LKPJ OK 12

42
BAB I PENDAHULUAN Dengan berakhirnya pelaksanaan kinerja tahun anggaran 2012 maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa pasal 10 ayat 4 menyatakan bahwa Kepala Desa berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta menginformasikan Laporan Penyelenggaaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat melalui rapat-rapat desa dan pengumumann lewat radio atau masmedia lainnya. Bahwa LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang telah dilaksanakan oleh Kepala Desa sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Kepada Masyarakat, menegaskan bahwa LKPJ Kepala Desa sekurang-kurangnya berisi penjelasan mengenai arah kebijakan umum Pemerintahan Desa, pengelolaan keuangan desa secara makro, termasuk pendapatan dan belanja Desa, penyelenggaraan tugas pembantuan, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. 1.1. DASAR HUKUM Peraturan perundangan-undangan yang mendasari penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Banyubiru tahun anggaran 2012 diantaranya adalah : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-undang Nomor 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah Kotapraja Salatiga dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652); 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 1

Transcript of LKPJ OK 12

Page 1: LKPJ OK 12

BAB IPENDAHULUAN

Dengan berakhirnya pelaksanaan kinerja tahun anggaran 2012 maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa pasal 10 ayat 4 menyatakan bahwa Kepala Desa berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta menginformasikan Laporan Penyelenggaaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat melalui rapat-rapat desa dan pengumumann lewat radio atau masmedia lainnya. Bahwa LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang telah dilaksanakan oleh Kepala Desa sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Kepada Masyarakat, menegaskan bahwa LKPJ Kepala Desa sekurang-kurangnya berisi penjelasan mengenai arah kebijakan umum Pemerintahan Desa, pengelolaan keuangan desa secara makro, termasuk pendapatan dan belanja Desa, penyelenggaraan tugas pembantuan, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

1.1. DASAR HUKUM Peraturan perundangan-undangan yang mendasari penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Banyubiru tahun anggaran 2012 diantaranya adalah : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;2. Undang-undang Nomor 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah

Kotapraja Salatiga dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652);

3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 79 tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

13. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2007 tentang Sistematika Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ);

14. Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Peyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

15. Peraturan Bupati Semarang Nomor 24 Tahun 2012 tentang Pedoman Dana Alokasi Umum Desa (DAUD) Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2012;

16. Peraturan Desa Banyubiru Nomor 2 Tahun 2009 tentang SOTK;17. Peraturan Desa Banyubiru Nomor 1 Tahun 2012 tentang APBDes;

1.2. GAMBARAN UMUM DESA

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 1

Page 2: LKPJ OK 12

1.2.1.Sejarah Asal usul Desa Banyubiru Desa Banyubiru adalah salah satu Desa penyanggah

Kecamatan Banyubiru yang keberadaannya sudah ada sejak jaman Kerajaan Islam Demak berturut-turut ke Kerajaan Pajang dan Mataram adapun piagam atau prasasti secara inplisit tidak ada namun dilihat dari beberapa peninggalan situs sejarah menunjukan bahwa pada masa tersebut diatas keberadaan Desa Banyubiru sudah ada.

Walapun hanya dari dasar cerita rakyat atau cerita babat dengan sebutan ”Tanah Perdikan Banyubiru”. Sudah sangat melekat adapun yang dimaksud Tanah Perdikan adalah suatu daerah yang taat dan tunduk dengan kerajaan penguasa namun tidak perlu membayar pajak sebagai kewajiban daerah bawahan.

Adapun Tanah Perdikan bisa diperoleh dengan beberapa cara yaitu:

daerah atau tokohnya mempunyai labuh labet (pengadilan yang luar biasa) kepada kerajaan penguasa.

daerah yang terkena paceklik dalam waktu yang sangat lama. daerah yang sering terkena bencana daerah yang sering terjadi huru-hara

(perampokan,pemberontakan).Dan Banyubiru adalah dari sekian alasan mendapatkan status

Tanah Perdikan karena pendiri Banyubiru yaitu Laksamana Sora Dipoyono adalah seorang panglima perang dibawah sultan Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor pada waktu perang Malaka mengusir penjajah Portugis tahun 1480 – 1521, sehingga mendapatkan penghargaan memimpin suatu daerah yaitu Tanah Banyubiru dengan status tanah Perdikan karena pengabdian yang luar biasa pada Kerajaan Demak pada saat itu.

Keberadaan Desa Banyubiru eksis juga pada jaman perang Diponegaran sejak perang Diponegaran sudah ikut melawan penjajah Belanda sampai pada masa perang kemerdekaan, hal itu ditunjukan dengan beberapa bangunan sebagai tanda atau bukti, salah satu buktinya adalah peninggalan makam Kiyai Joyoproyo salah satu pengikut setia Pangeran Diponegoro dan tanda atau bukti ikut melawan penjajahan Belanda ada serta banyaknya para Veteran Perang Kemerdekaan.

Desa Banyubiru merupakan daerah yang sangat strategis yang digunakan Belanda untuk Benteng pertahanan dimana di Banyubiru dibangun Asrama Batalion Kaveleri Belanda dan masyarakat Banyubiru juga andil pada perjuangan melawan penjajah Belanda, setelah perang kemerdekaan Desa Banyubiru seperti desa – desa disekitarnya dibawah Pemerintahan Republik Indonesia yang secara umum termuat dalam Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam lingkup Propinsi Jawa Tengah dan Undang – undang Nomor 67 tahun 1958 tentang Pembentukan Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II semarang. Dan mulai pada saat itu telah melakukan penataan dan pembangunan disegala bidang sampai saat ini, dan perlu diingat bahwa di Desa Banyubiru pernah dipimpin Kepala Desa atau sebutan lain seperti Demang atau Lurah atau sebutan lainnya dengan periode pimpinan sebagai berikut : Masa Perang Diponegaran

1. Demang Raden Ngabehi Proyo Diwongso.2. Demang Raden Merto Diproyo.3. Demang Raden Proyo Dipeno.

Masa sebelum Kemerdekaan.1. Lurah Raden Abdul Ghoni.2. Lurah Soekiman Wongso Dimejo.3. Lurah Semaoen.4. Lurah Karto Atmojo.

Masa setelah Kemerdekaan ( 1945 ).1. Kades Dasono Soemaryadi. ( 1945 – 1948

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 2

Page 3: LKPJ OK 12

2. Kades Raden Goenawan ( RIS 1949 – 1952 ).3. Kades Darsono Soemaryadi ( 1953 – 1987 ).4. Kades Sunyoto ( 1988 – 1997 ).5. Pilkades tahun 1999 ada masalah dijabat PJ Kades (2000 –

2003)6. Kades Suwandi ( 2003 – 2008 )7. Kades Sri Anggoro Siswaji ( 2008 – 2014 ).

1.2.2.Gambaran Umum Desa Banyubiru pada saat ini

1.2.2.1. Profil Desa BanyubiruDesa Banyubiru merupakan salah satu dari 10 Desa

yang berada diwilayah Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang Propinsi Jawa Tengah yang berpenduduk 8496 jiwa dengan Luas Wilayah Desa : 677.087 Ha.

Dengan alamat sekretariat Desa di Jl. Wijaya Kusuma No 7 Tlp (0298) 593793 Kode pos 50664 Email: [email protected] Web: http//www.pemdesbanyubiru.co.cc

Ditinjau dari jumlah penduduk yang cukup besar dan luas wilayah yang kuat tersebut, maka Desa Banyubiru merupakan Desa yang sangat potensial dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Banyubiru. Dan juga letak sangat strategis yaitu di Ibu kota Kecamatan dan antara Kota Salatiga dan Ambarawa, maka tidak salah kiranya jika Desa Banyubiru nantinya dipakai sebagai barometer dari desa-desa lainnya. Dan perlu diingat bahwa desa Banyubiru adalah daerah yang sebagian besar tanahnya adalah sawah (agraris) yang subur maka Banyubiru termasuk penyanggah padi (pangan) untuk Kabupaten Semarang.

Mengingat keadaan seperti tersebut di atas maka dalam melaksanakan berbagai tugas Kepala Desa terus memacu para perangkat desa dan masyarakat serta lembaga yang ada di Desa seperti BPD, LKMD, Tim Penggerak PKK Desa, Linmas, GAPOKTAN, LKD, dan UED – SP / LKM “ MEKAR “ beserta para tokoh Agama dan tokoh Masyarakat dalam rangka melaksanakan otonomi daerah.

Untuk itu segala usaha telah ditempuh dalam melaksanakan berbagai kegiatan dimana hal usaha tersebut tidak sedikit pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh masyarakat Desa Banyubiru. Dan juga kesadaran masyarakat Desa Banyubiru yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan Desa Banyubiru tidak jauh ketinggalan dengan desa lainnya.

Karena usaha-usaha yang tidak ringan tersebut maka selama lebih kurang 1 tahun desa Banyubiru dari tahun ke tahun nampak adanya kemajuan yang cukup tinggi. Kemajuan tersebut khususnya dalam pembangunan fisik antara lain : Adanya Kantor dan Balai Desa yang merupakan sarana

kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa. Adanya aparat penyelenggaraan Pemerintah Desa yang

cukup potensial (Jumlah perangkat desa 18 personil) dan masih dibantu dengan beberapa Modin sebagai Pembantu Perangkat Bidang Pemangku Adat.

Adanya Lembaga Desa yang juga berperan aktif dalam rangka melaksanakan program desa, yaitu BPD, LKMD, RT, RW, TP PKK, Linmas, GAPOKTAN, LKD, UED – SP / LKM “ MEKAR “ dan lain-lain.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 3

Page 4: LKPJ OK 12

Adanya berbagai fasilitas sarana pendidikan, kursus dan latihan-latihan.

Beberapa jalan desa, gang, lingkungan, jalan dusun serta jalan poros Desa telah diadakan pengerasan, Paving, Betonisasi, makadam bahkan di beberapa tempat telah di aspal, serta pembangunan Talud jalan, irigasi atau pembangunan Jembatan juga dilaksanaakan. Dimana pelaksanaan pembangunan ini dibiayai dengan swadaya masyarakat dan dana simultan dari Pemerintah yang disalurkan lewat Bantuan Sosial melalui Dinas baik dari APBD I atau APBD II.

Beberapa tempat-tempat ibadah yang mengalami perbaikan sehingga cepat menampug jumlah pemeluknya dalam melaksanakan ibadah yang diyakini dan dipeluk sesuai ajarannya.

Sarana sosial, budaya, dan kesenian juga berkembang dengan baik bahkan telah beberapa kali tampil dalam acara resmi baik di tingkat Kecamatan maupun Tingkat Kabupaten Semarang.

Keadaan Kamtibmas selama ini dapat dikatakan cukup mantap, hal ini karena berkat adanya kerjasama yang baik antara Linmas dengan aparat keamanan di tingkat Kecamatan.

Keadaan suhu politik di Desa Banyubiru selama ini cukup sejuk, baik

Adanya sarana perdagangan rakyat yang cukup memadai, antara lain adanya pasar Desa, KUD, BRI, BKK, Koperasi dan Prakoperasi yang letaknya di Wilayah Desa Banyubiru.

1.2.3.Kondisi Geografi dan Keadaan Penduduk1.2.3.1 Luas Wilayah

Luas Wilayah Desa Banyubiru : 677.087 Ha yang terdiri dari :1. Tanah Sawah : 192.087 Ha

a. Irigasi Sawah : 41.00 Hab. Irigasi ½ sawah : 133.087 Hac. Sederhana : -d. Tanah AD (Angk. Darat) : 18.000 Ha

2. Tanah kering : 264.963 Haa. Pekarangan/bangunan : 72.123 Hab. Tegalan/kebunan : 178.860 Hac. Padang gembala : -d. Tambak/kolam : 0.60 Ha (kolam ikan Patin

tahap uji coba)e. Rawa : 220.000 Ha

1.2.3.2Batas Desa

1. Desa Banyubiru yang terletak antara Kota Salatiga dengan Ambarawa mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kelurahan Pojok Sari. Sebelah Barat : Desa Rapah / Desa

Brongkol. Sebelah Selatan : Desa Wirogomo Sebelah Timur : Desa Kebondowo

2. Nama Dusun dan Jumlah Rt/Rw se-Desa Banyubiru

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 4

Page 5: LKPJ OK 12

3. Kondisi Wilayah Desa Banyubiru mempunyai curah hujan rata-rata 2.000 –

3.250 mm/tahun dan berada di 450 ASL ( atau 450 M dari permukaan air Laut ) dan koordinat kantor Desa 7º17’30.06” S - 110º24’16.02” E.

