B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab....

74
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010 296 B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan ”urusan pilihan” adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah. 1. URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah bidang perikanan dan kelautan yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan, terdapat 2 (dua) urusan yang dilaksanakan yaitu Urusan Wajib yang mencakup pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Urusan Pilihan yang mencakup pengelolaan sumberdaya Perikanan dan Kelautan dengan Potensi Perikanan Kalimantan Selatan yang cukup besar yaitu : Garis Pantai : 1.330 Km Perairan Umum : 1 Juta Ha Kolam : 2.400 Ha Tambak : 53.382 Ha Mina Padi : 3.752 Ha Berikut dijelaskan pertanggungjawaban pelaksanaan program pembangunan perikanan dan kelautan di Kalimantan Selatan, yang diklasifikasikan berdasarkan urusan dan program yang ditetapkan oleh RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 – 2010. Urusan perikanan dan kelautan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan, dengan program dan kegiatan pada tahun 2005- 2009 diuraikan sebagai berikut: A. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok: a. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat b. Peningkatan stok dan supplay bahan pangan berbahan dasar ikan. 2) Program Pengembangan Minabisnis, dengan kegiatan pokok : a. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. b. Pengembangan usaha penangkapan ikan. c. Pengembangan usaha perikanan budidaya. 3) Program Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahan Masyarakat Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perikanan. b. Pengembangan kemandirian usaha perikanan dan kelautan. 4) Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan, dengan Kegiatan pokok : a. Pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya. b. Pengembangan kawasan sentra produksi penangkapan ikan. c. Pengembangan kawasan sentra produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. 5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok :

Transcript of B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab....

Page 1: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

296

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

Yang dimaksud dengan ”urusan pilihan” adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan

berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan

potensi unggulan daerah.

1. URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah bidang perikanan dan kelautan

yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan,

terdapat 2 (dua) urusan yang dilaksanakan yaitu Urusan Wajib yang mencakup pengelolaan

Lingkungan Hidup, serta Urusan Pilihan yang mencakup pengelolaan sumberdaya Perikanan

dan Kelautan dengan Potensi Perikanan Kalimantan Selatan yang cukup besar yaitu :

• Garis Pantai : 1.330 Km • Perairan Umum : 1 Juta Ha • Kolam : 2.400 Ha • Tambak : 53.382 Ha • Mina Padi : 3.752 Ha

Berikut dijelaskan pertanggungjawaban pelaksanaan program pembangunan perikanan

dan kelautan di Kalimantan Selatan, yang diklasifikasikan berdasarkan urusan dan program

yang ditetapkan oleh RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2006 – 2010. Urusan perikanan dan kelautan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan

dan Kelautan, dengan program dan kegiatan pada tahun 2005- 2009 diuraikan sebagai

berikut:

A. Program dan Kegiatan

1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok: a. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat b. Peningkatan stok dan supplay bahan pangan berbahan dasar ikan.

2) Program Pengembangan Minabisnis, dengan kegiatan pokok :

a. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. b. Pengembangan usaha penangkapan ikan. c. Pengembangan usaha perikanan budidaya.

3) Program Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahan Masyarakat Perikanan dan

Kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perikanan. b. Pengembangan kemandirian usaha perikanan dan kelautan.

4) Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan, dengan Kegiatan

pokok : a. Pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya. b. Pengembangan kawasan sentra produksi penangkapan ikan. c. Pengembangan kawasan sentra produksi pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan.

5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok :

Page 2: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

297

a. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya. b. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap. c. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

6) Program pengembangan penyusunan perencanaan pembangunan dan data statistik perikanan

dan kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Penyusunan perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan. b. Penyusunan data statistik perikanan dan kelautan.

Keenam program tersebut di atas pada dasarnya diarahkan untuk peningkatan dan

pengembangan produksi dan produktifitas usaha perikanan yang bermutu dan berdaya saing

tinggi dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan disini akan diuraikan berdasarkan pencapaian

sasaran RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 –

2010, sebagai berikut :

1) Potensi Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan

Potensi Perikanan dan Kelautan didasarkan atas potensi sumberdaya alam yang

secara teknis dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha perikanan. Secara umum potensi

perikanan terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu potensi perikanan laut, perikanan air payau dan

air tawar. Sedangkan potensi yang bersifat hilir tidak dapat secara pasti dapat diketahui,

karena bergantung dengan industri hulu dan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.

Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut.

a. Perikanan Laut

Perikanan laut didasarkan atas volume garis pantai dan panjang 1.330 km. Lokasi

potensi ini berada pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito

Kuala. Pemanfaatan potensi laut adalah usaha penangkapan dan budidaya, sedangkan

untuk pariwisata perikanan masih belum terlihat, namun kemungkinan ada (perlu

pengkajian atau pengamatan lebih lanjut).

b. Perikanan Air Payau

Luas potensi areal air payau yang dapat dikembangkan sebesar 53.382 ha yang

tersebar pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala.

Kegiatan perikanan adalah usaha budidaya tambak yang dikelola oleh masyarakat maupun

badan usaha.

c. Perikanan Air Tawar

Potensi perikanan air tawar berdasarkan areal perairan umum yang luasnya

1.000.000 ha, yang tersebar pada seluruh wilayah di Kalimantan Selatan (13

kabupaten/kota). Perairan umum yang dimaksud adalah rawa, waduk dan sungai.

Pemanfataan di bidang perikanan adalah usaha penangkapan dan budidaya (karamba,

jaring apung. fish pen dan kolam).

Page 3: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

298

Selain itu potensi perikanan air tawar berdasar dari perairan umum, juga

didasarkan atas kawasan irigasi dan lahan pertanian. Dengan adanya lahan irigasi,

memungkinkan potensi budidaya kolam seluas 2.400 ha. Sedangkan di lahan pertanian

memungkinkan potensi minapadi (budidaya ikan bersama padi) yang diperkirakan luas

potensi sebesar 4.846 ha.

2) Keragaan

a. Produksi Perikanan

Perkembangan produksi perikanan selama periode 2005-2009 terlihat pada tabel

berikut.

Produksi Perikanan Tahun 2005 - 2009

Satuan : Ton

No. URAIAN Tahun % /

tahun 2005 2006 2007 2008 2009*

1. PENANGKAPAN 186.133 171.158 152.243 156.001 166,005 - 3,0

- Laut 136.520 121.494 98.681 106.484 106.947 - 6,0

- Perairan Umum 49.613 49.664 53.562 49.517 59.058 3,0

2. BUDIDAYA 17.263 15.014 22.569 24.610 31.482 10,0

- Tambak 5.315 3.415 6.027 7.107 10.508 7,0

- Kolam 3.282 4.927 5.976 8.143 13.398 23,0

- Karamba 4.294 3.713 3.727 4.735 3.776 -4,0

- Sawah 116 113 265 263 287 12,0

- Jaring Apung 211 423 505 596 657 18,0

- Net Tancap 4 4 5 5 5 3,0

- Laut 4.041 2.420 6.064 3.761 2.848 -20,0

JUMLAH 203.396 186.172 174.812 180.611 185.189 -1,0

*) Perkiraan

b. Perdagangan Perikanan

Perdagangan Perikanan Tahun 2005 -2009

No URAIAN Satuan TAHUN

% /

tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1. Volume ekspor Ton 2.928 3.149 2.893 1.724 2.083 -10,48

2. Nilai ekspor US $ 000 13.314 13.388 13.131 9.784 18.959 2,56

3. Volume antar pulau Ton 16.937 15.651 19.011 19.868 343 -1136

4. Nilai antar pulau Rp Juta

(000)

113.873 118.074 183.643 256.740 17.175 -265

c. Konsumsi Ikan

Konsumsi Ikan Tahun 2005 -2009

No. URAIAN Satuan Tahun % /

tahun 2005 2006 2007 2008 2009*

1. Konsumsi/Kapita Kg 43,22 38,78 36,01 36,84 37,25 -3,16 2. Konsumsi Kalsel Ton 140.047 129.749 122.314 126.973 134.100 -1,01

*)Perkiraan

Page 4: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

299

C. Permasalahan dan Solusi

Secara umum stock ikan untuk memenuhi konsumsi lokal (KALSEL) cukup tersedia sampai

tahun 2009 dan Masyarakat Kalimantan Selatan termasuk tinggi konsumsi ikannya yakni 36

kg/kapita (Nasional 20 kg/kapita)

Permasalahan

Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembangunan bidang perikanan dan

kelautan yaitu :

1) Distribusi konsumsi tidak merata, lebih terfokus pada perkotaan;

2) Kesadaran masyarakat akan gizi (protein ikan) masih rendah;

3) Konsumsi ikan masih terbatas padak lauk (agar nasi enak dimakan);

4) Minat terhadap kudapan ikan masih terbatas;

5) Masih adanya pendapat “Umpal Makan Ikan” mengakibatkan cacingan;

6) Supply ikan laut sangat dipengaruhi oleh kondisi alam (gelombang) dan oprasional nelayan

yang tinggi (terutama solar)

7) Supply ikan budidaya terkendala oleh seringnya banjir

Solusi

1) Program Peningkatan Produksi Perikanan

a. Paket Bantuan Sarana Produksi;

b. Pembinaan Teknis dan Manajerial;

c. Pengembangan Teknologi;

d. Pengembangan Sarana / Prasarana

e. Penerapan Standarisasi (SNI)

f. Pengendalian Hama dan Penyakit

2) Program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)

a. Demo Masakan Ikan;

b. Lomba Masak Ikan;

c. Pelatihan Pengolahan Masak Ikan;

d. Penyebaran Informasi Gizi Ikan;

3) Program PMT –AS (Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah)

a. Lomba Mewarnai Lukisan Ikan;

b. Pemberian Makan Ikan;

c. Penyuluhan Pentingnya Makan Ikan;

d. Leaflet / Brosur ;

Page 5: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

300

2. URUSAN PERTANIAN

Penyelenggaraan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas

Pertanian dan TPH Prov. Kalsel, Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan Daerah, Dinas

Perkebunan Prov. Kalsel dan Dinas Peternakan Prov. Kalsel

Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan

selama tahun 2005-2009

2.1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

A. Program dan Kegiatan

Ringkasan Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan 4) Program Ketahanan Pangan

a. Pemb.Perenc.Luas Tanam, Luas Panen, Prod & Produktivitas TPH b. Penanggulangan Bencana Alam di Lahan Pertanian c. Perencanaan Program Kegiatan Koordinasi, Pengendalian, Monev,

Pembangunan TPH dalam rangka Pemantapan Ketahanan Pangan. d. Pembenahan Statistik TPH Mendukung Pemantapan Ketahanan Pangan. e. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mendukung Pemantapan

Ketahanan Pangan f. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian g. Pembi.dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil TPH h. Fasilitasi Pembinaan Pengemb.Pengolahan Lahan dan Air i. Fasilitasi Pengem.Data, statistik dan Informasi TPH

5) Program Pengeb. Kawasan Sentra Produksi/ agribisnis Terpadu a. Pengemb. Kaw.Agropolitan/Berbasis Jeruk b. Pengemb. Kaw.Agribisnis Pisang c. Pengemb. Kaw.Agribisnis Jagung d. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung di Lahan Lebak e. Pengembangan Sentra Komoditi Pisang f. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis

dan Ketahanan Pangan g. Perluasan Areal Tanaman (PAT) dan Pengembangan Kantong Penyangga

Produksi Padi di Lahan Lebak Mendukung Peningkatan Ketahanan h. Pemberdayaan Kelembagaan Usahatani Tanaman Pangan i. Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP j. Pengembangan Data Statistik dan informasi Pertanian

6) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Pendampingan kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Pengembangan

Teknologi&Informasi Pertanian b. Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan dan Sarana Produksi

7) Prog. Peningk.Pemasaran Hasil Prod.Pertanian/Perkebunan a. Promosi Hasil Prod.Pert /Perkeb.Unggulan Daerah b. Fasilitasi Pembinaan & Pengembangan Kemitraan Usaha c. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan dan Hortikultura 8) Prog.Peningkatan Penerapan Tek.Pertanian/Perkebunan

a. Pengembangan Teknologi di Kawasan Agribisnis Jagung

Page 6: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

301

b. Pemb.&Pengemb.Tek di Kaw Agr.Pisang c. Pembinaan dan Pengemb. Mekanisasi Pertanian d. Demplot Pengembangan Padi Hibrida e. Pengembangan Kawasan Buah-buahan f. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman g. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman h. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Hortikultura

9) Prog.Peningkatan Prod.Pertanian/Perkebunan

a. Pengemb.PAT&KPP Padi di Lahan Lebak b. Fasilitasi Perlindungan &Pengemb Perlindungan Tanaman c. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk d. Pembinaan Peningk. Prodvitas padi di Daerah yg blm optimal e. Buffer Stock Benih Padi untuk 250 ton f. Pengembangan Buah dalam Pot g. Pengembangan Tanaman Hias h. Peningkatan Produksi dan Prodvitas Padi i. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Palawija j. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman k. Pembinaan dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman

Pangan dan Hortikultura l. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH m. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH n. Peningk Koord.inasi Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan TPH o. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air p. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH)

UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH )

UPTD Balai Benih

UPTD Balai Alsintan

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Alokasi dan realisasi anggaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

Prov. Kalsel 2005-2009

Tahun Alokasi Realisasi Realisasi

Fisik %

Rp. %

Tahun 2005 3.144.000.000 1.541.586.000 49,03 82,00

Tahun 2006 5.654.500.000 5.177.009.800 91,56 98,08

Tahun 2007 6.398.025.000 5.503.014.320 86,01 99,83

Tahun 2008 9.132.150.000 7.466.295.134 86,35 99,06

Tahun 2009 9.202.589.000 8.014.7025.526 87,09 98,42

Page 7: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

302

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH)

Uraian Alokasi

Realisasi Penyerapan dana

Fisik (%)

Rp. %

Tahun 2005

Peningkatan Kualitas Benih TPH

350.000.000 349.097.500 99,74 100,00

Tahun 2006

Peningkatan Kualitas Benih TPH Bersertifikat

500.000.000 495.190.575 99,04 100,00

Tahun 2007

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 387.080.000 374.338.671 96,71 100,00

Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 349.960.000 343.908.500 98,27 100,00

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1.450.000 1.450.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan

600.000.000 547.290.900 91,22 100,00

Tahun 2008

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 454.476.000 425.273.121 93,57 100,00

Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 396.902.000 379.364.500 95,58 100,00

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.025.000 2.025.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan 644.346.550 547.781.000 85,01 100,00

Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan 127.378.200 103.560.350 81,30 100,00

Peningkatan wawasan & Sertifikasi Benih TPH

516.968.350 444.220.650 85,93 100,00

Tahun 2009

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 365.537.350 353.052.724 96,58 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.341.020.000 1.306.767.500 97,45 100,00

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.250.000 2.250.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 629.287.650 2.250.000 100,00 100,00

Sertifikasi Bibit Unggul pertanian/perkebunan 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00

Sertifikasi/Pelabelan Benih Jeruk 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00

Peningkatan Pengawasan dan Sertifikasi Benih TP 451.252.650 514.294.150 96,35 100,00

Demonstrasi Benih Unggul Bersertifikat 93.210.000 92.279.900 99,00 100,00

Analisa Standar Mutu Benih Palawija 34.416.750 33.933.250 98,60 100,00

Pengembanagn Metode Pengujian 39.136.600 38.912.450 99,43 100,00

Observasi unggulan Lokasi Kalsel 44.105.000 44.080.000 99,94 100,00

Pemantauan Pohon Induk Buah -buahan 25.938,400 25.778.400 99,38 100,00

Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan 60.766.500 60.678.100 99,85 100,00

Sosialisasi Peraturan Perbenihan 42.404.400 37.446.350 88,31 100,00

Rapat dan Pertemuan Koordinasi/PBT 42.650.000 42.331.700 99,25 100,00

Visualisasi Perbenihan Kalimantan Selatan 19.800.000 19.572.650 98,85 100,00

Akreditasi Laboratorium 48.825.000 45.003.800 92,17 100,00

Peningk. Kemampuan Ketrampilan Pet.PBT (APBD-P) 82.500.000 74.277.550 90,03 100,00

UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH )

Uraian Alokasi

Realisasi Penyerapan dana

Fisik (%)

Rp. %

Tahun 2005

Belanja Langsung 426.990.000 429.960.000 100,00 100,00

Belanja Tidak Langsung

150.000.000 149.516.000 99,68 100,00

Tahun 2006

Belanja Administrasi Umum 633.080.000 603.272.970 95,29 100,00

Program Peningkatan Pengawalan dan Pengamanan Produksi TPH

500.000.000 476.676.500 95,33 100.00

Tahun 2007

Program Pelayanan adm Perkantoran 348.935.000 338.028.613 96,87 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 418.200.000 414.229.400 99,05 100,00

Program Peningkatan disiplin Aparatur 3.600.000 3.600.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 600.000.000 592.180.460 98,69 100,00

Page 8: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

303

Operasional pengamatan dan peramalan OPT 425.779.000 418.491.960 98,28 100,00

Peningkatan SDM petugas lapangan 102.898.000 102.543.000 99,65 100,00

Peningkatan SDM petani PHT

71.323.000 71.145.500 99,75 100,00

Tahun 2008

Program Pelayanan adm Perkantoran 400.990.700 351.734.184 94,15 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 252.959.300 351.734.184 99,92 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 850.000.000 774.000.400 97,51 100,00

Peningkatan SDM petani PHT 63.637.000 63.637.000 100,00 100,00

Peningkatan SDM petugas lapangan 36.775.000 36.774.750 99,99 100,00

Fasilitasi penerapan PHT dan mitigasi iklim 116.115.000 92.935.000 90,47 100,00

Pengembangan pos pelayanan agens hayati 154.467.500 142.852.500 94,84 100,00

Operasional Pengamatan dan peramalan OPT 401.940.000 362.065.750 99,81 100,00

Kaji terap PHP OPT utama dan pertemuan MPTHI 65.149.500 63.869.500 98,03 100,00

Sosialisasi penerapan/pelaksanaan kegiatan SLPHT

11.916.000 11.865.900 99,57 100,00

Tahun 2009

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 399.873.750 387.526.923 96,91 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 415.290.050 409.843.300 98,69 100,00

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1.750.000 1.750.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2.000.634.200 2.050.310.650 94,32 97,40

Operasional wilayah pengamatan 877.066.000 827.150.200 99,89 100,00

Diseminasi Teknologi Pengendalian OPT Horti 32.225.000 32.189.400 98,87 100,00

Sosialisasi kegiatan SLPHT fasilitasi penerapan teknologi pengendalian ramah lingkungan

32.100.000 31.738.800 99,25 100,00

Fasilitasi Penerapan Teknologi Pengendalian Ramah Lingkungan

113.700.000 112.848.000 99,25 100,00

Sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT) 870.893.200 868.988.500 99,78 100,00

Operasional brigade proteksi 26.550.000 25.485.750 95,99 100,00

Peningkatan kemampuan SDM petugas perlindungan 48.100.000 151.910.000 99,55 100,00

UPTD Balai Benih

Uraian Alokasi

Realisasi Penyerapan dana

Fisik (%)

Rp. %

Tahun 2005

Belanja Langsung/Penyediaan Benih Sumber 203.384.000 198.785.000 97,74 100,00

Belanja Tidak Langsung

414.025.000 403.937.750 97,56 100,00

Tahun 2006

Belanja Langsung 1.000.000.000 980.223.450 98,02 100,00

Belanja Tidak Langsung

481.348..000 463.775.151 96,35 100,00

Tahun 2007

Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH

1.524.836.000 1.342.906.784 88,10 100,00

Tahun 2008

Program Pelayanan administrasi Perkantoran 421.588.000 316.388.303 75,05 88,83

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 159.112.000 157.173.850 98,78 100,00

Program Disiplin Aparatur 3.600.000 3.600.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH

2.886.925,000 477.162.153 81,00 85,00

Tahun 2009

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 301.452.500

244.437.155 81,09 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 347.900.000 329.819.250 94,80 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2.511.492.500 1.790.616.100 71,30 100,00

Page 9: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

304

UPTD Balai Alsintan

Uraian Alokasi

Realisasi Penyerapan dana

Fisik (%)

Rp. %

Tahun 2009

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 82.325.000 72.037.036 87,50 100,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 141.275.000 138.487.000 98,03 100,00

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD

5.400.000 5.400.000 100,00 100,00

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 628.725.000 605.734.500 96,35 100,00

Gambaran umum keberhasilan pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi

Kalimantan Selatan, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Holtikultura Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 dijelaskan sebagai berikut :

1) Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan memberikan kontribusi yang

cukup besar terhadap perekonomian di Kalsel. Tahun 2008 sektor pertanian menurut

lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku (tanpa minyak bumi) menyumbang

22,88 %. Dari sektor Pertanian tersebut khusus untuk Tanaman Bahan Makanan

menyumbang sebesar 10,64 %. Sementara PDRB atas dasar harga konstan 2000,

untuk tahun 2008 distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha (tanpa minyak

bumi) untuk sektor pertanian menyumbang sebesar 24,56 %, dan untuk Tanaman

Bahan Makanan menyumbang 11,35 %. Kontribusi sektor pertanian terhadap

perekonomian di Kalsel khususnya tanaman bahan makanan selama 4 tahun disajikan

pada Tabel 19 dan Tabel 20. berikut :

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel

selama 4 Tahun (2005-2008). *) (Jutaan) Rp

No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)

I. Pertanian 7.174.909,59 7.777.783,89 8.856.262,82 10.270.300,43

1. Tan.bahan makanan 3.145.061,12

(10,05%)

3.348.295,04

(9,81%)

3.843.100,77

(9,89%)

4.774.855,24

(10,64%)

2. Tanaman Perkebunan 1.845.024,41 2.055.305,77 2.327.868,98 2.519.041,72

3. Peternakan dan hasil-hasilnya 472.453,62 536.798,91 628.955,51 735.772,21

4. Kehutanan 376.497,52 389.576,86 419.984,08 451.771,35

5. Perikanan 1.335.872,92 1.447.807,32 1.636.355,48 1.788.859,72

II. Pertambangan dan Penggalian 6.736.029,35 7.579.250,33 8.556.849,36 9.942.273,97

III. Industri Pengolahan 4.079.920,81 4.047.834,94 4.364.118,90 4.716.788,18

IV. Listrik Gas dan Air Bersih 181.422,35 194.463,85 219.714,55 257.799,27

V Bangunan 2.020.848,05 2.275.474,90 2.553.875,28 2.861.705,34

VI Perdagangan, Perhotelan dan

Restoran

4.750.616,22 5.152.784,87 5.932.312,57 6.843.018,03

VII. Pengangkutan dan Komunikasi 2.572.836,67 2.930.826,03 3.546.217,47 4.196.446,35

VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa 1.300.619,35 1.420.049,93 1.758.334,50 2.196.000,94

Page 10: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

305

No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)

prsh.

