BAB III METODE PENELITIAN -...

19
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting tempat Penelitian Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun 2011/2012 . Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah karena sesuai dengan perijinan dari pihak sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. 3.2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester dua, yaitu dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Alasan dilaksanakannya penelitian ini mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret, karena hari-hari tersebut merupakan hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester 2 tahun 2011/2012. Penggunaan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan tersebut uraiannya adalah sebagai berikut : (a) Bulan Januari 2012, digunakan untuk menyusun rencana penelitian dan mengajukan proposal penelitian . (b) Bulan Februari 2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan hasil analisis data. (c) Bulan Maret 2010, digunakan untuk penyusunan laporan hasil penelitian Sesuai dengan program kegiatan di atas, langkah selanjutnya kami menyusun alokasi waktu penelitian tersebut dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Uraian Kegiatan Bulan ke 1 2 3 1 Menyusun Proposal Penelitian 2 Mengumpulkan data,analisis data, pembahasan hasil analisis data. 3 Penyusunan Laporan hasil penelitian

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting tempat Penelitian

Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3

Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun

2011/2012 . Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah karena sesuai

dengan perijinan dari pihak sekolah yang akan digunakan sebagai tempat

penelitian.

3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester dua,

yaitu dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012.

Alasan dilaksanakannya penelitian ini mulai bulan Januari sampai dengan

bulan Maret, karena hari-hari tersebut merupakan hari efektif dalam kegiatan

belajar mengajar pada semester 2 tahun 2011/2012.

Penggunaan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan tersebut uraiannya

adalah sebagai berikut : (a) Bulan Januari 2012, digunakan untuk menyusun

rencana penelitian dan mengajukan proposal penelitian . (b) Bulan Februari

2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan hasil

analisis data. (c) Bulan Maret 2010, digunakan untuk penyusunan laporan hasil

penelitian Sesuai dengan program kegiatan di atas, langkah selanjutnya kami

menyusun alokasi waktu penelitian tersebut dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan Bulan ke

1 2 3

1 Menyusun Proposal Penelitian

2 Mengumpulkan data,analisis data, pembahasan hasil analisis data.

3 Penyusunan Laporan hasil penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

27

3.3. Subjek Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan daerah yang akan dijadikan tempat.

Pemilihan tempat penelitian tersebut tergantung pada objek suatu masalah yang

akan diselidiki. Sutrisno Hadi (1998), menguraikan bahwa populasi adalah

keseluruhan penduduk yang seharusnya untuk diselidiki disebut populasi atau

universum. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2002), menjelaskan bahwa populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Moh Ali (1985), Populasi adalah seluruh

individu yang akan dijadikan objek penelitian.

Berdasarkan dari pengertian itu dapat disimpulkan sementara bahwa

yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sebagai

sumber data dan mempunyai ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini populasi

atau subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas V

SD Negeri 3 Nglinduk pada semester 2 tahun 2011/2012 , dengan jumlah 24

siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

3.4. Sumber Data

Data yang kami peroleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber,

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber data Primer

Sumber data primer berasal dari siswa yaitu berupa :

a. Nilai hasil belajar kondisi awal.

b. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus I

c. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus II.

2. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder berasal dari catatan-catatan temuan selama

berlangsungnya perbaikan pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus

II.

3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah sesuai

dengan jenis penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jhon Elliot

dalam Hadi Wibawa (1992), PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan

maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Sedangkan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

28

Suharsimi Arikunto dalam materi Pelatihan PTK (2007) menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian mencermati suatu objek

menggunakan aturan metodologi tertentu guna meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

Sesuai dengan uraian di atas, maka teknik dan alat pengumpulan data

yang kami gunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai

berikut :

1. Teknik Pengumpulan data

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah,

2003:122). Menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap

kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2002:205). Penulis menggunakan

media realita ini guna untuk memperoleh data tentang keadaan SDN 3

Nglinduk juga untuk mengetahui perilaku siswa hubungannnya dengan

Hasil belajar siswa terhadap materi selama proses kegiatan belajar

mengajar. Catatan lapangan juga digunakan untuk memperoleh data secara

obyektif, yang tidak terekam dalam lembar observasi mengenai hal-hal

yang terjadi selama pemberian tindakan. Catatan ini meliputi seluruh

aktifitas siswa ketika tindakan berlangsung, misalnya perilaku spesifik

yang dapat menjadi petunjuk baik bagi dugaan adanya suatu permasalahan

yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksanaan

langkah berikutnya.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

29

b. Tes

Merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang

memiliki jawsaban benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan,pengetahuan intelegensi, dan kemampuan

memecahkan masalah soal IPA.

