Asuhan Keperawatan Pada Tn

14
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN HERPES SIMPLEX A. PENGKAJIAN Tanggal masuk: 07 Maret 2011 Praktikan : Jam : 09.10 WIB NIM : Ruang : No. Reg. : Identitas Nama pasien : Tn. K Umur : 25 tahun Jenis kelamin : Laki- laki Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Agama : HINDU Pendidikan : SLTA Pekerjaan : PNS Alamat : jl Mangga, Sleman YOGYAKARTA MRS : 07 Maret 2011, Jam 09.10 WIB, diantar keluarga. Tgl pengkajian : 7 Maret 2009, Jam 10.35 WIB Penanggung jawab : Nama : Ny. S Umur : 25 tahun Hubungan dg pasien : Istri

description

sskep

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Tn

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Tn

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN HERPES SIMPLEX

A. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 07 Maret 2011                      Praktikan :

Jam : 09.10 WIB                            NIM :

Ruang :

No. Reg. :

Identitas

Nama pasien : Tn. K

Umur : 25 tahun

Jenis kelamin : Laki- laki

Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia

Agama : HINDU

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : PNS

Alamat : jl Mangga, Sleman YOGYAKARTA

MRS : 07 Maret 2011, Jam 09.10 WIB, diantar keluarga.

Tgl pengkajian : 7 Maret 2009, Jam 10.35 WIB

Penanggung jawab   :

Nama                           : Ny. S

Umur                           : 25 tahun

Hubungan dg pasien   : Istri

Suku/ bangsa               : Jawa/ Indonesia

Agama                         : Hindu

Pendidikan                  : SLTA

Pekerjaan                     : PNS

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Tn

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat Perawatan Sekarang

Riwayat kesehatan keluarga Tuan K. 25 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan

adanya rasa tidak nyaman dan adanya lepuhan yang dikelilingi oleh daerah kemerahan

membentuk sebuah gelembung cair pada daerah bibir. Sebelumnya Tuan K mengalami

gatal-gatal selama 2 hari. Tuan K mengeluh nyeri.

2. Riwayat keperawatan yang lalu

Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan

keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM maupun

hipertensi

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON

1. Pola manajemen kesehatan

Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat

pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter.

2. Pola nutrisiSebelum sakit

pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan ringan serta minum

4 gelas/ hari. Namun saat sakit nafsu makan pasien berkurang, tetapi tidak sampai

kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit pasien masih dapat menghabiskan porsi

makannya.

3. Pola eliminasi

Untuk BAB dan BAK pasien tidak mengalami gangguan selama sakitnya yaitu 1x

BAB dan 4x BAK.

4. Pola persepsi dan kognitif

Pasien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu. Semua alat indera pasien

masih berfungsi dalam batas normal.

5. Pola aktivitas

Pasien beraktivitas seperti biasa yaitu pergi ke kantor untuk bekerja, dan melakukan

kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Tn

6. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/

hari. Ketika sakit pasien kadang mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan

nyeri.

7. Pola persepsi diri dan konsep diri

Pasien tahu kondisinya penyakitnya saat ini dan akan berusaha menerima segala

kondisinya saat ini. Pasien tidak merasa malu dan rendah diri dengan kondisinya saat

ini.

8. Pola peran dan hubungan

Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan sosialnya. Pasien merupakan

kepala keluarga dari istri dan seorang anaknya dan merupakan tulang punggung bagi

perekonomian keluarganya di samping istrinya.

9. Pola seksualitas dan reproduksi

Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah menikah dengan seorang istri dan telah

memiliki seorang anak.

10. Pola koping dan toleransi stress

Pasien merasa yakin bahwa suatu saat penyakitnya akan sembuh, tetapi harus

memerlukan suatu usaha dan tak lupa untuk terus berdoa.

11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama

Pasien masih menjalankan ibadah rutin.

12. Pola manajemen kesehatan

Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat

pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter.

13. Pola nutrisi

Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan

ringan serta minum 4 gelas/ hari. Namun saat sakit nafsu makan pasien berkurang,

tetapi tidak sampai kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit pasien masih dapat

menghabiskan porsi makannya.

14. Pola eliminasi

Untuk BAB dan BAK pasien tidak mengalami gangguan selama sakitnya yaitu 1x

BAB dan 4x BAK.

