ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf ·...

111
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS DI RUANG ASOKA RSUD KONAWE SELATAN KARYA TULIS ILMIAH OLEH SINCE NIM. 14401 2017 00027 3 POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN KENDARI 2018

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf ·...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS

DI RUANG ASOKA RSUD KONAWE SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

SINCE

NIM. 14401 2017 00027 3

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

KENDARI

2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS

DIRUANG ASOKA RSUD KONAWE SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma D III

Keperawatan

Oleh :

SINCE

NIM. 14401 2017 00027 3

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

KENDARI

2018

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS DI RUANG ASOKA

RSUD KONAWE SELATAN

Yang disusun dan diajukan oleh :

SINCE

NIM. 14401 2017 00027 3

Karya Tulis ini Telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah

didepan TIM Penguji Pada Hari/Tanggal : / 2018

dan Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Menyetujui :

1. Lena Atoy, SST., MPH (……….……………………)

2. Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes (……………………………)

3. Reni Devianti Usman, M.Kep., Sp.Kep.MB (……………………………)

4. Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp., M.Kes (……………………………)

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan

Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIP. 19700330 199503 1 001

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SINCE

Nim : 14401 2017 00027 3

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan

Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka Rsud

Konawe Selatan Tahun 2018.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, Juli 2018

Yang Membuat pernyataan

SINCE

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

1. Nama lengkap : SINCE

2. Nim : 14401 2017 000273

3. Tempat/Tanggal Lahir : Poli-Polia/ 11 November 1978

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia

7. Alamat : Ds. Punggapu, Kab. Konawe Selatan

B. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri : SDN 1 Poli-Polia, Tamat Tahun 1993

2. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 1 Poli-Polia, Tamat Tahun 1996

3. Sekolah Menengah Umum : SPK Depkes Kendari, Tamat Tahun 2000

4. Sejak tahun 2017 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kendari Jurusan Keperawatan sampai sekarang

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

v

MOTTO

Jika Anda Jatuh Ribuan Kali

Berdirilah Jutaan Kali

Karena Anda Tidak Tahu Seberapa Dekat Anda Dengan

Kesuksesan

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat sang khalik, karena atas rahmat,

inayah dan berkahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya

tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka Rsud Konawe

Selatan”. penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (DIII) pada Poltekkes Kemenkes

Kendari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa suatu kesuksesan dan cita-cita tidak

selamanya berjalan mulus untuk mewujudkannya. Demikian pula keterbatasan

pengetahuan yang penulis miliki masih dalam proses belajar , sehingga terdapat

banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Karena itu sepatutnya

penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah,

S.Kp., M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis. Selesainya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari

2. Bapak dr. Boni Lambang Pramana, M.Kes selaku Direktur RSUD

Konawe Selatan

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

vii

3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua jurusan

keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

4. Ibu Lena Atoy, SST., MPH selaku penguji I, Bapak Indriono Hadi,

S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji II, Ibu Reni Devianti Usman,

M.Kep., Sp.Kep.MB selaku penguji III yang telah memberikan kritik

dan saran yang membangun demi kesuksesan penulis, serta arahan

perbaikan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

5. Para dosen dan seluruh staff pengajar di Poltekkes Kemenkes Kendari

jurusan keperawatan atas segala ilmunya , bimbingan dan arahanya selama

penulis dalam proses hingga akhir perkuliahan

6. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

jurusan keperawatan angkatan 2017 yang telah berjuang bersama-sama

dalam suka maupun duka untuk mencapai cita-cita sebagai perawat

professional. Kebersamaan yang kita lewati selama menuntut ilmu di

Poltekkes Kemenkes Kendari

7. Orang tua, Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh

dan mendidik serta membesarkan penulis dengan kasih sayang sekaligus

memberikan motivasi yang tak terhingga

8. Suami Tercinta yang tiada hentinya memberikan dukungan motivasi serta

doanya demi kesuksesan studi penulis

9. Saudara-saudara saya atas semua dukungan dan doanya selama penulis

dibangku kuliah

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

viii

10. Rekan-rekan kerja di RSUD Konawe Selatan yang selalu memberi

dukungan penuh

11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

languung yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya di

Poltekkes Kemenkes Kendari khususnya jurusan keperawatan serta mendapat

Ridho Allah SWT.

Kendari, Juli 2018

Penulis

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

KEASLIAN PENELITIAN ............................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan Studi Kasus ................................................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ................................................................................... 5

D. Metode dan Teknik Penulisan ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi .................................................................................................... 9

B. Klasifikasi ............................................................................................. 10

C. Anatomi Fisiologi ................................................................................... 13

D. Penyebab ................................................................................................. 18

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

xi

E. Patofisiologi ............................................................................................ 19

F. Manifestasi Klinis ................................................................................... 20

G. Pemeriksaan Penunjang .......................................................................... 21

H. Komplikasi .............................................................................................. 23

I. Penatalaksanaan Medis ........................................................................... 24

J. Pathway ................................................................................................... 25

K. Pengkajian Keperawatan .......................................................................... 26

L. Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 27

M. Intervensi Keperawatan ............................................................................ 33

N. Implementasi ........................................................................................... 44

O. Evaluasi .................................................................................................... 45

BAB III LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ......................................................................................... 46

B. Pengkajian ............................................................................................... 47

C. Data Fokus .............................................................................................. 53

D. Daftar Perumusan Masalah ..................................................................... 54

E. Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 56

F. Rencana Tindakan Keperawatan ............................................................. 58

G. Implementasi dan Evaluasi ..................................................................... 62

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian ............................................................................................... 76

B. Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 78

C. Intervensi Keperawatan ........................................................................... 80

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

xii

D. Implementasi Keperawatan ..................................................................... 83

E. Evaluasi ................................................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 86

B. Saran ........................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Diagnosa Keperawatan ................................................................ 37

Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan ............................................................... 39

Tabel 3.1 Data Fokus Pengkajian Keperawatan .......................................... 62

Tabel 3.2 Perumusan Masalah .................................................................... 63

Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan ................................................. 67

Tabel 3.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ................................... 71

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Saluran Pencernaan .................................................. 13

Gambar 2.2 Terjadinya Gastritis ................................................................. 13

Gambar 2.3 Anatomi Lambung .................................................................. 14

Gambar 2.4 Pathway Gastritis ..................................................................... 25

Gambar 3.1 Bagan Genogram ..................................................................... 56

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Melakukan Studi Kasus

Lampiran 2 Lembar Bimbingan KTI

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 5 Surat Keterangan Bebas Administrasi

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi

jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis dari bahasa Yunani

yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau

peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari

beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung

(Beyer, 2011).

Saat ini dengan semakin moderennya zaman, semakin banyak juga

penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah

satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada

lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut.

Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk

ke dalam tubuh manusia melalui makanan (Budiyanto, 2010).

Badan penelitian kesehatan World Health Organization (WHO)

mengadakan tinjauan terhadap 8 negara dunia dan mendapatkan beberapa hasil

persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, dimulai dari negara yang angka

kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu Amerika dengan persentase mencapai

47%, kemudian diikuti oleh India dengan persentase 43%, lalu beberapa negara

lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis

29,5%, dan Indonesia 40,8% (WHO, 2015).

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

2

2

Berdasarkan data dari kementrian kesehatan RI, beberapa kota dengan

angka kejadian gastritis terjadi di Indonesia adalah kota medan mencapai 91,6%,

Surabaya (31,4), Denpasar (46%), Jakarta (50%), Bandung (30,5), Palembang

(35,5), Pontianak 31,5, hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang

sehat. Presentase dari angka kejadian penyakit asam lambung di Indonesia

menurut WHO tahun 2015 adalah 45,9%. Angka kejadian penyakit asam

lambung (gastritis) pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan

prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan profil

kesehatan Indonesia tahun 2013 di provinsi Sulawesi tenggara menurut World

Health Organization (WHO) penyakit asam lambung merupakan salah satu

penyakit di dalam sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di

Rumah Sakit dan Puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah

25,154 kasus (5,6%). Rata-rata pasien yang datang di unit pelayanan kesehatan

baik di Puskesmas maupun rumah sakit mengalami keluhan yang berhubungan

dengan nyeri ulu hati (Kemenkes RI, 2015).

Data kesakitan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, pelayana

kesehatan yang berhubungan dengan nyeri uluhati baik di Puskesmas maupun di

RSUD Kabupaten/Kota dan RSUD Bahteramas sulawesi Tenggara tahun 2014

tercatat 29.785 kasus gastritis, untuk tahun 2015 adalah tercatat 30.375 sebagai

hasil laporan data Kesakitan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

(Dinkes Provinsi Sultra, 2015).

Hasil laporan tahunan RSUD Konawe Selatan pada tahun 2018 distribusi

penderita Gastritis tiga tahun terakhir yaitu tahun 2015 sebanyak 120 orang,

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

3

3

tahun 2016 sebanyak 100 orang dan di tahun 2017 sebanyak 130 orang. Melihat

prevalensi tersebut terjadi peningkatan, maka hal ini perlu mendapatkan

perawatan dan pencegahan terjadinya gastritis berulang pada pasien (RSUD

Konawe Selatan, 2018).

Adapun peran perawat dalam hal penanganan masalah gastritis ini

mencakup 4 peranan yaitu upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeuruh, hal-hal yang bisa dilakukan

adalah seperti memberikan penyuluhan mengenai masalah gastritis, memberikan

pendidikan kesehatan kepada pasien maupun masyarakat seperti memberikan

informasi bagaimana melakukan pencegahan secara dini terhadap masalah

gastritis dan upaya penyembuhannya. Serta peran kita yang terakhir adalah

bagaimana cara kita memberikan pelayanan yang baik sebagai seorang perawat

dalam pemulihan kesehatan pasien atau masyarakat (Syaiful, 2015).

Hasil studi pendahuluan di ruang Asoka RSUD Konawe Selatan tanggal 7

juli 2018 pada Tn. I Klien mengatakan sudah merasakan nyeri abdomen sejak

satu hari yang lalu sebelum di rawat di RSUD Konawe Selatan yaitu klien

mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, nyeri seperti ditusuk-

tusuk dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas, dengan skala nyeri 5

(sedang), klien mengatakan tidak paham penyakit apa yeng di deritanya saat ini.

Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi bergerak

dan minum air, namun hanya berefek sementara saja. Dari hasil pemeriksaan

dokter, Tn. I di diagnosa gastritis.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

4

4

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik mengambil judul

Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan

Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe Selatan.

B. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan

Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe

Selatan.

b. Mampu melakukan diagnosa keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe

Selatan.

c. Mampu membuat intervensi keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe

Selatan.

d. Mampu melakukan implementasi keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe

Selatan.

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan Pada Tn. I dengan Kasus

Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD Konawe

Selatan.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

5

5

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam

menerapkan asuhan keperawatan dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat selama manempuh pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat/Pasien

Sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang pelayanan asuhan

keperawatan sehingga mampu merubah perilaku masyarakat kearah

perilaku yang sehat dan bagi pasien dapat memperoleh manfaat dari

pelayanan keperawatan agar mempercepat proses penyembuhan dan

mengurangi perilaku maladaptiv pasien dari pelayanan kesehatan.

b. Institusi/Pendidikan

Sebagai bahan dokumentasi atau acuan mahasiswa selanjutnya dalam

penyusunan karya tulis ilmiah.

c. Rumah Sakit/Puskesmas

Sebagai bahan acuan bagi tenaga keperawatan untuk lebih

meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam penerapan asuhan

keperawatan.

D. Metode dan Teknik Penelitian

Adapun metode dan teknik penelitian dalam studi kasus ini adalah:

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Studi Kasus

a) Tempat pelaksanaan

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

6

6

Studi kasus ini dilaksanakan di Ruang Asoka RSUD Konawe Selatan

b) Waktu Pelaksanaan

Studi kasus ini telah dilaksanakan pada tanggal senin 7 juli 2018 sampai 9

juli 2018

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam studi kasus ini terdiri dari :

a) Studi Kepustakaan

Dengan melakukan studi kepustakaan melalu penelusuran berbagai

sumber referensi terkait dengan judul yang diambil guna melengkapi

pendahuluan, konsep dasar medik, dan konsep dasar keperawatan.

b) Studi Kasus

Merupakan kegiatan terorganisir yang bertujuan untuk bahan dasar

dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang terdiri dari :

1) Pengkajian dan menganalisa data klien

2) Menentukan diagnosa keperawatan

3) Merencanakan intervensi keperawatan

4) Mengimplementasikan intervensi keperawatan

5) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan keperawatan dan

perkembangan klien.

Untuk mencapai tahap ini, maka dalam pengumpulan data, penulis

menggunakan beberapa cara antara lain, pengkajian bio-psiko-sosio-

spiritual melalui:

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

7

7

1) Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan terhadap objek yang akan

diamati yang berkaitan dengan perkembangan dan keadaan umu klien.

2) Wawancara

Mengadakan wawancara langsung dengan klien dan keluarga

untuk mengetahui data subjektif klien.

3) Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik klien melalui : inspeksi, palpasi,

perkusi dan auskultasi.

4) Studi Dokumentasi

Kegiatan berupa pengambilan data dari medical recoerd dan hasil

laboratorium dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

5) Metode Diskusi

Pelaksanaan diskusi dilakukan dengat tenaga kesehatan yang

terkait pada perawat yang bertugas di ruang perawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan

c) Diskusi

Melakukan diskusi dengan perawat ruangan dan mahasiswa

yang terkait dengan masalah dalam studi kasus ini.

3. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis

yang terdiri dari lima bab yaitu :

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

8

8

BAB I : Pendahuluan Pada bagian ini terdiri dari pendahuluan

dengan latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

metode penulisan, dan teknik penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka yang mencakup konsep dasar medik terdiri

dari: definisi, klasifikasi, anatomi fisiologi sistem

pencernaan, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,

pemeriksaan penunjang, komplikasi, penanganan medis,

pencegahan, pathway Sedangkan konsep keperawatan

terdiri dari : pengkajian, bagan patofisiologi, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan

evaluasi.

BAB III : Laporan Kasus yang memuat tentang pengamatan kasus

yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

BAB IV : Pembahasan kasus yaitu membandingkan antara teori

dengan kasus nyata.

BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat

akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di

perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah (Ardiansyah,

2012).

Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi

jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal

dengan magh berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti

perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan

merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang

kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung (Beyer, 2011).

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering

diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat

atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang

lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Brunner, 2015).

Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan Gastritis adalah suatu

peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, diffus atau lokal

dengan kerusakan “ Erosive” karena permukaan hanya pada bagian mukosa.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

10

B. Klasifikasi

1. Gastritis Akut

Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau

alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau

perforasi. Pembentukan jaringan parut dapat terjadi yang mengakibatkan

obstruksi pylorus (Brunner, 2015).

Salah satu bentuk gastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat

berbentuk penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis hemoragik.

Disebut gastritis hemoragik karena pada penyakit ini akan dijumpai

perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi drosi yang

berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat,

menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut (Suyono, 2009).

a. Gastritis Akut Erosif

Menurut Hirlan dalam Suyono (2009), gastritis akut erosif adalah

suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan

kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosi apabila kerusakan yang terjadi

tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai di

klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai penyulit

penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui.

Perjalanan penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-

kadang dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran

cerna bagian atas. Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami

pendarahan sering diagnosisnya tidak tercapai (Suyono, 2009).

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

11

Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan pemerisaan khusus

yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan

saja. Diagnosis gastritis akut erosif, ditegakkan dengan pemeriksaan

endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsi

mukosa lambung (Suyono, 2009).

b. Gastritis Akut Hemoragik

Ada dua penyebab utama gastritis akut hemoragik ; Pertama

diperkirakan karena minum alkohol atau obat lain yang menimbulkan

iritasi pada mukosa gastrik secara berlebihan (aspirin atau NSAID

lainnya). Meskipun pendarahan mungkin cukup berat, tapi pendarahan

pada kebanyakan pasien akan berhenti sendiri secara spontan dan

mortalitas cukup rendah. Kedua adalah stress gastritis yang dialami

pasien di Rumah Sakit, stres gastritis dialami pasien yang mengalami

trauma berat berkepanjangan atau penyakit berat lainnya (Suyono, 2009).

Pengikisan mukosa lambung akibat stres merupakan lesi hemoragik

majemuk pada lambung proksimal yang timbul dalam keadaan stress

fisiologi parah dan tak berkurang. Berbeda dengan ulserasi menahun yang

lebih biasa pada traktus gastrointestinalis atas, ia jarang menembus

profunda ke dalam mukosa dan tak disertai dengan infiltrasi sel radang

menahun. Tanpa profilaksis efektif, erosi stress akan berlanjut dan bersatu

dalam 20% kasus untuk membentuk beberapa ulserasi yang menyebabkan

perdarahan gastrointestinalis atas dari keparahan yang mengancam

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

12

nyawa. Keadaan ini dikenal sebagai gastritis hemoragik akut (Suyono,

2009).

2. Gastritis Kronis

Disebut gastritis kronik apabila infiltrasi sel-sel radang yang terjadi pada

lamina propria dan daerah intra epitelial terutama terdiri atas sel-sel radang

kronik, yaitu limfosit dan sel plasma. Gastritis kronis didefenisikan secara

histologis sebagai peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma pada mukosa

lambung. Derajat paling ringan gastritis kronis adalah gastritis superfisial

kronis, yang mengenai bagian sub epitel di sekitar cekungan lambung. Kasus

yang lebih parah juga mengenai kelenjar-kelenjar pada mukosa yang lebih

dalam, hal ini biasanya berhubungan dengan atrofi kelenjar (gastritis atrofi

kronis) dan metaplasia intestinal (Chandrasoma, 2005).

Sebagian besar kasus gastritis kronis merupakan salah satu dari dua tipe,

yaitu tipe A yang merupakan gastritis autoimun yang terutama mengenai

tubuh dan berkaitan dengan anemia pernisiosa; dan tipe B yang terutama

meliputi antrum dan berkaitan dengan infeksi Helicobacter pylori. Terdapat

beberapa kasus gastritis kronis yang tidak tergolong dalam kedua tipe

tersebut dan penyebabnya tidak diketahui (Chandrasoma, 2005).

Menurut Hirlan dalam Suyono (2009), klasifikasi histologi yang sering

digunakan membagi gastritis kronik menjadi :

a. Gastritis kronik superficial

Apabila dijumpai sebukan sel-sel radang kronik terbatas pada lamina

propria mukosa superfisialis dan edema yang memisahkan kelenjar-

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

13

kelenjar mukosa, sedangkan sel-sel kelenjar tetap utuh. Sering dikatakan

gastritis kronik superfisialis merupakan permulaan gastritis kronik.

b. Gastritis kronik atrofik

Sebukan sel-sel radang kronik menyebar lebih dalam disertai dengan

distorsi dan destruksi sel kelenjar mukosa lebih nyata. Gastritis atrofik

dianggap sebagai kelanjutan gastritis kronik superfisialis.

C. Anatomi Fisiologi

Gambar 2.1 Anatomi Saluran Pencernaan

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

14

Gambar 2.2 Terjadinya Gastritis

1. Anatomi

Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas

tepat di bawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung

J, dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal

lambung 1 sampai 2 liter. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus,

korpus dan antrum pilorus. Sebelah atas lambung terdapat cekungan

kurvatura minor dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatura mayor.

Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.

Sfingter kardia atau sfingter esofagus bawah, mengalirkan makanan yang

masuk ke dalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki

esofagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal

dengan nama daerah kardia. Disaat sfingter pilorikum berelaksasi makanan

masuk ke dalam duodenum dan ketika berkontraksi sfingter ini akan

mencegah terjadinya aliran balik isi usus halus ke dalam lambung (Sudoyo,

2006).

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

15

Gambar 2.3 Anatomi Lambung

Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :

a. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.

b. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan :

a. Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot

esophagus.

b. Serabut sirkuler yang palig tebal dan terletak di pylorus serta

membentuk otot sfingter, yang berada di bawah lapisan pertama.

c. Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan

berjalan dari orivisium kardiak, kemudian membelok ke bawah

melalui kurva tura minor (lengkung kelenjar).

c. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh

darah dan saluran limfe.

d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas

banyak kerutan/rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang

karena berisi makanan.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

16

Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan

menurut bagian anatomi lambung yang ditempatinya. Kelenjar kardia

berada dekat orifisium kardia. Kelenjar ini mensekresikan mukus.

Kelenjar fundus atau gastric terletak di fundus dan pada hampir selurus

korpus lambung. Kelenjar gastrik memiliki tipe-tipe utama sel. Sel-sel

zimognik atau chief cells mensekresikan pepsinogen. Pepsinogen diubah

menjadi pepsin dalam suasana asam. Sel-sel parietal mensekresikan asam

hidroklorida dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik diperlukan untuk

absorpsi vitamin B 12 di dalam usus halus. Kekurangan faktor intrinsik

akan mengakibatkan anemia pernisiosa. Sel-sel mukus (leher) ditemukan

di leher fundus atau kelenjar-kelenjar gastrik. Sel-sel ini mensekresikan

mukus. Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak pada pylorus

lambung. Gastrin merangsang kelenjar gastrik untuk menghasilkan asam

hidroklorida dan pepsinogen. Substansi lain yang disekresikan oleh

lambung adalah enzim dan berbagai elektrolit, terutama ion-ion natrium,

kalium dan klorida.

Persarafan lambung sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis

untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui

saraf vagus. Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik, pilorik,

hepatik dan seliaka. Pengetahuan tentang anatomi ini sangat penting,

karena vagotomi selektif merupakan tindakan pembedahan primer yang

penting dalam mengobati tukak duodenum.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

17

Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia

seliakum. Serabut-serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang

dirangsang oleh peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium.

Serabut-serabut aferen simpatis menghambat gerakan dan sekresi

lambung. Pleksus saraf mesentrikus (auerbach) dan submukosa

(meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan

mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung.

Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serat hati, empedu,

dan limpa) terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka,

yang mempercabangkan cabang-cabang yang mensuplai kurvatura minor

dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri

gastroduodenalis dan arteri pankreas tikoduodenalis (retroduodenalis)

yang berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak dinding

postrior duodenum dapat mengerosi arteria ini dan menyebabkan

perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum, serta berasal dari

pankreas, limpa dan bagian lain saluran cerna, berjalan ke hati melalui

vena porta.

2. Fisiologi

a. Mencerna makanan secara mekanikal.

b. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 – 3000

mL gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponenen utamanya yaitu

mukus, HCL (hydrochloric acid), pensinogen dan air. Hormon gastrik

yang disekresi langsung masuk ke dalam aliran darah.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

18

c. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein

diubah menjadi polipeptida.

d. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,

alkohol, glukosa dan beberapa obat.

e. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung

oleh HCL.

f. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)

kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk ke dalam duodenum,

akan terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.

