BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

26
Batuan Beku 105 BAB V Batuan Beku 5.1 Pendahuluan Batu adalah zat alami, agregat padat dari satu atau lebih mineral atau mineraloid. Misalnya, granit dan batu banyak ditemukan di permukaan, adalah kombinasi mineral kuarsa, feldspar dan biotit. Lapisan padat luar Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Batu telah digunakan oleh umat manusia sepanjang sejarah. Mineral dan logam yang ditemukan di bebatuan sangat penting bagi peradaban manusia. Tiga kelompok utama batuan telah didefinisikan yaitu: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Studi ilmiah tentang batuan disebut petrologi, yang merupakan komponen esensial geologi. Pada tingkat yang lebih terperinci, batuan terdiri dari butiran mineral, yang pada gilirannya merupakan padatan homogen yang terbentuk dari senyawa kimia yang diatur secara teratur. Mineral agregat yang membentuk batu disatukan oleh ikatan kimia. Jenis dan kelimpahan mineral di dalam batuan ditentukan oleh cara terbentuk batuan. Banyak batuan mengandung silika (SiO2); senyawa silikon dan oksigen yang membentuk 74,3% kerak bumi. Bahan ini membentuk kristal dengan senyawa lain di dalam batuan. Proporsi silika dalam batuan dan mineral merupakan faktor utama dalam menentukan nama dan sifatnya. Batuan secara geologis diklasifikasikan menurut karakteristik seperti komposisi mineral dan kimia, permeabilitas, tekstur partikel penyusun, dan ukuran partikel. Sifat fisik ini adalah hasil akhir dari proses yang membentuk batuan. Seiring Gambar 5.1. Salah satu jenis batuan beku yang dihasilkan dari pendinginan magma yang sangat cepat

Transcript of BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Page 1: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

105

BAB V

Batuan Beku

5.1 PendahuluanBatu adalah zat alami, agregat padat dari satu atau lebihmineral atau mineraloid. Misalnya, granit dan batu banyakditemukan di permukaan, adalah kombinasi mineral kuarsa,feldspar dan biotit. Lapisan padat luar Bumi, litosfer, terbuatdari batu.Batu telah digunakan oleh umat manusia sepanjang sejarah.Mineral dan logam yang ditemukan di bebatuan sangat pentingbagi peradaban manusia. Tiga kelompok utama batuan telahdidefinisikan yaitu: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Studiilmiah tentang batuan disebut petrologi, yang merupakankomponen esensial geologi.Pada tingkat yang lebih terperinci, batuan terdiri dari butiranmineral, yang pada gilirannya merupakan padatan homogenyang terbentuk dari senyawa kimia yang diatur secara teratur.Mineral agregat yang membentuk batu disatukan oleh ikatankimia. Jenis dan kelimpahan mineral di dalam batuanditentukan oleh cara terbentuk batuan. Banyak batuanmengandung silika (SiO2); senyawa silikon dan oksigen yangmembentuk 74,3% kerak bumi. Bahan ini membentuk kristaldengan senyawa lain di dalam batuan. Proporsi silika dalambatuan dan mineral merupakan faktor utama dalammenentukan nama dan sifatnya.Batuan secara geologis diklasifikasikan menurut karakteristikseperti komposisi mineral dan kimia, permeabilitas, teksturpartikel penyusun, dan ukuran partikel. Sifat fisik ini adalahhasil akhir dari proses yang membentuk batuan. Seiring

Gambar 5.1. Salah satu jenisbatuan beku yang dihasilkandari pendinginan magma yangsangat cepat

