Hipertensi Bab I-Vi

60
1 MINI PROJECT Tanggal : 1 September 2015 Kode Kegiatan : F7 Uraian Kegiatan : Survey dan Penyuluhan Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat di Balai Pengobatan Puskesmas Tegalampel, Bondowoso BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita orang di seluruh dunia, menurut data dari WHO setiap tahun tekanan darah tinggi menyumbang kepada kematian hampir

description

hipertensi

Transcript of Hipertensi Bab I-Vi

Page 1: Hipertensi Bab I-Vi

1

MINI PROJECT

Tanggal : 1 September 2015

Kode Kegiatan : F7

Uraian Kegiatan : Survey dan Penyuluhan Faktor-Faktor Yang

Menyebabkan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang

Berobat di Balai Pengobatan Puskesmas Tegalampel,

Bondowoso

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak

diderita orang di seluruh dunia, menurut data dari WHO setiap tahun

tekanan darah tinggi menyumbang kepada kematian hampir 9,4 juta

orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan kedua

penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Hipertensi juga meningkatkan risiko gagal ginjal, kebutaan, dan

beberapa kondisi lain. Penderita hipertensi pada umumnya belum

menyadari gejala dari penyakit ini dikarenakan gejala yang muncul

merupakan gejala yang umum dan dapat terjadi pada orang yang tidak

Page 2: Hipertensi Bab I-Vi

2

mengalami hipertesi, gejala tersebut seperti pusing, kesemutan, nyeri

pada daerah leher, dan gampang mengalami kelelahan. Hipertensi juga

kerap terjadi bersamaan dengan faktor-faktor risiko lain seperti

obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko

kesehatan, dengan adanya gejala tersebut maka penting untuk

dilakukan kontrol terhadap tekanan darah secara teratur terutama bagi

orang yang sering mengalami gejala-gejala tersebut maupun yang

memiliki sejarah keluarga dengan tekanan darah tinggi, ini

dikarenakan hipertensi merupakan penyakit yang dapat diturunkan

berdasarkan keturunan dan resiko bagi keturunan hipertensi dapat

berlipat dibandingkan dengan orang tuanya

Proyek mini tentang hipertensi yang dilakukan di puskesmas

kecamatan Tegalampel yaitu meneliti tentang faktor-faktor penyebab

hipertensi dikarenakan banyak pasien yang berobat di puskesmas

Tegalampel memiliki tekanan darah yang tinggi, kemudian dilakukan

penyuluhan tentang faktor yang menyebabkan hipertensi dan

bagaimana langkah langkah yang dapat dilakukan agar dapat

mengurangi kejadian hipertensi.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat

memperoleh informasi tentang faktor apa saja yang menjadi penyebab

hipertensi terutama bagi pasien yang berobat di puskesmas Tegalampel

dan apa langkah tepat yang dapat dilakukan dalam menangani

permasalahan hipertensi. Manfaat lain yang dapat diperoleh yaitu dapat

Page 3: Hipertensi Bab I-Vi

3

mengedukasi masyarakat tentang faktor-faktor penyebab dan bahaya

dari penyakit hipertensi sehingga penting manjaga kesehatan agar

terhindar dari penyakit hipertensi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi

rumusan masalah:

1. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan hipertensi pada pasien

yang berobat di puskesmas Tegalampel.

2. Apa faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya

hipertensi pada pasien yang berobat di puskesmas Tegalampel.

3. Apa saja langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian

hipertensi terutama pada pasien yang berobat di puskesmas

Tegalampel.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka selanjutnya

batasan permasalahan yang diberikan terhadap penelitian ini

1. Lokasi penelitian adalah pada kabupaten Bondowoso khususnya

pada lingkup pelayanan puskesmas Tegalampel.

2. Faktor-faktor yang ditinjau antara lain faktor-faktor yang dapat

menyebabkan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di

puskesmas Tegalampel.

1.4. Tujuan Penelitian

Page 4: Hipertensi Bab I-Vi

4

Tujuan penelitian ini adalah

1. Mengidentifikasi faktor penyebab hipertensi pada pasien yang

berobat di puskesmas Tegalampel.

2. Mendeskripsikan faktor dominan yang menjadi penyebab

hipertensi bagi pasien yang berobat di puskesmas Tegalampel.

3. Mengedukasi masyarakat tentang faktor-faktor yang dapat

menyebabkan hipertensi dan pentingnya menjaga kesehatan agar

dapat terhindar dari kemungkinan hipertensi.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat

dalam dunia kedokteran khususnya sebagai edukasi bagi

masyarakat tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan

hipertensi dan pentingnya menjaga kesehatan agar dapat terhindar

dari kemungkinan hipertensi

2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penelitian-

penelitian selanjutnya yang akan membahas tentang faktor-faktor

penyebab hipertensi.

BAB II

Page 5: Hipertensi Bab I-Vi

5

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian

2.1.1. Hipertensi

Penyakit hipertensi atau yang sering disebut dengan darah tinggi

adalah penyakit yang banyak dialami oleh sebagian orang terutama pada

orang-orang yang lansia atau lanjut usia, ketika dilakukan pemeriksaan

tekanan darah diperoleh angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung

berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan

ketika jantuk berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120 / 80

mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika terjadi

tekanan darah tinggi umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan

diastolik. Hipertensi umumnya terjadi ketika tekanan darah mencapai

140/90 mmHg atau lebih jika tekanan darah anda melebihi batas normal

berarti anda mengalami penyakit darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan adanya

peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri yakni

tekanan diastolik diatas 95 mmHg, sedangkan tekanan darah yang normal

umumnya tekanan sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak

melebih 90 mmHg.

2.1.2.Faktor-faktor penyebab hipertensi

Page 6: Hipertensi Bab I-Vi

6

Untuk mengetahui faktor penyebab hipertensi, dapat dilakukan

pengelompokan hipertensi berdasarkan 2 jenis yaitu :

a. Hipertensi primer (esensial)

Hipertensi primer merupakan jenis hipertensi yang belum dapat diketahi

dengan pasti penyebabnya, hipertensi primer cenderung terjadi pada

kebanyakan orang dewasa tidak terdapat identifikasi jelas penyebab dari

tekanan darah tinggi ini. Tipe tekanan darah tinggi ini, disebut hipertensi

“essential” atau hipertensi primer, cenderung berkembang secara bertahap

selama bertahun-tahun.

b. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang muncul disebabkan karena

adanya efek lanjutan dari penyakit lain, beberapa orang mengalami

hipertensi karena kondisi/gangguan yang merupakan penyebab utama

(underlying conditon). Tipe tekanan darah tinggi ini disebut tekanan darah

tinggi sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan

darah lebih tinggi dari pada hipertensi primer.

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit

hipertensi antara lain:

Page 7: Hipertensi Bab I-Vi

7

Faktor genetik atau keturunan

Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari

timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah

satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan darah tinggi,

maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut

lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.

Usia

Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin

bertambahnya usia maka tekanan darah pun akan semakin meningkat.

Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat dikendalikan

dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan

melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah.

Garam

Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan

tekanan darah secara cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya

memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi ringan dan

mereka yang berusia diataas 45 tahun.

Kolesterol

Page 8: Hipertensi Bab I-Vi

8

Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada

dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi dengan

kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan mengakibatkan

tekanan darah pun meningkat.

Obesitas/kegemukan

Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan

merupakan peluang besar terserang penyakit hipertensi.

Stress

Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan

pikirang seserang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat

mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat.

Rokok

Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang

terdapat pada rokok juga memberikan peluang besar seseorang

menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam

perokok aktif.

Kafein

Page 9: Hipertensi Bab I-Vi

9

Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan

teh jika dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan

mengakibatkan hipertensi.

Minuman beralkohol

Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari ragi,

ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kurang olahraga

Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan

pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga

meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga teratur

sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Walaupun tekanan darah tinggi paling umum terjadi pada orang

dewasa, anak-anak juga memiliki risiko memiliki tekanan darah tinggi.

Untuk beberapa anak, tekanan darah tinggi disebabkkan oleh masalah

pada jantung dan hati. Tetapi bagi sebagian anak-anak, kebiasaan gaya

hidup hidup yang buruk (seperti diet yang tidak sehat dan kurangnya

olahraga) berkontibusi terhadap tekanan darah tinggi.

2.2. Komplikasi terhadap penderita hipertensi

Page 10: Hipertensi Bab I-Vi

10

Apabila seorang penderita mengalami hipertensi secara berkelanjutan

dan tidak segera melakukan penanganan dapat terjadi komplikasi serius

diantaranya:

Kerusakan otak

Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh

darah otak (stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak

sedangkan bagian lain otak tidak teraliri cukup sehingga bagian otak

menjadi rusak.

Kerusakan jantung

Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri

sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung

kiri disebabkan jantung bekerja keras untuk memompa darah.

Kerusakan ginjal

Tingginya tekanan darah akan membuat pembuluh darah dalam ginjal

tertekan. Akhirnya, pembuluh darah menjadi rusak dan menyebabkan

fungsi ginjal menurun hingga mengalami kegagalan ginjal.

Kerusakan mata

Page 11: Hipertensi Bab I-Vi

11

Tekanan darah yang tinggi menyebabkan tertekannya pembuluh darah

dan syaraf pada mata sehingga penglihatan terganggu.

2.3. Pencegahan hipertensi

Dengan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan karena hipertensi

maka penting untuk melakukan pencegahan sebelum penyakit ini

mengalamu komplikasi, pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat

terhindar ataupun mengurangi dampak dari hipertensi sebagai berikut. 

Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat (Sayur dan buah).

Mengurangi konsumsi garam, dan makanan yang berlemak tinggi.

Makanan yang banyak mengandung garam dapat meningkatkan

tekanan darah, sedangkan sering mengkonsumsi makanan berlemak

dapat mengakibatkan kolesterol, kolesterol yang identik dengan

penimbunan lemak pada pembuluh darah menyebabkan menyempitnya

dinding pembuluh darah dan menyebabkan kerja jantung untuk

memompa darah menjadi meningkat.

Mengurangi konsumsi minuman beralkohol maupun jenis minuman

penambah energi

Minuman beralkohol maupun jenis minuman penambah energy

merupakan minuman yang dapat merusak fungsi saraf pusat maupun

tepi. Apabila saraf simpatis terganggu, maka pengaturan tekanan darah

Page 12: Hipertensi Bab I-Vi

12

akan mengalami gangguan pula. Pada seorang yang sering minum

minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah

dan cenderung meningkat tinggi.

Mengurangi konsumsi rokok yang berlebihan

Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang

terdapat pada rokok memberikan peluang besar seseorang menderita

hipertensi terutama pada mereka yang termasuk dalam perokok aktif.

Mengurangi berat badan, istirahat yang cukup, dan olahraga yang

teratur.

Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan

pasokan darah maupun oksigen menjadi tersendat sehingga

meningkatkan tekanan darah, Kelebihan berat badan

menyebabkan kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh

meningkat sehingga dapat menyebabkan hipertensi.

Lakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.

Melakukan pengecekan tekanan darah merupakan salah satu langkah

yang baik untuk dilakukan, terutama bagi mereka yang berasal dari

garis keturunan yang menderita hipertensi, dengan melakukan

pengecekan secara teratur maka kita akan lebih tanggap terhadap

Page 13: Hipertensi Bab I-Vi

13

perubahan tekanan darah sehingga dapat mengantisipasi agar tidak

mengalami hipertensi.

Mengkonsumsi obat penurun tekanan darah

Mengkonsumsi obat penurun tekanan darah merupakan salah satu

langkah yang dapat dilakukan terutama bagi penderita tekanan darah

tinggi, dengan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, tekanan

darah diatur sehingga berada pada tekanan normal, penggunaan obat

penurun tekanan darah biasanya bersifat jangka panjang dan

berkelanjutan sehingga penting untunk mengkonsumsi obat penurun

tekanan darah sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.

2.4. Penatalaksanaan hipertensi

Join National Committee pada tahun 2013 telah mengeluarkan

guideline terbaru tentang penatalaksanaan hipertensi, ini dilakukan karena

hipertensi dianggap sebagai sauatu penyakit yang perlu mendapatkan

terapi jangka panjang dengan banyak komplikasi yang beresiko tinggi

seperti stroke, gagal ginjal hingga kematian. Secara umum JNC

mengeluarkan 9 guideline terkait targettekanan darah dan golongan obat

hipertensi yang direkomendasikan:

Rekomendasi 1

Terkait dengan target tekanan darah pada populasi umum usia 60 tahun

atau lebih, yaitu tekanan darah sistolik kurang dari 150mmHg, serta

tekanan darah diastolic kurang dari 90mmHg

Page 14: Hipertensi Bab I-Vi

14

Rekomendasi 2

Terkait populasi umum yang lebih muda dari 60 tahun, yaitu terapi

farmakologi untuk menurunkan tekanan darah diastolic kurang dari

90mmHg

Rekomendasi 3

Yaitu pada populasi umum yang lebih muda dari 60 tahun, yaitu terapi

farmakologi untuk menurunkan tekanan darah sistolik kurang dari

140mmHg

Rekomendasi 4

Yaitu populasi penderita tekanan darah tinggi dengan Chronic Kidney

Disease (CKD). Populasi usia 18 tahun atau lebih dengan CKD perlu

diinisiasi terapi hipertensi untuk mendapatkan target tekanan darah

sistolik kurang dari 140mmHg, serta tekanan darah diastolic kurang

dari 90mmHg

Rekomendasi 5

Yaitu populasi pasien usia 18 tahun atau lebih dengan diabetesinisiasi

terapi dimulai untuk menurunkan tekanan darah sistolik kurang dari

140mmHg, serta tekanan darah diastolic kurang dari 90mmHg

Rekomendasi 6

Yaitu pada populasi umum non kulit hitam (negro) termasuk pasien

dengan diabetes, terapi antihipertensi inisial sebaiknya menyertakan

diuretic thiasid, calcium channel blocker, angiotensin converting

enzyme inhibitor(ACEI), atau anghiotensin reseptor blocker(ARB).

Page 15: Hipertensi Bab I-Vi

15

Rekomendasi 7

Yaitu pada populasi kulit hitam termasuk mereka dengan diabetes

terapi inisial diabetes sebaiknya mengunakan diuretic type thiazide

(CCB), pada kondisi ini ARB dan ACEI tidak direkomendasikan

Rekomendasi 8

Yaitu populasi berusia 18 atau lebuh dengan CKD dan hipertensi ARB

dan ACEI sebaiknya digunakan untuk meningkatkan outcome pada

ginjal

Rekomendasi 9

Mengarahkan untuk melakukan penyesuaian apabila terapi inisial yang

dilakukan belum memperoleh target tekanan darah yang diharapkan.

Jangka waktu yang digunakan untuk memenuhi target awal adalah satu

bulan, jika belum tercapai dapat dilakukan peningkatan dosis obat

pertama atau menambahkan dosis obat lain sebagai kombinasi.

Page 16: Hipertensi Bab I-Vi

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dan

survei, metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial,

ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Nazir,

2011). Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30

responden yang terdiri dari pasien yang datang dan berobat puskesmas

Tegalampel. Dalam penelitian ini informasi yang diperoleh dengan

melakukan observasi dan menggunakan kuesioner, data yang dikumpulkan

berasal dari pasien yang berobat di puskesmas tegalampel yang dipilih

secara acak.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah di

puskesmas Tegalampel, Bondowoso. Lokasi penelitian dipilih karena

tingginya angka hipertensi dari masyarakat yang datang untuk berobat ke

puskesmas Tegalampel saat menjalankan program internship.

Page 17: Hipertensi Bab I-Vi

17

3.3. Populasi Dan Sampel

3.3.1.Populasi

Populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat kita

gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper and Emory,

1995). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang berobat di

puskesmas tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur

3.3.2.Sampel

Sampling adalah salah satu cara pengumpulan data yang

sifatnya tidak secara menyeluruh, metode pengambilan sampel

pada penelitian ini menggunakan pengambilan sampel dari anggota

populasi secara proporsional. Sampel yang dipilih dalam penelitian

ini adalah pasien yang datang untuk berobat di puskesmas

Tegalampel. Metode yang dilakukan dalam pengambilan sampel

adalah melakukan pengukuran tekanan darah dari pasien yang

berobat di puskesmas tegalampel, pasien kemudian diminta untuk

mengisi kuesioner penelitian tentang faktor-faktor penyebab

hipertensi

3.4. Sumber Data

Penelitian dilakukan pada pada pasien yang berobat di puskesmas

Tegalampel. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan melakukan

observasi dan memberikan kuesioner yang berisi tentang faktor

faktor penyebab hipertensi.

Page 18: Hipertensi Bab I-Vi

18

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan

pengukuran tekanan darah secara langsung terhadap pasien yang

berobat di puskesmas tegalampel, kabupaten Bondowoso

b. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

responden dengan panduan kuesioner. Pasien yang telah

dilakukan pengukuran tekanan darah kemudian diminta untuk

mengisi kuesioner tentang faktor-faktor penyebab hipertensi

sehingga dapat diperoleh data tentang faktor yang dominan

menyebabkan kemungkinan hipertensi terhadap pasien.

3.6. Diagnosis Komunitas

Diagnosis komunitas diperoleh dari hasil pengumpulan data yaitu:

- Pasien yang berobat di puskesmas tegalampel memiliki tekanan

darah rata-rata yang cukup tinggi

- Pasien yang berobat di puskesmas tegalampel memiliki tekanan

darah rata-rata yang normal.

Page 19: Hipertensi Bab I-Vi

19

3.7. Intervensi Komunitas

Intervensi komunitas dilakukan dengan melakukan penyuluhan

tentang faktor-faktor penyebab hipertensi dan edukasi mengenai

langkah yang dapat dilakukan agar dapat memperkecil peluang

mengalami hipertensi terhadap pasien yang berobat di puskesmas

Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Penyuluhan dilakukan dengan mengundang pasien ke puskesmas

kemudian dilakukan penjelasan tentang faktor yang dapat

menyebabkan hipertensi, selain itu juga dijelaskan mengenai

langkah-langkah yang dapat dilakukan agar dapat terhindar maupun

mengurangi dampak dari serangan hipertensi.

Untuk mengetahui pemahaman tentang penyuluhan hipertensi

yang telah dilakukan, pada akir sesi penyuluhan dibuat sesi tanya

jawab dengan para pasien tentang materi faktor penyebab hipertensi

dan langkah pencegahan terhadap hipertensi

Page 20: Hipertensi Bab I-Vi

20

BAB IV

HASIL

4.1. Demografi penduduk kecamatan Tegalampel

Luas wilayah : 33.86349 km2 /3.386,3 Ha

Jumlah desa/ Kelurahan : 7 desa

Jumlah penduduk seluruhnya : 25.651

Laki-laki : 12.548

Perempuan : 13.073

4.2. Responden penelitian hipertensi kecamatan Tegalampel

Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang yang datang

berobat dan memiliki tekanan darah tinggi

Tabel 4.1. Responden penelitian faktor penyebab hipertensi

Usia Jumlah

31-45 Tahun 6

46-60 Tahun 15

Di atas 60 tahun 9

Total 30

Sebagian besar peserta merupakan penduduk usua dewasa dan usia

lanjut yang terdisi dari dari 15 orang berjenis kelamin pria dan 15

orang berjenis kelamin wanita

Page 21: Hipertensi Bab I-Vi

21

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Data frekuensi penyakit puskemas tegalampel tahun 2014

15 PENYAKIT TERBESAR PUSKESMAS TEGALAMPEL

TAHUN 2014

Infeksi Akut Pada Saluran Nafas Bagian Atas

Diare & Gastroenteritis

Gastritis & Duodenitis

Penyakit pada Sistem Otot & Jaringan Pengikat

Penyakit Darah Tinggi Primer

Demam yang Tidak Diketahui Penyebabnya

Demam Typhoid & Paratyphoid

Asma

Suspeck Typhoid

Karies Gigi

Goud

Apopik, Eksim, Dermatitis

Nyeri Kepala

Common Cold

Gingivitis & Penyakit Periodental

Grafik 4.1. Distribusi Frekuensi penyakit dari pasien yang berobat di

Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso 2014

Data ini menunjukan 15 penyakit dengan frekuensi kejadian paling

tinggi dari pasien yang berobat di puskesmas tegalampelpada tahun 2014,

dari 15 penyakit dengan frekuensi kejadian paling tinggi hipertensi berada

pada urutan nomor 5 dengan frekuensi sebesar 7.34% yakni sebanyak

1325 kasus. Ini menunjukan cukup tingginya kasus penderita hipertensi

dari pasien yang berobat di puskesmas tegalampel sehingga diperlukan

perhatian khusus agar dapat mengurangi angka kejadian hipertensi.

Page 22: Hipertensi Bab I-Vi

22

4.3.2. Data frekuensi kejadian hipertensi puskemas tegalampel

tahun 2015

Januari

februari

maret

april

mei

juni

0 50 100 150 200 250

Kejadian Hipertensi tahun 2015

Grafik 4.2. Distribusi Frekuensi kejadian hipertensi pasien yang berobat di

Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso 2015

Dari grafik terlihat bahwa frekuensi kejadian hipertensi di puskesmas

tegalampel dari bulan Januari 2015 – Juni 2015 relatif konstan dan

memiliki kecenderungan meningkat dari bulan Januari sampai Juni 2015

total kejadian yang tercatat dari pasien yang berobat ke puskesmas

tegalampel adalah sejumlah 790 kejadian dengan frakuensi paling tinggi

terjadi pada bulan Juni 2015 yaitu sebanyak 220 kejadian. Dari data ini

kemudian dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang

dominan menjadi penyebab hipertensi pada pasien sehingga dapat

dilakukan langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan hipertensi

4.3.3. Hasil pengukuran faktor penyebab hipertensi

Page 23: Hipertensi Bab I-Vi

23

Pengukuran dilakukan secara acak pada 30 responden yang berobat ke

puskesmas tegalampel, metode pengukuran yang dilakukan adalah dengan

menggunakan kuesioner, dari hasil kuesioner yang diberikan diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.1. Frekuensi faktor penyebab hipertensi

Faktor penyebab kejadian Hipertensi Frekuensi

Persentase

Berasal dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi 22 73%

Memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan asin 21 70%

Memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan berlemak 25 83%

Memiliki kebiasaan merokok 9 30%

Memiliki keluarga atau kenalan yang merokok 16 53%

Kurang melakukan aktivitas fisik maupun Olahraga 9 30%

Sumber : Kuesioner penelitian

Kriteria penilaian pengaruh faktor penyebab hipertensi

>20% : Sangat rendah

21% - 40% : Rendah

41% - 60% : Sedang

61% - 80% : Tinggi

< 80% : Sangat tinggi

Page 24: Hipertensi Bab I-Vi

24

22%

21%25%

9%

15% 9%

Frekuensi faktor penyebab hipertensi

Berasal dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi

Memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan asin

Memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan berlemak

Memiliki kebiasaan merokok

Memiliki keluarga atau kenalan yang merokok

Kurang melakukan aktivitas fisik maupun Olahraga

Grafik 4.3. Persentase faktor penyebab hipertensi pasien yang berobat di

puskesmas Tegalampel

Dari data hasil pengukuran faktor penyebab hipertensi dari pasien yang

berobat di puskesmas tegalampel dapat dikelompokan sebagai berikut:

a. Faktor penyebab hipertensi dengan kategori tinggi

Faktor yang paling dominan menyebabkan hipertensi adalah

kebiasaan memakan makanan yang berlemak, dari 30 responden yang

dijadikan sampel 25 diantaranya sering mengkonsumsi makanan yang

berlemak seperti jeroan, kikil dan gorengan, faktor sering mengkonsumsi

makanan berlemak termasuk dalam kategori tinggi berpengaruh terhadap

terjadinya hipertensi bagi pasien. Berikutnya faktor keturunan yang berada

pada posisi kedua dengan angka persentase yang masuk dalam kategori

Page 25: Hipertensi Bab I-Vi

25

tinggi, satu faktor lain yang masuk dalam kategori tinggi penyebab

hipertensi adalah sering mengkonsumsi makanan asin dengan frekuensi

lebih dari 3 kali dalam satu minggu.

b. Faktor penyebab hipertensi kategori sedang

Faktor yang termasuk dalam kategori sedang dalam penelitian ini

adalah pasien yang memiliki kebiasaan merokok berjumlah 9 orang,

memiliki keluarga atau sahabat yang memiliki kebiasaan merokok

sehingga sering terpapar asap rokok berjumlah 16 orang dan dan mereka

yang kurang melakukan aktivitas fisik termasuk olahraga berjumlah 16

orang.

Faktor keturunan

Faktor Faktor keturunan dalam penelitian ini termasuk dalam

kategori penyebab hipertensi yang tergolong tinggi, dari 30

responden 22 diantaranya diketahui berasal dari keluarga

yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

73%

27%

Faktor keturunan

hipertensi tidak

Grafik 4.4. Persentase faktor keturunan sebagai penyebab hipertensi

Page 26: Hipertensi Bab I-Vi

26

Sehingga bagi pasien yang memiliki riwayat keturunan

tekanan darah tinggi perlu waspada dan melakukan langkah-

langkah pencegahan sehingga dapat mengurangi resiko

terkena hipertensi

Sering mengkonsumsi makanan asin

Dalam penelitian ini frakuensi masyarakat dalam

mengkonsumsi makanan asin yang tergolong tinggi adalah

lebih dari 3 kali dalam seminggu. Dari 30 responden yang

diteliti 21 diantaranya sering malakukan hal tersebut sehingga

dapat meningkatkan resiko terserang hipertensi

70%

30%

Sering mengkonsumsi makanan asin

hipertensi tidak

Grafik 4.5. Persentase faktor sering mengkonsumsi makanan asin sebagai

penyebab hipertensi

Bagi kebanyakan orang di Indonesia mengkonsumsi

makanan asin sehari hari merupakan kebiasaan yang sulit

untuk dihindari, berbagai jenis makanan asin mulai dari

ikan asin, telur asin maupu jajanan yang banyak

mengandung garam sangat digemari dan sering dikonsumsi

Page 27: Hipertensi Bab I-Vi

27

ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terserang

hipertensi sehingga penting untuk mulai mengurangi

frekuensi mengkonsumsi makanan yang memiliki

kandungan garam tinggi agar dapat terhindar dari hipertensi

Sering mengkonsumsi makanan berlemak

Makanan berlemak dikonsumsi hamper oleh semua orang di

dunia termasuk di Indonesia, dalam penelitian yang

dilakukan di puskesmas tegalampel, faktor mengkonsumsi

makanan berlemak sebagai penyebab hipertensi menempati

urutan pertama dengan frekuesnsi yang tergolong tinggi dari

30 responden yang diteliti, 25 diantaranya sering

mengkonsumsi makanan yang berlemak.

75%

25%

Sering mengkonsumsi makanan berlemak

hipertensi tidak

Grafik 4.6. Persentase faktor sering mengkonsumsi makanan berlemak

sebagai penyebab hipertensi

Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat

berbahaya bagi kesehatan tubuh, konsumsi yang berlebihan

menyebabkan kolesterol yang menumpuk di dinding

Page 28: Hipertensi Bab I-Vi

28

pembuluh darah sehingga membuat pembuluh darah

menjadi lebih sempit dan mempercepat kerja jantung

sehingga menyebabkan hipertensi, juka hal ini tetap

dilakukan maka tubuh lama kelamaan juga akan mulai

terserang penyakit lain seperti stroke, kerusakan jantung

dan kerusakan fungsi ginjal.

Kebiasaan merokok

Dlaam penelitian yang dilakukan kebiasaan merokok

tergolong dalam kategori sedang penyebab hipertensi bagi

pasien, kandungan senyawa dalam rokok salah satunya

berperan dalam mempercepat denyut jantung sehingga

meningkatkan tekanan darah dalam tubuh

30%

70%

Kebiasaan merokok

hipertensitidak

Grafik 4.7. Persentase faktor memiliki kebiasaan merokok sebagai

penyebab hipertensi

Kebiasaan merokok selain dapat menyebabkan hipertensi

juga dapat menyebabkan kanker, serangan jantung dan

gangguan organ tubuh lainnya sehingga sangat penting

Page 29: Hipertensi Bab I-Vi

29

untuk mengurangi frekuensi merokok ataupun berhenti

dalam mengkonsumsi rokok sehingga dapat terhindar dari

berbagai [enyakit tersebut.

Memiliki keluarga atau sahabat yang memiliki kebiasaan

merokok

Selain dari mereka yang memiliki kebiasaan merokok, orang

yang sering terpapar asap rokok secara tidak langsung

(perokok pasiv) juga memiliki peluang untuk terserang

hipertensi ataupun penyakit lainnya dalam penelitian yang

dilakukan 16 responden yang mengalami hipertensi

menyatakan sering terpapar asap rokok karena ada anggota

keluarga maupun sahabat yang merokok

53%47%

Memiliki keluarga/ sahabat dengan kebiasaan merokok

hipertensitidak

Grafik 4.8. Persentase memiliki keluarga atau sahabat yang memiliki

kebiasaan merokok sebagai penyebab hipertensi

Kebiasaan merokok ternyata tidak hanya buruk bagi diri

sendiri tetapi juga dapat berpengaruh buruk bagi orang dan

Page 30: Hipertensi Bab I-Vi

30

lingkungan sekitar sehingga kebiasaan ini harus dikurangi

ataupun dihentikan

Kurang melakukan aktivitas fisik

Tubuh yang kurang mengalami aktivitas fisik seperti olahraga

juga merupakan salah satu penyebab seseorang terkena

serangan hipertensi, dari data yang diperoleh 9 responden

yang mengalami hipertensi menyatakan kurang melakukan

aktivitas fisik seperti berolahraga

30%

70%

Kurang melakukan aktivitas fisik

hipertensitidak

Grafik 4.9. Persentase faktor kurang melakukan aktivitas fisik sebagai

penyebab hipertensi

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan seseorang

mengalami obesitas yang memperberat kerja jantung untuk

memompa darah ke seluruh tubuh sehingga dapat

menyebabkan terjadinya hipertensi.

Page 31: Hipertensi Bab I-Vi

31

4.3.4. Stres sebagai penyebab hipertensi

Dari survey yang dilakukan terhadap 30 responden

dilakukan juga penilaian faktor stress sebagai salah satu

penyebab hipertensi, sering mengalami stress menyebabkan

hormon adrenalin di dalam tubuh meningkat yang juga

meningkatkan tekanan darah. Kategori stress yang dialami

dikelompokan berdasarkan jenis kelamin dikarenakan

adanya perbedaan indikator nilai stress bagi laki-laki dan

perempuan, indikator tersebut sebagai berikut:

- Laki-laki : nilai stress > 12

- Perempuan : nilai stress > 14

50%

30%

20%

Hipertensi karena stress

tidakLaki-lakiPerempuan

Grafik 4.10. Persentase faktor stress sebagai penyebab hipertensi

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor stress termasuk

dalam kategori sedang penyebab hipertensi dari 30

responden yang mengalami hipertensi 15 diantaranya yang

terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan dinilai memiliki

tingkat stress yang signifikan dan dapat menyebabkan

peningkatan tekanan darah.

Page 32: Hipertensi Bab I-Vi

32

BAB V

PEMBAHASAN

Hipertensi merupakan penyakit yang diakibatkan meningkatnya tekanan

darah hingga mencapai angka dia atas 140/90 mmHg, hal ini dapat disebabkan

karena berbagai macam faktor diantaranya faktor keturunan, kebiasaan

mengkonsumsi makanan asin, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak,

keebiasaan merokok dan sering terpapar asap rokok, kebiasaan kurang melakukan

aktivitas fisik seperti olahraga maupun berbahgai kebiasaan lain seperti sering

mengkonsumsi minuman keras dan stress, hal ini tentunya memiliki dampak yang

kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas kecamatan Tegalampel,

Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terhadap 30 responden yang berobat di

puskesmas tegalampel dan memiliki tekanan darah cukup tinggi yakni di atas

140/90mmHg pada bulan Agustus 2015 diperoleh data mengenai faktor-faktor

yang dominan menyebabkan hipertensi. Diantara beberapa faktor yang diuji

diperoleh bahwa kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak menempati posisi

pertama dengan kategori resiko tinggi penyebab hipertensi yakni 75% responden

yang mengalami hipertensi menyatakan mengkonsumsi makanan yang berlemak

lebih dari 3 kali dalam seminggu, faktor lain yang menempati kategori tinggi yaitu

sering mengkonsumsi makanan asin, dari 30 responden penderita hipertensi 70%

responden menyatakan mengkonsumsi makanan asin seperti ikan asin, telur asin

maupun jajanan yang sifatnya asin lebih dari 3 kali dalam seminggu, faktor

Page 33: Hipertensi Bab I-Vi

33

berikut yang masuk dalam kategori resiko tinggi penyebab hipertensi adalah

faktor keturunan, dari responden yang diteliti 73% menyatakan berasal dari

keluarga yang memiliki riwayat menderita tekanan darah tinggi, ini menunjukan

bahwa faktor keturunan memiliki peranan yang tinggi dalam menyebabkan resiko

hipertensi.

Kebiasaan merokok, sering terpapar asap rokok, kurang berolahraga,

sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan stress termasuk dalam kategori

resiko sedang yang menyebabkan hipertensi, walaupun demikian faktor tersebut

tidak dapat disepelehkan karena memiliki pengaruh di atas 40% menyebabkan

resiko seseorang untuk terserang hipertensi, khusus untuk faktor stress dapat

dikelompokan menjadi dua yakni laki-laki dan perempuan dikarenakan nilai

indikator stress yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, dari nilai indikator

yang ada laki-laki memiliki nilai indikator stress yang lebih rendah dibandingkan

dengan perempuan, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden

yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan yang mengalami

hipertensi diperoleh data bahwa terdapat 9 laki laki dan 6 perempuan yang dinilai

mengalami stress berdasarkan indikator yang ada.

Dari hasil penelitian ini kemudian dilakukan penyuluhan pada tanggal 1

September 2015 di puskesmas Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur

mengenai faktor yang menyebabkan hipertensi dan apa saja upaya yang dilakukan

agar dapat terhindar dari serangan hipertensi. Penyuluhan yang dilakukan dengan

mengundang 25 peserta yang telah mengikuti survey yang dilakukan sebelumnya,

dari hasil penyuluhan kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab untuk mengetahui

Page 34: Hipertensi Bab I-Vi

34

pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan, hasilnya peserta cukup

memahami dan antusias untuk menjalanjan pola hidup yang baik agar dapat

terhindar dari kemungkinan mengalami hipertensi.

Page 35: Hipertensi Bab I-Vi

35

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Pasien yang berobat di puskesmas Tegalampel sebagian besar mengalamai

hipertensi, ini didukung oleh data pasien yang menunjukan frekuensi

pasien dengan hipertensi selalu berada pada tingkatan lima terbanyak dari

jenis penyakit lainnya

Faktor yang paling dominan menyebabkan hipertensi bagi pasien di

puskesmas Tegalampel adalah makanan berminyak dan makanan asin

sehingga penting untuk mengontrol jenis makanan yang akan dikonsumsi

agar terhindar dari kemungkinan hipertensi

Faktor keturunan juga memiliki pengaruh yang tinggi sebagai penyebab

hipertensi selain itu beberapa faktor lain yang berada dalam kategori

sedang tidak dapat disepelehkan sehingga perlu mendapat perhatian agar

dapat mengurangi kemungkinan kejadian hipertensi

Pasien yang berobat sudah lebih memahami tentang faktor penyebab

hipertensi dan langkah langkah yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga

tubuh tetap sehat dan dapat terhindar dari kemungkinan kejadian

hipertensi. Ini merupakan permulaan yang baik darhasil penyuluhan yang

telah dilakukan

6.2. Saran

Page 36: Hipertensi Bab I-Vi

36

Kegiatan survey dan penyuluhan tentang faktor penyebab hipertensi dan

hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kemungkinan kejadian hipertensi

merupakan kegiatan sederhana namun efektif dalam upaya promosi kesehatan.

Diharapkan selanjutnya dapat dilakukan survey dan penyuluhan sejenis di unit

puskesmas dan wilayah lain agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

menjaga pola hidup sehat sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami

kejadian hipertensi.

Penelitian-penelitian sejanjutnya mengenai hipertensi juga diharapkan

tetap dilakukan terutama dalam hal menindaklanjuti hasil dari penelitian ini

sehingga membawa dampak positif yang semakin luas bagi masyarakat.

LAMPIRAN

Page 37: Hipertensi Bab I-Vi

37

Page 38: Hipertensi Bab I-Vi

38

Page 39: Hipertensi Bab I-Vi

39

Page 40: Hipertensi Bab I-Vi

40

DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/

infodatin/infodatin-hipertensi.

https://www.deherba.com/tekanan-darah-tinggi-pencegahan-dan-

pengendalian.html

http://hariansehat.com/gejala-sakit-hipertensi/

http://idkf.bogor.net/yuesbi/eU.KU/edukasi.net/Biologi/

Hipertensi/materi2.html

http://gejalapenyakitmu.com/2013/04/gejala-dan-penyebab-

hipertensi-tekanan.html

http://ridwanaz.com/kesehatan/apakah-pengertian-hipertensi-

hipertensi-adalah/

http://www.sridianti.com/pengaruh-alkohol-pada-tekanan-

darah.html

Page 41: Hipertensi Bab I-Vi

41