Azaz-Azaz Manajemen Makalah

25
BAB I PENDAHULUAN Sebelum mengetahui tentang manajemen lebih dalam, perlu dihayati bahwa manajemen itu bukanlah sebuah tujuan namun sebuah alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan. Karena tujuan yang akan dicapai tersebut adalah pelayanan dan laba(profit). Disamping itu sebelum menggunakan alat untuk mencapai sebuah tujuan tersebut, ada ruang lingkup, bidang-bidang manajemen dan pendekatan-pendekatan manajemen yang harus dipahami terlebih dahulu agar alat tersebut dapat diatur dengan sebaik-baiknya. Dalam memahami bidang-bidang manajemen kita sebelumnya harus mengetahui unsur-unsur manajemen. Sebab, setiap unsur-unsur manajemen tersebut akan berkembang menjadi bidang manajemen. Pada saat sekarang bidang menajemen harus sesuai dengan kebutuhan yang akan diaturnya. Sebab masalah bidang manajemen akan terus berkembang. Sedangkan pendekatan manajemen dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu manajemen,dan sebagai panduan agar tidak mengambang dalam pelaksanaan manajemen itu sendiri, serta digunakan harus sesuai dengan situasinya. Sehingga kita cenderung menggunakan pendekatan yang bersifat situasional atau a contingency approach. 1

description

AZAS-AZAS MANAJEMEN

Transcript of Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Page 1: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum mengetahui tentang manajemen lebih dalam, perlu dihayati bahwa manajemen itu

bukanlah sebuah tujuan namun sebuah alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan.

Karena tujuan yang akan dicapai tersebut adalah pelayanan dan laba(profit). Disamping itu

sebelum menggunakan alat untuk mencapai sebuah tujuan tersebut, ada ruang lingkup, bidang-

bidang manajemen dan pendekatan-pendekatan manajemen yang harus dipahami terlebih dahulu

agar alat tersebut dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

Dalam memahami bidang-bidang manajemen kita sebelumnya harus mengetahui unsur-unsur

manajemen. Sebab, setiap unsur-unsur manajemen tersebut akan berkembang menjadi bidang

manajemen. Pada saat sekarang bidang menajemen harus sesuai dengan kebutuhan yang akan

diaturnya. Sebab masalah bidang manajemen akan terus berkembang. Sedangkan pendekatan

manajemen dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu manajemen,dan sebagai panduan agar tidak

mengambang dalam pelaksanaan manajemen itu sendiri, serta digunakan harus sesuai dengan

situasinya. Sehingga kita cenderung menggunakan pendekatan yang bersifat situasional atau a

contingency approach.

1

Page 2: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Teori Manajemen

Menurut Frederick Winslow Taylor, skop teori manajemen sempit dan sering dikatakan

manajemen pabrik, karena aspek-aspek yang lebih umum kurang diperhatikan/diabaikannya.

Juga tidak berhasil mengungkapkan fungsi-fungsi manajemen. F.W Taylor dikenal sebagai

Bapak Scientific Management. Sedangkan menurut Henry Fayol, skop manajemen yang

dikembangkan lebih luas, karena verhasil mengemukakan asas-asas manajemen yang lebih

umum / luas(14 asas berhasil mengungkapkan kegiatan-kegiatan / fungsi-fungsi utama

perusahaan industri, yaitu : technical / production, commercial, financial, security,

accounting, dan statistic, management ). Berhasil mengemukakan fungsi-fungsi manajemen

yaitu : planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling (POC3). Hanry Fayol

dikenal sebagai Bapak Manajemen Modern.

