Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

15
I. ANALISA MASALAH KESEHATAN DAN PERILAKU A. ANALISA MASALAH KESEHATAN - Masalah kesehatan yg akan dipecahkan adalah perilaku membuang sampah sembarangan. - Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai perilaku membuang sampah sembarangan serta dampak yang ditimbulkan akibat sampah yang dibiarkan begitu saja di sekitar pemukiman. - Sifat masalah o Beratnya : Meningkatnya angka kesakitan penyakit akibat pembuangan sampah sembarangan seperti diare, tifoid, cacingan, maupun penyakit kulit pada semua umur o Luasnya : sebagian besar penduduk desa tanjung pasir memiliki perilaku membuang sampah sembarangan - Epidemiologi masalah Acuan mengenai timbulan sampah kota di Indonesia adalah SNI S-04-1993-03 yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (SNI). Dalam SNI, ditetapkan bahwa timbulan sampah di kota sedang adalah 0,7-0,8 kg/orang.hari, sedangkan di kota kecil sebesar 0,5-0,6 kg/orang.hari. Besaran timbulan sampah ini berada pada kisaran timbulan sampah antara negara berpenghasilan rendah (0,5 kg/orang.hari) dan menengah (0,9 kg/orang.hari) 1

Transcript of Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

Page 1: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

I. ANALISA MASALAH KESEHATAN DAN PERILAKU

A. ANALISA MASALAH KESEHATAN

- Masalah kesehatan yg akan dipecahkan adalah perilaku membuang sampah

sembarangan.

- Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai perilaku membuang sampah

sembarangan serta dampak yang ditimbulkan akibat sampah yang dibiarkan begitu

saja di sekitar pemukiman.

- Sifat masalah

o Beratnya : Meningkatnya angka kesakitan penyakit akibat pembuangan

sampah sembarangan seperti diare, tifoid, cacingan, maupun penyakit kulit

pada semua umur

o Luasnya : sebagian besar penduduk desa tanjung pasir memiliki perilaku

membuang sampah sembarangan

- Epidemiologi masalah

Acuan mengenai timbulan sampah kota di Indonesia adalah SNI S-04-1993-03 yang

ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (SNI). Dalam SNI, ditetapkan bahwa

timbulan sampah di kota sedang adalah 0,7-0,8 kg/orang.hari, sedangkan di kota

kecil sebesar 0,5-0,6 kg/orang.hari. Besaran timbulan sampah ini berada pada

kisaran timbulan sampah antara negara berpenghasilan rendah (0,5 kg/orang.hari)

dan menengah (0,9 kg/orang.hari)

Pola pengelolaan sampah kota dapat digambarkan secara hierarkis (Gambar 1).

Gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat hierarki kegiatan

pengelolaan sampah, semakin rendah biaya yang dibutuhkan. Tingkat hierarki

terendah dalam penanganan sampah kota konvensional adalah pembuangan akhir

(Gambar 1a). Pada hierarki ini, sampah dianggap tidak memiliki nilai dan harus

dibuang atau dimusnahkan. Sebagai konsekuensinya, dibutuhkan biaya investasi

dan operasional yang tinggi, termasuk biaya untuk mengatasi berbagai dampak

lingkungan yang terjadi. Penerapan pengelolaan sampah kota yang menekankan

semua bentuk buangan padat merupakan residu yang harus dibuang, tidak

1

Page 2: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

mendukung MDGs keenam, yaitu sustainabilitas lingkungan. Teknologi

pembuangan sampah yang dilaksanakan di kebanyakan kota di Indonesia masih

menyebabkan terjadinya emisi bau, metana, serta gas-gas lainnya ke atmosfir.

Selain itu, juga timbul pencemaran tanah dan air tanah akibat lindi yang terbentuk,

serta terjadinya perkembang-biakan vektor-vektor penyakit, seperti lalat dan tikus.

(a) Konvensional (b) Trend masa depan

Gambar 1. Hierarki pengelolaan sampah kota

(Rudden, 2006, dimodifikasi dalam Trihadiningrum, 2008).

2

Biaya tinggi

Pembuangan akhir

Energy recovery

Recycling

Reuse

Minimisasi

PencegahanPencegahan

Minimisasi

Reuse

Recycling

Energy recovery

Pembuangan akhir

Biaya rendah

Page 3: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

B. ANALISA MASALAH PERILAKU

1. Perilaku ideal

o Mengetahui pentingnya cara pembuangan sampah dan pengelolaannya

o Membuat tempat pembuangan sampah yang ideal.

o Perilaku membuang sampah di tempat yang ideal.

2. Perilaku sekarang

a. Perilaku membuang sampah di pinggir jalan atau di pekarangan rumah

b. Tempat pembuangan sampah ideal yang tidak tersedia.

c. Sampah dan limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku ideal

a. Perilaku membuang sampah pada tempatnya akan menurunkan angka

kesakitan

b. Dapat mencegah terjadinya tempat perkembangbiakan serangga sebagai

vektor penyakit.

c. Dengan adanya perilaku bersih akan terlindungi dari pencemaran udara

dan air bersih

d. Akan berdampak kepada keluarga dan tetangga apabila menjaga

kebersihan diri.

e. Pengetahuan masyarakat yang tinggi dapat menyadarkan masyarakat

akan pentingnya perilaku membuang sampah pada tempatnya dan

pentingnya perilaku pengelolaan sampah yang baik.

4. Analisa untung rugi :

Keuntungan :

Apabila Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berhasil dilakukan, maka

timbulan sampah dapat dikurangi hingga 68,3%. Kondisi ini sekaligus

3

Page 4: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

menciptakan sanitasi lingkungan yang lebih baik, sehubungan dengan

berkurangnya dampak negatif sampah terhadap kesehatan masyarakat dengan

berkurangnya timbulan sampah. Dengan demikian, Program 3R sekaligus

menunjang target MDGs ke 4-6 yang terkait dengan peningkatan kesehatan anak

dan ibu, serta anggota masyarakat lainnya.

Daur ulang sampah memberikan keuntungan-keuntungan sebagai

berikut, sebagaimana diuraikan dalam USEPA (2006):

a. menghemat penggunaan sumber daya alam

b. mengurangi emisi gas-gas pencemar udara dan polutan lain

c. menghemat penggunaan energi

d. menyediakan bahan baku untuk industri

e. menyediakan lapangan kerja

f. menstimulasi perkembangan teknologi ramah lingkungan

g. mengurangi kebutuhan akan lahan TPA dan insinerator

Kerugian :

Sampah kota yang bersifat beracun apabila dibuang bersama jenis

sampah lainnya dapat masuk ke dalam lingkungan tanah, air dan udara, yang

pada akhirnya menembus rantai makanan. Kontaminan beracun yang masuk

dalam rantai makanan pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan manusia,

termasuk ibu dan anak. Upaya untuk mengurangi efek tersebut adalah dengan

memisahkannya dari sampah kota, dan mengelolanya dengan benar. Upaya ini

turut menunjang tercapainya tujuan keempat hingga ketujuh MDGs, yaitu

berkurangnya tingkat kematian anak, meningkatnya kesehatan Ibu, pengendalian

penyakit, dan tercapainya sustainabilitas lingkungan.

4

Page 5: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

5. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku sekarang

a. Tingkat pengetahuan yang rendah

b. Ketidaktersediaan tempat pembuangan sampah

c. Kebiasaan di keluarga

d. Kurangnya informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

e. Kurangnya biaya untuk pembuatan tempat pembuangan sampah

6. Tahap-tahap adopsi perilaku

a. Kurangnya kesadaran diri terhadap perilaku membuang sampah

sembarangan.

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat

c. Tidak memiliki niat untuk melakukan perilaku membuang sampah pada

tempatnya.

d. Tidak adanya upaya untuk mengubah perilaku

e. Meneruskannya kepada masyarakat sekitar

7. Skala analisa perilaku

a. Potensi untuk bisa berdampak pada masalah

- Tidak memberikan dampak pada masalah

- Memberikan dampak pada masalah

- Memberikan dampak yang besar

b. Feasibility

- Tidak memberikan hasil yang tepat.

- Memberi hasil yang agak cepat, positif, yang dirasakan oleh orang-

orang yang melaksanakan perilaku yang disarankan.

- Memberi hasil yang segera, positif dan cukup besar yang dirasakan

oleh orang – orang yang melaksanakan perilaku yang disarankan.

5

Page 6: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

c. Approximation

- Sangat berbeda

- Agak serupa

- Sangat serupa dengan apa yang dilakukan saat ini

d. Complex

- Perlu banyak langkah dan latihan

- Agak gampang

- Sangat gampang dilaksanakan dan tidak perlu latihan

e. Cost

- Tinggi

- Sedang

- Rendah

8. Perilaku yang diharapkan

a. Mengetahui pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

b. Perilaku membuang sampah pada tempatnya

c. Membuat tempat pembuangan sampah yang ideal dan pengelolaannya.

9. Analisa sumber daya

a. Dari pemerintah

Penyediaan jasa pengambilan sampah yang rutin.

b. Dari Lembaga Swadaya Masyarakat

Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya perilaku membuang

sampah pada tempatnya

c. Dari Masyarakat

Bersama-sama membuat tempat pembuangan sampah.

10. Pokok-pokok strategi perubahan untuk mencapai perilaku yang diharapkan

6

Page 7: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

a. Penyuluhan mengenai perilaku membuang sampah pada tempatnya

b. Menggerakan masyarakat untuk mengelola sampah

II. MENETAPKAN SASARAN

A. SASARAN PRIMER

Masyarakat yang menjadi sasaran langsung yakni para warga Desa Tanjung Pasir

Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.

B. SASARAN SEKUNDER

Para Kader, ketua RT dan RW, tokoh masyarakat yang berperan dalam membantu

memberikan pendidikan serta contoh atau acuan perilaku kesehatan kepada warga

Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.

III. MENETAPKAN TUJUAN

A. TUJUAN UMUM

Terciptanya perilaku membuang sampah pada tempatnya dikalangan masyarakat serta

berperan serta dalam pembangunan kesehatan dan kebersihan lngkungan

B. TUJUAN KHUSUS

1. Memberikan penjelasan dengan pendekatan kepada masyarakat mengenai

pengelolaan sampah.

2. Mengubah perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.

IV. STRATEGI UMUM

1. ADVOCACY

a. Pendekatan kepada kepala puskesmas

b. Pendekatan kepada ketua RT dan ketua RW

c. Pendekatan kepada tokoh masyarakat

2. SOCIAL SUPPORT

7

Page 8: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

a. Adanya contoh positif dari petugas kesehatan

b. Tersedianya tempat pembuangan sampah

c. Mengembangkan kemitraan dengan sektor lain

3. EMPOWERMENT

a. Peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan

4. PENDEKATAN DALAM PEMBERDAYAAN

a. RDD ( Research Development Dissemination)

Mengkaji masalah dan perilaku yang berkaitan dengan masalah ketersediaan

pembuangan dan pengelolaan sampah.

b. Problem solving

Masyarakat dilibatkan dalam proses pemecahan masalah

c. Social interaction

Memberdayakan petugas kesehatan untuk mengintervensi masalah perilaku

membuang sampah yang tidak pada tempatnya.

Doni Noviartha (1102007092)

Erha Masja (1102007101)

Jedi Rijendra (1102006136)

Ratih Mary Farahdisa (1102007224)

Winda Rahmah Darman(1102007291)

8

Page 9: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

V. MENETAPKAN PESAN POKOK

1. PERILAKU YANG DIHARAPKAN : Kebiasaan perilaku BAB di jamban sehat

2. KEUNTUNGAN BAGI SASARAN : Kesehatan tubuh dan kebersihan

lingkungan

3. ALASANNYA : dapat terhindar dari berbagai macam penyakit

4. NADA PESAN : berupa selogan untuk mengajak masyarakat untuk BAB di

jamban

5. SUMBER INFORMASI : berasal dari Depkes

6. CONTOH PESAN POKOK

“ AYO membiasakan diri BAB di jamban sehat agar terhindar dari berbagai

macam penyakit dan untuk menjaga kebersihan lingkungan “

9

Page 10: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

VI. MENETAPKAN SALURAN KOMUNIKASI

10

JENIS APA SASARAN TUJUAN BERAPA BESAR / BANYAK

1. INTERPERSONAL a. Visit rumah b. Wawancara

Seluruh anggota keluarga Perilaku hidup bersih Keluarga

2. CETAKAN a. Pamflet b. Slide

Seluruh anggota keluarga Perilaku hidup bersih Keluarga

3. MEDIA MASSA - -

4. TRADISIONAL - -

Page 11: Bab 1-4 Penyuluhan Sampah-kelompok 1

VII. MENETAPKAN KEGIATAN OPERASIONAL

NO.JENIS

KEGIATANTEMPAT SASARAN TUJUAN WAKTU

YANG BERTANGGUNG

JAWABKET.

1.

Menghadap kepala

puskesmas

Puskesmas Tegal angus

Kepala puskesmas

Memperoleh dukungan

28 desember

2012Dr.Taufit -

2.Melakukan penyuluhan

Kampung Garapan

Keluarga di Kampung Garapan

Memberikan penyuluhan mengenai

perilaku BAB dijamban

31 Desember

2012Pak Slamet -

11