Page 2: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

106

berjalannya waktu, batuan dapat berubah dari satu jenis kejenis lainnya, seperti yang dijelaskan oleh model geologi yangdisebut siklus batuan. Peristiwa ini menghasilkan tiga kelasumum batuan: batuan beku, sedimen, dan metamorf.Tiga kelas batuan tersebut terbagi menjadi banyak kelompok.Namun, tidak ada batas yang tegas sebagai pemisahnya. Dengankenaikan atau penurunan proporsi mineral penyusunnya,mereka melewati setiap gradasi satu sama lain, struktur khasdari satu jenis batuan mungkin sering dilacak secara bertahapbergabung dengan yang lain.Batuan beku (atau igneus rock, berasal dari kata latin ignis yangberarti api), atau batuan magmatic (Gambar 5.1), adalah satudari tiga jenis batuan utama, yang lainnya bersifat sedimen danmetamorf. Batuan beku terbentuk melalui pendinginan danpemadatan magma atau lava. Magma dapat berasal dari lelehanparsial batuan yang ada baik di dalam mantel atau kerak bumi.Biasanya, peleburan disebabkan oleh satu atau lebih dari tigaproses berikut: kenaikan suhu, penurunan tekanan, atauperubahan komposisi. Pemadatan menjadi batuan dapat terjadidi bawah permukaan (intrusif) atau di permukaan sebagaibatuan ekstrusif. Batuan beku dapat terbentuk dengankristalisasi untuk membentuk granular, batuan kristal, atautanpa kristalisasi.Batuan beku dan metamorf membentuk 90-95% kerak bumi.Batuan beku membentuk sekitar 15% permukaan tanah bumisaat ini. Sebagian besar kerak samudera bumi terbuat daribatuan beku.Batuan beku juga penting secara geologis karena: mineral dankimia globalnya memberi informasi tentang komposisi mantel,dari mana beberapa batuan beku diekstraksi, dan kondisi suhudan tekanan yang memungkinkan ekstraksi ini, dan atau batuanlain yang sudah ada yang meleleh. Usia absolut batuan bekudapat diperoleh dari berbagai bentuk penanggalan radiometrikdan dengan demikian dapat dibandingkan dengan strata geologi

Page 3: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

107

yang berdekatan, yang memungkinkan rangkaian kejadianwaktu.Ciri khas batuan beku biasanya memberikan informasikarakteristik lingkungan tektonik tertentu, memungkinkanrekonstruksi tektonik.Dalam beberapa keadaan khusus, batuan beku menjadi tuanrumah deposit mineral penting (bijih): misalnya, tungsten,timah, dan uranium umumnya terkait dengan granit dan diorit,sedangkan bijih kromium dan platina umumnya terkait dengangabbros.Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang batuan beku, akandibahas terlebih dahulu magma yang merupakan sumberbatuan beku.5.2 MagmaMagma (dari bahasa Yunani Kuno μάγμα (mágma) yang berarti"ungu tebal") adalah campuran batuan yang mencair, volatildan padatan yang ditemukan di bawah permukaan Bumi, dandiperkirakan ada di planet terestrial lainnya, dan beberapasatelit alami. Selain batuan yang mencair, magma jugamengandung kristal tersuspensi, gas terlarut dan kadang-kadang gelembung gas. Magma sering berkumpul di dapurmagma yang bisa memberi sumber magma pada gunung berapi.Magma mampu ekstrusi ke permukaan sebagai lahar, danpelepasan peledak sebagai tephra, atau batuan terfragmentasi,untuk membentuk batuan piroklastik.Komposisi MagmaSecara karakteristik komposisi magma, magma dibedakanmenjadi tiga macam:Magma Basaltic (atau Mafic), kandungannya SiO2 45-55%, danmengandung banyak Fe, Mg, Ca, dan rendah kandungan K, Na