IX. Jasa-jasa 2.976.866,51 3.292.025,55 3.651.081,62 4.231.290,58

Total NTB Kalsel dengan Migas 31.794.068,90 34.670.494,29 39.438.767,06 45.515.623,09

Total NTB Kalsel Tanpa Migas 31.282.872,29 34.142.299,38 38.852.763,34 44.889.824,68

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel selama 4 Tahun (2005-2008). *)

(Jutaan) Rp No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)

I. Pertanian 5.640.957,15 5.905.870,35 6.243.735,28 6.648.381,85

1. Tan.bahan makanan 2.551.525,85

(11,17%)

2.662.620,72

(11,10%)

2.793.484,98

(10,97%)

3.071.670,19

(11,34%)

2. Tanaman Perkebunan 1.388.565,92 1.477.575,03 1.601.473,41 1.669.772,53

3. Peternakan dan hasil-hasilnya 350.220,34 384.128,66 417.195,60 444.555,10

4. Kehutanan 317.050,33 315.703,08 322.254,26 328.767,35

5. Perikanan 1.033.594,70 1.065.842,86 1.109.327,02 1.133.616,68

II. Pertambangan dan Penggalian 5.032.594,70 5.408.571,13 5.681.678,23 6.100.514,82

III. Industri Pengolahan 2.960.951,98 2.910.562,10 2.996.207,29 3.073.856,18

IV. Listrik Gas dan Air Bersih 121.573,04 126.228,57 131.452,89 137.011,64

V Bangunan 1.252.017,65 1.340.602,10 1.433.163,94 1.513.408,97

VI Perdagangan, Perhotelan dan

Restoran

3.4777.082,35 3.670.304,83 3.896.957,43 4.172.594,05

VII. Pengangkutan dan Komunikasi 1.943.522,52 2.061.216,44 2230.869,41 2.374.332,44

VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa

prsh.

865.234,93 893.247,03 1.030.450,87 1.089.507,55

IX. Jasa-jasa 1.997.971,65 2.135.662,24 2.277.772,18 2.428.844,00

Total NTB Kalsel dengan Migas 23.292.544,50 24.452.264,79 25.922.287,52 27.538.451,49

Total NTB Kalsel Tanpa Migas 22.841.024,15 23.995.326,19 25.453.963,22 27.074.537,90

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga konstan 2000 **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara

2) Pencapaian Produksi Tanaman Pangan

Produksi tanaman pangan khusus padi mengalami peningkatan yang cukup signifikan

yaitu pada tahun 2005 sebesar 1.598.835 ton GKG dengan produktivitas 34,79 ku/ha

naik pada tahun 2006 produksi naik menjadi 1.636.840 ton GKG dengan produktivitas

35,38 ku/ha. Kemudian pada tahun 2007 naik lagi menjadi 1.953.868 ton GKG dengan

produktivitas 38,63 ku/ha serta pada tahun 2008 menjadi 1.954.283 ton dengan

produktivitas 38,52 ku/ha. Selama kurun waktu tersebut kenaikan produksi tertinggi

dicapai pada tahun 2007, yaitu sebanyak 317.028 ton atau 19,37 %. Pada Tahun 2007

Page 11: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

306

Departemen Pertanian mencetuskan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional

(P2BN), yang langsung direspon oleh Kalimantan Selatan dan dilaksanakan sesuai

pedoman umum. Program ini juga didukung pula dengan tersedianya anggaran APBD

untuk program pembangunan pertanian berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Berikut pada tabel 21 dan 22 dapat dilihat perkembangan produksi padi selama 5

tahun (2005-2009) serta kontribusi produksi padi Kalsel terhadap produksi padi

Nasional. Pada tabel 23 s/d 27 dapat dilihat pancapaian produksi tanaman pangan

dari tahun 2006 s/d 2009 dibandingkan dengan sasaran Renstra Dinas Tanaman

Pangan dan Hortikultura Tahun 2005 – 2010. Gambaran pencapaian produksi selama

5 (lima) tahun dapat dilihat pada Gambar 1.

Perkembangan Produksi Padi Selama 5 tahun (2005-2009).

No. Tahun Produksi (Ton) Persentase (%) Kenaikan

1. 2005 1.598.835

2. 2006 1.636.840 2,38

3. 2007 1.953,868 19,37

4. 2008 1.954.283 0,02

5. 2009*) 1.956.993 0,139 *)Berdasarkan Angka Sementara (ASEM 2009)

Kontribusi Produksi Padi Kalsel Terhadap Produksi Padi Nasional.

No. Tahun Produksi (ton) Kontribusi

(%) Posisi

Peringkat Kalsel Nasional

1. 2005 1.598.835 54.152.959 2,95 X

2. 2006 1.636.840 54.454.937 3,01 X

3. 2007 1.953.868 57.170.450 3,42 VIII

4. 2008 1.954.283 59.906.950 3,26 I X

5. 2009 1.956.993 63.840.066 3,07 IX

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2005

No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Padi 432.000 1.460.160 33,80 459.541 1.598.835 34,79 106,38 109,50 102,93

2 Jagung 29.000 65.250 22,50 15.595 48.082 30,83 53,78 73,69 137,03

3 Kedelai 10.000 14.850 14,85 2.115 2.548 12,05 21,15 17,16 81,13

4 Kcg.Tanah 21.400 27.713 12,95 14.642 16.793 11,47 68,42 60,60 88,56

5 Kcg Hijau 2.450 2.585 10,55 1.626 1.750 10,76 66,37 67,70 102,01

6 Ubi Kayu 16.500 176.880 107,20 5.853 77.904 133,10 35,47 44,04 124,16

7 Ubi jalar 3.220 32.844 102,00 2.417 23.955 99,11 75,06 72,94 97,17

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2006

No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Padi 454.694 1.561.419 34,34 462.672 1.636.840 35,38 101,75 104,83 103,02

2 Jagung 19.978 58.935 29,50 17.042 58.283 34,20 85,30 98,89 115,93

3 Kedelai 4.065 5.126 12,61 1.840 2.138 11,62 45,26 41,71 92,15

Page 12: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

307

No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

4 Kcg.Tanah 16.103 19.324 12,00 13.900 15.759 11,34 86,32 81,55 94,48

5 Kcg Hijau 1.865 2.052 11,00 1.139 1.166 10,24 61,07 56,82 93,04

6 Ubi Kayu 5.952 79.769 134,02 6.050 82.389 136,18 101,65 103,28 101,61

7 Ubi jalar 2.300 23.462 102,01 2.602 26.335 101,17 113,13 112,25 99,22

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2007.

No. Komoditas Sasaran Realisasi %

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Padi 459.241 1.596.092 34,76 505.846 1.953.868 38,63 110,15 122,42 111,14

2 Jagung 22.109 68.260 30,88 22.241 100.957 45,39 100,60 147,90 147,02

3 Kedelai 4.095 5.175 12,64 1.806 2.060 11,41 44,10 39,81 90,26

4 Kcg.Tanah 16.224 19.507 12,02 15.843 18.214 11,50 97,65 93,37 95,62

5 Kcg Hijau 1.879 2.071 11,02 1.517 1.548 10,20 80,73 74,75 92,58

6 Ubi Kayu 5.997 80.528 134,29 8.205 117.322 142,99 136,82 145,69 106,48

7 Ubi jalar 2.317 23.686 102,21 2.691 31.143 115,73 116,14 131,48 113,21

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2008.

No. Komoditas Sasaran Realisasi %

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Padi 463.833 1.631.302 35,17 507.319 1.954.284 38,52 109,38 119,80 109,53

2 Jagung 24.239 78.171 32,25 20.116 95.064 47,26 82,99 121,61 146,54

3 Kedelai 4.106 5.198 12,66 3.260 3.817 11,71 79,40 73,43 92,49

4 Kcg.Tanah 16.264 19.595 12,05 14.161 16.476 11,63 87,07 84,08 96,57

5 Kcg Hijau 1.884 2.080 11,04 1.482 1.529 10,32 78,66 73,51 93,45

6 Ubi Kayu 6.012 80.890 134,56 8.123 119.085 146,60 135,11 147,22 108,96

7 Ubi jalar 2.323 23.792 102,42 2.417 25.904 107,17 104,05 108,88 104,64

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2009*)

No. Komoditas Sasaran Realisasi %

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Padi 468.472 1.667.056 35,59 490.069 1.956.993 39,93 104,61 117,39 112,19

2 Jagung 26.370 88.667 33,63 22.982 113.897 49,56 87.15 128,45 147,36

3 Kedelai 4.126 5.234 12,69 3.345 3.838 11,47 81,07 73,33 90,39

4 Kcg.Tanah 16.346 19.733 10,07 13.051 15.221 11,66 79,84 77,13 115,79

5 Kcg Hijau 1.893 2.095 11,07 1.545 1.598 10,34 81,62 76,28 93,41

6 Ubi Kayu 6.042 81.458 134,83 8.187 121.626 148,56 135,50 149.31 110,18

7 Ubi jalar 2.335 23.959 102,62 2.617 29.968 114.51 112,08 125.08 111,59

*) Berdasarkan ASEM 2009

Page 13: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

308

3) Pencapaian Produksi Hortikultura

Untuk komoditas Hortikultura seperti buah-buahan dan sayur-sayuran di Kalsel

selama 5 (lima) tahun (2005 – 2009) mengalami perkembangan produksi sebagai

berikut :

Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Hortikultura Tahun 2006 - 2009*)

No. Komoditas Sasaran Realisasi %

L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas

1 Tahun 2005 Buah-buahan 23.570 179.132 76,00 18.375 281.273 15,31 77,96 157,02 201,41

2 Sayuran 9.950 40.795 41,00 9.630 59.351 61,6 96,78 145,49 150,32

1 Tahun 2006 Buah-buahan 24.159 183,608 76.00 11.678 258.793 221,6 48,34 140,95 291,59

2 Sayuran 10.199 41,816 41.00 9.706 51.149 52,7 95,17 122,32 128,53

1 Tahun 2007 Buah-buahan 24.280 184,895 76.15 13.439 243.199 181,0 55,35 131,53 237,64

2 Sayuran 10.250 42,109 41.08 11.608 56.528 48,7 113,25 134,24 118,54

1 Tahun 2008 Buah-buahan 24.401 186,192 76.30 13.724 245.062 176,6 56,24 131,62 234,03

2 Sayuran 10.301 42,404 41.16 11.570 73.398 62,7 112,32 173,09 154,13

1 Tahun 2009 Buah-buahan 24.523 187,497 76.46 9.724 224.864 232,1 39,65 119,93 302,44

2 Sayuran 10.353 42,701 41.25 13.084 90.823 52,6 126,38 212,70 168,28

*) Tahun 2009, data SP Distan TPH.

4) Penghargaan Nasional pada Bidang Pertanian

Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : Willy Mike Susanto, Juara I Kalsel Kategori perorangan, Kel. Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : a. Eko Bambang P, SP dari Kab. HST sebagai Penyuluh Pertanian Teladan. b. KSM Rumpun Pemuda Tani dari Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut sebagai

Kelompoktani Agribisnis Tanaman Pangan Kategori Kelompoktani Jagung. c. Ir. Mujiarto, MS dari Desa Sawang, Kec Tambarangan Kab. Tapin sebagai

Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompoktani Mukti Raharjo dari Desa Karang Dukuh Kec. Belawang Kab. Batola

sebagai Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM).

Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur Kalsel Drs. H. Rudi Ariffin, MM pada Bidang Program Peningkatan

Produksi Beras Nasional (P2BN) . b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun

2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru.

c. H. Syarkawi dari Kab. HST sebagai Petani Teladan. d. Rusnadi SPt dari Kab. HSU sebagai Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani Bumbuhak dari Desa Pengambau Hulu Kec. Haruyan Kab. HST

sebagai Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Paulus Sesa dari Kec. Amuntai Tengah HSU, Mantri Tani Teladan.

Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas

5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu.

b. Saming SP dari Kec. Banjang Kab. Hulu Sungai Utara sebagai mantritani teladan

Page 14: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

309

c. M. Fadillah dari Kab. Hulu Sungai Selatan sebagai Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman

d. Sugianoor dari Kec. Anjir Pasar Kab. Barito Kuala, Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH)

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura dituntut untuk

memenuhi kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk. Disisi lain upaya peningkatan produksi mengalami kendala antara lain adanya

fenomena pemanasan global yang menyebabkan terjadinya anomali iklim yang berakibat

munculnya cekaman kekeringan dan kebanjiran, serta wabah hama dan panyakit

tanaman.

Secara umum dalam kurun waktu 2005-2009 permasalahan yang masih dirasakan

untuk tanaman pangan khususnya padi adalah :

1) Luas tanam, indeks pertanaman (IP) kurang dari 100%, adanya gagal tanam akibat

bencana banjir sementara recovery akibat bencana alam banjir belum optimal. Juga

penerapan teknologi belum optimal , masih jauh dari potensi. Untuk lahan lebak masih

dirasa sulit menentukan waktu tanam yang tepat karena iklim sulit diprediksi.

2) Luas panen, belum optimalnya fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen,

terbatasnya sarana dan prasarana panen dan pasca panen.

3) Peningkatan produktivitas yang belum optimal. Hal ini antara lain dikarenakan

penggunaan padi unggul masih rendah (baru 53%) dan penggunaan pupuk belum

sesuai anjuran.

4) Produksi walaupun mengalami peningkatan tetapi mutu hasil produksi sebagian belum

memenuhi standar.

5) Belum optimalnya pemanfaatan TAM, dan kurang pemeliharaan JUT, JITUT dan

JIDES yang telah dibangun/direhab.

6) Terbatasnya dukungan penyediaan alsintan bagi petani/kelompoktani

7) Belum diterapkannya Good Handling Product (GHP) pada komoditas padi dan jagung

secara komprehensif sehingga dapat menekan tingkat kehilangan hasil.

8) Penerapan Good Manufactoring Product (GMP) pada produk olahan TPH yang belum

optimal karena masih minimnya sarana dan prasarana pendukungnya.

9) Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan sesuai dengan standar

yang ditetapkan (grading dan packaging)

Sementara permasalahan pada bidang Hortikultura (Tanaman buah-buahan,

sayuran, biofarmaka/obat-obatan dan tanaman hias), terutama untuk tanaman buah, yang

masih menjadi kendala adalah :

Page 15: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

310

1) Belum semua kawasan sentra komoditas unggulan yang menerapkan Good

Agricultura Practices atau Standar Operasional Product (GAP/SOP).

2) Belum terbangunnya kawasan agribisnis hortikultura yang representatif

3) Belum terkendalinya sepenuhnya penyakit layu bakteri/layu fusarium pada tanaman

pisang pada kawasan sentra (Kab. Banjar, Tanah Bumbu dan Kotabaru).

4) Terancamnya beberapa kawasan sentra jeruk oleh penyakit Diplodia dan penyakit

CVPD.

5) Belum diproduksinya secara massal benih unggulan bersertifikat yang bebas penyakit,

terutama untuk jeruk, pisang dan sayuran. Blok Fondasi mata tempele (BF/BPMT)

masih sangat terbatas jumlahnya.

6) Tidak tersedianya lahan usahatani secara khusus untuk usaha hortikultura

7) Kebijakan dalam hal permodalan belum berpihak kepada pelaku usaha hortikultura.

Dari sisi pelaksanaan program/kegiatan yang didukung anggaran APBD dari tahun

2005 s/d 2009 beberapa kegiatan tidak berjalan sesuai yang ditargetkan dikarenakan

beberapa hal, namun demikian secara keseluruhan tidak mengganggu capaian kinerja,

kegiatan tersebut adalah:

1) Tahun 2005 Rendahnya penyerapan dana (0,58%) serta fisik (10,00%) pada kegiatan penanggulangan Bencana Alam melalui dana DASK-BL T.A. 2005 dikarenakan Pemerintah Pusat telah mengalokasikan bantuan benih padi sebanyak 134.473 kg untuk ditanam pada MT.2005/2006.

2) Tahun 2006 - Tidak tercapainya target pada kegiatan Penanganan Organism pengganggu Tanaman (OPT) mendukung pemantapan ketahanan pangan dikarenakan ada satu jenis pestisida (Sexpheromone) belum terdaftar pada buku Pestisida dan Pertanian dan Kehutanan tahun 2006, sehingga barang tersebut pengadaannya dibatalkan senilai Rp.45.000.000,- . Demikian pula pada kegiatan Pengembangan Sentra Agribisnis Komoditas Pisang, kegiatan Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk.

- Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP realisasi keuangan 81,08%, yaitu biaya perjalanan daerah tidak terserap seluruhnya karena lokasi kegiatan berada di Kab. Banjar yang letaknya dekat.

3) Tahun 2007 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) sebanyak 250 ton pada T.A. 2007 tidak dilaksanakan karena kerusakan tanaman akibat bencana alam tidak begitu besar dan bisa diatasi dengan bantuan benih padi dari dana APBN dan APBD Kabupaten.

4) Tahun 2008 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) senilai Rp. 475.000.000,- tidak dilaksanakan karena untuk penganggulangan bencana alam banjir sudah dapat ditanggulangi sebagian dari bantuan benih APBN (Pusat) dan masing-masing Kabupaten/kota.

5) Tahun 2009 DIPERTA - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor tidak dilaksanakan dengan pertimbangan :

Page 16: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

311

(a) Pemeriksaan oleh ITWILPROV, disarankan dilaksanakan dengan pemilihan langsung tetapi harus mengeluarkan/menyetor biaya upah yang ada pada rincian kegiatan.

(b) Setelah dilaksanakan pemilihan langsung ternyata rekanan tidak dapat menjamin waktu penyelesaian tepat waktu (kesulitan menyediakan kayu ulin, musim hujan dapat mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan)

- Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor yang tidak dilaksanakan sudah dilaporkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat No. 027/1219-Sekr/2009 tanggal 30 November 2009.

- Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, kegiatan fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air serapan dana sebesar 32,53%, dengan sisa dana sebesar Rp. 303.637.000,- dan serapan fisik sebesar 36,43%. Tidak dilaksanakannya kegiatan ini dikarenakan : (a) Kegiatan Pengembangan Tata Air Mikro (TAM) seluas 180 ha di Kab. Barito

Kuala tidak dapat dilaksanakan mengingat harga satuan per hektarnya terlalu rendah dibanding kegiatan yang sama yang dibiayai dengan dana DAK Tahun 2009 di Kab. Barito Kuala

(b) Pengembalian dana APBD Provinsi untuk kegiatan Tam Mini tidak mengganggu program karena akan tetap diteruskan melalui dana DAK Kab. Barito Kuala

Penyelesaian masalah kegiatan tersebut sudah dilaporkan kepada Sekretaris

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat Nomor 521.5/483-PSP tanggal 5 Mei

2009.

Solusi

Tanaman Pangan

1) Untuk meningkatkan luas tanam dengan meningkatkan IP pertanaman dan perluasan

areal tanam (PAT) maka dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan masih diperlukan

dukungan pembangunan sarana prasarana yaitu berupa alat mesin pertanian ,

pengaturan tata air, jalan usahatni dll. Melaksanakan sosialisasi serta pembinaan

untuk meningkatan kemampuan dalam penyerapan teknologi budidaya yang baik.

serta Meningkatkan Indeks Pertanaman menjadi 180 dengan teknologi Sawit Dupa di

lahan pasang surut.

2) Untuk meningkatkan luas panen dengan meningkatkan fasilitasi penerapan teknologi

panen dan pasca panen. Juga meningkatkan sarana dan prasarana panen dan pasca

panen.

3) Untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan benih unggul dan pemupukan

sesuai anjuran serta mengintensifkan pendampingan dan pengawalan. Meningkatkan

penggunaan pupuk dengan mengintensifkan penyuluhan, memfasilitasi kemudahan

memperoleh pupuk dan meningkatkan permodalan petani. Juga Meningkatkan

penggunaan benih unggul padi menjadi 60% dari pertanaman.

4) Untuk meningkatkan produksi , dalam hal kegiatan pengelolaan lahan kedepan perlu

dilanjutkan untuk mengoptimalkan lahan sekaligus meningkatkan produksi.

