ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI...

69
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan ROSMINI 14401 2017 00066 7 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018 ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELITUS DI BLUD RS. BENYAMIN GULUH KABUPATEN KOLAKA

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Program Diploma III Keperawatan

ROSMINI

14401 2017 00066 7

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN GANGGUAN

SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELITUS DI

BLUD RS. BENYAMIN GULUH

KABUPATEN KOLAKA

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang Bertanda Tangan Dibwah Ini:

Nama : Rosmini

Nim : 14401 2017 00066 7

Intensitas Pendidikan : Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul Proposal : Asuhan Keperawatan Pada Ny. C Dengan

Gangguan Sistem Endokrin Diabetes Melitus Di

BLUD Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten

Kolaka

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa proposal yang saya tulis

benar benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari didapatkan bahwa proposal ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, ……..Agustus 2018

Yang membuat pernyataan

Rosmini

14401 2017 00066 7

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

1. Nama : Rosmini

2. Tempat/TanggalLahir : Bone, 2 April 1968

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Kel.Wawotobi Kec.Wawotobi

Kab.Konawe

B. JENJANG PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Wawotobi, Tamat Tahun 1982

2. SMP Negeri 1Wawotobi Kendari, Tamat Tahun 1985

3. SPK Depkes Kendari, Tamat Tahun 1989

4. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2017 -

Sekarang

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Motto

Aku bukanlah orang yang hebat

Tapi aku mau belajar

Dari orang-orang yang hebat ………..

Aku adalah orang biasa

Tapi aku ingin menjadi orang yang luar

biasa

Dan aku bukanlah orang yang istimewa

Tapi aku ingin membuat seseorang menjadi

istimewa…….

Kuperesembahkan Untuk Almamaterku

Keluarga Besarku

Juga Demi Bangsa Dan Negaraku ……….

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

ABSTRAK

Rosmini (12.081) “Asuhan Keperawatan Ny.C dengan Gangguan Sistem

Endokrin : Diabetes Melitus di BLUD RS. Benyamin Guluh Kab.Kolaka”.

Pembimbing (Ibu Hj.Nurjannah, B.Sc.,S.Pd.,M.Kes 61 halaman + x + 3

lampiran. Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, dan menimbulkan

berbagai komplikasi akut serta kronik. Data di BLUD RS. Benyamin Guluh

Kab.Kolaka tercatat penderita diabetes melitus tahun 2015 berjumlah 132

penderita, tahun 2016 berjumlah 141 penderita, tahun 2017 berjumlah 154

pendrita. pada tahun 2018 periode Januari sampai April berjumlah 41 Penderita.

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah melaporkan kasus diabetes mellitus

dengan luka gangren dan mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif. Pada

pengkajian ditemukan keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri pada area luka

diabetik kaki sebelah kiri, yang dialami sejak 1 bulan yang lalu, faktor pencetus

yaitu keluarga klien mengatakan akibat kadar gula klien yang tinggi, yang

semakin hari semakin membesar dan sukar di sembuhkan. Diagnosa keperawatan

yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan

sirkulasi, dan Hambatan mobilitas fisik b/d adanya luka. Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 hari mulai tanggal 18 – 20 Juli 2018 dari dua diagnosa

keperawatan yang muncul semuanya dapat teratasi dengan baik hal ini disebakan

karena respon klien yang kooperatif dalam menerima tindakan keperawatan yang

diberikan. Disarankan kepada pihak BLUD RS. Benyamin Guluh Kab.Kolaka

agar khsusunya di ruang Perawatan agar senantiasa menerapkan asuhan

keperawatan seoptimal mungkin, meningkatkan frekuensi kontak dengan klien,

mendokumentasikan tindakan keperawatan dengan lengkap dan akurat pada buku

catatan perkembangan klien dan meningkatkan kerjasaman dengan tim kesehatan

lain dalam rangka percepatan pemulihan atau kesembuhan klien .

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Sistem Endokrin, DiabetesMelitus,

Daftar Pustaka : 15 literatur (2000 - 2015)

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. C Dengan Gangguan

Sistem Endokrin Diabetes Melitus Di Blud Rs Benyamin Guluh Kolaka”.

Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan.

Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada suami dan anak-anakku tercinta atas semua bantuan moril maupun

material, motivasi, dukungan, dan cinta kasih yang tulus serta doa yang tiada

henti dipanjatkan demi kesuksesan studi yang penulis jalani selama menuntut

ilmu sampai selesainya karya tulis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih kepada

ibu Hj. Nurjannah, B.Sc.,S.Pd.,M.Kes selaku pembimbing telah memberikan

bimbingan, kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu

dan pikiran selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga

tujukan kepada:

1. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari

2. Direktur RSBG Kolaka yang telah memberikan izin penelitian.

3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

4. Tim penguji ibu Lena Atoy, SST.,MPH, Pak Indriono hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

dan ibu Reni Devianti Usman M.Kep.,Sp.Kep.MB dan Bapak dan Ibu Dosen

Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan serta seluruh staf dan

karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik yang diberikan selama

penulis menuntut ilmu.

5. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada suami

dan anak-anakku yang selama ini telah banyak berkorban baik materi maupun

non materi demi kesuksesan penulis serta terima kasih kepada keluarga besar

saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

6. Rekan - rekan Mahasiswa RPL Poltekkes Kemenkes Kendari angkatan 2017

kelas A dan B yang senantiasa menyemangati saat proses perkuliahan dan

penulisan KTI.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Kendari, ……., Agustus 2018

Penulis

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................... ................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KEASLIAN PENELITIAN ........................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

D. Metode dan Teknik Penelitian .............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Diabetes Melitus ...................................................... 8

B. Fokus Askep ......................................................................................... 22

BAB III LAPORAN KASUS

A. Pengkajian ............................................................................................. 35

B. Data Fokus ............................................................................................. 40

C. Perumusan Masalah ............................................................................... 41 D. Diagnosa Keperawatan ......................................................................... 43

E. Implementasi dan Evaluasi ................................................................... 44

BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian ............................................................................................ 51

B. Diagonsa ............................................................................................... 53

C. Intervensi ............................................................................................... 55

D. Implementasi ......................................................................................... 56

E. Evaluasi ................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penduduk

dunia yang menderita diabetes mellitus pada tahun 2030 diperkirakan akan

meningkat paling sedikit menjadi 366 juta. Di Amerika Serikat ditemukan 20

– 25% pasien dirawat dengan masalah pada kaki dengan rara-rata waktu

opname 25 hari dan jumlah pasein yang amputasi sekitar 35000 kasus

pertahun. Sedangkan di Indonesia mendapatkan adanya manifestasi gangren

pada 71,2% penderita ulkus kaki diabetes yang menjalani perawatan di

RSUD Koja Jakarta Utara setiap tahunnya. Permasalahan yang penting

dihadapi adalah menurunnya kualitas hidup dari penderita kaki diabetes yang

telah diamputasi terkait dengan konsep diri.

Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita

diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk. Hal ini

menunjukkan bahwa di Indonesia, penyakit diabetes mellitus merupakan

masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius. Namun perhatian terhadap

penanganan diabetes mellitus di negara berkembang masih kurang, terutama

tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetes mellitus.

Menurut Riset Keshatan Dasar (Riskesdas,2013) di Indonesia penyakit

Diabetes Melitus atau DM terdiagnosis dokter, gejala sebesar 2,1%.

Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di DI-

Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan

Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%),

Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 %.

Berdasarkan data yang peroleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kendari,

penyakit diabetes mellitus pada tahun 2016 berjumlah 553 kunjungan, terdiri

dari Laki-laki yang berjumlah 184 orang dan perempuan berjumlah 369

orang, yang dimulai dari rentan usia 22 tahun sampai 70 tahun keatas.

Data di RSGB Kolaka Pada tahun 2015 penderita diabetes melitus

sebanyak 132 orang, sedangkan pada tahun 2016 pasien diabetes mellitus

berjumlah 141 orang. Kemudian pada tahun 2017 jumlahnya bertambah

menjadi 154 orang. Sedangkan pada tahun 2018 pada periode Januari sampai

April 2018 berjumlah 41 orang pasien diabetes mellitus ( RSBG

Kolaka,2018).

Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu

kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan

kadar glukosa darah di atas nilai normal. Ada tiga ciri pada penderita diabetes

melitus yaitu Polipagi (banyak makan), Polidipsi (banyak minum) dan Poliuri

(banyak kencing).

Pada Penderita diabetes mellitus terjadi gangguan berupa kerusakan

sistem saraf, kerusakan sistem saraf (neurophati) dapat dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu kerusakan sistem saraf perifer, kerusakan sistem saraf

otonom dan kerusakan sistem saraf motorik. Kerusakan sistem saraf perifer

pada umumnya dapat menyebabkan kesemutan, nyeri pada tangan dan kaki,

serta berkurangnya sensitivitas atau mati rasa. Kaki yang mati rasa

(insensitivity) akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa-

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

apa sekalipun kakinya terluka, sehingga pada umumnya penderita diabetes

mellitus terlambat untuk menyadari bahwa telah terjadi luka pada kakinya,

hal ini semakin diperparah karena kaki yang terluka tersebut tidak dirawat

dan mendapat perhatian serius, serta ditambah dengan adanya gangguan

aliran darah ke perifer kaki yang disebabkan karena komplikasi

makrovaskular, mengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan

menjadi borok / ulkus (Smeltzer C, Suzanne, 2001).

Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang

apabila tidak ditangani dengan baik secara intensive dapat menyebabkan

gangren, yang pada penderita diabetes mellitus disebut dengan gangren

diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang ditimbulkan

akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang

disebabkan karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurang

intensive, yang dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada

kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang yang umumnya dapat

disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya

aliran darah kedaerah luka (Erman, 1998).

Manifestasi gangren terjadi karena adanya trombosis pada pembuluh

darah arteri yang memberikan suplai darah ke daerah luka. Trombosis yang

terjadi akan menghambat aliran darah yang mengangkut zat makanan,

oksigen dan nutrisi yang diperlukan dalam proses regenerasi ke daerah luka

tersebut sehingga menimbulkan kematian jaringan dan mempermudah

berkembangnya infeksi kuman saprofit pada jaringan yang rusak tersebut.

Pada persoalan diabetes mellitus sering timbul penyakit vaskuler diperifer

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

dan pada akhirnya akan menyebabkan suatu tindakan amputasi (Erman,

1998).

Dalam penelitian yang dilakukan trauma pada kaki sering menjadi

faktor pencetus terjadinya kaki diabetes pada negara berkembang yang

diakibatkan oleh pemakaian alas kaki, hal ini disebabkan karena belum

adanya kesadaran akan pentingnya perawatan kaki dan kontrol gula darah

secara rutin. Kompleksitas permasalahan kaki diabetes, mulai dari risiko

terjadi amputasi sampai kematian karena ulkus kaki diabetes memerlukan

pendekatan terpadu dari berbagai disiplin ilmu berupa kolaborasi antara

dokter, perawat, laboran, fisioterapis dan ahli gizi. Penyuluhan tentang

komplikasi dari diabetes mellitus, status gizi, pemeriksaan kaki secara

berkala menjadi bagian dari pencegahan primer ulkus kaki diabetes. Selain

dari beberapa hal di atas ternyata perawatan kaki diabetes (Diabetic Foot

Care) akan sangat berpengaruh terhadap pencegahan terjadinya komplikasi

kronik kaki diabetes seperti ulkus atau bahkan gangren. Hal ini akan

menyelamatkan pasien dari tindakan amputasi yang sampai saat ini masih

menjadi momok bagi penderita diabetes melitus. Berdasarkan pertimbangan

diatas maka penulis tertarik membuat laporan karya tulis ilmiah berjudul

“Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Sistem Endokrin : Diabetes

Melitus Pada Ny.C di RSBG Kolaka”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Sistem

Endokrin : Diabetes Melitus hari kedua di RSBG Kolaka.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

2. Tujuan Khusus:

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien diabetes mellitus

b. Mampu merumuskan dan menegakan diagnosa keperawatan pada

pasien diabetes mellitus

c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien diabetes mellitus

d. Memberikan tindakan keperawatan pada pasien diabetes mellitus

e. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien diabetes melitus

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan khsusnya

pengetahuan tentang Diabetes Melitus.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat atau pasien dapat menambah wawasan dan

meningkatkan pengetahuan tentang penyakit dengan kasus diabetes

melitus dengan luka gangren

b. Bagi institusi sebagai bahan bacaan ilmiah ataupun kerangka

perbandingan dalam mengembangkan ilmu keperawatan dan usaha

penyempurnaan asuhan keperawatan yang telah ada saat ini

c. Bagi rumah sakit sebagai penambah wawasan dan pedoman bagi

tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien

yang mengalami penyakit diabetes mellitus dengan luka gangren

D. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan

1. Tempat dan waktu pelaksanaan studi kasus

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

a. Studi kasus ini dilaksanakan di RSBG Kolaka

b. Studi kasus ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2018

2. Tehnik pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini yaitu

metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan

proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun karya

tulis ini yaitu (Synder, 2010) :

a. Studi Kepustakaan : Mempelajari isi literatur-literatur yang

berhubungan dengan karya tulis ini

b. Studi Kasus : Menggunakan pendekatan proses keperawatan pada

klien dengan keluarga yang meliputi pengkajian, analisa data,

penerapan diagnosa keperawatan, dan penyusunan rencana tindakan

dan evaluasi asuhan keperawatan. Untuk melengkapi data/informasi

dalam pengkajian menggunakan beberapa cara antara lain :

1) Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara

melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan

keadaan klien.

2) Wawancara

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga, dengan

mengadakan pengamatan langsung.

3) Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap klien melalui : inspkesi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi.

4) Studi Dokumentasi

Penulis memperoleh data dan medikal record dan hasil

pemeriksaan laboratorium.

5) Metode Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yang terkait yaitu perawat yang

bertugas di RSBG Kolaka.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Diabetes Melitus

1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes mellitus, DM berasal dari (bahasa Yunani: διαβαίνειν,

diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis)

yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis

adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis, termasuk

heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat

(Price, S.A, 1995).

Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai

berbagai keluhan metabolic akibat gangguan hormonal yang menimbulkan

berbagai komplikasi kronik pada berbagai organ dan system tubuh seperti

mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, dan lain-lain (Arif Mansjoer dkk,

2000).

Diabetes melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemik kronik disertai

berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal yang

menimbulkan berbagai komplikasi kronik mata, ginjal, saraf dan

pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan

dengan mikroskop electron (Arif Mansjoer dkk, 2000).

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai

dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat

dari kurangnya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

pada metabolism karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan

metabolisme lemak dan protein. Diabetes melitus adalah sekelompok

kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah

atau hiperglikemia (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes melitus adalah sindrom yang disebabkan oleh

ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Diabetes Melitus

(DM) merupakan suatu penyakit kronik yang komplek yang melibatkan

kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, berkembangnya

komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Brunner dan

Suddarth, 2002).

2. Anantomi Fisiologi

Pankreas terletak melintang dibagian atas abdomen dibelakang gaster

didalam ruang retroperitoneal. Disebelah kiri ekor pankreas mencapai

hilus limpa diarah kronio – dorsal dan bagian atas kiri kaput pankreas

dihubungkan dengan corpus pankreas oleh leher pankreas yaitu bagian

pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari 4 cm, arteri dan vena

mesentrika superior berada dileher pankreas bagian kiri bawah kaput

pankreas ini disebut processus unsinatis pankreas. Pankreas adalah organ

pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon seperti

insulin.Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu (Smeltzer C, Suzanne,

2001) :

a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

b. Pulau pankreas, menghasilkan hormone.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Pankreas melepaskan enzim pencernaan kedalam duodenum dan

melepaskan hormon kedalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh

pangkreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Hormon yang dihasil oleh pangkreas adalah :

a. Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

b. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah.

c. Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormone

lainnya (insulin dan glukagon).