Page 4: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

108

Magma Andesitik (atau Intermediate), SiO2 55-65%, kandunganFe, Mg, Ca, Na, K menengahMagma Rhyolitik (atau Felsic), SiO2 65-75%, rendah kandunganFe, Mg, Ca, dan tinggi kandungan K, NaSuhu MagmaMagma memiliki suhu tinggi yang paling banyak berada padakisaran 700 ° C sampai 1300 ° C. Apa yang bisa menyebabkanbatuan meleleh? Tentusaja suhu, namun ada factor lain yangmenentukan tingkat lelehan batuan, yaitu tekanan dankandungan air.Suhu magma sulit diukur, namun pengukuran di laboratoriumdan pengamatan lapangan yang terbatas menunjukkan bahwasuhu letusan berbagai magma adalah sebagai berikut:Magma Basaltik suhunya 1000 sampai 12000CMagma Andesitik - 800 sampai 10000CMagma Rhyolitik - 650 sampai 8000C.Kandungan Gas MagmaSemua magma mengandung gas yang dilarutkan dalam cairan,namun gas tersebut membentuk fasa uap terpisah saat tekananberkurang saat magma naik ke permukaan bumi. Ini sepertimembuka botol minuman bersoda secara pelan pelan, ketikabotol dibuka, maka gas akan menyebabkan seolah olah sepertiletusan.Komposisi gas dalam magma adalah:Sebagian besar H2O (uap air) dan beberapa CO2 (karbondioksida)Sejumlah kecil gas Sulfur, Klorin, dan Fluorin

Page 5: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

109

Jumlah gas dalam magma juga terkait dengan komposisi kimiamagma. Magma Ryolitik biasanya memiliki kandungan gas yanglebih tinggi daripada magma Basaltik.Viskositas MagmaMagma basaltik cenderung cukup cair (viskositas rendah),namun viskositasnya masih 10.000 sampai 100.000 kali lebihkental dibanding air.Magma rhyolitic cenderung memiliki viskositas lebih tinggi,berkisar antara 1 juta sampai 100 juta kali lebih kental daripada air. (Perhatikan bahwa magma seperti padatan, meskitampak padat memiliki viskositas, tapi sangat tinggi, diukurdengan triliunan waktu viskositas air).Viskositas merupakan properti penting dalam menentukanperilaku erupsi magma.Tabel 5.1 Ringkasan karakter fisika dan kimia magma

Magma Komposisi Kimia Suhu Viscositas KandunganGasBasaltic 45-55 SiO2 %, highin Fe, Mg, Ca, low inK, Na 1000 - 1200 oC Rendah RendahAndesitic 55-65 SiO2 %,intermediate in Fe,Mg, Ca, Na, K 800 - 1000 oC Sedang SedangRhyolitic 65-75 SiO2 %, lowin Fe, Mg, Ca, highin K, Na. 650 - 800 oC Tinggi Tinggi

Asal Magma BasalticBanyak bukti menunjukkan bahwa magma basaltik dihasilkandari pencairan lapisan parsial mantel bumi.

Page 6: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

110

Batuan Basal membentuk sebagian besar kerak samudra danhanya mantel yang mendasari kerak bumi. Basal mengandungmineral seperti olivin, piroksen dan plagioklas, tidak ada yangmengandung air. Magma basaltik meletus tanpa adanyaledakan, ini menunjukkan kandungan gas rendah karena kadarairnya rendah. Magma basaltic ditemukan terutama pada zonapemekaran lantai samudra (Gambar 5.2)

Gambar 5.2. Zona pemekaran lantai samudera dimana magmabasaltic sering dijumpaiAsal Magma AndesitikMagma Andesit keluar dan meletus di daerah-daerah di ataszona subduksi. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antaraproduksi magma andesitik dan subduksi (Gambar 5.3). MagmaAndesitik memiliki jumlah gas dalam jumlah sedang. Terkadangmenghasilkan letusan.

Page 7: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

111

Gambar 5.3. Zona subduksi merupakan sumber utama magmaAndesitikAsal Magma RhyolitikSebagian besar magma rhyolitik muncul akibat pencairan basahkerak benua. Bukti untuk ini adalah: Kebanyakan rhyolitikditemukan di daerah kerak benua (Gambar 5.4). Ketikasebagian besar magma rhyolitik meletus dari gunung berapi,hal itu menghasilkan ledakan sangat dahsat. Riolitis padat

Page 8: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

112

mengandung kuarsa, feldspar, hornblende, biotite, danmuskovit. Mineral terakhir mengandung air, menunjukkankadar air tinggi.