Jenis Tanaman a. Tanah Sawah : Padi, Polo Wijo dan jagung.b. Tanah Tegalan : Ketela, jagung, sayuran, Kopi,

Cengkih,Sengon,Mahoni, Jati, dllc. Tanah Pekarangan : Kelapa, cengkih, papaya, pisang,

Kopi dll. Jumlah Hewan

a. Sapi Perah : 20 ekorb. Sapi biasa/Ras : 250 ekorc. Kerbau : 0 ekord. Kambing/domba : 250 ekore. Kuda : 6 ekorf. Ayam ras : 3.000 ekorg. Ayam kampung : 8.000 ekorh. Itik / bebek : 20.000 ekori. Angsa/itik manila : 70 ekor

1.2.4.Kondisi Demografis 1.2.4.1 Berdasarkan Kelompok Umur per Desember 2012

Tabel 1.2.4.1 Kelompok Umur

NO Kelompok Umur (Tahun)   Laki-laki Perempuan Jumlah1 0 < 1   468 514 9822 1 < 5   387 386 7733 6 < 10   389 436 8254 11 < 15   413 432 8455 16 < 20   402 436 8386 21 < 25   431 414 8457 26 < 30   438 391 8298 31 < 40   356 422 7789 41 < 50   345 336 681

10 51 < 60   315 350 66511 60 keatas   222 254 476  Jumlah   4166 4371 8537

1.2.4.2 Berdasarkan Mata Pencaharian Tabel 1.2.4.2 Mata Pencarihan

NO Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah1 PNS 46 14 602 TNI 22 0 223 Polri 23 3 264 Pegawai Swasta 166 51 2175 Pensiunan 148 116 2646 Pengusaha 22 0 227 Buruh Bangunan 42 0 428 Buruh Industri 92 194 2869 Buruh Tani 36 11 47

10 Petani 56 0 56

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 5

NO DUSUN JUMLAH RW

JUMLAH RT KETERANGAN

1 Krajan 2 112 Kampung Rapet 1 43 Randusari 2 44 Tegalwuni 2 65 Cerbonan 3 96 Demakan 2 87 Pancuran 1 48 Dangkel 1 Rw ikut Rw II Dusun

Krajan9 Tawang Rejo 1 210 Jumlah Dusun total

9Jumlah Rw total : 14

Jumlah Rt total : 49

Page 6: LKPJ OK 12

11 Peternak 5 10 2512 Nelayan 15 0 1513 Lain-lain 66 0 66  Jumlah 739 399 1138

1.2.4.3 Berdasarkan Tingkat PendidikanTabel 1.2.4.3 Tingkat Pendidikan

NO Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah1 Tidak Sekolah 544 561 11052 TK/ Play Group 458 478 9363 Belum Tamat SD 537 524 10614 Tidak Tamat SD 382 591 9735 Tamat SD 501 492 9936 Tamat SLTP 533 561 10947 Tamat SLTA 475 433 9088 Tamat Akademi/Diploma 373 390 7639 Sarjana Katas 363 341 704  Jumlah 4166 4371 8537

1.2.4.4 Berdasarkan Pemeluk Agama Tabel 1.2.4.4 Pemeluk Agama

No Kelompok Agama   Laki-laki Perempuan Jumlah1 Islam   3659 3864 75232 Katholik   359 351 7103 Kristen   144 150 2944 Hindu   4 6 105 Budha   0 0 06 Konghucu   0 0 0  Jumlah   4166 4371 8537

1.2.5. Pertambahan Penduduk dan Sosial KependudukanPertambahan penduduk dan peristiwa sosial kependudukan di Desa Banyubiru sejak Januari 2012 sampai bulan Desember 2012 tercatat sebagai berikut :

Tabel 1.2.5.1 Pertambahan Penduduk dan Sosial kependudukanNo

Bulan Lahir Mati Pindah

Datang

Nikah

Cerai Rujuk

1 Jan 15 4 19 35 4 2 02 Feb 9 5 17 7 5 1 03 Mar 7 8 13 11 5 2 04 Apr 11 2 28 25 4 1 05 Mei 14 5 12 15 7 2 06 Jun 8 5 23 6 7 2 07 Jul 14 4 17 15 7 0 08 Agust 5 6 4 1 1 09 Sep 17 3 19 10 3 2 010 Okt 15 5 8 9 4 1 011 Nop 7 7 16 4 5 1 012 Des 6 5 2 14 3 2 0  Jumlah 123 58 179 155 50 15 0

1.3. KONDISI EKONOMI

1.3.1 Potensi Ekonomi Unggulan Desa Banyubiru.Secara umum Desa Banyubiru adalah daerah agraris baik pertanian basah 50 % dan pertanian kering 35 % serta 15 % daerah rawa-rawa, Dengan demikian sumber makanan untuk sektor peternakan juga melimpah.

1. Sektor PertanianUntuk Sektor Pertanian padi sangat baik karena wilayah Desa Banyubiru hampir (50%) seluruh lahan yang landai sampai lahan dekat rawa Pening bisa ditanami padi namun pada tahun 2012 sektor pertanian mengalami penurunan produksifitas karena beberapa factor diantaranya : Bencana Banjir,Genangan gundukan Enceng Gondok, Hama Tikus ada Musim tanah tidak serentak (hal ini perlu menjadi catatan karena bencana terus terulang tiap tahun). Namun demikian wilayah Desa Banyubiru masih bisa sebagai penyangah pangan untuk Kabupaten Semarang dengan produktifits tahun 2012 kuarng lebih 4.500 ton gabah basah permusim sama seperti pada tahun 2009 dan 2010, 2011 dan pada tahun 2012 ini sedikit mengalami peningkatan.

2. Sektor PeternakanSelain Sektor Pertanian Desa Banyubiru juga masih punya Sektor unggulan yaitu Sektor Peternakan ada beberapa macam peternakan yang dikembangkan masyarakat diantaranya : Ternak Sapi Potong

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 6

Page 7: LKPJ OK 12

dan perah, ternak Itik, ternak kambing dan beberapa ternak lain seperti ternak burung ocehan juga masih menjanjikan.Ternak Sapi Potong sangat produktif dan masih menjanjikan mengingat bahwa sumber makanan cukup banyak dan iklim yang cocok untuk ternak Sapi dan ahkir –ahkir ini dikembangkan sapi perah walau belum untuk produksi susu namun hanya untuk pengadaan bibit-bibit sapi. Walaupun pemasaran masih lewat pasar Tradisional.Kendala – kendala yang dihadapi peteranak terbatasnya permodalan dan Sumber daya manusia ( SDM ) petani peternak yang masih dengan pola semi tradisional dan masih belum ada perliindungan pasar dari Pemerintah secara nyata hal ini bisa dilihat dari masih adanya impor sapi dari luar negeri untuk kosumsi daging di daerah .Ternak Itik masih cukup menjanjikan dengan sumber makanaan yang cukup dan dengan jumlah komulatip kurang lebir 20.000 ekor itik potong dan petelur sudah bisa di sebut sebagai sentra peternakan Itik dengan rata – rata hasil telur per hari kurang lebih 15.000 butir telur per hari. Kendala yang dihadapi adalah hasil telur dan daging belum bisa diolah 100 % di Desa Banyubiru hanya sekitar 50 % yang diolah di Desa bahkan di kota lain.Ternak Kambing pengelolaan masih tradisional dan semi tradisional namun cukup bisa untuk tambahan penghasilan petani atau peladang. Kendala yang dihadapi masyarakat belum ada Induk atau Pejatan yang unggul serta pasar masih penjualan di pasar tradisional khususnya menjelang Hari Raya Qurban.

3. Sektor PerikananSektor perikanan secara tradisional sudah ada sejak dulu yaitu penangkapan ikan di danau Rawa Pening, Sektor ini hanya cukup untuk kosumsi harian dan masih ada pengembangan Sektor perikanan yang dikelola perorangan atau kelompok yaitu pengembangan perikanan dengan system tertata baik dengan kolam permanent, semi permanent ada kolam terpal untuk pengembangan ini memang masih terbatas untuk pembenihan, pembesaran ikan Lele dan Patin saja (untuk catatan ikan Patin sampai saat ini belum bisa dikembangan dengan baik di Desa Banyubiru).

4. Perkebunan Sektor Perkebunan baik Kopi dan Cengkeh dan tanaman Sengon masih cukup bisa dikembangkan mengingat sudah adanya system pola tanam dan perawaatan dengan cara yang lebih baik karena sudah mendapatkan pelatihan dari instasi dan Dinas terkait, namun juga ada kekawatiran hutan di kawasan Desa Banyubiru cenderung menjadi hutan homogen Sengon karena dari nilai ekonomi lebih menjanjikan tapi hal ini juga berbahaya karena bila ada hama serangan akan sulit ditanggulangi sepeti dulu pernah terjadi serangan hama kutu loncat sehingga tanaman lamtoro dan mandingan habis, hal ini juga yang menjadi kekawatiran kita bersama,

5. Sektor UMKMSektor UMKM belum bisa maksimal dalam menyumbangkan hasil atau incam masyarakat. Kurangnya pelatihan dan permodalan. Dan hanya Sektor perajin Tahu Tempe dan jamu yang masih eksis dan bertahan serta berkembang sedang Sektor yang lain belum bisa menyumbang incam pendapatan yang cukup. Ada hal yang perlu diperhatikan selama ini pelaku UMKM cenderung bisa membuat produk home industry tapi susah untuk mencari celah pemasaran karena belum ada perlindungan system dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten.

Tabel 1.3.1.1 Tabel Produksi Ekonomi Desa Banyubiru

NO JENIS USAHAPRODUKTIFITAS / PER

UNIT

NILAI INVESTASI DAN HASIL BRUTO PER

TAHUN

PENYERAPAN TENAGA

KERJA

1 Sektor Pertanian Padi / Gabah 1 Ha = 5000 Kg 4500 ton = Rp 100.000.000,-

150

2 Sektor PeternakanSapi Potong

1- 6 bln = Potong 1.000.000.000,- 100

3 Sektor Peternakan Itik 1 – 8 bln = masa bertelur 500.000.000,- 1004 Sektor Perikanan Darat / Tawar 1 – 4 bln = masa panen 100.000.000,- 50

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 7

Page 8: LKPJ OK 12

5 Sektor Perkebunan Kopi 1 Thn = Panen 400.000.000,- 506 Sektor Perkebunan Cengkeh 1 Thn = Panen 500.000.000,- 507 Sektor Perkebunan Tanaman Keras 1 – 5 Thn = panen 500.000.000,- 1008 Sektor Perkebunan Tanaman Buah 5 – 15 Thn 500.000.000,- 50

Jumlah Bruto 3.600.000.000

Catatan : Sektor tenaga kerja yang bekerja di pabrik – pabrik dan kerja di luar negeri dan boro di luar daerah tidak terangkum dalam tabel ini.

1.3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Desa Banyubiru. Produk Domestik Regional Bruto Desa Banyubiru sebenarnya tidak mengenal

karena skala ekonomi Desa masih terlalu kecil, namun secara umum keadaan ekonomi tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional akan berpengaruh pada tingkat laju ekonomi perdesaan

1.4. KONDISI SOSIAL

Keadaan sosial budaya di Desa Banyubiru cukup baik walaupun keadaan masyarakatnya sangat kompleks, antar umat beragama juga nampak adanya rasa toleransi yang tinggi. Demikian juga antar organisasi masyarakat di Desa Banyubiru kerjasamanya cukup baik, namun ahkir-ahkir ini cukup banyak anak-anak muda yang terkena dampak dari Miras dan Narkoba walau dalam tahap awal.

1. AgamaKehidupan beragama di wilayah Desa Banyubiru terasa penuh dengan rasa kekeluargaan, toleransi antar umat beragama juga nampak hidup dengan harmonis. Dengan adanya pengajian-pengajian, jemaah Yasin/Berjanji, Jemaah Misa/Kebaktian yang berkembang kondusif sehingga bisa meningkatkan kwalitas ketaqwaan masing-masing pemeluk agama. Dan pelaksanaan hari besar keagamaan sangat baik seperti Bulan Puasa, Hari Raya idul Fitri, Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Natal dan hari raya keagamaan lain juga kondusif.

2. Sosial PolitikTelah diuraikan di muka bawah keadaan suhu politik di wilayah Desa Banyubiru tetap terkendali dan situasinya tetap sejuk. Antar kekuatan sosial politik yang ada nampak adanya kerjasama dan saling bantu membantu, hal ini terlihat dalam persiapan Pemilihan Gubernur tahun 2013 tidak terjadi ekses-ekses politik.

3. Keamanan dan Ketertiban MasyarakatSelama ini situasi Kamtibmas secara umum di wilayah Desa Banyubiru tetap aman dan terkendali. Hal ini berkat adanya kerjasama antara Linmas dengan masyarakat masing-masing dusun dan pihak keamanan Muspika Kecamatan Banyubiru walupun hanya secara berkala mengadakan pembinaan maupun penyuluhan masalah Kamtibmas. Disamping itu juga berkat adanya partisipasi masyarakat dalam bidang Kamtibmas cukup baik, hal ini dilakukan karena adanya kesadaran jaga di masing-masing Pos kamling yang tersebar di Desa Banyubiru pada waktu–waktu tertentu. Dengan adanya kerja keras dari aparat keamanan beserta masyarakat inilah sehingga angka kriminalitas di wilayah Desa Banyubiru dapat ditekan seminimal mungkin.Walaupun ada cacatan khusus untuk curanmor masih cukup tinggi dan belum satu kasus pun yang bisa ditangkap.

4. Sosial EkonomiDalam kehidupan bermasyarakat khusunya dalam bidang ekonomi juga nampak adanya peningkatan taraf hidup dan inkam perkapita waluapun tidak signifikan. Harga barang kebutuhan sehari-hari khususnya 9 bahan pokok harganya tetap terkendali dan dapat dijangkau oleh masyarakat.Adanya bantuan-bantuan dari pemerintah baik dalam program Raskin dan Jamkesmas serta Jamkesda yang sudah tertata sistem penyalurannya pada keluarga tidak mampu (miskin) namun demikian hal ini mempunyai dua dampak di satu sisi berdampak positif sehingga masyarakat bisa mengembangkan dana bantuan menjadi modal usaha tetapi di sisi lain juga berdampak negativ karena masyarakat menjadi lebih malas untuk

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 8

Page 9: LKPJ OK 12

berusaha (dalam istilah jawa njagakke) dan juga menimbulkan sedikit keirian warga yang tidak dapat bantuan namun dari semua itu kami selaku pemerintah Desa sudah mencoba mengatasinya sehingga masyarakat bisa memahami. Dalam kehidupan berkoperasi di Desa Banyubiru cukup menggembirakan dimana di tiap-tiap Dusun sampai ke tingkat RT maupun lingkungan tumbuh Koperasi yang dikelola oleh warga setempat.Dengan adanya Koperasi ini juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Banyubiru. Apalagi ditunjang dengan program PNPN-Mandiri khususnya di bidang Simpan Pinjam dan UEP yang bisa dinikmati masyarakat pencari modal usaha kecil menengah tanpa jaminan dan bunga sangat lunak sehingga mempercepat putaran bisnis / ekonomi di desa.Sebagai catatan bahwa data keluarga yang menerima bantuan social dari pemerintah- Penerima Raskin : 318 RTS- Penerima Jamkesmas data tahun 2012 : 1.728 orang- Penerima Jamkesda data tahun 2012 : 315 orang- Penerima Program Keluaga Harapan : 30 orangCatatan : untuk ukuran orang atau keluarga dikatakan miskin di Desa Banyubiru susah karena dari data masing-masing Dinas dan BPS berbeda-beda padahal yang terjadi dilapangan juga sangat jauh berbeda jadi untuk ukuran orang atau keluarga miskin tidak ada patokan yang baku.

