Kajian dampak dan manfaat penyuluhan di tingkat kelompok DIY

Copyright © 2016, CV.Agro Persada Lestari – BKPP DIY01

29/Feb2016


Latar Belakang

Rendahnya Produktifitas

Menyempitnya Lahan Produktif.

Menipisnya Permodalan.

Lambat Memperoleh Informasi.

Kendala internal yang di hadapi “Petani” Saat ini antara lain:

SavePetani !

29:02:2016 - Kajian dampak dan manfaat penyuluhan ditingkat kelompok


Latar Belakang

“ “Melalui penyuluhan, petani dan keluarganya dapat dikembangkan kemampuannya keswadayaannya dan kemandiriannya”

“Agar mereka mampu mengelola usahataninya dan mempunyai ‘daya saing’ yang tinggi”

“Penyuluhan dapat menjadi PROSES belajar bagi petani – nelayan sehingga tercipta kemampuan kerja sama yang ‘lebih efektif’ agar mereka mampu menerapkan inovasi.

Kondisi tersebut memerlukan upaya “Pemberdayaan” melalui kegiatan Penyuluhan Pertanian.


Copyright © 2016, CV.Agro Persada Lestari – BKPP DIY


04

Latar Belakang

Membantu:- Menganalisis situasi yg dihadapi petani- Menyadarkan kemungkinan timbulnya

masalah dari hasil yg dianalisis

Meningkatkan:-Pengetahuan- Wawasan- Keterampilan

Membantu:- Memecahkan masalah- Memberi alternatif-alternatif- Mengevaluasi dan membantu

pengambilan keputusan yg optimal.

Penyuluh

Out Put

Petani.

Nelayan.

Terwujudnya pertanian tangguh.

Ketahanan pangan Tercapai.

Petani sejahtera.

Pentingnya Penyuluhan

http://www.officetimeline.com/fwlink.aspx?linkid=1030

http://www.officetimeline.com/fwlink.aspx?linkid=1030


Latar Belakang29:02:2016 - Kajian dampak dan manfaat penyuluhan ditingkat kelompok

“ “Proses penyuluhan tidak terlepas dari pendekatan seorang penyuluh kepada ‘Kelompok-kelompok tani’ . Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan penyuluhan dapat berjalan efektif dan efisien.”

“Namun sejauh ini belum diketahui apakan proses penyuluhan yang sudah berjalan (Khususnya di Provinsi DIY) telah benar-benar efektif memenuhi apa yang dibutuhkan kelompok tani”

“Sehingga diperlukan sebuah kajian guna mengetahui seberapa jauh ‘Dampak dan Manfaat Penyuluhan ditingkat kelompok”.


Arah kebijakan29:02:2016 - Kajian dampak dan manfaat penyuluhan ditingkat kelompok

Dimana kelompok tani merupakan barometer utama untuk mendorong tumbuh kembangnya bisnis dan pembangunan umum.

Selain itu, industrialisasi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan merupakan sebuah kebijakan yang strategis.

Diharapkan mampu mendorong jalannya siklus usaha secara berkelanjutan dan menjadi penggerak bagi pilar pertumbuhan ekonomi nasional umumnya dan DIY khususnya.

Hal ini telah sesuai dengan arah kebijakan nasional (Nawa Cita)


Maksud dan Tujuan29:02:2016 - Kajian dampak dan manfaat penyuluhan ditingkat kelompok

Gunung kidul Bantul Kulon Progo Kota Yogyakarta Sleman

- --

- -+

+ +

+

+

Untuk mengetahui gambaran tentang seberapa jauh penyuluh berperan di tingkat kelompok/pelaku usaha/pelaku utama di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan keterlibatannya dalam membangun swasembada pangan melalui pemberdayaan petani/kelompok.



Ruang Lingkup

Sebagai dasar penentuan sampel1.Identifikasi data awal

Sebelum pelaksanaan kajian2.Pemaparan awal

Pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data yang diperoleh

3.Pelaksanaan

Menyampaikan hasil kajian4.Paparan hasil

Merumuskan kesimpulan5.Akhir

1

2

3

4

5

SasaranSasaran responden adalah penyuluh pertanian, perikanan PNS dan Kelompok/ Gapoktan/ Gapokdakan se-propinsi DIY yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo,

08



Hasil yang diharapkan

Hasil Akhir

Menghasilkan buku laporan tentang dampak dan manfaat Penyuluhan di tingkat kelompok dan Keterlibatannya dalam membanguan Swasembada Pangan melalui Pemberdayaan Petani/Kelompok.