Pankreas manusia mempunyai 1 – 2 juta pulau langerhans, setiap

pulau langerhans hanya berdiameter 0,3 mm dan tersusun mengelilingi

pembuluh darah kapiler. Pulau langerhans mengandung tiga jenis sel

utama, yakni sel-alfa, beta dan delta. Sel beta yang mencakup kira-kira 60

% dari semua sel terletak terutama ditengah setiap pulau dan

mensekresikan insulin. Granula sel B merupakan bungkusan insulin dalam

sitoplasma sel. Tiap bungkusan bervariasi antara spesies satu dengan yang

lain. Dalam sel B , molekul insulin membentuk polimer yang juga

kompleks dengan seng. Perbedaan dalam bentuk bungkusan ini mungkin

karena perbedaan dalam ukuran polimer atau agregat seng dari insulin.

Insulin disintesis di dalam retikulum endoplasma sel B, kemudian diangkut

ke aparatus golgi, tempat ia dibungkus didalam granula yang diikat

membran. Granula ini bergerak ke dinding sel oleh suatu proses yang

tampaknya sel ini yang mengeluarkan insulin ke daerah luar dengan

eksositosis. Kemudian insulin melintasi membran basalis sel B serta

kapiler berdekatan dan endotel fenestrata kapiler untuk mencapai aliran

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

darah. Sel alfa yang mencakup kira-kira 25 % dari seluruh sel

mensekresikan glukagon. Sel delta yang merupakan 10 % dari seluruh sel

mensekresikan somatostatin (Pearce, 2000).

Kelenjar pankreas dalammengatur metabolisme glukosa dalam tubuh

berupa hormon-hormon yang disekresikan oleh sel – sel di pulau

langerhans. Hormon-hormon ini dapat diklasifikasikan sebagai hormon

yang merendahkan kadar glukosa darah yaitu insulin dan hormon yang

dapat meningkatkan glukosa darah yaitu glukagon. Fisiologi Insulin :

Hubungan yang erat antara berbagai jenis sel dipulau langerhans

menyebabkan timbulnya pengaturan secara langsung sekresi beberapa

jenis hormon lainnya, contohnya insulin menghambat sekresi glukagon,

somatostatin menghambat sekresi glucagon dan insulin. Insulin dilepaskan

pada suatu kadar batas oleh sel-sel beta pulau langerhans. Rangsangan

utama pelepasan insulin diatas kadar basal adalah peningkatan kadar

glukosa darah. Kadar glukosa darah puasa dalam keadaan normal adalah

80-90 mg/dl. Insulin bekerja dengan cara berkaitan dengan reseptor insulin

dan setelah berikatan, insulin bekerja melalui perantara kedua untuk

menyebabkan peningkatan transportasi glukosa kedalam sel dan dapat

segera digunakan untuk menghasilkan energi atau dapat disimpan didalam

hati (Guyton & Hall, 2002).

Insulin dan glukagon merupakan organ sasaran kedua hormon ini

adalah hati, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang

peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat di pengaruhi oleh hormon

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

ini saling bertolak belakang. Secara umum, insulin menurunkan kadar gula

darah sebaliknya glukagon meningkatkan kadar gula darah.perangsangan

kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Dalam

meningkatkan kadar gula darah, glukagon akan merangsang glikogenolisis

(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi

asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan

glukosa dari yang bukan karbohidrat) (Guyton & Hall, 2002).

3. Etiologi Diabetes Melitus

Penyebab diabetes mellitus sampai sekarang belum diketahui insulin

adalah penyebab utama dan faktor herediter rmemegang peranan penting.

a. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

Sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasanya juga disebut

Juvenille Diabetes, yang gangguan ini ditandai dengan adanya

hperglikemia (meningkatnya kadar gula darah). Faktor genetic dan

lingkungan merupakan factor pencetus IDDM. Oleh karena itu insiden

lebih tinggi atau adanya infeksi virus (dari lingkungan) misalnya

coxsackievirus B dan streptococcus sehingga pengaruh lingkungan

dipercaya mempunyai peranan dalam terjadinya DM.

Virus atau mikroorganisme akan menyerang pulau– pulau

langerhans pankreas, yang membuat kehilangan produksi insulin. Dapat

pula akibat respon autoimmune, dimana antibody sendiri akan

menyerang sel beta pankreas. Faktor herediter, juga dipercaya

memainkan peran munculnya penyakit ini (Brunner & Suddart, 2002)

b. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Virus dan kuman leukosit antigen tidak nampak memainkan peran

terjadinya NIDDM. Faktor herediter memainkan peran yang sangat

besar. Riset melaporkan bahwa obesitas salah satu factor determinan

terjadinya NIDDM sekitar 80% klien NIDDM adalah kegemukan.

Overweight membutuhkan banyak insulin untuk metabolisme.

Terjadinya hiperglikemia disaat pancreas tidak cukup \menghasilkan

insulin sesuai kebutuhan tubuh atau saat jumlah reseptor insulin

menurun atau mengalami gangguan. Faktor resiko dapat dijumpai pada

klien dengan riwayat keluarga menderita DM adalah resiko yang besar.

Pencegahan utama NIDDM adalah mempertahankan berat badan ideal.

Pencegahan sekunder berupa program penurunan berat badan, olah raga

dan diet. Oleh karena DM tidak selalu dapat dicegah maka sebaiknya

sudah dideteksi pada tahap awal tanda-tanda/gejala yang ditemukan

adalah kegemukan, perasaan haus yang berlebihan, lapar, diuresis dan

kehilangan berat badan, bayi lahir lebih dari berat badan normal,

memiliki riwayat keluarga DM, usia diatas 40 tahun, bila ditemukan

peningkatan gula darah (Brunner &Suddart, 2002).

4. Patofisiologi Diabetes Melitus

a. DM Tipe I

Pada Diabetes tipe I terdapat ketidak mampuan pankreas

menghasilkan insulin karena hancurnya sel-sel beta pulau langerhans.

Dalam hal ini menimbulkan hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post

prandial. Dengan tingginya konsentrasi glukosa dalam darah, maka

akan muncul glukosuria (glukosa dalam darah) dan ekskresi ini akan

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis

osmotic) sehingga pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih

(poliurra) dan rasa haus (polidipsia). Defesiensi insulin juga

mengganggu metabolisme protein dan lemak sehingga terjadi

penurunan berat badan akan muncul gejala peningkatan selera makan

(polifagia). Akibat yang lain yaitu terjadinya proses glikogenolisis

(pemecahan glukosa yang disimpan) dan glukogeonesis tanpa hambatan

sehingga efeknya berupa pemecahan lemak dan terjadi peningkatan

keton yangdapat mengganggu keseimbangan asam basa dan mangarah

terjadinya ketoasidosis (Corwin, 2000)

b. DM Tipe II

Terdapat dua masalah utama pada DM Tipe II yaitu resistensi

insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan berkaitan

pada reseptor kurang dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah

tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan

kekurangan glukosa. Mekanisme inilah yang dikatakan sebagai resistensi

insulin.Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya

glukosa dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan

jumlah insulin yang disekresikan.Namun demikian jika sel-sel beta tidak

mampu mengimbanginya maka kadar glukosa akan meningkat dan

terjadilah DM tipe II (Corwin, 2000).

5. Manifestasi Klinik Diabetes Melitus

a. Poliuria

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane

dalam sel menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma

meningkat atau hiperosmolariti menyebabkan cairan intrasel berdifusi

kedalam sirkulasi atau cairan intravaskuler, aliran darah keginjal

meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan

terjadi diuresis osmotic (poliuria) (Corwin, 2000).

b. Polidipsia

Akibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam vaskuler

menyebabkan penurunan volume intrasel sehingga efeknya adalah

dehidrasi sel. Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi keringdan sensor

haus teraktivasi menyebabkan seseorang haus terus dan ingin selalu

minum (polidipsia) (Corwin, 2000).

c. Poliphagia

Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya

kadar insulin maka produksi energi menurun, penurunan energy akan

menstimulasi rasa lapar. Makareaksi yang terjadi adalah seseorang akan

lebih banyak makan (poliphagia) (Corwin, 2000).

d. Penurunan berat badan

Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel

kekurangan cairan dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat

dari itu maka sel akan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot

mengalami atrofidan penurunan secara otomatis (Corwin, 2000).

e. Malaise atau kelemahan (Corwin, 2000).

