ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA...

96
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA TB PARU DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PALANGGA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH : ANDAYANI NIM. 14401 2017 00007 9 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN D III KEPERAWATAN TAHUN 2018

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA

Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

PADA TB PARU DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS PALANGGA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH :

ANDAYANI

NIM. 14401 2017 00007 9

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D III KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA

Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

PADA TB PARU DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS PALANGGA

Disusun dan Diajukan Oleh :

ANDAYANI

NIM. 14401 2017 00007 9

Karya tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah Di

Depan TIM Penguji Pada Hari/Tanggal: Jumat/10 Agustus 2018 Dan Telah

dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui :

1. H.Taamu, A.Kep.,S.Pd.,M.Kes (……………………………)

2. Lena Atoy, SST.,MPH (……………………………)

3. Sahmad, S.Kep.,Ns.,M.Kep (……………………………)

4. Asminarsih Zainal Prio, M.Kep,Sp.Kom (……………………………)

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan

Indriono Hadi, S.Kep,Ns,M.Kes

Nip. 197003301995031001

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ANDAYANI

Nim : 14401 2017 00007 9

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Kendari

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KHUSUSNYA PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERNAPASAN PADA TUBERCULOSIS

PARU DIWILAYAH PUSKESMAS PALANGGA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri,bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanki atas perbuatan tersebut.

Kendari, 9 Agustus 2018

Yang membuat Pernyataan

ANDAYANI

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Andayani

2. Tempat/Tanggal Lahir : Tinaggea,11 mei 1982

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia

6. Nomor Telp/Hp : 085299349894

II. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri: SDN 1Ambawijaya Tahun 1994

2. Sekolah Menengah Pertama: SMPN 3 PalanggaTahun 1996

3. Sekolah Menengah Umum: SPK DEP-KES KDR Tahun 2000

PoltekkesKemenkesKendariTahun 2017-2018

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

v

MOTTO

Doa adalah kunci pembuka hari dan sekrup penutup malam

Kehidupan yang sesungguhnya adalah untuk orang lain,sebaik baik hidup akan

menjadi berkah bagi orang lain.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

vi

ABSTRAK

Andayani : 14401 2017 00007 9 “Asuhan Keperawatan Keluarga Khususnya

Pada Tn.A Dengan Gangguan Sistem Pernapasan Pada Tuberculosis Paru

Diwilayah Puskesmas Palangga”Dibimbing Oleh Ibu Asminarsih Zainal

Prio, M.Kep,Sp.Kom,(xv + 78 halaman +table + lampiran) Latar Belakang :

Karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber

kepustakaan Yang menyatakan penyakit Tuberculosis paru merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.penyakit ini masih

menjadi masalah kesehatan dunia ,bahkan di Indonesia angka kematian akibat

tuberculosis semakin meningkat karena resiko penularan yang sangat tinggi

.Tujuan :Menerapkan Asuhan Keperawatan secara komprehensif pada keluarga

Tn.A Dengan penyakit Tuberculosis. Metode : Penulis menggunakan metode

pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan pengkajian muncul dua masalah yaitu nyeri

akut dan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.dalam implementasi

semua telah dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat.

Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga selama 3

hari masalah sudah teratasi.

Kata kunci :Asuhan Keperawatan keluarga ,tuberculosis,resiko penularan

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah, Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan judul : “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KHUSUSNYA PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM

PERNAPASAN PADA TUBERCULOSIS PARU DIWILAYAH

PUSKESMAS PALANGGA. Penulisan KTI ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma III pada Program Studi

DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu

Asminarsih Zainal Prio, M.Kep,Sp.Kom selaku pembimbing dalam penyusunan

Karya tulis ilmiah ini dan telah banyak membantu dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini. Penulis mempersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada Kedua

orang tua, suami, anak-anak, adik serta teman-teman yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi bagi penulis. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Ibu Askrening,SKM, M.Kes Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kendari

2. Bapak Indriono Hadi ,S.Kep,Ns, M.Kes

SelakuKetuajurusanKeperawatanpolikteknikKesehatanKementrianKesehatanKe

ndari

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

viii

3. IbuAsminarsihZainalPrio ,M Kep,Sp .KomselakuPembimbing

4. BapakdanIbuDosendanstaf yang

telahmembantudanmemberikanilmudalampendidikanuntukbekalbagipenelitisela

maperkuliahan di jurusanKeperawatanPoltekkesKemenkesKendari.

5. Bapak KepalapuskesmaspalanggaKec.PalanggaKab. Konawe Selatan yang

telahmengizinkanuntukmelakukanstudikasus.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua, suami, anak-anakku tersayang yang telah

memberikan dorongan, semangat, doa restu dan kasih sayang yang tidak

terhingga. Tiada kata yang dapat penulis utarakan selain ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya dan semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan,

Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.

7. Terima kasih pula untuk teman-teman seperjuangan atas dukungan, bantuan dan

motivasinya yang telah diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan rendah hati dan lapang dada

penulis akan senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna

penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini agar dapat bermanfaat.

Kendari, 9 Agustus2018

Penulis

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................ iii

KEASLIAN PENELITIAN ........................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

HALAMAN MOTO ...................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ................................................................................. 1

B. TujuanPenulisan .............................................................................. 7

C. ManfaatPenulisan ............................................................................ 8

D. MetodeStudiKasus .......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KonsepTeoritis TB Paru .................................................................... 10

1. Pengertian Tuberculosis .............................................................. 10

2. Etiologi tuberculosis .................................................................... 10

3. Patofisiologi Tuberculosis ........................................................... 11

B. Konsep Keluarga ............................................................................... 16

1. Pengertian Keluarga .................................................................... 16

2. Peranan dan Struktur Keluarga ................................................... 17

3. Fungsi Keluarga .......................................................................... 18

4. Tugas Keluarga dibidang kesehatan ............................................ 19

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien

TB Paru ............................................................................................. 21

1. Pengkajian ................................................................................... 21

2. Diagnosa Keperawatan ................................................................ 26

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga ........................................... 29

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ......................................................................................... 33

1. Data Umun .................................................................................. 33

2. Genogram .................................................................................... 34

3. TipeKeluarga ............................................................................... 35

4. SukuBangsa ................................................................................. 35

5. Agama ......................................................................................... 35

6. Status SosialEkonomi .................................................................. 35

7. AktifitasRekreasiKeluarga .......................................................... 35

B. RiwayatTahapPerkembanganKeluarga ............................................. 35

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini ..................................... 35

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

x

2. Tugas Perkembangan Keluarga ................................................... 35

3. Riwayat Keluarga Inti ................................................................. 36

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya ................................................... 36

C. StrukturKeluarga ............................................................................... 38

D. FungsiKeluarga ................................................................................. 39

E. StresdanKopingKeluarga .................................................................. 40

F. Pemeriksaan Fisik ............................................................................. 41

G. Harapan Keluarga .............................................................................. 43

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................................. 67

B. Pembahasan ....................................................................................... 67

1. Pengkajian ........................................................................................ 67

2. Diagnosa ........................................................................................... 68

3. Interfensi .......................................................................................... 68

4. Implementasi .................................................................................... 68

5. Evaluasi ............................................................................................ 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ................................................................................. 71

B. SARAN ............................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Tuberculosis

Lampiran 2. Materi penyuluhan

Lampiran 3. Media penyuluhan leafet Tuberculosis

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Gambar 2

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga .......................................

Tabel 2. Komposisi anggota keluarga ...........................................................

Tabel 3. Pemeriksaan Fisik Pasien ...............................................................

Tabel 4. Diagnosa keperawatan pasien ........................................................

Tabel 5. DiagnosaI :NyeriAkut .....................................................................

Tabel 6. DxII :Ketidakefektifanmanajemenkesehatankeluarga ....................

Tabel 7. Perencanaankeperawatankeluarga ...................................................

Tabel 8. Implementasi dan Evaluasi ............................................................

Tabel 9. Pengetahuantentang proses penyakit TBC ...................................

Tabel 10. Partisipasikeluargadalampengambilankeputusan .........................

Tabel 11. Partisipasikeluargadalamperawatan .............................................

Tabel 12. Kemampuan mengeluarkan sekret ...............................................

Tabel 13. Perilaku patuh pengobatan pasien ................................................

Tabel 14. Keadaan Rumah Pasien ................................................................

Tabel 15. Perilaku mencari pelayanan kesehatan .........................................

Tabel 16. Pengetahuan tentang proses penyakit TBC ..................................

Tabel 17. Partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan .....................

Tabel 18. Partisipasi keluarga dalam perawatan pasien ...............................

Tabel 19. Kemampuan mengeluarkan sekret ...............................................

Tabel 20. Perilaku patuh pengobatan pasien ................................................

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

xiv

Tabel 21. Rumah yang aman untuk pasien...................................................

Tabel 22. Perilaku mencari pelayanan kesehatan .........................................

Tabel 23. Evaluasi keperawatan keluarga ....................................................

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara umum, penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang

masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat kita. Penyakit tuberculosis

paru dimulai dari tuberculosis, yang berarti suatu penyakit infeksi yang

disebabkan bakteri berbentuk (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium

tuberculosis. Sumber penularan menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk

percikan dahak (droplet nuclei/percik renik).infeksi akan terjadi apabila seseorang

menghirup udara yang mengandung percikan dahak yang infeksius.sekali batuk

dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak yang mengandung kuman

sebanyak 0-3500 M.tuberculosis. yang kemudian menyebabkan penyakit

tuberculosis paru. Pada penyakit tuberculosis, jaringan yang paling sering

diserang adalah paru-paru. Dan bisa juga menyerang organ lain selain paru-paru.