Buku Laporan sebanyak 30 eksemplar, dan soft copy dalam CD sebanyak 15 keping.



Ketentuan Teknis

a. Data primer berasal dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.b. Data primer yang diperlukan tentang kegiatan Penyuluh Pertanian dan

Perikanan di 4 kabupatendan 1 Kota.c. Data primer tentang kegiatan kelompok di 4 kabupaten dan 1 kota.

Data sekunder dari instansi yang bertanggungjawabdalam pelaksanaan kegiatan Ketahanan Pangan yaitu Badan/Dinas/Instansi/Kantoryang menangani ketahanan pangan di 4 Kabupaten dan 1 Kota.

Untuk dapat memberikan hasil yang optimal dalam pelaksanaan penyusunan kajian dampak dan manfaat penyuluhan ditingkat kelompok, maka diperlukan beberapa persyaratan dalam pelaksanaan antara lain :

“Data Sekunder :

Data Primer :



Landasan Hukum

Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Peraturan Daerah Nomor 7/2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor.45 Tahun 2015 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa (SHBJ) Daerah;

DPA-SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Prov.DIY tahun 2015 , Nomor31/DPA/2016 tanggal 31 Desember 2015.

“



Metodologi

Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah ”Diskriptif Analisis” yaitu penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dan keterangan-keterangan secara faktual (Nazir, 1999). Metode Deskriptif Analisis yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan jalan :

a) Mengumpulkan data sekunder maupun data primerb) Tabulasi Datac) Analisis Datad) Deskripsi/penjelasane) Kesimpulanf) Rekomendasi

Metode yang digunakan

Pemilihan responden dalam kajian ini ditentukan secara Purposive random sampling, yaitu pemilihan responden yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dilanjutkan secara acak (Nawawi, 2001). Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan pada pengelompokan agroekosistem di setiap kabupaten/kota.

Teknik pengambilan sampel



Teknik Pelaksanaan

Adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis.

1.Teknik Observasi Adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data maka angket digunakan sebagai bahan diskusi dengan responden.

2.Teknik Kuesioner (Angket)

Adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (numerator) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (responden) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

3.Teknik Wawancarayaitu pengumpulan data dengan cara mencatat semua informasi dan data, baik data primer ataupun data sekunder yang berhubungan dengan judul kajian yang bersumber dari Dinas terkait, masyarakat, internet dan sebagainya.

4.Teknik Pencatatan

“Tabulasi

Data”



Alur Persiapan

7.Pembekalan Petugas

6.Paparan awal

5.Koordinasi dg BKPP

4.PenjelasanKuisioner

3.Pengumpulan data sekunder

2.Perencanaan kegiatan

1.KoordinasiTim internal

“Pelaksanaan”

1.Identifikasi data sekunder

Start

Tahap Selanjutnya:

• Menyusunan Draf Laporan• Workshop Hasil• Menyimpulkan• Rekomendasi

Alur Pelaksanaan

2.Pengambilan data primer

3.Tabulasi dan analisis data4.Deskripsi Hasil



Februari Maret Mei 2016AprilM1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1.Persiapan Administrasi

M2-M4/Feb

2.Kontrak

M1/Mar

3.Paparan Awal

M2/Mar

M3/Mar - M1/Apr

4.Pengumpulan dan pengolahan data

M2 – M3/Apr

5.Penyusunan Draf Kajian

6.Paparan Antara

M3/Apr

M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5

7.Pelaporan Akhir

M4/Apr

8.Workshop Hasil

M5/Apr

9.Penyerahan Pekerjaan

M1/Mei

10.Pembayaran

M2/Mei



Jadwal Pelaksanaan

-



Dasar Pengambilan Sampel

Dasar penentuan / pengambilan sampel ada di Excel pak, mohon di cek

S E AK I N


Kajian dampak dan manfaat penyuluhan di tingkat kelompok DIY

Business

Transcript of Kajian dampak dan manfaat penyuluhan di tingkat kelompok DIY