B. Bidang-bidang Manajemen

Sebelumnya kita harus mengetahui unsur-unsur manajemen (Tools Of Management) Enam

M yaitu :

1. Men

2. Money

3. Methods

4. Material

5. Machines

6. Market

2

Page 3: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen. Adapun bidang

manajemen tersebut adalah :

a) Manajemen Sumber Daya Manusia (unsur Men)

Difokuskan pada unsur manusia sebagai pekerja. Manajemen SDM adalah ilmu dan

seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan. Hal pokok yang dipelajari pada bidang ini adalah

perencanaan (Human Resources Planning ), pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, pengadaan, pergembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,

kedisiplinan dan pemberhentian karyawan

Manajer sumber daya manusia melakukan dua fungsi utama yaitu fungsi manajerial

dan fungsi operatif. Fungsi operatif meliputi :

a. Memperoleh tenaga kerja ( personnel procurement )

b. Mengenbangkan tenaga kerja ( personnel depvelopment )

c. Kompensasi ( compensation )

d. Integrasi ( integration )

e. Mempertahankan ( maintenance )

f. Memisahkan diri ( separation )

b) Manajemen permodalan / pembelanjaan (unsur Money)

Difokuskan kepada “bagaimana menarik modal yang Cost of Money nya relative

rendah dan bagaimana memanfaatkan modal (uang) supaya lebih berdaya guna dan

berhasil guna untuk mencapai tujuan”. Pada dasarnya kita dapat membagi pengambilan

keputusan manajumen pembelanjaan dalam tiga kategori yaitu :

a. Pengambilan keputusan mengenai investasi ( investment decisions )

3

Page 4: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

b. Pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan / keuangan ( financial

decisions)

c. Pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen ( devident decisions )

c) Manajemen akuntansi biaya (unsur Material)

Difokuskan membahas masalah pemakaian material supaya efisien dan efektif

sehingga pemborosan bisa diminimalisirkan .

d) Manajemen produksi (unsur Machines)

Difokuskan pada masalah penentuan atau penggunaan mesin-mesin, alat-alat, lay

out, peralatan dan cara untuk memproduksi barang dan jasa supaya kualitasnya relatif

baik. Ruang lingkup manajemen produksi mencakup kegiatan yang menyangkut

keputusan-keputusan mengenai rancangan sistem produksi yang meliputi :

a. Seleksi dan rancangan (design ) hasil produksi

b. Seleksi peralatan dan proses

c. Perencanaan produksi dari barang-barang yang akan diproses

d. Merancang tugas pekerjaan

e. Lokasi tempat usaha

f. Penyusunan peralatan ( Lay out )

e) Manajemen pemasaran (unsur Market)

Difokuskan tentang cara penjualan barang dan jasa, pendistribusian, promosi

produksi, sehingga konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsinya.

f) Methods

Adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang manajemen

untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur manajemen.

4

Page 5: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Dalam kehidupan sehari-hari, bidang-bidang manajemen ini semakin banyak sesuai dengan

kebutuhan yang akan diaturnya seperti “manajemen perkantoran, manajemen risiko,

Management Information System (MIS), Management by Objective (MBO), manajemen

mutu, dan sebagainya.

C. Pendekatan-pendekatan Manajemen

Ada berbagai pendekatan (approach) yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu

manajemen yaitu :

1. Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan (Empirical Case Approach)

Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut “sejarahnya, asal usulnya

berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa yang lalu”. Beberapa kasus yang

pernah terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan.

Berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman berpikir

dalam menerapkan manajemen.

2. Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Antarindividu (Interpersonal Behavior Approach)

Pada pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan “hubungan antarmanusia” yakni

tingkah laku hubungan manajer dan bawahan dan tingkah laku hubungan dengan bawahan

sebagai manusia. Jelasnya pendekatan ini dipelajari dari sudut “tingkah laku hubungan

antarkaryawan perusahaan”. Topik-topik yang dipersoalkan dalam pendekatan ini adalah

“human relations, motivasi, kepemimpinan, perilaku manusia, psikologi, dan komunikasi”.

G.R. Terry menyebutkan interpersonal behavior apporoach sama dengan “mahzab

behavior school” atau mahzab kelakuan.

3. Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Kelompok (Group Behavior Approach)

Dalam pendekatan ini manajemen dipelajari dari “psikologi social suatau studi pola

budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia” (organizational behavior)

yang diartikan sebagai system, pola hubungan antarmanusia di antara kelompok.

5

Page 6: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Chester I. Barnard berpendapat bahwa masalah-masalah social di dalam organisasi

meliputi attitude, habit, pressure, dan conflicts. Attitude, habit, pressure, dan conflicts ini

dalam lingkungan budaya merupakan sumbangan yang berharga bagi manajemen. Dengan

adanya keinginan untuk distribusi merupakan kekuatan sosiologis dalam manajemen.

Jadi, sosiologi dasar yang menyangkut analisis tingkah laku sosial dan kelompok di

dalam system sosial mempunyai nilai yang sangat berguna bagi studi manajemen.

4. Pendekatan Sistem Kerja Sama Sosial (Cooperative Social System Approach)

Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian

dari teori sistem. Pendekatan sistem kerja sama sosial sangat berperan dalam manajemen,

karena semua manager bekerja dalam suatu sistem social berdasarkan kerja sama. Kerja

sama timbul adalah sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biology, psychology, dan

sociology.

Limitasi physic (limitasi alam) diartikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia, ia selalu harus berhubungan dengan alam. Limitasi psychology (ilmu jiwa),

manusia jika dilihat dari aspek ilmu jiwa selalu ingin dihargai, ingin dipuji, ingin dihormati

karena keinginan ini mendorong manusia untuk bekerja sama atau hidup berkelompok,

sebab jika hidup menyendiri tidak akan ada yang memuji dan menghormatinya.

Limitasi sociology (limitasi sosial), manusia jika dilihat dari ilmu sosial adalah

makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tetapi harus hidup bersama dengan manusia

lainnya. Limitasi biology , jika dilihat dari ilmu hayat, manusia itu relative lemah

dibandingkan dengan batu, harimau, gajah, dan lain-lain, sehingga untuk

memperkuat/mempertahankan dirinya manusia harus bekerja sama, bersatu, dan

mengadakan ikatan dengan manusia lainnya.

5. Pendekatan Sistem Sosio Teknik (Socio Technological System Approach)

6

Page 7: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Pendekatan ini merupakan salah satu aspek dari teori sistem. Menurut Koontz

pendekatan ini merupakan aliran baru dalam manajemen yang dikemukakan oleh E.L.

Trist, sebagai hasil penelitiannya pada pertambangan batu bara di Inggris tahun 1951.

E.L. Trist berpendapat, bahwa untuk memecahkan masalah sosial dalam manajemen

(masalah kerja sama dalam manajemen) tidak cukup kalau hanya melihat dari sistem kerja

sama sosial saja, seperti yang dikemukakan oleh Chester I. Barnard, tetapi didalam

meningkatkan kerja sama dan produktivitas kerja harus melihat the technical system yang

menyangkut metode-metode kerja, mesin, alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan

kegiatan tersebut.

Jadi pendekatan ini menyangkut masalah teknis yaitu methods, machines, dan

equipment. Meskipun kerja sama baik, tetapi jika methods, machines, dan equipment-nya

tidak sesuai maka produktivitas kerja tidak akan meningkat. Pendekatan ini memandang

suatu organisasi sebagai dua sistem yaitu: social system dan technical system yang kedua-

duanya perlu ada interaksi yang harmonis.

6. Pendekatan Teori Keputusan (Decision Theory Approach)

Merupakan pemilihan secara rasional (rational choice) yang dititikberatkan pada

keputusan rasional, logis, dan ilmiah.

Rational decision adalah pemilihan diantara beberapa alternative yang merupakan suatu

cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil secara rasional. keputusan yang

diambil harus menetapkan “apa yang harus dilakukan, bagaiman, dan bilamana harus

melakukannya”.

Pendekatan teori keputusan ini sebenarnya timbul dari para ahli ekonomi, misalnya:

a. Dalam masalah consumers choice theory dikemukakan bahwa konsumen harus

dapat memilih dari beberapa kebutuhan hidup yang persediaannya terbatas.