D. Penyebab

Penyebab utama dari gastritis adalah makanan dan minuman yang panas

yang merusak mukosa lambung, misalnya : alkohol, salisilat, keracunan makanan

yang mengandung toksin (Suyono, 2009).

Penyebab lain dari penyakit gastritis adalah Infeksi bakteri Helycobacter

Pylori, virus (termasuk herpes simpleks), jamur dan parasit : sebagian besar

penyebab gastritis atau gastritis adalah akibat infeksi bakteri Helycobacter Pylori

yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.

Hingga sekarang tidak dapat dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat

ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau

akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.

Infeksi Helycobacter pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama

terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

19

Selain itu,pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat

analgesik Anti Inflamasi Nonsteroid (AINS) seperti antalgin, asam mefenamat,

aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung

dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding

lambung. Penggunaan alkohol secara berlebihan, alkohol dapat mengiritasi dan

mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih

rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal. Kelainan

autoimmune, sistem kekebalan yang menyerang sel – sel normal lambung yang

menyebabkan kerusakan dinding lambung (Suyono, 2009).

E. Patofisiologi

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa lambung

adalah:

1. Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H + meninggi

2. Perfusi mukosa lambung yang terganggu.

3. Jumlah asam lambung.

Faktor yang saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat

menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-

daerah infrak kecil. Di samping itu, sekresi asam lambung juga dipicu. Pada

gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia bahan, obat, mucosal barier rusak,

menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada

lumen lambung akan mempercepat kerusakan mucosal barrier oleh cairan usus.

Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena keadaan-

keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang amat

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

20

penting adalah ischemia pada mukosa gaster disamping faktor pepsin, refluks

empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak

mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat menghambat

aktivitas siklooksigenase mukosa. Siklooksigenase merupakan enzim yang

penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin

mukosa merupakan salah satu faktor defensive mukosa lambung yang amat

penting. Selain menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat anti

inflamasi nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical (Suyono,

2009).

F. Manifestasi Klinik

Menurut Inayah (2004), manifestasi klinik pada penderita gastritis adalah

sebagai berikut :

1. Tanda dan gejala gastritis akut

Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan abdomen yang tidak jelas

seperti mual, muntah dan anoreksia sehingga menyebabkan pemenuhan

kebutuhan nutrisi harian berkurang, intake nutrisi tidak adekuat, kehilangan

cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang didapat keluhan yang lebih berat

seperti nyeri epigastrium, muntah, perdarahan dan hematemesis yang

menimbulkan manifestasi kecemasan secara individu (Muttaqin, 2011).

2. Tanda dan gejala gastritis kronis

a. Gastritis sel plasma

b. Nyeri yang menetap pada daerah epigastrium

c. Nausea sampai muntah ampedu

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

21

d. Dyspepsia

e. Anoreksia

f. Berat badan menurun

g. Keluhan yang berhubungan dengan anemia

G. Pemeriksaan Penunjang

Jika seseorang merasakan nyeri pada perut sebelah atas disertai mual dan

gejalanya menetap maka dokter akan menduganya gastritis. Bila seseorang

didiagnosa terkena gastritis, biasanya dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan

untuk mengetahui secara jelas penyebabnya. Pemeriksaan tersebut meliputi :

1. Pemeriksaan Darah

Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya anti bakteri Helycobacter

pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah

kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak

menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga

dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung

akibat gastritis.

2. Pemeriksaan Pernapasan

Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi Helycobacter

pylori atau tidak.

3. Pemeriksaan Feces

Tes ini memeriksa apakah terdapat Helycobacter pylori dalam feces atau

tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

22

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini

menunjukkan adanya perdarahan pada lambung.

4. Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas

Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran

cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan

dengan cara memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop)

melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus

kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dimatirasakan (anestesi) sebelum

endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani

tes ini.

Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan,

dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel

itu kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan

waktu lebih kurang 20 sampai 30 menit. Pasien biasanya tidak langsung

disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari

anestesi menghilang, lebih kurang satu atau dua jam. Hampir tidak ada resiko

akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada

tenggorokan akibat menelan ondoskop.

5. Rontgen Saluran Cerna Bagian Atas

Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit

pencernaan lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih

dahulu sebelum dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan

akan terlihat lebih jelas ketika dirontgen (Beyer, 2011).

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

23

H. Komplikasi

Menurut Ali (2011), komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita

gastritis adalah :

1. Gastritis Akut

Terjadinya perdarahan pada saluran cerna bagian atas berupa

hematomesis dan melena dapat berakhir sebagai syok hemoragik. Khusus

untuk perdarahan saluran cerna bagian atas, perlu dibedakan dengan tukak

peptic. Gambaran klinis yang diperhatikan hampir sama, namun pada tukak

peptic penyebab utamanya adalah infeksi Helicobater pylori, sebesar 100%

pada tukak duodenum dan 60 – 90% pada tukak lambung. Diagnosis dapat

ditegakkan dengan endoskopi.

2. Gastritis Kronik

Komplikasi yang muncul pada gastritis kronik adalah perdarahan

saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan pemeriksaan fisik tidak

dijumpai kelainan.

Pada penderita gastritis kronik dapat terjadi atrofi lambung

menyebabkan gangguan penyerapan terutama vitamin B12 selanjutnya dapat

menyebabkan anemia perniosa. Keduanya dapat dipisahkan dengan

memeriksa antibody terhadap faktor intrinsik. Penderita anemia perniosa

biasanya mempunyai antibody terhadap faktor intrinsik dalam serum atau

cairan gasternya. Selain vitamin B12, penyerapan besi juga dapat terganggu.

Gastritis kronik antrum pylorus dapat menyebabkan penyempitan daerah

antrum pylorus.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

24

I. Penatalaksanaan

1. Cara Perawatan Gastritis

a. Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang lembek yang mudah

dicerna dan tidak merangsang asam lambung.

b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti

makanan pedas, makanan yang asam, tinggi serat, zat tepung.

c. Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti

teh kopi, alkohol.

d. Makan secara teratur.

e. Minum obat secara teratur.

f. Hindari stress fisik dan psikologis

2. Pemberian Obat-Obatan

Pengobatan yang dilakukan terhadap gastritis bergantung pada

penyebabnya. Pada banyak kasus gastritis, pengurangan asam lambung

dengan bantuan obat sangat bermanfaat. Antibiotik untuk menghilangkan

infeksi. Penggunaan obat-obatan yang mengiritasi lambung juga harus

dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau

akibat lain dari gastritis. Kategori obat pada gastritis adalah :

a. Antasid : menetalisir asam lambung dan menghilangkan nyeri.

b. Acid blocker membantu mengurang jumlah asam lambung yang

diproduksi.

c. Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung dan

menghambat H.pylori (Beyer, 2011).

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

25

J. Pathway

Endoktosia, Bakteri, Alkohol, Aspirin, Luka, Stres, Nikotin, Makan berbumbu

Sekresi asam lambung

Gastritis

Dinding lambung menjadi tipis

Iritasi lambung

Mengiritasi mukosa gaster

Inflamasi pada mukosa gaster

Perubahan status

kesehatan

Peradangan mukosa

lambung

Sensasi nyeri

Atropi progresif epitel gaster

Nyeri Akut

Absorbsi makanan terganggu

Sekresi asam lambung

meningkat

Gambar 2.4 Pathway Gastritis

Ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

Metabolisme KH. Protein

terganggu

Anoreksia mual, muntah

Intake yang kurang

Klien tidak dapat

melakukan aktivitas

Nyeri abdomen

Intoleransi Aktivitas

Koping tidak adekuat

Stressor

Ansietas /kecemasan

Devisit Volume Cairan Berhubungan

Perubahan status

kesehatan

Kurang informasi

Devisiensi Pengetahuan

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

26

K. Pengkajian Keperawatan

Menurut Doengoes (2014), pengkajian merupakan tahap awal dari proses

dimana kegiatan yang dilakukan yaitu mengumpulkan data, mengelompokkan

data dan menganalisa data. Hal-hal yang perlu dikaji dalam penanganan asuhan

keperawatan penderita gangguan sistem gastrointestinal ”gastritis” antara lain

adalah :

1. Identitas pasien

2. Riwayat kesehatan pasien :

a. Riwayat kesehatan dahulu

b. Riwayat kesehatan sekarang

c. Riwayat kesehatan keluarga

d. Pola aktifitas sehari-hari (ADL) :

1) Pola Nutrisi

2) Pola Eliminasi

3) Pola Istirahat Tidur

4) Pola Aktifitas

5) Aspek Boi-Psiko-Sosial dan Spiritual

e. Pemeriksaan fisik

f. Keadaan Umum

g. Kesadaran

h. Faktor Psikologis

i. Toleransi/Kemampuan memahami tindakan

j. Koping

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

27

L. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon

aktual atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial pasien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan profesional lain.

Diagnosa keperawatan pada gastritis meliputi (Nurarif .A.H, 2015):

Tabel 2.1 Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Batasan Karakteristik

1. Nyeri akut

Definisi : Sensori yang tidak

menyenangkan dan pengalaman

emosional yang muncul secara

aktual atau potensial kerusakan

jaringan atau menggambarkan

adanya kerusakan (Asosiasi

Studi Nyeri Internasional):

serangan mendadak atau pelan

intensitasnya dari ringan sampai

berat yang dapat diantisipasi

dengan akhir yang dapat

diprediksi dan dengan durasi

kurang dari 6 bulan.

Batasan karakteristik :

a. Laporan secara verbal atau non verbal

b. Fakta dari observasi

c. Posisi antalgic untuk menghindari nyeri

d. Gerakan melindungi

e. Tingkah laku berhati-hati

f. Muka topeng

g. Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek,

sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

h. Terfokus pada diri sendiri

i. Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu,

kerusakan proses berpikir, penurunan

interaksi dengan orang dan lingkungan)

j. Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan,

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

28

Faktor yang berhubungan : Agen

injuri (biologi, kimia, fisik,

psikologis)

menemui orang lain dan/atau aktivitas,

aktivitas berulang-ulang)

k. Respon autonom (seperti diaphoresis,

perubahan tekanan darah, perubahan nafas,

nadi dan dilatasi pupil)

l. Perubahan autonomic dalam tonus otot

(mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

m. Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,

merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas

panjang/berkeluh kesah)

n. Perubahan dalam nafsu makan dan minum

2. Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi : Intake nutrisi tidak

cukup untuk keperluan

metabolisme tubuh.

Faktor yang berhubungan :

Ketidakmampuan pemasukan

atau mencerna makanan atau

mengabsorpsi zat-zat gizi

berhubungan dengan faktor

biologis, psikologis atau

ekonomi.

Batasan karakteristik :

a. Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal

b. Dilaporkan adanya intake makanan yang

kurang dari RDA (Recomended Daily

Allowance)

c. Membran mukosa dan konjungtiva pucat

d. Kelemahan otot yang digunakan untuk

menelan/mengunyah

e. Luka, inflamasi pada rongga mulut

f. Mudah merasa kenyang, sesaat setelah

mengunyah makanan

g. Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

29

makanan

h. Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa

i. Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah

makanan

j. Miskonsepsi

k. Kehilangan BB dengan makanan cukup

l. Keengganan untuk makan

m. Kram pada abdomen

n. Tonus otot jelek

o. Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi

p. Kurang berminat terhadap makanan

q. Pembuluh darah kapiler mulai rapuh

r. Diare dan atau steatorrhea

s. Kehilangan rambut yang cukup banyak

(rontok)

t. Suara usus hiperaktif

u. Kurangnya informasi, misinformasi

3. Devisit Volume Cairan

Definisi : Penurunan cairan

intravaskuler, interstisial,

dan/atau intrasellular. Ini

mengarah ke dehidrasi,

kehilangan cairan dengan

Batasan Karakteristik :

a. Kelemahan

b. Haus

c. Penurunan turgor kulit/lidah

d. Membran mukosa/kulit kering

e. Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

30

pengeluaran sodium

Faktor yang berhubungan:

Kehilangan volume cairan secara

aktif, Kegagalan mekanisme

pengaturan.

darah, penurunan volume/tekanan nadi

f. Pengisian vena menurun

g. Perubahan status mental

h. Konsentrasi urine meningkat

i. Temperatur tubuh meningkat

j. Hematokrit meninggi

k. Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada

third spacing)

4. Intoleransi aktivitas

Definisi : Ketidakcukupan energi

secara fisiologis maupun

psikologis untuk meneruskan

atau menyelesaikan aktifitas

yang diminta atau aktifitas sehari

hari.

Faktor yang berhubungan :

a. Tirah Baring atau imobilisasi

b. Kelemahan menyeluruh

c. Ketidakseimbangan antara

suplei oksigen dengan

kebutuhan

d. Gaya hidup yang

dipertahankan

Batasan karakteristik :

a. Melaporkan secara verbal adanya kelelahan

atau kelemahan.

b. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi

terhadap aktifitas

c. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia

atau iskemia

d. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat

beraktivitas.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

31

5. Ansietas/Kecemasan

Definisi :

Perasaan gelisah yang tak jelas

dari ketidaknyamanan atau

ketakutan yang disertai respon

autonom (sumner tidak spesifik

atau tidak diketahui oleh

individu); perasaan keprihatinan

disebabkan dari antisipasi

terhadap bahaya. Sinyal ini

merupakan peringatan adanya

ancaman yang akan datang dan

memungkinkan individu untuk

mengambil langkah untuk

menyetujui terhadap tindakan.

Ditandai dengan :

a. Gelisah

b. Insomnia

c. Resah

d. Ketakutan

e. Sedih

f. Fokus pada diri

g. Kekhawatiran

Batasan karakteristik :

a. Perilaku : Penurunan produktivitas, gerakan

yang ireleven, gelisah, melihat sepintas,

insomnia, kontak mata yang buruk,

mengekspresikan kekawatiran karena

perubahan dalam peristiwa hidup, agitasi,

mengintai, tampak waspada.

b. Affektif : Gelisah, distres, kesedihan yang

mendalam, ketakutan, perasaan tidak adekuat,

berfokus pada diri sendiri, peningkatan

kewaspadaan, iritabihtas, gugup senang

beniebihan, rasa nyeri yang meningkatkan

ketidakberdayaan, peningkatan rasa ketidak

berdayaan yang persisten, bingung, menyesal,

ragu/tidak percaya diri, khawatir.

c. Fisiologis : Wajah tegang, Tremor tangan,

Peningkatan keringat, Peningkatan ketegangan,

Gemetar/Tremor, Suara bergetar.

d. Simpatik : Anoreksia, eksitasi kardiovaskular,

diare, mulut kering, wajah merah, jantung

berdebar-debar, peningkatan tekanan darah,

peningkatan denyut nadi, peningkatan reflek,

peningkatan frekwensi pernapasan, pupil

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

32

h. Cemas

Faktor yang berhubungan :

Faktor keturunan, Krisis

situasional, Stress, perubahan

status kesehatan, ancaman

kematian, perubahan konsep diri,

kurang pengetahuan dan

hospitalisasi.

melebar, kesulitan bernapas, vasokontriksi

superficial, lemah, kedutan pada otot.

e. Parasimpatik : Nyeri abdomen, penurunan

tekanan darah, penurunan denyut nadi, diare,

mual, vertigo, letih, ganguan tidur, kesemutan

pada ekstremitas, sering berkemih, anyang-

anyangan, dorongan cegera berkemih.

f. Kognitif : Menyadari gejala fisiologis, bloking

fikiran, konfusi, penurunan lapang persepsi,

kesuiitan berkonsentrasi, penurunan

kemampuan belajar, penurunan kemampuan

untuk memecahkan masalah, ketakutan

terhadap konsekwensi yang tidak spesifik,

lupa, gangguan perhatian, khawatir, melamun,

cenderung menyalahkan orang lain.

6. Devisiensi Pengetahuan

Definisi :

Tidak adanya atau kurangnya

informasi kognitif sehubungan

dengan topik spesifik.

Faktor yang berhubungan :

keterbatasan kognitif,

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya

masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi,

perilaku tidak sesuai.

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

33

interpretasi terhadap informasi

yang salah, kurangnya keinginan

untuk mencari informasi, tidak

mengetahui sumber-sumber

informasi.

M. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan, penulis

menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S (Specific) dimana

tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (Measurable) dimana

tujuan keperawatan harus dapat diukur khususnya tentang perilaku pasien (dapat

dilihat, didengar, diraba, dirasakan), A (Achievable) dimana harus dapat dicapai,

R (Reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

T (Time) dimana mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008).

Perencanaan keperawatan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan

secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi

kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dalam perencanaan

keperawatan. Dalam perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan

data dan rumusan masalah keperawatan yang merupakan petunjuk dalam

membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau

mengeliminasi masalah kesehatan klien (Nurarif .A.H, 2015).

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang

diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

34

Intervensi dilakukan dengan ONEC yaitu (Observasi) adalah rencana tindakan

mengkaji atau melaksanakan observasi terhadap kemajuan klien untuk memantau

secara langsung yang dilakukan secara kontinue, (Nursing) adalah rencana

tindakan yang dilakukan untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah

perluasan masalah, (Education) adalah rencana tindakan yang berbentuk

pendidikan kesehatan, dan (Colaboration) adalah tindakan medis yang

dilimpahkan pada perawat (Rohman, 2012).

Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan

Diagnosa

Keperawatan

Nursing Outcome

Classification (NOC)

Nursing Intervention Classification

(NIC)

Nyeri Akut NOC

1. Pain Level

2. Pain control

3. Comfort level

Kriteria Hasil :

1. Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab

nyeri, mampu

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

2. Melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

1. Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

2. Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

3. Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien

4. Kaji kultur yang mempengaruhi

respon nyeri

5. Evaluasi pengalaman nyeri masa

lampau

6. Evaluasi bersama pasien dan tim

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

35

menggunakan

manajemen nyeri

3. Mampu mengenali

nyeri (skala, intensitas,

frekuensi dan tanda

nyeri)

4. Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri

berkurang

5. Tanda vital dalam

rentang normal

kesehatan lain tentang

ketidakefektifan kontrol nyeri masa

lampau

7. Bantu pasien dan keluarga untuk

mencari dan menemukan dukungan

8. Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

ruangan, pencahayaan dan

kebisingan

9. Kurangi faktor presipitasi nyeri

10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmakologi, non farmakologi dan

inter personal)

11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi

12. Ajarkan tentang teknik non

farmakologi

13. Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

15. Tingkatkan istirahat

16. Kolaborasikan dengan dokter jika

ada keluhan dan tindakan nyeri

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

36

tidak berhasil

17. Monitor penerimaan pasien tentang

manajemen nyeri

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

NOC :

1. Nutritional Status :

food and Fluid Intake

2. Nutritional Status :

nutrient Intake

3. Weight control

Kriteria Hasil :

1. Mengerti factor yang

meningkatkan berat

badan

2. Mengidentfifikasi

tingkah laku dibawah

kontrol klien

3. Memodifikasi diet

dalam waktu yang lama

untuk mengontrol berat

badan

4. Penurunan berat badan

1-2 pounds/mgg

5. Menggunakan energy

Weight Management

1. Diskusikan bersama pasien

mengenai hubungan antara intake

makanan, latihan, peningkatan BB

dan penurunan BB

2. Diskusikan bersama pasien

mengani kondisi medis yang dapat

mempengaruhi BB

3. Diskusikan bersama pasien

mengenai kebiasaan, gaya hidup

dan factor herediter yang dapat

mempengaruhi BB

4. Diskusikan bersama pasien

mengenai risiko yang berhubungan

dengan BB berlebih dan penurunan

BB

5. Dorong pasien untuk merubah

kebiasaan makan

6. Perkirakan BB badan ideal pasien

Nutrition Management

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

37

untuk aktivitas sehari

hari

1. Kaji adanya alergi makanan

2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasien

3. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe

4. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein dan vitamin

C

5. Berikan substansi gula

6. Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

7. Berikan makanan yang terpilih (

sudah dikonsultasikan dengan ahli

gizi)

8. Ajarkan pasien bagaimana

membuat catatan makanan harian.

9. Monitor jumlah nutrisi dan

kandungan kalori

10. Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi

11. Kaji kemampuan pasien untuk

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

38

mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkan

Devisit volume cairan NOC:

1. Fluid balance

2. Hydration

3. Nutritional Status :

Food and Fluid Intake

Kriteria Hasil :

1. Mempertahankan urine

output sesuai dengan

usia dan BB, BJ urine

normal, HT normal

2. Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam batas

normal

3. Tidak ada tanda tanda

dehidrasi, Elastisitas

turgor kulit baik,

membran mukosa

lembab, tidak ada rasa

haus yang berlebihan

Fluid management

1. Timbang popok/pembalut jika

diperlukan

2. Pertahankan catatan intake dan

output yang akurat

3. Monitor status hidrasi ( kelembaban

membran mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik ), jika

diperlukan

4. Monitor hasil lAb yang sesuai

dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,

osmolalitas urin )

5. Monitor vital sign

6. Monitor masukan makanan / cairan

dan hitung intake kalori harian

7. Kolaborasi pemberian cairan IV

8. Monitor status nutrisi

9. Berikan cairan

10. Berikan diuretik sesuai interuksi

11. Berikan cairan IV pada suhu

ruangan

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

39

12. Dorong masukan oral

13. Berikan penggantian nesogatrik

sesuai output

14. Dorong keluarga untuk membantu

pasien makan

15. Tawarkan snack ( jus buah, buah

segar )

16. Kolaborasi dokter jika tanda cairan

berlebih muncul meburuk

17. Atur kemungkinan tranfusi

18. Persiapan untuk tranfusi

Intoleransi aktivitas NOC :

1. Energy conservation

2. Self Care : ADLs

Kriteria Hasil :

1. Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan

tekanan darah, nadi dan

RR

2. Mampu melakukan

aktivitas sehari hari

(ADLs) secara mandiri

Energy Management

1. Observasi adanya pembatasan klien

dalam melakukan aktivitas

2. Dorong anal untuk mengungkapkan

perasaan terhadap keterbatasan

3. Kaji adanya faktor yang

menyebabkan kelelahan

4. Monitor nutrisi dan sumber energi

tangadekuat

5. Monitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi secara

berlebihan

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

40

6. Monitor respon kardivaskuler

terhadap aktivitas

7. Monitor pola tidur dan lamanya

tidur/istirahat pasien

Activity Therapy

1. Kolaborasikan dengan Tenaga

Rehabilitasi Medik dalam

merencanakan progran terapi yang

tepat

2. Bantu klien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang mampu dilakukan

3. Bantu untuk memilih aktivitas

konsisten yangsesuai dengan

kemampuan fisik, psikologi dan

sosial

4. Bantu untuk mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang

diperlukan untuk aktivitas yang

diinginkan

5. Bantu untuk mendpatkan alat

bantuan aktivitas seperti kursi roda

6. Bantu untu mengidentifikasi

aktivitas yang disukai

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

41

7. Bantu klien untuk membuat jadwal

latihan diwaktu luang

8. Bantu pasien/keluarga untuk

mengidentifikasi kekurangan dalam

beraktivitas

9. Sediakan penguatan positif bagi

yang aktif beraktivitas

10. Bantu pasien untuk

mengembangkan motivasi diri dan

penguatan

11. Monitor respon fisik, emoi, social

dan spiritual

Ansietas/Kecemasan NOC :

