Bab 11

8
1 Bab 11 LANDASAN HISTORIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA MERDEKA: PENDIDIKAN TRADISIONAL. A. ORIENTASI UMUM Pendidikan nasional indonesia merdeka dimulai sejak Indonesia menyatakan kemerdekaannya 17 agustus 1945. Dan merupakan kelanjutan dari cita-cita dan praktek pendidikan dimasa lampau. Dan apabila dilhat dari segi budaya , maka ada tiga tonggak yang mendasari penyelenggaraan pendidikan nasional indonesia merdeka yaitu: 1. Pendidikan tradisional, yakni : penyelenggaraannya dipengaruhi agama-agama besar di dunia. 2. pendidikan kolonial barat, yakni pendidikan di nusan tara yang dilakukan oleh Belanda. 3. Pendidikanan kolonilal Jepang, yakni penyelennggaraan pendidikan di nusantara yang dilakukan oleh militr jepang. B. PENDIDIKAN HINDU- BUDHA 1. Hinduisme dan Budhisme, masuk nusantara pada abad ke-5 dengan jalan damai dan berkembang secara harmonis. Agama hindu dan budha hakekatnya berbeda namu mereka mempunyai motto “Bhineka Tunggal Ika” . Mereka memang agama yang berbeda namun mereka yakin bahwa tuhan itu tunggal. 2. Sistem berguru Dalam agama hindu kehidupan manusia terbagi atas empat masa atau yang disebut catur asrama a. Brahmacharya asrama : tingkatan hidup berguru b. Grihasthasrama: tingkatan hidup berumah tangga. c. Vanaprastha asrama: tingkatan hidup mengasingkan diri d. Samnyasa asrama: tingkatan hidup berkelana

Transcript of Bab 11

Page 1: Bab 11

1

Bab 11

LANDASAN HISTORIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA MERDEKA:

PENDIDIKAN TRADISIONAL.

A. ORIENTASI UMUM

Pendidikan nasional indonesia merdeka dimulai sejak Indonesia menyatakan

kemerdekaannya 17 agustus 1945. Dan merupakan kelanjutan dari cita-cita dan

praktek pendidikan dimasa lampau. Dan apabila dilhat dari segi budaya , maka ada

tiga tonggak yang mendasari penyelenggaraan pendidikan nasional indonesia merdeka

yaitu:

1. Pendidikan tradisional, yakni : penyelenggaraannya dipengaruhi agama-agama

besar di dunia.

2. pendidikan kolonial barat, yakni pendidikan di nusan tara yang dilakukan oleh

Belanda.

3. Pendidikanan kolonilal Jepang, yakni penyelennggaraan pendidikan di nusantara

yang dilakukan oleh militr jepang.

B. PENDIDIKAN HINDU- BUDHA

1. Hinduisme dan Budhisme, masuk nusantara pada abad ke-5 dengan jalan

damai dan berkembang secara harmonis. Agama hindu dan budha hakekatnya

berbeda namu mereka mempunyai motto “Bhineka Tunggal Ika” . Mereka

memang agama yang berbeda namun mereka yakin bahwa tuhan itu tunggal.

2. Sistem berguru

Dalam agama hindu kehidupan manusia terbagi atas empat masa atau yang

disebut catur asrama

a. Brahmacharya asrama : tingkatan hidup berguru

b. Grihasthasrama: tingkatan hidup berumah tangga.

c. Vanaprastha asrama: tingkatan hidup mengasingkan diri

d. Samnyasa asrama: tingkatan hidup berkelana

Page 2: Bab 11

2

Secara etimolgis, Brahmacharya atau Brahmachari berasal dari kata Brahma,

yang berarti ilmu pengetahuan yang suci dan carati yang artinya bergarak.

Dengan demikian Brahmacharya atau Brahmachari adalah bergerak di lapangan

ilmu yang suci, atau mencari ilmu suci.

3. Dharmadyhaksa keagamaan

Pendidikan dilaksanakan dalam rangka penyebaran dan pembinaan agama Hindu

dan Budha. Ada dua Dharmadyahaksa dalam kerajaan majapahit.

a. Dharmadhyaksa ring kacewan. Mengurus hal bersangkutan agama Budha.

b. Dharmadhyaksa ring kasogatan. Mengurus hal yang bersangkutan agama

Siwa.

Hal itu dilakukan untuk menciptakan kerukunan beragama antara agama

Hindu, Budha dan Siwa. Atau yang disebut Tripaksa.

4. Tujuan pendidikan

a. Sama dengan tujuan hidup yang diajarkan oleh agama

b. Ajaran agama Hindu diindonesia mempunyai 3 aspek yaitu:

1. Tatwa, yaitu filsafat

2. Susila, yaitu etika

3. Upacara, yakni pelaksanaan yang berkaitan dengan adat istiadat.

c. Agama Hindu memiliki 5 kepercayaan (panca crada) yaitu

1. Pecaya adanya sang hyang widi ( tuhan yang maha esa)

2. Percaya adanya atma (roh leluhur)

3. Percaya akan karma pala (balasan atas apa yang dilakukan sekarang di

kemudian hari)

4. Percaya adanya samsara (kelahira yang berulang-ulang)

5. Percaya adanya moksa

Page 3: Bab 11

3

Tujuan hidup dalam agama Hindu adalah mncapai moksa dan kesejahteraan umat

manusia. Dengan cara menjalankan yadnya( panca yadnya yaitu:

1. Dewa yadnya,korban suci tulus iklas kehadapan sag hyang widi, degan jalan

mengikuti segala ajaran-ajaran suci dan melakukan kunjungan ke tirthayana

2. Pitra yadnya, korban suci kepada roh leluhur

3. Manusa yadnya, korban suci untuk kesejahteraan umat manusia dengan

menjalankan upacara-upacara.

4. Rsi yadnya, korban suci untuk para rsi dan menjalankan ajarannya

5. Bhuta yadnya, korban suci untuk seluruh makhluk bawahan.

5. Perguruan

a. Peguron keraton

Puri atau keraton dijadikan sebagai tempat berlangsungnya pendidikan.

Pendidikan dilakukan sang raja kapada anak-anaknya atau dengan menunjuk

pendeta „‟bhagawanta‟‟ yang mempunyai keahlian dalam bidang sastra yang

meliputi segala pengetahuan baik.

b. Peguron biasa

Peguron biasa dia adakan di luar istana dan dipimpin oleh seorang yang

berilmu. Para murit disebut cantrik yang tinggal di asrama perguruan.

6. Keluarga

Untuk rakyat biasa dilakuan dalam keluarga masing-masing denagan cara

meneladani orang tua mereka dalam adat istiadat dan pekerjaan.

C. PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL

1. Perkembangan islam di indonesia

Perkembangan pendidikan islam sejalan dengan perkembangan islam di

nusantara, islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 dan besar pada abad ke-

16.dengan berdirinya kerajaan islam di nusantara sepwrti kerajaan samudera pasai

Page 4: Bab 11

4

denagan raja Sultan Malikul Saleh(1285-1297), kerajaan malaka dengan raja

Iskadar Syah (1414) dan di jawa berdiri kerajaan islam pertama yaitu demak.

Serta penyebaran ilam juga sampai sulawesi selatan dengan dibawakan oleh

ulama minangkabau datuk ri bandang. Juga di ternate berkat pengaruh suna giri

agama islam menyebar di seluruh maluku.

2. Penyelenggaraan pendidikan islam tradisional

a. Batasan,pendidikan islam tradisional di nusantara berlangsung selama abad ke-14

masehi atau awal masuknya islam.

b. Tujuan pendidikan islam

Tujuan pendidikan islam sama dengan tujuan hidup islam,yaitu mengabdi kepada

allah,sesuai ajaran yang disampaikan nabi muhamad s.a.w guna mencapai

kebahagiaan dunia dan di akhirat. Isalam mengajarkan keimanan dan ketaqwaan

serta akhlak yaitu dalam bentuk rukun iman dan rukun islam, dan dalam kehidupan

sehari-hari umat islam diwajibkan mempunyai akhlak yang terpuji sesuai yang

dicontohkan nabi muhammad s.a.w.

c. Penyelenggaraan pendidikan

Penyelenggarakan pendidikan islam tradisional di nusantara tidak dilaksanakan

secara terpusat, tetapi banyak diupayakan secara perorangan. Dan penyebaran dan

pembianaan yang terkoordinasi dilaksanakan para wali di jawa.

d. Pendidikan islam tradisional di minangkabau

1. Perkembangan pendidikan islam di minangkabau hingga tahun 1800 dilakukan

secara perorangan. Salah satu ualamanya adalah syech burhanuddin dari

pariaman.

2. Mahmud junus mengambarkan secara garis besar keadaan pendidikan islam di

minangkabau sebelum 1900 adalah sebagai berikut:

II. pengajar kitab

Ilmu tafsir,dll

Ilmu fikih

Page 5: Bab 11

5

Ilmu sharaf/ nahu

I. pengajian Qur‟an

3. Pengajian Quran

a) Pendidikan surau

b) Program belajar: membaca Al-quran,ibadat,keimanan dan akhlak

c) Cara belajar, dengan duduk bersila dihadapan seorang gurumyang juga

bersila, orang perorang belajar mebaca al-quran sesuai kemajuan masing-

masing anak.

d) Lama belajar, lama belajar tidak ditentukan denagan pasti hal ini ditentukan

kemampuan, kerajinan dan kemauan pengajar/pengaji masing-masing.

4. Pengajian kitab

Pendidikan kitab sebagian besar dari mereka telah tamat mengaji al-quran,

progaram belajar adalah mempelajari ilmu sharaf,ilmu nahu,ilmu fiqih,dan ilmu

tafsir. Cara belajarnya yaitu dengan menghafal kata-kata arab kemudian

menerjemahkannya kedalam bahasa melayu atau bahasa daerah.

e. Pendidikan Islam Tradisional Di Pulau Jawa

a) Raden Fattah

Ia adalah bangsawan dari majapahit, santri dari pondok pesantren ampeldenta

surabaya. Ia mendirikan pesantren di Bintara, pada tahun 1476 di Bintara di

bentuk sebuah organisasi Bhayangkare islah (Angkatan Pelopor

Pembangunan) organisasi pendidikan islam pertama dan bertujuan

meningkatkan usaha memajukan pendidikan islam. Dengan programnya yaitu:

a) Tanah Jawa-Madura dibagi menjadi beberapa bagian daerah pendidikan

dan setiap daerah dipimpin seorang Wali dan dibantu Bidal

b) Supaya mudah untuk dipelajari dan diterima masyarakat maka pendidikan

dan ajaran agama islam diajarkan lewat buadaya selagi tidak menyalahi

hukum syara.

Page 6: Bab 11

6

c) Para wali dan para bidal selain pandai harus mampu mejaga budi pekerti

dan harus mampu menjadi suri tauladan bagi masyarakat sekelilingnya.

d) Di Bintara harus segera didirikan masjid Agung sebagai pusat kegiatan

pendidikan agama islam.

b) Wali Sanga ( Wali sembilan)

Penyebaran pendidikan islam Tradisional di Jawa- Madura dikembangkan

oleh para Wali yang dikenal dengan Wali Sanga yang terdiri atas:

a) Sunan Ngampel

Raden Rahmat, mendirikan pondok pesantren ampemdenta surabaya,

merancang berdirinya kerajaan Demak.

b) Sunan Bonang

Raden Maulana Makdum Ibrahim, murid Sunan Ngampel. Pendiri

pondok pesantren di daerah Tuban.

c) Sunan Giri

Raden Paku,mendirikan pondok pesantren di Gersik.

d) Sunan Drajat

Syarifuddin, murid dan putra Sunan Ngampel,menyebarkan Agama

Islam di daerah Sedayu JawaTimur.

e) Sunan Kalijaga

R.M. Said, putra Tumenggung Walaitikta, Bupati Tuban, terkenal

sebagai wali yang berjiwa besar,juga terkenal sebagai mubalig, filosuf.

Daerah operasinya tidak terbatas.

f) Sunan Kudus

Ja’far Sodiq, purta R. Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudug.di

Jipang,Panolan, sebelah utara kota Blora. Ahli dalam bidang ilmu

agam terutama ilmu tauhid,usul,hadist,sastra,mantik dan ilmu fiqih.

Page 7: Bab 11

7

g) Sunan Muria

Raden Umar Said, putra Sunan Kalijaga, pencipta gending Sinom dan

Kinanti. Daerah operasinya ialah didesa-desa yang jauh dari pusat kota.

h) Suanan Gunung Jati

Faletehan, berasal dari pasai (aceh) ia meninggalkan pasai dan belajar

ilmu di mekah kemudian menetap di Jawa , mengabdi kepada kerajaan

Demak pada masa pemeritahan pangeran Trenggono. Kemudian diutus

Demak untuk mengislamkan Jawa Barat.dan menaklukan kerajaan

pajajaran,dan berdirilah kerajaan Islam Banten.seluruh Jawa Barat

berhasil diislamkannya kecuali daerah Baduy.

i) Syech Siti Jenar

Ia mengajarkan ajaran Jumbuhing Kawula Gusti. Karena ajaran ini ia

dijatuhi hukuman mati oleh para wali.

D. PENDIDIKAN KATOLIK DAN PROTESTAN

1. Pendidikan Katolik Di Indonesia

a. Kedatangan Orang Portugis

1) Cita-Cita Membangun Negeri Jajahan

Bangsa Portugis selama abad ke 16 bercita-cita menguasai

perdagangan dan perniagaan di Timur-Barat, dengan cara menemukan

jalan laut menuju daerah Timur dan menguasai bandar dan daerah mata

rantai perdagangan dan perniagaan Timur-barat melalui laut.

2) Albuquerque

Ia bermaksud mendirikan negeri jajahan yang besar dengan jalan

melakukan penaklukan-penaklukan terhadap: goa(india),Malaka 1511

dan di usir 1641 oleh Belanda, Aden berusaha direbut namun tak

berhasil, ormuz di teluk persia 1515,Ternate menjadi pijakan Portugis

di Maluku.

Page 8: Bab 11

8

b. Sekolah Missionaris

1) Franciscus Xaverius

Disamping mencari kejayaan dan kekayaan bangsa portugis datang ke

Timur termasuk juga indonesia untuk menyebarkan agama yang

mereka anut, yaitu agama Katholik.oleh karena itu dalam setiap operasi

perdagangannya selalu menyertakan pendiri-pendiri missionaris, salah

satunya ialah Franciscus Xaverius yang menyebarkan agama katolik di

Halmahera,Ternate dan Ambon.

2) Orde Jesuit

Orde ini didirikan oleh Ignatius Loyola (1491-1556) tujuannya adalah

Ad Majorem Die Glorian (A.M.D.G.) yaitu segala sesuatu untuk

keagungan Tuhan. Untuk mencapai tujuannya itu ada tiga cara,

yaitu:memberi khutbah,memberi pelajaran,pengakuan.

3) Pendirian sekolah katolik

Pada tahun 1536 Antonio Galvano mendirikan sekolah missionaris di

Ternate untuk anak pemuka pribumi, dengan

mengajarkan:Membaca,Menulis,Berhitung dan Agama.

2. Pendidikan Protestan di Indonesia

a. Kedatangan Orang Belanda

1) Berdirinya Kompeni Belanda (VOC)

2) Usaha-usaha Kompeni

Mendirikan Batavia 1619, merebut Malaka dari tangan Portugis

1641,dan melakukan perjanjian-perjanjian dengan raja-raja di berbagai

Nusantara.

b. Pendirian sekolah-sekolah Zending

1) Sikap VOC terhadap Pendidikan

a) Membiarkan terselenggarnya pendidikan Islam Tradisional di

Nusantara

b) Mendukung diselenggarakannya sekolah-sekolah yang bertujuan

menyebarkan Agama kristen.

c) Melakukan Usaha-usaha pendirian sekolah-sekolah selama

kekuasaan VOC.