BAB 11 - unri.ac.id
Transcript of BAB 11 - unri.ac.id
BAB 11
TEORl DASAR
2.1 Defenisi Jig and Fixture '
Jig dan fixture adalati alat pemegang benda kerja selama proses pemesinan
sehingga diperoleh produk yang seragam. Jig adalah alat khusus yang berfungsi
memegang, menahan, atau diletakkan pada benda kerja yang berfungsi untuk
menjaga posisi benda kerja dan membantu/mengarahkan pergerakan pahat. Fixture
adalah alat kliusus yang berfungsi memegang dan menahan benda kerja yang
berfungsi untuk menjaga posisi benda kerja selama proses pemesinan
2.2 Sistem Perkakas Bantu Af /rfw/ar [1]
Untuk dapat memenuhi kebutuhan industri dengan baik maka telah
dikembangkan sistem-sistem perkakas bantu moduler MFS {Moduar Fixture
System). Modular Fixture System harus memenuhi sejumlah kriteria tertentu, antara
lain[3]: . ^ v . • o .
1. Lokasi dari benda kerja yang dipegang harus teliti.
2. Benda kerja harus dipegang dengan aman sehingga tak tergeser oleh gaya-gaya
pemotongan. < , - *.
Kedua kriteria ini akan menjamin ketelitian dan mampu ulang sebuah benda kerja.
Salah satu kriteria tambahan adalah bahwa elemen-elemen modular fixture system
harus dapat dirakit dengan mudah dan cepat, juga harus tersedia elemen dalam
jumlah dan variasi yang cukup besar untuk dapat menangani berbagai variasi benda
kerja.
•
Modular fixture terdiri dari elemen-elemen yang dapat dikelompokkan sebagai
berikut: >
a. Elemen-elemen dasar; merupakan bidang-bidang dasar dari sebuah perkakas bantu
pegang, diatas mana semua elemen penumpu, elemen lokasi dan elemen penimtun
di pasang.
b. Elemen-elemen penumpu; fungsinya adalah sebagai lokator dan/atau menumpu
dari benda kerja terdiri dari blok V, pelat penyiku dan seterusnya.
c. Elemen-elemen pencekam; dalam kelompok ini termasuk semua baut T, batang
engkol, baut & mur untuk cekam engkol dan sebagainya.
d. Elemen-elemen kombinasi; elemen-elemen ini dipakai untuk benda kerja-kerja
dengan bidang miring, pola lubang pada sebuah lingkaran pits dan untuk
memudahkan dan mempercepat pengoperasian perkakas bantu. Elemen-elemen
yang terdiri dari meja indeks, batang sinus, meja miring, cekam sisip dan
sebagainya.
Dalam perancangan modular fixture sangat penting untuk memilih jenis, ukuran dan
jumlah elemen-elemen fixture seperti base (dasar), clamping (pencekam), lokator
(penumpu) dan aksesioris yang diperlukan.
2.1.1 itn\s-\tnis Modular Fixture [2\
Jenis-jenis modular fixture berdasarkan based system terdiri dari:
1. T-Sht-Based System .
Fungsi dari T-Slot-Based System adalah untuk locating, clamping, supporting
dan guiding. Dapat digunakan untuk berbagai proses pemesinan turning, milling,
drilling, boring. Paling banyak digunakan pada proses drilling.
5
Gambar 2.1. T-Slot-Based System
1. Dowel-Pin-Based System
Saat ini digunakan secara luas pada pemesinan NC untuk lot berukuran kecil atau
tunggal.
. ^ 3
Gambar 2.2. Dowel-Pin-Based System
Perbedaan antara T-Slot-Based System dengan Dowel-Pin-Based System
dapat dilihat pada tabel 2.1. -
Tabel 2.1. Perbedaan T-Slot dengan Dowel-Pin-Based System
T-Slot Dowel-Pin
Variasi konfigurasi /a/w/'e Lebih banyak Lebih sedikit
Jumlah komponen fixture yang dibutuhkan Lebih banyak Lebih sedikit
Kekuatan fixturing Lebih rendah Lebih tinggi
Keahlian operator yang dibutuhkan Terampil Cukup
Biaya manufaktur Lebih tinggi Lebih rendah
2.L2 Komponen-komponen Modular Fixture [2]
Komponen-komponen modular fixture terdiri dari plat dasar, lokator, klem, dan
aksesoris fixture.