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang

dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsini Arikunto,2006: 150)

Tehnik yang digunakan berupa tes tes tertulis setelah pelaksanaan siklus

I dan siklus II. Hasil tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan

data nilai formatif siswa pada mata pelajaran IPA semester II tentang

pembiasan cahaya kelas V SD Negeri 3 Nglinduk.

2. Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data

dalam penelitian ini berbentuk lembar observasi dan materi soal tes formatif

untuk siklus I dan untuk siklus II.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

30

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Observasi

Pemanfaatan Media Realita Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Cahaya dan Sifat sifat Cahaya Kelas V Semester 2 SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun ajaran 2011/2012

Aspek Indikator Skor Item

Jumlah

Melakukan persiapan Persiapan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga/Media realita yang digunakan selama pembelajaran

1, 2, 3,4

4

Melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan metode

pembelajaran yaitu

dengan pemenfaatan

media Realita

a. Menyampaikan apersepsi b. Menyampaikan kompetensi c. Menjelaskan teknik pembelajaran

menggunakan media Realita d. Menghangatkan suasana dan memotivasi

peserta didik e. Menyampaikan materi sesuai dengan

indikator f. Menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran g. Membentuk kelompok untuk melakukan

demonstrasi dan praktikum/percobaan dengan media realita

h. Menggunakan dan mendemonstrasikan Media Realita selama pembelajaran dengan benar

i. Membimbing dan mendampingi siswa selama melakukan percobaan

j. Menyiapkan pengamatan

k. Diskusi dan evaluasi

l. Mengambil pengalaman dan kesimpulan

1, 2, 3,4 1, 2,3,4 1, 2, 3,4 1, 2, 3,4

1, 2, 3, 4 1,2,3, 4

1, 2,3,4

1, 2, 3,4

1, 2, 3,4

1, 2,3,4

1,2,3,4 1.2.3,4

4 4 4 4

4 4

4

4 4

4 4 4

Melakukan kegiatan penutup

a. Memberikan kesimpulan b. Memberikan evaluasi c. Melakukan pemantapan d. Melakukan tindak lanjut

1,2,3,4 1,2,3,4 1, 2,3,4 1,2,3,4

4 4 4 4

Jumlah 64

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

31

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011

No.

Standar Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Item Soal

1. Menetapkan alat-alat cahaya melalui kegiatan membuat karya/model.

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

6.

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari

1, 3, 4, 8, 11, 12, 15, 20, 21.

Menyebutkan contoh benda yang dapat ditembus oleh cahaya dan contoh benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya.

2, 5, 7.

Menjelaskan peristiwa pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

22.

Menyebutkan jenis - jenis cermin dan manfaat dari masing-masing jenis cermin pada peristiwa pemantulan cahaya.

9, 10.

Menjelaskan peristiwa

pembiasan cahaya dan akibat

dari pembiasan cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

13, 14, 16, 17, 18, 24, 25.

Menunjukkan bahwa cahaya

putih terdiri dari bagian warna

dengan menggunakan cahaya

warna.

19, 23.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

32

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus II kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011

No.

Standar Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Item Soal

1. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

.

.

Mendeskrisikan pengertian

pesawat sederhana

1,10

Menyebutkan macam-macam

pesawat sederhana, misalnya

pengungkit, bidang miring,

katrol, serta roda

5,15, 16,22

Menggolongkan contoh

berbagai alat sebagai

pengungkit, bidang miring,

katrol, serta roda

2,6,8, 11,12,13,17,21,23

Mendeskripsikan berbagai

macam pembagian pesawat

sederhana seperti pengungkit,

bidang miring, katrol, serta roda

3,4,7, 14,24,25

Mendemonstrasikan contoh dan

cara menggunakan pesawat

sederhana

9,18, 19,20

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

33

Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan

dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk

pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah

pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-

pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk

memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam

penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama

adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci

jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.

Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan

pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih

satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya

mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem),

(3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban dan pengecoh.

Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini:

1) Materi

a. Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan

perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan

indikator dalam kisi-kisi.

b. Pengecoh harus berfungsi.

c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu

soal hanya mempunyai satu kunci jawaban.

2) Konstruksi

a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya,

kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak

menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang

dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu

persoalan/gagasan

b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan

pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

34

atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau

pernyataan itu dihilangkan saja.

c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata,

atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban

yang benar.

d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif

ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau

lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah

terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan

yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif

ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian

tentang negatif ganda itu sendiri.

e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama

seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara,

dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.

f. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini

diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih

jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih

panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.

g. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan

jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.

Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi

pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan

merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak

homogen.

h. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun

berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya

pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka

paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

35

sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu

harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan

untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban.

i. Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat

pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai

suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh

peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik,

tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik,

atau tabel itu tidak berfungsi.

j. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang

bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.

k. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik

yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat

menjawab benar soal berikutnya.

3) Bahasa/budaya

a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di

antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur

predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2)

penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2)

penggunaan tanda baca.

b. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya

mudah dimengerti warga belajar/peserta didik.

c. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan

merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok

soal.

Berdasarkan uraian kaidah penulisan soal pilihan ganda diatas,

maka peneliti akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan

untuk lembar uji validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

36

gunakan ke dalam lembar uji validasi pakar/ahli terdapat dalam tabel

berikut :

Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli

No. Aspek Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)

1. Materi a. Soal sesuai dengan indikator. b. Pengecoh jawaban berfungsi. c. Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar.

2. Konstruksi a. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. b. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas. c. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. d. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. e. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.

3. Bahasa/budaya a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia. b. Bahasa yang digunakan pada setiap soal komunikatif c. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu

kesatuan pengertian.

3.6. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas (X) ádalah pemanfaatan media realita . Variabel

terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA.

3.7. Indikator Kinerja

Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, maka di pergunakan indikator sebagai berikut:

Indikator Hasil kognitif

Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketecapaian KKM pada hasil

belajar siswa. Peneliti memberikan patokan 90% dari jumlah keseluruhan

siswa hasil belajarnya meningkat dengan KKM mencapai nilai ≥60

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

37

berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa dan 90% dari jumlah keseluruhan

siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥60

sesuai dengan KKM.

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian

yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur

keberhasilannya, sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian

diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang

menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil

perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

Kemudian hasil belajar dengan menganalisis nilai rata – rata hasil

evaluasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan

rendah. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar IPA dengan

menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

Kemudian dikatergorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.

Dalam implementasi pemanfaatan media realita pada mata pelajaran

IPA dengan menganalisis tingkat keberhasilan, kemudian dikategorikan

dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil meningkatkan

hasil belajar siswa.

3.9. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan kami lakukan dengan menggunakan prosedur melalui

metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tahapan atau 2 siklus, yang

terdiri dari siklus I dan siklus II.

menurut Mulyadi, HP, dalam Bimbingan Penelitian Tindakan

Kelas (2007), merupakan urutan cara kinerja guru yang dilakukan secara

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

38

sistematis guna meningkatkan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

Proses tahapan penelitian tindakan kelas secara sistematis dalam

hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Temuan masalah pembelajaran dikaji untuk menentukan tindakan

perbaikan pembelajaran.

2. Guru merencanakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan melalui

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus.

3. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus I.

4. Guru melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan

siklus I.

5. Disini dilakukan observasi atau pengamatan tentang jalannya kegiatan

belajar mengajar secara menyeluruh dari kediatan awal, inti dan akhir

yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang dibantu oleh

pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran.

6. Hasil siklus I dikaji dan direfleksikan.

7. Bila hasil siklus I telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan

sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas

dihentikan.

8. Bila hasil siklus I belum dapat meningkatkan hasil belajar atau

bimbingan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka penelitian

Tindakan kelas dilanjutkan siklus II dengan perbaikan dari kekurangan

yang ada di siklus I .

9. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus II.

10. Hasil siklus II dikaji dan direfleksikan.

11. Bila hasil siklus II telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan

sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas

dihentikan.

12. Bila hasil siklus II belum dapat meningkatkan hasil belajar atau

bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan

kelas dilanjutkan pada siklus III.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

39

13. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus III.

14. Hasil siklus III dikaji dan direfleksikan.

15. Bila hasil siklus III telah dapat meningkatkan hasil belajar atau

bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan

kelas dihentikan.

16. Bila hasil siklus III belum dapat meningkatkan hasil belajar atau

bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan

kelas dilanjutkan pada siklus IV. Dan seterusnya sampai berhasil.

Sedangkan langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus meliputi,

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yaitu sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan meliputi persiapan alat dan media pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berupa apersepsi,

kegiatan inti dan kegiatan penutup.

2. Tindakan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang

kami laksanakan pada siklus I.

Pelaksanaan tindakan :

Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:

Pertemuan 1.

