asuhan meonetus

21
Asih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental. 1. Ikatan Kasih Sayang 1. a. Pada Neonatus Cara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonates: 1) Pemberian ASI ekslusif Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia. 2) Rawat gabung Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan 1

description

BAHAN

Transcript of asuhan meonetus

Page 1: asuhan meonetus

Asih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang

erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun

mental.

1.        Ikatan Kasih Sayang

1. a.        Pada Neonatus

Cara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonates:

1)      Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi

akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan

, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

 2)      Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin

proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal

ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh

ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan

terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan

memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya,

dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena

refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan

merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan

keluarga.

 3)      Kontak mata (Eye to Eye Contact)

1

Page 2: asuhan meonetus

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan

bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang.

Seringkali dalam posisi bertatapan.Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat

melihat pada orang tuanya.  Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian dengan

segera.Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan

dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya.

 4)      Suara (Voice)

Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting.orang tua

menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin

bahwa bayinya dalam keadaan sehat.Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan

menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan

berpaling kearah mereka. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing. Orang tua

akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan itu, ibu menjadi tenang karena merasa

bayinya baik-baik saja (hidup). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak

mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara-suara dan membedakan nada dan kekuatan

sejak lahir, meskipun suara-suara itu terhalang selama beberapa hari oleh sairan amniotik dari

rahim yang melekat dalam telinga.

 5)      Aroma / Odor (Bau Badan)

Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma

susu ibunya. Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih

memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi akan

sangat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya Asi pada waktu tertentu.

 6)      Gaya bahasa (Entrainment)

Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan

struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,

2

Page 3: asuhan meonetus

menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.  Bayi baru lahir

menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang dewasa. Artinya perkembangan bayi

dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi.

Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai

berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan

membentuk komunikasi yang efektif.

 7)      Bioritme (Biorhythmicity)

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat

membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan

waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Janin dalam rahim dapat dikatakan

menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas

bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses

ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan dengan

menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi

sosial serta kesempatan untuk belajar.

 8)      Inisiasi Dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari

puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera.

Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari

kontak dini :

a)    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.

b)   Reflek menghisap dilakukan dini.

c)    Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.

3

Page 4: asuhan meonetus

d)   Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh);

waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

 b.        Pada Bayi

Tahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut:

1)      Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan,

mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya

2)      Keterikatan (bonding)

3)      Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain

 

Elemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai  berikut:

1)      Sentuhan

Sentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua sebagai suatu sarana untuk

mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Gerakan

dilakukan untuk menenangkan bayi.

2)      Kontak mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua, dan

bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu

mengatakan  dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.

 3)      Suara

4

Page 5: asuhan meonetus

Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya juga penting dilakukan.

Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi

tenang dan berpaling  kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara

bernada tinggi.

 4)      Aroma

Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma/bau masing-

masing. Ibu mengetahui bahwasetiap anak memiliki aroma yang unik, sementara itu bayi belajar

dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.

 5)      Hiburan

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka

menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kakinya. Hiburan  terjadi

saat anak mulai bicara. Irama ini berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan

menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

 6)      Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya.

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat

membantu proses ini dengan member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan

waktu saat bayi mengembangkan prilakuk responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial

dan kesempatan bayi untuk belajar.

 7)      Kontak dini

Keuntungan fisiologis yang diperoleh dari kontak dini yaitu:

1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat

5

Page 6: asuhan meonetus

2. Refleks mengisap dilakukan sedini mungkin

3. Pembentukan kekebalan aktif dimulai

4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak melalui kehangatan tubuh, waktu

pemberian kasih sayang dan memberikan stimulasi hormonal

Prinsip-prinsip dan upaya bonding attachment :

1)      Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama

2)      Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali

3)      Adanya ikatan yang baik dan sistematis

4)      Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan

5)      Persiapan (perinatal care)

6)      Cepat melakukan proses adaptasi

7)      Kontak sedini mungkin sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi

kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman.

8)      Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama

9)      Penekanan pada hal-hal positif

10)  Adanya perawat maternitas khusus (bidan)

11)  Libatkan anggota keluarga lainnya

12)  Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachment

6

Page 7: asuhan meonetus

 

Dampak positif bonding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, merasa aman,

serta berani mengadakan eksplorasi. Hambatan yang biasa ditemui adalah kurangnya system

dukungan, ibu dan bayi yang beresiko, kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

 Gambar 1. Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi

 c.         Pada Balita

Untuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini ada beberapa hal yang

dapat dijadikan pedoman bagi orangtua atau orang yang dekat dengan anak dalam melakukan

interaksi dengan balita :

1)        Berikan rangsangan positif kepada balita. Misalnya dengan belaian/ sentuhan /pijatan–

pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut/bisikan-bisikan mesra, kecupan, dan suara-suara yang

menenangkan bayi.