1. Plat dasar
Plat dasar ini ada beberapa macam diantaranya yaitu :
6
a. Plat dasar slot, b. Plat dasar lubang dan c. Plat dasar magnet.
Gambar 2.3. Plat Dasar Slot
Gambar 2.4. Plat Dasar Lubang
2. Lokator dan suport
Fungsi lokator (alat bantu untuk penopang dan peletakan) adalah untuk :
• Menjamin posisi peletakan benda kerja
• Menjamin kemudahan proses loading dan unloading
• Menjamin kondisi foolproof
Istilah lokator memiliki beberapa makna antara lain yaitu :
• Lokator yang berfungsi untuk menahan beban benda kerja dan menjamin
penopangan yang kaku disebut support (penopang)
• Lxjkator yang berfungsi untuk menghasilkan titik/bidang referensi pada sisi benda
kerja {edge) disebut lokator {locator) atau stopper
Gambar 2.5. Lokator dan Suport
i. Klem ...
Pencekam memiliki dua makna tergantung dari sistem yang ditinjau:
• Umum: bagian peralatan produksi yang berfungsi menahan/memegang benda kerja
(termasuk //^ dan fixture)
• Clamping: bagian Jig/fixture yang berfungsi mencekam benda kerja sehingga posisi
benda kerja tidak berubah selama proses pemesinan
Kondisi yang harus dipenuhi dalam workholding/ pencekaman:
• Cukup kuat untuk memegang benda kerja dan menahan pergeseran benda kerja
• Tidak merusak/mendeformasi benda kerja
• Menjamin loading dan unloading benda kerja dengan cepat
Posisi klem dalam proses pemesinan harus :
• Selalu bersentuhan dengan benda kerja pada posisi yang rigid
• Untuk menghindari defleksi benda kerja harus ditahan menggunakan alat bantu
• Klem harus diletakkan sedemikian sehingga tidak mengganggu pergerakan pahat
• Klem harus diletaJdcan sedemikian sehingga operator dapat bekerja dengan mudah
dan aman
Gaya-gaya pencekaman untuk multi arah gaya pahat:
• Proses drill, bor, reaming
Gaya Tangensial (Ft)
r -Mjl ' 4
(2.1) Ft : Gaya tangensial [N] A;^ : Konstanta gaya spesifik [N/mm2] ft : Pemakanan per mata pahat [mm/mata pahat] fr : Pemakanan per putaran pahat (mm/putaran) d : Diameter pahat (mm)
8
Gaya aksial {Fa) bekerja searah dengan arah peniotongan pahat
.{2.2)
• Proses Milling
Gaya Tangensial (F,)
r. =
<.<) ().()()lA' (i.o.r
y ^1 • r
1, = ) ,11111 .(2.3)
Ft : Gaya tangensial [N] Ks : Konstanta gaya spesifik [N/nim2] Q : Laju pembuangan material [cm3/min] Ks : Konstanta daya spesifik (N/mm2) ar : Lebar pemakanan radial [mm] aa : Kedalaman pemotongan [mm] fr : Laju pemakajian [mm/min] V : Kecepatan potong [m/min] ft : Pemakanan tiap mata pahat [mm] n : Putaran pahat per menit [rpm]
m : Jumlah mata paliat
Jenis-jenis klem ada beberapa macam diantaranya yaitu :
1. Strap Clamp
Ciri-ciri klem antara lain yaitu : -
• Mekanisme kerja seperti tuas/pengimgkit
• Berdasarkan posisi tuas, dibagi ke dalam tiga kelas; kelas pertama, kedua, dan
ketiga
• Gaya yang diterima benda kerja dan gaya yang dibutuhkan sebanding dengan
posisi tuas, karena itu pemilihan posisi tiias menjadi faktor yang sangat penting
• Dapat digerakkan manual maupun secara mekanis
9
Gambar 2.6. Strap Clamp
2. Screw clamp
Klem ini menggunakan bentuk uiir.
Gambar 2.7. Screw Clamp
3. Cam-action clamp
Klem ini menggunakan cam untuk mencekam. J
Gambar 2.8. Cam-action Clamp
4. Wedge clamp {haji/incline plane)
Klemp ini menggabungkan prinsip baji dengan cam.
Gambar 2.9. PFet/ge Clamp
5. Toggle-action clamp
Klem ini memiliki empat aksi/pola pencekaman: hold down, squeeze, pull, dan
straight line.
10
7'.
ilO t IBM Am-MI
*•
GamharlAO. Toggle-action Clamp
6. Power clamping
Dengan klem ini gaya manual diganti dengan mekanis. Tenaga yang digunakan
adalah hydraulic, pneumatic atau air-to-hydraulic booster. Keunggulannya tekanan
dapat dikendalikan dan kecepatan clamping.
^Sf g | f Gambar 2.11. Power Clamping
7. Chuck dan Vise
r
USli t 5
/ tZatOiE
Gambar2.12. C/72 cA dan Fwe
8. Klem non mekanis
Digunakan untuk kondisi yang ekstrem dalam hal ukuran, bentuk, atau
kemungkinan distorsi. Jenis utama adalah magnetic dan vaccum chuck.
n
Gambar 2.13. Klem Non Mekanis
4. Aksesoris fixture
Aksesoris /br/ure ada beberapa macam diantaranya yaitu
1. Baut
2. Mur
^3 c:? \ ^ w W t:?' tz^ V LJ
Gambar 2.14. Jenis-jenis Baut
•ZD O a=D
mi jrii
(o) © © ciD
3. Retaining Rings
Gambar 2.15. Jenis-jenis Mur
a • 1 ^
Gambar 2.16. Retaining Rings
12
4. Pasak (Dowel)
Gambar 2.17. Pasak (Dowel)
5. Jig Pin t—JI—•» tj-i— -J —-- r -
J u I
Gambar 2.18. , % P w
2.2 Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang memiliki gerak utama
berputar yang dihasilkan dari motor penggerak dan diteruskan ke spindel utama
untuk memutar chuck. Fimgsi mesin ini sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda
kerja dengan jalan meiakukan penyayatan atau pemotongan terhadap benda kerja
tersebut dengan menggimakan sebuah pahat, posisi benda keija berputar sesuai
dengan sumbu mesin sedangkan pahat diam (tidak berputar), tetapi hanya bergerak
horizontal (kekiri-kekanan) searah dengan sumbu mesin untuk meiakukan
penyayatan, dapat dilihat pada gambar 2.19. [8]
Gambar 2.19 Mesin bubut (Sumber: Lab. TeLMek Mesin UNRI)
13
Pada mesin bubut ada beberapa macam gerakan utama yang terjadi pada mesin
bubut. Diantaranya adalah sebagai berikut [8]:
1. Gerakan utama (gerakan penyayatan)
Pada gerakan ini pisau perkakas menusuk benda kerja dan mencongkel
serpih. ^ • •
2. Gerakan laju
Gerakan yang melaksanakan kesinambungan penyajian bahan untuk diserpih.
Misalnya jika tidak ada gerakan laju yang mendatangkan bahan untuk
diserpih, maka penyerpihan akan berhenti setelah satu putaran benda kerja
walaupun gerakan utama berlangsung terus.
3. Gerakan penyetelan r
Gerakan yang dilaksanakan sebelum awal penyayatan untuk menempatkan
benda kerja dan perkakas pada posisi yang benar. Laju dan kedalaman
tusukan menentukan besar penampang serpih.
2.2.1 Pekerjaan Membubut [8]
Mesin bubut dapat meiakukan berbagai macam pekerjaan atau benda kerja.