15. Pola persepsi dan kognitif

Pasien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu. Semua alat indera pasien

masih berfungsi dalam batas normal.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Tn

16. Pola aktivitas

Pasien beraktivitas seperti biasa yaitu pergi ke kantor untuk bekerja, dan melakukan

kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya.

17. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/

hari. Ketika sakit pasien kadang mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan

nyeri.

18. Pola persepsi diri dan konsep diri

Pasien tahu kondisinya penyakitnya saat ini dan akan berusaha menerima segala

kondisinya saat ini. Pasien tidak merasa malu dan rendah diri dengan kondisinya saat

ini.

19. Pola peran dan hubungan

Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan sosialnya. Pasien merupakan

kepala keluarga dari istri dan seorang anaknya dan merupakan tulang punggung bagi

perekonomian keluarganya di samping istrinya.

20. Pola seksualitas dan reproduksi

Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah menikah dengan seorang istri dan telah

memiliki seorang anak.

21. Pola koping dan toleransi stress

Pasien merasa yakin bahwa suatu saat penyakitnya akan sembuh, tetapi harus

memerlukan suatu usaha dan tak lupa untuk terus berdoa.

22. Pola nilai dan kepercayaan/ agama

Pasien masih menjalankan ibadah rutin.

D. Pemeriksaan fisik

Kesadaran                   : Composmetis

Tekanan Darah            : 130/ 90 mmHg

Nadi                 : 112 x/ menit

Pernafasan                 : 22 x/ menit

Suhu tubuh                 : 37,5 0 C

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Tn

Kulit :

Kulit lembab, bersih, turgor baik, tidak terdapat pitting edema, warna kulit sawo matang,

tidak ada hiperpigmentasi.

Kepala :

Bentuk kepala mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak ada lesi, rambut hitam lurus.

Mata :

Isokor, reflek pupil simetris, diameter pupil ± 4 mm, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak

ikteric, tidak ada ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan

benda secara terbatas dalam 6 titik sudut pandang yang berbeda.

Hidung :

Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung tidak ada.

Telinga :

Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada, reflek

suara baik dan telinga sedikit berdenging.

Mulut :

Bibir tidak cyanosis, mukosa bibir lembab, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak

ada stomatitis dan gigi masih genap. Sekitar bibir terdapat bintik bintik kemerahan yang

membentuk gelembung yang berisi cairan.

Leher :

Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.

Dada :

▪         Jantung

▪         Inspeksi           : Simetris, statis, dinamis

▪         Palpasi             : teraba normal

▪         Perkusi            : Konfigurasi jantung dalam batas normal

▪         Auskultasi     : normal

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Tn

Paru-paru

▪         Inspeksi                       : Simetris, statis, dinamis

▪         Palpasi                         : Sterm fremitus kanan = kiri

▪         Perkusi                        : Sonor seluruh lapang paru

▪         Auskultasi     : Suara dasar vesikuler, suara tambahan ( - )

Perut :

▪         Inspeksi                       : Datar

▪         Palpasi                         : Supel, tidak ada massa

▪         Perkusi                        : timpani

▪         Auskultasi     : bising usus ( + )

Ekstrimitas :

Tidak ditemukan lesi maupun udem pada ektrimitas atas maupun bawah.

E. ANALISA DATA

NO D A T A ETIOLOGI MASALAH

1 Do :

- Raut wajah Tuan K

tampak menahan nyeri

- Kesadaran

composmetis

- Suhu 370C

- Tekanan Darah

130/90mmHg

- Nadi 112x/ mnt

- Leukosit <4000 mmk

Ds:

- Tuan K mengatakan

dia mengalami gatal-

gatal selama 2 hari

                Tuan K

mengeluh nyeri

Penyakit Nyeri

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Tn

2 Do:

- BB turun dari 65

menjadi 60

Ds:

- Tuan K mengatakan

tidak nafsu makan

karena sulit mengunyah

atau menelan

- Istri klien mengatakan

Tuan K hanya dapat

menghabiskan 5 sendok

makan setiap kali

makan

Hilangnya nafsu

makan

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

F. Prioritas Diagnosa Keperawatan

Nyeri b.d. penyakit yang ditandai dengan Raut wajah Tuan K tampak menahan nyeri,

kesadaran composmetis, Suhu 370C, Tekanan Darah 130/90mmHg, Nadi 112x/ mnt,

Leukosit <4000 mmk, Tuan K mengatakan dia mengalami gatal-gatal selama 2 hari dan

Tuan K mengeluh nyeri

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. hilangnya nafsu makan ditandai dengan BB

turun dari 65 menjadi 60, Tuan K mengatakan tidak nafsu makan karena sulit

mengunyah atau menelan, Istri klien mengatakan Tuan K hanya dapat menghabiskan 5

sendok makan setiap kali makan

G. Rencana (intervensi) Keperawatan

Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan

kriteria hasil

Intervensi  ( nic ) Rasional

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Tn

( noc )

Nyeri b.d.

penyakit

ditandai

dengan raut

wajah Tuan K

tampak

menahan

nyeri, terdapat

bintik

kemerahan di

daerah

bibir,kesadara

n

composmetis,

suhu 37,5o C,

tekanan darah

130 / 90

mmHg, nadi

112 x / menit,

BB turun dari

65 kg menjadi

60 kg, Tuan K

mengeluh

nyeri, Tuan K

mengatakan

dia mengalami

gatal-gatal

selama 2 hari

Tujuan :

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 2 x 24

jam klien akan

menunjukkan

tingkat nyeri

yang ditandai

dengan criteria

hasil:

          Pasien

melaporkan

nyeri

berkurang

          Skala nyeri

< 5

          Pasien

rileks, tenang

          Tekanan

darah 130/90

mmHg ( nilai

2, gangguan

ringan )

menjadi

tekanan darah

120/90 mmHg

( nilai 1, tidak

ada gangguan

-      Pantau bintik- bintik

kemerahan pada bibir

pasien

-      Ciptakan lingkungan

yang tenang dan

nyaman

-       kolaborasi pemberian

analgetik ( asam

mefenamat)

-       kolaborasi pemberian

asiklovir

          Dengan memantau

bintik – bintik

kemerahan pada bibir

pasien, maka perawat

dapat mengetahui

tingkat perkembangan

kesembuhan pasien.

          Dengan

menciptakan

lingkungam yang

tenang dan nyaman,

maka pasien akan

dapat beristirahat

dengan tenang.

          Dengan melakukan

kolaborasi dengan

pemberian analgetik

( asam mefenamat)

akan dapat

mengurangi tingkat

nyeri pasien.

          Dengan melakukan

kolaboraaasi dengan

pemberian asiklovir,

maka akan dapat

menyembuhkan

penyakit pasien

Nutrisi

kurang dari

kebutuhan

Setelah

dilakukan

asuhan

-      Pantau kandungan

nutrisi dan kalori pada

-      Dengan memantau

kandungan nutrisi dan

kalori pada catatan

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Tn

tubuh b.d.

hilangnya

nafsu makan

ditandai

dengan BB

turun dari 65

menjadi 60,

Tuan K

mengatakan

tidak nafsu

makan karena

sulit

mengunyah

atau menelan,

Istri klien

mengatakan

Tuan K hanya

dapat

menghabiskan

5 sendok

makan setiap

kali makan

keperawatan

selama 2 x 24

jam klien akan

menunjukkan

status gizi yang

ditandai

dengan criteria

hasil:

          Nafsu

makan

meningkat dari

5 sendok

makan menjadi

setengah

piring.

          BB kembali

normal

catatan asupan

-      Ketahui makanan

kesukaan pasien

-      Timbang pasien pada

interval yang tepat

-      Ajarkan pasien dan

keluarga tentang

makanan yang bergizi

dan tidak mahal

-      Diskusikan dengan

ahli gizi dalam

menentukan kebutuhan

nutrisi untuk pasien

dengan

ketidakadekuatan

asupan nutrisi atau

kehilangan nutrisi

asupan maka perawat

akan mengetahui

perkembangan pasien

-      Dengan mengetahui

makanan kesukaan

pasien, akan

mempermudah

peningkatan berat

badan

-      Dengan menimbang

pasien pada interval

yang tepat, perawat

akan mengetahui

perkembangan berat

badan pasien

-      Dengan

mengajarkan pasien

dan keluarga tentang

makanan yang bergizi

dan tidak mahal maka

pasien lebih mudah

memperoleh makanan

yang sehat dan

bergizi.

          Dengan

mendiskusikan dengan

ahli gizi dalam

menentukan

kebutuhan nutrisi

maka perawat akan

mudah melakukan

perawatan pada pasien

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Tn