5) Mengembangkan dan mengoptimakan pemanfaatan TAM, meningkatkan

pemeliharaan JUT untuk memperlancar akses dan mobilisasi saprodi ke lahan

Page 17: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

312

persawahan juga meningkatkan produksi serta pemeliharaan JITUT dan JIDES yang

telah dibangun/direhab sehingga memperlancar pengaturan air ke areal tanam.

6) Pengadaan alat mesin pertanian secara bertahap (Power Thresher, Hand tractor

rotary dan Hand tractor bajak) alsintan bagi petani/kelompoktani dan meningkatkan

pembinaan pemanfaatan alsin pertanian dan UPJA.

7) Memfasilitasi Pengembangan pengelolaan lahan dengan pemanfaatan lahan-lahan

berpotensi terutama untuk lahan lebak dalam perluasan areal serta memanfaatkan

lahan kering untuk tanaman padi gogo, palawija dan hortikultura yang dapat

memberikan insentif tinggi.

8) Meningkatkan pembinaan terhadap kelembagaan tani yang ada (Poktan, Gapoktan,

UPJA, Kios saprodi dan Bengkel alsintan)

9) Untuk menekan tingkat kehilangan hasil panen padi dengan meningkatkan pembinaan

dan pengembangan pasca panen dengan melaksanakan pelatihan penerapan Good

Handling Practice (GHP) Melaksanakan pelatihan penerapan Good Manufactoring

Practice (GMP) pada produk olahan TPH yang belum optimal karena masih minimnya

sarana dan prasarana pendukungnya.

10) Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung kedepan masih harus dilaksanakan

mengingat jagung merupakan komoditas yang masih menjadi prioritas untuk

dikembangkan karena selain sebagai bahan baku utama makanan juga untuk industri

pakan ternak serta industri lainnya, sehingga mempunyai potensi meningkatkan

pendapatan petani serta merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi

pangan.

11) Di Kalsel jagung merupakan salah satu komoditas unggulan daerah, secara teknis

pembudidayaannya cukup mudah, ditunjang potensi lahan yang sangat luas serta

terbukanya peluang pasar, dimana negara pengekspor jagung sudah mengurangi

ekspornya karena dialihkan untuk pemenuhan bahan baku industri di negara masing-

masing. Sementara itu pengembangan jagung di Kalsel akan terus di intensifkan

sesuai perwilayahan berdasarkan typelogi lahan. Lahan kering di kabupaten Tanah

Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Banjar. Sementara di lahan basah di kabupaten

Tabalong, Balangan, HSU, HST, HSS, Tapin dan Barito Kuala. Dengan

berkembangnya jagung di kedua tipelogi lahan tersebut, maka produksi jagung dapat

terjadi sepanjang tahun.

Tanaman Hortikultura

1) Meningkatkan penerapan GAP dan SOP hortikultura terutama pada kebun jeruk di

Kab. Banjar dan Batola serta pengembangan teknologi di kawasan agribisnis sayuran

di Banjarbaru. Membangun kawasan agribisnis hortikultura yang representatif dengan

menyusun data base pengembangan sentra buah-buahan, pengembangan kebun

Page 18: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

313

buah unggulan Kalsel di sentra unggulan dan mengembangkan kebun buah unggulan

Kalsel.

2) Penanganan penyakit layu bakteri pada pisang di 7 (tujuh) kabupaten yaitu Kab.

Balangan, HST, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

3) Memfasilitasi gerakan pengamanan penyakit CVPD dan Diplodia pada jeruk dan

meningkatkan pembinaan kelembagaan perlindungan hortikultura dengan melakukan

uji sampel di di 6 (enam) kabupaten, yaitu Kab. HST, Tapin, Batola, Tala, Banjar dan

Banjarbaru.

4) Perbanyakan anakan pisang yang bebas penyakit, penggunaan bibit jeruk berlabel

biru dan penggunaan benih sayuran bermutu.

5) Untuk meningkatkan BF/BPMT jeruk didukung dengan menambah jumlah Screen

House untuk BPMT. Dimana Scren House ini baru ada di 4 (empat) Kab, yaitu Kab.

Tapin, Banjar, Batola dan Banjarbaru. Selama 5 (lima) tahun kedepan masih

diperlukan 4 screen house.

2.2. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah

Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan yang baru berdiri pada tanggal 7 Januari tahun 2009, sehingga

pelaksanaan program dan kegiatannya selama tahun 2005-2008 belum ada.

Berikut dijelaskan pelaksanaan program dan kegiatan pada Sekretariat Badan Koordinasi

Penyuluhan Daerah Prov. Kalsel selama tahun 2009.

A. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2) Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran.

5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian - Pembuatan Juknis. - Pembinaan Teknis Program FEATI. - Rapat Koordinasi FEATI. - Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. - Lokakarya Perencanaan. - Forum Teknis Penyuluhan. - Penilaian Petani dan Penyuluh Berprestasi. - Penyebaran Informasi Penyuluhan Pertanian.

Page 19: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

314

- Program Penyuluhan Provinsi. - Peningkatan Wawasan Penyuluh dan Petugas. - Pertemuan Perencanaan Program Penyuluhan Tahun 2010. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan

Kerjasama. - Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha.

b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev - Mimbar Sarasehan

c. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

d. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatan. Jumlah Dana : Rp. 400.488.000,- Realisasi : Rp. 239.729.851,- Persentase Realisasi : 59,8 %

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Jumlah Dana : Rp. 679.777.500,- Realisasi : Rp. 132.145.000,- Persentase Realisasi : 19,4 %

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal. Jumlah Dana : Rp. 87.750.000,- Realisasi : Rp. 74.385.000,- Persentase Realisasi : 84,7 %

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan.

Jumlah Dana : Rp. 23.830.000,- Realisasi : Rp. 11.475.000,- Persentase Realisasi : 48,2 %

5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian.

Jumlah Dana : Rp. 434.950.000,- Realisasi : Rp. 258.431.800,- Persentase Realisasi

: 59,4 %

• Pembuatan Juknis. Jumlah Dana : Rp.2.950.000,- Realisasi : Rp. 2.950.000,- Persentase Realisasi : 100 %

• Pembinaan Teknis Program FEATI. Jumlah Dana : Rp. 55.302.000,- Realisasi : Rp. 17.730.000,- Persentase Realisasi : 32,06 %

Lokasi pembinaan kegiatan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) di Pronvisi Kalimantan Selatan tersebar di 3 (tiga) Kabupaten, 15 Kecamatan, 120 Desa.

Page 20: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

315

Lokasi UP-FMA Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi

(P3TIP/ FEATI)

No Kabupaten/ Kecamatan

J u m l a h

Desa UP-FMA

I. H.S. SELATAN 40 40 1. Angkinang 8 8 2. Sungai Raya 8 8 3. Padang Batung 8 8 4. Kalumpang 8 8 5. Simpur 8 8 6. Angkinang 8 8

II. H.S.TENGAH 40 40 1. Batu Benawa 8 8 2. Hantakan 8 8 3. L.Amas Selatan 8 8 4. L.Amas Utara 8 8 5. Pandawan 8 8

III. BALANGAN 40 40 1. Paringin 6 6 2. Batu Mandi 7 7 3. Lampihong 7 7 4. Awayan 7 7 5. Halong 6 6

J u m l a h I + II + III 120 120

• Rapat Koordinasi FEATI. Jumlah Dana : Rp.12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.000.000,- Persentase Realisasi : 47,24 %

Rapat koordinasi telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam rangka

koordinasi pencapaian kegiatan P3TIP per triwulan di Provinsi dan 3 kabupaten pelaksana P3TIP

• Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.350.000,- Persentase Realisasi : 50,00 %

Terbentuknya/ditetapkannya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan

Selatan dengan Surat Keputusan Gubernur No.188.44/0397/KUM/2009, tanggal 1 Oktiber 2009.

• Lokakarya Perencanaan Jumlah Dana : Rp. 13.050.000,- Realisasi : Rp. 0 ,- Persentase Realisasi : 0 %

• Forum Teknis Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 45.100.000,- Realisasi : Rp. 42.994.000,- Persentase Realisasi : 95,33 %

Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya forum teknis penyuluhan

dan terkoordinasinya serta terpadunya penyelenggaraan penyuluhan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalsel.

• Penilaian Penyuluh dan Petani TPH Berprestasi. Jumlah Dana : Rp.66.755.000,- Realisasi : Rp. 41.525.000,-

Page 21: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

316

Persentase Realisasi : 62,20 %

Hasil penilaian petani dan Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Perikanan dan Kelautan berprestasi tahun 2009, adalah sebagai berikut :

Pemenang penilaian penyuluh dan Petani Berprestasi Tahun 2009

I. Petani Terbaik I (Petani Teladan Tk. Nasional)

H. Parhan Poktan Berkat Usaha Desa Labunganak, Kec. Batang Alai Utara,Kab. Hulu Sungai Tengah

Terbaik II M. Arsyad Aryadi Poktan Hidup Baru Desa Rantau Karau Hilir, Kec Sungai Pandan, Kab. Hulu Sungai Utara

Terbaik III Ridwan Poktan Karya Usaha Desa Sumber Baru, Kec. Angsana, Kab. Karya Usaha, Kab. Tanah Bumbu

II Penyuluh Pertanian Terbaik I (Penyuluh Pertanian Teladan Nas)

Unang Setiawan, S,Pt. Desa Muara Uya, Kec. Muara Uya, BPP Muara Uya. Kab. Tabalong

Terbaik II Dinah, SP Desa Cempaka, Kec. Tapin Selatan, BPP Tapin Selatan, Kab. Tapin

Terbaik III Tukirin, S.PKP Desa Sumber Mulia, Kec. Pelaihari, BPP Pelaihari, Kab. Tanah Laut

II Pelaku Utama Perikanan dan Kelautan

Terbaik I H. Kosim Kab. Hulu Sungai Tengah

Terbaik II H. Syamsul Kab. Kotabaru

Terbaik III Umar Hadi Kab. Balangan

IV Penyuluh Perikanan dan Kelautan

Terbaik I Eko Priyo Raharjo, S.Pi Desa Sumber Baru, Kec Angsana, BPP Angsana, Kab. Tanah Bumbu.

Terbaik II Suhardi, SP Desa Kuala Lupak, Kec. Tabunganen, BPP Tabunganen, Kab. Barito Kuala.

Terbaik III Wahanto Desa Lontar Timur, Kec. Pulau Laut Barat, BPP Lontar, Kab. Kotabaru.

• Penyebaran Informasi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 41.950.000,- Realisasi : Rp. 23.320.000,- Persentase Realisasi : 55,58 %

Penyebaran informasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan

dilaksanakan melalui media cetak mapun elektronik.

Penyebaran Informasi dalam rangka Mendukung Kegiatan Penyuluhan Tahun 2009

No. Uraian Materi/Judul

1. Media Cetak

a. Langganan Majalah Trubus dan Flona

b. Langganan Tabloid Sinar Tani dan Agrobis

c. Cetak Leaflet - Profil Bakorluh - Penyuluhan Pertanian metode SLPTT untuk Meningkatkan Produksi Padi

- Budidaya Ikan Patin Jambal Secara Intensif

Page 22: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

317

No. Uraian Materi/Judul

- Pemeliharaan Tanaman Karet - Beternak Ayam Buras di Lahan Pasang Surut

d. Cetak Poster Peranan Penyuluh dalam Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

2. Media Elektronik/Radio

a. Banjar Realita - Penataan Penyuluh - Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh - Kerjasama dan Kemitraan Usaha - Aplikasi FEATI

b. Siaran Pedesaan - Pupuk Bersubsidi Sistem Tertutup - Pemurnian Sapi Bali di Kab Barito Kuala - Penanggulangan Penyakit CVPD pada Tanaman Jeruk - Tanaman Nilam di Tanah Laut - SLPTT - Budidaya Ikan Samping Rumah - Waspada Kebakaran Hutan

• Penyusunan Program Penyuluhan Provinsi. Jumlah Dana : Rp.6.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %

• Peningkatan Wawasan . Jumlah Dana : Rp.33.605.000,- Realisasi : Rp. 31.340.000,- Persentase Realisasi : 93,26 %

Output/Keluaran - Terlaksananya peningkatan wawasan petugas dan penyuluh ke Provinsi Jawa Tengah.

- Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan pemahaman penyuluh dan petugas sebanyak 7 orang dalam melaksanakan pembinaan di tingkat lapangan.

• Pertemuan Pendekatan Teknologi dan Programa Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 33.958.000,- Realisasi : Rp. 30.433.000,- Persentase Realisasi : 89,62 %

Output/Keluaran - Terkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan penyuluhan tahun 2009 di provinsi dan kab/kota.

- Terlaksananya penyusunan rencana program/kegiatan penyuluhan tahun 2010. • Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM.

Jumlah Dana : Rp. 41.510.000,- Realisasi : Rp. 6.250.000,- Persentase Realisasi : 15,06 %

Output/Keluaran - Berkembangnya kelembagaan penyuluhan di Kab/Kota. - Terlaksananya pembinaan kapasitas SDM di Kab/Kota.

Keragaan Kelembagaan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009

NO. Provinsi

KABUPATEN/ KOTA BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN

I. Provinsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Perda No. 6 Tahun 2008 Tgl.15 April 2008

II Kabupaten/Kota

Page 23: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

318

NO. Provinsi

KABUPATEN/ KOTA BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN

1. Tabalong Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan

Perda No. 10 Tahun 2007. Tgl. 21 Nopember 2007.

2. Balangan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Perda No. 3 tahun 2008. tgl. 18 Juli 2008.

3. HSU Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian

Perda No. 25 Tahun 2008. Tgl. 9 Desember 2008.

4. HST Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 tahun 2007. Tgl. 6 Nopember 2007.

5. HSS Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian

Perda No.30 Tahun 2007. Tgl. 29 Nopember 2007.

6. Tapin Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Perda No. 5 Tahun 2008. Tgl. 12 Pebruari 2008

7. Banjar Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 9 Tahun 2008. Tgl. 9 Juni 2008.

8. Batola Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Perda No. 27 Tahun 2008. Tgl. 19 Maret 2008.

9. Tanah Laut Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 Tahun 2008. Tgl. 9 September 2008.

10 Tanah Bumbu Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan

Perda No. 17 Tahun 2007. Tgl. 10 Nopember 2007.

11. Kotabaru Dinas Pertanian -

12. Banjarbaru Dinas Pertanian dan Kehutanan -

13. Banjarmasin Dinas Pertanian -

Keragaan Jumlah Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (PNS) di Provinsi Kalsel Tahun 2009

NO. Kab/ Kota Pertanian Perikanan Kehutanan Jumlah

I Provinsi 25 2 0 27

II Kabupaten/Kota 922 130 81 1.133

1. Tabalong 94 1 13 108

2. Balangan 34 3 3 40

3. HSU 37 3 - 40

4. HST 69 11 2 82

5. HSS 88 4 10 102

6. Tapin 114 17 18 149

7. Banjar 146 24 16 186

8. Batola 93 15 3 111

9. Tanah Laut 114 16 7 137

10 Tanah Bumbu 42 12 - 54

11. Kotabaru 44 17 12 61

12. Banjarbaru 26 3 9 38

13. Banjarmasin 21 4 - 25

Jumlah 947 132 81 1.140

Keragaan Jumlah THL-TB Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan Tahun 2009.

NO. Kab/ Kota Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah

1. Tabalong 6 13 20 39

2. Balangan 12 24 18 54

3. HSU 6 29 58 93

4. HST 26 21 13 60

5. HSS 25 12 9 46

6. Tapin 25 12 - 37

7. Banjar 32 51 29 112

8. Banjarbaru 5 14 - 19

9. Banjarmasin 6 7 - 13

Page 24: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

319

NO. Kab/ Kota Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah

10 Batola 11 20 17 48

11. Tanah Laut 25 15 - 40

12. Tanah Bumbu 4 6 20 30

13. Kotabaru 2 1 28 31

Jumlah 185 225 212 622

Keragaan Kelembagaan Balai Penyuluh Kecamatan di Kabupaten/Kota Tahun 2009

NO KABUPATEN/KOTA 2009

Kec. BPP Desa

1 Tabalong 1122 77 131

2 Balangan 88 66 157

3 Hulu Sungai Utara 88 77 218

4 Hulu Sungai Tengah 1111 1111 158

5 Hulu Sungai Selatan 1111 1111 152

6 Tapin 1122 1122 129

7 Banjar 1177 1177 279

8 Banjarbaru 55 33 17

9 Banjarmasin 55 55 50

10 Batola 1177 77 200

11 Tanah Laut 99 99 113

12 Tanah Bumbu

10 4 116

13 Kotabaru 2200 55 195

Jumlah 145 104 1.935

Keragaan Kelembagaan Petani di Kabupaten/Kota Tahun 2009.

NO KABUPATEN/KOTA 2009

Poktan Gapoktan

1 Tabalong 575 43

2 Balangan 551 137

3 Hulu Sungai Utara 638 120

4 Hulu Sungai Tengah 896 154

5 Hulu Sungai Selatan 804 213

6 Tapin 971 87

7 Banjar 734 173

8 Banjarbaru 142 10

9 Banjarmasin 174 14

10 Batola 1.426 258

11 Tanah Laut 1.120 83

12 Tanah Bumbu 898 64

13 Kotabaru 185 55

Jumlah 9.114 1.411

• Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan Kerjasama. Jumlah Dana : Rp. 42.510.000,-

Page 25: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

320

Realisasi : Rp. 23.600.000,- Persentase Realisasi : 55,52 %

Output/Keluaran - Terlaksananya kegiatan pengembangan kerjasama dan layanan informasi penyuluhan sesuai dengan tujuan dan sasaran.

- Terlaksananya pembinaan dalam rangka kerjasama dan layanan informasi di Kab/Kota.

• Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha. Jumlah Dana : Rp. 26.860.000,- Realisasi : Rp. 25.939.800,- Persentase Realisasi : 96,6 %.

Output /Keluaran - Terlaksananya pertemuan kerjasama dan kemitraan usaha. - Teridentifikasinya permasalahan kerjasama dan kemitraan usaha untuk dapat dicarikan jalan pemecahannya.

b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev. Jumlah Dana : Rp. 139.763.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %

c. Mimbar Sarasehan.

Jumlah Dana : Rp. 63.850.000,- Realisasi : Rp. 33.800.000,- Persentase Realisasi : 52,9 %

d. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan. Jumlah Dana : Rp. 11.730.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %

e. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang.

Jumlah Dana : Rp. 137.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Belum semua kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai dengan

UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K.

2) Belum Dipahaminya Permentan Nomor 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tentang Pedoman

Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani, Penyusunan RDK/RDK, Dan Sistem

Kerja LAKU.

3) Lemahnya Pengetahuan, Ketrampilan dan Wawasan petani dalam mengakses

permodalan

4) Beragamnya bentuk kelembagaan penyuluhan di kab/kota (3 Bapeluh, 5 Badan, 2

kantor dan 3 bidang di bawah dinas), sehingga koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

penyelenggaraan penyuluhan belum optimal.

Page 26: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

321

5) Belum semua kecamatan memiliki Balai Penyuluhan, baru 104 BPP (72,2 %) dari 145

Kecamatan yang ada di Kalimantan Selatan, hal ini berimbas terhadap belum

optimalnya penyelenggaraan penyuluhan di tingkat Kecamatan.

6) Jumlah kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha berupa kelompok tani sebanyak

8.978 buah atau rata-rata 4,6 buah/desa/kelurahan dan gabungan kelompok tani

sebanyak 1.403 buah atau 0,7 buah/desa/kelurahan, masih kurang jika dibandingkan

dengan luas wilayah, jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian, perikanan dan

kehutanan dan jumlah desa/kelurahan di Kalimantan Selatan. Disamping itu

kemandirian kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut masih rendah.

7) Terbatasnya jumlah tenaga penyuluh di Kalimantan Selatan, jumlah tenaga penyuluh

dan CPNS sebanyak 1.172 orang, sebagian besar (80,88%) sebagai penyuluh

pertanian, penyuluh perikanan (11,267%), penyuluh kehutanan (6,91%) dan CPNS

(2,65%) yang berada ditingkat Provinsi sebanyak 25 orang (2,13%) dan di 13

Kabupaten/Kota sebanyak 1.147 orang (97,87%), sehingga untuk memenuhi 1 desa 1

penyuluh relatif masih kurang.

8) Masih terjadinya alih status penyuluh dari jabatan fungsional ke jabatan strutural

9) Usia penyuluh sebagian sudah diatas 50 tahun.

10) Penyusunan progarma penyuluh belum sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan

pelaku usaha.

11) Kegiatan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan belum didukung oleh sarana

dan prasarana yang memadai.

12) Terbatasnya dana yang tersedia di Sekretariat Bakorluh dalam rangka memfasilitasi

kegiatan penyuluhan

13) Sebagian besar penyuluh baik yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota

belum mengikuti pendidikan dan Pelatihan (Dasar maupun penjenjangan)

14) Belum adanya data mengenai kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan

oleh petani di kabupaten/kota.

15) Belum adanya pola / bentuk penyuluhan yang benar-benar tepat untuk masing-masing

kabupaten/kota.

16) Terbatasnya sarana penyuluh provinsi.

17) Efektifitas sarana informasi yang dilakukan saat ini belum teruji.

18) Kurangnya tenaga penyuluh spesialis yang bisa memfasilitasi penyuluhan terampil.

19) Masih kurangnya kesadaran petani akan pentingnya pengetahuan

(informasi/teknologi) untuk kemajuan petani itu sendiri.

20) Belum lengkapnya data kerjasama dan kemitraan kabupaten/kota.

