Asuhan Keperawatan Pada Tn
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Tn
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN HERPES SIMPLEX
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 07 Maret 2011 Praktikan :
Jam : 09.10 WIB NIM :
Ruang :
No. Reg. :
Identitas
Nama pasien : Tn. K
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : HINDU
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : PNS
Alamat : jl Mangga, Sleman YOGYAKARTA
MRS : 07 Maret 2011, Jam 09.10 WIB, diantar keluarga.
Tgl pengkajian : 7 Maret 2009, Jam 10.35 WIB
Penanggung jawab :
Nama : Ny. S
Umur : 25 tahun
Hubungan dg pasien : Istri
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : PNS
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Perawatan Sekarang
Riwayat kesehatan keluarga Tuan K. 25 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan
adanya rasa tidak nyaman dan adanya lepuhan yang dikelilingi oleh daerah kemerahan
membentuk sebuah gelembung cair pada daerah bibir. Sebelumnya Tuan K mengalami
gatal-gatal selama 2 hari. Tuan K mengeluh nyeri.
2. Riwayat keperawatan yang lalu
Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan
keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM maupun
hipertensi
C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter.
2. Pola nutrisiSebelum sakit
pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan ringan serta minum
4 gelas/ hari. Namun saat sakit nafsu makan pasien berkurang, tetapi tidak sampai
kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit pasien masih dapat menghabiskan porsi
makannya.
3. Pola eliminasi
Untuk BAB dan BAK pasien tidak mengalami gangguan selama sakitnya yaitu 1x
BAB dan 4x BAK.
4. Pola persepsi dan kognitif
Pasien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu. Semua alat indera pasien
masih berfungsi dalam batas normal.
5. Pola aktivitas
Pasien beraktivitas seperti biasa yaitu pergi ke kantor untuk bekerja, dan melakukan
kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien kadang mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan
nyeri.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien tahu kondisinya penyakitnya saat ini dan akan berusaha menerima segala
kondisinya saat ini. Pasien tidak merasa malu dan rendah diri dengan kondisinya saat
ini.
8. Pola peran dan hubungan
Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan sosialnya. Pasien merupakan
kepala keluarga dari istri dan seorang anaknya dan merupakan tulang punggung bagi
perekonomian keluarganya di samping istrinya.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah menikah dengan seorang istri dan telah
memiliki seorang anak.
10. Pola koping dan toleransi stress
Pasien merasa yakin bahwa suatu saat penyakitnya akan sembuh, tetapi harus
memerlukan suatu usaha dan tak lupa untuk terus berdoa.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Pasien masih menjalankan ibadah rutin.
12. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter.
13. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan
ringan serta minum 4 gelas/ hari. Namun saat sakit nafsu makan pasien berkurang,
tetapi tidak sampai kehilangan nafsu makan. Di rumah sakit pasien masih dapat
menghabiskan porsi makannya.
14. Pola eliminasi
Untuk BAB dan BAK pasien tidak mengalami gangguan selama sakitnya yaitu 1x
BAB dan 4x BAK.
15. Pola persepsi dan kognitif
Pasien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu. Semua alat indera pasien
masih berfungsi dalam batas normal.
16. Pola aktivitas
Pasien beraktivitas seperti biasa yaitu pergi ke kantor untuk bekerja, dan melakukan
kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya.
17. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien kadang mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan
nyeri.
18. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien tahu kondisinya penyakitnya saat ini dan akan berusaha menerima segala
kondisinya saat ini. Pasien tidak merasa malu dan rendah diri dengan kondisinya saat
ini.
19. Pola peran dan hubungan
Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan sosialnya. Pasien merupakan
kepala keluarga dari istri dan seorang anaknya dan merupakan tulang punggung bagi
perekonomian keluarganya di samping istrinya.
20. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah menikah dengan seorang istri dan telah
memiliki seorang anak.
21. Pola koping dan toleransi stress
Pasien merasa yakin bahwa suatu saat penyakitnya akan sembuh, tetapi harus
memerlukan suatu usaha dan tak lupa untuk terus berdoa.
22. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Pasien masih menjalankan ibadah rutin.
D. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmetis
Tekanan Darah : 130/ 90 mmHg
Nadi : 112 x/ menit
Pernafasan : 22 x/ menit
Suhu tubuh : 37,5 0 C
Kulit :
Kulit lembab, bersih, turgor baik, tidak terdapat pitting edema, warna kulit sawo matang,
tidak ada hiperpigmentasi.
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak ada lesi, rambut hitam lurus.
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, diameter pupil ± 4 mm, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikteric, tidak ada ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan
benda secara terbatas dalam 6 titik sudut pandang yang berbeda.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung tidak ada.
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada, reflek
suara baik dan telinga sedikit berdenging.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa bibir lembab, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak
ada stomatitis dan gigi masih genap. Sekitar bibir terdapat bintik bintik kemerahan yang
membentuk gelembung yang berisi cairan.
Leher :
Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.
Dada :
▪ Jantung
▪ Inspeksi : Simetris, statis, dinamis
▪ Palpasi : teraba normal
▪ Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
▪ Auskultasi : normal
Paru-paru
▪ Inspeksi : Simetris, statis, dinamis
▪ Palpasi : Sterm fremitus kanan = kiri
▪ Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
▪ Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan ( - )
Perut :
▪ Inspeksi : Datar
▪ Palpasi : Supel, tidak ada massa
▪ Perkusi : timpani
▪ Auskultasi : bising usus ( + )
Ekstrimitas :
Tidak ditemukan lesi maupun udem pada ektrimitas atas maupun bawah.
E. ANALISA DATA
NO D A T A ETIOLOGI MASALAH
1 Do :
- Raut wajah Tuan K
tampak menahan nyeri
- Kesadaran
composmetis
- Suhu 370C
- Tekanan Darah
130/90mmHg
- Nadi 112x/ mnt
- Leukosit <4000 mmk
Ds:
- Tuan K mengatakan
dia mengalami gatal-
gatal selama 2 hari
Tuan K
mengeluh nyeri
Penyakit Nyeri
2 Do:
- BB turun dari 65
menjadi 60
Ds:
- Tuan K mengatakan
tidak nafsu makan
karena sulit mengunyah
atau menelan
- Istri klien mengatakan
Tuan K hanya dapat
menghabiskan 5 sendok
makan setiap kali
makan
Hilangnya nafsu
makan
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
F. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Nyeri b.d. penyakit yang ditandai dengan Raut wajah Tuan K tampak menahan nyeri,
kesadaran composmetis, Suhu 370C, Tekanan Darah 130/90mmHg, Nadi 112x/ mnt,
Leukosit <4000 mmk, Tuan K mengatakan dia mengalami gatal-gatal selama 2 hari dan
Tuan K mengeluh nyeri
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. hilangnya nafsu makan ditandai dengan BB
turun dari 65 menjadi 60, Tuan K mengatakan tidak nafsu makan karena sulit
mengunyah atau menelan, Istri klien mengatakan Tuan K hanya dapat menghabiskan 5
sendok makan setiap kali makan
G. Rencana (intervensi) Keperawatan
Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan
kriteria hasil
Intervensi ( nic ) Rasional
( noc )
Nyeri b.d.
penyakit
ditandai
dengan raut
wajah Tuan K
tampak
menahan
nyeri, terdapat
bintik
kemerahan di
daerah
bibir,kesadara
n
composmetis,
suhu 37,5o C,
tekanan darah
130 / 90
mmHg, nadi
112 x / menit,
BB turun dari
65 kg menjadi
60 kg, Tuan K
mengeluh
nyeri, Tuan K
mengatakan
dia mengalami
gatal-gatal
selama 2 hari
Tujuan :
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 2 x 24
jam klien akan
menunjukkan
tingkat nyeri
yang ditandai
dengan criteria
hasil:
Pasien
melaporkan
nyeri
berkurang
Skala nyeri
< 5
Pasien
rileks, tenang
Tekanan
darah 130/90
mmHg ( nilai
2, gangguan
ringan )
menjadi
tekanan darah
120/90 mmHg
( nilai 1, tidak
ada gangguan
- Pantau bintik- bintik
kemerahan pada bibir
pasien
- Ciptakan lingkungan
yang tenang dan
nyaman
- kolaborasi pemberian
analgetik ( asam
mefenamat)
- kolaborasi pemberian
asiklovir
Dengan memantau
bintik – bintik
kemerahan pada bibir
pasien, maka perawat
dapat mengetahui
tingkat perkembangan
kesembuhan pasien.
Dengan
menciptakan
lingkungam yang
tenang dan nyaman,
maka pasien akan
dapat beristirahat
dengan tenang.
Dengan melakukan
kolaborasi dengan
pemberian analgetik
( asam mefenamat)
akan dapat
mengurangi tingkat
nyeri pasien.
Dengan melakukan
kolaboraaasi dengan
pemberian asiklovir,
maka akan dapat
menyembuhkan
penyakit pasien
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Setelah
dilakukan
asuhan
- Pantau kandungan
nutrisi dan kalori pada
- Dengan memantau
kandungan nutrisi dan
kalori pada catatan
tubuh b.d.
hilangnya
nafsu makan
ditandai
dengan BB
turun dari 65
menjadi 60,
Tuan K
mengatakan
tidak nafsu
makan karena
sulit
mengunyah
atau menelan,
Istri klien
mengatakan
Tuan K hanya
dapat
menghabiskan
5 sendok
makan setiap
kali makan
keperawatan
selama 2 x 24
jam klien akan
menunjukkan
status gizi yang
ditandai
dengan criteria
hasil:
Nafsu
makan
meningkat dari
5 sendok
makan menjadi
setengah
piring.
BB kembali
normal
catatan asupan
- Ketahui makanan
kesukaan pasien
- Timbang pasien pada
interval yang tepat
- Ajarkan pasien dan
keluarga tentang
makanan yang bergizi
dan tidak mahal
- Diskusikan dengan
ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan
nutrisi untuk pasien
dengan
ketidakadekuatan
asupan nutrisi atau
kehilangan nutrisi
asupan maka perawat
akan mengetahui
perkembangan pasien
- Dengan mengetahui
makanan kesukaan
pasien, akan
mempermudah
peningkatan berat
badan
- Dengan menimbang
pasien pada interval
yang tepat, perawat
akan mengetahui
perkembangan berat
badan pasien
- Dengan
mengajarkan pasien
dan keluarga tentang
makanan yang bergizi
dan tidak mahal maka
pasien lebih mudah
memperoleh makanan
yang sehat dan
bergizi.
Dengan
mendiskusikan dengan
ahli gizi dalam
menentukan
kebutuhan nutrisi
maka perawat akan
mudah melakukan
perawatan pada pasien