Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

download Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

of 41

Transcript of Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Hati merupakan organ terbesar didalam tubuh, beratnya sekitar 1500 gram. Letaknya

    dikuadaran kanan atas abdomen, dibawah diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk 

    (costae). Hati dibagi menadi ! lobus dan setiap lobus hati terbungkus oleh lapisan tipis

     aringan ikat yang membentang kedalam lobus itu sendiri dan membagi massa hati menadi

    unit"unit kecil, yang disebut lobulus.

    #irkulasi darah ke dalam dan keluar hati sangat penting dalam penyelenggaraan

    fungsi hati. Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda. #ebagian besar 

    suplai darah datang dari $ena porta yang mengalirkan darah yang kaya akan %at"%at gi%i dari

    traktus gastrointestinal. &agian lain suplai darah tersebut masuk ke dalam hati lewat arterihepatika dan banyak mengandung oksigen. 'edua sumber darah tersebut mengalir ke dalam

    kapiler hati yang disebut sinusoid hepatik. engan demikian, sel"sel hati (hepatosit) akan

    terendam oleh campuran darah $ena dan arterial. ari sinusoid darah mengalir ke $ena

    sentralis di setiap lobulus, dan dari semua lobulus ke $ena hepatika. ena hepatika

    mengalirkan isinya ke dalam $ena ka$a inferior. *adi terdapat dua sumber yang mengalirkan

    darah masuk ke dalam hati dan hanya terdapat satu lintasan keluarnya.

    #irosis Hepatis adalah suatu keadaan teradinya akumulasi dari matriks ekstraseluler 

    atau aringan parut sebagai respon terhadap eas hati akut maupun kronis. +enyebabnya

     beraneka ragam namun mayoritas merupakan penderita penyakit hati kronis yang disebabkanoleh $irus maupun kebiasaan minum alkohol. #irosis hepatis seringkali muncul tanpa geala

    dan ditemukan saat pemeriksaan rutin, namun dalam keadaan lanut dapat timbul komplikasi

    kegagalan hati dan hipertensi porta. erapi pada penderita sirosis hepatis bertuuan untuk 

    mengurangi progresifitas penyakit berupa menghindarkan kerusakan hati lebih lanut,

     pencegahan, dan penanganan komplikasi.

    1.2 Tujuan Pembahasan

    a. uuan -mum

    -ntuk melengkapi persyaratan tugas kepaniteraan klinik stase lmu +enyakit alam

    /umah #akit -mum aerah dr. H. 'umpulan +ane ebing inggi tentang #erosis

    Hepatis.

     b. uuan 'husus

    emberikan penelasan tentang definisi sampai penanganan #erosis Hepatis.

    Page | 1

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    2/41

    1.3 Met!e !an Tehn"k 

    alam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode dan teknik secara

    deskriptif dimana mencari sumber data dan menganalisisnya sehingga diperoleh informasi

    tentang masalah setelah itu berbagai referensi yang didapatkan dari berbagai sumber tersebut

    disimpulkan sesuai dengan udul makalah dan dengan tuuan pembuatan makalah ini.

    Page | 2

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    3/41

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    A. DE&INI$I

    1. #irosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan

    menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi aringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel"sel

    hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati (ansoer, '-, 2001).

    2. #irosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya

     pembentukan aringan ikat disertai nodul. &iasanya dimulai dengan adanya proses

     peradangan nekrosis sel hati yang luas. +embentukan aringan ikat dan usaha regenerasi

    nodul. istorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro

    menadi tidak teratur akibat penambahan aringan ikat dan nodul tersebut (#melt%er 3 &are,

    2001).

    &erdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sirosis hati adalah

     penyakit hati kronis yang ditandai oleh adanya peradangan difus pada hati, diikuti dengan

     proliferasi aringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel hati disertai nodul dan merupakan

    stadium akhir dari penyakit hati kronis dan teradinya pengerasan dari hati.

    B. EPIDEMI'L'(I

    +enderita sirosis hati lebih banyak diumpai pada kaum laki"laki ika dibandingkan

    dengan kaum wanita sekita 1,4 1 dengan umur rata"rata terbanyak antara golongan umur 60

     7 58 tahun dengan puncaknya sekitar !0 7 !8 tahun. i ndonesia data pre$alensi serosis

    hepatis belum ada, hanya laporan"laporan dari beberapa pusat pendidikan saa. i /# r.

    #ardito 9ogyakarta umlah pasien serosis hepatis berkisar !,1 : dari pasien yang di rawat di

    &agian +enyakit alam dalam kurun waktu 1 tahun (200!). i edan dalam kurun waktu !

    tahun diumpai pasien serosis hepatis sebanyak ;18 (! :) pasien dari seluruh pasien di

    &agian +enyakit alam.

    ). %LA$I&I%A$I

    &erdasarkan morfologi #herlock membagi #irosis hati atas 6 enis, yaitu

    1. ikronodular 

    2. akronodular 

    6.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    4/41

    #ering disebut dengan Laten #irosis hati. +ada stadium kompensata ini belum terlihat

    geala"geala yang nyata. &iasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.

    2. #irosis hati ekompensata

    ikenal dengan =cti$e #irosis hati, dan stadium ini biasanya geala"geala sudah elas,

    misalnya > ascites, edema dan ikterus.

    D. ETI'L'(I DAN &A%T'* *E$I%'

    +enyebab pasti dari sirosis hati sampai sekarang belum elas, tetapi sering disebutkan

    antara lain

    a. aktor 'ekurangan ?utrisi

    enurut #pellberg, #hiff (188;) bahwa di negara =sia faktor gangguan nutrisi

    memegang penting untuk timbulnya sirosis hati. ari hasil laporan Hadi di dalam simposium

    +atogenesis sirosis hati di 9ogyakarta tanggal 22 ?opember 18@5, ternyata dari hasil

     penelitian makanan terdapat ;1,! : penderita kekurangan protein hewani , dan ditemukan ;5

    : penderita sirosis hati yang berpenghasilan rendah, yang digolongkan ini ialah pegawai

    rendah, kuli"kuli, petani, buruh kasar, mereka yang tidak bekera, pensiunan pegawai rendah

    menengah.

     b. Hepatitis irus

    #emua enis $irus Hepatitis bisa menimbulkan komplikasi berupa serosis hepatis

    kecuali $irus hepatitis =. &erdasarkan hasil penelitian di ndonesia, $irus hepatitis &

    merupakan penyebab tersering dari sirosis hepatis yaitu sebesar !0"50: kasus, diikuti oleh

    $irus hepatitis < dengan 60"!0: kasus, sedangkan 10"20: sisanya tidak diketahui penyebabnya dan termasuk kelompok $irus bukan & dan

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    5/41

    tulang rusuk (costae). Hati dibagi menadi ! lobus dan setiap lobus hati terbungkus

    oleh lapisan tipis aringan ikat yang membentang kedalam lobus itu sendiri dan

    membagi massa hati menadi unit"unit kecil, yang disebut lobulus. #irkulasi darah ke

    dalam dan keluar hati sangat penting dalam penyelenggaraan fungsi hati. Hati

    menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda.

