ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma...

140
i ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS MALARIA DI RSUD PASARWAJO KABUPATEN BUTON KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH: IRMA RUSMIYANTI ASIS P00320018136 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN T.A 2019

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS

MALARIA DI RSUD PASARWAJO

KABUPATEN BUTON

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

OLEH:

IRMA RUSMIYANTI ASIS

P00320018136

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2019

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

ii

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

iii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Irma Rusmiyanti Asis

Nim : P00320018136

Institusi Pendidikan : Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul Studi Kasus : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T

DENGAN DIAGNOSA MEDIS MALARIA DI RSUD

PASARWAJO KABUPATEN BUTON

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Kendari, 18 Juli 2019

Yang Membuat Pernyataan

Irma Rusmiyanti Asis

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

v

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Irma Rusmiyanti Asis

2. Tempat/Tanggal Lahir : Mawasangka, 3 November 1979

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

6. Alamat : Kel. Watolo, Kec. Mawasangka

7. No. Telp/HP : 082193701567

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri 4 Mawasangka, Lulus tahun 1991

2. Sekolah menengah Pertama Negeri 1 Mawasangka, Lulus tahun

1994

3. Sekolah Perawat Kesehatan Pemda Buton, Lulus tahun 1997

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan. Periode 2016-

2019

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

vi

MOTTO

Rahasia kesuksesan adalah mengetahui yang orang lain tidak ketahui

Ada banyak jalan menuju keberhasilan, salah satunya adalah berpikir cerdas

Berpikir cerdas yang dimaksud adalah orang yang pandai membaca peluang dan berpikir unik. Daripada mati-matian berlomba dengan segelintir orang

untuk meraih hal yang sama, mending mencari sesuatu yang tidak diketahui orang lain

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

vii

ABSTRAK

Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136 “Asuhan Keperawatan Pada

Ny.T Dengan Diagnosa Medis Malaria Di RSUD Pasarwajo Kabupaten

Buton, Dibimbing oleh Ibu Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Malaria adalah

penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan

berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria

(Anopheles) betina Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit

dari genus plasmodium yang ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk

jenis anopheles betina, penyakit ini dapat menyerang segala ras, usia, dan jenis

kelamin (Irianto, 2011). Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pada

Ny.T dengan diagnosa medis malaria. Hasil : Data diperoleh dari pengkajian

langsung, wawancara, serta melihat catatan rekam medik pasien, dimana pada saat

pengkajian didapatkan beberapa keluhan yang dikeluhkan klien mengenai malaria,

dimana diagnosa yang diangkat pada kasus ini adalah perubahan perfusi jatingan,

hipertermia, resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, nyeri

dan ketidaknyamanan, gangguan aktivitas, resiko penularan penyakit, Intervensi

dilakukan sesuai dengan teori yang ada yaitu menggunakan Nursing Outcomes

Classsification dan Nursing Intervention Classification, implementasi dilakukan

selama 3 hari, sehingga didapatkan semua masalah yang ada dapat teratasi pada

tanggal 21 dan 22 Maret 2019

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Malaria, Pasarwajo

Daftar Pustaka : 26 (2008-2018)

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada

kita semua. Berkat ridho dari-Nya penulis dapat menyelesaikan pendidikan

progam studi D-III Keperawatan Di Poltekkes Kemenkes Kendari dengan judul

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS

MALARIA DI RSUD PASARWAJO KABUPATEN BUTON”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari masih

banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang

berupa saran dan kritikan dari berbagai pihak penyusunan tugas akhir ini dapat

diselesaikan.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Kepada Kantor Badan Riset Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis

3. Direktur RSUD Pasarwajo yang telah memberikan izin penelitian

4. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Jurusan D-III

Keperawatan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

ix

5. Ibu Reni Devianti Usman, M.Kep.,Sp.KMB selaku Sekretaris Jurusan D-III

Keperawatan

6. Kepada ibu Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.kep sebagai pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Karya

Tulis ini.

7. Kepada ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp.,M.Kes, bapak Muslimin L,

A.Kep.,S.Pd.,M.Si, Bapak Bapak Sahmad, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen

penguji I, penguji II, dan penguji III yang telah membimbing saya dan

memberikan masukan-masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

disusun dengan sebaik-baiknya

8. Semua dosen dan staf Program Studi D-III Keperawatan Poltekkes

Kemenkes kendari yag telah membantu dan memberikan bimbingan dengan

sabar serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan bagi penulis khususnya. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kendari, 18 Juli 2019

Penulis

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Halaman Persetujuan ........................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ........................................................................................... iii

Keaslian Penelitian ............................................................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... v

Halaman Motto .................................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................. vii

Kata Pengantar .................................................................................................. viii

Daftar Isi ................................................................................................................. x

Daftar Lampiran ................................................................................................. xii

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

Daftar Gambar ................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................................... 6

D. Manfaat Studi Kasus ................................................................................. 7

E. Metode dan Teknik Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Malaria ............................................................................... 9

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ..................................................... 29

BAB III LAPORAN KASUS

A. Pengkajian ................................................................................................ 58

B. Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 72

C. Intervensi Keperawatan .......................................................................... 72

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

xi

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ............................................. 79

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian .............................................................................................. 109

B. Diagnosa Keperawatan .......................................................................... 112

C. Intervensi Keperawatan ........................................................................ 116

D. Implementasi Keperawatan .................................................................. 117

E. Evaluasi Keperawatan ........................................................................... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 119

B. Saran ....................................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 2 : Surat Keterangan Bebas Administrasi

Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Manifestasi klinis infeksi plasmodium

Tabel 2.2 Analisa Data

Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan

Tabel 3.1 Data Penunjang

Tabel 3.2 Penatalaksanaan Medis

Tabel 3.3 Kebiasaan sehari-hari

Tabel 3.4 Analisa Data

Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi stadium-stadium plasmodium vivax didalam darah.

Gambar 2.2 Limpa dan hati

Gambar 2.3 Tanda-tanda nyamuk malariabila hinggap/menggigit letak kepala

lebih rendah dibanding badannya (menungging).

Gambar 2.4 Sedian darah tepi sedian hapus tipis pada masing-masing parasit

plasmodium.

Gambar 2.5 Siklus hidup plasmodium penyebab malaria

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium

yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan

oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina Malaria adalah penyakit menular

yang disebabkan oleh parasit dari genus plasmodium yang ditularkan pada

manusia melalui gigitan nyamuk jenis anopheles betina, penyakit ini dapat

menyerang segala ras, usia, dan jenis kelamin (Irianto, 2011). Menurut Safar

Rosdiana (2009) dikenal empat spesies dari genus plasmodium yang hidup

sebagai penyebab penyakit malaria pada manusia yaitu : Plasmodium

falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.

Berbeda dengan penyakit-penyakit yang lain, malaria tidak dapat

disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan gejala-gejala

penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena parasit

dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup (Sembel, 2009).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 41% populasi

dunia dapat terinfeksi malaria. Setiap tahun terdapat 300 – 500 juta penderita

mengalami penyakit serius dan sekurang-kurangnya 1-2,7 juta diantaranya

meninggal karena malaria (Sembel, 2009). Menurut WHO pula, Ini termasuk

banyak dari Afrika Sub-Sahara, Asia, dan Amerika Latin. Pada 2015, ada 214

juta kasus malaria di seluruh dunia. Malaria umumnya terkait dengan

kemiskinan dan memiliki efek negatif yang besar terhadap pembangunan

ekonomi. Di Afrika, malaria diperkirakan mengakibatkan kerugian yang besar

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

2

dalam setiap tahunnya karena menigkatnya biaya kesehatan, kehilangan

kemampuan untuk bekerja, dan efek negatif pada pariwisata. Situasi malaria di

Indonesia menunjukkan masih terdapat 10,7 juta penduduk yang tinggal di

daerah endemis menengah dan tinggi malaria. Daerah tersebut terutama

meliputi Papua, Papua Barat, dan NTT. Pada 2017, dari jumlah 514

kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52%) di antaranya wilayah bebas malaria,

172 kabupaten/kota (33%) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7%) endemis

menengah, dan 39 kabupaten/kota (8%) endemis tinggi.

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak

balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung dapat menyebabkan

demam, anemia, splenomegali, dan dapat menurunkan produktivitas

kerja.Sebagian besar daerah di Indonesia masih merupakan daerah endemik

infeksi malaria, Indonesia bagian timur seperti Papua, Maluku, Nusa

Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan bahkan beberapa daerah di Sumatra

seperti Lampung, Bengkulu, Riau. Daerah di Jawa dan Bali pun walaupun

endemitas sudah sangat rendah, masih sering dijumpai letupan kasus malaria,

dan tentu saja hal ini disebabkan mudahnya transportasi untuk mobilisasi

penduduk, sehingga sering menyebabkan timbulnya malaria import

(Harijanto, 2011).

Tujuan pengendalian malaria didaerah-daerah yang endemik malaria

adalah menurunkan serendah-rendahnya dampak malaria terhadap kesehatan

masyarakat dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia.

Pengendalian dapat dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

3

mengendalikan nyamuk anopheles yang menjadi vektor penyakit. Seseorang

seharusnya menghindari dari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian

lengkap (tangan dan kaki tertutup), tidur ditempat tidur yang memakai

kelambu, memakai obat penolak nyamuk, menghindari untuk mengunjungi

lokasi-lokasi yang rawan malaria. Pengendalian nyamuk secara kimia dapat

dilakukan dengan menggunakan insektisida, yaitu penyemprotan dalam rumah

dan sekitar rumah untuk membunuh nyamuk dewasa atau membunuh jentik-

jentik nyamuk dengan larvasida atau menebar ikan pemakan jentik nyamuk.

Pengendalian secara sanitasi yaitu membersihkan sarang-sarang pembiakan

nyamuk (Sembel, 2009).

Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam keputusan Menteri

Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/IV/2009. Pelaksanaan pengendalian

malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau

beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat

yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030

(Kemenkes RI, 2011). Saat ini pemerintah Indonesia khususnya Kementerian

Kesehatan (Kemenkes) sudah on the track dalam upaya eliminasi malaria pada

2030. Pada tahun 2016 jumlah kab/kota eliminasi malaria sebanyak 247 dari

target 245.

Pada 2017 pemerintah berhasil memperluas daerah eliminasi malaria yakni

266 kabupaten/kota dari target 265 kabupaten/kota. Sementara tahun ini

ditargetkan sebanyak 285 kabupaten/kota yang berhasil mencapai eliminasi,

dan 300 kabupaten/kota pada 2019. Selain itu, pemerintah pun menargetkan

tidak ada lagi daerah endemis tinggi malaria di 2020. Pada 2025 semua

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

4

kabupaten/kota mencapai eliminasi, 2027 semua provinsi mencapai eliminasi,

dan 2030 Indonesia mencapai eliminasi. Eliminasi malaria adalah upaya untuk

menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi

tertentu. Maksudnya, kasus malaria masih ada namun bukan didapat di daerah

tersebut, dan bisa jadi masih ditemukan nyamuk penular malarianya, sehingga

tetap dibutuhkan kewaspadaan petugas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat

untuk mencegah penularan kembali. (www.depkes.go.id,2018)

Annual Parasite Incidence (API) Nasional menunjukan penurunan dari

tahun 2008-2009 yaitu 2,47 per 1.000 penduduk menjadi 1,85 per 1.000

penduduk. Sesuai Target Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun

2010-2014 malaria merupakan salah satu penyakit yang ditargetkan untuk

menurunkan angka kesakitanya dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk,

sehingga masih harus dilakukan upaya efektif untuk menurunkan angka

kesakitan 0,85 per 1.000 penduduk dalam waktu 4 tahun, agar target Rencana

Strategis Kesehatan tahun 2015 tercapai (Kemenkes RI, 2011).

Angka kesakitan penyakit malaria di ukur dengan menggunakan malaria

klinis dalam bentuk Angka Kesakitan Annual Parasite Incidence (API ),

artinya indikator ini menyatakan kesakitan berdasarkan gejala klinis bukan

berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Angka kesakitan malaria dalam

bentuk API di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 1.069

dengan Angka Kesakitan per 1000 penduduk beresiko sebesar 0,41 ,sedikit

lebih rendah dibanding tahun 2016. Permasalahan yang ditemui dalam

pemberantasan penyakit malaria antara lain adalah kurangnya kegiatan yang

dilakukan dalam rangka penemuan penderita, sehingga nilai ABER (Anual

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

5

Blood Examination Rate) masih sangat rendah dan disisi lain nilai SPR ( Slide

Positive Rate) masih cukup tinggi. (Profil Dinkes Propinsi Sulawesi

Tenggara, 2017).

Berdasarkan data yang di peroleh dari data rekam medik RSUD Pasarwajo

Kabupaten Buton pada tahun 2018 jumlah kasus malaria 1.32 penderita,

Sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 1.35 penderita, di mana kasus malaria

menduduki peringkat ke 1 dari 10 penyakit terbesar di Puskesmas

Mawasangka pada tahun 2011.Dari data di atas terlihat adanya peningkatan

kasus malaria setiap tahunnya.Di Puskesmas Mawasangka pada tahun 2011

malaria merupakan penyakit dengan jumlah penderita terbanyak dimana kasus

malaria menduduki peringkat ke 1 dari 10 penyakit terbesar yang ada, tercatat

kasus malaria pada tahun 2018 sebanyak 300 penderita(Medical Record,

2018).

Di tinjau dari tingginya angka kejadian serta komplikasi yang dapat

ditimbulkan oleh penyakit malaria maka perawat mempunyai peranan penting

dalam memberikan pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta

pengalaman biologi, psikologi, sosiologi, spiritual yang komprehensif,

ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sakit

maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat kesehatan klien, pencegahan

penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan klien dan menggunakan

pendekatan proses keperawatan (Praptianingsih, 2006). Semua itu dapat di

berikan dalam bentuk asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan di laksanakan

mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi,

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

6

sampai evaluasi yang mana kita dapat memberikan bantuan kepada klien

dalam memenuhi kebutuhanya, mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut,

mengatasi respon penyakit yang di deritanya sehingga masalah klien dapat

dikurangi ataupun teratasi.

Berdasarkan uraian diatas maka Penulis berkeinginan, melakukan studi

kasus bagaimana menerapkan “Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan

Diagnosa Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo Kabupaten

Buton”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Asuhan Keperawatan pada Ny. T

dengan Diagnosa Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo

Kabupaten”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Menggambarkan Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Diagnosa

Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo Kabupaten.

2. Tujuan Khusus

Penulis dapat :

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. T dengan Diagnosa

Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo Kabupaten.

b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny. T dengan Diagnosa

Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo Kabupaten.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

7

c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada Ny. T dengan

Diagnosa Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo

Kabupaten.

d. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada Ny. T dengan

Diagnosa Medis Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo

Kabupaten.

e. Melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. T dengan Diagnosa Medis

Malaria di Ruang Interna di RSUD Pasarwajo Kabupaten.

D. Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Klien / Masyarakat

Dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang

penyakit dengan kasus Malaria dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai penambah wawasan dan pedoman bagi tenaga keperawatan

dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

penyakit Malaria dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas.

3. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam

mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus

tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien Malaria.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah metode

deskriptif dalam bentuk studi kasus pada keluarga Mengadakan pengamatan

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

8

dan melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan pasien hipertensi

pada keluarga Desa Lakandito Puskesmas Kabangka Kabupaten Muna.

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Mengadakan tanya jawab dengan keluarga mengenai klien atau pasien

hipertensi. Wawancara dilakukan selama proses keperawatan

berlangsung.

2. Observasi

Mengadakan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara

langsung pada keluarga dengan pasien hipertensi pada keluarga Desa

Lakandito Puskesmas Kabangka Kabupaten Muna.

3. Studi Kepustakaan

Menggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan yang

menunjang sebagai landasan teoritis untuk menegakkan diagnosa dan

perencanaan keperawatan keluarga dengan pasien hipertensi.

4. Studi dokumentasi

Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari catatan medis dan catatan

perawatan untuk mendapatkan data mengenai asuhan keperawatan dan

pengobatan keluarga dengan pasien hipertensi.

5. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik terhadap keluarga dengan salah satu

anggota keluarga menderita hipertensi di Desa Lakandito Wilayah Kerja

Puskesmas Kabangka Kabupaten Muna.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Malaria

1. Pengertian

Malaria merupakan infeksi parasit pada sel darah merah yang

disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke

manusia melalui air liur nyamuk (Handayani wiwik, 2008).

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang di sebabkan oleh

plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukanya

bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa

demam, menggigil, anemia dan splenomegali (Harijanto, 2009).

Malaria adalah suatu penyakit infeksi dengan demam berkala yang

disebabkan oleh parasit Plasmodium (termasuk protozoa) dan ditularkan

oleh nyamuk Anopheles betina (Zulkoni Akhsin, 2009).