Page 27: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

322

Solusi :

1) Meningkatkan advokasi kepada kabupaten/kota baik kelembagaan eksekutif maupun

legislatif dalam penataan kelembagaan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K

2) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program

pembangunan pertanian;

3) Bimbingan fasilitasi kemitraan usaha dan akses permodalan

4) Mendorong pembentukan Badan Pelaksanaan Penyuluhan bagi kab/kota yang belum

membentuk (Kotabaru, Banjarmasin dan Banjarbaru) atau yang masih berbentuk

Kantor ( Tabalong dan Balangan).

5) Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk membangun dan merehab Balai

Penyuluh Kecamatan secara bertahap dengan DAK dan Anggaran P3TIP/FEATI

(HST, HSS dan Balangan)

6) Perlu adanya inventarisasi kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh

petani di masing-masing kabupaten/kota.

7) Perlunya peningkatan pelatihan dan keterampilan penyuluh yang dapat meningkatkan

semangat dan profesionalisme penyuluh.

8) Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana penyuluh untuk kemudahan

pelaksanaan tugas penyuluh.

9) Perlu adanya perubahan pola pikir penyuluh agar lebih berorientasi pada

kesejahteraan/keberhasilan petani. Sebab dengan keberhasilan petani benefit dan

impact akan kembali ke penyuluh itu sendiri.

10) Perlu adanya terobosan baru dalam hal menyampaikan informasi dan teknologi

kepada petani, sehingga informasi yang seharusnya didapat oleh petani dapat diakses

dengan lebih mudah, misalnya akses web di masing-masing BPP, untuk itu perlu

disediakan minimal 1 (satu) buah komputer untuk akses internet.

11) Petani teladan harus dapat difungsikan sebagai motivator bagi petani-petani lain

dengan jalan diberikan insentif berupa lahan yang dapat digarap, bimbingan teknologi

dan permodalan.

12) Melaksanakan sosialisasi program kerjasama dan kemitraan ke kabupaten/kota.

2.3. Dinas Perkebunan

A. Program dan Kegiatan

Dalam rangka peningkatan kinerja Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di

Kalimantan Selatan, untuk menggerakan dan memfasilitasi pengembangan produk,

peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi pasar melalui pemberdayaan

petani, kelompok tani guna memperoleh nilai tambah dan daya saing yang tinggi guna

penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani pekebun. Hal ini

Page 28: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

323

ditempuh melalui sharing kegiatan dan pendanaan berupa partisifasi masyarakat, fasilitasi

pendanaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab./Kota. Selama periode Tahun 2005-

2009 telah dilaksanakan Program dan Kegiatan Utama sebagai berikut :

Tabel. Program dan Kegiatan Utama Periode Tahun 2005-2009

No. Tahun Program dan Kegiatan Target / Sasaran

Fisik Dana (Rp. x 1.000)

A Dinas Perkebunan Provinsi

1 2005 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 1.870.750

- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat

540 Ha 510 Ha 50 Ha

851.750 919.000 100.000

2 2006 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 11.100.000

- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani

3.285 Ha 4.600 Ha 300 Ha 400 Ha 400 Ha 4 Pkt

3.982.700 5.314.900 656.900 192.100 112.100 841.300

3 2007 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 14.870.865

- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak Pagar - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani

1.500 Ha 1.800 Ha 500 Ha 20 Ha 10 Ha 600 Ha 950 Ha 26 Pkt

4.200.000 5.100.000 890.000 480.000 120.000 300.000 470.000

3.310.865

4 2008 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 17.624.530

- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak pagar - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani

2.450 Ha 2.000 Ha 575 Ha 30 Ha 100 Ha 700 Ha 925 Ha 31 Pkt

6.306.241 5.561.305 1.013.747 481.930 729.686 374.171 409.421

2.748.029

5 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 15.409.000

- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak Pagar - Pengembangan Kayu Manis - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Peningkatan Penggunaan Lahan - Kegiatan penunjang, pembinaan petani

2.264 Ha 600 Ha 300 Ha 20 Ha 50 Ha 50 Ha 550 Ha 200 Ha 1 Pkt

37 Pkt

5.751.483 2.473.370 512.133 375.145 502.116 613.175 314.876 152.585 86.100

4.628.019

B UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap

1 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 1.920.320

- Pemeliharaan kebun produksi sawit - Kegiatan penunjang, pembinaan petani

80 Ha 3 Pkt

1.544.177 376.143

Page 29: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

324

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi Keuangan

Dinas Perkebunan Tahun 2005

Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2005, rata-rata fisik dari Target sebanyak 3 (tiga) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.870.750.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 1.711.923.300,- atau sebesar 91,51%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 158.826.700,- (8,49%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2006

Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2006, rata-rata fisik dari Target sebanyak 6 (enam) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 93.44%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 11.100.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 9.110.959.600,- atau sebesar 82,08%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.989.040.100,- (17,92%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2007

Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2007, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99.02%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 14.874.865.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 14.328.484.000,- atau sebesar 96,33%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 546.381.000,- (3,67%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2008

Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2008, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99,94%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 17.624.530.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 16.120.379.000,- atau sebesar 91,47%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.504.151.000,- (8,53%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet Rp. 849.250.000,- (4,82%), kontrak barang/jasa lainnya Rp. 654.901.000,- (3,71%). Tahun 2009

Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV rata-rata fisik dari Target sebanyak 9 (sembilan) macam kegiatan utama, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 15.409.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 13.973.392.000,- atau sebesar 90,69%, sehingga terdapat Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.435.608.000,- (9,31%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit Karet Rp. 667.552.000,- (4,34%), sisa kontrak pengadaan Bibit Kelapa Dalam Rp. 137.308.000,- (0,90%) dan sisa kontrak barang/jasa lainnya Rp. 630.748.000,- (4,07%). UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap Tahun 2009

Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap, dibentuk berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.920.320.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar

Page 30: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

325

Rp. 1.683.940.000,- atau sebesar 87,69%, sehingga masih terdapat Silpa (Sisa lebih Perhitungan Anggaran) sebesar Rp. 236.380.000,- (12,31%),

Gambaran Umum kegiatan perkebunan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan

TABEL PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN 2005 - 2009

No Jenis Komoditas

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Luas (Ha)

% Luas (Ha)

% Luas (Ha)

% Luas (Ha)

% Luas (Ha)

%

Tanaman tahunan 431,196 2.64 507,120 17.61 529,227 4.36 571,935 8.07 579,570 1.33

1 Karet 171,799 2.91 183,899 7.04 192,142 4.48 206,699 7.58 210,240 1.71

2 Kelapa Dalam 48,313 1.46 47,540 (1.60) 47,967 0.90 47,974 0.01 48,032 0.12

3 Kelapa Hibrida 3,936 - 3,870 (1.68) 2,626 (32.14) 2,545 (3.08) 2,545 -

4 Kelapa Sawit 178,990 3.54 243,451 36.01 257,862 5.92 288,725 11.97 292,663 1.36

5 Kopi 7,532 (2.22) 7,701 2.24 7,661 (0.52) 6,994 (8.71) 7,055 0.87

6 Lada 1,119 - 1,053 (5.90) 1,057 0.38 1,120 5.96 1,148 2.50

7 Cengkeh 1,707 (2.69) 1,896 11.07 1,928 1.69 1,783 (7.52) 1,792 0.50

8 Kakao 2,018 (8.13) 1,676 (16.95) 1,898 13.25 991 (47.79) 991 -

9 Pinang 475 (1.89) 481 1.26 546 13.51 533 (2.38) 533 -

10 Aren 2,123 (3.06) 2,233 5.18 2,024 (9.36) 2,402 18.68 2,402 -

11 Sagu 4,983 (3.43) 5,304 6.44 5,619 5.94 5,505 (2.03) 5,505 -

12 Kemiri 5,004 (0.40) 4,832 (3.44) 4,780 (1.08) 4,344 (9.12) 4,344 -

13 Kayu Manis 2,354 (0.04) 2,348 (0.25) 2,284 (2.73) 1,387 (39.27) 1,387 -

14 Kapok 512 0.39 495 (3.32) 448 (9.49) 531 18.53 531 -

15 Jambu Mente 251 (2.39) 234 (6.77) 219 (6.41) 176 (19.63) 176 -

16 Kenanga 56 (17.86) 76 35.71 94 23.68 75 (20.21) 75 -

17 Panili 9 33.33 6 (33.33) 4 (33.33) 4 - 4 -

18 Kapulaga 15 26.67 - - 6 6 -

19 Jarak Pagar - 25 100.00 68 172.00 141 107.35 141 -

II Tanaman Semusim 1,206 2.81 790 (34.49) 843 6.71 2,053 143.53 2,053 -

1 Tebu - - - - - 150 - 150 -

2 Jahe 358 37.69 - (100.00) - - - - -

3 Purun 586 16.50 790 34.81 750 (5.06) 1,758 134.40 1,758 -

4 Kencur 202 (48.99) - (100.00) - - - - -

5 Kunyit 60 328.57 - (100.00) - - - - -

6 Nilam - - - 93 145 55.91 145 -

7 Tanaman Lainnya - - - - - - - -

Jumlah I + II 432,402 2.64 507,910 17.46 530,070 14.87 573,988 8.29 581,623 0.77

III Pola Pengusahaan

1 Perkebunan Rakyat 261,088 4.49 274,293 5.06 289,196 5.43 304,296 5.22 308,731 1.46

2 Perkebunan Besar

Negara

15,576 69.27 17,951 15.25 18,744 4.42 19,410 3.55 19,410 -

3 Perkebunan Besar

Swasta

155,738 (3.81) 215,666 38.48 222,130 3.00 250,282 12.67 253,482 1.28

Page 31: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

326

DATA PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KAL-SEL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR ( 2005 - 2009)

No Jenis Komoditas

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Prod. (TON) % Prod. (TON)

% Prod. (TON)

% Prod. (TON)

% Prod. (TON)

%

I Tanaman tahunan 415,878.19 (6.13) 529,960.24 27.43 568,481.26 7.27 634,562.20 11.62 756,427.30 19.20

1 Karet 101,720.41 3.92 105,585.83 3.80 113,252.06 7.26 121,826.50 7.57 126,913.00 4.18

2 Kelapa Dalam 30,136.71 1.68 30,145.04 0.03 30,581.46 1.45 31,567.50 3.22 31,567.50 -

3 Kelapa Hibrida 2,901.17 0.00 2,774.14 (4.38) 1,656.30 (40.30) 672.00 (59.43) 672.00 -

4 Kelapa Sawit 214,778.32 (11.38) 307,369.02 43.11 332,190.61 8.08 386,736.00 16.42 455,633.00 17.81

47,688.08 (10.84) 67,981.77 42.56 74,071.09 8.96 80,011.00 8.02 127,864.00 59.81

5 Kopi 2,696.36 36.55 2,810.30 4.23 2,869.75 2.12 2,586.60 (9.87) 2,615.00 1.10

6 Lada 494.81 1.71 460.39 (6.96) 490.67 6.58 507.00 3.33 507.00 -

7 Cengkeh 338.26 34.08 341.91 1.08 376.47 10.11 381.50 1.34 381.50 -

8 Kakao 252.62 (40.97) 317.37 25.63 337.13 6.23 141.80 (57.94) 141.80 -

9 Pinang 97.82 (1.52) 100.68 2.92 116.89 16.10 134.10 14.72 134.10 -

10 Aren 1,526.32 2.47 1,602.64 5.00 1,267.61 (20.90) 1,679.00 32.45 1,679.00 -

11 Sagu 8,497.48 1.11 5,815.64 (31.56) 6,630.75 14.02 5,526.50 (16.65) 5,526.50 -

12 Kemiri 3,312.79 52.69 3,229.63 (2.51) 3,152.42 (2.39) 2,377.50 (24.58) 2,377.50 -

13 Kayu Manis 1,288.79 (0.78) 1,278.99 (0.76) 1,277.89 (0.09) 217.00 (83.02) 217.00 -

14 Kapok 58.77 6.49 52.67 (10.38) 54.07 2.66 68.80 27.24 68.80 -

15 Jambu Mente 75.28 (2.68) 71.77 (4.66) 71.92 0.21 59.80 (16.85) 60.00 0.33

16 Kenanga 8.57 (12.64) 21.05 145.62 24.88 18.19 23.00 (7.56) 23.00 -

17 Panili 2.10 100.00 1.40 (33.33) 1.39 (0.71) 0.60 (56.83) 0.60 -

18 Melinjo - - - - - - - - - -

19 Kapulaga 3.53 (30.92) - (100.00) - - 2 - 2 -

20 Jarak Pagar - - - - 57.90 - 44 (24.01) 44 -

II Tanaman Semusim 1,661.55 16.95 631.41 (62.00) 397.12 (37.11) 523 31.70 523 -

1 Jahe 584.08 34.16 - (100.00) - - - - - -

2 Purun 669.78 15.78 631.41 (5.73) 397.12 (37.11) 500 25.91 500 -

3 Kencur 311.13 (20.11) - (100.00) - - - - - -

4 Kunyit 96.56 452.09 - (100.00) - - - - - -

5 Nilam - - - - - - 23 - 23 -

6 Tanaman Lainnya - - - - - - - -

Jumlah I + II 417,539.74 (6.05) 530,591.65 27.08 568,878.38 7.22 635,085 11.64 756,950 19.19

III Pola Pengusahaan

1 Perkebunan Rakyat 163,763.96 3.94 187,720.79 14.63 207,859.00 10.73 245,608 18.16 289,573 17.90

2 Perkebunan Besar

Negara

9,936.72 58.33 9,112.55 (8.29) 11,684.58 28.23 13,476 15.33 14,225 5.56

3 Perkebunan Besar

Swasta

243,839.06 13.10) 333,126.90 36.62 349,334.80 4.87 376,001 7.63 453,152 20.52

PENGEMBANGAN KOMODITAS KARET RAKYAT SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH

Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK

1. Tabalong 150 150 - - 200 200 500 500 500 542 1,350 1,392

Page 32: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

327

No. Kabupaten

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH

Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK

2. Balangan 90 90 340 340 400 400 500 500 200 200 1,530 1,530

3. HSU 100 100 135 135 - - - - 25 25 260 260

4. HST 50 50 - - 250 250 300 300 200 198 800 798

5. HSS 75 75 - - 100 100 400 400 350 350 925 925

6. Tapin 150 150 400 400 100 100 250 250 100 100 1,000 1,000

7. Tanah Laut 100 100 - - 50 50 100 100 200 198 450 448

8. Kotabaru 100 100 - - 100 100 300 300 300 300 800 800

9. Tanah Bumbu 100 100 200 200 100 100 100 100 100 100 600 600

10. Banjar 300 300 450 450 50 50 - - - 0 800 800

11. Banjarbaru 25 25 100 100 100 100 - - 25 25 250 250

12 Barito Kuala - - - 50 50 - - - 0 50 50

1,240 1,240 1,625 1,625 1,500 1,500 2,450 2,450 2,000 2,038 8,815 8,853

PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA SAWIT RAKYAT SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH

Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK

1. Tabalong 150 137 450 418 200 200 - - - - 800 755

2. Balangan - - 200 211 - - - - - - 200 211

3. HSS 50 50 450 391 200 204 350 260 100 102 1,150 1,007

4. Tapin - - - - - - - - - - -

5. Tanah Laut - - 300 349 900 658 200 189 - - 1,400 1,196

6. Kotabaru 40 40 450 483 200 175 800 533 300 150 1,790 1,381

7. Tanah Bumbu 270 286 300 301 200 200 500 375 200 300 1,470 1,462

8. Banjar - - 600 600 50 50 - - - - 650 650

9. Barito Kuala - - - - - - 150 150 - - 150 150

10. Banjarbaru - - 50 50 50 50 - - - - 100 100

510 513 2,800 2,803 1,800 1,537 2,000 1,507 600 552 7,710 6,912

PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA RAKYAT RAKYAT SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH

Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK

1. HST - - - - - - - - 50 50 50 50

2. HSS 50 50 100 135 200 214 300 332 125 138 775 869

3. Tapin - - 50 89 150 266 50 154 - - 250 509

4. Barito Kuala - - 100 100 100 71 150 125 100 10 450 306

5. Banjar - - - - - - - - 25 25 25 25

6. Kota Banjarmasin

- - 50 66 50 96 75 182 - - 175 344

50 50 300 390 500 647 575 793 300 223 1,725 2,103

PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN NILAM SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun JUMLAH

2008 2009

Luas Ha KK Luas Ha KK Luas Ha KK

1. Tabalong - - 10 10 10 10

Page 33: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

328

No. Kabupaten

Tahun JUMLAH

2008 2009

Luas Ha KK Luas Ha KK Luas Ha KK

2. Balangan 5 5 5 5 10 10

3. Banjar - - 5 10 5 10

4. Tanah Laut 25 83 - - 25 83

30 88 20 25

PENGEMBANGAN TANAMAN KAYU MANIS SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun 2009 JUMLAH Luas Ha KK Luas

Ha KK

1. Hulu Sungai Selatan 50 50 50 50

50 50 50 50

PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN JARAK PAGAR SUMBER DANA APBD I

No. Kabupaten

Tahun JUMLAH

2006 2007 2008 2009

Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK Luas Ha

KK

1. Tanah Laut 2 2 4 1 - - - - 6 3 2. Tanah Bumbu 2 2 4 4 - - - - 6 6 3. Kotabaru - - 2 1 100 68 - - 102 69 4. Hulu Sungai Tengah - - - - - - 50 110 50 110 5. Tabalong 2 1 - - - - - - 2 1

6 5 10 6 100 68 50 110 166 189

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan masih sulit dicapai oleh

perkebunan rakyat, karena tidak adanya ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani

pekebun.

2) Meningkatnya harga saprodi (herbisida, pupuk non subsidi), sehingga mengurangi daya

beli petani pekebun.

3) Turunnya harga komoditas unggulan perkebunan khususnya karet sampai dengan rata-

rata ± 30% dari harga normal, sehingga petani pekebun kurang dalam pemeliharaan

kebun yang berdampak pada penurunan produksi, produktivitas karet dan kelapa sawit.

Solusi

1) Guna mempercepat peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan rakyat,

diusulkan melalui Pemerintah Daerah dan Pusat adanya penambahan kuota dan

pemerataan distribusi pupuk bersubsidi untuk petani pekebun.

2) Guna meningkatkan daya beli petani pekebun, petani pekebun perlu dikembangkan

bantuan berupa diversifikasi usaha integrasi ternak dengan kebun, sehingga dapat

berfungsi ganda yaitu hasil ternak bisa menopang pendapatan petani pekebun pada

Page 34: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

329

saat harga komoditas perkebunan turun (tidak laku) dan limbah ternaknya bisa

dijadikan pupuk tanaman berupa pupuk kompos.

3) Guna meningkatkan harga karet ditingkat petani pekebun, dapat dilakukan dengan

tabung pohon yaitu penyadapan perpohon yang biasanya dilakukan 2 hari sekali

(S2/D2), diperjarang menjadi 3-4 hari sekali (S2/D3-4)

2.4. Dinas Peternakan

A. Program dan Kegiatan

Pembangunan peternakan diarahkan pada berkembangnya usaha peternakan yang

mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternakan serta terwujudnya visi

“Kalimantan Selatan sebagai Daerah Sumber Bibit Sapi Potong Tahun 2010”. Kultur

sosial budaya masyarakat sejak dulu hidup dari pertanian dan peternakan merupakan

pendorong yang kuat dalam upaya meningkatkan produktivitas dan agribisnis peternakan

di Kalimantan Selatan.

Dalam rangka mendukung visi pembangunan peternakan, program yang

dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai

berikut :

Program Daerah 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Pusat 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2) Program Pengembangan Agribisnis

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi anggaran pembangunan sub sektor peternakan pada tahun 2005-2009

adalah sebagai berikut :

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan

Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh Dinas Peternakan Provinsi

Kalimantan Selatan dari tahun 2005 - 2009 adalah sebesar Rp. 65.844.235.150,- dengan

realisasi pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 64.183.478.994,-. Perkembangan

alokasi anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009

seperti pada Tabel sebagai berikut :

Page 35: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

330

Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2005-2009

No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan

Rupiah % 1 2005 7.021.856.000 7.019.791.000 99,97 2 2006 13.089.550.000 12.878.553.200 98,40 3 2007 15.306.095.000 14.804.486.370 96,72 4 2008 16.562.245.000 16.100.959.268 97,21 5 2009 13.864.489.150 13.379.689.156 96,50

Jumlah 65.844.235.150 64.183.478.994 97,48

UPTD BIBD Banjarbaru

Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh BIBD Banjarbaru dari tahun

2005 - 2009 adalah sebesar Rp. 5.458.525.000,- dengan realisasi pelaksanaan

anggaran adalah sebesar Rp. 5.234.879.151,-. Perkembangan alokasi anggaran dan

realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat dari Tabel

sebagai berikut :

Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009

No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan

Rupiah %

1 2005 300.000.000 298.998.000 99.67

2 2006 500.000.000 498.675.000 99.74

3 2007 1.308.275.000 1.269.917.866 97.07

4 2008 1.650.250.000 1.590.258.827 96.36

5 2009 1.700.000.000 1.577.029.458 92.77

Jumlah 5.458.525.000 5.234.879.151 95.90

UPTD SPPN Pelaihari

Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh SPPN Pelaihari Banjarbaru

dari tahun 2005 – 2009 adalah sebesar Rp. 14.381.601.500,- dengan realisasi

pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 13.306.034.256,-. Perkembangan alokasi

anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat

dari sebagai berikut :

Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009

No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan

Rupiah %

1 2005 945.990.000 922.539.082 97.52

2 2006 1.018.322.000 1.006.335.853 98.83

3 2007 1.846.959.500 1.842.807.005 99.78

4 2008 2.456.230.000 2.425.641.003 98.75

5 2009 8.114.100.000 7.108.711.313 87,61

Jumlah 14.381.601.500 13.306.034.256 92,52

Gambaran Umum kegiatan Peternakan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan

Hakekat pembangunan peternakan adalah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat,

khususnya yang berasal dari ternak. Konsumsi pangan hewani asal ternak masyarakat

Kalimantan Selatan tahun 2008 menurut hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional konsumsi

Page 36: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

331

daging 15,3 gram/kap/hari, telur 19,2 gram/kap/hari dan susu 5,4 gram/kap/hari atau baru

mencapai 55,29% untuk daging, 200,21% untuk telur dan 30,80% untuk susu. Berdasarkan

standar kecukupan konsumsi protein hewani yang ditetapkan oleh FAO minimal sebesar

6,00 gram/kapita/hari atau setara dengan dengan 10,1 Kg daging, 3,5 kg telur dan 6,4 kg

susu per kapita per tahun atau setara dengan daging 27,67 gram/kapita/hari, telur 9,59

gram/kapita/hari dan susu 17,53 gram/kapita/ hari.

1) Populasi

Keragaan pembangunan peternakan di Kalimantan Selatan ditandai dengan

pertumbuhan populasi ternak dari tahun 2005-2009 rata-rata sebesar 4,62% menandakan

kekuatan daerah dalam rangka menyediakan pangan asal ternak cukup berpengaruh.

Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada ternak ayam ras pedaging, yaitu 60,19%.

Hal ini akibat mulai bergairahnya usaha peternakan swasta yang rata-rata bergerak di

perunggasan dan meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat. Sedangkan rata-rata

pertumbuhan yang terkecil adalah ternak kuda yaitu sebesar -5,75%, hal ini disebabkan

fungsi ternak kuda digantikan oleh mesin sebagai alat pengangkut. Untuk ternak perah

yang populasinya paling kecil akan dikembangkan pada lima tahun ke depan dalam

rangka pemenuhan permintaan susu oleh masyarakat. Secara terperinci perkembangan

populasi ternak dapat dilihat pada Berikut

Perkembangan Populasi Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Ternak 2005 (ekor)

2006 (ekor)

2007 (ekor)

2008 (ekor)

2009*) (ekor)

Rata-rata Pertumb (%)

Sapi 182.639 193.920 202.037 210.633 218.700 4,95

Sapi Perah 116 133 135 124 127 2,00

Kerbau 40.163 41.435 43.096 43.971 45.013 3,38

Kuda 730 752 737 624 601 -5,75

Kambing 99.271 107.873 111.733 118.240 123.892 6,52

Domba 3.427 3.474 3.462 3.494 3.511 0,54

Babi 6.268 7.436 7.472 5.791 5.681 -1,83

Ay. Buras 8.697.945 9.984.020 11.383.274 12.643.202 14.076.941 11,71

Ay. Petelur 1.182.555 1.983.323 2.216.916 2.665.721 2.749.318 25,49

Ay. Pedaging 19.964.936 20.624.128 21.534.508 19.860.813 19.886.632 60,19

Itik 3.041.695 3.487.002 3.771.176 19.860.813 4.501.642 9,12

Jumlah 33.239.274 36.430.305 39.274.546 36.390.532 41.612.058 4,62

*) Angka Sementara

2) Produksi Daging, Telur, dan Susu

a. Produksi Daging

Produksi daging adalah jumlah karkas (ternak yang dipotong setelah dikurangi

kulit, jerohan, kepala, dan kaki) dan bagian yang dapat dimakan dari daerah tertentu.

Produksi daging di Kalimantan Selatan didominasi oleh ayam ras, sapi dan ayam

buras. Pada tahun 2009 produksi daging berjumlah 57.461.363 kg kontribusi terbesar

Page 37: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

332

berasal dari ayam ras pedaging yaitu 40.596.881 kg (70,65%), daging sapi sebesar

5.849.064 kg (10,18%) dan 4.900.714 kg (8,53%) berasal dari ayam buras.

Pertumbuhan produksi daging yang terbesar selama empat tahun terakhir

adalah produksi daging kuda 154,90%, hal ini disebabkan dari pemotongan untuk

konsumsi. Sedangkan rata-rata pertumbuhan yang terkecil adalah produksi daging

ternak sapi perah disebabkan hanya sedikit yang membudidayakan dan sapi perah

yang diafkir masih sedikit. Apabila dilihat dari jumlah produksi dan konsumsi daging

oleh masyarakat maka terjadi surplus 8.405.487 kg setiap tahun. Hampir semua

produksi daging mengalami surplus dan biasanya diperdagangkan ke Provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel berikut

Perkembangan Produksi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Ternak 2005 (Kg)

2006 (Kg)

2007 (Kg)

2008 (Kg)

2009*) (Kg)

Rata-rata Pertumb. (%)

Sapi 5.592.768 6.179.092 5.475.120 5.796.318 5.849.064 1,.47

Sapi Perah - 8.144 - 7.792 7.904 -24,60

Kerbau 811.875 906.473 866.175 969.080 1.015.983 5,98

Kuda 4.673 1.142 2.898 16.723 27.501 154,90

Kambing 281.663 286.651 317.887 418.936 469.962 14,16

Domba 16.047 18.738 26.335 25.908 29.887 17,761

Babi 171.457 181.884 91.394 117.393 108.142 -5,78

Ay. Buras 4.973.548 5.597.200 4.582.933 4.877.303 4.900.714 0,54

Ay. Petelur 196.672 243.633 640.917 1.157.659 2.571.855 97,43

Ay. Pedaging 20.348.573 21.461.052 26.689.693 34.562.303 40.596.881 19.20

Itik 866.908 1.016.585 1.296.692 1.567.077 1.883.470 21.47

Jumlah 33.228.191 35.900.594 39.990.044 49.516.492 57.461.363 14,83

*) Angka Sementara

b. Produksi Telur

Produksi telur pada kurun waktu lima tahun terakhir juga mengalami

pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada produksi telur ayam

buras yaitu sebesar 15,02%. Sedangkan pertumbuhan telur yang terkecil adalah telur

ayam ras petelur sebesar 6,27%, untuk lebih jelasnya mengenai produksi telur, dapat

dilihat pada Tabel berikut :

Perkembangan Produksi Telur Unggas di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Ternak 2005 (Kg)

2006 (Kg)

2007 (Kg)

2008 (Kg)

2009*) (Kg)

Rata-rata Pertumb. (%)

Ay. Buras 6.467.394 6.788.792 7.656.736 9.886.031 11.191.976 15,02

Ay. Petelur 12.032.605 13.415.365 14.630.063 15.431.286 16.520.735 6,27

Itik 19.870.161 22.506.069 20.349.343 24.178.241 25.488.702 6.98

Jumlah 38.370.162 42.710.226 42.636.142 49.495.558 53.201.414 6,68

*) Angk Sementara

Page 38: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

333

c. Produksi Susu

Budidaya sapi perah sebagai ternak penghasil susu segar masih pada tahap

introduksi. Animo masyarakat untuk memelihara sapi perah cukup tinggi, akan tetapi

terkendala masalah bibit dan permodalan. Budidaya sapi perah di masyarakat sudah

mulai dilaksanakan sejak tahun 2007. Dari hasil yang didapatkan , maka budidaya

sapi perah di Kalimantan Selatan perlu ditingkatkan. Produksi susu segar selama

tiga tahun adalah rata-rata sebesar 262.654 kg per tahun.

3) Konsumsi Daging Ternak

Konsumsi daging oleh masyarakat di Kalimantan Selatan rata-rata 34.813.850 kg

per tahun dan tumbuh 0,79% selama lima tahun terakhir. Konsumsi daging terbesar

berasal dari daging kuda 122,97%, ayam ras petelur 61,56%, dan daging babi 17,96%.

Perkembangan konsumsi daging dapat dilihat seperti Tabel berikut

Konsumsi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Ternak 2005 (Kg)

2006 (Kg)

2007 (Kg)

2008 (Kg)

2009*) (Kg)

Rata-rata Pertumb. (%)

Sapi 5.123.981 5.879.063 5.131.467 5.403.728 5.477.219 1.74

Sapi Perah - 6.795 - 7.132 7.250 0.33

Kerbau 775.573 773.524 725.248 811.201 820.530 1.30

Kuda 4.442 965 2.494 14.427 22.427 122.97

Kambing 237.325 232.752 263.230 356.617 401.444 11.84

Domba 12.826 16.861 22.318 21.890 26.743 16.82

Babi 185.084 346.563 266.509 295.252 339.185 17.96

Ayam Buras 3.302.383 3.649.649 2.980.831 3.146.969 3.301.170 0.53

Ayam Ras Petelur 147.256 203.137 520.938 935.526 1.252.014 61.56

Ayam Ras Pedaging 14.708.800 19.166.956 23.085.844 26.614.210 32.000.926 17.26

Itik 639.784 836.402 1.015.987 1.157.158 1.391.135 17.26

Jumlah 25.137.154 31.112.667 34.014.866 38.764.110 45.040.151 0.79

*) Angka Sementara

4) Konsumsi Telur

Konsumsi telur oleh masyarakat Kalimantan Selatan rata-tara 45.282.700 kg

setiap tahun dan terjadi pertumbuhan rata-rata 11,04% setiap tahun. Apabila

dibandingkan antara produksi dan konsumsi telur maka terjadi surplus 9.730.987 kg

setiap tahun dan sebagian besar diperdagangkan ke Provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Tengah. Perkembangan konsumsi telur di Kalimantan Selatan tahun 2005-

2009 seperti pada Tabel berikut

Konsumsi Telur di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Ternak 2005 (Kg)

2006 (Kg)

2007 (Kg)

2008 (Kg)

2009*) (Kg)

Rata-rata Pertumb (%)

Ay. Buras 3.836.818 3.649.649 4.162.717 4.892.742 5.750.793 8.85

Ayam Ras Petelur 10.991.275 13.552.605 14.742.318 16.185.679 19.024.197 11.88

Itik 12.737.487 15.613.242 13.755.970 17.823.651 20.949.424 11.56

Jumlah 27.656.580 32.815.496 32.661.005 38.902.072 45.724.414 11.04

*) Angka Sementara

Page 39: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

334

5) Pengadaan Sapi Potong

Pengadaan sapi potong dari luar Kalimantan Selatan mutlak diperlukan dalam

rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Populasi sapi bibit yang ada di Kalimantan

Selatan harus ditambah untuk memenuhi angka ideal sebagai calon daerah penghasil

bibit. Jumlah sapi bibit yang perlu dimasukkan ke Kalimantan Selatan agar mencapai

swasembada sapi potong adalah sebesar 15.000 ekor selama 5 tahun.

Melalui dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir telah

didatangkan sapi bibit/bakalan jenis sapi Bali dari Nusa Tenggara Barat, Sulawesi

Selatan dan Bali, dan sapi PO dari Jawa Timur berjumlah 8.620ekor atau 57,47% dari

target 15.000 ekor. Provinsi Kalimantan Selatan dapat menjadi sumber bibit wilayah timur

Indonesia karena bebas penyakit hewan yang masuk dalam katagori klasifikasi A. Untuk

meningkatkan produktivitas konsekuensinya adalah peningkatan pada anggaran

pembangunan. Penyebaran ternak APBD Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Pengadaan Ternak Sapi APBD Provinsi Tahun Kalilmantan Selatan Tahun 2005-2008

Jenis Kelamin 2005 (ekor)

2006 (ekor)

2007 (ekor)

2008 (ekor)

2009 (ekor)

Jumlah (ekor)

Jantan 60 100 - - 92 252

Betina 1.325 2.300 2.157 1.635 951 8.368

Jumlah 1.385 2.400 2.157 1.635 1.043 8.620

6) Situasi Penyakit Hewan Menular

Kasus kejadian penyakit hewan menular di Provinsi Kalimantan Selatan masih

ditemui. Namun untuk penyakit Brucella berdasarkan SK Menteri Pertanian No.

2540/KPTS PD.610/VI/2009 pulau Kalimantan dinyatakan bebas Brucella. Penyakit

Avian Influenza tidak pernah lagi dilaporkan terjadi sejak tahun 2005, akan tetapi pada

akhir tahun 2009 terjadi kasus klinis di Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Kota Banjarbaru

dan Banjarmasin. Kasus kejadian penyakit hewan menular dapat dilihat pada Tabel

berikut

Situasi Penyakit Hewan Menular Tahun di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Jenis Penyakit 2005 (kasus)

2006 (kasus)

2007 (kasus)

2008 (kasus)

2009 (kasus)

Jumlah (kasus)

Brucella 6 27 23 6 2 64

Avian Influenza - - - - - -

Rabies 17 9 12 20 2 60 Jembrana 13 67 35 207 84 406

Bovine Viral Deasease 22 40 1.169 141 66 1.438

Scabies 1.593 1.243 283 1.238 772 5.129 ORF 391 122 117 234 80 944

Pink Eye 292 155 6 435 353 1.241

Bovine Epemerhal Fever 459 1.493 614 737 314 3.617

Page 40: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

335

7) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sumbangan sub sektor peternakan pada PDRB Kalimantan Selatan dari tahun

2005 sampai dengan tahun 2009 rata-rata adalah sebesar 1,61%. Pada tahun-tahun

mendatang bisa ditingkatkan lagi karena produksi peternakan semakin tinggi dan potensi

pengembangan masih terbuka luas.

8) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Dalam rangka mendukung visi dan misi Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan

Selatan didukung dua UPTD yaitu Balai Inseminasi Buatan Daerah Banjarbaru yang

mempunyai tugas khusus yaitu memproduksi semen (air mani) beku untuk kebutuhan

provinsi Kalimantan Selatan khususnya dan Provinsi tetangga pada umumnya

(Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat) dan SPP Negeri Pelaihari

yang mempunyai tugas penyelenggaraan pendidikan pertanian menengah dalam rangka

mendukung Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Keberadaan Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan dimaksudkan

untuk mempercepat peningkatan populasi dan memperbaiki mutu ternak sapi serta

memperpendek jarak antara produsen semen beku dengan pengguna yaitu masyarakat

peternak yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan Kapasitas terpasang produksi semen

beku pada Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 40.000 dosis

setiap tahun. Sedangkan SPP Negeri Pelaihari setiap tahun meluluskan siswa sebanyak

80-100 orang.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sub sektor peternakan tahun 2005-

2009 adalah sebagai berikut :

1) Dalam rangka mendukung program Swasembada Ternak Sapi Potong di Kalimantan

Selatan, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan setiap tahun mendatangkan

ternak bibit sapi dari luar daerah (Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur), akan tetapi

mulai tahun 2009 daerah Nusa Tenggara Barat membatasi pengeluaran ternak sapi

bibit khususnya jenis sapi bali.

2) Daya serap semen beku dari produksi BIBD masih rendah

3) Sarana dan prasarana/peralatan masih kurang, seperti lahan untuk kebun hijauan

makanan ternak, peralatan laboratorium, sarana mobilitas, dummy cow untuk

pemancing pada saat penampungan, electro ejaculator dan peralatan analisis semen

beku ternak;

4) Fluktuasi harga ayam broiler masih sering terjadi;

Page 41: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

336

5) Kurang hygiensanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan

(RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Pemotongan Unggas (RPU/TPU) dan

kios daging;

6) Kasus penyakit hewan menular seperti Rabies, Jembrana dan Bovine Viral Deasease

masih terjadi;

Solusi

1) Perlunya negosiasi tentang jumlah ternak yang akan didatangkan dari daerah sumber

bibit (Nusa Tenggara Barat) dan mencari alternatif daerah sumber bibit sehingga

kebutuhan ternak bibit dari luar daerah terpenuhi.

2) Perlunya sosialisasi dan promosi produksi emen beku dari BIBD Banjarbaru .

3) Anggaran biaya untuk sarana dan prasarana perlu ditingkatkan

4) Koordinasi antara pelaku usaha dan pemerintah lebih ditingkatkan;

5) Meningkatkan higien sanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan

Hewan (RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Potong Unggas (RPU/TPU) dan

kios daging dengan membangun dan merehabilitasi;

6) Meningkatkan pelaksanaan pencegahan, penyidikan, dan pengobatan Rabies,

Jembrana dan Bovine Viral Deasease..

Page 42: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

337

3. URUSAN KEHUTANAN

Penyelenggaraan urusan pilihan Kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh

Dinas Kehutanan Prov. Kalsel.

Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang kehutanan selama tahun 2005-2009.

A. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan pembangunan kehutanan sebagai berikut :

1) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan Yang Tertib dengan melaksanakan Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal, meliputi program dan kegiatan : a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan :

• Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem;

• Patroli Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan;

• Pemeliharaan Senjata api;

• Pembuatan KTA, Buku Pas Senpi Polhut dan Pembina Polhut;

• Penyuluhan Penanggulangan Pencurian Kayu;

• Bintek penatausahaan hasil hutan kayu dan non kayu;

• Pembentukan Satgas Pengamanan Hutan Partisipatif;

• Operasi Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan;

• Pembinaan Pengamanan Hutan Partisipatif;

• Pelatihan Penyegaran Polhut;

• Pelatihan Menembak Bagi Pembina Polhut dan Anggota Polhut;

• Pengawasan dan pengendalian pemanfatan limbah pembalakan pada pemegang HPH Alam;

• Monitoring Sarpras Pengamanan Hutan;

• Penyelesaian Kasus Pemanfaatan/Peredaran Hasil Hutan secara illegal. b. Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan :

• Operasi Pengamanan Hutan;

• Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung. 2) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Sejuk dan Nyaman, dengan

melaksanakan : Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan pengembangan

kelembagaan RHL. b. Program Kegiatan Pengembalian Dana Reboisasi, meliputi kegiatan :

• Penyelenggaraan Rehabilitasi Lahan Kritis;

• Rehabilitasi Lahan Kritis;

• Pengembangan Agroforestry dan Aneka Usaha Kehutanan;

• Pembangunan Hutan Rakyat; c. Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan :

• Koordinasi Pengendalian Kebakaran hutan;

• Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. d. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA, meliputi kegiatan Bantuan

Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan; Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan, meliputi a. program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dengan kegiatan :

• Pengembangan Hutan Tanaman;

• Pengelolaan dan Pemanfatan Hutan. Pemantapan Kawasan Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan :

• Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan;

Page 43: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

338

• Penataan Batas dan penetapan Kawasan Hutan;

• Pembangunan KPH. b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, meliputi kegiatan :

• Penyusunan dan analisa data/informasi pengelolaan RTH;

• Penataan Ruang Terbuka Hijau;

• Pengawasan dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau.

3) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Unggul dan Maju dengan melaksanakan Revitalisasi Sektor Kehutanan khususnya Industri Kehutanan, meliputi program/kegiatan : a. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan

• Penyusunan profil dan database industri kehutanan;

• Pemeriksaan laporan Tahunan pembayaran PSDH dan DR;

• Penyusunan Draft Perda Pemanfaatan dan Peredaran Hasil Hutan;

• Pemrosesan Perda Pemanfatan dan Peredaran Hasil Hutan. b. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan :

• Monitoring dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan;

• Peningkatan Pungutan PSDH dan DR;

• Perencanaan dan Penyiapan Unit Kelola Pemanfaatan Hutan Produksi;

• Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Alam;

• Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Tanaman;

• Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan;

• Pengendalian Peredaran Hasil Hutan dan Optimalisasi PNBP;

• Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan urusan wajib pada Dinas

Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2006 - 2009 yang dilaksanakan dengan

dana APBD dan APBN di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :

Tahun 2006.

1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip

sebanyak 36 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 12 Kasus dengan

barang bukti sebanyak 8.353 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit;

2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman di Tahura Sultan Adam 1.975 Ha; b. Pembuatan Turus Jalan sepanjang 25 Km; c. Pembuatan hutan tanaman jenis unggulan lokal 400 ha; d. Pembuatan hutan tanaman unggulan jenis gaharu 100 Ha; e. Pemeliharaan hutan tanaman jenis unggulan lokal, 200 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 150 Ha; g. Pelatihan budidaya rotan 60 orang; h. Pelatihan budidaya Lebah Madu 60 orang; i. Pemberian bantuan Stup dan Ratu Lebah Made 350 unit. j. Pembuatan Unit percontohan hutan rakyat 300 Ha; k. Optimalisasi penggunaan lahan hutan rakyat Tahun 2004 dengan tanaman empon –

empon 50 Ha. 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan

serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di selurh kab/kota di Kalsel. 4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan

penyelenggaraan penyuluhan kehutanan;

Page 44: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

339

5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Penataan batas kawasan hutan sepanjang 125 Km; b. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; c. Tata batas pinjam pakai kawasan hutan utk Jalan Lumpangi – Batulicin 1 lokasi;

6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau;

7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan

Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi

Tahun 2007.

1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip

sebanyak 32 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 5 Kasus dengan

barang bukti sebanyak 356 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit;

2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman Reboisasi seluas 640 Ha; b. Pembuatan Tanaman Pengkayaan Reboisasi seluas 525 Ha; c. Penyulaman Tanaman Reboisasi seluas 645 Ha; d. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal seluas 300 Ha; e. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal jenis gaharu 100 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 3 Unit;

3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel.

4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan;

5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang

Terbuka Hijau; 6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan

a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan

Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi

7) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 333.702 batang; 8) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 70.210 batang;

Tahun 2008.

1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan : a. Operasi Pengamanan Hutan sebanyak 9 Kali; b. Patroli Pengamanan Hutan sebanyak 12 Kali; c. Pembuatan Peta Illegal Logging 1 Judul.

Page 45: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

340

2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 2 (dua) lokasi b. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu 6 Lokasi; c. Pembinaan pengamanan hutan partisipatif 10 Lokasi; d. Monev perlindungan hutan di 10 kabupaten; e. Peningkatan Sarpras Pamhut di 10 kabupaten; f. Pencarian barang bukti hasil hutan illegal 11 Kali g. Pemeliharaan senpi dan dokumen kelengkapannya 106 Pucuk; h. Pelatihan menembak bagi Polhut dan Pembina Polhut 8 kali; i. Diklat penyegaran Polhut 30 Orang; j. Pengadaan Pakaian kerja Polhut dan Pembina Polhut 60 Stel; k. Inventarisasi Anggrek Hutan di 3 lokasi; l. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; m. Inventarisasi flora dan fauna yang mempunyai nilai ekonomis di Tahura Sultan Adam

di 3 (tiga) lokasi; n. Pemeliharaan Kawasan Tahura Sultan Adam 1 Lokasi; o. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip

sebanyak 3 Kali; 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan :

a. Sosialisasi Kebakaran Hutan dan Peraturan Bidang Kehutanan di 13 Kabupaten/Kota; b. Pengadaan pakaian seragam bagi petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan

50 Orang; c. Patroli guna deteksi dini dan penyuluhan kebakaran hutan dan lahan di 4 Lokasi; d. Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan

dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel. 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan :pemeliharaan

hutan rakyat 50 Ha; 5) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan

penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; 6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka

Hijau; 7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan

a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. Pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan

Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Pengembangan pemasaran hasil hutan; e. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi

8) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 158.830 batang; 9) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 42.896 batang;

Tahun 2009

Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sampai dengan Akhir tahun 2009 adalah : 1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, dengan kegiatan :

a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, berupa : b. Operasi Pengamanan Hutan 4 Kali; c. Patroli Pengamanan Hutan 8 Kali. d. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu pada kelompok masyarakat di 6 lokasi. e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Laporan dan Data pada 10 Kab/Kota. f. Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut sebanyak 50 Stel. g. Pemantauan Pengamanan Areal IUPHHK/HPHTI di 4 Lokasi h. Identifikasi Kawasan Konservasi di 10 lokasi.

2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, dengan kegiatan : a. Persiapan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, berupa :

- Pemetaan lokasi rencana kegiatan penanaman RHL di 5 lokasi.

Page 46: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

341

- Penyusunan buku rancangan teknis kegiatan RHL sebanyak 50 buku. b. Penanaman tanaman seluas 400 hektar c. Pemeliharaan hasil penanaman Tahun 2008 seluas 390 Ha. d. Melaksanakan Penanaman Tanaman Serentak 10.000 batang.

3) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, dengan kegiatan : a. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan Kayu dan Non Kayu di 4 lokasi. b. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan pada HTI di 4 lokasi.

4) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, dengan kegiatan : a. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan berupa :

- Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalsel. - Propaganda pengendalian kebakaran hutan dan lahan 2 Kali. - Pembuatan Peta Hotspot 14 buah. - Penyusunan Buku Akuntabilitas Hotspot 30 buku. - Pembinaan Masyarakat Peduli Api 3 tim. - Patroli kebakaran hutan dan lahan 4 tim.

5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, dengan kegiatan : a. Monitoring dan Evaluasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk kegiatan Pertambangan

di 6 lokasi. b. Monev Pelepasan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Perkebunan di 6 lokasi. c. Identifikasi Kegiatan Pertambangan dalam kawasan hutan di 6 lokasi.

6) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Pembinaan Pamhut Partisipatif di 8 lokasi. b. Pendidikan dan Latihan Penyegaran Polhut sebanyak 50 orang. c. Pelatihan menembak bagi Pembina Polhut dan Anggota polhut sebanyak 50 orang. d. Pemeliharaan Senjata Api, berupa : e. Penerbitan KTA Polhut 169 buah dan buku pas senpi 105 buah. f. Pemeliharaan senjata api 2 kali. g. Monitoring keanekaragaman flora fauna dalam rangka pengembangan tempat wisata

di 6 lokasi. h. Promosi Investasi Pengembangan Tahura Sultan Adam di 4 Provinsi (DKI Jakarta,

Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur). i. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan limbah pembalakan pada Pemegang

HPH sebanyak 3 Unit. j. Bimbingan teknik pengawasan PUHH pada 13 Kab/Kota. k. Monitoring dan pengawasan PUHH pada 13 Dinas Kab/Kota. l. Pembinaan dan Pengendalian RPBBI kapasitas sampai dengan 6.000 m3/tahun di 24

unit IPHHK. 7) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan :

a. Penanaman pohon pada Kawasan Taman Hutan Raya sebanyak 500 batang dan pembuatan Desain Obyek Wisata di Tahura S. Adam 2 buah.

8) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 5 Lokasi. b. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan 10 Lokasi. c. Pengembangan dan pengujian hasil hutan di 13 Kabupaten/kota. d. Peningkatan Pungutan PSDH dan DR di 6 Lokasi. e. Inventarisasi Sentra Produksi Hasil Hutan Bukan kayu di 5 Lokasi. f. Promosi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu di 3 Kota. g. Monitoring dan Evaluasi terhadap produksi kayu rakyat di 9 Kabupaten serta terhadap

peningkatan Produksi Madu di 4 Kabupaten. h. Monitoring dan Evaluasi Budidaya Hasil Hutan non Kayu 1 kegiatan. i. Monitoring dan Evaluasi Tanaman Rotan 3 Lokasi. j. Inventarisasi Penangkar/Pengedar Benih/Bibit di Kabu-paten/Kota sebanyak 1 Lokasi. k. Monitoring dan Evaluasi Peredaran Benih/Bibit di Kalimantan Selatan sebanyak 1

kegiatan. l. Monitoring dan Evaluasi Resolusi Konflik Sosial Pembangunan HTI sebanyak 5

Lokasi. m. Bintek Pengembangan Hutan Tanaman Partisipatif sebanyak 10 Lokasi.

Page 47: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

342

n. Pengembangan budidaya tanaman Gaharu 25 hektar. o. Pengembangan budidaya tanaman Rotan 25 hektar. p. Pelatihan budidaya tanaman Rotan 30 Orang. q. Pembinaan Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan di 8 Kabupaten/Kota. r. Pembuatan Demplot Tanaman seluas 10 Ha. s. Pembuatan Desain Bendungan / Pintu Wisata Air sebanyak 1 Buah.

9) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, dengan kegiatan : a. Pemeriksaan Laporan Tahunan Pembayaran PSDH, DR di 5 unit IUPHHK. b. Pendampingan Proyek Bantuan ITTO sebanyak 1 paket. c. Inventarisasi Perijinan Hasil Hutan Bukan Kayu pada 7 Lokasi.

10) Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri, dengan kegiatan : a. Pengembangan Kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, berupa :

- Patroli pengamanan Tahura 13 Kali. - Pembinaan petugas pengamanan Tahura Sultan Adam 15 Orang. - Pengamanan Tahura 1 Lokasi. - Pengembangan wawasan sebanyak 5 orang. - Pencetakan peta Tahura 25 lembar - Orientasi lapangan potensi wisata Tahura 1 kali.

11) Program Pembinaan dan Pelayanan Balai, dengan kegiatan : a. Pengumpulan data dan bahan-bahan informasi tentang rencana kebutuhan dokumen

hasil hutan dari masyarakat/perusahaan bidang kehutanan selama 12 bulan. b. Penyiapan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan hasil hutan

kayu dan non kayu 2 judul. c. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian

izin industri primer hasil hutan kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun sebanyak 3 buah. d. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian

izin tempat penampungan terdaftar kayu olahan (TPT) sebanyak 5 buah. e. Pembinaan dan pengendalian rencana pemenuhan bahan baku industri primer hasil

hutan sebanyak 6 buah. f. Pengawasan dan pembinaan peredaran hasil hutan kayu dan non kayu 4 Kali. g. Pembinaan dan pengendalian peredaran hasil hutan kayu olahan 6 Kali h. Konfirmasi FAKO ke Dinas Kehutanan 4 Kali.. i. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari daerah asal 3 Kali. j. Pemantauan dan pengukuran pengujian serta pengamanan hasil hutan yang masuk

ke industri di wilayah kerja UPPHH-BM dan pelabuhan Trisakti 9 bulan. k. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kabupaten Barito

Kuala 1 Lokasi. l. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari Provinsi Kalteng 1 Lokasi. m. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kalteng 1 Lokasi. n. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kaltim 1 Lokasi. o. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Jakarta 2 Lokasi. p. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Surabaya 2 Lokasi. q. Pelayanan pengukuran dan pengujian barang bukti penyelesaian tindak pelanggaran

di bidang Kehutanan 7 Kasus. r. Perjalanan dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi ahli penye lesaian

tindak pelanggaran di bidang Kehutanan 6 Kasus. 12) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

a. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel selama 12 bulan.

b. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor UPPHH Barito Muara selama 12 bulan.

c. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Balai Tahura Sultan Adam selama 12 bulan.

d. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan perpustakaan UPPHH Barito Muara berupa penyediaan buku dan bahan bacaan 5 buah.

e. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan kinerja ketatausahaan UPPHH Barito Muara 1 judul.

Page 48: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

343

13) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 16 Buah. b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor sebanyak 15 Unit. c. Pemeliharaan Rutin/ Berkala peralatan Gedung Kantor selama 12 bulan.

14) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan : a. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel

selama 1 tahun. b. Pengelolaan adminstrasi Kepegawaian UPPHH Barito Muara 1 tahun. c. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Tahura S. Adam 1 tahun.

15) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :

a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas Kehutanan tahun 2010 sebanyak 1 judul.

b. Pelaksanaan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi pembangunan kehutanan di Provinsi Kalsel sebanyak 7 judul.

c. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 1 kegiatan.

d. Penyusunan Sistem informasi kehutanan di Provinsi Kalsel 1 paket. e. Penyusunan data dan Informasi hasil pembangunan kehutanan Kalsel Tahun 2008 12

judul. f. Penyusunan Buku Prosedur Pelaksanaan Anggaran Lingkup Dinas Kehutanan 1 judul. g. Penyusunan Dokumen Anggaran yang disahkan oleh Pejabat berwenang 1 berkas. h. Pengusulan Calon PPK dan Bendahara Pengeluaran yang tertuang dalam keputusan

Menteri Kehutanan 1 judul. i. Penatausahaan keuangan, berupa :

- Penyusunan laporan realisasi anggaran tahun 2009 selama 12 bulan. - Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2 judul. - Penyusunan Pertanggung Jawaban APBD selama 12 bulan. - Terverifikasinya Belanja APBN dan APBD 3 kantor dan 5 Satker. - Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kehutanan 1 judul.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh

Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan tidak

optimalnya pelaksanaan pekerjaan, yaitu :

1) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor tidak dilaksanakan

karena perlengkapan yang ada rusak berat sehingga dirasakan tidak maksimal lagi untuk

dilakukan pemeliharaan. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah dengan

mengusulkan ke tahun depan untuk melakukan pengadaan perlengkapan baru.

2) Pada kegiatan pengembangan hutan, kegiatan rapat tidak dapat dilaksanakan karena

kabupaten tidak siap untuk mengikuti rapat. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah

merencanakan kegiatan dimaksud pada tahun depan.

Page 49: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

344

4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Penyelenggaraan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Kalimantan Selatan

diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertambangan Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan

Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di

Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009

A. Program dan Kegiatan

Program kerja tahun 2005-2009 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan

dikelompokkan secara berurutan mulai tahun 2005-2009 sebagai berikut:

Tahun 2005

1) Pengawasan dan Penegakan Hukum a. Pengawasan b. Verifikasi c. Evaluasi PLTS d. Penertiban PETI

2) Inventarisasi Potensi Sumberdaya Pertambangan dan Energi a. Survei Geologi b. Survei Penggunaan Energi

3) Pengembangan Sumberdaya Manusia a. Pelatihan dan Pendidikan

4) Pembinaan Pertambangan dan Energi : a. Promosi Dagang b. Peningkatan Ekonomi Masyarakat c. Administrasi Umum/ Kegiatan

Tahun 2006 1) Pengawasan

Pengawasan pertambangan dan energi 2) Inventarisasi Peti

Monitoring/evaluasi hasil kegiatan pemberantasan Peti 3) Evaluasi PLTS

Pengadaan dan pemasangan PLTS dan sarana prasarana 4) Survei geologi

Pemboran air bawah tanah Survei geologi

5) Survei penggunaan energi Bimbingan pembuatan/pemanfaatan briket batubara

6) Pelatihan dan pendidikan Peningkatan sumberdaya manusia

Tahun 2007 1) Pelayanan administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

a. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran b. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan a. Verifikasi perijinan perusahaan pertambangan b. Pemboran air bawah tanah

Page 50: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

345

c. Rehabilitasi sumur bor d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Promosi dagang/ Pameran f. Ratek pertambangan dan energi g. Penyusunan program dan rencana kerja

6) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas

7) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis b. Bimtek pembekalan petugas pengawasan K3 lingkungan aparatur pemerintah kota/kab

8) Peningkatan kualitas dan akses informasi SD dan lingkungan hidup a. Inventarisasi/Evaluasi illegal mining b. Inventarisasi dan pemutakhiran data sumber daya mineral c. Inventarisasi sumur produksi air bawah tanah d. Inventarisasi potensi sumber daya lahan e. Survey daerah rawan bencana geologi f. Survey potensi bahan galian logam g. Survey geolistrik

Tahun 2008 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

a. Rapat teknis pertambangan dan energi b. Inventarisasi pelaksanaan program kegiatan pertambangan c. Koordinasi pengusahaan pertambangan batubara d. Pengawasan/ penertiban pengsngkutsn BBM industri

6) Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan a. Pengawasan/ penertiban pengumpulan dan penyaluran pelumas bekas

7) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengawasan pengelolaan lingkungan hidup bid pertambangan b. Pengadaan & pemasangan PLTS c. Pengadaan jaringan listrik pedesaan d. Pemanfaatan energi alternative biogas

8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusiA a. Sosialisasi kebijakan usaha pengembangn ketenagalis trikan b. Diklat teknis dan non teknis c. Bimbingan pembuatan/ pemanfaatan briket batubara d. Binmtek pengelolaan air bawah tanah e. Bimtek pengawasan produksi batubara

9) Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam a. Konservasi sumberdaya air & pengendalian kerusakan sumber air b. pengendalian & pengawasan pemanfaatan SDA

10) Peningkatan kualitas penyebaran informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup a. Pengembngan data &informasi lingkungan b. Inventarisasi & pemutakhiran data sumberdaya mineral c. Inventarisasi potensi sumberdaya lahan d. Survey potensi air bawah tanah e. pembuatan profil pertambangan dan energi Kalsel

Page 51: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

346

Tahun 2009 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 6) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangn

a. Pemboran air bawah tanah b. Promosi dagang/pameran c. Pengawasan pengangkutan dan distribusi BBM d. Survey potensi air tanah e. Pengawasan K3 & Lindung Lingk lembaga penyalur BBM f. Pengawasan Keshtn & keslamtn kerja & L2 penyalur Depot Pertamina Banjarmasin g. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 Depot Pertamina Kotabaru h. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 PT Pertamina EP Tanjung i. Pengawasan PJP Migas

7) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Survey potensi energi air untuk ketenagalistrikan f. Inventarisasi dan pemutakhiran data captive power g. Pembinaan dan pemantauan/perawatan PLTS h. Pembinaan dan pemantauan instalasi energi biogas i. Bimbingan pemanfaatan batubara pada pembakaran batubata j. Pemanfaatan energi alternatif biogas k. Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi listrik

8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis

9) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup a. Pengawasan lingkungan pada Kuasa Pertambangan b. Pengawasan pengumpul dan penyalur pelumas

10) Perlindungan dan konservasi sumber daya alam a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA b. Pengawasan pemanfaatan ABT

11) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup a. Inventarisasi dan pemutakhiran data SDM b. Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi c. Evaluasi efektifitas pemboran ABT

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Alokasi dan Realisasi Anggaran pada Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009

Tahun Alokasi Realisasi Realisasi Keu

(%)

2005 800.000.000 751.587.250 93,95

2006 1.970.780.000 1.821.282.000 92,41

2007 6.232.680.000 5.538.423.063 88,86

2008 3.746.825.000 3.481.301.326 92,91

2009 11.003.159.000 10.205.777.320 92,75

Page 52: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

347

Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilenggarakan oleh Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009

Dari program dan kegiatan urusan Pertambangan dan Energi yang dilaksanakan

oleh Dinas Pertambangan, berikut adalah hasil/realisasi kegiatan pertambangan dan energi

di Provinsi Kalimantan Selatan.

1. Pengawasan aktivitas pertambangan batubara yang baik berkorelasi dengan

meningkatnya produktifitas pertambangan, hal ini ditunjukkan dengan naiknya grafik

produksi batubara Kalsel.

2. Berhasilnya pemberantasan Penambangan Tanpa Ijin (PETI) yang dilaksanakan

bersama-sama pihak lain seperti TNI/POLRI dan instansi terkait, ditunjukkan dengan

menurunnya pelaku PETI.

P roduks i B atubara K als el

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 (on pogres s )

T a hun

Ju

ta T

on

P ros entas e P E T I aktif ( %)

0

20

40

60

80

100

120

2005 2006 2007 2008 2009

T a hun

%

P ros entas e P E TI aktif

( % )

Page 53: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

348

3. Masyarakat yang berada di pedalaman sangat berharap akan mendapatkan pelayanan

listrik dari PLN, namun karena jauhnya lokasi, PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan

listrik yang diminta. Dinas Pertambangan memberikan solusi dengan memberikan

bantuan instalasi PLTS kepada masyarakat agar masyarakat ini dapat menikmati listrik.

Jumlah unit PLTS yang telah diberikan kepada masyarakat dari tahun 2006 – 2009

seperti pada gambar 3 dengan total unit sebanyak 673 PLTS.

4. Kebutuhan akan air bersih sangat vital bagi manusia. Sayangnya potensi air bersih yang

tersedia di beberapa wilayah Kalsel sangat sedikit sehingga masyarakat mengalami krisis

air bersih. Dinas Pertambangan Prov. Kalsel memberikan solusi pemenuhan kebutuhan

air bersih dari sumur bor dalam yang airnya dapat dimanfaatkan masyarakat sepanjang

tahun. Unit sumur air tanah dalam bantuan dari Distamben Prov Kalsel seperti gambar 4.

Jumlah unit sumur bor yang dibangun oleh Distamben Prov Kalsel selama 5 tahun dari

Tahun 2005-2009 adalah 16 buah (4 buah masih dalam proses lelang).

J umlah P L T S yang Dibang un

Dis tamben P rov K als el

0

50

100

150

200

250

2006 2007 2008 2009

T a hun

Un

it

Unit

0

2

4

6

8

Un

it

2005 2006 2007 2008 2009

T a hun

J umlah S umur B or untuk

Mas yarakat

Page 54: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

349

Adapun program-program unggulan yang dilaksanakan Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Kalimantan Selatan yang bermanfaat langsung bagi kesejahteraan

masyarakat antara lain:

1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan : Pemboran Air Bawah Tanah Manfaat : a. Tersedianya air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air bersih sepanjang tahun b. Tersedianya air bersih untuk kegiatan pondok-pondok pesantren. c. Tersedianya air bersih untuk kegiatan keagamaan misalnya di Masjid-masjid

2) Program Pembinaan dan Pengembangan ketenagalistrikan: Pengadaan Pembangkit dan

Jaringan Distribusi Listrik Manfaat : a. Masyarakat pedesaan (terpencil) yang belum belum terjangkau jaringan PLN dapat

menikmati listrik b. Untuk mendorong kegiatan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat di desa

terpencil

3) Pengadaan dan Pemasangan PLTS Manfaat : a. Membantu anak usia sekolah untuk dapat belajar pada malam hari di Desa terpencil b. Membantu bagi masyarakat suku Dayak dalam melaksanakan kegiatan upacara adat

pada malam hari

4) Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas Manfaat : a. Termanfaatkannya potensi energi alternatif terbarukan b. Mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak /BBM

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program dan kegiatan 2005-2009

adalah sebagai berikut:

1) Kurang terbukanya instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi

data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan

2) Perlu peningkatan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan

peraturan dan Perundangan yang berlaku.

3) Jadwal / waktu pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dibiayai oleh anggaran APBD

perubahan terlalu sempit yang berakibat terjadinya gagal lelang karena para pengusaha

merasa tidak mampu menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan yang diberikan.

Contohnya adalah kegiatan pemboran air tanah pada tahun 2008.

4) Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral masih terbatas pada jenis

mineral tertentu.

Page 55: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

350

Dengan adanya permasalahan yang dihadapi selama menjalankan kegiatan ini

Dinas Pertambangan dan Energi provinsi Kalimantan Selatan ,mengambil beberapa

solusinya.

1) Penyesuaian Dana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan dalam satu Tahun

Anggaran.

2) Perlunya Keterbukaan instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi

data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan

3) Terjalinnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan

peraturan dan Perundangan yang berlaku.

4) Koordinasi antara Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten dan Dinas terkait, untuk

menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.

5) Waktu menjalankan Anggaran Biaya Tambahan paling sedikit 6 bln

6) Pembelian Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral tertentu.

Page 56: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

351

5. URUSAN PARIWISATA

Penyelenggaraan urusan pilihan Pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Prov.

