Situs gunung padang - SIPADU ISI SURAKARTA · PDF filegeologi dan tim petrografi diselingi...

17
Situs gunung padang Rangga Wijaya – 14148117 Sekar Manik Pranita – 14148159

Transcript of Situs gunung padang - SIPADU ISI SURAKARTA · PDF filegeologi dan tim petrografi diselingi...

Situs gunung padang

– – – –

Rangga Wijaya – 14148117 Sekar Manik Pranita – 14148159

Situs Gunung Padang terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar Gunung Padang merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara Peradaban di Situs Gunung Padang lebih tua dari peradaban Mesopotamia di Irak dan Pyramid Giza di Mesir, yang selama ini dipercaya sebagai peradaban tertua di dunia dengan usia antara 2.500 hingga 4.000 tahun Sebelum Masehi

periode 1914 Rapporten Van de Oudheidkundige Dienst CROD, “Bulletin Dinas

Kepurbakalaan” memuat laporan pertama menganai Situs Gunung Padang

1949 Sejarawan Belanda (N.J Krom) menyinggungya 1979 3 penduduk setempat (Endi, Soma dan Abidin) melaporkan

kepada Edi (Penilik Kebudayaan Campaka) mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede

Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya

bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan

pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan

Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini. Penelitian terpadu mengenai Situs Gunung Padang dilakukan sejak

November 2011

masa

Umur dari lapisan tanah di dekat permukaan (60 cm di bawah permukaan) ,sekitar 600 tahun SM (hasil carbon dating dari sampel yg diperoleh Arkeolog, Dr. Ali Akbar,anggota tim riset terpadu di Laboratorium Badan Atom Nasional (BATAN) Umur dari lapisan pasir-kerikil pada kedalaman sekitar 3-4 meter di Bor-1 yang melandasi Situs Gunung Padang di atasnya (sehingga bisa dianggap umur ketika Situs Gunung Padang di lapisan atas dibuat) sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua (diambil dari hasil analisis BATAN) Umur lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter diduga man made stuctures (struktur yang dibuat oleh manusia)dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2,sekitar 7600-7800 SM (Laboratorium BETA Miami, Florida) Umur dari pasir yang mengisi rongga di kedalaman 8-10 meter di Bor-2, sekitar 11.600-an tahun SM atau lebih tua (Lab Batan) Umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter,sekitar 14500 – 25000 SM/atau lebih tua (lab BETA Miami Florida)

Menelusuri misteri situs Gunung Padang. Usia "piramida" Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi--bandingkan dengan piramida Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida" itu. Terlalu dini untuk diumumkan. Oleh karena itu Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang melanjutkan penelitiannya pada 2013. Hingga saat ini Gunung Padang sudah menjadi buah bibir setelah Tim Katastrofi Purba meneliti patahan gempa Sesar Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut.

misteri seputar Gunung Padang dimulai dari namanya. Nama Gunung Padang itu memiliki aneka arti dan makna, mulai dari cerita Istana Raja Siliwangi yang tak jadi dibangun dalam semalam, hingga disebut sebagai ibu peradaban. Padang sendiri artinya siang atau terang. Ada masyarakat setempat yang mengaitkan dengan Jabal Nur atau gunung Cahaya di Mekkah. Gunung Padang memiliki pengertian berupa gunung atau bukit dan Padang yang dalam bahasa Sunda berarti siang, terang, atau cahaya. Di Gunung Padang manusia atau masyarakat mendapat pencerahan atau cahaya yang akan menerangi kehidupan di dunia nyata dan dunia gaib

mitos

Ada 5 teras di Gunung Padang, di mana puncak tertinggi diyakini penduduk setempat sebagai lokasi untuk bersemedi. Tak heran kalau teras tingkat 5 ini disebut Eyang Perbuka. Memang tak sedikit orang yang datang ke Gunung Padang bersemedi di teras tingkat 5 ini. Di teras tingkat ke 5 ini ada juga gundukan batu bernama Eyang Prajisakti. Tempat itu dahulu di masanya kerap digunakan Prabu Siliwangi berdoa. Nah, konon kabarnya mereka yang ingin jadi dokter, dukun beranak, atau suster cocok bersemedi di bangunan ini.

"Misteri Gunung Padang merentang pada periode yang sangat panjang. Misteri tersebut patut disambut sebagai bahan evaluasi bahwa masih

banyak yang harus dilakukan oleh para ilmuwan dan peneliti di Gunung Padang dan sekitarnya,"

Batu-batu di Gunung Padang juga ada yang menjadi daya tarik karena mengeluarkan bunyi-bunyian. Kalangan sinden, dalang, atau seniman kerap datang dan bersemedi di batu-batu itu. Entah apa yang mereka cari. Mungkin saja, mereka percaya dengan mitos dari kekuatan di Gunung Padang. Di teras satu dan dua di Gunung Padang juga menyimpan aneka cerita tersendiri. Juga, mata air di bawa Gunung Padang. Banyak di antara para pengunjung yang membersihkan diri di mata air itu sebelum naik ke Gunung Padang. Soal batu gendong, batu harimau, dan batu kujang juga terdapat di Gunung Padang. Mirip dengan kisah di tempat lain, misalnya bila bisa mengangkat batu gendong keinginan akan terkabul. Yang paling mengejutkan soal Gunung Padang mungkin terkait dengan Atlantis dan harta karun emas. Ada kalangan yang meyakini kalau Gunung Padang merupakan sisa dari peradaban atlantis. Hal ini terkait dengan keyakinan kalau atlantis tak berada di Indonesia, tapi soal ini memang masih menjadi tanya. Demikian juga soal harta karun emas. Sebatas cerita dari mulut ke mulut saja soal emas ini, lagipula puluhan tahun diekskavasi tak pernah ada temuan emas di kawasan ini.

temuan 1. logam sepanjang 10 cm dalam keadaan berkarat 2. sambungan antar batu (2013) struktur batu columnar joint yang ditemukan dikedalaman 4 meter disimpulkan oleh tim geologi dan tim petrografi diselingi lapisan semen purba, perekat atau suar. Temuan pasir halus saat coring

(2012) Kujang Bentuknya seperti senjata. Ada bagian pegangan, semacam pinggang, bagian bilah yang bifacial, tajaman dibuat dari dua sisi. Benda yang ditemukan ini terbuat dari batu “Koin Gunung Padang”

artefak Artefak yang mirip sebuah alat dari bahan logam ini bentuknya seperti pisau. Jika dilihat secara seksama maka benda ini seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman berukuran kecil. Logam purba ini ditemukan Maret 2013 lalu, pada artikel part-3 kami. Tim menemukan logam berukuran panjang 10 cm yang telah berkarat ini di lereng timur dengan kedalaman 1 meter.

Semen Purba yang ditemukan di situs Gunung Padang mampu mengikat batu- batu purba. Semen Purba adalah material pengisi diantara batu-batu kolom purba, yang punya kadar besi tinggi. Bahkan diantaranya ada batu kolom yang sudah pecah berkeping-keping, namun ditata dan disatukan lagi oleh material pengisi atau disebut sebagai Semen Purba

Artefak ini terbuat dari batu, ditemukan dibagian selatan Teras-5 pada Sabtu (14/9/2014), dan tertimbun cukup dalam. Artefak mirip senjata khas Jawa Barat ini dinamai “Kujang Gunung Padang”. Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu, di mana batunya dipangkas dan dibentuk pada semua permukaan lalu digerinding atau digosok, sehingga menjadi halus permukaannya. Sebelum prasejarah, teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat luas pada masa lalu. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya di dunia.

Peneliti Gunung Padang melakukan penyelidikan atas temuan beberapa pecahan tembikar atau gerabah yang terbuat dari tanah dan hampir semuanya ditemukan di Teras-2. Artefak itu adalah jenis artefak pertama yang ditemukan dan terbuat dari tanah liat. Beberapa tembikar atau gerabah ini menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. Selain itu temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

Peneliti Gunung Padang juga melakukan penyelidikan atas temuan beberapa pecahan keramik oleh seorang petani yang sedang mencangkul di lereng barat situs prasejarah Gunung Padang itu. Keramik-keramik tersebut buatan Eropa abad 19 dan China abad 16. Dari enam fragmen keramik tersebut, dua di antaranya merupakan keramik asing. Keramik itu salah satunya diketahui sebagai keramik Eropa yang lazim diproduksi pada abad ke-19 Masehi. Keramik tersebut kemungkinan berasal dari Belanda.

Tim peneliti situs megalitikum Gunung Padang juga telah menemukan koin dengan ukiran saat melakukan pengeboran sedalam 11 meter di Teras-5 situs tersebut. Sepertinya terdapat ukiran berwujud manusia pada logam itu. Bentuk koin ini ditemukan tengah malam 15 September 2014 lalu saat pengeboran mencapai 11 meter.

Dalam penelitian yang dilakukan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang dibantu TNI Angkatan Darat pada bulan Oktober 2014 lalu ditemukan sebuah batu dengan bentuk yang unik di lorong yang ada di kedalaman 12 meter. Menurut peneliti TTRM Erick Ridzky, sebuah batu lain di dinding dapat diputar-putar dan masih belum diketahui apa fungsinya. Para peneliti sepakat untuk sementara menamakan batu itu batu yang berputar atau rolling stone.

Artefak ini ditemukan Pak Nanang pada tahun 2010 lalu, dan selama ini selalu ia simpan. Kini Tim arkeologi sedang mengkaji temuan artefak itu, karena bentuk simetrisnya sangat penting dan mendekati miniatur ‘ Piramida Nusantara Gunung Padang’.

Daftar referensi

www.cianjurkab.go.id http://www.koran-sindo.com/read/975954/149/situs-gunung-padang-indonesia-kuno-yang-mencengangkan-1426216909 detik.com / rmol/ kompas.com / rajabasanews.com https://indocropcircles.wordpress.com/2014/09/19/misteri-artefak-artefak-di-gunung-padang/ https://www.facebook.com/Gunung.Padang.Indonesia/posts/735405183153850:0