KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna...

161
KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET PADA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Mutia Regina Saura NIM: 11150510000165 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna...

Page 1: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS

RATNA SARUMPAET PADA MEDIA ONLINE

KOMPAS.COM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh:

Mutia Regina Saura

NIM: 11150510000165

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Mutia Regina Saura

NIM : 11150510000165

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

Komodifikasi Konten Berita Hoaks Ratna Sarumpaet Pada

Media Online Kompas.com adalah benar merupakan karya

saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan

karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.

Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ternyata skripsi

ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang

lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Jakarta, Januari 2020

Mutia Regina Saura

11150510000165

Page 3: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran
Page 4: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran
Page 5: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

i

ABSTRAK

Mutia Regina Saura (11150510000165)

Komodifikasi Konten Berita Hoaks Ratna Sarumpaet Pada

Media Online Kompas.com

Munculnya berita penganiayaan yang terjadi pada aktivis

serta artis senior Ratna Sarumpaet ditengah masa kampanye

Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 menghebohkan media massa

serta media online di Indonesia. Berita ini semakin trending

dengan adanya pengakuan dari Ratna bahwa berita penganiayaan

terhadap dirinya ada hoaks atau hasil karangan dirinya sendiri.

Dari penjabaran di atas, peneliti ingin mengetahui apakah

ada komodifikasi konten dan relasi kuasa terhadap pernyataan

pengakuan hoaks penganiayaan pada Ratna Sarumpaet di

Kompas.com. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk

mengidentifikasi bagaimana komodifikasi konten dalam berita

pernyataan hoaks penganiayaan pada Ratna Sarumpaet di media

online Kompas.com serta framing dalam berita tersebut dan relasi

kuasa dalam kasus pemberitaan Ratna.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompas.com

melakukan komodifikasi konten dengan mempublis berita Ratna

pengakuan hoaks Ratna dan para petahana serta elite politik yang

tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon

presiden nomor urut dua Prabowo-Sandi berita tersebut sengaja

diproduksi dan dikomodifikasi untuk memperoleh pembaca dan

memperoleh keuntungan secara materil. Dampak dengan adanya

ini, berita Ratna menjadi Berita Terpopuler dan masuk ke dalam

kanal JEO (kanal grafis khusus perjalanan kasus) serta melebihi

target 22,7 juta lebih pembaca di kanal Megapolitan. Hasil

framing menunjukkan adanya kenetralan berita pada sudut

pandang yang digunakan Kompas.com pada kasus pengakuan

berita bohong Ratna Sarumpaet tentang penganiyaan pada

dirinya. Kompas.com hanya memaparkan hasil temuan berita di

lapangan, lalu dipublis agar tidak terjadi kesalahpahaman antar

kubu 01 dan 02 calon presiden Melalui berita yang dipublis,

Kompas.com berusaha untuk menyampaikan kepada publik

sesuai fakta, bersikap netral dan tidak berpihak kepada kubu 01

dan 02 dalam kasus tersebut.Relasi kuasa yang terjadi dalam

pemberitaan kasus Ratna dipraktekan oleh redaktur kepada

reporter, dan pemimpin redaksi kepada redaktur.

Kata kunci: Media Online, Ekonomi Politik Media,

Komodifikasi Konten, Berita Hoaks

Page 6: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur atas

kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang

diberikan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

karya ilmiah ini sebagai syarat kelulusan dan meraih gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Jurnalistik di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini banyak masalah yang

dialami oleh peneliti. Oleh karena itu, skripsi ini bukan hanya

karya peneliti semata, tetapi juga merupakan hasil dari bimbingan

dan bantuan dari banyak pihak. Dengan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu Komunikasi Suparto,

M.Ed, Ph.d, Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti

Napsiah, MSW, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Dr.

Sihabudin Noor, M.Ag. Serta Wakil Dekan III Drs.

Cecep Castrawijaya, M.A.

2. Ketua Prodi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan

Sekertaris Prodi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,

MA.

3. Terima kasih banyak kepada Bapak Dr. Gun Gun

Heryanto, M.Si sebagai Dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu di tengah kesibukan untuk

Page 7: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

iii

membimbing peneliti sehingga skripsi ini selesai dengan

baik.

4. Seluruh Dosen, Staf Tata Usaha, dan Karyawan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang telah

diberikan kepada peneliti selama masa perkuliahan.

5. Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi serta Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menjadi

tempat singgah peneliti untuk menyelesaikan skripsi, dan

mendapatkan berbagai referensi buku untuk peneliti.

6. Orang tua tercinta dan tersayang, Baba Muhari Amboh

dan Mami Mariah yang selalu menyemangati peneliti

untuk menyelesaikan skripsi. Tak lupa kakak- kakak

peneliti tercinta Aa, Teteh, dan Abang serta Keponakan-

Keponakan peneliti yang selalu menjadi moodboster

peneliti. I love my Family forever

7. Kepada Kompas.com yang telah membantu peneliti. Mba

Sabrina Asril sebagai Redaktur Megapolitan yang

bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti

wawancarai, serta mas Aldy Pinanggih yang telah menjadi

jembatan untuk peneliti bisa melakukan wawancara.

8. Teruntuk Robiatul Adawiyah, Rini Desyawati Santoso,

Rahmasari Widya Aulia, dan Faizah Azizah pendengar

setia keluh kesah peneliti dalam menyusun skripsi.

Terimakasih mau menemani peneliti setiap waktu, saat

senang maupun sedih. I Love You More Guys

Page 8: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

iv

9. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2015 khususnya

Jurnalistik B yang telah mengisi hari-hari peneliti selama

awal perkuliahan hingga penyelesaian penelitian.

10. RDK FM khususnya angkatan 2015/2016 yang telah

memberikan pengalaman organisasi dan mengajarkan arti

kebersamaan. Kita memiliki kenangan yang tidak akan

mudah dilupakan dalam berjuang dan bertahan bersama.

11. Sahabat Girl’s Ghibah Kakak Sindi, Kakak Diny, Kakak

Nufus, Kakak Riri, dan Mela. Terima kasih atas

kebawelan dan support nya.

12. Kumpulan satu RW. Azhar, Feri, Aldo, dan Kristin yang

selalu siap peneliti ajak karaoke saat mumet dengan

skripsi.

13. Sahabat seperjuangan sejak SMA. Mamisya, Esa, Deno,

dan Utari

14. Spesial untuk Hapsah sudah menjadi jembatan untuk

peneliti agar bisa bertemu dan bimbingan bersama pak

Gun Gun. Pokoknya mah I Love You Full

15. Teman-teman KKN 023 INSPIRED makasih selalu

menemani peneliti mengerjakan skripsi di PU.

Terkhususnya keluarga cemara, Aisyah Nuraini, Dhillah

Dwi Gustika, dan Khotimatul Husna. Makasih guys selalu

bersama sampai saat ini.

16. Teruntuk Anida Najiyah Siti Soleha, terima kasih sudah

membantu dan menemani peneliti di saat-saat terakhir

merampungkan skripsi saya. Hatur nuhun pisan cantik.

Page 9: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

v

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini banyak

kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat peneliti harapkan sehingga skripsi ini

menjadi jalan penerang bagi peneliti dan bermanfaat bagi

pembaca.

Jakarta, Januari 2020

Mutia Regina Saura

Page 10: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kementerian Komunikasi dan Informatika

(Kemkominfo) mencatat peningkatan berita hoaks jelang

Pemilu Serentak 2019. Peningkatan ini tercatat dari

perbandingan berita hoaks tahun lalu dan tahun ini.

Menurut Tenaga Ahli Menteri Kominfo Bidang Kebijakan

Digital Kemkominfo Dedy Permadi, dalam sebulan

pertama 2019 terdapat 119 berita hoaks politik. Angka ini

jauh berbeda dengan berita hoaks politik yang terjaring

Kominfo dari bulan Agustus hingga Desember 2018.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)

mencatat dari 997 berita hoaks sepanjang tahun 2018, 49

persen diantaranya adalah hoaks politik. Direktur

Operasional Mafindo Dewi Sari menyatakan sepanjang

2019, pihaknya telah menyaring total 997 hoaks.1 Salah

satu kasus hoaks yang menjadi pusat perhatian publik

yaitu kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet berhasil membuat gempar rakyat

Indonesia dengan beredarnya berita bahwa telah terjadi

pengeroyokan kepada dirinya di bandar udara

Internasional Husein Sastranegara Bandung pada tanggal

1 Tim CNN Indonesia

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190315114050-185-

377519/berita-hoaks-politik-naik-tujuh-kali-lipat-jelang-pemilu diakses pada

23 September 2019 pukul 12.56 WIB

Page 11: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

2

21 September 2018. Namun berita ini baru beredar di

media massa pada 2 Oktober 2018 tepat sepekan setelah

insiden pengeroyokan terhadap dirinya.2 Foto wajah

penuh luka lebam Ratna yang tersebar di media sosial

meyakinkan publik bahwa luka tersebut akibat pemukulan

tiga orang. Kemudian beritanya menjadi viral di media

sosial facebook dan twitter setelah mengunggah kembali

dan dibenarkan oleh beberapa tokoh politik yang turut

menanggapi, sehingga peristiwa tersebut lebih mudah

untuk diingat oleh pembaca.

Fenomena yang lebih membuat publik tercengang

adalah pengakuan dari Ratna Sarumpaet bahwa diriya

telah berbohong kejadian tersebut hanya karangannya

belaka. Ratna Sarumpaet mengakui luka yang dialaminya

akibat operasi sedot lemak yang telah ia lakukan, bukan

akibat pengeroyokan seperti yang disampaikannya

sebelumnya. Ratna Sarumpaet telah melakukan

kebohongan kepada publik dan menyebarkan berita

bohong atau hoaks.

Pemberitaan kasus hoaks Ratna Sarumpaet ini

menjadi perhatian bahan pemberitaan di beberapa media

massa online. Berita Ratna tersebar bertepatan dengan

masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 dan Ratna

Sarumpaet merupakan seorang aktivis politik yang

2 Taufiq Siddiq

https://nasional.tempo.co/read/1132630/ratna-sarumpaet-saya-adalah-pencipta-

hoax-terbaik diakses pada 5 Agustus 2019 pukul 13.38 WIB

Page 12: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

3

merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN)

pasangan calon presiden nomer urut dua Prabowo-Sandi.

Media massa online yang turut memberitakan kasus Ratna

Sarumpaet ini adalah media online Kompas.com.

Kompas.com meng-update berita dari Ratna

Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih

dahulu keakuratan dan kebenaran akan berita tersebut.

Untuk mengikuti keinginan pasar dan bertepatan dengan

masa kampanye Pilpres 2019, Kompas.com ikut

memberitakan kasus Ratna. Kompas.com merupakan

media mainstream yang melebarkan sayap dan mengikuti

kemajuan teknologi dengan beralih dari cetak menuju

online. Media massa online sering digunakan oleh banyak

masyarakat untuk mengakses berita dengan cepat dan

mudah. Berita yang dikirimkan melalui media massa

online sangat cepat penyebarannya sehingga tidak

menutup kemungkinan apabila suatu berita negatif

maupun positif dapat viral hanya dalam hitungan menit.

Banyak media daring atau online yang kini pada

akhirnya mau tidak mau juga melebarkan sayap untuk

mendistribusikan berita yang diproduksi. Tuntutan bisnis

media mealui media sosial mengharuskan para jurnalis

membuat berita dengan headline yang sangat bombastis

dan menarik untuk dibaca. Para pelaku bisnis mengetahui

karakter dan pesan yang akan disampaikan pada masing-

masing aplikasi media sosial. Alasannya, setiap media

sosial memiliki karakter dan segmen yang berbeda.

Page 13: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

4

Tidak dapat memungkiri bahwa saat ini praktek

komidifikasi terhadap konten media atau berita telah

terjadi. Setiap media berusaha menyajikan konten yang

menarik, heboh, dan mengundang unsur dramatis.

Sayangnya, tindakan komodifikasi itu kerap membuat

praktek jurnalisme juga menjadi berubah dan sedikit

menyimpang. Media daring satu persatu muncul dengan

konten yang dibumbui drama yang amat jauh dari realitas

yang ada.

Alasan teratas tentu karena adanya keuntungan

secara material maupun nonmaterial yang didapatkan,

kedua untuk melindungi atau membela seseorang atau

kelompok, dan ketiga sebagai hiburan atau humor yang

mereka sendiri kadang tidak paham konsekuensi yang

akan terjadi. Untuk menangkal informasi hoaks maka

perlu adanya literasi media atau pemahaman kepada

masyarakat bahwa hal yang ada di dalam media pasti

memiliki motivasi di baliknya sehingga masyarakat harus

kritis terhadap apapun yang disebarkan melalui media

sosial.

Media online memiliki ciri yang paling menonjol

yaitu kecepatan mengunggah berita terbaru tanpa

melalukan verifikasi atas kebenaran berita tersebut, maka

dari itu banyak portal berita online mulai dari media

mainstream sampai media abal-abal terperangkap dalam

memberitakan berita hoaks. Hal ini terjadi karena media

online sangat terburu-buru dalam memberitakan sesuatu

Page 14: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

5

sehingga informasi yang didapatkan dari media sosial pun

bisa dijadikan sebagai sumber berita.

Setiap media massa online tersebut memiliki ideologi

yang berbeda-beda dalam menyajikan informasi. Ideologi

dari media tersebut dapat mempengaruhi realita berita yan

disampaikan. Berita atau pesan yang disampaikan oleh

media seringkali dimaknai secara apa adanya oleh

masyarakat, tanpa menganalisis secara mendalam teks

berita tersebut. Namun pada dasarnya berita yang

disampaikan oleh media tentunya sudah terpengaruh oleh

ideologi serta kepentingan media.

Siapa yang memiliki media dan apa kepentingannya

akan memberikan pengaruh pada karakteristik media

tersebut. Menurut Hukum Kedua Jurnalisme yang

dikemukakan oleh Altschull konten media selalu

mencerminkan kepentingan mereka yang membiayainya.

Pertanyaan Altschull tersebut secara implisit menyatakan,

kualitas media dan apa kepentingannya. Ada pemilik

modal yang secara khusus membangun perusahaan media

untuk memuluskan kepentingannya, serta ada investor

yang murni mencari keuntungan dari bisnis media yang

dibentuk. 3

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh perusahaan

media untuk mendapatkan keuntungan, diantaranya

penerimaan iklan, pendapatan sirkulasi, sumbangan

3 Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbit

Salemba Humanika, 2010, hlm. 254

Page 15: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

6

audiens, dukungan privat, dan subisidi pemerintah. Salah

satu sumber pendapatan yang dimiliki media online

adalah penerimaan dari iklan. Para pengiklan biasanya

tertarik untuk memasarkan bisnis yang mereka jalankan di

media massa. Banyak media online berlomba menyajikan

konten yang menarik, bahkan tidak sedikit yang

kontroversial demi mendapatkan banyak pembaca.

Kompas merupakan media mainstream yang terkenal

dan sangat berpengaruh. Media mainstream tersebut

sudah lama berdiri dan menjadi acuan khalayak dalam

membaca berita. Sudah selayaknya menyajikan berita

yang sudah benar keakuratannya tanpa ada unsur berita

bohong atau hoaks. Walaupun tanpa sengaja menyajikan

berita bohong, sebaiknya sekelas media kompas

melakukan upaya klarifikasi untuk meluruskan berita

yang telah dipublis.

Dari penjelasan di atas peneliti ingin mengetahui dan

mengungkap apakah terjadi komodifikasi isi dan relasi

kuasa di dalam berita tersebut untuk menarik pembaca

atau mencari keuntungan dengan ikut memberitakan kasus

pengakuan penganiayaan bohong oleh Ratna Sarumpaet.

Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

Komodifikasi Konten Berita Hoaks Ratna

Sarumpaet Pada Media Online Kompas.com

Page 16: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

7

B. Batasan Masalah

Berdasarkan judul tersebut, maka peneliti

membatasi masalah penelitian pada pemberitaan

pengakuan penganiayaan kasus hoaks atau berita bohong

oleh Ratna Sarumpaet di Kompas.com

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis di

atas, maka perumusan masalah ini adalah:

a. Bagaimana Komodifikasi Isi berita pengakuan

hoaks penganiayaan pada Ratna Sarumpaet pada

media online Kompas.com?

b. Bagaimanakah relasi kuasa dalam pemberitaan

pernyataan hoaks Ratna Sarumpaet tentang

penganiayaan dirinya?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan

masalah diatas adalah:

a. Ingin mengetahui penulisan konten dan

membongkar praktik komodifikasi isi di media

online Kompas.com

b. Ingin mengetahui relasi kuasa dibalik pemberitaan

pernyataan hoaks Ratna Sarumpaet tentang

penganiyaan terhadap dirinya di Kompas.com

Page 17: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

8

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan

referensi untuk di bidang komunikasi khususnya

Jurnalistik dengan fokus pada penelitian tentang

Komodifikasi berita hoaks dalam media online

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan

buat pembaca yang ingin mengetahui tentang

praktik ekomoni politik media, khususnya untuk

mahasiswi jurusan Jurnalistik Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Lexy J. Moleong yang mengutip pernyataan

Bogdan dan Biken menyatakan bahwa paradigma

adalah kumpulan proposisi yang mengarahkan cara

berpikir dalam penelitian. 4 Paradigma merupakan

salah satu metode atau cara berpikir yang digunakan

peneliti dalam melakukan penelitian baik itu sebelum

maupun sesudah penelitian. Paradigma ini dilakukan

supaya peneliti tidak keluar dari jalur cara berpikir

penelitiannya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

paradigma teori kritis menekankan penelitian sesuatu

4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, Cetakan kedelapan 1997) hlm. 30

Page 18: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

9

yang sudah ada, menggali, membongkar, dan

mengungkap kejanggalan pada komodifikasi yang

dilakukan oleh Kompas.com dan unsur-unsur lain

yang berhubungan dengan suatu objek penelitian.

Objek penelitiannya yaitu berita-berita yang berkaitan

dengan berita pernyataan hoaks penganiayaan pada

Ratna Sarumpat. Segala aspek tersebut ditelusuri

untuk dapat menemukan jawaban dari maslah yang

dikemukakan di awal.

Temuan fakta yang di dapatkan dari lapangan

penelitian perlu dilengkapi dengan analisis dan

pendapat dari sudut pandang peneliti, didukung

argumentasi yang memadai. Pendekatan teori kritis

bertujuan mencari jawaban implisit dari sebuah

fenomena. 5

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan sejumlah data deskriftif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.6 Pendekatan

dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini

bertujuan untuk menjelaskan sebuah fenomena

5 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, hlm. 52-53 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitati, cet. ke-26

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 4

Page 19: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

10

melalui pengumpulan data yang mendalam. Menurut

Krik Dn Miller, pendekatan kualitatif merupakan

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya. 7

3. Jenis Penelitian

Untuk meneliti dan mengungkapkan alasan media

mainstream mempublis berita pengakuan hoaks dan

adanya komodifikasi di dalam berita tersebut, peneliti

menggunakan metode studi kasus. Studi kasus

merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang

penelahaannya kepada satu kasus yang dilakukan

secara intensif, mendalam, mendetail, dan

komprehensif. Penelitian studi kasus adalah uraian

dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai

aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu

organisasi, suatu program, atau suatu situsasi sosial. 8

Terdapat tiga tipe studi kasus, yaitu:

a. Studi kasus intrinsik, apabila kasus yang dipelajari

secara mendalam mengandung hal-hal yang

menarik untuk dipelajari berasal dari kasus itu

sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat

instrinsik.

7 Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan

Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hlm.7 8 Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, hlm. 133-137

Page 20: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

11

b. Studi kasus instrumental, apabila kasus yang

dipelajari secara mendalam karena hasilnya akan

dipergunakan untuk memperbaiki atau

menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk

menyusun teori baru.

c. Studi kasus kolektif, apabila kasus yang dipelajari

secara mendalam adalah berupa kelompok kasus,

walaupun masing-masing kasus individual dalam

kelompok itu dipelajari dengan maksud untuk

mendapatkan karakteristik umum, karena setiap

kasus mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini

menggunakan tipe studi kasus Instrumental untuk

memperbaiki atau menyempurnakan teori yang telah

ada tentang analisis komodifikasi dari media online

Kompas.com melalui konten berita pernyataan hoaks

Ratna Sarumpaet.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian ini adalah Kompas.com. Sementara objek

penelitiannya adalah berita-berita yang berkaitan

dengan berita pernyataan hoaks penganiayaan pada

Ratna Sarumpaet.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari

2019 sampai November 2019. Adapun lokasi

penelitian dilakukan di Menara Kompas, Lantai 5, Jl.

Page 21: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

12

Palmerah Selatan No.21, RT.04/RW.02, Gelora,

Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus

Ibukota Jakarta 10270

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

sebagai berikut:

a. Observasi Teks

Pada penelitian ini, peneliti melakuka

observasi teks, yaitu mengamati berita yang

menurut peneliti sejalur denga judul, pada

masing-masing media online Kompas.com.

b. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara untuk

memperoleh data selain teks berita.

Narasumber pada penelitian ini Redaktur

Megapolitan Kompas.com. Data yang

dihimpun digunakan untuk melengkapi

company profile dan juga untuk

mengkonfirmasi apakah ada keterkaitan

dengan komodifikasi isi atau konten terkait

berita pengakuan hoaks tersebut.

7. Teknik Penulisan

Dalam melakukan penulisan penelitian ini,

peneliti menggunakan buku Pedoman Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2017.

Page 22: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

13

8. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis dan menafsirkan data

kualitatif, Menurut Creswell terdapat beberapa

langkah dalam menganalisis data. Untuk

menganalisis data peneliti menggunakan analisis

framing sebagai alat bantu untuk melihat

kecenderungan media dalam memproduksi sebuah

berita

a. Tahapan analisis data menurut Creswell: 9

1. Mempersiapkan dan mengorganisasikan data untuk

dianalisis. Langkah ini melibatkan transkrip

wawancara, scanning materi, mengerti data lapangan

atau memilah-milah dan menyusun data ke dalam

jenis-jenis yang berbeda tergantung sumber informasi

2. Mengeskplorasi dan pengkodean data. Dalam tahap

ini, menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-

gagasan umum tentang data yang diperoleh. Atau

melakukan reduksi data dan keabsahan data dari hasil

wawancara sesuai kebutuhan dan hal-hal penting saja.

3. Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data.

Koding merupakan proses mengolah materi atau

informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum

memaknainya

4. Menerapkan proses koding untuk mendeskripsikan

setting, orang-orang, kategori, dan tema-tema yang

9 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Penerbit Bintang, 2010, hlm 274-276

Page 23: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

14

akan dianalisis serta menyajikan data secara

keseluruhan.

5. Memvalidasi keakuratan hasil penelitian

Bagan 1.1

Teknik Analisis Data Creswell 10

Pengumpulan

Data

Kesimpulan atau

Validasi

10

John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Penerbit Bintang, 2010, hlm 274-276.

Bagan Dielaborasi oleh penulis

Reduksi

Data

Koding dan

Klasifikasi

Data

Penyajian

Data

Page 24: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

15

b. Analisis Framing Robert N Entman

Peneliti memilih menggunakan metode framing

model Robert N Entman dengan argumen framing

Entman mampu membantu peneliti dalam menemukan

apakah adanya tendensi keberpihakan Kompas.com dalam

memproduksi berita pengakuan bohong penganiayaan

pada Ratna Sarumpaet dengan menganalisis dan mencari

tahu melalui teks berita yang diproduksi oleh

Kompas.com apakah relevan dengan analisis makro di

ekonomi politik atau tidak, serta agar tidak tendensius

karena penelitian ini membahas ekonomi politik

komodifikasi.

Analisis framing Entman memaparkan empat

elemen yang merupakan suatu rangkaian yang dapat

menunjukan framing dari suatu media. Kecenderungan

atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu

peristiwa yang dapat diamati dari keempat elemen

tersebut yaitu, Define Problem (pendekatan masalah),

Diagnose Causes (memperkirakan sumber masalah atau

narasumber), Make Moral Judgement (membuat

keputusan moral), Treatment Recommendation

(penyelesaian masalah).

Page 25: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

16

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian

terlebih dahulu yang bertujuan untuk mendapatkan bahan

perbandingan dan acuan. Guna menghindari anggapan

kesamaan dengan penelitian sebelumnya, peneliti

menyantumkan hasil penelitian terdahulu yakni:

1. Penelitian yang ditulis oleh Yudistira Perdana

Ismadiar (11130510000016) (Fdikom, UIN Jakarta,

2018) dengan judul “Relasi Kuasa pada Praktik

Donasi di Suara Islam Online”. dalam skripsinya,

Yudistira Perdana Ismadiar menggunakan pendekatan

kualitatif induktif dengan paradigma teori kritis.

Persamaan dari Skripsi adalah menggunakan teori

Ekonomi Politik Media Vincent Mosco. Perbedaanya,

terletak pada objek pembahasan berita yang

membahas mengenai Praktik Donasi yang dilakukan

secara terang-terangan oleh Suara Islam Online

kepada para donatur.

2. Penelitian yang ditulis oleh Tika Yulianti

(1112051000048) (Fdikom, UIN Jakarta, 2016)

dengan judul “Komodifikasi Media Cetak, Analisis

Ekonomi Politik Pada Media Indonesia”. Dalam

skripsinya, Tika Yulianti menggunakan pendekatan

kualitatif eksplanatif dengan paradigma kritis.

Persamaan dari Skripsi adalah menggunakan teori

Ekonomi Politik Media Vincent Mosco. Perbedaanya,

terletak pada objek pembahasan yang membahas

Page 26: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

17

mengenai berita politik, selebritas, dan ekonomi di

pada harian Media Indonesia di tujukan untuk menarik

pengiklan, dan Media Indonesia dimanfaatkan oleh

Surya Paloh untuk mempromosikan partai Nasdem.

3. Penelitian yang ditulis oleh Everesty Rinjani

(1151003183) (Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,

Universitas Bakrie, 2019) dengan judul “Komodifikasi

Konten Prostitusi Artis Dalam Media Sosial Instagram

@hebohdotcom”. Dalam skripsinya, Everesty Rinjani

menggunakan pendekatan kualitatif. Persamaan

Skripsi adalah menggunakan teori Ekonomi Politik

Media Vincent Mosco. Perbedaannya, terletak pada

objek pembahasan yang membahas mengenai konten

prostitusi pada media sosial Instagram yang bertujuan

untuk menarik pembaca.

G. Sistematika Penulisan

Bab I penulis memaparkan pendahuluan yang

berisi, latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Pada bab II penulis menguraikan definisi Teori Ekonomi

Politik, dan perangkatnya Komodifikasi, Spasialisasi, dan

Strukturasi, definisi berita hoaks, media mainstream, dan

definisi media online. selanjutnya bab III gambaran umum

membahas profil tentang sejarah berdirinya Kompas.com,

visi dan misi Kompas.com, dan struktur redaksional

Kompas.com

Page 27: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

18

Pada bab IV temuan dan analisis penelitian akan

berisikan hasil temuan dan analisis data penelitian

pemberitaan pengakuan hoaks penganiayaan pada Ratna

Sarumpaet di Kompas.com. selanjutnya pada bab V

pembahasan berisi uraian yang mengaitkan antara latar

belakang, rumusan masalah, dan juga teori Ekonomi

Politik Media. Diakhir bab VI penutup, penulis akan

menyimpulkan seluruh data yang diperoleh dari penelitian

dan menyampaikan saran berdasarkan atas proses dan

hasil penelitian sebagai bab penutup pada bab enam.

Bagian akhir terdapat juga daftar pustaka serta lampiran-

lampiran.

Page 28: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

19

BAB II

Landasan Teori

A. Teori Ekonomi Politik Media

Vincent Mosco mengemukakan pengertian

ekonomi politik media sebagai kegiatan perusahaan media

meracik produk yang bisa memiliki nilai ekonomis.

Perusahaan media bersaing dan berlomba-lomba

menciptakan inovasi, supaya produk pemberitaan yang

dihasilkan bisa menarik minat khalayak sebagai pembaca,

serta pengiklan yang bisa memberikan kucuran dana buat

perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan ekonomi

politik, perusahaaan media mempertimbangkan konten

berita yang disukai mayoritas pembaca. Langkah yang

ditempuh bisa berupa menyesuaikan konten berita,

memberikan visual yang menarik atau membuat judul

kontroversial untuk menarik perhatian pengguna internet.

1

Dalam pengertian lain, ekonomi politik disebut

sebagai aktivitasi untuk mengelola dan mempertahankan

eksistensi dalam kehidupan sosial. Pengelolaan

merupakan usaha perusahaan media dalam menghadapi

persaingan dan perubahan tren sosial. Dalam satu dekade

terakhir , pertumbuhan media online di Indonesia

1Vincent Mosco, The Political Economy of Communication,

California: Sage Publications Inc, 2009, hlm.2

Page 29: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

20

berkembang cukup pesat dan memberikan gangguan

keberlangsungan bisnis media cetak. Dalam perjalanan

waktu tidak sedikit perusahaan media cetak yang

membangun dan mengembangkan website media online

mereka demi menyelamatkan aktivitasi bisnis, seperti

Kompas.com, Sindonews.com, Tempo.co,

Tribunnews.com, Republika online, dan lainnya.

Dalam bukunya, The Political Economy of

Communication, Vincent Mosco merumuskan tiga strategi

ekonomi politik media, yakni:

1. Komodifikasi

Komodifikasi diartikan sebagai proses mengubah

barang dan jasa menjadi komoditas bernilai jual lebih

tinggi. Praktik komodifikasi mentransformasikan produk

jurnalistik yang awalannya dinilai dari fungsinya sebagai

penyampai informasi, edukasi, dan hiburan menjadi

produk yang bisa mendatangkan keuntungan di industri

media massa.

Perkembangan teknologi memberikan dampak

positif untuk komodifikasi, seperti perkembangan internet

mempermudah proses transmisi informasi yang akhirnya

melahirkan banyak media online. keberadaan internet juga

menyederhanakan perangkat kerja wartawan dan

perusahaan media, sehingga mengurangi ongkos produksi.

2

2Idy Subandi Ibrahim, Bahrudin Ali Akhmad, Komunikasi dan

Komodifikasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor,2014, hlm 17-18

Page 30: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

21

Mosco mengelompokkan jenis-jenis komodifikasi

menjadi tiga tipe, yakni:

a. Komodifikasi Isi

Untuk menarik perhatian khalayak dan pengiklan

ada upaya dari perusahaan media untuk menampilkan

konten yang berbeda dari produk media lainnya.3 Sebisa

mungkin tim redaksi menyajikan informasi yang lebih

dari sekadar faktual, mengambil sudut pandang lain dari

sebuah peristiwa atau fenomena sehingga melahirkan

gagasan yang diminati banyak pembaca. Konten yang

menarik dan berhasil mendatangkan banyak pembaca

terus dikembangkan, sehingga menjadi informasi yang

selalu ditunggu. Pertumbuhan jumlah klikers atau

pengunjung website yang bisa dipantau secara real time

pada media online bisa menjadi acuan atau nilai jual yang

menarik pengiklan. Dalam menjalankan komodifikasi isi,

perusahaan media mengoptimalkan kinerja karyawan,

khususnya jurnalis untuk menghimpun informasi yang

menarik atau sesuai dengan kebutuhan pengiklan.4 Di satu

sisi, media massa yang sangat mengandalkan pendapatan

dari iklan akan berusaha melayani keinginan pengiklan.

Media biasanya berhati-hati dalam mencari sudut pandang

untuk memberitakan isu seputar pengiklan. Bahkan, pada

kasus ekstrim, media yang mendapatkan iklan tidak mau

3 Idy Subandi Ibrahim, Bahrudin Ali Akhmad, Komunikasi dan

Komodifikasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2014, hlm 20 4 John Vivian, Terjemahan Tri Wibowo, Teori Komunikasi Massa,

Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hlm. 20

Page 31: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

22

memberitakan sama sekali fakta kekurangan dari

kliennya.5

Komodifikasi isi menjadi pusat perhatian kajian

ekonomi politik media dan komunikasi. Ketika pesan atau

isi komunikasi diperlakukan sebagai komoditas, ekonomi

politik cenderung memusatkan kajian pada konten media.

Tekanan pada struktur dan konten media ini bisa dipahami

terutama bila dilihat dari kepentingan perusahaan media

global dan pertumbuhan dalam nilai konten media. 6

Menurut pandangan Marxisme klasik, isi media

merupakan komoditas untuk dijual di pasaran, dan

informasi yang disebarkan diatur oleh apa yang akan

diambil oleh pasar. 7

Pada media yang mendapatkan dana besar dari

pengiklan, bisa ditemui konten berita berisi promosi

secara terang-terangan dari produk barang atau jasa

pengiklan. Hal itu menyebabkan keracunan bagi khalayak

yang sulit membedakan antara berita atau promosi

persuasif.

b. Komodifikasi Khalayak

Segmentasi khalayak diterapkan perusahan media

untuk memudahkan penyesuaian konten yang nantinya

bisa mengambil perhatian pembaca. Karakteristik

5Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbit

Salemba Humanika, 2010, hlm. 250 6Idi Subandy Ibrahim dan Bachruddin Ali Akhmad, Komunikasi dan

Komodifikasi, hlm. 20 7Stephen W. Litteljohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, edisi 9

(Jakarta: Salemba Humanika, 2011). Hlm. 433

Page 32: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

23

khalayak yang dijadikan target audiens menjadi

komoditas untuk mendapatkan pengiklan yang sesuai

dengan segmentasi. 8Media massa yang sudah

menetapkan segmentasi pembacanya lebih fokus untuk

mendapatkan konsumen yang homogen karena dinilai

lebih efektif dari segi pembiayaan. Namun, pada media

online yang mengandalkan saluran internet akan sulit

untuk menemukan pasar yang homogen. Alasan

utamanya, yakni jangkauan internet yang sangat luas,

sehingga dapat menjangkau beraga, jenis khalayak.

Karena itu, media online dituntut untuk menyediakan

konten yang beragam dalam upaya menjaring lebih

banyak pembaca. Variasi konten bisa didapatkan dengan

mempekerjakan wartawan untuk ditugaskan menghimpun

berita dari berbagai sumber, sehingga menghasilkan

informasi yang beragam. 9

c. Komodifikasi Tenaga Kerja

Tenaga kerja juga dijadikan komodifikasi untuk

mendatangkan keuntungan buat perusahaan media.

Perusahaan lebih tertarik kepada tenaga kerja yang

memiliki banyak keahlian, seperti seorang jurnalis yang

bisa menulis berita sekaligus menjadi fotografer atau

pengelola website dengan kemampuan baik dalam

8Vincent Mosco, The Political Economy of Communication,

California: Sage Publication Inc, 2009, hlm.12 9Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: penerbit

Salemba Humanika, 2010. Hlm. 251

Page 33: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

24

membuat desain visual dan sebagainya.10

Tenaga kerja

satu tuntutan kerja tapi mendapatkan bayaran lebih rendah

dari pekerjaan yang dilakukan. 11

Penyaringan calon wartawan yang akan

dipekerjakan sudah lumrah dilakukan perusahaan media

untuk menjamin kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

yang diserap. Sebelum diterima bekerja, para calon

wartawan diuji pengetahuan, materi yang digunakan fokus

pada bidang jurnalistik, seperti kemampuan menulis dan

fotografi. 12

Perusahaan media akan menetapkan jumlah tenga

kerja sesuai dengan target output yang hendak dicapai.

Misalnya pada media online ditargetkan bisa

memproduksi 50 artikel setiap hari, kemudian satu orang

wartawan ditargetkan menghasilkan lima artikel setiap

hari. Dengan begitu, perusahaan tersebut bakal membatasi

10 orang wartawan untuk dipekerjakan. Penyerapan

tenaga kerja juga disesuaikan dengan tugas kerja yang

dibutukan, meliputi bidang editorial, desain, administrasi

dan lainnya. 13

10

Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: penerbit

Salemba Humanika, 2010. Hlm. 13 11

Indah Wenerda, Ekonomi Politik Vincent Mosco oleh media online

Entertainment kapanlagi.com, Volume 3 No.1, April 2015, hlm. 6 12

Kustadi Suhandang, Manajemen Pers Dakwah, Bandung: Penerbit

Marja, 2007, hlm.57 13

Kustadi Suhandang, Manajemen Pers Dakwah, Bandung: Penerbit

Marja, 2007, hlm.64

Page 34: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

25

2. Spasialisasi

Spasialisasi merupakan cara perusahan media

menghadapi jarak dan waktu dalam kehidupan sosial

dengan memanfaatkan perkembangan teknologi

informasi. Perusahaan media mengembangkan jaringan

bisnis mereka lewat pembuatan anak perusahaan atau

korporasi. Dalam ekonomi politik media, spasialisasi

sebagai suatu cara untuk memahami hubungan power-

geometris bagi proses menetapkan ruang, khususnya

ruang yang dilalui arus komunikasi.14

Ada dua bentuk ekspansi yang biasa dilakukan

perusahaan media, yakni Spasialisasi Vertikal dan

Spasialisasi Horizontal:

Spasialisasi Vertikal adalah perusahaan dalam satu

jalur usaha atau garis bisnis yang memperluas kendali

sebuah perusahaan atas produksi. Pada prakteknya,

spasialisasi vertikal adalah cross-ownership (kepemilikan

silang) beberapa jenis media seperti surat kabar, stasiun

radio, majalah, dan tabloid oleh suatu grup perusahaan

media massa. Persaingan yang ketat untuk mendapatkan

sumber dana operasional membuat banyak media

independen harus mengambil pilihan menutup usaha atau

menerimah akuisisi dari perusahaan raksasa. Kepemilikan

media secara konglomerasi meliputi beberapa tahapan,

14

Dedi Fahrudin, Konglomersi Media, Studi Ekonomi Politik

Terhadap Media Group, (Jakarta: Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI), volume

1 nomor 2, September 2014, hlm. 97

Page 35: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

26

yakni merger (penyatuan usaha), akuisisi (pemindahan

kepemilikan perusahaan), serta pembelian saham.

Spasialisasi horizontal adalah ketika sebuah perusahaan

yang berada di jalur media yang sama membeli sebagian

besar saham pada media lain yang tidak ada hubungannya

langsung dengn bisnis aslinya atau ketika perusahaan

mengambil alih sebagian besar saham atau perusahaan

yang sama sekali tidak bergerak dalam bidang media. 15

Media yang termasuk ke dalam kategori

spasialisasi vertikal adalah Bakrie Group, membuat

beberapa stasiun televisi seperti ANTV, TV ONE, Jak

TV, dan Viva News.com. Sedangkan spasialisasi

horizontal adalah Trans Corp yang membuat Trans TV,

Trans 7, dan Detik.com. Tak hanya media trans crop juga

membuat tempat hiburan yaitu Trans Studio, serta bisnis

retail Transmart dan The Trans Luxury Hotel.

3. Strukturasi

Strukturasi dalam perusahaan media massa

diartikan sebagai hiraki kekuasan dan pembagian tugas

kerja sesuai jabatan. Wewenang dan kepemilikan kuasa

dipandang sebagai tatanan sosial dalam perusahaan

media. 16

Pemilik jabatan lebih tinggi dalam perusahaan

berwenang membagikan tugas kerja kepada bawahan,

guna memenuhi target perusahaan. Strukturisasi

15

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di era Industri Citra

(Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2010), hlm. 282 16

Vincent Mosco, The Political Economy of Communication,

California: Sage Publication Inc, 2009, hlm 14-15

Page 36: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

27

menjelaskan bagaimana setiap individu menjalankan

perannya sesuai tugas kerja dan melakukan hubungan

sosial antara pemilik modal dan karyawan. 17

Pemegang kekuasaan dalam perusahaan media

akan memberikan pengaruh pada konten yang disajikan

media. Menurut Hukum Kedua Jurnalisme yang

dikemukaan oleh Altschull (1984), konten media selalu

mencerminkan kepentingan mereka yang membiayainya.

Pernyataan Altschull tersebut secara implisit menyatakan

kualitas media ditentukan oleh siapa pihak yang

membayar perusahaan media dan apa kepentingannya.

Ada pemilik modal yang secara khusus membangun

perusahaan media untuk memuluskan kepentingannya

serta ada investor yang murni mencari keuntungan dari

bisnis media yang dibentuk. 18

Pemilik perusahaan media yang tergolong sebagai

“raja media‟ atau dilambangan dengan istilah „mogul‟

cenderung memberikan campur tangan pada editorial.

Mereka berusaha mengarahkan redaksi untuk menyusun

pemberitaan yang sesuai kepentingannya.

17

Indah Wenerda, Ekonomi Politik Vincent Mosco oleh media online

Entertainment kapanlagi.com, Volume 3 No.1, April 2015, hlm. 6 18

Vincent Mosco, The Political Economy of Communication,

California: Sage Publication Inc, 2009, hlm 14-15

Page 37: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

28

B. Berita Hoaks

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

hoaks adalah berita bohong atau berita tidak bersumber.19

Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar,

tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Dalam Cambridge Dictionary (2017), disebutkan

bahwa hoaks adalah rencana untuk menipu sekelompok

besar orang, atau bisa juga disebut sebagai penipuan.

Intinya hoaks informasi yang tidak berdasarkan fakta atau

data, melainkan tipuan dengan tujuan memperdaya

masyarakat dengan penyebaranya yang masif. 20

Secara sederhana, Hoaks bisa didefinisikan

sebagai sebuah berita palsu ataupun bohong. Dengan kata

lain, ini merupakan kabar yang mana sengaja dibuat oleh

seseorang demi kepentingannya. Tujuan penyebaran

hoaks ini sangat beragam mulai dari hanya iseng,

menyebarkan ketakutan ataupun kebencian sampai ingin

menggiring opini pembaca.

Hoaks adalah ancaman nyata dalam dunia digital

jika tidak segera diatasi. Berita bohong yang dengan

bebas menyebar bisa menyebabkan berbagai masalah

dalam masyarakat. Apalagi jika si penyebar hoakstersebut

memang berencana untuk membuat kegaduhan, maka ini

adalah masalah yang sangat besar. Sebagai generasi

19Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-5

20Dr. Gun Gun Heryanto, dkk, Melawan Hoaks: di Media Sosial dan

Media Massa, (Jakarta: Insan Mandiri, 2017), hlm.1

Page 38: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

29

milenial, kita harus pintar dalam menyaring informasi

agar tidak termakan hoaks.

Awalnya, kata hoaks sendiri berasal dari pengguna

internet Amerika dengan mereferensikan sebuah film

berjudul The Hoax. Film bergenre drama ini mengisahkan

tentang biografi Clifford Irving. Namun film ini

mengisahkan cerita yang berbeda dari apa yang ada di

buku sebagai sumber kisahnya. Maka dari itu munculah

istilah hoax yang menggambarkan kebohongan tersebut.

Akan tetapi, ada juga yang mengatakan istilah hoaks ini

telah muncul pada abad 18. Menurutnya ini merupakan

penyebutan lain dari kata hocus yang biasa dikatakan

dalam sulap.

Media penyebaran hoaks internet pertama yang

diketahui adalah via email, biasanya berisi peringatan

akan hal sebuah klaim palsu. Namun, dengan semakin

berkembangnya teknologi, terutama pada smartphone dan

media sosial, jenis hoaks di internet semakin banyak dan

berbahaya.

Kalau tidak hati-hati, pengguna dunia maya atau

netizen dapat dengan mudah termakan tipuan hoaks

tersebut. Bahkan malah bisa ikut menyebarkan hoaks,

yang tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban

fitnah.

Page 39: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

30

C. Media Mainstream

Mainstream Media (MSM) adalah istilah dan

singkatan yang digunakan untuk merujuk secara kolektif

ke berbagai media massa besar yang mempengaruhi

sejumlah besar orang, dan keduanya mencerminkan dan

membentuk arus pemikiran yang ada. Istilah ini

digunakan untuk kontras dengan media alternatif yang

mungkin berisi konten dengan pemikiran yang lebih

berbeda karena tidak mencerminkan pendapat yang

berlaku.

Media Mainstream merupakan media penghubung

antara pemerintah dan masyarakat juga sebaliknya. Disini

peran yang didapat oleh media mainstream sangat

besar.”Vox populi, vox dei’’ Suara rakyat adalah suara

Tuhan Artinya, suara rakyat adalah inti dari segalanya

suara rakyat mewakili sebuah pemerintahan. Suara rakyat

harus didahulukan. Media memiliki empat fungsi, yaitu

mendidik, menghibur, memberi informasi, dan

mempersuasi mempengaruhi masyarakat.21

Media

Mainstream yang terkenal dan sangat berpengaruh salah

satunya Kompas. Media mainstream tersebut sudah lama

berdiri dan menjadi acuan khalayak dalam membaca

berita.

Kompas merupakan salah satu media yang paling

berpengaruh di Indonesia. Sebelumnya, kompas hadir

dalam bentuk media cetak berupa koran yang terbit

21

Jurnal Aspikom, Volume 2 Nomor 3, Juli 2014, hlm 140

Page 40: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

31

harian. Seiring dengan perkembangan teknologi, kompas

melakukan konvergensi media dengan meluncurkan portal

berita Kompas.com. portal ini memberikan berita yang

lebih cepat, real-time dan beragam.

D. Media Online

Awal mulanya jurnalistik online muncul, pada

tahun 1998 tepatnya pada tanggal 17 Januari. Dan pada

tanggal tersebut, disebut sebagai sejarah kelahirannya

jurnalisme online. Mark Drugle yang merupakan orang

yang pertama kali mencetuskan jurnalisme online. Pada

saat itu Mark membeberkan peristiwa tentang

perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton,

dengan seketarisnya Monica Lewinsky di website Druge

Report. Mark membeberkan peristiwa itu di website,

dikarenakan majalah Newsweek menolak untuk memuat

kisah skandal seks dari hasil investigasi Michael Isikoff.

Mark Drugle, yang hanya berbekal sebuah laptop dan

modem, akhirnya membeberkan peristiwa tersebut ke

masyarakat dalam bentuk website.22

Sehingga semua orang yang mengakses internet

dapat segera mengetahui bagaimana cerita “Monicagate”

yang juga dikenal dengan sebutan “Monica Scandal” dan

“Sexgate” tersebut. Itu merupakan cerita dari awal

mulanya jurnalistik online muncul. Sedangkan di

22

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola

Media Online, Bandung,Nuansa Cendekia 2012, hlm. 56

Page 41: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

32

Indonesia , Jurnalisme online lahir, pada saat berakhirnya

era pemerintahan Orde Baru saat Soeharto mengundurkan

diri pada 21 Mei 1998. Berita pengunduran diri Soeharto

tersebar luas melalui milist (mailing list) yang sudah

dikenal luas di kalangan aktivis demokrasi dan

mahasiswa. Pada saat jatuh-nya pemerintahan Suharto di

tahun 1998, alternatif media online dan breaking news

menjadi media yang di cari banyak pembaca, dan dari

kejadian itulah, kemudian muncul keinginan membentuk

berbagai jurnalisme online.

Asep Syamsul mengatakan dalam bukunya yang

berjudul Jurnalistik Online, bahwa jurnalisme online

adalah jurnalisme generasi ketiga setelah jurnalisme cetak

(seperti surat kabar, tabloid, majalah, dan lain-lain) dan

jurnalisme elektronik dan penyiaran ( radio dan televisi).

Jurnalisme online disebut juga jurnalisme masa depan

karena akan terus berkembang seiring perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. Dan saya, sangat

menyetujui hal itu, karena seiring perkembangan zaman,

yang semakin hari semakin pesat ini, kemunculan

teknologi dalam kehidupan manusia memiliki

kepentingan yang semakin berkembang.23

Secara sederhananya, bisa dikatakan pada saat ini

teknologi mengubah arus komunikasi yang dibatasi ruang

dan waktu menjadi pola komunikasi tanpa batas. Orang-

23

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola

Media Online, Bandung, Nuansa Cendekia 2012, hlm. 87

Page 42: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

33

orang pun, banyak yang lebih memilih alternatif, yang

mudah diakses dimana saja, dan kapan saja untuk bisa

mendapatkan sebuah informasi, contohnya dengan

menggunakan jurnalisme online ini. Tidak hanya

mendapatkan informasi, namun dalam jurnalisme online

yang semakin berkembang ini, masyarakat pun bisa ikut

langsung berperan dalam menyampaikan informasi.

Pada era ini, perkembangan jurnalisme online

semakin signifikan, setiap orang berhak menulis dan

memberi komentar terhadap berita yang disebarluaskan

atau diinfokan oleh jurnalis resmi maupun jurnalis warga.

Semua hal tersebut, dapat dikaitkan, dengan internet yang

mengarahkan kita pada peran lain dalam jurnalisme, yaitu

jurnalisme online. Dan pada dasarnya, setiap karya

jurnalisme harus mampu memberikan jawaban dari apa

yang diperlukan dan diinginkan masyarakat, ditambah

dengan aktualitas, signifikan, dan proximity yang

berkaitan dengan niai berita.

Tugas jurnalis sendiri adalah mengungkap fakta

atau pendapat yang mengandung nilai berita, membela

kebenaran dan keadilan, menjelaskan permasalahan, dan

mendidik masyarakat agar lebih bersikap demokratis.

Penerapan keterampilan jurnalisme harus dilandasi oleh

prinsip kecepatan, ketepatan, kebenaran, kejujuran,

keadilan, keseimbangan, dan tidak berprasangka.

Page 43: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

34

Karakteristik media online: 24

a. Cepat,Immediacy

Kejadian atau peristiwa dapat langsung diposting

atau diunggah (upload) dalam hitungan detik. Kehadiran

media online mempercepat publikasi dan distribusi

informasi ke publik dengan jangkauan global dalam

waktu bersamaan.

b. Pembaruan, Update

Pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan

dengan mudah dan cepat, baik berupa koreksi substansial

(isi, data) dan redaksional (tata bahasa), maupun berupa

perkembangan terbaru sebuah isu atau peristiwa.

Penyajian informasi yang bersifat realtime ini

menyebabkan tidak adanya waktu yang diistimewakan

(prime time) dan tidak ada istilah tenggat waktu

(deadline) karena penyediaan informasi berlangsung

tanpa putus hanya tergantung kapan pengguna mau

mengaksesnya.

c. Interaktivitas

Keunggulan media online ini yang paling

membedakan dengan media konvensional adalah adanya

interaksi antara redaksi dengan pembaca dan anatar-

pembaca.

Dengan karakteristik ini media online bersifat dua

arah dan egaliter. Berbagai fitur seperti kolom komentar,

24

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online:Panduan Mengelola

Media Online, Bandung, Nuansa Cendekia 2012, hlm. 37-38

Page 44: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

35

chatroom, dan social share memungkinkan pembaca

dapat menyampaikan secara langsung koreksi, keluhan,

saran, atau tanggapan dan bisa langsung dibalas.

d. Personalisasi, Audience Control

Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam

menemtukan informasi mana yang dibutuhkan. Media

online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya

mengambil informasi yang relevan bagi dirinya dan

menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi

selektivitas informasi dan sensor berada ditangan

pengguna (self control). Pembaca, pengguna atau

pengunjung bebas mengkonsumsi informasi mana saja

yang dianggap penting atau menarik. Pembaca tinggal

klik (buka) judul berit yang dikehendaki dan mengbaikan

sebuah web. Di media online, pengguna juga dapat

mencari informasi yang diinginkan melalui mesin pencari

(search engine) terutama Google, serta kotak pencarian

sebuah web.

e. Kapasitas Tidak Terbatas, Storage and

Retrieval

Media online tidak dibatasi halaman atau waktu

(durasi) seperti di media cetak dan media penyiaran.

Media online bisa mempublikasikan berita sebanyak-

banyaknya dan sepanjang-panjangnya.

Berita yang tersaji juga tersimpan atau

terdokumentasikan dengan baik yang dapat diakses kapan

saja melalui kotak pencarian (search box), kategori,

Page 45: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

36

ataupun label atau tag.Bahkan, berita yang sudah dihapus

pihak redaksi pun bisa diakses atau tersimpan jika berita

itu diposting ulang (repost) atau di-screen shot oleh

pengguna.

f. Terhubung dengan sumber lain, hyperlink

Setiap data dan informasi yang disajikan dapat

dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan

dengan informasi tersebut atau disambungkan ke bank

data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-

sumber luar.

g. Kapabilitas Multimedia

Media online dapat menyajikan berita berupa teks,

suara (audio), gambar/ foto, dan video sekaligus.

Karakteristik ini menjadi keunggulan media online

dibandingkan media konvensional.

Page 46: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

37

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Kompas.com

Kompas.com adalah salah satu pionir media online

di Indonesia, muncul pertama kali pada 14 September

1995 dengan nama Kompas Online (KOL). Awalnya,

Kompas Online diakses dengn alamat kompas.co.id dan

hanya menampilkan replika dari berita-berita harian

Kompas yang terbit pada hari itu. 1Kehadiran Kompas

online diharapkan dapat memberikan layanan pada para

pembaca harian kompas yang berlokasi di tempat yang

sulit terjangkau oleh jaringan distribusi Kompas. Dengan

tujuan memberikan layanan kepada para pembaca harian

Kompas online, terutama di Indonesia bagian timur dan di

luar negeri dapat menikmati harian Kompas hari itu juga

tidak perlu menunggu beberapa hari seperti biasanya.

Awal tahun 1996, alamat Kompas online berubah

menjadi www.Kompas.com untuk memberikan

layanan yang maksimal. Dengan alamat baru, Kompas

online menjadi semakin populer bagi para pembaca

setia harian Kompas di luar negeri.2Dengan melihat

potensi dunia digital yang besar, Kompas online

kemudian dikembangkan menjadi sebuah unit

1 https://inside.kompas.com/about-us diakses pada 1 Oktober 2019

pukul 14.46 WIB 2https://inside.kompas.com/about-usdiakses pada 1 Oktober 2019

pukul 14.46 WIB

Page 47: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

38

tersendiri di bawah naungan PT Kompas Cyber Media

(KCM) pada 6 Agustus 1998. Pada saat itu, Kompas

online lebih dikenal dengan sebutan KCM. Di era ini,

para pengunjung KCM tidak lagi hanya mendapatkan

replika harian Kompas, tapi juga mendapatkan update

perkembangan berita-berita terbaru yang terjadi

sepanjang hari.

Dengan tumbuhnya pengguna internet di

Indonesia, pengunjung KCM meningkat pesat.

Mengakses informasi dari internet kini telah menjadi

bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sehari-hari.

Dunia digital pun terus berubah dari waktu ke waktu.

KCM pun berbenah diri. Pada 29 Mei 2008, portal

berita ini me-rebranding dirinya menjadi Kompas.com

merujuk kembali pada brand Kompas yang selama ini

dikenal selalu menghadirkan jurnalisme yang

memberi makna. Kanal-kanal berita ditambah.

Produktivitas sajian berita ditingkatkan demi

memberikan sajian informasi yang update dan aktual

kepada para pembaca.

Rebranding Kompas.com ingin menegaskan bahwa

portal berita ini ingin hadir di tengah pembaca sebagai

acuan bagi jurnalisme yang baik di tengah derasnya aliran

informasi yang tak jelas kebenarannya. Dengan tagline Jernih

Melihat Dunia, Kompas.com ingin memosisikan diri sebagai

media yang selalu menyajikan informasi dalam perspektif yang

obyektif, utuh, independen, tidak bias oleh berbagai kepentingan

Page 48: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

39

politik, ekonomi, dan kekuasaan. Karena itu, Kompas.com tidak

hanya menyajikan informasi terkini dalam bentuk berita

hardnews yang update mengikuti nature-nya media online, tetapi

juga berita utuh dalam berbagai perspektif untuk menjelaskan

duduknya perkara sebuah persoalan yang kerap simpang siur.

Reportase utuh disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari

hardnews, softnews/feature, wrap-up berbagai isu yang disajikan

tiap pagi, liputan khusus yang memberikan kelengkapan update

informasi tiap saat, hingga liputan mendalam berupa long-form.

Laporan mendalam atau indepth disajikan dalam bentuk

multimedia story telling yang dikenal sebagai Visual Interaktif

Kompas (VIK).

Media online dituntut menyajikan berita secara cepat.

Namun, bagi Kompas.com kecepatan bukan segalanya. "Get it

first, but first get it right" adalah adagium jurnalistik lama yang

masih dipegang teguh. Di era digital dan media sosial saat ini,

ketika kebenaran sulit ditemukan di antara lautan informasi,

menemukan kebenaran menjadi sangat relevan. Kompas.com

tidak ingin menjadi bagian dari kegaduhan (noise) di media

sosial. Kompas.com berupaya memberi jawaban atas kegaduhan-

kegaduhan itu (voice).

Selain memiliki ratusan reporter di berbagai pelosok

Indonesia yang siap membuat karya-karya jurnalistik

berdasarkan informasi di lapangan, Kompas.com juga

memiliki satu divisi media sosial, yang selalu memonitor

percakapan media sosial secara real-time. Tim media sosial

memberikan hasil social media listening tersebut kepada tim

redaksi yang kemudian dipakai sebagai bahan mentah untuk

Page 49: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

40

diolah di dapur Newsroom.3Redaksi tak langsung menelan

mentah-mentah apa yang dibicarakan di media sosial. Tim

Kompas.com terbiasa bekerja untuk memfilter informasi,

baik informasi di lapangan maupun informasi di media

sosial, apakah fakta ataukah hoaks. Kompas.com ingin

memastikan agar bisa menjadi referensi pembaca untuk

memvalidasi apakah sebuah informasi itu hoaks atau bukan.

Demi mendapatkan kebenaran jurnalistik itu

Kompas.com disiplin melakukan verifikasi atas fakta dan

data yang didapatkan di lapangan atau di media sosial. Ada

tiga hal yang menjadi perhatian dalam proses verifikasi:

observasi lapangan, narasumber, dan data. Observasi

lapangan adalah prioritas pertama yang dilakukan untuk

mendapatkan fakta orisinal. Semua informasi awal yang

didapatkan, termasuk informasi dari media sosial, dicek

langsung ke lapangan.

Berikutnya, Kompas.com mendalami fakta tersebut

dengan mencari narasumber yang dapat dipercaya. Setiap

wartawan Kompas.com memastikan narasumber yang

dikutip adalah sumber pertama yang berada saat peristiwa

terjadi. Informasi dari sumber kedua dan ketiga

diperlakukan dengan sikap skeptis. Selanjutnya, semua

informasi dari narasumber wajib dicek dan cek ulang ke

pihak-pihak yang terkait dengan topik yang dibahas.

Kredibilitas narasumber menyangkut latar belakang, rekam

jejak, dan kredibilitasnya juga menjadi perhatian utama

demi mendapatkan pandangan yang obyektif dari mereka.

3 https://inside.kompas.com/about-usdiakses pada 1 Oktober 2019

pukul 14.48 WIB

Page 50: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

41

Untuk melindungi privasi, Kompas.com tidak

memublikasikan atau memberi link informasi pribadi

nasarumber, seperti nomor telepon dan alamat email.

Pembaca yang membutuhkan, bisa meminta kepada

redaksi Kompas.com dan akan diberikan atas persetujuan

narasumber terlebih dahulu. Untuk lembaga atau wakil

lembaga, Kompas.com menyertakan sumber resmi

lembaga sebagai pemberi informasi (misal berupa link

siaran pers atau link ke sebuah data) di dalam tubuh berita

sebagaimana diatur dalam kode etik jurnalistik. Untuk

data, Kompas.com memastikan data yang diperoleh

berasal dari sumber resmi yang kredibel, apakah lembaga

pemerintah atau lembaga internasional. Data yang

ditampilkan menyebutkan sumber data maupun tautan

(link) sumber tersebut.

Kompas.com juga didukung lembaga riset mandiri

yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Kompas yang selama puluhan tahun teruji dengan data

yang obyektif, valid, dan independen.

B. Visi dan Misi Kompas.com

a. Visi

Menjadi perusahaan terbesar, terbaik, terpadu

dan terbesar di Asia Tenggara. Melalui usaha

berbasis pengetahuan untuk menciptakan

masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai

kebhinekaan, adil dan sejahtera.

Page 51: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

42

b. Misi

Dengan memberikan informasi terbaru, dan

paling kredibel untuk mencerahkan dan

menghibur individu dan komunitas.

C. Kanal – kanal pada Kompas.com

1. Kompas Female, memuat informasi seputar

dunia wanita: tips-tips seputar

karier,kehamilan, trik keuangan serta informasi

belanja

2. Kompas Bola, tempat akurat untuk mengetahui

update skor, berita seputar tim dan

pertandingan sepak bola.

3. Kompas Health, berisi tips-tips dan artikel

tentang kesehatan, informasimedia terbaru,

beserta fitur informasi kesehatan interaktif

4. Kompas Tekno, mengulas gadget-gadget

terbaru di pasaran, menampilkan review

produk dan beraga, berita teknologi

5. Kompas Entertainment, menyajikan berita-

berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan

dalam dan luar negeri.

6. Kompas Otomotif, menampilkan berita-berita

seputar kendaraan, trend mobil dan motor

terbaru serta tips-tips merawat kendaraan.

7. Kompas Properti, memuat direktori lengkap

prperti dan artikel tentang rumah, apartemen

serta tempat tinggal.

Page 52: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

43

8. Kompas Image, menyajikan foto-foto berita

berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan

editor foto Kompas.com

9. Kompas Karier, kanal yang tak hanya

berfungsi sebagai direktori lowongan kerja,

namun juga sebagai one-stop career solution

bagi para pencari kerja maupun karyawan.

D. Timeline Perjalanan Kompas.com dalam linimasa.

a. 1995, pertama kali hadir di internet dengan domain

kompas.co.id. dikenal sebagai Kompas online yang

menampilkan replika harian kompas.

b. 1996, berganti alamat domain menjadi kompas.com

c. 1998, berkembang menjadi unit bisnis tersendiri di

bawah bendera PT Kompas Cyber Media (KCM)

d. 2008, rebranding menjadi kompas.com (reborn)

e. 2018, tampil dengan warna dan logo baru yang lebih

solid.

E. Struktur Redaksional Kompas.com

Editor in Chief

Wisnu Nugroho

Managing

Editor

Amir Sodikin

Assistant

Managing

Johanes Heru Margianto, Ana

Shofiana Syatiri, Laksono Hari

Page 53: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

44

Editor

Wiwoho, Moh. Latip, Aris

Fertonny Harvenda

Editors

Agustinus Wisnubrata, Sandro

Gatra, Bayu Galih Wibisono,

Sabrina Asril, Inggried Dwi

Wedhaswary, Krisiandi, Icha

Rastika, Egidius Patnistik, Kurnia

Sari Aziza, Dian Maharani,

Caroline Sondang Andhikayani

Damanik, Reni Susanti, Farid

Assifa, Erlangga Djumena, Ervan

Hardoko, Glori Kyrious

Wadrianto, Bambang Priyo

Jatmiko, Aprillia Ika, Hilda

Hastuti, Kistyarini, Taslimah

Widianti Kamil, Irfan Maullana,

Aris Fertonny Harvenda, Agung

Kurniawan, Azwar Ferdian, Lusia

Kus Anna Maryati, Bestari

Kumala Dewi, I Made Asdhiana,

Shierine Wangsa Wibawa,

Muhammad Reza Wahyudi,

Reska Koko Nistanto, Aloysius

Gonsaga AE, Jalu Wisnu Wirajati,

Yunanto Wiji Utomo, Eris Eka

Jaya, Palupi Annisa Aulian.

Page 54: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

45

Reporters

Fabian Januarius Kuwado,

Ihsanuddin, Dani Prabowo,

Ambaranie Nadia Kemala

Movanita, Abba Gabrillin, Nabilla

Tashandra, Kristian Erdianto,

Rakhmat Nur Hakim, Robertus

Belarminus, Alsadad Rudi, Jessi

Carina, Andri Donnal Putera,

Kahfi Dirga Cahya, Akhdi Martin

Pratama, Nibras Nada Nailufar,

David Oliver Purba, Nursita Sari,

Yoga Sukmana, Sakina Rakhma

Diah Setiawan, Pramdia Arhando

Julianto, Iwan Supriyatna,

Achmad Fauzi, Arimbi

Ramadhiani, Ridwan Aji Pitoko,

Andi Muttya Keteng, Tri Susanto

Setiawan, Dian Reinis

Kumampung, Ira Gita Natalia

Sembiring, Donny Apriliananda,

Febri Ardani Saragih, Ghulam

Muhammad Nayazri, Stanly Ravel

Pattiwaelapia, Aditya Maullana,

Setyo Adi Nugroho, Wahyu

Adityo Prodjo, Sri Anindiati

Nursastri, Silvita Agmasari,

Page 55: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

46

Anggita Muslimah, Oik Yusuf

Araya, Yoga Hastyadi

Widiartanto, Fatimah Kartini

Bohang, Ferril Dennys Sitorus,

Nugyasa Laksamana, Antonius

Tjahjo Sasongko, Jodhi Yudono

Photographers

Roderick Adrian Mozes,

Heribertus Kristianto Purnomo,

Dino Oktaviano Sami Putra, Ari

Prasetyo, Garry Andrew

Lotulung, Andreas Lukas A., Lulu

Cinantya

Administrative

& Secretary

Adinda Dwi Putri, Ira Fauziah

Content

Marketing

Josephus Primus, Sri Noviyanti,

Mikhael Gewati, Erwin Kusuma

Oloan Hutapea, Dimas Wahyu

Trihardjanto

F. Awards

Berbagai penghargaan yang diterima Kompas.com

dari masa ke masa.

2010 Kompas.com - WAN IFRA Silver

Award – Best in Social Media

Page 56: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

47

2011 Kompas.com - WAN IFRA Silver

Award – Best in Online Media

2012 Kompas.com - Indonesia Brand

Champion Award - Brand

Champion of Content Provider:

Most Popular Online News

Provider Brand

Kompas.com Dian Award -

Kementerian Pemberdayaan

Perempuan & Perlindungan Anak

: Media Inspirasi Perempuan

Indonesia kategori Media Online

2014 Kompas.com - Digital Marketing

Award – Great Performing

Website (Category: News Portal)

2015 Kompas.com - Anugerah

Adinegoro dalam rangka Hari

Pers Nasional

Kompas.com - Hassan Wirajuda

Award - Kementerian Luar

Negeri RI : Terbaik Kategori A

(Jurnalis/Media)

2016 Kompas.com – Influential Brands

– Top Brand Online News

Page 57: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

48

Platform

Kompas.com - Digital Marketing

Award – Great Performing

Website (Category: News Site)

Kompaskarier.com – Influential

Brands – Top Brand Online Job

Search

Pijaru – Festival Film Indonesia –

Pemenang Piala Citra kategori

Film Animasi Terbaik (Surat

Untuk Jakarta)

Pijaru – Hellofest Award – Best

Picture (Surat Untuk Jakarta)

Pijaru – Piala Maya –

Dokumenter Pendek Terpilih

(Teater Tanpa Kata: Sena Didi

Mime)

2017 Kompas.com – WOW Brand

Award – Gold Champion (News

Website Category)

Kompas.com – Superbrands -

Superbrands Special Award

(Online News Category)

Kompas.com – Anugerah

Jurnalistik MH Thamrin – 3rd

place (Online Feature Category)

Page 58: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

49

Kompas.com – Anugerah

Jurnalistik MH Thamrin – 3rd

place (Sports Feature Category)

VIK (Visual Interaktif Kompas) –

Bubu Awards v.10 – Best

Website Award (News /

Entertainment Category)

VIK (Visual Interaktif Kompas) –

WAN IFRA Silver Award – Best

Innovation New Product

2018 Kompas.com – WOW Brand

Award – Bronze Champion

(Online News Portal)

Kompas.com – Superbrands

Indonesia (Trusted Online News)

Kompas.com – Sertifikasi

Jaringan Internasional Penguji

Informasi (International Fact-

Checking Network/ IFCN)

2019 Kompas.com – WOW Brand

Award (News website)

Kompas.com – Superbrands

Award (Trusted Online Media)

Page 59: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

50

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Komodifikasi Konten Berita Pernyataan Hoaks di

Media Online Kompas.com

1. Komodifikasi Konten Pada Judul dan Isi Berita

Penelitian ini mengambil media online

Kompas.com sebagai objek penelitian. Kompas.com

merupakan salah satu anak perusahan dari Kompas

Gramedia Group. Media online dipilih peneliti dengan

alasan kebiasaan pembaca yang cenderung lebih

menyukai membaca berita melalui media online

ketimbang media cetak, karena mudah untuk diakses dan

lebih cepat mendapatkan informasi. Serta untuk

mengetahui alasan utama Kompas.com sebagai media

mainstream memberitakan kasus hoaks Ratna Sarumpaet

dan apakah terjadi komodifikasi di dalam pemberitaan

pengakuan hoaks penganiyaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan gambaran secara nyata mengenai

komodifikasi konten terkait pemberitaan mengenai kasus

hoaks serta pengakuan kebohongan yang dilakukan oleh

Ratna Sarumapaet tentang penganiayaan terhadap dirinya.

Adapun selanjutnya. Sumber data primer yang digunakan

adalah pengamatan terhadap berita Ratna tentang

penganiayaan yang dipublis oleh Kompas.com, dan untuk

data sekunder yang digunakan untuk menguatkan hasil

Page 60: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

51

temuan dari penelitian ini diperoleh dengan wawancara

mendalam terhadap Editor Kompas.comyaitu Sabrina

Asril.

Komodifikasi berkaitan dengan proses

transformasi barang dan jasa dari nilai gunanya menjadi

komoditas yang berorientasi pada nilai tukarnya di pasar

atau dapat dipasarkan. Berdasarkan hal tersebut, karena

nilai tukarnya berkaitan dengan pasar atau konsumen,

maka proses komodifikasi pada dasarnya adalah

mengubah barang atau jasa agar sesuai dengan keinginan

atau kebutuhan khalayak. Dengan kata lain, media hanya

akan memproduksi konten yang disukai oleh khalayak

atau menjadi kebutuhan khalayak.

Terkait dengan komodifikasi yang terjadi di

media, Moscow mengkategorikan tiga bentuk

komodifikasi, yakni komodifikasi isi atau konten,

komodifikasi khalayak, dan komodifikasi pekerja. Dalam

penelitian ini peneliti lebih mendalami persoalan

mengenai komodifikasi konten atau isi terhadap

pemberitaan mengenai pernyataan hoaks penganiayaan

terhadap Ratna Sarumpaet.

Meluasnya pemberitaan seputar berita hoaks Ratna

Sarumpaet pun menjadi salah satu guncangan bagi publik

di awal bulan oktober ketika masa kampanye pilpres 2019

sedang berlangsung. Kala itu banyak bertebaran di media

sosial facebook dan twitter yang menyebarkan berita

penganiyaan terhadap Ratna dengan foto luka lebam di

Page 61: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

52

muka Ratna. Kompas.com ikut serta dan mulai

memberitakan kasus hoaks pada tangga 2 oktober 2018

setelah berita itu ramai di media sosial dan media online

lainnya.

“Awalnya kita tidak tertarik untuk memberitakan

kasus hoaks Ratna Sarumpaet karena itu berita belom

jelas kebenarannya dan masih simpang siur. Makanya

kita tertinggal berita dari media lain. Tetapi saat para

petahana dan elite politik ikut memberikan statement

mengenai kasus hoaks Ratna, itu menjadi berita penting

bagi kita dan wajib untuk ditayangkan. ”1

Statement dari petahana dan elite politik itulah

yang dijadikan komoditas oleh Kompas.com untuk

menarik minat pembaca dan mengikuti trending. Untuk

mencapai target pembaca usia 20-35 tahun, kompas

mencoba untuk menyajikan topik berita yang menarik

untuk target pembacanya. Tim redaksi mencari topik

pemberitaan yang banyak mendatangkan pembaca. Kasus

kebohongan dan pengakuan hoaks penganiayaan terhadap

Ratna dijadikan topik pilihan oleh Kompas.com

“Target pembaca kita itu kan dewasa-muda, nah

biasanya usia-usia seperti itu lebih peka dan tanggap

pemberitaan yang belum jelas kebenarannya atau berita-

berita hoaks jadi umpan untuk mereka agar mencari info

di media online seperti kita. Nah biasanya kita tayangin

1 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 62: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

53

berita yang sedang ramai dan trending di media sosial

untuk dijadiin topik pemberitaan, agar mereka bisa

langsung membaca dan mencari klarifikasi berita dari

media online , khususnya kompas.com yang selalu

memberi penjelasan lengkap terhadap suatu kasus”2

Tak hanya topik pemberitaan yang mendatangkan

pembaca, judul pada setiap konten berita juga menjadi

daya tarik untuk khalayak membuka dan membaca berita

dari media yang dituju. Kompas.com pun ikut

memberikan judul yang menarik pada setiap konten berita

yang ditayangkan. Serta gaya penulisan yang diterapkan

oleh redaksi Kompas.com mengikuti Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI).

“Pemilihan judul dalam berita yang akan dipublis

dibuat oleh editor atau assisten editor dengan kriteria

harus sesuai fakta dan menarik menurut editor dan

assisten editor, sebisa mungkin kita ga akan memberikan

judul yang clickbait karna memang itu tidak

diperbolehkan dalam redaksi. Semisalkan kita

memberikan judul dengan menggunakan tanda tanya atau

seperti pertanyaan, pasti kita memberikan penjelasan

sedetail mungkin di dalam beritanya. Dan untuk kasus

pemberitaan Ratna Sarumpaet itu sendiri, kita lebih

banyak memberikan judul sesuai dengan statetment dan

2 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 63: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

54

fakta yang ada, lalu kita olah semenarik mungkin tanpa

memasukkan unsur clickbait di dalamnya.Pencarian

sumber dengan menggunakan berbagai platform pun

sebagai acuan untuk mendapatkan judul yang menarik

agar tidak ada kesamaan dengan media yang telah

memberitakan topik atau isi yang akan diangkat. Beralih

ke tahap penulisan berita gaya bahasa yang digunakan

dalam setiap konten disesuaikan dengan Kamus Besar

Bahasa Indonesia(KBBI).”3

Kompas.com memiliki kriteria khusus untuk

mengangkat berita agar layak untuk dipublis dan

ditayangkan. Tujuannya agar setelah membaca berita dari

Kompas.com, khalayak tidak merasa bingung dan mencari

informasi dari media online lainnya. Kompas.comselalu

berpegang teguh pada prinsipnya untuk selalu menyajikan

berita sedetail mungkin untuk pembaca setianya.

“Biasanya kita ada beberapa sumber pemberitaan,

yang pertama memang sudah merencanakan apa yang

mau kita garap isunya, terkait apa. Sumber yang kedua

itu dari media sosial yang sedang ramai diperbincangkan

atau sedang trending, tetapi kita lihat dulu nih beritanya

layak dinaikin atau engga, atau kita mencari klarifikasi

atas kebenaran berita tersebut baru kita naikin atau

tayangin. Terus yang ketiga yaitu agenda-agenda yang

3 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 64: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

55

sudah terjadwal pada setiap kanal yang sudah memiliki

jadwal pemberitaan. Dari ketiga itu sih, yang satu

memang karena sudah ada agenda, lalu dari media

sosial, dan isu yang memang kita develop sendiri atau

seperti kedalaman berita yang kita buat dengan tema

yang sudah ditentukan oleh pihak redaksi.”

Kompas.com sebagai media mainstream yang

beralih mengikuti trend menjadi media online tak pernah

melupakan ciri khasnya di media cetak yang ikut

diterapkan pada media online nya yaitu kedalaman berita,

kelengkapan, base on fakta, serta netral terhadap berita

yang dipublis tidak memihak pada siapapun. Mengemas

berita semenarik mungkin untuk pembaca setia

kompas.com

“Prinsip berita layak untuk dipublis menurut kita

yaitu harus meliputi unsur jurnalistik 5W+1H, atau kalau

belum meliputi itu semua tetapi ada unsur 3W (what,

where, dan when) pihak redaksi akan tetap mempublis

dengan catatan, harus diselingin kembali dengan

updatean berita dan dibuat dalam berita baru. Dan

tentunya, kompas.com selalu membuat berita yang mudah

dimengerti oleh khalayak, agar khalayak tidak terjebak

dalam berita dan judul yang clickbait atau mencari

informasi tambahan dari berita lain. Tidak menimbulkan

tanda tanya dan membingungkan pembaca. Harus

lengkap beritanya. Pun, pada kasus Ratna kita

Page 65: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

56

memberikan info selengkap mungkin, sesuai fakta yang

didapatkan dari lapangan.”4

Kompas.com memiliki konten yang selalu netral

untuk memberikan pencerahan kepada pembaca. Kuat

dugaan, dibalik memberitakan konten yang netral

kompas.com juga tidak mau ketinggalan memberitakan

kasus yang sedang trending dan mendatangkan banyak

pembaca. Sebagai media mainstreamkompas.com harus

terus memikuti arus trending berita dengan mengemas

berita secara faktual dan jelas.

“Ciri khas penulisan di kompas.com yaitu lengkap,

karena disertai dengan background yang lengkap dan

jelas, sama permainan judul tanpa memasukan unsur

clickbait didalamnya. Karena kita ingin menjadi media

online yang berbeda dengan yang lain, maka kita lebih

mengutamakan kedalaman berita dibandingkan kecepatan

mempublis tanpa mengkroscek terlebih dahulu kebenaran

akan berita tersebut. Makanya kenapa kita telat

mempublis berita hoaks Ratna, karna kita ingin

mengkroscek terlebih dahulu kebenarannya. Kompas ga

akan asal-asalan dalam mempublis berita apalagi ini

menyangkut banyak petahan dan elite politik yang ikut

memberikan konfirmasi mengenai kasus Ratna.”5

4 Wawancara dengan Editor Kompas.comSabrina Asril, 12 Desember

2019 5 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 66: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

57

Kasus kebohongan yang dibuat oleh Ratna

Sarumpaet serta pengakuaan bohong penganiyaan

terhadap dirinya, dimanfaatkan oleh Kompas.com.

Sebagian besar kanal yang terdapat dalam kolom

Kompas.com ikut memberitakan kasus Ratna mulai dari

kolom Nasional, Megapolitan, LifeStyle, Regional,

Entertainment, dan Sains, dan JEO (kolom grafis khusus

untuk kasus yang kategorinya panjang dan berkelanjutan).

Kompas.com menjadi tujuan pengguna internet yang

mencari-cari berita seputar politik, nasional, dan lain-

lainnya. Serta menjadi salah satu rujukan media

mainstream berbasis online.

Salah satu contoh komodifikasi isi yang dilakukan

kompas.com yakni pemberitaan mengenai Ratna

Sarumpaet. Berita mengenai kasus penganiyaan dan

pengakuan bahwa bohong kasus penganiyaan yang

dialami dirinya tersebut cukup banyak ditayangkan oleh

Kompas.com sampai hampir semua kanal yang ada di

kompas.com memberitakan kasus tersebut dari berbagai

angle dan sudut pandang yang berbeda.

“Sebagai media mainstream yang banyak

dikunjungi oleh masyarakat, kita ingin menjadi media

yang dijadikan rujukan untuk mencroscek kebenaran akan

berita Ratna tersebut. Dari semua kanal yang berada di

kompas.com hampir semua ikut memberitakan kasus

kebohongan Ratna mulai dari kanal News (Nasional,

Page 67: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

58

Regional, Megapolitan), Entertainment, Lifestyle, Sains,

dan JEO (grafis perjalanan kasus). Hingga masuk

menjadi “Berita Terpopuler” sebanyak dua kali secara

berturut-turut dalam waktu dua minggu. Tak hanya itu

berita kasus kebohongan ratna hingga pernyataan masuk

ke dalam “Topik Pilihan”, dan di dalam topik pilihan

dijelaskan secara rinci awal mula munculnya kasus

tersebut sampai vonis hukuman yang diterima oleh Ratna

Sarumpaet. Semua berusaha untuk mengkonfirmasi dan

mencari tau kebenaran akan berita ratna tersebut.”6

Aktivitas redaksi Kompas.com baik alur dan

sistem bekerja yang ada di dalam redaksi tersebut, sama

seperti pada redaksi media lainnya. Redaktur

menginginkan inistiatif yang tinggi dan tanggap terhadap

kasus yang ada pada seorang reporter di Kompas.com.

Redaktur memberikan sepenuhnya hak kepada reporter

terhadap pemilihan narasumber dan pihak lainnya yang

memang seharusnya diminta keterangan dan konfirmasi

terhadap suatu kasus.

“Nah untuk kasus mengenai penganiyaan yang

terjadi pada Ratna, teman-teman reporter dilapangan

sudah paham harus mengkonfirmasi berita tersebut

kepada siapa saja. Pastinya kita berita tahu nih di grup

wa kalo misalkan kasus Ratna ramai nih di medsos, coba

dong cari tau. Tentunya pihak pertama yang dimintai

6 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 68: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

59

konfirmasi yaitu Ratna Sarumpaet, saat Ratna tidak bisa

dimintai keterangan, kita kan sudah menempatkan

reporter pada setiap pos yak. Kasus Ratna kan muncul

saat moment kampanye nih, kita punya reporter yang siap

mengawal setiap calon Presiden 2019 mendatang, ada

yang di Jokowi, ada yang Prabowo, ada juga yang stand

by di setiap partai politik dari masing-masing calon

Presiden. Dari teman-teman reporter dilapanganlah kita

kumpulin data mengenai kasus Ratna, dan siap

mempublis saat para petahan dan elite politik ikut

menanggapi kasus tersebut. Untuk reporter baru,

biasanya kita arahkan dahulu, diberi pertanyaan titipan,

atau kita arahkan untuk mengambil berita dari angle

yang udah kita kasih tau”.7

Motif mengangkat pemberitaan penganiyaan pada

Ratna didasari karena keatualitasan berita tersebut.

Masyarakat berlomba-lomba mencari berita tersebut dan

memilih media yang paling cepat menyajikan fakta

terbaru dari perkembangan kasus penganiyaan Ratna

semakin menarik karena menyeret para petahana dan elite

politik yang tidak diduga sebelumnya. Redaksi

Kompas.com memanfaatkan moment atau situasi yang

sedang memanas untuk menulis pemberitaan mengenai

penganiayaan Ratna Sarumpaet.

7 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 69: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

60

Alasan utama Kompas.com mempublis dan

tayangkan berita Ratna Sarumpaet ada statetment dari

para petahana dan elite politik yang menurut redaksi

Kompas adalah nilai jual yang bisa mendatangkan banyak

pembaca, karena bertepatan dengan moment kampanye

pemilihan presiden 2019.

“Alasan mempublis berita hoaks serta pernyataan

berita bohong penganiayaan terhadap Ratna yaitu, ratna

merupakan aktor senior sekaligus juru kampanye Badan

Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden

2019 Prabowo-Sandi, yang dimana para petahan atau elit

politik ikut memberikan statetment mengenai kabar

tersebut. Para elite politik dan petahana lah yang menjadi

alasan utama kompas.com ikut memberitakan, karena

memang menurut kompas sosok para elite politik memang

harus dan wajib di publis.

Pada dasarnya ada pertimbangan redaksi dalam

memproduksi berita tersebut. Dalam hal ini, Kompas.com

mengambil sisi bahwa adanya keingintahuan publik

terhadap kasus yang terjadi pada Ratna apakah ada

permainan politik atau hanya sekedar mencari sensasi

semata. Maka dari itu Kompas.com mengumpulkan data

dan mempublisnya disaat data yang diperlukan sudah

terkumpul atau biasa Kompas.com menyebutnya dengan

data sementara.

“Karena hanya mendapatkan statement dari

kolega-kolega Ratna di politisi, maka dari itu kita hanya

Page 70: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

61

menaikan berita tersebut dengan mencari tau info lain

dilapangan terkait kasus simpang siur kebohongan ratna.

Selain itu alasan selanjutnya yaitu karena berita tentang

penganiayaan ramai di media sosial twitter, maka dari itu

kompas ikut memberitakan dan mempublis berita tersebut

dengan data yang kami punya. Karena sudah

mendapatkan statetment dari Nanik dan jubir dari

Gerindra, kenapa ke gerinda karena kan memang ratna

merupakan seorang juru kampanye dari partai Gerinda

paslon pilpres nomor urut dua Prabowo-Sandi. Nah

setelah mencari dan mendapatkan info dari kolega-kolega

ratna kita taikin statement-statment itu cuma tetap

mencari klarifikasi dan mempublis info lainnya. Misal

dengan mengcroscek langsung ke kepolisian di jawa

barat tentang kasus penganiyaan yang terjadi pada Ratna

di kota Bandung adakah laporan yang mengatasnamakan

Ratna tentang penganiyaan, ke pihak bandara mencari

tau manifes daftar penumpang dan lain-lainnya”.8

Saat berita penganiayaan dan pengakuan bohong

kasus penganiayaan yang dialami Ratna dipublis, respon

khalayak melebihi dari dugaan redaksi. Banyaknya

penmbaca yang mengunjungi laman Kompas.com terkait

berita pengakuan Ratna yang telah berbohong membuat

kasus Ratna menjadi “Berita Terpopuler” sebanyak dua

kali dan menjadi “Topik Pilihan” ke dalam kanal JEO

8Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember 2019

Page 71: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

62

(kolom grafis khusus untuk kasus yang kategorinya

panjang dan berkelanjutan). Hanya berita yang memiliki

banyak pembaca dan mencapai target vierwers yang bisa

masuk ke dalam kanal JEO

Sebelum masuk menjadi indeks atau liputan

khusus, kasus penyebaran berita penganiayaan dan

pengakuan hoaks penganiayaan yang terjadi pada Ratna

Sarumpaet masuk ke dalam deretan “Berita Terpopuler”

dalam kolom mingguan berita paling banyak dicari,

dilihat, dan dibaca oleh khalayak.

Gambar 4.1

Berita Ratna Sarumpaet menjadi Berita Terpopuler di

Kompas.com

Sumber: Kompas.com

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan bahwa

penyebaran berita hoaks dan pengakuan kebohongan

penganiayaan yang terjadi pada Ratna Sarumpaet menjadi

“Berita Terpopuler”. Ini menunjukan bahwa banyaknya

Page 72: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

63

viewers datang ke situs Kompas.com untuk melihat,

mencari, dan membaca berita tersebut.

Pembaca Kompas.com mencapai 120 juta page

view perbulan. Berdasarkan media profile yang peneliti

peroleh dari Kompas.com, 56% pembaca

Kompas.comadalah bachelor, 12 % masters, 15%

diploma dan 18% high school. (Pendidikan). 64%

employee, 13% enterpreneur, 6% professional, 8% other,

10% student. 9

Gambar 4.2

Presentase Pembaca Kompas.com (pendidikan dam pekerjaan)

Sumber: InsideKompas.com

9 https://inside.kompas.com//diakses pada 12 Desember 2019, pukul

19.37 WIB

63% 13%

6%

8%

10%

Employee Enterpreneur

Professional Others

Student

55%

12%

15% 18%

Bachelors Masters

Diploma High School

Page 73: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

64

Secara gender, mayoritas pembaca Kompas.com

adalah laki-laki (80%) dengan usia 21-40 tahun. Pembaca

memiliki kebiasaan mengakses internet tidak hanya di

kampus atau kantor, tetapi juga di rumah. Hal ini berarti

intensitas mengakses internet cukup tinggi. Aktivitasnya

mencari informasi dan berinteraksi di forum sosial.

Alasan memilih membaca Kompas.com bervariasi,

39% memilih Kompas.com karena kredibilitas media,

21% karena Kompas.com memiliki variasi berita yang

dapat diakses, 17% karena beritanya update, 14% karena

kemudahan mengakses berita, dan 9% alasan lain. 10

Untuk melihat jumlah viewers dalam satu berita

Kompas.com memantau hal itu melalui Google Analityc

untuk melihat grafis berita mana yang banyak

pembacanya dan sering dicari oleh khalayak. Kasus berita

hoaks dan pengakuan bohong penganiayaan yang terjadi

pada Ratna Sarumpaet banyak terdapat pada kanal

Nasional dan Megapolitan. Untuk target viewers perbulan

Nasional yaitu 37 juta pembaca, sedangkan Megapolitan

22,7 juta pembaca. “Untuk bisa menjadi dan masuk dalam

kategori Berita Terpopuler, dan Topik Pilihan, berita

tersebut menjadi trending, paling banyak dicari khalayak,

dan melampaui target viewers dalam setiap kanal yang

mempublis berita tersebut. Berita kebohongan sampai

pernyataan bahwa berita tersebut adalah hoaks, sebanyak

22,7 juta viewers atau lebih membuka, membaca, dan

10

Digital Media Profile Kompas Gramedia Group

Page 74: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

65

mencari berita tersebut dalam kanal Megapolitan. Untuk

jumlah pastinya berapa viewers dalam berita hoaks dan

pernyataan Ratna terkait berita bohong saya gatau,

karena kita baru menggunakan metode re-up dan

diberikan ke pengamat untuk melihat jumlah viewers

dimulai pada pertengahan 2019, baru-baru ini. Yang

jelas kalo berita sudah menjadi berita terpopuler dan

topik pilihan pasti pembacanya melebihi target yang

dicapai.”

Gambar 4.3

Berita kebohongan Ratna Sarumpaet masuk kedalam

kategori Topik pilihan dan kanal JEO

Gambar 4.3 di atas menunjukan bahwa kasus

Ratna Sarumpaet menjadi berita pilihan yang masuk ke

dalam kanal JEO dengan tujuan agar saat pembaca

beberapa tahun kedepan mencari kasus kebohongan Ratna

Sarumpaet bisa langsung membuka kanal JEO dengan

Page 75: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

66

memilih kanal newskeywords “Kebohongan Ratna

Sarumpaet, Operasi Plastik Berujung Penjara” di dalam

kanal tersebut dijelaskan secara lengkap mulai dari awal

kasus hoaks tersebar sampai vonis hukuman yang

diterima oleh Ratna Sarumpaet.

Berikut peneliti jabarkan indeks atau liputan

khusus Ratna Sarumpaet yang masuk ke dalam kanal JEO

mulai dari cover, isi rentetan awal mula kasus beredar

sampai vonis putusan.

1) Diawal dengan cover berjudul “Kebohongan Ratna

Sarumpaet, Operasi Plastik Berujung Penjara”.

Gambar 4.4

Cover kanal JEO news dengan judul Kebohongan Ratna

Sarumpaet, Operasi Plastik Berujung penjara.

Dengan dibuatnya lipuatan khusus mengenai perjalanan

kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, Kompas.com merangkum

semua kejadian dari awal duduk perkara sampai vonis hukuman.

Page 76: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

67

Sebagai media mainstream Kompas.com memberikan pencerahan

kepada khalayak dengan menyajikan berita secara jelas dan

tertata.

2) Awal Mula Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Muncul Hingga Pengakuan Hoaks Penganiayaan

Terhadap Dirinya. (Penjabaran Kasus Ratna

Sarumpaet)

Gambar 4.5

Perjalanan kasus Ratna Sarumpaet

Berdasarkan gambar 4.5Kompas.com menjabarkan

awal mula kasus Ratna Sarumpaet beredar secara detail

pertanggal, mulai dari kasus kebohongan beredar 21-24

September 2018 foto ratna dengan lebam di muka beredar

di media sosial facebook dan twitter. 25-28 Ratna

mengirimkan foto muka lebamnya kepada Rocky Gerung

Page 77: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

68

dan Said Iqbal. Lalu, 1 Oktober sejumlah pihak mulai

merespon kasus tersebut seperti mantan Menteri

Koordinator Kemaritman Rizal Ramli, Ketua DPP PKS

Mardani Ali Sera, dan figur publik Rachel

Maryammelalui media sosial Twitter, 2 Oktober Ratna

bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 di Pemilu

Presiden (Pilpres) 2019 Prabowo Subianto dan

menceritakan kasus penganiyaan yang terjadi pada

dirinya. Pertemuan tersebut turut dihadiri Ketua Dewan

Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais;

Presiden KSPI Said Iqbal, Wakil Ketua Dewan Badan

Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Nanik

Sudaryati Deyang dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR) Fadli Zon. Setelah dari lapangan Pollo,

Prabowo dan beberapa nama di atas, kecuali Ratna

Sarumpaet, menggelar jumpa pers sebagai respons atas

pemukulan yang dialami Ratna. Jumpa pers digelar di

kediaman Prabowo, Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan. 3 Oktober Ratna Sarumpaet akhirnya

mengakui kebohongannya bahwa dia telah dianiaya.

Ratna menggelar jumpa pers di kediamannya di Jalan

Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan. 4 –

30 Januari 2019, proses penangkapan Ratna Sarumpaet di

bandara, lalu penetapan Ratna sebagai tersangka, hingga

menunggu jadwal sidang perdana. 28 Februari 2019 Ratna

menjalankan sidang perdana. 6 maret sampai 11 juli,

proses persidangan mulai dari nota keberatan pihak Ratna,

Page 78: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

69

tuntutan jaksa terhadap Ratna dengan 6 tahun penjara,

mendatangkan saksi ahli untuk kasus kebohongan yang di

buat oleh Ratna, dan Majelis Hakim memvonis Ratna

Sarumpaet 2 tahun penjara. Ratna dinyatakan terbukti

bersalah melakukan kebohongan yang menimbulkan

keonaran.

3) Elite Politik dan Petahana Yang Ikut Serta

Memberikan Pernyataan dan Terjebak Dalam

Kebohongan Yang Dibuat Oleh Ratna Sarumpaet

Gambar 4.6

Sebaran hoaks Ratna Sarumpaet

Berdasarkan gambar 4.6 menjelaskan siapa saya

para petahan dan elite politik yang merespon serta

dibohongi oleh Ratna Sarumpaet tentang kasus bohong

penganiayaan yang terjadi kepada dirinya. Diantara para

petahana dan elite politik yaitu:

1. Ahmad Rubangi, staff Ratna Sarumpaet

Page 79: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

70

2. Rocky Gerung, Dosen Filsafat Universitas

Indonesia

3. Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat

Pekerja Indonesia (KSPI)

4. Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI

5. Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai

Gerindra yang menjadi calon presiden RI

nomor urut 02

6. Amien Rais, Ketua Dewan Kehormatan PAN

7. Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI

8. Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru

Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)

Prabowo-Sandiaga

9. Nanik S Deyeng, Wakil Ketua Badan

Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga

10. Tompi, Penyanyi sekaligus dokter bedah

plastik ini merupakan orang yang pertama kali

menyadari wajah lebam Ratna akibat operasi

plastik11

11 https://megapolitan.kompas.com/jeo/kebohongan-ratna-sarumpaet-

operasi-plastik-berujung-penjaradi akses pada 17 Desember 2019 pukul 19.57

WIB

Page 80: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

71

4) Pembelaan Ratna Terhadap Kasus Yang Dibuat Oleh

Dirinya

Gambar 4.7

Pembelaan Ratna Sarumpaet

Berdasarkan gambar 4.7Kompas.com menjelaskan

pembelaan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet.

Pembelaan pertama, Ratna bantah telah membuat

keonaran, Ratna Sarumpaet berulang kali membantah

kebohongan yang dia lakukan telah menimbulkan

keonaran. Menurut Ratna, ia hanya berbohong kepada

orang-orang terdekat. Pembelaan kedua, Akui sebagai

kebohongan terbodoh. Ratna mengakui telah berbohong

dan meminta maaf kepada publik. Ia menegaskan tidak

ada motif politik di balik kebohongannya, Ratna mengaku

Page 81: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

72

saat itu hanya merasa malu masih melakukan operasi

plastik di usianya yang sudah tak muda lagi. Ratna

bingung jika ditanya mengenai kondisi wajahnya yang

lebam. Akhirnya, Ratna terpaksa berbohong telah

dianiaya karena menurutnya hanya alasan itu yang pas

dengan kondisi wajahnya saat itu. Pembelaan ketiga,

Sering sakit. Selama menjalani penahanan di Rumah

Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, Ratna Sarumpaet

berulang kali mengajukan permohonan menjadi tahanan

kota. Salah satu alasan pengajuan tahanan kota karena

Ratna harus minum obat setiap hari. Pertimbangan lainnya

adalah Ratna sudah berusia 70 tahun.

5) Vonis Hukuman 2 Tahun Penjara Ratna Sarumpaet

Gambar 4.7

Vonis 2 Tahun Penjara

Berdasarkan gambar 4.7 Kompas.com kasus

penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet divonis 2

tahun penjara oleh majelis hakim dalam sidang

pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,

Page 82: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

73

vonis dibacakan oleh hakim Joni selaku ketua majelis

hakim, setelah hampir tujuh jam membacakan amar

putusan.

2. Analisis Framing Pemberitaan Pernyataan Bohong

Penganiyaan Terhadap Ratna Sarumpaet Pada

Kompas.com

Berdasarkan hasil observasi peneliti, peneliti

menemukan lima berita terkait pernyataan berita bohong

Ratna Sarumpaet. Pemberitaan terkait pernyataan Ratna

sebagian besar membahas awal mula kejadian, kehidupan

pribadi Ratna, serta kontroversi yang terjadi di luar kasus

tersebut.

Berikut ini merupakan tabel penjabaran mengenai

hasil penelitian berdasarkan observasi peneliti terhadap

pemberitaan mengenai pernyataan berita bohong atau

hoaks di kompas.com

Berita Mengenai Pernyataan Bohong Penganiyaan

Terhadap Ratna Sarumpaet Pada Kompas.com

periode Oktober 2018

Tabel 4.1 Berita Pernyataan Bohong Ratna di Kompas periode

Oktober 2018

Berita Tanggal Berita Judul Berita

Berita 1 3 Oktober 2018 Ratna Sarumpaet: Tidak

ada penganiayaan itu

hanya cerita khayal

Berita 2 3 Oktober 2018 Ratna: Kali ini Saya

Pencipta Hoaks Terbaik

Menghebohkan Sebuah

Page 83: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

74

Negeri

Berita 3 3 Oktober 2018 Dahnil: Prabowo

Perintahkan

Pemberhentian Ratna

Sarumpaet Sebagai

Jurkam

Berita 4 3 Oktober 2018 Soal Ratna Sarumpaet,

Tim Jokowi Imbau

Prabowo Minta Maaf Ke

Publik

Berita 5 3 Oktober 2018 Kasus Ratna Sarumpaet

Harus Jadi Pelajaran,

Terutama bagi Politisi

Frame Berita dan Narasumber Berita

Tabel 4.2 Berita dan Narasumber Berita

Judul Isi Berita Narasumber

Ratna Sarumpaet: Tidak

ada penganiayaan itu

hanya cerita khayal

Aktivis Ratna Sarumpaet

mengakui bahwa dia tidak

pernah dianiaya atau

dikeroyok. Jadi tidak ada

penganiayaan, itu hanya

cerita khayal entah

diberikan oleh setan mana

ke saya, dan berkembang

seperti itu

Ratna

Sarumpaet

Ratna: Kali ini Saya

Pencipta Hoaks Terbaik

Menghebohkan Sebuah

Negeri

Aktivis Ratna Sarumpaet

mengakui telah

menciptakan berita palsu

atau hoaks yang

menghebohkan

masyarakat. Ratna

mengakui sebagai Pencipta

Ratna

Sarumpaet

Page 84: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

75

Hoaks Terbaik

Menghebohkan Sebuah

Negeri

Dahnil: Prabowo

Perintahkan

Pemberhentian Ratna

Sarumpaet Sebagai

Jurkam

Ratna Sarumpaet

merupakan salah juru

kampanye nasional

pasangan capres-cawapres

Prabowo Subianto-

Sandiaga Uno. Dahnil

mengatakan, kebohongan

Ratna Sarumpaet yang

sempat mengaku dianiaya

oleh orang tak dikenal

merupakan inisiatif dan

sikap pribadi. Badan

Pemenangan Prabowo-

Sandi tak tahu-menahu soal

kebohongan yang dikarang

oleh Ratna.Koordinator

Juru Bicara BPN Dahnil

Anzar Simanjuntak

menuturkan bahwa

Prabowo secara langsung

memerintahkan

pemberhentian Ratna

Koordinator

Juru Bicara

BPN Dahnil

Anzar

Simanjuntak.

Soal Ratna Sarumpaet,

Tim Jokowi Imbau

Prabowo Minta Maaf Ke

Publik

Hasto menilai, Prabowo

harus bertanggung jawab

atas kebohongan yang

dilakukan oleh salah satu

anggota tim

pemenangannya

itu.kebohongan Ratna

Sarumpaet yang mengaku

dianiaya telah menganggu

konsentrasi bangsa yang

Sekretaris

Tim

Kampanye

Nasional

pasangan

nomor urut

01 Joko

Widodo-

Ma'ruf

Amin, Hasto

Page 85: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

76

sedang berduka akibat

gempa dan tsunami di Palu

dan Donggala. Hasto

menilai Prabowo telah

melakukan manipulasi

psikologis, bahkan suatu

kudeta rasa. Rasa

kemanusiaan yang

seharusnya untuk korban

bencana alam, kata dia,

dikudeta menjadi rasa iba

ke Ratna Sarumpaet dan

tim kampanye Prabowo-

Sandi dengan harapan

mendapat dukungan

elektoral berupa simpati.

Kristiyanto

Kasus Ratna Sarumpaet

Harus Jadi Pelajaran,

Terutama bagi Politisi

Lodewijk berharap ini

menjadi pembelajaran

untuk bersama. Apabila

ada berita-berita seperti ini

perlu dikroscek, perlu

dikonfirmasi, perlu

ditanyakan kebenarannya

seperti apa. Sehingga kita

bisa mengambil langkah

dan sikap yang tepat. Dan

pada gilirannya tidak

menginformasikan yang

salah kepada masyarakat

yang saat ini membutuhkan

suasana tenang dan damai,

dan suasana gembira dalam

berkampanye.

Sekretaris

Jenderal

Partai Golkar

Lodewijk

Freidrich

Paulus

Page 86: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

77

Berdasarkan data diatas terdapat lima berita yang

berkaitan dengan pemberitaan pernyataan hoaks

penganiayaan Ratna Sarumpaet yang menjadi sorotan

masyarakat, terlebih setelah Ratna Sarumpaet mengakui

dan menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya

saat itu. Penulis pada bab ini juga menggunakan teori

Framing Robert N Entman dengan melihat empat struktur

framing yaitu Define Problem, Diagnose Causes, Make

Moral Jugdement, dan Treatmean Recommendation.

Untuk melihat sudut pandang yang dilakukan oleh

kompas.com terhadap berita yang berkaitan dengan

pernyataan berita bohong Ratna Sarumpaet.

1. Berita 1

Judul: Ratna Sarumpaet: Tidak Ada Penganiayaan Itu

Hanya Cerita Khayal

Tanggal: 3 Oktober 2018

Pada edisi ini Kompas.com memberitakan bahwa

Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak

pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara

Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.

Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh

yang menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam.

Ratna Sarumpaet menyatakan tidak ada

penganiayaan, itu hanya cerita khayal yang entah

diberikan oleh setan mana kepada dirinya dan

berkembang seperti itu. Ratna mengatakan, pada 21

September dia mendatangi salah satu rumah sakit bedah di

Page 87: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

78

Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak. Namun, saat

operasi selesai, Ratna melihat wajahnya lebam-

lebam.Ratna meminta maaf kepada semua pihak yang

telah dia bohongi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro

Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, polisi telah

mendapatkan bukti bahwa Ratna tidak dianiaya. Beberapa

bukti menunjukkan bahwa Ratna pada tanggal tersebut

berada di rumah sakit kecantikan di kawasan Menteng,

Jakarta Pusat. Polisi melakukan penyelidikan mengenai

kebenaran informasi yang menyebut Ratna dikeroyok.

Tabel 4.3

Frame headline: Ratna Sarumpaet: Tidak Ada Penganiayaan

Itu Hanya Cerita Khayal

O3 Oktober 2018 Ratna

Sarumpaet:

Tidak Ada

Penganiayaan

Itu Hanya

Cerita Khayal

Kutipan

berita/

teks

Define Problem

(Pendefinisian

masalah)

Masalah pokok

dalam berita ini

adalah pengakuan

dari Ratna yang

mengatakan bahwa

tidak ada

penganiyaan itu

hanya cerita khayal

yang dibuat oleh

"Jadi tidak ada

penganiayaan,

itu hanya

cerita khayal

entah

diberikan oleh

setan mana ke

saya, dan

berkembang

Page 88: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

79

Ratna atas dasar

bisikan dari setan.

seperti itu,"

Diagnose Causes

(Memperkirakan

penyebab masalah)

Ratna Sarumpaet

mengakui bahwa

dirinya telah

berbohong atas

penganiayaan yang

terjadi pada dirinya.

“Ratna

mengatakan,

pada 21

September dia

mendatangi

salah satu

rumah sakit

bedah di

Jakarta Pusat

untuk operasi

sedot lemak.

Namun, saat

operasi selesai,

Ratna melihat

wajahnya

lebam-lebam.”

Make Moral

Jugdement

(membuat keputusan

moral)

Ratna Sarumpaet

melakukan

pertemuan dengan

wartawan dan

mengakui

kebohongannya.

Melalui forum

tersebut ratna

meminta maaf

kepada semua pihak

yang telah

dibohongi.

"Melalui

forum ini saya

memohon

maaf kepada

Pak Prabowo

yang kemarin

dengan tulus

membela

kebohongan

yang saya

buat,"

Treatment

Recommendation

(menekankan

penyelesaian)

Direktur Reserse

Kriminal Umum

Polda Metro Jaya

Kombes Nico Afinta,

polisi telah

“Beberapa

bukti

menunjukkan

bahwa Ratna

pada tanggal

Page 89: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

80

mendapatkan bukti

bahwa Ratna tidak

dianiaya.

tersebut

berada di

rumah sakit

kecantikan di

kawasan

Menteng,

Jakarta Pusat.”

Define Problem, fokus yang diangkat oleh media online

kompas.com dalam berita ini adalah fakta bahwa Ratna

Sarumpaet tidak dianiaya, semua itu hanya karangan dan

khayalan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet. Sebagaimana

dalam berita:

“Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia

tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan

Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21

September 2018. Ia membantah kabar serta

pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut Ratna

dianiaya hingga wajahnya lebam. "Jadi tidak ada

penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah

diberikan oleh setan mana ke saya, dan

berkembang seperti itu," ujar Ratna di

kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil

V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).”12

Diagnose Causes,dalam keseluruhan berita ditegaskan bahwa

Ratna Sarumpaet mengakui dirinya berbohong atas berita

penganiayaan yang telah terjadi pada dirinya. Sebagaimana

tertulis dalam berita:

“Ratna mengatakan, pada 21 September dia

mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta

12

Berita Kompas.com dengan judul Ratna Sarumpaet: Tidak Ada

Penganiayaan Itu Hanya Cerita Khayal tanggal 3 Oktober 2018

Page 90: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

81

Pusat untuk operasi sedot lemak. Namun, saat

operasi selesai, Ratna melihat wajahnya lebam-

lebam. Ia pun kembali ke rumah dan menjelaskan

penyebab wajahnya lebam kepada anak-anaknya.

Saat sampai di rumah, Ratna mengaku kondisi

wajahnya itu karena ia dipukuli oleh beberapa

orang.”13

Make Moral Judgement,Ratna Sarumpaet mengakui kasus

kebohongannya dan membuat forum pengakuan yang dihadiri

oleh wartawan untuk meminta maaf kepada pihak yang telah

dibohongi oleh dirinya. Sebagaimana dalam berita:

“Ratna meminta maaf kepada semua pihak yang

telah dia bohongi. "Melalui forum ini saya

memohon maaf kepada Pak Prabowo yang

kemarin dengan tulus membela kebohongan yang

saya buat," ujar”14

Treatment Recommendation, Direktur Reserse Kriminal

Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, polisi telah

mendapatkan bukti bahwa Ratna tidak dianiaya. Sebagaimana

dalam berita:

“Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro

Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, polisi telah

mendapatkan bukti bahwa Ratna tidak dianiaya.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa Ratna pada

tanggal tersebut berada di rumah sakit kecantikan

di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Polisi

melakukan penyelidikan mengenai kebenaran

informasi yang menyebut Ratna dikeroyok.”15

13

Berita Kompas.com dengan judul Ratna Sarumpaet: Tidak Ada

Penganiayaan Itu Hanya Cerita Khayal tanggal 3 Oktober 2018 14

Berita Kompas.com dengan judul Ratna Sarumpaet: Tidak Ada

Penganiayaan Itu Hanya Cerita Khayal tanggal 3 Oktober 2018 15

Berita Kompas.com dengan judul Ratna Sarumpaet: Tidak Ada

Penganiayaan Itu Hanya Cerita Khayal tanggal 3 Oktober 2018

Page 91: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

82

2. Berita 2

Judul:Ratna: Kali ini Saya Pencipta Hoaks Terbaik

Menghebohkan Sebuah Negeri

Tanggal: 3 Oktober 2018

Pada edisi ini Kompas.com mengangkat berita

bahwa Ratna Sarumpaet mengakui telah menciptakan

berita palsu atau hoaks yang menghebohkan masyarakat.

Ratna sebelumnya berbohong kepada sejumlah pihak

dengan mengaku dikeroyok atau dianiaya di Bandara

Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September.

Ratna mengatakan, telah memikirkan kebohongan

yang telah ia sampaikan sejak Selasa (2/10/2018)

kemarin. Ratna menilai, kebohongan itu harus disudahi.

Pada Rabu pagi, Ratna memanggil anak-anaknya dan

menyampaikan cerita yang sesungguhnya. Ratna meminta

maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas

kebohongan yang telah dia lakukan.

Ratna mengatakan selama sekian hari ini selalu

bohong. Bohong itu merupakan perbuatan yang salah dan

saya tidak mempunyai jawaban bagaimana mengatasi

kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan

Ratna Sarumpaet dikeroyok di kawasan Bandara Husein

Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018 malam,

usai menghadiri acara bertaraf internasional. Sejumlah

tokoh termasuk calon presiden Prabowo Subianto angkat

bicara dan mengecam kejadian itu. Namun, belakangan

Page 92: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

83

Ratna mengakui bahwa penganiayaan itu merupakan

kebohongan yang telah dia sampaikan kepada publik.

Ratna mengatakan, pada tanggal tersebut dia mendatangi

rumah sakit bedah untuk melakukan sedot lemak di wajah

Tabel 4.4

Frame headline:Ratna: Kali ini Saya Pencipta Hoaks

Terbaik Menghebohkan Sebuah Negeri

O3 Oktober 2018 Ratna: Kali ini

Saya Pencipta

Hoaks Terbaik

Menghebohkan

Sebuah Negeri

Kutipan

berita/ teks

Define Problem

(Pendefinisian

masalah)

Kasus hoaks

penganiyayaan yang

menghebohkan

sebuah negeri

"Kali ini saya

pencipta hoaks

terbaik

ternyata,

menghebohkan

sebuah negeri,"

ujar Ratna, di

rumahnya, di

Jalan Kampung

Melayu Kecil

V, Jakarta

Selatan, Rabu

(3/10/2018).”

Diagnose Causes

(Memperkirakan

penyebab masalah)

Ratna Sarumpaet

menjadi pencipta

hoaks terbaik dan

menghebohkan

sebuah negeri

“Ratna

mengakui

bahwa

penganiayaan

itu merupakan

kebohongan

yang telah dia

Page 93: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

84

sampaikan

kepada publik.”

Make Moral

Jugdement

(membuat keputusan

moral)

Ratna Sarumpaet

meminta maaf

kepada semua pihak

yang telah

dibohongi

“Saya panggil

anak-anak

saya, saya

minta maaf

kepada anak-

anak saya dan

saya minta

maaf kepada

orang yang

membantu saya

di rumah ini.”

Treatment

Recommendation

(menekankan

penyelesaian)

Ratna tidak

mempunyai

jawaban bagaimana

mengatasi

kebohongan kecuali

mengakui dan

memperbaikinya

“Mudah-

mudahan

dengan itu,

semua pihak

yang

terdampak oleh

perbuatan saya

ini mau

menerima

bahwa saya

hanya manusia

biasa.”

Define Problem, dalam pemberitaan ini Kompas.com

mengangkat berita tentang pengakuan Ratna Sarumpaet

sebagai pencipta hoaks terbaik yang menghebohkan sebuah

negeri. Berikut kutipan beritanya:

“Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui telah

menciptakan berita palsu atau hoaks yang

menghebohkan masyarakat. Ratna sebelumnya

berbohong kepada sejumlah pihak dengan

Page 94: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

85

mengaku dikeroyok atau dianiaya di Bandara

Husein Sastranegara, Bandung, pada 21

September. "Kali ini saya pencipta hoaks terbaik

ternyata, menghebohkan sebuah negeri," ujar

Ratna, di rumahnya, di Jalan Kampung Melayu

Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).”16

Diagnose Causes,Kompas.com menilai bahwa Ratna

Sarumpaet sebagai dalang atas kasus bohong peganiayaan

yang terjadi pada dirinya, sehingga membuat negeri Indonesia

heboh atas kasus tersebut. Berikut kutipan beritanya:

“Ratna mengakui bahwa penganiayaan itu

merupakan kebohongan yang telah dia sampaikan

kepada publik. Ratna mengatakan, pada tanggal

tersebut dia mendatangi rumah sakit bedah untuk

melakukan sedot lemak di wajah. Awalnya,

kebohongan itu hanya disampikan Ratna kepada

keluarganya. Namun, Ratna kemudian

menyampaikan hal tersebut kepada sejumlah elit

politik hingga foto-foto wajahnya tersebar di

media sosial.”17

Make Moral Judgement,Ratna mengatakan, telah

memikirkan kebohongan yang telah ia sampaikan sejak

Selasa (2/10/2018) kemarin. Ratna menilai, kebohongan itu

harus disudahi. Pada Rabu pagi, Ratna memanggil anak-

anaknya dan menyampaikan cerita yang sesungguhnya. Ratna

meminta maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas

kebohongan yang telah dia lakukan. Berikut kutipan berita:

16

Berita Kompas.com dengan judul Ratna: Kali ini Saya Pencipta

Hoaks Terbaik Menghebohkan Sebuah Negeri tanggal 3 Oktober 2018 17

Berita Kompas.com dengan judul Ratna: Kali ini Saya Pencipta

Hoaks Terbaik Menghebohkan Sebuah Negeri tanggal 3 Oktober 2018

Page 95: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

86

“Saya shalat malam tadi berulang-ulang kali dan tadi

pagi saya menyatakan pada diri saya 'stop!'. Saya

panggil anak-anak saya, saya minta maaf kepada

anak-anak saya dan saya minta maaf kepada orang

yang membantu saya di rumah ini.”18

Treatment Recommendation, dalam masalah ini penyelesaian

masalah yang diberikan oleh Ratna Sarumpaet yaitu meminta

maaf atas kebohongannya selama ini. Bohong itu merupakan

perbuatan yang salah dan saya tidak mempunyai jawaban

bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan

memperbaikinya. Berikut kutipan beritanya:

“Mudah-mudahan dengan itu, semua pihak yang

terdampak oleh perbuatan saya ini mau menerima

bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang

dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir,"

tambah Ratna.”19

3. Berita 3

Judul: Dahnil: Prabowo Perintahkan Pemberhentian

Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam

Tanggal:3 Oktober 2018

Pada edisi ini Kompas.com mengangkat berita

mengenai Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberhentikan Ratna

Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional terkait kabar

bohong soal penganiayaan yang ia sampaikan kepada

18

Berita Kompas.com dengan judulRatna: Kali ini Saya Pencipta

Hoaks Terbaik Menghebohkan Sebuah Negeri tanggal 3 Oktober 2018 19

Berita Kompas.com dengan judulRatna: Kali ini Saya Pencipta

Hoaks Terbaik Menghebohkan Sebuah Negeri tanggal 3 Oktober 2018

Page 96: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

87

calon presiden Prabowo Subianto. Koordinator Juru

Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menuturkan

bahwa Prabowo secara langsung memerintahkan

pemberhentian Ratna tersebut.

Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan

salah juru kampanye nasional pasangan capres-cawapres

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dahnil mengatakan,

kebohongan Ratna Sarumpaet yang sempat mengaku

dianiaya oleh orang tak dikenal merupakan inisiatif dan

sikap pribadi. Badan Pemenangan Prabowo-Sandi tak

tahu-menahu soal kebohongan yang dikarang oleh Ratna.

Oleh karena itu, begitu mendengar kabar

penganiayaan yang dialami Ratna, Prabowo langsung

bersikap. Apalagi, Ratna merupakan anggota Badan

Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiga. "Pak Prabowo,

para tokoh, semuanya menjadi korban kebohongan

tersebut," ucap Dahnil. Calon presiden Prabowo Subianto

dijadwalkan akan memberikan keterangan pers terkait

kabar bohong soal penganiayaan salah satu juru

kampanye nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Ratna

Sarumpaet. Berdasarkan informasi tim media center

Badan Pemenangan Nasional, Konferensi pers akan

digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta

Selatan, Rabu (3/10/2018) pukul 21.00 WIB.

Tabel 4.5

Page 97: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

88

Frame headline:Dahnil: Prabowo Perintahkan

Pemberhentian Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam

O3 Oktober 2018 Dahnil: Prabowo

Perintahkan

Pemberhentian

Ratna Sarumpaet

Sebagai Jurkam

Kutipan berita/

teks

Define Problem

(Pendefinisian

masalah)

Perintah Prabowo

memberhentikan

Ratna Sarumpaet

sebagai Juru

Kampanye pilpres

2019

“Koordinator

Juru Bicara

BPN Dahnil

Anzar

Simanjuntak

menuturkan

bahwa Prabowo

secara langsung

memerintahkan

pemberhentian

Ratna tersebut.”

Diagnose Causes

(Memperkirakan

penyebab masalah)

tim sukses dari

pihak Prabowo

memberikan

perintah kepada

Dahnil untuk

memberhentikan

Ratna

“Badan

Pemenangan

Nasional (BPN)

pasangan

Prabowo

Subianto-

Sandiaga Uno

memberhentikan

Ratna

Sarumpaet

sebagai juru

kampanye

nasional terkait

kabar bohong

soal

penganiayaan”

Page 98: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

89

Make Moral

Jugdement

(membuat keputusan

moral)

Prabowo Subianto

akan memberikan

keterangan pers

terkait kabar

bohong soal

penganiayaan salah

satu juru kampanye

nasional pasangan

Prabowo-Sandiaga,

Ratna Sarumpaet.

Calon presiden

Prabowo

Subianto

dijadwalkan

akan

memberikan

keterangan pers

terkait kabar

bohong soal

penganiayaan

salah satu juru

kampanye

nasional

pasangan

Prabowo-

Sandiaga, Ratna

Sarumpaet.

Treatment

Recommendation

(menekankan

penyelesaian)

Kasus Ratna

merupakan

persoalan pribadi

dan inisiatif atas

dirinya sendiri.

Badan

Pemenangan

Prabowo-Sandi

tak tahu-menahu

soal

kebohongan

yang dikarang

oleh Ratna.

Define Problem, fokus yang diangkat dalam pemberitaan ini

oleh Kompas.com adalah pemberhentiaan Ratna Sarumpaet

sebagai juru kampanye (Jurkam) dari Badan Pemenangan

Nasional calon presiden Prabowo-Sandi. Sebagaimana dalam

berita:

“Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberhentikan

Page 99: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

90

Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional

terkait kabar bohong soal penganiayaan yang ia

sampaikan kepada calon presiden Prabowo Subianto.

Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar

Simanjuntak menuturkan bahwa Prabowo secara

langsung memerintahkan pemberhentian Ratna

tersebut. "Iya, Pak Prabowo langsung yang

memerintahkan pemberhentian," ujar Dahnil kepada

Kompas.com, Rabu (3/10/2018) malam.”20

Diagnose Causes,Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet

merupakan salah juru kampanye nasional pasangan capres-

cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. begitu

mendengar kabar penganiayaan yang dialami Ratna. Prabowo

langsung bersikap. Apalagi, Ratna merupakan anggota Badan

Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiga. Berikut kutipan

beritanya:

“Pak Prabowo, para tokoh, semuanya menjadi korban

kebohongan tersebut," ucap Dahnil. Calon presiden

Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan

keterangan pers terkait kabar bohong soal

penganiayaan salah satu juru kampanye nasional

pasangan Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet.”21

Make Moral Judgement,Prabowo Subianto akan memberikan

keterangan pers terkait kabar bohong soal penganiayaan salah

satu juru kampanye nasional pasangan Prabowo-Sandiaga,

Ratna Sarumpaet. Berikut kutipan berita:

“Kabar Ratna Sarumpaet dianiaya tersiar sejak Selasa

kemarin, dan dikonfirmasi oleh sejumlah politisi di

kubu Prabowo-Sandi, yang sudah bertemu dengan

20

Berita Kompas.com dengan judul Dahnil: Prabowo Perintahkan

Pemberhentian Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam tanggal 3 Oktober 2018 21

Berita Kompas.com dengan judul Dahnil: Prabowo Perintahkan

Pemberhentian Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam tanggal 3 Oktober 2018

Page 100: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

91

Ratna, bahkan secara khusus menggelar jumpa pers

untuk menanggapi kabar penganiayaan tersebut.”22

Treatment Recommendation, penekanan penyelesaian

masalah dalam berita ini adalah kebohongan Ratna Sarumpaet

yang sempat mengaku dianiaya oleh orang tak dikenal

merupakan inisiatif dan sikap pribadi. Badan Pemenangan

Prabowo-Sandi tak tahu-menahu soal kebohongan yang

dikarang oleh Ratna. Berikut kutipan beritanya:

“Badan Pemenangan Prabowo-Sandi tak tahu-menahu

soal kebohongan yang dikarang oleh Ratna. Menurut

Dahnil, Prabowo adalah orang yang selalu berbaik

sangka kepada orang lain. Oleh karena itu, begitu

mendengar kabar penganiayaan yang dialami Ratna,

ia langsung bersikap. Apalagi, Ratna merupakan

anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-

Sandiga.”23

4. Berita 4

Judul: Soal Ratna Sarumpaet, Tim Jokowi Imbau

Prabowo Minta Maaf Ke Publik

Tanggal:3 Oktober 2018

Pada edisi ini Kompas.commengangkat isu

mengenai Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan

nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto

Kristiyanto, meminta capres nomor urut 02 Prabowo

Subianto meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan

oleh Ratna Sarumpaet. Hasto menilai, Prabowo harus

22

Berita Kompas.com dengan judul Dahnil: Prabowo Perintahkan

Pemberhentian Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam tanggal 3 Oktober 2018 23

Berita Kompas.com dengan judul Dahnil: Prabowo Perintahkan

Pemberhentian Ratna Sarumpaet Sebagai Jurkam tanggal 3 Oktober 2018

Page 101: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

92

bertanggung jawab atas kebohongan yang dilakukan oleh

salah satu anggota tim pemenangannya itu.

Kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku

dianiaya telah menganggu konsentrasi bangsa yang

sedang berduka akibat gempa dan tsunami di Palu dan

Donggala.Hasto menilai Prabowo telah melakukan

manipulasi psikologis, bahkan suatu kudeta rasa. Rasa

kemanusiaan yang seharusnya untuk korban bencana

alam, kata dia, dikudeta menjadi rasa iba ke Ratna

Sarumpaet dan tim kampanye Prabowo-Sandi dengan

harapan mendapat dukungan elektoral berupa simpati.

Prabowo Subianto yakin ada motif politik di balik

dugaan penganiayaan yang dialami anggota Badan

Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno,

Ratna Sarumpaet. Keyakinan Prabowo tersebut muncul

karena tidak ada barang berharga maupun uang Ratna

yang hilang pasca-penganiayaan. Namun, pada Rabu sore

ini, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan yang

dialaminya hanya bohong belaka. Ratna pun meminta

maaf ke Prabowo dan semua pihak yang merasa

dirugikan.

Page 102: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

93

Tabel 4.6

Frame headline: Soal Ratna Sarumpaet, Tim Jokowi

Imbau Prabowo Minta Maaf Ke Publik

O3 Oktober 2018 Soal Ratna

Sarumpaet, Tim

Jokowi Imbau

Prabowo Minta

Maaf Ke Publik

Kutipan berita/

teks

Define Problem

(Pendefinisian

masalah)

statetmentPrabowo

saat jumpa pers

bahwa ada motif

politik dibalik kasus

bohong

penganiayaan Ratna

Sarumpaet

“Hasto menilai,

Prabowo harus

bertanggung

jawab atas

kebohongan

yang dilakukan

oleh salah satu

anggota tim

pemenangannya

itu.”

Diagnose Causes

(Memperkirakan

penyebab masalah)

Tuduhan Prabowo

terhadap kubu

jokowi atas adanya

motif politik

“Terlebih,

dengan

konferensi pers

Pak Prabowo

yang secara

langsung atau

tidak langsung

telah menuduh

Pemerintahan

Pak Jokowi

dengan kata-

kata pengecut,

melakukan

kekerasaan,

bahkan

penganiayaan

Page 103: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

94

terhadap Ibu-ibu

berusia 70 tahun

yang

memerjuangkan

demokrasi dan

keadilan,"

Make Moral

Jugdement

(membuat

keputusan moral)

Akibat kasus

kebohongan Ratna

Sarumpaet yang

mengaku dianiaya

telah menganggu

konsentrasi bangsa

yang sedang

berduka akibat

gempa dan tsunami

di Palu dan

Donggala.

“Hasto menilai

Prabowo telah

melakukan

manipulasi

psikologis,

bahkan suatu

kudeta rasa.

Rasa

kemanusiaan

yang seharusnya

untuk korban

bencana alam,

kata dia,

dikudeta

menjadi rasa iba

ke Ratna

Sarumpaet dan

tim kampanye

Prabowo-Sandi

dengan harapan

mendapat

dukungan

elektoral berupa

simpati.”

Treatment

Recommendation

(menekankan

penyelesaian)

Harus meminta

maaf ke publik.

"Pak Prabowo

sebaiknya

meminta maaf

ke publik," kata

Hasto dalam

Page 104: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

95

keterangan

tertulisnya,

Define Problem, dalam pemberitaan Kompas.com

pendefinisian masalahnya adalah pernyataan bahwa Prabowo

harus meminta maaf ke publik atas statetment saat jumpa pers

bahwa ada motif politik dibalik kasus bohong penganiayaan

Ratna Sarumpaet. Berikut kutipan beritanya:

“Hasto menilai, Prabowo harus bertanggung jawab

atas kebohongan yang dilakukan oleh salah satu

anggota tim pemenangannya itu. "Pak Prabowo

sebaiknya meminta maaf ke publik," kata Hasto

dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018).”24

Diagnose Causes,dalam keselurahan berita ditegaskan bahwa

Akibat kasus kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku

dianiaya pihak Prabowo secara langsung atau tidak langsung

telah menuduh Pemerintahan Pak Jokowi dengan kata-kata

pengecut Berikut kutipan berita:

“Terlebih, dengan konferensi pers Pak Prabowo yang

secara langsung atau tidak langsung telah menuduh

Pemerintahan Pak Jokowi dengan kata-kata pengecut,

melakukan kekerasaan, bahkan penganiayaan

terhadap Ibu-ibu berusia 70 tahun yang

memerjuangkan demokrasi dan keadilan," kata

Hasto.”25

Make Moral Judgement,Akibat kasus kebohongan Ratna

Sarumpaet yang mengaku dianiaya telah menganggu

24

Berita Kompas.com dengan judul Soal Ratna Sarumpaet, Tim

Jokowi Imbau Prabowo Minta Maaf Ke Publik tanggal 3 Oktober 2018 25

Berita Kompas.com dengan judul Soal Ratna Sarumpaet, Tim

Jokowi Imbau Prabowo Minta Maaf Ke Publik tanggal 3 Oktober 2018

Page 105: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

96

konsentrasi bangsa yang sedang berduka akibat gempa dan

tsunami di Palu dan Donggala. Berikut kutipan berita:

“Hasto menilai Prabowo telah melakukan manipulasi

psikologis, bahkan suatu kudeta rasa. Rasa

kemanusiaan yang seharusnya untuk korban bencana

alam, kata dia, dikudeta menjadi rasa iba ke Ratna

Sarumpaet dan tim kampanye Prabowo-Sandi dengan

harapan mendapat dukungan elektoral berupa simpati.

"Konferensi Pers Pak Prabowo atas rekayasa

penganiayaan tersebut sangatlah berbahaya. Bagi

kami, ini sudah menyentuh aspek yang fundamental:

memerdagangkan kemanusiaan untuk elektoral," kata

Hasto.”26

Treatment Recommendation, Tim kemenangan Jokowi

imbau Prabowo harus meminta maaf ke publik atas tuduhan

terhadap kubu Jokowi. Berikut kutipan berita:

“Prabowo Subianto yakin ada motif politik di

balik dugaan penganiayaan yang dialami anggota

Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-

Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet. Keyakinan

Prabowo tersebut muncul karena tidak ada barang

berharga maupun uang Ratna yang hilang pasca-

penganiayaan. Selain itu, kata Prabowo, Ratna

sempat mengaku ada kalimat ancaman yang

dilontarkan oleh pelaku terkait sikap politiknya.

"Ya ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak

ada uang yang hilang, apalagi kalau bukan proses

untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara detail

tapi ada kata-kata ancaman itu," ujar Prabowo saat

memberikan keterangan pers di kediaman

pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan,

Selasa (10/9/2018) malam. Namun, pada Rabu

sore ini, Ratna mengakui bahwa cerita

26

Berita Kompas.com dengan judul Soal Ratna Sarumpaet, Tim

Jokowi Imbau Prabowo Minta Maaf Ke Publik tanggal 3 Oktober 2018

Page 106: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

97

penganiayaan yang dialaminya hanya bohong

belaka.”27

5. Berita 5

Judul: Kasus Ratna Sarumpaet Harus Jadi Pelajaran,

Terutama bagi Politisi

Tanggal: 3 Oktober 2018

Pada edisi ini Kompas.com mengangakat berita

mengenaiSekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk

Freidrich Paulus menilai, kebohongan yang dilakukan

Ratna Sarumpaet berlawanan dengan semangat kampanye

yang disepakati parpol hingga capres-cawapres. Menurut

dia, telah terjadi pembohongan publik dan mengusik

situasi tenang di tengah masa kampanye. Ia mengatakan,

kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak,

termasuk para politisi.

Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus

saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, setelah tersebar

kabar Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan,

sejumlah politisi turut menyebarkan informasi itu tanpa

mengecek kebenarannya.

27

Berita Kompas.com dengan judul Soal Ratna Sarumpaet, Tim

Jokowi Imbau Prabowo Minta Maaf Ke Publik tanggal 3 Oktober 2018

Page 107: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

98

Tabel 4.7

Frame headline: Kasus Ratna Sarumpaet Harus Jadi

Pelajaran, Terutama bagi Politisi

O3 Oktober 2018 Kasus Ratna

Sarumpaet

Harus Jadi

Pelajaran,

Terutama bagi

Politisi

Kutipan berita /

teks

Define Problem

(Pendefinisian

masalah)

Pelajaran bagi

para politisi agar

lebih

mengkroscek

terhadap kasus

yang sedang

terjadi. Jangan

ditelan mentah-

mentah

Setelah tersebar

kabar Ratna

Sarumpaet

mengalami

penganiayaan,

sejumlah politisi

turut

menyebarkan

informasi itu

tanpa mengecek

kebenarannya.”

Diagnose Causes

(Memperkirakan

penyebab masalah)

Banyak politisi

yang terjebak

dalam kasus

bohongnya Ratna

“Sekretaris

Jenderal Partai

Golkar Lodewijk

Freidrich Paulus

menilai,

kebohongan yang

dilakukan Ratna

Sarumpaet

berlawanan

dengan semangat

kampanye yang

disepakati parpol

hingga capres-

cawapres.

Page 108: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

99

Menurut dia, telah

terjadi

pembohongan

publik dan

mengusik situasi

tenang di tengah

masa kampanye.

Ia mengatakan,

kasus ini harus

menjadi

pembelajaran bagi

semua pihak,

termasuk para

politisi.

Make Moral

Jugdement

(membuat

keputusan moral)

jangan terlalu

gegabah dalam

menyikapi

sesuatu, kroscek

terlebih dahulu

agar tidak terjadi

kesalahan yang

fatal dan

menghebohkan

negeri.

“Kami harapkan

ini juga menjadi

pembelajaran kita

bersama. Apabila

ada berita-berita

seperti ini perlu

dikroscek, perlu

dikonfirmasi,

perlu ditanyakan

kebenarannya

seperti apa,"

Treatment

Recommendation

(menekankan

penyelesaian)

Menjadi

pembelajaran

untuk kita

bersama.

Terutama untuk

politisi

Sehingga kita bisa

mengambil

langkah dan sikap

yang tepat. Dan

pada gilirannya

tidak

menginformasikan

yang salah kepada

masyarakat yang

saat ini

Page 109: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

100

membutuhkan

suasana tenang

dan damai, dan

suasana gembira

dalam

berkampanye,"

Define Problem, dalam pemberitaan Kompas.com

pendefinisian masalahnya adalah Pelajaran bagi para politisi

agar lebih mengkroscek terhadap kasus yang sedang terjadi.

Jangan ditelan mentah-mentah. Berikut kutipan berita:

“Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat

ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta

Barat, Minggu (18/3/2018). Setelah tersebar kabar

Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan, sejumlah

politisi turut menyebarkan informasi itu tanpa

mengecek kebenarannya.”28

Diagnose Causes,Akibat kebohongan Ratna Sarumpaet atas

kasus penganiayaan terhadap dirinya, banyak politisi yang

terjebak dalam kasus bohongnya. Berikut kutipan berita:

“Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich

Paulus menilai, kebohongan yang dilakukan Ratna

Sarumpaet berlawanan dengan semangat kampanye

yang disepakati parpol hingga capres-cawapres.

Menurut dia, telah terjadi pembohongan publik dan

mengusik situasi tenang di tengah masa kampanye. Ia

mengatakan, kasus ini harus menjadi pembelajaran

bagi semua pihak, termasuk para politisi. Sekjen

Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat ditemui

28

Berita Kompas.com dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Harus

Jadi Pelajaran, Terutama bagi Politisi tanggal 3 Oktober 2018

Page 110: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

101

di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat,

Minggu (18/3/2018).”29

Make Moral Judgement,Sekjen Partai Golkar Lodewijk

Freidrich Paulus jangan terlalu gegabah dalam menyikapi

sesuatu, kroscek terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan

yang fatal dan menghebohkan negeri. Berikut kutipan berita:

“Bahkan, calon presiden Prabowo Subianto langsung

memberikan pernyataan pada Selasa (2/10/2018)

malam, dan menuding ada motif politik di balik

dugaan penganiayaan terhadap anggota badan

pemenangannya itu.”30

Treatment Recommendation, Menjadi pembelajaran untuk

kita bersama. Apabila ada berita-berita seperti ini perlu

dikroscek, perlu dikonfirmasi, perlu ditanyakan kebenarannya

seperti apa. Berikut kutipan berita:

“Kami harapkan ini juga menjadi pembelajaran kita

bersama. Apabila ada berita-berita seperti ini perlu

dikroscek, perlu dikonfirmasi, perlu ditanyakan

kebenarannya seperti apa," kata Lodewijk, di Kantor

DPP Golkar, Jakarta, Rabu (3/10/2018). "Sehingga

kita bisa mengambil langkah dan sikap yang tepat.

Dan pada gilirannya tidak menginformasikan yang

salah kepada masyarakat yang saat ini membutuhkan

suasana tenang dan damai, dan suasana gembira

dalam berkampanye," lanjut dia”31

29

Berita Kompas.com dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Harus

Jadi Pelajaran, Terutama bagi Politisi tanggal 3 Oktober 2018 30

Berita Kompas.com dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Harus

Jadi Pelajaran, Terutama bagi Politisi tanggal 3 Oktober 2018 31

Berita Kompas.com dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Harus

Jadi Pelajaran, Terutama bagi Politisi tanggal 3 Oktober 2018

Page 111: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

102

B. Relasi Kuasa Dalam Pemberitaan Pengakuan Hoaks

Penganiayaan pada Ratna Sarumpaet di Kompas.com

a. Aktor Kuasa Di Balik Berita Kasus Ratna

Sarumpaet

Media massa sebagai sarana komunikasi dan

informasi memberi pesan penting dalam pembentukan

opini publik. Terkait pemberitaan kasus hoaks

penganiayaan dan pengakuan hoaks penganiayaan yang

terjadi pada Ratna Sarumpaet dijadikan umpan oleh

Kompas.com untuk memenuhi kepentingan yang bersifat

politik dan individual. Sebagaimana disinggung oleh Alex

Sobur bahwa media sesungguhnya berada di tengah

realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan,

konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. 32

Tidak

hanya itu media melalui awak jurnalis secara intens kerap

menciptakan suatu realitas yang dimiliki dan dialaminya

secara subyektif.

Dari segi tulisan, kasus ini menjadi sumber utama

Kompas dalam mengubah peristiwa menjadi penghasilan.

Kerja utama sebuah media adalah mencari berita. Jika

berita menarik dan unik, banyak masyarakat yang akan

penasaran untuk membacanya. Semakin banyak yang

menikmati, semakin besar pula keuntungan yang dimiliki

sebuah media, salah satunya Kompas.com

32

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Simiotika, dan Analisis Framing) 2009, Bandung: Remaja

Rosdakarya, hal.156

Page 112: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

103

Semakin banyak publik yang membaca berita

Kompas.com, maka semakin banyak perusahaan tertarik

mengiklankan barangnya ke media itu. Kompas.com

melihat kasus ini layak untuk dijadikan sebagai berita

karena masyarakat ingin mengetahui kelanjutan dari kasus

penyebaran dan pengakuan hoaks penganiayaan pada

Ratna Sarumpaet.

Alur koordinasi yang dilakukan Kompas.com saat

peliputan berita penyebaran dan pengakuan hoaks

penganiayaan oleh Ratna diarahkan langsung oleh

Redaktur kepada reporter melalui pesan singkat

(Whatsapp) grup.

“Terkait berita Ratna memang dari pihak kita

(Redaktur) menginstruksikan kepada reporter untuk

meliput dan mencari tau tentang kasus penganiayaan

tersebut. Arahan yang kita berikan itu melalui pesan

Whatsapp grup dan memberikan kontak siapa saja yang

layak untuk diwawancarai sebagai sumber berita. Saat

dilapangan reporter banyak andil untuk berita, tetapi

saat masuk ke dalam dapur redaksi, redaktur yang

memiliki kekuasan sepenuhnya untuk mengolah, dan

memutuskan apakah berita layak untuk ditayangkan”.33

Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh

tim redaksi melalui rapat redaksi untuk menentukan

apakah berita terkait Ratna Sarumpaet yang sedang

33

Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12

Desember 2019

Page 113: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

104

trending di media sosial layak untuk di tayangkan atau

tidak. Ada yang pro dan kontra. Setelah perundingan yang

panjang, akhirnya Kompas.com sepakat untuk menelusuri

lebih jauh mengenai kasus ini dan diterbitkan selama

kasus ini berjalan sampai vonis hukuman diberikan

kepada Ratna. Selain dari kasus yang menarik, pembaca

juga perlu tahu seperti apa kelanjutan dari masalah ini.

Bagaimanapun juga publik adalah pembaca setia dan

konsumen dari Kompas.com

“Saat di ruang redaksi juga terjadi perdebatan

antara orang yang setuju dengan yang tidak mengenai

kasus ini. Bagi yang setuju, mereka memiliki data dan

sumber yang terpercaya. Orang yang tidak setuju

mengatakan bahwa data yang dimiliki tidak failed. Kita

tidak memberitakan bahwa kasus ratna itu bohong hanya

ikut memaparkan apa yang terjadi pada ratna sesuai

dengan info yang didapat sebelum ratna memberikan

statetment dan melakukan confrence pers bahwa ternyata

kasus penganiayaan pada dirinya hanyalah berita bohong

yang dibuat oleh dirinya. Kompas hanya memaparkan

fakta-fakta janggal yang terjadi pada kasus penganiayaan

Ratna”.34

Pemimpin redaksi menjadi orang paling

bertanggungjawab sekaligus berpengaruh dalam kegiatan

redaksional. Pemimpin redaksi bisa memberikan arahan

34

Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12

Desember 2019

Page 114: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

105

langsung kepada redaktur pelaksana, kemudian kepada

redaktur, sampai ke reporter. Tim redaksi sebagai subjek

memiliki kebebasan atau memilki banyak kemungkinan

memilih tindakan.

Instruksi dari pemimpin redaksi dilaksanakan oleh

redaktur, kemudian diteruskan kepada reporter atau

kontributor sebagai pencari dan pengelola informasi.

Redaktur memberikan arahan kepada reporter atau

kontribusi untuk mencari informasi yang sesuai dengan

kebutuhan Kompas.com. setiap reporter sudah memiliki

sudut pandang yang sejalan dengan ideologi media

Kompas.com, yaitu memberikan pencerahan kepada

masyarakat secara adil dan netral.

“Kenapa kita tetap mengangkat berita ini, ya

karena sosok-sosok yang hadir ga mungkin kalo ga kita

publis peristiwa dan statetment dari mereka. Seperti

petahana dan elite politik Prabowo, Fadli Dzon yang

secara peristiwa aja harus diberitakan. Urusan benar

atau engga dianiyayanya yang penting kita beritain aja

dulu pernyataan dari mereka. Karena hanya

mendapatkan statetment dari kolega-kolega Ratna di

politisi, maka dari itu kita hanya menaikan berita tersebut

dengan mencari tau info lain dilapangan terkait kasus

simpang siur kebohongan Ratna”.35

Saat Ratna Sarumpaet melakukan pertemuan

dengan wartawan dan mengakui bahwa kasus

35

Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12

Desember 2019

Page 115: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

106

penganiayaan pada dirinya adalah kebohongan yang telah

Ratna perbuat. Pihak redaksi Kompas.com mengadakan

rapat redaksi dan membahas lebih lanjut mengenai kasus

Ratna. Pemimpin redaksi langsung menginstruksikan

untuk tidak menggoreng kasus tersebut dengan isu politik.

Kompas.com hanya mengklarifikasi dan meliput sesuai

base on fakta.

“Dari semua kanal yang berada di Kompas.com

hampir semua ikut memberitakan kasus kebohongan

Ratna mulai dari kanal News (Nasional, Regional,

Megapolitan), Entertainment, Lifestyle, Sains, dan JEO

(grafis perjalanan kasus) sesuai kebutuhan kanal.

Pemimpin redaksi langsung menginstruksikan untuk tidak

menggoreng kasus tersebut dengan politik. Kompas.com

hanya mengklarifikasi dan meliput sesuai base on fakta.

Karena kita ingin menjadi media online yang berbeda

dengan yang lain, maka kita lebih mengutamakan

kedalaman berita dibandingkan kecepatan mempublis

tanpa mengkroscek terlebih dahulu kebenaran akan berita

tersebut”.36

Pola komunikasi yang dijalin pemimpin redaksi

dengan staf di bawahnya terbilang dinamis. Rapat kerja

hanya dilakukan seminggu sekali atau ketika harus

membahas isu besar. Sementara penyampaian instruksi

bisa juga dilakukan lewat pesan singkat (Whatsapp) agar

36

Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12

Desember 2019

Page 116: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

107

lebih efektif. Pemimpin redaksi Kompas.com memberikan

kebebasan wartawan untuk mencari berita. Tapi, setiap

laporan berita yang masuk akan disaring oleh redaktur

untuk menghindari kekeliruan informasi. Selama berita

yang dibuat bisa dipertangungjawabkan dan informasinya

akurat, artikel akan dimuat.

Wartawan kompas.com dituntut untuk bekerja

dengan efektif. Seperti halnya media-media online saat

ini yang mana wartawan harus bisa mengerjakan berbagai

tugas, mulai dari mencari berita, menulis berita, sampai

mengambil foto yang sesuai dengan artikel berita. Sumber

berita yang biasa didapatkan wartawan Kompas.com biasa

melalui wawancara langsung dengan narasumber, press

release, dan mengutip informasi dari tulisan kantor berita.

Relasi kekuasaan memang bekerja secara tidak terlihat,

dan tanpa disadari.

Alur koordinasi juga terjalin antara divisi

redaksional dan administratif. Meskipun tidak berorientasi

mencari pengiklan untuk mendapatkan keuntungan.

Kompas.com memiliki tim pemasaran dan iklan yang

ditugaskan untuk mengatur segala macam kerjasama yang

memberikan keuntungan untuk Kompas.com

“Untuk iklan tidak bisa menginterpensi ruang

lingkup redaksi pemberitaan. Iklan ada ruangnya sendiri,

dari awal kita memang sudah berkomitmen untuk tidak

boleh ada interpensi dari pihak manapun yang bersifat

eksternal. Bekerjasama sesuai SOP yang berlaku.

Page 117: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

108

Kompas.com perusahaan besar tidak bisa diinterpensi

oleh pihak manapun. Karna kita selalu berpedoman pada

ideologi untuk selalu bersikap adil dan netral dalam

memberitakan suatu kasus”.37

Kompas.com di sini sebagai agen yang mengubah

sistem sosial. Agen yang menjadi tokoh utama

membentuk sebuah peristiwa tentang Ratna Sarumpaet

yang mengaku berbohong telah di aniyaya. Kemampuan

ini diperoleh karena akses Kompas.com memiliki sebuah

saluran untuk membentuk sebuah pandangan melalui

media massa. Masyarakat sebagai pembaca dijadikan

objek oleh Kompas.com. Sabrina sebagai redaktur

mengatakan bahwa publik menjadi salah satu faktor

utama dalam pemberitaan ini. Apakah peristiwa ini layak

untuk dijadikan berita dilihat dari pentingnya untuk

masyarakat.

Pada akhirnya ruang yang dimiliki Kompas.com

untuk mempengaruhi masyarakat dalam mengubah

peristiwa menjadi sesuatu sehingga menjadi nilai tukar

membentuk suatu pemikiran masyarakat. Pembaca

semakin diyakinkan dengan sosok Ratna sebagai dalang

dalam penyebaran berita hoaks tentang penganiayaan

terhadap dirinya.

Wujud lain dari faktor ekonomi sebagai kekuatan

eksternal lain yang berpengaruh atas penampilan isi media

adalah khalayak dan pengiklan. Pelapor sebuah peristiwa

37

Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12

Desember 2019

Page 118: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

109

tidak terkecuali peristiwa politik jelas harus

memperhitungkan pasar. Semakin baik kualitas pelapor

(reportase) akan semakin banyak yang mengkonsumsi dan

ini secara otomatis pengiklan pun cenderung akan

bertambah. Hal ini ikut dipraktekkan oleh Kompas.com.

Sebagaimana yang dijelaskan Keller di media divisi iklan

dan redaksi ditempatkan di bangunan yang berbeda,

terpisah dan tidak pernah ketemu, demikian juga

pimpinan redaksi. Keller juga menyebutkan bahwa

wartawan-wartawan dilarang keras untuk melibatkan diri

dalam pembuatan iklan. Namun demikian, situasi yang

diamati Keller sudah berubah saat ini. 38

Memang benar hingga saat ini devisi iklan dan

redaksi masih ditempatkan dibangunan yang berbeda.

Namun yang memisahkan iklan dan awak redaksi

semakin padam. James Curran dalam Fuchs

mengklarifikasi kekuasaan media menjadi tiga kekuatan

yakni kekuatan ekonomi politik, kekuatan politik dalam

media, dan kekuatan media dan budaya. Curran

menekankan bahwa kekuasaan media tidak hanya

simbolik, tetapi multidimensi. Kekuatan ekomoni media

kata Curran tercermin dari konsentrasi perusahaan di

sektor pengiklan demi memaksimalkan pendapatan. 39

38

Anett Keller, Tantangan dari Dalam: Otonomi redaksi di 4 Media

Cetak Nasional: Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, dan Republika,

Jakarta:Frederich Ebert Stiftung, 2009, hal.67 39

Rino Istarno, Kekuasaan Pemilik Modal Dalam Struktur

Kapitalisme Media: Jurnal Lontar. Vol 4 Nomor2, 2016, hal. 15

Page 119: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

110

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Temuan Komodifikasi Konten Pada Berita

Penyataan Bohong Penganiayaan Yang Terjadi Pada

Ratna Sarumpaet

Peneliti mengambil lima sampel berita pada portal

Kompas.com yang menggunakan Ratna sarumpaet dan

kasus hoaks yang dilakukan olehnya untuk mendatangkan

pembaca dan feedback yang banyak. Alasan mengambil

lima sampel berita karena berita tersebut menjadi topik

utama atau headline serta masuk kedalam deretan “Berita

Terpopuler” di Kompas.com. Praktik-praktik pada media

online tersebut menandakan bahwa adanya sebuah proses

yang dikenal dengan komodifikasi. Vincent Mosco

menyatakan konsep komodifikasi sebagai pemanfaatan isi

media dilihat dari kegunaannya sebagai komoditi yang

dapat dipasarkan. Dalam hal ini, komodifikasi diartikan

lebih luas menjadi proses transformasi barang dan jasa

dari nilai gunanya menjadi komoditas yang berorientasi

pada nilai tukarnya di pasar, karena nilai tukar berkaitan

dengan pasar dan konsumen, maka proses komodifikasi

pada dasarnya adalah mengubah barang atau jasa agar

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Golding dan Murdock, produk media

tidak pernah dapat dilepaskan dari proses produksinya.

Proses produksi media (teks media) selalu berada pada

satu garis lururs di mna kepentingan-kepentingan dalam

Page 120: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

111

institusi media bertarung dan beradu dalam suatu institusi

media akan sangat mempengaruhi pada setiap tahap

pembuatan sebuah teksmedia. Dan yang terpenting dalam

produksi teks media adalah pemilihan simbol atau tanda

atau kode yang digunakan sebagai representasi dari

kepentingan-kepentingan (ekonomi-politik) serta

ideologi-ideologi lainnya. Penggunaan simbol-simbol atau

kode-kode maka teks media sendiri merupakan arena

pertarungan makna yang menimbulkan praktek-praktek

komodifikasi.1

Lebih khususnya, penelitian ini berusaha

mengidentifikasi komodifikasi isi serta framing yang

terjadi dalam setiap berita mengenai kasus hoaks dengan

menjabarkan bagaimana proses pencarian, penulisan

hingga pengolahan berita pada topik berita terkait

Komodifikasi isi menurut Mosco, yakni proses mengubah

pesan dan sekumpulan data ke dalam sistem makna

sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang bisa

dipasarkan.

Dalam bisnis media, banyak media yang menjajal

peruntungan dengan menyajikan berita lengkap dengan

visual yang sensasional dan heboh hingga menyedot

perhatian pembacanya. Dikutip dalam Vice.com, lanskap

media digital di Indonesia semakin ramai satu dekade

1Enga, Anastasia H.P (2016). Komodifikasi Pernikahan “Menuji Janji

Suci” di Trans TV (Pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina). Jurnal

INTERAKSI, vol. 5 no.2, hal. 177-186. FISIP Universitas Diponegoro,

Semarang

Page 121: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

112

belakangan. Sebagian memakai strategi clickbait demi

menggenjot page views. Bagi media yang memeinkan

strategi distribusi konten seperti itu, redaksinya mulai

sekarang tak bisalagi tidur nyenyak. 2

Praktik itu dilakukan yang mana kini menjadi tren

pada beberapa media online lainnya untuk menarik

konsumen dengan target sasaran pada strata sosial

masing-masing. Pemberitaan mengenai keterlibatan

seorang figur publik sekaligus aktifis perempuan ternama

dalam kasus hoaks, serta pernyataan dari para petahana

dan elite politik tentu saja menjadi umpan yang menarik

untuk menjaring pembaca secara masif. Terlebih,

pemberitaan mengenai hoaks kini menjadi salah satu

berita yang diminati oleh pembaca. Startegi ini pada

akhirnya dianggap sebagai kewajaran karena merupakan

upaya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-

banyaknya dengan menjual sensasional sebagai alat tukar

atau barang dagangan media. Padahal secara fungsi,

upaya ini justru membuat fungsi media massa sebagai

sumber informasi menjadi samar-samar.

Secara tidak langsung media online Kompas.com

melangsungkan praktik komodifikasi isi atau konten pada

berita pengakuan bohong penganiayaan terhadap Ratna

Sarumpaet. Konten hoaks artis ini sendiri menjadi ramai

2Wargadireja, Arzia Tivany

https://www.vice.com/id/article/a378mz/clickunbait-memerangi-judul-artikel-

bombastis-di-jagat-media-daring-kita diakses pada 12 Desember 2019 pukul

20.18 WIB

Page 122: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

113

diperbincangkan karena menyeret figur publik serta aktifis

perempuan ternama Ratna Sarumpaet dan para petahana

atau elite politik. Segala hal seputar Ratna Sarumpaet

dibahas dan dijadikan berita mulai dari sisi perkembangan

kasus tersebut, karier Ratna Sarumapet, disangkupautkan

dengan politik yang berhubungan pada Calon Presiden

Nomor Urut Dua Prabowo-Sandi, hingga kehidupan

pribadi yang berkaitan dengan keluarganya.

1. Komodifikasi Konten Hoaks pada Judul Berita

Pada praktiknya memang kompas.com sebagai media

mainstream yang sudah memiliki nama besar juga melakukan

pemberitaan seperti pada new media pada umumnya.

Perbedaanya yang terjadi hanyalah pada pemilihan judul

berita yang menarik sehingga pembaca memiliki minat untuk

sekedar melirik bahkan meluangkan waktu untuk membaca.

Jika membahas soal judul berita tidak bisa dipungkiri bahwa

banyak sekali media yang dengan sengaja membubuhkan

kata-kata yang terkesan tidak etis dalam judul berita,

meskipun kenyataannya juga demikian. Mudah dimengerti

dan dipahami oleh pembaca terkadang kerap menjadi alasan

untuk memilih kata yang sederhana sehingga akan

menimbulkan kesan bahwa media tersebut hanya mencari

click tidak berusaha dengan benar menyediakan informasi

yang akurat.

Adanya pemilihan judul yang menarik merupakan

salah satu motif untuk menarik banyak pembaca. Hal itu

merupakan sebuah langka awal yang memang kerap

Page 123: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

114

dilakukan media online untuk mengaet keterkaitan dari

pembaca kepada media tersebut melalui penulisan judul yang

bombastis atau heboh serta visual yang menarik.

Seperti pada kasus hoaks, di awal munculnya kasus ini

redaksi kompas.com langsung memproduksi berita

pernyataan dari para petahan dan elite politik yang menduga

adanya keterkaitan politik yang saat itu memang bertepatan

dengan masa kampanye Calon Presiden 2019. Sementara

media lain menulis berita soal awal mula foto raut muka

lebam Ratna Sarumpaet muncul di media sosial. Pemilihan

headline yang seperti itu seolah-olah menyuarakan

keingintahuan masyarakat akan soal sangkutpaut penganiyaan

yang terjadi pada Ratna dengan kubu lawan 01. Dan atas hal

itu, tentu saja dengan antusias pembaca akan berusaha

mendapat informasi dengan membaca tiap-tiap paragraf

dalam berita tersebut namun yang didapat hanyalah soal

asumsi penganiyaan terhadap Ratna Sarumpaet.

2. Komodifikasi Konten Hoaks pada Isi Berita

Praktik dan kasus hoaks di Indonesia sudah bukan hal

biasa untuk dibicarakan, maraknya kasus hoaks

bertebaran di media online maupun sosial membuat

masyarakat susah membedakan mana berita hoaks dan

tidak hoaks. Untuk itu fungsi media yaitu to inform

(memberi informasi) harus lebih selektif dan memberikan

informasi yang jelas asal sumber dan kebenarannya agar

masyarakat terhindar dari berita hoaks. Karena itu,

kompas.com hadir dan ikut serta memberitakan kasus

Page 124: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

115

pengakuan bohong penganiayaan pada Ratna yang sedang

trending dan mempublis berita sesuai fakta yang ada

dilapangan.

Dalam al-Qur’an surah al-Hujarat ayat 6, terdapat

ayat yang berbunyi:

يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما

بجهالة فتصبحوا على ما فعلتم نادمين

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika

datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,

Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak

menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa

mengetahui keadaanya yang menyebabkan kamu

menyesal atas perbuatan itu. (QS. Al Hujarat 49:6)

Ayat tersebut menjelaskan bagaimana seorang

muslim harus berhati-hati keteki menerima sebuah

informasi, agar tidak mudah percaya dengan kabar yang

nantinya justru akan menyesatkan dirinya dan orang lain.

Penyebaran hoaks penganiayaan yang dilakukan

Ratna Sarumpaet sudah pasti hal itu di sengaja oleh

pelaku. Sebagaimana yang di jelaskan dalam sebuah teori

kebohongan yang dikembangkan oleh David Buller dan

Judee K, Burgooon yang memberikan gambaran

komprehensif tentang faktor komunikasi yang relevan

dalam produksi pesan penipuan dan mendeteksi

Page 125: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

116

penipuan.3. Sehingga banyak sekali orang yang merasa

dirugikan oleh perbuatan Ratna termasuk partai Gerindra,

karena dalam kebohongan ini terdapat adanya perilaku

yang disengaja untuk memperdaya atau memberikan

pengertian yang salah pada orang lain. Sebab itulah

Gerindra kemudian melaporkan Ratna Sarumpaet ke

polisi.

Dalam hal ini penyebaran berita hoaks Ratna

Sarumpaet oleh Kompas.com dirasa adanya faktor

kesengajaan yang dilakuakan oleh Ratna dengan

memanfaatkan moment kampanye pilpres 2019.

Salah satu kelebihan media online adalah

kecepatanmya dalam menyampaikan berita. Namun,

terkadang kelebihan ini justru menjadi sandungan bagi

kelengkapan penulisan berita di media online. seringkali

mengabaikan kaidah-kaidah penulisan artikel berita yang

lengkap, misalnya kekurangan dalam melengkapi unsur

5W+1H yang menjadi syarat kelengkapan dalam

penulisan artikel berita. Seharusnya, untuk melengkapi

kekurangan pada berita sebelumnya , situs berita online

memuat berita lebih dari satu artikel berita dalam satu hari

untuk membahas topik yang sama dengan menyertakan

informasi tambahan yang tidak sempat dimuat di artikel

berita sebelumnya.

3Littlejhon, Stephen dkk, Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba

Humanika, 2009 edisi 9, hal. 551

Page 126: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

117

Berita pernyataan hoaks penganiayaan Ratna

Sarumpaet menjadi berita terpopuler selama 2 minggu

berturut-turut dengan judul yang berbeda. Ini

membuktikan bahwa banyaknya khalayak yang membaca

dan mengikuti kasus bohong penganiayaan Ratna di

kompas.com sehingga berita tersebut termasuk kategori

berita terpopuler selama 2 minggu. Tak hanya menjadi

berita terpopuler. Kasus kebohongan Ratna juga dijadikan

Topik Pilihan oleh Kompas.com dan masuk ke dalam

Kanal JEO(kolom grafis khusus untuk kasus yang

kategorinya panjang dan berkelanjutan). Hanya berita

tertentu saja yang bisa masuk ke dalam kanal JEO, dan

kasus Ratna berhasil masuk ke dalam kolom tersebut.

Dalam kasus pemberitaan pernyataan hoaks penganiayaan

yang terjadi pada Ratna banyak terdapat dalam kanal

Nasional dan Megapolitan, kasus Ratna melampaui

jumlah targer viewers di kolom Nasional dan

Megapolitan.

Hoaks dijadikan bisnis oleh Ratna Sarumpaet .

Karena, bisa mempengaruhi otak, bisa mempengaruhi

perilaku, sehingga logika cerdas kita hilang kalau terkena

hoaks. Ratna Sarumpaet dan para petahana dan elite

politik dimanfaatkan sebagai nilai jual dalam berita

Kompas.com, karena Ratna merupakan artis senior yang

sekaligus sutradara dalam penampilan teater, Ratna juga

merupakan orang tua dari artis terkenal Atikah Hosiholan,

dan mertua dari Rio Dewanto. Serta Ratna merupakan

Page 127: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

118

Juru Kampanye paslon pilpres 2019 nomor urut dua. Oleh

sebab itu, Kompas.com mengangkat dan mempublis berita

pernyataan hoaks sampai berulang-ulang dengan judul

berbeda, dan disangkutpautkan dengan kehidupan pribadi

dan politik.

Jika ditinjau dari teori ekonomi politik, maka

dapat dikatakan bahwa Kompas.com menerapkan

komodifikasi konten menjadi komoditas bagi penikmat

dan pembaca Kompas.com dengan menyajikan berita

pernyataan penganiayaan yang dialami Ratna dan

pernyataan dari para petahana dan elite politik secara

berulang-ulang untuk menarik pembaca dan rating berita.

Dalam hal ini Vincent Mosco lagi-lagi

menekankan bahwa ketika pesan atau isi komunikasi

diperlakukan sebagai komoditas, maka ekonomi politik

cenderung memusatkan kajian pada konten media dan

kurang pada khalayak media dan tenaga kerja yang

terlibat dalam produksi media. Tekanan pada struktur dan

konten media ini bisa dipahami terutama bila dilihat dari

kepentingan perusahaan media global dan pertumbuhan

salam nilai konten media. Sehingga tidak dapat dipungkiri

bahwa kompas.com pada akhirnya tetap melakukan

pemberitaan seputar kasus hoaks dan pernyataan

klarifikasi berita bohong yang terjadi pada Ratna dengan

bumbu-bumbu heboh dan sensasional kepada khalayak.

Page 128: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

119

3. Analisis Hasil Temuan Teks Berita di Kompas.com

Media memiliki perspektif atau cara pandang yang

pada akhirnya menetukan fakta apa yang akan diambil

menggunakan metode Analisis Framing. Seperti yang telah

dipaparkan Robert N Entman, bahwa terdapat empat elemen

yang merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukan

framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan

wartawan dalam memahami suatu peristiwa yang dapat

diamati dari keempat elemen tersebut yaitu, Define Problem

(pendekatan masalah), Diagnose Causes (memperkirakan

sumber masalah atau narasumber), Make Moral Judgement

(membuat keputusan moral), Treatment Recommendation

(penyelesaian masalah).

Dari keselurahan hasil berita yang di framing

menggunakan framing Robert N Entman ditemukan bahwa

Define Problem (pendekatan masalah) yaitu kasus pengakuan

bohong penganiyaan yang terjadi kepada Ratna Sarumpaet

merupakan hasil dari karangan dan khalayan Ratna sendiri

yang menurut pengakuan dirinya merupakan pencipta hoaks

terbaik, sehingga menghebohkan sebuah negeri. Tak hanya

itu Ratna juga membohongi para elite politik dan petahana,

calon presiden nomor urut dua Prabowo yang ikut dibohongi

meminta maaf dan langsung memerintahkan Juru bicara dari

partai Gerinda Dahnil Anzar untuk langsung memberhentikan

Ratna Sarumapet sebagai juru kampanye Badan Pemenangan

Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Dari kubu 01 calon presiden

Jokowi, menghimbau kepada Prabowo untuk meminta maaf

Page 129: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

120

pada publik, atas tuduhan yang diberikan kepada kubu 01 atas

kasus kebohongan penganiyaan tersebut. Dengan adanya

kasus ini menjadi pelajaran bagi politisi agar tidak langsung

mempercayai suatu kasus tanpa mengkroscek kebenaran

berita tersebut. Diagnose Causes (memperkirakan sumber

masalah/ narasumber) sumber masalah terdapat pada Ratna

Sarumpaet yang memberikan pengakuan hoaks tentang

penganiayaan pada dirinya. Make Moral Judgment (membuat

keputasan moral) dari berita yang dianalisis, Ratna mengakui

kasus kebohongan dan meminta maaf kepada publik dan

semua pihak yang merasa dirugikan, serta kepada politisi

yang dibohongi dirinya selama ini. Ratna mohon dimaklumi

atas kehebohan yang dibuatnya selama ini, Ratna tak

menyangka kalau kasus bohongnya yang diberikan hanya

untuk keluarga bisa menjadi heboh seperti ini. Treatment

Recommendation (Penyelesaian Masalah). Pada akhirnya

Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak

kepolisian karna telah menyebarkan hoaks yang membuat

heboh. Prabowo meminta maaf kepada semua pihak, karena

menurutnya ia juga telah dibohongi dan termakan oleh Ratna

dan langsung ikut memberikan statetmentmengenai kasus

tersebut tanpa mengkrosceknya terlebih dahulu. Dari kasus ini

dapat diambil pelajaran bahwa jangan terlalu percaya

terhadap suatu kasus yang terjadi, lakukan kroscek terlebih

dahulu dan mencari kebenaran agar tidak salah dalam

mengambil langkah keputusan.

Page 130: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

121

Dari hasil temuan peneliti melihat adanya kenetralan

berita pada sudut pandang yang digunakan Kompas.com pada

kasus pengakuan berita bohong Ratna Sarumpaet tentang

penganiyaan pada dirinya. Kompas.com hanya memaparkan

hasil temuan berita di lapangan, lalu di publis agar tidak

terjadi kesalahpahaman antar kubu 01 calon presiden Jokowi,

dan kubu 02 calon presiden Prabowo. Melalui berita yang

dipublis, Kompas.com berusahan untuk menyampaikan

kepada publik sesuai fakta, bersikap netral dan tidak berpihak

kepada kubu 01 atau kubu 02 dalam kasus penganiayaan ini.

“kita hanya ikut memberitakan klarifikasi dan

tidak boleh menggoreng isu ini dengan politik, apalagi

kan ini masa kampanye pilpres. Dalam redaksi udah

diberi arahan kalo kasus ratna ini harus base on fakta,

tidak memihak pada siapapun”.4

Menurut framing Robert N Entman dalam sebuah berita

selalu ada seleksi isu dan penonjolan aspek. Seleksi isuyang

dipilih Kompas.com sesuai fakta mengenai pengakuan berita

bohong penganiayaan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet,

dengan pengakuannya tersebut menghebohkan masyarakat,

petanaha, dan elite politik yang terjebak dalam kasus

kebohongan sehingga ikut merespon akan kasus kebohongan

tersebut. Sedangkan penonjolan aspek, peneliti menemukan

bahwa dalam berita Kompas.com Ratna merupakan dalang atas

kebohongan yang dibuatnya selama ini. Kompas.com berusaha

untuk menengahkan berita dengan mempublis klarifikasi dari

4 Wawancara dengan Editor Megapolitan Kompas.com Sabrina Asril,

12 Desember 2019

Page 131: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

122

setiap kubu calon presiden yang merasa dirugikan atas kasus

Ratna Sarumpaet.

B. Relasi Kuasa Dalam Pemberitaan Pengakuan Hoaks

Penganiayaan pada Ratna Sarumpaet di Kompas.com

Pemegang kekuasaan memproduksi wacana di

bawah kondisi dan kepentingan tertentu untuk meraih

kontrol. Dengan menempatkan wacana sebagai praktik

kekuasaan, kita memahami kekuasaan tidak hanya bekerja

dalam negara. Kekuasaan justru hadir pada setiap

hubungan sosial yang ada. Sama halnya dengan relasi

kuasa yang terjadi pada tim redaksional Kompas.com.

Pemimpin redaksi menjadi orang paling

bertanggungjawab sekaligus berpengaruh dalam kegiatan

redaksional. Pemimpin redaksi bisa memberikan arahan

langsung kepada redaktur pelaksana, kemudian kepada

redaktur, sampai ke reporter. Tim redaksi sebagai subjek

memiliki kebebasan atau memiliki banyak kemungkinan

memilih tindakan.

Kuasa menurut Foucault tidak dimiliki tetapi

dipraktikkan dalam suatu ruang lingkup di mana ada

banyak posisi yang strategis berkaitan satu sama lain.

5Praktik kuasa diterapkan oleh Redaktur kepada reporter

saat meliput berita penganiayaan terhadap Ratna

Sarumpaet, dengan memberi arahan kepada reporter

melalui pesan singkat Whatsapp grup dan informasi

5 Michael Foucault, Power/Knowledge, Wacana Kuasa/Pengetahuan.

Jogjakarta:Bentang Budaya, 2002. Hal, 76

Page 132: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

123

mengenai narasumber yang wajib untuk dimintai

keterangan mengenai kasus tersebut. Sebelum redaktur

memberikan arahan kepada reporter, redaktur sudah

terlebih dahulu mendapatkan arahan untuk ikut serta

meliput kasus Ratna oleh Pemimpin redaksi. Alur

koordinasi di Kompas.com selalu diurutkan pada

Pemimpin redaksi kepada Redaktur, dan redaktur kepada

reporter. Jarang sekali atau malah hampir tidak pernah

pemimpin redaksi memberikan arahan langsung pada

reporter. Karena yang tau kemampuan dan kapasitas

reporter ialah redaktur yang sering berkomunikasi secara

langsung oleh reporter.

Instruksi dari pemimpin redaksi dilaksanakan oleh

redaktur, kemudian diteruskan kepada reporter atau

kontributor sebagai pencari dan pengelola informasi.

Redaktur memberikan arahan kepada reporter atau

kontribusi untuk mencari informasi yang sesuai dengan

kebutuhan Kompas.com. setiap reporter sudah memiliki

sudut pandang yang sejalan dengan ideologi media

Kompas.com, yaitu memberikan pencerahan kepada

masyarakat secara adil dan netral.

Sebelum mengangkat kasus Ratna tim redaksi

melakukan rapat redaksi untuk merundingkan dan

mempertimbangkan layak atau tidaknya kasus Ratna di

tayangkan. Di dalam dapur redaksi Kompas.com sepakat

untuk menelusuri lebih mendalam mengenai kasus Ratna

dengan tetap mempublis berita Ratna dengan data

Page 133: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

124

sementara yang dimiliki, agar tidak tertinggal oleh media

lainnya. Karena banyaknya elite politik dan petahana yang

ikut memberikan pernyataan mengenai kasus Ratna,

semakin meyakinkan Kompas.com untuk mempublis

kasus penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Setelah Ratna Sarumpaet melakukan pertemuan

dengan wartawan dan mengakui bahwa kasus

penganiayaan pada dirinya adalah kebohongan yang telah

Ratna perbuat. Pihak redaksi Kompas.com mengadakan

rapat redaksi dan membahas lebih lanjut mengenai kasus

Ratna.

“Pemimpin redaksi langsung menginstruksikan

dan menekankan pada pihak redaktur untuk tidak

menggoreng kasus tersebut dengan isu politik.

Kompas.com hanya mengklarifikasi dan meliput sesuai

base on fakta dan menjadikan kasus Ratna sebagai kasus

Kriminal”.6

Dengan itu Kompas.com menyajikan berita sesuai

fakta yang ada dengan mewawancarai pernyataan dari

Ratna Sarumpaet sebagai pelaku kasus kebohongan,

pernyataan kubu calon presiden nomor urut satu, dan dua

mengenai kasus pengakuan hoaks Ratna, serta pendapat

dari elite politik dan petahan mengenai kasus pengakuan

hoaks Ratna. Agar berita seimbang serta adil dan netral

dan tidak terjadi kesalahpahaman antar calon kubu

6 Wawancara dengan Editor Kompas.com Sabrina Asril, 12 Desember

2019

Page 134: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

125

presiden. Kompas.com menunjukan bahwasanya kasus

Ratna merupakan kasus kriminal, hasil rekayasa dirinya

sendiri tanpa adanya kaitan dengan politik yang

menjadikannya sebagai Juru Kampanye calon presiden

nomor urut dua.

Kompas.com memiliki ideologi Humanisme

Universal, yaitu Kompas.com harus netral dan

mempertahankan independensi serta mendengar pendapat

publik.7 Dengan itu Kompas.com menekankan untuk

selalu menjaga idealisme pers yang baik. Dalam analisis

framing sebagai alat bantu peneliti melihat kecenderungan

Kompas.com memproduksi berita mengenai pernyataan

kasus hoaks Ratna Sarumpaet adalah Kompas.com tetap

pada jalur idealismenya dalam produksi berita yaitu netral

tidak berpihak. Dengan memberitakan pernyataan dari

kubu 01 calon presiden Jokowi-Ma’ruf dan calon kubu 02

Prabowo-Sandi agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka

itu Kompas.com menekankan pada berita tersebut

mengenai kenetralan Kompas.com dalam memproduksi

berita pernyataan kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

7 https://inside.kompas.com/about-us diakses pada 30 Januari 2020

pukul 12.37 WIB

Page 135: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

126

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peneliti menemukan bahwa adanya komodifikasi

konten yang dilakukan oleh kompas.com pada

pemberitaan mengenai kasus hoaks terdapat lima berita

pada periode oktober 2018. Komodifikasi konten yang

dilakukan adalah informasi atau fakta yang didapat dan

diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan produksi

berita. Informasi yang dimaksud berupa fakta-fakta

perkembangan kasus hoaks yang menyeret artis sekaligus

aktifis ternama yakni Ratna Sarumpaet. Informasi tersebut

kemudian diolah menjadi sebuah berita yang terdiri atas

judul, isi dan visual berita.

Vincent mosco menyatakan konsep komodifikasi

sebagai pemanfaatan isi media dilihat dari kegunaannya

sebagai komoditi yang dapat dipasarkan. Dalam hal ini,

komodifikasi diartikan lebih luas menjadi proses

transformasi barang dan jasa dari nilai gunanya menjadi

komoditas yang berorientasi pada nilai tukarnya di pasar,

karena nilai tukar berkaitan dengan pasar dan konsumen,

maka proses komodifikasi pada dasarnya adalah

mengubah barang atau jasa agar sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan konsumen. Dalam bisnis media, banyak

media yang menjajal peruntungan dengan menyajikan

berita lengkap dengan visual yang sensasional dan heboh

hingga menyedot perhatian pembacanya.

Page 136: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

127

Praktik itu dilakukan yang mana kini menjadi tren

pada beberapa media online untuk menarik konsumen

dengan target sasaran pada strata sosial masing-masing.

Pemberitaan mengenai keterlibatan seorang figur publik

sekaligus aktifis perempuan ternama dalam kasus hoaks,

serta pernyataan dari para petahana dan elite politik tentu

saja menjadi umpan yang menarik untuk menjaring

pembaca secara masif. Terlebih, pemberitaan mengenai

hoaks kini menjadi salah satu berita yang diminati oleh

pembaca. Startegi ini pada akhirnya dianggap sebagai

kewajaran karena merupakan upaya untuk mendapatkan

keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menjual

sensasional sebagai alat tukar atau barang dagangan

media. Padahal secara fungsi, upaya ini justru membuat

fungsi media massa sebagai sumber informasi menjadi

samar-samar.

Secara tidak langsung media online Kompas.com

melangsungkan praktik komodifikasi isi atau konten pada

berita pengakuan bohong penganiayaan terhadap Ratna

Sarumpaet. Konten hoaks artis ini sendiri menjadi ramai

diperbincangkan karena menyeret figur publik serta aktifis

perempuan ternama Ratna Sarumpaet dan para petahana

atau elite politik. Segala hal seputar Ratna Sarumpaet

dibahas dan dijadikan berita mulai dari sisi perkembangan

kasus tersebut, karier Ratna Sarumapet, disangkupautkan

dengan politik yang berhubungan pada Calon Presiden

Page 137: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

128

Nomor Urut Dua Prabowo-Sandi, hingga kehidupan

pribadi yang berkaitan dengan keluarganya.

Hasil Analisis Framing seperti yang telah

dipaparkan Robert N Entman, bahwa terdapat empat

elemen yang merupakan suatu rangkaian yang dapat

menunjukan framing dari suatu media. Kecenderungan

atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu

peristiwa yang dapat diamati dari keempat elemen

tersebut yaitu, Define Problem (pendekatan masalah),

Diagnose Causes (memperkirakan sumber masalah atau

narasumber), Make Moral Judgement (membuat

keputusan moral), Treatment Recommendation

(penyelesaian masalah).

Dari hasil analisis framingpeneliti melihat adanya

kenetralan berita pada sudut pandang yang digunakan

Kompas.com pada kasus pengakuan berita bohong Ratna

Sarumpaet tentang penganiyaan pada dirinya.

Kompas.com hanya memaparkan hasil temuan berita di

lapangan, lalu di publis agar tidak terjadi kesalahpahaman

antar kubu 01 calon presiden Jokowi, dan kubu 02 calon

presiden Prabowo. Melalui berita yang dipublis,

Kompas.com berusahan untuk menyampaikan kepada

publik sesuai fakta, bersikap netral dan tidak berpihak

kepada kubu 01 atau kubu 02 dalam kasus penganiayaan

ini.

Hasil analisis relasi kuasa pada pemberitaan

pengakuan hoaks Ratna Sarumpaet di Kompas.com

Page 138: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

129

menunjukan bahwa Redaktur mengambil alih untuk

memberikan arahan kepada reporter saat peliputan berita

tersebut. Dengan melihat peluang pihak Kompas.com ikut

memberitakan kasus Ratna yang banyak ditanggapi oleh

elite politik dan petahana.

Pemimpin redaksi langsung menginstruksikan dan

menekankan pada pihak redaktur untuk tidak menggoreng

kasus tersebut dengan isu politik. Kompas.com hanya

mengklarifikasi dan meliput sesuai base on fakta dan

menjadikan berita Ratna sebagai kasus kriminal.

B. Saran

Peneliti memberikan saran kepada Kompas.com

untuk tidak memilah-milah berita yang akan ditayangkan

dengan melihat ada peluang komodifikasi di dalam berita.

Semoga kedepannya Kompas.com lebih bisa

menghadirkan cover both side untuk meningkatkan

pemberitaanya.

Kepada khalayak pembaca disarankan agar lebih

jeli dan teliti dalam memilih berita dan lebih kritis dalam

memaknai pesan yang disampaikan dalam pemberitaan.