6. PemeriksaanPenunjang Diabetes Melitus

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

a. Adanya glukosa dalam urine. Dapat diperiksa dengan cara benedict

(reduksi) yang tidak khas untuk glukosa, karena dapat positif pada

diabetes.

b. Diagnostik lebih pasti adalah dengan memeriksa kadar glukosa dalam

darah dengan cara Hegedroton Jensen (reduksi).

1) Gula darah puasa tinggi< 140 mg/dl.

2) Test toleransi glukosa (TTG) 2 jam pertama< 200 mg/dl.

3) Osmolitas serum 300 m osm/kg.

4) Urine = glukosa positif, ketonpositif, aseton positif atau negative

(Bare &suzanne, 2002)

7. Komplikasi Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus bila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan

komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung,

pembuluh darah kaki, saraf, dan lain-lain. Komplikasi jangka lama termasuk

penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab

utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta

kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan

risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol

kadar gula darah buruk (corwin, 2000).

8. Penatalaksanaan Medis Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan

berbagai penyakit dan diperlukan kerjasama semua pihak ditingkat

pelayanan kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai

usaha dan akan diuraikan sebagai berikut :

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

a. PerencanaanMakanan.

Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang

seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak yang sesuai dengan

kecukupan gizi baik yaitu :

1) Karbohidrat sebanyak 60 – 70 %

2) Protein sebanyak 10 – 15 %

3) Lemaksebanyak 20 – 25 %

Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur,

stress akut dan kegiatan jasmani. Untuk kepentingan klinik praktis,

penentuan jumlah kalori dipakai rumus Broca yaitu Barat Badan Ideal =

(TB-100)-10%, sehingga didapatkan :

1) Berat badan kurang = < 90% dari BB Ideal

2) Berat badan normal = 90-110% dari BB Ideal

3) Berat badan lebih = 110-120% dari BB Ideal

4) Gemuk = > 120% dari BB Ideal.

Jumlah kalori yang diperlukan dihitung dari BB Ideal dikali

kelebihan kalori basal yaitu untuk laki-laki 30 kkal/kg BB, dan wanita 25

kkal/kg BB, kemudian ditambah untuk kebutuhan kalori aktivitas (10-

30% untuk pekerja berat). Koreksi status gizi (gemuk dikurangi, kurus

ditambah) dan kalori untuk menghadapi stress akut sesuai dengan

kebutuhan. Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi

tersebut diatas dibagi dalam beberapa porsi yaitu :

1) Makanan pagi sebanyak 20%

2) Makanan siang sebanyak 30%

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

3) Makanan sore sebanyak25%

4) 2-3 porsi makanan ringan sebanyak 10-15 % diantaranya.

b. Latihan Jasmani

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama

kurang lebih 30 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi

penyakit penyerta. Sebagai contoh olahraga ringan adalah berjalan kaki

biasa selama 30 menit, olahraga sedang berjalan cepat selama 20 menit dan

olah raga berat.

c. Obat Hipoglikemik

1) Sulfonilurea

Obat golongan sulfonylurea bekerjadengan cara :

a) Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan

b) Menurunkan ambang sekresi insulin

c) Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.

Obat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan BB normal

dan masih bisa dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih.

Klorpropamid kurang dianjurkan pada keadaan insufisiensi renal dan

orang tua karena resiko hipoglikema yang berkepanjangan, demikian

juga gibenklamid.

2) Biguanid

Preparat yang ada dipakai yaitu metformin. Sebagai obat tunggal

dianjurkan pada pasien gemuk (imt 30) untuk pasien yang berat lebih

(imt 27-30) dapat juga dikombinasikan dengan golongan sulfonylurea.

3) Insulin

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Indikasi pengobatan dengan insulin adalah :

a) Semua penderita DM dari setiap umur (baik IDDM maupunNIDDM)

dalam keadaan ketoasidosis atau pernah masuk kedalam ketoasidosis.

b) DM dengankehamilan/ DM gestasional yang tidak terkendali dengan

diet (perencanaan makanan).

c) DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosis

maksimal. Dosis insulin oral atau suntikan dimulai dengan dosis

rendah dan dinaikkan perlahan-lahan sesuai dengan hasil glukosa

darah pasien.

d) Penyuluhan untuk merancanakan pengelolaan sangat penting untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Edukator bagi pasien diabetes

yang bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan

pemahaman pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk

mencapai keadaan sehat yang optimal. Edukasi merupakan bagian

integral dari asuhan keperawatan diabetes (Bare &Suzanne, 2002).

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

9. Pathway Diabetes Melitus

Ketidakseimbangan

produksi insulin

Gula dalam darah

tidak dapat dibawa

masuk dalam

Glukosuria

Batas melebihi

ambang ginjal

Hiperglikemia

Merangsang

hipotalamus

Kehilangan

elektrolit dalam

sel

Poliuri

Dieresis osmotik

Dehidrasi

Resiko syok

Kerusakan sel beta

Syok

hiperglikemik

Nekrosis luka

Resiko infeksi

Kekebalan tubuh

menurun

Kerusakan pada

antibody

Anabolisme

protein menurun

Faktor genetik infeksi

virus pengrusakan

imunologik

Kehilangan kalori

Ketidakefektifan

perfusi jaringan perifer

Iskemik jaringan

Aliran darah lambat

Vikositas darah meningkat

Gangren Protein dan lemak dibakar

Sel kekurangan bahan

untuk metaboliosme

BB menurun

Koma diabetik

Neuropati sensori

perifer

Klien tidak merasa

sakit

Kerusakan

integritas

jaringan Pusat lapar dan

haus

Kelemahan

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Polidipsia

polipagia

Keton

Keteasidosis

Asam lemak

Katabolisme

lemak

Pemecahan protein

Ureum

(Hardhi, 2012)

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

B. Fokus Asuhan Keperawatan

Menurut (Synder, 2010) tahapan proses keperawatan terdiri dari

1. Pengkajian

a. Anamnese

1) Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,

alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal

masuk rumah sakit dan diagnosa medis.

2) Keluhan utama

Adanya rasa kesemutan pada kaki/tungkai bawah, rasa raba yang

menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau,

adanya nyeri pada luka.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka

serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk

mengatasinya.

4) Riwayat kesehatan dahulu

Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang

ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas.

Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis,

tindakan medis yang pernah didapat maupun obat-obatan yang biasa

digunakan oleh penderita.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

5) Riwayat kesehatan keluarga

Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota

keluarga yaitu yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang

menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misalnya hipertensi, jantung.

6) Riwayat psikososial

Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang

dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan

keluarga terhadap penyakit penderita.

b. Pemeriksaan fisik

a. Status kesehatan umum

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan,

berat badan dan tanda-tanda vital.

b. Kepala dan leher

Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, pembesaran pada leher,

telinga kadang-kadang berdenging, gangguan pendengaran, lidah sering

terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah

bengak dan berdarah, penglihatan kabur, diplopia, lensa mata keruh.

X X X

X

55

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

c. Sistem integumen

Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas

luka, kelembaban dan suhu kulit di sekitar ulkus dan gangren, kemerahan

pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.

d. Sistem pernapasan

Adakah sesak napas, batuk, sputum, nyeri dada.Pada penderita DM

mudah terjadi infeksi.

e. Sistem kardiovaskular

Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah dan berkurang,

takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.

f. Sistem gastointestinal

Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,

dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen,

obesitas.

g. Sistem urinary

Poliuri, retensi urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat

berkemih.

h. Sistem muskuloskeletal

Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan,

cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstermitas.

i. Sistem neurologis

Terjadi penurunan sensoris, parathesia, anastesia, letargi, mengantuk,

refleks lambat, kacau mental, disorientasi.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

c. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :

a. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa

>120 mg/dl dan dua jam post prandial >200 mg/dl.

b. Urine

Pemeriksaan yang didapatkan adanya glukosa dalam urine.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara Benedict (reduksi). Hasil dapat

dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau (+), kuning (+ + ),

merah bata (+ + + +).

c. Kultur pus

Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang

sesuai dengan jenis kuman.

C. Fokus Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada

ekstrimitas.

2. Nyeri Akut berhubungan dengan iskemik jaringan.

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.

4. Ketidaksembangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake makanan yang kurang.

5. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

6. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan

pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

7. Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu

anggota tubuh (Wilkinson, 2016)

D. Fokus Intervensi Keperawatan

1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada

ekstrimitas

Tujuan :Tercapainya proses penyembuhan luka,

Kriteria hasil :

- Berkurangnya oedema sekitar luka

- Pus dan jaringan berkurang

- Adanya jaringan granulasi

Intervensi Rasional

1. Kaji luas dan keadaan luka serta

proses penyembuhan

2. Rawat luka dengan baik dan benar:

membersihkan luka secara abseptik

menggunakan larutan yang tidak

iritatif, angkat sisa balutan yang

menempel pada luka dan

nekrotomi jaringan yang mati

3. Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian insulin, pemeriksaan

1. Pengkajian yang tepat

terhadap luka dan proses

penyembuhan akan

membantu dalam

menentukan tindakan

selanjutnya

2. Merawat luka dengan tehnik

aseptik dapat menjaga

kontaminasi luka dan larutan

iritatif akan merusak jaringan

granulasi yang timbul, sisa

balutan jaringan nekrosis

dapat menghambat proses

granulasi

3. Insulin akan menurunkan

kadar gula darah,

pemeriksaan kultur pus untuk

mengetahui jenis kuman dan

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

kultur pus, pemeriksaan gula darah,

dan pemberian antibiotic

antibiotik yang tepat untuk

pengobatan, pemeriksaan

kadar gula darah untuk

mengetahui perkembangan

penyakit

2. Nyeri Akut berhubungan dengan iskemik jaringan.

Tujuan :Rasa nyeri hilang/berkurang

Kriteria hasil :

Penderita secara verbal mengatakan nyeri hilang/berkurang

Penderiita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau

mengurangi nyeri

Pergerakan pendertia bertambah luas

Tidak ada keringat dingin, tanda – tanda vital dalam batas normal ( S :

36° - 37,5° C, N : 60 – 80x/menit, TD : 100 – 130 mmHg, RR : 18 –

20x/menit)

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat, frekuensi, dan

reaksi nyeri yang dialami pasien

2. Jelaskan pada pasien tentang

sebab – sebab timbulnya nyeri

1. Untuk mengetahui berapa berat

nyeri yang dialami pasien

2. Pemahaman pasien tentang

penyebab nyeri yang terjadi akan

mengurangi ketegangan pasien

dan memudahkan pasien untuk

diajak bekerja sama dalam

melakukan tindakan

3. Rangsangan yang berlebihan dari

lingkungan akan memperberat

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

3. Ciptakan lingkungan yang tenang

4. Ajarkan tehnik distraksi dan

relaksasi

5. Atur posisi pasien senyaman

mungkin sesuai keinginan pasien

6. Lakukan massage dan kompres

luka dengan BWC saat rawat

luka

7. Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian analgesic

rasa nyeri

4. Tehnik distraksi dan relaksasi

dapat mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan pasien

5. Posisi yang nyaman akan

membantu memberikan

kesempatan pada otot untuk

relaksasi seoptimal mungkin

6. Massage dapat meningkatkan

vaskulerisasi dan pengeluaran pus

sedangkan BWC sebagai

desinfektan yang dapat

memberikan rasa nyaman

7. Obat – obat analgesik dapat

membantu mengurangi nyeri

pasien

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka

Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal

Kriteria hasil :

- Pergerakan pasien bertambah luas\

- Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan (duduk,

berdiri, berjalan)

- Rasa nyeri berkurang

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

- Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan

kemampuan

Intervensi Rasional

1. Kaji dan identifikasi tingkat

kekuatan otot pada kaki pasien

2. Beri penjelasan tentang

pentingnya melakukan aktivitas

untuk menjaga kadar gula darah

dalam keadaan normal

3. Anjurkan pasien untuk

menggerakkan / mengangkat

ekstermitas bawah sesuai

kemampuan

4. Bantu pasien dalam memenuhi

kebutuhannya

5. Kerja sama dengan tim

kesehatan lain ; dokter

(pemberian analgesik) dan

tenaga fisioterapi

1. Untuk mengetahui derajat

kekuatan otot – otot kaki pasien

2. Pasien mengerti pentingnya

melakukan aktivitas sehingga

dapat kooperatif dalam tindakan

keperawatan

3. Untuk melatih otot – otot kaki

sehingga berfungsi dengan baik

4. Agar kebutuhan pasien tetap

dapat terpenuhi

5. Analgesik dapat membantu

mengurangi rasa nyeri,

fisioterapi untuk melatih pasien

melakukan aktivitas secara

bertahap dan benar

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake makanan yang kurang.

Tujuan :Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

Kriteria hasil :

- Berat badan dan tinggi badan ideal

- Pasien mematuhi dietnya

- Kadar gula darah dalam batas normal

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

- Tidak ada tanda – tanda hiperglikemia/ hipoglikemia

Intervensi Rasional

1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan

makan

2. Anjurkan pasien untuk

memenuhi diet yang telah

diprogramkan

3. Timbang berat badan setiap

seminggu sekali

4. Identifikasi perubahan pola

makan

5. Kolaborasi dengan tim kesehatan

lain untuk pemberian insulin dan

diet diabetic

1. Untuk mengetahui tentang

keadaan dan kebutuhan nutrisi

pasien sehingga dapat diberikan

tindakan dan pengaturan diet

yang adekuat

2. Kepatuhan terhadap diet dapat

mencegah komplikasi terjadinya

hiperglikemia/ hipoglikemia

3. Mengetahui perkembangan berat

badan pasien (berat badan

merupakan salah satu indikasi

untuk menentukan diet)

4. Mengetahu apakah pasien telah

melaksanakan program diet yang

ditetapkan

5. Pemberian insulin akan

meningkatkan pemasukan

glukosa kedalam jaringan

sehingga gula darah menurun,

pemberian diet yang sesuai dapat

mempercepat penurunan gula

darah dan mencegah komplikasi

5. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

Tujuan :Rasa cemas berkurang/hilang

Kriteria hasil :

- Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

- Emosi stabil, pasien tenang

- Istirahat cukup

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat kecemasan yang

dialami oleh pasien

2. Beri kesempatan pada pasien

untuk mengungkapkan rasa

cemasnya

3. Gunakan komunikasi terapeutik

4. Beri informasi yang akurat

tentang proses penyakit dan

anjurkan pasien untuk ikut serta

dalam tindakan keperawatan

5. Berikan keyakinan pada pasien

bahwa perawat, dokter, dan tim

kesehatan lain selalu berusaha

memberikan pertolongan yang

terbaik dan seoptimal mungkin

6. Berikan kesempatan pada

keluarga untuk mendampingi

1. Menentukan tingkat kecemasan

yang dialami pasien sehingga

perawat bisa memberikan

intervensi yang cepat dan tepat

2. Dapat meringankan beban pikiran

pasien

3. Agar terbina rasa saling percaya

antara perawat – pasien sehingga

paien kooperatif dalam tindakan

keperawatan

4. Informasi yang akurat tentang

penyakitnya dan keikutsertaan

pasien dalam melakukan tindakan

dapat mengurangi beban pikiran

pasien

5. Sikap positif dari tim kesehatan

akan membantu menurunkan

kecemasan yang dirasakan pasien

6. Pasien akan merasa lebih tenang

bila ada anggota keluarga yang

menunggu

7. Lingkungan yang tenang dan

nyaman dapat membantu

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

pasien secara bergantian

7. Ciptakan lingkungan yang

tenang dan nyaman

mengurangi rasa cemas pasien

6. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan

pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi

Tujuan :Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang

penyakitnya,

Kriteria hasil :

- Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan

pengobatannya dan menjelaskan kembali bila ditanya

- Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat pengetahuan

pasien/keluarga tentang

penyakit DM dan gangren

2. Kaji latar belakang pendidikan

pasien

3. Jelaskan tentang proses

penyakit, diet, perawatan dan

pengobatan pada pasien dengan

bahasa yang mudah dimengerti

4. Jelaskan prosedur yang akan

1. Untuk memberikan informasi

pada pasien/keluarga, perawat

perlu mengetahui sejauh mana

informasi atau pengetahuan yang

diketahui pasien/keluarga

2. Agar perawat dapat memberikan

penjelasan dengan menggunakan

kata – kata yang mudah

dimengerti

3. Agar informasi dapat diterima

dengan mudah dan tepat sehingga

tidak menimbulkan kesalah

pahaman

4. Dengan penjelasan yang ada dan

ikut secara langsung dalam

tindakan yang dilakukan, pasien

akan lebih kooperatif dan

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

dilakukan, manfaatnya bagi

pasien dan libatkan pasien

didalamnya

5. Gunakan gambar – gambar

dalam memberikan penjelasan

(jika ada/memungkinkan)

cemasnya berkurang

5. Gambar – gambar dapat

membantu mengingat penjelasan

yang telah diberikan

6.

7. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu

anggota tubuh

Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan-perubahan bentuk salah satu

anggota tubuhnya secara positif

Kriteria hasil :

- Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan, tanpa rasa

malu dan rendah diri

- Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki

Intervensi Rasional

1. Kaji perasaan/ persepsi pasien

tentang perubahan gambaran diri

berhubungan dengan keadaan

anggota tubuhnya yang kurang

berfungsi secara normal

2. Bina hubungan saling percaya

dengan pasien

3. Tunjukkan rasa empati, perhatian

dan penerimaan pada pasien

4. Bantu pasien untuk mengadakan

1. Menetahui adanya rasa negatif

pasien terhadap dirinya

2. Memudahkan dalam menggali

permasalahan pasien

3. Pasien akan merasa dirinya

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

hubungan dengan orang lain

5. Beri kesempatan kepada pasien

untuk mengekspresikan perasaan

kehilangan

6. Beri dorongan pasien untuk

berpartisipasi dalam perawatan

diri dan hargai pemecahan

masalah yang konstruktif dari

pasien

dihargai

4. Dapat meningkatkan kemampuan

dalam mengadakan hubungan

dengan orang lain dan

menghilangkan perasaan

terisolasi

5. Untuk mendapatkan dukungan

dalam proses berkabung yang

normal

6. Untuk meningkatkan perilaku

yang adiktif dari pasien

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian yang pada kasus ini diperoleh melalui observasi langsung,

pemeriksaan fisik, menelaah catatan medik maupun catatan perawat yang

dilakukan pada tanggal 18 Juli 2018 pukul 10.30 WITA, dari pengkajian

tersebut didapatkan data melalui penjelasan berikut ini.

1. Biodata:

a. Identitas Klien

Inisial : Ny. C

Umur : 55 thn

Jenis Kelamin : Perempuan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Status Pernikahan : Kawin

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Kel. Balandite

Diagnosa Medis : Diabetes Melitus

Tanggal Masuk : 16 Juli 2018

Tanggal Pengkajian: 18 Juli 2018

b. Identitas Penanggung Jawab:

Inisial : Tn.A

Umur : 58 thn

Pekerjaan : PNS

Hubungan dengan Klien : Suami

c. Riwayat Kesehatan:

Keluhan Utama : Klien Mengatakan Nyeri Pada Area Luka

Riwayat Keluhan Utama:

P = Klien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri sejak 1 bulan

yang lalu

Q = klien megatakan kualitas nyeri Seperti Teriris

R = klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kiri

S = klien mengatakan skala nyeri 6

T = klien mengatakan nyerinya saat melakukan aktivitas

Upaya yang telah dilakukan keluarga sebelum dirawat di rumah sakit yaitu

mengompres dengan air hangat pada luka klien, dan memberikan obat

antibiotik (ampicillin), namun upaya yang telah dilakukan ini tidak

menunjukkan adanya perubahan pada luka klien sehingga keluarga membawa

42

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

klien ke Dokter praktek terdekat. Klien juga mengatakan bahwa dirinya pernah

dirawat di Rumah Sakit dengan penyakit yang sama yaitu Diabetes Melitus,

berat badan klien sebelum sakit 60 kg.

Berdasarkan genogram klien ditemukan data bahwa dalam keluarga klien

dari garis keturunan ayah, ada anggota keluarga yang juga menderita diabetes

melitus. Hasil observasi dan pemeriksaan fisik yaitu keadaan umum (KU) klien

lemah, tingkat kesadaran composmentis, dimana Tekanan Darah (TD) : 100/80

mmHg, Nadi (N) : 100x/menit, Suhu (S) : 37.5°C, Pernafasan (P): 20x/menit,

Berat Badan (BB) saat ini 57 kg dan Tinggi Badan (TB) 160 cm.

Pada pengkajian sistem pernafasan B1 (breathing) didapatkan data bentuk

dada simetris kiri dan kanan, tidak ada deviasi septum hidung, hasil auskultasi

suara nafas bronkil dan tidak ditemukan suara nafas tambahan.

Pengkajian sistem kardiovaskuler B2 (bleeding) yaitu saat dilakukan

palpasi tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, penulis melakukan auskultasi

suara jantung normal, akral teraba dingin, CRT > 3 detik.

Pengkajian sistem persyarafan B3 (brain) nilai Glasgow coma skale

(GCS): 15 keadaan kepala dan wajah simetris, ekspresi wajah tampak lemah,

sclera ikterus, pupil isokor kanan kiri, konjungtiva anemis, kelopak mata

membuka dan menutup, keadaan telinga simetris, leher dan bahu: mengangkat

bahu dan memalingkan kepala. Pendengaran kanan dan kiri normal, penciuman

normal, pengecapan: rasa asin normal, rasa manis normal, rasa pahit normal.

Penglihatan kanan dan kiri normal, perabaan panas, dingin, tekan normal dan

status mental terorientasi.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Pengkajian sistem perkemihan B4 (bledder) produksi urin berwarna

kekuningan dengan bau yang khas (amoniak), frekuensi berkemih 5-7 kali/hari,

produksi urine setiap hari ± 1500cc.

Pengkajian sistem pencernaan B5 (bowel) hasil inspeksi pada mulut tidak

ditemukan adanya tanda-tanda radang, tidak ada halositosis, tidak ada

stomatitis, dan tidak terdapat nyeri tekan pada tenggorokan, rektum normal,

BAB sekali sehari (tidak menentu) dengan konsistensi feses lunak.

Pengkajian sistem muskuloskeletal B6 (Bone) pergerakan sendi klien

tampak terbatas, skala kekuatan otot ekstermitas atas 5/5 (mampu menahan

tahanan penuh) dan untuk ekstemitas kanan bawah skala 3 (mampu melawan

gravitasi) dan ekstemitas kiri bawah skala 2 (melawan gravitasi dengan

topangan). Tonus otot ekstermitas bagian atas tidak ada masalah, sedangkan

pada ekstermitas bawah terdapat nyeri otot, adanya udema pada daerah

punggung kaki, akral teraba dingin, turgor kulit baik, kulit dan badan klien

tampak kotor, kepala dan rambutnya juga tampak kotor, dan tampak luka

gangren pada daerah kaki sebelah kiri dengan karakteristik luka tampak merah

muda pada bagian tengah, sekitar luka Nampak pucat, pus (+), panjang luka ±

65 cm, lebar luka ± 35 cm dengan kedalaman ± 1 cm menembus lapisan otot,

luas jaringan baru 1 cm pada pinggir luka, nampak kelihatan tulang tumit kaki

kiri, luka berbau amis.

Sedangkan pada pola aktivitas klien mengatakan pola makan sebelum sakit

dengan porsi makan 2-3 x/hari dengan porsi dihabiskan, jenis menu makan

bubur, buah-buahan dan sayur, klien mempunyai pantangan makanan yang

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

tinggi serat, klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Sedangkan pola

makan saat sakit porsi makan klien 1-2x/hari, dengan porsi makan tidak di

habiskan, jenis menu makan bubur, dan sayur, klien tidak diperbolehkan

makan makanan yang berkadar gula tinggi. Selama dirumah sakit klien

mengatakan mandi hanya 1x /hari.

Untuk pola minum klien sebelum sakit frekuensi klien minum 6-8

gelas/hari dihabiskan, jenis minuman klien air putih, teh, minuman yang

disukai air putih, klien tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak

diperbolehkan minum-minuman yang manis-manis. Sedangkan pola minum

saat sakit frekuensi minum klien 3-4 gelas/hari dihabiskan, jenis minuman air

putih.