Diantaranya seperti yang terlihat pada gambar 2.21 :
Gambar 2.20 Macam - macam gerakan mesin bubut
14
Gambar 2.21 Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan pada mesin bubut
Keterangan gambar 2.21 : a. Membubut memanjang/lurus 1. Gerakan utama b. Membubut muka atau meratakan 2. Gerakan laju
ujung benda kerja {facing) 3. Gerakan penyetelan c. Membubut tirus d. Membubut alur e. Membubut profil
a. Membubut Lurus
Pada pembubutan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja
sedangkan pada pembubutan yang mendatar pahat menempel pada sisi-sisi
permukaan benda kerja, jika memakai cara pembubutan otomatis pahat dapat
bergerak secara horizontal (maju-mundur) kearah melintang. Pembubutan secara
otomatis dapat diatur kecepatanya sedangkan untuk pekerjaan finishing biasanya
gerakan otomatisnya lebih diperlambat, agar didapat permukaan benda kerja yang
halus. Pada pembuatan tirus ini dipergunakan pahat tirus. Cara pembubutan ini
adalah cara pembubutan yang paling sederhana dalam proses pekerjaan
membubutan.
b. Membubut Muka atau Meratakan Ujimg Benda Kerja
Pembubutan ini dilakukan setelah pembubutan lurus, biasanya pekerjaan ini
dilakukan sebagai finishing untuk meratakan dari ujung benda kerja.
15
2.2.2 Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut
Mesin bubut mempunyai bagian - bagian utama yang sangat penting pada saat
akan meiakukan proses pembubutan. Bagian utama merupakan mesin dasa.r yang
menempel pada mesin bubut dan membantu dalam proses pembubutan. Bagian
utama mesin bubut adalah sebagai berikut * *:
> ••.4 •
Gambar 2.22 Bagian - bagian utama mesin bubut
Keterangan Gambar 2.22: ^ 1. Bed (dudukan) 2. Kepala tetap 3. Kepala lepas 4. Eretan =, . 5. Batang penghantar (support)
2.2.3 Pahat Bubut
Pahat bubut merupakan alat pemotong atau penyayat dan pembentuk benda kerja
pada mesin bubut. Untuk dapat meiakukan proses pembubutan, bahan pahat potong
sangat perlu diperhatikan agar kemampuan potong pahat terhadap benda kerja dapat
berlangsung maksimal. Bentuk pahat potong bermacam-macam, pahat potong dapat
digunakan sesuai dengan jenis pengerjaan yang akan dilakukan. Bentuknya
bermacam - macam sesuai dengan kebutuhanya masing - masing.
16
-7r-i\ -MP
—)
Gambar 2.23 Macam - macam pahat bubut
Keterangan Gambar 2.23: 1. Pahat kikis tekuk kanan 2. Pahat kikit lurus kanan 3. Pahat kikis lurus kiri 4. Pahat kikis samping kanan 5. Pahat pucuk samping kanan 6. Pahat poles pucuk 7. Pahat poles pucuk 8. Piihat poles lebar 9. Pahal bubut samping kanan 10. Pahal bubut samping kiri
11. Pahat 12. Pahat 13. Paliat 14. Pahat 15. Pahat 16. Pahat 17. Pahat 18. Pahat 19. Pahat
alur ulir pucuk pcnggal bubut bentuk bubut dalam sudut dalam kait kait ulir dalam
2.2.4 Perhitungan Mesin Bubut (8)
It
I do d m
Gambar 2.24 Benda kerja
• Kecepatan potong (V)
V =^L:^ (m/w/min) (2.4)
1000 ^ '
• Waktu pemotongan (t)
tc = L t /v f (min ) (2.5)
• Kecepatan Pemakanan (vf)
Vf = f . n (mm/min) (2.6) • Kecepatan penghasilan Geram (Zb)
Z = f . a . v( cmV min) (2.7)
17
• Lebar pemotongan (bb)
bb=a / s in .Kr ( m m )
• kedalani potongan (ab)
.(2.8)
Tabel 2.2 Kecepatan potong untuk pahat HSS (8)
< . . . . V 1. tt: r.- j 1 ? ' "0 .- • : ^ '. • /:»•: I 1 ' ' • : " > 1'. I V ,-*iJ (• 'J . . 1 - ?•• 7 '•' r V t ^ t / : 1 0 !
/ * • : * . ' • .: - 9 r . - : I / , '. •- '7 • ) 1
! I t
i
^ " j • :- i . VTJ : T 1
r6
• r r . , t , I
i : •'•1
\ y 1;. ' . j v.- ' '~. I,- / ' 4,1 v . j 1 • . ; t j . . 1 K ' l I 'i • ' • ' !
