bab 2 askep TB

download bab 2 askep TB

of 27

Transcript of bab 2 askep TB

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    1/27

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    1. DefinisiTuberkulosis adalah penyakit radang parenkimparu karena infeksi kuman mycobacteriumtubercolosis (WHO,2009)

    Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman T(!ycobacterium tuberculosis)" #ebagian besar kuman T menyerang paru, tetapi dapat $ugamengenai organ tubuh lainnya (%ep&es, 200')"

    !ycobacterium tuberculosis menyebabkan T dan merupakan patogen manusia yangsangat penting ( a*et+, !elnick -dfcerg, 200.)"

    Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru/paru yang secara khasditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis $aringan" enyakit ini

    bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain (#anta, dkk, 2009)"

    %ari beberapa pendapat diatas maka kelompok menyimpulkan Tuberkolosis adalah penyakitradang parenkim paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosisyang menyerangorgan paru dan organ lainnya"

    2 Etiologi

    enyebab tuberkulosis adalah Myobacterium tuberculosae , se$enis kuman berbentuk batangdengan ukuran pan$ang 1/ 34m dan tebal 0,5/0,634m" Tergolong dalam kuman Myobacteriumtuberculosae complex adalah 71. M. Tuberculosae2" 8arian -sian5" 8arian -frican

    " 8arian -frican :" M. bovis "

    #ebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid)" ;ipid inilah yang membuat kumanlebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam ( T-) dan ia $ugalebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis" &uman dapat tahan hidup pada udara keringmaupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun/tahun dalam lemari es)" Hal ini ter$adikarena kuman bersifat dormant , tertidur lama selama bertahun/tahun dan dapat bangkit kembalimen$adikan tuberkulosis aktif lagi" %i dalam $aringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    2/27

    yakni dalam sitoplasma makrofag" !akrofag yang semula memfagositasi malah kemudiandisenanginya karena banyak mengandung lipid (-sril ahar,2001)"

    ara penularan T (%epkes, 2006)< #umber penularan adalah pasien T T- positif"

    < ada *aktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikandahak (droplet nuclei) " #ekali batuk dapat menghasilkan sekitar 5000 percikan dahak"

    < 4mumnya penularan ter$adi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam *aktu yanglama" 8entilasi dapat mengurangi $umlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapatmembunuh kuman" ercikan dapat bertahan selama beberapa $am dalam keadaan yang gelapdan lembab"

    < %aya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya" !akin tinggi dera$at kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasientersebut"

    < =aktor yang memungkinkan seseorang terpa$an kuman T ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut"

    =aktor/faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh !ycobacterium tuberculosis 7

    1" Herediter7 resistensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan

    secara genetik"

    2" enis kelamin7 pada akhir masa kanak/kanak dan rema$a, angka kematian

    dan kesakitan lebih banyak ter$adi pada anak perempuan"

    5" 4sia 7 pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi"

    " ada masa puber dan rema$a dimana masa pertumbuhan yang cepat,

    kemungkinan infeksi cukup tingggi karena diit yang tidak adekuat"

    :" &eadaan stress7 situasi yang penuh stress (in$ury atau penyakit, kurang

    nutrisi, stress emosional, kelelahan yang kronik)

    6" !eningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi dan

    memudahkan untuk penyebarluasan infeksi"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    3/27

    '" -nak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih

    mudah"

    ." >utrisi ? status nutrisi kurang

    9" nfeksi berulang 7 H 8, !easles, pertusis"

    10"Tidak mematuhi aturan pengobatan

    3. Klasifikasi TB Paru

    erdasarkan %epkes (200') enentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien tuberculosismemerlukan suatu @definisi kasusA yang meliputi empat hal , yaitu7

    a" ;okasi atau organ tubuh yang sakit7 paru atau ekstra paru?

    b" akteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis)7 T- positif atau T-negatif?

    c" Tingkat keparahan penyakit7 ringan atau berat"

    d" Bi*ayat pengobatan T sebelumnya7 baru atau sudah pernah diobati

    !anfaat dan tu$uan menentukan klasifikasi dan tipe adalah untuk menentukan paduan pengobatan yang sesuai, registrasi kasus secara benar, menentukan prioritas pengobatan TT- positif, dan analisis kohort hasil pengobatan" &esesuaian paduan dan dosis pengobatan

    dengan kategori diagnostik sangat diperlukan untuk menghindari terapi yang tidak adekuat(undertreatment) sehingga mencegah timbulnya resistensi, menghindari pengobatan yangtidak perlu (oCertreatment) sehingga meningkatkan pemakaian sumber/daya lebih biayaefektif (cost/effectiCe) dan mengurangi efek samping"

    -da beberapa klasifikasi T yaitu menurut %epkes (200') yaitu7

    a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:

    1) Tuberkulosis paru

    Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang $aringan (parenkim) paru" tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelen$ar pada hilus"

    2) Tuberkulosis ekstra paru

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    4/27

    Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak,selaput $antung (pericardium), kelen$ar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, gin$al,saluran kencing, alat kelamin, dan lain/lain"

    b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis yaitu:

    1) Tuberkulosis paru T- positif"

    • #ekurang/kurangnya 2 dari 5 spesimen dahak # # hasilnya T- positif"• 1 spesimen dahak # # hasilnya T- positif dan foto toraks dada menun$ukkan

    gambaran tuberkulosis"• 1 spesimen dahak # # hasilnya T- positif dan biakan kuman T positif"• 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 5 spesimen dahak # # pada

    pemeriksaan sebelumnya hasilnya T- negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non O-T"

    2) Tuberkulosis paru T- negatif &asus yang tidak memenuhi definisi pada T paruT- positif" &riteria diagnostik T paru T- negatif harus meliputi7

    • aling tidak 5 spesimen dahak # # hasilnya T- negatif"• =oto toraks abnormal menun$ukkan gambaran tuberkulosis"• Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non O-T"• %itentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan"

    c. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit.

    1) T paru T- negatif foto toraks positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan" entuk berat bila gambaran foto toraksmemperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses @far adCancedA),dan atau keadaan umum pasien buruk"

    2) T ekstra/paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu7

    • T ekstra paru ringan, misalnya7 T kelen$ar limfe, pleuritis eksudatiCaunilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi, dan kelen$ar adrenal"

    T ekstra/paru berat, misalnya7 meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudatiCa bilateral, T tulang belakang, T usus, T saluran kemih danalat kelamin"

    d. Klasifikasi berdasarkan ri!ayat pengobatan sebelumnya dibagi men"adi beberapatipe pasien yaitu:

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    5/27

    1) &asus baru -dalah pasien yang belum pernah diobati dengan O-T atau sudah pernahmenelan O-T kurang dari satu bulan ( minggu)"

    2) &asus kambuh (Belaps) -dalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,didiagnosis kembali dengan T- positif (apusan atau kultur)"

    5) &asus setelah putus berobat (%efault ) -dalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan T- positif"

    ) &asus setelah gagal (=ailure) -dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali men$adi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan"

    :) &asus indahan (Transfer n) -dalah pasien yang dipindahkan dari 4 & yangmemiliki register T lain untuk melan$utkan pengobatannya"

    6) &asus lain7 -dalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas" %alamkelompok ini termasuk &asus &ronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih T-

    positif setelah selesai pengobatan ulangan"

    . !anifestasi Klinis

    %iagnosa T berdasarkan ge$ala3manifestasi klinis dibagi men$adi 5, diantaranya7

    1. #e"ala respiratorik meliputi:a" atukDe$ala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan" !ula/mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah adakerusakan $aringan"

    b" atuk darah%arah yang dikeluarkan dalam dahak berCariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak/

    bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam $umlah sangat banyak" atuk darak ter$adikarena pecahnya pembuluh darah" erat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya

    pembuluh darah yang pecah"

    c"#esak nafasDe$ala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal/hal yangmenyertai seperti efusi pleura, pneumothoraE, anemia dan lain/lain"

    d" >yeri dada

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    6/27

    >yeri dada pada T paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan" De$ala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena" $. #e"ala sistemik meliputi:a" %emam!erupakan ge$ala yang sering di$umpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demaminfluen+a, hilang timbul dan makin lama makin pan$ang serangannya sedang masa bebasserangan makin pendek"

    b" De$ala sistemik lain 7De$ala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise"Timbulnya ge$ala biasanya gradual dalam beberapa minggu/bulan, akan tetapi penampilan akutdengan batuk, panas, sesak napas *alaupun $arang dapat $uga timbul menyerupai ge$ala

    pneumonia"

    %. #e"ala Tuberkulosis ekstra &aru

    Tergantung pada organ yang terkena, misalnya 7 limfedanitis tuberkulosa" !eningitsistuberkulosa, dan pleuritis tuberkulosa" #e"ala klinis 'emoptoe :&ita harus memastikan bah*a perdarahan dari nasofaring dengan caramembedakan ciri/ciri sebagai berikut 7

    1" atuk daraha" %arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

    b" %arah berbuih bercampur udarac" %arah segar ber*arna merah mudad" %arah bersifat alkalise" -nemia kadang/kadang ter$adif" en+idin test negatiCe

    2" !untah daraha" %arah dimuntahkan dengan rasa mual

    b" %arah bercampur sisa makananc" %arah ber*arna hitam karena bercampur asam lambungd" %arah bersifat asame" -nemia seriang ter$adif" en+idin test positif

    5" Fpistaksisa" %arah menetes dari hidung

    b" atuk pelan kadang keluar

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    7/27

    c" %arah ber*arna merah segar d" %arah bersifat alkalise" -nemia $arang ter$adi

    De$ala/ge$ala tersebut diatas di$umpai pula pada penyakit paru selain T " Oleh sebab itu orangyang datang dengan ge$ala diatas harus dianggap sebagai seorang @suspek tuberkulosisA atautersangka penderita T , dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung"#elain itu, semua kontak penderita T aru T- positif dengan ge$ala sama, harus diperiksadahaknya"

    ". Patofisiologi&etika seorang klien T paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tidak senga$a

    keluarlah droplet nuklei dan $atuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya" -kibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap" !enguapnya droplet bakterike udara dibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkolosis yang terkandungdalam droplet nuklei terbang ke udara" -pabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orangitu berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkolosis" enularan bakteri le*at udara disebutdengan air borne infection " akteri yang terisap akan mele*ati pertahanan mukosilier saluran

    pernapasan dan masuk hingga alCeoli" ada titik lokasi di mana ter$adi implantasi bakteri, bakteriakan menggandakan diri ( multiplying )" akteri tuberkolosis dan fokus ini disebut fokus primer atau lesi primer (fokus Dhon)" Beaksi $uga ter$adi pada $aringan limfe regional, yang bersamadengan fokus primer disebut sebagai kompleks primer" %alam *aktu 5/6 minggu, inang yang

    baru terkena infeksi akan men$adi sensitif terhadap tes tuberkulin atau tes !antouE" akteri menyebar melalui $alan napas menu$u alCeoli lalu berkembang biak dan terlihat

    bertumpuk" erkembangan !" Tuberculosis $uga dapat men$angkau sampai ke area lain dari paru(lobus atas)" asil $uga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain(gin$al, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru (lobus atas)" #elan$utnya sistemkekebalan tubuh memberikan respon dengan melakukan reaksi inflamasi" >eutrofil danmakrofag melakukan aksi fagositosis (menelan bakteri), sementara limfosit spesifik/tuberkulosismenghancurkan (melisiskan) basil dan $aringan normal" Beaksi $aringan ini mengakibatkanterakumulasinya eksudat dalam alCeoli yang menyebabkan bronkopneumonia" nfeksi a*al

    biasanya timbul dalam *aktu 2/10 minggu setelah terpapar bakteri"nteraksi antara !" Tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh pada masa a*al infeksi

    membentuk sebuah massa $aringan baru yang disebut granuloma" Dranuloma terdiri atasgumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti dinding" Dranulomaselan$utnya berubah bentuk men$adi massa $aringan fibrosa" agian tengah dari massa tersebutdisebut ghon tubercle" !ateri yang terdiri dari makrofag dan bakteri men$adi nekrotik yangselan$utnya membentuk materi yang penampakannya seperti ke$u (necroti+ing caseosa)"

    Hal ini akan men$adi kalsifikasi dan akhirnya membentuk $aringan kolagen, kemudian bakteri men$adi nonaktif" #etelah infeksi a*al, $ika respon sistem imun tidak adekuat maka penyakit akan men$adi lebih parah" enyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksi ulangatau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali men$adi aktif" ada kasus ini, ghon tubercle

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    8/27

    mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necroti+ing caseosa di dalam bronkhus" Tuberkelyang ulserasi selan$utnya men$adi sembuh dan membentuk $aringan parut" aru yang terinfeksikemudian meradang, mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia, membentuk tuberkel danseterusnya" neumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya" roses ini ber$alan terus dan

    basil terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel" !akrofag yang mengadakan infiltrasimen$adi lebih pan$ang dan sebagian bersatu 16 membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingioleh limfosit (membutuhkan 10/20 hari)" %aerah yang mengalami nekrosis dan $aringangranulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblas akan menimbulkan respon berbeda,kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel (#melt+er

    are, 2001)"

    #. Ko$%likasienyakit T aru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi,

    diantaranya 7

    1" &omplikasi dini 7 pleuritis, efusi pleura, empiema, faringitis"

    2" &omplikasi lan$ut 7

    • Obstruksi $alan nafas, seperti #O T ( #indrom Obstruksi asca Tubercolosis)

    • &erusakan parenkim berat, seperti #O T atau fibrosis paru, or pulmonal, amiloidosis,karsinoma paru, -B%#"

    !enurut %epkes (2002), komplikasi yang dapat ter$adi pada penderita tuberculosis paru

    stadium lan$ut yaitu 7

    1" Hemoptisi berat ( perdarahan dari saluran nafas ba*ah ) yang dapat mengakibatkkankematian karena shock hipopolemik atau karena tersumbatnya $alan nafas

    2" -telektasis ( paru mengembang kurang sempurna ) atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial

    5" ronkiektasis ( pelebaran bronkus setempat ) dan fibrosis ( pembentukan $aringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru

    " enyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian dan gin$al"

    &. Pe$eriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan sputum (S-P-S)

    emeriksaan sputum penting untuk dilakukan karena dengan pemeriksaan tersebut akanditemukan kuman T-" %i samping itu pemeriksaan sputum $uga dapat memberikaneCaluasi terhadap pengobatan yang sudah diberikan" emeriksaan ini mudah dan murahsehingga dapat diker$akan di lapangan (puskesmas)" Tetapi kadang/kadang tidak mudahuntuk mendapat sputum, terutama pasien yang tidak batuk atau batuk yang non produktif

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    9/27

    %alam hal ini dian$urkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum, pasien dian$urkanminum air sebanyak G 2 liter dan dia$arkan melakukan refleks batuk" %apat $uga denganmemberikan tambahan obat/obat mukolitik eks/pektoran atau dengan inhalasi larutangaram hipertonik selama 20/50 menit" ila masih sulit, sputum dapat diperoieh dengancara bronkos kopi diambil dengan brushing atau bronchial *ashing atau -; (bronchnalCeolar laCage)" T- dari sputum bisa $uga didapat dengan cara bilasan lambung" Hal inisering diker$akan pada anak/anak karena mereka sulit mengeluarkan dahaknya" #putumyang akan diperiksa hendaknya sesegar mungkin" ila sputum sudah didapat" kuman

    T- pun kadang/kadang sulit ditemukan" &uman bant dapat dkcmukan bila bronkusyang terlibat proses penyakit ini terbuka ke luar, sehingga sputum yang mengandungkuman T- mudah ke luar"

    &riteria sputum T- positif adalah bila sekurang/kurangnya ditemukan 5 batang kumanT- pada satu sediaan" %engan kata lain diperlukan :"000 kuman dalam 1 mil sputum

    Hasil pemeriksaan T- (basil tahan asam) (G) di ba*ah mikroskop memerlukan kuranglebih :000 kuman3ml sputum, sedangkan untuk mendapatkan kuman (G) pada biakanyang merupakan diagnosis pasti, dibutuhkan sekitar :0 / 100 kuman3ml sputum" Hasilkultur memerlukan *aktu tidak kurang dan 6 / . minggu dengan angka sensitiCiti 1./50 "

    Reko$en'asi ()O skala IUAT*D +

    1" Tidak ditemuukan T- dalam 100 lapang pandangan 7negatiCe

    2" %itemukan 1/9 T- 7 tulis $umlah kuman

    5" %itemukan 10/99 T- 7 1G

    " %itemukan 1/10 T- dalam 1 lapang pandangan 7 2G

    :" %itemukan I 10 T- dalam 1 lapang pandangan 7 5G

    2. Pemeriksaan tuberculin

    ada anak, u$i tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menun$ukkan

    sedang3pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalamJ#creening T J" Ffektifitas dalam menemukan infeksi T dengan u$i tuberkulinadalah lebih dari 90 "

    enderita anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita T aktif u$i tuberkulin positif 100 , umur 1K2 tahun 92 , 2K tahun '. , K6 tahun ': , dan umur 6K12 tahun :1 "%ari persentase tersebut dapat dilihat bah*a semakin besar usia anak maka hasil u$ituberkulin semakin kurang spesifik" -da beberapa cara melakukan u$i tuberkulin, namun

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    10/27

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    11/27

    kedua lapangan paru" ada saat lesi mulai bersih, terlihat gambaran nodul/nodul halusyang tak terhitung banyaknya dan masing/masing berupa garis/garis ta$am"

    $. Pemeriksaan %aboratorium

    %iagnosis terbaik dari penyakit diperoleh dengan pemeriksaan mikrobiologi melaluiisolasi bakteri" 4ntuk membedakan spesies !ycobacterium antara yang satu dengan yanglainnya harus dilihat sifat koloni, *aktu pertumbuhan, sifat biokimia pada berbagaimedia, perbedaan kepekaan terhadap O-T dan kemoterapeutik, perbedaan kepekaantehadap binatang percobaan, dan percobaan kepekaan kulit terhadap berbagai $enisantigen !ycobacterium" emeriksaan darah yang dapat menun$ang diagnosis T paru*alaupun kurang sensitif adalah pemeriksaan la$u endap darah (;F%)" -danya

    peningkatan ;F% biasanya disebabkan peningkatan imunoglobulin terutama gD dang-"

    ,. Penatalaksanaanenatalaksanaan tuberkulosis antara lain 7

    1 Pencegahan Tuberkulosis Paru

    • emeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap indiCidu yang bergaul erat dengan penderita tuberkulosis paru T- positif" emeriksaan meliputi tes tuberkulin, klinis, danradiologis" ila tes tuberkulin positif, maka pemeriksaan radiologis foto thoraE diulang

    pada 6 dan 12 bulan mendatang" ila masih negatif, diberikan D Caksinasi" ila positif, berarti ter$adi konCersi hasil tes tuberkulin dan diberikan kemoprofilaksis"

    • Mass chest ray , yaitu pemeriksaan massal terhadap kelompok/kelompok populasitertentu misalnya7 karya*an rumah sakit3 uskesmas3balai pengobatan, penghuni rumahtahanan, dan sis*a/sis*i pesantren"

    o 8aksinasi D

    o &emoprofilaksis dengan menggunakan >H : mg3kg selama 6/12 bulandengan tu$uan menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masihsedikit" ndikasi kemoprofilaksis primer atau utama ialah bayi yang menyusu padaibu dengan T- positif, sedangkan kemoprofilaksis sekunder diperlukan bagikelompok berikut7 bayi di ba*ah lima tahun dengan hasil tes tuberkulin positif

    karena resiko timbulnya T milier dan meningitis T , anak dan rema$a di ba*ah20 tahun dengan hasil tes tuberkulin positif yang bergaul erat dengan penderitaT yang menular, indiCidu yang menun$ukkan konCersi hasil tes tuberkulin darinegatif men$adi positif, penderita yang menerima pengobatan steroid atau obatimunosupresif $angka pan$ang, penderita diabetes mellitus"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    12/27

    o &omunikasi, informasi, dan edukasi (& F) tentang penyakit tuberkulosis kepadamasyarakat di tingkat uskesmas maupun di tingkat rumah sakit oleh petugas

    pemerintah maupun petugas ;#! (misalnya erkumpulan emberantasanTuberkulosis aru ndonsia K T )"

    2 Pengobatan Tuberkulosis Paru!ekanisme ker$a obat anti/tuberkulosis (O-T) 7

    1" -ktiCitas bakterisidal, untuk bakteri yang membelah cepat

    2" -ktiCitas sterilisasi, terhadap the pesisters (bakteri semidormant)

    5" -ktiCitas bakteriostatis, obat/obatan yang mempunyai aktiCitas bakteriostatis terhadap bakteri tahan asam"

    engobatan tuberkulosis terbagi men$adi dua fase yaitu

    1. &ase intensi' (2-3 bulan)

    Tu$uan tahapan a*al adalah membunuh kuman yang aktif membelah sebanyak/banyaknya dansecepat/cepatnya dengan obat yang bersifat bakterisidal" #elama fase intensif yang biasanyaterdiri dari obat, ter$adi pengurangan $umlah kuman disertai perbaikan klinis" asien yanginfeksi men$adi noninfeksi dalam *aktu 2 minggu" #ebagian besar pasien dengan sputum T-

    positif akan men$adi negatif dalam *aktu 2 bulan" !enurut The *oint Tuberculosis +ommittee of the ,ritish Thoracic -ociety fase a*al diberikan selama 2 bulan yaitu >H : mg3kg ,

    Bifampisin 10 mg3kg , ira+inamid 5: mg3kg dan Ftambutol 1: mg3kg "

    2. &ase lan utan (4-* bulan).

    #elama fase lan$utan diperlukan lebih sedikit obat, tapi dalam *aktu yang lebih pan$ang"enggunaan obat selama fase a*al dan 2 obat selama fase lan$utan akan mengurangi resiko

    ter$adinya resistensi selektif" !enurut The *oint Tuberculosis +ommittee of the ,ritish Thoracic-ociety fase lan$utan selama bulan dengan >H dan Bifampisin untuk tuberkulosis paru danekstra paru" Ftambutol dapat diberikan pada pasien dengan resistensi terhadap >H"

    ada pasien yang pernah diobati ada resiko ter$adinya resistensi" aduan pengobatan ulang terdiridari : obat untuk fase a*al dan 5 obat untuk fase lan$utan" #elama fase a*al sekurang/kurangnya2 di antara obat yang diberikan haruslah yang masih efektif"

    aduan obat yang digunakan terdiri atas obat utama dan obat tambahan" enis obat utama yangdigunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Bifampisin, sonia+id, ira+inamid,#treptomisin, dan Ftambutol (%epkes B , 200 )"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    13/27

    4ntuk program nasional pemberantasan T paru, WHO mengan$urkan panduan obat sesuaidengan kategori penyakit" &ategori didasarkan pada urutan kebutuhan pengobatan dalam

    program" 4ntuk itu, penderita dibagi dalam empat kategori sebagai berikut7

    1. Kategori ($'/0 23'%/%)

    &ategori adalah kasus baru dengan sputum positif dan penderita dengan keadaan yang beratseperti meningitis, T milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis massif atau bilateral, spondiolitisdengan gangguan neurologis, dan penderita dengan sputum negatif tetapi kelainan parunya luas,T usus, T saluran perkemihan, dan sebagainya" #elama 2 bulan minum obat >H, rifampisin,

    pira+inamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan bulan selan$utnya minum obat >Hdan rifampisin tiga kali dalam seminggu ( tahap lan$utan )"

    $. Kategori ( '/0 24'%/% % )

    &ategori adalah kasus kambuh atau gagal dengan sputum tetap positif"diberikan kepada 7

    1" enderita kambuh

    2" enderita gagal terapi

    5" enderita dengan pengobatan setelah lalai minun obat

    %. Kategori ( $'/023'%/% )

    &ategori adalah kasus sputum negatif tetapi kelainan parunya tidak luas dan kasus T di luar paru selain yang disebut dalam kategori "

    3. Kategori 5 &ategori 8 adalah tuberkulosis kronis" rioritas pengobatan rendah karena kemungkinankeberhasilan rendah sekali" +bat-obatan anti tuberkulostatik

    1. Isonia-i' IN)/ + merupakan obat yang cukup efektif dan berharga murah" #epertirifampisin, >H harus diikutsertakan dalam setiap regimen pengobatan, kecuali bila adakontra/indikasi" Ffek samping yang sering ter$adi adalah neropati perifer yang biasanyater$adi bila ada faktor/faktor yang mempermudah seperti diabetes, alkoholisme, gagalgin$al kronik dan malnutrisi dan H 8" %alam keadaan ini perlu diberikan peridoksin 10mg3hari sebagai profilaksis se$ak a*al pengobatan" Ffek samping lain seperti hepatitisdan psikosis sangat $arang ter$adi"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    14/27