5. Sosial BudayaKeadaan sosial budaya di Desa Banyubiru selama ini sangat menggembirakan, di masing-masing Dusun tumbuh berbagai jenis kesenian, antara lain adanya Orkes Keroncong, Orkes Melayu, Band, sedang kesenian tradisional antara lain Rebana, Karawitan, Ketoprak, Tari Keprajuritan dan lain-lain walaupun sifat keeksisannya masih tergantung dari even-even tertentu seperti Merti Dusun, Merti Deso dan hari-hari besar nasional.Demikian juga sarana pendidikan yang tersedia di Desa Banyubiru cukup memadai antara lain adanya PAUD Terpadu,TPA, TK, dan SD yang tersebar di Beberapa Dusun dan juga SMP Negeri dan Swasta. Hal itu sudah cukup untuk menampung anak didik yang berada di Desa Banyubiru bahkan juga mampu menampung anak didik dari dari luar Desa Banyubiru

1.5. KELEMBAGAAN DESALembaga Desa yang ada di Desa Banyubiru baik lembaga formal maupun informal sudah dapat berfungsi sesuai dengan aturan yang berlaku.Adapun kegiatan dari masing-masing lembaga tersebut tetap diarahkan oleh Pemerintah Desa sesuai dengan fungsinya sebagai mitra kerja.Sedangkan Lembaga Desa yang ada di Desa Banyubiru adalah sbb:1. BPD (sudah berjalan dengan baik) dengan Kepengurusan periode 2006

s/d 2012 sbb: Ketua BPD : Mx. Sukarno Wakil Ketua : Barkoni Sekretaris : St. Prawadi Anggota : Agus Priyanto, Wagiyono, Fx. Hartanto,

Zumrotul Solikin, Tamiyanto, Parjono, Toto Dwi Warsito Putro, Irfanto, Sri Hartono Rismanto. S.pd

BPD pada 31 Desember 2012 akan habis masa baktinya. Dan telah terpilih anggota BPD periode tahun 2013 - 2019 yang

terdiri dari 11 orang dengan susunan kepenggurusan sebagai berikut :

Ketua : MX Sukarno Wakil Ketua : Maryoto Sekretaris : Marwoto,S.Pd Anggota : A. Marju, FX Hartanto, P. Joko Wismanto, Barkoni,

Irfanto, Nuryadi, Yasman, Widi Asto

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 9

Page 10: LKPJ OK 12

Pelantikan : Anggota BPD periode 2012 - 2019 akan dilakukan pada tanggal 9 Januari 2013

Untuk membantu kinerja BPD pemerintah Desa Banyubiru telah menunjuki seorang staf khusus untuk menggelola sekretariatan BPD saudara ST Prawadi

adapun proses penjaringan pemilihan dilakukan oleh Team 9.

2. LKMD telah dilakukan reorganisasi dengan periode 2012 sampai dengan 2015. Dan dengan kepengurusan sbb :

Ketua : H. Soetarmo Wakil Ketua : Ani Suwarto Sekretaris : Genta Kumoro Santo Bendahara : Untung Giarto

Seksi-seksi Seksi Agama : 1. Ashadi

2. VF. Tri Susanto Seksi Pendidikan, Seni dan Budaya : 1. Nono Pribadi

2. Poniman Seksi Lingkungan Hidup : 1. Haryanto

2. Waluyo Seksi Pembangunan : 1. Slamet Riyadi

2. Jafar Efendi Seksi Pemuda & Olah Raga : 1. Y. Subagiyo dan Marno

3. TP PKk (sudah berjan dengan baik ) Kepengurusan Tim Pengerak PKK sbb :

- Ketua : Sariyah- Wakil Ketua : Anik Rustmiyati- Sekretaris : Siti Maisaroh- Sekretaris II : Anik Sri Rahayu, SH- Bendahara : Sukarni- Pokja I : Ketua 1.Tati Rahmawati Anggota 1. Mardiningsih

2. Endah Purwantiningsih 3. Nanik

- Pokja II : Ketua 1. Sri Wahyuni Anggota 1. S. Wahyuni Adi

3. Sri Supartini 4. Sri Siswanti

- Pokja III : Ketua 1. C. Jariyah Anggota 1. Suharti

2. Ifamiati 3. Retno

- Pokja IV : Ketua 1. Sri Wardani Anggota 1. Sumiyati

2. Sri Supriyati 3. Sukar

- Humas : Didik Kiswantoro

4. Linmas (sudah berjalan cukup baik) dengan kepengurusan sbb : Danton : Sareh Danru I : Juwadi Danru II : Karimun Danru III : M. Chamdani Danru IV : Slamet

5. GAPOKTAN LESTARI (sudah berjalan cukup baik) namun maksimal dalam peranya dan lembaga ini akan membantu pemerintah Desa Banyubiru untuk meningkatkan SDM Petani yang berada di Desa Banyubiru yang tergabung pada kelompok-kelompok tani dan membantu pengaturan distribusi pupuk bersubsidi. Dengan kepengurusan sebagai berikut :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 10

Page 11: LKPJ OK 12

- Ketua : P. Iswadi- Ketua II : Sumardi- Sekretaris : Mudiyono- Bendahara : Samuri

6. PNPM-Mandiri Tingkat Desa Banyubiru (sudah berjalan cukup baik) walaupun juga masih adanya pemanfaat dari kelompok yang belum menyelesaikan kredit macet kurang lebih Rp 28.000.000,- pada tahun 2009 karena tunggakan tersebut pada tahun 2011 Desa Banyubiru tidak dapat hibah sapras karena alokasi dana yang tidak mencukupi di tingkat Kecamatan karena mengacu pada system urut / rangking dan pada tahun 2012 dapat hibah sapras untuk pembangunan makadam jalan lingkar Krajan - Kampung Rapet dengan kepengurusan sbb :

A. TPK PNPM-MD- Ketua TPK : Suyono Djamiat.- Sekretaris : Wahyu Nurseno.- Berdahara : VF. Tri Susanto.

B. KPMD- Ketua : Sumardi- Anggota : Siti Maesaroh

7. LKD (belum berjalan dengan baik). Lembaga Keuangan Desa ini sebenarnya adalah embrio dari BUMDES nantinya dan lembaga baru tetapi belum bisa berjalan dengan baik karena 2 anggota yang meminjam mengalami kemacetan mengansur kurang lebih Rp 14.500.000,-, dan dana yang ada di rekening Bank BKK kurang lebih ada : Rp 20.000.000,- dengan kepengurusan baru sbb :

- Ketua : Widiarso- Sekretaris : Rahmadi- Bendahara : Wahyu Nugroho, Ahcmad munjahid

Catatan : telah diadakan pengaktifan kembali LKD Banyubiru, dengan penarikan modal atau penanaman saham dari Rt dan Rw sebesar Rp 50.000,- namun sampai saat ini belum efektif untuk berjalan.

8. Karang Taruna (sementara vacum kegiatan di tingkat Desa) lembaga ini sudah mulai dirintis kembali kebangkitanyan karena kegiatan di dusun justru masih eksis.

9. Team Investivigasi Tanah lembaga non formal (sudah berjalan dengan baik) lembaga ini terbentuk karena adanya masukan-masukan dari masyarakat yang ingin mengetahui kejelasan tentang Aset desa / Bondo deso yang berupa Tanah Bangunan dan hasil dari kerja ini team terdapat pada lampiran laporan asset desa. Team ini yang anggotanya terdiri dari : unsur Perangkat Desa, BPD, LKMD dan Tokoh Masyarakat. Dengan kepengurusannya sbb :

- Ketua : Suhodo- Sekretaris : Anik Sri Rahayu, SH- Bendahara : Sudarmanto Setyadi, SP- Koordinator lapangan : Sutrisno- Anggota : Maryadi, Sumardi, Zumrotul Solikin,

WagiyonoCatatan : dari tahun 2010 sudah kurang aktif karena bebenahan dan

temuan-temuan tanah milik Desa sudah terselesaikan tahun 2009

10.Team pengoptimalan pasar tempel Cerbonan sebagai pasar Desa BanyubiruUntuk itu sudah dibentuk Team yang terdiri dari lembaga desa dan

tokoh masyarakat serta perangkat desa : Ketua : H. Soetarmo Sekretaris : ST. Prawadi Bendahara : Sudarmanto Setiyadi, SP Anggota : Zumrotul Sholichin, Suhodo, Achmad

Munjahid11.Team 9 selaku pengampu kegiatan penjaringan dan pemilihan anggota

BPD periode 2013 - 2019 dengan susunan kepengurusan : Ketua : H, Soetarmo Sekretaris : Rasifan,SAg

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 11

Page 12: LKPJ OK 12

Anggota : Drs. H. Sonhadi,MPd, H.Muhyidin, Sugino, Ir Bambang

Puspitho, Ashadi,Spd, Joko Suwardi,SP.d, J Subagiyo

12.UED – SP / LKM ( Usaha Ekonomi Desa – Simpan Pinjam / Lembaga Keuangan Desa “ MEKAR “)Lembaga keuangan ini terbentuk sudah lama dan sudah berperan aktif ikut memajukan perekonomian masyarakat Desa Banyubiru dengan susunan organisasi sebagai berikut :

Ketua : P. Sugiyo Wakil Ketua : H. Soetarmo Sekretaris : St. Prawadi Bendahara : VF. Tri Susanto

Dan di dusun-dusun juga banyak lembaga – lembag keuangan dalam bentuk masih Pra Koperasi yang keberadaanya banyak membantu masyarakat diantara adalah :

- Pra Koperasi Dusun Krajan Biwara, Bares, Bersatu Membangun Umat.

- Pra Koperasi Dusun Kampung Rapet Rapet Jaya.- Pra Koperasi Dusun Randusari - Pra Koperasi Dusun Demakan Maju Lancar- Pra Koperasi Dusun Cerbonan Simpatik- Pra Koperasi Dusun Pancuran Maju Mulyo - dan masih banyak lagi lembaga simpan pinjam tingkat Rt yang

dikelola ibu-ibu.13.Staff Ahli Administrasi dan Teknologi Informatika adalah lembaga non

formal (sudah berjalan dengan baik). Staff Ahli ini kami adakan dengan tujuan untuk menpercepat proses pembenahan administrasi desa dan administrasi pendataan dengan Computer yang selama ini masih kurang baik untuk itu kita angkat : Staff ahli administrasi yaitu : ST. Prawadi dan untuk staf ahli Teknologi Informatika yaitu Wachyu Nur Seno. Lembaga-lembaga tersebut diatas secara rutin mendapat pembinaan dari Pemerintah Desa Banyubiru, Dinas/Instansi tingkat Kecamatan yang terkait.Kendala-kendala untuk meningkatkan kinerja lembaga-lembaga Desa sebagai berikut :

Sumber daya manusia yang tidak merata. Dasar hukum untuk kelembagaan belum ada secara pasti Prasarana kelembagaan yang tidak mencukupi Desa belum bisa memberi upah sebagai uang kehormatan yang

layak Koordinasi yang yang belum merata dan sinergi

BAB IIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM Desa )

2.1 Arah Pembangunan Desa

Arah pembangunan Desa Banyubiru mengacu pada Peraturan Desa Banyubiru Nomor : 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan pada tahun 2011 peraturan desa tersebut untuk di sempurnakan dengan Rancangan Peraturan Desa Banyubiru tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (yang masih dalam proses belum diundangkan dalam lembar Daerah Kabupaten Semarang ) namun tapi juga tidak meninggalkan rapat koordinasi evaluasi pembangunan tahun sebelumnya dan masalah – masalah serta temuan–temuan pada program sebelumnya tidak terlaksana akan dilanjutkan pada progam tahun berikutnya juga melihat keadaan keuangan yang terkini, namun sampai saat ini Raperdes tersebut belum disahkan dan diundangkan di lembar Daerah kabupaten Semarang karena ada perbedaan panduan penyusunan RPJMDes dari PNPM Mandiri dengan panduan penyususnan dari

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 12

Page 13: LKPJ OK 12

Bagian hukum Kabupaten Semarang jadi Pemerintah Desa Banyubiru harus merevisi Raperdes tentang RPJMDes yang sudah jadi.

Hal ini akan dituangkan dalam rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan pendek sesuai tingkat kebutuhan dimasyarakat RKPD tahun 2012 terlampir.

2.2 Visi dan Misi

Mengingat masyarakat Desa Banyubiru yang Hiterogen dan dengan banyaknya perbedaan-perbedaan baik cara pandang bermasyarakat, agama, Kepercayaan, ekonomi, politik, social dan budaya maka perlu adanya VISI dan MISI untuk menyeragamkan padangan-pandangan yang berlainan tersebut ( Visi dan Misi Kelapa Desa terpilih ):a. VISI : Menuju Banyubiru Sebagai Desa Maju yang Berpotensi. ( Bersih, Potensi,Tentram, sehat, dan Iman) b. MISI :

1. Melengkapi dan memperdayakan provesionalitas dan fungsionalitas kinerja dari Pemerintah Desa dan lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa.

2. Mengembangkan dan menciptakan program-program yang konstekstual dan efektif bagi pengembangan bidang pemerintahan, pendidikan, kepemudaan dan seni budaya dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat srategis dan obyektif.

3. Mempromosikan dan mendorong timbulnya program-program bantuan dan kemitraan melalui advokasi atau pembelaan terhadap harapan dan kebutuhan masyarakat.

2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Desa.

2.3.1 Strategi Pembangunan Desa. Strategi pembangunan jangka menengah Desa Banyubiru adalah sebagai berikut : a. Strategi dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang baik :

1. Memantapkan kinerja kepemimpinan yang demokratis, elegan dan mengedepankan keteladanan.

2. Meningkatkan kualitas kinerja peneyelenggaraan pemerintahan dan penanggulangan KKN.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam penyelenggaraan pembangunan.

4. Mensinergikan interaksi konstruktif diantara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik secara transparan, partisipatif dan akuntabel.

b. Strategi dalam Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang Aman, Tertib, Tentram dan Dinamis : 1. Memantapkan stabilitas keamanan, ketertiban dan

ketentraman masyarakat. 2. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum. 3. Memantapkan budaya politik yang demokratis.

c. Strategi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang

berkualitas. 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas. 3. Memberdayakan sumber daya perempuan dalam seluruh

aspek kehidupan. 4. Meningkatkan keberdayaan generasi muda dan olah raga.

d. Strategi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat : 1. Meningkatnya keberdayaan sosial masyarakat. 2. Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat.

e. Strategi dalam Mamantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 13

Page 14: LKPJ OK 12

1. Meningkatnya kualitas pendidikan agama pada semua jalur, jenis, jenjang pendidikan.

2. Meningkatnya kualitas penataan, pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana keagamaan.

3. Meningkatnya kualitas manajemen pelayanan ibadah. f. Strategi dalam Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Lokal :

1. Meningkatnya pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini mulai dari tingkat keluarga/rumah tangga.

2. Reaktualisasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu dasar etika sosial dalam kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat.

3. Meningkat sarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya.

g. Strategi dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan : 1. Meningkatkan manajemen pengelolaan lingkungan. 2. Meningkatkan penegakan hukum untuk mengurangi

perusakan dan pencemaran lingkungan. 3. Meningkatkan efektivitas tata ruang wilayah. 4. Meningkatkan percepatan pembangunan yang berkelanjutan.

h. Strategi dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Dusun : 1. Meningkatkan keberdayaan dusun dan masyarakat dusun

dalam pembangunan. 2. Mengembangkan potensi ekonomi perdusunan. 3. Meningkatkan alokasi dan distribusi pembangunan

keperdusunan.

2.3.2 Arah Kebijakan Desa. Kebijakan pembangunan jangka menengah Desa Banyubiru adalah sebagai berikut : a) Kebijakan dalam Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik :

1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur. 2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Pemerintah

Desa. 3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 4. Peningkatan Kapasitas Keuangan Desa. 5. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan Sektor Swasta

dalam Pembangunan. 6. Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi

Pembangunan. b) Kebijakan dalam Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang

Aman, Tertib, Tentram dan Dinamis : 1. Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Instabilitas

Kehidupan Masyarakat. 2. Penegakan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM. 3. Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat.4. Kehidupan Politik yang Demokratis.

c) Kebijakan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan baik secaara formal atau non

formal. 2. Peningkatan Kapasitas Kesadaran Hidup Sehat dan Kualitas

Kesehatan Masyarakat. 3. Pemantapan Kesetaraan Gender. 4. Peningkatan Keberdayaan Generasi Muda dan Olah Raga.

d) Kebijakan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat : 1. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial. 2. Peningkatan Potensi Perekonomian Desa dan Penanggulangan

Kemiskinan. 3. Perbaikan infoprmasi Ketenagakerjaan. 4. Pengendalian dan sosialisasi Pertumbuhan Penduduk dan

Peningkatan Kualitas Keluarga.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 14

Page 15: LKPJ OK 12

e) Kebijakan dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa : 1. Peningkatan Intensitas Pembinaan agama dn Kehidupan

Keagamaan. 2. Penerapan Nilai-nilai Keimanan dan Ketaqwaan dalam

Kehidupan Sosial. 3. Pengembangan Potensi Umat. 4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama.

f) Kebijakan dalam Mendukung Upaya Menggali dan Menumbuh-kembangkan Budaya lokal : 1. Peningkatan Kesadaran dan Kecintaan Terhadap Budaya lokal. 2. Pengembangan dan Pelestarian Budaya lokal. 3. Pemantapan Ketahanan Budaya Masyarakat.

g) Kebijakan dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan : 1. Meningkatkan daya Dukung dan Kualitas Lingkungan. 2. Menyelarasikan Pemantapan dan Pengendalian Ruang dalam

Sistem Tata Ruang Yang Terpadu. 3. Percepatan Pembangunan Yang berkelanjutan.

h) Kebijakan dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Dusun : 1. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Dusun dan Ketahanan

Masyarakat Dusun. 2. Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perdusunan. 3. Meningkatkan Pembangunan Kawasan Perdusunan.

2.4 Prioritas Desa.

Berdasarkan pada kondisi, permasalahan dan potensi Desa Banyubiru, serta memperhatikan prioritas pembangunan Nasional dan Propinsi Jawa Tengah dengan Visi “ Bali Ndeso Mbangun Ndeso “ dan Kabupaten Semarang dengan Slogan “ MATRA (Mandiri Tertip Sejahtera) “, maka serta visi desa Banyubiru menuju Desa "Berpretasi" sehingga pembangunan Desa Banyubiru tahun 2012 diorientasikan pada 5 (lima) prioritas, yaitu :

1. Meningkaatkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas dan penuntasan wajib belajar 9 tahun.

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kesadaran budaya hidup bersih dan sehat.

3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan, peningkatan keterpaduan pemanfaatan ruang desa dan pusat pertumbuhan, peningkatan gairah investasi serta aktivitas ekonomi lainnya.

4. Peningkatan kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pencegahan dini terhadap bencana.

5. Peningkatan kinerja pembangunan dusun, melalui peningkatan kapasitas dan kwalitas dusun, peningkatan keberdayaan masyarakat dusun, pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan perdusunan, serta efektifitas pengunaan Dana Alokasi Umum Desa ( DAUD ).

Sementara ini pembangunan Desa Banyubiru tahun 2012 difokuskan pada upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan sarana prasarana fisik dan pelestarian lingkungan hidup.

Upaya pengurangan kemiskinan memiliki dimensi yang luas dan kompleks, yaitu menyangkut aspek sosial, budaya, fisik, ekonomi, dan bahkan politik. Karena itu, penyelesaiannya harus secara menyeluruh (holistik) dan ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri. Pembangunan prasarana dan sarana dasar dimaksudkan untuk menstimulasi pertumbuhan perekonomian desa maupun dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Mengingat keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka pembangunan diprioritaskan kepada kegiatan yang memiliki daya dongrak besar terhadap upaya pengurangan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan berusaha serta pertumbuhan ekonomi. Agar pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 15

Page 16: LKPJ OK 12

pemeliharaan dan pemulihan daya dukung lingkungan harus menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri. Perincian dari masing-masing fokus di antaranya sebagai berikut : 1. Pengurangan kemiskinan, dengan sasaran :

- Peningkatan pemberdayaan masyarakat. - Menumbuhkan keswadayaan masyarakat. - Peningkatan ketrampilan ketenaga kerjaan. - Pemberian bantuan yang tepat sasaran.

2. Perbaikan kualitas lingkungan hidup, dengan sasaran : - Rehabiltasi lahan kritis. - Pengendalian pencemaran industri di DAS di Sungai – sungai yang

ada.- Sosialisasi pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di

daerah kritis. - Sosialisasi pengolahanan sampah ramah lingkungan. - Peningkatan kesiapan dan kemampuan masyarakat dalam

menghadapi bencana alam. 3. Peningkatan kwalitas dan kuantitas prasarana (khususnya prasarana

dan sarana dasar), dengan sasaran : - Peningkatan pembangunan jalan gang, dusun, desa dan jembatan.- Peningkatan prasarana penyedia air baku. - Penataan saluran dalam lingkungan Dusun.- Pembangunan dan pemeliharaan bendungan Dam Bolodewo.

BAB IIIKEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dan peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Dana Alokasi Desa Serta Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa.

Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan.

Melalui Peraturan Desa Banyubiru Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Banyubiru Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Desa Banyubiru bersama unsur BPD telah menyusun rencana anggaran untuk Tahun Anggaran 2012 yaitu APBDes Tahun 2012. 3.1 Pengelolaan Pendapatan Desa

3.1.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Desa Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan

diarahkan kepada peningkatan pungutan yang telah ada obyek dan subyeknya walupun system pembagian pengembalian hasil pajak PBB ke Desa melalui DAUD dan program – program pembangunan yang dibiayai APBD II , serta penggalian potensi baru atau mencari obyek dan subyek pungutan baru ( Sumbangan Pihak Ketiga yang tidak mengikat ) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai upaya optimalisasi peningkatan pendapatan desa serta pengelolaan tanah bondo deso sebagai adalan untuk itu perlu diadakan perbaikan system pengarapannya dan system pelelangan hasil panen bondo deso secara terbuka.

3.1.2. Target dan Realisasi Pendapatan Desa.Pada Tahun 2012 Pemerintah Desa Banyubiru mentargetkan

pendapatan sebesar Rp. 507.141.833,- dan terealisasi Rp. 515.046.833,- atau 102 %. Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa yang

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 16

Page 17: LKPJ OK 12

ditargetkan sebesar Rp. 175.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 182.905.000,- atau 104.5 % yang memberikan kontribusi sebesar 36 %, sedangkan Kontribusi terbesar dari Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Bantuan Keuangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya sebesar dianggarkan sebesar Rp. 201.641.833,- sebesar Rp. 201.641.833,- atau 100 % memberikan kontribusi sebesar 39 %. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan APBDes Desa Banyubiru Pemerintah Kabupaten Semarang dan Propinsi Jawa Tengah masih sangat besar. Gambaran rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1.2.1Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi % Kontribusi ( % )

1. PENDAPATAN        1.1 Pendapatan Asli Desa        1.1.1 Hasil Usaha Desa        1.1.1.1 Pemberian dan legalisir surat keterangan 5.500.000 5.500.000 100 1,071.1.1.2 Badan Usaha Milik Desa 0 0 0 0,001.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa        1.1.2.1 Tanah Kas Desa 40.000.000 47.905.000 120 9,301.1.2.1.1

Bengkok Kepala Desa 18.000.000 18.000.000100

3,49

1.1.2.1.2

Bengkok Perangkat Desa 117.000.000 117.000.000100

22,72

1.1.2.2 Pasar Desa 0 0 0 0,001.1.2.3 Bangunan Desa 0 0 0 0,001.1.2.4 Lain-lain Kekayaan Milik Desa 0 0 0 0,001.1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi 15.000.000 15.000.000 100 2,911.1.4 Hasil Gotong Royong 0 0 0 0,00

1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

5.000.000 5.000.000100

0,97

1.2 Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

    

 

1.2.1 Bagi Hasil Pajak Daerah 0 0 0 0,001.2.2 Bagi Hasil Retribusi Daerah 0 0 0 0,001.2.3 DAUD 95.841.833 95.841.833 100 18,61

1,3Bantuan Keuangan Pemerintah,

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya

    

 

1.3.1 Bantuan Keuangan Pemerintah: 0 0 0 0,001.3.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi 5.000.000 5.000.000 100 0,97

1.3.3 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota

    

 

1.3.3.1 Dana Tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

100.800.000 100.800.000100

19,57

1.3.4 Bantuan Keuangan Desa lainnya : 0 0 0 0,001,4 Hibah        1.4.1 Hibah dari pemerintah 0 0 0 0,001.4.2 Hibah dari pemerintah provinsi 0 0 0 0,001.4.3 Hibah dari pemerintah kabupaten/kota 0 0 0 0,00

1.4.4 Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta

105.000.000 105.000.000100

20,39

1.4.5 Hibah dari kelompok masyarakat/ perorangan

0 0 0 0,00

1,5 Sumbangan dari Pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat

    

 

JUMLAH PENDAPATAN507.141.83

3515.046.83

3 102 100

3.1.3. Pendapatan Asli Desa.Sumber Pendapatan Asli Desa terdiri dari enam jenis, yaitu:

Hasil Usaha Desa, Hasil pengelolaan kekayaan Desa, Hasil swadaya dan partisipasi, Hasil Gotong Royong, Lain-lain pendapatan asli Desa yang sah, Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga yang tidak mengikat. Rincian Anggaran dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.3.1Target dan Realisasi Penerimaan PADes Menurut Jenis Pendapatan Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi % Kontribusi ( % )

1.1 Pendapatan Asli Desa        1.1.1 Hasil Usaha Desa        

1.1.1.1 Pemberian dan legalisir surat keterangan

5.500.000 5.500.000100

1,75

1.1.1.2 Badan Usaha Milik Desa 0 0 0 0,00

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 17

Page 18: LKPJ OK 12

1.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa       0,001.1.2.1 Tanah Kas Desa 40.000.000 47.905.000 120 15,291.1.2.1.1

Bengkok Kepala Desa 18.000.000 18.000.000100

5,74

1.1.2.1.2

Bengkok Perangkat Desa 117.000.000 117.000.000100

37,33

1.1.2.2 Pasar Desa 0 0 0 0,001.1.2.3 Bangunan Desa 0 0 0 0,001.1.2.4 Lain-lain Kekayaan Milik Desa 0 0 0 0,001.1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi 15.000.000 15.000.000 100 4,791.1.4 Hasil Gotong Royong 0 0 0 0,00

1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

5.000.000 5.000.000100

1,60

1,4 Hibah       0,001.4.1 Hibah dari pemerintah 0 0 0 0,001.4.2 Hibah dari pemerintah provinsi 0 0 0 0,001.4.3 Hibah dari pemerintah kabupaten/kota 0 0 0 0,00

1.4.4 Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta

105.000.000 105.000.000100

33,50

1.4.5 Hibah dari kelompok masyarakat/ perorangan

0 0 0 0,00

1,5 Sumbangan dari Pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat

0 0 0 0,00

JUMLAH PENDAPATAN 305.500.000 313.405.000

103 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari total target PADes Tahun 2012 sebesar Rp. 305.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 313.405.000,- atau 103 %. Dari tujuh komponen PADes tersebut di atas, Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa merupakan komponen penyumbang terbesar, yakni sebesar 58,38 % sedangkan yang paling kecil adalah Sumbangan dari fihak ke tiga Sah dan Gotong Royong yang tidak memberikan kontribusi atau sebesar 0 %.

3.1.4. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer terdiri dari dana Perimbangan, Transfer Pemerintah Propinsi Jawa Tengah , Transfer Pemerintah Kabupaten Semarang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1.4.1Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi %Kontribus

i ( % )

1.2 Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

    

 

1.2.1 Bagi Hasil Pajak Daerah 0 0 0 0,001.2.2 Bagi Hasil Retribusi Daerah 0 0 0 0,001.2.3 DAUD 95.841.833 95.841.833 100 47,53

1,3Bantuan Keuangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya

    

0,00

1.3.1 Bantuan Keuangan Pemerintah: 0 0 0 0,00

1.3.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi

5.000.000 5.000.000100

2,48

1.3.3 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota

    

0,00

1.3.3.1 Dana Tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

100.800.000 100.800.000100

49,99

1.3.4 Bantuan Keuangan Desa lainnya : 0 0 0 0,00

JUMLAH PENDAPATAN 201.641.833 201.641.833

100 100,00

Secara terperinci anggaran dan realisasi per jenisnya dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Dana Pembangunan Desa ( DAU) Provinsi Realisasi Dana Pembangunan Desa (DAU) Tahun 2012 dengan anggaran Rp 5.000.000,- realisasinya sebesar Rp 5.000.000,- atau 100 %.

