BAB 1 Atopi

download BAB 1 Atopi

of 3

description

gigi

Transcript of BAB 1 Atopi

BAB I

PAGE 3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah alergi diartikan sebagai reaksi pejamu yang berubah bila terpajan dengan bahan yang sama untuk kedua kalinya atau lebih. Reaksi alergi dapat mempengaruhi hampir semua jaringan atau organ dalam tubuh, dengan manifestasi klinis tergantung pada organ target. Manifestasi umum dari alergi termasuk dermatitis atopik, asma, rhinitis alergik dan urtikaria. Alergi makanan dan dermatitis atopik umumnya terjadi pada anak usia dini (Paramita, 2011).Dermatitis atopik (DA) merupakan keradangan kulit, yang bersifat gatal, menahun, residif, dan dapat terjadi pada bayi, anak, dewasa, dan pada penderita sering didapatkan riwayat atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya (Hutomo, 2005). Menurut Yusri, dermatitis atopik dikenal juga dengan eksim atau dermatitis atopi. Paling sering dianggap sebagai jenis alergi kulit (dermatitis alergi) atau sensitivitas (Yusri, 2011).Prevalensi DA di Indonesia bervariasi. Pada tahun 2005 dari 10 rumah sakit besar di seluruh Indonesia didapatkan angka 36% dari seluruh kasus (Dinkes 2005). Data lainnya pada tahun 2010 di RS Wahidin Sudirohusodo Makasar menemukan angka 16,34% dari seluruh kunjungan penyakit kulit anak. Dari data rawat jalan di RS Wahidin Sudirohusodo Makasar selama tahun 2003-2007 tercatat 184 kasus baru DA, terbanyak pada kelompok umur 5-14 (30%), diikuti kelompok umur 1-4 (15%) dan 1-11 bulan (12%) (Brahmana, 2008).Sampai saat ini etiologi maupun mekanisme yang pasti dari dermatitis atopik belum semuanya diketahui. Dermatitis atopik mempunyai penyebab multi faktorial, beberapa faktor yang berpengaruh antara lain faktor genetik, emosi, trauma, keringat, sawar kulit dan imunologik (Nugraha, 2012). Meskipun dermatitis atopik dapat terjadi pada usia apapun, namun paling sering dermatitis atopik terjadi pada bayi dan anak kecil. Dalam beberapa kasus, mungkin bertahan sampai dewasa atau muncul di kemudian hari. Banyak anak dengan dermatitis atopik menjadi kronis ketika mereka semakin tua, meskipun kulit mereka mungkin tetap agak kering dan mudah teriritasi (Yusri, 2011).

Belakangan ini prevalensi terjadinya Dermatitis Atopik semakin meningkat di seluruh dunia dan menyebabkan masalah dikarenakan penyakit ini seringkali diderita sepanjang hidup karena sifatnya yang kronik residif (menahun dan gampang kambuh). Selain itu penanganan Dermatitis Atopik merupakan penanganan sepanjang hidup penderita, dan tidak hanya menyangkut kehidupannya sendiri namun juga keluarganya (Pamela, 2011).

Prinsip pengobatan dermatitis atopik terutama adalah edukasi, mengurangi gatal, dan menghindari kekambuhan. Edukasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengobatan dermatitis atopik, dengan memahami penyebab dan faktor pencetus maka pasien akan lebih mudah menerima penyakit yang dideritanya dan dapat mengenali sendiri faktor luar apa yang sekiranya menjadi pemicu. Edukasi juga mencakup cara merawat kulit yang benar dikarenakan kulit penderita dermatitis atopik cenderung kering maka perawatan juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Keberhasilan pengobatan dermatitis atopik membutuhkan pendekatan secara individual dan holistik (Pamela, 2011). Berdasarkan latar belakang di atas dan belum didapatkannya insidensi serta gambaran penderita Dermatitis atopik di RSUD Gambiran Kediri, maka peneliti ingin mengetahui profil penderita Dermatitis atopik di poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012?1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012. 2. Mengetahui waktu kunjungan terbanyak pada penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

3. Mengetahui distribusi jenis kelamin pada penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

4. Mengetahui distribusi usia pada penderita Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

5. Mengetahui distribusi usia berdasarkan pembagian Dermatitis atopik di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Gambiran Kediri periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Masyarakat

Memberikan informasi gambaran mengenai angka kejadian Dermatitis atopik.1.4.2 Klinis

Memberikan informasi terhadap pelayanan kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.1.4.3 Akademis

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya atau penelitian lebih lanjut.2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan terutama di bidang kulit dan kelamin.3. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam masyarakat, khususnya di bidang kedokteran.1