    2. Rifa$%isin + merupakan komponen kunci dalam setiap regimen pengobatan"#ebagaimana halnya >H, rifampisin $uga harus selalu diikutkan kecuali bila ada kontraindikasi" ada dua bulan pertama pengobatan dengan rifampisin, sering ter$adi gangguansementara pada fungsi hati (peningkatan transaminase serum), tetapi biasanya tidak memerlukan penghentian pengobatan" &adang/kadang ter$adi gangguan fungsi hati yangserius yang mengharuskan penggantian obat terutama pada pasien dengan ri*ayat

    penyakit hati" Bifampisin menginduksi en+im/en+im hati sehingga mempercepatmetabolisme obat lain seperti estrogen, kortikosteroid, fenitoin, sulfonilurea, dan anti/koagulan" enting 7 efektiCitas kontrasepsi oral akan berkurang sehingga perlu dipilihcara & yang lain"

    3. P0ra-ina$i' + bersifat bakterisid dan hanya aktif terhadap kuman intrasel yang aktif memlah dan mycrobacterium tuberculosis " Ffek terapinya nyata pada dua atau tiga bulan

    pertama sa$a" Obat ini sangat bermanfaat untuk meningitis T karena penetrasinya kedalam cairan otak" Tidak aktif terhadap Mycrobacterium bovis " Toksifitas hati yang seriuskadang/kadang ter$adi"

    . Eta$ utol + digunakan dalam regimen pengobatan bila diduga ada resistensi" ikaresiko resistensi rendah, obat ini dapat ditinggalkan" 4ntuk pengobatan yang tidak dia*asi, etambutol diberikan dengan dosis 2: mg3kg3hari pada fase a*al dan 1:mg3kg3hari pada fase lan$utan (atau 1: mg3kg3hari selama pengobatan)" ada pengobatanintermiten di ba*ah penga*asan, etambutol diberikan dalam dosis 50 mg3kg 5 kaliseminggu atau : mg3kg 2 kali seminggu" Ffek samping etambutol yang sering ter$adiadalah gangguan penglihatan dengan penurunan Cisual, buta *arna dan penyempitanlapangan pandang" Ffek toksik ini lebih sering bila dosis berlebihan atau bila adagangguan fungsi gin$al" Dangguan a*al penglihatan bersifat sub$ektif? bila hal ini ter$adimaka etambutol harus segera dihentikan" ila segera dihentikan, biasanya fungsi

    penglihatan akan pulih" asien yang tidak bisa mengerti perubahan ini sebaiknya tidak diberi etambutol tetapi obat alternatiCe lainnya" emberian pada anak/anak harusdihindari sampai usia 6 tahun atau lebih, yaitu disaat mereka bisa melaporkan gangguan

    penglihatan" emeriksaan fungsi mata harus dilakukan sebelum pengobatan"

    ". tre%to$isin + saat ini semakin $arang digunakan, kecuali untuk kasusresistensi" Obat ini diberikan 1: mg3kg, maksimal 1 gram perhari" 4ntuk

    berat badan kurang dari :0 kg atau usia lebih dari 0 tahun, diberikan :00/'00 mg3hari"

    4ntuk pengobatan intermiten yang dia*asi, streptomisin diberikan 1 g tiga kali seminggudan diturunkan men$adi ':0 ng tiga kali seminggu bila berat badan kurang dari :0 kg"4ntuk anak diberikan dosis 1:/20 mg3kg3hari atau 1:/20 mg3kg tiga kali seminggu untuk

    pengobatan yang dia*asi" &adar obat dalam plasma harus diukur terutama untuk pasiendengan gangguan fungsi gin$al" Ffek samping akan meningkat setelah dosis kumulatif 100 g, yang hanya boleh dilampaui dalam keadaan yang sangat khusus" Obat/obatsekunder diberikan untuk T yang disebabkan oleh kuman yang resisten atau bila obat

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    15/27

    primer menimbulkan efek samping yang tidak bisa ditoleransi" Termasuk obat sekunder adalah kapreomisin sikloserin makrolid generasi baru (a6itromisin dan klaritromisin)3 kuinolon (siprofloksasin dan ofloksasin) dan protionamid.

    Ta el Pan'uan Pe$ erian O at Anti Tu erkulosis

    O at anti TBesensial

    Aksi Potensi

    Reko$en'asi Dosis$g4kgBB/

    Per 5ariPer $inggu

    36 26

    sonia+id ( >H)Bifampisin (B)

    ira+inamid (N)#treptomisin (#)Ftambutol (F)

    akterisidalakterisidalakterisidalakterisidalakteriostatik

    TinggiTinggiBendahBendahBendah

    :102:1:1:

    10105:1:50

    1:10:01:

    :

    Ko$ inasi 'osis 7o$ ination fi6e' 'ose 7o$ ination /

    %osis tiap hari 7

    • BHNF 7 B (1:0 mg) G H (': mg) G N ( 00 mg) G F (': mg)

    • BHN 7 B (1:0 mg) G H (': mg) G N ( :0 mg)

    • BH 7 B (500 mg) G H (1:0 mg)

    B (1:0 mg) G H (': mg)

    • FH 7 H (1:0 mg) G F ( 00 mg)

    • BHN 7 B (1:0 mg) G H (1:0 mg) G N (:00 mg)

    • BH 7 B (1:0 mg) G H (1:0 mg)

    BAB III

    KENARIO KA U DAN A U)AN KEPERA(ATAN

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    16/27

    1. enario Kasus

    atuk berkelan$utan membuatku tak berdayabu H berusia 26 tahun sedang menunggui suaminya dira*at di ruang isolasi ru$ukan dari

    puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan dan pera*atan lan$utan" &eluhan yang ter$adi

    adalah sudah hampir 1 bulan batuk tidak kun$ung sembuh, batuk berdahak dan kadang/kadang hemaptoe disertai perasaan mual,muntah dan tidak nafsu makan" Hampir setiapmalam temperature tubuh meningkat diatas 5. c" 1 hari sebelum masuk rumah sakit suamiibu H mengalami tachipnoe dan merasa tidak bertenaga serta diaphoresis" &ondisi suamiibu H saat ini terbaring di tempat tidur dengan tubuhnya yang lemah dan kurus" erat

    badan : kg dengan tinggi badan 1'2cm" %okter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan basil tahan asam ( T-) karena berdasarkan hasil pemeriksaan horaE phototerdapat infilftat di seluruh lapang paru" %okter $uga memberikan obat O-T danmenyarankan untuk tidak putus obat"

    2. e8en 9u$%s

    te% 11" Hemaptoe 7 atuk darah2" %iaphoresis 7 &eringat yang berlebihan5" Tachipnoe 7 ernafasan cepat dan dangkal

