aterosklerosis makalah

29
ATEROSKLEROSIS ( PLAK PADA PEMBULUH DARAH ) A. DEFINISI Aterosklerosis (gagal jantung) adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler dan pembentukan lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh intima. Aterosklerosis berasal dari kata athero dalam bahasa Yunani (athera) suatu bentuk gabung yang menunjukan degenerasi lemak atau hubungan dengan atheroma yang bisa juga berdampak pda fungsi otak untuk mengontrol aktivitas tubuh . Sedangkan skelosis dalam bahasa Yunani adalah indurasi dan pengerasan, Seperti pengerasan sebagian peradangan, pembentukan jaringan ikat atau meningkat atau penyakit zat inersisial. Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Darah dari jantung keseluruh tubuh diangkut oleh arteri. Arteri

description

tugas

Transcript of aterosklerosis makalah

Page 1: aterosklerosis makalah

ATEROSKLEROSIS

( PLAK PADA PEMBULUH DARAH )

A. DEFINISI

Aterosklerosis (gagal jantung) adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh

darah besar maupun kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler dan

pembentukan lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh

intima. Aterosklerosis berasal dari kata athero dalam bahasa Yunani (athera) suatu bentuk

gabung yang menunjukan degenerasi lemak atau hubungan dengan atheroma yang bisa juga

berdampak pda fungsi otak untuk mengontrol aktivitas tubuh .  Sedangkan skelosis dalam

bahasa Yunani adalah indurasi dan pengerasan, Seperti pengerasan sebagian peradangan,

pembentukan jaringan ikat atau meningkat atau penyakit zat inersisial.

Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi jantung adalah

memompa darah ke seluruh tubuh. Darah dari jantung keseluruh tubuh diangkut oleh arteri.

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota

tubuh yang lain. Ciri-ciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan

permukaan dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu waktu,

terlalu banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tebal

dan kaku, akhirnya akan membatasi darah yang mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini

disebut ateriosklerosis atau pengerasan pembuluh arteri. Aterosklerosis adalah bentuk umum

dari ateriosklerosis. Meskipun kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling

menggantikan. Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan

karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi lainnya.

Page 2: aterosklerosis makalah

Jumlah penderita aterosklerosis di era globalisasi dan industrialisasi cenderung

meningkat. Pada dekade terakhir ini penyakit jantung dan pembuluh darah yang didasari oleh

atherosklerosis berkembang menjadi pembunuh utama di Indonesia. Dari penelitian

menunjukkan, penyebab kematian dari penduduk dunia yang diteliti adalah jantung distribusi

menurut tempat, waktu, (42,9%), stroke (25,9%), penyakit paru dan asma (12,5%), kanker

(5,4%), dan penyakit lain (kurang dari empat persen).Salah satu penyebab fenomena ini

adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat.

Organisasi kesehatan (WHO) pada tahun 1976 menyimpulkan bahwa setiap tahun

tingkat pengapuran koroner naik sebesar 3% sejak usia seseorang melewati 20 tahun. Hal ini

menunjukan bahwa arteroklerosis adalah penyakit yang progresif. Penyakit yang menjalar

perlahan-lahan tanpa gejala yang pasti. Di Eropa Arteroklerosis merupakan bagian dari

penyakit jantung, lebih dari 1.5% dari semua penderita meninggal karena aterosklerosis.

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan

lengan serta tungkai. jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri

karotid), maka bisa terjadi stroke. jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri

koroner), bisa terjadi serangan jantung.

Aterosklerosis berawal dari penumpukan kolesterol terutama ester kolesterol-LDL

(lipoprotein densitas rendah) di dinding arteri. LDL secara normal bisa masuk dan keluar dari

dinding arteri lewat endotel. Masuknya lipoprotein ke lapisan dalam dinding pembuluh darah

meningkat seiring tingginya jumlah lipoprotein dalam plasma (hiperlipidemia), ukuran

lipoprotein dan tekanan darah (hipertensi). Peningkatan semua itu akan meningkatkan

permeabilitas dinding pembuluh darah, sehingga lipoprotein dan ester kolesterol mengendap

di dinding arteri.

Gangguan fungsi lapisan dinding pembuluh darah ini menjadi awal proses aterosklerosis

dan mendorong mekanisme inflamasi serta infeksi.

Manifestasi klinik dari proses aterosklerosis kompleks adalah pegal – pegal, kesemutan,

penyakit jantung koroner, stroke bahkan kematian.

Menurut Studi Framingham, demikian Dede, C-reactive protein (CRP) merupakan

pertanda (marker) inflamasi yang berhubungan dengan kejadian kardiovaskular maupun

stroke.

Page 3: aterosklerosis makalah

Upaya menekan faktor inflamasi dapat mencegah proses aterosklerosis. Aktivitas

kombinasi olah napas dan olah gerak yang teratur terbukti mampu menekan CRP, berarti

pula menekan faktor inflamasi.

kombinasi olah napas dan olah gerak yang teratur meningkatkan aliran darah yang

bersifat gelombang yang mendorong peningkatan produksi nitrit oksida (NO) serta

merangsang pembentukan dan pelepasan endothelial derive relaxing factor (EDRF), yang

merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah.

kombinasi olah napas dan olah gerak yang teratur meningkatkan aliran darah menjadi 350

ml per menit (naik 150 ml per menit) sudah lebih dari cukup untuk menghindarkan endotel

pembuluh darah dari proses aterosklerosis,"

Namun, manfaat itu baru bisa didapat jika latihan kombinasi olah napas dan olah gerak

yang teratur berlangsung dalam waktu cukup lama (20 menit sampai satu jam) serta

dilakukan secara teratur seumur hidup.

B. Faktor Resiko

Penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner adalah penyempitan arteri koronaria

besar di bagian proksimal oleh aterosklerosis.(1) Aterosklerosis merupakan kelainan pada

pembuluh darah yang ditandai dengan lesi intimal yang ditandai dengan atheromas (juga

disebut atheromatus atau plak aterosklerosis) yang menonjol ke pembuluh lumen. Kelainan

ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang lebih banyak dibandingkan kelainan lain di

negara-negara barat. Faktor resiko yang telah diidentifikasi melalui beberapa pendekatan

prospektif oleh Framingham Heart Study and Atherosklerosis Risk in Communities Study

menunjukan bahwa faktor-faktor resiko memiliki efek multiplikasi. Jika terdapat dua faktor

resiko, resikonya akan meningkat menjadi empat kali. Kemudian, jika terdapat tiga faktor

resiko (misal hiperlipidemia, hipertensi dan merokok), kejadian infark miokard dapat

meningkat menjadi tujuh kali.

Faktor resiko dibedakan menjadi faktor konstitutional, yaitu usia, jenis kelamin dan

genetika serta  faktor yang dapat dimodifikasi meliputi hiperlipidemia, hipertensi, merokok,

dan diabetes. Namun, ternyata 20% kejadian kardiovaskular terjadi tanpa adanya faktor-

faktor tersebut. Faktor-faktor resiko tambahan tersebut di antaranya adalah inflamasi,

hiperkromosistinemia, sindrom metabolik, lipoprotein (a), faktor yang mempengaruhi

hemostasis (penanda fungsi hemostasis dan fungsi fibrinolitik untuk memprediksi) serta

Page 4: aterosklerosis makalah

faktor lain. Faktor-faktor lain yang dimaksud merupakan faktor yang berkaitan dengan resiko

yang jarang didiskusikan atau sulit untuk dihitung seperti jarangnya olahraga, gaya hidup

yang kompetitif dan penuh tekanan/stres (orang dengan A personality), serta obesitas.

a. DM

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terdapat sekitar 5%

populasi. Orang dengan diabetes dapat kekurangan hormon insulin secara keseluruhan

atau menjadi resisten terhadap kerjanya. Kondisi resistensi yang terjadi setelah dewasa

disebut DM tipe 2, yang dialami oleh 96% pasien diabetik. Meskipun bukan penyebab

tunggal, obesitas merupakan salah satu faktor yang bertanggungjawab dengan terjadinya

DM tipe 2. Asam lemak yang tinggi dalam darah karena ketidakseimbangan suplai dan

pengeluaran energi akan menurunkan penggunaan glukosa di otot dan jaringan.

Akibatnya terjadi resistansi insulin yang memaksa peningkatan pelepasan insulin.

Selanjutnya regulasi menurun pada reseptor menyebabkan resistansi insulin meningkat

Diabetes menyebabkan kerusakan progresif terhadap susunan mikrovaskular maupun

arteri yang lebih besar selama bertahun-tahun. Bahkan, sekitar 75% pasien diabetik

akhirnya meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Pasien DM2 juga dapat mengalami kerusakan endotel maupun peningkatan kadar

LDL teroksidasi. Hal tersebut diperkirakan disebabkan mekanisme yang terkait dengan

hiperglikemi pada kondisi ini. Selain itu, koagulabilitas darah meningkat pada DM2

karena peningkatan plasminogen activator inhibitor 1 (PAI-1) dan peningkatan

kemampuan agregasi trombosit. Selain itu, hiperglikemi meningkatkan pembentukan

protein plasma yang mengandung gula seperti fibrinogen, haptoglobulin, makroglobulin-

Page 5: aterosklerosis makalah

α serta faktor pembekuan yang juga meningkatkan risiko trombosis akibat peningkatan

viskositas darah. (1)Juga, disebutkan bahwa diabetes melitus menginduksi

hiperkolesterolemia. Insiden infark miokard pada penderita diabetes adalah dua kali dari

nondiabetik

Penderita diabetes melitus juga dikaitkan dengan glomerulosklerosis yang salah

satunya menyebabkan hipertensi. Bersama dengan peningkatan LDL dan kecenderungan

pembekuan darah, hipertensi tersebut dapat mendorong pembentukan makroangiopati

yang selain merusak ginjalnya juga menyebabkan infark miokard , infark serebri dan

penyakit pembuluh darah perifer.

b. Usia

Sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor

genetik menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun di arteri - pada

pertengahan usia atau lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan tanda-tanda atau

gejala, pada laki-laki, yang meningkatkan risiko setelah usia 45, sedangkan pada wanita,

meningkatkan risiko setelah usia 55.

Page 6: aterosklerosis makalah

c. Riwayat Keluarga

Individu dengan riwayat keluarga penyakit jantung koroner memiliki peningkatan

risiko serangan jantung. Secara khusus, risiko yang lebih tinggi jika ada riwayat keluarga

penyakit jantung koroner dini, termasuk serangan jantung atau kematian mendadak

sebelum usia 55 di ayah atau derajat laki-laki pertama relatif, atau sebelum usia 65 tahun

di ibu atau wanita pertama Gelar-perempuan relatif.

d. Hipertensi

Tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau di atas 140/90 mmHg selama

periode waktu.

e. Merokok

Risiko penyakit jantung iskemik meningkat 3-5x lipat pada laki-laki usia faktor 5

yang merokok diatas 15 batang/hari. Terdapat beberapa bukti yang menyatakan bahwa

risiko lebih berhubungan dengan jumlah batang rokok daripada lamanya merokok. Dan

tidak ada bukti yang menyatakan rokok filter atau jenis yang lain mengurangi faktor

risiko. Metaanalisis dari 18 studi epidemologis pada perokok pasif dapat meningkatkan

risiko terjadinya ateosklerosis sebanyak 20-30 %, juga pada kanker faktor pernafasan dan

penyakit-penyakit yang berhubungan dengan merokok.

Page 7: aterosklerosis makalah

f. Obesitas

Kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak, dan /

atau air - obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra.

g. Peningkatan Lipid

Aterosklerosis adalah mengerasnya

timbunan lemak pada dinding arteri, secara

etimologis berasal dari bahasa Yunani ather

yang berarti ‘bubur’. Pengertian ‘bubur’ disni

adalah rupa timbunan lemak lembek yang

menyerupai seperti seperti bubur. Serta kata

Yunani lainnya yakni scleros yang bermakna

‘keras’.

Jadi secara harfiah, zat yang semula

lembut nan lembek tersebut tertimbun dan

terakumulasi jumlahnya dalam suatu area

sehingga terjadi proses pengerasan hingga menyumbat aliran darah dalam pembuluh

darah. Timbunan lemak yang terjadi tersebut disebabkan oleh kolesterol LDL yang

sifatnya sangat mudah sekali melekat dalam pembuluh darah.

Pembuluh darah yang menjadi sebuah sarana koridor transportasi proses

mengalirnya substansi metabolisme tubuh akan berakibat sangat fatal jika tersumbat. Dari

rusaknya dinding arteri, sehingga mengganggu kelancaran aliran darah ke otot jantung

dan organ tubuh yang bisa mengakibatkan serangan jantung.

Proses aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, seiring

dengan meningkatnya konsumsi makanan dan perubahan gaya hidup, terutama jika gaya

Page 8: aterosklerosis makalah

hidup akrab dengan seringnya mengonsumsi makanan siap saji (junk food). Bahkan,

proses  aterosklerosis sudah terjadi padaa saat bayi berusia tiga bulan.

Persoalan mulai mengemuka ketika proses

aterosklerosis ini terakumulasi dan menahun.

Dampaknya baru terlihat dikala peranjakan dari

masa remaja ke masa dewasa. Umumnya pada masa

ini bisa diperkirakan sebagai masa kepastian

penyakit ini terjadi.

Aterosklerosis sebenarnya tidak hanya dipicu dari tingginya konsumsi makanan

berlemak, namun juga merokok.

Ketika manusia merokok, zat oksidan semakin banyak terlepas akibat dari respon

masuknya racun dari rokok yang terhisap. Zat oksidan inilah yang membuat dinding

pembuluh darah rusak dan membuat kolesterol LDL semakin mudah ‘tersangkut’ di area

kerusakan yang ditimbulkan oleh zat oksidan tersebut. Kemudiannya kolesterol yang

‘tersangkut’ tersebut kian tertimbun dan menimbulkan sumbatan sehingga pembuluh

darah menjadi mengeras dan terjadilah aterosklerosis

Mencegah aterosklerosis cukup dengan merubah gaya hidup dengan banyak

aktivitas olahraga dan menjaga pola makan membatasi dengan bijaksana makanan yang

berlemak. Di Amerika sendiri penyumbatan pembuluh darah merupakan pembunuh

populasi paling populer setelah kecelakaan lalu lintas. Jangan jadikan Indonesia

‘mengejar prestasi’ tersebut. Rubahlah gaya hidup Anda.

h. Stres

Studi potong-lintang mengungkapkan mikroalbuminuria/albuminuria terkait

dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular (PKV) dari subyek klinis normal dan pasien

dengan/tanpa diabetes. Beberapa studi prospektif antara lain Prevention of Renal and

Vacular End-Stage Disease (PREVEND) study, Hearth Outcomes Prevention Evaluation

(HOPE) dan study Losartan Intervenioon For Endpoint Reduction, mengungkapkan

mikroalbuminuria prediktor untuk clinical CVD outcomes. Data ini telah mendukung

pendapat pada PGK tahap awal ditemukan keberadaan peningkatan resiko penyakit

kardiovaskular.

Page 9: aterosklerosis makalah

i. Jenis Kepribadian

Kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak, dan /

atau air - obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra.

Emerging Faktor Risiko

Para ilmuwan terus mempelajari faktor risiko lain yang mungkin untuk

aterosklerosis dan telah menemukan bahwa tingkat tinggi protein yang disebut protein C-

reaktif (CRP) dalam darah dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan serangan jantung

- tingkat tinggi CRP bukti peradangan di tubuh yang merupakan respon tubuh terhadap

cedera atau infeksi - kerusakan dinding bagian dalam arteri 'muncul untuk memicu

peradangan dan membantu plak tumbuh.

Orang dengan kadar CRP rendah mungkin mendapatkan aterosklerosis pada

tingkat lebih lambat dibandingkan orang dengan tingkat CRP yang tinggi dan penelitian

Page 10: aterosklerosis makalah

saat ini sedang dalam cara untuk menentukan apakah mengurangi inflamasi dan

menurunkan tingkat CRP juga dapat mengurangi risiko aterosklerosis.

Tingginya kadar lemak yang disebut trigliserida dalam darah juga dapat

meningkatkan risiko aterosklerosis, terutama pada wanita.

C. Proses terjadinya aterosklerosis

Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes secara klinis pada usia

menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-arteri berukuran sedang. Dalam

fase pertumbuhannya, lesi-lesi aterosklerosis dibagi menjadi:

o Fatty streak

Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk bercak

berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells. Sel-sel ini ialah

sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama dalam bentuk ester

cholesterol.

o Fibrous plaque

Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri. Fibrous

plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi cholesterol dan

ester cholesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringan fibrotik, proteoglikan, dan

timbunan lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fibrous

cap yang terdiri dari otot-otot polos dan sel-sel kotagen. Di bagian bawah fibrous plaque

terdapat daerah nekrosis dengan debris dan timbunan ester cholesterol.

o Complicated lesion

Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai kalsifikasi, nekrosis,

trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah,

sehingga menyebabkan okiusi arteri.

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, berpindah dari aliran

darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan

lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak

penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik

atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan

Page 11: aterosklerosis makalah

lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar

di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah

percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding

arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.

Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma

terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan

kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang

pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang

pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah

(trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau

bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di

tempat lain (emboli).

Riwayat alamiah ateroklerosis dapat dimulai sejak masa kanak-kanak dengan

terbentuknya garis lemak (fatty streaks), lalu plak fibrosa, dan menyusul klasifikasi.

Kekakuan pembuluh darah ini pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan lanjut sesuai

organ yang diserangnya.

D. Morfologi

Lapisan endotel yang licin pada pembuluh darah merupakan perlindungan penting

melawan pembentukan trumbus, dan menjadi trombosis arteri. Pada pembuluh besar seperti

aorta, ateroma yang banyak dan berat umumnya tidak mengakibatkan penyumbatan lumen

tetapi mengakibatkan daerah endotel menjadi kasar. Dalam pembuluh yang lebih kecil

ateroma dapat benar-benar berupa lingkaran yang mengakibatkan penyempitan lumen yang

nyata.

E. Etiologi

Page 12: aterosklerosis makalah

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliaran

darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan lemak.

Pada saatnya monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan

di lapisan dalam ateri. Unsur lemak yang berperan disini adalah LDL (low density

lipoprotein), LDL sering di sebut kolestrol jahat, tinggi LDL akan berpotensi menumpuk

disepanjang dinding nadi korener. Arteri yang terkena arterosklerosis akan kehilanagan

kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama

ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga bisa rapuh dan pecah. Darah bisa masuk

ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan mempersempit

arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu

terjadinya pembekuan darah ( thrombus ). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit

bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan

menyebabkan sumbatan di daerah lain ( emboli ). Akibat dari penyempitan arteri jantung

kesulitan memompa darah dan timbul rasa nyeri di dada, suka pusing-pusing dan berlanjut ke

gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan terjadi di otak maka yang di derita

stroke dan bisa juga menyebabkan kelumpuhan. Laju peningkatan ukuran dan jumlah

ateroma di pengaruhi berbagai factor. Faktor genetik penting dan aterosklerosis serta

komplikasinya cenderung terjadi dalam keluaraga. Seseorang penderita penyakit keturunan

homosistimuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini

mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri menuju ke

jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolestrol

yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri

Page 13: aterosklerosis makalah

koroner dibandingkan arteri lainnya. Pada penderita hipertensi umumnya akan menderita

aterosklerosis lebih awal dan lebih berat dan beratnya penyakit berhubungan dengan tekanan

darah, walaupun batas normal. Aterosklerosis tidak terlihat pada arteri pulmonalis (biasanya

bertekanan rendah) jika tekanannya meningkat secara abnormal, keadaan ini disebut

hipertensi pulmonal.