2)        Tanggap terhadap kebutuhan balita.

3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main

“ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau

menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara

yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa

lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.

4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan

yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja.

Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.

7

Page 8: asuhan meonetus

5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai

dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak

menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.

6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap balita karena balita

juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat

orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

 Peran bidan dalam hal ini adalah :

1)        Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca

kelahiran.

2)        Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang

bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

3)        Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba

perutnya yang semakin membesar

4)        Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi

5)        Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya

dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak

dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan

6)        Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara

bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar

memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk

mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya.  Pada kasus bayi atau ibu

dengan risiko,  ibu dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu member ASI bayinya

atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.

8

Page 9: asuhan meonetus

 d.        Pada Anak Prasekolah

Ikatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah penting, karena berguna

untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta

merangsang perhatian anak terhadap dunia luar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :

1)   Kasih sayang orangtua

Orangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang.

Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana

menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang.

2)   Rasa aman

Adanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan memberikan rasa aman bagi

anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.

3)   Harga Diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan, maka hal ini

akan menyebabkan frustasi

4)   Dukungan/dorongan

Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila

orangtua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan

anak ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orangtua perlu memberikan

dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.

5)   Mandiri

9

Page 10: asuhan meonetus

Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu

tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus

menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.

6)   Rasa memiliki

Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dimilikinya,

sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.

7)   Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman

Anak perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-

sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orangtua memaksakan keinginannya untuk

dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.

 Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ikatan kasih sayang :

1)        Berikan rangsangan positif. Misalnya dengan belaian/ sentuhan / pijatan – pijatan lembut,

ucapan-ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan.

2)        Tanggap terhadap kebutuhan anak. Misalnya bila anak menangis, segera cari tahu apa

yang menyebabkannya untuk kemudian segera mengatasinya.

3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main

“ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau

menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara

yang di lebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa

lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.

10

Page 11: asuhan meonetus

4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan

yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja.

Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.

5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai

dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak

menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.

6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap anak karena anak bisa

merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua

menjadi “jauh” terhadap anak.

 2.        Sibling Rivalry

1. a.        Pengertian

Sibling rivarly adalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap

lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia

melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik

perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.

Gambar 2. Sibling rivalry, bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru

 b.        Faktor-Faktof yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry dan Hal-Hal yang Perlu

Diperhatikan

Menurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu:

1) Usia

Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya sibling rivalry.

Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang paling mengancam terutama bila

11

Page 12: asuhan meonetus

kakak masih sangat muda dan belum memahami situasi. Sibling rivalry muncul umumnya pada

anak usia prasekolah yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan

dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara

kakak adik lebih menunjukan hubungan yang positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis

kelamin sama.

 Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalrydiantaranya:

1)        Peran orang tua

2)        Besarnya keluarga

Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati. Cemburu lebih

umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam keluarga besar dimana tidak ada

anak yang menerima perhatian lebih besar dari orang tua.

3)        Umur

Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry.

4)        Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivalry dibanding

yang berjenis kelamin sama

5)        Posisi anak

12

Page 13: asuhan meonetus

Sibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua dibanding dengan anak

terakhir.

 Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat

bergaul dengan baik, antara lain:

1)        Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.

2)        Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.

3)        Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.

4)        Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.

5)        Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.

6)        Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu 

sama lain.

7)        Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil

bagi anak satu dengan yang lain berbeda.

8)        Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.

9)        Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.

10)    Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan

fisik.

11)    Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-

anak.

13

Page 14: asuhan meonetus

12)    Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.

13)    Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.

14)    Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari

adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.

 c.         Tanda-Tanda Sibling Rivalry

Anda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara yang kreatif, yaitu :

1)   Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik atau kakaknya,

mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara verbal atau melakukan

penghinaan.

2)   Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan sebelumnya

misal, kembali mengompol atau meminta botol susu

3)   Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya menunjukan

perilaku yang buruk disekolah.

4)   Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola tidurnya

5)   Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

 d.        Dampak Sibling Rivalry

Pengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan masyarakat secara tidak

langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak jangka lama pada anak maupun masyarakat

saat anak menjadi bagian dalam masyarakat antara lain :

14

Page 15: asuhan meonetus

1)        Anak

Dampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh sangat agresif, karena

perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama pada awal masa kanak-kanak dimana

pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk. Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak

menjadi rendah diri, karena anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan

bila hal ini terjadi secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri.

Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang ditemui pada tahap

perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis seperti pada masa adolence

2)        Orangtua

Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak dengan sibling

rivalry

3)        Masyarakat

Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk dari dampak negatif

sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau

perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat.

15