Asuhan Nutrisi Pada Anak
-
Upload
ihda-sylvia -
Category
Documents
-
view
158 -
download
9
Transcript of Asuhan Nutrisi Pada Anak
ASUHAN NUTRISI PADA ANAK
Pembimbing :dr. Lanny C Gultom, SpA
Agus Anang FatoniAnita Ratna Ningrum
Ihda SilviaSyarah Amrina
FK UIN Syarif Hidayatullah JakartaRSUP Fatmawati Jakarta
TIGA ASUHAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
Patient
Nutritional care
Medical care Nursing care
1. Lama perawatan
2. Komplikasi penyakit
3. Biaya pengobatan
4. Terjadinya kematian
GIZI MEMPENGARUHI PROSES PENYEMBUHAN PENYAKIT
Kurang gizi berdampak pada :
ASUHAN NUTRISI
Tujuan :Asuhan nutrisi bertujuan agar
kebutuhan setiap pasien terhadap zat gizi dapat dipenuhi secara optimal.
1. Membuat diagnosis masalah
nutrisi
2. Menentukan kebutuhan nutrisi
(requirement)
5. Evaluasi/pengkajian
respons
3. Memilih alternatif tentang cara
pemberian zat gizi
4. Memilih alternatif bentuk sediaan zat
gizi
1. DIAGNOSIS MASALAH NUTRISI
Empat cara pengkajian masalah nutrisi :
•Pemeriksaan klinis
•Analisis diet
•Pemeriksaan antropometri
•Pemeriksaan laboratorium
PENENTUAN STATUS GIZI
• Berdasarkan persentase Berat Badan (BB) aktual terhadap Berat Badan Ideal (persentil 50-grafik tumbuh kembang)
Penentuan Status Gizi
• Obesitas > 120 %• Overweight110-120 %• Gizi Baik 90-109 %• Gizi Kurang 70-89 %• Gizi Buruk <70 %
Status Gizi (BB/TB) – CDC 2000
Contoh Kasus 1
• An. X, laki-laki usia 4 bulan• BB = 6 Kg• TB = 63 cm
• BB/U = -2 < Z-score < 0Bb/U
TB/U• TB/U = -2 < Z-score < 0
BB/TB = -2< Z-score <-1
2. MENENTUKAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
Tiga macam kebutuhan :1. Untuk kebutuhan penggantian (replacement) zat
gizi yang kekurangan (deplesi atau defisiensi)2. Untuk kebutuhan rumatan (maintenance)3. Untuk kebutuhan tambahan karena kehilangan
(loss) dan tambahan untuk pemulihan jaringan atau organ yang sedang sakit
• Kebutuhan nutrisi pada anak dengan gizi lebih, gizi baik, atau gizi kurang pada prinsipnya adalah untuk mencapai BB ideal.
• Yang harus diperhatikan :– Umur dimana TB saat ini berada di persentil 50 (lihat
kurva TB/U)– Persentil 50 BB menurut TB saat ini (lihat kurva
BB/TB)
Umur (tahun)
BB(Kg)
(Ihs) TB(cm)
(in) Kalori(kkal/kg)
Protein (g/kg)
Cairan (ml/kg)
Bayi 0.0-0.50.5-1.0
69
1320
6071
2428
10898
2.21.5
140-160125-145
Anak 1-34-67-10
132028
294462
90112132
354452
1029070
1.231.21.0
115-12590-11070-85
Pria 11-1415-18
4566
99145
157176
6269
5545
1.00.8
70-8550-60
Wanita 11-1415-18
4655
101120
157163
6264
4740
1.00.8
70-8550-60
RECOMMENDED DIETARY ALLOWANCES UNTUK BAYI DAN ANAK
Kebutuhan Kalori[RDA (kkal/kgBB) berdasarkan HA] x [Berat Badan
Ideal (kg)]
Contoh
• Bayi, laki-laki 8 bulan. BB 9 Kg, PB 70 cm.• HA = 7,5 bulan = 98 kal• BB ideal = 8,5 Kg• Kebutuhan kalori – 8,5 x 98 = 833 kal digenapkan 900 kal/hari
Kebutuhan Kalori[RDA (kkal/kgBB) berdasarkan HA] x [Berat Badan Ideal
(kg)]
3. CARA PEMBERIAN ZAT GIZI
1. Oral2. Enteral3. Parenteral
4. ALTERNATIF BENTUK SEDIAAN GIZI
Sediaan gizi harus memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien.1. Makronutrien : Karbohidrat, Protein,
Lemak2. Mikronutrien : Vitamin dan Mineral
PEMILIHAN FORMULA ENTERAL
• Umur• Diagnosis• Masalah gizi
yang terkait• Kebutuhan
nutrisi• Fungsi
gastrointestinal
• Osmolalitas• Kepekatan dan
kekentalan kalori• Komposisi zat gizi
– Jenis serta jumlah karbohidratnya
– Protein dan lemak– Ketersediaan
produk– Harganya
FAKTOR PASIEN FAKTOR FORMULA
DEFINISI ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi
lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu: Kolostrum Air susu transisi/ peralihan Air susu matur.
Kolostrum ASI Transisi ASI Matur
Disekresi dari hari pertama sampai hari ke 3 atau ke 4
Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 Disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya
Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature.
Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi.
Cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflaum dan karotin.
Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.
Volume semakin meningkat. Terdapat anti microbaterial factor, yaitu: • Antibodi terhadap bakteri dan virus. • Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T) • Enzim (lysozime, lactoperoxidese) • Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein) • Faktor resisten terhadap staphylococcus. • Complecement ( C3 dan C4)
Bila dipanaskan menggumpal, Tidak menggumpal bila dipanaskan.
Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam. Volume: 300 – 850 ml/24 jam
Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature
Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum.
PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature.
KOMPOSISI ASI
MAKANAN BAYI UMUR 6 - 9 BULAN
• Pemberian ASI diteruskan• Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin
kuat oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.
• Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus
MAKANAN BAYI UMUR 9 - 12 BULAN
• MPASI lebih padat. • Berikan makanan selingan 1 kali sehari. seperti
bubur kacang ijo, buah, dll.
MAKANAN ANAK UMUR 12 – 24 BULAN
5. EVALUASI/PENGKAJIAN RESPON
1. Daya terima (akseptansi) makanan/obat
2. Toleransi saluran cerna
3. Efek samping di saluran cerna
Menilai penyembuhan penyakit dan tumbuh kembang anak
RESPON JANGKA PENDEK RESPON JANGKA PANJANG
KOMPLIKASI1. Enterala. GI : Diare, Muntah, Konstipasib. Mekanis : Aspirasi,Penyumbatan pipa NGTc. Metabolik : Hipo atau Hipernatremia
2. Parenterald. Mekanis : Pneumotorak dan malfungsi peralatane. Infeksi : Sepsisf. Metabolik : Kolestasis terutama jika mendapat
parenteral lebih dua minggu.
Daftar Pustaka
• IDAI, 2011. Buku Ajar Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Jakarta.
• Depkes RI, 2006. Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Jakarta.
• Rosidah, D, 2004. Pemberian Makanan Tambahan. EGC. Jakarta
• Roesli, U, 2001. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta