LKPJ -...

768
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN 2018 GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT LKPJ

Transcript of LKPJ -...

  • LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN

    2018

    GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN

    PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

    LKPJ

  • GUBERNUR JAWA BARAT

    M. RIDWAN KAMIL

  • WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT

    Uu Ruzhanul Ulum

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    i

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh,

    Alhamdullillahirrobbilalamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun

    Anggaran 2018 (LKPJ ATA) ini telah disusun dan disampaikan dalam sidang paripurna kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa

    Barat.

    Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yakni Undang-Undang

    Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah Pasal 71 ayat (2) dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Pasal 17 ayat (1), diamanatkan bahwa LKPJ disampaikan kepada DPRD paling

    lambat 3 (tiga) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir.

    Selanjutnya sesuai dengan regulasi tersebut, bahwa substansi materi

    LKPJ ATA 2018 memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah pada Tahun 2018, disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2018, yang merupakan pelaksanaan tahun ke-5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 tentang RPJMD Perubahan Provinsi

    Jawa Barat Tahun 2013-2018. LKPJ ATA Tahun 2018 berisi gambaran kinerja perangkat daerah secara kolektif, yang tidak terlepas dari peran kemitraan

    dengan DPRD dan berbagai stakeholders terkait lainnya.

    LKPJ ATA 2018 dimaknai sebagai akumulasi target-target dan capaian kinerja yang langsung mengarah pada pencapaian sasaran program serta misi

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang secara jelas telah tergambarkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018. Pelaksanaan

    pembangunan Jawa Barat yang telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah sesuai dengan urusan serta kewenangan antara Pemerintah

    Pusat dan Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam suatu dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban.

    Sesuai dengan Visi Jawa Barat Juara Lahir Batin, yang menerapkan

    teori kepemerintahan 3.0 Dinamic Governance. Semua keberhasilan dan kemajuan yang dapat dicapai pada tahun 2018 ini, pada merupakan upaya

    bersama dari seluruh pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Jawa Barat, sebagai bentuk implementasi inovasi dan

    kolaborasi, yang terdiri dari Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan semua elemen masyarakat Provinsi Jawa Barat secara

    luas.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    ii

    Di samping keberhasilan yang telah dicapai, kami menyadari, masih

    terdapat hal-hal yang memerlukan upaya peningkatan pada masa mendatang. Oleh karena itu catatan-catatan strategis, saran, dan atau masukan dari

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat merupakan masukan penting bagi penyempurnaan dalam rangka perbaikan

    penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Provinsi Jawa Barat pada masa yang akan datang. Selanjutnya kelebihan dan kekurangan dalam

    pelaksanaan pembangunan Tahun 2018 dapat dijadikan tonggak untuk pembangunan Jawa Barat pada pembangunan Jangka Menengah Daerah selanjutnya.

    Demikian yang dapat kami laporkan, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan semua pihak

    yang telah membantu penyusunan dokumen LKPJ ATA Tahun 2018 ini. Semoga dapat bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan

    pemerintahan di Provinsi Jawa Barat dimasa yang akan datang dan dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat, sehingga dapat menjadi provinsi juara lahir batin. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

    senantiasa meridhoi kita semua. Aamiin.

    Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh.

    Bandung, Maret 2019 Gubernur Jawa Barat

    MOCHAMAD RIDWAN KAMIL

  • iii

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR ............................................................................................ i

    DAFTAR ISI ............................................................................................. iii DAFTAR TABEL ....................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ I -1

    1.1. Latar Belakang ....................................................................... I - 1

    1.2. Dasar Hukum ......................................................................... I - 1

    1.3. Gambaran Umum Kondisi Daerah .......................................... I - 4 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah ............................................. I - 4

    1.3.2. Kondisi Demografis Daerah .......................................... I - 6 1.3.3. Aspek Ketenagakerjaan ................................................ I - 7 1.3.4. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................. I - 8

    1.3.5. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi ................................... I - 9

    BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH ......................................... II - 1

    2.1. Kebijakan RPJMD Tahun 2013-2018 ...................................... II - 1

    2.1.1 Visi dan Misi ............................................................... II - 1 2.1.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ..... II - 5

    2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

    Tahun 2018 ............................................................................ II - 15

    2.2.1 Kebijakan Kewilayahan ................................................ II - 20 2.2.2 Program Prioritas Pembangunan Tahun 2018 .............. II - 41

    BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH .......... III - 1 3.1 Pendapatan Daerah ................................................................ III - 1

    3.1.1 Kebijakan dan Strategi Pendapatan Daerah ................. III - 1

    3.1.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah ............... III - 3 3.1.3 Permasalahan dan Solusi ............................................. III - 5

    3.2 Belanja Daerah ...................................................................... III - 6

    3.2.1 Kebijakan Belanja Daerah ............................................ III - 6 3.2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah ...................... III - 8

    3.3 Pembiayaan Daerah ................................................................ III - 16

    3.3.1 Kebijakan Pembiayaan Daerah .................................... III - 16

    3.3.2 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah ................ III - 17

    BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN KONKUREN PEMERINTAHAN

    DAERAH ................................................................................... IV - 1 4.1. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren ................ IV- 1

    4.1.1. Urusan Wajib ............................................................... IV- 1

    4.1.2. Urusan Pilihan ............................................................ IV- 290 4.1.3. Penunjang Urusan ...................................................... IV- 408

    4.2. Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada

    Pemangku Kepentingan dalam Mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat ............................................................................. IV- 614

    4.3. Penghargaan ........................................................................... IV- 615

    4.4 Kondisi Makro Ekonomi Tahun 2018 ..................................... IV- 621 4.4.1 Arah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Jawa Barat .................................................................. IV- 621

    4.4.2 Investasi Jawa Barat ................................................... IV- 624

    4.4.3 Ekspor dan Impor ........................................................ IV- 626 4.4.4 Impor .......................................................................... IV- 628

    4.4.5 Inflasi .......................................................................... IV- 629

    4.4.6 Ketenagakerjaan ......................................................... IV- 630 4.4.7 Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan ................. IV- 632

    BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ............................. V - 1 5.1. Dasar Hukum Tugas Pembantuan ......................................... V - 1

    5.2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan dan Jumlah Anggaran .. V - 2

    5.3. Satuan Kerja yang Melaksanakan Tugas Pembantuan ............ V - 3 5.4. Permasalahan dan Solusi ........................................................ V - 4

  • iv

    BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN UMUM ............... VI - 1

    6.1. Kerja Sama Antar Daerah ....................................................... VI - 1

    6.1.1 Kebijakan dan Kegiatan ............................................... VI - 2

    6.1.2 Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ................ VI - 2 6.1.3 Permasalahan dan Solusi ............................................. VI - 13

    6.2 Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga .................................. VI - 14

    6.2.1 Kebijakan dan Kegiatan .............................................. VI - 14 6.2.2 Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ................ VI - 15

    6.2.3 Permasalahan dan Solusi ............................................. VI - 25

    6.3 Kerjasama Luar Negeri ............................................................ VI - 26 6.3.1 Kebijakan dan Kegiatan .............................................. VI - 26

    6.3.2 Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ................ VI - 27

    6.3.3 Permasalahan dan Solusi ............................................. VI - 28 6.4 Pembinaan Batas Wilayah ....................................................... VI - 29

    6.4.1 Kebijakan dan Kegiatan .............................................. VI - 29

    6.4.2 Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ................ VI - 30

    6.4.3 Permasalahan dan Solusi ............................................ VI - 30 6.5 Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ............................ VI - 31

    6.5.1 Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangan Bencana ... VI - 31

    6.5.2 Sumber dan Jumlah Anggaran ................................... VI - 34 6.5.3 Antisipasi Daerah dalam Menghadapi

    Kemungkinan Bencana ................................................ VI - 34

    6.5.4 Prioritas Nasional Risiko Bencana Wilayah Jawa Barat .................................................................. VI - 35

    6.5.5 Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam

    Penanggulangan .......................................................... VI - 35 6.6 Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum ........... VI - 36

    6.7 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum ....................... VI - 37

    BAB VII PENUTUP ................................................................................. VII - 1

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Sebaran Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2016 .................................................................................. I - 4

    Tabel 1.2 Demografi Provinsi Jawa Barat Tahun 2017-2018 ........................ I - 7

    Tabel 1.3 Indikator ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 - 2018 I - 7

    Tabel 1.4 Data Kemiskinan Jawa Barat Tahun 2017-2018 ........................... I - 8

    Tabel 1.5 Pertumbuhan Indikator Ekonomi Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2017 2018 ....................................................................... I - 9

    Tabel 2.1 Wilayah Pengembangan di Jawa Barat ......................................... II - 20

    Tabel 2.2 Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah di Wilayah

    Pengembangan Jawa Barat ........................................................... II - 26

    Tabel 2.3 Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat ......................................... II - 38

    Tabel 3.1 Target, Realisasi, dan Kontribusi Kelompok Pendapatan

    terhadap Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2018 .................................................................. III - 3

    Tabel 3.2 Target, Realisasi, dan Kontribusi Rincian PAD Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 4

    Tabel 3.3 Target, Realisasi, dan Kontribusi Rincian Dana Perimbangan

    Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 ................................... III - 4

    Tabel 3.4 Target, Realisasi, dan Kontribusi Rincian Lain-lain Pendapatan Daerah

    yang Sah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 .................... III - 5

    Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

    Anggaran 2018 .............................................................................. III - 8

    Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 9

    Tabel 3.7 BOS Pusat Kepada Satuan Pendidikan Dasar Tahun

    Anggaran 2018 .............................................................................. III - 10

    Tabel 3.8 BOS Pusat Kepada Satuan Pendidikan Menengah Tahun

    Anggaran 2018 .............................................................................. III - 10

    Tabel 3.9 Rincian Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Kabupaten/Kota

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 12

    Tabel 3.10 Rincian Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Kabupaten/Kota

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 13

    Tabel 3.11 Rincian Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada

    Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 ........................................ III - 14

    Tabel 3.12 Rincian Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa

    Tahun Anggaran 2018 .................................................................. III - 15

    Tabel 3.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 16

    Tabel 3.14 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Provinsi Jawa Barat

    Tahun Anggaran 2018 ................................................................... III - 17

  • vi

    Tabel 3.15 Daftar Penyertaan Modal Pemerintah

    Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 .................................. III - 18

    Tabel 4.1 Penghargaan Nasional Pemerintah Provinsi Jawa Barat ................ IV - 615

    Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun

    Dasar 2010 (Persen) ...................................................................... IV - 622

    Tabel 4.3 Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran Jawa Barat

    Triwulan III Tahun 2018 ............................................................... IV - 623

    Tabel 4.4 Kondisi Penciptaan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

    Tahun 2018 .................................................................................. IV - 624

    Tabel 4.5 Ekspor Provinsi Jawa Barat Menurut Sektor, Perubahan dan

    Perannya ....................................................................................... IV - 626

    Tabel 4.6. Ekspor Provinsi Jawa Barat Non Migas ......................................... IV - 626

    Tabel 4.7. Nilai Impor Jawa Barat Tahun 2018 .............................................. IV - 628

    Tabel 4.8. Impor Nonmigas Golongan Barang Utama ..................................... IV - 628

    Tabel 4.9. Kondisi Ketenagakerjaan 2015 2018 ........................................... IV - 630

    Tabel 4.10. Indikator Kemiskinan Jawa Barat ................................................. IV - 635

    Tabel 5.1. Alokasi Anggaran dan Realisasi Tugas Pembantuan Tahun 2018 V - 3

    Tabel 6.1 Kerja Sama Dalam Negeri, Antar Daerah, Daerah dengan

    pihak ketiga ................................................................................ VI - 28

    Tabel 6.2 Kejadian Bencana Berdasarkan Jenis Bencana Di

    Jawa Barat Tahun 2017- 2018 .................................................... VI - 31

    Tabel 6.3 Daftar Korban Jiwa Akibat Bencana Di Jawa Barat

    Tahun 2017- 2018 ...................................................................... VI - 32

    Tabel 6.4 Daftar Kerusakan Akibat Bencana Di Jawa Barat

    Tahun 2017-2018 ....................................................................... VI - 32

    Tabel 6.5 Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum ............... VI - 37

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Peta Administrasi Provinsi Jawa Barat .................................. I - 5

    Gambar 2.1 Wilayah Pengembangan di Jawa Barat ................................... II - 25

    Gambar 2.2 Peta Pola Ruang Provinsi Jawa Barat ...................................... II - 38

    Gambar 4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat Tahun 2016-2018 IV - 621

    Gambar 4.2 Distribusi PDRB ADHB Pulau Jawa ........................................ IV - 622

    Gambar 4.3 Posisi PMDN Jawa Barat dalam Skala Nasional ...................... IV - 625

    Gambar 4.4 Lapangan usaha yang diminati oleh investor (PMDN) .............. IV - 625

    Gambar 4.5 Lapangan Usaha yang diminati oleh Investor (PMA) ................ IV - 626

    Gambar 4.6 Pangsa Pasar Ekspor Menurut Negara Tujuan ........................ IV - 627

    Gambar 4.7 Struktur Ekspor Jawa Barat Tahun 2018 ............................... IV - 628

    Gambar 4.8 TPT Menurut Pendidikan Provinsi Jawa Barat Februari

    Tahun 2018 ............................................................................ IV - 631

    Gambar 4.9 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan

    Utama dan Kegiatan Formal/Informal Agustus 2017-

    Agustus 2018 ......................................................................... IV - 632

    Gambar 4.10 Hubungan Pendapatan PerKapita dengan Ketimpangan

    Pendapatan di Provinsi Jawa Barat ......................................... IV - 633

    Gambar 4.11 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

    Maret 2012 s.d September 2018 ............................................. IV - 634

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Akhir Tahun

    Anggaran (LKPJ ATA) Tahun 2018 disusun sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

    Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

    Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat, menjelaskan bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan LKPJ

    dan ringkasan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kepala Daerah menyampaikan LKPJ kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

    tahun paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LKPJ memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

    dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran atau akhir masa jabatan, yang kemudian dibahas oleh DPRD untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

    Berdasarkan peraturan tersebut di atas, pada Tahun 2019 Gubernur Jawa Barat berkewajiban untuk menyampaikan LKPJ Gubernur Jawa Barat

    ATA 2018 kepada DPRD Provinsi Jawa Barat. LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018 disusun berdasarkan Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan

    Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan

    Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Pelaksanaan kebijakan

    tersebut tidak terlepas dari perencanaan jangka menengah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 Tentang

    Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

    LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018 tersebut, selanjutnya akan dibahas oleh DPRD Provinsi Jawa Barat. Hasil pembahasan tersebut

    diharapkan dapat ditetapkan menjadi keputusan DPRD Provinsi Jawa Barat, yang dijadikan sebagai rekomendasi untuk dasar perbaikan penyelenggaraan

    pemerintahan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    1.2 DASAR HUKUM

    Ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dalam penyusunan LKPJ Gubernur Provinsi Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai

    berikut : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

    Jawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 2

    4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

    Pemerintahan; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

    7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

    dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

    9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan

    Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat;

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

    Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

    dan Kinerja Instansi Pemerintah;

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

    19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya diubah lagi dengan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

    20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 yang selanjutnya diubah lagi

    dengan Peraturan Menteri Tahun 2016; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman

    Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah;

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 3

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

    24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

    25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang

    Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa

    Barat Tahun 2005-2025; 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2011 tentang

    Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu; 27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

    Barat Tahun 2013 - 2018; 28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 Tentang

    Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018; 29. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 tentang Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018;

    30. Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 4

    1.3 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    1.3.1 Kondisi Geografis Daerah

    a. Aspek Geografi

    Provinsi Jawa Barat merupakan daratan yang dibedakan atas wilayah

    pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m dpl, wilayah lereng bukit yang landai di tengah dengan ketinggian 100-1.500 m

    dpl, wilayah dataran luas di utara dengan ketinggian 0-10 m dpl, dan wilayah aliran sungai. Terletak pada posisi 10448- 10848 Bujur Timur dan 550" - 750" Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah yang terdiri atas:

    Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa, Provinsi Banten dan

    Provinsi DKI Jakarta;

    Sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah;

    Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia;

    Sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Banten.

    Wilayah Provinsi Jawa Barat memiliki luas daratan mencapai 35.377,76

    km dengan garis pantai sepanjang 724,85 km. Secara administratif pemerintahan, Wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 27 Kabupaten/kota, meliputi 18 Kabupaten dan 9 Kota, yaitu Kabupaten Bogor,

    Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang,

    Bekasi, Bandung Barat dan Pangandaran serta Kota Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Cimahi, Tasikmalaya dan Kota Banjar, seperti disajikan pada Tabel 1.1 dan Gambar 1.1.

    Tabel 1.1

    Sebaran Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

    NO KABUPATEN/

    KOTA LUAS (KM2)

    PERSENTASE TERHADAP

    LUAS WILAYAH JAWA BARAT (%)

    1 Bogor 2.710.62 7,66

    2 Sukabumi 4.145,70 11,72

    3 Cianjur 3.840,16 10,85

    4 Bandung 1.767,96 5,00

    5 Garut 3.074,07 8,69

    6 Tasikmalaya 2.551,19 7,21

    7 Ciamis 1.414,71 4,00

    8 Kuningan 1.110,56 3,14

    9 Cirebon 984,52 2,78

    10 Majalengka 1.204,24 3,40

    11 Sumedang 1.518,33 4,29

    12 Indramayu 2.040,11 5,77

    13 Subang 1.893,95 5,35

    14 Purwakarta 825,74 2,33

    15 Karawang 1.652,20 4,67

    16 Bekasi 1.224,88 3,46

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 5

    NO KABUPATEN/

    KOTA LUAS (KM2)

    PERSENTASE TERHADAP LUAS WILAYAH

    JAWA BARAT (%)

    17 Bandung Barat 1.305,77 3,69

    18 Pangandaran 1.010,00 2,85

    19 Kota Bogor 118,50 0,33

    20 Kota Sukabumi 48,25 0,14

    21 Kota Bandung 167,67 0,47

    22 Kota Cirebon 37,36 0,11

    23 Kota Bekasi 206,61 0,58

    24 Kota Depok 200,29 0,57

    25 Kota Cimahi 39,27 0,11

    26 Kota Tasikmalaya

    171,61 0,49

    27 Kota Banjar 113,49 0,32

    Total Prov. Jawa Barat 35.377,76 100,00

    Sumber : BPS Tahun 2018

    Sumber : BPS Tahun 2018

    Gambar 1.1 Peta Administrasi Provinsi Jawa Barat

    b. Morfologi dan Topografi

    Kondisi morfologi wilayah Provinsi Jawa Barat sangat beragam, di

    wilayah sebelah utara terdiri dari dataran rendah dan pesisir pantai yang relatif landai; untuk wilayah tengah didominasi oleh dataran tinggi yang

    bergunung dan berbukit yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon; sedangkan untuk wilayah selatan didominasi oleh daerah

    berbukit-bukit dengan pesisir pantai yang memiliki kontur terjal. Wilayah

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 6

    Jawa Barat terletak pada jalur Circum Pacific dan Mediteran, sehingga

    sebagian besar wilayahnya dinyatakan berkategori rawan gempa dan longsor aktif.

    Kondisi topografi wilayah Provinsi Jawa Barat terdiri atas dataran pantai dan rawa alluvial pantai dengan kemiringan lereng 0% - 5% pada Wilayah

    Utara, dan kondisi topografi pegunungan dan perbukitan terjal, perairan dalam dengan banyak batu karang dan pantai berpasir, pola arus laut yang

    kuat yang dipengaruhi keberadaan Samudera Indonesia pada wilayah selatan.

    c. Tata Guna Lahan

    Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, bahwa sekitar 45 persen dari luas wilayah Jawa Barat akan tetap dipertahankan menjadi Kawasan Lindung

    berupa hutan lindung, daerah resapan air, kawasan konservasi, daerah perlindungan geologi dan daerah perlindungan setempat (daerah cagar

    alam, suaka marga satwa, taman wisata).

    d. Iklim dan Curah Hujan

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tahun 2018 merilis keadaan curah hujan di Jawa Barat yang berada pada rentang curah hujan 1.000 - 4.000 mm per tahun. Iklim Wilayah Provinsi Jawa Barat

    termasuk tropis dengan suhu udara rata-rata antara 18,2C 32,2C. Rata-rata hujan setiap bulan menunjukkan perbedaan yang jelas antara periode

    musim kemarau dan musim hujan, yaitu dengan curah hujan kurang dari 150 milimeter (pada musim kemarau) dan curah hujan lebih dari 150 milimeter

    (pada musim hujan).

    e. Hidrologi

    Wilayah sungai kewenangan Pemerintah Pusat meliputi Wilayah Sungai Ciliwung, Wilayah Sungai Citarum, Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dan Wilayah Sungai Citanduy. Sementara kewenangan dan tanggung jawab

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat meliputi Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno dan Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki.

    Perhitungan curah hujan yang turun di Wilayah Jawa Barat sepanjang Tahun akan menghasilkan potensi sumber daya air permukaan (sungai induk

    dan anak sungainya) mencapai rata-rata 48.023,78 Juta m3/tahun dalam kondisi normal. Angka ketersediaan air permukaan berdasarkan debit 90 Tahunan (Q90) adalah sebesar 43.773,03 Juta m3/tahun, berdasarkan debit

    80 Tahunan (Q80) adalah sebesar 37.095,82 Juta m3/tahun, dan berdasarkan debit 50 Tahunan (Q50) adalah sebesar 34.013,41 Juta m3/tahun.

    1.3.2 Kondisi Demografis Daerah

    Indikator Statistik Terkini Provinsi Jawa Barat sebagaimana di rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa jumlah penduduk Provinsi

    Jawa Barat pada tahun 2018 adalah sebanyak 48.683.861 jiwa, Laju

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 7

    Pertumbuhan Penduduk pada tahun 2018 sebesar 1,34 persen serta

    Kepadatan Penduduk sebanyak 1.358 jiwa/km. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat

    disajikan pada Tabel 1.2.

    Tabel 1.2 Demografi Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 2018

    INDIKATOR SATUAN TAHUN

    2017 2018

    1. Jumlah Penduduk Jiwa 48.037.600 48.683.861

    2. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Persen 1,39 1,34

    3. Kepadatan Penduduk jiwa per km2 1.292 1.358

    Sumber: BPS Tahun 2018

    1.3.3 Aspek Ketenagakerjaan

    Berdasarkan Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Wilayah Provinsi Jawa Barat terdiri atas: 1) Penduduk Usia Kerja (15 tahun keatas), 2) Penduduk Angkatan Kerja, 3) Penduduk Bekerja (15 tahun keatas), dan 4)

    Penganggur (Mencari Kerja). Pada Tahun 2018 Penduduk Usia Kerja berjumlah 35,96 juta jiwa. Jumlah angkatan kerja mencapai 22,63 Juta orang. Tingkat

    Partisipasi Angkatan Kerja sebanyak 62,92 persen. Jumlah penganggur di Provinsi Jawa Barat sebesar 1,85 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka

    (TPT) Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 8,17 persen. Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat disajikan pada Tabel 1.3.

    Tabel 1.3

    Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 2018

    Indikator Satuan Tahun

    2017 2018

    a. Penduduk Usia Kerja (15 tahun

    keatas)

    juta

    orang 35,35 35,96

    b. Penduduk Angkatan Kerja juta

    orang 22,39 22,63

    c. Penduduk Bekerja (15 tahun keatas) juta

    orang 20,55 20,78

    d. Penganggur (Mencari Kerja) juta

    orang 1,84 1,85

    e. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    (TPAK) persen 63,34 62,92

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 8

    Indikator Satuan Tahun

    2017 2018

    f. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) persen 8,22 8,17

    g. Tingkat Kesempatan Kerja Persen 91,78 91,16

    Sumber: BPS Tahun 2018

    Penduduk angkatan kerja pada tahun 2017-2018 meningkat sebesar

    0,24 juta orang, untuk penduduk bekerja mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018 sebesar 0,23 juta orang, sedangkan untuk Tingkat Kesempatan Kerja mencapai 91,16 persen.

    1.3.4 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    Kondisi umum kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Barat dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai

    barometer indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan perhitungan BPS, seluruh komponen indikator IPM Jawa Barat pada Tahun

    2018 sebesar 70,99 poin. Keberhasilan tersebut dicapai dari Angka Harapan Hidup sebesar 72,82 tahun, Harapan Lama Sekolah sebesar 12,88 tahun,

    Rata-Rata Lama Sekolah 8,18 tahun dan pengeluaran perkapita 10.290,6 juta rupiah per tahun.

    Peningkatan seluruh komponen indikator Indeks Pembangunan Manusia

    Provinsi Jawa Barat tersebut menjadikan Provinsi Jawa Barat termasuk provinsi dengan kategori/kelas pembangunan manusia menengah ke atas.

    Indikator kesejahteraan masyarakat lainnya adalah tingkat kemiskinan. Untuk mengukur keadaan kemiskinan, Badan Pusat Statistik menggunakan

    konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach). Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun telah melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan. Jumlah penduduk miskin pada tahun

    2018 mencapai 3,54 juta orang menurun dari tahun 2017 sebesar 3,77 juta jiwa disajikan pada Tabel 1.5.

    Tabel 1.4

    Data Kemiskinan Jawa Barat Tahun 2017-2018

    INDIKATOR SATUAN TAHUN

    2017 2018

    Angka Kemiskinan persen 7.83 7.25

    Sumber: BPS 2018

    Penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Barat terjadi secara signifikan dari angka 7,83 persen tahun 2017 menjadi 7,25 persen di tahun

    2018. Penurunan tingkat kemiskinan tersebut mencapai 0,58 persen sekaligus menunjukan Provinsi Jawa Barat berada dibawah angka kemiskinan nasional,

    dimana tingkat kemiskinan nasional mencapai 9,66 persen. Penurunan kemiskinan di Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 9

    nasional. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah daerah berhasil dalam

    program pengentasan kemiskinan selama tahun 2018.

    1.3.5 Kondisi Pertumbuhan Ekonomi

    Perkembangan pembangunan perekonomian Provinsi Jawa Barat telah

    tumbuh dengan baik dan menunjukan trend positif yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Capaian Laju Pertumbuhan

    Ekonomi (LPE). Capaian PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 sebesar Rp 501,70 Triliun Rupiah, sedangkan

    capaian laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2018 sebesar 5,64 persen, angka tersebut masih diatas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan Indikator Ekonomi

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2017-2018 disajikan pada Tabel 1.6.

    Tabel 1.5 Pertumbuhan Indikator Ekonomi Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2017 2018

    NO INDIKATOR KINERJA

    DAERAH

    SATUAN

    TAHUN

    2017 2018

    1 PDRB ADHB Triliun

    Rupiah 1.788,38 1.962,23

    2 PDRB ADHK Triliun Rupiah

    1.343,86 1.419,69

    3 Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 13,42 3,98

    4 Nilai Investasi PMDN Triliun Rupiah

    38,4 42,3

    5 Nilai Penanaman Modal Asing (PMA)

    Juta US$ 5,1 5,6

    6 Nilai Investasi/PMTB adhb Triliun Rupiah

    449,34 495,82

    7 Laju Inflasi Persen 3.63 3,54

    8 Laju Pertumbuhan

    Ekonomi

    Persen per

    Tahun 5,35 5,64

    9 Indeks Gini Poin 0,393 0,405

    Sumber: BPS, BKPM Tahun 2018

    Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat dapat ditunjukkan juga oleh

    angka inflasi dan Indeks Gini. Indeks gini Provinsi Jawa Barat tercatat 0,405 poin dan laju inflasi yaitu pada level 3,54 persen. Data tersebut menunjukan

    pengendalian inflasi di Provinsi Jawa Barat berjalan cukup baik dan kondisi tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat

    Provinsi Jawa Barat.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    I - 10

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 1

    BAB II

    KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

    Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 mengacu

    kepada Kebijakan Pemerintah Daerah mengenai perencanaan pembangunan daerah tahunan yaitu Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2017 Tentang

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2018 tersebut tidak terlepas dari

    kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

    Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Selanjutnya yang dimaksud RPJMD Tahun 2013-2018 dalam pembahasan ini adalah RPJMD Perubahan Tahun 2013-2018.

    Pelaksanaan pembangunan Tahun 2018 merupakan tahun transisi RPJMD Tahun 2013-2018 ke Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023, dimana pada tahun tersebut, terjadi peralihan kepemimpinan Gubernur yaitu:

    1. Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc.,M.Si selaku Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, yang berakhir pada tanggal 13 Juni 2018;

    2. Dr. H. Iwa Karniwa, SE.Ak., MM., CA., PIA. selaku Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat dari 13 Juni sampai dengan 18 Juni 2018;

    3. Drs. Mochamad Iriawan, SH, M.M., M.H selaku Penjabat Gubernur Jawa Barat dari tanggal 18 Juni sampai dengan 5 September 2018

    4. Mochamad Ridwan Kamil, S.T ., M.U.D selaku Gubernur Jawa Barat

    periode 2018 -2023. Untuk menjamin pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat, kebijakan

    yang dilaksanakan pada tahun 2018 selain berpedoman kepada RPJMD juga

    mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat 9 Tahun 2008

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.

    2.1 KEBIJAKAN RPJMD TAHUN 2013-2018

    2.1.1 Visi Dan Misi

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa

    Barat Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 tahun, mulai Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025. Tahun 2013-2018

    merupakan tahap ketiga dari penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang berpedoman kepada RPJPD Tahun 2005-2025 yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian

    masyarakat Jawa Barat. Pada Tahun 2017, kepemimpinan Gubernur Jawa Barat memasuki tahun keempat periode 2013-2018, dengan rencana kerja

    tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Pelaksanaan pembangunan pada periode keempat

    merupakan upaya mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 2

    2013-2018 dengan fokus pada Memantapkan Pembangunan Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat, dan visinya adalah:

    "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua"

    Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

    Maju : Adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang

    toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya

    serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

    Sejahtera : Adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan

    makmur dalam menjalani kehidupan. Untuk Semua : Adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat

    dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat.

    Dengan memperhatikan berbagai isu strategis pembangunan Jawa Barat

    yang mencakup permasalahan, tantangan, peluang dan ancaman, maka dalam rangka pencapaian visi tersebut di atas ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan Jawa Barat tahun 2013 - 2018 sebagai berikut:

    Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya

    Saing. Tujuannya adalah membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang menguasai IPTEK, senantiasa berkarya, kompetitif, dengan tetap

    mempertahankan identitas dan ciri khas masyarakat yang santun dan berbudaya, dengan sasaran sebagai berikut:

    1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata;

    2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, serta perluasan akses pelayanan yang terjangkau dan merata;

    3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK;

    4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga.

    Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.

    Tujuanya adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah, dengan sasaran sebagai berikut:

    1. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; 2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian;

    3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi; 4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan; 5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.

    Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik, dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik serta pembangunan

    partisipatif, dengan sasarannya adalah meningkatnya kualitas dan

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 3

    akuntabilitas layanan pemerintahan serta mewujudkan perluasan

    partisipasi publik; 2. Terwujudnya pemerintahan yang modern, dengan sasaran meningkatnya

    kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK; 3. Terwujudnya profesionalisme pemerintahan yang didukung oleh aparatur

    yang kompeten dengan sasaran meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur;

    4. Meningkatkan stabilitas di daerah dengan sasaran meningkatnya stabilitas, ketertiban ketentraman masyarakat, kesadaran politik dan hukum.

    Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan, dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan

    pembangunan, dengan sasaran meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana;

    2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar, dengan sasaran; pertama, meningkatnya

    kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat, dan kedua, meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis.

    Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran

    Pemuda dan Olahraga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal, dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan sasaran Pencegahan dan Penanganan Penyandang

    Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya

    prestasi olahraga, dengan sasaran meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta penanganan komunitas

    tertentu; 3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan mengembangkan

    pariwisata yang berdaya saing, dengan sasaran meningkatnya peran

    masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata; 4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia,

    dengan sasaran meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama.

    Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) skenario pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral. Operasionalisasi Common Goals dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat dengan prinsip

    penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota;

    Ketiga, penerapan manajemen pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen berbasis daerah

    otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas

    pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas pembangunan. Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals adalah sebagai berikut:

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 4

    1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan

    a. Jabar bebas putus jenjang sekolah; b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan

    dengan sasaran usia 15 tahun ke atas; c. Pendidikan berkebutuhan khusus;

    d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi; e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik.

    2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;

    a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan;

    b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak; c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa;

    d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

    3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku

    a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya;

    b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta

    Jabar Selatan; c. Infrastruktur jalan dan perhubungan; d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;

    e. Kawasan industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan;

    f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestik; dan

    g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat.

    4. Meningkatkan ekonomi non pertanian

    a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM;

    b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi;

    c. Pengembangan skema pembiayaan alternative; d. Pengembangan industri manufaktur; e. Pengembangan industri keratif dan wirausahawan muda kreatif.

    5. Meningkatkan ekonomi pertanian; a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional;

    b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan agro industri;

    c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani;

    d. Jawa Barat bebas rawan pangan; e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi)

    disentra produksi pangan.

    6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%;

    b. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestic dan pengelolaan sampah regional;

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 5

    c. Penanganan bencana longsor dan banjir.

    7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan

    a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan ; b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa

    Barat; c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat; d. Pengembangan destinasi wisata.

    8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana;

    b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga; c. Peningkatan pengelolaan kependudukan.

    9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanan a. Pengurangan kemiskinan;

    b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS;

    c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat. 10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dan

    pembangunan berbasis IPTEK. a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur; b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik;

    c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum; d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak;

    e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan;

    f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan.

    2.1.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

    Visi dan Misi RPJMD Tahun 2013-2018 yang telah dijelaskan tujuannya

    perlu dipertegas cara untuk mencapai tujuan misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang akan dilaksanakan, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat ditetapkan

    berdasarkan rumusan isu strategis pembangunan daerah yang selanjutnya menjadi dasar dalam penetapan program dan kegiatan pembangunan daerah.

    Kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dalam bingkai pencapaian misi pembangunan daerah, berdasarkan dokumen RPJMD Tahun 2013 - 2018, ditetapkan sebagai berikut :

    1. Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing

    a. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, Menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi dengan biaya terjangkau

    dengan arah kebijakan (1) pendidikan gratis menengah (SLTA); (2) pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI; (3)

    penyediaan beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi dan guru serta mahasiswa di PTN/PTS. Strategi kedua Meningkatkan Jumlah dan Kualitas rintisan sekolah

    standar nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang pendidikan menengah dengan arah kebijakan perwujudan Rintisan

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 6

    Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional

    (SSN) jenjang pendidikan menengah. Strategi ketiga, Menyelenggarakan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan

    pendidik serta tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah dengan arah kebijakan peningkatan kompetensi, kualifikasi dan

    kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah antara lain berupa pembayaran bantuan 20% premi tunjangan pensiun guru non PNS. Strategi keempat,

    Mengembangkan pendidikan inklusif dengan arah kebijakan peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan

    berkebutuhan khusus. Strategi kelima, Mendukung perpustakaan di Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan

    berbasis IT dengan arah kebijakan terwujudnya perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung masyarakat gemar membaca.

    b. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta

    penyehatan lingkungan dengan arah kebijakan penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta

    penyehatan lingkungan. Strategi kedua, Menguatkan pelayanan kesehatan, Pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, gangguan mental serta gangguan gizi dengan arah

    kebijakan penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular gangguan mental

    serta gizi masyarakat. Strategi ketiga, Menguatkan pembiayaan dan sumber daya kesehatan dengan arah kebijakan penguatan

    Pembiayaan dan sumber daya kesehatan Strategi keempat, Menguatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan dengan arah kebijakan

    penguatan manajemen, regulasi, sistem infomasi bidang kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan.

    c. Bidang Tenaga Kerja melalui strategi pertama, Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan

    peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi

    tenaga kerja Jawa Barat. Strategi ketiga, Perluasan lapangan kerja dengan arah kebijakan (a) peningkatan penempatan tenaga kerja; (b)

    penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus. d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui

    strategi pertama, Meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan dengan arah kebijakan peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian

    perempuan. Strategi kedua, Mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam

    pembangunan dengan arah kebijakan terwujudnya pemberdayaan gender/pemberdayaan perempuan. Strategi ketiga, Mencegah dan

    menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking) dengan arah kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 7

    kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan

    anak (trafficking). Strategi keempat, Mewujudkan Pengarusutamaan Hak-Hak Anak (PUHA) arah kebijakan perwujudan kota dan

    kabupaten di Jawa Barat sebagai Kota Layak Anak. e. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui strategi

    pertama, meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta KB dengan arah kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan

    Kesejahteraan Keluarga. Strategi kedua, mewujudkan keluarga berkualitas (sehat, sejahtera dan mandiri) dengan arah kebijakan pengokohan ketahanan keluarga baik ketahanan fisik, ekonomi dan

    sosial psikologi. f. Bidang Perpustakaan melalui strategi mendukung perpustakaan di

    Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan berbasis informasi dan teknologi dengan arah kebijakan terwujudnya

    perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung masyarakat gemar membaca.

    g. Bidang transmigrasi melalui strategi pertama, menata persebaran

    penduduk baik didalam maupun keluar wilayah provinsi, dengan arah kebijakan (a) kerjasama bidang ketransmigrasian serta

    pengembangan kawasan transmigrasi; (b) Peningkatan kemampuan dan kemandirian calon transmigran, masyarakat kawasan

    transmigrasi Lokal (Resettlement) dan warga sekitar.

    2. Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan a. Bidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi

    meningkatkan ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan pembangunan jalan di sentra pertanian, wisata dan

    industri manufaktur; (b) dukungan sarana irigasi di sentra pertanian lahan sawah. Penataan ruang melalui strategi menguatkan ekonomi regional dengan arah kebijakan (a) pengembangan Metropolitan

    Bodebek Karpur, Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya; (b) pengembangan pusat pertumbuhan Pangandaran,

    Palabuhanratu, dan Rancabuaya. b. Bidang Penanaman Modal melalui strategi pertama, meningkatkan

    investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi kedua, meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga keuangan lainnya dengan arah kebijakan

    meningkatkan peran, kinerja dan daya saing BUMD dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat.

    c. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui strategi, meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM dengan arah

    kebijakan (a) peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi

    dan UMKM; (b) peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM.

    d. Bidang Tenaga Kerja melalui strategi memperluas kesempatan kerja

    dengan arah kebijakan penempatan dan perluasan kesempatan kerja.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 8

    e. Bidang Pangan melalui strategi meningkatkan ketersediaan, akses

    pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan

    cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah

    rawan pangan. f. Bidang Kelautan dan Perikanan melalui strategi meningkatkan

    produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap

    serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautan terutama perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara

    melalui gerakan pengembangan perikanan pantai utara dan pantai selatan (GAPURA) dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi

    perikanan dan kelautan; (b) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan kelautan.

    g. Bidang Pertanian melalui strategi pertama, mempertahankan dan

    menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan

    sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan. Strategi kedua, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil

    pertanian, perkebunan dan peternakan, dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan; (b) peningkatan kinerja sumber daya

    dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman

    dan ternak; (d) pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan

    peternakan. h. Bidang Kehutanan, melalui strategi meningkatkan produktivitas

    hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah

    kebijakan peningkatan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar

    hutan. i. Bidang Perindustrian melalui strategi meningkatkan daya saing

    industri, dengan arah kebijakan (a) peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan kemitraan antar industri; (b) peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri

    kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki).

    j. Bidang Perdagangan melalui strategi meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri dan

    luar negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan (a) peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri; (b) peningkatan distribusi barang

    kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien; (c) penggunaan produk

    dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;

    k. Bidang Pariwisata melalui strategi meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata untuk peningkatan dayabeli masyarakat,

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 9

    dengan arah kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata

    (alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali.

    3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. a. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui Strategi Pertama

    Meningkatkan kerjasama pembangunan, dengan arah kebijakan (a)

    Peningkatan Kerjasama Kemitraan Strategis lintas provinsi, pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota; (b) Peningkatan kualitas

    pengelolaan kerjasama Jawa Barat melalui aliansi strategis multi pihak dalam dan luar negeri. Strategi kedua, meningkatkan kualitas

    perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas perencanaan daerah; (b) Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; (c) Peningkatan kualitas penelitian

    dan riset perencanaan pembangunan daerah. b. Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan strategi

    meningkatnya pengelolaan kependudukan di Jawa Barat dengan arah kebijakan pengendalian dan penataan kependudukan.

    c. Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi meningkatkan kualitas pelayanan dan penerapan informasi, dengan arah kebijakan

    (1) pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan; (2) peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber

    province. d. Bidang Pertanahan melalui strategi meningkatkan tata kelola

    pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan mewujudkan tertib administrasi pertanahan.

    e. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri melalui strategi pertama, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, dengan arah kebijakan (a)

    Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya; (b) Peningkatan

    kuantitas dan kualitas Polisi Pamong Praja (Pol. PP) dan PPNS Se Jawa Barat. Strategi kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat

    tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara, dengan arah kebijakan (a) Meningkatkan fungsi partai politik dalam pendidikan politik; (b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam

    pembangunan politik; (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu. Strategi ketiga, memantapkan semangat kebangsaan dan

    bernegara, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan Negara.

    f. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, melalui Strategi pertama, Meningkatkan tata kelola pemerintahan

    yang efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan struktur organisasi yang proporsional; (b) Peningkatan pelayanan administrasi

    organisasi; (c) Penuntasan kejelasan batas administrasi daerah; (d) Percepatan Penanganan dan Pelayanan kepada masyarakat; (e)

    Peningkatan transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 10

    zona integritas; (f) Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang

    mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah; (g) Pengaturan pengelolaan keuangan daerah; (h) Peningkatan

    pelayanan pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah; (i) Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas

    laporan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Barat; (j) Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi; (k) Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan aset-aset

    daerah yang bermasalah; (l) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); (m) Peningkatan Pengawasan

    internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah; (n) Penataan pengelolaan administrasi

    kependudukan dan pencatatan sipil. Strategi kedua, Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan arah kebijakan peningkatan dan pemeliharaan

    sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat. Strategi ketiga, Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah

    daerah dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi, (b)

    Meningkatkan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja. Strategi keempat, Menata sistem hukum di daerah, dengan arah kebijakan (a) Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung

    penyelenggaraan pemerintahan; (b) Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah; (c) Peningkatan sinergitas penanganan perkara

    dengan lembaga lainnya. Strategi kelima, Meningkatkan budaya taat hukum, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman

    masyarakat akan peraturan perundangan dan HAM. Strategi keenam, Meningkatnya kualitas lembaga legislatif dengan arah kebijakan peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas

    komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD. g. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui strategi

    meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kinerja

    pemerintah desa melalui peningkatan kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan desa; (b) Peningkatan pembinaan bagi aparat desa; (c) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan

    partisipasi masyarakat dalam pembangunan; dan (d) Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan.

    h. Bidang Statistik, melalui strategi meningkatkan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah dengan arah kebijakan

    peningkatan pengelolaan Satu Data Pembangunan. i. Bidang Kearsipan, melalui strategi meningkatkan kinerja

    pengelolaan kearsipan daerah dengan arah kebijakan mewujudkan

    pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 11

    4. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan

    a. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan strategi pertama, meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna

    mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang, dengan arah kebijakan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian

    masyarakat. Strategi kedua, meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan

    sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air dengan arah kebijakan: (a) Peningkatan konservasi sumber daya air (b)

    Peningkatan pendayagunaan sumber daya air; (c) Pengendalian daya rusak air. Strategi ketiga, meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dengan arah kebijakan (a)

    peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum; (b) peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik; (c)

    peningkatan cakupan layanan persampahan; (d) peningkatan ketersediaan drainase perkotaan, dan (e) pengembangan lingkungan

    permukiman sehat, yang disertai dengan peningkatan perilaku dan keterlibatan masyarakat untuk peningkatan kualitas sanitasi.

    Strategi keempat Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi dan kinerja pengelolaan bangunan, gedung/rumah Negara dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi;

    (b) peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah Negara. Penataan ruang melalui strategi, meningkatkan proses perencanaan,

    pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan

    berdaya saing dengan arah kebijakan peningkatan kinerja perencanaan ruang.

    b. Bidang Perumahan dan kawasan permukiman melalui strategi

    pertama, meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan

    buruh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Strategi kedua, meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah

    kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian. Strategi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan (a) Peningkatan ketersediaan rumah layak

    huni untuk rakyat miskin dan buruh MBR; (b) peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian.

    c. Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan

    pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan Peningkatkan sarana dan prasarana dasar perhubungan.

    d. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui strategi pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur energi ketenagalistrikan,

    dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan. Strategi kedua,

    mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 12

    energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah, dengan arah

    kebijakan (a) Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; (b) Peningkatan upaya pengelolaan, pengusahaan

    dan nilai tambah sumber daya mineral, geologi, dan air tanah.

    5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai

    Kearifan Lokal a. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga melalui strategi pertama,

    meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah kebijakan pendukungan pembangunan gelanggang olah raga di

    kota/kabupaten. Strategi kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan. Strategi

    ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dengan arah kebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

    berolahraga. Strategi keempat, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda

    mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b) peningkatan

    pembinaan karakter pemuda yang mandiri dan kreatif. b. Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama, Meningkatkan

    apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah

    dengan arah kebijakan (a) peningkatan pelestarian budaya lokal. Strategi kedua, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek

    kesejarahan, nilai-nilai tradisi, permusiuman, dan kepurbakalaan bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan

    terwujudnya Jawa Barat sebagai pusat budaya. Strategi ketiga, Meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfilman daerah; dengan arah kebijakan Peningkatan pelestarian seni dan

    perfilman daerah serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pusat gelar karya seni dan budaya. Strategi keempat, Meningkatkan

    pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang seni dan budaya, dengan arah kebijakan Peningkatan

    perlindungan dan pengakuan atas seni dan budaya Jawa Barat. Strategi kelima, Meningkatkan SDM Bidang Seni dan Budaya, dengan arah kebijakan Peningkatan penghargaan dan pembinaan

    kepada seniman, budayawan, komunitas seni, budaya, dan pariwisata, serta masyarakat.

    c. Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan Sosial dan

    memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat/ komuniti, serta bantuan kepada

    korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan arah kebijakan Meningkatkan rehabilitasi sosial,

    pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia

    (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 13

    nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan

    kesetiakawanan sosial; Strategi kedua, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam

    penanganan PMKS, dengan arah kebijakan pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam

    penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial. Strategi ketiga, Meningkatkan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat, dengan arah kebijakan Penanggulangan korban

    bencana. d. Bidang Agama melalui strategi kesatu, meningkatkan kerukunan

    antar agama dan pemahaman pengamalan agama dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik interumat

    beragama maupun antarumat beragama. Strategi kedua, meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dengan arah kebijakan penguatan lembaga keagamaan. (Urusan Absolute).

    Untuk mendukung tujuan dan strategi di atas, maka kebijakan umum pembangunan Jawa Barat Tahun 2017 diarahkan untuk :

    1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai

    melalui kebijakan optimalisasi kualitas dan sebaran layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, serta peningkatan kapabilitas sumberdaya manusia Jawa Barat;

    2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan dimaknai melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat

    berbasis potensi lokal; 3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola

    dan perluasan partisipasi publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good governance yang bermutu, akuntabel, toleran dan

    berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur

    strategis yang berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan optimalisasi

    kuantitas, kualitas dan pelayanan infrastruktur wilayah serta pengendalian tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana serta

    peningkatan penciptaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; 5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan

    peran pemuda, olahraga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal dimaknai melalui kebijakan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbasis potensi lokal.

    Dalam rangka mengukur kinerja penyelenggaraan arah kebijakan umum

    pembangunan Jawa Barat, maka ditetapkan berbagai indikator kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan urusan

    pemerintahan. Indikator kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang dimaksud mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu: 1) Aspek Kesejahteraan Masyarakat; 2) Aspek Pelayanan Umum; dan 3) Aspek Daya

    Saing Daerah. Dalam tiap-tiap aspek penyelenggaran urusan pemerintahan terdiri atas beberapa bidang urusan indikator kinerja pembangunan daerah.

    Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang

    merupakan indikator gabungan dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti : daya beli masyarakat, PDRB per kapita (ADHB), PDRB

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 14

    Per Kapita (ADHK), indeks gini, indeks kesehatan, Angka Harapan Hidup

    (AHH), Nilai Tukar Petani (NTP), sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk pertanian, skor pola pangan harapan, pencetakan sawah baru, Tingkat

    Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan angka kemiskinan.

    Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang

    dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti

    pendidikan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat

    daerah dan persandian, pekerjaan umum, dan energi sumber daya mineral serta sosial, dengan indikator yang diukur antara lain: indeks

    pembangunanan manusia (IPM), indeks pendidikan, Angka Melek Huruf (AMH), angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten, angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kota, Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah,

    jumlah penerima manfaat kredit modal usaha, kepuasan masyarakat terhadap layanan pemerintahan, komunikasi organisasi pemerintahan, tingkat

    partisipasi pemilihan umum, indeks persepsi korupsi, indeks kebahagiaan, tingkat harmonisasi kerukunan antar umat beragama, pencapaian status

    mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang, tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi, tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi, cakupan pelayanan

    persampahan perkotaan, cakupan pelayanan air minum, cakupan pelayanan air limbah domestik perkotaan, rasio elektrifikasi rumah, jumlah PMKS dan jumlah pekerja anak.

    Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara

    lain: indeks daya beli, laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekspor, inflasi, nilai Penanaman Modal Asing (PMA), nilai investasi/PMTB adhb, nilai

    investasi PMA-PMDN, nilai investasi PMDN, jumlah penerbitan perijinan, indeks demokrasi, indeks keterbukaan informasi publik, pendapatan asli

    daerah, indikator daya saing provinsi, APK pendidikan tinggi, jumlah karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HaKI, jumlah penduduk melek TIK usia 12 tahun ke atas, jumlah penduduk, capaian fungsi kawasan lindung

    terhadap luas wilayah, penurrunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang), jumlah kunjungan

    wisatawan mancanegara, jumlah karya seni dan budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HaKI/sertifikasi Badan Internasional, jumlah pemuda berprestasi skala internasional dan indeks pemberdayaan gender.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 15

    2.2 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

    JAWA BARAT TAHUN 2018

    Berdasarkan Arah Kebijakan Jangka Menengah, Isu Strategis, Prioritas

    Pembangunan dan Tema Pembangunan ditetapkan 59 strategi dan 109 Arah Kebijakan RKPD Tahun 2018. Selanjutnya strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Jawa Barat Tahun 2018 ditetapkan sebagai berikut:

    1. Misi Pertama, membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing

    a. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, menyelenggarakan pendidikan menengah dengan arah kebijakan (1) Pendidikan gratis

    Menengah; (2) Peningkatan sarana kapasitas pendidikan formal dan non formal; (3) Pendidikan terjangkau bagi masyarakat

    berpenghasilan rendah; (4) Penyediaan beasiswa untuk pemuda berprestasi. Strategi kedua, meningkatkan Jumlah dan Kualitas rintisan sekolah standar nasional (RSSN) dan Sekolah Standar

    Nasional (SSN) dengan arah kebijakan peningkatan jumlah dan kulitas RSSN dan SSN. Strategi ketiga, meningkatkan kompetensi dan

    kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan

    tenaga kependidikan. Strategi ketiga, Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan

    tenaga kependidikan.

    b. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, meningkatkan peran

    masyarakat dalam penyehatan lingkungan dengan arah kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat

    (PHBS). Strategi kedua, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan arah kebijakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Strategi ketiga, meningkatkan upaya

    pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular dengan arah kebijakan peningkatan pencegahan dan pengendalian

    penyakit menular dan tidak menular. Strategi keempat, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya kesehatan dengan arah

    kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan sumber daya kesehatan. Strategi kelima, menguatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi dan penelitian bidang kesehatan dengan arah

    kebijakan penguatan manajemen, regulasi, sistem informasi dan penelitian bidang kesehatan.

    c. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan

    peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja.

    Strategi ketiga, pengembangan sektor informasi dan pengembangan industri padat karya dengan arah kebijakan (1) Peningkatan akses

    modal; (2) Pengingkatan keterampilan dan pengetahuan angkatan kerja. Strategi keempat peningkatan kerjasama dengan pihak swasta

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 16

    dengan arah kebijakan (1) Pengembangan pusat pelatihan

    ketenagakerjaan; (2) Peningkatan penempatan tenaga kerja.

    d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak melalui strategi pertama,

    meningkatkan perekonomian perempuan dalam keluarga dengan arah kebijakan peningkatan pemberdayaan keterampilan dan kemandirian

    perempuan dalam keluarga. Strategi kedua, peningkatan pengarusutamaan Gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan dengan arah kebijakan meningkatkan peran perempuan dalam

    pembangunan. Strategi ketiga, penanganan dan pencegahan perdagangan orang (trafficking), KDRT dan kekerasan terhadap

    perempuan dan anak dengan arah kebijakan perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta

    perdagangan perempuan dan anak (trafficking). Strategi keempat, mewujudkan kab/kota aman dan nyaman bagi anak dengan arah kebijakan perwujudan kab/kota layak anak.

    e. Bidang Keluarga berencana dan keluarga sejahtera melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta KB dengan

    arah kebijakan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-KB. Strategi kedua mewujudkan keluarga berkualitas (sehat, sejahtera

    dan mandiri) dengan arah kebijakan penguatan ketahanan keluarga secara fisik, ekonomi dan sosial psikologi.

    2. Misi Kedua, membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan

    a. Bidang pekerjaan umum melalui strategi meningkatkan ekonomi

    perdesaan dengan arah kebijakan penyediaan infrastruktur perdesaan dan wilayah perbatasan serta infrastruktur strategis di sentra

    pertanian, wisata serta industri berbasis agro, perikanan dan bisnis kelautan.

    b. Bidang penataan ruang melalui strategi pertama, meningkatkan pengelolaan pembangunan ekonomi di perkotaan dengan arah kebijakan pengembangan wilayah di kawasan perkotaan jawa barat.

    Strategi kedua, meningkatkan pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah selatan Jawa Barat dengan arah kebijakan pengembangan

    wilayah berbasis sektor unggulan di pusat pertumbuhan Jawa Barat.

    c. Bidang penanaman modal melalui strategi pertama, meningkatkan

    investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi kedua meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga keuangan dengan arah kebijakan peningkatan peran, kinerja

    dan daya saing BUMD dan lembaga keuangan dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat.

    d. Bidang koprasi dan usaha kecil menengah melalui strategi meningkatkan daya saing koprasi dan usaha kecil menengah dengan

    arah kebijakan peningkatan kualitas kelembagaan, koprasi dan Usaha Kecil menengah.

  • LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

    II - 17

    e. Bidang ketahanan pangan melalui strategi meningkatkan

    ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan,

    penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan.

    3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik

    a. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui strategi pertama, Meningkatkan kerjasama multi sektor dalam pembangunan dengan

    arah kebijakan Peningkatan Sinergitas serta kemitraan multi pihak antara pusat provinsi kab/kota dan luar negeri. Strategi kedua,

    Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan (1) Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan

    evaluasi pembangunan daerah (2) Peningkatan kontribusi penelitian dalam perencanaan pembangunan daerah

    b. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui strategi pertama,

    Meningkatnya pengelolaan kependudukan dengan arah kebijakan Pengendalian dan penataan kependudukan

    c. Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi, Meningkatkan kualitas pelayanan dan penerapan informasi dengan arah kebijakan

    Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan dan pelayanan public menuju cyber province

    d. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Luar Negeri melalui strategi

    pertama, Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara dengan arah kebijakan (1)

    Peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan politik; (2) Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik dan

    pemilu. Strategi kedua, Memantapkan semangat kebangsaan dan berNegara dengan arah kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Ideologi Bangsa dan Negara. Strategi ketiga,

    Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan arah kebijakan (1) Peningkatan

    pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya (2) Peningkatan kuantitas dan kualitas

    Pol PP dan PPNS Se Jawa Barat.

    e. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi melalui strategi pertama, Meningkatkan kualitas sarana dan pras