Pola istirahat dan aktivitas klien sebelum sakit untuk tidur siang dan tidur

malam baik, sedangkan saat sakit, tidur siang dan tidur malam terganggu (± 3 -

4 jam) karena klien sering terbangun.

Pada interaksi sosial, klien sering dijaga oleh anaknya, selama sakit klien

juga sering dibesuk oleh kerabat dan tetangga. Beberapa kali klien sering

mengungkapkan keinginan untuk pulang kerumah, dan sering bertanya

mengenai penyakit yang dialaminya. Klien nampak cemas dan berharap agar

cepat sembuh dari penyakitnya, dan selama dirawat kegiatan beribadah tidak

terlaksana.

Terapi/obat-obatan yang diberikan antara lain IVDF RL 20 tetes/menit,

ceftriaxone 1 gr/iv//12 jam, ranitidine 1 m/iv/12 jam. Pada pemeriksaan

diagnostik yang dilakukan pada tanggal 11 april 2015 dapat dilihat melalui

tabel berikut ini :

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 6,9 g/dl 12-16

Leukosit 28,8 mm² 4-10

Hematokrit 19,6 mm² 4-6

Eritrosi 2,23 mm² 150-400

Berdasarkan pemeriksaan diagnostik pada tanggal 29 Juli 2018, hasil

pemeriksaan glukosa sewaktu adalah 434 mg/dl.

B. Data Fokus

Nama Pasien : Ny. C Nama Mahasiswa: Rosmini

No. RM : 07.0630 Nim : 14401 2017 00067 7

Ruang rawat : Penyakit Dalam

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

Klien Mengatakan Nyeri

Pada Area Luka

Klien mengatakan nyeri

pada kaki sebelah kiri sejak

1 bulan yang lalu

klien megatakan kualitas

nyeri Seperti Teriris

klien mengatakan nyeri

pada daerah kaki kiri

klien mengatakan skala

nyeri 6

klien mengatakan nyerinya

Skala nyeri 6

Tekanan Darah (TD) :

100/80 mmHg

Nadi (N) : 100x/menit

Suhu (S) : 37.5°C

Pernafasan (P): 20x/menit,

Berat Badan (BB) saat ini 57

kg

Tinggi Badan (TB) 160 cm.

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

saat melakukan aktivitas

C. Perumusan Masalah

Nama Pasien : Ny. C Nama Mahasiswa: Rosmini

No. RM : 07.0630 Nim : 14401 2017 00067 7

Ruang rawat : Pewnyakit Dalam

No Masalah Data Etiologi

1 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan Agen

Cedera Fisik

DS:

Klien Mengatakan Nyeri Pada

Area Luka

Klien mengatakan nyeri pada

kaki sebelah kiri sejak 1 bulan

yang lalu

klien megatakan kualitas nyeri

Seperti Teriris

klien mengatakan nyeri pada

daerah kaki kiri

klien mengatakan skala nyeri 6

klien mengatakan nyerinya saat

melakukan aktivitas

DO:

Skala nyeri 6

Diabetes Melitus

Insersi Paku

Luka Pada Kaki

Hiperglikemi

Peningkatan Osmolaritas

Gangren

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

D. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

E. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Nyeri Akut

Berhubungan dengan

agen cedera fisik

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 1 x 24 jam maka

diharapkan klien:

Memperlihatkan pengendalian

nyeri, yang dibuktikan oleh

indikator sebagai berikut (1-5:

tidak pernah, jarang, kadang-

kadang, sering atau selalu).

Dengan kriteria hasil:

Klien Mengatakan Nyerinya

Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

teknik relaksasi, atau distraksi

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

berkurang atau terkontrol

F. IMPLEMENTASI & EVALUASI

No Diagnosa Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi

1 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan agen cedera

fisik

Jumat

17 – 8 - 2018

08:40 Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

S = Klien

Mengatakan Nyeri

Pada area luka

O = skala nyeri 6

A = Intervensi

belum teratasi

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

teknik relaksasi (napas dalam)

Memberikan obat analgesic

P = Intervensi di

Lanjutkan

2 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan agen cedera

fisik

Sabtu

18 – 8 - 2018

08:32 Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

S = Klien

Mengatakan Nyeri

Pada area luka

O = skala nyeri 5

A = Intervensi

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

teknik relaksasi (napas dalam)

Memberikan obat analgesic

P = Intervensi di

Lanjutkan

3 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan agen cedera

fisik

Sabtu

19 – 8 - 2018

08:20 Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

teknik relaksasi (napas dalam)

S = Klien

Mengatakan Nyeri

Pada area luka

O = skala nyeri 4

A = Intervensi

belum teratasi

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Memberikan obat analgesic

P = Intervensi di

Lanjutkan

4 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan agen cedera

fisik

Minggu

20 – 8 - 2018

08:30 Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

teknik relaksasi (napas dalam)

S = Klien

Mengatakan Nyeri

Pada area luka

O = skala nyeri 3

A = Intervensi

belum teratasi

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Memberikan obat analgesic

P = Intervensi di

Lanjutkan

5 Nyeri Akut

Berhubungan

dengan agen cedera

fisik

Minggu

22 – 8 - 2018

08:10 Melakukan pengkajian nyeri secara

komperehensif

Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif

Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur

Berikan posisi yang meringankan nyeri

Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

teknik relaksasi (napas dalam)

S = Klien

Mengatakan Nyeri

Pada area luka

O = skala nyeri 3

A = Masalah

Terkontrol

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Memberikan obat analgesic

P = Intervensi di

Pertahankan

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan jiwa yang di lakukan pada

pasien Ny. C dengan masalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera

fisik yang dilakukan sejak tanggal 17 Juli 2018 s/d 22 Juli 2018 di ruangan

Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.Kolaka.

a. Pengkajian Keperawatan

1) Keluhan Saat Pengkajian

Penelitian yang dilakukan pada Ny. C ditemukan data saat

pengkajian Klien Mengatakan Nyeri Pada Area Luka, nyeri pada

kaki sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu , klien megatakan kualitas

nyeri Seperti Teriris, klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kiri

dengan skala nyeri 6, dan klien juga mengatakan nyerinya saat

melakukan aktivitas.

Hal ini sesuai dengan teori Smeltzer & Bare (2001),

menjelaskan bahwa, Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme

yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal.

Kaki diabetes adalah kelainan pada ekstrimitas bawah yang

merupakan komplikasi kronik DM. Manifestasi kaki diabetes

iskemia:Kaki dingin, Nyeri nocturnal, Tidak terabanya denyut nadi,

Adanya pemucatan ekstrimitas inferior, Kulit mengkilap, Hilangnya

rambut dari jari kaki, Penebalan kuku, Gangrene kecil atau luas.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Asumsi peneliti tidak terdapat perbedaan antara teori dan

praktek yang di temukan dilapangan. Disini sudah didapatkan

kesesuaian antara kasus dengan konsep teori bahwa tanda dan gejala

yang muncul atau yang dialami oleh kedua partisipan terdapat dalam

teori.

b. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan pada Ny.C, ditemukan diagnosa

Medis Diabetes Melitus dengan diagnosa keperawatan yaitu Nyeri Akut

Berhubungan dengan Agen cedera fisik. Teori Wilkinson (2016),

menyatakan bahwa salah satu diagnosa yang kemungkinan muncul pada

pasien diabetes mellitus yaitu nyeri akut.

c. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny. C

yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, perawat

membuat rencana keperawatan yang terstandar dengan membuat strategi

pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap pasien.

Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk diagnosa prioritas

pertama dengan Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik pada

Ny. C terdiri dari lima intervensi yaitu Pertama Melakukan pengkajian

nyeri secara komperehensif, Kedua Mengobservasi isyarat nonverbal

ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu

berkomunikasi efektif, Ketiga Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur,

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Keempat Berikan posisi yang meringankan nyeri, Kelima Mengajarkan

teknik nonfarmakologis seperti teknik relaksasi, atau distraksi

Kolaborasi denagn dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak

berhasil. Penyusunan rencana keperawatan pada Ny. C telah sesuai

dengan rencana teoritis menurut Dermawan (2013). Namun tetap

disesuaikan kembali dengan kondisi pasien serta dievaluasi secara terus

menerus sehingga tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dapat

tercapai. Peneliti juga mengikuti langkah-langkah perencanaan yang

telah disusun mulai dari menentukan prioritas masalah sampai dengan

kriteria hasil yang diharapkan. Dalam perencanaan tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek dalam memprioritaskan masalah

dan perencanaan tindakan keperawatan.

