ASUHAN+KEPERAWATAN+DG+KLIEN+SEROSIS+HEPATIS
-
Upload
mirna-awalianti -
Category
Documents
-
view
243 -
download
2
Transcript of ASUHAN+KEPERAWATAN+DG+KLIEN+SEROSIS+HEPATIS
ISS BYKEL - VI
ASUHAN KEPERAWATAN DG KLIEN SEROSIS
HEPATIS
Review ANFIS
FUNGSI HATI
Pembentukan dan sekresi empeduBerperan dlm proses metabolisme dan
penyerapan nutrisiMenyimpan nutrisi, seperti lemak,
karbohidrat, dan proteinMenghasilkan zat-zat yang berperan dalam
penggumpalan darah saat terluka.Penyimpanan vit. Dan mineral : Vit larut
lemak (A,D,E,K), Vit. B12, tembaga dan besi
SEROSIS HEPATIS????
Sirosis Hepatis
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel- sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati. (Mansjoer Arif, dkk 2001)
Sirosis Hepatis
Sirosis hepatis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. (Sudoyo Aru W, dkk, 2006)
Liver damage
INSIDEN
Insidensi penyakit ini sangat meningkat sejak Perang Dunia II, sehingga sirosis menjadi salah satu penyebab kematian yang sangat menonjol. peningkatan ini disebabkan oleh insiden hepatis virus yang meningkat, dan juga alkoholisme merupakan penyebab kematian nomor Sembilan pada tahun 1998 di Amerika Serikat dengan jumlah hinnga 28.000 kematian (NIAAA, 1998, Price, Sylivia Anderson). Penderita sirosis hepatic juga lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan dengan wanita sekitar 1,6 : 1 dengan rata-rata umur terbanyak yang mengalami adalah usia 30 – 59 tahun.
Ethiologi b’dasarkn jenis
Sirosis Laennec (sirosis alkoholik, portal, dan sirosis gizi)
Sirosis pascanekrotik, terjadi setelah nekrosis berbercak pada jaringan hati, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya.
Sirosis biliaris, dimana kerusakan sel hati yang ditandai adanya jaringan parut di sekitar duktus biliaris
Mechanism (WOC)
WOC
Manifestasi klinis
Pembesaran HatiObstruksi portal dan
asitesVarises gastrointestinalEdemaDefisiensi Vitamin dan
AnemiaKemunduran Mental
Ascites
IKTERUS
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Jasmani HatiRadiologi : > Hipertensi portalUSGPemeriksaan dan cairan asites
KOMPLIKASI???
Hematemesis melenaKoma hepatikumPerdarahan GastrointestinalUlkus peptikumKarsinoma hepatoselular
Manajemen sirosis hepatis
Sirosis krna alkohol → Stop minUm alkoholIstirahat yang cukupDiet rendah garam dan proteinBatasi asupan cairanPemberian obat diurtikaBila terjadi perdarahan berikan
dextrosa/salin dan transfusi darah secukupnya
Transpaltasi hati
ASUHAN KEPERAWATAN
1.1. IdentitasIdentitas
2.2. Riwayat kesehatanRiwayat kesehatan• Keluhan utamaKeluhan utama• RpsRps• RpdRpd• RpkRpk
3.3. Pola Fungsi KesehatanPola Fungsi Kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan TTV1. BREATHING2. BLOOD3. BRAIN4. BLADER5. BOWEL6. BONE
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan asites, ditandai dengan ekspansi paru terganggu, nafas cepat dan dangkal.
2. Resiko tinggi perdarahan berhubungan dengan gangguan faktor pembekuan ditandai dengan penurunan hemoglobin
3. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan asites
4. Gangguan rasa nyaman & nyeri berhubungan dengan proses proses inflamasi pada hati ditandai dengan adanya respon nyeri
Diagnosa Keperawatan
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan penurunan berat badan.
6. Gangguan intregitas kulit berhubungan dengan akumulasi garam empedu dibawah kulit ditandai dengan eritema dan pruritus.
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan terganggunya metabolisme penghasil energi ditandai dengan kelemahan
INTERVENSI
DX.1 Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit,
pola nafas pasien menjadi efektif Kriteria Hasil: mengalami perbaikan status pernafasan, melaporkan
pengurangan gejala sesak nafas, memperlihatkan frekuensi pernafasan yang normal (16-24x/menit) tanpa terdengarnya suara pernafasan tambahan, memperlihatkan gas darah yang normal, tidak mengalami sianosis.
Intervensi: Tingkatkan bagian kepala tempat tidur Rasional: mengurangi tekanan abdominal pada diafragma dan
memungkinkan pengembangan thorak dan ekspansi paru yang maksimal
Hemat tenaga pasien Rasional: mengurangi kebutuhan metabolik dan oksigen pasien Ubah posisi dengan interval Rasional: meningkatkan ekspansi dan oksigenasi pada semua bagian
paru
Dx 2 Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam,
terjai pengurangan resiko perdarahan dan tidak terjadi perdarahan. Kriteria Hasil: tidak memperlihatkan adanya perdarahan yang nyata
dari traktus gastrointestinal, memperlihatkan tanda-tanda vital yang normal, memperlihatkan hasil pemeriksaan yang negatif untuk perdarahan, melakukan tindakan untuk mencegah trauma.
Intervensi: Amati feses yang diekskresikan untuk memeriksa warna, konsistensi
dan jumlah Rasional: memungkinkan deteksi perdarahan dalam traktus
gastrointestinal Catat tanda-tanda vital dengan interval waktu tertentu Rasional: memberikan dasar dan bukti adanya syok hipifolemia Jaga agar klien tenang dan membatasi aktivitasnya Rasional: meminimalkan resiko perdarahan dan mengejan Berikan vit. K seperti yang diresepkan Rasional: meningkatkan pembengkuan dengan memberikan vitamin
larut lemak yang diperlukan untuk mekanisme pembekuan darah
Dx 3 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, diharapkan
volume cairan dapat seimbang. Kriteria Hasil : volume cairan seimbang. Intervensi : Ukur masukan dan pengeluaran. Timbang berat badan tiap hari Rasional : menunjukkan status volume sirkulasi. Peningkatan berat badan
sering menunjukkan retensi cairan lanjut. Awasi TD dan CVP Rasional : peningkatan TD biasanya berhubungan dengan kelebihan
volume ciran. Ukur lingkar abdomen Rasional : menunjukkan akumulasi cairan (asites) diakibatkan oleh
kehilangan protein plasma / cairan ke dalam peritonial Dorong untuk tirah baring bila ada asites Rasional : dapat meningkatkan posisi rekumben untuk diuresis Batasi natrium dan cairan sesuai indikasi Rasional : natrium mungkin dibatasi untuk memenimalkan retensi cairan Berikan obat sesuai indikasi : diuretik, contoh spironolakton (aldakton),
furosemid (lasix)
FINISH…..