    #ebagian besar suplai darah datang dari $ena porta yang mengalirkan darah yang

    kaya akan %at"%at gi%i dari traktus gastrointestinal. &agian lain suplai darah tersebut

    masuk ke dalam hati lewat arteri hepatika dan banyak mengandung oksigen. 'edua

    sumber darah tersebut mengalir ke dalam kapiler hati yang disebut sinusoid hepatik.

    engan demikian, sel"sel hati (hepatosit) akan terendam oleh campuran darah $ena

    dan arterial. ari sinusoid darah mengalir ke $ena sentralis di setiap lobulus, dan dari

    semua lobulus ke $ena hepatika. ena hepatika mengalirkan isinya ke dalam $ena

    ka$a inferior. *adi terdapat dua sumber yang mengalirkan darah masuk ke dalam hati

    dan hanya terdapat satu lintasan keluarnya.

    isamping hepatosit, sel"sel fagositosis yang termasuk dalam sistem

    retikuloendotelial uga terdapat dalam hati. Crgan lain yang mengandung sel"sel

    retikuloendotelial adalah limpa, sumsum tulang, kelenar limfe dan paru"paru. alam

    hati, sel"sel ini dinamakan sel kupfer. ungsi utama sel kupfer adalah memakan benda

     partikel (seperti bakteri) yang masuk ke dalam hati lewat darah portal.

    -ntuk lebih elasnya anatomi hati dapat dilihat pada gambar berikut

    Page | 5

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    6/41

    • isiologi Hati

    1. etabolisme glukosa

    #etelah makan glukosa diambil dari pembuluh darah $ena porta oleh hati dan

    diubah menadi glikogen yang disimpan dalam hepatosit. #elanutnya glikogen

    diubah kembali menadi glukosa dan ika diperlukan dilepaskan ke dalam aliran

    darah untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal. Dlukosa tambahan

    dapat disintesis oleh hati lewat proses yang dinamakan glukoneogenesis. -ntuk 

     proses ini hati menggunakan asam"asam amino hasil pemecahan protein atau

    laktat yang diproduksi oleh otot yang bekera.

    2. 'on$ersi amonia

    +enggunaan asam"asam amino untuk glukoneogenesis akan membentuk 

    amonia sebagai hasil sampingan. Hati mengubah amonia yang dihasilkan oleh proses metabolik ini menadi ureum. =monia yang diproduksi oleh bakteri dalam

    intestinum uga akan dikeluarkan dari dalam darah portal untuk sintesis ureum.

    engan cara ini hati mengubah amonia yang merupakan toksin berbahaya menadi

    ureum yaitu senyawa yang dapat diekskresikan ke dalam urin.

    6. etabolisme protein

    Crgan ini mensintesis hampir seluruh plasma protein termasuk albumin,

    faktor"faktor pembekuan darah protein transport yang spesifik dan sebagian besar 

    lipoprotein plasma. itamin ' diperlukan hati untuk mensintesis protombin dan

    Page | 6

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    7/41

    sebagian faktor pembekuan lainnya. =sam"asam amino berfungsi sebagai unsur 

     pembangun bagi sintesis protein.

    !. etabolisme lemak 

    =sam"asam lemak dapat dipecah untuk memproduksi energi dan benda keton.&enda keton merupakan senyawa"senyawa kecil yang dapat masuk ke dalam

    aliran darah dan menadi sumber energi bagi otot serta aringan tubuh lainnya.

    +emecahan asam lemak menadi bahan keton terutama teradi ketika ketersediaan

    glukosa untuk metabolisme sangat terbatas seperti pada kelaparan atau diabetes

    yang tidak terkontrol.

    5. +enyimpanan $itamin dan %at besi

    4. etabolisme obat

    etabolisme umumnya menghilangkan akti$itas obat tersebut meskipun pada

    sebagian kasus, akti$asi obat dapat teradi. #alah satu lintasan penting untuk 

    metabolisme obat meliputi konugasi (pengikatan) obat tersebut dengan seumlah

    senyawa, untuk membentuk substansi yang lebih larut. Hasil konugasi tersebut

    dapat diekskresikan ke dalam feses atau urin seperti ekskresi bilirubin.

    @. +embentukan empedu

    Empedu dibentuk oleh hepatosit dan dikumpulkan dalam kanalikulus serta

    saluran empedu. ungsi empedu adalah ekskretorik seperti ekskresi bilirubin dan

    sebagai pembantu proses pencernaan melalui emulsifikasi lemak oleh garam"

    garam empedu.

    ;. Ekskresi bilirubin

    &ilirubin adalah pigmen yang berasal dari pemecahan hemoglobin oleh sel"sel

     pada sistem retikuloendotelial yang mencakup sel"sel kupfer dari hati. Hepatosit

    mengeluarkan bilirubin dari dalam darah dan melalui reaksi kimia mengubahnya

    lewat konugasi menadi asam glukuronat yang membuat bilirubin lebih dapat

    larut didalam larutan yang encer. &ilirubin terkonugasi diekskresikan oleh

    hepatosit ke dalam kanalikulus empedu didekatnya dan akhirnya dibawa dalam

    empedu ke duodenum.

    'onsentrasi bilirubin dalam darah dapat meningkat ika terdapat penyakit

    hati, bila aliran empedu terhalang atau bila teradi penghancuran sel"sel darah

    merah yang berlebihan. +ada obstruksi saluran empedu, bilirubin tidak memasuki

    intestinum dan sebagai akibatnya, urobilinogen tidak terdapat dalam urin.

    (#melt%er 3 &are, 2001)

    Page | 7

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    8/41

    &. PAT'&I$I'L'(I

    =danya faktor etiologi menyebabkan peradangan dan nekrosis meliputi daerah

    yang luas (hepatoseluler), teradi kolaps lobulus hati dan memacu timbulnya aringan

     parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati. #epta bisa dibentuk dari

    sel retikulum penyangga kolaps dan berubah menadi aringan parut. *aringan parut ini

    dapat menghubungkan daerah portal yang satu dengan yang lain atau portal dengan

    sentral (bridging nekrosis). &eberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan

     berbagai ukuran, dan ini menyebabkan distorsi percabangan pembuluh darah hepatik dan

    gangguan aliran daerah portal dan menimbulkan hipertensi portal.

    +embentukan aringan kologen dirangsang oleh nekrosis hepatoseluler danasidosis laktat merupakan faktor perangsang. alam hal mekanisme teradinya sirosis

    secara mekanik dimulai dari keadian hepatitis $iral akut, timbul peradangan luas,

    nekrosis luas, dan pembentukan aringan ikat yang luas disertai pembentukan nodul

    regenerasi oleh sel parenkim hati, yang masih baik.

    +ada mekanisme teradinya sirosis secara immunologis dimulai dengan keadian

    hepatitis $iral akut yang menimbulkan peradangan sel hati, nekrosis dengan melalui

    hepatitis kronik agresif diikuti timbulnya serosis hepatis. +erkembangan ini memerlukan

    waktu sekitar ! tahun. #el yang mengandung $irus ini merupakan sumber rangsangan

    teradinya proses immunologis yang berlangsung terus menerus sampai teradi kerusakanhati.

    +ada sirosis, adanya aringan fibrosis dalam sinusoid mengganggu aliran darah

    normal menuu lobul hati menyebabkan hipertensi portal yang dapat berkembang menadi

    $arises dan asites. &erkurangnya sel hepatosit normal pada keadaan sirosis menyebabkan

     berkurangnya fungsi metabolik dan sintetik hati. Hal tersebut dapat memicu teradinya

    ensefalopati hepatik dan koagulopati (#ease et al, 200;).

    (. MANI&E$TA$I %LINI$

    Deala"geala serosis

    +ada stadium awal (kompensata), dimana kompensasi tubuh terhadap kerusakan hati

    masih baik, sirosis seringkali muncul tanpa geala sehingga sering ditemukan pada waktu

     pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Deala"geala awal sirosis meliputi

     perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual,

     berat badan menurun, ginekomastia pada pria.

    Deala"geala lebih menonol bila sudah lanut (stadium dekompensata) terutama

     bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut

     badan, gangguan tidur, dan demam tidak terlalu tinggi. ungkin disertai adanya

    Page | 8

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    9/41

    gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, ikterus dengan air kemih

     berwarna seperti teh pekat, muntah darah danFatau melena, asites, sampai koma.

    emuan klinis

    emuan klinis sirosis meliputi spider angio maspiderangiomata (atau spider 

    telangiektasi), suatu lesi $askular yang dikelilingi beberapa $ena"$ena kecil. anda ini

    sering ditemukan di bahu, muka, dan lengan atas. ekanisme teradinya tidak diketahui,

    ada anggapan dikaitkan dengan peningkatan rasio estradiolFtestosteron bebas. anda ini

     uga bisa ditemukan selama hamil, malnutrisi berat, bahkan ditemukan pula pada orang

    sehat, walaupun ukuran lesi kecil (?urdanah, 2008).

    Eritema palmaris, warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan.

    Hal ini uga dikaitkan dengan perubahan metabolisme hormon esterogen. anda ini uga

    tidak spesifik pada sirosis. itemukan pula pada kehamilan, artritis reumatoid,

    hipertiroidisme dan keganasan hematologi. +erubahan kuku"kuku uchrche berupa pita

     putih horisontal

    dipisahkan dengan warna normal kuku. ekanismenya uga belum diketahui,

    diperkirakan akibat hipoalbuminemia. anda ini uga bisa ditemukan pada kondisi

    hipoalbuminemia yang lain seperti sindrom nefrotik.

    Dinekomastia secara histologis berupa proliferasi benigna aringan glandula mammae

    laki"laki, kemungkinan akibat peningkatan androstenedion. #elain itu, ditemukan uga

    hilangnya rambut dada dan aksila pada laki"laki, sehingga laki"laki mengalami perubahan

    ke arah feniminisme. 'ebalikannya pada perempuan menstruasi cepat berhenti sehingga

    dikira fase menopause. =trofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertil.anda ini menonol pada alkoholik sirosis dan hemokromatosis.

    -kuran hati yang sirotik bisa membesar, normal atau mengecil. &ilamana hati

    teraba, hati sirotik teraba keras dan nodular. #plenomegali sering ditemukan terutama

     pada sirosis yang penyebabnya nonalkoholik. +embesaran ini akibat kongesti pulpa

    merah lien karena hipertensi porta. (?urdanah, 2008)

    +enimbunan cairan dalam rongga peritonium atau asites akibat hipertensi porta

    dan hipoalbuminemia.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    10/41

    enurut +rice (2004), tanda"tanda klinik yang dapat teradi yaitu

    1. =danya ikterus (penguningan) pada penderita sirosis. imbulnya ikterus

    (penguningan ) pada seseorang merupakan tanda bahwa ia sedang menderita penyakithati. +enguningan pada kulit dan mata teradi ketika li$er sakit dan tidak bisa menyerap

     bilirubin.kterus dapat menadi penunuk beratnya kerusakan sel hati. kterus teradi

    sedikitnya pada 40 : penderita selama peralanan penyakit (+rice, 2004).

    2. imbulnya asites dan edema pada penderita sirosis. 'etika li$er kehilangan

    kemampuannya membuat protein albumin, air menumpuk pada kaki (edema) dan

    abdomen (ascites). aktor utama asites adalah peningkatan tekanan hidrostatik pada

    kapiler usus. Edema umumnya timbul setelah timbulnya asites sebagai akibat dari

    hipoalbuminemia dan resistensi garam dan air (+rice, 2004).