7

Page 8: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

b. Dalam profit maximalization theory yang dikemukakan bahwa harus dipilih

kegiatan-kegiatan yang paling berdaya juga dan berhasil guna, supaya dapat

memperoleh laba yang maksimal.

c. Dalam Uncertainly dikemukakan bahwa seorang pengusaha harus memilih usaha

yang risikonya sekecil mungkin.

d. Dalam Evaluation alternative yaitu didalam menentukan aktivitas perusahaan,

misalnya dalam menetapkan struktur organisasi, reaksi-reaksi psikologi dan sosial

dari karyawan, kelompok kerja, harus memilih tujuan perusahaan, dan lain

sebagainya.

Jadi, rational decision harus didasari oleh alternatif-alternatif kegiatan yang dievaluasi,

baru kemudian dipilih.

7. Pendekatan Pusat Komunikasi (Communication Center Approach)

Pendekatan ini merupakan bagian dari teori sistem informasi dan erat sekali

hubungannya dengan pendekatan teori keputusan yang berpendapat manajer sebagai pusat

komunikasi. Keputusan ditetapkan oleh manajer lau dikomunikasikan kepada para

bawahan untuk dilaksanakan dan hasil pelaksanaannya dikomunikasikan lagi kepada

manajer. Jadi, manajer berperan sebagai penyebar, penerima, penyimpan, dan memproses

informasi untuk dasar pengambilan keputusan. Tanpa adanya komunikasi sebagai sumber

informasi, manajer tidak akan dapat mengambil keputusan yang efektif.

Pendekatan ini menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi manajer. Misalnya,

pemberian perintah (instruksi) dan penerimaan laporan yang kedua-duanya mempunyai

peranan penting bagi manajer yang efektif. Henry Clay Lindgran berpendapat bahwa

effective leadership means effective communication atau kepemimpinan yang efektif berarti

komunikasi yang efektif.

Lawrence D. Brennan mengatakan management is communication, artinya manajemen

adalah komunikasi.

8

Page 9: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

8. Pendekatan Matematis (Mathematical Approach = Management Science Approach =

Pendekatan Ilmu Manajemen)

Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu “sistem proses dalam model-model

matematik”. Pendekatan matematis ini dikenal sebagai operation research/operation

analyst yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan matematis dan telah mananamkan

dirinya sebagai management scientist.

Tujuan operation research adalah membantu manajer dalam mengambil keputusan.

Pendapat dari management scientist adalah jika manajemen dianggap sebagai fungsi

perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan yang merupakan proses yang

logis maka hal ini dapat dinyatakan dalam hubungan atau symbol-simbol (model-model)

matematis.

Rational choice harus mendasarkan pada angka-angka misalnya dalam menentukan

berapa barang yang dipesan oleh perusahaan, supaya dapat diperoleh atau diketahui biaya

yang terendah. Dengan pendekatan ini bukan berarti risiko dapat dihilangkan seluruhnya,

tetapi lebih mendapat kepastian dari proses manajemen itu. Proses diartikan apabila

menyangkut keberlangsungan dan kesinambungan sesuatu sejak dimulai hingga berakhir ,

proses manajemen dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian

(PODC). Proses adalah serangkaian aktiviatas yang dilaksanakan secara berurutan sejak

dimulai sampai dengan berakhirnya aktivitas itu.

9. Pendekatan Situasional (Contingency Approach)

Menurut pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional

(sikon) internal dan eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah-masalah yang

dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga pemecahan

masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.

Jadi, menurut pendekatan ini tidak ada suatu sistem yang dapat diterapkan, karena

pemecahan masalah selalu dikaitkan dengan sifat situasional (sikon) saat itu.

9

Page 10: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

An Interdisciplinary Approach

Menurut pendekatan ini, untuk mempelajari manajemen, kita harus mempelajari ilmu-

ilmu lainnya, misalnya sosiologi, psikologi dan lain sebagainya, karena setiap masalah

sosial (manusia) tidak ada yang berdiri sendiri, tetapi selalu ada kaitannya dengan masalah-

masalah lainnya. Demikian juga bahwa setiap keputusan dan pemecahan masalah yang

diambil selalu memberikan pengaruh positif atau negatif pada masalah sosial lainnya . hal

inilah yang mengharuskan jika kita ingin mempelajari manajemen, kita juga harus

mempelajari ilmu-ilmu lainnya.

10. Pendekatan Sumber Daya Manusia (Human Resources/supportive Approach)

Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai

dasar kajian atau tinjauan. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari (diteliti) mengenai

masalah-masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, dan motivasi-motivasi apa

yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dari sumber daya manusia itu. Potensi

sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, pada

dasarnya tergantung pada kemampuan fisik dan daya pikirnya. Kemampuan fisik dan daya

piker biasanya ditentukan oleh tingkat kesehatannya, sedangkan tingkat kesehatan secara

relative tergantung pada gizi makanan yang di konsumsinya, seperti istilah empat sehat

lima sempurna. Untuk meningkatkan daya piker dan kreativitas sumber daya manusia ini

perlu dilakukan pendidikan-pendidikan formal, informal, pelatihan-pelatihan, dan

pembinaan mental yang jujur, bertanggung jawab, bermoral, beriman, bertakwa,dan

berbudaya malu. Peranan sumber daya manusia ini paling menentukan dan menjadi kunci

keberhasilan usaha, dan pada saat ini merupakan isu-isu nasional. Pendekatan sumber daya

manusia ini sejalan dengan membangunmanusia Indonesia seutuhnya “fisik dan

mentalnya”. Menurut pendapat penulis pendekatan sumber daya manusia ini yang paling

baik, karena dalam proses manajemen manusialah yang “menentukan tujuan

(perencanaan), menkmati hasilnya, dan peningkatan produktivitas”.

11. Pendekatan Kombinasi (Operation Approach)

10

Page 11: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari bedasarkan kombinasi dari semua

pendekatan diatas.

Koontz dan O’Donnel menyusun bukunya berdasarkan pendekatan kombinasi dengan

menyatukan beberapa oengetahuan yang berhubungan dengan manajemen pada pekerjaan

manejer. Pendekatan ini berpendapat bahwa suatu pemusatan pengetahuan yang

berhubungan dengan memimpin hanya ada didalam manajemen, meliputi pengetahuan-

pengetahuan teori sistem, ilmu jiwa, sosiologi, teori-teori pengambilan keputusan, teori

komunikasi, dan matematis. Operational management memusatkan pengetahuan yang tidak

terdapat pada teori lain. Operational management memperhatikan ilmu-ilmu pengetahuan

lain.

Dari berbagai pendekatan ilmu manajemen diatas tidak ada yang mutlak harus dipakai,

tetapi sebaiknya jikan akan memilih suatu pendekatan, kita harus mengetahui lebih dahulu

situasinya, sehingga kita cenderung menggunakan sistem pendekatan yang bersifat

situasional atau a cintigency approach.

12. Pendekatan Operasional

Manajemen dianalisa melalui sudut pandangan apa yang diperbuat seorang manajer

untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiata-kegiatan itu atau fungsi-

fungsi dasar ke dalam mana para manajer terlibat, membentuk suatu proses yang

dinamakan proses manajemen. Pendekatan proses itu memusatkan perhatiannay pada

fungsi-fungsi dasar manajemen, proses pendekatan itu banyak digunakan, karena ia sangat

menolong dalam mengembangkan pemikiran manajemen dan membantu menentukan

bentuk manajemen dalam ketentuan-ketentuan yang mudah dipahami. Setiap kegiatan

belajar oleh seorang manajer dapat digolongkan sejajar dengan proses dasar ini.

Penganut-penganut pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu proses

universal, terlepas dari jenis atau tingkat organisasi tetapi mereka juga mengakui bahwa

lingkungan-lingkungan internal maupun eksternal, dalam mana proses manajemen itu

digunakan, sangat berbeda-beda diantara organisasi-organisasi dan pada berbagai tingkat.