Gambar 5.4. Celah pada daratan merupan sumber magmaRyolitikSetiap jenis magma terbentuk di daerah tertentu, Gambar 5.5adalah kesimpulan zona sumber magma:Magma basaltik ditemukan di celah pergeseran lempeng dantitik panasMagma Andesitik ditemukan pada batas subduksiMagma Rhyolitik ditemukan di hot spot kontinental.

Gambar 5.5. Kondisi ideal sumber magma Basaltic, Andesitik dan Ryolitik

Page 9: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

113

5.3. Bagaimana Magma Mencair Dalam BumiUntuk mineral murni, ada dua kasus lelehan secara umum(Gambar 5.6 dua yang atas):Jika mineral tidak mengandung air (H2O) atau karbon dioksida(CO2) disebut lelehan kering (Dry Melting)Jika air atau karbon dioksida ada di mineral disebut pelelehanbasah (Wet Melting)Untuk batuan kering, suhu yang dibutuhkan untuk memulaipencairan menjadi lebih tinggi saat tekanan meningkat.Tekanan tinggi menahan atom lebih dekat dan membutuhkanenergi panas yang lebih besar untuk bergetar, melemahkan danmelepaskan ikatan.Karena alasan inilah mantelnya masih kokohdaripada cairan, meski suhu tinggi (mantelnya lebih panas daripada lava yang kita lihat di permukaan bumi).Jika air hadir di bebatuan, bahkan dalam jumlah kecil, suhu dimana batu akan meleleh akan diturunkan dengan cukup. Sifatdipol dari molekul air melemahkan ikatan mineral, yangmemungkinkan suhu rendah bergetar dan melepaskan ikatan.Akibatnya, mineral hidrous, yaitu yang mengandung (OH) dalamstrukturnya, meleleh pada suhu yang lebih rendah.Untuk campuran mineral, ada dua kasus umum (Gambar 5.6 duayang dibawah)Peleburan batuan kering (tidak ada air atau dioksidasi karbon)mirip dengan pencairan mineral kering, suhu leleh meningkatdengan meningkatnya tekanan. Peleburan batuan basah miripdengan pencairan mineral basahGambar 5.6. Hubungan suhudan tekanan atau kedalamandengan lelehan Kering danlelehan basah untuk mineralmurni dan campuran

Page 10: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

114

5.4. Hotspot Kepulauan HawaiHotspot Hawaii adalah hotspot vulkanik yang terletak di dekatKepulauan Hawaii yang terkenal, di Samudra Pasifik utara. Salahsatu hotspot yang paling terkenal dan banyak dipelajari didunia, keluarnya magma dari mantel dikepulauan Hawaiisehingga terjadi rantai kepualauan, sebuah rangkaian gunungberapi yang panjangnya lebih dari 5.800 kilometer. Empat darigunung berapi ini aktif, dua sedang nonaktif, dan lebih dari 123sudah mati, dan juga banyak yang di bawah gelombang oleherosi sebagai gunung es dan atol. Rantai ipegunungan ini meluasdari selatan pulau Hawai'i sampai ke ujung Palung Aleutian,dekat tepi timur Rusia. Sementara kebanyakan gunung berapidiciptakan oleh aktivitas geologi pada batas lempeng tektonik,hotspot Hawaii terletak jauh dari batas lempeng. Teori hotspotklasik, yang pertama kali diajukan pada tahun 1963 oleh JohnTuzo Wilson, mengusulkan bahwa mantel mantel tunggal yangtetap membangun gunung berapi yang kemudian terputus darisumber mereka dan perpindahan Pelat Pasifik, menjadi semakintidak aktif dan akhirnya terkikis di bawah permukaan lautjutaan tahun (Gambar 5.7). Orang-orang Hawaii kuno adalahorang pertama yang mengenali bertambahnya usia dan kondisicuaca gunung berapi di utara saat mereka maju dalam ekspedisimemancing di sepanjang pulau-pulau. Keadaan yang mudahmenguap dari gunung berapi Hawaii dan pertempuran konstanmereka dengan laut merupakan elemen utama dalam mitologiHawaii, yang terkandung dalam Pele, dewa gunung berapi.Setelah kedatangan orang Eropa di pulau itu, pada tahun 1880-1881 James Dwight Dana mengarahkan studi geologi formalpertama dari gunung berapi hotspot tersebut, yangmengkonfirmasi hubungan yang telah lama diamati olehpenduduk asli. 1912 menandai berdirinya ObservatoriumVolcano Hawaii oleh ahli volkanologi Thomas Jaggar, yangmemulai pengamatan ilmiah terus menerus terhadap pulau-pulau tersebut. Pada tahun 1970an, sebuah proyek pemetaandimulai untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentanggeologi kompleks dasar laut Hawaii.

