28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 POSISI DAN...

3
28|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ POSISI DAN LAMA KERJA SERTA UMUR DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PEKERJA PEMECAH BATU KALI DI BANTARAN SUNGAI MENINTING WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SARI TAHUN 2018 Oleh : Alpian ¹, Kardi ² 1. Mahasisw Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB 2. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB Abstrak : Lama kerja sambil memukul batu yang dilakukan rata-rata lebih dari 2 jam sekali duduk, dari diselingi dengan berdiri sebentar, sangat berpeluang untuk terjadinya Nyeri Punggung Bawah nyeri punggung bawah pada pekerja pemecah batu kali. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur Sangat bahaya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun, sehingga resiko terjadi keluhan.Hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan terhadap terdapat 30 orang pemecah batu, di sekitar bantaran sungai kali meninting, 28 pekerja pemecah batu mengalami nyeri punggung bawahdan2 orang tidak mengalami nyeri punggung bawah”Hubungan posisi dan lama kerja serta umur dengan keluhan nyeri punggung bawah pekerja pemecah batu kali di bantaran sungai kali meninting wilayah kerja puskesmas gunung sari Tahun 2018”. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik bersifat pendekatan cross sectional, jumlah populasi 47 pekerja pemecah batu di ambil dengan teknik sampel jenuh. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Tehnik analisis univariat, bivariate (kooefisien kontingensi ). Berdasarkan hasil uji kooefisien kontingensi diperoleh nilai p = 0,024 dan OR = 2,120. Ada hubungan yang bermakna antara Posisi Kerja dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah dengan Uji kooefisien kontingensi diperoleh nilai p = 0,002 dan OR = 4,847. Ada hubungan yang bermakna antara Umur dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah dengan kooefisien kontingensi diperoleh nilai p = 0,001 dan OR = 9,947 hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent adalah signifikan. Ada Hubungan Posisi Dan Lama Kerja Serta Umur Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pekerja Pemecah Batu Di Bantaran Sungai Kali Meninting Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Tahun 2018. Disarankan kepala Puskesmas Gunungsari dan pimpinan perusahaan pemecah batu mengkoordinasi jam kerja yang normal 8 jam perhari jika melebihi 8 jam kerja perhari karena sangat berisiko terjadinya Nyeri Punggung Bawah. Kata Kunci: Posis Kerja, Lama Kerja, Umur, Nyeri Punggung Bawah PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi- tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien (Astawan, 2005). Nyeri punggung bawah merupakan fenomena yang seringkali dijumpai pada setiap pekerjaan.Insidens dan beratnya gangguan( Low Back Pain) nyeri punggung bawah lebih sering dijumpai pada pekerja wanita dibandingkan laki- laki. Posisi statis dalam bekerja terkadang tidak dapat terhindarkan. Bila keadaan statis tersebut bersifat kontinyu maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain (LBP) nyeri punggung bawah. (LBP) nyeri punggung bawah yang timbul dapat mengakibatkan kehilangan jam kerja sehingga mengganggu produktivitas kerja (Samara 2005). Pekerjaan yang dilakukan oleh pemecah batu kali tersebut sangat beresiko karena prosesnya dilakukan secara manual. Bagian pekerjaan pemecah batu kali yang lebih mendominasi adalah posisi duduk dalam bekerja, dengan posisi sikap duduk yang dilakukan setiap harinya, dengan memukul batu kali dengan palu.

Transcript of 28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 POSISI DAN...

Page 1: 28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 POSISI DAN ...untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/6.-POSISI...diselingi dengan berdiri sebentar, sangat berpeluang untuk terjadinya

28|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/

POSISI DAN LAMA KERJA SERTA UMUR DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNGBAWAH PEKERJA PEMECAH BATU KALI DI BANTARAN SUNGAI MENINTING

WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SARITAHUN 2018

Oleh :

Alpian ¹, Kardi ²1. Mahasisw Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB

2. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB

Abstrak : Lama kerja sambil memukul batu yang dilakukan rata-rata lebih dari 2 jam sekali duduk, daridiselingi dengan berdiri sebentar, sangat berpeluang untuk terjadinya Nyeri Punggung Bawah nyeripunggung bawah pada pekerja pemecah batu kali. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahundan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena padaumur Sangat bahaya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun, sehingga resiko terjadi keluhan.Hasilwawancara dan observasi awal yang dilakukan terhadap terdapat 30 orang pemecah batu, di sekitarbantaran sungai kali meninting, 28 pekerja pemecah batu mengalami nyeri punggung bawahdan2 orangtidak mengalami nyeri punggung bawah”Hubungan posisi dan lama kerja serta umur dengan keluhannyeri punggung bawah pekerja pemecah batu kali di bantaran sungai kali meninting wilayah kerjapuskesmas gunung sari Tahun 2018”. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik bersifatpendekatan cross sectional, jumlah populasi 47 pekerja pemecah batu di ambil dengan teknik sampeljenuh. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Tehnik analisis univariat, bivariate(kooefisien kontingensi ).Berdasarkan hasil uji kooefisien kontingensi diperoleh nilai p = 0,024 dan OR =2,120. Ada hubungan yang bermakna antara Posisi Kerja dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah denganUji kooefisien kontingensi diperoleh nilai p = 0,002 dan OR = 4,847. Ada hubungan yang bermaknaantara Umur dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah dengan kooefisien kontingensi diperoleh nilai p =0,001 dan OR = 9,947 hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent adalah signifikan.Ada Hubungan Posisi Dan Lama Kerja Serta Umur Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah PekerjaPemecah Batu Di Bantaran Sungai Kali Meninting Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Tahun 2018.Disarankan kepala Puskesmas Gunungsari dan pimpinan perusahaan pemecah batu mengkoordinasijam kerja yang normal 8 jam perhari jika melebihi 8 jam kerja perhari karena sangat berisikoterjadinya Nyeri Punggung Bawah.

Kata Kunci: Posis Kerja, Lama Kerja, Umur, Nyeri Punggung Bawah

PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasanabekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnyaadalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untukdilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaantanpa kecuali.upaya K3 diharapkan dapatmencegah dan mengurangi risiko terjadinyakecelakaan maupun penyakit akibat melakukanpekerjaan. Dalam pelaksanaan K3 sangatdipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia,bahan, dan metode yang digunakan, yang artinyaketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalammencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien(Astawan, 2005).

Nyeri punggung bawah merupakan fenomenayang seringkali dijumpai pada setiappekerjaan.Insidens dan beratnya gangguan( Low

Back Pain) nyeri punggung bawah lebih seringdijumpai pada pekerja wanita dibandingkan laki-laki. Posisi statis dalam bekerja terkadang tidakdapat terhindarkan. Bila keadaan statis tersebutbersifat kontinyu maka dapat menyebabkangangguan kesehatan antara lain (LBP) nyeripunggung bawah. (LBP) nyeri punggung bawahyang timbul dapat mengakibatkan kehilangan jamkerja sehingga mengganggu produktivitas kerja(Samara 2005).

Pekerjaan yang dilakukan oleh pemecah batukali tersebut sangat beresiko karena prosesnyadilakukan secara manual. Bagian pekerjaanpemecah batu kali yang lebih mendominasi adalahposisi duduk dalam bekerja, dengan posisi sikapduduk yang dilakukan setiap harinya, denganmemukul batu kali dengan palu.

Page 2: 28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 POSISI DAN ...untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/6.-POSISI...diselingi dengan berdiri sebentar, sangat berpeluang untuk terjadinya

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|29

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitianObservasional Analitik, yakni penelitian yangmencoba menggali bagaimana dan mengapafenomena kesehatan itu terjadi. kemudianmelakukan analisis dinamika korelasi antarafenomena,baik antar faktor risiko dengan faktorefek.Rancangan data penelitian bersifat CrossSectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajaridinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek,dengan cara observasi atau pengumpulan datasekaligus pada suatu saat (PoinTtime Approach).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhpekerja pemecah batu kali di bantaran sungaiMeninting wilayah kerja Puskesmas GunungsariTahun 2018 sebanyak 47 orangdan Waktupenelitian dilaksanakan pada bulan Maret Tahun2018. Dilakukan dengan Uji Kooefisienkontingensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.Univariat

1. Responden dengan Posisi Kerja TidakErgonomis sebanyak 23 orang (46,8 %),sedangkan yang Posisi Kerjanya Ergonomissebanyak 24 orang (51,1 %)

2. Responden dengan Jam Kerja > 8 jam perharisebanyak 26 orang (55,3 %), sedangkan yangJam Kerjanya ≤ 8 jam perhari sebanyak 21orang (44,7 %)

3. Responden dengan Umur > 40 tahun sebanyak22 orang (46,8 %), sedangkan yang Umurnya≤ 40 tahun sebanyak 25 orang (53,2 %)

4. Dilihat dari adanya keluhan NPB, respondenyang ada keluhan Nyeri Punggung Bawah(NPB) sebanyak 22 orang (46,8 %), sedangkan

yang tidak ada keluhan Nyeri Punggung Bawah(NPB) sebanyak 25 orang (53,2 %).

Tabel 2.Bivariat Posisi Kerja

Responden yang bekerja dengan posisi tidakergonomis yang mengalami keluhan nyeripunggung bawah di bantaran sungai menintingwilayah kerja puskesmas gunung sari Tahun 2018sebanyak 16 responden (69,6%) sedangkan posisikerja ergonomis mengalami keluhan sebanyak 6responden (25,0%),Responden dengan Posisi Kerjatidak Ergonomis mengalami keluhan sebanyakResponden (30,4%) sedangkan posisi ergonomis.

Tabel 3.Bivariat Lama Kerja

Responden dengan Lama Kerja > 8 jam perharimengalami nyeri punggung bawah di bantaransungai meninting sebanyak 16 responden (61,5%)sedangkan ≤8 jam perhari mengalami sebanyak 6responden (28,6%).

Responden dengan Jam Kerja ≤ 8 jam perharimengalami keluhan nyeri punggung bawahsebanyak 10 responden (38,5%) sedangkan ≤8perhari mengalami sebanyak 15 responden(71,4%).

Page 3: 28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 POSISI DAN ...untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/6.-POSISI...diselingi dengan berdiri sebentar, sangat berpeluang untuk terjadinya

30|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/

Tabel 3.Bivariat Umur

Responden dengan Umur > 40 Tahunmengalami keluhan nyeri punggung bawah dibantaran sungai meninting sebanyak 16 responden(72,7%) sedangkan umur ≤ 40 tahun mengalamisebanyak 6 responden (24.0%)

Responden dengan Umur yang ≤ 40mengalami keluhan nyeri punggung bawahsebanyak 6 responden (27,3%) sedangkan umuryang lebih ≥ 40 tahun sebanyak 19 (76,0%).

PENUTUP

a. Simpulan

Ada hubungan yang bermakna antara posisikerja dengan keluhan nyeri punggung bawahdengan Uji kooefisien Kontingensi diperolehnilai P= 0,002 OR = 4,847

b. Saran

Diharapkan kepada Pimpinan PuskesmasGunungsari untuk mengatur jam kerja yangnormal 8 jam perhari kalau melebihi 8 jamperhari karena sangat berisiko terjadinyaNyeri Punggung Bawah. Yang akhirnyamenurunkan produktivitas pekerja. Diharapkan pekerja di saat melakukan pekerjandiusahakan istirahat 30-45 menit dengan caraberdiri,agar tidak beresiko menimbulkannyeri punggung bagi pekerja itu sendri.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2005. Sikap Manusia “Teori DanPengukuran” Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budiono S. Bunga Rampai Hiperkes dankeselamatan kerja semarang ;Universitas diponegoro;2003.

Dewi. Faktor-faktor yang berhubungan dengankecelakaan ringan di PT aqua Goldenmissipi Bekasi Tahun 2014( skripsi )2014

Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untukParamedis, Jakarta:Gramedia 2006.

Tarwaka, 201. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja :Manajemen dan Implementasi K3 diTempat Kerja. Surakarta : Harapan press.

Suma’mur, 2014. Higiene Perusahaan danKesehatan Kerja (Hiperkes). Bandung :Sagung Seto.

Notoatmodjo S, Iimu perilaku kesehatan . jakarta;PT rineka Cipta 2014

Pratama, E. 2015. Hubungan Antara PerilakuPekerja Dengan Kecelakaan Kerja BagianProduksi PT. Linggar Jati Mahardiks MuliaPacitan (skripsi).

Harrington, J .M.,dan Gill, F .S.. Buku SakuKesehatan Kerja. EGC, Jakarta 2003.

Indah, R. 2014. Pengaruh Posisi Duduk TerhadapKejadian Nyeri Punggung Bawah padaPengemudi. (Skripsi) UniversitasPembangunan Nasional.

Malcolom, J. 200. Nyeri Punggung, Terjemahanoleh Lisa Budihardjo, Jakarta : DianRakyat.

Notoatmojo S. 2000. Metodologi PenelitianKesehatan : Rineka Cipta.

Soesanto Gatot Soesanto Ergonomi dan Faal Kerja.Materi Kuliah K3 Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Nusa TenggaraBarat.Mataram. 2007

Suma’mur. 2009. PK. Keselamatan Kerja danPencegahan Kecelakaan. CV. HajiMasagung. Jakarta.

Suma’mur P.K, 2009. Higiene Perusahaan danKesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:Sagung Seto.

Sunarto. 2011. Penyakit Nyeri Punggung AkibatKerja. Surabaya.

Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,Kesehatan Kerjadan Produktivitas. UNIBAPress. Surakarta.

Tjokorda G.B. 2009. Mahadewa dan Sri Maliawan; Diagnosis dan Tata Laksana KegawatDaruratan Tulang Belakang, Jakarta : CVSagung Seto.

Santoso, G. 2004. Manajemen Kesehatan danKeselamatan Kerja Jakarta : Prestasi danPustaka.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi PenelitianKesehatan Jakarta: Rineka Cipta.

Kholid. 2012. Promosi Kesehatan : DenganPendekatan Teori Perilaku, MediaDanaplikasinya Untuk Mahasiswa danPraktisi Kesehatan. Jakarta : Rajawali Press