Asumsi peneliti bahwa tidak terdapat perbedaan perencanaan

tindakan keperawatan menggunakan strategi pelaksanaan sesuai dengan

masalah yang dimiliki partisipan. Selalu memantau kondisi pasien serta

dievaluasi secara terus menerus dapat mendukung keberhasilan

perkembangan pasien sehingga tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan

dapat tercapai

d. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan pada Ny. C disesuaikan dengan rencana

tindakan keperawatan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian pada Ny. C

dengan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, peneliti

lakukan beberapa tindakan keperawatan diantaranya :

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

Pada Tangal 17 Juli s.d 22 Juli 2018 intervensi keperawatan yang

dilakukan yaitu Melakukan pengkajian nyeri secara komperehensif,

Mengobservasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka

yang tidak mampu berkomunikasi efektif, Berikan informasi tentang nyeri

seperti penyebab nyeri dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur,

Berikan posisi yang meringankan nyeri, Mengajarkan teknik nonfarmakologis

seperti teknik relaksasi, atau distraksi

Pada Ny. C peneliti melakukan beberapa tindakan keperawatan

diantaranya : lima Intervensi keperawatan. Dalam melaksanakan

tindakan keperawatan yang sudah direncanakan, perawat perlu

menvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan

dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya (here and now). Peneliti tidak

menemukan kesulitan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu

klien kooperatif saat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan yang

diberikan peneliti. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi napas

dalam, hanya saja pasien masih malas untuk melakukan apabila tidak ada

kontak antara perawat dengan pasien secara berkesinambungan.

e. Evaluasi Keperawatan

Pada kasus penulis melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan

dilakukan dari tanggal 17 Juli 2018 sampai 22 Juli 2018. Evaluasi yang

peneliti lakukan pada Ny. C adalah klien mampu melakukan teknik

relaksasi napas dalam selama lima menit dan melaporkan bahwa nyeri

yang dirasakan berkurang. Klien mengatakan sebelum diajarkan teknik

relaksasi napas dalam skala nyeri 6, setelah diajarkan teknik relaksasi

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

napas dalam selama 6 hari klien mengatakan skala nyerinya berkurang

menjadi skala nyeri 2.

Evaluasi akhir menurut peneliti setelah dilakukan tindakan strategi

pelaksanaan pada Ny. C dapat menangkap atau merespon tindakan yang

telah diajarkan. Keadaan ini sesuai dengan teori Smeltzer & Bare (2011),

mengatakan bahwa teknik relaksasi napas dalam dapat menurunkan

stress, nyeri, kelelahan dll.

Hal ini sejalan dengan konsep teori Black & Hawks (2014) menyatakan

bahwa napas dalam merupakan salah satu teknik pernapasan secara mandiri

untuk meningkatkan ventilasi parudan meningkatkan perfusi oksigen ke jaringan

perifer dan merupakan salah satu bentuk terapi yang mampu meringankan nyeri.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkah hasil studi kasus dan pembahasan di atas maka dapat di

tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Penelitian yang dilakukan pada Ny. C ditemukan data saat

pengkajian Klien Mengatakan Nyeri Pada Area Luka, nyeri pada kaki

sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu , klien megatakan kualitas nyeri

Seperti Teriris, klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kiri dengan

skala nyeri 6, dan klien juga mengatakan nyerinya saat melakukan

aktivitas.

2. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan pada Ny.C, ditemukan diagnosa

Medis Diabetes Melitus dengan diagnosa keperawatan yaitu Nyeri Akut

Berhubungan dengan Agen cedera fisik. Teori Wilkinson (2016),

menyatakan bahwa salah satu diagnosa yang kemungkinan muncul pada

pasien diabetes mellitus yaitu nyeri akut. Penulis tidak menemukan

hambatan karena Ny. M cukup kooperatif saat berinteraksi dengan

penulis.

3. Intervensi keperawatan

Pada perencanaan peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang ditemukan untuk diagnosa keperawatan. Dalam

menyusun perencanaan keperawatan, peneliti telah membuat

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

perencanaan sesuai teoritis yang ada dan diharapkan dapat mengatasi

masalah pasien. Disini peneliti berusaha memprioritaskan masalah sesuai

dengan pohon masalah yang telah ada baik itu dari penyebab maupun

akibat yang muncul.

4. Implementasi Keperawatan

Tahap ini tindakan keperawatan disesuaikan dengan perencanaan

yang telah peneliti susun yang didapat dari teoritis. Pelaksanaan tindakan

keperawatan yang dilakukan adalah diagnosa nyeri akut, yang

dilaksanakan sampai 6 sesuai dengan pelaksanaan yang telah

direncanakan.

5. Evaluasi keperawatan

Pada evaluasi untuk masalah keperawatan, setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 6 hari, Ny. C mampu mendomonstrasikan

teknik napas dalam dan melaporkan bahwa nyeri yang dialami klien

berkurang. dari skala nyeri 6 berkurang menjadi skala nyeri 3 yang

dilakukan selama enam hari.. Faktor pendukung bagi penulis dalam

mengumpulkan data dimana Ny. C cukup kooperatif dalam memberi

informasi yang dibutuhkan untuk kelengkapan data. Untuk

pendokumentasian asuhan keperawatan pada Ny. C, maka penulis dapat

melakukannya sesuai dengan tindakan keperawatan yang dilakukan dan

dibantu oleh perawat ruangan.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai gambaran dalam pemberian asuhan keperawatan

khususnya pada pasien diabetes mellitus. dalam intervensi terdapat teknik

relasasi napas dalam hanya saja perawat perlu lebih mengimplemntasikan

tindakan tersebut.

2. Bagi Institusi pendidikan

Sebagai bahan bacaan dan referensi studi kasus perpustakaan untuk

menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang keperawatan. bagi

mahasiswa yang bersangkutan di Poltekkes Kemenkes Kendari

khususnya pada pasien diabetes melitus.

3. Bagi Penulis

Agar dapat menambah wawasan mahasiswa dan pengalaman

mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan dengan

mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan

khususnya pada pasien dengan diabetes melitus.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti lain yang akan melanjutkan dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai data dan informasi dasar untuk

melaksanakan penelitian lanjut.

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1

Desember 2013. di Akses pada tanggal 15 April 2018 Pukul 14:20 Wita

Bare & Suzanne. (2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2 edisi

8. Jakarta: EGC

Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.

Jakarta: EGC

Carpenito, L. J., (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta: EGC

Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi. Jakarta: EGC

Erman (1998). Manifestasi Gangren Diabetik. Sumatera Utara. diunduh pada

tanggal 22 Juni 2018 Pukul 15:20 Wita

Guyton & Hall. (1999). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Indonesian, P., Registry, R., Renal, I., Indonesia, P. N., Kesehatan, D., Kesehatan,

D., … Irr, L. (2015). Program Indonesian Renal Regestry (IRR), 1–45. di

Akses pada tanggal 21 April 2018 Pukul 11:08 Wita

M.Wilkinson, J. (2016). Diagnosis Keperawatan. In S. K. Ns.Wuri Praptiani (Ed.),

Pearson Nursing Diagnosis Handbook (10th ed.). Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

Mansjoer, A, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, jilid 2. Jakarta : Prima

Medika

Marilyin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Nanda (NiC - NOC). (2013). Panduan penyusunan Asuhan Keperawatan

professional. Jakarta : EGC

Price, A.S (1995). Patofisologi: konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 4.

Jakarta: EGC

Smeltzer, S. C, & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah.

Jakarta : EGC

Synder, 2010. Buku Ajar Fundemental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik.

Jakarta: Buku Kedokteran: EGC

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C DENGNAN ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/878/1/KTI ROSMINI RPL...Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan