BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar...

120
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan sarana transportasi merupakan sarana utama bagi manusia untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan sarana transportasi mengalami kemajuan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Mulai dari sarana transportasi yang sangat sederhana pada era tahun 1980an sampai sarana transportasi mewah yang banyak sekali dijumpai sekarang ini. Sepeda motor merupakan salah satu sarana transportasi darat yang sangat diminati oleh masyarakat baik dari kalangan atas maupun menengah ke bawah. Ini dikarenakan sepeda motor adalah sarana transportasi yang dianggap fleksibel dengan mobilitas tinggi, efektif dalam menerobos kemacetan serta efisien dalam mencapai tujuan. Kini semakin ketatnya persaingan bisnis membuat setiap produsen otomotif khususnya sepeda motor harus memiliki strategi yang tepat untuk merebut pangsa pasar (market share). Banyaknya alternatif pilihan produk yang dimiliki konsumen tentu saja bisa menjadi sebuah ancaman yang sangat berarti. Untuk itu harus dilakukan berbagai macam pendekatan kepada

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

bagian penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan sarana

transportasi merupakan sarana utama bagi manusia untuk bergerak dan

berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien. Seiring

dengan perkembangan teknologi, perkembangan sarana transportasi

mengalami kemajuan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Mulai dari

sarana transportasi yang sangat sederhana pada era tahun 1980an sampai

sarana transportasi mewah yang banyak sekali dijumpai sekarang ini. Sepeda

motor merupakan salah satu sarana transportasi darat yang sangat diminati

oleh masyarakat baik dari kalangan atas maupun menengah ke bawah. Ini

dikarenakan sepeda motor adalah sarana transportasi yang dianggap fleksibel

dengan mobilitas tinggi, efektif dalam menerobos kemacetan serta efisien

dalam mencapai tujuan.

Kini semakin ketatnya persaingan bisnis membuat setiap produsen

otomotif khususnya sepeda motor harus memiliki strategi yang tepat untuk

merebut pangsa pasar (market share). Banyaknya alternatif pilihan produk

yang dimiliki konsumen tentu saja bisa menjadi sebuah ancaman yang sangat

berarti. Untuk itu harus dilakukan berbagai macam pendekatan kepada

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

2

masyarakat agar yang sebelumnya hanya “menyadari sebuah produk”

beralih menjadi “memilih suatu produk” sehingga tercipta loyalitas pada

konsumen. Durianto dkk (2001) berpendapat bahwa salah satu asset untuk

merebut pangsa pasar tersebut adalah merek produk yang dewasa ini

berkembang menjadi sumber asset terbesar bagi perusahaan. Merek sangat

berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen, dengan adanya merek,

konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya

dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan,

ataupun atribut lain yang melekat. Selain itu merek memainkan peran yang

sangat penting dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk

percaya terhadap suatu merek atau tidak. Hanya merek yang dikelola dan

memiliki citra baik yang mampu mendorong dan menarik perhatian

konsumen untuk melakukan pembelian bahkan keputusan pembelian ulang.

Hermawan Kartajaya (2007) peranan merek bukan lagi sekedar sebagai

nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah

menjadi faktor penentu untuk dapat menjadi “trend setter” di bidang

industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki reputasi merek,

sehingga dapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara

lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek

yang mereka miliki.

Durianto (2001) dalam Andoko (2008: 2) sebuah merek yang telah

mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

3

pekerjaan mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan.

Konsumen akan merasa “familiar” dengan nama merek yang pertama masuk

ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakangan berkinerja lebih

baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar pada

merek pertama dan produsen. Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses

tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang

berkelanjutan. Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas

tinggi, sehingga konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui

eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

subyektif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.

PT. AHM (Astra Honda Motor) sebagai salah satu produsen motor

terbesar di Indonesia selalu berusaha memberikan yang terbaik dan

semaksimal mungkin agar konsumen tidak beralih ke produk lain, Karena

salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan agar dapat

sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan

dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono,2006). Hal ini dibuktikan Honda

dengan menjadi pemimpin pasar selama lebih dari 30 tahun. Namun

sepanjang lima tahun terakhir, 2006-2010, perebutan di posisi puncak kian

ketat antara Honda dan Yamaha. Data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor

Indonesia) menunjukkan keduanya mencatat penguasaan pasar hingga lebih

dari 90 persen. (tabel 1.1)

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

4

Tabel 1.1

Penjualan Sepeda Motor Berdasarkan Jenis Motor Dan Merek Tahun 2009

Merek Bebek Skuter Sport Total

Honda 1.659.764 861.740 182.593 2.704.097

Yamaha 1.217.274 1.237.302 220.316 2.674.892

Suzuki 291.947 119.612 26.599 438.158

Kawasaki 16.187 - 45.030 61.217

Kanzen 3.413 - - 3.143

Total 3.188.585 2.218.654 474.538 5.881.777

Presentase 54.21 37.72 8.07 100

Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, penurunan penjualan

hanya 5,3 persen, yaitu dari 6.215.831 unit pada 2008, menjadi 5.881.777 unit

pada tahun 2009. Kendati ada beberapa merek menjadi anggota (AISI), hanya

dua yang menikmati pasar Indonesia dalam porsi sangat besar dan terus

bersaing, yaitu Honda dan Yamaha. Keduanya, kalau digabungkan,

menikmati 91,45 persen pangsa pasar sepeda motor pada 2009 atau total

5.378.989 unit. Perbedaan total penjualan kedua merek tahun lalu sangat tipis.

Honda berhasil mencapai penjualan 2.704.097 unit (45,97 persen), sedangkan

Yamaha 2.674.892 (45,47 persen) atau berselisih 29.205 unit (0,50 persen).

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

5

Meski mencatat kemenangan sepanjang tahun 2009, penjualan bulanan

Honda sebenarnya sudah pernah disalip Yamaha. Honda unggul pada total

penjualan Januari, Februari, Maret, Agustus, September, Oktober, dan

Desember. Sedangkan Yamaha pada April, Mei, Juni, dan Juli.

Sementara itu, pada Januari hingga September 2010 tercatat selisih

keduanya sekitar 93.622 unit, Honda masih unggul terhadap Yamaha. Selisih

tersebut kira-kira hanya sekitar 30% dari penjualan rata-rata per bulan Honda.

Namun sekalipun tetap menduduki posisi wahid, pangsa pasar Honda kian

melorot digerogoti para kompetitor, terutama Yamaha. Pada 2006,

penguasaan Honda masih 52,36%, namun pada 2009 tinggal 46,48%.

Sementara itu, Yamaha terus merangsek naik yakni dari 33,14% (2006)

menjadi 45,8% (2008) dan 45,98% (2009).

Jelas ini merupakan lampu kuning bagi Honda, nampaknya trend positif

sebagai kuda besi yang dikenal irit, berkualitas tinggi, cepat dan ramah

lingkungan harus ditingkatkan kembali guna menaikan market share yang

semakin disalip oleh Yamaha. Disadari jika hanya sebatas mengandalkan

advertising seperti media iklan, koran, majalah, atau pemasangan papan

reklame berukuran besar tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan komunikasi

yang efektif, maksudnya perusahaan harus melakukan berbagai upaya dalam

mempromosikan produknya agar terbentuk persepsi yang baik dan tertanam

kembali brand image yang kuat sehingga akan terbentuk loyalitas yang tinggi

dibenak konsumen.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

6

Event Sponsorship atau Event Marketing merupakan salah satu cara

yang dilakukan PT.AHM untuk menarik minat konsumen sebanyak-

banyaknya guna memperoleh pangsa pasar (market share) yang sebesar-

besarnya. Event sponsorship adalah bentuk promosi merek yang mengikat

suatu aktivitas seperti olahraga, hiburan, sosial, seni/budaya, atau tipe

aktivitas lain yang mempunyai minat publik yang tinggi

(Terence.A.Shimp,2000:615). Tujuan dari event sponsorship adalah untuk

memperoleh keuntungan-keuntungan dibidang periklanan, humas, atau

strategi pemasaran bagi pihak penyedia sponsor. Event sponsorship pada

dasarnya, juga merupakan suatu bentuk investasi untuk memperoleh hasil-

hasil positif yang diinginkan oleh pihak penyedia sponsor (Frank

Jefkins,1997:176). Selain itu event sponsorship merupakan suatu kegiatan

yang dapat menjadikan nama perusahaan diingat dan dapat meningkatkan

image perusahaan. Event sponsorship diselenggarakan oleh perusahaan

dengan harapan agar namanya menjadi lebih dikenal dan membangun brand

image yang kuat dibenak konsumen.

Keunggulan dari penggunaan alat komunikasi pemasaran melalui

penyelengaraan event antara lain dapat berinteraksi langsung dengan target

audience, memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya secara

langsung, menciptakan pengalaman (experience) dari event yang

dilaksanakan dengan melibatkan mood dan emosi target audience, konsumen

yang hadir di sebuah event dapat mendorong penyebaran aktivitas Word of

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

7

Mouth kepada orang-orang sekitarnya, menjadi sarana edukasi tentang produk

perusahaan ke masyarakat, serta dapat digunakan sebagai sarana kegiatan

CSR perusahaan, Berdasarkan hasil survey divisi riset PPM Manajemen pada

bulan Mei tahun 2008 yang mewawancarai 41 Marketing Manager dari

berbagai perusahaan di Jakarta. Penggunaan event sponsorship bagi mereka

ternyata bukan hal baru karena 95% perusahaan telah menggunakan event

sponsorship dan 59% perusahaan mengatakan peranan event sponsorship

sangat penting dalam kegiatan pemasaran mereka. (gambar 1.1). “Seperti

halnya dilakukan oleh para pemilik merek, mereka lebih memilih event

sponsorship daripada advertising untuk membangun brand-nya dimata

publik. Perusahaan lebih mengunggulkan event sponsorship karena di yakini

dapat membangkitkan emosi target audience dan memberikan kesan yang

lebih mendalam kepada merek, sehingga dapat menciptakan brand image

yang positif.

Gambar 1.1

Peranan Event Sponsorship

Sumber: Divisi Riset PPM Manajemen, Mei 2008

Tidak Penting2%

Baik7%

Penting32%

Sangat Penting

59%

Peranan Event Marketing

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

8

Kemudian sebanyak 43.3% responden mengatakan bahwa fungsi utama

event sponsorship adalah untuk memperkenalkan sebuah merek tertentu.

Selain itu event juga dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan

loyalitas pelanggan (26.9%), memperkenalkan keunggulan suatu produk

(14.9%), untuk mendorong penjualan saat event (4.5%) dan fungsi lainnya

(10.4%) seperti mencari konsumen baru, membuat paket jualan,

mereferensikan produk ke orang lain, menambah user website, mendapatkan

input dari customer serta mendekatkan perusahaan dengan target yang dituju.

Gambar 1.2

Fungsi event sponsorship

Sumber: Divisi Riset PPM Manajemen, Mei 2008

Selain fungsi-fungsi diatas, menurut www.pengusaha-indonesia.com terdapat

beberapa fungsi lain dari event sponsorship yang digunakan perusahaan,

yaitu:

- Memperkuat brand positioning dan image sebuah merek.

10.4%

4.5%

14.9%

26.9%

43.3%

Lainnya

Terjadinya penjualan saat event

Memperkenalkan keunggulan suatu

produk

Menjaga dan meningkatkan loyalitas

pelanggan

Memperkenalkan suatu merek produk

tertentu

Fungsi Event Marketing

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

9

- Untuk menarik pelanggan pesaing (brand switching).

- Menunjukkan kelebihan dibandingkan kompetitor.

- Menjaga dan meningkatkan loyalitas dari pelanggan.

- Menciptakan brand awareness yang tinggi dan instan

Jika sebuah penyelenggaraan event berjalan dengan dengan baik maka

akan menimbulkan persepsi yang positif dimata konsumen. Karena

persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada

rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan

individu yang bersangkutan. Menurut Kotler (2000:198) persepsi adalah

proses yang digunakan seorang individu untuk memilih,

mengorganisasikan, dan menginterprestasi masukan-masukan informasi

guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Sedangkan menurut

Simamora (2004:102) definisi persepsi adalah sebagai suatu proses,

dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan

menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan

menyeluruh.

Persepsi merupakan proses dimana individual terlebih dahulu

mengenali objek-objek dan fakta objektif disekitarnya. Seperti halnya

dengan pengamatan, persepsi diawali dengan kegiatan panca indera,

selanjutnya akan terjadi proses psikologis. Sehingga individual dapat

mengorganisir dan menafsirkan informasi.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

10

Apabila event yang dilihat dan informasi yang diterima positif, hal

tersebut akan memberikan dampak yang positif pula pada perusahaan

karena akan membentuk brand image yang baik dibenak konsumen.

Menurut Keller (2003) brand image merupakan anggapan tentang merek

yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.

Manfaat brand image (Rangkuti,2004:17), yaitu :

1. Brand image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan

2. Brand image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan

produk lain yang sejenis

3. Brand image dapat membantu memperbaharui penjualan suatu produk

4. Brand image dapat digunakan untuk mengevaluasi efek kualitas dari

strategi pemasaran

5. Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha-usaha

strategi perusahaan

Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan

program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, unik dan memiliki

kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain.

Produk yang memiliki brand image yang kuat akan sulit ditiru karena

persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak akan mudah

diciptakan. Dan dengan brand image yang positif, konsumen memiliki

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

11

persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan

didapatkan dari produk-produk lainnya.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar event sponsorship berpengaruh terhadap brand image

produk PT.AHM ?

2. Seberapa besar persepsi konsumen berpengaruh terhadap brand image

produk PT.AHM ?

3. Seberapa besar pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam

membentuk brand image produk PT.AHM ?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh event sponsorship terhadap brand image produk

PT.AHM.

2. Menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap brand image produk

PT.AHM.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

12

3. Menganalisis pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam

membentuk brand image produk PT.AHM .

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan berbagai

manfaat kepada:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi komunikasi

pemasaran perusahaan dan juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi

perusahaan atas event sponsorship yang dilakukan.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

dalam permasalahan yang diteliti serta sebagai sarana untuk membandingkan

aplikasi atau ilmu dalam praktek sebenarnya dengan teori yang telah

diperoleh selama mengikuti kuliah.

3. Akademisi

Sebagai referensi untuk mempermudah bagi para akademisi yang ingin

melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehingga penelitian

selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Integrated Marketing Communication

Menurut Tom Brannan (2004) Integrated Marketing Communication

(IMC) adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk

komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara

berkelanjutan. Tujuan Integrated Marketing Communication adalah untuk

mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada khalayak sasaran

yang dimilikinya. Integrated Marketing Communication menganggap

seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon

pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan

adalah jalur potensial untuk menyampaikan pesan dimasa datang. Lebih

jauh lagi IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta

yang dapat diterima oleh pelanggan atau calon pelanggan . dengan kata

lain, proses IMC berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, kemudian

berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk

dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang

persuasif.

Delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif

menurut Kotler dkk (2003:597)

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

14

a. Mengidentifikasi audiens sasaran

Proses identifikasi harus dimulai dengan pikiran yang jelas tentang

audiens sasaran. Audiens sasaran tersebut dapat diartikan sebagai calon

pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan atau hak

yang mempengaruhi keputusan. Audiens dapat terdiri dari individu,

kelompok masyarakat tertentu, atau masyarakat umum. Audiens yang

dituju tersebut akan sangat mempengaruhi komunikator tentang apa yang

akan dikatakannya, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya,

dimana pesan tersebut disampaikan, dan kepada siapa pesan tersebut

disampaikan.

b. Menetukan tujuan komunikasi

Setelah pasar sasaran dan persepsinya diidentifikasi, komunikator

harus menentukan tujuan komunikasi guna memutuskan tanggapan yang

diharapkan dari audiens.

c. Merancang pesan

Pesan yang disampaikan seharusnya dapat meningkatkan perhatian

(attention), kemudian dilanjutkan dengan ketertarikan (interest) setelah itu

dilanjutkan dengan timbulnya keinginan (desire) untuk selanjutnya

mengambil tindakan (action)

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

15

d. Memilih saluran komunikasi

Kemudian komunikasi mengembangkan pesan yang efektif dengan

memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan baik

yang personal maupun non personal.

e. Menentukan jumlah anggaran komunikasi pemasaran

Seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan produknya kepada target market.

f. Menentukan bauran promosi

Menentukan alat promosi mana yang akan digunakan untuk

mengkomunikasikan produk secara efektif kepada target market.

g. Mengukur hasil promosi

Setelah melaksanakan rencana promosi yang telah ditetapkan,

komunikator harus dapat mengukur dampak pada target audience. Ini

termasuk bertanya kepada target audience apakah mereka mengenali pesan

yang disampaikan, seberapa sering melihat nya, apa yang dirasakan setelah

melihat pesan tersebut, sikap audience sebelum dan sekarang terhadap

produk atau perusahaan.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

16

h. Mengelola dan koordinasikan komunikasi pemasaran terpadu

Setelah itu aturlah proses komunikasi pemasaran terpadu dengan

mengkombinasikan alat-alat promosi yang akan digunakan agar saling

mendukung satu dengan yang lainnya.

2. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran,

karena untuk memperkenalkan produknya perusahaan membutuhkan

media yang disebut promosi. Selain itu promosi juga sangat penting dalam

usaha meningkatkan volume penjualan dan merupakan salah satu metode

penjualan yang efektif karena merupakan alat komunikasi antara produsen

dan konsumen guna menimbulkan jual beli.

Menurut Swastha (2007:349) : “Promosi adalah komunikasi non

individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan

oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba serta individu-individu”.

Menurut Tjiptono (2002:219) promosi adalah: “Aktivitas pemasaran

yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

yang bersangkutan”.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

17

Sedangkan menurut Lupiyoadi (2006:9) : Promosi merupakan salah

satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting yang

dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan

promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan

dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pembelian. Hal ini dilakukan dengan

menggunakan alat-alat promosi.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kunci sukses tidaknya

kegiatan perusahaan tergantung pula pada lancar tidaknya kegiatan

promosi. Apabila kegiatan promosi berjalan dengan baik maka akan

memberikan harapan tercapainya tujuan perusahaan baik tujuan jangka

panjang atau tujuan jangka pendek. Promosi dirasakan sangat penting bagi

setiap perusahaan mengingat adanya persaingan dari perusahaan yang

sejenis. Bagi perusahaan yang baru berdiri, tujuan promosi adalah untuk

memperkenalkan barang-barang hasil produknya, sedangkan bagi

perusahaan yang sudah lama berdiri promosi adalah untuk

mempertahankan permintaan yang sudah ada dan disamping itu untuk

menciptakan permintaan baru guna meningkatkan volume penjualan.

3. Pengertian Event Sponsorship

Event Sponsorship merupakan salah satu media promosi yang

mempunyai jangkauan lebih luas dibandingkan dengan iklan, sebab event

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

18

sponsorship terkait dengan beberapa elemen bauran promosi lainnya.

Event sponsorship merupakan salah satu alternatif alat promosi yang

tumbuh secara cepat dalam tiga dekade terakhir.

Menurut Tom Brannan (1998;87) Event sponsorship memiliki

keterbatasan dalam berkornunikasi karena event sponsorship merupakan

bentuk komunikasi yang relatif pasif, biasanya yang disajikan hanyalah

nama merek dan perusahaan, sehingga pelaksanaan event sponsorship

haruslah didukung dengan bauran promosi lainnya.

Menurut Terence.A.Shimp (2000:615) Event sponsorship adalah

bentuk promosi merek yang mengikat suatu aktivitas seperti olahraga,

hiburan, sosial, seni/budaya, atau tipe aktivitas lain yang mempunyai minat

publik yang tinggi

Dari beberapa uraian definisi tentang event sponsorship, dapat

disimpulkan bahwa pengertian event sponsorship secara umum adalah

suatu bentuk dari promosi merek dengan cara memberikan bantuan

keuangan dari sebuah organisasi, perorangan atau kegiatan yang

menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan,

seni/budaya, sosial, yang menimbulkan ketertarikan yang tinggi dengan

memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

19

a. Perencanaan Event Sponsorship

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, dilakukan suatu

perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship.

Menurut J.R Rossiter dan L.Percy (1993 : 346) perencanaan mencakup:

1) Target audience reach

adalah segmen yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam memilih

jenis event sponsorship yang akan diselenggarakan perlu diperhatikan

segmen mana yang akan dicapai oleh perusahaan.

2) Compability with the Company's or Brand positioning

adalah posisi produk dimata konsumen. Beberapa jenis event

sponsorship secara langsung berkaitan dengan produk perusahaan tetapi

beberapa jenis event sponsorship dipilih karena kesesuaian image secara

tidak langsung dengan produk

3) Message capasity

adalah kapasitas pesan dan informasi yang akan disampaikan kepada

target audience. Dalam sebuah penyelenggaraan event sponsorship

biasanya perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan akan diberikan

fasilitas untuk menyampaikan pesan dan informasi tentang produk dan

memperkenalkan profile perusahaan secara langsung kepada calon

pelanggan. Hal tersebut harus dimanfaatkan perusahaan dengan

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

20

merancang sebuah pesan dan informasi yang menarik guna memberikan

kesan dan makna yang mendalam dibenak konsumen.

Terence A Shimp (2000) dalam penyelenggaraan suatu event hendaknya

pesan yang disampaikan oleh perusahaan mudah untuk dimengerti, jelas

dan diucapkan secara berulang-ulang atau sesering mungkin saat

berlangsungnya event. Hal ini bertujuan agar konsumen selalu ingat

dengan pesan yang disampaikan sehingga menciptakan top of mind serta

brand awareness yang kuat di benak para konsumen terhadap produk

perusahaan.

b. Manfaat dan alasan-alasan penggunaan Event Sponsorship

Menurut Frank Jefkins (1997; 230) manfaat penyelenggaraan/

penyediaan event sponsorship adalah bahwa dana sponsor yang telah

dikeluarkan dengan sendirinya kembali ke perusahaan dalam jumlah yang

berlipat ganda baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dan

penyediaan sponsor memang cukup besar sehingga begitu banyak

perusahaan yang bahkan bersedia mengalokasikan dana yang khusus untuk

penyelenggaraan event sponsorship.

Menurut Terence A Shimp (2000:589) manfaat penyelenggaraan Event

sponsorship adalah untuk membangun hubungan antara perusahaan

dengan konsumen untuk menambah brand equity dan untuk memperkuat

ikatan dalam pertukaran.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

21

Terdapat begitu banyak alasan, namun pada dasarnya alasan itu pasti

mengundang tujuan tujuan humas, yakni dalam rangka menunjukan niat

baik dan menciptakan suatu pemahaman di kalangan khalayak, setidak-

tidaknya agar mereka mengetahui keberadaan perusahaan atau lembaga

penyedia sponsor.

Adapun alasan-alasan penyediaan sponsor menurut Frank

Jefkins(1997;231) adalah:

1) Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan melalui publikasi serta

produk-produk perusahaan yang seluas-luasnya oleh media yang meliputi

event yang di sponsorinya itu.

2) Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemasaran

3) Untuk memperlihatkan niat baik perusahaan guna melaksanakan

tanggung jawab sosialnya.

c. Tujuan Event Sponsorship

Menurut Shanklin dan Kuzma (1992) tujuan utama dari event

sponsorship adalah untuk membangun kesadaran konsumen (Brand

awareness) terhadap merek produk atau perusahaan dan membangun

gambaran konsumen (Brand Image) terhadap suatu merek produk atau

perusahaan.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

22

Tujuan event sponsorship menurut Frank Jefkins (1997 :177)

1) Tujuan Periklanan

Mengiklankan/menginformasikan/mempromosikan produk boleh di

iklankan /diinformasikan di media tertentu.

(a) Memasang iklan di lokasi kegiatan atau liputan yang menjangkau

orang banyak

(b) Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan dimedia tertentu

(c) Mempromosikan produk secara spesifik

(d) Memperkenalkan produk baru

(e) Menggali berbagai peluang lain dibidang advertising.

2) Tujuan Humas

Tujuan Humas diselenggarakannya event sponsorship adalah untuk:

(a) Menciptakan dan mempertahankan nama baik perusahaan

(b) Membangun citra perusahaan

(c) Memperkenalkan identitas perusahaan

(d) Mengakrabkan nama perusahaan

(e) Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

23

3) Tujuan Pemasaran

(a) Memposisikan sebuah produk

(b) Mendukung operasi agen penyalur

(c) Melancarkan suatu perubahan didalam suatu perusahaan

(d) Meluncurkan suatu produk baru

(e) Membuka cabang-cabang baru

(f) Pemasaran internasional

(g) Merangsang para konsumen menggunakan suatu produk

d. Jenis- jenis Event Sponsorship

Secara umum, cakupan sponsor memang tidak terbatas, namun dari

sekian banyak bidang atau kegiatan, yang paling populer menurut Frank

Jefkins (1997:172) adalah:

1) Acara- acara olah raga

Dewasa ini nilai sponsor yang diberikan kepada bidang olahraga

sangat besar, paling besar sepanjang sejarahnya. Acara-acara olah raga

semakin banyak memberikan peluang kepada perusahaan untuk menguji

dan memodifikasikan produk-produk mereka.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

24

2) Acara- acara pagelaran seni

Mencakup acara seni pameran budaya, pameran lukisan, apresiasi

sastra, pertunjukan teater dan pertunjukkan musik.

3) Penerbitan atau publikasi

Penerbitan peta, buku harian, buku petunjuk, buku-buku atau

dokumen laporan tahunan, dan berbagai naskah lainnya acap kali menjadi

lahan sponsor.

4) Ekshibisi atau pameran

Acara-acara pameran, baik yang diselenggarakan oleh instansi

pemerintahan maupun lembaga lernbaga swasta juga sering mendapat

sponsor, termasuk dari pers atau perusahaan penerbitan.

5) Pendidikan

Dalam bentuk hibah, bantuan keuangan, beasiswa dan tunjangan dana

riset.

6) Acara-acara amal

Dalam suatu acara amal, nama-nama perorangan maupun lembaga,

termasuk perusahaan, yang memberikan dana atau sponsor selalu

disebutkan secara terbuka.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

25

7) Acara penghargaan profesional

Pemberian hadiah atau tanda penghargaan kepada para professional,

mulai dari jurnalis, fotografer, sampai dengan para arsitek, dan lainJain.

Biasanya pula ada perusahaan yang bertindak sebagai sponsor penuh untuk

acara-acara ini.

8) Acara-acara lokal

Perusahaan-perusahaan juga sering memberi sponsor untuk kegiatan-

kegiatan yang berskala lokal dalam membina hubungan komuniti yang

baik dengan penduduk yang bermukim di daerah itu.

e. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan Event Sponsorship

Dalam melakukan event sponsorship, ada faktor-faktor yang harus

diperhatikan oleh perusahaan untuk menjamin keberhasilan kegiatan

tersebut diantaranya (Sumber: PPM Manajemen,2008)

1) Konsep acara

Menjadi hal yang sangat krusial, karena tanpa konsep perusahaan

tidak dapat meraih tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tema perlu

memperhatikan juga isu yang berkembang di masyarakat. Contohnya jika

isu yang berkembang adalah mengenai global warming, perusahaan dapat

mengangkat tema yang relevan dengan isu tersebut.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

26

2) Komunikasi pemasaran

Dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi tentang adanya

suatu event dapat sampai ke target yang dituju. Dengan demikian, event

dapat dihadiri oleh audience yang tepat.

3) Kemampuan SDM

Dengan SDM yang mumpuni, suatu event akan terlaksana dan

terorganisir dengan baik

4) Hubungan baik dengan Event Organizer (EO)

Penggunakan EO muncul sebagai pilihan bagi perusahaan ketika

menyelenggarakan sebuah event. Hal ini dilakukan agar proses

pelaksanaan dapat terorganisir secara profesional dengan baik dan sesuai

dengan yang diinginkan perusahaan. Namun perusahaan harus pintar

dalam memilih serta menilai reputasi sebuah EO karena event yang akan

diselenggarakan membawa nama perusahaan. Selain itu perlu adanya

pitching dan briefing untuk menyesuaikan antara konsep yang dengan

tujuan yang ingin dicapai.

5) Besarnya budget

Dalam membuat suatu event, perusahaan perlu memperhatikan budget

yang akan dikeluarkan dan menyesuaikan antara tujuan perusahaan dengan

event yang akan dilakukan.

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

27

6) Lokasi dan waktu

Hal ini perlu dilakukan untuk memberi informasi sehingga target

audience dapat hadir dan menyaksikan sebuah event yang akan

dilaksanakan.

7) Sasaran target yang ingin dituju

Ini bertujuan untuk menyesuaikan konsep event, sebagai contoh jika

target audience yang dituju adalah para remaja maka pelaksanaan event

akan dikemas dengan bentuk dan konsep yang identik dengan jiwa anak

muda seperti konser musik.

8) Kesiapan team

Demi tercapainya kesuksesan, kesiapan team dinilai sangat penting

dalam mengatur dan menjaga jalannya sebuah event guna menghadapi

serta meminimalisir kendala-kendala yang kemungkinan akan terjadi.

9) Koordinasi

Kuatnya jaringan koordinasi antar lini akan membuat kelangsungan

sebuah event berjalan dengan hasil yang maksimal.

f. Pengukuran Keberhasilan Event Sponsorship

“Seorang marketer harus memperhatikan impact terhadap experience

dan sales. Sebuah event dapat dikatakan hebat namun audience hanya

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

28

sekedar menonton lantaran tidak terkait dengan product benefit. Oleh

sebab itu, kreativitas yang diciptakan oleh marketer harus bisa relevan

dengan memperlihatkan product benefit”. (Sumber: Majalah Marketing)

Sebuah event dikatakan berhasil apabila (Sumber: PPM

Manajemen,2008)

1) Besarnya penjualan/transaksi yang terjadi

2) Banyaknya jumlah audience yang datang

3) Kepuasan peserta/feedback yang diterima

4) Semakin dikenalnya brand & produk oleh masyarakat

5) Banyaknya jumlah pelanggan baru

6) Kelancaran event

7) Semakin dekatnya hubungan dengan pelanggan

8) Terjadinya event lanjutan

g. Keunggulan dan Kelemahan Event Sponsorship

Dalam pelaksanaannya, sebuah event sponsorhip memiliki beberapa

keunggulan dan kelemahan, diantaranya adalah:

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

29

Tabel 2.1

Keunggulan dan Kelemahan Event Sponsorship

KEUNGGULAN EVENT

SPONSORSHIP

KELEMAHAN EVENT

SPONSORSHIP

- Dapat berinteraksi langsung dengan

target audience

- Memperkenalkan citra perusahaan

dengan produknya secara langsung.

- Menciptakanpengalaman

(experience) dari event yang

dilaksanakan dengan melibatkan

mood dan emosi konsumen.

- Dapat digunakan sebagai sarana

kegiatan CSR perusahaan.

- Konsumen yang hadir di sebuah

event dapat mendorong penyebaran

aktivitas Word of Mouth

- Event menjadi sarana edukasi

tentang produk ke masyarakat.

- Konsumen datang hanya

untuk mengikuti kegiatan

event-nya saja, bukan untuk

mengenal lebih dalam tentang

produk atau jasa perusahaan.

(Sumber : PPM Manajemen,2008)

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

30

4. Persepsi konsumen

Persepsi merupakan salah satu faktor yang penting dalam

pengambilan keputusan pembelian. Walgito (1997) berpendapat bahwa

persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu

merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat reseptor, yang diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak

dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang

dilihat, didengar dan sebagainya. Hal itu dikuatkan oleh pendapat Davidoff

(Walgito, 1994) yang mengatakan bahwa yang disebut persepsi yaitu suatu

stimulus yang diindera oleh individu lalu diorganisasikan, kemudian

diinterprestasikan, sehingga individu menyadari, mengerti apa yang

diindera itu.

Menurut Sanmustari (Ratnawati, 1992) persepsi diartikan sebagai

suatu proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.

Kesan yang diterima sangat tergantung dari pengalaman-pengalaman yang

diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta faktor-faktor luar

maupun dalam yang ada pada diri individu. Persepsi merupakan faktor

yang menentukan terbentuknya sikap terhadap sesuatu maupun perilaku

tertentu.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

adalah proses penginderaan, penafsiran, pengorganisasian dan

penginterprestasikan terhadap suatu obyek, kejadian, informasi atau

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

31

pengalaman yang mungkin dialami atau diterima individu yang kemudian

diolah dan menimbulkan suatu reaksi.

Sedangkan untuk persepsi terhadap brand image produk sendiri dapat

didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas

atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan (Durianto, dkk, 2001). Karena persepsi

terhadap brand image merupakan persepsi dari konsumen, maka tidak

dapat ditentukan secara obyektif. Persepsi konsumen akan melibatkan apa

yang penting bagi konsumen karena setiap konsumen memiliki

kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa.

Schiffman dan Kanuk (Cahyono, 1990) mengatakan bahwa persepsi

seseorang tentang suatu produk akan berpengaruh terhadap brand image

produk tersebut. Persepsi yang positif tentang suatu produk akan

memberikan brand image yang positif pula terhadap produk perusahaan

sehingga akan menimbulkan minat untuk membeli serta loyal terhadap

produk perusahaan tersebut.

Martinich (Yamit, 2001) mengemukakan bahwa ada enam dimensi

karakteristik yang digunakan oleh para konsumen dalam mempersepsi

suatu produk. Keenam dimensi karakteristik tersebut adalah :

1) Performance : karakteristik operasi dasar dari suatu produk, seperti

tingkat kecepatan yang dapat ditempuh oleh sebuah kendaraan.

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

32

2) Range and type of features : kemampuan atau keistimewaan yang

dimiliki produk, contoh : suatu merek kendaraan tertentu memiliki bahan

bakar irit serta ramah lingkungan.

3) Reliability and durability : kehandalan produk dalam penggunaan

secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan, contoh: mesin

kendaraan tidak cepat rusak atau panas ketika digunakan.

4) Maintainability and serviceability : kemudahan untuk pengoperasian

produk, tingkat kenyamanan serta kemudahan dalam mendapatkan suku

cadang.

5) Sensory characteristics : penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera

dan beberapa faktor lainnya yang mungkin terjadi aspek penting dalam

kualitas.

6) Ethical profile and image : kualitas adalah bagian terbesar dari kesan

pelanggan terhadap produk.

a. Proses Persepsi

Alport (dalam Mar’at, 1991) proses persepsi merupakan suatu proses

kognitif yang dipengaruhi oleh panca indera, pengalaman, dan

pengetahuan individu. Panca indera akan memberikan bentuk dan struktur

bagi objek yang ditangkap panca indera (penglihatan, rasa, tekstur, dan

lain-lain), sedangkan pengetahuan (keunggulan dan kelemahan produk)

dan pengalaman individu (tanggapan terhadap produk) akan memberikan

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

33

arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen

individu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang

berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.

Proses persepsi merupakan serangkaian kegiatan yang melalui

beberapa tahapan terlebih dahulu. Berikut ini sebuah model tahapan dari

proses persepsi individu yang dikemukakan oleh Sutisna (2002:62):

Gambar 2.1

Tahapan Proses Persepsi

Sumber: Sutisna (2002:62)

1) Stimuli

Stimuli/stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi

verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Suatu stimuli pada

hakikatnya merupakan satu unit input bagi salah satu dari lima indra

manusia. Ada dua stimuli penting yang dapat mempengaruhi perilaku

konsumen adalah pemasaran dan lingkungan (sosial dan budaya).

Stimuli

Penglihatan

Suara

Bau

Rasa

Tekture

Sensasi Pemberian arti

Indra

penerima Perhatian Interpretasi Tanggapan

Persepsi

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

34

(a) Stimuli Pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang

didesain untuk mempengaruhi konsumen. Stimuli pemasaran terdiri

atas dua komponen, yaitu stimuli utama dan stimuli tambahan. Stimuli

utama terdiri dari produk dan komponennya seperti, kemasan, isi, dan

ciri-ciri fisik. Sedangkan stimuli tambahan adalah komunikasi yang

didesain untuk mempengaruhi perilaku konsumen seperti,

mempresentasikan produk dalam kata-kata, gambar, simbol, atau

melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti, harga,

toko tempat jual, dan pengaruh sales.

(b) Stimuli Lingkungan

Indera penerima terdiri dari mata, telinga, hidung, mulut, dan jari yang

menerima dan memberikan tanggapan atas stimuli utama.

2) Indra Penerima

Indra penerima atau penerimaan sensor (sensory receptors) yaitu yang

disebut sebagai organ manusia berupa panca indra (mata, telinga, hidung,

mulut dan kulit) yang menerima sensor input.

3) Perhatian

Perhatiaan yang dilakukan oleh konsumen data terjadi secara sengaja

atau tidak sengaja.

(a) Perhatian secara sengaja (voluntary attention)

Terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang

mempunyai relevansi pribadi.

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

35

(b) Perhatian tidak sengaja (involuntary attention)

Terjadi ketika konsumen dipaparkan sesuatu yang menarik,

mengejutkan, menantang, atau sesuatu yang tidak diperkirakan, yang

tidak ada relenvasinya dengan tujuan atau kepentingan konsumen.

Stimuli dengan ciri-ciri diatas akan secara otomatis mendapat

tanggapan konsumen.

4) Interpretasi

Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atas

stimuli yang diterima oleh konsumen. Setiap stimuli yang menarik

perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan

diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi konsumen

membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan

dalam waktu yang lama (long term memory) yang berhubungan dengan

stimuli yang diterima. Informasi dalam long term memory akan

membentuk konsumen untuk menginterprestasikan stimuli. Interprestasi

itu didasarkan pengalaman-pengalaman pada masa lalu, dan pengalaman

itu tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen.

Selain informasi yang tersimpan dalam long term memory, apa yang

diharapkan konsumen juga mempengaruhi bagaimana suatu stimuli

diinterpretasikan. Harapan (expectation) adalah keyakinan, kepercayaan,

individual sebelumnya mengenai apa yang seharusnya terjadi pada situasi

tertentu.

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

36

5) Tanggapan

Setelah melalui tahapan akhir dari proses persepsi maka, konsumen

akan bereaksi terhadap informasi yang diperolehnya tadi yang kemudian

akan menghasilkan tanggapan. Tanggapan inilah yang kemudian

menghasilkan suatu keputusan pembelian.

b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Bagaimana individu-individu mungkin memandang satu benda yang

sama dengan yang berbeda, faktor-faktor berikut menjelaskan bahwa pihak

pelaku persepsi (perceiver), dalam objeknya atau target yang

dipersepsikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi itu dilakukan

akan dapat mempengaruhi terbentuknya suatu persepsi (Robbins 2006:89):

1) Pelaku Persepsi

Bila seorang individu memandang pada satu obyek dan mencoba

menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh

karakteristik dari pribadi ke perilaku persepsi individu itu. Diantara

karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi persepsi

adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan

pengharapan (expectation).

2) Target dan Obyek

Karakteristik dari target yang akan diamati dapat dipengaruhi apa

yang dipersepsikan gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari

target membentuk cara kita memandangnya.

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

37

3) Situasi

Penting bagi kita melihat konteks suatu obyek karena unsur-unsur

lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi kita. Waktu adalah di mana

suatu obyek atau peristiwa itu dilihat agar dapat mempengaruhi perhatian.

Gambar 2.2

Faktor yang mempengaruhi persepsi

Sumber: Robbins (2006:89)

5.Brand

Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari

suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu

produk yang berupa barang maupun jasa.

Faktor dalam persepsi

Sikap

Motif

Pengalaman

Pengharapan

Faktor pada target

Hal baru

Gerakan

Bunyi

Ukuran latar belakang

kedekatan

Persepsi

Faktor dalam situasi

Waktu

Keadaan / tempat kerja

Keadaan sosial

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

38

“Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari

semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau

jasa dari seorang atau sekelompok penjual, yang membedakan produk/jasa

tersebut dengan produk lain terutama produk saingannya” (Kotler,1987:

440). Elemen – elemen dari merek adalah nama, logo, simbol, desain,

slogan, kemasan.

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen

merek menurut Kotler (2000) :

a. Mudah diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat,

dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya

menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan

dikonsumsi.

b. Memiliki makna

Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna

maupun penjelasan/ deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat

mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.Deskripsi

makna yang terkandung dapat berupa:

1) Informasi umum tentang kategori dan isi dari produk

Page 39: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

39

2) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan

manfaat dari produk.

c. Menarik dan lucu

Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan

variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan

visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain

yang menarik dan lucu.

d. Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh

daerah/pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah

terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek

mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti

oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk

masuk dalam pasar yang baru.

e. Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–

undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.

Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek (Kotler 2000) adalah :

1) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat

diucapkan atau dilafalkan.

Page 40: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

40

2) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat

dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa

logo, simbol, warna, gambar, desain. Faktor – faktor yang mendasari

pemberian nama merek sebuah produk antara lain:

(a) Pemberian nama berdasarkan pencipta produk.

(b) Pemberian nama berdasarkan tempat

(c) Pemberian nama berdasarkan nama hewan

(d) Pemberian nama berdasarkan obyek/benda tertentu

(e) Pemberian nama berdasarkan arti/makna produk tersebut,yang

berarti nama menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan.

(f) Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk.

Fungsi brand (Kotler 2000):

1) Bagi konsumen :

(a) Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa.

Mutu/kualitas produk berupa barang nyata/tampak dari kondisi barang

tersebut, baik dari kualitasnya sampai pada kemasan barang.

Sedangkan produk yang berupa jasa, mutu/kualitas pelayanan adalah

pelayanan kepada tamu.

Page 41: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

41

(b) Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek

maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang

dicari/diminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif.

(c) Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang

mungkin memberikan keuntungan bagi mereka.

(d) Untuk membantu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan

konsumen/resiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko

kesalahan fungsi produk, kesalahan harga, ataupun resiko

ketidaklayakan produk/jasa tersebut dikonsumsi.

2) Bagi produsen, penjual :

(a) Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri

masalah yang timbul.

(b) Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga

tidak ada produk lain yang meniru.

(c) Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar

(d) Membantu penjual dalam menarik pelanggan/konsumen yang setia dan

yang menguntungkan.

(e) Membantu membangun citra perusahaan/produsen (jika merek tersebut

menimbulkan persepsi positif di masyarakat)

Page 42: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

42

(f) Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan

(g) Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang

membedakan produk tersebut dengan produk lain, terutama produk

saingan.

Perusahaan baik perusahaan barang maupun jasa berusaha

meningkatkan kekuatan mereknya di pasaran dari waktu ke waktu. Dalam

hal ini produsen akan berusaha memperkenalkan produknya terutama

keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh produk lain. Keberadaan

merek bukan hanya semata–mata menunjukkan nama dari sebuah produk,

namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam

berbagai dimensi, yang membedakan produk tersebut dengan produk

lain.Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila

elemen-elemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi

yang positif guna terciptanya merek yang kuat di pasaran. Elemen–elemen

yang dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan

produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen,

kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan

merek di pasaran melalui segala program–program marketing, sampai

pada kemasan produk yang benar, baik dan menarik, harga produk yang

sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.

Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan

terus dikonsumsi/digunakan manfaatnya oleh masyarakat (menciptakan

Page 43: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

43

keloyalan konsumen), dipercaya, sehingga merek tersebut menjadi merek

yang kuat di pasaran.

6. Image

Image (citra) adalah kepercayaan, ide, dan impressi seseorang

terhadap sesuatu (Kotler, 1997;57). Bagi perusahaan image berarti

persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan

pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang

bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu

memiliki image yang sama pula dihadapan orang. Image perusahaan

menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan

penting. Image yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi

perusahaan, sedangkan image yang buruk melahirkan dampak negatif dan

melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.

7. Brand image

Pengertian brand image Keller (2003): “Anggapan tentang merek

yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.”

definisi lain adalah “Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara

abstrak dalam pemikiran mereka sekalipun pada saat mereka

memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk “

Page 44: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

44

Durianto dkk (2001) mengatakan bahwa terdapat tujuh dimensi

karakteristik yang dapat mempengaruhi brand image suatu produk.

Ketujuh dimensi karakteristik tersebut adalah :

1) Pengenalan : bagaimana cara sebuah perusahaan dalam

memperkenalkan/mempromosikan produknya terhadap konsumen.

2) Kesesuaian dengan spesifikasi : merupakan pandangan mengenai

kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.

3) Karakteristik produk : bagian-bagian tambahan dari produk. Bagian-

bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami

kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan, yaitu

menyangkut corak, desain, warna, penampilan, dan daya tarik produk

(keunikan)

4) Ketahanan : mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut, atau

beberapa lama produk dapat digunakan. Misal motor merek tertentu yang

memposisikan dirinya sebagai motor tahan lama walau telah berumur di

atas 5 tahun tetapi masih berfungsi dengan baik.

5) Harga : menawarkan harga produk yang relatif terjangkau oleh

konsumen namun memiliki fiture atau fasilitas yang lengkap serta kualitas

yang baik.

Page 45: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

45

6) Kinerja : melibatkan berbagai karakteristik operasional utama,

misalnya karakteristik operasional motor adalah kecepatan, akselerasi,

serta kenyamanan.

7) Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada

produk tersebut. Misalnya motor merek tertentu menyediakan lokasi

bengkel yang mudah dijangkau konsumen untuk pelayanan kerusakan atau

service bergaransi.

Karakteristik diatas diperkuat teori Keller (2003) mengenai faktor –

faktor pendukung terbentuknya brand image, yaitu :

1. Favorability of brand association

Favorability mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah

diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori ini adalah

kemudahan merek/produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk

tetap diingat oleh konsumen, serta kesuaian antara kesan merek dibenak

pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek

bersangkutan..

2. Strength of brand association/familiarity of brand association / Kekuatan

asosiasi merek

Kekuatan dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki

oleh merek yang bersifat fisik yang tidak ditemukan pada merek lainnya.

Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek

Page 46: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

46

tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan yang tidak ada

pada merek pesaing. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah

penampilan fisik produk seperti warna, ukuran dan desain produk,

kemudian fungsi produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas

pendukung dari produk tersebut.

3. Uniquesness of brand association / Keunikan asosiasi merek

Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek

diantara merek lainnya. Keunikan ini muncul dari atribut produk, menjadi

kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk

lainnya. Yang termasuk dalam kategori ini adalah variasi layanan, serta

diferensiasi dari penampilan fisik produk.

Beberapa keuntungan dengan terciptanya brand image yang kuat

adalah:

(a) Peluang bagi produk/merek untuk terus mengembangkan diri dan

memiliki prospek bisnis yang bagus.

(b) Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang

bagus.

(c) Menciptakan loyalitas konsumen

(d) Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil

dikenal dan diingat oleh konsumen.

Page 47: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

47

(e) Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin

merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan/keunikan baru yang

diciptakan perusahaan akan mudah dikenali konsumen.

(f) Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.

(g) Meminimumkan kehancuran/kepailitan perusahaan.

(h) Mempermudah mendapatkan investor baru guna mengembangkan

produk.

Manfaat brand image (Rangkuti,2004:17), yaitu :

(a) Brand image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan

(b) Brand image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan

produk lain yang sejenis

(c) Brand image dapat membantu memperbaharui penjualan suatu produk

(d) Brand image dapat digunakan untuk mengevaluasi efek kualitas dari

strategi pemasaran

(e) Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha-

usaha strategi perusahaan

Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program

marketing yang kuat terhadap produk tersebut, unik dan memiliki

kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain.

Page 48: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

48

Produk yang memiliki brand image yang kuat akan sulit ditiru karena

persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak akan mudah

diciptakan. Dan dengan brand image yang positif, konsumen memiliki

persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan

didapatkan dari produk-produk lainnya.

8.Produk

Menurut Kotler dalam Tjiptono (2008:95), produk merupakan segala

sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,

dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Konsep produk sebenarnya mengacu tidak hanya pada barang yang

berwujud, tetapi juga mencakup barang dan layanan yang ditawarkan

kepada konsumen. Karena itu, kalau kita berbicara tentang produk, hal itu

sudah mencakup barang dan jasa.

Jadi, dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa produk

merupakan segala sesuatu yang menguntungkan maupun tidak yang

didapat dari pertukaran untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.

a. Level Produk

Dalam merencanakan penawaran produk, pemasar perlu memahami

tingkatan produk. Tiap level menambahkan lebih banyak nilai pelanggan,

dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan meliputi :

Page 49: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

49

1) Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya

dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

Contohnya adalah dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para

tamu adalah „istirahat dan tidur‟. Untuk bioskop, para penonton

sesungguhnya membeli „hiburan‟.

2) Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk

yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3) Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan

dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan

dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh, tamu hotel mengharapkan

tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari

pakaian, dan ketenangan.

4) Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk

yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga

dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk

pesaing.

Misalnya hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampoo, bunga-bunga

segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan

lain-lain.

5) Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang

mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya

Page 50: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

50

hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan

kasetnya, sepiring buah-buhan segar, dan sebagainya.

b. Klasifikasi Produk

1) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,

diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan

fisik lainnya.

Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu :

(a) Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods), yaitu barang

berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa

kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi

pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya, sabun,

minuman, makanan, gula, garam, dan lain-lain.

(b) Barang Tahan Lama (Durable Goods), yaitu barang berwujud yang

biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur

ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih).

Contohnya antara lain adalah TV, lemari es, mobil, motor, computer,

laptop, dan lain-lain.

2) Jasa (services)

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual. Contohnya adalah bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel,

lembaga pendidikan, dan lain-lain.

Page 51: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

51

B. Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Tristania Widianti, Fakultas Bisnis dan

Manajemen Universitas Widyatama pada bulan September 2008, dengan

skripsinya yang berjudul “Pengaruh Event/Sponsorship Terhadap Brand

Image Rokok Sampoerna A-Mild PT.HM Sampoerna Tbk”, bertujuan

untuk mengetahui pengaruh event sponsorship terhadap brand image

rokok Sampoerna A-Mild PT.HM Sampoerna Tbk. Teknik yang

digunakan adalah teknik accidental sampling dengan jumlah responden

sebanyak 30 orang. Hasilnya yaitu berdasarkan perhitungan koefisien

determinasi didapat nilai 31,8%. Hal ini berarti event sponsorship

berpengaruh terhadap brand image rokok HM Sampoerna sebesar 31,8%,

sedangkan sisanya 69,2% lainnya dipengaruhi oleh variable lain.

Andoko Yuwono, Universitas Komputer Indonesia, Agustus 2005,

dengan judul skripsi “Pengaruh Pelaksanaan Event Sponsorship Terhadap

Pembetukan Citra Produk (Study Pada Konsumen Djarum Super di

Wilayah Bandung Selatan)”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini yaitu pertama untuk mengetahui pelaksanaan event sponsorship yang

dilakukan oleh PT. Djarum, kedua untuk mengetahui tanggapan responden

terhadap pembentukkan citra produk Djarum, dan yang ketiga untuk

mengetahui sejauh mana pelaksanaan event sponsorship berpengaruh

terhadap pembentukan citra produk Djarum. Penelitian ini menggunakan

metode survey, jenis penelitiannya adalah deskriptif (menggambarkan)

Page 52: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

52

dan Verifikatif (membuktikan). Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa pelaksanaan event sponsorship memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pembentukan citra produk. Dari hasil uji t diketahui t hitung

sebesar 15,009 lebih besar dari t table sebesar 2,003 sehingga hipotesis Ho

ditolak . nilai korelasi yang dihasilkan dari data sampel adalah sebesar

0,884. Jika berpedoman pada kriteria keeratan hubungan kedua variable

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat kuat

antara pelaksanaan event sponsorship dengan pembentukan citra produk

Djarum. Sedangkan hasil perhitungan dari koefisien determinasi

menunjukkan besarnya pengaruh pelaksanaan event sponsorship terhadap

pembentukan citra produk Djarum, yaitu sebesar 78%, ini berarti

pembentukan citra produk Djarum benar-benar dipengaruhi oleh

pelaksanaan event sponsorship, sedangkan sisanya 22% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dina Dwi Cahyani, Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana 2008,

“Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Brand Image sepeda

motor Yamaha Mio”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar variabel persepsi mempengaruhi brand image sepeda motor Yamaha

Mio. Hasil analisis menunjukan koefisien determinasi sebesar 733, ini

berarti bahwa 73% variasi variabel brand image dipengaruhi oleh variabel

persepsi sedangkan sisanya 37% dipengaruhi oleh variabel lain.

Page 53: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

53

Wenny wiendanie, Analisis Persepsi Brand Association menurut

pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT.Unilever Indonesia. Skripsi

Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta 2006. Penelitian

ini bertujuan untuk mendeskipsikan Bagaimana persepsi brand association

menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT Unilever Indonesia,

Tbk. Populasi penelitian ini adalah pelanggan atau pembeli sabun cair Lux

di Minimarket Indomaret Gading Raya Jakarta Timur dan karena

menggunakan metode sampling aksidental, maka penelitian ini

mendapatkan 50 orang responden di Minimarket Indomaret Gading Raya

Jakarta Timur pada bulan Maret 2006 sampai dengan April 2006. Metode

pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan (field research) dengan

membagikan kuesioner dan riset perpustakaan data. Teknik pengolahan

data yang digunakan ialah pengolahan data dengan bantuan perangkat

lunak SPSS versi 13 (uji validitas dan uji reabilitas) dan menggunakan

skala likert. Hasil analisis menunjukan bahwa persepsi brand association

menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada pelanggan atau pembeli

sabun cair Lux di Minimarket Indomaret Gading Raya Jakarta Timur

adalah positif dengan nilai korelasi r 0,870.

C. Kerangka Pemikiran.

Berdasarkan pada pemikiran melalui tinjauan pustaka dan

penelitian terdahulu, dimana hasil dari penelitian tersebut bahwa event

sponsorship dan persepsi konsumen berpengaruh dalam membentuk

Page 54: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

54

brand image suatu produk yang pada akhirnya berpengaruh pada loyalitas

konsumen. Persaingan yang semakin kuat diantara perusahaan-perusahaan

mengharuskan perusahaan tersebut berlomba-lomba memperoleh hasil

yang memuaskan dengan memperhatikan system pemasaran meliputi

semua tahapan yaitu mulai dari penciptaan produk, pemasaran, serta

pelayanan pasca penjulan. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk

memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan dan di inginkan oleh

konsumen saja tetapi perusahaan juga harus dapat mengetahui bagaimana

menyajikan atau menawarkan produknya kepada konsumen dengan lebih

baik dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya.

Dalam hal ini salah satunya dengan melakukan event sponsorhip,

karena dengan melaksanakan kegiatan tersebut perusahaan dapat

berinteraksi secara langsung dengan konsumen/pasar sasaran untuk dapat

memberikan pesan dan informasi tentang produk sehingga konsumen

dapat mengetahui secara lengkap dan jelas mengenai kelebihan atau

keunggulan produk tersebut. Selain itu nama atau merek perusahaan akan

semakin akrab/familiar dipikiran konsumen karena sangat ditonjolkan

dalam sebuah kegiatan event. Hal ini bertujuan agar terbentuk persepsi

yang baik sehingga merek produk tersebut dapat menjadi pilihan pertama

(top of mind) dibenak konsumen, pada akhirnya produk tersebut

diharapkan dapat berkesan dan membentuk brand image yang kuat di hati

konsumen (heart share) dan konsumen berimajinasi untuk memiliki

Page 55: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

55

produk tersebut yang pada akhirnya konsumen melakukan pembelian

terhadap merek produk yang telah ditawarkan.

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam

merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3

Kerangka pemikiran

Brand Image

PT. Astra Honda

Motor (Y)

Event Sponsorship

(X1)

Persepsi Konsumen

(X2) Uji Validitas dan

Reabilitas

Uji Asumsi Klasik

Uji Hipotesis

Interpretasi

Uji Regresi Berganda

Page 56: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

56

D. Hipotesis

Berdasarkan pada perumusan masalah pada bab sebelumnya, maka

dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Event sponsorship

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara event sponsorship

terhadap brand image produk Honda.

Ha : Ada pengaruh signifikan antara event sponsorship terhadap brand

image produk Honda.

2. Persepsi konsumen

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara persepsi konsumen terhadap

brand image produk Honda.

Ha : Ada pengaruh signifikan antara persepsi konsumen terhadap brand

image produk Honda.

3. Event sponsorship dan persepsi konsumen

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara event sponsorship dan

persepsi konsumen terhadap brand image produk Honda.

Ha : Ada pengaruh signifikan antara event sponsorship dan persepsi

konsumen terhadap brand image produk Honda.

Page 57: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan disekitar wilayah Karang Mulya Ciledug.

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh

sebuah event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk

brand image produk Honda. Objek penelitian ini adalah masyarakat yang

berdomisili di wilayah Karang mulya Ciledug tepatnya di Jalan Raden

Saleh yang menggunakan sepeda motor Honda.

B. METODE PENENTUAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari individu dengan kualitas serta

karakteristik yang telah di tetapkan (Nazir,2003:271). Dalam penelitian ini

karakteristik tersebut adalah pernah melihat atau menyaksikan event-event

yang diselenggarakan oleh Honda, baik acara musik, olahraga, seni,

pameran atau kegiatan sosial yang bersimbolkan merek Honda. Populasi

yang akan dijadikan objek penelitian adalah masyarakat yang berdomisili

di wilayah Karang Mulya Ciledug tepatnya di Jalan Raden Saleh yang

menggunakan sepeda motor Honda.

Page 58: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

58

2. Sampel

Sampel merupakan prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja

yang diambil dan di pergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari populasi" (Nazir ,2003;271). Dalam menentukan sampel,

teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Judgement sampling, yaitu pengumpulan data atas dasar strategi

kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Dengan kata lain, asal saja

calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang

diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja

ditemui dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian (Abdul

Hamid, 2007 : 29). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 100 orang.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Data Primer

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket. Angket yang akan digunakan bertujuan untuk

mengungkap indikator-indikator mengenai Brand Image kemudian dari

indikator tersebut digunakan untuk menentukan Pengaruh Event

Sponsorship dan Persepsi Konsumen dalam membentuk Brand Image.

Bobot penilaian angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan

yang digambarkan dalam skala Likert.

Page 59: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

59

Tabel 3.1

Tingkat Penilaian Jawaban

No Jenis Jawaban Bobot

1 SS = Sangat Setuju 5

2 S = Setuju 4

3 R = Ragu-Ragu 3

4 TS = Tidak Setuju 2

5 STS = Sangat Tidak Setuju 1

(Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:66)

2. Data sekunder

Penelitian kepustakaan ini berupa data yang diambil dari beberapa

literatur seperti buku-buku, jurnal, majalah, makalah, modul, dan website

perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

C. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Validitas Instrumen

Validitas adalah metode yang dilakukan dengan mengukur korelasi

antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan.

Menurut Ghozali (2006), suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat

Page 60: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

60

menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian valliditas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan

cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir

pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah

0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya.

b. Reabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2006). Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun cara

yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk

mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian

reliabilitas kuesioner dengan bantuan computer program SPSS v.17.0

Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah (Ghozali,2006):

a. Apabila hasil koefisien Alpha > dari taraf signifikansi 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliable.

b. Apabila hasil koefisien Alpha < dari taraf signifikansi 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut tidak reliable.

Page 61: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

61

2. Uji Asumsi Klasik

Selain uji validitas dan reliabilitas, juga akan dilakukan uji

penyimpangan asumsi klasik sebagai berikut (Ghozali, 2006) :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi

linier dari variabel terikat dan variabel bebas atau kedua-duanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas sebaiknya

dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent (Ghozali,

2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada

penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya

gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks

korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks

korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data

yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian

Page 62: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

62

apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1,

maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat

problem multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006). Jika varians

dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2006).

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan

mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

Page 63: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

63

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R

Square yang sudah

disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan

dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted

R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke

dalam model (Ghozali, 2006)

b. Uji Parsial dengan uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan

berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006)

c. Uji Simultan dengan uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama terhadap variabel dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil

dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel

independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006)

Page 64: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

64

E.OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Secara garis besar penelitian tentang pengaruh Event sponsorship dan

persepsi konsumen dalam membentuk Brand image produk PT.AHM

dengan Variabel penelitian sebagai berikut :

a. Variabel Independent = Event sponsorship (X1)

= Persepsi konsumen (X2)

b. Variabel Dependent = Brand image (Y)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

1. Event

sponsorship

(X1)

J.R Rossiter

dan L.Percy

(1993 : 346)

Terence A

Shimp (2000)

Tingkat

kemampuan

event dalam

menjangkau

target audience

Tingkat

kesesuaian event

dengan posisi

produk

Kekuatan event

dalam

menyampaikan

pesan

Event menarik dan

mengesankan

Event sesuai selera anak

muda

Event mencerminkan

jiwa anak muda

Event sesuai pasar

sasaran

Event sesuai dengan

posisi produk

Pesan menarik

Informasi menarik

Pesan dimengerti

Ordinal

Page 65: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

65

2. Persepsi

konsumen

(X2)

Martinich

(Yamit,

2001)

Performance

Range and type

of features

Reliability and

durability

Maintainability

and

serviceability

Sensory

characteristics

Ethical profile

and image

Sepeda motor Honda

memiliki akselerasi

kecepatan yang baik

Bahan bakar sepeda

motor Honda irit

Sepeda motor Honda

ramah lingkungan

Mesin sepeda motor

Honda tidak mudah

rusak

Mesin sepeda motor

Honda tidak cepat panas

Sepeda motor Honda

mudah digunakan dalam

kegiatan sehari-hari

Sepeda motor Honda

aman dan nyaman untuk

dikendarai

Suku cadang sepeda

motor Honda mudah

untuk ditemukan

Penampilan sepeda

motor Honda menarik

Kualitas sepeda motor

Honda sangat baik

Ordinal

3. Brand image

produk (Y)

Pengenalan

Cara pengenalan

produk/merek

Ordinal

Page 66: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

66

Durianto dkk

(2001)

Keller (2003)

Kesesuaian

dengan

spesifikasi

Karakteristik

produk

Ketahanan

Harga

Pelayanan

Strength of

brand

association

Tingkat kualitas produk

Produk memiliki bentuk

yang unik, stylis dan

dinamis

Produk memiliki varian

warna yang menarik

Tingkat daya tahan

produk dalam jangka

panjang

Tingkat kesesuaian

harga dengan kualitas

Tingkat kemudahan

konsumen dalam

mencapai lokasi dealer

resmi

Ukuran produk beragam

Page 67: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

67

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda

motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT

Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra

International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan

komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock

down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe

bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada

tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi

sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda

motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di

Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif

mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda

motor Hondatahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan,

diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-

komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan

sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus

Page 68: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

68

memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984)

yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990)

yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar

sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan

sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa

anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda

Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra

International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,

pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai

kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,

serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan

MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik

perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini

memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk

permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat.Salah satu

puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah

pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan

prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di

Page 69: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

69

Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi

sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda

motor Honda di Cina dan India.Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan

pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh

1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service

atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode

H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H3, yang siap melayani jutaan

penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.Industri sepeda motor

saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT

Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah

130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini

memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai

ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada

sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya

menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan

ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-

tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang

baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan

segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi

kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.Menjawab tantangan

tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di

Page 70: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

70

Indonesia terus memperkuat diri. PT Astra Honda Motor merupakan sinergi

keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah

pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang,

dan PT Astra International Tbk, Indonesia.

Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah

dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan

balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab

kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga

menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak

heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi.Astra

International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan

para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan

pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi pembelian dan

memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda

semakin unggul

2. Visi dan Misi

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi,

penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan

danmemiliki:

a. Visi

To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in

Page 71: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

71

Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital

guided by shared values.

b. Misi

To provide mobility solution which exceed customer expectation with the

best value motorcycle & Its related products, thru empowered human capital

for the benefit of all stakeholders.

3. Profil Perusahaan

Nama

Perusahaan : PT Astra Honda Motor

Status

Perusahaan : Perseroan Terbatas

Status

Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)

Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter)

Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I

Jakarta 14350

Dies & Mould Division

Jl. Pulo Ayang Raya, Blok FF

No.2 Kawasan Industri

Pulogadung Jakarta Timur

Page 72: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

72

AHM Training Centre

Jl. Agung Timur IX Blok O1 Kav.

25-26, Sunter II Jakarta 14350

Plant 2 (Pegangsaan Dua)

Jl. Raya Pegangsaan Dua KM 2,2

Kelapa Gading Jakarta 14250

Plant 3 (Cikarang Barat)

Jl. Raya Kalimantan Blok AA

Kawasan Industri MM2100

Cikarang Barat, Jawa Barat

AHM Parts Centre

Jl. Tipar Inspeksi Cakung Drain

Cakung Barat, Jakarta 13910

Tanggal

Pendirian

: 11 Juni 1971 sebagai PT Federal

Motor

31 Oktober 2000 merger menjadi

PT AHM

Page 73: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

73

Jenis Produk : Sepeda Motor

- Tipe Cub/Bebek

• Honda Absolute Revo 110

• Honda Blade

• Honda Supra X 125 R

• Honda Supra X 125 PGM-FI

• Honda Revo AT

- Tipe Sport

• Honda City Sport 1

• Honda New Mega Pro

• Honda Tiger

- Tipe Skutik

• Honda BeAT

• Honda Vario CW

• Honda Vario Techno

• Honda Vario Techno CBS

• Honda Scoopy

• Honda PCX

Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk

50% Honda Motor Co., Ltd

Page 74: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

74

Kapasitas

Produksi

: Terpasang : 3.500.000 unit/tahun

Referensi

Standar

: • JIS (Japan Industrial

Standard)

• SII (Standar Industri

Indonesia)

• SNI (Standar Nasional

Indonesia)

• HES (Honda Engineering

Standard)

• ISO 9001

• ISO 14001

• ISO 17025

• OHSAS 18001

Aktivitas : Agen Tunggal Pemegang Merek

(ATPM), Manufaktur, Perakitan

dan Distributor Sepeda Motor

HONDA

Jumlah

Karyawan

: 15.673 orang (September 2010)

Page 75: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

75

Jumlah

Produksi

: 1998 : 286.000 unit

1999 : 288.888 unit

2000 : 488.888 unit

2001 : 940.000 unit

2002 : 1.460.000 unit

2003 : 1.570.000 unit

2004 : 2.037 000 unit

2005 : 2.652 000 unit

2006 : 2.350.000 unit

2007 : 2.138.000 unit

2008 : 2.874.576 unit

2009 : 2.710.575 unit

4. Prestasi PT.AHM (2008-2010)

Rekor MURI” Penjualan & Pemimpin Pasar Sepeda Motor 2008”

New Species & Innovative Design Motorcycle: Honda CS-1, Mr. Testo

Award 2008 dari Tabloid Otomotif.

The Best Fuel Consumption Kategori Skutik: Honda Vario, Mr. Testo

Award 2008 dari Tabloid Otomotif.

Page 76: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

76

The Best Fuel Consumption Kategori Sport: Honda New Mega Pro, Mr.

Testo Award 2008 dari Tabloid Otomotif.

The Best Fitur & Teknologi Kategori Skutik; Honda Vario, Mr. Testo

Award 2008 dari Tabloid Otomotif.

The Best Fitur & Teknologi Kategori Bebek: Honda Supra X 125 PGM-Fi,

Mr. Testo Award 2008 dari Tabloid Otomotif.

Merk Terbaik Kategori Sepeda Motor Transmisi Manual, SBBI 2008 dari

Harian Umum Solopos

The Most Valuable Brand in Indonesia (category: Non-Matic Motorcycle),

IBBA 2008 dari majalah SWA & MARS.

Investment in People Award, Asia Pacific

Enterpreneurship Award (APEA) 2008, dari Enterprise

Asia

The Company with The Best Corporate Image (category: Automotive 2

wheels), IMAC 2008 Award, dari majalah Business Week dan Frontier

Consulting Group.

The Best in Achieving Total Customer Satisfaction (category: Sport

Motorcycle), ICSA 2008 Award, dari majalah Frontier dan SWA.

MotoRev Award Kategori Sepeda Motor Sport 150-190cc (MegaPro)

MotoRev Award Kategori Sepeda Motor Skutik (BeAt)

Motor Plus Award 2008, kategori Bike of The Year 2008, Honda CS1

Page 77: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

77

Motor Plus Award 2008, kategori Respected Bike of The Year, Honda

Tiger

Motor Plus Award 2008, kategori Rookie of The year, Honda CS1

Motor Plus Award 2008, kategori Desain terbaik Bebek sport 125-135cc:

Honda CS-1

Motor Plus Award 2008, kategori Teknologi terbaik Bebek 120cc - 130cc:

Honda Supra X 125

Motor Plus Award 2008, kategori Teknologi terbaik Skubek 110cc -

125cc: Honda Vario

Motor Plus Award 2008, kategori Ramah lingkungan terbaik Bebek 110cc

- 115cc: Honda Revo 100

Motor Plus Award 2008, kategori Ramah lingkungan terbaik Bebek sport

125cc-135cc: Honda CS 1

Motor Plus Award 2008, kategori Ramah lingkungan terbaik Skubek

110cc - 125cc: Honda Vario

Motor Plus Award 2008, kategori Ramah lingkungan terbaik Sport 125cc-

160cc: Honda Mega Pro

Motor Plus Award 2008, kategori Best Fuel Consumption Bebek 100cc -

115cc: Honda Revo 100

Motor Plus Award 2008, kategori Best Fuel Consumption Bebek 120cc -

130cc: Honda Supra X 125 PGM F1

Page 78: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

78

Motor Plus Award 2008, kategori Best Fuel Consumption Bebek sport

125cc-135cc ;Honda CS 1

Motor Plus Award 2008, kategori Best Fuel Consumption Sport 200cc-

250cc: Honda Tiger

Motor Plus Award 2008, kategori Best Value Bebek 120cc - 130cc: Honda

Supra X 125 PGM-FI

Motor Plus Award 2008, kategori Best Value Bebek sport 125cc-135cc:

Honda CS1

Motor Plus Award 2008, kategori Best Value Skubek 110cc - 125cc:

Honda Vario

Motor Plus Award 2008, kategori Best Performance Bebek 120cc-130cc:

Honda Supra X 125 PGM-FI

Motor Plus Award 2008, kategori Best Performance Bebek Sport 125cc-

135cc: Honda CS1

Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2009

Top Brand Award 2009

Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2010

Top Brand Award 2010

Page 79: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

79

B. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini, maka peneliti

menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang berada di wilayah

Karang Mulya Ciledug. Responden yang dipilih adalah pelanggan yang

menggunakan sepeda motor Honda dan pernah menyaksikan kegiatan

event sponsorship yang diselenggarakan/disponsori oleh Honda. Sebelum

kuesioner diberikan kepada 100 responden, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji coba (try out) kepada 20 responden. Dalam try out tersebut ,

responden diberikan 27 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan

reabilitas dari seluruh pertanyaaan tersebut.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Pearson Correlation. Menurut Ghozali (2006) suatu

pertanyaan itu dikatakan valid jika mempunyai nilai Pearson Correlation

lebih dari 0.3 dengan tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05. Hasil

uji validitas untuk variabel event sponsorship (X1) dapat dilihat pada

Tabel 4.1, hasil uji validitas untuk variabel persepsi konsumen (X2) dapat

dilihat pada Tabel 4.2, dan hasil uji validitas brand image produk (Y) dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Page 80: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

80

Tabel 4.1

Uji Validitas Event sponsorship (X1)

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Event sponsorship 1 0.000 0.807 Valid

Event sponsorship 2 0.000 0.824 Valid

Event sponsorship 3 0.000 0.785 Valid

Event sponsorship 4 0.001 0.702 Valid

Event sponsorship 5 0.000 0.730 Valid

Event sponsorship 6 0.003 0.624 Valid

Event sponsorship 7 0.013 0.544 Valid

Event sponsorship 8 0.000 0.826 Valid

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

Tabel 4.2

Uji Validitas Persepsi konsumen (X2)

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Persepsi konsumen 1 0.000 0.732 Valid

Persepsi konsumen 2 0.027 0.494 Valid

Persepsi konsumen 3 0.000 0.763 Valid

Persepsi konsumen 4 0.000 0.738 Valid

Persepsi konsumen 5 0.000 0.855 Valid

Persepsi konsumen 6 0.000 0.825 Valid

Persepsi konsumen 7 0.000 0.738 Valid

Persepsi konsumen 8 0.000 0.840 Valid

Persepsi konsumen 9 0.000 0.916 Valid

Page 81: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

81

Persepsi konsumen 10 0.000 0.747 Valid

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

Tabel 4.3

Uji Validitas Brand image produk (Y)

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Brand image produk 1 0.000 0.791 Valid

Brand image produk 2 0.000 0.857 Valid

Brand image produk 3 0.000 0.756 Valid

Brand image produk 4 0.000 0.782 Valid

Brand image produk 5 0.005 0.602 Valid

Brand image produk 6 0.000 0.757 Valid

Brand image produk 7 0.000 0.791 Valid

Brand image produk 8 0.000 0.857 Valid

Brand image produk 9 0.000 0.756 Valid

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006) uji reliabilitas dilakukan dengan melihat

nilai Cronbach’s Alpha dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka suatu intrumen dikatakan

reliable.

b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0.60 maka suatu intrumen dikatakan

tidak reliable.

Page 82: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

82

Pengujian dilakukan dengan per variabel menggunakan pernyataan

yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Event sponsorship (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.865 .877 8

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

Tabel 4.4 adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir

pertanyaan untuk variabel event sponsorship (X1), dapat di simpulkan

bahwa konstruk pertanyaan pada variabel event sponsorship (X1) adalah

reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Persepsi konsumen (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.863 .891 10

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

Tabel 4.5 adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir

pertanyaan untuk variabel persepsi konsumen (X2), dapat di simpulkan

Page 83: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

83

bahwa konstruk pertanyaan pada variabel persepsi konsumen (X2) adalah

reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.

Tabel 4.6

Uji Reabilitas Brand Image Produk (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.910 .916 9

(Sumber: Data Primer, Diolah 2010)

Tabel 4.6 adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir

pertanyaan untuk variabel brand image produk (Y), dapat di simpulkan

bahwa konstruk pertanyaan pada variabel brand image produk (Y) adalah

reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60

C. Penemuan dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini karakteristik responden yang digunakan

adalah pernah melihat event yang diselenggarakan/disponsori oleh Honda,

banyaknya jumlah event yang dilihat, jenis kelamin, usia, dan pekerjaan

saat ini.

Tabel 4.7

Pernah Melihat Event yang diselenggarakan/disponsori Honda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 100 100.0 100.0 100.0

(Sumber : Data primer, diolah 2010)

Page 84: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

84

Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa 100 orang responden pernah

menyaksikan event yang diselenggarakan/disponsori oleh Honda baik laki-

laki maupun perempuan.

Tabel 4.8

Banyaknya Jumlah Event yang Pernah di Lihat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 kali 25 25.0 25.0 25.0

2 kali 54 54.0 54.0 79.0

3 kali 13 13.0 13.0 92.0

>3 kali 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber : Data primer, diolah 2010)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 25 orang responden

pernah menyaksikan event yang diselenggarakan/disponsori oleh Honda

sebanyak 1 kali, 54 responden sebanyak 2 kali, 13 responden sebanyak 3

kali dan 8 responden lebih dari 3 kali.

Tabel 4.9

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 82 82.0 82.0 82.0

Perempuan 18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber : Data primer, diolah 2010)

Page 85: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

85

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 82 responden adalah

berjenis kelamin laki-laki dan 18 responden berjenis kelamin perempuan.

Ini berarti bahwa lebih banyak responden berjenis kelamin laki-laki yang

pernah menyaksikan event yang diselenggarakan/disponsori oleh Honda

yaitu sebanyak 82% dibandingkan dengan responden berjenis kelamin

perempuan yang hanya mencapai 18%.

Tabel 4.10

Karakteristik Usia Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <20 thn 29 29.0 29.0 29.0

21-30 thn 50 50.0 50.0 79.0

31-40 thn 18 18.0 18.0 97.0

>40 thn 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber : Data primer, diolah 2010)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karakteristik usia reponden

yang berusia dibawah 20 tahun adalah 29 orang, dan di urutan kedua

responden berusia 21-30 tahun sebanyak 50 orang, di urutan ketiga

responden berusia 31-40 tahun sebanyak 18 orang, dan terakhir responden

berusia di atas 40 tahun sebanyak 3 orang. Maka dapat ditarik kesimpulan

sebagian besar responden yang pernah menyaksikan event yang

diselenggarakan/disponsori oleh Honda berusia 20-30 tahun.

Page 86: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

86

Tabel 4.11

Karakteristik Pekerjaan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mahasiswa 35 35.0 35.0 35.0

Pegawai

negeri

8 8.0 8.0 43.0

Pegawai

swasta

24 24.0 24.0 67.0

Wirausaha 17 17.0 17.0 84.0

Ibu rumah

tangga

3 3.0 3.0 87.0

Lain-lain 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber : Data primer, diolah 2010)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 35 orang

responden adalah mahasiswa, 8 responden sebagai pegawai negeri, 24

responden pegawai swasta, 17 responden seorang wirausaha, 3 responden

ibu rumah tangga dan sebanyak 13 responden berprofesi lain-lain yang

tidak tercantum dalam daftar pertanyaan.

Page 87: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

87

2. Pembahasan Butir Pertanyaan

Event Sponsorship (X1)

Tabel 4.12

Event yang diselenggarakan/disponsori Honda sangat menarik

dan mengesankan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

7 7.0 7.0 8.0

Setuju 79 79.0 79.0 87.0

Sangat setuju

13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menjawab sangat tidak setuju, 1 orang responden menyatakan tidak

setuju, 7 responden ragu-ragu, 79 orang responden setuju dan 13

responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebesar 90%, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pagelaran event yang diselenggarakan/disponsori Honda sangat menarik

dan mengesankan bagi responden.

Page 88: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

88

Tabel 4.13

Event yang diselenggarakan/disponsori Honda sesuai dengan

selera anak muda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

11 11.0 11.0 12.0

Setuju 75 75.0 75.0 87.0

Sangat setuju

13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menjawab sangat tidak setuju, 1 orang responden menyatakan tidak

setuju, 11 responden ragu-ragu, 75 reponden setuju dan 13 responden

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju

sebesar 85%, ini berarti event yang diselenggarakan oleh Honda sesuai

dengan selera anak muda.

Tabel 4.14

Event yang diselenggarakan/disponsori Honda mencerminkan

jiwa anak muda yang aktif, dan powerfull

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu

15 15.0 15.0 15.0

Setuju 73 73.0 73.0 88.0

Sangat setuju

12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Page 89: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

89

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 0% responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menyatakan ragu-ragu,

73 responden setuju dan 12 responden sangat setuju. Jika dilihat yang

menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 85%, maka dapat di ambil

kesimpulan bahwa event yang diselenggarakan Honda mencerminkan jiwa

anak muda yang aktif, dan powerfull.

Tabel 4.15

Event yang diselenggarakan/disponsori Honda sesuai dengan

posisi produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju

2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu

10 10.0 10.0 12.0

Setuju 71 71.0 71.0 83.0

Sangat setuju

17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan tidak

setuju, 10 responden ragu-ragu, 71 responden setuju dan 17 responden

menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebesar 85%, ini berarti event yang diselenggarakan/disponsori

Honda sesuai dengan posisi produknya sebagai salah satu produsen motor

terbesar di Indonesia.

Page 90: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

90

Tabel 4.16

Event yang diselenggarakan/disponsori Honda sesuai pasar

sasaran yaitu anak muda yang aktif dan powerfull

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu

18 18.0 18.0 18.0

Setuju 73 73.0 73.0 91.0

Sangat setuju

9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, sebanyak 18 orang

responden menyatakan ragu-ragu, 73 responden setuju dan 9 responden

sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju

sebanyak 80%, ini berarti event yang diselenggarakan/disponsori oleh

Honda sesuai pada pasar sasaran yaitu para remaja yang aktif dan

powerfull.

Tabel 4.17

Pesan yang disampaikan saat menyaksikan event yang

diselenggarakan/disponsori oleh Honda menarik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju

2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu

13 13.0 13.0 15.0

Setuju 75 75.0 75.0 90.0

Sangat setuju

10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Page 91: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

91

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 orang responden

menyatakan tidak setuju, 13 responden ragu-ragu, 75 responden setuju dan

10 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan

setuju dan sangat setuju sebesar 85%, ini berarti pesan yang disampaikan

saat event diselenggarakan menarik.

Tabel 4.18

Pesan yang disampaikan saat menyaksikan event yang

diselenggarakan/disponsori oleh Honda mudah dimengerti

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju

2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu

10 10.0 10.0 12.0

Setuju 70 70.0 70.0 82.0

Sangat setuju

18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 orang responden

menyatakan tidak setuju, 10 responden ragu-ragu, 70 responden setuju dan

18 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan

setuju dan sangat setuju sebesar 85%, ini berarti pesan yang disampaikan

saat event diselenggarakan mudah dimengerti.

Page 92: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

92

Tabel 4.19

Informasi yang didapat saat menyaksikan acara yang

diselenggarakan/disponsori oleh Honda menarik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

3 3.0 3.0 3.0

Ragu-ragu

27 27.0 27.0 30.0

Setuju 55 55.0 55.0 85.0

Sangat setuju

15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 orang responden

menyatakan tidak setuju, 27 responden ragu-ragu, 55 responden setuju dan

15 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan

setuju dan sangat setuju sebesar 70%, ini berarti informasi yang

disampaikan saat event diselenggarakan menarik.

Persepsi Konsumen (X2)

Tabel 4.20

Mesin sepeda motor Honda tidak mudah rusak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

17 17.0 17.0 18.0

Setuju 71 71.0 71.0 89.0

Sangat setuju

11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Page 93: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

93

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden tidak setuju, 17

responden menyatakan ragu-ragu, 71 responden setuju dan 11 responden

menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 80%, ini berarti secara keseluruhan mesin sepeda motor

Honda tidak mudah rusak.

Tabel 4.21

Mesin sepeda motor Honda tidak cepat panas

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden tidak setuju, 18

responden menyatakan ragu-ragu, 69 responden setuju dan 12 responden

menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 80%, ini berarti secara keseluruhan mesin sepeda motor

Honda tidak cepat panas.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

18 18.0 18.0 19.0

Setuju 69 69.0 69.0 88.0

Sangat setuju

12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 94: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

94

Tabel 4.22

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 1 orang responden

menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden ragu-ragu,

62 responden setuju dan 24 responden menyatakan sangat setuju. Jika

dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 85%, ini berarti

secara keseluruhan suku cadang sepeda motor Honda mudah ditemukan.

Tabel 4.23

Harga suku cadang sepeda motor Honda terjangkau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

15 15.0 15.0 15.0

Ragu-ragu

23 23.0 23.0 38.0

Setuju 50 50.0 50.0 88.0

Sangat setuju

12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Suku cadang sepeda motor Honda mudah ditemukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Tidak setuju

1 1.0 1.0 2.0

Ragu-ragu

12 12.0 12.0 14.0

Setuju 62 62.0 62.0 76.0

Sangat setuju

24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 95: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

95

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 15 orang responden

menyatakan tidak setuju, 23 responden ragu-ragu, 50 responden setuju

dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan

setuju dan sangat setuju sebesar 60%, ini berarti secara keseluruhan harga

suku cadang sepeda motor Honda terjangkau

Tabel 4.24

Harga jual kembali sepeda motor Honda cukup tinggi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

4 4.0 4.0 4.0

Ragu-ragu

19 19.0 19.0 23.0

Setuju 65 65.0 65.0 88.0

Sangat setuju

12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 4 orang responden

menyatakan tidak setuju, 19 responden ragu-ragu, 65 responden setuju

dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan

setuju dan sangat setuju sebesar 75%, ini berarti secara keseluruhan harga

jual kembali sepeda motor Honda cukup tinggi.

Page 96: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

96

Tabel 4.25

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 12 responden menyatakan

ragu-ragu, 67 responden setuju dan 21 responden menyatakan sangat

setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 85%,

ini berarti secara keseluruhan responden merasa bangga dan percaya diri

saat menggunakan sepeda motor Honda.

Tabel 4.26

Sepeda motor Honda aman dan nyaman untuk dikendarai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

6 6.0 6.0 6.0

Ragu-ragu

36 36.0 36.0 42.0

Setuju 51 51.0 51.0 93.0

Sangat setuju

7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang responden tidak setuju, 36

responden menyatakan ragu-ragu, 51 responden setuju dan 7 responden

Bangga dan percaya diri saat mengendarai

sepeda motor Honda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu

12 12.0 12.0 12.0

Setuju 67 67.0 67.0 79.0

Sangat setuju

21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 97: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

97

menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 55%, ini berarti sepeda motor Honda aman dan nyaman

untuk dikendarai.

Tabel 4.27

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden tidak

setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu, 71 responden setuju dan 10

responden menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebanyak 80%, ini berarti secara keseluruhan bahan

bakar sepeda motor Honda masuk dalam kategori irit.

Bahan bakar sepeda motor Honda irit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu

17 17.0 17.0 19.0

Setuju 71 71.0 71.0 90.0

Sangat setuju

10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 98: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

98

Tabel 4.28

Sepeda motor Honda Memiliki Akselerasi

Kecepatan yang Baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

10 10.0 10.0 11.0

Setuju 73 73.0 73.0 84.0

Sangat setuju

16 16.0 16.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden tidak

setuju, 10 responden menyatakan ragu-ragu, 73 responden setuju dan 16

responden menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebanyak 85%, ini berarti secara keseluruhan sepeda

motor Honda memiliki akselerasi kecepatan yang baik.

Tabel 4.29

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 27 responden ragu-

Sepeda motor Honda ramah lingkungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu

27 27.0 27.0 27.0

Setuju 68 68.0 68.0 95.0

Sangat setuju

5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 99: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

99

ragu, 68 responden setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju.Jika

dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 70%, ini berarti

secara keseluruhan sepeda motor Honda masuk dalam kategori yang

ramah lingkungan.

Brand Image Produk (Y)

Tabel 4.30

AHM memberikan souvenir pasca pembelian produknya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju

2 2.0 2.0 2.0

Tidak setuju

8 8.0 8.0 10.0

Ragu-ragu

21 21.0 21.0 31.0

Setuju 57 57.0 57.0 88.0

Sangat setuju

12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 orang responden

menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden tidak setuju, 21 responden

ragu-ragu, 57 responden setuju dan 12 responden menyatakan sangat

setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak

80%, ini berarti secara keseluruhan AHM selalu memberikan souvenir

pasca pembelian produknya.

Page 100: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

100

Tabel 4.31

Kualitas sepeda motor Honda cukup baik dibandingkan

dengan produk yang lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu

26 26.0 26.0 26.0

Setuju 65 65.0 65.0 91.0

Sangat setuju

9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 26

responden menyatakan ragu-ragu, 65 responden setuju dan 9 responden

menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 70%, ini berarti secara keseluruhan kualitas sepeda motor

Honda cukup baik dibandingkan dengan produk lain.

Tabel 4.32

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Sepeda motor Honda memiliki ukuran dan bentuk yang

beragam

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju

2 2.0 2.0 2.0

Tidak setuju

3 3.0 3.0 5.0

Ragu-ragu

14 14.0 14.0 19.0

Setuju 71 71.0 71.0 90.0

Sangat setuju

10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 101: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

101

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 orang responden

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden tidak setuju, 14 responden

ragu-ragu, 71 responden setuju dan 10 responden menyatakan sangat

setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak

80%, ini berarti secara keseluruhan sepeda motor Honda memiliki ukuran

dan bentuk yang beragam.

Tabel 4.33

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden tidak setuju,

8 responden menyatakan ragu-ragu, 73 responden setuju dan 18 responden

menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 85%, ini berarti secara keseluruhan daya tahan sepeda

motor Honda cukup baik dibandingkan dengan produk lain.

Daya tahan sepeda motor Honda cukup baik dibandingkan

dengan produk yang lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

8 8.0 8.0 9.0

Setuju 73 73.0 73.0 82.0

Sangat setuju

18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 102: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

102

Tabel 4.34

Desain sepeda motor Honda mempunyai keunikan tersendiri

dibanding dengan produk yang lain.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

10 10.0 10.0 11.0

Setuju 76 76.0 76.0 87.0

Sangat setuju

13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden tidak setuju,

10 responden menyatakan ragu-ragu, 76 responden setuju dan 13

responden menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebanyak 85%, ini berarti secara keseluruhan desain

sepeda motor Honda memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan

produk lain.

Tabel 4.35

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Corak desain sepeda motor Honda sangat stylis dan dinamis

sesuai dengan selera konsumen.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu

29 29.0 29.0 30.0

Setuju 59 59.0 59.0 89.0

Sangat setuju

11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 103: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

103

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden tidak setuju,

29 responden menyatakan ragu-ragu, 59 responden setuju dan 11

responden menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebanyak 70%, ini berarti secara keseluruhan corak

desain sepeda motor Honda sangat stylish dan dinamis sesuai dengan

selera responden.

Tabel 4.36

Sepeda motor Honda memiliki varian warna yang menarik

dan beragam

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

5 5.0 5.0 5.0

Ragu-ragu

17 17.0 17.0 22.0

Setuju 67 67.0 67.0 89.0

Sangat setuju

11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden tidak setuju,

17 responden menyatakan ragu-ragu, 67 responden setuju dan 11

responden menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju sebanyak 75%, ini berarti secara keseluruhan sepeda

motor Honda memiliki varian warna yang menarik dan beragan.

Page 104: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

104

Tabel 4.37

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 0% atau tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden tidak setuju,

25 responden menyatakan ragu-ragu, 64 responden setuju dan 8 responden

menyatakan sangat setuju.Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju sebanyak 70%, ini berarti secara keseluruhan harga sepeda motor

Honda terjangkau sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

Tabel 4.38

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Harga beli sepeda motor Honda terjangkau sesuai dengan

kualitas yang ditawarkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

3 3.0 3.0 3.0

Ragu-ragu

25 25.0 25.0 28.0

Setuju 64 64.0 64.0 92.0

Sangat setuju

8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Lokasi dealer dan bengkel resmi sepeda motor Honda mudah

ditemukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju

9 9.0 9.0 9.0

Ragu-ragu

38 38.0 38.0 47.0

Setuju 46 46.0 46.0 93.0

Sangat setuju

7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 105: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

105

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ghozali (2006) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Histogram

Page 106: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

106

(Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal

plot dapat dilihat bahwa grafik histogram memberikan pola yang normal.

Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga kesimpulannya

adalah model regresi memeneuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika

di antara variabel-variabel bebas yang digunakan sama sekali tidak

Page 107: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

107

berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

Tabel 4.39

Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.579 1.726

.579 1.726

Sumber: data primer 2010 yang telah diolah)

Berdasarkan tabel 4.42 hasil uji dapat dilihat melalui Variance

Inflation (VIF) masing-masing variabel independent memiliki VIF tidak

lebih dari 10 dan nilai tolerance > 0,1. Maka dapat dinyatakan model

regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisistas

Page 108: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

108

Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik tersebar di sekeliling garis

lurus dan tidak membuat pola. Maka dapat dapat dikatakan bahwa

persyaratan heteroskedastisitas dapat terpenuhi.

E. Analisis Uji Hipotesis

1. Uji-t

Tabel 4.40

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .830 2.730 .304 .762

EVENT_SPONSORSHIP .530 .122 .346 4.345 .000

PERSEPSI_KONSUMEN .527 .078 .534 6.718 .000

a. Dependent Variable: BRAND_IMAGE

Dari hasil pengolahan data pada tabel 4. didapatkan :

1). Pengaruh event sponsorship terhadap brand image

Pada variabel event sponsorship nilai t hitung > t tabel yaitu 4.345

> 1.671 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Sehingga hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara event sponsorship

terhadap brand image diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya

secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara event sponsorship

terhadap brand image.

Page 109: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

109

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tristania Widianti, dengan

skripsinya yang berjudul “Pengaruh Event/Sponsorship Terhadap Brand

Image Rokok Sampoerna A-Mild PT.HM Sampoerna Tbk”, menyatakan

bahwa event sponsorship berpengaruh terhadap brand image rokok HM

Sampoerna. Kemudian penelitian yang dilakukan Andoko Yuwono

Universitas Komputer Indonesia, Agustus 2005, dengan judul skripsi

“Pengaruh Pelaksanaan Event Sponsorship Terhadap Pembetukan Citra

Produk (Study Pada Konsumen Djarum Super di Wilayah Bandung

Selatan)” menyatakan bahwa pelaksanaan event sponsorship memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan citra produk. Menurut

Frank Jefkins (1997:176) Event sponsorship merupakan suatu kegiatan

yang dapat menjadikan nama perusahaan diingat dan dapat meningkatkan

image perusahaan. Dalam penelitian ini event sponsorship berpengaruh

secara parsial terhadap brand image, hal ini sesuai dengan penelitian

terdahulu dan teori yang ada.

2). Pengaruh persepsi konsumen terhadap brand image

Pada variabel persepsi konsumen nilai t hitung > t tabel yaitu 6.718 >

1.671 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Sehingga hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi konsumen

terhadap brand image diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya

secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi konsumen

terhadap brand image.

Page 110: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

110

Menurut penelitian yang dilakukan Wenny wiendanie dengan

skripsinya yang berjudul Analisis Persepsi Brand Association menurut

pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT.Unilever Indonesia,

menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif antara persepsi

konsumen dengan brand association. Kemudian ecara teoritis hasil

penelitian ini mendukung konsep yang di kemukakan oleh Aaker 1996

(dalam Simamora 2003: 36) yang menyatakan bahwa brand yang kuat

juga memiliki persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas

konsumen (consumer loyality) yang tinggi selain brand awareness yang

tinggi dan asosiasi merek yang kuat. Dalam penelitian ini perspsi

berpengaruh secara parsial terhadap brand image, hal ini sesuai dengan

penelitian terdahulu dan teori yang ada.

2. Uji F

Tabel 4.41

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 861.883 2 430.941 87.924 .000a

Residual 475.427 97 4.901

Total 1337.310 99

a. Predictors: (Constant), PERSEPSI_KONSUMEN, EVENT_SPONSORSHIP

b. Dependent Variable: BRAND_IMAGE

Sumber : data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel anova di atas diperoleh nilai F hitung sebesar

87.924 sementara dari tabel nilai statistik F dengan derajat bebas df1=2

Page 111: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

111

Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang

disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.637 memberi pengertian

bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (brand image) adalah 63.7%

ditentukan oleh variabel event sponsorship dan brand image, selebihnya

sebesar 36.3% (100% - 63,7%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak

diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini

dan df2=97 pada taraf signifikansi 0.05 diperoleh F tabel = 3.09 jadi

tampak bahwa F hitung > F tabel ini berarti 87.924 > 3,09

Karena F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variabel-variabel indenpenden (penggunaan event

sponsorship, dan persepsi konsumen) terhadap variabel dependen (brand

image).

Model R R Square Adjusted R

Square

1 .803a .644 .637

3. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.42

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), PERSEPSI_KONSUMEN, EVENT_SPONSORSHIP

b. Dependent Variable: BRAND_IMAGE

Page 112: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

112

Page 113: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

112

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk

brand image produk Honda. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek

penelitian adalah masyarakat Karang Mulya Ciledug yang menggunakan

sepeda motor Honda dan pernah menyaksikan event yang

diselenggarakan/disponsori oleh Honda. Sampel yang diambil sebanyak

100 orang responden dengan pertimbangan tertentu.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel event sponsorship secara parsial berpengaruh signifikan dalam

membentuk brand image.

2. Variabel persepsi konsumen secara parsial berpengaruh signifikan dalam

membentuk brand image.

3. Variabel event sponsorship, dan persepsi konsumen secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh signifikan dalam membentuk brand image.

4. Variabel event sponsorship dan persepsi konsumen mampu menjelaskan

variasi brand image produk Honda sebesar 63.7%, selebihnya sebesar

36.3% dijelaskan oleh variabel lain.

Page 114: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

113

Jadi, dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel

bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

variabel dependen (pembentukan brand image).

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan, maka ada beberapa

implikasi dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Untuk membentuk brand image diperlukan event sponsorship yang menarik.

Semakin menarik pesan dan informasi yang disampaikan pada suatu event maka

akan memberikan kesan yang positif pada target audience, karena hal ini

bertujuan untuk membentuk persepsi yang baik sehingga merek produk

tersebut dapat menjadi pilihan pertama (top of mind) dibenak konsumen,

pada akhirnya produk tersebut diharapkan dapat berkesan dan membentuk

brand image yang kuat di hati konsumen (heart share) dan konsumen

berimajinasi untuk memiliki produk tersebut yang pada akhirnya

konsumen melakukan pembelian terhadap merek produk yang telah

ditawarkan.

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya pengaruh yang kuat

antara event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk brand

image produk Honda. Dengan demikian, apabila event yang

diselenggarakan Honda dibuat lebih menarik maka dapat dipastikan

persepsi konsumen akan positif dan brand image produk Honda akan

semakin positif pula dan sebaliknya, apabila event yang diselenggarakan

Page 115: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

114

menjadi kurang menarik dapat dipastikan persepsi konsumen akan negatif

dan imbasnya brand image produk Honda akan semakin negatif pula.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk

memperhatikan pembuatan sebuah event, karena kesan positif atau

negatif dari sebuah merek dapat tercipta setelah konsumen melihat event

yang dilihat tersebut. Dengan kata lain, event yang menarik akan

mendorong konsumen lebih memperhatikan dan berusaha untuk

memahami informasi yang diberikan mengenai produk Honda dan

nantinya akan membentuk brand image yang positif sehingga

mendorong konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk-

produk Honda.

C. SARAN

Berdasarkan keseluruhan pembahasan dalam penelitian ini, maka

akan disampaikan beberapa saran kepada pihak manajemen PT. Astra

Honda Motor selaku salah satu produsen motor terbesar di Indonesia agar

dapat meningkatkan dan mempertahankan brand image perusahaan , yaitu

sebagai berikut:

1. Manajemen PT. Astra Honda Motor hendaknya lebih memperhatikan

setiap elemen event yang akan diselenggarakan, terutama bentuk event

seperti apa yang akan diselenggarakan, kemudian informasi dan pesan

yang akan disampaikan kepada target audience. Untuk event yang akan

datang pihak manajemen PT. Astra Honda Motor harus bisa membuat

Page 116: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

115

event yang lebih meriah lagi. Hal ini bertujuan untuk menarik target

audience sebanyak-banyaknya sehingga merek/produk perusahaan akan

semakin melekat dipikiran konsumen.

2. Di lapangan diketahui bahwa konsumen berpendapat brand image sepeda

motor Honda sangat baik. Artinya brand image yang ada telah dapat

diterima dan dikenal oleh konsumen. Sebaiknya brand image yang

bernilai positif ini terus dipertahankan oleh perusahaan, agar brand

image yang melekat pada benak konsumen tidak hilang seiring

berjalannya waktu. Kemudian brand image yang dirasakan oleh

konsumen sebanding dan selaras dengan tingkat kepercayaan terhadap

produk sepeda motor Honda. Sehingga perusahaan harus tetap bisa

menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar kepercayaan merek

di benak konsumen semakin bertambah, sehingga dengan itu semua

maka akan mampu meningkatkan intensitas pembelian konsumen.

Page 117: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

116

Page 118: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

116

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Aaker, David.A. “Manajemen Ekuitas Merek”, edisi 1, CV.Mitra Utama,

Jakarta,1997.

Swastha, Basu dan Irawan. “Manajemen Pemasaran Modern”, Penerbit

Liberty, Yogyakarta, 2007.

Chandra,G. “Strategi dan Program Pemasaran”, Andi Offset.Yogyakarta,

2002.

David,W.Cravens. “Pemasaran Strategis”, Edisi empat, cetakan kedua,

Penerbit Erlangga, 1998.

Durianto, D , Sugiarto, Sitinjak, T. ”Strategi Menaklukan Pasar melalui Riset

Ekuitas dan Prilaku Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Engel, James F. Blacwell, Roger D. Miniard, Paul W. ”Perilaku Konsumen”,

Bina Rupa Aksara, Jakarta. 1995.

Fandy Tjiptono. “Perspektif Manajemen dan Pemasaran

kontemporer”,Yogyakarta, 2000

Fandy Tjiptono.” Strategi Pemasaran”, edisi kedua, Andi Offset, Yogyakarta,

2002.

Freddy Rangkuty.”The power of brand, Teknik Mengelola Brand equity dan

Strategi perluasan Merek”,Penerbit PT.Gramedia, Jakarta, 2002.

Ghozali. “Analisis Multivariate dan Program SPSS”, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.

Jefkins , Frank. ”Periklanan”, Erlangga, Jakarta, 1997.

Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi millennium, Penerbit PT.

Prenhallido, Jakarta, 2000.

Page 119: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

117

Kotler, Philip dan Armstrong. ”Dasar-dasar Pemasaran”, Alih bahasa oleh

Alexander Sindoro dan Tim mark Plus, jilid 1, edisi kesembilan, PT.

Indeks Gramedia, Jakarta, 2003.

Kotler,Philip. ”Manajemen Pemasaran”, jilid2, Alih bahasa oleh Hendra

Teguh, Ronny A.Rusly, Benjamin Molan, PT. Indeks Gramedia, Jakarta,

2004.

Lupiyoadi,Rambat.”Manajemen Pemasaran Jasa”, Salemba Empat, Jakarta,

2001.

Mar’at. “Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya”, Ghalia Indonesia,

Jakarta, 1991.

Moh. Nazir. ”Metode Penelitian”, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta,

2003.

Robbins, Stephen P. “Perilaku Organisasi”, Jilid Pertama, Edisi Kesembilan,

Alih Bahasa: Drs. Benyamin Molan, PT Indeks Kelompok Gramedia,

Jakarta, 2003.

Rossiter, J.R., & L. Percy. ”Advertising Communication and Promotion

Management” McGraw Hill, New York, 1997.

Shimp, Terence A. ”Periklanan Promosi Komunikasi Pemasaran Terpadu”,

edisi kelima jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2003.

Simamora, Bilson. “Panahan Riset dan Perilaku Konsumen”, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

Sugiyono. “ Metode penelitian Bisnis”, CV. Alfabeta, Bandung, 2004.

Sujianto, Agus Eko dkk.,”Aplikasi Statistik dengan SPSS”, cetakan pertama,

Prestasi pustaka, 2009.

Sutisna. “Perilaku Konsumen dan Komunukasi Pemasaran”, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2002.

Sutrisno Hadi. “Metodologi Research”, Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Page 120: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21433/1/AHMAD... · Presentase 54.21 37.72 8.07 100 Sumber : Kompas.com/Zulkifli BJ/10 feb 2010

118

Tom Brannan. “Komunikasi Pemasaran Terpadu”, PT.Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 1998.

Tom Brannan. “Integrated Marketing Communication, Memadukan Upaya

Public Relation, Iklan dan Promosi untuk Membangun Identitas Merek”,

Penerbit PPM, Jakarta, 2004

Walgito, B. ”Pengantar Psikologi Umum”. Andi Offset. Yogyakarta, 1997.

JURNAL

Tristania Widianti, “Pengaruh Event/Sponsorship Terhadap Brand Image

Rokok Sampoerna A-Mild PT.HM Sampoerna Tbk”.

Andoko Yuwono. “Pengaruh Pelaksanaan Event Sponsorship Terhadap

Pembetukan Citra Produk”

Yamit. ”Pengaruh Pencantuman Merk terhadap Persepsi tentang Kualitas

Susu Coklat pada Siswa-Siswi SMA N I Yogyarkata”. Fakultas Psikologi

UGM,Yogyakarta. 2001

Wenny wiendanie, “Analisis Persepsi Brand Association menurut pelanggan

sabun mandi cair Lux pada PT.Unilever Indonesia”.

Dina Dwi Cahyani, “Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Brand

Image sepeda motor Yamaha Mio”. 2008.

SUMBER LAIN

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/membangun-brand-image-

produk.html

PPM Management Research

http://www.astrahonda.com

Majalah Marketing