bab 1 hipertensi deni.docx

3
BAB I PENDAHULUAN Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi menimpa manusia di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi dalam masyarakat Indonesia cukup tinggi meskipun tidak setinggi di negara-negara yang sudah maju yaitu sekitar 10%. 1 Karena morbiditas dan mortalitas yang terkait dan biaya untuk masyarakat, hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang penting 1 . Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal jantung congestive, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut “silent killer” karena sifatnya asimptomatik dan setelah beberapa tahun menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya 2 . Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat 3 . Sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat mengalami hipertensi. Perbaikan substansial telah dibuat dengan meningkatkan kesadaran akan pengobatan hipertensi. Namun, sekitar 30% orang dewasa yang masih tidak menyadari hipertensi yang mereka alami; hingga 40% dari penderita hipertensi tidak menerima pengobatan, dan, dari mereka yang dirawat, hingga 67% tidak memiliki tekanan darah (BP) yang dikendalikan menjadi kurang dari 140/90 mm Hg 1 . Hal yang paling penting dimodifikasi pada hipertensi adalah faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, stroke,

Transcript of bab 1 hipertensi deni.docx

BAB IPENDAHULUAN

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi menimpa manusia di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi dalam masyarakat Indonesia cukup tinggi meskipun tidak setinggi di negara-negara yang sudah maju yaitu sekitar 10%.1 Karena morbiditas dan mortalitas yang terkait dan biaya untuk masyarakat, hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang penting1. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal jantung congestive, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut silent killer karena sifatnya asimptomatik dan setelah beberapa tahun menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya2.Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat3. Sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat mengalami hipertensi. Perbaikan substansial telah dibuat dengan meningkatkan kesadaran akan pengobatan hipertensi. Namun, sekitar 30% orang dewasa yang masih tidak menyadari hipertensi yang mereka alami; hingga 40% dari penderita hipertensi tidak menerima pengobatan, dan, dari mereka yang dirawat, hingga 67% tidak memiliki tekanan darah (BP) yang dikendalikan menjadi kurang dari 140/90 mm Hg1.Hal yang paling penting dimodifikasi pada hipertensi adalah faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit ginjal stadium akhir, dan penyakit pembuluh darah perifer. Oleh karena itu, tenaga medis tidak hanya harus mengidentifikasi dan mengobati pasien dengan hipertensi tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat dan strategi pencegahan untuk menurunkan prevalensi hipertensi pada populasi umum1.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Pada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan peningkatan 60% risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler4.Berdasarkan American Heart Association (AHA, 2001), terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989 sampai tahun 1999. Secara keseluruhan kematian akibat hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%1. Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia4. Meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yg belum mendapat pengobatan dan walaupun sudah mendapat pengobatan belum mencapai target serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi hipertensi yg dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas menjadi hipertensi sebagai masalah dalam kesehatan masyarakat5.