18 Desember 2001 sampai 28 Februari 2002.

Perpanjangan waktu siaran bertahap memuncak, pada tanggal 1 Maret 2002

ketika TRANS TV mulai siaran fulltime, 18 jam sehari dari Senin sampai Jumat dan 22

jam sehari dari hari Sabtu hingga Minggu. Saat itu, banyak program yang diperkenalkan,

antara lain Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, dan Dunia Lain.

Sampai saat ini TRANS TV konsisten menghasilkan in-house program dan

siaran Trendsetter, Gaya hidup, dan HBO Indonesia" sebagai image program, seperti

Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek dan Bioskop TRANS TV. Itulah yang

membuat TRANS TV unik dan berbeda dari stasiun televisi lainnya.

29

2.6.2 Logo TRANS TV

Gambar 1 Logo TRANS TV Sumber: TRANS TV 2009

Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan

keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok

daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat

Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun

akrab dan mudah dikenali.

30

2.6.3 Visi dan Misi TRANS TV

a. Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha

yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas,

berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh

stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan

kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

b. Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai

demokrasi.

2.6.4 Target Audiens TRANS TV

Berdasarkan SES (Status Ekonomi Sosial), TRANS TV menargetkan penonton

kelas atas atau paling dikenal dalam istilah pemasaran sebagai Grup A, B, dan C. Grup

A terdiri dari target audiens dengan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 3.000.001, -

dan sampai per bulan, kelompok B terdiri dari target audiens dengan pengeluaran Rp

1.500.001, - Rp 2.000.000, per bulan, sedangkan kelompok C menghabiskan Rp 700,001

, - menjadi Rp 1.500.001, per bulan.

31

2.6.5 Strukrur Organisasi TRANS TV

MANAJEMEN

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Chairul Tanjung

Komisaris : Chairal Tanjung

Ishadi SK

Dewan Direksi

President Direktur : Atiek Nur Wahyuni

Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni

Direktur Programming & Operation : Achmad Ferizqo Irwan

Direktur Finance & Human Capital : Warnedy

Kepala Divisi Production Services : Andrian Syahputra

Kepala Divisi News : Gatot Triyanto

Kepala Divisi Keuangan : Hannibal K. Pertama

Kepala Divisi Corporate Services : Latief Harnok

Kepala Divisi Film, Drama, & Sport : Emilka

2.7 Program Soccer Fever

2.7.1 Jenis dan Format Program Soccer Fever

Soccer Fever, program ini berada di bawah naungan Divisi Film, Drama &

Sport. Program ini berisi info-info seputar sepak bola. Program ini termasuk program

sport magazine yang dikemas secara entertainment. Latar belakang yang lebih spesifik

32

dari pembuatan program ini adalah TRANS TV ingin menyuguhkan info seputar sepak

bola baik dalam negeri maupun luar negeri dan menggali lagi sisi lain kehidupan para

pemain dan pelatih sepak bola.

Program yang telah tayang sejak Agustus tahun 2012 itu memiliki warna

tersendiri bagi dunia sepak bola khususnya dalam pemberitaannya. Program acara yang

diproduksi TRANS TV tersebut merupakan sebuah program yang ditayangkan setiap

hari Rabu pada pukul 00.00 WIB di TRANS TV. Program acara ini memiliki materi

penjualan dari salah satu merek rokok ternama di Indonesia sehingga mendapat jam

tayang pada pukul 00.00 WIB. Mengingat produsen rokok boleh beriklan pada malam

hari. Program acara yang berdurasi 30 menit ini menampilkan Tengku Dewi dan Ika

Purti sebagai host dalam program tersebut.

Program ini dikemas secara berbeda melalui tiga segmen, yang disusun sebagai

berikut: Segmen satu adalah “HIGHLIGHT” berisi high light pertandingan sepak bola di

liga-liga Eropa (disajikan dalam bentuk tayangan VT = video tape dan voice over),

segmen dua adalah “FREE CICK” berisi info terbaru seputar profil pemain bola (bentuk

penyajian sama dengan segmen satu), segmen tiga adalah “HOT SOCCER” berisi hot

issue atau kisah percintaan pemain sepak bola (disajikan dalam bentuk naskah bodor

atau komedi).

33

2.7.2 Logo Program Soccer Fever

Gambar 2 Logo Program Soccer Fever Sumber: TRANS TV 2012

2.7.3 Struktur Organisasi Program Soccer Fever

Film, Drama & Sport Division Head

EMILKA

Executive Producer

Bisma Ali Satari

Associate Producer Ronal Kalimasada

Gambar 3 Logo Program Soccer Fever

Sumber: TRANS TV 2012

Production Assistant 1. Dede Jatmika Prawira 2. Ricardo Andreas S 3. Indra Danu Saputra 4. Deo Ichdiawan

Creative 1. Nadila Estiyani 2. Fitri Angelina

34

2.7.4 Kegiatan Produksi Program Soccer Fever

a. Pra produksi

Brainstorming konten, survei lokasi shooting, mempersiapkan peralatan

shooting, mempersiapkan properti, make up dan wardrobe, pengecekan jadwal

host dan bintang tamu, membuat naskah.

b. Produksi

Konfirmasi kepada seluruh kru, host dan bintang tamu untuk waktu shooting

(crew call), breakdown jadwal dan rundown, blocking kamera, setting tempat,

dan pengambilan gambar di tempat-tempat terbuka (outdoor) di Jakarta dan

melakukan proses dubbing. Dalam tahap produksi ini kru yang bertugas adalah

creative, production assistant, lighting man, make up, camera person, director,

unit production manager, audioman, properti.

c. Pasca produksi

Editing offline, mixing, editing hasil pengambilan gambar dan suara, capture

gambar, print kaset, penyetoran hasil akhir editing program kepada quality

control. Dalam proses editing, Soccer Fever menggunakan software final cut

pro.

35

2.8 Teori Proses Produksi

A. Proses Produksi

Tahapan proses produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut

Standar Operation Procedure (SOP), seperti berikut: (Fred Wibowo 2009:39-44)

a. Pra produksi

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik,

sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap ini

meliputi 3 tahap, yakni:

1. Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi

biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari

perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

36

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat.

Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan

yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut

jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.

b. Tahap produksi

Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa

yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar

atau susunan gambar yang bercerita.

c. Tahap pasca produksi

Tahap ini memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan

mixing. Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: Pertama, yang

disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik

digital atau non linier dengan komputer.

37

2.9 Kerangka Pikir

Gambar 4 Kerangka Pikir

Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Soccer Fever

Creative, Excecutive Producer, Associate Producer,

Production Assistant

Production Assistant,

Voice Over, Make Up, Creative,

Lighting Man, Camera Person,

Director, Unit Production Manager,

Audioman,

Associate Producer, Property

Production Assistant, Editor, Grafis, Associate

Producer, Creative