2. Bantuan Peningkatan Kinerja Aparatur Perangkat Desa ( BPKAPD ) dan APBD Kabupaten Bantuan Peningkatan Kinerja Aparatur Perangkat Desa dan APBD Kabupaten merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan. Pada tahun 2012 ( BPKAPD ) dianggarkan sebesar Rp. 100.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 100.800.000,- atau 100 %.

3. Dana Alokasi Umum (DAUD) Dana Alokasi Umum Desa Pemerintah Kabupaten dianggarkan sebesar Rp. 95.841.833,- dan terealisasi sebesar Rp. 95.841.833,- atau 100 %

3.1.5. Permasalahan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 18

Page 19: LKPJ OK 12

a. Penarikan Pungutan Desa yang sudah ditetapkan di Perdes yang berlaku di Desa Banyubiru belum bisa optimal sehingga pendapatan asli Desa kurang.

b. Banyak kebijakan keuangan yang tidak berpihak pada pemerintah Desa.

c. System pelaporan dana bantuan dari APBD II atau APBD I kurang simple dan efisien.

3.1.6. Penyelesaian. a. Program – program pembangunan disesuaikan dengan

pendapatan Desa. b. Sosialiasi penerapan Perdes Pungutan. c. Pengefektipan penggunaan pendapatan sesuai kebutuhan riel.

3.2 Pengelolaan Belanja Desa 3.2.1.Kebijakan Umum Keuangan Desa

Kebijakan Umum Keuangan Desa Banyubiru yang tertuang dalam Kebijakan Umum APBDes desa Banyubiru Tahun 2012 yang terdiri atas 3 (tiga) kebijakan yaitu Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan kebijakan Pembiayaan.

3.2.2.Target dan Realisasi Belanja

Mengacu Peraturan Menteri dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: belanja pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga.

b. Belanja Langsung, meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal untuk program dan kegiatan yang ada pada setiap Satuan Kerja Perangkat Desa. Total anggaran belanja sebesar Rp. 507.141.833,- dengan

realisasi sebesar Rp. 515.046.833,- atau 102 % dialokasikan sebesar 38,86 % untuk belanja tidak langsung dan 61,14 % untuk belanja langsung, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2.2.1Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi %Kontribusi ( % )

  BELANJA    2.1 Belanja Langsung    2.1.1 Belanja Perangkat Desa    2.1.1.1 Honorarium Pegawai/Perangkat Desa 0 0 0 0,000

2.1.1.1.1 Honorarium Panitia/Tim Pelaksana Kegiatan

1.000.000 1.000.000 100 0,002

2.1.1.1.2 Honorarium Pengelola Keuangan Desa 700.000 700.000 100 0,0012.1.1.2 Honorarium Non Perangkat Desa    2.1.1.2.1 Honorarirum Panitia Pelaksana DAUD 1.650.000 1.650.000 100 0,0032.1.1.2.2 Honorarirum Tim Monitoring 1.000.000 1.000.000 100 0,0022.1.1.2.3 Honorarirum Tenaga Kebersihan 2.400.000 2.400.000 100 0,005       2.1.2 Belanja Barang/Jasa :    2.1.2.1 Belanja Bahan Habis Pakai    2.1.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 4.465.833 4.465.833 100 0,0092.1.2.1.2 Belanja Alat Listrik dan Elektronik    

2.1.2.1.3 Belanja Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya

460.000 460.000 100 0,001

2.1.2.1.4 Belanja Peralatan Pembersih dan Bahan Pembersih

36.000 36.000 100 0,000

2.1.2.1.5 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 0 0 0 0,0002.1.2.1.6 Belanja Pengisian Tabung Gas 0 0 0 0,0002.1.2.1.7 Belanja Pengisian Air Minum 0 0 0 0,000       2.1.2.2 Belanja Bahan Material    2.1.2.2.1 Jalan Lingkar Dsn Krajan Kp. Rapet 105.000.000 105.000.000 100 0,204

2.1.2.2.2 Pembangunan Makam Punden Dsn. Krajan

7.000.000 7.000.000 100 0,014

2.1.2.2.3 Pembangunan Gapura Dsn. Kp. Rapet 6.500.000 6.500.000 100 0,0132.1.2.2.4 Gapura Dsn Randusari 2.300.000 2.300.000 100 0,0042.1.2.2.5 Rehap jalan Dsn. Cerbonan 7.000.000 7.000.000 100 0,0142.1.2.2.6 Pavingisasi Dsn. Tawangrejo 7.000.000 7.000.000 100 0,0142.1.2.2.9 Lapangan Rakyat 20.000.000 20.000.000 100 0,0392.1.2.2.1 Pembangunan Tugu Batas Desa 2.000.000 2.000.000 100 0,004

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 19

Page 20: LKPJ OK 12

4       2.1.2.2.3 Belanja Gropyokan Tikus 2.000.000 2.000.000 100 0,0042.1.2.2.4 Belanja Bahan Sembako 0 0 0 0,000       2.1.2.3 Belanja Jasa Kantor    2.1.2.3.1 Belanja Telepon 600.000 600.000 100 0,0012.1.2.3.2 Belanja Air 0 0 0 0,0002.1.2.3.3 Belanja Listrik 1.200.000 1.200.000 100 0,0022.1.2.3.4 Belanja surat kabar/majalah 840.000 840.000 100 0,0022.1.2.3.5 Belanja kawat/faksimail/internet 2.640.000 2.640.000 100 0,0052.1.2.3.6 Belanja YASIZ 240.000 240.000 100 0,0002.1.2.3.7 Belanja sertifikasi 8.000.000 8.000.000 100 0,016

2.1.2.3.8 Belanja jasa dekorasi/dokumentasi/publikasi

0 0 0 0,000

2.1.2.3.9 Belanja transportasi dan akomodasi (pihak ketiga)

1.500.000 1.500.000 100 0,003

2.1.2.3.10

Belanja jasa pemasangan listrik/air/telepon dan gas

0 0 0 0,000

2.1.2.3.11

Belanja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 1.200.000 2.500.000 208 0,005

2.1.2.3.12

Belanja pajak PPN dan PPh 21 0 2.755.000 2.755.000

0,005

       2.1.2.5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor    2.1.2.5.1 Belanja Servise 70.000 70.000 100 0,0002.1.2.5.2 Belanja Penggantian suku cadang 125.000 125.000 100 0,000

2.1.2.5.3 Belanja bahan bakarminyak/gas dan pelumas

270.000 270.000 100 0,001

2.1.2.5.4 Belanja jasa Kir 0 0 0 0,0002.1.2.5.5 Belanja STNK 0 0 0 0,000       2.1.2.6 Belanja Cetak dan Penggandaan    2.1.2.6.1 Belanja Cetak 1.200.000 3.000.000 250 0,0062.1.2.6.2 Belanja Penggandaan (fotocopy/jilid) 0 0 0 0,000       2.1.2.11 Belanja makan dan minum    2.1.2.11.1

Belanja makan dan minum rapat 2.500.000 2.500.000 100 0,005

2.1.2.11.2

Belanja makan dan minum tamu 750.000 750.000 100 0,001

       2.2.2.12 Belanja Pakaian Dinas dan Pakaian Kerja    2.1.2.12.1

Belanja Pakaian Dinas 0 0 0 0,000

2.1.2.12.2

Belanja pakaian olah raga 0 0 0 0,000

       2.1.2.14 Belanja Perialanan Dinas    2.1.2.14.1

Belanja perjalanan dinas dalam daerah 3.500.000 3.500.000 100 0,007

2.1.2.14.2

Belanja perjalanan dinas luar daerah 0 0 0 0,000

2.1.2.14.4

Belanja Kursus, Pelatihan, Bimbingan Teknis

0 0 0 0,000

       2.1.2.13 Belanja kurus-kursus/pelatihan singkat    2.1.2.13.1

Belanja Bimbingan teknis 5.000.000 5.000.000 100 0,010

       2.1.2.15 Belanja Pemeliharaan    2.1.2.15.3

Belanja pemeliharaan gedung/ kantor 3.000.000 3.000.000 100 0,006

2.1.2.15.4

Belanja pemeliharaen alat-alat dan perlengkapan kantor

2.300.000 2.300.000 100 0,004

       

2.1.3.7 Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

   

2.1.3.7.6 Belanja Modal Pengadaan Elektronik Kantor

2.500.000

2.500.000 100 0,005

       

2.1.3.9 Belanja Modal Pengadaan Mebeulair

   

2.1.3.9.3 Belanja modal pengadaan kursi kerja 2.500.000 2.500.000 100 0,0052.1.3.9.4 Belanja modal pengadaan kursi rapat 0 0 0 0,000

2.1.3.9.5 Belanja modal pengadaan sofa/ meja kursi tamu

0 1.250.000 1.250.000

0,002

2.1.3.9.6Belanja modal pengadaan modal kerja rakbuku

0 800.000 800.000 0,002

       

2.1.3.10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur

0 2.000.000 2.000.000

0,004

       2,2 Belanja Tidak Langsung    2.2.1 Belanja Pegawai/Penghasilan tetap    2.2.1.1 Gaji dan Tunjangan    

2.2.1.1.1 Gaji Perangkat/ Penghasilan tetap dari bengkok desa

135.000.000 135.000.000 100 0,262

2.2.1.1.2 Tunjangan Perangkat dari PAD Desa 3.000.000 3.000.000 100 0,006       

2.2.1.2Tambahan Penghasilan/ Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa

   

2.2.1.2.1 Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa

100.800.000 100.800.000 100 0,196

       

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 20

Page 21: LKPJ OK 12

2.2.1.3 Belanja Anggota BPD    

2.2.1.3.1 Belanja uang kehormatan/ tunjangan Anggota BPD

3.600.000 3.600.000 100 0,007

2.2.1.3.2 Belanja operasional/ penunjang kegiatan BPD

3.000.000 3.000.000 100 0,006

2.2.1.3.3 Belanja uang Purna Tugas BPD 12.500.000 12.500.000 100 0,0242.2.1.3.4 Belanja pemilihan BPD 1.800.000 1.800.000 100 0,003       2.2.2 Belanja Hibah    2.2.2.1 Belanja hibah kepada BUMDes 1.500.000 1.500.000 100 0,003

2.2.2.2 Belanja hibah kepada LKMD/RT/RW/LINMAS

11.425.000 11.425.000 100 0,022

2.2.2.3 Kelompok Kesenian/Sosial 500.000 500.000 100 0,0012.2.2.4 Kelompok Kesenian/Sosial 500.000 500.000 100 0,001       2.2.3 Belanja Bantuan Sosial    2.2.3.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 480.000 480.000 100 0,001

2.2.3.2 Belanja sosial kepada lembagakemasyarakatan desa,

0 0 0 0,000

2.2.3.3 Belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat

1.000.000 1.000.000 100 0,002

2.2.3.4 Belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat (Bea Siswa )

1.200.000 1.200.000 100 0,002

2.2.3.5 Biaya peringatan hari besar 0 0 0 0,0002.2.3.6 THR Perangkat & Lembaga Desa 6.000.000 8.000.000 133 0,016       2.2.4 Belanja Bantuan Keuangan    2.2.4.1 Belanja Operasional Karang taruna 1.000.000 1.000.000 100 0,0022.2.4.2 Belanja Operasional LKMD 2.400.000 2.400.000 100 0,0052.2.4.3 Belanja Operasional TP.PKK 5.490.000 5.490.000 100 0,0112.2.4.4 Bantuan koperasi 3.000.000 3.000.000 100 0,0062.2.4.5 Belanja Operasional Kelompok Tani 500.000 500.000 100 0,001       2.2.5 Belanja Tidak Terduga    2.2.5.1 Keadaan darurat 0 0 0 0,0002.2.5.2 Bencana alam 2.000.000 2.000.000 0 0,004

  JUMLAH BELANJA507.141.83

3515.046.83

3  102  100

Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut:

3.2.2.1.1. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung Pemerintah Desa Banyubiru Tahun Anggaran 2012 dianggarkan sebesar Rp. 296.695.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 296.695.000,- atau 100 %. Rincian anggaran dan realisasi belanja tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2.2.1.1Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi % Kontribusi ( % )

2,2 Belanja Tidak Langsung        2.2.1 Belanja Pegawai/Penghasilan tetap        2.2.1.1 Gaji dan Tunjangan        

2.2.1.1.1 Gaji Perangkat/ Penghasilan tetap dari bengkok desa

135.000.000 135.000.000 100 45,50

2.2.1.1.2 Tunjangan Perangkat dari PAD Desa 3.000.000 3.000.000 100 1,01

2.2.1.2Tambahan Penghasilan/ Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa

      0,00

2.2.1.2.1 Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa

100.800.000 100.800.000 100 33,97

2.2.1.3 Belanja Anggota BPD       0,00

2.2.1.3.1 Belanja uang kehormatan/ tunjangan Anggota BPD

3.600.000 3.600.000 100 1,21

2.2.1.3.2 Belanja operasional/ penunjang kegiatan BPD

3.000.000 3.000.000 100 1,01

2.2.1.3.3 Belanja uang Purna Tugas BPD 12.500.000 12.500.000 100 4,212.2.1.3.4 Belanja pemilihan BPD 1.800.000 1.800.000 100 0,612.2.2 Belanja Hibah       0,002.2.2.1 Belanja hibah kepada BUMDes 1.500.000 1.500.000 100 0,51

2.2.2.2 Belanja hibah kepada LKMD/RT/RW/LINMAS

11.425.000 11.425.000 100 3,85

2.2.2.3 Kelompok Kesenian/Sosial 500.000 500.000 100 0,172.2.2.4 Kelompok Kesenian/Sosial 500.000 500.000 100 0,172.2.3 Belanja Bantuan Sosial       0,002.2.3.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 480.000 480.000 100 0,16

2.2.3.2 Belanja sosial kepada lembagakemasyarakatan desa,

0 0 0 0,00

2.2.3.3 Belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat

1.000.000 1.000.000 100 0,34

2.2.3.4 Belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat (Bea Siswa )

1.200.000 1.200.000 100 0,40

2.2.3.5 Biaya peringatan hari besar 0 0 0 0,002.2.3.6 THR Perangkat & Lembaga Desa 6.000.000 6.000.000 100 2,002.2.4 Belanja Bantuan Keuangan       0,002.2.4.1 Belanja Operasional Karang taruna 1.000.000 1.000.000 100 0,342.2.4.2 Belanja Operasional LKMD 2.400.000 2.400.000 100 0,81

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 21

Page 22: LKPJ OK 12

2.2.4.3 Belanja Operasional TP.PKK 5.490.000 5.490.000 100 1,852.2.4.4 Bantuan koperasi 3.000.000 3.000.000 100 1,012.2.4.5 Belanja Operasional Kelompok Tani 500.000 500.000 100 0,172.2.5 Belanja Tidak Terduga       0,002.2.5.1 Keadaan darurat 0 0 0 0,002.2.5.2 Bencana alam 2.000.000 2.000.0000 100 0,802.2.6 Belanja Subsidi 0 0 0 0,00           

  JUMLAH BELANJA296.695.00

0 296.695.000 100,00 100

Alokasi anggaran dan realisasi belanja tidak langsung terbesar dialokasikan kepada Belanja Pegawai sebesar Rp. 238.800.000,- dan realisasi Rp. 238.800.000,- atau 80,5 % Sedangkan anggaran terkecil adalah Belanja Tak Terduga yaitu sebesar Rp. 2.000.000,- .