•i^! 1 :•
I
: : c. ' • ! 5| t
. •• - V 1 - J -..^ f
i 1 r- ? S [
1 / • • :\ 1 1
. . ; • . . 1 , ' « ! f.
. - I n I i
f - i 1 !• I :• / T . ;-.>"i.r ';:> ; \ ' . f . i i o T. / _
r : 1 ; 1 r
f\~ . I f . r
i.l r . ' ^ .
1 I d I v } ^ • 0 - ? 0 ' l ^ i i " J.5 ? 4 ' • I T • . • I ' / t : ' oc . 1 ' -
" " • v.: j i t Uii • 1 ' .
»i- i i i ip. . i I - ?.'.:> 0 ?Ci T/U *. ."-"1 I ; K . ' . . . 1 . . . . • '. Of 1 / 1:'. • ' . 1 ' t i f . l i ' >• • 1 - b:: 1 > 1 TTi f..i •sr. . 1 111; .i l - . i r i f . i -v.- C- .1.: «,-,
t ' . . . : .4 . . - . M . , ! i • • I lyi'; . V . .. 1 3 0 !
" ' \ r/: 1 •t - T ."iO
1:...-^ 1 . 1
^ " t 11. c C
> j •^-^ 1 .••.i :
• . ' M . . ! ; l.!-.r » 6 0 J HUM I S O
2.3 Mesin Gurdi
Mesin gurdi merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang paling
sederhana, yang digunakan dalam proses produksi dan pekerjaan ruang perkakas.
18
Mesin ini berfungsi untuk membuat lubang dalam sebuah objek dengan menekan
sebuah gurdi dengan gerakan utama berputar. . ; = : J •
Gambar 2.25. Mesin Gurdi {Sumhen Lah. Tek.Mek Mesin UNRI)
Gurdi adalah sebuah pahat potong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau
beberapa tepi potong dan galur yang berhubungan dan berkesinambungan
disepanjang badan gurdi seperti pada gambar 2.26.
Gambar 2.26 Jenis - jenis pisau gurdi
Mesin gurdi mempunyai dua gerakan yaitu:
1. Gerakan utama
Gerakan utama yaitu gerakan berputar (baik searah jarum jam atau berlawanan
arah jarum jam)
19
2. Gerak laju ' . ' • > ' '
Gerak laju yaitu gerakan turunnya mata gurdi mendekati benda kerja dan
selanjunya meiakukan pemakannan.
Gambar 2.27. Gerakan mata gurdi .- (8)
Perhitungan Kerja Pada Mesin Gurdi
Banyaknya pelepasan logain adalah fungsi dari kecepatan potong dan hantaran
mesin. Mutu lubang juga ditentukan oleh kekuatan mesin, ketepatan, dan desain atau
teknik dari penggurdi. Kecepatan potong (Vcg) yang dinyatakan dalajn meter/menit
adalah ukuran dari kecepatan keliling dari penggurdi. Dimana dengan berpedoman
pada kecepatan potong yang diizinkan kita dapat menentukan putaran mesin gurdi
yang akan dipakai, yaitu :
• _ l ,. ,xlOOO n.. TTXD
rpm. .(2.9)
Kecepatan potong tergantung dari kekerasan dari bahan, dimana makin kasar dan
makin keras maka kecepatan potongnya akan semakin rendah. Dimana tingkat
kecepatan potong dari mata gurdi dengan bahan HSS dapat dilihat pada tabel 2.5
untuk berbagai macam bahan yang akan di gurdi.
Tabel 2.3 Tingkat kecepatan potong bahan.