Kalsel

Berikut dijelaskan penyelenggaraan urusan Pariwisata yang diselenggarakan oleh

DISPORABUDPAR Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009 :

A. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh DISPORA BUDPAR Prov. Kalsel selama

tahun 2005-2009 :

Program dan Kegiatan tahun 2005 1) Program Pengembangan Pariwisata Daerah

a. Pembuatan Baliho Informasi Pariwisata b. Pembuatan Buletin c. Penilaian Klasifikasi Hotel d. Pengawasan Hotel, Restoran dan Tempat Hiburan e. Pembinaan BPW f. Gerakan Sapta Pesona g. Rapat Koordinasi Pariwisata h. Rakor WTW ”E” i. Hari Pariwisata Dunia j. Pameran Festival Borneo k. Festival Borneo 2005 l. Pameran Abdi Persada m. Pembinaan Obyek Wisata n. Pembuatan Brosur o. Pameran Bersama dengan Tim Provinsi Daerah p. Mengikuti Pelatihan Kerja Kepariwisataan q. Kegiatan Pawai Ta’ruf, Tanglong dan Gema Takdir r. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar s. Festival Nusa Dua Bali t. Pembuatan Poster u. Peralatan Promosi Room v. Gebyar Wisata Nusantara w. Pasar Wisata Indonesia

Program dan Kegiatan tahun 2006 1) Program Peningkatan pelayanan usaha jasa dan sarana pariwisata serta ODTW

a. Klasifikasi Hotel Bintang b. Bimbingan Teknis SDM.Perencana Tour, Tour Leader. c. Pembuatan Informasi Hotel Obyek Wisata Religius / eco tourism d. Peningkatan Program Nasional Sapta Pesona e. Pembuatan buku Tour Planner f. Desa Percontohan Sapta Pesona g. Kawasan Wisata Budaya di Desa Kuin h. Sharing Pembuatan Dermaga di Lokbaintan i. Studi pebdahuluan potensi pembangunan Museum Permata j. RIPPDA

2) Program Peningkatan Promosi & Pemasaran Wisata a. Peyusunan dan pembuatan Baliho b. Pembuatan Buku Analisa Pasar c. Pembuatan Buletin

Page 57: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

352

d. Pameran Abdi Persada e. Cluster Meeting BIMP-EAGA f. Pembuatan brosur,Peta dan Map Pariwisata g. Penulisan Berita promosi pariwisata di majalah h. Pameran Gebyar Wisata Nusantara i. Festival Nusa Dua Bali j. Pasar Wisata Indonesia (TIME) k. Rehabilitasi TIC l. Jaringan WIBE SITE m. Promosi bersama Pariwisata

3) Program Peningkatan Pergelaran & Atraksi Event Daerah a. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar b. Festival Sabilal Muhtadin c. Kerjasama pengembangan event & atraksi pariwisata dengan LSM

4) Program Konsultasi / Konsolidasi / Kerjasama Pariwisata a. Rakor Pariwisata se Kalsel b. Hari Pariwisata Dunia 2006 c. Penyusunan RIPPDA d. Rakon WTW “E” se Kalimantan di Kaltim e. Pembuatan Data Base

5) Program Peningkatan promosi terpadu pariwisata, seni dan budaya a. Pembuatan naskah deskripsi kajian seni b. Lomba Bakisah Bahasa Banjar c. Penyuluhan Bahsa Daerah Banjar d. Lomba menulis dan baca Cerpen Bahasa banjar e. Pelatihan / workshop tenaga teknis / seniman f. Penyelenggaraan gema takbir ramadhan g. Pemberian Penghargaan seni kepada seniman daerah h. Mengikuti parade Tari Nusantara di TMII i. Festival Karya Tari Kreasi Daerah j. Mengikuti Festival Seni Pertunjukan Tingkat Nasional k. Festival Sinoman Haderah l. Festival Kesenian Daerah

Program dan Kegiatan tahun 2007 1) Program Peningkatan Promosi Terpadu Pariwisata, Seni dan Budaya.

a. Festival Borneo b. Gebyar Wisata Nusantara c. Festival Nusa Dua Bali d. Batam Expo e. Pasar Wisata (ATIF). f. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Daerah g. Majapahir h. Road Show Fair i. Ikut Serta dalam The 3 rd Indonesia Tpurism Fair j. Pameran Patung se Indonesia di Palangkaraya k. Pameran Kain Nusantara

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Promosi Baik Cetak Maupun Elektronik. a. Pencetakan Tourism Guide Brochure b. Pembuatan Video Pariwisata c. Pembuatan Profil Obyek Wisata dan Kalender Event d. Pembuatan Baliho Promosi Pariwisata e. Pembuatan Banner Standar/Gantung. f. Pembuatan Revolving/Rotary Banner g. Pembuatan Neon Box Promosi h. Updating data Internet dan Materi TIC.

Page 58: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

353

3) Program Peningkatan Pelayanan SIM Pariwisata Seni dan Budaya. a. Pembuatan Buku Analisa Pasa b. Pendistribusian Bahan Promosi ke Kantong-Kantong Wisatawan.

4) Program Peningkatan Penyelenggaraan Event-event Promosi Daerah a. Pameran Abdi Persada. b. Sharing Aruh Ganal. c. Sharing Pasta Laut/Mappanretasi d. Lomba Jukung/Rally Klotok Hias e. Sharing Pelaksanaan Bamboo Rafting f. Sharing Baayun Maulid di Desa Banua Halat. g. Pagelaran Baayun Maulid di Museum. h. Pagelaran Mamanda di Museum. i. Pameran Abdi Persada Membangun j. Pameran Seni Lukis Anak Remaja. k. Peringatan Hari Pariwisata Dunia. l. Partisifasi dan Dukungan Pelaksanaan Event Daerah

5) Program Peningkatan Pelayanan Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Klasifikasi Hotel

6) Program Peningkatan SDM Pembina Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Bimbingan/Pelatihan SDM Pengembangan ODTW. b. Bimbingan Teknis Dasar Kepariwisataan. c. Bimbingan Teknis Pramuwisata.

7) Program Peningkatan Pelaksanaan Program Sapta Pesona a. Penyuluhan Sadar Wisata b. Penilaian dan Pengkajian Sapta Pesona.

8) Program Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan ODTW. a. Sharing Pembinaan Obyek Wisata Loksado Kab. HSS b. Sharing Pembangunan Museum Permata di Obyek Wisata Pendulangan Intan. c. Pembangunan Desain Wisata Alam Lembah Kahung.

9) Program Peningkatan SIM Potensi Pariwisata. a. Visualisasi Potensi Pariwisata. b. Pengumpulan Pengolah dan Penyajian Data Potensi Pariwisata. c. Pembuatan Buku Petunjuk Perjalanan Wisata.

10) Program Peningkatan Konsultasi/Konsulidasi dan Kerjasama Pariwisata, Seni budaya. a. Rapat Koordinasi Budpar se Kal.sel di Banjarmasin b. Rapat Koordinasi Budpar se Kalimantan di Kaltim. c. Pembuatan draf Perda Kebudayaan d. Pembuatan Draf Perda Kebudayaan. e. Pengembangan Adwindo Kalsel.

Program dan Kegiatan tahun 2008 1) Program Peningkatan Promosi Pemasaran Pariwisata.

a. Pameran Abdi Persada Membangun. b. Aruh Ganal Meratus. c. Pesta Mappanretasi d. Rally Klotok Hias. e. Bamboo Rafting f. Maayun Anak Maulid di Banua Halat Daerah. g. Tuan Rumah Lomba Phinisi Selatan-selatan Tk.- Nasional. h. Festival Pasar Terapung. i. Borneo Extravaganza. j. Pameran Obyek Wisata Nusantara Expo 2008. k. Pameran Pesona Wisata Indonesia. l. Pameran The 6th NTB Expo 2008. m. Gebyar Wisata Nusantara. n. Pameran Nusa Dua Fiesta Bali. o. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Prom osi Daerah.

Page 59: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

354

p. Promosi di Kantong-kantong Distribusi Point Wisatawan. q. Road Show Pariwisata. r. Majapahit Travel Fair (MTF) s. Legian Beach Festival. t. Kemilau Nusantara di Bandung. u. China Internasional Travel Mart (CITM). v. Penyusunan dan Cetak Brochure Guide. w. Penyusunan dan Cetak Kalender Pariwisata x. Pengadaan Bag Paper y. Pengadaan Map Pariwisata z. Cetak Poster aa. Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. bb. Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar. cc. Pembuatan Baliho Pariwisata dd. Pengadaan Layar Sentuh ee. Implementasi Kerjasama Pariwisata Kalsel dengan Jatim. ff. Tour Writer gg. Pengambilan Gambar Obyek Wisata oleh Juru Photo Profesional. hh. Updating Data Internet dan Materi TIC. ii. Lomba Karya Tulis Pariwisata. jj. Lomba Foto Obyek dan Daya Tarik Wisata. kk. Perayaan Hari Pariwisata Dunia. ll. Partisifasi dan Kerjasama dalam Penyelenggaraan Event. mm. Louncing Visit Kalsel 2009.

2) Program Pengembangan Destinasi dan Potensi Pariwisata. a. Pembinaan Kawasan Pasar Terapung. b. Pembinaan Duta Wisata Kalsel. c. Perencanaan Pembangunan Gedung Museum Permata. d. Bimbingan Teknis Pariwisata. e. Bimbingan Teknis Pengelolaan Restoran dan Rumah Makan. f. Penyuluhan Sadar Wisata Masyarakat. g. Penggalangan Wisata Remaja. h. Penilaian Sapta Pesona Rumah Makan/Warung. i. Klasifikasi Hotel j. Pembinaan BPW

3) Program Pengembangan Kemitraaan a. Koordinasi Pengembangan Pariwisata dengan Sektor Pendukung Pariwisata.

Program dan Kegiatan tahun 2009 1) Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri.

a. Festival Budaya Pasar Terapung. b. Kalsel Expo c. Bamboo Rafting d. Pesta Mappanretasi e. Meayun Anak di Banua Halat f. Tuan Rumah Sail Indonesia. g. Aruh Ganal Dayak Meratus. h. Rakon + Pameran Festival Borneo. i. Gebyar Wisata Nusantara. j. Majapahit Travel Fair (MTF). k. Penyusunan Cetak Brochure Guide. l. Penyusunan Cetak Kalender Pariwisata. m. Pengadaan Bag Paper. n. Cetak Poster. o. Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. p. Pembuatan Baliho Pariwisata. q. Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar.

Page 60: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

355

r. Updating Data Internet dan Materi TIC. s. Pengadaan Kartu Pos. t. Promosi Pariwisata pada Prangko Prisma. u. Pembuatan Guide To South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris). v. Pembuatan dan Pemasangan Backdroup Baliho Promosi. w. Pengadaan Bahan Promosi. x. Pengadaan VCD Lagu Daerah (Souvenir) oleh Band- Radja. y. Roadshow Pariwisata 6 (enam) Provinsi. z. Pawai Budaya Nusantara. aa. South Kalimantan Famtrip dan Table Top 2009. bb. Gelar Seni Budaya dalam Rangka Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. cc. Pesona Budaya Banjar Dalam Fotography.. dd. Promosi Melalui Media Elektronik ( TVRI Banjarmasin & TV Nasional ). ee. Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta Mall Banjarmasin.

ff. Updating Data Internet dan Materi TIC. gg. Off Road Borneo. hh. Kongres Pemuda Banjar. ii. Pembuatan Buku Busana Adat Banjar. jj. Pengadaan Komputer. kk. Penyelenggaraan Penyambutan Sail Indonesia. ll. Banjarise Night di Jakarta.

2) Program Meningkatkan Kualitas Potensi/Destinasi Yang Berdaya Saing Tinggi a. Peningkatan Pelayanan Usaha Pariwisata. b. Pembinaan Biro Perjalanan Wisata. c. Bimbingan Teknis SDM Hotel. d. Bimbingan Teknis SDM Pramuwisata. e. Pembinaan Penerapan Sapta Pesona Rumah Makan. f. Penilaian dan Peningkatan Sapta Pesona Obyek Wisata dan Terminal. g. Peningkatan Sadar Wisata Masyarakat. h. Penggalangan Wisata Remaja. i. Buku Panduan Sadar Wisata. j. Peningkatan Informasi Obyek Wisata. k. Mengikuti Pemilihan Duta Wisata & Putri Pariwisata Kalimantan Selatan ke Nasional.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Pariwisata yang dilenggarakan oleh DISPORA

BUDPAR Prov. Kalsel selama 2005-2009

Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

TAHUN KUNJUNGAN PEROLEHAN DEVISA (US $)

%

2005 17.978 5.787.055 9,32

2006 18.336 5.932.522 9,61

2007 19.829 6.844.320 9,97

2008 20.979 7.993.080 10,59

2009 22.562 8.224.392 11

Page 61: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

356

Kunjungan Wisatawan Nusantara

Ke Kalimantan Selatan

Tahun 2005-2009

TAHUN KUNJUNGAN

PEROLEHAN DEVISA

(DALAM RIBUAN RP)

%

2005 287.921 57.237.500 5,5

2006 293.080 59.332.820 5,9

2007 306.741 63.733.040 6,8

2008 481.879 88.954.500 11,9

2009 507.095 92.324.961 13,2

Kondisi Dan Potensi Wisata Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009

Obyek dan Daya Tarik Wisata Fasilitas Penunjang Wisata

- Wisata alam

- Wisata sport

- Wisata sejarah

- Wisata budaya

- Wisata rekreasi

- Wisata bahan

- Wisata religius

- Wisata agro

96 buah

4 buah

26 buah

28 buah

25 buah

11 buah

60 buah

12 buah

- Hotel bintang

- Hotel melati

- Home stay

- Guest house

- Rumah makan

- Restoran

- Travel / BPW / APW

- Toko cinderamata

- Pramuwisata

20 buah

178 buah

2 buah

4 buah

312 buah

4 buah

156 buah

198 buah

176 buah

Data Perkembangan Biro Perjalanan Wisata ( BPW) Tahun 2005 - 2009

TAHUN JUMLAH

2005 71 Buah

2006 96 Buah

2007 103 Buah

2008 156 Buah

2009 162 Buah

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata

a. Pembangunan obyek dan daya tarik wisata sebagian masih berorientasi bukan kepada

permintaan pasar namun lebih kepada pertimbangan selera / keinginan, sehingga obyek

Page 62: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

357

dan daya tarik wisata yang dibangun kurang diminati oleh pengunjung / wisatawan asing

maupun nusantara.

b. Partisipasi masyarakat / swasta dan investor masih rendah dalam upaya memelihara

dan membangun obyek dan daya tarik wisata yang ada didaerah.

c. Masih rendahnya tingkat sadar wisata masyarakat sehingga penerapan sapta pesona ,

tertib, bersih, indah / sejuk, nyaman, ramah tamah dan kenangan masih belum merata.

2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata

a. Tenaga pelayanan bidang akomodasi perjalanan wisata, dan kuliner masih belum

memiliki kualitas pelayanan profesional, di Hotel-Hotel Melati, tingkat-tingkat perjalanan

wisata dan restoran / rumah makan.

b. Masih belum tersedianya Pramuwisata yang berbahasaselain bahasa inggris.

Solusi

1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata

a. Hendaknya dalam Pembangunan obyek dan daya tarik wisata melihat kepada

kepentingan pasar.

b. Memberikan kemudahan dan kelancaran bagi investor yang mengembangkan usaha

dibidang pariwisata.

c. Meningkatkan sosialisasi sadar wisata dan memberikan apresiasi kepada Kepala

Daerah yang berhasil memajukan kebudayaan dan kepariwisataan di daerahnya.

2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata

a. Meningkatkan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga pelayan kepariwisataan

menjadi tenaga yang profesional.

b. Meningkatkan kemampuan berbahasa bagi Pramuwisata untuk menguasai beberapa

bahasa negara yang diperlukan oleh wisatawan.

c. Menetapkan standarisasi kualitas pelayanan disemua bidang usaha.

Page 63: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

358

7. URUSAN INDUSTRI

Penyelenggaraan urusan pilihan bidang industri dilaksanakan oleh SKPD Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan beserta UPT di lingkungan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan.

Alokasi Tahun Anggaran 2009 secara keseluruhan (APBD+APBN) adalah sebesar

Rp.7.097.500.000,00 yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun UPT di

lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.6.739.822.846,00 atau 94,96%.

Rincian alokasi dana APBD TA. 2009 dimaksud, dapat dilihat pada table berikut :

NO UNIT

ANGGARAN 2009

PAGU* REALISASI %

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2.762.500.000,00 2.631.049.591,00 95,24

2. Balai Pelayanan Kemetrologian 1.496.000.000,00 1.371.108.084,00 91,65

3. Balai Pelayanan Sertifikasi Mutu Barang 1.589.000.000,00 1.496.972.721,00 94,21

4. Balai Diklat Industri Kayu dan Logam 1.250.000.000,00 1.240.692.450,00 99,26

JUMLAH 7.097.500.000,00 6.739.822.846,00 94,96

Sumber : Dinas Perindag. Prov.Kalsel *Pagu tidak termasuk gaji pegawai

A. Program dan Kegiatan

1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Dinas Perindag) a. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah Daerah Kalsel (APBN) sebesar

Rp.2.700.000.000,00

b. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri,

dengan alokasi APBD TA.2009 sebesar Rp.272.500.000,00

c. Pendataan Industri Kecil Menengah dan Konsolidasi IBT, dengan alokasi sebesar

Rp.100.000.000,00

2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (Dinas Perindag) a. Perluasan Penerapan SNI untuk mendorong Daya saing industri manufaktur, dengan

alokasi sebesar Rp.75.000.000,00.

b. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri, dengan alokasi sebesar

Rp.175.000.000,00

3) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang ( BPSMB), dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.589.000.000,00

a. Meningkatkan Kemampuan Kompetensi Sumber Daya Manusia Yang Proporsional

untuk Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi.

- Kegiatan Pelaksanaan Pengujian mutu barang dan Kalibrasi peralatan laboratorium.

b. Pengembangan ruang lingkup akreditasi pengujian dan kalibrasi.

- Pemeliharaan standar sistem mutu pengujian dan kalibrasi

c. Meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana laboratorium dan lingkungan

kantor.

- Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor.

Page 64: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

359

4) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kemetrologian, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.496.000.000,00

a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

- Ulang Alat Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatanya (UTTP)

- Penyuluhan Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatannya (UTTP)

- Pengadaan Alat Kemetrologian

5) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.250.000.000,00

a. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produk

- Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri

b. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

- Fasilitas kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil & Menengah dengan swasta.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Perkembangan jumlah kumulatif industri Kalimantan selatan hingga bulan Desember

2009 sebanyak 54.282 unit usaha atau naik sebesar 4,48%, jika dibandingkan dengan Unit

Usaha Industri pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 51.954 unit usaha, dengan penyerapan

tenaga kerja sebanyak 162.348 orang atau naik sebesar 4,38 % dari 155.535 orang pada

tahun 2008. Nilai investasi tahun 2009 mencapai Rp. 4,2 triliun, nilai produksi mencapai Rp.

3,77 triliun, dengan nilai bahan baku mencapai Rp. 2,56 triliun dan nilai tambah mencapai 1.07

triliun atau naik sebesar 4,33 % dibandingkan nilai tambah sebesar Rp.1,07 triliun pada tahun

2008.

Pertumbuhan Industri Kalimantan Selatan tahun 2009 sebesar 4,48 % tersebut berarti

bahwa pertumbuhan Industri di atas target yang ditetapkan rata-rata 1 ( satu ) persen pertahun

dan kumulatif sampai 2010 target berjumlah 5 %.

• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan

Pembinaan industri yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Kalimantan Selatan khususnya untuk industri Kecil dan Menengah (IKM) terus

dilaksanakan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan pembinaan yang dilaksanakan

meliputi pembinaan peningkatan kualitas SDM khususnya SDM Sektor Industri Kecil dan

Menengah ( IKM ) seperti menyelenggarakan kegiatan Diklat teknis peningkatan mutu

produk, desain kemasan, desain / diversifikasi prosuk kain sasirangan, pengendalian

pencemaran lingkungan, manajemen sederhana, sosialisasi SNI dan pembuatan alat-alat

mesin pertanian dll. Untuk peningkatan teknologi para perajin industri kecil diberikan

bantuan berupa mesin peralatan yang diharapkan nantinya dapat meningkatkanmutu dan

volume produksi industri. Untuk memperluas peluang pasar bagi produk IKM baik tingkat

Provinsi maupun tingkat Nasional selalu diikut sertakan didalam kegiatan pameran tingkat

Provinsi, Nasional bahkan tingkat Internasional. Selain itu untuk lebih mengembangkan

wawasan para perajin ikm di Kalsel juga dilaksanakan kegiatan pengembangan wawasan

bagi perajin IKM ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Perusahaan IKM khususnya yang bergerak di bidang pangan juga dilakukan pembinaan

Page 65: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

360

melalui kegiatan penguatan jaringan kluster industri, seperti kegiatan peningkatan mutu

produksi, desain kemasan, SNI dll.

Pusat Pelatihan dan Pendidikan Industri Kecil dan Rumah Tangga (Puslatdik IKRT

Nagara) yang telah melaksanakan pelatihan dengan mengikut sertakan para perajin

Industri Kecil Menengah diseluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Sebagai

hasil dari pelatihan tersebut Puslatdik IKRT nagara ini telah berhasil memproduksi dan atau

merekayasa Alsintan (alat mesin pertanian) yang sangat bermanfaat untuk kemajuan

pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan, antara lain memproduksi atau merekayasa

alat mesin bajak sawah berair (Hydrotiller), alat perontok padi, alat pengering ikan/kerupuk/

dendeng , pompa axial, alat pemipil jagung, alat pengupas kacang tanah, mini rice mill, alat

perajang singkong/pisang dll.

Pembinaan industri kecil dan menengah khusus untuk meubel kayu dan furniture

rotan dilaksanakan oleh workshop /showroom meubel kayu Amuntai melalui pelatihan dan

magang kesentra meubel kayu di Pasuruan Jawa Timur dan Dan Jawa Tengah guna

menambah pengetahuan dan wawasan baik mutu dan desain bagi pengusaha industri kecil

dan menengah meubel kayu yang nantinya diharapkan dapat bersaing di pasaran.

Sekarang tahun 2009 Puslatdik IKRT Nagara dan Workshop/ Showroom Amuntai

(Kab. HSU) menjadi Balai Pendidikan Dan Pelatihan Kayu dan Logam sesuai dengan

Peraturan Gubernur Kalsel No. 046 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 yang berkedudukan di

Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Diharapkan Balai Pendidikan dan Latihan

Kayu dan Logam dimasa yang akan datang dapat berkembang lebih baik lagi.

• UPT Balai Pelayanan Kemetrologian

Sebagai salah satu UPTD dilingkungan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

Provinsi Kalimantan Selatan, Kemetrologian telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu

kegiatan :

1) Pemeriksaan dan pengujian Standar massa dan timbangan

2) Pemeriksaan dan pengujian standar ukuran arus, panjang dan Volume.

3) Pengawasan dan penyuluhan penggunaan alat ukur, takar, timbangan dan

perlengkapannya serta barang barang dalam keadaan terbungkus.

4) Pengelolaan cap tanda tera dan sarana kemetrologian.

Kegiatan Kemetrologian yang dilaksanakan tahun 2009 meliputi Tera Ulang UTTP,

Pengawasan UTTP, Penyuluhan kemetrologian.

Perkembangan Jumlah Ukuran, Takaran, Timbangan, dan Peralatannya (UTTP)

yang ditera/ tera ulang tahun 2009 sebanyak 54.438 buah meningkat 61,24% dibandingkan

tahun 2008 yang hanya sebanyak 33.342 buah. Sedangkan realisasi penerimaan uang

tera/ tera ulang pada tahun 2009 sebesar Rp.130.316.375,00 melebihi target yang

ditetapkan sebesar Rp.130.000.000,00 atau mencapai 100,24%.

Page 66: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

361

• Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB)

Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang salah satu Lembaga penguji Mutu dan

Laboratorium Kalibrasi telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ( KAN) Badan

Standardisasi Nasional ( BSN).

Program yang dilaksanak an Oleh UPTD BPSMB adalah :

1) Pengembangan ruang lingkup akreditasi Pengujian dan Kalibrasi

2) Meningkatkan kemampuan kompetensi sumber daya manusia yang profesional untuk

kegiatan pengujian dan kalibrasi

3) Meningkatkan dan Menambah sarana dan Prasarana laboratorium dan lingkungan

kantor.

Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program yang telah ditetapkan meliputi:

a. Pemeliharaan Standar Sistem Mutu pengujian dan kalibrasi

b. Pelaksanaan pengujian mutu barang dan kalibrasi peralatan laboratorium

c. Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor

Realisasi penerimaan retribusi hasil pengujian kalibrasi tahun 2009 adalah sebesar

Rp.191.340.000,00 melebihi target yang telah ditetapkan sebesar Rp.150.000.000,00 atau

mencapai 127,56%.

Jumlah pengujian contoh dan kalibrasi alat laboratorium selama tahun 2009 yaitu

sebanyak 2.373 pengujian contoh dan sebanyak 769 kalibrasi alat laboratorium:

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan pembangunan industri di Provinsi

Kalimantan dalam menghadapi era perdagangan global dan otonomi daerah yaitu :

1) Belum terakomodirnya semua Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti pembinaan

melalui kegiatan yang ada.

2) Kualitas produksi industri kecil sebagian besar relatif masih belum dapat ditingkatkan

karena keterbatasan penguasaan teknologi produksi.

Solusi

1) Melanjutkan program pembinaan IKM dengan kegiatan yang berfokus pada pelatihan yang

mendukung bagi kemajuan usaha industri.

2) Melanjutkan program peningkatan kemampuan teknologi industri yang berfokus pada

pengenalan teknologi baru.

Page 67: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

362

7. URUSAN PERDAGANGAN

Penyelenggaraan urusan bidang perdagangan dilaksanakan oleh SKPD Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, yang didukung oleh UPT di lingkungan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan yaitu : UPT Pelayanan Kemetrologian, UPT Balai Pengujian Dan

Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) dan UPT Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam,

dimana untuk program dan kegiatan UPT tersebut telah dijelaskan di halaman terdahulu yaitu

pada poin 6 (Industri).

A. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan bidang perdagangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 dibiayai

melalui APBD Provinsi maupun APBN adalah :

1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan a. Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan alokasi APBD sebesar

Rp.200.000.000,00

b. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dengan alokasi sebesar Rp.1.495.525.000,00

2) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri a. Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN

Rp.600.000.000,00)

b. Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk, alokasi APBD sebesar Rp.100.000.000,00

c. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, alokasi dana APBD sebesar Rp.25.000.000,00

3) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan (APBN Rp.769.000.000,00 ) b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor Daerah dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/

Pengusaha, dengan alokasi APBD sebesar Rp.365.000.000,00

c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor, alokasi sebesar Rp.50.000.000,00

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1) Realisasi Anggaran Pelaksanaan Program dan Kegiatan

• Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,-

dan realisasi Rp. 126.369.000,- atau 63,18 %. kegiatan Pasar murah menjelang

bulan ramadhan dan Idul Fitri, Pelatihan WDP ( Wajib Daftar Perusahaan ),

Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di kab / kota.

• Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN), Anggaran

Rp.600.000.000 dengan kegiatan: Pengembangan sistem informasi manajemen,

Penyusunan program & rencana kerja, Peningkatan & pengawasan barang beredar,

Peningkatan dan pengembangan kemetrologian, Pengelolaan sistem akutansi

Page 68: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

363

pemerintah, Identifikasi & harmonisasi kebijakan, Bina Usaha & pendaftaran perusahaan

dengan Pemerintah Daerah, Misi Dagang Lokal, Pameran produksi dalam

negeri,Pengamanan / distribusi barang pokok/penting/strategis, Pelayanan informasi harga.

Terealisir s/d bulan September 2009 sebesar Rp176.390.000,- atau 30% (anggaran) dan

40 % (fisik)

• Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk. dengan anggaran sebesar

Rp.100.000.000 ,- dan realisasi Rp. 80.359.500 ,-atau 80,36 % , kegiatan yang

dilaksanakan yaitu monitoring ke pasar tradisional, Pengumpulan dan Pengolahan data

harga bahan pokok di Kab / Kota, Penyebaran informasi .

• Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri , dengan anggaran sebesar

Rp. 25.000.000 ,- dan realisasi Rp.24.651.000 ,- atau 98,60 % , kegiatan Penyebaran

informasi , Cetak Byner , Baliho , Brosur.

• Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan ( APBN ) sumber dana APBN

dengan anggaran sebesar Rp.769.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.556.977.000,-

atau 72,43 %

Kegiatan ini melaksanakan antara lain : Penyuluhan dan penyebaran informasi,

Pendidikan dan pelatihan teknis perdagangan, Promosi dagang, Industri dan investasi,

Pengembangan usaha ekonomi.

b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/

Pengusaha, anggaran Rp. 365.000.000 dan terealisir sampai dengan September 2009

sebesar Rp 311.103.500,- .atau 85 % dengan kegiatan pelatihan dan konsultasi bisnis.

c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor.

Anggaran Rp. 50.000.000 tereralisir sampai dengan September 2009 sebesar

Rp.34.300.000,- atau 69 % dengan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan

Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor di 4 (empat) Kabupaten se Kalimantan Selatan.

2) Hasil Pembangunan Bidang Perdagangan

a. Perdagangan Dalam Negeri (PDN)

Perkembangan sektor Perdagangan dilihat dari jumlah pemegang Surat Izin Usaha

Perdagangan ( SIUP ) pada tahun 2009 sebanyak 46.631 buah yang terdiri dari 34.241

buah Pedagang Kecil (PK), Pedagang Menengah (PM) sebanyak 9.649 buah, Pedagang

Besar (PB) 2.741 buah. Jika dibandingkan tahun 2008 jumlah pemegang SIUP sebanyak

42.736 buah atau terjadi peningkatan 9,11% penambahan jumlah baik PK, PM maupun

PB, pemegang SIUP tahun 2008 tercatat PK sebanyak 31.370 buah, PM sebanyak 8.871

buah dan PB sebanyak 2.741 buah.

Page 69: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

364

Pertambahan Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) tahun 2009 sebesar 9,11 % ini

berarti bahwa pertumbuhan SIUP masih di atas target yang ditetapkan sebesar 5 % dan

kumulatif sampai tahun 2010 target berjumlah 6 %.

Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP) setiap

perusahaan yang berperasi di wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

diwajibkan mendaftarkan usahanya pada Kantor pendaftaran perusahaan c.q Dinas

Perindag Kabupaten/kota.

Perkembangan Jumlah Unit Usaha ( Jenis perusahaan ) yang bergerak dibidang

perdagangan dan jasa berdasarkan pemegang atau pemilik Tanda Daftar Perusahaan

(TDP) di Kalimantan Selatan secara kumulatif tahun 2009 berjumlah 52.319 buah atau

meningkat 8,13% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 48.385 buah. Pada tahun

2009 tercatat yaitu untuk Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 4.998 buah, CV berjumlah

13.530 buah, Firma berjumlah 36 buah, Koperasi 1.468 buah, Perorangan 31.984 buah,

dan Badan Usaha Lainnya (BUL) 304 buah.

Pembangunan pasar di Kalimantan Selatan, dibiayai melalui dana Pemerintah Pusat

(TP dan DAK), pada tahun 2009 terdapat 8 unit pasar desa/waserda yang dibangun,

sedangkan pada tahun 2008 yang dibangun sebanyak 4 unit terdiri dari 1 unit Pasar

Tradisional / Percontohan dan 3 Unit Pasar Desa / Warseda.

b. Perdagangan Luar Negeri (PLN).

Realisasi nilai ekspor non migas Kalimantan Selatan meningkat tahun 2009

dibanding tahun 2008. Pada tahun 2008 sebesar US$.4.017.948.344,76 sedangkan tahun

2009 mencapai US$.5288.710.817,28 atau meningkat 31,63%.

Peningkatan ekspor non migas yang begitu tajam tersebut disertai dengan

keberhasilan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi tujuan ekspor. Komoditi ekspor

sampai tahun 2009 mencapai 116 jenis, tambahan produk ekspor tersebut antara lain :

batu besi, mangan, kromit, nikel, rumput laut, daun gulinggang dan turunan produk sawit

(CPO,Crude Palm Keruel, RBD Palm Oil, Refined Bleacked).

Diversifikasi Negara tujuan ekspor yaitu upaya penerobosan ke pasar mancanegara,

Negara tujuan baru terutama tertuju pada Negara Negara Eropah Timur, Afrika, dan

Amerika Utara seperti Slovenia, Kroasia, Lituania, Kenya, Ghana, Malta, Portorico, Togo,

Costarika, Trinidad dan Reunion. Dengan demikian Negara tujuan ekspor bertambah 11

Negara, dengan total keseluruhan berjumlah 101(seratus satu) negara tujuan ekspor.

Realisasi impor tahun 2009 tercatat berjumlah US$.435.999.000, mengalami

peningkatan 30,39% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah US$.334.372.000 seiring

dengan meningkatnya ekspor, meskipun pertumbuhan mencapai 30,39 %, namun secara

nominal nilainya masih jauh dibawah nilai ekspor, dengan demikian setiap tahun neraca

perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan selalu surplus.

Page 70: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

365

Jenis barang yang diimpor berupa barang-barang mentah 55 % dan barang-barang

penolong produksi 45 % sedangkan Negara importir lebih banyak didatangkan dari Singapore,

kemudian diikuti oleh China, Australia, Eropah, dan Asia Timur dan Amerika Serikat.

C. Permasalahan dan Solusi

1. Perdagangan Dalam Negeri

Permasalahan

a. Perlu ditingkatkannya jaringan distribusi dan perdagangan yang mampu menjamin

ketersediaan barang dalam jumlah yang cukup dan harga yang bersaing.

b. Masih kurangnya sarana dan prasarana pergudangan untuk ketersediaan bahan

kebutuhan pokok khususnya sayuran dataran tinggi dan buah-buahan.

Solusi

a. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas / Lembaga terkait dalam

pembinaan baik pembinaan dibidang Produksi dengan Dinas /Lembaga pembina

Produksi ( Pertanian, , Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dll), maupun pembinaan

dibidang permodalan dengan Dinas /Lembaga Pembina Permodalan ( BUMN,

Koperasi, dan Perbankan).

b. Peningkatan penyediaan dan akses informasi dibidang perdagangan, baik yang

menyangkut informasi produk, mutu, informasi pasar dalam negeri maupun peluang

pasar bagi Pelaku Usaha (UKM) .

2. Perdagangan Luar Negeri

Permasalahan

a. Komoditi ekspor Kalimantan Selatan masih bertumpu pada barang primer yang

mengandalkan SDA yang setiap tahun jumlahnya semakin berkurang.

b. Belum berkembangnya komoditi ekspor karena masih rendahnya mutu dan desain

c. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.

Solusi

a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka menarik investasi dengan

memberikan kemudahan, stimulan dengan prosedur mudah dan cepat.

b. Melanjutkan program pembinaan dan pengembangan produk baik dari aspek mutu

dan desain maupun promosi

c. Melanjutkan dan memantapkan kelembagaan DIKLAT (P3ED Kalsel) dalam

menumbuhkan SDM yang handal.

Page 71: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

366

8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN

Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan.

Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan Industri di Provinsi Kalimantan Selatan selama

tahun 2005-2009

A. Program dan Kegiatan

1) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Program ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tertinggal, termasuk di wilayah-wilayah yang dihuni komunitas adat terpencil. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut maka strategi yang dilaksanakan adalah dengan meningkatkan mutu penyelenggaraan transmigrasi. Pengembangan pola usaha yang prospektif disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah sehingga akan mendorong pembentukan pertumbuhan ekonomi transmigran pada khususnya dan daerah pada umumnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Penyediaan Tanah Transmigrasi b. Pembangunan Permukiman Transmigrasi c. Pengerahan dan penempatan transmigran

2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Program ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat-pusat pertumbuhan dengan mengoptimalkan pengembangan sumber daya alamnya untuk mendukung daya saing kawasan dan produk unggulan. Untuk mendorong masyarakat transmigran mampu meningkatkan taraf hidupnya dan memantapkan basis ekonomi masyarakat daerah transmigrasi dalam rangka pengembangan usaha ekonomi yang lebih luas dalam jangka panjang dengan melakukan pembinaan produksi dan pengelolaan hasil tanaman. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Pelatihan pengembangan usaha b. Pengadan sarana produksi c. Pengembangan tanaman keras

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Ketransmigrasian yang dilenggarakan oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel selama 2005-2009

Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Tranmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, program dan kegiatan yang

dilaksanakan yaitu Pengembangan Wilayah Tertinggal dan Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh. Kedua jenis program ini sejak tahun 2006-2009 didanai dari

dana APBD, dana Tugas Pembantuan dan dana Dekonsentrasi.

Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Dekonsentrasi)

NO. KEGIATAN TAHUN

JLH 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pembangunan rumah transmigran (Unit)

700 600 0 0 0 1.300

Page 72: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

367

NO. KEGIATAN TAHUN

JLH 2005 2006 2007 2008 2009

2. Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha)

350 300 0 0 0 650

3. Penyiapan Lahan Usaha (Ha)

1.690 498 0 0 0 2.179

4. Pembangunan Jalan penghubung/poros (Km)

2,7 7,85 0 0 0 10,55

5 Pembangunan Jalan Desa (Km)

59,05 17,35 0 0 0 67,40

6 Pembangunan jembatan (M)

430 78 0 0 0 508

7. Penempatan transmigran (KK)

700 600 0 0 0 1.300

Indikator Keberhasilan : Terbentuknya kawasan-kawasan pengembangan ekonomi baru melalui pengembangan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) sebanyak 8 UPT dan penempatan transmigran sebanyak 2.973 KK

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Dekonsentrasi)

NO. KEGIATAN TAHUN

JLH 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pelayanan pendidikan (UPT)

8 0 0 0 0 8

2. Pelatihan Transmigran (Orang)

210 240 0 0 150 600

3. Pembinaan kesehatan berupa obat-obatan, peralatan, dan perawatan (UPT)

13 0 0 0 0 13

4. Pembinaan Mental Spritual berupa buku-buku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah

8 0 0 0 0 8

5 Budi daya tanaman pisang Kepok (batang)

0 15.000 0 0 0 15.000

6. Budi daya tanaman Jeruk Madang (batang)

0 3.000 0 0 0 3.000

7. Budidaya tanaman Pantung (batang)

0 0 0 0 0 0

8. Budi daya tanaman Karet (batang)

0 0 0 0 0 0

9. UPT yang telah diserahkan (Unit)

1 1 0 0 0 2

10. Pengadaan sarana produksi (Pkt)

400 1.635 0 0 0 2.035

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (APBD)

NO. KEGIATAN TAHUN

JLH 2005 2006 2007 2008 2009

1. Budi daya tanaman pisang Kepok (batang)

30.000 0 0 0 0 30.000

2. Budi daya tanaman Jeruk Madang

10.000 3.000 0 0 0 10.000

Page 73: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

368

(batang) 3. Budi daya tanaman

Karet (batang) 0 15.000 30.000 20.300 20.000 65.300

4. Budi daya tanaman Gaharu (batang)

0 3.000 50.000 0 0 53.000

5. Budidaya tanaman Pantung (batang)

0 0 0 20.000 0 20.000

Indikator Keberhasilan : Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat tumbuh menitik beratkan kegiatan pada pembinaan dan pengembangan warga transmigrasi sehingga dalam kurun 5 tahun transmigran sudah mampu mandiri dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah menjadi Desa depinitif. Untuk mendorong kepada sasaran yang diinginkan yaitu peningkatan kesejahteraan transmigran maka dilakukan berbagai kegiatan yaitu pembinaan usaha ekonomi seperti sarana produksi pertanian, pembinaan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan keagamaan. Sesuai dengan Kepmentrans nomor 09 tanhun 1999 pada tingkat pengembangan maka pada umumnya tingkat kesejahteraan transmigran sekitar 3.000 kg setara beras.

Indikator keberhasilan pembinaan transmigrasi : Telah diserahkan 7 (tujuh) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) kepada pemerintah Kabupaten untuk kemudian menjadi Desa depinitif setelah mendapat pembinaan kurang lebih 5 tahun atau bergabung dengan Desa induk dengan kondisi warga lebih baik dari sisi sosial maupun ekonomi.

UPT yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten

NO. KABUPATEN/UPT TAHUN JLH

(KK)

2005 (KK)

2006 (KK)

2007 (KK)

2008 (KK)

2009 (KK)

I. Kab. HSU 1. UPT. Pawalutan (KK) 300 - - - - 300

II. Kab. Balangan 2. UPT. Batumandi (KK) 225 - - - - 225 3. UPT. Tawahan - - - 250 250

III. Kab. Barito Kuala 4. UPT.Tumih Roham Raya (KK) - 400 - - - 400 5. Bahandang SP.1 (KK) - - - 500 - 500 6. Bahandang SP.2 (KK) - - - 400 - 400

IV. Kab. Tanah Laut 7. UPT. Sebuhur (KK) - - 250 - - 250

V. Kab. Tanah Bumbu 8. UPT. Jombang (KK) - - - 452 - 452

JUMLAH (KK) 525 400 250 1.602 - 2.777

Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Tugas Pembantuan)

NO. KEGIATAN TAHUN

JLH 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pembangunan rumah transmigran (Unit)

0 0 650 350 673 1.673

2. Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha)

0 0 350 209 336,50 895,5

3. Penyiapan Lahan Usaha (Ha) 0 0 600 350 673 1.623 4. Pembangunan Jalan (Km) 0 0 27,30 18,80 16,19 62,29 5. Pembangunan jembatan (M) 0 0 354 169 42 565 6 Penempatan transmigran (KK) 0 0 650 350 673 1.673

Page 74: B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKANlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB-IV... · Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan

Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010

369

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Tugas Pembantuan)

NO. KEGIATAN TAHUN JLH

2005

2006

2007

2008

2009

1. Pelatihan Transmigran (Orang)

0 0 210 90 150 450

2. Pembinaan Mental Spritual berupa buku - buku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah (UPT)

0 0 0 6 10 16

3. Budidaya tanaman Pantung (batang)

0 0 0 14.000 29.672 43.672

4. Budi daya tanaman Karet (batang)

0 0 0 92.075 42.000 134.075

5. UPT yang telah diserahkan (Unit)

0 0 2 0 2 4

6. Pengadaan sarana produksi (Pkt)

0 0 0 0 1.559 1.559

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

1) Kondisi lahan yang marginal dan atau gangguan alam yang tidak terdeteksi sebelumnya.

2) Rendahnya kompetensi transmigran

Solusi

1) Penelitian lahan dengan pemberian input-input pertanian

2) Memberikan pelatihan kepada transmigran