3.2.3.Belanja Langsung

Belanja Langsung, meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal untuk program dan kegiatan yang ada pada setiap Satuan Kerja Perangkat Desa.

Dalam APBDes Desa Banyubiru Tahun 2012 Belanja Langsung dianggarkan sebesar Rp. 210.446.833,- yang dialokasikan untuk Belanja Perangkat Desa, Belanja Barang / Jasa dan Belanja Modal. Dari total anggaran Belanja Langsung tersebut terealisasi sebesar Rp. 218.351.833,- atau 103,76 %. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 2012 terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2.3.1Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012

No Uraian Anggaran Realisasi %Kontrib

usi ( % )

  BELANJA                   2.1 Belanja Langsung        2.1.1 Belanja Perangkat Desa        2.1.1.1 Honorarium Pegawai/Perangkat Desa 0 0 0 0,000

2.1.1.1.1 Honorarium Panitia/Tim Pelaksana Kegiatan

1.000.000 1.000.000 100 0,002

2.1.1.1.2 Honorarium Pengelola Keuangan Desa 700.000 700.000 100 0,001           2.1.1.2 Honorarium Non Perangkat Desa        2.1.1.2.1 Honorarirum Panitia Pelaksana DAUD 1.650.000 1.650.000 100 0,0032.1.1.2.2 Honorarirum Tim Monitoring 1.000.000 1.000.000 100 0,0022.1.1.2.3 Honorarirum Tenaga Kebersihan 2.400.000 2.400.000 100 0,005           2.1.2 Belanja Barang/Jasa :        2.1.2.1 Belanja Bahan Habis Pakai        2.1.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 4.465.833 4.465.833 100 0,0092.1.2.1.2 Belanja Alat Listrik dan Elektronik        

2.1.2.1.3 Belanja Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya

460.000 460.000 100 0,001

2.1.2.1.4 Belanja Peralatan Pembersih dan Bahan Pembersih

36.000 36.000 100 0,000

           2.1.2.2 Belanja Bahan Material        2.1.2.2.1 Jalan Lingkar Dsn Krajan Kp. Rapet 105.000.000 105.000.000 100 0,2042.1.2.2.2 Pembangunan Makam Punden Dsn. Krajan 7.000.000 7.000.000 100 0,0142.1.2.2.3 Pembangunan Gapura Dsn. Kp. Rapet 6.500.000 6.500.000 100 0,0132.1.2.2.4 Gapura Dsn Randusari 2.300.000 2.300.000 100 0,0042.1.2.2.5 Rehap jalan Dsn. Cerbonan 7.000.000 7.000.000 100 0,0142.1.2.2.6 Pavingisasi Dsn. Tawangrejo 7.000.000 7.000.000 100 0,0142.1.2.2.9 Lapangan Rakyat 20.000.000 20.000.000 100 0,0392.1.2.2.14

Pembangunan Tugu Batas Desa 2.000.000 2.000.000 100 0,004

2.1.2.2.3 Belanja Gropyokan Tikus 2.000.000 0 0 0,0002.1.2.2.4 Belanja Bahan Sembako 0 0 0 0,000           2.1.2.3 Belanja Jasa Kantor        2.1.2.3.1 Belanja Telepon 600.000 600.000 100 0,0012.1.2.3.2 Belanja Air 0 0 0 0,0002.1.2.3.3 Belanja Listrik 1.200.000 1.200.000 100 0,0022.1.2.3.4 Belanja surat kabar/majalah 840.000 840.000 100 0,0022.1.2.3.5 Belanja kawat/faksimail/internet 2.640.000 2.640.000 100 0,0052.1.2.3.6 Belanja YASIZ 240.000 240.000 100 0,0002.1.2.3.7 Belanja sertifikasi 8.000.000 8.000.000 100 0,016

2.1.2.3.9 Belanja transportasi dan akomodasi (pihak ketiga)

1.500.000 1.500.000 100 0,003

2.1.2.3.11

Belanja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 1.200.000 2.500.000 208 0,005

2.1.2.3.12

Belanja pajak PPN dan PPh 21 0 2.755.000 2.755.000

0,005

           

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 22

Page 23: LKPJ OK 12

2.1.2.5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor        2.1.2.5.1 Belanja Servise 70.000 70.000 100 0,0002.1.2.5.2 Belanja Penggantian suku cadang 125.000 125.000 100 0,000

2.1.2.5.3 Belanja bahan bakarminyak/gas dan pelumas

270.000 270.000 100 0,001

2.1.2.5.4 Belanja jasa Kir 0 0 0 0,0002.1.2.5.5 Belanja STNK 0 0 0 0,000           2.1.2.6 Belanja Cetak dan Penggandaan        2.1.2.6.1 Belanja Cetak 1.200.000 3.000.000 250 0,0062.1.2.6.2 Belanja Penggandaan (fotocopy/jilid) 0 0 0 0,000           2.1.2.11 Belanja makan dan minum        2.1.2.11.1

Belanja makan dan minum rapat 2.500.000 2.500.000 100 0,005

2.1.2.11.2

Belanja makan dan minum tamu 750.000 750.000 100 0,001

           2.1.2.14 Belanja Perialanan Dinas        2.1.2.14.1

Belanja perjalanan dinas dalam daerah 3.500.000 3.500.000 100 0,007

2.1.2.14.2

Belanja perjalanan dinas luar daerah 0 0 0 0,000

2.1.2.14.4

Belanja Kursus, Pelatihan, Bimbingan Teknis

0 0 0 0,000

           2.1.2.13 Belanja kurus-kursus/pelatihan singkat        2.1.2.13.1

Belanja Bimbingan teknis 5.000.000 5.000.000 100 0,010

           2.1.2.15 Belanja Pemeliharaan        2.1.2.15.1

Belanja pemehharaan jalan 0 0 0 0,000

2.1.2.15.2

Belanja pemeliharaan jembatan 0 0 0 0,000

2.1.2.15.3

Belanja pemeliharaan gedung/ kantor 3.000.000 3.000.000 100 0,006

2.1.2.15.4

Belanja pemeliharaen alat-alat dan perlengkapan kantor

2.300.000 2.300.000 100 0,004

           

2.1.3.7 Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor    

   

2.1.3.7.6 Belanja Modal Pengadaan Elektronik Kantor

2.500.000

2.500.000

100 0,005

           2.1.3.9 Belanja Modal Pengadaan Mebeulair        2.1.3.9.1 Belanja modal pengadaan meja kerja 0 0 0 0,0002.1.3.9.2 Belanja Modal pengadaan meja rapat 0 0 0 0,0002.1.3.9.3 Belanja modal pengadaan kursi kerja 2.500.000 2.500.000 100 0,0052.1.3.9.4 Belanja modal pengadaan kursi rapat 0 0 0 0,000

2.1.3.9.5 Belanja modal pengadaan sofa/ meja kursi tamu

0 1.250.000 1.250.000

0,002

2.1.3.9.6Belanja modal pengadaan modal kerja rakbuku

0 800.000 800.000 0,002

           

2.1.3.10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 0 2.000.000 2.000.000

0,004

           

   JUMLAH BELANJA LANGSUNG 210.446.833

218.351.833

103,76  

Alokasi anggaran dan realisasi belanja langsung terbesar dialokasikan kepada Belanja Bahan / Material sebesar Rp. 156.800.000,- dan realisasi Rp. 156.800.000,- atau 30,4 % Sedangkan anggaran terkecil adalah Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor yaitu sebesar Rp. 465.000,- Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 465.000,- atau 0,09 %.

3.3 Pembiayaan Pembiayaan desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 6.000.000,- terealisasi Rp. 6.000.000,- atau 100 % yang terdiri dari :

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang dianggarkan sebesar Rp. 6.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 6.000.000,- atau 100 %.

2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa terelisasi sebesar Rp 0,-

3. Pencairan Dana Cadangan yang dianggarkan sebesar Rp 0,- 4. Penerimaan piutang daerah yang dianggarkan sebesar Rp. 0,- 5. Penerimaan Bunga Dana cadangan sebesar Rp. 0,-

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 23

Page 24: LKPJ OK 12

6. Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 6.000.000,-

BAB IVPENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

Desa Banyubiru merupakan daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup besar mencapai 8.537 jiwa dan memiliki potensi wilayah yang luas mencapai 677,087 ha, dan dengan jumlah perangkat yang cukup sehingga penyelenggaraan pemerintahan desa bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya suatu program pembangunan dan penataan sistem pemerintahan yang terpadu dan disesuaikan dengan keadaan baik Geografis dan adat budaya setempat dimana kerangka program dan kegiatan RPJMDes dan Peraturan Daerah yang mana kedua hal tersebut sebagai acuan.

Berikut adalah realisasi pelaksanaan kebijakan - kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 berdasarkan urusan : 4.1 URUSAN HAK ASAL USUL DESA

4.1.1. Program dan Kegiatan Bidang Pemerintahan dan PelayananDalam pelaksanaan pemerintahan pada awal tahun 2012

pelayanan penyelengaraan pemerintahan sudah mulai senergi namun masih perlu pembenahan dan kelengkapan perangkat dan adapun hasil – hasil yang dicapai sbb : 1. Pertanahan

a. Penanganan PBB per Desember 2011 hanya mencapai 40 % dari DHKP (Daftar himpunan Ketetapan Pajak Desa Banyubiru Rp 152.871.425,- ) jadi masih sangat kurang dari target pelunasan PBB. Dan pada tahun 2012 pencapaian pelunasan PBB mengalami penurunan menjadi 38 % dengan nominal Rp 57.551.297,- dari DHKP (Daftar himpunan Ketetapan ) Pajak Rp 151.862.445,-

b. Penataan dan pemetaan data C Desa sebagai acuan dalam penyelesaian masalah tanah dengan program sertifikat massal.

c. Memfasilitasi pengajuan sertifikat tanah baik program UKM, Prona, SMS atau yang lainnya

d. Pemanfaatan tanah Bondo Desa secara optimale. Pembelian tanah untuk Makam sebagai pengembangan

Makam Si-Lanceng seluas 100 M2 dengan harga Rp 2.500.000,- dan pembelian Tanah beserta sumber mata air di Dusun Wirogomo Lor Desa Wirogomo dengan luas 30 M2 dengan harga Rp 6.000.000,- dengan sumber dana APBDes tahun 2012

2. Kependudukana. Penertiban administrasi pembuatan atau pemohonh KTP : 1.768 b. Penertiban administrasi pembuatan atau pemohonh KK : 107

pemohonc. Penertiban administrasi permohonan Akta kelahiran massal :

-d. Penertiban administrasi penduduk lahir : 123

bayie. Penertiban administrasi penduduk mati : 58

orangf. Penertiban administrasi penduduk datang : 155

orangg. Penertiban administrasi penduduk pindah : 179

orangh. Penertiban administrasi Penduduk kawin / nikah : 50

orangi. Penertiban administrasi penduduk cerai / talak : 15

orang3. Pelayanan Masyarakat

a. Penertiban administasi Surat Pengantar dan Keterangan : 572 (SKCK, SKTM, SIM, Dll)

b. Penertiban administrasi surat masuk : 252

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 24

Page 25: LKPJ OK 12

c. Penertiban administrasi surat keluar : 146d. Penertiban administrasi legalisasi surat : 526e. Perijinan : 44f. Boro Lokal dan Luar Negeri : 47g. Penertiban administrasi legalisasi proposal : 91h. Pemberian informasi penting lewat kadus-kadus dan Pembantu

perangkat Desai. Pelayanan pembuatan surat-surat pengantar sudah mengunakan

system terpadu yang berdasarkan data base kependudukan secara semi on line ( soft ware ).

j. Jam efektif pelayanan kantor 08.00 Wib – 15.00 Wibk. Tiap enam bulan hasil kinerja pemerintahan desa Banyubiru

dilaporkan (semester) kepada masyarakat l. Dalam rapat tingkat desa yang dihadiri perangkat desa, lembaga

desa, Rt, Rw dan tokoh masyarakat.4. Perangkat Desa

a. Peningkatan SDM perangkat Desab. Peningkatan pengasilan perangkat Desac. Kedisiplinan jam kerja

Permasalahan : a. Terlambatnya proses pengesahan dan pencairan anggaran,

sehingga kegiatan kesekatariatan terlambat dilaksanakan. b. Minimnya pelatihan – pelatihan untuk peningkatan tata

administrasi Desa.c. Minimnya sosialisasi tentang produk hukum yang dirasa tidak

cukup dan waktu yang terbatas.

Solusi : a. Terus berupaya menganalisis kebijakan guna menghasilkan

skala prioritas penyelesaian masalah administrasi sehingga aspek efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai.

b. Penambahan jumlah kebutuhan sekretariat untuk mengikuti sertifikasi pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan riil.

c. Mengoptimalkan bantuan biaya operasional Administrasi Desa baik yang bersumber dari dana APBD Kabupaten dan APBD Propinsi.

d. Mengoptimalkan sarana dan prasarana Administrasi sekretariatan yang ada.