(Sholeh S.Naga,2014,dalam choerudin. 2011)

Jika seorang telah terjangkit bakteri penyebab tuberculosis, akan berakibat

buruk, seperti menurunkan daya kerja atau produktivitas kerja, menularkan

kepada orang lain terutama pada keluarga yang tinggal serumah, dan dapat

menyebabkan kematian.

Menurut WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2012 ada 8,7 juta kasus

barutuberkulosis (13% merupakan koinfeksi dengan HIV) dan 1,4 juta orang

meninggal karena tuberkulosis (WHO, 2012). Penderita tuberkulosis paru yang

tertinggi berada pada kelompok usia produktif (15-50 tahun) yaitu berkisar 75%.

Seorang pasien tuberkulosis dewasa diperkirakan akan kehilangan rata-rata waktu

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

2

kerjanya 3-4 bulan sehingga berakibat pada kehilangan pendapatan rumah

tangganya yaitu sekitar 20-30%. Jika seseorang meninggal akibat tuberkulosis,

maka dia akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan

secara ekonomis, tuberkulosis juga memberikan dampak buruk lainnya, yaitu

dikucilkan oleh masyarakat (stigma) (WHO, 2012). (Kemenkes RI. 2017).

Menurut laporan WHO tahun 2015 ditingkat global diperkirakan 9,6 juta

kasus TB paru dengan 3,2 juta kasus diataranya adalah perempuan. Dengan 1,5

juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Dari kasus

TB tersebut ditemukan 1,1 juta(12%) HIV positif dengan kematian 320.000 orang

(140.000 orang adalah perempuan) dan 480.000 TB resistant obat (TB-RO)

dengan kematian 190.000 orang. Dari 9,6 juta kasus TB paru, diperkirakan 1 juta

kasus TB anak (dibawah usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun (Kemenkes

RI Direktorat Jendral Pencegahan dan pengendalian penyakit,Jakarta,2017

Di Indonesia setiap tahunnya kasus tuberkulosis paru bertambah

seperempat juta kasus baru dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya.

Indonesia termasuk 10 negara tertinggi penderita kasus tuberkulosis paru di

dunia. Menurut WHO dalam laporan Global Report prevalensi TB di Indonesia

pada 2013 ialah 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun

mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai

sekitar 800.000-900.000 kasusdan angka kematian sebesar 27 kasus per 100.000

penduduk. (Kemenkes RI.2017).

Pada tahun 2014 angka keberhasilan pengobatan menurun dibandingkan

enam tahun yang sebelumnya. Angka keberhasilan pengobatan tahun 2014

sebesar 81,3%. WHO menetapkan standar angka keberhasilan pengobatan

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

3

sebesar 85% dengan demikian Indonesia tidak mencapai standar tersebut.

Sementara kementerian kesehatan menetapkan target 88% untuk angka

keberhasilan pengobatan tahun 2014 (Kemenkes RI.2017).

Jumlah kasus TB di Indonesia menurut laporan WHO tahun 2015

diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000 penduduk)

dengan 100.000 kematian pertahun (41 per 100.000 penduduk). Diperkirakan

63.000 kasus TB dengan HIV positif (25 per 100.000 penduduk). Angka

notifikasi Kasus (Case Notification Rate/CNR0 dari semua kasus, dilaporkan

sebanyak 129 per 100.000 penduduk. Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,

diantaranya 314.965 adalah kasus baru. Secara nasional perkiraan prevalensi HIV

diantara pasien TB diperkirakan sebesar 6,2%. Jumlah kasus TB-RO diperkirakan

sebanyak 6700 kasus yang berasal dari 1,9% kasus TB-RO dari kasus baru TB dan

ada 12% kasus TB-RO dari TB dengan pengobatan ulan(Kemenkes RI

Jakarta,2017).

Pada tahun 2015 capaian rata-rata dari kabupaten/kota sebesar 89%.

Meskipun terlihat mengalami penurunan, tetapi secara umum hasil tersebut masih

cukup baik karena sudah diatas target minimal nasional yang ditetapkan sebesar

65%. Sedangkan pada tahun 2016 capaian rata-rata dari Kabupaten/kota menurun

menjadi 79,55%. Meskipun mengalami penurunan dalam 2 tahun terakhir secara

umum hasil tersebut masih cukup baik karena masih berada diatas target minimal

nasional yang ditetapkan sebesar 65%. Dimana jumlah data penderita TB

SULTRA 2016(3105 Penderita),Thn 2015 (3268 penderita),Thn 2014(3802

penderita).

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

4

TB diwilayah Konawe Selatantahun 2016(219 penderita), tahun 2015(254

penderita), tahun 2014(224 penderita).TB di wilayah Puskesmas Palangga tahun

2016 (8 penderita ), Tahun 2015 (6 penderita),Tahun 2014( 9 penderita).Proporsi

pasien TB Baru BTA( +) dari seluruh kasus TB diSulawesi Tenggara dari tahun ke

tahun sudah cukup baik. pada tahun 2014 proporsi Sulawesi Tenggara sudah

mencapai 90 % ,sementara pada tahun 2015 capaian rata-rata dari kab/kota sebesar

89%. Meskipun terlihat mengalami penurunan ,tapi secara umum hasil tersebut

masih cukup baik karena sudah diatas target minimal nasional yang ditetapkan

sebesar 65 % (Profil Dinkes Sultra, 2017).

Pada umumnya penyakit TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri

micobakterium tuberkulosa terbawa pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan

dahak. Bahayanya jika bakteri selalu masuk dan terkumpul dalam paru-paru, maka

bakteri ini akan berkembang biak dengan cepat apalagi yang mempunyai daya

tahan tubuh yang rendah.

Apabila sudah terjadi infeksi maka dengan mudahnya akan menyebar

melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Terjadinya infeksi TBC dapat

mempengaruhi organ tubuh lainnya seperti otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,

kelenjar getah bening, dan biasanya yang paling sering terserang yaitu paru-paru.

Bakteri micobakterium tuberkulosa mempunyai bentuk seperti batang dan

bersifat seperti tahan asam sehingga dikenal sebagai BTA (Batang Tahan Asam)

yang merupakan faktor utama penyakit TBC. Selain dari bakteri tersebut, faktor

yang lain yang menjadi penyebab penyakit TBC adalah lingkungan yang lembab,

kurangnya sirkulasi udara, dan kurangnya sinar matahari dalam ruang sangat

berperan terjadinya penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini. Dengan

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

5

demikian sangat mudah menyerang orang-orang disekitar dalam kondisi

lingkungan yang kurang sehat.Tingginya jumlah penderita TB hingga saat ini

dapat dikorelasikan dengan regimen pengobatan yang kompleks, dimana waktu

terapi yang lama menjadi permasalahan utama bagi pasien. Selain itu, kurangnya

informasi dan penjelasan yang tidak berkelanjutan mengenai pengobatan juga

menjadi kendala pasien untuk dapat menjalankan regimen terapinya. Ketiga hal

tersebut akan berpengaruh terhadap kepatuhan pasien (Depkes RI 2012).

Meskipun TB dapat disembuhkan dengan pengobatan menggunakan

beberapa antibiotik poten selama kurang lebih 6 bulan, namun beberapa pasien

gagal untuk menyelesaikan pengobatannya karena mengalami efek samping yang

tidak menyenangkan. Selain itu, pasien seringkali merasa kondisi tubuhnya telah

membaik tidak lama setelah pengobatan dimulai sehingga mereka memutuskan

untuk berhenti minum obat sebelum bakteri yang menginfeksi tereliminasi.

Rendahnya kepatuhan terhadap pengobatan mengakibatkan pasien terinfeksi TB

lebih lama dan meningkatkan risiko kekambuhan bahkan kematian. Kepatuhan

yang rendah juga berkontribusi dalam terjadinya kasus resistensi obat atau disebut

MDR-TB (Munro et al., 2007). Guna menciptakan kepatuhan pasien dalam

menjalankan pengobatannya, diperlukan kerjasama yang baik antara pasien dengan

tenaga kesehatan. Selain itu penyedia layanan kesehatan dan keluarga maupun

lingkungan masyarakat di sekitar pasien juga mempunyai peran yang penting

dalam upaya meningkatkan kepatuhan pasien. Menurut Case Management

Adherence Guidelines (CMAG) 2006, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi

kepatuhan pasien dalam menjalankan 3 pengobatannya, yaitu faktor terkait

pengobatan, faktor terkait pasien, faktor terkait tenaga medis, dan faktor terkait

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

6

sistem penyedia layanan kesehatan. Apabila keempat faktor tersebut secara

sinergis mendukung kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatannya, maka

target terapi berupa kesembuhan dapat tercapai.

Dalam pelayanan kesehatan khususnya TB paru tidak terlepas dari

keterlibatan keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien terutama pasien TB

paru. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Apabila setiap keluarga sehat akan

tercipta keluarga yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu

anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain (Kemenkes RI.

2017).

Fungsi keluarga dalam upaya kesehatan terdiri dari dua aspek yaitu

pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan

mencakup upaya kuratif (pengobatan penyakit), rehabilitative (pemulihan

kesehatan setelah sembuh dari sakit). Peningkatan kesehatan mencakup kesehatan

preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan) oleh sebab

itu kesehatan promotif harus selalu diupayakan mengandung makna kesehatan

seseorang kelompok, individu Dan harus selalu diupayakan sampai tingkat

kesehatan yang optimal (Notoatmodjo dalam LEO,R, 2016).

Dalam upaya menjalankan peningkatan kesehatan keluarga mempunyai 5

tugas dan fungsi perawatan kesehatan yakni mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan untuk perawatan, merawat anggota keluarga yang sakit,

modifikasi LJK dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Keluarga perlu

mengenal kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota

keluarganya. Apabila menyadari adanya perubahan dan fungsi perawatan

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

7

kesehatan yaitu memberikan perawatan kesehatan yang bersifat prevensif dan

secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit. Jadi peran keluarga

sangat diperlukan karena dalam pelayanan kesehatan khususnya pada penyakit

TB paru tidak terlepas dari keterlibatan keluarga sebagai orang terdekat dengan

pasien terutama pasien TB paru. Hal tersebut harus dibagi dengan pengetahuan

yang akan sangat mnentukan keberhasilan pengobatan TB paru dan mencegah

penularannya (Wahid, I dalam Leo,R.2016).

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas maka dilakukan suatu penelitian

dalam rangka penerapan asuhan keperawatan keluarga pada penderita Tuberkulosis

di wilayah Puskesmas Palangga pada Klien Tn.A.

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam studi kasus ini adalah

mendapatkan pengalaman nyata dan menerapkan Asuhan Keperawatan

secara komprehensif pada keluarga Tn “A” dengan penyakit“Tuberculosis

Paru” di Puskesmas Palangga.

2. Tujuan khusus

a. Teridentifikasinya pengkajian keperawatan pada keluarga Tn “A”

dengan penyakit“Tuberculosis Paru”

b. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pada keluargaTn “A dengan

penyakit“Tuberculosis Paru”

c. Teridentifikasinya perencanaan tindakan keperawatan pada keluarga

Tn “A” dengan penyakit“Tuberculosis Paru”

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

8

d. Teridentifikasinya implementasi keperawatan pada keluarga Tn “A”

dengan penyakit“Tuberculosis Paru”

e. Teridentifikasinya evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga Tn

“A” dengan penyakit “Tuberculosis Paru.

C. Manfaat Penulisan

1. Teoritis

Memberikan gambaran tingkat kepatuhan dan faktor pendukung terhadap

kepatuhan dalam menjalankan pengobatan pada pasien TB paru dewasa di

Puskesmas Palangga ,Kecamatan Palangga.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan peneliti tentang penyakit TB dan pola

pengobatannya pada pasien TB paru dewasa di Puskesmas

Palangga.

2) Memberikan wawasan tentang tingkat kepatuhan pasien beserta

dengan faktor pendukung terhadap kepatuhan pasien TB paru

dewasa dalam menjalankan pengobatannya di Puskesmas Palangga.

3) Mampu menjadi bahan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian selanjutnya.

b. Bagi Puskesmas

1) Sebagai bahan evaluasi terhadap pengobatan tuberkulosis di

Puskesmas Palangga.Memberikan gambaran kepatuhan pasien

terhadap pengobatan tuberkulosis pada pasien TB paru dewasa

sehingga dapat digunakan.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

9

2) sebagai referensi atau acuan sumber informasi dalam membantu

proses terapi pasien.

3) Sebagai masukan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam

upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama dalam

meningkatkan kepatuhan pasien tuberkulosis di Puskesmas

Palangga.

D. Metode Studi Kasus

1. Tempat dan waktu pelaksanaan studi kasus

Keluarga Tn. A Desa Kiaea pada hari Rabu 11 Juli 2018

2. Teknik pengumpulan data

1. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan

pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan keadaan klien

2. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga, dengan

mengadakan pengamatan langsung

3. Pemeriksaan fisik

Melakakukan pemeriksaan terhadap klien melalui: inspeksi, palpasi,

aukultasi dan perkusi

4. Studi dokumentasi

Penulisan memperoleh data dan medical record dan hasil pemeriksaan

laboratorium.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis Tb Paru

1. Pengertian

Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudahsangat

lama dikenal pada manusia. (Nia Kurniasih. 2010).

Tuberculosis adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh

mikrobakterium tuberculosis. Suatu basil aerob tahan asam, yang

ditularkan melalui udara. (Niluh Gede Yasmin Asih .2004. Dalam teks

Choerudin. (2011).

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru,

disebabkan oleh microbacterium tubercolosis. (Irman Somantri. 2009.

Dalam teks Choerudin. (2011).

2. Etiologi

Tuberculosis paru disebabkan oleh bakteri mycobacterium

tuberculosis. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lipid. Lipid inilah

yang membuat kuman menjadi tahan terhadap asam dan lebih tanan

terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat tahan hidup pada udara

kering/dingin. Atau dapat bertahan bertahun-tahun dalam lemari es. Hal

ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dorman, dari sifat dorman ini

kuman dapat bangkit kembali dan menjadi tuberculosis aktif lagi. Sifat

lain kuman adalah aerob, sifat ini menunjukan bahwa kuman ini lebih

menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya, dalam hal ini

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

11

tekanan apical paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian

apical ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis. Penularan

penyakit ini melalui inhalasi (droplet atau luka dikulit dan saluran

pencernaan). Faktor predisposisi penyakit tuberculosis antara lain usia,

immunosupresi, infeksi HIV, malnutrisi, alkoholisme dan penyalahgunaan

obat, adanya keadaan penyakit lain (DM).

3. Patofisiologi

Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang

ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau

dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya, sehingga

basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman

terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian

terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta

berkembangbiak di paru-paru. (dr.Hendrawan.N).

Pada permulaan penyebaran akan terjadi beberapa kemungkinan yang

bisa muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar

melewati getah bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat

meloloskan kuman dari kelenjar getah bening dan menuju aliran darah

dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan lesi pada organ tubuh yang

lain. Basil tuberkolusis yang bisa mencapai permukaan alveolus biasanya

di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil. Dengan adanya

basil yang mencapai ruang alveolus, ini terjadi dibawah lobus atas paru-

paru atau dibagian atas lobus bawah, maka hal ini bisa membangkitkan

reaksi peradangan. Berkembangnya leukosit pada hari hari pertama ini di

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

12

gantikan oleh makrofag.Pada alveoli yang terserang mengalami

konsolidasi dan menimbulkan tanda dan gejala batuk berdarah disertai

demam. Basil ini juga dapat menyebar melalui getah bening menuju

kelenjar getah bening regional, sehingga makrofag yang mengadakan

infiltrasi akan menjadi lebih panjang dan yang sebagian bersatu

membentuk sel tuberkel epitelloid yang dikelilingi oleh limfosit, proses

tersebut membutuhkan waktu 10-20 hari. Bila terjadi lesi primer paru

yang biasanya disebut focus ghon dan bergabungnya serangan kelenjar

getah bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks ghon.

Kompleks ghon yang mengalami pencampuran ini juga dapat diketahui

pada orang sehat yang kebetulan tertular penyakit tuberculosis. Beberapa

respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana

bahan cair lepas kedalam bronkus dan menimbulkan kavitas.Pada proses

ini akan dapat terulang kembali dibagian selain paru-paru ataupun basil

dapat terbawa sampai ke laring ,telinga tengah atau usus. (Sylvia.A Price.

Dalam teks Choerudin. 2011).

Kavitas yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa adanya pengobatan

dan dapat meninggalkan jaringan parut fibrosa dengan menimbulkan

gejala panas dan nyeri pada dada. Bila peradangan mereda lumen bronkus

dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dengan

perbatasan bronkus rongga. Bahan perkijuan dapat mengental sehingga

tidak dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh

dengan bahan perkijauan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

13

lepas dan menimbulkan gejala batuk berdarah (hemoptisis). Keadaan ini

dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi

hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradangan aktif

(Syilvia.A Price. Dalam teks Choerudin. 2011).

Dalam keadaan normal hanya terdapat 10-20 ml cairan di dalam

rongga pleura. Jumlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya

tekanan hidrostatis pleura parietalis sebesar 9 cm H2O. Akumulasi cairan

pleura dapat terjadi apabila tekanan osmotik koloid menurun misalnya

pada penderita hipoalbuminemia dan bertambahnya permeabilitas kapiler

akibat ada proses peradangan atau neoplasma, bertambahnya tekanan

hidrostatis akibat kegagalan jantung dan tekanan negatif intra pleura

apabila terjadi atelektasis paru (Alsagaf H, Mukti A. Dalam teks

choerudin. 2011).

Effusi pleura berarti terjadi pengumpulan sejumlah besar cairan

bebas dalam kavum pleura. Kemungkinan penyebab efusi antara lain (1)

penghambatan drainase limfatik dari rongga pleura, (2) gagal jantung yang

menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan perifer menjadi sangat

tinggi sehingga menimbulkan transudasi cairan yang berlebihan ke dalam

rongga pleura (3) sangat menurunnya tekanan osmotik kolora plasma, jadi

juga memungkinkan transudasi cairan yang berlebihan (4) infeksi atau

setiap penyebab peradangan apapun pada permukaan pleura dari rongga

pleura, yang memecahkan membran kapiler dan memungkinkan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

14

pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam rongga secara cepat

(Guyton dan Hall. 2007).

Karena sifat kuman yang dorman, maka saat daya tahan tubuh pasien

turun, kuman akan dapat hidup kembali dan biasanya terdapat pada apeks

paru/ dekat pleura lobus bawah dengan gejala demam, anoreksia, mual.