Dengan tes darah Anda dapat mengontrol jumlah kolesterol. Secara khusus, Anda perlu

menjalani pemeriksaan kolesterol rutin bila Anda:

Berusia di atas 55 tahun

Memiliki LDL dan trigliserida tinggi, HDL rendah.

Memiliki nodul kecil lemak pada kelopak mata atau di sepanjang tendon Achilles

(xanthelasma).

Memiliki orang tua dan kerabat dekat yang mengidap penyakit jantung koroner atau

stroke pada usia relatif muda.

Menderita tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas.

F. Efek

Akibat aterosklerosis tergantung pada ukuran arteri yang terserang. Jika arteri berukuran

sedang, seperti cabang utama areteria koronaria, dengan garis tengah lumen beberapa

milimeter, aterosklerosis lamban laut akan mengakibatkan penyempitan atau obstruksi total

lumen. Perkembangan penyumbatan yang lambat ini, komplikasi aterosklerosis dapat

menyebabkan terjadinya penyumbatan mendadak. Salah satu keadaannya adalah adanya

pembentukan trombus yang bertumpuk pada lapisan intima yang kasar, yang ditimbulkan

oleh plak aterosklerosis. Penyumbatan arteri ukuran kecil atau ukuran sedang cenderung

ditimbulkan trombosis. Perdarahan di pusat plak yang lunak merupakan bentuk komplikasi

lain dari aterosklerosis. Pada sebuah pembuluh dengan ukuran sebesar arteria koronaria

perdarahan tersebut dapat mengakibatkan pembengkakan plak disertai penyumbatan lumen

yang mendadak. Komplikasi lain yang diakibatkan penyumbatan arteri akut adalah ruptur

bercak disertai pembengkakan kandungan lipid yang lunak ke dalam lumen dan

penyumbatan pada bagian bawah pembuluh yang lebih sempit. Jika cukup luas dan berat, lesi

atersklerosis dapat menembus dinding muskularis dan dinding elastis (tunika media) dinding

arteri, sehingga melemahkan dinding tersebut. Tempat yang paling sering terjadinya

Page 14: aterosklerosis makalah

aterosklerosis yang berat yaitu pada aorta abdominalis, kerusakan pada tunika media

mengakibatkan terbentuknya aneurisma aterosklerosis yang merupakan penggelembungan

dinding arteri yang lemah. Komplikasi aneurisma yang paling berbahaya adalah terjadinya

ruptur disertai perdarahan.

G. Patogenesis

Primary event dari patogenesis aterosklerosis adalah adanya injury pada endotel arteri

yang mengakibatkan disfungsi endotel. Disfungsi di sini berarti endotel masih utuh tetapi

fungsinya sudah rusak. Injury pada endotel sebagai primary event dibuktikan oleh :

Aterosklerosis sering terjadi pada daerah percabangan arteri.

Dimana daerah ini merupakan daerah yang mudah terserang arteriosclerosis, dan adanya

faktor resiko yang dapat menyebabkan aterosklerosis yang terdiri dari: usia, jenis kelamin,

golongan darah, diabetetes militus, perokok, hipertensi, hiperlipidemia, obesitas.

Adanya disfungsi endotel menyebabkan : Endotel kehilangan fugsinya seperti fungsi barier

hilang sehingga sel darah dan plasma masuk ke ruangan subendotelial kemudian endotel

kehilangan antitrombotik sehingga mengeluarkan factor proakoagulan dan setelah itu

mengeluarkan factor kemotatik yang akan menarik sel-sel lain yang terlibat dalam proses

aterogenesis, seperti monosit dan sel otot polos. Dalam patogenesis ada empat sel yang

mempengaruhi terbentuknya aterosklerosis yaitu: sel endotel, sel otot polos, platelet dan

makrofag. Dalam patogenesis ada empat sel yang mempengaruhi terbentuknya aterosklerosis

yaitu: sel endotel, sel otot polos, platelet dan makrofag.

H. Pemerikasaan Penunjang

Tergantung kebutuhannya beragam jenis pemeriksaan dapat dilakukan untuk menegakkan

diagnosis PJK dan menentukan derajatnya. Dari yang sederhana sampai yang invasive

sifatnya.

a. Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram (EKG)

adalah pemeriksaan penunjang untuk memberi petunjuk adanya PJK. Dengan

pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya. Dapat berupa

serangan jantung terdahulu, penyempitan atau serangan jantung yang baru terjadi, yang

masing-masing memberikan gambaran yang berbeda.

b. Foto rontgen dada

Page 15: aterosklerosis makalah

Dari foto roentgen pappa dokter dapat menilai ukuran jantung, ada-tidaknya

pembesaran. Di samping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada koroner

tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah

seorang penderita sudah berada pada PJK lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah

berlanjut pada payah jantung. Gambarannya biasanya jantung terlihat membesar.

c. Pemeriksaan laboratorium

Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai bourgeois resiko. Dari

pemeriksaan darah juga diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat

kenaikan enzim jantung.

d. Bila dari semua pemeriksaan diatas diagnosa PJK belum berhasil ditegakkan, biasanya

dokter jantung/ kardiologis akan merekomendasikan untuk dilakukan treadmill.

Dalam kamus kedokteran Indonesia disebut jentera, alat ini digunakan untuk

pemeriksaan diagnostic PJK. Berupa ban berjalan serupa dengan alat olah raga

umumnya, namun dihubungkan dengan monitor dan alat rekam EKG. Prinsipnya adalah

merekam aktifitas fisik jantung saat latihan. Dapat terjadi berupa gambaran EKG saat

aktifitas, yang memberi petunjuk adanya PJK. Hal ini disebabkan karena jantung

mempunyai tenaga serap, sehingga pada keadaan sehingga pada keadaan tertentu dalam

keadaan istirahat gambaran EKG tampak normal.

Dari hasil teradmil ini telah dapat diduga apakah seseorang menderita PJK.

Memang tidak 100% karena pemeriksaan dengan teradmil ini sensitifitasnya hanya

sekitar 84% pada pria sedangka untuk wanita hanya 72%. Berarti masih mungkin

ramalan ini meleset sekitar 16%, artinya dari 100 orang pria penderita PJK yang terbukti

benar hanya 84 orang. Biasanya perlu pemeriksaan lanjut dengan melakukan kateterisasi

jantung.

Pemeriksaan ini sampai sekarang masih merupakan “Golden Standard” untuk

PJK. Karena dapat terlihat jelas tingkat penyempitan dari pembuluh arterikoroner,

apakah ringan,sedang atau berat bahkan total.

e. Kateterisasi jantung

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam selang seukuran

ujung lidi. Selang ini dimasukkan langsung ke pembuluh nadi (arteri). Bisa melalui

Page 16: aterosklerosis makalah

pangkal paha, lipatanlengan atau melalui pembuluh darah di lengan bawah. Kateter

didorong dengan tuntunan alar rontgen langsung ke muara pembuluh koroner. Setelah

tepat di lubangnya, kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh

koroner yang dimaksud. Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan

mungkin tidak ada penyumbatan. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat saja

mengenai beberapa tempat pada satu pembuluh koroner. Bisa juga sekaligus mengenai

beberapa pembuluh koroner. Atas dasar hasil kateterisasi jantung ini akan dapat

ditentukan penanganan lebih lanjut. Apakah apsien cukup hanya dengan obat saja,

disamping mencegah atau mengendalikan bourgeois resiko. Atau mungkin memerlukan

intervensi yang dikenal dengan balon. Banyak juga yang menyebut dengan istilah ditiup

atau balonisasi. Saat ini disamping dibalon dapat pula dipasang stent, semacam

penyangga seperti cincin atau gorng-gorong yang berguna untuk mencegah kembalinya

penyempitan. Bila tidak mungkin dengan obat-obatan, dibalon dengan atau tanpa stent,

upaya lain adalah dengan melakukan bedah pintas koroner.

I. Penatalaksanaan

Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.Sebelum

terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop

bisa merupakan petunjuk aterosklerosis. Denyut nadi berkurang pada daerah yang terserang

arteriosklerosis

Pengobatan :

Pada tingkat tertentu, tubuh akan melindungi dirinya dengan membentuk

pembuluh darah baru di daerah yang terkena. Bagi penderita bisa diberikan obat-obatan

untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine,

kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan

clopidogrel atau anti koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terjadinya bekuan

darah.

Angioplasti balon :

Page 17: aterosklerosis makalah

Dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan

lemak.

Enarterektomi :

Merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan bypass

merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita

digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.

Pencegahan:

Adapun cara-cara yang membantu dalam mencegah terjadinya arteriosclerosis:

o Mengendalikan tekanan darah agar selalu normal dan mengendalikan kadar gula darah

bila anda menderita kencing manis atau DM.

o Jangan pernah merokok lagi apapun yang terjadi.

o Berolah ragalah yang teratur.

o Turunkan berat badan bila anda merasa gemuk.

o Turunkan kadar kolesterol LDL anda. Caranya, kurangi konsumsi makanan yang tinggi

kandungan lemak jenuhnya.

o Tingkatkan kadar kolesterol HDL anda. Caranya, perbanyak konsumsi makanan yang

banyak mengandung lemak tak kenuh.

o Kurangi konsumsi makanan yang berlemak untuk menurunkan kadar kolesterol

lipoprotein dan triglesirida.

o Konsumsilah makanan atau minuman yang mengandung anti oksidan guna mencegah

kerusakan pembuluh darah akibat radikal bebas.

o Konsumsilah makanan yang banyak mengandung asam folat dan vitamin B lainnya guna

menurunkan kadar homosistein dalam darah.

o Bila diperlukan, minumlah obat obat pencegah atherosklerosis yang dianjurkan oleh

dokter anda. Dalam mengkonsumsi obat ini, lebih baik anda mendapat pengawasan dari

dokter untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan.

Page 18: aterosklerosis makalah

Bypass arteri koroner grafting (CABG) merupakan jenis operasi - dimana arteri atau vena

dari daerah lain dalam tubuh yang digunakan untuk memotong arteri koroner menyempit.

CABG dapat meningkatkan aliran darah ke jantung, menghilangkan rasa sakit dada, dan

mungkin mencegah serangan jantung.

Bypass mencangkok juga dapat digunakan untuk arteri kaki - dengan operasi ini,

pembuluh darah yang sehat adalah digunakan untuk memotong pembuluh darah yang

menyempit atau tersumbat di salah satu kaki, pembuluh darah yang sehat pengalihan darah

di sekitar arteri, meningkatkan aliran darah ke kaki .

Operasi arteri karotis menghilangkan plak membangun-up dari arteri karotis di leher,

membuka arteri dan meningkatkan aliran darah ke otak. Operasi arteri karotis dapat

membantu mencegah stroke.

Tergantung pada kondisi mereka dokter dapat merujuk pasien dengan Aterosklerosis

untuk seorang ahli jantung (seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam merawat orang

dengan masalah jantung) jika mereka memiliki penyakit arteri koroner (CAD) - atau

spesialis vaskuler (seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam merawat orang dengan

masalah pembuluh darah) jika mereka memiliki penyakit arteri perifer (PAD) - atau

neurolog (dokter yang mengkhususkan diri dalam mengobati orang dengan gangguan sistem

saraf) jika mereka memiliki stroke akibat penyakit arteri karotis.

Page 19: aterosklerosis makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/kardiovaskular/diabetes-sebagai-faktor- resiko-aterosklerosis/

http://bali.bkkbn.go.id/rubrik/67/

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/022001/pus-3.htm

http://www.news-medical.net/health/Risk-Factors-for-Atherosclerosis-(Indonesian).aspx

http://www.lenterabiru.com/2009/01/arteri-koroner-coronary-heart-disease.htm

http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-pencegahan-aterosklerosis/

http://id.wikipedia.org/wiki/Aterosklerosis

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2173777-aterosklerosis-dimulai-sejak-anak-anak/#ixzz1PdON2b3p

http://jantung.klikdokter.com/subpage.php?id=2&sub=69