Page 11: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

115

Gmbar 5.7. Hotspot dibawah kepulauan hawai yang membentuk serangkaian kepulauangunung api yang sudah tidak active.

Gambar 5.8. Mineral Plagioklas,Quartz, Feldspar, Biotite, Olivine

Page 12: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

116

Hotspot telah dicitrakan secara tomografi, menunjukkan bahwaukurannya mencapai 500 sampai 600 km dan kedalamannyamencapai 2.000 km, dan penelitian berbasis olivin dan garnettelah menunjukkan ruang magmanya sekitar 1.500 ° C. Selamasetidaknya 85 juta tahun aktivitasnya, hotspot tersebutmenghasilkan batuan sekitar 750.000 km3.5.5. Mineral Utama Pada Batuan BekuPlagioclasePlagioklas adalah mineral yang paling umum pada batuan beku.Kebanyakan plagioklas tampak putih membeku sampai putihabu-abu (Gambar 5.8). Tapi pada Gabbro bisa menjadi abu-abugelap sampai abu-abu biru.Quartz. Seringkali abubu muda sampai abu-abu gelap danmemiliki bentuk yang agak amorf (Gambar 5.8).K-Feldspar. Sayangnya, semua K-Feldspar tidak berwarnamerah muda, kadang putih. Plagioklas memiliki pola strip, K-feldspar tidak (Gambar 5.8).Sayangnya, Amphibole, Biotite (Gambar 5.8) dan Pyroxenememiliki warna yang sama, untuk membedakan mineral, harusdiuji di laboratorium.Olivine (Gambar 5.8) terjadi sebagai kristal kecil berwarna hijaumuda dan tidak memiliki bentuk sirip. Tekstur olivin padabatuan beku sering seperti bergula.5.6. Tekstur Batuan BekuTekstur batuan beku termasuk tekstur batuan yang mudahdikenali dan terjadi pada batuan beku bedasarkan tingkat besarkecilnya butiran penyusun batuan beku tersebut. Teksturbatuan beku digunakan oleh ahli geologi dalam menentukan

Page 13: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

117

cara asal magma batuan beku dan lokasi batuan beku tersebutmembeku dan juga digunakan dalam klasifikasi batuan. Adaenam jenis tekstur utama; gelas, aphanitic, phaneritic, porfiritik,dan piroklastik (Gambar 5.9; 5.10).Tekstur kaca (Glassy)Batu batuan bertekstur kaca tidak berkristal (batu tidakmengandung butiran mineral). Diproduksi dengan pendinginanyang sangat cepat. Mineral tidak punya waktu dan kesempatanuntuk mengatur diri mereka untuk mengkristal (Gambar 5.9;5.10).Tekstur AphanitikWaktu untuk pendinginan lebih lambat daripada tekstur kaca.Mineral memiliki waktu dan kesempatan untuk mengatur dirimereka untuk mengkristal. Banyak kristal felsdpar dan kuarsadapat dilihat di bawah mikroskop. Tekstur aphanitik dihasilkandari pendinginan yang cepat. Semua butir berukuran kurangdari 1/4 mm. Mungkin ada kristal besar yang lebih besar, tapijika kristal yang lebih besar tidak mencapai lebih dari sekitar5% atau 10% volume batuan, teksturnya mungkin masihdianggap aphanitik (Gambar 5.9; 5.10).Tekstur PhaneriticPhaneritic (Yunani phaneros = terlihat). Mineral memilikibanyak waktu untuk mengatur diri mereka untuk membuatstruktur Kristal. Memiliki ukuran kristal yang besar untukdilihat dengan mata tanpa bantuan. Ini menunjukkan tingkatpendinginan magma sangat lambat. Ukuran rata-rata butirankristal kurang lebih seragam dan ukuran butiran rata-rataberada dalam kisaran, 1/4 mm sampai 3 cm. Misalnya, dalamgranit yang biasanya 85% atau lebih kristal bisa mendekatiukuran 1 cm. Mungkin ada beberapa butiran yang lebih kecildan beberapa butiran yang lebih besar, tapi tidak banyak.Ukuran kristal rata-rata sekitar 1 cm (Gambar 5.9; 5.10).

Page 14: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

118

Tekstur PorfiritikMemiliki butiran dari dua ukuran yang berbeda, kristal yanglebih besar (disebut fenokris) disisipkan dalam matriks kristalyang lebih kecil (disebut groundmass). Ini menunjukkan telahterjadi dua langkah pendinginan mineral pada suhu yangberbeda serta tingkat kecepatan pendinginan yang berbeda.Batuan porfiritik diperkirakan telah mengalami dua tahappendinginan; satu di kedalaman di mana fenokrip yang lebihbesar terbentuk dan yang kedua pada atau di dekat permukaandi mana butir matriks (groundmass) mengkristal (Gambar 5.9;5.10).Tekstur PyroclasticTekstur ini terlihat seperti pecahan pecahan dan bukan kristalyang saling terkait. Diproduksi saat letusan gunung api danmengeluarkan abu, dan abu ini terendapkan dan mungkinmengalami proses sementasi bersamaan dalam prosespendinginan (setelah partikel jatuh) (Gambar 5.9; 5.10).

Gambar 5.9. Sketsa tekstur batuan beku. Dari atas kiri dan di teruskan kekanan dan kebawah:gelas, aphanitic, phaneritic, porfiritik, dan piroklastik

Page 15: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

119

Gambar 5.10. Tekstur batuan beku.

Glassy Aphanitic

Porphyritic

Phaneritic

Phyroclastic

Page 16: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

120

5.7. Jenis Batuan BekuJenis batuan beku yang umum ditemukan:Basalt, Gabbro, Andesite, Diorite, Rhyolite, Granite danPeridotiteSecara komposisi, teksture, bahan mineral penyusun batuanbeku dapat di rangkumkan pada Gambar 5.11

Gambar 5.11. Rangkuman karakteristik dan mineral pembentuk batuan beku

6500 C peningkatan suhu kristalisasi 12000 C

peningkatan potassium, sodium, aluminum

peningkatan calcium, magnesium, iron

75% peningkatan kandungan silika 45%

Felsic/GraniticIntermediate Mafic/Basltic

Ultramafic

Page 17: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

121

Basalt dan GabroBasalt dan Gabro (Gambar 5.12) sama sama terbentuk daripendinginan magma yang berasal dari basaltic magma. Bedaantara basalt dan gabbro adalah dari segi texsturnya. Basalmemiliki teksture lebih halus dibandingkan dengan gabbro. Inidisebabkan oleh karena basal mengalami pendinginan lebihcepat dari gabbro. Basal mengalami pendinginan diluarpermukaan tanah (extrusive) sedangkan gabbro dibawahpermukaan tanah (intrusive)

Gambar 5.12. Basal (kiri) dan gabbro (kanan)Andesit dan DioritSama halnya dengan basalt dan gabro, andesit dan diorite(Gambar 5.13) sama sama terbentuk dari pendinginan magmayang sama yaitu magma andesitic. Beda antara andesit dandiorite adalah dari segi texsturnya saja. Andesit memilikiteksture lebih halus dibandingkan dengan diorit. Ini disebabkanoleh karena andesit mengalami pendinginan lebih cepat daridiorit. Andesit mengalami pendinginan diluar permukaan tanah(extrusive) sedangkan diorit dibawah permukaan tanah(intrusive)

Page 18: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

122

Gambar 5.13. Andesit (kiri) dan diorit (kanan)Ryolit dan GranitSama halnya dengan basalt dan gabro, andesit dan diorite , ryoltdan granit (Gambar 5.14) juga sama sama terbentuk daripendinginan magma yang sama yaitu magma ryolitic. Bedaantara ryolit dan granit adalah dari segi texsturnya saja. ryolitmemiliki teksture lebih halus dibandingkan dengan granit. Inidisebabkan oleh karena ryolit mengalami pendinginan lebihcepat dari granit. Ryolit mengalami pendinginan diluarpermukaan tanah (extrusive) sedangkan granit dibawahpermukaan tanah (intrusive)

Gambar 5.14. Ryolit (kiri) dan granit (kanan)

Page 19: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

123

TuffTuff berasal dari debu letusan gunung berapi yang panas danmengendap pada suatu tempat. Endapan ini membentuk batuaTuff yang memiliki banya pori. Gambar 5.15 adalah contoh batutuff.

Gambar 5.15. Contoh batu tuff (kiri) dan lapisan endapan debugunung api yang sangat tebal (kanan) sekitar 10 meter.5.8. Batuan Beku Intrusif dan ExtrusifBatuan Beku IntrusifBatuan beku intrusif (Gambar 5.16) adalah batuan beku yangmembeku dan membatu di bawah permukaan atau didalamkerak bumi, dikelilingi oleh batuan asal. Magma mendinginsecara perlahan, dan sebagai hasilnya, batuan beku ini berbutirkasar. Butiran mineral di batuan ini dapat dengan mudahdiidentifikasi dengan mata telanjang. Batuan intrusi juga dapatdiklasifikasikan sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh intrusidan hubungannya dengan formasi lain yang diintrusinya.Formasi intrusi yang khas adalah batolit, stok, lakolit, sill dandike. Ketika magma membeku di dalam kerak bumi, magmamendingin perlahan membentuk batuan bertekstur kasar,

Page 20: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

124

seperti granit, gabro, atau diorite tergantung pada sumbermagmanya.Lubang inti dari pegunungan utama terdiri dari batuan bekuintrusif, biasanya granit. Ketika terkena oleh erosi, inti atau coretersebut (disebut batolit) dapat menempati area besar daripermukaan bumi.Batuan beku intrusif Berbutir kasar yang terbentuk padakedalaman di dalam kerak yang disebut sebagai abisal; batuanbeku intrusif yang terbentuk di dekat permukaan yang disebuthipabisal.

Page 21: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

125

A B

C D

E

Gambar 5.16. Batuan Beku Ekstrusif.(A) Batolit, (B) Stok, (C) Dike, (D) SketDike, Sill dan Stok, (E) Dike

Page 22: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

126

Batuan beku ekstrusifBatuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik,terbentuk di permukaan kerak sebagai akibat dari pencairansebagian batuan dalam mantel dan kerak. Batuan beku ekstrusifdingin dan mengeras lebih cepat daripada batuan beku intrusif.Mereka dibentuk oleh pendinginan magma cair di permukaanbumi. Magma, yang dibawa ke permukaan melalui celah atauletusan gunung berapi, membeku pada tingkat yang lebih cepat.Oleh karena itu batu batuan jenis ini lebih halus, kristalin danberbutir halus. Basalt adalah batuan beku ekstrusif umum danmembentuk aliran lava (lava flow), lembar lava (sheeting lava)dan dataran tinggi lava (Lava plateau). Beberapa jenis basaltmembantu membentuk kolom polygonal (Gambar 5.17). Giant'sCauseway di Antrim, Irlandia Utara adalah salah satu contohnya.Basalt, salah satu jenis batuan beku ekstrusif berteksturcolumnar joint, di skotlandia.

Gambar 5.17. Basalt membantu membentuk kolom poligonalVolume batuan ekstrusif meletus setiap tahun oleh gunungberapi bervariasi sesuai dengan setting tektonik lempeng.Batuan ekstrusif diproduksi dalam proporsi sebagai berikut.

Page 23: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

127

Batas Divergen: 73%Batas konvergen (zona subduksi): 15%hotspot: 12%.Magma yang meletus dari sebuah gunung berapi berperilakusesuai dengan viskositas, ditentukan oleh temperatur,komposisi, dan konten kristal. Magma suhu tinggi, yangsebagian besar komposisinya adalah basaltik, berperilaku dalamcara yang mirip dengan minyak tebal dan, ketika mendingin,seperti karamel. Aliran basalt yang panjang dan tipis denganpermukaan pahoehoe sangat umum terbentuk pada magmajenis ini. Komposisi intermediet magma, seperti andesit,cenderung membentuk cerobong kerucut yang terdiri atascampuran abu, tuf dan lava, dan mungkin memiliki viskositasyang sama dengan molase tebal dan dingin atau bahkan karetsaat meletus.

Page 24: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

128

Pertanyaan BAB V1. Sebutkan tiga jenis utama magma dan bagaimanaperbedaannya dalam komposisi kimia, suhu, danviskositasnya?2. Apa perbedaan utama antara cara mineral murni melelehdan cara mencairnya batu?3. Apa gas utama yang terkandung pada magma?4. Jelaskan tiga cara magma bisa dihasilkan? Jelaskan masing-masing.5. Bagaimana tekstur batuan beku yang memberi tahu kitatentang sejarah pendinginan magma?6. Jelaskan tekstur batuan beku berikut (a) aphanitik, (b)phaneritic, (c) porfiritik.7. Jelaskan distribusi aktivitas magma di Bumi.8. Faktor factor apa saja yang menentukan sifat fisika magma?9. Bagaimana kepulauan hawai bias terbentuk dan apahubungannya dengan kepulauan lain yang lebih tua dengankepulauan hawai?

Page 25: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Beku

129

Daftar Pustaka dan Tambahan Bacaan1. Ludman, Allan, (1982) Physical Geology, McGraw-Hill2. Fisher, R. V. & Schmincke H.-U., (1984) Pyroclastic Rocks, Berlin, Springer-Verlag3. Ridley, W. I., 2012, Petrology of Igneous Rocks, Volcanogenic Massive SulfideOccurrence Model, USGS Scientific Report 2010-5070-C, Chapter 154. Cross, W. et al. (1903) Quantitative Classification of Igneous Rocks, Chicago, Universityof Chicago Press5. Spera, Frank J. (2000), "Physical Properties of Magma", in Sigurdsson, Haraldur(editor-in-chief), Encyclopedia of Volcanoes, Academic Press, pp. 171–190, ISBN 978-01264314076. Popp, B. N. (September 2007). "Igneous Rocks. Geology Course Lecture in PowerPoint.School of Ocean and Earth Science and Technology, University of Hawai‘i at Manoa.Retrieved 16 October 2015.

Page 26: BAB V Batuan Beku - unri.ac.id

Batuan Sedimen

130

Sedimen dan Batuan Sedimen memberikansalah satu sumber penghidupan pada Manusia