    6. Hipertensi portal

    Hipertensi portal adalah peningkatan tekanan darah $ena portal yang menetap di

    atas nilai normal. +enyebab hipertensi portal adalah peningkatan resistensi terhadap aliran

    darah melalui hati (+rice, 2004).

    iabetes melitus dialami 15 sampai 60: pasien sirosis. Hal ini akibat resistensi

    insulin dan tidak adekuatnya sekresi insulin oleh beta pankreas (?urdanah,2008).

    Page | 10

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    11/41

    H. DIA(N'$I$

    +ada stadium kompensata kadang"kadang sangat sulit menegakkan diagnosis

    serosis hati. +ada saat ini penegakan diagnosis fibrosis hati terdiri atas pemeriksaan fisik,

    laboratorium, dan -#D. +ada kasus tertentu diperlukan biopsi hati atau peritoneoskopikarena sulit membedakan hepatitis kronik aktif yang berat dengan serosis hati dini.

    +ada stadium dekompensata diagnosis kadangkala tidak terlalu sulit karena geala

    dan tanda"tanda klinis sudah tampak dengan adanya komplikasi.

    D"agnsa $"rs"s He+at"s Ber!asarkan Pemer"ksaan Labratr"um

    1. -rine

    alam urine terdapat urobilnogen uga terdapat bilirubin bila penderita ada

    ikterus. +ada penderita dengan asites , maka ekskresi ?a dalam urine berkurang (urine

    kurang dari ! meGFl) menunukkan kemungkinan telah teradi syndrome hepatorenal

    (Hadi, 2002).

    2. ina

    erdapat kenaikan kadar sterkobilinogen. +ada penderita dengan ikterus, ekskresi

     pigmen empedu rendah. #terkobilinogen yang tidak terserap oleh darah, di dalam usus

    akan diubah menadi sterkobilin yaitu suatu pigmen yang menyebabkan tina berwarna

    cokelat atau kehitaman (Hadi, 2002).

    6. arah

    &iasanya diumpai normostik normokronik anemia yang ringan, kadang 7kadang

    dalam bentuk makrositer yang disebabkan kekurangan asam folik dan $itamin &12 atau

    karena splenomegali. &ilamana penderita pernah mengalami perdarahan gastrointestinal

    maka baru akan teradi hipokromik anemi. *uga diumpai likopeni bersamaan dengan

    adanya trombositopeni (Hadi, 2002).

    !. es aal Hati

    +enderita sirosis banyak mengalami gangguan tes faal hati, lebih lagi penderita

    yang sudah disertai tanda"tanda hipertensi portal. +ada sirosis globulin menaik,

    sedangkan albumin menurun. +ada orang normal tiap hari akan diproduksi 10"14 gr 

    albumin, pada orang dengan sirosis hanya dapat disintesa antara 6,5"5,8 gr per hari. 'adar 

    normal albumin dalam darah 6,5"5,0 gFdL. *umlah albumin dan globulin yang masing"

    masing diukur melalui proses yang disebut elektroforesis protein serum. +erbandingan

    normal albumin globulin adalah 21 atau lebih. #elain itu, kadar asam empedu uga

    termasuk salah satu tes faal hati yang peka untuk mendeteksi kelainan hati secara dini

    (Hadi, 2002).

    Page | 11

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    12/41

    -ntuk pengelolaan lebih lanut , maka penderita sirosis hepatis dengan

    tanda"tanda hipertensi portal dapat dibagi atas tiga kelompok berdasarkan

    kriteriaFklasifikasi dari

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    13/41

    disebut asites yang berakibat pembesaran perut, keluhan rasa tak enak dalam perut dan

     peningkatan berat badan ( Hernomo, 200@).

    ari segi epidemiologi asites adalah salah satu komplikasi utama dari sirosis

    hepatis.

    -ntuk membedakan penyebab asites , dilakukan pemeriksaan #==D (serum"ascites albumin gradient) bila nilainya I 1.1 gram :, penyebabnya adalah penyakit non

     peritoneal (hipertensi portal,hipoalbuminemia, asites chyllous, tumor o$arium).

    #ebaliknya bila nilainya 1,1 mg : disebabkan eksudat (keganasan, peritonitis"karena

    &

    tingkat 2, deteksi lebih mudah tapi biasanya umlahnya hanya sedikit> tingkat 6, tampak 

     elas tetapi tidak terasa keras> dan tingkat !, bila asites mulai terasa keras (Hernomo,

    200@)

    2. #pontaneous &acterial +eritonitis (#&+)

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    14/41

     bercampur bekuan darah, atau seperti kopi ( coffee grounds appearance) akibat efek asam

    lambung terhadap darah. &uang air besar berwarna hitam dan lembek (melena) dan

    keluhan lemah dan pusing pada saat posisi berubah yang disebabkan penurunan tekanan

    darah mendadak saat melakukan perubahan posisi berdiri dari berbaring. +erdarahan uga

    dapat timbul dari $arises manapun dalam usus. isalnya dalam kolon, meskipun ini arang teradi. eskipun belum elas mekanismenya, pasien yang masuk rumah sakit

    dengan perdarahan aktif $arises esofagus, berisiko tinggi untuk mengalami +

    ( Hernomo, 200@).

    !. Enselopati Hepatik 

    &eberapa protein makanan yang masuk ke dalam usus akan digunakan oleh

     bakteri"bakteri normal usus. alam proses pencernaan ini, beberapa bahan akan terbentuk 

    dalam usus.&ahan"bahan ini sebagian akan terserap kembali ke dalam tubuh. &eberapa

    diantaranya misalnya amonia, berbahaya terhadap otak. alam keadaan normal, bahan"

     bahan toksik dibawa dari usus lewat $ena porta masuk ke dalam hati untuk didetoksifikasi

    (Hernomo, 200@).

    +ada sirosis, sel"sel hati tidak berfungsi normal, baik akibat kerusakan maupun

    akibat hilangnya hubungan normal sel"sel ini dengan darah. #ebagai tambahan , beberapa

     bagian darah dalam $ena porta tidak dapat masuk ke dalam hati, tetapi langsung masuk ke

    $ena yang lain (bypass). =kibatnya, bahan"bahan toksik dalam darah tidak dapat masuk 

    ke dalam hati. #ehingga teradi akumulasi bahan ini di dalam darah. =pabila bahan"bahan

    ini terkumpul cukup banyak, fungsi otak akan terganggu. 'ondisi ini disebut enselopati

    hepatik. idur lebih banyak pada siang dibanding malam ( perubahan pola tidur)

    merupakan tanda awal enselopati hepatik. 'eluhan lain dapat berupa mudah tersinggung,tidak mampu berkonsentrasi, atau menghitung, kehilangan memori, bingung, dan

     penurunan kesadaran secara bertahap. =khirnya enselopati hepatik yang berat dapat

    menimbulkan koma dan kematian (Hernomo, 200@).

    &ahan"bahan toksik ini uga menyebabkan otak pasien sangat sensitif terhadap

    obat"obat yang normalnya disaring dan didetoksifikasi dalam hati. osis berapa obat

    tersebut harus dikurangi untuk menghindari efek toksik yang meningkat pada sirosis,

    terutama obat golongan sedatif dan obat tidur. #ebagai alternatif, dapat dipilih obat"obat

    yang lain yang tidak didetoksifikasi atau dieliminasi lewat hati namun lewat ginal. =da

    tiga tipe enselopati hepatik yang mendasari tipe =, akibat gagal hati akut> tipe &, akibat

     pintasan porto"sistemik tanpa sirosis dan tipe

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    15/41

    adekuat,meskipun fungsi lain ginal yang penting, misalnya retensi garam tidak terganggu

    (Hernomo, 200@).

    &ila fungsi hati membaik atau dilakukan transplantasi hati pasien sindroma

    hepatornal, ginal akan bekera normal lagi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa

     penurunan fungsi ginal disebabkan akumulasi bahan"bahan toksik dalam darah akibathati yang tidak berfungsi. =da dua tipe sindroma hepatorenal tipe 1, penurunan fungsi

    teradi dalam beberapa bulan, dan tipe 2, penurunan fungsi ginal teradi sangat cepat

    dalam wakti satu sampai dua minggu (Hernomo, 200@).

    4. Hipersplenisme

    Limpa dalam keadaan normal berfungsi menyaring sel"sel darah merah, leukosit

    dan trombosit yang sudah tua .arah dari limpa akan bergabung dengan aliran darah dari

    usus masuk ke dalam $ena porta. =kibat peningkatan tekanan $ena porta karena sirosis,

    teradi peningkatan blokade aliran darah dari limpa. =kibatnya teradi aliran darah

    kembali ke limpa, dan limpa membesar. eradilah splenomegali (Hernomo, 200@).

    'adang"kadang limpa dapat membengkak hebat, hingga menimbulkan nyeri

     perut. engan pembesaran limpa ini, fungsi filtrasi terhadap terhadap sel"sel darah dan

    trombosit ikut meningkat, sehingga umlahnya akan menurun.Hipersplenisme merupakan

    istilah yang di pakai untuk menunukkan kondisi sebagai berikut penurunan umlah sel

    darah merah (anemia), penurunan sel darah putih (leukopenia), dan atau trombosit yang

    rendah (trombositopenia). =nemia menyebabkan perasaan lemah, leukopenia

    menyebabkan peka terhadap infeksi, trombositopenia menyebabkan pembekuan darah

    dan menimbulkan perdarahan yang memanang (Hernomo, 200@).

    #. PENATALA%$ANAAN

    1. +asien dalam keadaan serosis hati dilakukan kontrol cairan yang teratur, istirahat yang

    cukup, susunan diet yang tepat.

    a. iet Hati

    " emberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan faal haati tanpa

    memperberat keranya

    " +ada pasien serosis hepatis dilakukan diet tinggi protein dan tinggi kalori untuk 

    memperbaiki status gi%i pasien. +emberian protein pada penderita sirosis disesuaikan

    dengan komplikasi keadaan pasien. 'elebihan protein dapat mengakibatkan peningkatan

    amonia darah yang berbahaya, sedangkan kekurangan protein akan menghambat

     penyembuhan sel hati. +rotein yang disarankan disini adalah protein nabati karena dalam

    tumbuh"tumbuhan terdapat kandungan asam amino esensial, mengandung sedikit non

    nitrogen serta lebih ditoleransi oleh tubuh dari pada protein hewani (/atnasari, 2001).

    #elain itu, protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang

    mempercepat pengeluaran amonia melalui feses.

    • iet Hati

    iberikan pada #erosis Hati dalam keadaan prekoma.

    'alori 1025 kal

    +rotein @ gr 

    Page | 15

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    16/41

    Lemak 1gr 

    'arbohidrat 2!@ kal

    • iet Hati

    'eadaan akut dan prekoma sudah teratasi dan pasien sudah memiliki nafsu makanyang cukup.

    'alori 1!@5 kal

    +rotein 2@ gr 

    Lemak 60 gr 

    'arbohidrat 2@; kal

    • iet Hati

    iberikan kepada pasien hepatits akut atau pasien serosis hepatis yang nafsu

    makannya telah baik, telah dapat menerima protein, dan tidak menunukkan geala

    serosis hati aktif.

    'alori 2016 kal

    +rotein 5! gr 

    Lemak !4 gr 

    'arbohidrat 6!8 kal

     b. iet /endah Daram berguna untuk mengurangi retensi natrium dan cairan dalam

    tubuh.

    2. +asien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti alkohol dan obat"obatan

    dianurkan menghentikan penggunaannya. =lkohol akan mengurangi pemasukan protein

    ke dalam tubuh.

    6. erapi terhadap komplikasi yang timbul

    a. =sites

    irah baring dengan pemberian obat"obatan diuretik. =walnya dengan pemberian

    spironolakton dengan dosis 100"200 mg sekali sehari. /espons diuretik bisa dimonitor 

    dengan penurunan berat badan 0,5 kgF hari, tanpa adanya edema kaki atau 1 kgF hari

    dengan adanya edema kaki. &ilamana pemberian spironolakton tidak adekuat bisadikombinasi dengan furosemid dengan dosis 20"!0 mgF hari. +emberian furosemid bisa

    ditambah dosisnya bila tidak ada respons, maksimal dosisnya 140 mgF hari. +arasentesis

    dilakukan bila asites sangat besar. +engeluaran asites bisa hingga !"4 liter dan dilindungi

    dengan pemberian albumin.

     b. +erdarahan $arises esofagus (hematemesis, hematemesis dengan melena atau melena

    saa)

    "Lakukan aspirasi cairan lambung yang berisi darah untuk mengetahui apakah perdarahan

    sudah berhenti atau masih berlangsung.

    Page | 16

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    17/41

    " &ila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas 100 JFmenit

    atau Hb dibawah 88: dilakukan pemberian dengan pemberian deJtroseF salin dan

    tranfusi darah secukupnya.

    " iberikan $asopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500cc 5: atau normal salin pemberianselama ! am dapat diulang 6 kali.

    c. Ensefalopati

    " ilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian '

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    18/41

    BAB III

    LAP'*AN %A$U$

    3.1 ANAMNE$A P*IBADI

     ?ama ad sihaloho

    -mur ;4 tahun

    *enis 'elamin Laki " Laki

    =gama kristen

    #uku batak  

    #tatus +erkawinan duda

    =lamat *l. pendidikan

    +ekeraan wiraswasta

    3.2 ANAMNE$A PEN0A%IT Keluhan utama nyeri pada seluruh bagian perut

    Telaah Cs datang ke /#- kumpulan pane dengan keluhan nyeri pada

    seluruh bagian perut . hal ini sudah dialami os lebih kurang 2 minggu ini.

     ?yeri di rasakan menyesak dan os merasakan perut nya semakin membesar .

    nyeri tekan (K) pada seluruh bagian perut. ?yeri perut ini membuat os tidak 

     bisa tidur dan merasa gelisah .

    os uga mengeluhkan nyeri pada sendi bahu sebelah kanan. ?yeri bersifat

    hilang timbul . nyeri berkurang ika di oleskan $oltaren.

    &ab (")6 hari bak (K) mual (") muntah (") pusing (K) oyong (K) lemas (K)

    /iwayat =lkohol ("), erokok (").

    /iwayat +engobatan tidak elas

    /iwayat +enyakit erdahulu Hipertensi (K)

    /iwayat post operasi hernia inguinal

    kanan

    iabetes melitus (")yspepsia (K)

    Anamnesa s"stem

    $"stem serebrs+"nal  pusing (K) oyong (K)

    $"stem ar!"asular

    $"stem res+"ras"

    $"stem gastr"ntest"nal kembung , terasa menyesak 

    $"stem musulskeletal  nyeri pada sendi bahu kanan

    3.3 $TATU$ P*E$ENT Keadaan umum

    Page | 18

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    19/41

    o #ensorium

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    20/41

    › Derakan &?, ke segala arah

    › Eksoftalmus (")kananF(")kiri

    › +tosis (")kananF(")kiri

    › kterus (")kananF(")kiri

    › =nemia (")kananF(")kiri

    › /eaksi pupil (K)kananF(K)kiri, isokor dengan

      diameter 6 mm

    › Dangguan lokal (")

    c. elinga

    › &entuk &?

    › #ekret (")

    › /adang (")

    d. Hidung

    › &entuk &?

    › #ekret (")

    › /adang (")e. &ibir  

    › #ianosis (")

    › +ucat (K)

    › 'ering (K)

    › /adang (")

    f. Digi

    › 'aries (K)

    › +ertumbuhan &?

    g. Lidah

    › 'ering (")› +ucat (")

    › &eslag (")

    › remor (")

    h. onsil

    › erah (")

    › &engkak (")

    2.  Leher 

    a. nspeksi

    o #truma idak ada pembesaran

    o

    'elenar bengkak (")o +ulsasi $ena (")

    o enektasi (")

     b. +alpasi

    o +osisi trachea edial dalam batas normal

    o #akitF nyeri tekan (")

    o ekanan $ena ugularis /"2 cmH20

    3.  Thorax depan

    Page | 20

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    21/41

    a. nspeksi

    › &entuk fusiformis

    › #imetrisFasimetris simetris

    › &endungan $ena (")

    › 'etinggalan bernafas (")

    › enektasi (")

    › +embengkakan (")

    › ammae alam batas normal

    › ctus cordis tidak terlihat

     b. +alpasi

    ›  ?yeri tekan (")

    › remitus suara

    o Lapangan paru atas kanan M kiri

    o Lapangan paru tengah kanan M kiri

    o Lapangan paru bawah kanan M kiri

    › ktus terabao Lokalisasi

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    22/41

    − /onchi kering (")

    − 'repitasi (")

    − Desekan pleura (")

    › =2 I=1> +2I+1> =2+2

    o #uara tambahan (")

    − esah antung fungsionalForganis (")

    − Desek pericardialFpleurocardial (")

    4.  Thorak belakang 

    a. nspeksi

    • &entuk fusiformis

    • #imetrisFasimetris simetris

    • &enolan" benolan (")

    • #capulae alta (")

    • 'etinggalan bernafas (")

    • enektasi (")

     b. +alpasi

    •  ?yeri tekan (")

    • remitus suara

    − Lapangan paru atas ka M ki

    − Lapangan paru tengah ka M ki

    − Lapangan paru bawah ka M ki

    • +enonolan" penonolan (")

    c. +erkusi

    • #uara perkusi paru

    − Lapangan paru atas sonor ka M ki

    − Lapangan paru tengah sonor ka M ki

    − Lapangan paru bawah sonor ka M ki

    • &atas bawah paru

    − 'anan $ertebra horacal N

    − 'iri $ertebra horacal N

    d. =uskultasi

    • #uara pernafasan

    − Lapangan paru atas $esikuler ka M ki

    − Lapangan paru tengah $esikuler ka M ki

    − Lapangan paru bawah $esikuler ka M ki

    • #uara tambahan

    − /onki basah ( " )

    5.  Abdomen

    a. nspeksi

    • embesar (K)

    • enektasi (")

    • #irkulasi kolateral (")

    Page | 22

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    23/41

    • +ulsasi (")

     b. +alpasi

    • efens muscular (")

    •  ?yeri tekan (K)

    • Lien tidak teraba

    • /en tidak teraba

    • Hepar sulit dinilai

    • -ndulasi (")

    c. +erkusi

    • +ekak hati (K)

    • #hufting ulness (")

    • #uara abdomen beda

    d. =uskultasi

    • +eristaltik usus (K)

    6.  Ekstremitasa. =tas

    • &engkak (")

    • erah (")

    • #tand abnormal (")

    • Dangguan fungsi (")

    • /umple lead test (")

    • /efleks

    o &iceps kaMki

    o riceps kaMki

     b. &awah• &engkak (")F(")

    • erah (")F(")

    • Cdema (")F(")

    • +ucat (")F(")

    • Dangguan fungsi (")F(")

    • arises (")F(")

    • /efleks

    o '+/ (K) kaMki

    o =+/ (K) kaMki

    3.4 PEME*I%$AAN LAB'*AT'*IUM *UTIN Darah rutin (19-2-2016)

    Bhite &lood

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    24/41

    3.5 *E$UME

     namnesa

     Keluhan utama nyeri pada seluruh bagian perut

    Telaah Cs datang ke /#- kumpulan pane dengan keluhan nyeri pada

    seluruh bagian perut . hal ini sudah dialami os lebih kurang 2 minggu ini.

     ?yeri di rasakan menyesak dan os merasakan perut nya semakin membesar .

    nyeri tekan (K) pada seluruh bagian perut sehingga membuat os tidak bisa

    tidur dan gelisah./iwayat =lkohol (")

    /iwayat +enyakit erdahulu hipertensi (K) paling tinggi

    210F100 mmhg

    yspepsia (K)

    iabetes melitus (")

    /iwayat post operasi hernia inguinal

    kanan

    tatus present 

    o #ensorium compos mentis

    o ekanan darah 1;0F80 mmHg

    o  ?adi ;0JFi (reguler)

    o +ernafasan 20JFi

    o emperatur 64,5 <

     Keadaan pen!akit 

    o +ancaran waah tampak sakit

    o Cedem (")

    o =nemia (K)

    o +urpura (")

    o kterus (")

     "emeriksaan #isik 

    'epala &?

    Leher &?

    horaJ (K)

    =bdomen embesar (K)

    EJtremitas bawah (")

    3.6 DIA(N'$A BANDIN(

    1. #erosis Hepatis #tadium ekompensata K spontanitus bakterialis peritonitis K

    H

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    25/41

    6. Hepatoma K spontanitus bakterialis peritonitis K H

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    26/41

    &ilirubin otal 0,42 mgFdl

    &ilirubin irek 0,15 mgFdl

    #DC 2! -Fi

    #D+ 21 -Fi

    =+ 140 -Fi

    • -?D# D?*=L

    -reum !0 mgFdl

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    27/41

    • oto /ontgen horaJ +royeksi =+

    'esan

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    28/41

    • E'D

    alam batas normal

    Page | 28

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    29/41

    26:;2:2;16

    =L&-? 6.1 mgFdl ? !,2"5,2

    7:;3:2;16

    +EE/'#==? ELE'/CL

    'alium 2,2 mmolFL ? 6,5"5,5

     ?atrium 165,2 mmolFL ? 165"155

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    30/41

    ls 200 cc

    otal n 665 cc

    Cutput

    &=' 600 cc

    &=& "BL " cc

    otal uot 600 cc

    terasa menyesak (K)

    nyeri tekan (K)

    &=& (")

    &=' (K)

    'uF nyeri perut

    hF nalg"n 1 am+ k-+

    21"02"2014

    #ens compos mentis

    180F80 mmHg

    H/ ;0JFi

    // 22 JFi

    emp 64,5 0 <

    nput

    akan 200 cc

    inum 600 cc

    ls 500 cc

    otal n 1000 cc

    Cutput

    &=' 100 cc

    &=& "

    BL 500 ccotal out 1500 cc

    '-

     pusing (")

    oyong ( ")

    lemas (K)

    mual (K)

    tengkuk terasa berat

    (")

     ?yeri pada sendi bahu

    kanan (K)

    +erut membesar (K)

    +erut kembung(K)

     ?yeri pasa seluruh

     bagian perut (K)

    terasa menyesak (K)

    nyeri tekan (K)

    &=& (")&=' (K)

     

    herapy

    o iet hati /D

    o 5: gttFi mic

    o n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    31/41

    otal out 400 cc

    L=&

    B&< 20.@00FL

    H& @,0 grFdlH

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    32/41

    2J1

    o '#/ 1J1

    o -lsafat syr 

    6Jc1

    o LaJadyn syr 

    6Jc1

    o ulcolaJ supp

    1

    o &.compleJ

    2J1

    25"02"2014

    #ens compos mentis

    1!0F@0 mmHg

    H/ ;0JFi// 20 JFi

    emp 64,5 0 <

    nput

    akan @5 cc

    inum 120 cc

    ls 500 cc

    otal n 485 cc

    Cutput

    &=' 400 cc

    &=& 50

    BL "

    otal out 450 cc

    '-

     ?yeri pada seluruh

     bagian perut (K)

    +erut membesar (K)=scites (K)

     ?yeri tekn (K)

    +erut keras (K)

    +erut mulas (K)

    &=& (")

      &='(K)

    herapy

    o iet hati /D

    o 5: gttFi mic

    o

    n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    33/41

    24"02"2014

    #ens compos mentis

    160F@0 mmHg

    H/ ;0 JFi

    // 20 JFiemp 64,5 0 <

    && !; kg

    nput

    akan @5 cc

    inum 120 cc

    ls 200 cc

    otal n 685 cc

    Cutput

    &=' 600cc

    &=& 50

    BL "

    otal out 650 cc

    '-

     ?yeri pada seluruh

     bagian perut (K)

    +erut membesar (K)

    =scites (K) ?yeri tekn (K)

    +erut keras (K)

    +erut mulas (K)

    &=& (K)

      &='(K)

    herapy

    o iet hati /D

    o 5: gttFi mic

    o n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    34/41

    H/ ;! JFi

    // 20 JFi

    emp 64,5 0 <

    nput

    akan 100ccinum 120 cc

    ls 250 cc

    otal n !@0 cc

    Cutput

    &=' !00cc

    &=& 100

    BL "

    otal out 500 cc

     perut (K)

     ?yeri tekan (K)

    &=& (K)

    &=' (K)

    o n.ranitidine 1 grF12 am

    o n ketorolac 1 a kFp

    o n. ?o$algin kFp

    o etronida%ole 500 mg

    o =mlodipin 10 mg 1J1

    o

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    35/41

    &=' 400cc

    &=& "

    BL "

    otal out 500 cc

    2"06"2014

    #ens compos mentis

    160F@0 mmHg

    H/ ;! JFi

    // 20 JFi

    emp 64,5 0 <

    Lingkar perut ;5 cm

    nput

    akan 100ccinum 120 cc

    ls 200 cc

    otal n !20 cc

    Cutput

    &=' 400cc

    &=& 50

    BL "

    otal out 450 cc

    '-

    Lemas (K)

     ?yeri pada

    seluruh bagian

     perut (K)

     ?yeri tekan (K)

    &=& (K)

    &=' (K)

    o iet hati /D

    o asering 5 gttFi mic

    o nf aminoleban 1 flsF h

    o n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    36/41

    !"06"2014

    #ens compos mentis

    110F40 mmHg

    H/ ;! JFi

    // 20 JFi

    emp 64,5 0 <

    Lingkar perut ;5 cm

    nput

    akan @5cc

    inum 120 cc

    ls 250 cc

    otal n !!5cc

    Cutput

    &=' 600cc

    &=& 50

    BL "

    otal out 650 cc

    '-

    Lemas (K)

     ?yeri pada

    seluruh bagian

     perut (K)

     ?yeri tekan (K)&=& (K)

    &=' (K)

    o iet hati /D

    o asering 5 gttFi mic

    o nf aminoleban 1 flsFh

    o n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    37/41

    nput

    akan 50cc

    inum 100 cc

    ls 100 cc

    otal n 200ccCutput

    &=' 600cc

    &=& "

    BL "

    otal out 600 cc

    &=' (K)   o =mlodipin 10 mg 1J1

    o

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    38/41

    o arises esofagus

    o Hemoroid

    • Dagal ungsi Hati

    o  As)ites

    o kterik 

    o etor hepatikum

    o  Hipoalbuminemia

    o Hiperlipidemia

    o Dinekomastia

    o #pider nae$y

    o =trofi testis

    o Hiperpigmentasi pada kulit

    2. +emeriksaan +ada #erosis Hepatis

    • arah /utin ( dalam batas normal )

    • -rin /utin (dalam batas normal )

    • eses /utin (t idak dilakukan)

    • Li$er unction est

    • Lipid +rofie (dalam batas normal )

    • -#D =bdomen

    +ada #erosis hati biasa ditemukan penge)ilan,pengkerutan ukuran hepar dengan

     permukaan !ang irreguler  serta disertai dengan adan!a as)ites.

    • /adiologi

    +emeriksaan radiologi yang sering dimanfaatkan ialah pemeriksaan foto toraks

    dapat melihat adanya $arises esofagus untuk konfirmasi hipertensi porta,

    splenoportografi untuk melihat spleenomegali

    6. 'omplikasi serta penatalaksaan

    •   As)ites

    o  pemberian spironolakton dengan dosis 100"200 mg sekali sehari.

    o  bisa dikombinasi dengan #urosemid  dengan dosis 20"!0 mgF hari.

    o  -atasi asupan )airan

    •   arises Eso#agus

    o +emberian  /iet Lambung.

    Page | 38

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    39/41

    o Lakukan aspirasi cairan lambung yang berisi darah untuk mengetahui

    apakah perdarahan sudah berhenti atau masih berlangsung. (tidak 

    dilakukan0

    o &ila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas

    100 JFmenit atau Hb rendah dilakukan pemberian '/ dengan pemberiandeJtroseF salin dan tran#usi darah se)ukupn!a.  tidak dilakukan0

    o +emberian n. Asam Traneksamat  berguna untuk mengurangi perdarahan.

    tidak dilakukan0

    o n. it. K    diberikan untuk pencegahan dan pengobatan

    hipoprotombinemia. tidak dilakukan0

    • +asien dengan geala mual   bisa diatasi dengan pemberian n. Ethi#eran.

    tidak dilakukan0

    •  Antibiotik  diberikan sebagai penatalaksanaan terhadap pencegahan teradinya

    infeksi atau komplikasi #&+.

    +asien mengeluhkan susah -A- oleh karena itu diberikan /ul)olax dan Laxadin

    BAB >

    %E$IMPULAN

    iagnosis pasien ini adalah s"rs"s he+at"s sta!"um !ekm+ensata < s+ntan"tus

    bakter"al"s +er"tn"t"s < H)>

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    40/41

    &atasi =supan Daram

     'armakologi

    o iet hati /D

    o 5: gttFi mic

    o n.

  • 8/17/2019 Serosis Hatii.docx EDIIIT.docx Follo Udah Drubahhhh

    41/41

    DA&TA* PU$TA%A

    1. ?urdanah #. #irosis Hati dalam &uku =ar lmu +enyakit alam , edisi ilid ,

    *akarta, +usat penerbitan epartemen lmu +enyakit alam., 2008 hal 44;"4@6.

    2. 'usumobroto C Hernomo, #irosis Hati, dalam buku aar lmu +enyakit Hati, edisi

    , *akarta, *ayabadi, 200@, hal 665"!5

    6. #etiawan, +oernomo &udi. #irosis hati. n =skandar okroprawiro, +oernomo

    &oedi #etiawan, dkk. &uku =ar +enyakit alam, akultas 'edokteran

    -ni$ersitas =irlangga. [email protected] 128"164

    !. Hadi, #. iagnosis -ltrasonik +ada #irosis Hati, alam Hepatologi, andar 

    au, *akarta. 2000.

    5. isnadiarly. +enyakit Hati (li$er), Edisi 1,+ustaka Cbor +opuler, *akarta. 200@

    4. +rice #.=. +atofisiologi konsep 'linis +roses"proses +enyakit, Edisi 4, ED