A. Kegiatan Awal :

a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “dapatkah kalian melihat

benda-benda di sekitar kalian dalam keadaan gelap?”

b. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang akan

dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“

B. Kegiatan Inti :

a. Guru menjelaskan tentang manfaat cahaya bagi kehidupan kita.

b. Siswa diajak oleh guru untuk melihat dan mengamati sumber cahaya

dari alam sekitar yaitu cahaya matahari.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

40

c. Guru meminta siswa untuk menyebutkan sumber cahaya yang lain

selain dari matahari.

d. Siswa mengamati langsung sumber cahaya dari lampu senter yang

ditunjukkan oleh guru.

e. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya

f. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya, yang pertama yaitu

cahaya dapat merambat lurus.

g. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok

h. Siswa mengamati bukti cahaya merambat lurus dengan melihat cahaya

lilin pada 3 karton yang dilubangi yang didemonstrasikan guru.

i. Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat

dipantulkan.

j. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru.

k. Guru menunjukkan contoh benda yang dapat memantulkan cahaya

yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.

l. Guru menunjukkan contoh dari cermin cermin datar (Kaca), cermin

Cembung (kaca Spion), Cermin cekung

m. Siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat bayangan yang

dibentuk oleh cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.

n. Siswa diminta untuk menyebutkan manfaat dari cermin datar, cermin

cembung dan cermin cekung.

C. Kegiatan Akhir :

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

b. Pesan/motivasi untuk siswa.

c. Penutup.

Pertemuan 2.

A. Kegiatan Awal :

a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah

berenang? Bagaimana bentuk kakimu saat berada dalam air?”

b. Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan

dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

41

B. Kegiatan Inti :

a. Guru mengulas pembelajaran yang kemarin yaitu tentang cahaya dan

sifat-sifatnya.

b. Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat

dibiaskan.

c. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan guru tentang peristiwa

pembiasan cahaya yaitu dengan pensil yang dimasukkan dalam gelas

bening yang berisi air terlihat patah.

d. Siswa Secara berkelompok melakukan percobaan atau membuktikan

sendiri bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan pensil yang dimasukkan

kedalam gelas bening yang berisi air dan terlihat patah.

e. Secara berkelompok siswa mencatat apa yang terjadi

f. Perwakilan dari kelompok melaporkan hasil yang didapat dari

percobaan yang dilakukan

C. Kegiatan Akhir :

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

b. Pesan/motivasi untuk siswa.

c. Penutup.

Pertemuan ke 3

A. Kegiatan Awal :

a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah melihat

pelangi?

b. Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan

dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“

B. Kegiatan inti

a. Guru mengulas pembelajaran kemarin yaitu tentang cahaya dan

sifatnya-sifatnya

b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang apa yang belum diketahui

C. Kegiatan Akhir :

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

42

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

b. Guru membagikan soal-soal evaluasi.

c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.

d. Guru menganalisa hasil evaluasi.

e. Pesan/motivasi untuk siswa.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh

guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten

Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus I yang meliputi :

a. Pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran

b. Temuan-temuan dan catatan selama berlangsungnya proses perbaikan

pembelajaran.

4. Refleksi

Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus I dengan

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif

kwalitatif.

a. Analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis perbandingan hasil

belajar kondisi awal dengan hasil belajar siklus I.

b. Analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah

dicapai pada siklus I berdasar hasil pengamatan dan refleksi.

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK

setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.

Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran

dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila

melalui Pemanfaatan Media Realita ,hasil belajar siswa masih rendah atau

masih kurang pada pembelajaran matematika Cahaya dan sifat-sifat cahaya

di Sekolah Dasar Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Grobogan , yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator

keberhasilannya. Maka, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam

bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

43

proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah

dirumuskan berhasil.

Siklus II

Praktek Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan

Pesawat Sederhana Siklus II ini dilakukan melalui 3 pertemuan dengan rincian

sebagai berikut :

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan siklus II

adalah sama dengan langkah pelaksanaan siklus I. Sedangkan dasar

pelaksanaan siklus II adalah hasil belajar siklus I. Langkah-langkah tersebuit

meliputi :

1. Perencanaan

Perencanaan yang dimaksud adalah berupa persiapan alat dan media

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah

berupa apersepsi, kegiatan inti dan penutup.

2. Tindakan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang

kami laksanakan pada siklus II berdasar hasil pelaksanaan siklus I. Praktek

Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan Pesawat

Sederhana Siklus II sama dengan pelaksanaan siklus I ini dilakukan melalui 3

pertemuan

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh

guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten

Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus II yang meliputi.

4. Refleksi

Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus II dengan

menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif

kwalitatif.

a. Analisis deskriptif komparatif untuk menganalisis hasil pembelajaran

siklus II dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi

awal dengan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/4/T1_292008128_BAB III.pdf2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan

44

b. Analisis deskriptif kwalitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah

dicapai pada siklus II yang didasarkan pada hasil pengamatan dan

refleksi.

Langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengkaji

kembali hasil siklus I dan hasil siklus II dan bila ada temuan-temuan baru maka

akan dijadikan bahan pertimbangan guna penyusunan laporan hasil penelitian.