Bab 11 teori

42
Kelompok 11 Nama kelompok * Safity Aliftia (0211 11 010) * Rahma Alviana Setiawan (0211 11 027) * Rany Riskiana (0211 11 019) Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Transcript of Bab 11 teori

Page 1: Bab 11 teori

Kelompok 11Nama kelompok * Safity Aliftia (0211 11 010)* Rahma Alviana Setiawan (0211 11 027)* Rany Riskiana (0211 11 019)

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 2: Bab 11 teori

Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan Memahami dasar-dasar pembuatan keputusan

dan pemecahan masalah. Mengetahui bagaimana dimulainya konsep

sistem pendukung keputusan (decision support system –DDS)

Mengetahui dasar-dasar pemodelan matematika.

Mengetahui bagaimana cara menggunakan lembar kerja elektronik (spreadsheet) sebagai model matematika.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 3: Bab 11 teori

Mengetahui bagaimana kecerdasan buatan muncul sebagai salah satu aplikasii komputer dan mengetahui area utamanya.

Mengetahui bagaimana empat bagian dasar dari sistem pakar.

Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system –GDSS) dan berbagai lingkungan yang berbeda dimana system ini dapat digunakan.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 4: Bab 11 teori

PENDAHULUANManajer banyak membuat keputusan untuk

mengatasi masalah.Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berfikir seperti model sistem perusahaan umum dan model lingkungan .Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah,manajer melihat sistem secara keseluruhan.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 5: Bab 11 teori

Proses pemecah masalah terdiri atas empat elemen dasar standar informasi.batasan,dan solusi informasi,alternatif.batasan,dan solusi.jika proses ini di ikuti.pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu di capai melalui analisis logis saja.dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.

Masalah memiliki struktur yang beragam.dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram .konsep sistem pendukung pengambilan keputusan (decesion support system-DSS)awalnya ditujukan pada masalah-masalah yang setengah terstuktur.Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan output dari model matematikaSafity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 6: Bab 11 teori

Kemudian ,kapabilitas pemecah masalah kelompok ditambahkan.di ikuti dengan kecerdasan buatan (artifical-intellegence)dan pemrosesan analitis online(on-line anakytical processing-OLAP) Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara,dan penggunaanya disebut simulasi.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 7: Bab 11 teori

Apa yang dimaksud dengan pembuatan keputusan ?

Jika diartikan secara sederhana, SIM (Sistem informasi manajemen) sebenarnya adalah sistem yang ,memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 8: Bab 11 teori

Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan

Disadari bahwa pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa bahaya atau dapat membahayakan perusahaan atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 9: Bab 11 teori

Proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision making) yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah.

Keputusan (decision) di definisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam pemecahan dalam suatu masalah saja.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 10: Bab 11 teori

Fase pemecahan masalah

• Proses pemecahan masalah dengan menggambarkan empat tahapan dari Herbert A. Simon.

1. Aktivitas intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.

2. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan.

3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.

4. Aktivitas pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 11: Bab 11 teori

lKerangka pemecahan masaah

Dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah, yaitu :

1. Model sistem umum perusahaan sebagai kerangka berpikir perusahaan sebagai suatu sistem yang mengidentifikasikan elemen-elemen penting yang harus ada serta aliran data,informasi, dan keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 12: Bab 11 teori

2. Model delapan elemen lingkungan dan penggunaannya di rekomendasikan untuk memahami lingkungan perusahaan dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen dalam bentuk aliran sumber daya.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 13: Bab 11 teori

Pendekatan sistem

• Pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokan kedalam tiga tahap

1. Upaya persiapan.

2. Upaya pendefinisian.

3. Upaya pemecahan.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 14: Bab 11 teori

Pentingnya cara pandang sistem

Cara pandang sistem (system view) yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 15: Bab 11 teori

Cara pandang secara sistem akan :1. Mencegah manajer agar tidak bingungkarena

kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan.

2. Menekankan pentingnya memiliki tujuan baik.3. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi

untuk bekerja sama.4. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan

lingkungannya.5. Menempatankan nilai tinggi pada informasi yang

di dapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 16: Bab 11 teori

Membangun konsep

• Dengan pemahaman mengenai dasar konsep pemecahan masalah ini, kita sekarang dapat menggambarkan bagaimana konsep ini di erapkan ke dalam sistem pendukung keputusan.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 17: Bab 11 teori

Memilih solusi yang terbaik

• Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasikan tiga pendekatan yaitu :

a. Analisisb. Penilaian c. Penawaran

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 18: Bab 11 teori

Permasalahn versus gejala.Gejala (sympton) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali manajer melihat gejala bukan masalah.

Struktur Permasalahana. Masalah terstruktur karena terdiri atas unsur

dan hubungan antara berbagai elemen yang semua dipahami oleh orang yang memecahkan masalah

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 19: Bab 11 teori

b. Masalah tidak terstruktur masalah yang tidak mempunyai elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.

c. Masalah semi struktur masalah yang terdiri dari beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa tidak dapat dipahami

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 20: Bab 11 teori

• Jenis keputusan

Herbert A. Simon juga menemukan metode untuk mengklafikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada kontinium, dengan keputusan yang terprogram pada satu sisi dan keputusan tidak terprogram di sisi lain

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 21: Bab 11 teori

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Dua profesor MIT, G. Anthony Gorry dan Michael S. Scoot-Morton, percaya bahwa sistem informasi yang berfokus pada masalh tertentub yang ditemui manajer tertentu akan memberikan dukungan yang lebih baik. Mereka menggambarkan konsep mereka dalam artikel yang berjudul “A Framework for Management Information System,” yang diterbitkan pada tahun 1971 di Sloan Management Review . Intri dari konsep mereka adalah mengklafikasikan masalah kedalam struktur permasalahan dan tingkat manajemen.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 22: Bab 11 teori

• Istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system – DDS) tetap digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang di desain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu. DDS tidak pernah ditunjukan untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan manajer.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 23: Bab 11 teori

PERMODELAN MATEMATIKA• Ada empat jenis model yaitu:

a. Model Fisik (physical model) merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya.

b. Model naratif (narrative model), yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis.

c. Model Grafis (graphic model) menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis ,simbol, atau bentuk.

d. Model matematis (mathematical model) kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitug EOQ .

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 24: Bab 11 teori

• Penggunaan Modela) Memberikan Pengertian

b) Memfasilitasi Komunikasi

c) Memprediksi Masa Depan

• Kelas Model Matematisa) Model Statis atau Dinamis

b) Model Probabilitas atau Deterministik

c) Model optimisasi atau Suboptimisasi

d) Model Suboptimisasi

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 25: Bab 11 teori

• Simulasia) Skenario istilah skenario (scenario) digunakan

untuk menggambarkan kondisi yang mempengaruhi simulasi.

• Variabel keputusan nilai input yang dimasukan manajer untuk mengukur dampak pada etitas disebut variabel keputusan (decision variable)

• Teknik simulasi model ini menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel keputusan.

• Format Output Simulasi melibatkan berbagai elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output merupakan praktik yang baik.Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 26: Bab 11 teori

• Contoh Pemodelan

Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci para eksekutif ini dapat memyimulasikan dampak dari

Harga produk Jumlah inventasi pabrik yang dibutuhkan untuk

menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk

Jumlah yang akan diinvestasika dalam aktivitas pemasaran,seperti iklan dan penjualan langsung

Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan

Page 27: Bab 11 teori

Kelebihan dan Kelemahan Pemodelan

Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapatkan mamfaat melalui hal-hal berikut:

Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar.Manajer akan selalu mempelajari sesuatu yang baru mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan.

Kecepatan proses simulasi memumhkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam wakyu yang singkat.hanya dalam beberapa menit,kita dapat menyimulasikan beberapa bulan,kuartal,atau taruhan operasional perusahaan.

Page 28: Bab 11 teori

Seperti yang telah dibahas sebbelumnya,model memberikan kemampuan prediksi-pandangan ke masa depan-yang tidak dapat di berikan oleh metode penyediaan informasi lain.

Model tidak semahal upaya uji coba,Proses pemodelan memang mahal jika di lihat daro masa perancangan dan biaya peranti keras dan peranti lunak yang di butuhkan yntuk melakukan sim ulasi,namun biaya ini tidak setinggi biaya yang terjadi ketika keputusan yang buruk diimpementasikan didunia nyata.

Page 29: Bab 11 teori

Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis

akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh entitas

Kemampuan Matematis tingkat tinggi di butuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks,selain itu,kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterorestasikan output dengan baik.

Page 30: Bab 11 teori

pPemodelan Matematika Menggunakan Lembar Kerja Elektonik

tTerobosan tekhnologi yang memungkinkan para pemecah persoalan untuk menyusun model matematika dan tidak sekedar hanya mengendalikan spesialis informasi atau ilmuwan manajemen adalah lembar kerja elktronik.sebelum adanya lembar kerja (spreadsheet),model matematika diprogram dalam bahasa pemograman teknis seperti Fortran atau APL,yang berada di luar kompetensi para pemecah masalah yang tidak memiliki latar belakan komputer.ketika spreadsheet hadir,tampak jelas bahwa teknologi ini akan menjadi alat yang baik untuk membuat model matematika.

Page 31: Bab 11 teori

Konfigurasi Sistem pakar

• Sistem pakar terdiri atas empat bagian utama yaitu :

ANTARMUKA PENGGUNA , pengguna memungkinkan manajer untuk memasukan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem tersebut.intruksi ini menentukan parameter yang mengarahkan sistem pakar dalam proses pemikirannya.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 32: Bab 11 teori

BASIS PENGETAHUAN (knowledge basis) berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta teknik penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan secara logis.istilah domain masalah (problem domain) digunakan untuk menggambarkan area permasalahanan.salah satu teknik untuk menggambarkan pengetahuan yang populer adalah penggunaan aturan Aturan (rule) menentukan apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi .

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 33: Bab 11 teori

MESIN INFERENSI (Inferensi engine)adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu.selama konsultasi,mesin inferensi memeriksa aturan-aturan basis pengetahuan satu demi stu,dan jika persyaratan satu aturan benar,maka suatu tindakan akan di laksanakan.Dalam terminologi sistem pakar,aturan diberhentikan jika tindakan di ambil.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 34: Bab 11 teori

MESIN PENGEMBANGAN Komponen utama yang ke empat adalah mesin pengembangan,yang digunakan untuk membuat sistem pakar.ada 2 pendekatan dasar yang tersedia bahasa pemograman dan kerangka sistem pakar. Kerangka sistem pakar (expert system sheel) adalah prosesor siap paki dan dapat di sesuaikan unbtuk masalah tertentu dengan cara menambah basis pengetahuan yang sesuai.Kini,kebanyakan minat untuk menerapkan sistem pakar ke masalah bisnis melibatkan pengguna kerangka.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 35: Bab 11 teori

Sistem Pendukung pengambilan Keputusan Kelompok

• Telah menjadi fakta umum bahwa para manajer jarang memecahkan masalah sendirian.berbagai komite,tim proyek,dan satuan tugas yang ada di banyak perusahaan merupakan contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah.Menyadari fakta ini,para pengembang sistem telah mengadatasi DSS ke dalam pemecah masalah secara kelompok.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 36: Bab 11 teori

Konsep GDSSSistem pendukung pengambilan keputusan

kelompok(group decesion system GDSS) adalah ‘sistem berbasis komputer yang membantu orang melakukan tugas(atau mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama” Istilah-istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi teknologi informasi ke dalam situasi kelompok.Istilah ini antara lain sistem pendukung kelompok (group support system-GSS),kerja sama berbantuan komputer (komputer-supported cooperative work-CSCW),dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support), dan sistem pertemuan elektronik (electronic meeting system-EMS).Peranti lunak yang digunakan dalam situasi-situasi ini diberi nama groupware.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 37: Bab 11 teori

Bagaimana GDSS Membantu Pemecah Masalah

• Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik.Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan,sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 38: Bab 11 teori

• Ekstra waktu yang di miliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail,sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik atau ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang sebelumnya tampak tidak mungkin.Evaluasi alterntif yang lebih banyak akan meningkatkan kesempatan mendapatkan solusi yang lebih baik.

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 39: Bab 11 teori

LETAK LINGKUNGAN GDDS

GDSS membantu pemecah masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Menujukan empat lokasi GDSS berdasarkan ukuran kelompok dan dimana lokasi para anggota. Pada tiap lokasi,para anggota kelompok dapat bertemu pada saay yang bersamaan,maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron (synchronus exchange).Salah satu contoh adalah pertemuan komite.jika para anggota bertemu pada waktu yang berbeda-beda,maka lokasi ini di sebut pertukaran asinkron (asynvhronus exchange).

Safity Aliftia, Rahma Alviana, Rany Riskiana . Sistem Informasi Manajemen

Page 40: Bab 11 teori

MELETAKAN DDS PADA TEMPATNYA

Telah dilihat bagaimana cakupan dukungan keputusan yang di berikan oleh DSS telah meluas dibandingkan ketika Gorry dan Scott-Morton pertama kali mengutarkan ide untuk mengatasi masalah semistruktur.

Ketika kecerdasan buatan ditambahkan fitur ini benar-benar merubah karakter DSS.perbedaan antara sistem pakar dan DSS dengan cara menjelaskan bahwa ketika seseorang manajer menggunakan DSS,maka ia duduk depan komputer dan berusaha menemukan bagaimana cara menggunakan tampilan informasi untuk menyelesaikan masalah.ketika manajer menggunakan sistem pakar,

Page 41: Bab 11 teori

Manajer duduk didepan komputer,namun seorang konsultan duduk disebelah manajer dan memberi sasaran mengenai bagaimana memecahkan masalah.kecerdasan buatan memungkinkan DSS untuk memberikan tingkatan dukungan keputusan yang semula tidak dibayangkan oleh para visioner DSS.

Page 42: Bab 11 teori

TERIMA KASIH