Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kejang
-
Upload
ghufron-al-bukhori -
Category
Documents
-
view
68 -
download
4
Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kejang
Asuhan Keperawatan Klien dengan Kejang
Kejang merupakan bagian dari gejala konvulsif. Kejang ( konvulsi ) adalah episode motorik, sensorik, otonomik, aktivitas psikis abnormal, atau kombinasi dari semua itu sebagai akibat dari muatan berlebihan yang tiba-tiba dari neuron serebral. Kejang biasanya muncul secara tiba-tiba dan bersifat sementara.
Penyebab
Penyebabnya bervariasi dan diklasifikasi sebagai idiopatik ( defek genetik, perkembangan ) dan didapat.
Penyebab kejang didapat adalah hipoksemia pada beberapa kasus yang mencakup insufisiensi vascular, demam ( pada masa kanak-kanak ), cedera kepala, hipertensi, infeksi system saraf pusat, kondisi metabolism dan toksik ( seperti gagal ginjal, hiponatremia, hipokalsemia, hipoglikemia, pestisida ), tumor otak, kesalahan penggunaan obat, dan alergi. Stroke dan kanker metastasis keserebral menunjukan adanya kasus kejang lansia.
Pengkajian
Perawat harus cepat dalam melakukan pengkajian klien yang mengalami kejang, hal ini berhubungan dengan komplikasi dari kejang seperti risiko tinggi trauma.
TABEL 8-1, Fokus pengkajian klien kejang
Parameter Fokus PengkajianKeluhan utama KejangRiwayat penyakit saat ini 1. Keadaan klien sebelum kejang
( penglihatan, stimulus2. Apakah klien pernah mengalami
gangguan metabolism dan toksik ( seperti gagal ginjal, hiponatremia, hipokalsemia, hipoglikemia, pestisida ) ?
3. Apakah klien pernah mengalami kesalahan pengguanaan obat dan alergi ?
4. Apakah klien pernah mengalam stroke metastasis serebral?
Riwayat penyakit dahulu 1. Kaji riwayat kejang sebelumnya2. Kaji riwayat insufisiensi vascular,
hipertensi, infeksi system saraf pusat
3. Adakah riwayat tumor otakRiwayat penyakit keluarga Apakah ada generasi terdahulu yang
mengalami riwayat kejang?Psiko-sosio-spiritua Kaji hal pertama yang dipkirkan klien saat
kejang dimana gerakan atau kekakuan mulai menafsirkan posisi yang tepat dan posisi kepala pada saat kejang dimulai. Informasi ini member petunjuk lokasi focus epileptogenik pada otak ( didalam catatan, penting untuk menyatakan apakah mulainya kejang terlihat atau tidak.
Pemeriksaan fisik fokus 1. Periksa adanya penurunan kesadaran2. Kaji jenis kejang, apakah kejang
bersifat persial atau kejang umum3. Periksa tipe gerakan pada bagian tubuh
yang terkena4. Periksa ukuran kedua pupil, Apakah
mata terbuka? Apakah mata dan kepala berputar kesalah satu sisi?
5. Apakah terlihat adanya gerakan otomatis ( aktivitas motorik yang tidak disadari seperti bibir mengecap atau menelan berulang )
6. Periksa gerakan pada akhir kejang7. Periksa adanya inkontinensia urine atau
feses8. Kaji durasi setiap fase kejang9. Periksa kondisi adanya paralisis yang
nyata atau kelemahan pada lengan setelah kejang
10. Kaji ketidakmampuan untuk berbicara setelah kejang
11. Apakah klien tidur atau tidak setelah kejang
12. Apakah klien konvusi atau tidak setelah kejang
Diagnostik Lakukan pemeriksaan EEG setelah kondisi membaik
Diagnosis Keperawatan
1. Risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan spasme gigitan pada lidah, trauma musculoskeletal, penurunan tingkat kesadaran sekunder dari kejang
2. Ketakutan yang berhubungan dengan adanya kejang berulang