Tempat infeksi primer dapat mengalami proses degenarasi nekrotik

(perkejuan) tetapi bisa saja tidak. Yang menyebabkan pembentukan

rongga yang terisi oleh masa basil tuberkel seperti keju, sel-sel darah putih

yang mati dan jaringan paru nekrotik. Pada waktunya, material ini mencair

dan dapat mengalir kedalam pencabangan trakheabronkhial dan

dibatukkan sehingga penderita sering batuk dan sesak napas. Sebagian

besar tuberkel primer menyembuh dalam periode bulanan dengan

membentuk jaringan paru pada akhirnya terbentuk lesi pengapuran yang

juga dikenal sebagai tuberkel ghon. Lesi ini dapat mengandung basil

hidup yang dapat aktif kembali, meski telah bertahun-tahun dan

menyebabkan infeksi sekunder. Respon imun selluler ini tampak dalam

bentuk sensitisasi sel-sel T dan terdeteksi oleh reaksi positif pada tes kulit

tuberculin. Perkembangan sensitifitas tuberculin ini terjadi pada semua

sel-sel tubuh dua sampai 6 minggu setelah infeksi primer.dan akan

dipertahankan selama basil hidup berada dalam tubuh. Imunitas ini

didapat biasanya menghambat pertumbuhan basil lebih lanjut dan

terjadinya infeksi aktif.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

15

Manifestasi klinik Yang umum terdapat keletihan, penurunan berat

badan, anoreksia (kehilangan napsu makan), demam ringan yang biasanya

terjadi pada siang hari, berkeringat pada waktu malam dan ansietas umum

sering tampak, dyspnea, nyeri dada dan Hemoptisis juga temuan yang

umum. Gejala demam biasanya menyerupai demam, influenza. Keadaan

ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dengan berat

ringannya infeksi kuman TBC yang masuk. Batuk terjadi karena adanya

infeksi pada pada bronkus, sifat batuk dimulai dari batuk kering,

kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif

(menghasilkan sputum). Pada keadaan lanjut berupa batuk darah karena

terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada

dinding bronkus. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah

lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru. Nyeri dada timbul

bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan pleuritis).

Malaise dapat berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun,

sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.

Komplikasi basil mycobacterium juga menyebar melalui saluran

getah bening, menyebabkan limfadenitis regional yang dikenal dengan

kompleks primer, selain itu juga bisa menyebar melalui hematogen ke

jaringan tubuh yang lain seperti ginjal, usus dan jantug.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

16

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran

masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman 1998).

Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian

dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal

dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti 1994).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu

atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998).

1. Bentuk / Type Keluarga

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dananak yang diperoleh dari

keturunannya, adopsi atau keduanya.

b. Keluarga besar (extended family)

Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih

mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman bibi).

c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)

Keluarga baru yang bentuk terbentuk dari pasangan yng bercerai

atau kehilangan pasangannya.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

17

d. Orang tua tunggal (single parent family)

Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak

akibat perceraian atauditinggal pasangannya.

e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother)

f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri

tanpa pernah menikah (the single adult living alone)

g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non

marital heterosexsual cobabiting family)

h. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin

sama (gay and lesbian family).

i. Keluarga Indonesia menganut keluarga besar (extended family),

j. Karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup

dalam satu kominiti dengan adat istiadat yang sangat kuat (Depkes

RI. 2002)

2. Peranan &. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi

Bila dalam keluarga komunikasi yang terjadi secara terbuka dan

dua arah akan sangat mendukung bagi penderita TBC. Saling

mengingatkan dan memotivasi penderita untuk terus melakukan

pengobatan dapat mempercepat proses penyembuhan.

b. Struktur peran keluarga

Bila anggota keluarga dapat menerima dan melaksanakan

perannya dengan baik akan membuat anggota keluarga puas dan

menghindari terjadinya konflik dalam keluarga dan masyarakat.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

18

c. Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan

mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga

yang mendukung kesehatan. Penyelesaian masalah dan

pengambilan keputusan secara musyawarah akan dapat

menciptakan suasana kekeluargaan. Akan timbul perasaan

dihargai dalam keluarga.

d. Nilai atau norma keluarga

Perilaku individu masing-masing anggota keluarga yang

ditampakan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang

berlaku dalam keluarga.(Suprajitno, 2004. Dalam teks Choerudin.

2011).

3. Fungsi Keluarga (Friedman, 1998).

a. Fungsi Afektif

Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota

keluarga yang sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan.

Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit.

b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi

Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan

sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan

orang lain.Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita

dengan lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan penderita

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

19

asalkan penderita tetap memperhatikan kondisinya .Sosialisasi

sangat diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi penderita.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga

kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan fungsi

reproduksi secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan

berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat penting.

d. Fungsi Ekonomi

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti

kebutuhan makan, pakaian dan tempat untuk berlindung

(rumah).Dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan

Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota

keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini

dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

4. Tugas keluarga di bidang Kesehatan

Dikaitkan dengan kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas

keluarga di bidang kesehatan yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti

dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

20

dana keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal

masalah kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh

kurangnya pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang

pengertian, tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan TBC.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,dengan

pertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai

kemampuan memutuskan menentukan tindakan.keluarga.Tindakan

kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar

masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan

teratasi.Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam

melakukan tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak

memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak

merasakan menonjolnya masalah.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak

mengetahui cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian

,anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatanperlu

memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di

institusi pelayanan kesehatan.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

21

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesehatan

keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan keluarga

dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena

terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan,

kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi

keluarga

Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit

memperoleh pertolongan dan mendapat perawatan segera agar

masalah teratasi.

C. Konsep Asuhan KeperawatanKeluarga Pada Pasien TB Paru

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan

ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus

tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal

pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian

yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan

menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan

sederhana (Suprajitno: 2004).

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

22

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan

informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat

pengkajian keluarga, diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56)

a. Pengumpulan data

1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat

tinggal, dan tipe keluarga.

2) Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

a) Kebiasaan makan

Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh

Keluarga. Untuk penderita stroke biasanya mengkonsumsi

makanan yang bayak mengandung garam, zat pengawet,

sertaemosi yang tinggi.

b) Pemanfaat anfasilitas kesehatan

Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan

merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit

stroke faserehabilitasi terutama ahli fisiotherapi.

c) Pengobatan tradisional

Karena penderita stroke memiliki kecenderungan tensi tinggi,

keluarga bias memanfaatkan pengobatan tradisional dengan

minum air ketimun yang dijus sehari dua kali pagidan sore.

3) Status Sosial Ekonomi

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga

dalam mengenal TB Paru beserta pengelolaannya. berpengaruh

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

23

pula terhadap polapikir dan kemampuan untuk mengambil

keputusan dalam mengatasi masalah dan gantepat dan benar.

b) Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh

terhadap keluarga dalam melakukan pengobatan dan perawatan

pada anggota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena

TB Paru. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa ketidak

mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-

sumber yang ada pada keluarga.

4) Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga

Menurutfriedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai l

ahir hingga saat ini. Termasuk riwayat perkembangan dan kejadian

serta pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan

kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum

terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat

mengakibatkan kecemasan.

5) Aktiftas

Aktifitasfisik yang keras dapat menambah terjadinya

peningkatan tekanan darah. Serangan TB Paru dapat timbul

sesudah atau waktu melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga

(Friedman, 1998:9).

6) Data Lingkungan

b. Karakteristikrumah

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

24

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti

lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangi

factor penyebab terjadinya cedera pada penderita stroke

faserehabilitasi.

c. Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan di

pengaruhi oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat

mempengaruhi derajat kesehatan tidak terkecuali pada TB Paru

7) Struktur Keluarga

a) Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan

pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi

teurapetik merupakan suatu tekhnik dimana usaha mengajak

pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan.

Tekhniktersebutmencakupketerampilansecara verbal maupunnon

verbal, empatidan rasa kepedulian yang tinggi.

b) StrukturKekuasaan

Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi

kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress

psikologik yang mempengaruhi dalam tekanan darah pasien stroke.

c) Strukturperan

Menurut Friedman (1998), anggota keluarga menerima dan

konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membua

tanggota keluarga puasa tau tidak ada konflik dalam peran, dan

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

25

sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan

harapan makaakan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga.

8) Fungsi Keluarga

a) Fungsi afektif

Keluarga yang tidak menghargai anggota keluarganya yang

menderita TB Paru, makaakan menimbulkan stressor tersendiri

bagi penderita. Hal ini akan menimbulkan suatu keadaan yang

dapat menambah seringnya terjadi serangan TB Paru karena

kurangnya partisipasi keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang sakit (Friedman, 1998).

b) Fungsi sosialisasi .

Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga

yang menderita stroke dalam bersosialisasi dengan lingkungan

sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada

anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menja

disepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan

mudah stress.

c) Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih

anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah

untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.

9) Pola istirahattidur

Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang

mengalami masalah yang belum terselesaikan.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

26

10) Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif,

pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung rambut

sampai kuku untuk semua anggota keluarga. Setelah ditemukan

masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.

11) Kopingkeluarga

Bilaada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan

koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress

anggota keluarga yang berkepanjangan.

2. Diagnosa keperawatan

Menurut APD Salvari, (20013) Diagnosa keperawatan adalah

pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas perubahan

polainteraksi potensial atau actual individu. Perawat secara legal dapat

mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan.

Kolaburasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan

untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan

kesehatan.

Dalam diagnosa keperawatan meliputi sebagai berikut :

a. Problem atau masalah

Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang

dialami oleh keluargaa atau anggota keluarga.

b. Etiologi

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

27

Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan

mengacu kepada lima tugas keluarga yaitu

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat.

5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi

dari diagnosis keperawatan keluarga adalah :

a) Ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesalahan

persepsi).

b) Ketidakmauan (sikap dan motivasi).

c) Dan ketidak mampuan (kurangnya keterampilan terhadap suatu

prosedur atau tindakan, kurangnya sumber daya keluarga baik

finansial, fasilitas, system pendukung, lingkungan fisik dan

psikologis).

c. Symptom

Sekumpulan data subyektif dan objektif yang diperoleh perawatan dari

keluarga secara langsung atau tidak langsung.

Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu:

1) Diagnosis actual adalah masalah keperwatan yang sedang dialami

oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

28

2) Diagnosis resiko / resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang

belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan actual

dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan

perawat.

3) Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga

ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan

mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat

ditingkatkan.