11

Page 12: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

13. Pendekatan Perilaku Manusia

Inti pendekatan ini adalah perilaku manusia. Hal itu memberi manajemen metode-

metode dan konsep ilmu-ilmu sosial yang bersangkutan, khususnya psikologi dan

antropologi. Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara perorangan serta

dampaknya.

Pada manajemen, individu dipandang sebagai makhluk sosio-psikologis. Seni

manajemen diberi penekanan dan seluruh bidang hubungan manusia dipandang dalam

istilah-istilah manajemen. Sebagian orang memandang manajer itu sebagai pemimpin dan

memperlakukan semua kegiatan-kegiatan orang yang dipimpinnya sebagai sebagai

keadaan-keadaan managerial. Pengaruh lingkungan dan dampak yang memberi motivasi

pada perilaku manusia diberikan dalam seluruh penelitian. Karena tidak dapat

dipertanyakan bahwa pengelolaan melibatkan perilaku dan interaksi manusia, maka tidak

diragukan bahwa tujuan-tujuan nyata dari aliran ini sudah memadai, dan sumbangan-

sumbangannya memberi manfaat kepada penelitian manajemen.

14. Pendekatan Sistem Sosial

Para pendukung pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu sistem sosial,

atau dengan perkataan lai, sebagai suatu sistem interrelasi budaya. Ia berorientasasi secara

sosiologis, berurusan dengan berbagai kelompok sosial dan hubungan-hubungan

budayanya serta berusaha menyatukan kelompok-kelompok ini kedalam suatu sistem

sosial, takluk kepada segala pertentangan dan interaksi para anggotanya. Pendekatan ini

memperhitungkan keliharan, manfaat dan fungsi suatu “organisasi informal”, yang

dianggap tumbuh menjadi sesuatu, terutama sekali sebagai akibat-akibat kekuatan-

kekuatan sosial. Ia juga memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan etika.

15. Pendekatan Sistem-sistem

Konsep-konsep sistem-sistem umum merupakan bagian-bagian sentral yang

dikembangkan pendekatan ini, suatu sistem dapat dipandang sebagai suatu kumpulan atau

12

Page 13: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

himpunan dua komponen atau lebih,yang saling berada dalam pola hubungan tertentu dan

antara mana suatu kegiatan menimbulkan reaksi pada pihak lain. Dengan kata lain sebuah

sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bereaksi.

Sistem-sistem bersifat fundamental bagi kebanyakan kegiatan. Apa yang dipikirkan

sebagai suatu kegiatan, mungkin sebenarnya adalah hasil dari banyak kegiatan kecil, dan

aktivitas kecil-kecil ini, sebaliknya adalah hasil dari aktivitas-aktivitas yang lebih kecil

lagi. Berpikir dalam kerangka sistem, akan menyederhanakan dan menyatukan konsepsi

kegiatan-kegiatan yang banyak itu, dengan mana seorang pengelola bekerja. Sebuah

rencana manajemen, misalnya dapat digambarkan sebagai suatu sistem dengan manusia,

uang, mesin, bahan-bahan informasi dan kekuasaan. Pengikut-pengikut pendekatan sistem

–sistem ini bertujuan mengembangkan suatu kerangka sistematis untuk menguraikan

hubungan-hubungan antara aktivitas. Pendekatan sistem-sistem memberikan suatu alat

untuk melihat dengan jelas faktor-faktor yang bersifat tidak tetap, hambatan, dan interaksi.

Pendekatan system pada manajemen bermaksud memandang organisasi sebagai suatu

kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system

memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai

bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.

16. Pendekatan Kuantitatif

Titik beratnya disini adalah penggunaan model-model matematika dan proses,

hubungan-hubungan dan data yang dapat diukur. Pendekatan ini sudah menunjukan

kegunaan manajerialnya yang besar. Manajemen dipandang sebagai sebuah ketentuan yang

logis yang kalau diungkapkan dan dihubungkan dalam istilah-istilah kuantitatif dan

diproses dengan suatu metodologi yang diterima, menghasilkan jawaban-jawaban atas

persoalan manajerial, yang didefenisikan secara hati-hati. Pendekatan ini memaksa si

pemakai untuk mendefenisikan dengan tepat segala tujuan persoalan dan hubungan dengan

cara yang dapat diukur. Seterusnya pengakuan adanya hambatan-hambatan yang pasti dan

penggunaan-penggunaan proses yang logis memberikan kepada sang manajer suatu cara

atau alat yang ampuh untuk menyelesaikan persoalan-persoalan manajemen tertentu yang

13

Page 14: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

kompleks. Ia sangat bersangkutpaut dengan pengambilan keputusan, maka pendekatan itu

jadi paling efektif, kalau digunakan pada tanda-tanda fisik seperti inventaris, jarak-jarak

angkutan dan campuran-campuran hasil.

17. Pendekatan Kontingensi

Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada

situasi tertentu, akan membantu tujuan pencapaian manajemen. Perbedaan kondisi dan

situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula.

Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan

fungsional “bila-maka” (“if-then”). “Bila” adalah variabel bebas (independent variable)

dan “maka” adalah variabel bergantung (dependent variable). Dalam manajemen

kontingensi, lingkungan merupakan variabel bebas; sedangkan berbagai konsep dan teknik

manajemen yang mengarahkan orhanisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya, berfungsi

sebagai variabel bergantung.

Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan

kontingensi : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-tekinik manajemen, dan hubungan

kontingensi antara keduanya. Pemahaman terhadap hubungan-hubungan kontingensi ini

memberikan berbagai bagi praktek manajemen yang efektif.

18. Pendekatan Emprikal atau kasus

Pendekatan ini mengajarkan untuk mempelajari manajemen dari pengalaman-

pengalaman, peristiwa-peristiwa, atau kasus-kasus. Atas dasar pengalaman, peristiwa dan

kasus dapat dipelajari bagaaimana sukses seseorang diraih atau bagaimana kegagalan

seseorang terjadi.Dari pengalaman sukses dan gagal tersebut dapatdirumuskan aktifitas

manajemennya. Kelemahan pendekatan ini adalah pengalaman belum saja cukup untuk

merumuskan pedoman tindakan masa depan,sebab kondisi masa depan tidak pernah sama

dengan kondisi masa lalu. Untuk memperbaiki pendekatan ini harus memiliki kreatifitas

dalam meramalkan kondisi masa depan melalui gejala pada masa sebelumnya.

14

Page 15: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan bahwa bidang-bidang manajemen memiliki

pokok pembahasan tersendiri. Ini dikarenakan adanya berbagai aspek yang dibutuhkan dalam

masyarakat yang akan diatur oleh bidang manajemen tersebut seperti manajemen perkantoran,

manajemen risiko, management information system (MIS), management by objective (MBO),

manajemen mutu dan lain sebagainya. Setiap bidang manajemen memiliki pemfokusan

dimasalahnya masing-masing. Misalnya bidang manajemen permodalan hanya memfokuskan

tentang pengelolaan dana, manajemen produksi memfokuskan dalam bidang produksi.

Sedangkan dalam pendekatan-pendekatan manajemen, lebih mempelajari sesuatu tersebur

berdasarkan sudut pandang pendekatan itu sendiri. Misalnya pendekatan berdasarkan kelakuan

antarindividu, itu berdasarkan sudut pandang hubungan antar manusia. Adapun dampak positif

kita mempelajari hal yang penulis tulis adalah memberikan kemudahan pada kita semua dalam

mempelajari ilmu manajemen itu sendiri. Sehingga untuk pembahasan materi selanjutnya kita

semua tidak akan mengambang dalam pembelajaran.

15

Page 16: Azaz-Azaz Manajemen Makalah

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan,Malayu S.P, Manajemen ( dasar, pengertian dan masalah ), Jakarta : Bumi Aksara,

2011.

Terry, Georgi. R dan Rue, L. W, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta : Bumi aksara, 1992.

Ranupandojo, Heidjrachman, Teori dan Konsep Manajemen, Yogyakarta : 1987.

Udaya, Jusuf dkk, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997

16