Bahan Kecepatan potong ( m/menit) Baja 35 Aluminium 75 Besi cor 30 Magnesium 90 Kuningan 60
20
Feeding penggurdi dipertimbaiTgkan bila ingin produksi yang lebih cepat, sehingga
umur paliat akan lama pemakaianya. Besamya kelebihan ukuran lubang yang didapat
dari penggurdi dapat dihitung yaitu :
Kelebihan ukuran rata - rata = 0,05 + 0,13 D
Kelebihan ukuran maksimuni = 0,13 + 0,13 D
Kelebihan ukuran minimum = 0,03 + 0,08 D
2.4 Mesin Freis
Dalam mesin freis pada umumnya terdapat tiga kemungkinan pergerakan meja-
longitudinal, menyilang dan vertikal tetapi pada beberapa meja memiliki gerakan
putar. Mesin Freis adalah jenis mesin yang dapat meiakukan banyak tugas mesin
perkakas. Permukaan datar ataupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan
ketelitian yang istimewa. Pemotongan sudut, celah, roda gigi, dapat dilakukan
dengan berbagai jenis alat potong. Pahat gurdi, peluas lubang dan arbor dapat
dipegang dalam soket arbor dengzm melepaskan pemotong dan arbor.
Mesin freis adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dalam proses
kerjanya gerak utamanya yaitu berputar sedangkan benda kerja bergerak kearah
pisau freis. Pada dasamya mesin freis adalah mesin perkakas untuk megerjakan
penyelesaian suatu benda karja dengan mempergunakan pisau freis sebagai
pahat penyayat yang berputar pada spindel, pisau freis dipasang pada sumbu
arbor, jika arbor pada mesin freis berputar maka pisau freis akan ikut berputar
kemudian meiakukan proses penyayatan.
21
Ciambar 2.28 Mesin freis
Dalam penggunaan pisau freis pemotongan berat dapat dilakukan tanpa
banyak merugikan pada peyelesaian atau ketepatannya. Keuntungan mesin freis
ditambali lagi dengan ketersediaan dari pemotong yang sangat beraneka ragam.
Proses turun akan menyebabkan benda kerja tertekan kemeja kerja dan meja
terdorong oleh pahat yang mungkin suatu saat gaya dorong kan melebihi gaya
dorong ulir atau roda gigi pernggerak meja. Apabila sistem kompensasi "
keterlambatan gerak balik" tidak begitu baik maka mengefreis turun dapat
menimbulkan getaran bahkan kerusakan pada benda kerja. Proses freis naik lebih
baik karena alasan diatas sehingga dinamakan cara konvensional. Akan tetapi,
mengefreis naik akan mempercepat keausan pada pahat karena mata potong lebih
banyak bergesekan dengan benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain
itu permukaan benda akan lebih kasar. Mata pahat yang digunakan pada proses
pembuatan modular fixture yaitu Jenis End Mills Cutter dan Jenis Mesin Freis yang
digunakan adalah "ACIERA F3"
Elemen Dasar Proses Freis
Sebelum meiakukan proses freis diketahui elemen dasar atau rumus yang
dipakai pada proses freis. Elemen dasar tersebut diantaranya yaitu:
a. Kecepatan potong
22
: = - Vc = T t d • n m/menit (2.10)
1000
b. Gerak makan
" Fz = V f mm/gigi (2.11)
, Zn
c. Waktu pemotongan
Tc = U m/menit (2.12)
d. Kecepatan penghasil geram ,
Z = V f • a w m/menit (2.13)
1000
e. Kecepatan pemakanan • •
V f = f • 71 mm/menit (2.14)
f Kedalaman potong
a = ( do - dm ) mm (2.15)
2
2.5 Mesin Gerinda
Pekerjaan menggerinda bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan
permukaan benda kerja sehingga rata dan halus. Roda pemotong terdiri dari banyak
butiran kecil yang dilekatkan bersaraa, masing-masing butiran berlaku sebagai
potong miniature. Proses mengerinda mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1. Merupakan metoda yang umum dari pemotongan bahan seperti baja yang
dikeraskan. Suku cadang yang memerlukan permukaan keras pertama kali
dimesinkan untuk memberi bentuk selama logam dalam keadaan dilunakkan,
hanya sejumlah kecil dari kelebihan bahan yang diperlukan untuk operasi
menggerinda. Besamya kelegaan ini tergantung pada ukuran, bentuk dan
kecendrungan suku cadang untuk melengkung selama operasi perlakuan panas.
23
Pcngasahan pahat tangaii pemotong merupakan kegunaan yang penting dalam
proses ini
2. Disebabkan banyaknya mata potong kecil pada roda maka menimbulkan
penyelesaian sangat halus dan memuaskan pada permukaan singgung dan
permukaan bantalan
3. Penggerindaan dapat menyelesaikan pekerjaan sampai ukuran teliti dalam waktu
singkat. Karena hanya sejumlah kecil bahan yang dilepas. maka mesin gerinda
memerlukan pengaturan roda yang halus. Dimungkinkan untuk mempertahankan
pekerjaan sampai ± 0,005 mm dengan mudah
4. Tckanaji pelepasan logam dalam proses ini kecil, sehingga memperbolehkan untuk
menggerinda benda kerja yang mudah pecah dan benda kerja yang eenderung
melenting menjahui perkakas
Mesin gerinda ada beberapa jenis diantaranya:
1. Mesin gerinda tangan, adalah mesin gerinda yang penggunaannya dengan cara
mesin gerinda yang kita pegang, sementara benda kerja diam. Mesin gerinda tangan
ini bisa digunakan pada setiap pengerjaan, seperti memotong, mengasah dan
meratakan permukaan benda kerja. , , , k
2. Mesin gerinda duduk, adalah mesin gerinda yang pemasangaimya dengan cara
diikat dengan baut pada bangku kerja.
3. Mesin gerinda berdiri, adalah mesin gerinda yang terpasang pada kaki yang tinggi.
4. Mesin gerinda vertikal, adalah mesin gerinda yang khusus untuk meratakan
permukaan benda kerja sehingga benda kerja pada permukaannya menjadi halus dan
rata. Masih banyak lagi jenis mesin gerinda yang ada.
24
Gambar 2.29 Mesin Gerinda Tangan (Sumher: Lah. Tek. Mek. Mesin vnri)
Mesin ini digunakan untuk mengasah alat potong mesin perkakas lainnya seperti
1. Mcngasali pahat mesin bubut atau alat potong mesin bubut,
2. Mengasah pahat mesin milling
.1 Mengasah mata gurdi
2.6 Mesin Gergaji
Menggergaji adalah suatu proses pemotongan benda kerja, memotong bahan atau
benda kerja dengan gergaji dapat dilakukan dengan dua jalan yaitu: gergaji tangan
dan kedua gergaji mesin. Mesin gergaji biasanya diatur sedemikian rupa sehingga
sesudah distel, dapat bekerja tanpa diawasi karena mesin akan berhenti sendiri jika
batangan yang akan dipotong sudah selesai digergaji. Sementara gergaji tangan
digunakan untuk menggergaji sudut-sudut dan alur atau pemotongan bahan-bahan
yang tipis.
Mata potong daun gergaji mempunyai bentuk dasar yang sama dengan alat-alat
potong lainnya, yaitu sudut bebas (a), sudut baji (p), sudut tatal (y) dan sudut potong
(6) = sudut bebas (a) + sudut baji (p). Kerapatan mata potong/gigi daun gergaji
diukur dalam satuan O'umlah gigi per inchi) dan dikelompokkan dalam tiga tingkatan,
yaitu kasar, sedang dan haius.
25
Tabel 2.4 Kerapatan mata potong
Tingkat Jumlah gi^ijier inchi Kegunaan Kasar 18 Bahanlunak
Sedang 24 Bahan sedang Halus 32 Bahan keras
Gambar 2.30 Mesin Gergaji Tangan
Gambar 2.31 Gergaji Tangan
26
2.7 Penandann (Marking Out)
Penandaan adalah suatu proses pemindahan dari gambar, bentuk benda atau
petunjuk kepada permukaan benda keija yang berupa titik, garis, huruf, angka atau
tanda khusus lainnya
Macam-macam dari penitik ada dua yaitu:
1. Penitik garis; digunakan untuk memberi tanda pada garis-garis gambar yang telah
0
digores dengan penggores, sudut ujung dari penitik garis ini 60 .
2. Penitik pusat; digunakan untuk memberi tanda pada bagian yang akan dilubangi
atau didriil, sudut ujung penitik pusat ini 90 '
2.8 Ulir dan Peraotongannya
Produksi haul komersial diawali di Amerika Serikat sekitar tahun 1839. Baut
kereta dahulu dibuat dari besi segi empat, diberi kepala pada catok pedal, dibulatkan
dengan palu jalan primitif, dan ulir dalam bangku bubut penguliran. Daleun produksi
baut pada awalnya, pabrik membangun hampir semua mesinnya sendiri. Kemudian,
mesin potong baut (pengulir) yang unggul dapat dipesan dari pabrik yang
mengkhususkan diri dalam jenis mesin tersebut.
Ulir sekrup adalah suatu bukit yang penampangnya seragam, dalam bentuk
heliks, pada permukaan sebuah selinder. Metoda Amerika Serikat untuk penanda ulir
sekrup dalam urutan ukuran nominal (diameter pecahan atau nomor ulir), banyaknya
ulir tiap inci, simbol ulir,dan kelas ulir seperti gambar 2.32. Ukuran nominal adalah
diameter besar dasar. Simbol ulir menunjukan bentuk ulir, seri, dan toleransi.
Sebagai contoh , VA - 20 UNC - 2 A memiliki diameter nominal ' / i in dengan 20 ulir
tiap inci: A dan B berhubungan dengan ulir sebelah luar atau sebelah dalam. Ulir
metric tidak mampu tukar dengan ulir Amerika serikat biasa. Ulir metric ditunjukan
27
dengan huruf M yang diikuti oleh ukuran nominal dan jarak bagi dalam millimeter
yang dipisahkan oleh tanda X, atau M6 x 0,75 - 5g6g. bagian terakhir dari
penunjukan menunjukan toleransi. Untuk seri yang kasar, maka penunjukan jarak
bagi dan toleransi diabaikan, misalnya M6.
Rumus ulir Metric
• .lumlah ulir (z) = H/P (2.16)
• Tinggi profil ulir (h) = d - d 1 (2.17)
• tekanan kontak yang terjadi :
^ = (2-18)
• tcgangan geser yang terjadi: ' " ' ' "
W TTxa^xkx pxz
Untuk menetukan tegangan nonnal yang terjadi
Tcsr = 0,65 X 0-,.„
(2.20) izin
V
Untuk memberi keamanan pada baut yang direncanakan, maka diberi factor
keamanan Sf = 1,5 karena baja yang digunakan menerima beban dinamik maka
dapat ditentukan kekuatan luiuh sebesar : ^ -
5 i Sf
CT^ = a,^,„x?.L (2.21) ,
kekuatan tarik dapat ditentukan dengan persamaan :
(Ty w 0,6 xcr,
28
(2.22)
Gambar 2.32 Ulir Bentuk Nasional Amerika
Jarak bagi dinyatakan oleh peeahan dengan 1 sebagi pembilang dan banyaknya
ulir tiap inci sebagai penyebut. Sebuah sekrup yang memiliki 16 ulir tunggal tiap
incinya berarti jarak baginya 1/16. perlu diingat bahwa hanya pada sekrup berulir
tunggal yang jarak baginya sama dengan jarak pengarahnya. Dalam SI, jarak bagi
adalah jarak millimeter antara titik yang sesuai pada profil yang berurutan, diukur
sejajar dengan sumbunya.
Pengarah adalah besamya kemajuan sekrup secara aksial dalam satu putaran.
Pada sekrup berulir ganda maka pengarahan adalah dua kali jarak bagi pada sekrup
berulir tripel maka pengarahan adalah tiga kali jarak bagi dan seterusnya. Ulir sekrup
pada prinsipnya digunakan pada pengikat {fastener) misalnya seperti baut mesin,
baut tungku {stove) dan sekrup. Ulir dari jenis ini disainnya sederhana dan mudah
dibuat. Bentuk yang biasa adalah V meskipun terdapat beberapa variasi sedikit.
Penggunaan lain ulir sekrup adalah untuk meneruskan daya seperti ditunjukan
oleh kegunaan mekanis yang diperoleh dalam dongkrak sekrup biasa. UUir juga
meneruskan gerak, seperti misalnya ulir pengarah pada bangku bubut. Akhimya, ulir
sekrup juga digunakan untuk alat ukur seperti micrometer. Bentuk dari pembuatan
ulir dipengaruhi secara wajar oleh fungsi yang harus dipenuhinya.
29