Contoh Diagnosis keperawatan keluarga

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

3. Koping keluarga tidak efektif

4. Resiko ketegangan caregiver

5. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

6. Gangguan proses keluarga

Prioritas Diagnosa Keperawatan

Proses scoring menggunakanskala yang telahdirumuskanolehBailondanMaglaya,

1978.

Tabel 1. Prioritas diagnosa keperawatan

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifatmasalah :

• Tidak/kurangsehat.

• Ancamankesehatan.

• Krisis atau keadaan sejahtera.

3

2

1

1

2 Kemungkinanmasalahdapatdiubah :

• Denganmudah.

• Hanyasebagian.

2

1

2

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

29

• Tidakdapat. 0

3 Potensialmasalahuntukdicegah :

• Tinggi.

• Cukup.

• Rendah.

3

2

1

1

4 Menonjolnyamasalah :

• Masalah berat harus segera ditangani

• Ada masalah, tetapi tidak perlu harus

segera ditangani

• Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnose keperawatan:

1) Tentukan skor untuk setiap kriteria yang dibuat.

2) Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan bobot

3) Jumlah skor untuk semua kriteria (skor tertinngi sama dengan jumlah bobot,

yaitu 5).

3. PerencanaanKeperawatan keluarga

Menurut APD Salvari (2013), Rencana keperawatan keluargaa dalah

sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawa tuntuk dilaksanakan

dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah

diidentifikasi dari masalah keperawatan yang sering muncul.

Langkah-langkah dalam rencana keperawatan keluarga adalah :

a. Menentukan sasaran atau goal

Sasarana dalah tujuan umum yang merupakan tujuan akhir yang

akan dicapai melalui segala upaya, dimana masalah (Problem)

digunakan untuk merumuskan tujuan akhir (TUM)

b. Menentukan tujuan atau objektif

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

30

Objektif merupakan pernyataan yang lebih spesifik atau lebih

terperinci tentang hasil yang diharapkan dari tindakan perawatan yang

akan dilakukan, dimana penyebab (Etiologi) digunakan untuk

merumuskan tujuan (TUK).

c. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan

dilakukan.

Dalam memilih tindakan keperawatan sangat tergantung kepada

sifat masalah dan sumber-sumber yang tersedia untuk memecahkan

masalah.

d. Menentukan criteria dan standart criteria

Kriteria merupakan tanda atau indicator yang digunakan untuk

mengukur pencapaian tujuan, sedangkan standart menunjukkan tingkat

performance yang diinginkan untuk membandingkan bahwa perilaku

yang menjadi tujuan tindakan keperawatan telah tercapai.

Standart mengacukepada lima tugas keluarga sedangkan criteria

mengacu kepada 3 hal, yaitu:

1) Pengetahuan (Kognitif) Intervensi

Ini ditujukan untuk memberikan informasi, gagasan, motivasi,

dan saran kepada keluarga sebagai target asuhan keperawatan keluarga

2) Sikap (Afektif)

Intervensi ini ditujukan untuk membantu keluarga dalam

berespon emosional, sehingga dalam keluarga terdapat sikap terhadap

masalah yang dihadapi

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

31

3) Tindakan (Psikomotor)

Intervensi ini ditujukan untuk membantu anggota keluarga

dalam perubahan perilaku yang merugikan ke perilaku yang

menguntungkan.

Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan adalah :

a) Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu

yang sesuai dengan kondisi klien.

b) Kriteria hasil hendaknya dapat diukur.

c) Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang

dimiliki oleh keluarga dan mengarah kepada kemandirian klien

sehingga tingkat ketergantungan dapat diminimalisasi.

d) Pelaksanaan.

Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses

keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk

membangkitkan minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan kearah

perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga

didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah disusun.

e) Tahap Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara

hasil, implementasi dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan

untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil

sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.

Metode evaluasi keperawatan, yaitu :

a. Evaluasi formatif (proses)

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

32

Adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan

keperawatan dan bertujuan untuk menilai hasil implementasi

secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, system

penulisan evaluasi formatif ini biasanya ditulis dalam catatan

kemajuan atau menggunakan system SOAP.

b. Evaluasi sumatif (hasil)

Adalah evaluasi akhir yang bertujuan untuk menilai secara

keseluruhan, system penulisan evaluasi sumatif ini dalam bentuk

catatan naratif atau laporan ringkasan.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

33

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Data Umum

Pengkajian keluarga dilakukan pada hari rabu ,11 juli 2018 pukul

09.00-10.30.pada keluarga Tn.A ,Desa kiaea,kec.palangga,kab.konawe

selatan.keluarga Tn.A ,umur 68 tahun yang beranggotakan Tn.A sebagai

kepala keluarga atau suami dari Ny.D Umur 56tahun.Tn .A Pendidikan

terakhir smp .pekerja swasta dan istri bekerja sebagai ibu rumah tangga.Tn.A.

Mempunyai 5 orang anak dan semua sudah menikah dan hidup sendiri.

Type keluarga Tn.A adalah type keluarga usia pertengahan .Tn A.

Mengatakan bahwa saat ini sedang sakit TBC .dan sementara menjalani

pengobatan 6 bulan .keluarga Tn.A mengatakan belum mengetahui apa itu

penyakit TBC dan Tn. A mengeluh nyeri pada ulu hati.

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

34

1. Komposisi Anggota Keluarga :

Tabel 2. Komposisi anggota keluarga

No Nama JK Umur Pddkn Status Imunisasi Keluhan/

penyakit BCG DPT POLIO Hepatitis Campak

1 Tn. A L 68 SMP - - - -

TB

PARU

2 Ny. D P 56 SMP - - - - √ -

2. Genogram

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Penderita/pasien

? ? ? ? 68 ?

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

35

3. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tradisional (Keluarga pasangan usia pertengahan).

Keluarga yang hanya terdiri dari suami dan istri dan sudah berusia

pertengahan atau lansia dengan anak-anak sudah memisahkan diri.

4. Suku bangsa

Tn. A dan Ny. D bersuku TolakiIndonesia

5. Agama

Islam

6. Status Sosial Ekonomi

Penghasilan Tn. A perbulannya Rp. 1.000.000;

7. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Aktifitas yang biasa dilakukan oleh Tn. A yaitu menonton Tv bersama

istri dan biasa berkunjung kerumah anaknya

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap 7. Tahap usia

pertengahan dimana anak terakhir meninggalkan rumah

2. Tugas perkembangan keluarga

Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi:Mempertahankan

hubungan harmonis dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-

anak, memperoleh hubungan pernikahan yang kokoh Tugas

perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:Menciptakan lingkungan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

36

yang meningkatkan kesehatan, karena keluarga cemas jika salah satunya

sakit.

3. Riwayat keluarga inti

Tn. A mengatakan selama ini mengalami penyakit TB Paru, yang sedang

tahap pengobatan.Tn A Mengeluh nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Tn. A mengatakan di keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan baik

dari ibu maupun ayahnya, begitu juga istrinya.

1) Lingkungan

Karakteristik Rumah

• Jenis rumah : Permanen

• Status kepemilikan rumah : Rumah Pribadi

• Luas Rumah : panjang 12 meter, lebar 7 meter .

• Jumlah ruangan : 8 ruangan

• Penerangan : lampu

• Ventilasi : ada

• Kebersihan : Bersih

• Sumber air minum : air galon

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

37

Denah Rumah:

Keterangan :

1. Ruang tamu

2. Kmar tidur

3. Kmar mandi

4. Dapur

5. Teras

2 2

3

2

4

5

1

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

38

2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT/RW/Dusun

Karakteristik tetangga : Baik

Karakteristik RT/RW/Dusun : Baik

Aturan yang disepakati oleh penduduk yaitu: setiap hari jumat diadakan

kerja bakti, batsa menerima tamu sampai jam 21.00 diatas 21.00 wajib

lapor

3) Mobilitas Geografis Keluarga

Tn. A mengatakan tidak pernah berpindah-pindah rumah

4) Perkumpulan keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat

Tn. A mengatakan istrinya sering mengikuti kegiatan keagamaan dan

interaksi dengan masyarakat baik

5) Sistem Pendukung

Tn. A mengatakan fasilitas yang digunakan keluarga yaitu kartu BPJS

dan kendaraan

C. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Tn. A mengatakan komunikasi dengan anggota keluarga baik

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Tn. A sebelum mengambil keputusan ia selalu berdiskusi dulu terlebih

dahulu dengan istri dan keluarga untuk meminta pendapat dan masukan

3. Struktur Peran

Tn. A berperan sebagai kepala keluarga dan yang mencari nafkah

4. Nilai dan Norma Keluarga

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

39

Tn. A mengatakan tidak ada nilai dan norma yang dianut keluarga yang

bertentangan dengan kesehatan

D. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Tn. A mengatakan hubungan antar keluarga baik, dan selalu memberi

dukungan satu sama lain dan juga saling menghormati satiap pendapat

orang lain.

2. Fungsi Sosial

Tn. A mengatakan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar rumah

baik, keluarga selalu mengikuti aturan-aturan, norma-norma budaya yang

ditetapkan oleh perangkat desa sekitar.

3. Fungsi Reproduksi

Jumlah anak 5.

1. Fungsi Ekonomi

Kebutuhan ekonomi keluarga Tn. A terpenuhi dengan baik. Keluarga

Tn. A selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

2. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah

Keluarga Tn. A mengatakan tidak tau apa pengertian dari

Tuberculosis, penyebab pastinya Tuberculosis

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

yang tepat

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

40

Tn. Amengatakan sudah berobat ke puskesmas sekitar untuk

mengatasi penyakitnya

c. Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit

Tn. A mengatakan selalu diingatkan oleh istrinya untuk

menghindari stres berlebihan .

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan/memelihara

lingkungan yang sehat untuk perawatan anggota keluarga yang

sakit

Keluarga Tn. A mengatakan tidak tahu cara memodifikasi/

memelihara lingkungan yang sehat

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

di masyarakat

Tn. A mengatakan selalu menggunakan fasilitas kesehatan yang

tersedia dan selalu memeriksakan ke puskesmas atau tenaga

kesehatan jika penyakit timbul

E. Stres Dan Koping Keluarga

1. Stres jangka pendek (< 6 bulan)

Keluarga Tn. A mengatakan merasa kesepian karena dulunya tersa

ramai dirumah tetapi sekarang hanya tinggal dirumah berdua saja.

2. Stres jangka panjang (> 6 bln)

Keluarga Tn. A mengatakan cemas jika penyakit Tn. A mulai timbul

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

41

F. Pemeriksaan Fisik

Tabel 3. Pemeriksaan Fisik Pasien

No. Head To Toe Nama

Tn. A Ny. D

1.

2.

3.

4.

Tanda-tanda vital

Kepala

Mata

Hidung

• TD: 130/100

N: 82x/menit

S: 36,6ºC

P: 18 x/menit

• Distribusi rambut

mudah rontok, warna

rambut putih hitam

(uban), Tn.

Amengatakan sakit

kepala bagian

belakang

• Simetris antara kiri

dan kanan.

Konjungtiva anemis ,

sklera tidak ikterik,

penglihatan kabur

• penciuman baik

• TD: 160/100

N: 82x/menit

S: 36,6ºC

P: 18 x/menit

• Distribusi rambut

tidak mudah rontok,

rambut keriting dan

panjang

• Simetris antara kiri

dan kanan.

Konjungtiva

berwarna merah

muda, sklera tidak

ikterik, penglihatan

mulai menurun

• Penciuman normal

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

42

5.

6.

7.

8.

9.

Mulut

Telinga

Leher

Abdomen

Ekstermitas atas

dan bawah

• Mulut bersih, mukosa

bibir lembab lidah

kotor, gigi berlubang

• Pendengaran normal

• Tidak ada

pembesaran vena

jugularis, Tn. A

mengatakan leher

belekang tersa kaku

• Warna normal, tidak

ada pembesaran

diperut, terdapat

nyeri tekan dan tidak

ada benjolan

• Berfungsi dengan

baik, nampak Tn. A

lemah

• Mulut bersih, mukosa

bibir lembab lidah

kotor.

• Pendengaran normal

• Tidak ada

pembesaran vena

jugularis

• Warna normal, tidak

ada pembesaran

diperut, tidak ada

nyeri tekan dan tidak

ada benjolan

• Berfungsi dengan

baik, tidak ada

masalah terhadap

gerakan-gerakan

tetapi kadang merasa

lelah saat berjalan

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

43

G. Harapan Keluarga

Harapan keluarga diaharapkan petugas kesehatan mampu memberikan

penyuluhan tentang kesehatan terutama yang menyangkut tentang penyakit

Tn.A

ANALISA DATA

Tabel 4. Analisa Data pasien

No. Data Dx. keperawatan

1. Ds:

• Tn. A mengatakan sakit ulu hati

• Tn. A mengatakan tidak nafsu makan

• Keluarga Tn. A mengatakan tidak mampu

merawat anggota keluarga yang sakit

Do:

• Td: 130/100 mmhg

• Nadi 82 x/menit

• P: 18x/menit

• Suhu: 36,6 ºC

• BB: 38 Kg

Ketidakefektifan

manajemen kesehatan

keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

44

SKORING

Tabel 5. Diagnosa I :Nyeri Akut

No. Kriteria Skor Bobot Nilai

1. Sifat masalah:

• Aktual

3 𝑥 1

2. Kemungkinan masalah

dapat diubah :

• Sebagaian

1 𝑥 1

3. Potensial masalah untuk

dicegah

• Cukup

2 𝑥1

4. Menonjolnya masalah :

• Masalah berat,

harus segera

ditangani

2 𝑥 1

Jumlah

Tabel 6. Dx II : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

No. Kriteria Skor Bobot Nilai

1 Sifat masalah:

• Aktual

3 𝑥1 1

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

45

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah :

• Sebagaian

1 𝑥 1

3 Potensial masalah

untuk dicegah

• Cukup

2 𝑥

4 Menonjolnya masalah :

• Masalah berat,

harus segera

ditangani

2 𝑥1 1

Jumlah 3

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

46

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

Tabel 7. Perencanaan keperawatan keluarga

Dx Tujuan Noc

Nic

Manajemen nyeri

Ketidakefe

ktifan

manajemen

kesehatan

keluarga

Setelah dilakukan

implementasi

selama 3 hari

manajemen

kesehatan keluarga

menjadi efektif

• Keluarga dapat

mengenal

masalah TBC

-pengetahuan :

proses penyakit

-pengajaran : proses

penyakit

• Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

-partisipasi

keluarga

dalam

pengambilan

keputusan

Dukungan dalam

membuat keputusan

• Keluarga

mampu

merawat

anggota

- pengajaran individu

- pengajaran kelompok

-peningkatan

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

47

keluarga

-penampilan

caregiver:

perawatan

keluarga

-partisipasi

keluarga

dalam

perawatan

-status respirasi:

kepatenan

jalan nafas

-pegetahuan:

manjemen

penyakit kronis

Perilaku

kepatuhan:

penggunaan obat

keterlibatan keluarga

-monitor pernapasan

-fisioterapi dada

-manajemen pengobatan

• Keluarga

mampu

memodifikasi

lingkungan

-pengendalian

factor resiko

- identifikasi faktor

resiko

-pencegahan infeksi

-manajemen lingkungan:

keamanan

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

48

-lingkungan

rumah yang

aman

• Keluarga

mampu

mengguankan

pelayanan

kesehatan

-pengetahuan:

sumber pelayanan

kesehatan

-perilaku mencari

pelayanan

kesehatan

-kepuasan klien:

askes ke sumber

pelayanan

- mengunjungi fasilitas

pelayanan kesehatan

-panduan system

kesehatan

-konsultasi

-rujukan

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

49

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tabel 8. Implementasi dan Evaluasi

Hari/Waktu Dx. Kep Implementasi Evaluasi Paraf

Rabu, 11

Juli 2018

09.00

09.30

10.00

10.30

Ketidakefektifan

manajemen

kesehatan

keluarga

1. Melakukan

pengkajian pada

tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

TBC

2. Mengkaji

kemampuan

keluarga dalam

mengambil

keputusan

3. Mengkaji

kemampuan

keluarga dalam

merawat anggota

keluarga yang

sakit.

4. Melihat

kemampuan dalam

memodifikasi

S: 1.keluarga

mengatakan

belum mampu

mengenal tanda

dan gejala TBC

2.Keluarga

mengatakan

belum mampu

mengambil

keputusan

terhadap

anggota

keluarga yang

sakit.

3.keluarga

mengatakan

belum tahu

merawat

anggota

keluarga yang

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

50

lingkungan.

5. Melihat

kemampuan

keluarga dalam

menggunakan

fasilitas pelayanan

kesehatan.

sakit.

4.keluarga

mengatakan

belum

memodifikasi

lingkungan yang

sesuai dengan

kondisi keluarga

yang sakit.

5.keluarga

mengatakan

sudah membawa

anggota keluarga

yang sakit ke

puskesmas

O: 1.tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

penyakit TBC

baru mencapai

20%

2.tingkat

partisipasi

keluarga baru

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

51

20%

3.tingkat

kemampuan

merawat baru 0%

4.tingkat

modifikasi

lingkungan baru

20%

5.tingkat

kemampuan

menggunakan

fasyankes 10%

A:masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

implementasi 1-5

Rabu, 12

Juli 2018

09.00

09.30

Ketidakefektifan

manajemen

kesehatan

keluarga

1.Melakukan

pengkajian pada

tingkat pengetahuan

keluarga tentang

TBC

2.Mengkaji

kemampuan keluarga

S:1.Keluarga

mengatakan sedikit

mengenal tanda dan

gejala TBC

2.Keluarga

mengatakan mulai

mampu mengambil

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

52

10.00

10.30

dalam mengambil

keputusan

3.Mengkaji

kemampuan keluarga

dalam merawat

anggota keluarga yang

sakit.

4.Melihat kemampuan

dalam memodifikasi

lingkungan.

5.Melihat kemampuan

keluarga dalam

menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan.

keputusan terhadap

anggota keluarga

yang sakit.

3.keluarga

mengatakan mulai

paham merawat

anggota keluarga

yang sakit.

4.keluarga

mengatakan mulai

mampu

memodifikasi

lingkungan yang

sesuai dengan

kondisi keluarga

yang sakit.

5.keluarga

mengatakan sudah

membawa anggota

keluarga yang sakit

ke puskesmas

O: 1.tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

53

penyakit TBC sudah

mencapai 20%

2.tingkat

partisipasi keluarga

sudah mencapai

20%

3.tingkat

kemampuan

merawat sudah

mencapai 20%

4.tingkat

modifikasi

lingkungan sudah

mencapai 20%

5.tingkat

kemampuan

menggunakan

fasyankes 30%

A:masalah teratasi

sebagian

P :lanjutkan

implementasi 1-5

Rabu, 13

Juli 2018

Ketidakefektifan

manajemen

1.Melakukan

pengkajian pada tingkat

S:1.Keluarga

mengatakan sudah

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

54

09.00

09.30

10.00

10.30

kesehatan

keluarga

pengetahuan keluarga

tentang TBC

2.Mengkaji

kemampuan keluarga

dalam mengambil

keputusan

3.Mengkaji

kemampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga yang sakit.

4.Melihat kemampuan

dalam memodifikasi

lingkungan.

5.Melihat kemampuan

keluarga dalam

menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan.

mengenal tanda dan

gejala TBC

2.Keluarga

mengatakan sudah

mampu mengambil

keputusan terhadap

anggota keluarga

yang sakit.

3.keluarga

mengatakan sudah

paham merawat

anggota keluarga

yang sakit.

4.keluarga

mengatakan sudah

mampu

memodifikasi

lingkungan yang

sesuai dengan

kondisi keluarga

yang sakit.

5.keluarga

mengatakan sudah

membawa anggota

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

55

keluarga yang sakit

ke puskesmas

O: 1.tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

penyakit TBC sudah

mencapai 60%

2.tingkat

partisipasi keluarga

sudah mencapai

50%

3.tingkat

kemampuan

merawat sudah

mencapai 50%

4.tingkat

modifikasi

lingkungan sudah

mencapai 50%

5.tingkat

kemampuan

menggunakan

fasyankes 50%

A:masalah teratasi

P :Hentikan

implementasi

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

56

Pre Evaluasi keperawatan keluarga

Tabel 9. Pengetahuan tentang proses penyakit TBC

No. Pernyataan B S

1 Penyakit TBC adalah penyakit yang

menular.

2 Penyakit TBC suatu penyakit infeksi yang

disebabkan bakteri yang dikenal dengan

nama Mycobakterium tuberculosis.

3 Gejala-gejala penyakit TBC adalah batuk

lama kurang lebih 2 minggu,demam,berat

badan menurun.

4 Penyakit TBC bila tidak diobati

mengakibatkan kematian.

5 Penyakit TBC menular melalui percikan

dahak yang keluar pada saat penderita batuk.

6 Penykit TBC penyakit yang bisa

disembuhkan.

20 % 40%

Kesimpulan : keluarga belum paham tentang pengetahuan dari penyakit

TBC.pengetahuanya baru Mencapai 20&

Ket: Baik : Jika >50%

Kurang : Jika <50%

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

57

Tabel 10. Partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan

No. Pengetahuan Ya Tidak

1 Mencari informasi yang terpercaya √

2 Menentukan pilihan yang diharapkan

terkait outcome kesehatan

3 Menyampaikan niat untuk bertindak

terkait dengan keputusan

4 Mencari yankes untuk mencapai

outcome yang diinginkan

5 Mengevaluasi kepuasan terhadap

outcome perawatan kesehatan

20% 30%

Kesimpulan : keluarga belum mampu berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan baru mampu Mencapai 20%

Ket: Baik : Jika Nilai >50%

Kurang: Jika Nilai <50%

Tabel 11. Partisipasi keluarga dalam perawatan

No. Pengetahuan Ya Tidak

1 Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan √

2 Berpartisipasi dalam menyebabkan perawatan √

3 Mengidentifikasi factor-faktor yang

mempengaruhi perawatan

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

58

4 Berpartisipasi dalam keputusan bersama

dengan peran

5 Mengevaluasi efektifitas perawatan √

0% 50%

Kesimpulan : keluarga belum mampu berpartisipasi dalam perawatan.baru

mencapai 0%

1. Status respirasi : Kepatenan jalan napas

a. Frekuensi pernapasan

- Normal : 16-20 x/m

- Deriasi Ringan : 21-25 X/M

- Deriasi sedang :26-30X/M

- Deriasi Berat : >30 X/M

b. Irama pernapasan

- Teratur

c. Kemampuan mengeluarkan sekret

Tabel 12. Kemampuan mengeluarkan sekret

No. Prosedur Ya Tidak

1. Kumur dengan air bersih sebelum

mengeluarkan dahak.

2. Bila memakai gigi palsu lepaskan sebelum

berkumur .

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

59

3. Tarik nafas dalam (2-3)kali tahan nafas

selama beberapa detik dan setiap kali nafas

hembuskan dengan kuat.

4. Dekatkan pot yang sudah dibuka kemulut

dan batukkan dengan keras langsung

kedalam pot dahak.

5. Tutup pot yang berisi dahak dengan rapat. √

6. Setelah selesai,anjurkan penderita

membersihkan mulut dengan tissue bersih

dan mencuci tangan

60%

Kesimpulan : pasien sudah mampu mengeluarkan dahak dengan baik.mencapai

60%

Keterangan :

- Mampu :Jika nilai diperoleh >50%

- Kurang mampu : Jika Nilai diperoleh <50%

2. Perilaku patuh : pengobatan

Tabel 13. Perilaku patuh pengobatan pasien

No. Prosedur Ya Tidak

1. Membuat daftar semua obat- obatan

dengan dosis dan frekuensi pemberian

2. Memperoleh obat yang dibutuhkan √

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

60

3. Minum obat sesuai dosis √

4. Memantau efek samping obat √

5. Memantau kadaluarsa obat √

6. Menyimpan obat dengan tepat √

Kesimpulan : pasien sudah melaksanakan kepatuhan minum obat

3. Rumah yang aman

Tabel 14. Keadaan Rumah Pasien

No Prosedur Ya Tidak

1. Kete

rsediaan air bersih

2. Kebersihan rumah √

3. Tempat penyimpanan obat yang aman √

4. Penyimpanan dan pembuangan yang

aman untuk bahan sputum berbahaya

5. Menghilangkan asap tembakau √

20% 30%

Kesimpulan : keluarga belum mampu melaksanakan perilaku hidup sehat.baru

mencapai 20%

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

61

4. Perilaku mencari pelayanan kesehatan

Tabel 15. Perilaku mencari pelayanan kesehatan

No Prosedur Ya Tidak

1. Melakukan skrining diri √

2. Melakukan perilaku kekuatan dengan

inisiatif sendiri

3. Menghilangkan perilaku yang tidak sehat √

4. Melakukan perilaku kesehatan yang

disarankan

5. Mencari bantuan jika diperlukan √

10% 40%

Kesimpulan : keluarga blm mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan .baru mencapai 10%

Post Evaluasi keperawatan keluarga

1.Pengetahuan tentang proses penyakit TBC

Tabel 16. Pengetahuan tentang proses penyakit TBC

No. Pernyataan B S

1 Penyakit TBC adalah penyakit yang menular. √

2 Penyakit TBC suatu penyakit infeksi yang

disebabkan bakteri yang dikenal dengan

nama Mycobakterium tuberculosis.

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

62

3 Gejala-gejala penyakit TBC adalah batuk

lama kurang lebih 2 minggu,demam,berat

badan menurun.

4 Penyakit TBC bila tidak diobati

mengakibatkan kematian.

5 Penyakit TBC menular melalui percikan

dahak yang keluar pada saat penderita batuk.

6 Penykit TBC penyakit yang bisa

disembuhkan.

60%

Kesimpulan : keluarga sudah paham tentang pengetahuan dari penyakit

TBC.pengetahuanya sudah Mencapai 60%

Ket: Baik : Jika >50%

Kurang : Jika <50%

1. Partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan

Tabel 17. Partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan

No. Pengetahuan Ya Tidak

1 Mencari informasi yang terpercaya √

2 Menentukan pilihan yang diharapkan

terkait outcome kesehatan

3 Menyampaikan niat untuk bertindak

terkait dengan keputusan

4 Mencari yankes untuk mencapai √

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

63

outcome yang diinginkan

5 Mengevaluasi kepuasan terhadap

outcome perawatan kesehatan

50%

Kesimpulan : keluarga sudah mampu berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan sudah Mencapai 50 %

Keterangan :

Baik : Jika Nilai >50%

Kurang : Jika Nilai <50%

2. Partisipasi keluarga dalam perawatan

Tabel 18. Partisipasi keluarga dalam perawatan pasien

No. Pengetahuan Ya Tidak

1 Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan √

2 Berpartisipasi dalam menyebabkan

perawatan

3 Mengidentifikasi factor-faktor yang

mempengaruhi perawatan

4 Berpartisipasi dalam keputusan bersama

dengan peran

5 Mengevaluasi efektifitas perawatan √

50%

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

64

Kesimpulan : keluarga sudah mampu berpartisipasi dalam perawatan.sudah

mencapai 50%

5. Status respirasi : Kepatenan jalan napas

d. Frekuensi pernapasan

- Normal : 16-20 x/m

- Deriasi Ringan : 21-25 X/M

- Deriasi sedang :26-30X/M

- Deriasi Berat : >30 X/M

e. Irama pernapasan

- Teratur

f. Kemampuan mengeluarkan sekret

Tabel 19. Kemampuan mengeluarkan sekret

No. Prosedur Ya Tidak

1. Kumur dengan air bersih sebelum

mengeluarkan dahak.

2. Bila memakai gigi palsu lepaskan sebelum

berkumur .

3. Tarik nafas dalam (2-3)kali tahan nafas

selama beberapa detik dan setiap kali nafas

hembuskan dengan kuat.

4. Dekatkan pot yang sudah dibuka kemulut

dan batukkan dengan keras langsung

kedalam pot dahak.

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

65

5. Tutup pot yang berisi dahak dengan rapat. √

6. Setelah selesai,anjurkan penderita

membersihkan mulut dengan tissue bersih

dan mencuci tangan

60%

Kesimpulan : pasien sudah mampu mengeluarkan dahak dengan baik.mencapai

60%

Keterangan :

- Mampu :Jika nilai diperoleh >50%

- Kurang mampu : Jika Nilai diperoleh <50%

6. Perilaku patuh : pengobatan

Tabel 20. Perilaku patuh pengobatan pasien

No. Prosedur Ya Tidak

1. Membuat daftar semua obat- obatan

dengan dosis dan frekuensi pemberian

2. Memperoleh obat yang dibutuhkan √

3. Minum obat sesuai dosis √

4. Memantau efek samping obat √

5. Memantau kadaluarsa obat √

6. Menyimpan obat dengan tepat √

Kesimpulan : pasien sudah melaksanakan kepatuhan minum obat

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

66

7. Rumah yang aman

Tabel 21. Rumah yang aman untuk pasien

No Prosedur Ya Tidak

1. Ketersediaan air bersih √

2. Kebersihan rumah √

3. Tempat penyimpanan obat yang aman √

4. Penyimpanan dan pembuangan yang

aman untuk bahan sputum berbahaya

5. Menghilangkan asap tembakau √

50%

Kesimpulan : keluarga sudahmampu melaksanakan perilaku hidup

sehat.sudah mencapai 50%

8. Perilaku mencari pelayanan kesehatan

Tabel 22. Perilaku mencari pelayanan kesehatan

No Prosedur Ya Tidak

1. Melakukan skrining diri √

2. Melakukan perilaku kekuatan dengan inisiatif sendiri √

3. Menghilangkan perilaku yang tidak sehat √

4. Melakukan perilaku kesehatan yang disarankan √

5. Mencari bantuan jika diperlukan √

50%

Kesimpulan : keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan .sudah mencapai 50%

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

67

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada tahap ini penulis membandingkan antara teori dan hasil yang

didapatkan dikeluarga TN. A diwilayah kerja Puskesmas Palangga Kabupaten

Konawe Selatan. Beberapa hal yang ditemui selama pengkajian ,diagnosa

keperawatan ,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.

B. Pembahasan

1. pengkajian

Dari hasil pengkajian data yang diperoleh yaitu data yang berhubungan

dengan keluarga yang mengalami penyakit TBC ,Tn.A Mengatakan sakit

uluhati .dan Ny.D Mengatakan belum paham tentang penyakit TBC

,Penyebab,tanda gejala dari penyakit TBC,Dan belum mampu merawat anggota

keluarga yang sakit.

Menurut teori faktor-faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan

(Deficient Knowledge )terdiri dari :kurang terpapar informasi ,kurang daya ingat

/hapalan ,salah menafsirkan informasi,keterbatasan kognitipf,kurang minat

untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi .Dari hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengetahuan atau knowledge seseoarang ditentukan

oleh factor –factor sebagai berikut:Keterpaparan terhadap informasi ,Daya ingat

,interpretasi informasi,kognitipf,Minat belajar dan kefamiliaran terhadap sumber

informasi penulis berpendapat antara pengkajian dilapangan dan teori tidak

terdapat kesenjangan karena pengetahuan seseorang ditentukan oleh factor-

faktor sebai berikut :Keterpaparan terhadap informasi,daya ingat

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

68

interpretasiinformasi,kognitif,Minat belajar dan kefamiliaran terhadap sumber

informasi ,hal tersebut dikarenakan daya ingat Ny.D

Sudah menurun sehingga Ny.M tidak ingat lagi tentang penyuluhan yang

dilakukan kepadanya.

2. Diagnosa

Dalam pengkajian ditemukan masalah keperawatan yang muncul

yaitu:Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga adalah pola pengaturan dan

pengintegrasian kebiasaan terapeutik hidup sehari-hari untuk pengobatan penyakit

yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik.

Batasan karakteritisnya diantaranya : Kegagalan untuk mencakupkan

kebiasaan pengobatan kedalam sehari-hari ,kegagalan untuk melakukan tindakan

untuk mengurangi factor resiko,mengungkapkan keinginan untuk mengatasi

penyakit ( NANDA 2011)

3. Intervensi

Menurut hasil intervensi dilapangan pada diagnosa ketidakefektifan

manajemen kesehatan keluarga adalah beri pengajaran tentang proses

penyakit,pendidikan dan pengetahuan tentang TBC ,Penjelasan tentang

dukungan keluarga dalam membuat keputusan,pengendalian factor

resiko,lingkungan rumah yang aman ,dan memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan .

4. Implementasi

Implementasi di lapangan pada diagnosa ketidakefektifan manajemen

kesehatan keluarga adalah memberikan penyuluhan tentang penyakit TBC

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

69

,kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan ,mampu merawat anggota

keluarga yang sakit,memelihara lingkungan yang sehat,mampu menggunakan

fasilitas pelayanan kesehatan .

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan

keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki

produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga

.sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan evaluasi adalah tahap

yang menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan menentukan mudah

atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi.

Tabel 23. Evaluasi keperawatan keluarga

NO NOC Hari I Hari II Hari III

1.

2.

3.

4

Keluarga mampu

mengenal masalah

penyakit TBC

Keluarga mampu

mengambil keputusan

Keluarga mampu

merawat anggota

keluarga yang sedang

sakit .

Keluarga mampu

memodifikasi

lingkungan.

20%(kurang)

20%(kurang)

0%(kurang)

20%(kurang)

20%(kurang)

20%(kurang)

20%(kurang)

20%(kurang)

60%(baik)

50%(baik)

50%(baik)

50%(baik)

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

70

5.

Keluarga mampu

menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan.

10%(kurang) 20%(kurang) 50%(baik)

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil studi kasus penerapan asuhan keperawatan keluarga

dengan kasus Tuberculosis diwilayah kerja puskesmas palangga kec.palangga

Kab.konawe selatan tahun 2018 ,penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian keluarga dengan kasus Tuberculosis

,didapatkan data Tn .A belum paham tentang pengertian dari penyakit

Tuberculosis,belum mampu mengambil keputusan ,belum mampu merawat

keluarga yang sakit,belum mampu memodifikasi lingkungan,dan belum

mampu,menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Diagnosa keperawatan

Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi

pasien dan keluarga pasien .pada kasus ini prioritas diagnosa keperawatan

yang menonjol adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga .

3. Intervensi

Dalam perencanaan keluarga dengan ketidakefektifan manajemern

kesehatan keluarga yaitu memberikan penyuluhan tentang penyakit

Tuberculosis,dukungan dalam mengambil keputusan,pengajaran ke keluarga

agar mampu merawat anggota keluarga yang sakit,mampu memelihara

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

72

lingkungan yang sehat untuk mencegah terjadinya penularan penyakit,dan

mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan .

4. Implementasi

Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan

rencana yang telah disusun dengan melibatkan pasien,keluarga,yaitu

melakukan penyuluhan mengenai penyakit Tuberculosis,mampu mengambil

keputusan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit,mampu

memodifikasikan lingkungan,dan mampu menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai

selama tahap pengkajian ,analisa ,perencanaan,dan tindakan keperawatan.dari

diagnosa yang muncul adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan

keluarga.

B. SARAN

1. bagi puskesmas

Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan kerja sama baik tim kesehatan maupun dengan pasien dan

keluarga sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung

kesembuhan klien.

2. bagi penulis

Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan

dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

73

menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien

Tuberculosis ,serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus

asuhan keperawatan keluarga dengan Tuberculosis.

3. Bagi institusi

Diharapkan dapat menambah buku literatur /buku panduan untuk

asuhan keperawatan keluarga yang menderita Tuberculosis agar dapat

digunakan oleh mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan

secara maksimal.

4. Bagi klien /keluarga

Bagi pendrita yang mengalami penyakit Tuberculosis agar melakukan

pengobatan secara rutin,dan bagi keluarga agar mengawasi anggota keluarga

yang sedang sakit untuk minum obat secara teratur tidak boleh putus dalam

minum obat.dan dengan adanya studi kasus ini dapat menambah ilmu

pengetahuan khususnya pada penyakit Tuberculosis.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

74

DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo Tjokronegoro, dkk. (2003) Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. Jakarta: FKUI

Dalam teks Choerudin. (2011).http://akperpelni-choerudin.blogspot.com/2011/11/asuhan-

keperawatan-pada-klien-dengan.html

Aru, W Sudoyo. (2007). Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III. Jakarta: FKUI

Dalam teks Choerudin. (2011).

Doenges, Marilyn. (2000). Alih Bahasa : I Made Kariasa. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi

3. Jakarta : EGC. Dalam teks Choerudin. (2011).

James, Chin. (2006). Manual Pemberantasan Penyakit Menular Edisi 17. Jakarta : EGC

Dalam teks Choerudin. (2011).

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Materi dasar Kebijakan Program Penanggulangan

Tuberkolosis.Jakarta. Direktorat Jendral. Dalam teks KEMENKES RI: (2017).

Ni Luh Gede Yasmin Asih, Skp. (2004). Keperawatan Medical Bedah Klien Dengan Gangguan

Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC. Dalam teks Choerudin. (2011).

Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan : konsep dan Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Medika. Dalam teks Choerudin. (2011).

Soeparman Sarwono Waspadji. (1998). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.Jakarta : Balai Penerbit

FKUI. Dalam teks Choerudin. (2011).

Somantri Irman. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta. Penerbit Salemba Medika. Dalam teks Choerudin. (2011).

Sylvia A. Price dan Mary P. Standridge. (2005). Alih Bahasa : Brahm N. Pendit. Patofisiologi.

Jakarta : EGC. Dalam teks Choerudin. (2011).

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

75

Perpustakaan Nasional RI.Data Katalog dalam terbitan (KDT)

Panduan asuhan keperawatan individu,keluarga ,kelompok,dan komunitas

Dengan modifikasi nanda,ICNP ,NOC,NIC,dipuskesmas dan masyarakat /

Penyusun,Ni Made Riasmini –(et al);editor,Junaiti Sahar,Riyanto,Wiwin

Wiarsih –jakarta ;Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2017.

Viii;170 hlm,;230 cm

ISBN 978-979-456-669-5

1.Perawat dan perawatan 1.Ni Made Riasmini ,II. Juniati Sahar. III.Riyanto, IV ,Wiwin

Wiarsih.610.73

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

76

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

77

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

78

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

79

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

80

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

81

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KHUSUSNYA PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/614/1/KTI-ANDAYANI_compressed.pdf · pengkajian ,menentukan diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi

82