BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah
satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat
memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan
penelitian terdahulu dengan judul yang sama dengan judul penelitian yang
penulis sedang lakukan. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu
berupa jurnal yang terkait dengan penelitian ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Agnes Datuela,
2013
Strategi Public Relations PT
Telkomsel Branch Manado
Dalam Mempertahankan
Citra Perusahaan
Public Relations menjalankan
strategi-strategi yang terdiri dari
pull, push dan pass strategy. Citra
dapat terus dipertahankan dengan
adanya kegiatan-kegiatan event.
Dinda Rizlani,
2011
Peranan Public Relations
Dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan pada PT Mitra
Garuda Lestari
Public Relations mengutamakan
dalam menjaga hubungan dengan
publiknya yang tujuannya agar
hubungan yang baik dapat
memberikan kontribusi pada
pandangan publik mengenai citra
perusahaan.
Ehsan Khodarahmi,
2009
Strategic Public Relations Strategi Public Relations
mempertimbangkan persaingan di
masa depan sehingga memiliki efek
jangka panjang.
Macmillan, 2010 From image management to
relationship building: A
Public Relations tidak hanya
membangun dan memelihara
8
public relations approach to
nation branding
hubungan dengan pelanggan yang
menjadi fokus utama pemasaran
tetapi juga melakukan pendekatan
kepada para stakeholders meskipun
tidak memiliki keterlibatan secara
langsung dengan perusahaan.
Yi-Hui Huang dan
Shih-Hsin Su, 2009
Public Relations Autonomy,
Legal Dominance and
Strategic Orientation as
Predictors of Crisis
Communicative Strategies
Strategi Public Relations memiliki
cakupan yang luas dan bermanfaat
tidak hanya pada jangka pendek
tetapi juga pada jangka panjang
untuk keberlangsungan perusahaan
ke depannya.
Pada jurnal yang dikemukakan oleh Agnes Datuela, ditemukan bahwa
strategi dari Public Relations Telkomsel tidak hanya menitikberatkan pada
promosi dan penjualan tetapi berusaha untuk tetap mempertahankan citra di
mata masyarakat. Strategi utama yang dilakukan adalah dengan
mengkoordinasikan masalah yang ada dengan pihak pusat dan pihak area.
Selain itu strategi juga dilakukan dengan pull, push dan pass strategy. Pull
dilakukan melalui iklan-iklan untuk menimbulkan kesadaran publik. Push
dilakukan melalui event-event untuk mendorong persepsi publik mengenai citra
perusahaan. Pass dilakukan melalui kegiatan sponsorship dan CSR (Corporate
Social Responsibility). Kesamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan
jurnal ini adalah Public Relations PT CommServ Network Indonesia juga
menggunakan event sebagai salah satu strategi Public Relations yang tujuannya
adalah mendorong persepsi publik mengenai citra perusahaan agar citra
tersebut dapat terus dipertahankan dengan adanya kegiatan-kegiatan event
seperti ini.
9
Dinda Rizlani mengungkapkan pada jurnalnya, Public Relations PT Mitra
Garuda Lestari melakukan beberapa peranan seperti aktif dalam mencari tahu
apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari publiknya. Selain itu dalam hal
menjaga hubungan baik dengan klien selalu diusahakan karena Public
Relations merasa dengan hal ini akan dapat memberikan keuntungan jika klien
bekerja sama dengan perusahaan. Dengan menjaga komunikasi dengan klien
maka hubungan juga akan menjadi lebih baik. Public Relations melakukan
promosi dan publikasi melalui social network seperti youtube dan facebook.
Dan yang terakhir dalam mengatasi krisis perusahaan, Public Relations
bertanggungjawab terhadap keluhan-keluhan yang diberikan oleh klien.
Persamaan jurnal ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah Public
Relations mengutamakan dalam menjaga hubungan dengan publiknya yang
tujuannya agar hubungan yang baik dapat memberikan kontribusi pada
pandangan publik mengenai citra perusahaan. Sedangkan perbedaannya adalah
Public Relations PT CommServ Network Indonesia belum melakukan
publikasi melalui media, baik yang tujuannya untuk promosi maupun yang
hanya untuk menyebarkan informasi mengenai perusahaan.
Ehsan Khodarahmi menjelaskan bahwa tidak ada cara khusus untuk
strategi Public Relations karena pasar bersifat sangat dinamis dan selalu
membutuhkan hal-hal terbaru mengenai strategi organisasi. Strategi Public
Relations membutuhkan tindakan yang tepat, perencanaan dan manajemen
pelaksanaan juga sangat penting bagi kesuksesan strategi Public Relations.
Strategi Public Relations mempertimbangkan persaingan di masa depan
sehingga memiliki efek jangka panjang. Public Relations dapat memanfaatkan
internet untuk membantu organisasi dalam mengembangkan hubungan yang
10
efektif dan jangka panjang dengan publik. Dengan internet, dunia hampir
semakin tidak memiliki batasan. Hampir semua informasi bisa didapatkan
melalui internet sehingga hal ini bisa membantu Public Relations dalam
mengkomunikasikan dan mempublikasikan mengenai perusahaan dan
strateginya. Kaitannya dengan penelitian ini adalah Public Relations tidak
memanfaatkan internet untuk membantu mengkomunikasikan dan
mempublikasikan informasi mengenai PT CommServ Network Indonesia dan
strateginya. Public Relations PT CommServ Network Indonesia tidak
melakukan publikasi melalui media yang sifatnya untuk umum, website
perusahaan juga tidak aktif dalam memberikan informasi.
Macmillan menjelaskan pada jurnalnya bahwa konspetualisasi citra telah
bergeser dari citra sebagai hal untuk pengidentifikasi menjadi citra sebagai
suatu proses sosial yang dibuat oleh para stakeholders. Hal ini dikarenakan,
saat ini sudah bukan lagi berorientasi pada hasil tetapi pada sebuah proses
pelaksanaannya. Citra dinilai oleh pelanggan dan stakeholders bukan lagi
dinilai sepihak oleh perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, Public
Relations berupaya untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik
dan saling pengertian antara organisasi dengan publiknya. Dalam mencapai
tujuannya, Public Relations tidak hanya membangun dan memelihara
hubungan dengan pelanggan yang menjadi fokus utama pemasarannya saja
tetapi juga melakukan pendekatan kepada para stakeholders meskipun mereka
tidak memiliki keterlibatan langsung dengan perusahaan. Kaitannya dengan
penelitian ini karena Public Relations PT CommServ Network Indonesia hanya
melakukan pendekatan dan menjaga hubungan dengan publik yang berkaitan
11
langsung dengan perusahaan saja, sedangkan untuk publik secara luas masih
belum melakukan pendekatan.
Yi-Hui Huang dan Shih-Hsin Su mengatakan bahwa peran atau otonomi
Public Relations sangat penting untuk menangani krisis komunikasi. Analisis
strategi membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Public Relations harus
dapat menganalisa mengenai ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan dari
perusahaan sehingga strategi yang direncanakan selanjutnya dapat
ditingkatkan. Kaitannya dengan penelitian ini adalah strategi Public Relations
ternyata tidak hanya bisa digunakan untuk yang kaitannya dengan citra
perusahaan tetapi juga untuk mengatasi krisis yang terjadi pada sebuah
perusahaan. Strategi Public Relations memiliki cakupan yang luas dan
bermanfaat tidak hanya pada jangka pendek tetapi juga pada jangka panjang
untuk keberlangsungan perusahaan ke depannya.
2.2 Teori Umum
2.2.1 Komunikasi
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan
sesama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi termasuk dalam
proses komunikasi. Komunikasi merupakan alat penting untuk
mendapatkan informasi.Menurut Hardjana (Nurjaman & Umam, 2012:
35) komunikasi berasal dari bahasa Latin cum yang berarti bersama
dengan dan kata units yang berarti satu. Kedua kata tersebut
membentuk kata communion yang berarti kebersamaan, persatuan atau
hubungan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman yang dimilikinya kepada orang lain.
12
Deddy Mulyana (Mulyana, 2009: 46) menjelaskan bahwa
komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih dalam
berbagi pengalaman mengenai suatu pikiran, makna atau pesan.
Hardjana (Hardjana, 2003: 11) juga mengartikan komunikasi sebagai
proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui media tertentu.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para pakar
mengenai komunikasi maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi kepada orang
lain agar orang tersebut dapat memahami informasi sama seperti yang
dipikirkan oleh si pengirim pesan. Umumnya komunikasi dilakukan
secara lisan (verbal), namun pada beberapa situasi terkadang
komunikasi dilakukan dengan gerakan badan atau sikap tertentu, jenis
komunikasi ini disebut dengan komunikasi nonverbal.
Keterkaitan komunikasi dalam pembahasan ini dikarenakan
komunikasi merupakan kebutuhan dasar untuk berinteraksi dengan
orang lain. Selain itu komunikasi adalah cara yang dilakukan dalam
pelaksanaan strategi Public Relations dan komunikasi yang baik sangat
bermanfaat untuk mempertahankan citra PT CommServ Network
Indonesia. Komunikasi yang baik sangat mendukung perusahaan dalam
melaksanakan strategi sehingga akan mencerminkan citra yang baik
pula mengenai suatu hal yang diwakilinya. Dalam hal ini Public
Relations yang akan berhubungan langsung dengan publiknya.
13
2.2.1.1 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang diperlukan
agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan efektif. Setiap
komponen komunikasi ini mempunyai peranannya masing-
masing. Komponen komunikasi menurut Joseph Dominick
(Morrisan, 2013: 17) adalah:
1. Sumber (komunikan)
Kegiatan komunikasi berawal dari komunikator sebagai
sumber informasi yang dapat berupa individu, kelompok
atau organisasi. Komunikator menyampaikan gagasan,
ide dan pikirannya kemudian disampaikan kepada yang
menerima pesan.
2. Encoding
Encoding merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pengirim pesan untuk menerjemahkan ide dan
pikirannya ke dalam bentuk yang lebih mudah diterima
oleh penerima pesan.
3. Pesan
Pesan merupakan informasi yang disampaikan oleh
komunikator ke komunikan dengan harapan terjadi
perubahan sikap dan perilaku. Pesan adalah hasil dari
encoding yang dapat diterima oleh panca indra.
4. Saluran (media)
Saluran yang digunakan dalam menyampaikan pesan,
bisa melalui panca indra maupun menggunakan media
14
massa. Saluran terbagi menjadi dua yaitu saluran formal
yang bersifat resmi dan saluran informal yang bersifat
tidak resmi.
5. Decoding
Decoding merupakan awal dari pernerimaan pesan dan
merupakan kegiatan untuk menerjemahkan pesan ke
dalam bentuk yang memiliki arti bagi penerima.
6. Penerima (komunikan)
Penerima pesan adalah target sasaran yang menerima
pesan atau informasi yang disampaikan. Penerima pesan
dapat berupa individu, kelompok atau organisasi.
7. Umpan balik (efek)
Efek merupakan hasil tanggapan atau respon dari
penerima terhadap pesan yang disampaikan. Respon ini
bisa berupa sikap atau tingkah laku seseorang. Apakah
sudah sesuai dengan tujuan dilakukannya komunikasi
tersebut atau belum.
8. Gangguan
Gangguan dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mengintervensi proses pengiriman pesan.
Penulis menyimpulkan bahwa komunikasi ternyata tidak
hanya membutuhkan pemberi pesan dan penerima pesan saja,
tetapi komunikasi membutuhkan beberapa unsur lain seperti
adanya timbal balik atau respon yang diberikan mengenai
15
informasi tersebut dan juga saluran yang digunakan dalam
proses penyampaian informasi.
Keterkaitan komponen komunikasi dalam pembahasan
ini dikarenakan Public Relations adalah komunikator yang
memberikan pesan mengenai strategi atau kegiatan yang
dilakukan kepada publiknya yang disebut dengan komunikan
dengan menggunakan beberapa media. Public Relations juga
membutuhkan umpan balik atau respon yang diberikan oleh
publik mengenai strategi yang dilakukannya, respon ini akan
dijadikan sebagai masukan yang dapat meningkatkan kinerja
menjadi lebih baik lagi.
2.2.2 Public Relation
Banyaknya definisi mengenai Public Relations yang sudah
dijelaskan oleh beberapa tokoh diantaranya adalah Ruslan (Ruslan,
2008: 147) menyatakan bahwa Public Relations adalah bagaimana
upaya menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan yang
diwakili dengan publik atau stakeholders, pada akhir tujuan diharapkan
akan tercipta citra positif (good image), saling menghargai (mutual
appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding),
toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait.
Dr. Rex F. Harlow (Firsan, 2011: 35) mengartikan Public
Relations adalah fungsi manajemen yang membantu pembentukan dan
pemeliharaan komunikasi dua arah, saling pengertian dan kerja sama
antar perusahaan dengan publiknya.
16
Dari beberapa pengertian diatas, hampir semua definisi
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Definisi-definisi tersebut
menunjukkan bahwa Public Relations bertujuan untuk memperoleh
kepercayaan serta mendapatkan saling pengertian dari publiknya.
Penulis menyimpulkan bahwa Public Relations adalah sebuah fungsi
yang menjembatani hubungan antara perusahaan dengan stakeholders
baik internal maupun eksternal. Public Relations merupakan penunjang
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Melalui Public
Relations semakin memperjelas bahwa adanya komunikasi dalam
merencanakan suatu hal agar mencapai kerja sama yang efektif serta
efisien.
Keterkaitan dalam pembahasan ini karena Public Relations adalah
pihak yang bertanggung jawab dalam mempertahankan citra PT
CommServ Network Indonesia melalui strategi yang dimilikinya.
Komunikasi dalam kegiatan Public Relations menjadi hal yang sangat
penting. Komunikasi ini bisa berupa bentuk komunikasi dari perusahaan
ke publiknya atau sebaliknya sebagai respon dari hasil komunikasi yang
dilakukan perusahaan.
2.2.2.1 Fungsi Public Relations
Ruslan (Ruslan, 2008: 26) membagi peranan Public
Relations menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Communicator
Seorang Public Relations harus memiliki kemampuan
yang baik dalam segi komunikasi. Public Relations
17
berperan sebagai komunikator baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada publiknya melalau media
perantara atau secara tatap muka.
2. Relationship
Yakni kemampuan membangun hubungan yang positif
dengan menciptakan kepercayaan, pengertian dan
dukungan antara perusahaan dengan publik internal atau
eksternal.Hubungan yang tidak baik akan menimbulkan
rasa ketidakpuasan publik terhadap perusahaan.
3. Backup Management
Peran Public Relations tidak hanya yang berkaitan
dengan citra dan menjaga hubungan baik dengan publik
tetapi juga sebagai penunjang kegiatan manajemen
lainyang ada di perusahaan seperti manajemen
pemasaran, keuangan, personalia, dan lain-lain.Hal ini
dilakukan tentunya demi tercapainya tujuan bersama.
4. Good Image Maker
Menciptakan citra dan menghasilkan reputasi yang
positif merupakan tujuan utama dari peran seorang
Public Relations.
Berdasarkan fungsi tersebut, penulis menyimpulkan
bahwa Public Relations berfungsi untuk mengatur komunikasi
dan informasi kepada internal maupun eksternal perusahaan
agar memperoleh dukungan dan diterima oleh publik yang
menjadi sasarannya. Selain itu Public Relations juga sebagai
18
alat yang berkaitan dengan manajemen perusahaan selama
perusahaan berjalan. Public Relations bersama-sama
menemukan kepentingan perusahaan dan menginformasikan
kepada semua pihak yang terkait.
Keterkaitan dalam pembahasan ini ada pada poin ke dua
dan ke empat yaitu Public Relations berfungsi sebagai
relationship atau mampu membangun hubungan yang positif
terutama pada publik agar terjalin hubungan yang
menyenangkan.Selain itu juga Public Relations harus dapat
menciptakan serta mempertahankan citra positif pada
perusahaan.
2.2.2.2 Tujuan Public Relations
Public Relations mempunyai tujuan terutama yang
berkaitan dengan publik dari perusahaan yang diwakilinya,
Menurut Jefkins (Nurjaman & Umam, 2012: 113) tujuan
Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Mengubah citra perusahaan di mata publik sehubungan
dengan adanya kegiatan yang dilakukan perusahaan.
2. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai
perusahaan
3. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan publik
4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas
serta membuka pangsa pasar baru.
19
5. Meyakinkan publik bahwa perusahaan mampu bertahan
atau bangkit setelah mengalami krisis.
6. Menciptakan identitas perusahaan yang baru
Penulis menyimpulkan bahwa tujuan Public Relations
untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara
perusahaan dengan pihak lain yang berkepentingan dan
berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan
sehingga dapat mengubah citra perusahaan di mata publik.
Keterkaitan tujuan Public Relations dalam pembahasan
ini adalah dengan strategi yang dilakukan oleh Public
Relations diharapkan dapat mempertahankan citra PT
CommServ Network Indonesia dimata publiknya.
2.2.2.3 Bauran Public Relations
Dalam Public Relations terdapat tujuh bauran Public
Relationsmenurut Ruslan (FIrsan, 2009: 41) yaitu sebagai
berikut:
1. Publication
Public Relations menyelenggarakan publikasi dengan
cara menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan
melalui media, tujuannya agar publik mengetahui
informasi mengenai perusahaan.
2. Event
Kegiatan event dirancang Public Relations untuk
memperkenalkan diri perusahaan ke publik, selain itu
20
bisa juga untuk mempengaruhi pandangan dan opini
publik mengenai perusahaan. Event dapat
memperkenalkan perusahaan melalui pengalaman
langsung yang dapat dirasakan oleh pengunjung yang
hadir dalam event tersebut.
3. News
Adanya informasi yang ingin disampaikan kepada
masyarakat mengenai kegiatan yang telah dilakukan.
Public Relations menciptakan berita mengenai
perusahaan melalui berbagai media.
4. Community Involvement
Public Relations mengadakan sebuah kegiatan dengan
melakukan kontak sosial yang melibatkan komunitas
ataumasyarakat sekitar. Tujuannya adalah untuk menjaga
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya.
Selain itu perusahaan dapat melibatkan komunitas untuk
menyebarluaskan kegiatan yang dilakukan perusahaan.
5. Identity Media
Membina hubungan dengan media (pers) juga
merupakan salah satu pekerjaan Public Relations.
Hubungan ini merupakan hubungan timbal balik karena
media membutuhkan Public Relations sebagai sumber
berita, sedangkan Public Relations membutuhkan media
sebagai sarana penyebaran informasi mengenai
perusahaan. Terutama dalam memperoleh publisitas
21
yang baik itu sangat penting karena bisa mempengaruhi
dalam membentuk opini publik.
6. Lobbying and Negotiation
Public Relations harus mempunyai keterampilan dalam
melobi dan bernegosiasi melalui pendekatan pribadi.
Dimana lobbying merupakan proses individu atau
perusahaan untuk mempengaruhi target sasarannya
melalui persuasif dan negosiasi. Hal ini dibutuhkan
terutama pada saat perusahaan mengalami krisis untuk
mencapai kata sepakat antara pihak yang bersinggungan.
7. Social Investment
Perusahaan harus mempunyai tanggung jawab sosial
yang merupakan salah satu dari kegiatan perusahaan
berupa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki kepedulian
dengan lingkungan atau masyarakat sekitar. CSR juga
merupakan upaya perusahaan untuk menyesuaikan diri
terhadap pembangunan dan bermanfaat bagi kepentingan
dan kesejahteraan sosial.
2.3 Teori Khusus
2.3.1 Strategi
Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat
perusahaan harus siap dalam menghadapi segala tantangan. Perusahaan
dapat menggunakan strategi dalam mengantisipasi permasalahan
22
tersebut. Strategi memberikan arah yang jelas bagi perusahaan dalam
pengambilan suatu keputusan. Hal itu dikarenakan strategi biasanya
mengacu pada konsep mengenai suatu program untuk mencapai tujuan.
Menurut Child (Purwanto, 2012: 14) strategi adalah sekumpulan
pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan cara dari bisnis.
Sedangkan Johnson dan Scholes (Purwanto, 2012: 15) menjelaskan
bahwa strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal
untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya
dengan lingkungan yang berubah dan secara khusus dengan pasar,
pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.
Dari beberapa definisi mengenai strategi yang telah dikemukakan
diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara atau rencana yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai dengan
rencana yang sudah dipersiapkan dengan matang.
Keterkaitan strategi dikarenakan sebelum membahas mengenai
strategi Public Relations yang lebih jauh dan mendalam, penulis harus
dapat mengerti dan memahami mengenai definisi dari strategi terlebih
dahulu. Strategi dibutuhkan seorang Public Relations dalam
mempertahankan citra perusahaan dan juga untuk mengetahui dengan
jelas apatujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.3.1.1 Strategi Public Relations
Pengertian strategi Public Relations menurut Ahmad S.
Adnanputra (Ruslan, 2010: 134) adalah alternatif yang dipilih
untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan rencana Public
23
Relations.Sedangkan Oliver (Oliver, 2008: 4) menjelaskan
bahwa strategi Public Relations adalah usaha yang terencana
dan terus menerus untuk mencapai tujuan dan saling
pengertian antara perusahaan dengan publiknya.
Kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut bahwa
strategi Public Relations adalah langkah atau usaha yang
dilakukan Public Relations untuk mencapai tujuan dan
mencapai saling pengertian dengan publiknya.
Keterkaitan strategi Public Relations dalam pembahasan
ini karena Public Relations PT CommServ Network Indonesia
melakukan strategi melalui beberapa langkah dan bauran
Public Relations, hal itu dilakukan agar dapat menemukan dan
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam upaya
mempertahankan citra PT CommServ Network Indonesia.
2.3.1.2 Langkah Strategi Public Relations
Cutlip, Center dan Broom (Ruslan, 2010: 148)
mengatakan bahwa empat langkah dalam strategi Public
Relations merupakan proses perencanaan kegiatan yang
menjadi landasan dalam melaksanakan strategi. Adapun
mengenai empat langkah tersebut adalah:
1. Defining the problem
Pada langkah pertama, Public Relations harus
melakukan pemantauan terhadap informasi, opini, sikap
dan perilaku yang terkait dengan PT CommServ
24
Network Indonesia. Langkah ini menentukan mengenai
apa yang sedang terjadi saat ini pada perusahaan.
Pengumpulan informasi atau fakta bertujuan untuk
membantu mencari tahu sikap dan opini dari publiknya
sehingga informasi dapat ditata dengan baik, selain itu
juga bisa menciptakan komunikasi dua arah antara
perusahaan dengan publiknya.
2. Planning and programming
Informasi yang didapatkan pada tahap pertama tadi
digunakan untuk membuat keputusan mengenai tindakan
dan strategi yang sesuai dengan tujuan program. Pada
tahap ini Public Relations mempelajari situasi
berdasarkan apa yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan atau dikatakan.
Public Relations harus mengetahui apakah sasaran
dari perecanaan kegiatan ini, siapa yang ingin dijangkau
dengan pesan yang sudah direncanakan ini, melalui
media apakah yang sesuai dalam menyampaikan
pesannya dan apakah efek yang ada pada publiknya.
3. Taking action and communicating
Langkah ini mengimplementasikan tindakan,
strategi dan komunikasi yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang lebih khusus. Dalam tahap ini
ditentukan mengenai siapa yang akan melakukan dan
mengkomunikasikan program ini kepada publiknya.
25
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyampaikan dan
menyebarkan pesan secara akurat serta mendapatkan
perubahan sikap dan perilaku dari publiknya.
4. Evaluating the programs
Langkah terakhir pada rangkaian proses ini
melibatkan penilaian terhadap implementasi dan hasil
dari program yang telah dilakukan. Penilaian bisa
berdasarkan pada umpan balik mengenai bagaimana
pelaksanaan program tersebut. Namun hasil evaluasi ini
bisa digunakan untuk pencarian informasi pada tahap
awal agar pelaksanaan kegiatan kedepannya dapat lebih
baik.
Kesimpulannya adalah strategi yang dilakukan Public
Relations dimulai dari menganalisa permasalahan yang ada
pada PT CommServ Network Indonesia kemudian dicari cara
untuk mengatasi permasalahan, melakukan tindakan dan
mengkomunikasikan programnya dan juga mengevaluasi hasil
yang sudah dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum.
Keterkaitan dalam pembahasan ini karena Public
Relations melakukan strategi untuk mempertahankan citra PT
CommServ Network Indonesia. Empat langkah strategi Public
Relations ini tepat untuk menganalisa strategi yang dilakukan
dalam mempertahankan citra PT CommServ Network
Indonesia. Karena langkah pertama yang harus dilakukan
26
Public Relations adalah mencari informasi dengan
menganalisa situasi yang terjadi. Pencarian informasi ini agar
Public Relations tidak mudah mempercayai informasi yang
belum jelas sumbernya sehingga tidak boleh mengambil
keputusan. Setelah itu Public Relations perlu merencanakan
suatu program agar tidak salah langkah dan mempunyai
arahan dalam melaksanakan strateginya.
Rencana yang telah disusun dengan rapi sudah bisa
dilakukan tindakan dan dikomunikasikan oleh Public
Relations. Setelah kegiatan dilakukan, Public Relations perlu
melakukan evaluasi untuk mengukur hasil dari kegiatan
tersebut. Hasil evaluasi ini bisa dijadikan sebagai masukan
untuk langkah awal yaitu pengumpulan dan pencarian
informasi, agar kegiatan dan strategi kedepannya dapat lebih
baik lagi. Proses strategi ini seperti sebuah proses yang tidak
memiliki ujung karena selalu berhubungan dan saling terkait
satu sama lainnya.
2.3.2 Citra
Katz (Nurjaman & Umam, 2012: 125) mengatakan bahwa citra
adalah cara pihak lain memandang sebuah perusahaan, produk atau jasa,
seseorang atau aktivitas. Mengutip pendapat Soemirat dan Elvinaro
(Soemirat & Elvinaro, 2004, p. 114) bahwa proses terbentuknya citra
berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diterima seseorang.
27
Ruslan (Ruslan, 2010: 75) mendefinisikan citra sebagai tujuan
utama yang merupakan reputasi dan prestasi yang ingin dicapai oleh
Public Relations, bersifat abstrak dan tidak dapat diukur tetapi
wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian yang baik atau buruk.
Beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa citra adalah
penilaian, anggapan dan gambaran dari publik dan bersifat baik atau
buruk mengenai perusahaan, lembaga dan produk atau jasa.
Keterkaitan citra dalam pembahasan ini karena citra merupakan
tujuan dari pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh Public Relations
dimana Public Relations menginginkan untuk dapat mempertahankan
citra yang ada pada PT CommServ Network Indonesia.
2.3.2.1 Proses Pembentukan Citra
Proses pembentukan citra digambarkan melalui persepsi,
kognisi, motivasi dan sikap yang dimiliki oleh individu.
Seperti yang dijelaskan oleh John S. Nimpoeno (Firsan, 2011:
304) mengenai proses pembentukan citra sebagai berikut:
Pengalaman mengenai stimulus
Stimulus
Rangsangan Respon
Gambar 2.1
Proses Pembentukan Citra
(Sumber: Firsan, 2011: 304)
Kognisi Kognisi
Sikap
Motivasi
Persepsi
28
Pengertian dari istilah dalam pembentukan citra yaitu:
1. Stimulus : Rangsangan atau kesan perusahaan yang
diterima dari luar untuk membentuk persepsi.
2. Persepsi : Hasil pengamatan mengenai suatu hal yang
terkait dengan perusahaan dan pembentukan makna pada
seseorang mengenai suatu hal.
3. Kognisi : Pengetahuan yang berhubungan dengan
kepercayaan, ide dan konsep.
4. Motivasi : Kecenderungan dalam mencapai tujuan dan
menjadi kepuasan maksimal bagi seseorang.
5. Sikap : Hasil evaluasi baik positif maupun negatif
terhadap penggunaan suatu objek.
Model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana
stimulus yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon
yang akan diberikan oleh publik. Menurut Soemirat dan
Elvinaro (Soemirat & Elvinaro, 2004: 115) stimulus yang
diberikan kepada individu dapat diterima atau ditolak.
Kesimpulan mengenai gambar tersebut menunjukan
bahwa pada saat rangsangan diberikan, publik akan melakukan
apa yang dianggapnya sesuai. Publik akan melakukan
persepsi, dimana persepsi ini akan memberikan makna
berdasarkan pengalamannya mengenai rangsangan. Setelah itu
akan dilakukan kognisi, dimana publik akan mengerti
mengenai rangsangan yang diberikan. Setelah itu akan muncul
dorongan atau motivasi agar publik mau untuk melakukan
29
sesuatu. Tahap terakhir, semuanya akan membentuk sikap dari
apa yang selama ini publik peroleh.
Keterkaitan keempat komponen tersebut karena citra
dapat terbentuk dari rangsangan yang diberikan oleh Public
Relations kepada publiknya. Publik harus mempunyai
informasi mengenai PT CommServ Network Indonesia agar
dapat meciptakan persepsi, sikap dan motivasi. Seberapa jauh
citra yang akan terbentuk ditentukan oleh bagaimana Public
Relations mampu membangun persepsi publik tentunya
berdasarkan dengan realita yang ada.
2.3.2.2 Manfaat Citra
Manfaat citra terbagi menjadi dua yaitu manfaat jangka
pendek dan jangka panjang. Untuk jangka panjang, citra
positif akan membawa banyak manfaat, namun masih banyak
perusahaan yang kurang memahami dan menyadari
pentingnya citra positif untuk keberlangsungan jangka panjang
perusahaan. Manfaat citra dapat perusahaan rasakan ketika
perusahaan sedang berada di puncak kesuksesan ataupun pada
saat perusahaan mengalami krisis.
Mengutip pendapat dari Sutojo (Firsan, 2011: 303)
mengenai manfaat yang didapatkan jika perusahaan memiliki
citra positif, yaitu:
30
1. Menjadi perisai pada saat perusahaan mengalami krisis.
Citra perusahaan yang baik di mata masyarakat bisa
dijadikan oleh perusahaan itu sendiri sebagai senjata
pelindung.Karena sebagian masyarakat bisa mengerti
dan memahami kesalahan atau krisis yang terjadi pada
perusahaan yang selama ini memiliki citra yang baik.
2. Meningkatkan daya tarik perusahaan
Dengan citra yang baik, publik akan merasa tertarik
dengan perusahaan tersebut. Adamya keinginan untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai perusahaan, produk
maupun kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan
oleh perusahaan tersebut.
3. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran
Perusahaan yang mempunyai citra yang baik di mata
publik, akan lebih mudah dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan perusahaannya. Baik dari mulai merencanakan
sampai dengan pelaksanaan kegiatannya.
4. Menghemat biaya operasional
Dengan mudahnya dalam menjalankan kegiatan seperti
yang sudah dijelaskan pada poin ke 3 (tiga), hal tersebut
juga memberikan manfaat lain seperti hematnya biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dan tentunya
berbagai macam biaya yang tidak diinginkan bisa
dihindari oleh perusahaan.
31
5. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang.
Perusahaan yang memiliki citra yang baik akan lebih
mudah dalam bersaing dengan perusahaan lainnya,
karena publik akan lebih percaya pada perusahaan yang
memiliki citra dan reputasi yang baik dibandingkan
dengan perusahaan lainnya yang tidak memiliki citra
yang baik.
Penulis menyimpulkan bahwa citra perusahaan
berpengaruh untuk keberlangsungan hidup perusahaan bukan
hanya untuk jangka pendek tetapi juga untuk jangka panjang.
Selain itu citra juga berpengaruh pada beberapa aspek lain
seperti pemasaran, penjualan, loyalitas dan beberapa aspek
lainnya. Oleh karena itu, citra perusahaan harus dijaga agar
tetap positif karena akan membawa dampak yang positif juga
untuk perusahaan. Menjaga citra bukan hanya tugas seorang
Public Relations, tetapi semua karyawan perusahaan
bertanggungjawab untuk menjaga citra agar tetap positif.
Keterkaitan manfaat citra dengan strategi Public
Relations karena citra yang positif membuat publik lebih
menghargai, menghormati, percaya dan menerima dengan baik
produk ataupun jasa yang ada di perusahaan.
32
2.3.2.3 Jenis Citra
Jefkins (Nurjaman & Umam, 2012: 125) menyebutkan
beberapa jenis citra antara lain yaitu:
1. The mirror image (citra bayangan).
Citra yang diyakini oleh perusahaan tanpa melihat
pandangan citra dari pihak luar perusahaan. Namun
terkadang citra ini kurang tepat, karena kebanyakan
orang menganggap bahwa orang lain menyukai produk
ataupun perusahaan yang kita wakilkan padahal mungkin
yang sebenarnya tidak seperti itu.
2. The current image (citra yang berlaku).
Citra yang berlaku adalah pandangan publik eksternal
mengenai suatu perusahaan. Citra ini tergantung pada
banyak atau sedikitnya informasi yang orang tersebut
miliki sehingga citra ini juga dianggap kurang tepat
untuk mewakili bentuk citra yang sebenarnya.
3. The wish image (citra yang diharapkan).
Citra yang diinginkan oleh pihak manajemen mengenai
perusahaannya. Biasanya citra ini dibentuk oleh
perusahaan ketika publik belum memiliki informasi yang
cukup mengenai perusahaan tersebut.
4. The corporate image (citra perusahaan).
Yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari
suatu perusahaan secara keseluruhan bukan hanya
33
mengenai produk atau jasa yang dimiliki oleh
perusahaan saja.
5. The multiple image (citra yang beragam).
Citra ini terbentuk dari pihak-pihak yang mewakili
perusahaan. Citra yang ditimbulkan bermacam-macam
sehingga terkadang tidak sesuai dengan citra dan tujuan
yang dimiliki perusahaan.
6. Performance image (citra penampilan)
Citra ini lebih berlaku pada orang-orang yang ada pada
perusahaan. Kinerja dan tampilan dari pada pekerja
mewakili citra perusahaan yang bersangkutan. Oleh
karena itu semua karyawan dituntut untuk memiliki
kinerja dan berpenampilan yang baik.
Penulis menyimpulkan bahwa citra bukan hanya yang
diinginkan perusahaan tetapi juga berasal dari pandangan
publik internal maupun eksternal. Keterkaitan dalam
pembahasan ini karena strategi Public Relations bertujuan
untuk mempertahankan citra perusahaan. Dengan strategi
Public Relations ini diharapkan perusahaan dapat
mempertahankan citranya dimata publik.
2.3.2.4 Citra Perusahaan
Keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada
kualitas dari produk atau jasanya saja tetapi juga pada
gambaran citra perusahaan. Citra perusahaan dapat dibangun
34
berdasarkan pengalaman orang yang pernah berhubungan atau
melakukan kerja sama dengan perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai citra yang melekat
meskipun terkadang keberadaan citra itu sendiri tidak disadari.
Citra merupakan suatu hal yang abstrak dan tidak bisa dinilai
karena citra berada pada pikiran para klien dan publiknya.
Keterkaitan citra perusahaan dalam pembahasan ini
dikarenakan penulis ingin mengetahui bagaimana strategi yang
dilakukan oleh Public Relations PT CommServ Network
Indonesia dalam mempertahankan citra perusahaannya. Citra
yang positif sangat penting untuk keuntungan jangka panjang
pada perusahaan.
2.3.2.5 Peran Citra bagi Perusahaan
Citra akan berdampak pada persepsi seseorang dalam
berbagai hal. Citra perusahaan juga berkaitan dengan unsur-
unsur lain yang ada pada perusahaan seperti produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan, SDM atau karyawan
perusahaan, keuangan perusahaan dan budaya pada
perusahaan itu sendiri.
Keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada
mutu produk, jasa atau karyawannya saja tetapi juga pada
keahlian dalam mempertahankan citra. Karena citra yang
buruk akan berdampak negatif dan mempengaruhi
35
kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya.
Goonroos (Firsan, 2011: 303) menjelaskan empat peran
citra yaitu:
1. Citra yang positif memudahkan perusahaan untuk
berkomunikasi dengan publiknya. Selain itu citra yang
positif membuat orang-orang untuk lebih mengerti
dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Sehingga
penyebaran mengenai citra positif tersebut juga akan
semakin cepat dan efektif.
2. Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi pandangan
mengenai kegiatan perusahaan. Apabila perusahaan
mempunyai citra yang positif, publik juga akan
memandang kegiatan perusahaan sebagai hal yang
positif juga.
3. Citra adalah gambaran dari pengalaman dan harapan
pelanggan. Publik mempunyai harapan dari pelayanan
yang baik yang diberikan oleh perusahaan, sehingga
pengalaman tersebut akan berdampak pada citra positif
perusahaan.
4. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen
perusahaan. Tentunya orang akan merasa senang bekerja
di tempat yang memiliki citra dan reputasi yang baik.
Hal itu juga akan berdampak pada kinerja dan rasa
memiliki karyawan terhadap perusahaan.
36
2.3 Kerangka Teori
Teori-teori yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini dapat
dijabarkan dalam kerangka teori sebagai berikut:
Teori Umum
Teori Khusus
Gambar 2.2
Kerangka Pikir
Komunikasi
Public Relations
Definisi Komunikasi Komponen Komunikasi
Definisi Public Relations
1. Fungsi Public Relations
2. Tujuan Public Relations
3. Bauran Public Relations
Strategi
Citra
Definisi Strategi
Definisi Citra
1. Strategi Public Relations
2. Langkah Strategi Public Relations
1. Proses Pembentukan Citra
2. Manfaat Citra
3. Jenis Citra
4. Citra Perusahaan
5. Peran Citra bagi Perusahaan
37
2.4 Kerangka Pikir
Gambar 2.3
Kerangka Pikir
Permasalahan yang diteliti
• Bagaimana strategi Public Relations dalam mempertahankan citra perusahaan?
• Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan strategi Public Relations?
Strategi Public Relations
(Cutlip, Center dan Broom)
• Mendefinisikan masalah
• Perencanaan dan pemrograman
• Mengambil tindakan dan
mengkomunikasikannya
• Mengevaluasi program
Bauran Public Relations
(Firsan Nova)
• Publication
• Events
• News
• Community Involvement
• Identity Media
• Lobbying and Negotiation
• Social Investment
Mempertahankan citra
perusahaan
38
Penulis menggunakan empat langkah dalam proses strategi Public Relations
menurut Cutlip, Center dan Broom untuk menganalisa penelitian ini. Public
Relations melakukan upaya untuk mencari dan mengetahui hambatan yang terjadi
pada perusahaan. Dan Public Relations juga merencanakan serta melaksanakan
strategi dengan tujuan agar citra perusahaan yang sudah terbentuk selama ini dapat
terus dipertahankan. Selain itu penulis juga memaparkan dan menjelaskan beberapa
teori yang berhubungan dan berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam
penelitian ini. Dari pelaksanaan strategi ini juga akan ditemukan hambatan dalam
pelaksanaan strategi.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penulis menjelaskan mengenai strategi
Public Relations PT CommServ Network Indonesia melalui beberapa teori yang
penulis gunakan untuk menganalisa penelitian mengenai citra PT CommServ
Network Indonesia. Public Relations juga melakukan strategi berdasarkan bauran
Public Relations yang ada.