1. Anxiety control

2. Coping

Kriteria Hasil :

1. Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala

cemas

2. Mengidentifikasi,

mengungkapkan dan

menunjukkan tehnik

Anxiety Reduction (penurunan

kecemasan)

1. Gunakan pendekatan yang

menenangkan

2. Nyatakan dengan jelas harapan

terhadap pelaku pasien

3. Jelaskan semua prosedur dan apa

yang dirasakan selama prosedur

4. Temani pasien untuk memberikan

keamanan dan mengurangi takut

5. Berikan informasi faktual mengenai

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

42

untuk mengontol cemas

3. Vital sign dalam batas

normal

4. Postur tubuh, ekspresi

wajah, bahasa tubuh

dan tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya

kecemasan

diagnosis, tindakan prognosis

6. Dorong keluarga untuk menemani

anak

7. Lakukan back / neck rub

8. Dengarkan dengan penuh perhatian

9. Identifikasi tingkat kecemasan

10. Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan

11. Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi

12. Instruksikan pasien menggunakan

teknik relaksasi

13. Barikan obat untuk mengurangi

kecemasan

Devisiensi

Pengetahuan

NOC :

1. Kowlwdge : disease

process

2. Kowledge : health

Behavior

Kriteria Hasil :

1. Pasien dan keluarga

menyatakan

Teaching : disease Process

1. Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses

penyakit yang spesifik

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit

dan bagaimana hal ini berhubungan

dengan anatomi dan fisiologi,

dengan cara yang tepat.

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

43

pemahaman tentang

penyakit, kondisi,

prognosis dan program

pengobatan

2. Pasien dan keluarga

mampu melaksanakan

prosedur yang

dijelaskan secara benar

3. Pasien dan keluarga

mampu menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim

kesehatan lainnya

3. Gambarkan tanda dan gejala yang

biasa muncul pada penyakit, dengan

cara yang tepat

4. Gambarkan proses penyakit,

dengan cara yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan

penyebab, dengna cara yang tepat

6. Sediakan informasi pada pasien

tentang kondisi, dengan cara yang

tepat

7. Hindari harapan yang kosong

8. Sediakan bagi keluarga informasi

tentang kemajuan pasien dengan

cara yang tepat

9. Diskusikan perubahan gaya hidup

yang mungkin diperlukan untuk

mencegah komplikasi di masa yang

akan datang dan atau proses

pengontrolan penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau

penanganan

11. Dukung pasien untuk

mengeksplorasi atau mendapatkan

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

44

second opinion dengan cara yang

tepat atau diindikasikan

12. Eksplorasi kemungkinan sumber

atau dukungan, dengan cara yang

tepat

13. Rujuk pasien pada grup atau agensi

di komunitas lokal, dengan cara

yang tepat

14. Instruksikan pasien mengenai tanda

dan gejala untuk melaporkan pada

pemberi perawatan kesehatan,

dengan cara yang tepat

N. Implementasi

Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang

telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan

perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi

prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap

intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan intervensi keperawatan.

Implementasi, yang merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah

kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan

dan diselesaikan (Wijayaningsih, 2013).

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

45

1. Tindakan Keperawatan Mandiri

Tindakan yang dilakukan Tanpa Pesanan Dokter. Tindakan keperawatan

mendiri dilakukan oleh perawat. Misalnya menciptakan lingkungan yang

tenang, mengompres hangat saat klien demam.

2. Tindakan Keperawatan Kolaboratif

Tindakan yang dilakukan oleh perawat apabila perawata bekerja dengan

anggota perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama

yang bertahan untuk mengatasi masalah klien.

O. Evaluasi

Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien terhadap

tindakan keperawatan dan kemajuan klien kea rah pencapaian tujuan. Evaluasi

terjadi kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Penekanannya adalah

pada hasil klien. Perawat mengevaluasi apakah perilaku klien mencerminkan

suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnose keperawatan (Wijayaningsih,

2013).

Pada saat akan melakukan pendokumentasian, menggunakan SOAP, yaitu :

S : Data subyektif merupakan masalah yang diutarakan klien

O : Data obyektif merupakan tanda klinik dan fakta yang berhubungan

dengan diagnosa keperawatan.

A : Analisis dan diagnosa.

P : Perencanaan merupakan pengembangan rencana untuk yang akan datang

dari intervensi.

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

46

BAB III

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan pada Tn. I

dengan Kasus Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka RSUD

Konawe Selatan dengan menggunakan pengkajian auto anamnesa dan allo

anamnesa. Studi kasus ini dimulai dari tahap pengkajian, penegakan diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Nama Mahasiswa : Since

NIM : 14401201700027 3

Ruangan : Asoka

Tanggal Pengkajian : 7/7/2018 Jam : 09.00

Identitas Klien

Nama : Tn. I No. Reg. : 05 19 02

Umur : 52 Tahun Tgl. MRS : 07/06/2018

Jenis Kelamin : ♂ Diagnosa : Gastritis

Suku/Bangsa : Tolaki

Agama :Islam

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : SD

Alamat : Wundu Watu

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

47

Penanggung : BPJS

B. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan utama

Klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas

b. Riwayat keluhan utama

Klien mengatakan sudah merasakan nyeri abdomen sejak satu hari yang

lalu sebelum di rawat di RSUD Konawe Selatan. yaitu klien mengatakan

nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, nyeri seperti ditusuk-tusuk

dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas, dengan skala nyeri 5

(sedang), klien mengatakan tidak paham penyakit apa yeng di deritanya

saat ini.

c. Upaya yang telah dilakukan

Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi

bergerak dan minum air, namun hanya berefek sementara saja.

d. Terapi/operasi yang pernah dilakukan

Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan tindakan operasi.

2. Riwayat kesehatan masa lalu

Tn. I mengatakan tidak pernah dioperasi dan pernah dirawat di rumah

sakit sebelumnya dengan penyakit yang sama. Klien tidak ada riwayat alergi

dan klien memiliki riwayat kebiasaan merokok.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

48

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan, dengan riwayat

genogram sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

X : Meninggal

? : Tidak Diketahui Umur

: Klien

: Tinggal Serumah

4. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

Keadaan umum lemah

?

?

50 ? ?

? 52

29 25

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

49

b. Kesadaran

Tingkat kesadaran composmentis

c. Tanda-tanda vital

TD : 100/70 mmHg

N : 88x/menit

S : 37ºC

P : 20x/menit

d. Berat badan: 55 kg tinggi badan: 157 cm

e. Pemeriksaan body sistem

1) Pernafasan (B1: Breathing)

Hidung terlihat simetris, tidak ada secret atau cairan dan tidak ada

polip, fungsi penciuman baik, serta dapat membedakan bau minyak

angin dan parfum. Bentuk dada simetris, palpasi dada tidak ada massa,

suara nafas vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan, perkusi

redup.

Klien mengatakan tidak ada keluahan pada pernafasan.

2) Cardiovaskuler (B2: Bleeding)

Tidak ada nyeri tekan ictus cordis teraba jelas tiga jari dibawah putting

susu. Perkusi dada redup. Suara jantung : normal S1 dan S2 tunggal

regular.

Klien mengatakan tidak ada keluahan pada jantung.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

50

3) Persyarafan (B3: Brain)

Glasgow Coma Scale (GCS) 15 (E : 4, V : 5, M : 6), Klien nampak

meringis, kepala dan wajah simetris, gerakan wajah normal, sklera

putih, pupil sama besarnya kiri dan kanan, kornea bening, bola mata

simetris, kelopak mata dapat membuka dan menutup secara spontan,,

fungsi pendengaran normal, fungsi penciuman normal, fungsi

pengecapan normal, fungsi penglihatan normal.

4) Perkemihan-Eliminasi (B4: Bladder) frekuensi minum klien 4-5x/hari,

urine warna kuning bening dengan bau khas amoniak. Klien

mengatakan tidak ada gangguan pada pola eliminasi urine.

5) Pencernaan-Eliminasi (B5: Bowel) tidak terdapat peradangan pada

mulut, nyeri pada abdomen kuadran kiri atas, BAB 1 kali/hari dengan

konsistensi lunak, klien mengatakan kurang nafsu makan, klien

mengatakan mual dan muntah.

6) Tulang-Otot-Integumen (B6: Bone) Pergerakan sendi klien terbatas

dengan kekuatan otot kiri dan kakan 5/5, tonus ototnya baik.

Ekstremitas atas tidak ada nyeri otot, tidak ada nyeri persedian, tidak

ada fraktur dan tidak menggunakan alat bantu. Ekstremitas bawah

tidak ada nyeri otot dan persendian, tidak ada fraktur dan tidak

menggunakan alat bantu. Klien mengatakan kesulitan untuk bergerak

karena merasakan nyeri pada abdomen, klien mengatakan nyeri

abdomen saat bergerak. Warna kulit merata sawo matang dan merata,

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

51

klien nampak pucat, tidak ada ikterik, tidak ada kemerahan dan

pigmentasi pada kulit, akral hangat, turgor kulit cukup kembali dalam

waktu ≤ 3detik dan tidak ada jaringan parut, laserasi, ulserasi,

ekimosis dan lepuh, kulit bersih.

7) Sistem endokrin klien tidak menggunakan terapi hormon, tidak ada

masalah pada sitem endokrin.

8) sistem reproduksi tidak ada masalah

5. Pola Aktivitas

a. Makan

Frekuensi makan klien 3x/hari dengan porsi tidak dihabiskan, jenis menu,

nasi, ikan, sayur yang disediakan Rumah Sakit klien tidak ada alergi pada

makanan, klien mengatakan mual setelah makan.

b. Minum

Frekuensi minum klien 5-6 gelas/hari, jenis minuman air putih klien tidak

ada pantangan atau alergi minuman

c. Kebersihan perorangan

Klien mengatakan selama sakit membersihkan badan dengan mengelap

basah saja, sikat gigi satu kali sehari, klien hanya mengganti pakaian dan

dibantu keluarga.

d. Istrahat dan aktivitas

Klien tidur siang selama 1 jam mulai jam 13.00 s/d jam 14.00 dan tidur

malam selama 7 jam : jam 22.00 s/d jam 05.00, klien kadang terbangun

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

52

saat merasakan nyeri pada abdomen dan saat berkurang klien melanjutkan

tidurnya. Klien hanya terbaring di tempat tidur. Klien mengatakan di

bantu keluarga saat ke kamar mandi.

6. Psikososial

a. Sosial/interaksi

Klien mengatakan mendapat dukunagan penuh dari keluarga, klien

kooperatif saat berinteraksi kepada perawat dan keluarga. Tidak ada

konflik yang terjadi baik berupa konflik peran, nilai dan lainnya.

b. Psikologis

Klien mengatakan tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini,

klien terilhat bingung dan gelisah serta selalu bertanya tentang kondisinya.

Klien mengatakan tidak mengerti cara pengobatan yang diberikan untuk

penyembuhan penyakitnya dan klien mengatakan berharap bias cepat

sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya.

c. Spiritual

Tidak ada masalah dalam beribadah. Klien aktif dalam beribadah

menjalankan kewajibannya.

7. Terapi

Terapi yang diberikan pada Ny. J tanggal 7 juli adalah IVFD RL 24

tetes/menit, injeksi ranitidine 1 ampul/8 jam/IV, injeksi ketorolac 1 ampul/12

jam/IV, donperidon 2 x 1 tablet, vitamin B1 2 x 1 tablet, vitamin B6 2 x 1

tablet.

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

53

C. Data Fokus

Nama pasien : Tn. I Nama Mahasiswa : Since

No. RM : 05 19 02 Nim :144012017000273

Ruang Rawat : Asoka

Tabel. 3.1 Data Fokus Pengkajian Keperawatan

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

− Klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri

atas

− Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-

tusuk dan hilang timbul

− Klien mengatakan nyeri terjadi saat telat

makan dan yang pedis

− Klien mengatakan nyeri terjadi pada

daerah perut kiri atas

− Klien mengatakan tidak paham tentang

penyakit penyakitnya saat ini

− Klien mengatakan tidak mengerti cara

pengobatan yang diberikan untuk

penyembuhan penyakitnya

− Klien mengatakan berharap bias cepat

sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya

Keadaan umum lemah

Klien nampak meringis

Palpasi: nyeri pada abdomen

kuadran kiri atas

Klien nampak gelisah

Klien selalu bertanya tentang

kondisinya

Klien terilhat bingung

Skala nyeri 5 (sedang)

TTV : TD : 100/70 mmHg, N

: 88x/menit, S : 37ºC, P

: 20x/menit

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

54

D. Daftar Rumusan Masalah

Nama pasien : Tn. I Nama Mahasiswa : Since

No. RM : 05 19 02 Nim :14401201700027 3

Ruang Rawat : Asoka

Tabel. 3.2 Perumusan Masalah

No Data Etiologi Masalah

1 Ds :

− Klien mengatakan nyeri

abdomen bagian kiri atas

− Klien mengatakan

nyeri seperti ditusuk-

tusuk dan hilang

timbul

− Klien mengatakan nyeri

terjadi saat telat makan

dan yang pedis

− Klien mengatakan

nyeri terjadi pada

daerah perut kiri atas

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak meringis

Gastritis

Peradangan mukosa

Sekresi asam lambung

Iritasi lambung

Sensasi nyeri

Nyeri Akut

Nyeri akut

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

55

- Palpasi: nyeri pada

abdomen kuadran kiri

atas

- Skala nyeri 5 (sedang)

- TTV : TD : 100/70

mmHg, N : 88x/menit,

S : 37ºC, P :

20x/menit

2 Ds :

− Klien mengatakan tidak

paham tentang penyakit

penyakitnya saat ini

− Klien mengatakan tidak

mengerti cara

pengobatan yang

diberikan untuk

penyembuhan

penyakitnya

− Klien mengatakan

berharap bias cepat

sembuh dan bisa

beraktivitas seperti

biasanya

Gastritis

Perubahan status kesehatan

Kurang informasi

Devisiensi Pengetahuan

Devisiensi

Pengetahuan

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

56

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak gelisah

- Klien selalu bertanya

tentang kondisinya

- Klien terilhat bingung

E. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri, ditandai dengan :

Ds :

− Klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas

− Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul

− Klien mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis

− Klien mengatakan nyeri terjadi pada daerah perut kiri atas

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak meringis

- Palpasi: nyeri pada abdomen kuadran kiri atas

- Skala nyeri 5 (sedang)

- TTV : TD : 100/70 mmHg, N : 88x/menit, S : 37ºC, P : 20x/menit

2. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan

kurangnya keinginan untuk mencari informasi, ditandai dengan :

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

57

Ds :

− Klien mengatakan tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini

− Klien mengatakan tidak mengerti cara pengobatan yang diberikan untuk

penyembuhan penyakitnya

− Klien mengatakan berharap bias cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti

biasanya

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak gelisah

- Klien selalu bertanya tentang kondisinya

- Klien terilhat bingung

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

58

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. I Nama Mahasiswa : Since

No. RM : 05 19 02 Nim : 14401201700027 3

Ruang Rawat : Asoka

Tabel. 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nursing Outcome Classification

(NOC) Nursing Intervention Classification (NIC)

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen

injuri, ditandai dengan :

Ds :

- Klien mengatakan nyeri ulu hati

- Klien mengatakan nyeri seperti

ditusuk-tusuk dan hilang timbul

- Klien mengatakan nyeri terjadi pada

lambung (kuadran kiri atas)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan pain level, pain

control, comfort level, dengan

kriteria hasil:

1. Keadaan umum baik

2. Mampu mengontrol nyeri

3. Skala nyeri ringan (0-3)

18. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

19. Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

20. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk

mengetahui pengalaman nyeri pasien

21. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

59

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nursing Outcome Classification

(NOC) Nursing Intervention Classification (NIC)

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak meringis

- Skala nyeri 5 (sedang)

- TTV : TD : 110/70 mmHg, nadi :

84 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 36,20C

nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan

kebisingan

22. Ajarkan tentang teknik non farmakologi

23. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

24. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

25. Tingkatkan istirahat

26. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan

dan tindakan nyeri tidak berhasil

2. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan

keterbatasan kognitif dan kurangnya

keinginan untuk mencari informasi, ditandai

dengan :

Ds :

− Klien mengatakan tidak paham tentang

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan Kowlwdge : disease

process, Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil :

4. Pasien dan keluarga

15. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan

pasien tentang proses penyakit yang spesifik

16. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi

dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

60

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nursing Outcome Classification

(NOC) Nursing Intervention Classification (NIC)

penyakit penyakitnya saat ini

− Klien mengatakan tidak mengerti cara

pengobatan yang diberikan untuk

penyembuhan penyakitnya

− Klien mengatakan berharap bias cepat

sembuh dan bisa beraktivitas seperti

biasanya

Do :

- Keadaan umum lemah

- Klien nampak gelisah

- Klien selalu bertanya tentang kondisinya

- Klien terilhat bingung

menyatakan pemahaman

tentang penyakit, kondisi,

prognosis dan program

pengobatan

5. Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar

17. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul

pada penyakit, dengan cara yang tepat

18. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang

tepat

19. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara

yang tepat

20. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,

dengan cara yang tepat

21. Hindari harapan yang kosong

22. Sediakan bagi keluarga informasi tentang

kemajuan pasien dengan cara yang tepat

23. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin

diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

61

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nursing Outcome Classification

(NOC) Nursing Intervention Classification (NIC)

yang akan datang dan atau proses pengontrolan

penyakit

24. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas

lokal, dengan cara yang tepat

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

62

A. Inplementasi dan Evaluasi Keperawatan

Nama pasien : Tn. I Nama Mahasiswa : Since

No. RM : 05 19 02 Nim : 14401201700027 3

Ruang Rawat : Asoka

Tabel. 3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

1. 7/7/2018

09.00

1. Melakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas

dan faktor presipitasi

Hasil :

Skala nyeri 5 (sedang), Sifat keluhan :

Terus menerus dan hilang timbul,

Lokasi penyebaran : pada abdomen kiri

8/7/2018

09.00

S:

Klien mengatakan nyeri

mulai berkurang

Klien mengatakan nyerinya

hilang timbul perlahan

berkurang

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

63

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

atas

2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Hasil :

Klien Nampak meringis

3. Menggunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien

Hasil :

Komunikasi terapeutik terbina dan

kooperatif

4. Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

O:

Keadaan umum baik

Klien Nampak tenang

Palpasi nyeri abdomen

Skala nyeri 4 (sedang)

TTV : TD : 110/70 mmHg,

nadi : 84 kali/menit,

pernapasan : 20 kali/menit,

suhu : 370C

A: masalah teratasi

sebagian

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

64

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Hasil:

Klien di temani 2 orang keluarganya

5. Mengajarkan tentang teknik non

farmakologi

Hasil :

Teknik relaksali nafas dalam

6. Memberikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

Hasil :

injeksi ranitidine 1 ampul/8 jam/IV,

injeksi ketorolac 1 ampul/12 jam/IV

7. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri

P: intervensi 1, 2, 5, 6

dilanjutkan

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

65

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

Hasil :

Masih proses reaksi mengurangi nyeri

dari obat yang di berikan dan teknik

nafas dalam yang di ajarkan

8. Tingkatkan istirahat

Hasil :

Klien mendengarkan instruksi yang di

berikan

9. Kolaborasikan dengan dokter jika ada

keluhan dan tindakan nyeri tidak

berhasil

2. 7/7/2018

09.00

1. Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses penyakit

8/7/2018

09.00

S :

Klien mengatakan mengerti

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

66

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

yang spesifik

Hasil:

Klien tidak paham tentang penyakitnya saat

ini

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi, dengan cara yang

tepat.

Hasil :

HE tentang Gastritis

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa

muncul pada penyakit, dengan cara yang

tepat

Hasil :

sedikit tentang penyakitnya

Klien mengatakan berharap

ingin cepat sembuh dan bisa

pulang

O:

Keadaan umum baik

Klien terlihat tenang

Klien kooperatif dalam

komunikasi

Klien dapat menyebutkan

tetang proses penyakitnya

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

67

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

HE tentang Gastritis

4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara

yang tepat

Hasil :

HE tentang Gastritis

5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan

cara yang tepat

Hasil :

Klien mengatakan saat telat makan akan

merasakan nyeri pada abdomen

6. Sediakan informasi pada pasien tentang

kondisi, dengan cara yang tepat

Hasil :

HE

yang telah di berikan

pendidikan kesehatan

A: masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

68

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

7. Hindari harapan yang kosong

Hasil :

Pemberian informasi yang tepat dan mudah

di pahami klien

8. Sediakan bagi keluarga informasi tentang

kemajuan pasien dengan cara yang tepat

Hasil :

Menginformasikan perkembangan klien

pada keluarga

9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang

mungkin diperlukan untuk mencegah

komplikasi di masa yang akan datang dan

atau proses pengontrolan penyakit

Hasil :

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

69

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

HE tentang proses penyakit dan upanya

pencegahan penyakit

10. Rujuk pasien pada grup atau agensi di

komunitas lokal, dengan cara yang tepat

1. 8/7/2018

09.00

1. Melakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas

dan faktor presipitasi

Hasil :

Skala nyeri 5 (sedang), Sifat keluhan :

Terus menerus dan hilang timbul,

Lokasi penyebaran : pada abdomen kiri

atas

9/7/2018

09.00

S:

Klien mengatakan tidak

merasakan lagi

O:

Keadaan umum baik

Klien Nampak tenang

TTV : TD : 110/70 mmHg,

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

70

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Hasil :

Klien mulai dapat mengontrol ekspresi

saat merasakan nyeri

3. Mengajarkan tentang teknik non

farmakologi

Hasil :

Klien mendemonstrasikan teknik

relaksali nafas dalam

4. Memberikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

Hasil :

nadi : 80 kali/menit,

pernapasan : 20 kali/menit,

suhu : 36,50C

A: masalah teratasi

sebagian

P: intervensi di pertahankan

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

71

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

injeksi ranitidine 1 ampul/8 jam/IV,

injeksi ketorolac 1 ampul/12 jam/IV

2. 8/7/2018

09.00

1. Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses

penyakit yang spesifik

Hasil :

Klien mengerti dan paham tentang

penyakit serta kondisinya saat ini

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi, dengan cara yang

tepat.

Hasil :

9/7/2018

09.00

S :

Klien mengatakan sudah

paham dan mengerti tentang

penyakitnya

O:

Keadaan umum baik

Klien Nampak tenang

Tidak gelisah

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

72

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

HE Gastritis

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa

muncul pada penyakit, dengan cara yang

tepat

Hasil :

HE Gastritis

4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara

yang tepat

Hasil :

HE Gastritis

5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan

cara yang tepat

Hasil :

Saat telat makan klien akan merasakan nyeri

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi di pertahankan

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

73

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

pada abdomen

6. Sediakan informasi pada pasien tentang

kondisi, dengan cara yang tepat

Hasil :

HE

7. Hindari harapan yang kosong

Hasil :

Pemberian informasi yang tepat dan mudah

di pahami klien

8. Sediakan bagi keluarga informasi tentang

kemajuan pasien dengan cara yang tepat

Hasil :

Menginformasikan perkembangan klien

pada keluarga

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

74

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

IMPLEMENTASI PARAF

HARI,

TANGGAL

DAN JAM

EVALUASI

(SOAP)

PARAF

CI

9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang

mungkin diperlukan untuk mencegah

komplikasi di masa yang akan datang dan

atau proses pengontrolan penyakit

Hasil :

HE tentang proses penyakit dan upanya

pencegahan penyakit

10. Rujuk pasien pada grup atau agensi di

komunitas lokal, dengan cara yang tepat

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

75

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membandingkan dan menganalisa antar teori

dengan kasus yang telah dibahas pada bab III mengenai Asuhan Keperawatan

Pada Tn. I dengan Kasus Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruang Asoka

RSUD Konawe Selatan

Adapun yang akan dibahas dalam bab ini meliputi kesamaan, kesenjangan

antara teori dan kasus yang ditemukan pada klien Tn. I terjadinya penyakit hingga

memunculkan diagnosa keperawatan pada pasien Gastritis Asuhan keperawatan

yang dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu terhitung mulai tanggal 7 juli 2018 – 9

juli 2018.

Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar

manusia di dalam asuhan keperawatan. Ruang lingkup pembahasan ini meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang

bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat

ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat ini

dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry, 2009). Dari pengkajian Tn. I

ditemukan hasil yaitu keluhan utama Klien mengatakan nyeri abdomen bagian

kiri atas. Dengan riwayat keluhan utama Klien mengatakan sudah merasakan

nyeri abdomen sejak satu hari yang lalu sebelum di rawat di RSUD Konawe

Selatan yaitu klien mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis,

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

76

76

nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul, pada daerah perut kiri atas,

dengan skala nyeri 5 (sedang), klien mengatakan tidak paham penyakit apa

yeng di deritanya saat ini. Upaya yang dilakukan klien untuk mengurangi rasa

nyeri mengurangi bergerak dan minum air, namun hanya berefek sementara

saja. Dari hasil pemeriksaan dokter, Tn. I di diagnosa gastritis.

Disamping itu, ditemukan juga pada data psikologis klien mengatakan

tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini, klien terilhat bingung dan

gelisah serta selalu bertanya tentang kondisinya. Klien mengatakan tidak

mengerti cara pengobatan yang diberikan untuk penyembuhan penyakitnya

dan klien mengatakan berharap bias cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti

biasanya. Hal ini tidaak ada kesenjangan yang didapatkan oleh penulis antara

data yang didapatkan melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan

tanda pada klien dengan gastritis akut. dikarenakan dalam setiap perjalanan

penyakit akan berdampak pada fisik maupun psikologis klien.

Tanda dan gejala gastritis akut pada anamnesis biasanya didapatkan

keluhan abdomen yang tidak jelas seperti mual, muntah dan anoreksia

sehingga menyebabkan pemenuhan kebutuhan nutrisi harian berkurang, intake

nutrisi tidak adekuat, kehilangan cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang

didapat keluhan yang lebih berat seperti nyeri epigastrium, muntah,

perdarahan dan hematemesis yang menimbulkan manifestasi kecemasan

secara individu (Muttaqin, 2011).

Pemeriksaan fisik adalah mengukur tanda-tanda vital dan head to toe.

Pemeriksaan fisik head to toe yaitu menggunakan tekhnik inspeksi

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

77

77

(menggunakan indra penglihatan) memerlukan bantuan pencahayaan yang

baik dan pengamatan yang teliti. Palpasi menggunakan serabut saraf sensoris

di permukaan tangan untuk mengetahui kelembaban, suhu, tekstur, adanya

masa dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ serta pembengkakan. Perkusi,

pemeriksaan ini menggunakan prinsip vibrasi dan getaran udara dilakukan

dengan mengetuk permukaan tubuh dengan tangan pemeriksa. Auskultasi,

menggunakan indra pendengaran bisa menggunakan alat bantu stetoskop

ataupun tidak (Debora, 2011). Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis

saat dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum Tn. I Keadaan umum lemah

Tingkat kesadaran composmentis, TTV : TD 100/70 mmHg, N 88x/menit, S

37ºC, P 20x/menit, Berat badan 55 kg dan tinggi badan 157 cm.

Pemeriksaan body system: Pernafasan (B1: Breathing) Klien

mengatakan tidak ada keluahan pada pernafasan. Cardiovaskuler (B2:

Bleeding) Tidak ada nyeri tekan ictus cordis teraba jelas tiga jari dibawah

putting susu. Perkusi dada redup. Suara jantung : normal S1 dan S2 tunggal

regular. Klien mengatakan tidak ada keluahan pada jantung. Persyarafan (B3:

Brain) Glasgow Coma Scale (GCS) 15 (E : 4, V : 5, M : 6), Klien nampak

meringis, fungsi pendengaran normal, fungsi penciuman normal, fungsi

pengecapan normal, fungsi penglihatan normal. Perkemihan-Eliminasi (B4:

Bladder) Klien mengatakan tidak ada gangguan pada pola eliminasi urine.

Pencernaan-Eliminasi (B5: Bowel) nyeri pada abdomen kuadran kiri atas,

klien mengatakan kurang nafsu makan, klien mengatakan mual dan muntah.

Tulang-Otot-Integumen (B6: Bone) Pergerakan sendi klien terbatas dengan

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

78

78

kekuatan otot kiri dan kakan 5/5, tonus ototnya baik. Klien mengatakan

kesulitan untuk bergerak karena merasakan nyeri pada abdomen, klien

mengatakan nyeri abdomen saat bergerak.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon

aktual atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial pasien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan profesional

lain (Nurarif .A.H, 2015). Diagnosa keperawatan pada gastritis meliputi :

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik,

psikologis), kerusakan jaringan.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan

dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh

karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

3. Devisit volume cairan berhubungan dengan: kehilangan volume cairan

secara aktif kegagalan mekanisme pengaturan.

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring atau imobilisasi

kelemahan menyeluruh, ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan

kebutuhan, gaya hidup yang dipertahankan.

5. Ansietas/Kecemasan berhubungan dengan Faktor keturunan, Krisis

situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman kematian,

perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

79

79

6. Dervisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif,

interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk

mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

Berdasarkan data hasil pengkajian pada Tn. I dengan keluhan utama

Klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas, maka di tegakkan diagnosa

utama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen injuri. adanya keluahan pada

data psikologis klien mengatakan tidak paham tentang penyakit penyakitnya

saat ini, klien mengatakan tidak mengerti cara pengobatan yang diberikan

untuk penyembuhan penyakitnya dan klien mengatakan berharap bias cepat

sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya sehingga di tegakkan pula

diangnosa keperawatan Dervisiensi pengetahuan berhubungan dengan

keterbatasan kognitif dan kurangnya keinginan untuk mencari informasi.

Dari data pengkajian dan penegakkan diagnosa keperawatan tersebut

tidak terdapat kesenjangan antara kasus dan teori dimana diagnosa

keperawatan yang telah ditemukan pada kasus Tn. I terdapat dalam teori

namun tidak memuat diagnosa keperawatan secara keseluruhan seperti:

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

: Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena

faktor biologis, psikologis atau ekonomi. Devisit volume cairan berhubungan

dengan: kehilangan volume cairan secara aktif kegagalan mekanisme

pengaturan. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring atau

imobilisasi kelemahan menyeluruh, ketidakseimbangan antara suplei oksigen

dengan kebutuhan, gaya hidup yang dipertahankan. Ansietas/Kecemasan

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

80

80

berhubungan dengan faktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan

status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang

pengetahuan dan hospitalisasi. Hal ini terjadi karena tidak ada data pendukung

saat pengkajian untuk menegakan diagnosa kepearawatan tersebut. Setiap

klien mempunyai daya presepsi pemahaman tentang kesehatan dan penyakit

yang berbeda-beda dan juga dipengaruhi kemampuan tubuh untuk merespon

penyebab suatu penyakit yang dialami pasien (Nikmatur rohmah, 2009).

C. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan, penulis

menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S (Specific)

dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M

(Measurable) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur khususnya

tentang perilaku pasien (dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan), A

(Achievable) dimana harus dapat dicapai, R (Reasonable) dimana tujuan harus

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (Time) dimana mempunyai

batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008).

Perencanaan keperawatan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan

secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi

kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dalam perencanaan

keperawatan. Dalam perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan

data dan rumusan masalah keperawatan yang merupakan petunjuk dalam

membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau

mengeliminasi masalah kesehatan klien (Nurarif .A.H, 2015).

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

81

81

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang

diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.

Intervensi dilakukan dengan ONEC yaitu (Observasi) adalah rencana tindakan

mengkaji atau melaksanakan observasi terhadap kemajuan klien untuk

memantau secara langsung yang dilakukan secara kontinue, (Nursing) adalah

rencana tindakan yang dilakukan untuk mengurangi, memperbaiki dan

mencegah perluasan masalah, (Education) adalah rencana tindakan yang

berbentuk pendidikan kesehatan, dan (Colaboration) adalah tindakan medis

yang dilimpahkan pada perawat (Rohman, 2012).

Rencana keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan

Nursing Outcome Classification (NOC) dan Nursing Intervention

Clasification (NIC) antara lain pada diagnosa utama yaitu nyeri akut

berhubungan dengan Agen injuri, dengan tujuan: pain level, pain control,

comfort level, dan kriteria hasil: Keadaan umum baik, mampu mengontrol

nyeri, skala nyeri ringan (0-3). Intervensi yang dilakukan adalah : lakukan

pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, observasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien, kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan, ajarkan tentang teknik non

farmakologi, berikan analgetik untuk mengurangi nyeri, evaluasi keefektifan

kontrol nyeri,tingkatkan istirahat, kolaborasikan dengan dokter jika ada

keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

82

82

Rencana keperawatan yang dilakukan penulis pada diagnosa kedua

yaitu defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan

kurangnya keinginan untuk mencari informasi, dengan Tujuan : Kowlwdge :

disease process, Kowledge : health Behavior. Kriteria Hasil : pasien dan

keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan

program pengobatan, pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur

yang dijelaskan secara benar. Intervensi yang dilakukan adalah Berikan

penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang

spesifik, Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini

berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat,

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara

yang tepat, Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat, Identifikasi

kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat, Sediakan informasi pada

pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat, Hindari harapan yang kosong,

Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang

tepat, Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk

mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan

penyakit, Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara

yang tepat.

Dalam intervensi tidak didapatkan adanya kesenjangan antara intervesi

yang ada dalam teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek.

Alasannya karena semua intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan

dalam praktek klinik dilapangan.

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

83

83

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi, yang merupakan komponen dari proses keperawatan,

adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan

dilakukan dan diselesaikan (Wijayaningsih, 2013).

Implementasi keperawatan ini akan merumuskan repon terhadap

implementasi yang diberikan kepada klien untuk melanjutkan proses

keperawatan yang telah ada. Seperti ditemukan pada respon di hari pertama

tindakan keperawatan pada Tn. I tanggal 7 juli 2018 yang belum menunjukan

perubahan dalam tindakan keperawatan sehingga intervensi keperawatan tetap

dilaksanakan dan pada tanggal 8 juli sampai 9 juli 2018 terjadi perubahan

kesehatan pada klien dan implementasi keperawatan tetap dipertahankan.

E. Evaluasi

Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien

terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kea rah pencapaian

tujuan. Evaluasi terjadi kapan saja perawat berhubungan dengan klien.

Penekanannya adalah pada hasil klien. Perawat mengevaluasi apakah perilaku

klien mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnose

keperawatan (Wijayaningsih, 2013).

Pada saat akan melakukan pendokumentasian, menggunakan SOAP,

yaitu :

S : Data subyektif merupakan masalah yang diutarakan klien

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

84

84

O : Data obyektif merupakan tanda klinik dan fakta yang berhubungan

dengan diagnosa keperawatan.

A : Analisis dan diagnosa.

P : Perencanaan merupakan pengembangan rencana untuk yang akan

datang dari intervensi.

Evaluasi hasil pada tanggal 8 juli 2018 pukul 09.00 WITA Diagnosa

utama nyeri akut dengan data subyektif : klien mengatakan nyeri mulai

berkurang, klien mengatakan nyerinya hilang timbul perlahan berkurang.

Obyektif : keadaan umum baik, klien nampak tenang, palpasi nyeri abdomen,

skala nyeri 4 (sedang), TTV : TD : 110/70 mmHg, nadi : 84 kali/menit,

pernapasan : 20 kali/menit, suhu : 370C. Asesment : masalah teratasi sebagian.

Planing : intervensi dilanjutkan. Diagnosa kedua devisiensi pengetahuan

dengan data. Subyektif : klien mengatakan mengerti sedikit tentang

penyakitnya, klien mengatakan berharap ingin cepat sembuh dan bisa pulang.

Obyektif : keadaan umum baik, klien terlihat tenang, klien kooperatif dalam

komunikasi, klien dapat menyebutkan tetang proses penyakitnya yang telah di

berikan pendidikan kesehatan. Asesment : masalah teratasi sebagian. Planing :

intervensi dilanjutkan.

Evaluasi hasil pada tanggal 9 Juli 2018 pukul 09.00 WITA. Diagnosa

utama nyeri akut dengan data subyektif : klien mengatakan tidak merasakan

lagi. Obyektif : keadaan umum baik, klien nampak tenang, TTV : TD : 110/70

mmHg, nadi : 80 kali/menit, pernapasan : 20 kali/menit, suhu : 36,50C.

Asesment : masalah teratasi sebagian. Planing : intervensi dipertahankan.

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

85

85

Diagnosa kedua devisiensi pengetahuan dengan data subyektif : klien

mengatakan sudah paham dan mengerti tentang penyakitnya. Obyektif :

keadaan umum baik, klien nampak tenang, tidak gelisah. Asesment : masalah

teratasi. Planing : intervensi dipertahankan.

Pada teori maupun kasus dalam membuat evaluasi berdasarkan tujuan

dan kriteria hasil yang dicapai. Dimana pada kasus penulis memerlukan

evalusi dari tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari terhitung

mulai tanggal7 juli 2018 sampai 9 juli 2018 selama 3x24 jam.

Dari dua masalah yang yang ditemukan antara lain, nyeri akut

berhubungan dengan Agen injuri dan derfisiensi pengetahuan berhubungan

dengan keterbatasan kognitif dan kurangnya keinginan untuk mencari

informasi. Ke dua diagnosa keperawatan pada studi kasus taratasi sebagian

dan intervensi tetap dipertahankan, selama studi kesus dilaksanakan klien

dan keluarga sangat kooperatif serta adanya kerjasama yang baik dengan tim

medis lain dan petugas ruangan.

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mempelajari teori-teori dari pengalaman langsung di lahan

praktek melalui studi kasus serta kesenjangan yang terjadi antara teori dan

praktek tentang teori penyakit Gastritis pada Tn. I maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengkajian pada pada Tn. I pada tanggal 7 juli 2018 di ruang asoka

RSUD Konawe Selatan dengan menganalisa data yang ditemukan antara

lain, data subyektif: klien mengatakan nyeri abdomen bagian kiri atas,

klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul, klien

mengatakan nyeri terjadi saat telat makan dan yang pedis, klien

mengatakan nyeri terjadi pada daerah perut kiri atas, klien mengatakan

tidak paham tentang penyakit penyakitnya saat ini, klien mengatakan tidak

mengerti cara pengobatan yang diberikan untuk penyembuhan

penyakitnya, klien mengatakan berharap bias cepat sembuh dan bisa

beraktivitas seperti biasanya. Data obyektif: keadaan umum lemah, klien

nampak meringis, palpasi: nyeri pada abdomen kuadran kiri atas, klien

nampak gelisah, klien selalu bertanya tentang kondisinya, klien terilhat

bingung, skala nyeri 5 (sedang), TTV : TD : 100/70 mmHg, N: 88x/menit,

S: 37ºC, P: 20x/menit.

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

87

87

2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan saat dilakukan pengkajian dan

menyimpulkan analisa data pada Tn. I adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen injuri. dervisiensi pengetahuan berhubungan dengan

keterbatasan kognitif dan kurangnya keinginan untuk mencari informasi.

3. Perencanaan tindakan keperawatan dilakukan secara komprehensif

terstruktur masalah keperawatan tersebut. Mulai degiatan intervensi ini

meliputi: memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil

serta tindakan keperawatan, pelaksanaan implementasi keperawatan yang

akan dilaksanakan sesuai rencana intervensi keperawatan, dan tidak

adanya kesenjangan antara teori dengan studi kasus untuk implementasi

keperawatan dan pada tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses

keperaatan yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan asuhan

keperawatan atas tindakan yang diberikan

4. Implementasi dan evaluasi keperawatan ini akan merumuskan repon

terhadap implementasi yang diberikan kepada klien untuk melanjutkan

proses keperawatan yang telah ada. Seperti ditemukan pada respon di hari

pertama tindakan keperawatan pada Tn. I tanggal 7 juni 2018 yang belum

menunjukan perubahan dalam tindakan keperawatan sehingga intervensi

keperawatan tetap dilaksanakan dan pada tanggal 8 juli sampai 9 juli 2018

terjadi perubahan kesehatan pada klien dan implementasi keperawatan

tetap dipertahankan, Dimana pada kasus penulis memerlukan evalusi dari

tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari terhitung mulai

tanggal7 juli 2018 sampai 9 juli 2018 selama 3x24 jam. Ke dua diagnosa

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

88

88

keperawatan pada studi kasus taratasi sebagian dan intervensi tetap

dipertahankan, selama studi kesus dilaksanakan klien dan keluarga sangat

kooperatif serta adanya kerjasama yang baik dengan tim medis lain dan

petugas ruangan.

B. Saran

1. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

seefektif mungkin sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada

pasien secara menyeluruh.

2. Praktis

a. Bagi Masyarakat/Pasien

Diharapkan pasien dan keluarga dapat meningkatkan pengetahuan

tentang penyakit gastritis akut sehingga dapat dilakukan pencegahan

lebih dini.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan keterampilannya melalui praktek klinik keperawatan.

c. Bagi Rumah Sakit/ Puskesmas

Tingkatkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara perawat

dengan perawat, perawat dengan klien, dalam melaksanakan Asuhan

Keperawatan, sebab dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang

baik akan memperlancar dalam tindakan perawatan. Selain itu perlu

juga di berikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang baik , karena

Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

89

89

dalam hal ini manusia harus di pandang sebagai makhluk bio-psiko-

sosial dan spiritual.

Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2011. Gastritis. EGC : Jakarta.

Alim, Baitul. 2011. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Binarupa Aksara : Tanggerang.

Ardiansyah. Muhamad. 2012. Medikal Bedah untuk mahasiswa. DIVA Press:

Jogjakarta

Bayu. 2009. Penanganan Gastritis. EGC : Jakarta.

Beyer. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama Anonimous :

Jakarta.

Bicley, Lynns. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.

Budiyanto, Carko. 2010. Ilmu Penyakit Dalam. EGC : Jakarta.

Brunner & Suddarth. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC : Jakarta.

Chandrasoma. 2005. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan. EGC :

Jakarta.

Debora. 2011. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Salemba Medika :

Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, 2015. Laporan Data Angka Kesakitan 2015. Dinas

Kesehatan Provinsi Sultra: Kendari.

Doengoes. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.

Herdman, TH. 2013. Diagnosa Keperawatan ; Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.

EGC : Jakarta.

Inayah. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem

Pencernaan Edisi Pertama. Salemba Medika : Jakarta.

Iscan. 2010. Perbandingan Nyeri Pasca Operasi Herniorraphy Secara Lichtenstein

Dengan Trabacco. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang.

Kemenkes RI. 2008. Ilmu Penyakit Dalam. Depkes RI : Jakarta.

Kemenkes RI, 2015. Laporan Data Angka Kasus Gastritis.Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Dinas: Jakarta.

Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep Proses dan

Praktik Edisi 7 Volume 1. EGC : Jakarta.

Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

Mubarak, Ikbal Wahit. 2006. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan

Aplikasi Dalam Praktik. EGC : Jakarta.

Muttaqin. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan. Salemba

Medika : Jakarta.

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Salemba Medika :

Jakarta.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. MediAction: Jogjakarta.

Potter & Perry. 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan

Praktik Volume 1 Edisi 4. EGC : Jakarta.

Price & Wilson. 2005. Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.

Prince. 2005. Anatomi Fisiologi. EGC : Jakarta.

Rachadian. 2012. Informasi Spesialite Obat Indonesia. PT ISFI : Jakarta.

Refelina. 2009. Artikel : AINS & Penyakit Gastritis. Kompas Edisi I : Jakarta.

Rock, Cl. 2004. Kebutuhan Dasar dan Proses Keperawatan Edisi 3. Salemba

Medika : Jakarta.

Rohman. 2012. Pedoman Praktik Keperawatan. EGC : Jakarta.

Rohmah, Nikmatur (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta

:Ar.Ruzz media.

RSUD Konawe Selatan. 2018. Register Tahunan RSUD Konawe selatan. RSUD

Konawe selatan: Kabupaten Konawe Selatan.

Shinya. 2008. Gastroenterologi Hepatologi. Sagung Seto : Jakarta.

Silvia. 2010. Gangguan Sistem Pencernaan. EGC : Jakarta.

Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 1. EGC :

Jakarta.

Sudoyo. 2006. Gastroenterologi. PT Alumni : Jakarta.

Suyono, Slamet. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbitan

FKUI : Jakarta.

Syaiful. (2015). Fungsi dan Peran Perawat dalam Menyelenggarakan Praktik

Mandiri di Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis

Wijayaningsih, Kartika sari. (2013). Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta : CV.

Trans Info Media.

WHO. (2015). World health statistics. (diakses tanggal 5 juli 2018).

http://www.who.int/entity/whosis/whostat/EN_W

Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis
Page 109: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis
Page 110: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis
Page 111: ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN KASUS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/612/1/KTI SINCE.pdf · asuhan keperawatan pada tn. i dengan kasus gangguan sistem pencernaan: gastritis