    " emeriksaan T- 7 emeriksaan sputum:" nfiltrat diseluruh lapang paru 7 ercak putih pada paru6" ThoraE photo 7 emeriksaan dengan menggunakan sinar E pada dada'" Obat O-T 7 Obat anti T

    te% 21" &enapa suami ibu H dira*at di ruang isolasiP2" -pa yang menyebabkan batuk tidak kun$ung sembuhP5" agaimana ter$adinya hemaptoeP

    " &enapa suami ibu H mengalami mual muntah dan tidak nafsu makan P:" &enapa suhu meningkat pada malam hari P6" !engapa sampai ter$adi tachipnoe dan diaphoresisP'" &enapa berat badan $adi menurunP." erapa berat badan ideal suami ibu H P9" agaimana cara pemeriksaan T-P10" &enapa suami ibu H tidak boleh putus obatP11" -pa efek samping O-T P12" agaimana cara pemberian O-T P

    te% 3

    1" &arena banyak infeksi menular 2" -danya mycobacterium tuberculosis5" Hemaptoe ter$adi karena 7

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    17/27

    • nfark paru• Badang mukosa• ecahnya pembuluh darah kapiler • erdarahan capitis tb

    " !ual muntah karena efek dari O-T dan infeksi:" #uhu tubuh meningkat pada malam hari karena kuman bermetabolisme pada malam hari6" Ter$adi tachipnoe dan diaphoresis karena O2 diambil oleh kuman dan ada infiltrate pada

    paru'" menurun karena -supan berkurang,kuman banyak mengambil dari tubuh." b ideal suami ibu H, 1'2/110 Q 62, bb ideal (G) 10 atau (/) 109" ara pemeriksaan T- yaitu dengan menampung dahak

    # 7 #e*aktu 7 agi bangun tidur

    # 7 #etelah sarapan10" Tidak boleh putus obat karena bila putus obat kuman akan resisten dan akan diulang dari

    pertama11" Ffek samping O-T yaitu mual,tidak nafsu makan urine ber*arna kemerahan,bercak

    merah atau gatal pada kulit12" ara pemberian O-T yaitu malam sebelum tidur atau pagi sebelum sarapan"

    :. Asu5an Ke%era;atan

    A. Pengka9ianengka$ian dengan T aru pada klien de*asa, meliputi 7

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    18/27

    a" dentitasdentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya7 nama, umur, agama, pendidikan,

    peker$aan, suku3bangsa, alamat, $enis kelamin, status perka*inan, dan penanggung biaya"

    b" Bi*ayat #akit dan &esehatan

    1" &eluhan utama

    &eluhan yang sering menyebabkan klien dengan T paru meminta pertolongan dari timkesehatan dapat dibagi men$adi dua golongan, yaitu71) &eluhan respiratoris, meliputi7/ atuk, nonproduktif3 produktif atau sputum bercampur darah/ atuk darah, seberapa banyak darah yang keluar atau hanya berupa bloodstreak , berupa

    garis, atau bercak/bercak darah/ #esak napas/ >yeri dada

    Tabrani Bab (199.) mengklasifikasikan batuk darah berdasarkan $umlah darah yang dikeluarkan7/ atuk darah masif, darah yang dikeluarkan lebih dari 600 cc32 $am"/ atuk darah sedang, darah yang dikeluarkan 2:0/600 cc32 $am"/ atuk darah ringan" %arah yang dikeluarkan kurang dari 2:0 cc32 $am"

    2) &eluhan sistematis, meliputi7/ %emam, timbul pada sore atau malam hari mirip demam influen+a, hilang timbul, dan

    semakin lama semakin pan$ang serangannya, sedangkan masa bebas serangan semakin pendek

    / &eluhan sistemis lain7 keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan, dan malaise"

    2" Bi*ayat penyakit saat iniengka$ian ringkas dengan RB#T dapat lebih memudahkan pera*at dalam melengkapi

    pengka$ian" P rovoking ncident 7 apakah ada peristi*a yang men$adi faktor penyebab sesak napas, apakahsesak napas berkurang apabila beristirahatP, uality of &ain 7 seperti apa rasa sesak napas yang dirasakan atau digambarkan klien, apakah rasasesaknya seperti tercekik atau susah dalam melakukan inspirasi atau kesulitan dalam mencari

    posisi yang enak dalam melakukan pernapasanP Region 7 di mana rasa berat dalam melakukan pernapasanP S everity of &ain 7 seberapa $auh rasa sesak yang dirasakan klienPT ime7 berapa lama rasa nyeri berlangsung, kapan, bertambah buruk pada malam hari atau sianghari, apakah ge$ala timbul mendadak, perlahan/lahan atau seketika itu $uga, apakah timbul ge$ala

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    19/27

    secara terus/menerus atau hilang timbul (intermitten), apa yang sedang dilakukan klien saatge$ala timbul, lama timbulnya (durasi), kapan ge$ala tersebut pertama kali timbul (onset)"

    5" Bi*ayat enyakit %ahulu

    engka$ian yang mendukung adalah dengan mengka$i apakah sebelumnya klien pernahmenderita T paru, keluhan batuk lama pada masa kecil, tuberkulosis dari organ lain,

    pembesaran getah bening, dan penyakit lain yang memperberat T paru seperti diabetes mellitus"Tanyakan mengenai obat/obat yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu yang releCan, obat/obat ini meliputi obat O-T dan antitusif" atat adanya efek samping yang ter$ai di masa lalu"&a$i lebih dalam tentang seberapa $auh penurunan berat badan ( ) dalam enam bulan terakhir"

    enurunan pada klien dengan T paru berhubungan erat dengan proses penyembuhan penyakit serta adanya anoreksia dan mual yang sering disebabkan karena meminum O-T"

    " Bi*ayat enyakit &eluarga#ecara patologi T paru tidak diturunkan, tetapi pera*at perlu menanyakan apakah penyakit ini

    pernah dialami oleh anggota keluarga lainnya sebagai faktor predisposisi di dalam rumah"

    :" engka$ian siko/sosio/spiritualengka$ian psikologis klien meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan pera*at untuk

    memperoleh persepsi yang $elas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku klien" era*atmengumpulkan data hasil pemeriksaan a*al klien tentang kapasitas fisik dan intelektual saat ini"%ata ini penting untuk menentukan tingkat perlunya pengka$ian psiko/sosio/spiritual yangseksama" ada kondisi, klien dengan T paru sering mengalami kecemasan bertingkat sesuiaidengan keluhan yang dialaminya"

    6" emeriksaan =isik ( BO# 7 BeCie* of #ystem )emeriksaan fisik pada klien dengan T paru meliputi pemerikasaan fisik umum per system dari

    obserCasi keadaan umum, pemeriksaan tanda/tanda Cital, 1 (breathing), 2 ( lood), 5( rain), ( ladder), : ( o*el), dan 6 ( one) serta pemeriksaan yang focus pada 2 dengan

    pemeriksaan menyeluruh system pernapasan"

    c" &eadaan 4mum dan Tanda/tanda 8ital&eadaan umum pada klien dengan T paru dapat dilakukan secara selintas pandang denganmenilai keadaaan fisik tiap bagian tubuh" #elain itu, perlu di nilai secara umum tentangkesadaran klien yang terdiri atas compos mentis, apatis, somnolen, sopor, soporokoma, ataukoma"Hasil pemeriksaan tanda/tanda Cital pada klien dengan T paru biasanya didapatkan peningkatansuhu tubuh secara signifikan, frekuensi napas meningkat apabila disertai sesak napas, denyutnadi biasanya meningkat seirama dengan peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernapasan, dantekanan darah biasanya sesuai dengan adanya penyulit seperti hipertensi"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    20/27

    B1 Breat5ing/

    emeriksaan fisik pada klien dengan T paru merupakan pemeriksaan fokus yang terdiri atasinspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi"

    nspeksi ,entuk dada dan pergerakan pernapasan " #ekilas pandang klien dengan T paru biasanyatampak kurus sehingga terlihat adanya penurunan proporsi diameter bentuk dada antero/posterior dibandingkan proporsi diameter lateral" -pabila ada penyulit dari T paru seperti adanya efusi

    pleura yang masif, maka terlihat adanya ketidaksimetrian rongga dada, pelebar intercostals space( #) pada sisi yang sakit" T paru yang disertai atelektasis paru membuat bentuk dada men$aditidak simetris, yang membuat penderitanya mengalami penyempitan intercostals space ( #)

    pada sisi yang sakit" ada klien dengan T paru minimal dan tanpa komplikasi, biasanya gerakan pernapasan tidak mengalami perubahan" !eskipun demikian, $ika terdapat komplikasi yangmelibatkan kerusakan luas pada parenkim paru biasanya klien akan terlihat mengalami sesak napas, peningkatan frekuensi napas, dan menggunakan otot bantu napas"

    ,atuk dan sputum " #aat melakukan pengka$ian batuk pada klien dengan T paru, biasanyadidapatkan batuk produktif yang disertai adanya peningkatan produksi secret dan sekresi sputumyang purulen" eriksa $umlah produksi sputum, terutama apabila T paru disertai adanya

    brokhiektasis yang membuat klien akan mengalami peningkatan produksi sputum yang sangat banyak" era*at perlu mengukur $umlah produksi sputum per hari sebagai penun$ang eCaluasiterhadap interCensi kepera*atan yang telah diberikan"

    alpasi#erakan dinding thoraks anterior2ekskrusi pernapasan " T paru tanpa komplikasi pada saatdilakukan palpasi, gerakan dada saat bernapas biasanya normal seimbang antara bagian kanandan kiri" -danya penurunan gerakan dinding pernapasan biasanya ditemukan pada klien T parudengan kerusakan parenkim paru yang luas"#etaran suara (fremitus vokal) " Detaran yang terasa ketika pera*at meletakkan tangannya didada klien saat klien berbicara adalah bunyi yang dibangkitkan oleh pen$alaran dalam laring arahdistal sepan$ang pohon bronchial untuk membuat dinding dada dalam gerakan resonan,teerutama pada bunyi konsonan" &apasitas untuk merasakan bunyi pada dinding dada disebuttaktil fremitus"

    erkusiada klien dengan T paru minimal tanpa komplikasi, biasanya akan didapatkan resonan atau

    sonor pada seluruh lapang paru" ada klien dengan T paru yang disertai komplikasi sepertiefusi pleura akan didapatkan bunyi redup sampai pekak pada sisi yang sesuai banyaknyaakumulasi cairan di rongga pleura" -pabila disertai pneumothoraks, maka didapatkan bunyihiperresonan terutama $ika pneumothoraks Centil yang mendorong posisi paru ke sisi yang sehat"

    -uskultasiada klien dengan T paru didapatkan bunyi napas tambahan (ronkhi) pada sisi yang sakit"enting bagi pera*at pemeriksa untuk mendokumentasikan hasil auskultasi di daerah mana

    didapatkan adanya ronkhi" unyi yang terdengar melalui stetoskop ketika klien berbica disebut

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    21/27

    sebagai resonan Cokal" &lien dengan T paru yang disertai komplikasi seperti efusi pleura dan pneumopthoraks akan didapatkan penurunan resonan Cocal pada sisi yang sakit" B2 Bloo'/

    ada klien dengan T paru pengka$ian yang didapat meliputi7nspeksi 7 nspeksi tentang adanya parut dan keluhan kelemahan fisik"alpasi 7 %enyut nadi perifer melemah"erkusi 7 atas $antung mengalami pergeseran pada T paru dengan efusi pleura masif

    mendorong ke sisi sehat"-uskultasi 7 Tekanan darah biasanya normal" unyi $antung tambahan biasanya tidak didapatkan" B3 Brain/&esadaran biasanya 7o$%os $entis , ditemukan adanya sianosis perifer apabila gangguan perfusi

    $aringan berat" ada pengka$ian ob$ektif, klien tampak dengan meringis, menangis, merintih,meregang, dan menggeliat" #aat dilakukan pengka$ian pada mata, biasanya didapatkan a'an0akeng9ungti8a ane$is pada T paru dengan gangguan fungsi hati" B Bla''er/

    engukuran Colume output urine berhubungan dengan intake cairan" Oleh karena itu, pera*at perlu memonitor adanya oliguria karena hal tersebut merupakan tanda a*al dari syok" &liendiinformasikan agar terbiasa dengan urine yang ber*arna $ingga pekat dan berbau yangmenandakan fungsi gin$al masih normal sebagai ekskresi karena meminum O-T terutamafifampisin" B" Bo;el/&lien biasanya mengalami mual, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan" B# Bone/-ktiCitas sehari/hari berkurang banyak pada klien dengan T paru" De$ala yang muncul antaralain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap, $ad*al olahraga men$adi tak teratur"

    B. Diagnosaeberapa diagnosa yang bisa diangkat 7

    1" ersihan $alan nafas tak efektif, berhubungan dengan sekret kental 3 sekret darah, upaya batuk buruk, dapat ditandai dengan7

    o =rekuensi pernafasan, irama, kedalaman tak normal"o unyi nafas tak normal, ( ronchi, mengi ) stridor"o %ispnoe""

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    22/27

    2" Besiko tinggi infeksi ( penyebaran 3 aktiCitas ulang ) berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan ker$a silia 3 statis sekret, penurunan pertahanan 3 penekanan proses imflamasi, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk menghindari pema$anan patogen"

    5" Dangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (hypertermi)"

    " Besiko regimen terapi berhubungan dengan banyaknya kombinasi obat yang harusdiminum"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    23/27

    Rasionalisasi

    1" osisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan,Centilasi meksimal membuka area atelektasis dan meningkatkan gerakan sekret kedalam

    $alan nafas besar untuk dikeluarkan"

    engeluaran sulit bila sekret sangat tebal ( misalnya ? efek infeksi dan atau tidak adekuathydrasi ) sputum berdarah kental atau darah cerah diakibatkan oleh kerusakan ( kapitasi )

    paru atau luka bronkial, dan dapat memerlukan eCaluasi 3 interCensi lan$ut"

    2" !encegah obstruksi 3 aspirasi, penghisapan dapat diperlukan bila pasien tidak mampumengeluarkan sekret"

    5" enurunan bunyi nafas dapat menun$ukan atelektasis, ronchi, mengi, menun$ukanakumulasi sekret3ketidakmampuan untuk membersihkan $alan nafas yang dapat

    menimbulkan pengguanaan otot aksesori pernafasan dan peningkatan ker$a pernafasan"

    5" Besiko tinggi infeksi ( penyebaran 3 aktiCitas ulang ) berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan ker$a silia 3 statis sekret,

    • Tu$uan $angka pendek 7 !engidentifikasi interCensi untuk mencegah 3 menurunkan resiko penyebaran infeksi"

    • Tu$uan $angka pan$ang 7 !enun$ukan tehnik 3 melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang aman"

    Ren7ana tin'akan.

    1" -n$urkan pasien untuk batuk 3 bersin dan mengeluarkan pada tissue menghindari meludah di tempat umum serta tehnik mencuci tangan yang tepat"

    2" &a$i patologi 3 penyakit ( aktif 3 tak aktif diseminasi infeksi melalui bronchusuntuk membatasi $aringan atau melalui aliran darah 3 sistem limfatik ) dan

    potensial penyebaran melalui droplet udara selama batuk, bersin, meludah,bicara,dll"

    5" dentifikasi orang lain yang beresiko, contoh anggota rumah, anggota, sahabatkarib 3 teman"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    24/27

    Rasionalisasi.

    1" erilaku yng diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi dapat membantumenurunkan rasa terisolir pasien membuang stigma sosial sehubungan dengan

    penyakit menular"

    2" !embantu pasien menyadari 3 menerima perlunya mematuhi program pengobatan untuk mencegah pengaktifan berulang 3 komplikasi" pemahaman begaiman penyakit disebarkan

    kesadaran kemungkinan tranmisi membantu pasien 3 orang terdekat mengambillangkah untuk mencegah infeksi ke orang lain"

    5" Orang K orang yang terpa$an ini perlu program therapy obat untuk mencegah penyebaraninfeksi"

    " Dangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatansuhu tubuh (hypertermi)"

    • Tu$uan $angka pendek 7 !engidentifikasi interCensi untuk menurunkan suhu tubuh"

    • Tu$uan $angka pan$ang 7 !eminimalisir proses peradangan untuk meningkatkankenyamanan"

    Ren7ana tin'akan +

    1" !empertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh dengan pemasangan infus

    2" !onitoring perubahan suhu tubuh

    5" &olaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik guna mengurangi proses peradangan (inflamasi)

    " -n$urkan pada pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang optimal sehinggametabolisme dalam tubuh dapat ber$alan lancar

    Rasionalisasi +

    1" airan dalam tubuh sangat penting guna men$aga homeostasis (keseimbangan) tubuh"-pabila suhu tubuh meningkat maka tubuh akan kehilangan cairan lebih banyak"

    2" #uhu tubuh harus dipantau secara efektif guna mengetahui perkembangan dan kema$uandari pasien"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    25/27

    5" -ntibiotik berperan penting dalam mengatasi proses peradangan (inflamasi)

    " ika metabolisme dalam tubuh ber$alan sempurna maka tingkat kekebalan3 sistem imun bisa mela*an semua benda asing (antigen) yang masuk"

    :" Besiko regimen terapi berhubungan dengan banyaknya kombinasi obat yang harus diminum

    • Tu$uan $angka pendek 7 memperbaiki ge$ala, mengurangi resiko infeksi"

    • Tu$uan $angka pan$ang 7 terapi regimen obat

    Ren7ana tin'akan +

    1" &olaborasi dengan dokter tentang pemberian kombinasi obat"

    2" &a$i dari efek penggunaan regimen terapi"

    5" erikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang ketidakteraturan berobatakan menyebabkan resistensi"

    Rasionalisasi +

    1" engobatan terhadap penyakit T memerlukan kombinasi berbagai obat (obatantituberkulosis3 O-T) yang diberikan selama 6 bulan atau lebih untuk dinyatakansembuh"

    2" Ffek dari penggunaan regimen terapi dapat menyebabkan berbagai komplikasi"

    5" &ombinasi obat yang telah diberikan telah disesuaikan dengan fase T paru" #ehinggaketidakteraturan akan menyebabkan resiko resistensi"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    26/27

    BAB I=

    KE I!PU*AN

    1. KE I!PU*AN

    T paru dapat ter$adi dengan peristi*a sebagai berikut7

    &etika seorang klien T paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak senga$a keluarlahdroplet nuklei dan $atuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya" -kibat terkena sinar matahari atausuhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap" !enguapnya droplet bakteri ke udaradibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkolosis yang terkandung dalamdroplet nuklei terbang ke udara" -pabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu

    berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkolosis"

    2. ARAN

    1" Hendaknya me*aspadai terhadap droplet yang dikeluarkan oleh klien dengan T paru

    karena merupakan media penularan bakteri tuberkulosis

    2" !emeriksakan dengan segera apabila ter$adi tanda/tanda dan ge$ala adanya T paru"

    5" #ebagai pera*at hendaknya mampu memberikan asuhan kepera*atan sesuai denganrencana kepera*atan pada penderita T aru"

  • 8/18/2019 bab 2 askep TB

    27/27