4.1.2 Bidang pembangunanSelama tahun anggaran 2012 Desa Banyubiru telah dapat

menyelesaikan beberapa program pembangunan yang tersebar di seluruh Desa, baik fisik maupun non fisik dimana biayanya bersumber dari swadaya masyarakat dan bantuan simultan dari APBDes, dan Pemerintah daerah dari APBD II atau APBD I serta APBN.

Semua program tersebut telah dapat diselesaikan walaupun sebagian ada terlambat dengan jadwal yang telah ditetapkan. Adapun sebagai pelaksana dari pembangunan ini adalah sepenuhnya ditangani Panitia Pembangunan Tingkat RT, RW, Dusun atau Panitia pelaksana tingkat Desa yang diarahkan oleh LKMD dan dikontrol serta dibina oleh Pemerintah Desa Banyubiru.

Demikian juga tujuan dan sasaran serta manfaat dari program tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan dari pemerintah maupun masyarakat. Adapun berbagai jenis program pembangunan yang telah dilaksanakan atau terealisasi di Desa Banyubiru selama tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut:A. Anggaran bantuan pembangunan Sapras, Non Sapras dan

pelatihan peningkatan SDM serta kegiatan lain-lainnya yang sumber dananya lewat rekening pemerintah Desa Banyubiru (APBDes) :

Tabel 4.1.2.1Anggaran Bantuan yang Sumber Dananya Melalui Rekening PemerintahDesa Banyubiru (APBDes)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 25

Page 26: LKPJ OK 12

No Kegitan

Lokasi/ Dusun

Waktu pelaksanaan Keterangan (Pembiayaan)

Mulai Selesai APBDes PADes APBD II APBD I APBN SWD

1Pembangunan makam punden Kiyai Joyo Proyo

KrajanMei 2012

Agustus 2012

3.500.000

- - - - 50.000.000

2Betonisasi dan pavingisasi jalan makam Si Lanceng

Kawasan makam Si lanceng

Nopember 2012

Nopember 2012

4.000.000

- - - - 5.000.000

3Pembangunan gapura Dusun Kampung Rapet

Kampung Rapet Juli 2012

Agustus 2012

3.500.000

- - - - 3.000.000

4Pembangunan 2 tugu batas desa  

Desember 2012

Desember 2012

2.000.000

- - - - -

5Pembuatan gedung sekretariat Karang Taruna Tirto Nilo

KrajanAgustus 2012

Nopember 2012

1.000.000

- - - - 2.500.000

6Perbaikan jalanlingkungan Cerbonan

Desember 2012

Januari 2013

3.500.000

- - - - 5.000.000

7Pembangunan lapangan rakyat Desa Banyubiru

BanyubiruJanuari 2012

Desember 2012

15.000.000

- - - - 20.000.000

8Rehap dan pemasangan teralis kantor Desa Banyubiru

BanyubiruJanuari 2012

Desember 2012

3.000.000

- - - - -

9 Bantuan Prakoperasi UKM Jamu

Krajan Desember 2012

Desember 2012

- 1.000.000

- - - -

10 Bantuan prakoperasi Biwaara

Krajan Desember 2012

Desember 2012

- 1.000.000

- - - -

11 Bantuan prakoperasi UEDSP/ LKM Mekar

Krajan Desember 2012

Desember 2012

- 1.000.000

- - - -

12 Bantuan prakoperasi Waras Maju

Randusai Desember 2012

Desember 2012

- 1.000.000

- - - -

13Peningkatan sarana kantor, mebelair dan sound sistem

Kantor Desa

Desember 2012

Desember 2012 - - -

5.000.000

- -

14Bantuan Opek 49 Rt dan 14 Rw @ Rp 200,000,-

9 DusunDesember 2012

Desember 2012 - -

12.600.000

- - -

15

Bantuan sarana transportasi 9Paket kendaraan) untuk Kepala Desa

Kantor Desa

Desember 2012

Desember 2012

- - 12.000.000

- - -

Permasalahan : a Terlambatnya proses pencairan anggaran, sehingga

kegiatan pembangunan juga terlambat. b Cuaca pada saat dilaksanakan pembangunan adalah musim

hujan jadi rencana pembangunanya terlambat.c Terbatasnya Sumber daya manusia .

Solusi : a Terus berupaya menganalisis kebijakan guna menghasilkan

skala prioritas penyelesaian masalah pembangunan sehingga aspek efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai.

b Penambahan jumlah kebutuhan pembangunan disesuaikan dengan pengadaan barang dan jasa kebutuhan riil

c Mengoptimalkan bantuan biaya operasional pembangunan Desa baik yang bersumber dari dana APBDes, APBD II Kabupaten dan APBD I Propinsi serta APBN.

d Mengoptimalkan sumber dana swadaya yang ada.

4.1.3 Urusan Pemerintahan dari Pemerintah Kabupaten dan Propinsi serta pusat yang diserahkan ke Desa atau kelompok-kelopok masyarakat

1. Program dan Kegiaatan Pembanguanan dan Peningkatan kwalitas kelembagaan masyarakatAda beberapa progran dan kegitan pembangunan infrastruktur, peningkatan incam dan peningkatan SDM yang dibiayai pemerintah Kabupaten Semarang atau dari pemerintah Propinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Pusat yang dilaksanakan oleh kelompok atau panitia pembangunan di Desa Banyubiru tidak melalui rekening desa diantaranya :

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan yang tidak melalui rekening Desa Banyubiru

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 26

Page 27: LKPJ OK 12

Tabel 4.1.3.1Pelaksanaan Kegiatan yang Tidak Melalui Rekening Desa Banyubiru

No Kegitan

Lokasi/ Dusun

Waktu pelaksanaan Sumber Dana

Mulai Selesai APBD II APBD I APBN PNPM SWD

1

Normalisasi saluran Kali Galeh volume : L 1,250 m x L 8 m x D 5 m

Kali Galeh Februari 2012 Februari 2012 - 150,000,000

- - -

2

Penguata lantai daerah irigrasi Dam Bolodewo dan Kali Kotak

Krajan Desember 2012

Desember 2012

100,000,000

- - - -

3 Peningkatan jalan macadam

Pancuran Nopember 2012

Desember 2012

101,000,000

- - - -

4Peningkatan jalan makadam (paket jadi)

Jln Lingkar Krajan-Kampung rapet

    - - - 113,000,000

-

5

Peningkatan dan perawatan asapalisasi 400m x 2,5m (paket jadi)

Pancuran Nopember 2012

Desember 2012

100,000,000

- - - -

6

Peningkatan dan perawatan asapalisasi 900m x 2,5m (paket jadi)

Kampung Rapet

Desember 2012

Desember 2012

150,000,000

- - - -

7

Peningkatan dan perawatan aspalisasi 850m x 2,5 m (paket jadi)

Cerbonan Desember 2012

Desember 2012

95,000,000

- - - -

8

Peningkatan dan perawatan asapalisasi 400m x 2,5m (paket jadi)

Demakan Rt 1 Rw 11

Nopember 2012

Nopember 2012

100,000,000

- - - -

9

Peningkatan dan perawatan asapalisasi 900m x 2,5m (paket jadi)

Demakan Nopember 2012

Nopember 2012

155,000,000

- - - -

10

Peningkatan dan perawatan aspalisasi 450m x 2,5 m (paket jadi)

Dangkel Desember 2012

Desember 2012

95,000,000

- - - -

11

Pembuatan jembatan anakan Kali Galeh (1 jembatan, aspalisasi dan talut)

Cerbonan Oktober 2012Desember 2012

175,000,000 - - - -

12Penyelesaian lantai 2 Masjid Baitul Izzah Krajan

September 2012

Desember 2012   -

250,000,000

- 30,000,000

13

Pemugaran rumah keluarga miskin 7 rumah @ Rp. 5,000,000,-

Krajan, Tegalwuni, Demakan, Pancuran

Nopember 2012

Desember 2012

35,000,000 -   - -

14Bantuan PAUD Terpadu Cahaya Kartini

Krajan Juni 2012Nopember 2012 - -

300,000,000

- -

15 Pembangunan talut saluran

Krajan Desember 2012

Desember 2012

4,500,000

      3,000,000

16Pembangunan betonisasi jalan lingkungan

KrajanDesember 2012

Desember 2012

4,500,000      

4,000,000

17 Pembangunan talud saluran

Krajan Desember 2012

Desember 2012

4,500,000

      2,000,000

18

Pembanguanan sarana dan prasarana air bersih PAMSIMAS

Pancuran dan Dangkel

Juni 2012 Januari 2013 27,000,000

  192,500,000

 

11000000 (incash), 40.000.000 (incand)

19Pembangunan sarana dan prasarana air bersih

Krajan Januari 2012 Januari 2012 9,0

00,000       3,000,000

20Pembangunan sarana dan prasarana air bersih

Panti asuhan Keluarga Sakinah

Januari 2012 Februari 2013 5,000,000

      1,500,000

21 Pembanguanan talud saluran

Krajan Desember 2012

Desember 2012

4,500,000

      3,000,000

22Pembangunann paving jalan makam Si-Lanceng

 Desember 2012

Desember 2012

Paving 200m      

5,000,000

23

Pembangunan jembatan (pengalihan dari paving

Cerbonan Desember 2012

Desember 2012

         

24 Pembanguanan talud saluran

Demakan Desember 2012

Desember 2012

4,500,000

      1,500,000

25Pembangunan betonisasi jalan lingkungan

Tawang Rejo

Desember 2012

Desember 2012

4,500,000      

2,000,000

26 Pembangunan Paving jalan makam

Tawang Rejo

Nopember 2012

Desember 2012

Paving 150m

      1,500,000

27 Pembangunan Paving jalan

Pancuran Desember 2012

Desember 2012

Paving 100m

      1,500,000

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 27

Page 28: LKPJ OK 12

lingkungan

28

Bantuan peninglkatan Peternakan Sapi Kelompok Bima Putra

Krajan Mei 2012 Mei 2012 35,00

0,000        

29

Bantuan peningkatan ternak Domba Kerta Maju dan Tani Maju @ 10.000.000

Krajan dan Pancuran

Juni 2012 Juni 2012 20,00

0,000       5,000,000

30Bantuan peningkatan ternak kambing

Pancuran Juni 2012 Juni 2012 15,0

00,000       5,000,000

31Bantuan kebun bibit rakyat

Pancuran danTawang

Juni 2012 Juni 2012 50,00

0,000       5,000,000

32Bantuan santunan kematian 11 ahli waris @ Rp. 500.000

tawang Rejo Januari 2012

Desember 2012

5,500,000        

33

Kelompok kemayarakatan untuk seragam Rt 1 Rw 13

Pancuran Tahun 2012 Tahun 2012 3,000,000

      1,000,000

34

Kelompok kemayarakatan untuk seragam Rt 4 Rw 13

Pancuran Tahun 2012 Tahun 2012 3,000,000

      1,000,000

35

Kelompok kemasyarakatan takmir masjid baiturrahim

Desa Banyubiru

Tahun 2012 Tahun 2012 2,000,000

      1,000,000

36Kelompok kemasyarakatan IPHI Kec. Banyubiru

Desa banyubiru Tahun 2012 Tahun 2012

2,500,000      

1,000,000

37Kelompok kemasyarakatan pengajianLtanza

Demakan Tahun 2012 Tahun 2012 2,0

00,000       1,000,000

38Kelompok kemasyarakatan Rt 4 Rw I

Krajan Tahun 2012 Tahun 2012 3,5

00,000       1,000,000

39Kelompok kemasyarakatan Jemaah Natal Galilea

Krajan Tahun 2012 Tahun 2012 2,0

00,000       1,000,000

40

Kelompok kemasyarakatan lomba anak PIA Galilea

  Tahun 2012 Tahun 2012 1,500,000

      500,000

41 Kelompok kesenian Langen Mudo

Dangkel Tahun 2012 Tahun 2012 4,500,000

      500,000

42 Kelompok kesenian Sabdo Rukun

Pancuran Tahun 2012 Tahun 2012 4,500,000

      500,000

43Kelompok kemasyarakatan Prakoperasi PP Polri

Desa Banyubiru Tahun 2012 Tahun 2012

5,000,000      

1,000,000

44

Kelompok kemasyarakatan Mandiri (Angkotan Kota)

Desa Banyubiru

Tahun 2012 Tahun 2012 5,000,000

      1,000,000

45Kelompok kemasyarakatan UMKM Pertelon

Desa Banyubiru Tahun 2012 Tahun 2012

10,000,000      

2,000,000

46

Bantuan kelembagaan 10 Posyandu @ Rp.400.000

Desa Banyubiru

Tahun 2012 Tahun 2012 4,000,000

       

Catatan dana yang terserap di Desa banyubiru tidak masuk Rekening pemerintah Desa Banyubiru kurang lebih Rp 2.404.500.000,- (tidak termasuk DAK untuk rehap gedung Sekolah SD dan SMP)

Permasalahan dan Penyelesaian yang dihadapi :Permasalahan :

a. Terlambatnya proses pencairan anggaran, sehingga kegiatan pembangunan dan peningkatan incam masyarakat juga terlambat.

b. Cuaca pada saat dilaksanakan pembangunan adalah musim hujan jadi rencana pembangunanya terlambat.

c. Terbatasnya Sumber daya manusia .

Solusi : a. Terus berupaya menganalisis kebijakan guna

menghasilkan skala prioritas b. penyelesaian masalah pembangunan sehingga aspek

efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 28

Page 29: LKPJ OK 12

c. Penambahan jumlah kebutuhan pembangunan disesuaikan dengan pengadaan barang dan jasa kebutuhan riil

d. Mengoptimalkan bantuan biaya operasional pembangunan Desa baik yang bersumber dari dana APBDes, APBD II Kabupaten dan APBD I Propinsi Serta APBN.

e. Mengoptimalkan bantuan dari pihak ketiga yang perduli.f. Mengoptimalkan sumber dana swadaya yang ada.

BAB VPENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

5.1. Tugas Pembantuan yang Diterima

5.1.1.Dasar Hukum Dasar hukum tentang penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah jo Undang-undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah.

c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Negara Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

g. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

h. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

j. Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Peyusunan Organisasi Dan Taata kerja Pemerintah Desa.

k. Peraturan Bupati Semarang Nomor 24 Tahun 2012 tentang Pedoman Dana Alokasi Umum Desa Kabupaten Semarang Anggaran Tahun 2012.

l. Peraturan Desa Banyubiru No 2 Tahun 2009 tentang SOTK.