Pengaruh yang diterima media terkadang membuat

pergeseran makna yang mestinya disadari dengan baik

oleh masyarakat.

Dalam hal penelitian, peneliti memberikan saran

kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk memperbanyak koleksi

pustaka mengenai ekonomi politik komunikasi media.

Page 139: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

130

Peneliti cukup kesulitan untuk mendapatkan buku tentang

ekonomi politik komunikasi media yang menjadi teori

utama dalam penelitian ini.

Page 140: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

132

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Penerbit Bintang,

2010. Foucault, Michael Power/Knowledge, Wacana Kuasa/Pengetahuan.

Jogjakarta:Bentang Budaya, 2002

Gunawan, Imam Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.

Heryanto, Gun Gun dkk, Melawan Hoaks: di Media Sosial dan

Media Massa, (Jakarta: Insan Mandiri, 2017)

Heryanto, Gun Gun Komunikasi Politik di era Industri Citra

(Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2010)

Hidayat, Nurul Metodologi Penelitian Dakwah dengan

Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006)

Ibrahim, Idy Subandi, Ali Akhmad, Bahrudin Komunikasi dan

Komodifikasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor,2014

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-5

Keller, Anett Tantangan dari Dalam: Otonomi redaksi di 4

Media Cetak Nasional: Kompas, Koran Tempo, Media

Indonesia, dan Republika, Jakarta:Frederich Ebert

Stiftung, 2009

Litteljohn, Stephen W, A. Foss, Karen Teori Komunikasi, edisi 9

(Jakarta: Salemba Humanika, 2011)

Page 141: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

133

Mc Quail, DennisTeori Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbit

Salemba Humanika, 2010

Moleong, Lexy JMetodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, Cetakan kedelapan 1997)

M. Romli, Asep Syamsul Jurnalistik Online: Panduan Mengelola

Media Online, Bandung, Nuansa Cendekia 2012

Mosco, Vincent The Political Economy of Communication,

California: Sage Publications Inc, 2009

Stephen, Littlejhon dkk, Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba

Humanika, 2009 edisi 9

Suhandang, Kustadi Manajemen Pers Dakwah, Bandung:

Penerbit Marja, 2007,

Vivian, John Tri Wibowo (penerjemah), Teori Komunikasi

Massa, Jakarta: Prenada Media Group, 2008

INTERNET:

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190315114050-185-

377519/berita-hoaks-politik-naik-tujuh-kali-lipat-

jelang-pemiludiakses pada 23 September 2019 pukul

12.56 WIB

https://www.vice.com/id/article/a378mz/clickunbait-memerangi-

judul-artikel-bombastis-di-jagat-media-daring-kita

https://megapolitan.kompas.com/jeo/kebohongan-ratna-

sarumpaet-operasi-plastik-berujung-penjara

https://inside.kompas.com//

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/03/18012031/soal-

ratna-sarumpaet-tim-jokowi-imbau-prabowo-minta-

maaf-ke-publik.

Page 142: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

134

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/03/21220861/dahnil-

prabowo-perintahkan-pemberhentian-ratna-sarumpaet-

sebagai-jurkam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/03/17491781/ratna

-sarumpaet-kali-ini-saya-pencipta-hoaks-terbaik-

menghebohkan-sebuah?page=all.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/03/18331191/kasus-

ratna-sarumpaet-harus-jadi-pelajaran-terutama-bagi-

politisi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/03/15533351/ratna

-sarumpaet-tidak-ada-penganiayaan-itu-hanya-cerita-

khayal

JURNAL:

Dedi Fahrudin, Konglomersi Media, Studi Ekonomi Politik

Terhadap Media Group, (Jakarta: Jurnal Ilmu Sosial

Indonesia (JISI), volume 1 nomor 2, September 2014,

hlm. 97

Jurnal Aspikom, Volume 2 Nomor 3, Juli 2014

Craig Silverman, Journalism: A Tow/Knight Report. Lies, Damn

Lies and Viral Content. Handbook for Jurnalism

Education and Training. Columbia Journalism Review,

2015

Indah Wenerda, Ekonomi Politik Vincent Mosco oleh media

online Entertainment kapanlagi.com, Volume 3 No.1,

April 2015

Enga, Anastasia H.P (2016). Komodifikasi Pernikahan “Menuji

Janji Suci” di Trans TV (Pernikahan Raffi Ahmad dan

Nagita Slavina). Jurnal INTERAKSI, vol. 5 no.2, hal.

177-186. FISIP Universitas Diponegoro, Semarang

Istarno, Rino Kekuasaan Pemilik Modal Dalam Struktur Kapitalisme

Media: Jurnal Lontar. Vol 4 Nomor2, 2016

Page 143: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

LAMPIRAN

Transkip Wawancara

Nama Narasumber: Sabrina Asril

Jabatan: Redaktur Megapolitan

Tempat: Gedung Menara Kompas, Jl. Palmerah Selatan. Jakarta

Barat

Hari/ Tanggal: Kamis, 12 Desember 2019

Pukul: 10.30 – selesai

1. Bagaimana kompas.com menentukan sebuah berita

layak atau tidak untuk dipublikasikan?

Biasanya kita ada beberapa sumber pemberitaan, yang

pertama memnag sudah merencanakan apa yang mau kita

garap isunya, terkait apa. Sumber yang kedua itu dari

media sosial yang sedang ramai diperbincangkan atau

sedang trending, tetapi kita lihat dulu nih beritanya layak

dinaikin atau engga, atau kita mencari klarifikasi atas

kebenaran berita tersebut baru kita naikin atau tayangin.

Terus yang ketiga yaitu agenda-agenda yang sudah

terjadwal pada setiap kanal yang sudah memiliki jadwal

pemberitaan.

Dari ketiga itu sih, yang satu memang karena sudah ada

agenda, lalu dari media sosial, dan isu yang memang kita

deplof sendiri atau seperti kedalaman berita yang kita buat

dengan tema yang sudah ditentukan oleh pihak redaksi.

Page 144: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

2. Bagaimana penerapan 5W+1H pada setiap konten

kompas.com? termasuk dalam penulisan berita

tentang kasus hoaks Ratna Sarumpaet?

Sama seperti berita-berita lainnya harus ada unsur

jurnalistik 5W+1H, tapi biasanya kita kalo baru punya

data sementara tapi udah memasuki unsur 3W (what,

where, when) ya kita publis aja.

3. Siapa saja target pembaca kompas.com?

Usia 20-35 tahun. Dewasa muda

4. Sebagai media mainstream, apakah alasan

kompas.com mempublis berita hoaks Ratna

Sarumpaet? Apakah mengikuti trending berita yang

sedang naik atau ingin mencari target pembaca?

Alasan mempublis berita hoaks serta pernyataan berita

bohong penganiayaan terhadap Ratna yaitu, ratna

merupakan aktor senior sekaligus juru kampanye badan

pemenangan pasangan calon presiden 2019 Prabowo-

Sandi, yang dimana para petahan atau elit politik ikut

memberikan statetment mengenai kabar tersebut. Para

elite politik dan petahan lah yang menjadi alasan utama

kompas.com ikut memberitakan, karena memang menurut

kompas sosok para elite politik yang harus di publis.

Karena hanya mendapatkan statement dari kolega-kolega

Ratna di politisi, maka dari itu kita hanya menaikan berita

tersebut dengan mencari tau info lain dilapangan terkait

kasus simpang siur kebohongan ratna.

Page 145: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

5. Bagaimana strategi dalam memilih topik setiap hari

pada redaksi kompas.com?

dari berita yang sedang trending, tolak ukurnya dari berita

terpopuler, satu lagi lewat gugel analitik parameternya

lebih valid gugel analitik, melihat pergerakan menit by

menit mana yang lagi tinggi. Berita ratna trending, sering

menjadi berita terpopuler karena banyak yang baca.

6. Bagaimana strategi pemilihan judul pada konten

kompas.com?

Pemilihan judul dalam berita yang akan dipublis dibuat

oleh editor atau assisten editor dengan kriteria harus

sesuai fakta dan menarik menurut editor dan assisten

editor.

7. Apakah ada kriteria tertentu dalam menetapkan

sebuah berita?

harus meliputi 5W+1H, atau kalau belum meliputi itu

semua tetapi ada unsur 3W (what, where, dan when)

pihak redaksi akan tetap mempublis dengan catatan, harus

diselingin kembali dengan updatean berita dan dibuat

dalam berita baru. Dan tentunya, kompas.com selalu

membuat berita yang mudah dimengerti oleh khalayak,

agar khalayak tidak terjebak dalam berita dan judul yang

clickbait atau mencari informasi tambahan dari berita lain.

Tidak menimbulkan tanda tanya dan membingungkan

pembaca. Harus lengkap beritanya

Page 146: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

8. Siapa saja yang terlibat dalam penulisan suatu berita?

Pertama reporter nulis, terus ada CMS basket nulisnya,

dan diedit oleh asisten editor kemudian tayang. Nah kalau

sudah tayang terdapat typo atau kesalahan bahasanya atau

ada yang tidak sesuai KKBI peulisannya biasanya diedit

ulang oleh editor khusus bahasa, dan biasanya editor

bahasa memilah berita yang akan diedit bahasanya dan

berita tersebut biasanya hanya berita-berita yang sedang

trending saja.

9. Seberapa besar keterlibatan seorang editor/ redaktur

dalam penulisan berita?

Sangat besar keterlibatan editor dalam penulisan berita,

karena selain untuk pengarahan banyak reporter di

kompas.com yang merupakan fresh graduate jadi masih

sangat butuh bimbingan dan pengarahan dalam penulisan

berita dan peliputan berita seperti memberikan ide atau isu

yang akan berita, cara menulis berita dari berbagai angle

dan mengajari untuk mendalami kasus atau sebuah

peristiwa, seperti pada kasus atau peristiwa penganiayaan

yang dialami oleh Ratna, kompas mencoba untuk

memberitakan dari bebrbagai macam angle berita.

10. Dalam pembuatan berita nilai apa yang akan lebih di

kedepankan kompas.com kecepatan atau kedalaman

isi berita?

Karena kita ingin menjadi media online yang berbeda

dengan yang lain, maka kita lebih mengutamakan

kedalaman berita dibandingkan kecepatan mempublis

Page 147: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

tanpa mengkroscek terlebih dahulu kebenaran akan berita

tersebut.

11. Bagaimana cara kompas.com mengemas berita agar

menarik untuk dibaca?

Ciri khas penulisan di kompas.com yaitu lengkap, karena

disertai dengan background yang lengkap dan jelas, sama

permainan judul tanpa memasukan unsur clickbait

didalamnya.

12. Bagaimana pemilihan narasumber atau sumber

lainnya pada konten berita yang akan dibuat?

reporter dilapangan lebih mengatahui secara pastinya

siapa yang akan dijadikan narasumber contoh pada kasus

Ratna, sudah pasti yang pertama dimintai konfirmasi

adalah Ratna, saat ratna tidak bisa dihubungi lanjut untuk

mencari konfirmasi lain, dan kebetulan ratna merupakan

juru kampanye dan badan pemenangan prabowo-sandi

maka reporter mencari tau dari pihak badan pemenangan

prabowo serta ke partai gerinda tempat naungan

kemenangan prabowo, serta kolega-kolega yang terkait

dengan ratna. Reporter punya banyak jaringan dilapangan

dan tau harus kemana untuk mecncari konfirmasi. Jika

tidak bisa mendapatkan narsum, reporter bisa

menghubungi pihak kantor untuk meminta nomor telpon

narsum yang akan dimintai konfirmasi.

13. Apa yang menarik sehingga kompas.com mengangkat

berita pernyataan hoaks Ratna Sarumpaet tentang

penganiyaan dirinya?

Page 148: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

karena sedang ramai di media sosial, lalu sebelumnya

kasus penganiyaan Ratna muncul sebelumnya ada konflik

kubu-kubu dari para calon presiden 2019, aneh sih menrut

saya kalo kompas sampe ga ikut memberitakan kasus

ratna. Karena ini kasus pasti akan panjang nantinya.

Sementara di media sosial udah ramai. Jadi kita harus

memberitakan kasus Ratna ini, masalah benar atau

engganya kita tayangin aja dulu data atau fakta sementara

yang kita punya, biar ga tertinggal sama media online

lainnya. Sembari mencari kebenaran yang mutlak kita

mencoba untuk mencari konfirmasi dari pihak bandara

dan kepolisian sebelum media online lain mencari

konfirmasi dari pihak tersebut.

14. Bagaimana pemilihan kata dalam berita tersebut?

Mengikuti KBBI dan kita ada editor bahasa, jadi kalo ada

kesalahan kata biasanya langsung diedit sama editor

bahasa

15. Apa yang kompas.com wacanakan atau apa yang

kompas.com harapkan dengan memberitakan

pernyataan hoaks ratna sarumpaet tentang

penganiyaan dirinya?

Harapan kompas setelah memberitakan kasus ratna

semoga masyarakat tidak mudah percaya akan berita di

media sosial tentang pemberitan, khususnya berita ratna

yang sangat sangat liar sekali pemberitaannya di media

sosial. Di framing habis-habisan, dan disangkutpautkan

Page 149: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

bahwa ratna korban dari penganiyaan yang dilakukan oleh

kubu 01

16. Bagaimana pendapat kompas.com terhadap kasus

hoaks ratna sarumpaet tentang penganiyaan dirinya?

Ga habis pikir sama apa yang udah dibuat sama ratna,

hanya karna seorang ratna bisa membuat heboh

seindonesia, masalahnya itu kan lagi masa panas-

panasnya pilpres dan dia memanfaatkan itu untuk

kepentingan pribadi dan menunjukan betapa reaktifnya

politisi2 itu melihat peluang mengahajar lawan dengan

menggunakan orang lain. Kasus ratna jadi makan empuk

untuk kubu prabowo-sandi untuk menjatuhkan pihak

lawan yang tersudutkan pihak 1

17. Apa kriteria dalam memilih wartawan yang akan

turun kelapangan meliput dan kemudian menuliskan

beritanya?

Untuk wartawan tidak ada kriteria khusus, karna udah ada

bagiannya atau posnya masing2

18. Bagaimana sistem penugasan dalam peliputan suatu

berita?

Biasanya kita lewat WA, saling share aja sih ada berita

apa nih buat besok atau lihat di medsos berita yang lagi

trending

19. Bagaimana alur kordinasi pimpinan redaksi dengan

reporter?

Ga langsung ke reporter sih, biasanya ke redaktur. Nanti

redaktur sampaikan ke reporter

Page 150: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

20. Adakah target viewers dalam suatu berita?

Biasanya sih kita targetnya perkanal. Viewers untuk

nasional perbulan itu 37 juta, Megapoltan 22,7 juta

21. Apakah wartawan punya andil dalam menentukan

topik pemberitaan?

Punya, kalo mereka ada topik bisa diajukan, kalo pihak

redaksi acc boleh mereka liput.

Foto bersama dengan Redaktur Megapolitan Kompas.com,

Sabrina Asril

Page 151: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Berita 1

Ratna Sarumpaet: Tidak Ada Penganiayaan, Itu Hanya

Cerita Khayal

Rabu 03 Oktober 2018, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui

bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan

Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.

Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh yang

menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam. "Jadi tidak ada

penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan

mana ke saya, dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di

kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta

Selatan, Rabu (3/9/2018).

Ratna mengatakan, pada 21 September dia mendatangi

salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot

Page 152: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

lemak. Namun, saat operasi selesai, Ratna melihat wajahnya

lebam-lebam. Ia pun kembali ke rumah dan menjelaskan

penyebab wajahnya lebam kepada anak-anaknya. Saat sampai di

rumah, Ratna mengaku kondisi wajahnya itu karena ia dipukuli

oleh beberapa orang. Ratna meminta maaf kepada semua pihak

yang telah dia bohongi. "Melalui forum ini saya memohon maaf

kepada Pak Prabowo yang kemarin dengan tulus membela

kebohongan yang saya buat," ujar

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda

Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, polisi telah

mendapatkan bukti bahwa Ratna tidak dianiaya. Beberapa bukti

menunjukkan bahwa Ratna pada tanggal tersebut berada di rumah

sakit kecantikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Polisi

melakukan penyelidikan mengenai kebenaran informasi yang

menyebut Ratna dikeroyok.

Page 153: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Berita 2

Ratna Sarumpaet: Kali Ini Saya Pencipta Hoaks Terbaik,

Menghebohkan Sebuah Negeri

Rabu 03 Oktober 2018, 17:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui

telah menciptakan berita palsu atau hoaks yang menghebohkan

masyarakat. Ratna sebelumnya berbohong kepada sejumlah pihak

dengan mengaku dikeroyok atau dianiaya di Bandara Husein

Sastranegara, Bandung, pada 21 September. "Kali ini saya

pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri,"

ujar Ratna, di rumahnya, di Jalan Kampung Melayu Kecil V,

Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Ratna mengatakan, telah memikirkan kebohongan yang

telah ia sampaikan sejak Selasa (2/10/2018) kemarin. Ratna

Page 154: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

menilai, kebohongan itu harus disudahi. Pada Rabu pagi, Ratna

memanggil anak-anaknya dan menyampaikan cerita yang

sesungguhnya. Ratna meminta maaf kepada seluruh pihak yang

terdampak atas kebohongan yang telah dia lakukan. "Saya shalat

malam tadi berulang-ulang kali dan tadi pagi saya menyatakan

pada diri saya 'stop!'. Saya panggil anak-anak saya, saya minta

maaf kepada anak-anak saya dan saya minta maaf kepada orang

yang membantu saya di rumah ini.

Selama sekian hari ini saya selalu bohongi. Bohong itu

merupakan perbuatan yang salah dan saya tidak mempunyai

jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan

memperbaikinya," ujar Ratna. "Mudah-mudahan dengan itu,

semua pihak yang terdampak oleh perbuatan saya ini mau

menerima bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang

dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir," tambah Ratna.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan Ratna Sarumpaet

dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung,

pada 21 September 2018 malam, usai menghadiri acara bertaraf

internasional. Sejumlah tokoh termasuk calon presiden Prabowo

Subianto angkat bicara dan mengecam kejadian itu.

Namun, belakangan Ratna mengakui bahwa penganiayaan

itu merupakan kebohongan yang telah dia sampaikan kepada

publik. Ratna mengatakan, pada tanggal tersebut dia mendatangi

rumah sakit bedah untuk melakukan sedot lemak di wajah.

Awalnya, kebohongan itu hanya disampikan Ratna kepada

keluarganya. Namun, Ratna kemudian menyampaikan hal

Page 155: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

tersebut kepada sejumlah elit politik hingga foto-foto wajahnya

tersebar di media sosial.

Berita 3

Dahnil: Prabowo Perintahkan Pemberhentian Ratna

Sarumpaet sebagai Jurkam

Rabu 03 Oktober 2018, 21.22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional

(BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

memberhentikan Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye

nasional terkait kabar bohong soal penganiayaan yang ia

sampaikan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Koordinator

Page 156: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menuturkan bahwa

Prabowo secara langsung memerintahkan pemberhentian Ratna

tersebut. "Iya, Pak Prabowo langsung yang memerintahkan

pemberhentian," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Rabu

(3/10/2018) malam.

Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan salah juru

kampanye nasional pasangan capres-cawapres Prabowo

Subianto-Sandiaga Uno. Dahnil mengatakan, kebohongan Ratna

Sarumpaet yang sempat mengaku dianiaya oleh orang tak dikenal

merupakan inisiatif dan sikap pribadi. Badan Pemenangan

Prabowo-Sandi tak tahu-menahu soal kebohongan yang dikarang

oleh Ratna. Menurut Dahnil, Prabowo adalah orang yang selalu

berbaik sangka kepada orang lain.

Oleh karena itu, begitu mendengar kabar penganiayaan

yang dialami Ratna, ia langsung bersikap. Apalagi, Ratna

merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-

Sandiga. "Pak Prabowo, para tokoh, semuanya menjadi korban

kebohongan tersebut," ucap Dahnil. Calon presiden Prabowo

Subianto dijadwalkan akan memberikan keterangan pers terkait

kabar bohong soal penganiayaan salah satu juru kampanye

nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet.

Berdasarkan informasi tim media center Badan Pemenangan

Nasional, Konferensi pers akan digelar di kediaman Prabowo,

Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) pukul 21.00

WIB.

Kabar Ratna Sarumpaet dianiaya tersiar sejak Selasa

kemarin, dan dikonfirmasi oleh sejumlah politisi di kubu

Page 157: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Prabowo-Sandi yang sudah bertemu dengan Ratna, bahkan secara

khusus menggelar jumpa pers untuk menanggapi kabar

penganiayaan tersebut. Namun pada Rabu sore ini, Ratna

mengakui bahwa cerita penganiayaan yang dialaminya hanya

bohong belaka. Ia meminta maaf ke Prabowo dan semua pihak

yang merasa dirugikan. Pengakuan Ratna ini setelah ada

penyelidikan dari kepolisian yang tak menemukan bukti adanya

penganiayaan Ratna.

Page 158: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Berita 4

Soal Ratna Sarumpaet, Tim Jokowi Imbau Prabowo Minta

Maaf ke Publik

Rabu 03 Oktober 2018, 18:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional

pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto

Kristiyanto, meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto

meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan oleh Ratna

Sarumpaet. Hasto menilai, Prabowo harus bertanggung jawab

atas kebohongan yang dilakukan oleh salah satu anggota tim

pemenangannya itu. "Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf ke

publik," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu

(3/10/2018).

Menurut Hasto, kebohongan Ratna Sarumpaet yang

mengaku dianiaya telah menganggu konsentrasi bangsa yang

sedang berduka akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Page 159: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

"Terlebih, dengan konferensi pers Pak Prabowo yang secara

langsung atau tidak langsung telah menuduh Pemerintahan Pak

Jokowi dengan kata-kata pengecut, melakukan kekerasaan,

bahkan penganiayaan terhadap Ibu-ibu berusia 70 tahun yang

memerjuangkan demokrasi dan keadilan," kata Hasto.

Hasto menilai Prabowo telah melakukan manipulasi

psikologis, bahkan suatu kudeta rasa. Rasa kemanusiaan yang

seharusnya untuk korban bencana alam, kata dia, dikudeta

menjadi rasa iba ke Ratna Sarumpaet dan tim kampanye

Prabowo-Sandi dengan harapan mendapat dukungan elektoral

berupa simpati. "Konferensi Pers Pak Prabowo atas rekayasa

penganiayaan tersebut sangatlah berbahaya. Bagi kami, ini sudah

menyentuh aspek yang fundamental: memerdagangkan

kemanusiaan untuk elektoral," kata Hasto.

Prabowo Subianto yakin ada motif politik di balik dugaan

penganiayaan yang dialami anggota Badan Pemenangan Nasional

pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet. Keyakinan

Prabowo tersebut muncul karena tidak ada barang berharga

maupun uang Ratna yang hilang pasca-penganiayaan. Selain itu,

kata Prabowo, Ratna sempat mengaku ada kalimat ancaman yang

dilontarkan oleh pelaku terkait sikap politiknya. "Ya ternyata

tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang hilang, apalagi

kalau bukan proses untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara

detail tapi ada kata-kata ancaman itu," ujar Prabowo saat

memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan

Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2018) malam. Namun,

pada Rabu sore ini, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan

Page 160: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

yang dialaminya hanya bohong belaka. Ia pun meminta maaf ke

Prabowo dan semua pihak yang merasa dirugikan.

Berita 5

Kasus Ratna Sarumpaet Harus Jadi Pelajaran, Terutama

bagi Politisi

Rabu 03 Oktober 2018, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar

Lodewijk Freidrich Paulus menilai, kebohongan yang dilakukan

Ratna Sarumpaet berlawanan dengan semangat kampanye yang

disepakati parpol hingga capres-cawapres. Menurut dia, telah

terjadi pembohongan publik dan mengusik situasi tenang di

tengah masa kampanye. Ia mengatakan, kasu s ini harus menjadi

pembelajaran bagi semua pihak, termasuk para politisi. Sekjen

Page 161: KOMODIFIKASI KONTEN BERITA HOAKS RATNA SARUMPAET … · Kompas.com meng-update berita dari Ratna Sarumpaet, tanpa melihat atau mengidentifikasi terlebih dahulu keakuratan dan kebenaran

Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat ditemui di kantor

DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (18/3/2018).

Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat

ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu

(18/3/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) Setelah

tersebar kabar Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan,

sejumlah politisi turut menyebarkan informasi itu tanpa

mengecek kebenarannya.

Bahkan, calon presiden Prabowo Subianto langsung

memberikan pernyataan pada Selasa (2/10/2018) malam, dan

menuding ada motif politik di balik dugaan penganiayaan

terhadap anggota badan pemenangannya itu. "Kami harapkan ini

juga menjadi pembelajaran kita bersama. Apabila ada berita-

berita seperti ini perlu dikroscek, perlu dikonfirmasi, perlu

ditanyakan kebenarannya seperti apa," kata Lodewijk, di Kantor

DPP Golkar, Jakarta, Rabu (3/10/2018). "Sehingga kita bisa

mengambil langkah dan sikap yang tepat. Dan pada gilirannya

tidak menginformasikan yang salah kepada masyarakat yang saat

ini membutuhkan suasana tenang dan damai, dan suasana

gembira dalam berkampanye," lanjut dia.

Ratna Sarumpaet meminta maaf kepada calon presiden

Prabowo Subianto terkait kebohongan yang dibuatnya. Ratna

mengaku berbohong soal pengakuannya telah mengalami

penganiayaan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21

September 2018. Ia mengungkapkan hal itu saat menggelar

konferensi pers pada Rabu sore.