5.1.2.Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi pemberi tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Banyubiru, terdiri dari : a. Tidak ada

5.1.3.Satuan Kerja Perangkat Desa yang Menerima Satuan kerja perangkat desa (SKPDes) Desa Banyubiru yang menerima tugas pembantuan dari instansi pemberi tugas pembantuan, adalah : a. Tidak ada.

5.1.4.Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya a. Sumber Dana APBD II dan APBD I.

Tidak ada program dan kegiatan yang diterima sehingga tidak ada anggaran yang timbul dan permasalahan serta solosi yang ditempuh.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 29

Page 30: LKPJ OK 12

BAB VIPENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

6.1 KERJASAMA ANTAR DESA Pada tahun anggaran 2012, Pemerintah Desa Banyubiru telah

melakukan kerja sama dengan desa Nrapah dalam hal pengajuan makadam peningkatan jalan tembus desa antara desa Banyubiru-Nrapah ruas jalan Kampung Rapet- Gembenggeng dan Dusun Pancuran - Dusun Ngrapah , namun belum ada kerjasama yang formal dengan desa-desa disekitar Kecamatan Banyubiru secara legal formal dengan pemetraian akta hukum baik nota riil atau non nota riil tapi secara nyata bentuk kerjasa antar desa disekitar Banyubiru seringnya rapat koordinasi antar Desa di Kecamatan Banyubiru atau sekitarnya untuk memecahkan masalah – masalah di masyarakat juga kerjasama untuk pengkajian kebijakan – kebijakan dari tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat.

6.2 KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Kerjasama dengan pihak ketiga untuk Desa Banyubiru belum ada yang siknfikan karena dari sisi hukum belum mempunyai Peraturan Desa yang mengatur kerjasama dengan Pihak Ketiga :

6.3 PEMBINAAN BATAS DESA1. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah

Administrasi Antar Desa . Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Bina Pemerintah Desa Banyubiru melalui kepala dusun – dusun yang wilayahnya berbatasan langsung dengan wilayah desa lainnya. Tercapainya kesepakatan batas desa, terbangunnya tugu batas desa dan terlaksananya rehabilitasi gapura batas desa.

2. Kegiatan Survey dan Pemetaan batas desa dengan GPS. Kegiatan survey dan pemetaan dengan tehnologi Global Posision satelit

adalah untuk mencari solusi keakuratan data sehingga dapat menghindarkan perselisihan batas dengan desa yang berbatasan.

3. Pemasangan tanda/tugu batas permanen

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada program ini adalah : a. Banyaknya batas-batas alam yang yang berubah fungsi; b. Belum semua batas wilayah yang berupa tugu/patok dilengkapi

dengan titik koordinat; c. Banyaknya batas wilayah antar desa yang hilang; d. Adanya kerusakan atau perusakan tugu/batas wilayah yang sudah

terbangun. Dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas, upaya-upaya/solusi yang dilakukan adalah : Melengkapi titik batas wilayah dalam bentuk pilar dilengkapi pula dengan titik koordinat, merehabilitasi pilar yang rusak, melakukan pelacakan bersama perbatasan dan menyepakatinya bersama.

6.4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

1. Bencana yang Terjadi Bencana alam yang terjadi di wilayah Desa Banyubiru pada tahun 2012, diantaranya sebagai berikut :a. Bencana Angin Puting Beliung

Musibah pohon beringin rubuh menimpa rumah tinggal keluarga bapak Budinam Rt 03 Rw I Dusun Krajan Desa Banyubiru terjadi pada bulan Januari 2012, kerugian yang ditimbulkan bangunan rubuh sebagian bangunan belakan hancur.- upaya penyelesaianya masyarakat mengalang dana untuk perbaikan rumah dibantu pihak Muspika Banyubiru dan lembaga non pormal hasil yang dicapai rumah bisa di huni lagi.- Catatan musibah ini sudah dilaporakan ke Bupati semarang lewat Badan Penanggulangan Bencana Alam Kab. Semarang dan tidak ada tanggapan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 30

Page 31: LKPJ OK 12

- Panitia pelaksana kegiatan ini sampai saat ini masih mempunyai hutang pada toko material.

b. Bencana KebakaranBencana kebakaran ini terjadi pada Februari 2012 menimpa pabrik tahu milik ibu Sulimah dengan akibat bangunan terbakar habis, upaya pemadaman dilakunan oleh warga sekitar dengan alat seadanya karena bantuan mobil kebakaran terlambat datang.Catatan ; 1. Hydran di Banyubiru dan Ambarawa tidak ada yang berfungsi.

2. Bencana ini sudah dilaporkan ke Bupati lewat Badan Penag- Gulangan Bencana Kab. Semarang tidak ada tangapan.

c. Bencana Serangan Hama Tikus Bencana serangan hama tikus terjadi hampir satu tahun penuh senggiga mengakibatkan sebagian besar lahan sawah yang ditanami padi gagal panen- Upaya yang dilakukan Pemerintah Desa Banyubiru mengadakan program gropok tikus massal dan pemberantasan mandiri oleh petani- Catatan bencana ini sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian tapi tidak ada respon yang positif karena obat racun atau mercon pembakar tikut yang diberikan ke Desa tidak mencukupi untuk lawan sawah yang ada di Desa Banyubiru

4. Sumber dan Jumlah Anggaran.Sampai saat ini Pemerintah Desa Banyubiru baru bisa menganggarkan dana untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam hanya mencadangkan dana tangap darurat bencana sebesar Rp 2.000.000,- dan Tanggap bencana serangan hama tikus hanya dianggarkan Rp 2.000.000,- sehingga untuk penanganan bencana alam sekala besar masih mengandalkan bantuan dari APBD II atau APBD I dan pihak ketiga padahal bantuan dari APBD II tidak jelas dan yang pasti kejadian bencana di Desa Banyubiru tidak ada respon dari Pemerintah Kabupaten Semarang.

6.5 PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUMSatuan Kerja Perangkat Desa di desa Banyubiru yang bertugas

menjaga stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tentram, tertib dan dinamis adalah dikoordinator oleh Kaur Pemerintahan dan LINMAS Desa.1. Kaur Pemerintahan

a. Kaur pemerintahan melakukan koordinasi, mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi dan menyusun program bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban di wilayah Desa Banyubiru.

b. Kaur pemerintahan melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Banyubiru, Polsek Banyubiru dan Koramil Banyubiru.

c. Melakukan Koordinasi dan pembinaan kepada anggota Linmas Desa Banyubiru.

e. Penanggulangan terhadap Gangguan yang Terjadi Kerjasama dengan Kecamatan Banyubiru kurang efektif (Kasi Trantib tidak aktif), Polsek Banyubiru, Koramil Banyubiru, Kepala Dusun dan Lembaga Desa yang terkait.

d. Kendala yang Dihadapi 1). Sarana dan prasarana kegiatan pengamanan relative belum

memadai 2). Masih rendahnya SDM dalam penanganan hal teknis 3). Kurang optimalnya pelaksanaan koordinasi antara lembaga-

lembaga pengamanan.4). Jumlah anggaran yang masih terbatas.

2. LINMAS Desa Banyubiru1. Jumlah anggota Linmas Desa Banyubiru sebanyak 45 orang suatu

jumlah yang cukup besar , dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.5.1

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 31

Page 32: LKPJ OK 12

Jumlah anggota Linmas Desa Banyubiru Tahun 2012

No Nama Jabatan Alamat

1 Sareh (sakit) DANTON Randusari2 Haryanto Suliyan (tidak aktif) WADANTON Krajan3 Juwadi DANRU I Krajan4 Karimun DANRU II Kampung Rapet5 M. Chamdani DANRU III Cerbonan6 Slamet DANRU IV Demakan7 Jumali (sakit) WADANRU Krajan8 Kasri WADANRU Pancuran9 Rubiyo WADANRU Cerbonan

10 Subandi WADANRU Demakan11 Slamet Gampang ANGGOTA Krajan12 Susmanto ANGGOTA Krajan13 Sumartoyo ANGGOTA Krajan14 Sugeng Rohmad. S ANGGOTA Krajan15 Hadiyono (sakit kuarng aktif) ANGGOTA Krajan16 Joko Setiyo ANGGOTA Krajan17 Paino ANGGOTA Dangkel18 Kusnan ANGGOTA Dangkel19 Rukamat ANGGOTA Dangkel20 Suharno ANGGOTA Pancuran21 Poniman ANGGOTA Pancuran22 Sarman ANGGOTA Pancuran23 Muhali ANGGOTA Pancuran24 S. Mulyono (kurang aktif) ANGGOTA Kampung Rapet25 Wagiyono (meninggal dunia) ANGGOTA Randusari26 Sungkowo ANGGOTA Randusari27 Mansuri (keluar sudah menjadi Modin) ANGGOTA Randusari28 Slamet Tego ANGGOTA Tegalwuni29 Munjaeni ANGGOTA Cerbonan30 Asmuni ANGGOTA Cerbonan31 Slamet Riyadi ANGGOTA Cerbonan32 Kusmanto ANGGOTA Cerbonan33 Rakimin ANGGOTA Cerbonan34 Amin Suyitno ANGGOTA Tegalwuni35 Purwanto ANGGOTA Tegalwuni36 Mohroji ANGGOTA Tegalwuni37 Rohmad ANGGOTA Demakan38 Jamari ANGGOTA Demakan39 Kustamzis ANGGOTA Demakan40 Suwito ANGGOTA Demakan41 Suhadi ANGGOTA Demakan42 Munadi ANGGOTA Demakan43 Sofyan Muzahid ANGGOTA Demakan44 Hartono ANGGOTA Demakan

2. Sumber dan Jumlah Anggaran

Jumlah anggaran belanja langsung Linmas Desa Banyubiru tahun 2012 bersumber dari APBDes Desa Banyubiru sebesar Rp. 2.250.000 dan terealisasi sebesar Rp 2.250.000 (100%) untuk tali asih.

3. Gangguan yang Terjadi Gangguan-gangguan yang terjadi pada tahun 2012 yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban umum adalah sebagai berikut : Bencana alam (angin puting beliung). Pencurian ( Motor, ternak dan barang elektronik ). kejahatan dengan modus hipnotis. Kejahatan dengan modus penjambretan

4. Kendala yang Dihadapi Kendala-kendala yang dihadapi dalam menanggulangi/penanganan gangguan-gangguan tersebut di atas, diantaranya adalah : a. Semakin banyak berkembangnya pedagang kaki lima yang

melanggar Peraturan Daerah atau pedagang di jalur terlarang seperti pedagang pada badan jalan dan trotoar yang pada umumya mengganggu ketertiban umum, namun belum ada aturan yang jelas bahwa desa mempunyai kewenangan untuk mengatur,

b. Merambaknya pedagang alcohol, Pil Kucing (Destro) c. Merambahnya perjudian terselubung, d. Masih ada beberapa perusahaan besar yang melanggar Peraturan

Daerah ( Tower BTS bersama dan bangunan untuk tempat usaha yang belum berijin atau HO mati namun sudah beroperasi dan desa tidak mempunyai kewenangan untuk menegur ),

e. Masih banyak yang belum tertib pada pemasangan reklame khususnya pemasangan pamlet di bangunan – bangunan Desa ( Gapura, Tugu Jembatan ),

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 32

Page 33: LKPJ OK 12

f. Masih banyaknya masyarakat tidak memperhatikan kepemilikan Kartu Tanda Pengenal (KTP) sudah habis dan seri lama,

5. Penanggulangan terhadap Gangguan yang Terjadi Upaya-upaya penanggulangan yang dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban umum, diantaranya adalah : a. Memberi sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan

kewaspadaan terhadap ganguan ketertiban dan keamanan . b. Pengamanan lebih ketat menjelang hari hari Raya Idul Fitri, Idul

Adha, hari raya Nata dan Tahun Baru, c. Pengamanan gedung kantor Desa setiap hari secara

berkesinambungan. d. Pengamana bersinergi dengan pihak keamanan struktural bila

ada pejabat yang datang ke Desa Banyubiru.e. Bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk menyelenggarakan

sosialisasi tentang bahaya NORKOBA.

BAB VIIP E N U T U P

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2012 sebagaimana diatur dalam Peratuaran Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2007 dan juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah kabupaten Semarang Nomor 23 Tahun 2006 Bab IV Pasal 10 ayat 2, disusun berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) 2012 mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan desa, urusan tugas pembantuan dan penyelengaran urusan pemerintahan lainnya.

Dari penyelenggaraan urusan pemerintahan, urusan tugas pembantuan dan penyelengaraan urusan pemerintahan lain, dapat dilihat pencapaian kinerja program dan kegiatan serta permasalahan dan alternatif solusi. Permasalahan yang dihadapi dan hal-hal yang tidak tercapai dalam pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2012 menjadi masukan bagi penyelenggaraan pemerintahan tahun selanjutnya. Selain LKPJ ini juga masukan dari masyarakat dalam memberikan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan, juga menjadi bahan pertimbangan sekaligus memberikan arti tersendiri dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

Penyelenggaraan Pemerintah Desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati secara akuntabilitas disajikan dalam dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD) Tahun 2012 dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) disampaikan kepada BPD serta menginformasikan kepada masyarakat dengan cara lisan dalam pertemuan dalam lingkup Desa, selebaran, radio komunikasi atau media elektronik lainnya.

Adalah sebuah harapan pembangunan yang dilaksanakan selama tahun 2012 dapat memberikan manfaat khususnya bagi peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Banyubiru, dan kehadiran Kebijakan-kebijakan Pemerintah diharapkan menjadi Rahmatan Lil’alamin ( berguna untuk semua kita semua ) dan semua langkah mengisi kemerdekaan dalam kegitan pembangunan dan pembenahan masyarakat serta wilayah Desa Banyubiru merupakan untaian doa bagi para leluhur pendiri Desa Banyubiru.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan mengarahkan langkah dan upaya kita menuju Desa Banyubiru yang Gemah Ripah Loh Jinawi.

Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti

Banyubiru, 27 Januari 2012Kepala Desa Banyubiru

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 33

Page 34: LKPJ OK 12

SRI ANGGORO SISWAJI

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2012 34