2. Anatomi Fisiologi

Gambar 2.1 : Morfologi stadium-stadium plasmodium vivax didalam

darah.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

10

Darah merupakan komponen esensial makluk hidup yang berada

dalam ruang vascular, karena peranannya sebagai media komunikasi antar

sel ke berbagai bagian tubuh dengan dunia luar karena fungsinya

membawa oksigen dari paru-paru kejaringan dan karbondioksida dari

jaringan keparu-paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrient dari

saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan hormone dan materi-

materi pembekuan darah (Tarwoto, 2008).

a. Karakteristik darah (Tarwoto, 2008)

1) Warna

Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang

berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah vena

berwarna merah tua/gelap karena kurang oksigen dibanding

dengan darah arteri.

2) Viskositas

Viskositas darah ¾ lebih tinggi dari pada viskositas air yaitu

sekitar 1.048 sampai 1.066.

3) pH

pH darah bersifat alkalin dengan pH 7.35 sampai 7.45 (netral

7.00).

4) Volume

Pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai 75 ml/kg BB,

atau sekitar 4 sampai 5 liter darah.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

11

5) Komposisi

a) Plasma darah yaitu bagian cair darah (55%) yang sebagian

besar terdiri dari air (92%), 7% protein, 1% nutrien, hasil

metabolisme, gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor

pembekuan dan garam-garaman organic. Protein-protein

dalam plasma terdiri dari serum albumin (alpha-1 globulin,

alpha-2 globulin, beta globulin dan gamma globulin),

fibrinogen, protombine dan protein esensien untuk koagulasi.

Serum albumin dan gamma globulin sangat penting untuk

mempertahankan tekanan osmotik koloid, dan gamma

globulin juga mengandung antibody (immunoglobulin)

seperti IgM, IgG, IgA, IgD dan IgE untuk mempertahankan

tubuh terhadap mikroorganisme.

b) Sel-sel darah/ butir-butir darah (bagian padat) kira-kira 45%,

terdiri atas eritrositatau sel darah merah (SDM) atau red

blood cell (RBC), leukosit atau sel darah putih (SDP) atau

white blood cell (WBC), dan trombositplatelet. Sel darah

merah merupakan unsur terbanyak dari sel darah (44%)

sedangkan sel darah putih dan trombosit 1% . sel darah putih

terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit.

b. Struktur sel darah

1) Sel darah merah

Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf dengan diameter

sekitar 7,5 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

12

tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas membran yang

sangat tipis sehingga sangat mudah terjadi diffusi oksigen,

karbondioksida dan sitoplasma, tetapi tidak mempunyai inti sel.

Sel darah merah matang mengandung 200-300 juta hemoglobin

(terdiri hem merupakan gabungan protoporfirin dengan besi dan

globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh 2 rantai alfa

dan 2 rantai beta) dan enzim-enzim seperti G6PD (glucose 6 –

phosphate dehydogenase). Hemoglobin mengandung kira-kira

95% besi dan berfungsi membawa oksigen dengan cara mengikat

oksigen dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk kebutuhan

metabolisme. Kadar normal hemoglobin tergantung usia dan jenis

kelamin. Hemoglobin adalah protein berpigmen merah yang

terdapat dalam sel darah merah. Normalnya dalam darah pada

laki-laki 15,5g/dl dan pada wanita 14,0g/dl (Susan M

Hinchliff,1996). Rata-rata konsentrasi hemoglobin pada sel darah

merah 32g/dl.

2) Sel darah putih

Pada keadaan normal jumlah sel darah putih atau leukosit 5000-

10000 sel/mm3. Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu yang

bergranulosit dan yang agranulosit.

3) Trombosit

Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan

diameter 2-5 um, berasal dari pertunasan sel raksasa berinti

banyak megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Pada

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

13

keadaan normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/mL

darah dan mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-

kira 8 hari. Trombosit tersusun atas substansi fospolifid yang

penting dalam pembekuan dan juga menjaga keutuhan pembuluh

darah serta memperbaiki pembuluh darah kecil yang rusak.

Trombosit diproduksi di sumsum tulang kemudian sekitar 80%

beredar disirkulasi darah hanya 20% yang disimpan dalam limpa

sebagai cadangan.

c. Hemopoisis (hematopoisis)

Hemopoisis adalah proses pembentukan dan pematangan darah.

Organ-organ yang penting dalam hemopoisis adalah:

1) Limpa

Limpa berada dibawah diafragma sebelah kiri dari lambung.

Tersusun atas 3 tipe jaringan yaitu white pulp, red pulp dan

marginal pulp, yang semua berperan dalam keseimbangan

pembentukan dan pemecahan sel darah. Selama pembentukan

darah, limpa menghancurkan sel darah merah yang sudah tua

dengan cara memfagosit, membantu metabolisme besi dengan

cara memecah hemoglobin.

2) Hati

Hati merupakan organ sangat penting dalam eritropoisis, terutama

jika produksi sel darah merah dalam susum tulang tidak normal.

Hati merupakan tempat utama produksi dari faktor pembekuan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

14

darah dan protrombin, menghasilkan empedu, mengaktifkan

vitamin k .

Gambar 2.2 Limpa dan hati

d. Fungsi darah

1) Transport internal

Darah membawa berbagai macam substansi untuk fungsi

metabolisme.

a) Respirasi. Gas oksigen dan karbondioksida dibawah oleh

hemoglobin dalam sel darah merah dan plasma, kemudian

terjadi pertukaran gas di paru-paru.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

15

b) Nutrisi, nutrient/zat gizi diabsorpsi dari usus, kemudian

dibawa dalam plasma kehati dan jaringan-jaringan lain yang

digunakan untuk metabolisme.

c) Sekresi. Hasil metabolisme dibawa plasma kedunia luar

melalui ginjal.

d) Mempertahankan air, elektrolit dan keseimbangan asam basa

dan juga berperan dalam hemoestasis.

e) Regulasi metabolisme, hormon dan enzim atau keduanya

mempunyai efek dalam mengaktivitas metabolisme sel,

dibawa dalam plasma.

2) Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang merupakan

fungsi dari sel darah putih.

3) Proteksi terhadap cedera dan perdarahan

Proteksi terdahap respon peradangan local terhadapcedera

jaringan. Pencegahan perdarahanmerupakan fungsi dari trombosit

karena adanya faktor pembekuan, fibrinolitik yang ada dalam

plasma.

4) Mempertahankam temperatur tubuh

Darah membawa panas dan bersirkulasi keseluruh tubuh. Hasil

metabolisme juga menghasilkan energi dalam bentuk panas

(Tarwoto, 2008).

3. Etiologi

Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, Plasmodium ini pada

manusia menginfeksi eritrosit (sel darah merah) dan mengalami

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

16

pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual

terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina (Harijanto, 2009).

Genus Plasmodium merupakan penyebab penyakit malaria yang

mempunyai keunikan karena memiliki 2 hospes, yakni manusia sebagai

hospes intermediate dan nyamuk anopheles sebagai hospes definitif.

Genus plasmodium mempunyai 4 spesies penting dalam parasitologi

medik, yaitu : Plasmodium falcifarum (malaria tertiana maligna)

menyebabkan malaria tropika yang sering menyebabkan penyakit malaria

berat/malaria otak dengan kematian. Plasmodium vivax penyebab malaria

tertiana benigna. Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana.

Plasmodium ovale (malaria tertiana ovale), jenis ini jarang sekali

dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat (Muslim, 2009).

Gambar 2.3: Tanda-tanda nyamuk malariabila hinggap/menggigit

letak kepala lebih rendah dibanding badannya (menungging).

Terdapat empat spesies parasit malaria pada manusia, yaitu

Plasmodium falcifarum, yang paling banyak menimbulkan kematian,

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

17

Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. Ciri

khas morfologi plasmodium pada hapusan darah adalah sebagai berikut :

Plasmodium falcifarum : gametosit berbentuk pisang; Plasmodium vivax :

trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah merah yang terinfeksi

membesar ukurannya; Plasmodium ovale : sel darah merah yang terinfeksi

bentuknya tidak teratur dan bergerigi; Plasmodium malariae : trofozoit

dewasa berbentuk pita (band-form) (Soedarto, 2009).

Gambar 2.4 Sedian darah tepi sedian hapus tipis pada masing-masing

parasit plasmodium.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

18

Selain di tularkan melalui gigitan nyamuk, malaria dapat menjangkiti

orang lain melalui bawaan lahir dari ibu ke anak, yang disebabkan karena

kelainan pada sawar plasenta yang menghalangi penularan infeksi vertikal.

Metode penularan lainya adalah melalui jarum suntik, yang banyak terjadi

pada pengguna narkoba suntik yang sering bertukar jarum secara tidak

steril. Model penularan infeksi yang terakhir adalah melalui tranfusi darah.

Disebutkan dalam literatur bahwa melalui metode ini, hanya akan terjadi

siklus eritrositer. Siklus hati tidak terjadi karena tidak melalui sporozoit

yang memerlukan siklus hati (Widoyono, 2008).

4. Manifestasi klinis

Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam periodik, anemia

dan splenomegali. Masa inkubasi bervariasi pada masing-masing

plasmodium (tabel 1). Keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya

demam berupa : kelesuhan, malaise, sakit kepala, merasa dingin di

punggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan, anoreksia (hilang nafsu

makan), perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin.

Keluhan prodromal sering terjadi pada Plasmodium vivax dan ovale,

sedang pada plasmodium falcifarum dan malariae keluhan prodromal tidak

jelas bahkan gejala dapat mendadak.

Gejala yang klasik yaitu terjadinya trias malaria serangan paroksimal

secara berurutan : periode dingin (15-60 menit) : mulai menggigil,

penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada

saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling terantuk,

diikuti dengan meningkatnya temperatur, diikuti dengan periode panas :

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

19

penderita muka merah, nadi cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa

jam, diikuti dengan keadaan berkeringat ; kemudian periode berkeringat :

penderita berkeringat banyak dan temperatur turun, dan penderita merasa

sehat. Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi plasmodium vivax,

pada plasmodium falcifarum menggigil dapat berlangsung berat ataupun

tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada plasmodium

falcifarum, 36 jam pada plasmodium vivax dan ovale, 60 jam pada

plasmodium malariae.

Tabel 2.1 Manifestasi klinis infeksi plasmodium

Plasmodium

Masa

inkubasi

(hari)

Tipe

panas

(jam)

Relaps Recru

densi Manifestasi klinis

Falcifarum 12 (9-14) 24,36,48 -

+ Gejala

gastrointestinal ,

hemolisis, anemia,

ikterus,

splenomegali,

hepatomegali,

hemoglobinuria,

algid malaria, gejala

serebral, edema

paru, hipoglikemia,

gangguan

kehamilan, kematian

Vivax 13(12-17) 48 + - Gejala

gastrointestinal,

gangguan

kehamilan, anemia,

splenomegali.

Ovale 17(16-18) 48 + - Gejala

gastrointestinal,

anemia,

splenomegali.

Malariae 28(18-40) 72 - + Gejala

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

20

gastrointestinal,

Sindroma nefrotik,

splenomegali,

anemia jarang

terjadi.

Keterangan :

Masa inkubasi : Masa antara masuknya sporozoit ke dalam tubuh

hospes sampai timbulnya gejala demam.

Relapse atau rechute : ialah berulangnya gejala klinik atau parasitemia

yang lebih lama dari waktu diantara serangan

periodik dari infeksi primer yaitu setelah periode

yang lama dari masa latent (sampai lima tahun),

biasanya karena infeksi tidak sembuh atau oleh

bentuk luar eritrosit (hati) pada malaria vivax atau

ovale (plasmodium berdiam dalam hati : hipnozoit).

Serangan primer : yaitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan

mulai terjadi serangan paroksimal yang terdiri dari

dingin/menggigil, panas dan berkeringat. Serangan

paroksimal ini dapat pendek atau panjang tergantung

dari perbanyakan parasit dan keadaan immunitas

penderita.

Periode latent : yaitu periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia

selama terjadinya infeksi malaria. Biasanya terjadi

diantara dua keadaaan paroksimal.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

21

Recrudescense : yaitu berulangnya gejala klinik dan parasitemia

dalam masa 8 minggu sesudah berakhirnya serangan

primer. Recrudescense dapat terjadi berupa

berulangnya gejala klinik sesudah periode laten dari

serangan primer (Harijanto, 2009).

5) Patofisiologi

Gambar 2.5: Siklus hidup plasmodium penyebab malaria.

Parasit malaria dalam siklus hidupnya membutuhkan dua hospes.

Melalui aliran darah, nyamuk anopheles betina menginokulasi

sporozoit ke dalam tubuh manusia1. Sporozoit menginfeksi sel hati2,

berkembang biak menjadi skizon3. Lalu pecah dan mengeluarkan merozoit

(p. Vivax, dan p.ovale memiliki stadium dorman4. (hipnozoit) berdiam

dalam hati dan dapat kambuh kembali untuk menginvasi kembali dalam

darah beberapa minggu atau satu tahun kemudian) sesudah memperbanyak

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

22

diri dalam hati ini (exo-erythrocytic schizogony)A. Selanjutnya parasit

memasuki perkembang biakan secara aseksual dalam eritrosit (erythrocytic

schizogony)B. Merozoit mengifeksi sel darah merah4. Stadium ring,

trofozoit matur selanjutnya menjadi skizon, yang akan menghasilkan

merozoit5. Beberapa parasit berubah menjadi bentuk stadium sexual

erythrocytic (gametosit)6. Pada stadium parasit dalam darah muncul gejala

klinis penyakit ini. Gametosit, jantan (mikrogametosit) dan betina

(makrogametosit), masuk nyamuk dalam tubuh nyamuk anopheles melalui

darah yang terhisap7. Dalam tubuh nyamuk, parasit memperbanyak diri

dengan cara sporogonic cycleC. Di dalam tubuh nyamuk, mikrogamet

melakukan penetrasi ke makrogamet untuk menghailkan zigot8. Zigot

bergerak dan memanjang (ookinet)9. Keluar dari dinding lambung nyamuk

untuk berkembang menjadi ookista10. Ookista tumbuh, matang dan

mengeluarkan sporozoit11. Selanjutnya hidup berdiam dalam pada kelenjar

liur nyamuk. Sporozoit siap diinokulasikan ke tubuh manusia lainnya dan

kembali melangsungkan siklus hidupnya1 (Muslim, 2009).

6. Komplikasi

Menurut Widoyono (2008) komplikasi yang dapat terjadi pada

penyakit malaria sebagai berikut :

a. Malaria serebral (malaria otak) adalah malaria dengan penurunan

kesadaran. Penilaian derajat kesadaran dilakukan bardasarkan Skala

Koma Glasgow (GCS, Glasgow Coma Scale). Pada orang dewasa

GCS ≤11, sedangkan pada anak berdasarkan Blantyre Coma Scale≤3,

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

23

atau koma >30 menit setelah serangan kejang yang tidak disebabkan

oleh penyakit lain.

b. Anemia berat (Hb <5 gr% atau hematokrit <15%) pada keadaan

hitung parasit >10.000/uL. Bila anemia hipokromik mikrositik, harus

dikesampingkan adanya anemia defisiensi besi, talasemia, atau

hemoglobinopati lainnya.

c. Gagal ginjal akut (urin <400 mL/24 jam pada orang dewasa atau <1

mL/kgBB/jam pada anak setelah dilakukan rehidrasi, dengan kreatinin

darah meningkat>3 mg%).

d. Edema paru atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).

e. Hipoglikemia : gula darah <40 mg%.

f. Gagal sirkulasi atau syok : tekanan sistolik <70 mmHg, disertai

keringat dingin.

g. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan atau

disertai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler.

h. Kejang berulang >2 kali per 24 jam setelah pendinginan pada

hipertermia.

i. Asidema (pH <7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma <15 mmol/L).

j. Hemoglobinuria makroskopik karena infeksi malaria akut (bukan

karena obat antimalaria pada seseorang dengan defisiensi Glukosa-6-

Posfat Dehidrogenase)(Widoyono, 2008).

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

24

7. Pemeriksaan diagnostik

a. Pemeriksaan mikroskopis

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah yang menurut

teknis pembuatannya dibagi menjadi preparat darah (SDr, sediaan

darah) tebal dan preparat darah tipis, untuk menentukan ada tidaknya

parasit malaria dalam darah. Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat

jenis plasmodium dan stadiumnya (P. falciparum, P. vivax, P.

malariae, P. ovale, tropozoit, skizon, dan gametosit) serta kepadatan

parasitnya.

Kepadatan parasit dapat dilihat melalui dua cara yaitu semi-

kuantitatif dan kuantitatif. Metode semi-kuantitatif adalah menghitung

parasit dalam LPB (lapang pandang besar) dengan rincian sebagai

berikut:

(-) : SDr negatife (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)

(+) : SDr positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB)

(++) : SDr positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB)

(+++) : SDr positif 3 (ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB)

(++++) : SDr positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 1 LPB)

Penghitungan kepadatan parasit secara kuantitatif pada SDr

tebal adalah menghitung jumlah parasit per 200 leukosit. Pada SDr

tipis, penghitungan jumlah parasit per 1000 eritrosit.

b. Tes diagnostik cepat (RDT, rapid diagnostic test)

Metode ini mendeteksi adanya antigen malaria dalam darah

dengan cara imunokromatografi. Dibandingkan uji mikroskopis, tes

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

25

ini mempunyai kelebihan yaitu hasil pengujian dengan cepat dapat

diperoleh, tetapi lemah dalam hal spesifisitas dan sensitivitasnya.

c. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

Dengan menggunakan pemeriksaan PCR spesifisitas dan

sensitivitasnya dapat ditingkatkan. Keunggulan tes ini walaupun

jumlah parasit yang dapat dideteksi sangat sedikit dapat

mengidentifikasi infeksi ringan dengan sangat tepat dan dapat

dipercaya. Hal ini penting untuk studi epidemiologi dan eksperimental

dan belum untuk pemeriksaan rutin.

d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum

penderita, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit,

jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit. Bisa juga dilakukan

pemeriksaan kimia darah (gula darah, SGOT, SGPT) serta

pemeriksaan rontgen dan USG untuk melihat apakah terjadi

pembesaran hati dan limpa dan pemeriksaan lainya sesuai indikasi

(Widoyono, 2008).

8. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Keperawatan

1) Pemantauan tanda-tanda vital (TD, nadi, pernafasan, dan suhu).

2) Cairan dan elektrolit

Pemberian cairan merupakan bagian yang penting dalam

penanganan malaria, biasanya diberikan cairan 1500-2000 cc/hari

apalagi bila sudah terjadi malaria berat. Pemberian cairan yang

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

26

tidak adekuat akan menyebabkan timbulnya nekrosis tubuler akut.

Sebaliknya pemberian cairan yang berlebihan dapat menyebabkan

udema paru. Cairan yang biasa digunakan adalah dextrose 5%

untuk menghindari hipoglikemi khususnya pada pemberian kina.

Bila dapat diukur kadar elektrolit (natrium), dipertimbangkan

pemberian NaCl bila diperlukan.

3) Nutrisi

Pada pasien malaria makanan biasa atau makanan lunak.

Diit lunak yang diberikan mengandung protein, energy dan zat

gizi lainnya. Makanan yang diberikan dalam bentuk mudah

dicerna , rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

4) Eliminasi

Pada pasien malaria biasanya tidak mengalami gangguan

eliminasi tapi pada malaria berat terjadi gangguan eliminasi BAK

yaitu hemoglobinuria dan gangguan eliminasi BAB yaitu diare.

5) Aktifitas dan istirahat

Malaria biasa tidak perlu istirahat mutlak hanya aktivitas

yang dibatasi, mengatur posisi yang nyaman bagi pasien.

6) Bila terjadi anemia diberi tranfusi darah.

7) Memberikan kompres hangat pada pasien (hindari kompres

alcohol dan air es) dan bila pasien menggigil berikan selimut.

b. Penatalaksanaan non medis

1) Menggunakan kelambu pada waktu tidur.

2) Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

27

3) Menggunakan pembasmi serangga.

4) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. Letak tempat

tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.

5) Mencegah penderita malaria dari gigitan nyamuk agar infeksi

tidak menyebar lebih jauh.

6) Membersihkan tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan

memberantas sarang nyamuk.

7) Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian

yang bergantungan serta genangan air.

8) Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obati anti atau

menebarkan ikan pemakan jentik.

9) Melestarikan hutan bakau sebagai habitat ikan di rawa-rawa

sepanjang pantai (Irianto, 2011)

c. Penatalaksanaan medis

Berdasarkan suseptibilitas (rentan) berbagai stadium parasit

malaria terhadap obat malaria, maka obat malaria dibagi lima

golongan, yaitu :

1) Skizontisida jaringan primer, proguanil, pirimetamindapat

membasmi parasit praeritrosit, sehingga mencegah masuknya

parasit ke dalam eritrosit; digunakan sebagai profilaksis kausal.

2) Skizontisida jaringan sekunder; primakuin dapat

membasmiparasit daur eksoeritrosit dan bentuk-bentuk jaringan

plasmodium vivax dan ovale dan digunakan untuk pengobatan

radikal infeksi ini bagi anti relaps.

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

28

3) Skizontisida darah; membasmi parasit yang berhubungan dengan

penyakit akut disertai gejala klinik. Skizontisida dapat mencapai

penyembuhan klinis suprasif bagi keempat spesies plasmodium.

Skizontisida darah juga membunuh bentuk eritrosit stadium

seksual plasmodium vivax, ovale dan malariae. Skizontisida

darah yang ampuh adalah kina, klorokuin, dan amodiakuin,

sedangkan yang efeknya terbatas adalah proguanil dan

pirimetamin.

4) Gametositosida: menghancurkan semua stadium seksual,

termasuk stadium gametosit plasmodium falcifarum, juga

mempengaruhi perkembangan parasit malaria dalam nyamuk

Anopheles betina. Beberapa obat gametositosida bersifat

sporontosida. Primakuin adalah gametositosida untuk keempat

spesies, sedang kina, klorokuin, dan amodiakuin adalah

gametositosida untuk plasmodium vivax, ovale dan malariae.

5) Sporontosida: mencegah atau menghambat gametosit dalam

darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk

Anopheles. Obat ini mencegah transmisi penyakit malaria dan

disebut juga obat anti sporogonik. Obat-obatan yang termasuk

dalam golongan ini ialah primakuin dan poquanil.

Obat-obat malaria yang terdaftar di Dit. Jen. Pom dan memenuhi

standar untuk program pemberantasan penyakit malaria Dep. Kes.

Adalah klorokuin, S-P, kina, primakuin dan beberapa antibiotika yang

beredar diindonesia. Obat baru halofantrin, artemisin (qinghaosu) dan

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

29

derivatnya: artemeter, artesunat, arte-ater, pironaridin, atovakuan,

yinghausu (arteflen) (Safar Rosdiana, 2009).

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi

dalam pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan

respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap

gangguan kesehatan yang dialami, baik, aktual, maupun potensial. Proses

keperawatan juga dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga kebutuhan dasar

klien dapat teratasi. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap, yaitu :

pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Deswani,

2009).

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dalam asuhan keperawatan dan

landasan proses keperawatan. Oleh karena itu dibutuhkan pengkajian yang

cermat guna mengenal masalah klien sepertimengumpulkan semua

informasi yang bersangkutan dengan masa lalu dan saat ini, data objektif

dan subjektif dari klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau budaya.

Keberhasilan asuhan keperawatan sangat tergantung kecermatan dan

ketelitian dalam pengkajian (Deswani, 2009).

Pengkajian :

a. Identitas pasien

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

30

Terdiri dari: nama pasien, umur, pendidikan, agama, pekarjaan, alamat

serta penanggung jawab pasien. Biasanya malaria diderita oleh

seorang yang tinggal di daerah atau lingkungan endemic malaria.

b. Data riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan klien saat masuk rumah sakit, keluhan saat dikaji :

demam yang hilang timbul, menurunnya nafsu makan, sakit

kepala,mual, muntah, lemah, menggigil, malaise, nyeri sendi dan

tulang, berkeringat.

2) Riwayat kesehatan yang lalu

Menggambarkan kesehatan pasien sebelumnya, apakah pasien

pernah mempunyai riwayat penyakit malaria atau meminum obat

malaria, apakah pernah bepergian dan bermalam didaerah

endemik.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Menggambarkan adakah anggota keluarga yang mengalami

penyakit malaria, riwayat penyakit genetik, dan congenital dalam

keluarga.

4) Riwayat kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Menggambarkan keluhan pasien berupa: mual, muntah terus

menerus, sering juga muntah darah.

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

31

b) Pola eliminasi

BAK : pada malaria berat warna air kencing menjadi seperti

teh, dan volume air kencing yang berkurang sampai tidak

keluar air kencing sama sekali.

BAB : Kemungkinan terjadinya berak darah.

c) Pola istirahat dan tidur

Pada umumnya didapat keluhan berupa adanya gangguan

istirahat dan tidur yang disebabkan oleh nyeri kepala, mual,

muntah dan demam menggigil.

d) Pola aktivitas

Pada umumnya penderita malaria terdapat kelemahan atau

kelelahan saat melakukan aktivitas dikarenakan pasien

mengalami mual, muntah dan nyeri kepala.

e) Personal hygiene

Pada umumnya personal hygiene pada penderita malaria

masih cukup baik dan bersih.

c. Pemeriksaan Fisik

(Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

1) Keadaan umum

Di kaji penampilan dan tingkat kesadaran. Terjadi gangguan

kesadaran, kelemahan atau kelumpuhan otot

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

32

2) Tanda-tandavital

Pasien mengalami demam 37,50C - 400C, penurunan tekanan

darah, nadi berjalan cepat dan lemah, serta frekuensi nafas

meningkat.

3) Pemeriksaan fisik

a) Pernapasan

Inspeksi : Frekuensi pernapasan meningkat, bentuk dada

simetris/tidak dan ada/tidak benjolan atau bekas

luka.

Auskultasi : Suara nafas vesikuler.

Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris/tidak,

ada/tidak benjolan dan nyeri tekan.

Perkusi : Resonan.

b) Pencernaan

Inspeksi : Mukosa bibir kering dan pecah-pecah, abdomen

simetris/tidak, ada/tidak luka operasi.

Auskultasi : Bising usus (+)

Palpasi : Ada/tidak benjolan dan nyeri tekan, ada/tidak

pembesaran hepar atau limfa.

Perkusi: Timpani

c) Penglihatan

Inspeksi : Konjungtiva palpebra pucat.

Palpasi : Ada/tidak benjolan dan nyeri tekan.

d) Pengecapan : Mulut terasa pahit

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

33

e) Pendengaran : Tidak ada gangguan pada pendengaran

f) Kardiovaskuler

Inspeksi : ada/tidak bekas operasi dan benjolan.

Palpasi : Ada/tidak nyeri tekan dan pembengkakan

jantung.

Perkusi : Redup pada bagian jantung.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan bunyi jantung II normal.

g) Perkemihan :volume air kencing berkurang, warna seperti

teh.

h) Reproduksi : Tidak ada masalah pada sistem reproduksi.

i) Moskuloskeletal : Terjadi kelemahan pada otot.

j) Intergument : Warna ikterik/ kekuningan / tampak pucat.

d. Riwayat Psikologis dan Spiritual

1) Psikologi

Menggambarkan tentang reaksi pasien terhadap penyakit yang di

alami, cemas dan harapan pasien mendapatkan dukungan dari

orang - orang terdekat pasien.

2) Spiritual

Kepercayaan yang di anut pasien, kebiasaan beribadah, dan

sejauh mana kepercayaan tersebut mempengaruhi kehidupan

pasien.

e. Pemeriksaan penunjang

1) USG : pada penderita malaria kronis terdapat pembesaran limpa

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

34

2) Rontgen : pada penderita malaria kronis terlihat pembesaran hati

dan limpa.

3) Laboratorium

a) Hitung leukosit darah rendah atau normal (n : 4.000-10.000

mm3)

b) Jumlah trombosit sering menurun terutama pada malaria

berat (n : 150.000-400.000 sel/mm3)

c) Laju endap darah sangat tinggi (>5-15 mm/jam)

d) Hemoglobin darah rendah (<10 gr/dl)

e) Plasmodium terlihat dalam sediaan, DDR (+).

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

35

Analisa data

Tabel 2.2 Analisa Data

No Data focus Masalah

1 Ds : Klien mengeluh kepala terasa pusing

Do :

TTV : Tensi darah hipotensi, nadi cepat

Terdapat sianosis

Akral dingin

Kulit pucat

Klien tampak gelisah

Hb dibawah normal

Conjungtiva anemis

Mukosa bibir tampak kering

Hasil pemeriksaan DDR (+)

Perubahan perfusi

jaringan

2 Ds : klien mengatakan bahwa klien tidak nafsu

makan dan perutnya mual,dan pernah muntah

>1x

Do :

Porsi makan yang dihabiskan terlihat

hanya 3 sendok makan

Keadaan umum tampak lemah

BB klien di bawah normal/biasanya

Tinggi badan tidak seimbang dengan BB

Klien tampak pucat

Mukosa bibir tampakk kering

Resiko

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan

3 Ds : Klien mengatakan merasa mual, dan

muntah > 3x, tidak ada keinginan untuk minum.

Do :

Aktual/resiko tinggi

gangguan elektrolit

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

36

TTV : TD : hipotensi, nadi : takikardi,

suhu >380C.

Tugor kulit tidak elastis

Haluaran urin tidak adekuat

Intake dan output tidak seimbang

Membran mukosa kering

4 Ds : klien mengeluh tubuhnya terasa panas,

panas yang dirasakan hilang timbul.

Do :

Pada palpasi klien teraba panas

Suhu >370C

Hasil pemerikasaan DDR (+)

Klien tampak gelisah

Mukosa bibir tampak kering

Hipertermi

5 Ds : klien mengatakan tubuhnya terasa lemas

Do :

Klien tampak lemah

Aktivitas klien hanya ditempat tidur

Semua kebutuhan klien dibantu oleh

keluarga dan perawat

Kekuatan otot

<4444 <4444

<4444 <4444

Gangguan aktifitas

6 Ds : klien mengeluh tubuhnya terasa nyeri pada

persendian tulang dan juga otot, tubuh terasa

pegal-pegal.

Do :

Nyeri dan

ketidaknyamanan

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

37

Klien tampak meringis kesakitan

Klien tampak gelisah

Sakala nyeri (1-5)= <2

7 Ds : klien dan keluarga mengatakan tidak tahu

tentang apa penyakit malaria dan cara penularan

penyakit malaria.

Do :

Keluarga dan klien tidak menjawab ketika

ditanya tentang cara penularan penyakit

malaria dan hanya mengelengkan kepala.

Keluarga dan klien tidak mengetahui cara

pencegahan malaria.

Keluarga bertanya tentang apa penyakit

yang di derita keluarganya.

Resiko penularan

penyakit malaria.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan

objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakan

diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir

kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam

medik, dan pemberi pelayanan kesehatan lain (Deswani, 2009).

Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari

tanda dan gejala yang timbul menurut Muttaqin (2011) adalah :

a. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

38

b. Aktual/resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia,

mual/muntah.

c. Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan diuresis

osmotik, diaforesis.

d. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

e. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

f. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia.

g. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan

pola hidup.

3. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang

diharapkan dari klien, dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh

perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu klien mencapai hasil yang

diharapkan (Deswani, 2009)

Terhadap perencanaan meliputi :

a. Menentukan proritas masalah

Menentukan prioritas masalah menurut maslow memberikan

kerangka kerja yang berguna dalam menentukan masalah prioritas,

dengan prioritas utama diberikan pada kebutuhan fisik diikuti oleh

kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah. Tahap prioritas masalah

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

39

menurut maslow adalah meliputi : kebutuhan fisiologi, kebutuhan

rasa aman dan kenyamanan, kebutuhan cinta dan mencintai,

kebutuhan harga diri, dman kebutuhan pencapaian tujuan pribadi

(Deswani, 2009)

Prioritas keperawatan untuk pasien dengan diagnosa malaria

dapat meliputi :

1) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan

komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen

dan nutrient dalam tubuh.

2) Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan

diuresis osmotik, diaforesis.

3) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

4) Aktual/resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia,

mual/muntah.

5) Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons

inflamasi sistemik, mialgia, artralgia.

6) Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

7) Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan

dan pola hidup.

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

40

b. Menetapkan intervensi keperawatan

1) Menetapkan tujuan

Tujuan keperawatan ditulis berdasarkan pada standar

perawatan dan merupakan tujuan dalam mengatasi masalah klien.

2) Menetapkan kriteria hasil

Untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan yang di terapkan

pada standar, maka dibuatlah kriteria hasil. Kriteria hasil

ditegakkan untuk masing-masing masalah klien sesuai dengan

rencana tindakan yang disusun (Doengoes, 2000).

Adapun perencanaan keperawatan yang dapat diisusun pada

klien dengan malaria menurut Muttaqin (2011) ialah :

Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa

Keperawatan NOC NIC Rasional

1 Perubahan perfusi

jaringan

berhubungan dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman oksigen

dan nutrient dalam

tubuh.

Tujuan : setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu

4x24jamtidak

terjadipenurunan

tingkat kesadaran

dan dapat

mempertahankan

cardiac output

secara adekuat

guna

meningkatkan

perfusi jaringan.

1. Memeriksa

tanda-tanda

vital

2. Catat adanya

keluhan

pusing.

1. Memantau

perkembangan

tekanan darah

dan perubahan

pada tekanan

nadi. Hipotensi

akan berkembang

bersamaan

dengan kuman

yang menyerang

darah.

2. Keluhan pusing

merupakan

manifestasi

penurunan

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

41

Kriteria hasil :

Tanda-tanda

vital normal

Klien tidak

mengeluh

pusing

Klien tidak

gelisah

Tidak terdapat

sianosis

Kulit segar

Hemoglobin

normal

Akral hangat

Conjungtiva

ananemis

Mukosa bibir

tampak

lembab

Hasil

pemeriksaan

DDR (-)

3. Kurangi

aktivitas yang

merangsang

timbulnya

respons

valsava/aktivit

as.

4. Tingkatkan

tirah baring.

5. Observasi

perubahan

sensori dan

tingkat

kesadaran

pasien yang

menunjukan

penurunan

perfusi otak

(gelisah,

confuse/bingu

ng, apatis,

somnolen)

suplai darah ke

jaringan otak.

3. Respons

valsava akan

meningkatkan

beban jantung

sehingga akan

menurunkan

curah jantung

ke otak.

4. Menurunkan

beban kerja

miokard dan

konsumsi

oksigen,

memaksimalkan

efektifitas dari

perfusi jaringan.

5. Bukti aktual

terhadap

penurunan

aliran darah ke

jaringan

serebral adalah

adanya

perubahan

respons sensori

dan penurunan

tingkat

kesadaran pada

fase akut.

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

42

6. Kolaborasi

Pemberian

transfusi darah

PRC (packed

red cells).

Adanya

kegagalan harus

dilakukan

monitoring

ketat.

6. Jalur yang paten

penting untuk

pemenuhan lisis

darah sebagai

intervensi

kedaruratan

2 Aktual/risiko tinggi

gangguan elektrolit

berhubungan

dengan diuresis

osmotik, diaforesis.

Tujuan : setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 4x24jam

tidak terjadi

hiponatremi dan

hipokalemi atau

kondisi

hiponatremi dan

hipokalemi.

Kriteria hasil :

TTV dalam

batas normal

Turgor kulit

elastis

Haluaran urin

adekuat

Intake dan

1. Ukur/ catat

haluaran urine

dan catat

intake-output

pasien.

2. Observasi

tanda–tanda

vital.

3. Palpasi

denyut nadi

perifer.

1. Penurunan

haluaran urin

akan

menyebabkan

hipovolemi.

2. Hipotensi,

takikardi atau

demam dapat

menunjukan

respon terhadap

atau efek

kehilangan

cairan

3. Denyut yang

lemah mudah

hilang dan dapat

menyebabkan

hipovolemi.

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

43

output seimbang

Membran

mukosa lembab

Klien tidak

mengeluh mual

dan muntah

4. Anjur klien

banyak

minum lebih

kurang 2000-

3000 cc/hari.

5. Observasi

turgor kulit

dan membran

mukosa

6. Kolaborasi

pemberian

cairan

parenteral.

7. Kolaborasi

untuk

pemberian

obat sesuai

indikasi

seperti

antipiretik,

antiemetik,

dan elektrolit.

4. Dengan banyak

minum dapat

menggantikan

cairan yang

hilang.

5. Menunjukan

kehilangan

cairan/

dehidrasi.

6. Mencegah

terjadinya

kekurangan

cairan dan

elektrolit serta

menggantikan

cairan tubuh

yang hilang.

7. Antipiretik:

mengontrol

demam,

menurunkan

kehilangan

cairan tidak

terlihat. Anti

emetik: untuk

mengurangi

mual dan

muntah.

Elektrolit:

menggantikan

elektrolit yang

hilang.

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

44

3 Hipertermi

berhubungan dengan

peningkatan

metabolisme,

dehidrasi,

efek langsung

sirkulasi kuman

pada hipotalamus.

Tujuan :Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu

4x24jamterjadi

penurunan suhu

tubuh dan panas

tidak berulang.

Kriteria hasil :

Pada palpasi

tubuh teraba

tidak panas

Suhu tubuh

normal

Mukosa bibir

lembab

DDR (-)

Klien tidak

gelisah

Klien mampu

menjelaskan

kembali

pendidikan

kesehatan

yang

diberikan.

Klien mampu

termotivasi

untuk

1. Evaluasi TTV

pada setiap

pergantiann sif

atau setiap ada

keluhan dari

klien.

2. Anjurkan klien

untuk

memakaikan

pakaian yang

tipis dan dapat

menyerap

keringat.

3. Anjurkan

memberikan

selimut bila

menggigil.

1. Sebagai

pengawasan

terhadap adanya

perubahan

keadaan umum

klien sehingga

dapat dilakukan

penanganan dan

perawatan

secara cepat dan

tepat.

2. Dengan baju

yang tipis dan

menyerap

keringat

diharapkan klien

tidak gerah dan

panas tubuh

akan turun.

3. Pemberian

selimut

digunakan untuk

mengurangi

ketidak

nyamanan pada

saat demam dan

menggigil

sebagai respon

sekunder dari

hipertermi.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

45

melaksanakan

penjelasan

yang telah

diberikan.

4. Beri kompres

dengan air

hangat -

hangat kuku

pada aksila,

lipat paha, dan

temporal bila

terjadi panas.

5. Berikan klien

banyak minum

2000-3000

cc/hari.

6. Kolaborasi

untuk

pemberian

cairan infus.

7. Kolaborasi

untuk

pemberian

antipiretik,

anti malaria,

dan antii

biotik.

4. Terjadi

vasodilatasi

pembuluh darah,

sehingga terjadi

penguapan

(evaporasi).

5. Dengan banyak

minum dapat

menggantikan

cairan yang

hilang.

6. Pemberian

cairan infus

dapat mencegah

terjadinya

kekurangan

cairan serta

untuk mengganti

cairang tubuh

yang hilang.

7. Anti piretik

dapat

merangsang

hipotalamus

untuk

menurunkan

suhu tubuh,

pemberian anti

malaria dapat

membunuh

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

46

8. Atur

lingkungan

yang

konduksif.

parasit/plasmodi

um penyebab

malaria,

antibiotik untuk

mengatasi

infeksi.

8. Kondisi ruang

kamar yang

tidak panas,

tidak bising, dan

sedikit

pengunjung

memberi

efektivitas

terhadap proses

penyembuhan.

4 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

intake yang tidak

dekuat: anorexia,

mual/muntah.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 5x24jam

klien dapat

mempertahankan

kebutuhan nutrisi

yang adekuat.

Kriteria hasil :

Berat badan

klien

1. Kaji

pengetahuan

klien tentang

intake nutrisi.

1. Tingkat

pengetahuan

dipengaruhi

oleh kondisi

sosial ekonomi

klien. Perawat

mengunakan

pendekatan

yang sesuai

dengan kondisi

individu klien.

Dengan

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

47

normalseimban

g dengan tinggi

badan

Klien mampu

menghabiskan

porsi makan

yang disajikan

Keadaan umum

klien membaik

Mual, muntah

berkurang

Mukosa bibir

tampak lembab

2. Anjurkan klien

agar makan

makanan

dalam keadaan

hangat.

3. Anjurkan klien

untuk makan

makanan lunak

mengetahui

tingkat

pengetahuan

tersebut,

perawat dapat

lebih terarah

dalam

memberikan

pendidikan

yang sesuai

dengan

pengetahuan

klien secara

efisien dan

efektif.

2. Untuk

mengurangi

perasaan pahit

pada lidah.

3. Untuk

mengurangi

perasaan tegang

pada lambung

sehingga tidak

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

48

dalam porsi

kecil tapi

sering

4. Diskusikan

makanan yang

disukai klien

dan masukan

dalam diet

murni.

5. Kolaborasi

pemberian

obat anti

emetik.

6. Monitor

perkembangan

berat badan.

terjadi mual dan

muntah.

4. Dapat

meningkatkkan

masukan

makanan klien.

5. Anti emetik

dapat

mengurangi

mual dan

muntah.

6. Penimbangan

berat badan

dilakukan

sebagai evaluasi

terhadap

intervensi yang

diberikan.

5 Nyeri dan

ketidaknyamanan

berhubungan

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

1. Jelaskan dan

bantu klien

dengan

1. Pendekatan

dengan

menggunakan

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

49

dengan respons

inflamasi

sistemik,

mialgia,

artralgia.

waktu

4x24jamterjadi

penurunan

keluhan nyeri dan

ketidaknyamanan.

Kriteria hasil :

Secara

subjektif

melaporkan

nyeri berkurang

atau dapat

diadaptasi

Skala nyeri 0-1

(1-4). Dapat

mengidentifika

si aktivitas

yang

meningkatkan

atau

menurunkan

nyeri

Klien tidak

gelisah

tindakan

pereda nyeri

nonfarmakolo

gi dan

noninvasif.

2. Istirahatkan

klien pada saat

nyeri muncul

3. Ajarkan teknik

relaksasi

pernafasan

dalam pada

saat nyeri

muncul.

relaksasi dan

nonfarmakologi

lainya telah

menunjukan

keefektifan

dalam

mengurangi

nyeri.

2. Istirahat secara

fisiologis akan

menurunkan

kebutuhan

oksigen yang

diperlukan untuk

memenuhi

kebutuhan

metabolisme

basal.

3. Meningkatkan

intake oksigen

sehingga akan

menurunkan

nyeri sekunder

dari iskemia

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

50

4. Manajemen

lingkungan,

Lingkungan

yang tenang,

batasi

pengunjung,

istirahatkan

klien.

5. Tingkatkan

spina.

4. Lingkungan

yang tenang

akan

menurunkan

stimulus nyeri

eksternal dan

pembatasan

pengunjung

akan membantu

meningkatkan

kondisi oksigen

ruangan yang

akan berkurang

apabila banyak

pengunjung

yang berada di

ruangan.

Istirahat

akan.menurunk

an kebutuhan

oksigen

jaringan perifer.

5. Pengetahuan

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

51

pengetahuan

tentang sebab-

sebab nyeri.

mengenai hal

yang akan di

rasakan

membantu

mengurangi

nyerinya dan

dapat

membantu

mengembangka

n kepatuhan

klien terhadap

rencana

terapeutik.

6 Gangguan aktivitas

berhubungan dengan

kelemahan fisik.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

5x24jamklien

dapat melakukan

aktivitas sesuai

dengan

kemampuan.

Kriteria hasil :

Klien mampu

1. Observasi

respons klien

terhadap

aktivitas.

2. Awasi tanda –

tanda vital

selama dan

sesudah

1. Untuk

mengidentifikasi

indikasi

kemajuan atau

penyimpangan

dari hasil yang

diharapkan.

2. Agar

mengetahui

perubahan

kelemahan dan

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

52

melakukan

aktivitas sendiri

Badan klien

tidak lemah lagi

dan kekuatan

otot membaik

Tanda-tanda

vital dalam

batas normal

aktivitas.

3. Tingkatkan

tirah baring.

4. Atur posisi

pasien

senyaman

mungkin

5. Berikan

bantuan dalam

aktivitas

sehari-hari bila

perlu.

6. Libatkan

kekuatan pada

pasien.

3. Tirah baring

meningkatkan

istirahat dan

ketenangan klien

serta

menyediakan

energi yang

digunakan untuk

penyembuhan.

4. Agar klien bisa

beristirahat dan

memulihkan

kesehatan.

5. Membantu klien

bila perlu, untuk

meninggkatkan

kepercayaan diri

bila klien dapat

melakukan

aktivitas sendiri.

6. Membangun

hubungan yang

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

53

keluarga

dalam

pemenuhan

kebutuhan

klien.

kooperatif antara

perawat dan

keluaraga.

7 Resiko penularan

penyakit malaria

berhubungan dengan

kurang pengetahuan

tentang penyakit

malaria, kebersihan

lingkungan dan pola

hidup.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 3x24jam

penularan

penyakit malaria

tidak terjadi.

Kriteria hasil :

Klien dan

keluarga dapat

menjelaskan

kembali apa

itu penyakit

malaria dan

cara penularan

penyakit

malaria.

1. Beri

penjelasan

tentang apa

itu penyakit

malaria, cara

penularan

penyakit

malaria dan

pencegahanya

2. Anjurkan

keluarga dan

klien untuk

memelihara

dan

meningkatkan

kebersihan

diri dan

lingkunganya.

1. Klien dan

keluarga dapat

menjelaskan

kembali dan

menentukan

pencegahan

penyakit

malaria secara

dini.

2. Dengan

lingkungan

yang bersih dan

nyaman

nyamuk tidak

akan

berkembang

biak.

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

54

Klien dan

Keluarga

dapat

menyebutkan

cara

pencegahan

malaria.

3. Anjurkan

klien dan

keluarga

untuk

membasmi

sarang

nyamuk atau

tempat

berkembang

biak nyamuk.

3. Akan mencegah

terjadi

penularan.

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

55

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Nama :Ny. T

Umur :46 Tahun

Jenis Kelamin :Perempuan

Pendidikan :SMA/FARMASI

Agama :Islam

Alamat :Lapodi

No. RM :568642

Ruangan : Ruang Interna

Tanggal masuk :17 maret 2019

Tanggal pengkajian :18 Maret 2019, pukul 10.00 WIB

Diagnosa medis : Malaria

Identitas Penanggung Jawab

Nama :Tn M

Umur :48 Tahun

Jenis Kelamin :Laki-laki

Pendidikan :SMA

Agama :Islam

Alamat :Lapodi

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

56

Hubungan dengan Keluarga : Suami

2. Keluhan utama

a. Riwayat kesehatan Sekarang

Klien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD Pasarwajo

Kabupaten Buton pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 10.00

WITA dengan keluhan demam dirasakan sejak 1 minggu yang

lalu, keluhan menggigil baru dirasakan sejak kemarin (16

Maret 2019), merasa mual, muntah satu kali, tubuh terasa

panas, sering berkeringat, kepala pusing, seluruh tubuh

dirasakan sakit dan pegal-pegal. Tiga hari yang lalu klien

sudah minum obat yang di beli di warung yaitu paracetamol

guna menurunkan panas tetapi tidak ada perubahan. Tanda

tanda vital : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Pernafasan

: 22 x/menit, Suhu : 380C, Berat badan : 49 kg, Tinggi badan :

155 cm.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18/03/2019

pukul 10.00 WITA, keadaan umum klien masih tampak lemah,

mukosa bibir terlihat kering, conjungtiva anemis, klien

mengeluh terasa nyeri pada daerah persendian tulang dan juga

otot, skala nyeri 3 (1-5), tubuh terasa pegal-pegal, merasa

mual, nyeri pada uluh hati, lidah terasa pahit, tidak ada nafsu

makan, sakit kepala, panas pada tubuh sering dirasakan hilang

timbul dan sering berkeringat, keluhan menggigil sudah

berkurang tidak seperti pada saat pertama masuk. Klien juga

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

57

mengeluh bahwa hasil labornya haemoglobin rendah yaitu 7,5

gr/dl menurut saran dokter untuk tranfusi darah 3 kantong,

untuk menormalkan Hb. Klien tampak pucat, akral teraba

dingin, ekstremitas atas terpasang infus dan sedang dilakukan

transfusi. Tanda vital : TD :110/70 mmHg, Nadi : 90 X/menit,

Pernafasan : 22 x/menit, Suhu : 370C.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien pernah mengalami demam seperti

sekarang ini dengan diagnosa yang sama yaitu Malaria pada

dua tahun yang lalu dan dirawat selama 3 hari di ruang Ruang

Interna RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton. Riwayat operasi

caesaria : 1 (satu) kali karena melahiran kembar pada tahun

2003.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga Ny. T terdapat keluarga yang pernah

mengalami penyakit malaria yaitu suaminya, anak pertama dan

anak kedua.

3. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Lemah

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

58

Suhu : 370C

Pernapasan : 22 x/menit

Pemeriksaan head to toe :

a. Kepala :

1) Rambut :

Inspeksi : Distribusi rambut merata, warna rambut hitam,

kulit kepala terlihat bersih, terlihat banyak

rambut yang gugur pada bantal tempat tidur

klien.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

2) Mata :

Inspeksi : Fungsi penglihatan kurang klien menggunakan

kacamatan, letak simentris, sklera anikterik,

conjungtiva anemis, sekret tidak ada, pupil

isokor, reflek cahaya positif.

3) Telinga :

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pengeluaran cairan

serumen, tidak ada penumpukan serumen, tidak

ada gangguan pendengaran.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

4) Hidung :

Inspeksi : Bentuk simetris, klien mampu membedakan

bau-bauan,mukosa kering, benjolan tidak ada,

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

59

polip tidak ada, tidak ada tanda-tanda

peradangan.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

5) Mulut :

Inspeksi : Mukosa bibir terlihat kering, lidah terlihat kotor,

tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, lidah terasa

pahit, tidak ada karies.

b. Leher :

Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

c. Thorak

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolanatau bekas luka

operasi, tidak ada alat bantu pernafasan.

Auskultasi : Irama jantung teratur, bunyi jantung 1 normal, bunyi

jantung II normal, bunyi nafas vesikuler, tidak ada

wheezing, tidak ada ronchi.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Redup, resonan pada lapang paru.

d. Abdomen :

Inspeksi : Terlihat distensi, tidak ada benjolan, terdapat bekas

luka operasi.

Auskultasi : Bising usus 12 x/menit.

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

60

Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (+), tidak ada pembesaran

hepar atau limpa.

Perkusi : Timpani.

e. Ekstermitas :

Atas : Akral dingin, udema tidak ada, tangan kiri

terpasang infus dan sedang transfusi darah.

Bawah: Akral dingin, tidak ada varises, klien jarang

menggerakan kakinya karena masih merasa lemah.

Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah :

4444 4444

4444 4444

4. Data Psikologi :

Saat dikaji ekspresi wajah klien terlihat cemas terhadap

penyakit yang dialami, dan klien berharap cepat sembuh.

5. Data Sosial Ekonomi

Klien adalah seorang wanita karier yang bekerja di balai

POM dikarenakan klien sedang sakit perkerjaan klien jadi terganggu

dan klien tidak dapat masuk kerja.Klien mengatakan kebiasaan

sehari-hari klien sebelum tidur klien menggunakan obat seprot

nyamuk, klien tidur tidak menggunakan kelambu, klien mengatakan

pada ventilasi rumah tidak terpasang kawat kasa, klien juga tidak

memiliki kandang ternak, klien tinggal pada wilayah pemukiman

yang padat,tidak terdapat genangan air pada sekitar rumah klien,

namun hanya terdapat selokan didepan rumah namun telah ditutup

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

61

dengan semen dan hanya terbuka sedikit, klien mengatakan keadaan

sekitar lingkungan rumahnya kurang bersih karena klien sibuk

dengan pekerjaan dan mengurus anak-anaknya sehingga tidak terlalu

memperhatikan keadaan rumah.

6. Data Spiritual

Kepercayaan yang dianut klien adalah agama islam, klien

rajin beribadah sewaktu dirumah namun selama dirumah sakit klien

tidak melakukan ibadah seperti : sholat dikarenakan fisiknya lemah.

Bagi klien sakit yang dideritanya adalah cobaan yang diberikan oleh

ALLAH SWT dan pasti akan ada hikmahnya di kemudian hari.

7. Data penunjang : tanggal 17 Maret 2019, pukul 10.30 WITA.

Tabel 3.1 Data Penunjang

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi :

Hemaktokrit

Haemoglobin

Leokosit

Trombosit

L 23

L 7,5

H 17,4

320.000

%

Gr/dl

10^3/µl

Sel/mmµ3

40 – 54

12.0 – 16.0

4.0 – 10.0

150.000 – 400.000

Malaria/DDR :

Plasmodium

vivax

(+) Positif

(-) Negatif

Kimia klinik :

Ureum serum

Kreatinin serum

29.0

0.6

Mg/dl

Mg/dl

20 -40

0.5 -1.2

Glukosa sewaktu :

Glukosa sewaktu

H 167

Mg/dl

70 – 120

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

62

8. Penatalaksanaan Medis :

Tabel 3.2 Penatalaksanaan Medis

Terapi tanggal 17 /3/ 2019 Terapi tanggal 18/03/2019

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Ondan sentron 1 x 1

Ranitidin 2 x 1

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Paracetamol 3 x 1

Dexanta sirup 3 x 1

Neorodex 2 x 1

Vometa 3 x 1

Omeparazole 1 x 1

Malarex (4) – 4 – 2

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Transfusi 1 k

Pre transfusi :

6) NaCl

7) Dexamethasone

8) Dhipinehidramine

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Malarex (4) – (4) – 2

Dexanta sirup 3x1

Vometa 3x1

Neorodex 2 x 1

Omeparazole 1 x 1

Paracetamol 3 x 1

Terapi tanggal 19 /3/ 2019 Terapi tanggal 20/03/2019

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Transfusi 1 k

Pre transfusi :

9) NaCl

10) Dexamethasone

11) Dhipinehidramine

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Malarex (4) – (4) – (2)

Dexanta sirup 3x1

Vometa 3x1

Neorodex 2 x 1

Omeparazole 1 x 1

Paracetaamol 3 x 1

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Transfusi 1 k

Pre transfusi :

12) NaCl

13) Dexamethasone

14) Dhipinehidramine

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Clobazam untuk malam 1 x 1

Neorodex 2 x 1

Omeparazole 1 x 1

Donperidon 3 x 1

Dexanta sirup 3x1

Paracetamol 3x1

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

63

Terapi tanggal 21 /3/ 2019 Terapi tanggal 22 /3/ 2019

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Clobazam 1 x 1

Neorodex 2 x 1

Omeparazole 1 x 1

Donperidon 3 x 1

Scopamin 3 x 1

Intra vena :

Infus RL 20 tts/menit

D5% 20 tts/menit

Cefotaxime 2 x 1

Obat oral :

Clobazam 1x1

Neorodex 2x1

Omeparazole 1x1

Donperidon 3x1

Scopamin 3x1

Paracetamol 3x1

9. Kebiasaan sehari – hari

Tabel 3.3 Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan Dirumah Dirumah sakit

Nutrisi :

A. Makan

- Pola makan

- Porsi

- Jenis makanan

- Pantangan

- Kesulitan

B. Minum

Jenis

Frekuensi

Kesulitan

3x sehari

1 porsi

Nasi, lauk, sayur, dan

buah

Tidak ada

Tidak ada

Air putih, sirup, dan teh

1750 cc – 2000 cc /hari

Tidak ada

3 x sehari

3 sendok makan

Bubur, nasi, buah, susu,

sayur

Makanan yg pedas

Mual, nyeri pada uluh

hati, lidah terasa pahit

Air putih, susu

1500 – 1750 cc / hari

Mual

Eliminasi :

Pola BAB

Konsistensi

Bau

Warna

1 x sehari

Lembek

Khas

Kuning

1x sehari

Lembek

Khas

Kuning

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

64

Kesulitan

Pola BAK

Frekuensi

Warna

Kesulitan

Tidak ada

4 – 5 x sehari

Kuning

Tidak ada

Tidak ada

3 -4 x sehari

Kuning

Tidak ada

Personal Hygiene

Mandi

2 x sehari

2x (dilap oleh ibu

dengan air hangat).

Istirahat / tidur :

Frekuensi

Kesulitan

6 – 8 jam / hari

Tidak ada

4-6 jam / hari

Tubuh sering terasa

panas ketika malam

hari, sering berkeringat,

nyeri pada sendi tulang

dan otot, tubuh terasa

pegal-pegal sehingga

tidur menjadi

terganggu.

Pola aktivitas Klien dapat melakukan

aktivitas sendiri seperti

mandi, makan dan

aktivitas lainya.

Klien mengatakan

tubuhnya lemah.

Aktivitas klien seperti

makan, minum,

personal hygiene dan

eliminasi dibantu oleh

keluarga dan perawat.

10. Status nutrisi

BB : 49 kg

TB : 155 cm

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

65

IMT : Indeks Masa Tubuh

IMT :

:

:

: 20.4 (Normal)

Ket : <20 : Underweight

20 -25 : Normal

25 – 30 : overweight

>30 : obesitas

BB Kg

TB2 (m)

49 kg

(1,55 m)2

49 kg

2.4025 m

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

66

Analisa Data

Tabel 3.4 Analisa Data

No Data focus Interprestasi data Masalah

1 Ds : Klien mengeluh

kepalanya terasa

pusing.

Do :

Keadaan umum :

Lemah

TTV :

Tensi darah : 110/70

mmHg

Nadi : 90 x/menit

Pernafasan : 22

x/menit

Suhu : 370C

Akral dingin

Kulit pucat

Klien tambak gelisah

Hb : 7,5 Gr/dl

Conjungtiva anemis

Mukosa bibir tampak

kering

Hasil pemeriksaan

DDR (+)

Invasi parasit malaria

Jumlah skizon yang pecah

dalam sirkulasi

meningkat, penekanan

proses hematopoiesis, dan

peningkatan pembersihan

sel darah di limpa

Anemia dan hipovolemi

(penurunan aliran darah)

Plasmodim mencapai

jaringan serebral

Sumbatan kapiler

pembuluh darah otak

oedema serebri

anoksia otak

Penurunan perfusi

jaringan

Perubahan perfusi

jaringan

2 Ds : klien mengeluh

tubuhnya terasa

panas, panas yang

dirasakan hilang

timbul, dan paling

sering muncul ketika

malam hari.

Do :

Tubuh klien teraba

panas

Suhu 380C

Hasil pemerikasaan

DDR (+)

Klien tampak gelisah

Mukosa bibir tampak

kering

Invasi parasit malaria

Jumlah skizon yang pecah

dalam sirkulasi

meningkat, penekanan

proses hematopoiesis, dan

peningkatan pembersihan

sel darah di limpa

Respons imflamasi

sistemik

Peningkatan sirkulasi

endoktoksin pada

hipotalamus

Perubahan regulasi

temperatur

Hipertermi

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

67

Muncul demam

Hipertermi

3 Ds : Klien mengatakan

bahwa klien tidak

nafsu makan dan

perutnya terasa

mual,dan pernah

muntah 1x, lidah

terasa pahit dan uluh

hati terasa nyeri.

Do :

Porsi makan yang

dihabiskan terlihat

hanya 3 sendok makan

Keadaan umum

tampak lemah

BB : 49 kg

Tinggi badan : 155 cm

Klien tampak pucat

Mukosa bibir tampak

kering

Invasi parasit malaria

Jumlah skizon yang pecah

dalam sirkulasi

meningkat, penekanan

proses hematopoiesis, dan

peningkatan pembersihan

sel darah di limpa

Respon intestinal

P. mencapai sirkulasi

saluran cerna

Pelepasan serotonin 5HT3

ke dalam usus halus

Saraf vagus

menyampaikan

rangsangan ke CTZ,

syaraf eferen dan kortek

serebral

Pusat Muntah (Postrema

medula oblongata)

Mual, muntah, anoreksia

Intake nutrisi tidak

adekuat

Perubahan nutrisi kurang

dari kebutuhan

Resiko

ketidakseimbanga

n nutrisi kurang

dari kebutuhan

4 Ds : klien mengeluh

tubuhnya terasa nyeri

pada persendian danjuga

otot tubuh terasa pegal-

pegal.

Do :

Klien tampak meringis

kesakitan

Klien taampak gelisah

Skala nyeri 3 (1-5)

Invasi parasit malaria

Jumlah skizon yang pecah

dalam sirkulasi

meningkat, penekanan

proses hematopoiesis, dan

peningkatan pembersihan

sel darah di limpa

Respons imflamasi

Nyeri dan

ketidaknyamanan

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

68

sistemik

Mialgia, arthralgia

5 Ds : Klien mengatakan

tubuhnya terasa

lemas.

Do :

Klien tampak lemah

Aktivitas klien hanya

ditempat tidur

Semua kebutuhan klien

dibantu oleh keluarga

dan perawat

Kekuatan otot

4444 4444

4444 4444

Invasi parasit malaria

Jumlah skizon yang pecah

dalam sirkulasi

meningkat, penekanan

proses hematopoiesis, dan

peningkatan pembersihan

sel darah di limpa, intake

yang kurang

Anemia dan hipovolemi,

kekurangan energi

Respon muskuloskeletal

Kelemahan fisik umum,

malaise

Gangguan aktivitas

sehari-hari

Gangguan

aktifitas

6 Ds : Klien dan keluarga

mengatakan tidak

tahu tentang penyakit

malaria dan cara

penularan penyakit

malaria.

Do :

Keluarga dan klien

tidak menjawab ketika

ditanya tentang cara

penularan penyakit

malaria dan cara

pencegahanya,

keluarga dan klien

hanya mengelengkan

kepala.

Keluarga bertanya

tentang apa penyakit

yang di derita

keluarganya.

Invasi parasit malaria

Kurang informasi tentang

cara penularan penyakit

malaria

Resiko penularan

penyakit

Resiko penularan

penyakit malaria.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

69

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan

metabolisme,efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat : anorexia, mual/muntah.

4. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia.

5. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

6. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan pola

hidup.

C. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan kriteria

hasil

Intervensi Rasional

1 Perubahan

perfusi

jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang

di perlukan

untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient

dalam tubuh.

Tujuan : setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 4x24 jam

tidak

terjadipenurunan

tingkat kesadaran

dan dapat

mempertahankan

cardiac output

secara adekuat

guna meningkatkan

perfusi jaringan.

1. Memeriksa

tanda-tanda

vital.

2. Catat adanya

keluhan

pusing.

1. Memantau

perkembangan

tekanan darah

dan perubahan

pada tekanan

nadi. Hipotensi

akan berkembang

bersamaan

dengan kuman

yang menyerang

darah.

2. Keluhan pusing

merupakan

manifestasi

penurunan suplai

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

70

Kriteria hasil :

Tanda-tanda

vital normal

Klien tidak

mengeluh

pusing

Klien tidak

gelisah

Tidak terdapat

sianosis

Kulit segar

Hemoglobin

normal

Akral hangat

Conjungtiva

ananemis

Mukosa bibir

tampak lembab

Hasil

pemeriksaan

DDR (-)

3. Kurangi

aktivitas yang

merangsang

timbulnya

respons

valsava/

aktivitas.

4. Tingkatkan

tirah baring.

5. Observasi

perubahan

sensori dan

tingkat

kesadaran

pasien yang

menunjukan

penurunan

perfusi otak

(gelisah,

confuse/bingu

ng, apatis,

somnolen).

6. Kolaborasi

Pemberian

transfusi darah

PRC (packed

red cells).

darah ke jaringan

otak.

3. Respons valsava

akan

meningkatkan

beban jantung

sehingga akan

menurunkan

curah jantung ke

otak.

4. Menurunkan

beban kerja

miokard dan

konsumsi

oksigen,

memaksimalkan

efektifitas dari

perfusi jaringan.

5. Bukti aktual

terhadap

penurunan aliran

darah ke jaringan

serebral adalah

adanya perubahan

respons sensori

dan penurunan

tingkat kesadaran

pada fase akut.

Adanya

kegagalan harus

dilakukan

monitoring ketat.

6. Jalur yang paten

penting untuk

pemenuhan lisis

darah sebagai

intervensi

kedaruratan.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

71

2 Hipertermi

berhubungan

dengan

peningkatan

metabolisme,

efek langsung

sirkulasi

kuman pada

hipotalamus.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 4x24

jamterjadi

penurunan suhu

tubuh dan panas

tidak berulang.

Kriteria hasil :

Pada palpasi

tubuh teraba

tidak panas

Suhu tubuh

normal

Mukosa bibir

lembab

DDR (-)

Klien tidak

gelisah

Klien mampu

menjelaskan

kembali

pendidikan

kesehatan yang

diberikan.

Klien mampu

termotivasi

untuk

melaksanakan

penjelasan yang

telah diberikan.

1. Evaluasi TTV

pada setiap

pergantian sif

atau setiap ada

keluhan dari

klien.

2. Anjurkan klien

untuk

memakaikan

pakaian yang

tipis dan dapat

menyerap

keringat.

3. Anjurkan

memberikan

selimut bila

menggigil.

4. Beri kompres

dengan air

hangat - hangat

kuku pada

aksila, lipat

paha, dan

temporal bila

terjadi panas.

5. Berikan klien

banyak minum

2000-3000

cc/hari.

6. Kolaborasi

untuk

pemberian

cairan infus.

1. Sebagai

pengawasan

terhadap adanya

perubahan

keadaan umum

klien sehingga

dapat dilakukan

penanganan dan

perawatan secara

cepat dan tepat.

2. Dengan baju

yang tipis dan

menyerap

keringat

diharapkan klien

tidak gerah dan

panas tubuh akan

turun.

3. Pemberian

selimut

digunakan untuk

mengurangi

ketidak

nyamanan pada

saat demam dan

menggigil

sebagai respon

sekunder dari

hipertermi.

4. Terjadi

vasodilatasi

pembuluh darah,

sehingga terjadi

penguapan

(evaporasi).

5. Dengan banyak

minum dapat

menggantikan

cairan yang

hilang.

6. Pemberian cairan

infus dapat

mencegah

terjadinya

kekurangan

cairan serta untuk

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

72

7. Kolaborasi

untuk

pemberian

antipiretik, anti

malaria, dan

anti biotik.

8. Atur

lingkungan

yang konduksif.

mengganti

cairang tubuh

yang hilang.

7. Anti piretik dapat

merangsang

hipotalamus

untuk

menurunkan suhu

tubuh, pemberian

anti malaria dapat

membunuh

parasit/plasmodiu

m penyebab

malaria,

antibiotik untuk

mengatasi

infeksi.

8. Kondisi ruang

kamar yang tidak

panas, tidak

bising, dan

sedikit

pengunjung

memberi

efektivitas

terhadap proses

penyembuhan.

3 Resiko

ketidakseimb

angan nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 5x24 jam

kliendapat

mempertahankan

kebutuhan nutrisi

yang adekuat.

Kriteria hasil :

Berat badan klien

normal seimbang

dengan tinggi

badan

Klien mampu

menghabiskan

porsi makan

yang disajikan

Keadaan umum

klien membaik

1. Kaji

pengetahuan

klien tentang

intake nutrisi.

1. Tingkat

pengetahuan

dipengaruhi oleh

kondisi sosial

ekonomi klien.

Perawat

mengunakan

pendekatan yang

sesuai dengan

kondisi individu

klien. Dengan

mengetahui

tingkat

pengetahuan

tersebut, perawat

dapat lebih

terarah dalam

memberikan

pendidikan yang

sesuai dengan

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

73

Mual, muntah

berkurang

Mukosa bibir

tampak lembab

2. Anjurkan klien

agar makan

makanan dalam

keadaan hangat.

3. Anjurkan klien

untuk makan

makanan lunak

dalam porsi

kecil tapi sering

4. Diskusikan

makanan yang

disukai klien

dan masukan

dalam diet

murni.

5. Kolaborasi

pemberian obat

anti emetik

6. Monitor

perkembangan

berat badan.

pengetahuan

klien secara

efisien dan

efektif.

2. Untuk

mengurangi

perasaan pahit

pada lidah.

3. Untuk

mengurangi

perasaan tegang

pada lambung

sehingga tidak

terjadi mual dan

muntah.

4. Dapat

meningkatkkan

masukan

makanan klien.

5. Anti emetik dapat

mengurangi mual

dan muntah.

6. Penimbangan

berat badan

dilakukan sebagai

evaluasi terhadap

intervensi yang

diberikan.

4 Nyeri dan

ketidaknyam

anan

berhubungan

dengan

respons

inflamasi

sistemik,

mialgia,

artralgia.

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 4x24 jam

terjadi penurunan

keluhan nyeri dan

ketidaknyamanan.

Kriteria hasil :

Secara subjektif

melaporkan nyeri

berkurang atau

dapat diadaptasi

Skala nyeri 0-1

(1-4). Dapat

mengidentifikasi

aktivitas yang

meningkatkan

1. Jelaskan dan

bantu klien

dengan

tindakan

pereda nyeri

nonfarmakolo

gi dan

noninvasif.

2. Istirahatkan

klien pada saat

nyeri muncul.

1. Pendekatan

dengan

menggunakan

relaksasi dan

nonfarmakologi

lainya telah

menunjukan

keefektifan dalam

mengurangi

nyeri.

2. Istirahat secara

fisiologis akan

menurunkan

kebutuhan

oksigen yang

diperlukan untuk

memenuhi

kebutuhan

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

74

atau menurunkan

nyeri

Klien tidak

gelisah

3. Ajarkan teknik

relaksasi

pernafasan

dalam pada

saat nyeri

muncul.

4. Manajemen

lingkungan,

Lingkungan

yang tenang,

batasi

pengunjung,

istirahatkan

klien.

5. Tingkatkan

pengetahuan

tentang sebab-

sebab nyeri.

metabolisme

basal.

3. Meningkatkan

intake oksigen

sehingga akan

menurunkan

nyeri sekunder

dari iskemia

spina.

4. Lingkungan yang

tenang akan

menurunkan

stimulus nyeri

eksternal dan

pembatasan

pengunjung akan

membantu

meningkatkan

kondisi oksigen

ruangan yang

akan berkurang

apabila banyak

pengunjung yang

berada di

ruangan. Istirahat

akanmenurunkan

kebutuhan

oksigen jaringan

perifer.

5. Pengetahuan

mengenai hal

yang akan di

rasakan

membantu

mengurangi

nyerinya dan

dapat membantu

mengembangkan

kepatuhan klien

terhadap rencana

terapeutik.

5 Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

5x24jam klien

dapat melakukan

1. Observasi

respons klien

terhadap

aktivitas.

1. Untuk

mengidentifikasi

indikasi

kemajuan atau

penyimpangan

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

75

fisik.

aktivitas sesuai

dengan

kemampuanya.

Kriteria hasil :

Klien mampu

melakukan

aktivitas sendiri

Badan klien tidak

lemah lagi dan

kekuatan otot

membaik

Tanda-tanda vital

dalam batas

normal

2. Awasi tanda –

tanda vital

selama dan

sesudah

aktivitas.

3. Tingkatkan

tirah baring.

4. Atur posisi

pasien

senyaman

mungkin

5. Berikan

bantuan dalam

aktivitas sehari-

hari bila perlu.

6. Libatkan

keluarga dalam

pemenuhan

kebutuhan

klien.

dari hasil yang

diharapkan.

2. Agar mengetahui

perubahan

kelemahan dan

kekuatan pada

pasien.

3. Tirah baring

meningkatkan

istirahat dan

ketenangan klien

serta menyediakan

energi yang

digunakan untuk

penyembuhan.

4. Agar klien bisa

beristirahat dan

memulihkan

kesehatan.

5. Membantu klien

bila perlu, untuk

meninggkatkan

kepercayaan diri

bila klien dapat

melakukan

aktivitas sendiri.

6. Membangun

hubungan yang

kooperatif antara

perawat dan

keluaraga.

6 Resiko

penularan

penyakit

malaria

berhubungan

dengan

kurang

pengetahuan

tentang

penyakit

malaria,

kebersihan

lingkungan

dan pola

Tujuan : Setelah

dilakukan

perawatan dalam

waktu 3x24

jampenularan

penyakit malaria

tidak terjadi.

Kriteria hasil :

Klien dan

keluarga dapat

menjelaskan

kembali apa itu

penyakit malaria

1. Beri

penjelasan

tentang apa itu

penyakit

malaria, cara

penularan

penyakit

malaria dan

pencegahanya.

2. Anjurkan

keluarga dan

klien untuk

memelihara

dan

1. Klien dan

keluarga dapat

menjelaskan

kembali dan

menentukan

pencegahan

penyakit malaria

secara dini.

2. Dengan

lingkungan yang

bersih dan

nyaman nyamuk

tidak akan

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

76

hidup. dan cara

penularan

penyakit

malaria.

Klien dan

Keluarga dapat

menyebutkan

cara pencegahan

malaria.

meningkatkan

kebersihan diri

dan

lingkunganya.

3. Anjurkan klien

dan keluarga

untuk

membasmi

sarang nyamuk

atau tempat

berkembang

biak nyamuk.

berkembang biak.

3. Akan mencegah

terjadi penularan.

D. Implementasi Keperawatan

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan

N

o

Tanggal/

Jam

Diagnosa

keperawatan

Implementasi Respon hasil Paraf

1

18/03/2019

11.00

WITA

Perubahan

perfusi jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient dalam

tubuh.

1. Memeriksa tanda-

tanda vital dan

menanyakan

keluhan klien.

2. Menanyakan

adanya keluhan

pusing.

3. Menyarankan

kepada klien untuk

mengurangi

aktivitas yang

merangsang

timbulnya respon

valsava/aktivitas.

1. TTV :

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit

RR : 22 x/menit

Suhu : 37 0C

Klien mengatakan

tubuhnya sering

merasakan panas

dan berkeringat.

Malam tadi tubuh

klien terasa panas

klien menjadi susah

untuk tidur, seluruh

tubuh dirasakan

pegal-pegal dan

terasa nyeri pada

persendian dan otot

skala nyeri 3 (1-5).

2. Klien mengeluh

kepalanya terasa

pusing.

3. Klien mau

mendengarkan

anjuran perawat

dan klien hanya

beristirahat

ditempat tidur.

Irma R

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

77

4. Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan tirah

baring.

5. Observasi

perubahan sensori

dan tingkat

kesadaran pasien

yang menunjukan

penurunan perfusi

otak (gelisah,

confuse/bingung,

apatis, somnolen).

6. Memantau tetesan

transfusi darah.

(Pemberian

transfusi darah

PRC (packed red

cells).

4. Klien mau

mendengarkan

anjuran perawat

dan klien tidur

dengan satu bantal.

5. Klien tampak

gelisah.

6. Transfusi darah

telah diberikan.

Pada pukul 10.00

WIB. Sebelum

tranfusi darah

terlebih dahulu

diberikan, NaCl,

dexamethasone,

Dhipinehidramine.

Dengan tetesan 30

gtt/menit. Transfusi

darah PRC habis

pukul 13.00 WIB

langsung ganti

dengan NaCL

dengan tetesan 20

gtt/menit.

2 18/03/2019

11.30

WITA

Hipertermi

berhubungan

dengan

peningkatan

metabolisme,

efek langsung

sirkulasi kuman

pada

hipotalamus.

1. Menganjurkan

klien untuk

menggunakan

pakaian yang tipis

dan dapat

menyerap keringat

bila tubuh terasa

panas.

2. Menganjurkan

klien untuk

menggunakan

selimut bila tiba-

tiba tubuh menjadi

1. Klien mengatakan

iya bila tubuhnya

terasa panas klien

akan menggunkan

pakaian yang tipis

dan menyerap

keringat.

2. Klien mengatakan

iya bila tubuh

kedinginan atau

menggigil klien

akan menggunakan

selimut.

Irma R

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

78

dingin dan

menggigil.

3. Menganjurkan

klien untuk

melakukan

kompres air hangat

bila tubuh terasa

panas.

4. Menganjurkan

klien untuk banyak

minum 2000-

3000cc/hari / 9

gelas/hari.

5. Melaksanakan

pemberian cairan

infus.

6. Melaksanakan

pemberian obat

antipiretik, anti

malaria, dan anti

biotik

3. Klien mengatakan

iya klien akan

melakukan kompres

dengan air hangat

bila tubuhnya nanti

terasa panas.

4. Klien mengatakan

iya klien akan

banyak-banyak

minum

5. Cairan infus telah

di berikan

berdasarkan terapi

yaitu RL dan D5%

dengan tetesan 20

gtt/menit.

6. Klien mengatakan

klien akan

meminum obatnya

tepat waktu sesuai

instruksi yang telah

diberikan obat klien

pada hari ini yaitu

malarex 4-(4)-2,

paracetamol 3x1,

cefotaxime 2x1.

3 18/03/2019

12.00

WITA

Resiko

ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

1. Mengkaji

pengetahuan klien

tentang intake

nutrisi.

1. Klien mengatakan

makanan yang

sehat terdiri dari

empat sehat lima

sempurna, yang

mengandung

karbohidrat,

protein, lemak,

vitamin, mineral

dan air yang cukup.

Minum sebanyak 8

gelas/hari,makan

secara teratur

3x/hari. Klien

membeli makanan

tambahan yang

dibeli diluar seperti

Irma R

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

79

2. Menganjurkan

klien agar makan

makanan dalam

keadaan hangat.

3. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan lunak

dalam porsi kecil

tapi sering.

4. Diskusikan

makanan yang

disukai klien dan

masukan dalam

diet murni.

5. Melaksanakan

pemberian obat

anti emetik.

buah,roti dan

khasiat sari kurma

(untuk

menyembuhkan

anemia) yang

dialami Ny. T.

2. Klien langsung

memakan makanan

yang telah diantar

oleh ahli gizi

(makan siang).

3. Klien terlihat hanya

menghabiskan 3

sendok makan.

mual (+), muntah (-

), lidah terasa pahit

nyeri pada uluh

hati.

4. Klien mengatakan

selera makan bubur

ayam. Dan sudah

diberikan oleh

keluarga namun

klien hanya makan

2 sendok. Dengan

alasan keluhan

yang sama lidah

terasa pahit, nyeri

pada uluh hati,

mual (+), muntah (-

).

5. Klien sudah

meminum obat

sesuai dengan

instruksi dokter.

Vometa 3x1 PO

untuk mengurangi

mual,omeparazole

untuk menghambat

produksi asam

lambung 1x1,

dexanta sirup 3x1

untuk menetralkan

asam lambung.

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

80

6. Memonitor

perkembangan

berat badan klien.

Neorodex sebagai

multivitamin B1,B6

dan B12 pemberian

2x1 PO.

6. Berat badan klien

49 kg.

4 18/03/2019

13.15

WITA

Nyeri dan

ketidaknyamana

n berhubungan

dengan respons

inflamasi

sistemik,

mialgia,

artralgia.

1. Menjelaskan dan

membantu klien

dengan tindakan

pereda nyeri

nonfarmakologi

dan noninvasif.

2. Mengajarkan

teknik manajemen

nyeri keperawatan,

dengan

menganjurkan

klien beristirahat

bila merasakan

nyeri, mengajarkan

teknik relaksasi

pernafasan dalam

pada saat nyeri

muncul, dan

mengatur

kenyamanan dan

lingkungan klien

seperti membatasi

pengunjung untuk

tidak terlalu ramai

demi kenyamanan

klien.

3. Meningkatkan

pengetahuan klien

tentang sebab-

sebab nyeri

mengapa Ny. T

bisa terasa sakit

pada sendi dan

tulang, dan juga

1. Klien mau untuk

melakukan saran

perawat dengan

meredakan nyeri

secara alami tanpa

dengan

menggunakan obat

pereda nyeri.

2. Klien mengerti dan

paham cara

meredakan nyeri

yaitu dengan

beristirahat saat

nyeri muncul,

menarik nafas

dalam pada saat

terasa nyeri, dan

mengatur

kenyamanan tubuh

dan lingkungan.

3. Ny. T mengerti

dengan apa

penyakit yang di

alaminya tubuhnya

terasa sakit dan

pegal-pegal

disebabkan parasit

malaria yang

terdapat dalam

Irma R

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

81

pada otot, seluruh

tubuh terasa pegal-

pegal itu semua

karena penyakit

yang Ny. T alami

yaitu malaria

keluhan tersebut

merupakan respon

dari proses

penyakit malaria.

tubuhnya sehingga

menimbulkan

gejala.

5

18/03/2019

13.30

WITA

Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan fisik.

1. Mengobservasi

respons klien

terhadap aktivitas.

2. Mengawasi tanda-

tanda vital selama

dan sesudah

aktivitas.

3. Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan tirah

baring.

4. Mengatur posisi

klien senyaman

mungkin.

5. Memberikan

1. Klien mengatakan

apabila dibawa

duduk/ berdiri

seperti ingin

kekamar mandi

kepala terasa

pusing. Jadi klien

hanya berbaring

ditempat tidur.

2. Klien mengatakan

apabila setelah di

bawa duduk atau

beraktivitas seperti

kekamar mandi

denyut jantung

berdebar-debar

cepat dan kuat.

Namun sebaliknya

bila di bawa tiduran

atau istirahat

denyut jantung

normal.

3. Klien mau

menerima saran

perawat klien tidur

untuk beristirahat.

4. Klien tidur dengan

satu bantal, dan

menggunakan

selimut.

5. Membantu klien

saat klien mau

Irma R

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

82

bantuan dalam

aktivitas sehari-

hari bila perlu.

6. Memberitahukan

keluarga untuk

membantu dalam

memenuhi

kebutuhan klien

dan memberikan

bantuan dalam

aktivitas klien.

kekamar mandi.

6. Keluarga menerima

saran perawat,

setiap kebutuhan

dan aktivitas klien

di bantu oleh

keluarga seperti

membantu

mengantar klien

untuk kekamar

mandi, membantu

untuk menyuapi

makanan,

membantu

memenuhi

kebutuhan

kebersihan tubuh

klien seperti

mengelap tubuh

klien.

1 19/03/2019

08.30

WITA

Hipertermi

berhubungan

dengan

peningkatan

metabolisme,

efek langsung

sirkulasi kuman

pada

hipotalamus.

1. Memeriksa tanda-

tanda vital dan

menanyakan

keluhan klien.

1. TTV :

TD : 110/70

Nadi : 84 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 380C

Mukosa bibir

tampak kering,

conjungtiva

anemis.

Klien mengeluh

malam tadi tidur

pukul 24.00

WITA dan

terbangun jam

03.00 WITA pagi

klien terbangun

karena tubuh

berkeringat

sampai baju klien

basah, sendi dan

otot terasa sakit

skalanyeri 3(1-5),

tubuh terassa

pegal dan tubuh

terasa panas, dan

Irma R

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

83

2. Menganjurkan

klien untuk

menggunakan

pakaian yang tipis

dan dapat

menyerap keringat.

3. Menganjurkan

klien untuk

menggunakan

selimut bila tubuh

tiba-tiba terasa

dingin/menggigil.

4. Menganjurkan

keluarga untuk

memberi kompres

air hangat pada

aksila, lipat paha,

dan temporal pada

klien agar panas

klien turun.

5. Menganjurkan

klien banyak

minum 2000-3000

cc/hari.

dianjurkan oleh

perawat untuk

melakukan

kompres air

hangat dan

meminum

paracetamol

namun panas

tubuh tidak

kunjung turun .

2. Klien mengganti

pakaian dengan

dibantu keluarga

menggunakan

pakaian yang tipis

dan menyerap

keringat.

3. Klien

mengangguk

tanda menyetujui

dan menerima

saran perawat bila

tubuh menggigil

gunakan selimut.

4. Keluarga ikut

berpartisipasi

dalam perawatan

klien dan

memberikan

kompres pada

daerah yang di

anjurkan.

5. Klien menerima

saran perawat dan

akan banyak

minum. Keluarga

meletakan air

minum yang

diisikan kedalam

botol dan

diletakan

disamping tubuh

klien. Bila

sewaktu-waktu

klien ingin minum

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

84

6. Melaksanakan

pemberian cairan

infus.

7. Melaksanakanpem

berian antipiretik,

anti malaria dan

anti biotik.

8. Mengatur

lingkungan yang

kondusif.

mudah untuk

dijangkau.

6. Cairan infus sudah

diberikan yaitu

RL dengan tetesan

20 gtt/menit.

7. Klien telah

melakukan minum

obat sesuai

dengan terapi

yang diberikan

yaitu meminum

paracetamol 3x1

sebagai anti

piretik PO,

malarex 4-4-(2)

PO sebagai anti

malaria,

cefotaxime vial IV

diberikan 2x1 oleh

perawat pada

pukul 18.00-06.00

sebagai anti

biotik.

8. Mengantikan

laken dan sarung

bantal klien,

menghidupkan

kipas angin,

membatasi

pengunjung. Dan

menganjurkan

keluarga untuk

mengganti

kompres dengan

yang hangat

kembali bila

sudah terasa

dingin.

2 19/03/2019

09.00

WITA

Nyeri dan

ketidaknyamana

n berhubungan

dengan respons

1. Menganjurkan

klien untuk

meredakan nyeri

pada sendi dan

1. Keluarga

langsung

memberikan

bantuan kepada

Irma R

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

85

inflamasi

sistemik,

mialgia,

artralgia.

otot, pegal-pegal

pada tubuh dengan

tindakan pereda

nyeri

nonfarmakologi

dengan melakukan

pemijatan/masase.

2. Menganjurkan

klien untuk

memperagakan

teknik manajemen

nyeri keperawatan

yang telah

diajarkan, untuk

beristirahat bila

nyeri muncul,

teknik relaksasi

pernafasan dalam.

klien dengan

melakukan

pemijatan pada

tubuh klien dan

kompres air

hangat masih

dilanjutkan.

2. Klien menerima

saran perawat dan

langsung

memperagakan.

3 19/03/2019

09.15

WITA

Resiko

ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

2. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan dalam

keadaan hangat.

3. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan lunak

dalam porsi kecil

tapi sering.

4. Mendiskusikan

makanan yang

disukai klien dan

masukan dalam

diet murni.

5. Melaksanakan

pemberian obat

anti emetik.

2. Keluarga

langsung

memberikan klien

makan, menyuapi

klien.

3. Klien terlihat

hanya

menghabiskan 4

sendok makan,

klien mengeluh

merasa tidak enak

diperut, merasa

mual, lidah terasa

pahit, dan tersa

nyeri pada uluh

hati.

4. Klien mengatakan

tidak berselera

makan.

5. Klien telah

meminum obat

sesuai dengan

terapi yang di

berikan yaitu :

Irma R

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

86

vometa 3x1 untuk

mengurangi mual,

omeparazole 1x1

PO untuk

menghabat

produksi asam

lambung, dexanta

sirup 3x1 sebagai

penetral asam

lambung,

neorodex 2x1 PO

sebagai

multivitamin

B1,B6,B12.

4 19/03/2019

11.00

WITA

Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan fisik.

1. Mengobservasi

respons klien

terhadap aktivitas.

2. Membantu klien

untuk

meningkatkan tirah

baring, untuk

memenuhi

kebutuhan istirahat

dan tidur klien.

3. Mengatur posisi

pasien senyaman

mungkin.

4. Memberikan

bantuan kepada

klien dalam

aktivitas sehari-

hari.

5. Memberitahu

keluarga untuk

membantu

memenuhi

keperluan dan

aktivitas klien.

1. Klien mengatakan

apabila diibawa

duduk ataupun

berdiri kepala

terasa pusing.

2. Klien mau

mendengarkan

saran perawat dan

klien tidur dengan

1 bantal.

3. Merapikan tempat

tidur klien,

menghidupkan

kipas angin.

4. Slalu mengontrol

keadaan klien dan

membantu klien

bila klien meminta

pertolongan.

5. Keluaga siap

membantu setiap

aktivitas klien.

Irma R

5 19/03/2019

12.00

Perubahan

perfusi jaringan

1. Memeriksa tanda-

tanda vital

1. TTV :

TD : 110/70

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

87

WITA

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient dalam

tubuh.

kliendan

menanyakan

keluhan pasien.

2. Mencatat adanya

keluhan pusing.

3. Menganjurkan

klien untuk

banyak-banyak

beristirahat dan

kurangi aktivitas.

4. Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan tirah

baring dan banyak-

banyak

beristirahat.

5. Mengobservasi

perubahan sensori

dan tingkat

kesadaran klien.

6. Melaksanakan

pemberian

transfusi darah

PRC.

mmHg

Nadi : 90 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Klien mengatakan

setelah dilakukan

kompres dan

meminum

paracetamol panas

pada tubuh

dirasakan turun.

2. Klien mengeluh

kepalanya terasa

pusing apalagi bila

dibawa berdiri atau

duduk.

3. Klien menerima

saran perawat dan

klien hanya

berbaring ditempat

tidur untuk

beristirahat.

4. Klien menerima

saran perawat klien

sangat ingin untuk

tidur namun susah

sekali.

5. Klien tampak

gelisah.

6. Transfusi darah

PRC telah di

berikan pada pukul

13.00 WIB,

sebelum di beri

transfusi terlebih

dahulu telah

diberikan NaCl,

dexamethasone,

Dhipinehidramine.

Dengan tetesan

transfusi 30

gtt/menit.

Irma R

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

88

Transfusi selesai

pukul 16.00 WITA

dan langsung

digantikan dengan

NaCL dengan 20

gtt/menit.

1 20/03/2019

08.30

WITA

Hipertermi

berhubungan

dengan

peningkatan

metabolisme,

efek langsung

sirkulasi kuman

pada

hipotalamus.

1. Memeriksa tanda-

tanda vital dan

menanyakan

keluhan klien.

2. Menganjurkan

klien bila tubuh

terasa panas dihari-

hari berikutnya

gunakan pakaian

yang tipis dan

menyerap keringat.

3. Menganjurkan

klien untuk bila

1. TTV:

TD : 110/70 Mmhg

Nadi : 90 X/Menit

RR : 20 X/Menit

Suhu : 370C

Klien mengeluh

malam tadi klien

susah untuk tidur

klien tidur jam 1

dan terbangun jam

3 dan tidak bisa

tidur lagi sampai

sekarang,

dikarenakan tubuh

klien terasa panas,

selalu berkeringat

hingga pakaian

yang klien gunakan

lembab. tubuh klien

dirasakan pegal-

pegal dan terasa

nyeri pada

persendian dan otot

skala nyeri 3 (1-5).

2. Klien setuju dengan

saran perawat, dan

klien mengatakan

malam tadi klien

telah menggunakan

pakaian yang tipis

dan menyerap

keringat namun

tetap juga tubuh

terasa panas dan

berkeringat hingga

pakaian menjadi

lembab.

3. Klien mengatakan

malam tadi telah

Irma R

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

89

tubuh terasa panas

lakukan kompres

dengan air hangat.

4. Menganjurkan

klien banyak

minum 2000-3000

cc/hari atau

sebanyak 9

gelas/hari.

5. Melaksanakan

pemberian cairan

infus.

6. Melaksanakan

pemberian obat

antipiretik, anti

malaria, dan

antibiotik.

7. Mengatur

lingkungan yang

konduksif.

dikompres dengan

menggunakan air

hangat. Setelah

beberapa jam

setelah

pengompresan

panas dirasakan

turun.

4. Klien mengatakan

iya klien akan

banyak-banyak

minum.

5. Infus yang

terpasang RL

dengan tetesan 20

gtt/menit.

6. Klien mengatakan

akan meminum

obat yang dii

berikan tepat waktu

dan rutin

paracetamol 3x1

PO sebagai anti

piretik, cefotaxime

vial IV 2x1

diberikan oleh

perawat pukul

06.00 dan 18.00

sebagai anti biotik.

clobazam 1x1

diminum sebelum

tidur malam nanti

sebagai obat

penenang agar bisa

tidur.

7. Merapikan tempat

tidur klien,

menghidupkan

kipas angin,

membatasi

pengunjung.

Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

90

2 20/03/2019

09.00

WITA

Nyeri dan

ketidaknyamana

n berhubungan

dengan respons

inflamasi

sistemik,

mialgia,

artralgia.

1. Mebantu klien

dengan tindakan

pereda nyeri non

farmakologi dan

invansif seperti

melakukan

masase/pemijatan

pada seluruh tubuh

klien atau dengan

mengoleskan

minyak kayu putih

pada tubuh klien.

1. Klien dan kluarga

mengerti dengan

apa yang dikatakan

perawat keluarga

langsung

mengoleskan

minyak kayu putih

pada tubuh klien

dan klien meminta

untuk dilakukan

pengerikan. Dan

kluargapun

melakukan

permintaan klien.

Irma R

3 20/03/2019

09.30

WITA

Resiko

ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

2. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan dalam

keadaan hangat.

3. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan lunak

dalam porsi kecil

tapi sering.

4. Diskusikan

makanan yang

disukai klien dan

masukan dalam

diet murni.

5. Melaksanakan

pemberian obat

antiemetik dan

multivitamin.

2. Keluarga langsung

memberikan klien

makan, klien makan

masih dibantu

disuapi oleh

keluarga.

3. Klien terlihat dapat

menghabiskan 6

sendok makan ¼

bagian dari

makanan yang

diberikan.

4. Klien mengatakan

klien selera bubur

kacang hijau, lalu

meminta keluarga

untuk membeli

bubur kacang hijau,

klien terlihat

menghabiskan 4

sendok bubur

kacang hijau, klien

mengeluh perutnya

terasa mual dan

terasa nyeri pada

uluh hati.

5. Klien meminum

obat rutin sesuai

dengan terapi yang

diberikan

omeparazole 1x1

Irma R

Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

91

PO sebagai

penghambat

produksi asam

lambung, dexanta

sirup 3x1 PO

sebagai penetral

asam lambung,

domperidon 3x1

PO sebagai obat

anti emetik,

neorodex 2x1 PO

sebagai

multivitamin

B1,B6,B12.

4 20/03/2019

10.00

WITA

Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan fisik.

1. Mengobservasi

respon klien

terhadap aktivitas.

2. Mengatur posisi

pasien senyaman

mungkin.

3. Memberikan

bantuan dalam

aktivitas sehari-

hari klien bila

perlu.

4. Menganjurkan

keluarga untuk

1. Klien mengatakan

klien sudah bisa

duduk apabila

duduk di atas

tempat tidur kepala

klien sudah tidak

merasa pusing lagi,

tapi klo dibawa

berjalan seperti ke

kamar mandi

kepala menjadi

pusing.

2. Meletakan bantal

sebagai sandaran

dibelakang tubuh

klien agar klien

dapat tahan lama

untuk duduk.

3. Klien mengatakan

senang

mendapatkan

bantuan dari

perawat setiap hal

yang dibutuhkan

dapat minta tolong

kepada perawat dan

merasa

diperhatikan.

4. eluarga bersedia

membantu setiap

aktivitas klien dan

Irma R

Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

92

membatu setiap

aktivitas yang

dibutuhkan klien.

memenuhi

kebutuhanya.

5 20/03/2019

11.00

WITA

Perubahan

perfusi jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient dalam

tubuh.

1. Memeriksa tanda-

tanda vital klien

dan keluhan klien.

2. Mencatat adanya

keluhan pusing.

3. Menganjurkan

klien untuk

mengurangi

aktivitas yang

merangsang

timbulnya respon

valsava/aktivitas.

4. Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan tirah

baring.

5. Mengobservasi

perubahan sensori

dan tingkat

kesadaran klien.

6. Melaksanakan

1. TTV :

TD : 110/70

mmHg

Nadi : 82 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Klien mengatakan

tubuhnya sudah

merasa lebih

enakan, nyeri terasa

berkurang setelah

diberi minyak kayu

putih dan dikerik

skala nyeri 1 (1-5).

2. Klien mengatakan

apabila dibawa

duduk atau tidur

kepalanya tidak

terasa pusing

namun bila dibawa

berjalan atau berdiri

kepala terasa

pusing.

3. Klien menerima

saran dari perawat

klien mengatakan

akan beristirahat.

4. Klien mengatakan

klien ingin sekali

bisa tidur namun

sulit.

5. Klien tampak

gelisah.

6. Transfusi darah

telah di

berikanpada pukul

Irma R

Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

93

pemberian PRC 12.00 WITA,

sebelum trasfusi

diberikan terlebih

dahulu diberikan

NaCl,

dexamethasone,

Dhipinehidramine.

Dengan tetesan

transfusi 30

gtt/menit.

Transfusi selesai

pukul 14.15 WITA

dan langsung

digantikan dengan

NaCL dengan 20

gtt/menit.

6 20/03/2019

13.00

WITA

Resiko

penularan

penyakit malaria

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

tentang penyakit

malaria,

kebersihan

lingkungan dan

pola hidup.

1. Memberikan

pendidikan

kesehatan tentang

apa itu malaria,

bagaimana cara

penularan malaria,

apa gejala malaria,

apa akibat penyakit

malaria dan

bagaimana

pencegahan

malaria. Media

yang digunakan

berupa leaflet.

1. Klien dan keluarga

mendengarkan

penjelasan perawat

tentang penyakit

yang dideritanya

dengan baikdan

mengangguk tanda

mengerti.Klien dan

kluarga juga

mengajukan

pertanyaaan apakah

penyakit malaria

menular melalui

semakan atau

seminum dengan

klien yang

menderita penyakit

malaria. Ketika

dievaluasi klien

dapat mengulang

kembali materi

yang telah

disampaikan.

Irma R

1 21/03/2019

09.00

WITA

Perubahan

perfusi jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

1. Memeriksa tanda-

tanda vital.

1. TTV :

TD : 110/70 mmHg

Nadi :80 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Klien mengatakan

malam tadi setelah

Irma R

Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

94

perlukan untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient dalam

tubuh.

2. Mencatat adanya

keluhan pusing.

3. Menganjurkan

klien untuk sedikit

beraktivitas atau

mengubah posisi

seperti duduk

jangan bebaring

terus.

4. Mengobservasi

perubahan sensori

dan tingkat

kesadaran klien.

meminum obat

clobazam sebelum

tidur klien bisa

tidur dengan

nyenyak dari jam

23.00- 05.00.

Tubuh klien masih

dirasakan sering

berkeringat namun

sudah tidak merasa

panas lagi. Dan

tubuh klien merasa

lebih enakan dan

tidak terasa sakit

lagi ataupun pegal-

pegal skala nyeri 0

(1-5).

2. Klien mengatakan

kepalanya sudah

tidak merasa pusing

lagi baik duduk

ataupun berdiri

namun apabila

berjalan ke kamar

mandi masih

diperlukan bantuan

karena tubuh klien

masih merasa

lemah.

3. Klien mau

mendengarkan

saran perawat dan

klien langsung

mengubah

posisinya dari tidur

menjadi duduk

dengan bantal

disandarkan

dibelakang tubuh.

4. Klien tampak

tenang namun

lemah

(composmentis).

5. Hasil labor klien

Page 109: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

95

5. Memeriksa hasil

Labor

haemoglobin klien.

pada tanggal

21/03/2019 yaitu 9

gr/dl.

2 21/03/2019

09.30

WITA

Resiko

ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

1. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan dalam

keadaan hangat.

2. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan lunak

dalam porsi kecil

tapi sering.

3. Diskusikan

makanan yang

disukai klien dan

masukan dalam

diet murni.

4. Melaksanakan

pemberian obat

anti emetik.

1. Klien langsung

memakan makanan

yang telah

disediakan oleh ahli

gizi.

2. Klien terlihat

menghabiskan ¾

makanan yang ada.

3. Klien mengatakan

klien selera makan

nasi dengan sayur

santan dan ikan

sambal,

keluargapun

memberikan

makanan yang

diinginkan klien,

klien terlihat dapat

mengahabiskan 6

sendok makan.

4. Klien mengatakan

akan meminum

obat yang diberika

tepat waktu dan

rutin obat yang

tersedia untuk hari

ini yaitu

omeparazole 1x1

PO sebagai

pengahambat

produksi asam

lambung,

donperidon 3x1 PO

sebagai anti emetik,

scopamin 3x1 PO

sebagai anti nyeri,

neorodex 2x1 PO

sebagai

multivitamin

B1,B6,B12,

Rina f

Page 110: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

96

5. Monitor

perkembangan

berat badan.

cefotaxime vial IV

diberikan oleh

perawat 2x1 pada

pukul 06.00 WITA

dan 18.00 WITA

sebagai antibiotik

dan clobazam

diminum sebelum

tidur malam

nantisebagai obat

penenang.

5. Berat badan klien

tetap 49 kg.

3 21/03/2019

10.15

WITA

Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan fisik.

1. Mengobservasi

respons klien

terhadap aktivitas.

1. Klien mengatakan

klo berjalan

seperti mau

kekamar mandi

masih diperlukan

bantuan walau

sudah tidak

merasa pusing lagi

ketika berjalan

namun tubuh

masih terasa

lemah .

Irma R

4 21/03/2019

11.00

WITA

Resiko

penularan

penyakit malaria

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

tentang penyakit

malaria,

kebersihan

lingkungan dan

pola hidup.

1. Mengingatkan

kembali kepada

klien dan keluarga

apa itu malaria,

bagaimana cara

penularan malaria,

apa gejala malaria,

apa akibat penyakit

malaria dan

bagaimana

pencegahan

malaria.

2. Menganjurkan

keluarga dan klien

untuk memelihara

dan meningkatkan

kebersihan diri dan

lingkungan, karena

dengan lingkungan

1. Klien

menyebutkan

malaria

disebabkan oleh

parasit

(plasmodium)

ditularkan

kemanusia

melalui gigitan

nyamuk. Gejala

malaria dapat

berupa menggigil,

tidak nafsu

makan, tubuh

terasa panas dan

dapat

mengakibatkan

anemia karena sel

darah merah

Irma R

Page 111: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

97

yang nyaman

nyamuk tidak akan

berkembang biak.

3. Mengajurkan klien

untuk membasmi

sarang nyamuk

atau tempat

perkembangbiakan

nyamuk yang ada

disekitar rumah

pada saat pulang

nantiseperti

menimbun

genangan air,

jangan terlalu

banyak pakaian

yang

bergantungan.

hancur dirusak

oleh parasit. Cara

pencegahan

malaria dengan

menghindardari

gigitan nyamuk

seperti tidur

menggunakan

kelambu,

menggunakan

obat penolak

nyamuk,

menggunakan

pakaian tertutup

bila perlu,

memasang kawat

kasa pada

ventilasi dan

membersihkan

sarang nyamuk

atau lingkungan.

2. Keluarga dan

klien mengangguk

tanda menyetujui

saran perawat dan

keluarga pun

tampak

membersihkan

lingkungan sekitar

tempat tidur klien.

3. Klien mengatakan

iya ketika pulang

nanti klien dan

keluarga akan

menjaga

kesehatan dan

kebersihan

lingkungan

dengan lebih baik

lagi agar terhidar

dari penyakit

malaria atau

penyakit lainya.

1 22/03/2019 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV

Page 112: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

98

08.30

WITA

perfusi jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman

oksigen dan

nutrient dalam

tubuh.

tanda vital dan

menanyakan

keluhan klien.

TD :120/70

mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Klien mengatakan

tubuhnya sudah

merasa lebih baik

sudah tidak

merasapegal-pegal

lagi ataupun nyeri

pada sendi dan otot,

kepala sudah tidak

terasa pusing lagi.

Tubuh sudah tidak

terasa panas lagi

dan berkeringat

agak berkurang.

Malam tadi klien

nyenyak tidur klien

tidur dari jam 22.00

WITA-05.00WITA.

Irma R

2 22/03/2019

09.00

WITA

Resiko

ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan intake

yang tidak

dekuat:

anorexia,

mual/muntah.

1. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan dalam

keadaan hangat.

2. Menganjurkan

klien untuk makan

makanan lunak

dalam porsi kecil

tapi sering.

3. Mendikusikan

makanan yang

disukai klien dan

masukan dalam

diet murni.

1. Klien langsung

memakan makanan

yang telah disediakan

oleh ahli gizi.

2. Klien tampak

menghabiskan

seluruh makanan

yang disajikan oleh

ahli gizi. Mual (-),

muntah (-)

3. Klien mengatakan

klien selera makan

bubur ayam, lalu

keluargapun pergi

membelikan bubur

ayam untuk klien

dan terlihat klien

dapat

menghabiskan

semua bubur ayam

yang dibeli. Klien

mengatakan

perutnya sudah

merasa enakan

sekarang sudah

Irma R

Page 113: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

99

4. Melaksanakanpem

berian obat anti

emetik.

5. Memonitor

perkembangan

berat badan klien.

tidak ada rasa mual

ataupun nyeri pada

uluh hati.

4. Klien mengatakan

akan meminum

obat yang diberika

tepat waktu dan

rutin obat yang

tersedia untuk hari

ini yaitu

omeparazole 1x1

PO sebagai

pengahambat

produksi asam

lambung,

donperidon 3x1

PO sebagai anti

emetik, scopamin

3x1 PO sebagai

anti nyeri,

neorodex 2x1 PO

sebagai

multivitamin

B1,B6,B12,

cefotaxime vial IV

diberikan oleh

perawat 2x1 pada

pukul 06.00WITA

dan 18.00 WITA

sebagai antibiotik

dan clobazam

diminum sebelum

tidur malam nanti

sebagai obat

penenang.

5. Berat badan klien

49 kg, tinggi badan

155 cm.

3 22/03/2019

10.00

WITA

Gangguan

aktivitas

berhubungan

dengan

kelemahan fisik.

1. Mengobservasi

respons klien

terhadap aktivitas.

1. Klien mengatakan

sudah bisa berjalan

kekamar mandi

sendiri tanpa

bantuan, makan

sendiri dan

mengganti pakaian

Irma R

Page 114: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

100

sendiri. Klien

mengatakan tubuh

klien sudah merasa

lebih kuat dan tidak

lemah lagi seperti

kemarin. (Klien

hari ini sudah boleh

pulang oleh dokter

dan melakukan

perawatan dirumah/

rawat jalan. Karena

keadaan klien

sudah tampak

membaik).

4 22/03/2019

11.00

WITA

Resiko

penularan

penyakit malaria

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

tentang penyakit

malaria,

kebersihan

lingkungan dan

pola hidup.

1. Mengingatkan

kembali kepada

klien bila pulang

nanti diharapkan

dapat melakukan

pencegahan dari

gigitan nyamuk

seperti yang telah

diajarkan, menjaga

kebersihan diri dan

lingkungan dan

bila muncul tanda

dan gejala demam

diharapkan

keluarga dan klien

dapat menerapkan

cara penatalaksaan

seperti yang telah

diajarkan.

1. Klien dan keluarga

mengatakan iya bila

pulang kerumah

nanti klien dan

keluarga akan lebih

menjaga

kesehatanya agar

tidak mudah sakit.

Klien akan

melakukan saran

perawat akan

melakukan

pencegahan

terhadap penyakit

malaria dengan

menghindar dari

gigitan nyamuk dan

membrantas sarang

nyamuk dan lebih

menjaga kebersihan

lingkungan.

Keluarga

mengatakan

trimakasih telah

memberi

pengalaman dalam

merawat nanti

apabila dikemudian

hari ada yang sakit

insyaallah klien

akan menggunakan

cara-cara yang telah

diajarkan.

Page 115: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

101

D. Evaluasi Keperawatan

Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf

1 21/03/2019 Perubahan perfusi

jaringan berhubungan

dengan penurunan

komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman oksigen

dan nutrient dalam

tubuh.

S : Klien mengatakan

sudah tidak merasakan

sakit kepala lagi.

O:

- TTV :

TD : 100/70

mmHg

Nadi : 80

x/menit

Pernafasan: 20

x/menit

Suhu : 370C

- Akral teraba hangat

- Kulit tampak segar

- Haemoglobin 9

Gr/dl

- Conjungtiva

ananemis

A : Masalah perubahan

perfusi jaringan

berhubungan dengan

penurunan komponen

seluler yang di

perlukan untuk

pengiriman oksigen

dan nutrient dalam

tubuh dapat teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

Irma R

2 21/03/2019 Hipertermia

berhubungan dengan

peningkatan

metabolisme,

efek langsung

sirkulasi kuman pada

hipotalamus.

S : Klien mengatakan

malam tadi setelah

meminum obat

clobazam sebelum tidur

klien bisa tidur dengan

nyenyak dari jam

23.00- 05.00. Tubuh

klien masih dirasakan

sering berkeringat

namun sudah tidak

merasa panas lagi.

O :

- TTV :

TD : 100/70

Irma R

Page 116: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

102

mmHg

Nadi : 80

x/menit

Pernafasan: 20

x/menit

Suhu : 370C

- Pada palpasi tidak

panas lagi

- Mukosa bibir

terlihat lembab

A : Masalah hipertermi

berhubungan dengan

peningkatan

metabolisme, dehidrasi,

efek langsung sirkulasi

kuman pada

hipotalamus dapat

teratasi.

P : Intervensi dihentikan

3 22/03/2019 Resiko

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

intake yang tidak

dekuat ; anorexia,

mual/muntah.

S : Klien mengatakan

perutnya sudah merasa

enakan sekarang sudah

tidak ada rasa mual

ataupun nyeri pada

uluh hati.

O :

- Mual (-), Muntah (-)

- Keadaan umum

membaik

- Klien tampak

menghabiskan

seluruh makanan

yang disajikan oleh

ahli gizi.

- Berat badan : 49 kg

- Tinggi badan : 155

cm

A : Masalah resiko

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

intake yang tidak

dekuat ; anorexia,

Irma R

Page 117: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

103

mual/muntah dapa

teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

4 21/03/2019 Nyeri dan

ketidaknyamanan

berhubungan dengan

respons inflamasi

sistemik, mialgia,

artralgia.

S : Klien mengatakan

tubuhnya sudah merasa

lebih enakan dan tidak

terasa sakit lagi

ataupun pegal-pegal,

skala nyeri 0 (1-5).

O :

- Keadaaan umum

klien tampak baik,

dan klien tampak

tenang.

- Klien tidak meringis

kesakitan lagi.

A : Masalah Nyeri dan

ketidaknyamanan

berhubungan dengan

respons inflamasi

sistemik, mialgia,

artralgia, diaforesis,

dapat teratasi.

P : Intervensi di hentikan.

Irma R

5 22/03/2019 Gangguan aktivitas

berhubungan dengan

kelemahan fisik.

S : Klien mengatakan

sudah bisa berjalan

kekamar mandi sendiri

tanpa bantuan, makan

sendiri dan mengganti

pakaian sendiri. Klien

mengatakan tubuh

klien sudah merasa

lebih kuat dan tidak

lemah lagi seperti

kemarin.

O :

- Klien tampak dapat

melakukan

aktivitasnya sendiri

- Klien tampak lebih

segar dan tidak

terlihat lemah

- Kekuatan otot

Irma R

Page 118: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

104

A : Masalah Gangguan

aktivitas berhubungan

dengan kelemahan fisik

dapat teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

6 22/03/2019 Resiko penularan

penyakit malaria

berhubungan dengan

kurang pengetahuan

tentang penyakit

malaria, kebersihan

lingkungan dan pola

hidup.

S : Klien dan keluarga

dapat menjelaskan

dengan bahasanya

sendiri tentang

penyakit malaria cara

penularan,

penatalaksanaan yang

dapat dilakukan dalam

mengatasi demam

malaria dan

pencegahan penyakit

malaria.

O :

- Klien dan keluarga

dapat menjelaskan

kembali cara-cara

penularan penyakit

malaria.

- Klien dan keluarga

dapat menjelaskan

kembali tentang

cara-cara

pencegahan

penyakit malaria.

A : Masalah Resiko

penularan penyakit

malaria berhubungan

dengan kurang

pengetahuan tentang

penyakit malaria,

kebersihan lingkungan

dan pola hidup dapat

teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

Irma R

Page 119: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

105

Catatan perkembangan pulang :

Tanggal 22 Maret 2019 Ny. T atas order dan saran dari dokter sudah

diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, keadaan umum membaik :

TTV : TD :120/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Obat yang diberikan omeparazole 1x1 PO, donperidon 3x1 PO, scopamin

3x1 PO, neorodex 2x1 PO, Paracetamol 3x1. Dan klien sudah tahu cara

meminum obat tersebut dirumah dan tujuan dari masing-masing obat

karena sudah dijelaskan cara pemberianya.

Page 120: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

106

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. T dengan kasus

Malaria di Ruang Interna RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton pada tahun 2019

yang dimulai dari tanggal 18/03/2019 sampai 22 Maret 2019 ditemukan beberapa

persamaan atau kesenjangan antar teori yang ada dengan data yang di dapatkan.

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Dalam

mengumpulkan data ditemukan beberapa kesenjangan dan persamaan antara

lain : pada riwayat kesehatan sekarang, pada Ny. T ditemukan keluhan

Demam dirasakan sejak satu minggu yang lalu, tubuh menggigil merasa

kedinginan, merasa mual yang disertai dengan muntah,nyeri pada uluh hati,

lidah terasa pahit, tidak ada nafsu makan, kepala terasa pusing, tubuh terasa

panas, sering berkeringat, seluruh tubuh dirasakan sakit (nyeri pada

persendian dan juga otot) dan pegal-pegal,tubuh terasa lemah, dan klien

mengeluh hasil labor haemoglobinnya rendah yaitu 7,5 gr/dl. Keluhan yang

dialami oleh Ny. T tersebut sama dengan manifestasi klinis yang dapat

ditimbulkan oleh malaria pada tinjauan teoritis. Akan tetapi ada beberapa

gejala pada tinjauan teoritis yaitu pembesaran limpa (splenomegali) dan

pembesaran hepar(hepatomegali) pada kasus Ny. T tidak penulis temukan.

Menurut penulis hal ini disebabkan oleh malaria yang diderita Ny. T belum

terlalu berat sehingga belum terjadi komplikasi lebih lanjut dimana belum

terjadi kerusakan parenkim hati yang menyebabkan hepar dan limpa

terkompensasi.

Page 121: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

107

Pada riwayat kesehatan dahulu Ny. T ditemukan bahwa Ny. T dua

tahun yang lalu pernah dirawat di RS selama tiga hari dengan alasan penyakit

yang sama yaitu malaria. Berdasarkan tinjauan toritis bahwa malaria

merupakan penyakit yang sewaktu-waktu dapat kambuh kembali di sebabkan

oleh parasit malaria yaitu plasmodium vivax dan ovale memiliki stadium

dormant (hipnozoit) berdiam dalam hati dan dapat kambuh kembali untuk

menginvasi kembali kedalam darah beberapa minggu atau 1 tahun kemudian,

ini sama dengan yang dialami oleh Ny. T yaitu penyakit malaria yang diderita

mengalami kekambuhan (Muslim, 2009).

Pada riwayat kesehatan keluarga terdapat keluarga Ny. T yang perna

mengalami penyakit malaria yaitu suaminya, anak pertama dan anak kedua.

Berdasarkan tinjauan teoritis menurut pendapat Handayani wiwik (2008)

bahwa malaria merupakan infeksi parasit pada sel darah merah yang

disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke

manusia melalui air liur nyamuk. Pada keluarga Ny. T sepertinya sudah

terjadi penularan penyakit malaria antar keluarga sehingga terdapat keluarga

selain Ny. T yang pernah mengalami penyakit malaria.

Pada pengkajian kebiasaan hidup sehari-hari Ny. T pada kebutuhan

nutrisi Ny. T selama dirumah sakit hanya makan 3sendok makan setiap

makan beda dengan selama dirumah sewaktu sehat klien dapat menghabiskan

1 porsi makan. Klien menemukan kesulitan saat makan yaitu perut terasa

mual, nyeri pada uluh hati, lidah terasa pahit. Pada kebutuhan istirahat dan

tidur Ny. T kurang dari kebutuhan yang seharusnya/ biasanya sebanyak 6-8

jam menjadi 4-6 jam hal tersebut dikarenakan tubuh Ny. T sering terasa

Page 122: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

108

panas, sering berkeringat, terasa nyeri pada sendi tulang dan otot, tubuh terasa

pegal sehingga klien menjadi susah untuk tidur. Pada kebutuhan aktivitas

klien klien hanya berada ditempat tidur semua aktivitas klien di bantu oleh

keluarga di karenakan klien mengalami kelemahan fisik. Berdasarkan tanda

dan gejala menurut pendapat Harijanto (2009) bahwa manifestasi klinis pada

malaria serupa dengan yang dialami Ny. T yaitu merasa mual, muntah, tidak

nafsu makan,terasa lesuh/lemah, demam yang dirasakn hilang timbul, nyeri

pada sendi tulang dan otot, tubuh terasa pegal-pegal sehingga menyebabkan

terganggunya kebutuhan istirahat dan tidur Ny. T.

Berdasarkan data sosial ekonomi yang didapatkan pada pengkajian Ny.

T adalah seorang wanita karir yang bekerja di balai POM, dikarenakan klien

sedang sakit pekerjaan klien menjadi terganggu dan klien tidak dapat masuk

kerja. Benar menurut pendapat Harijanto (2011) bahwa malariamerupakan

salah satu masalah kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas kerja.

Pada tinjauan kasus hasil laboratorium Ny. T ditemukan beberapa

persamaan pada tinjauan teoritis seperti leukosit darah tinggi : 17.400/mm3

(N = 4.000 – 10.000/mm3), Peningkatan jumlah leukosit ini (disebut

Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi, hemoglobin rendah (7,5

gr/dl) berdasarkan menurut pendapat zulkoni akhsin (2009) malaria dapat

menyebabkan anemia dikarenakan sel darah merah lisis akibat siklus hidup

parasit dan penghancuran sel darah merah baik yang terinfeksi maupun tidak

terinfeksi oleh limpa. Hemaktokrit rendah (23%) menunjukan

penurunanpersentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah.

Page 123: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

109

Adapun kesenjangan yang ditemukan pada hasil laboratorium Ny. T

yaitu trombosit normal (320.000 sel/mm3) ini mengalami kesenjangan dengan

yang ada pada tinjauan teori yang seharusnya pada tinjauan teori jumlah

trombosit sering menurun (N = 150.000- 400.000 sel/mm3) menurut penulis

penyakit malaria yang diderita oleh Ny. T belum mengalami penghancuran

trombosit yang berlebihan sehingga tidak terjadi trombositopenia (jumlah

trombosit sering menurun terutama pada malaria berat).Pada pemeriksaan

ureum serum dan kreatinin serum pada Ny. T normal yaitu ureum serum 29.0

mg/dl (N= 20-40 mg/dl) dan kreatinin serum 0.6 mg/dl (N= 0.5-1.2 mg/dl),

ini menunjukan bahwa fungsi ginjal pada Ny. T masih baik dan Ny. T belum

mengalami komplikasi lebih lanjut dari penyakit malaria yang diderita, yang

mana menurut widoyono (2008) komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit

malaria adalah GGA (urin <400Ml/24jam, dengan kreatinin darah >3 Mg/dl).

Pada pemeriksaan glukosa sewaktu/BBS pada Ny. T tinggi yaitu 167 mg/dl

(N=70-120 mg/dl) ini menunjukan bahwa Ny. Thiperglikemia sedangkan

menurut widoyono (2008) komplikasi yang dapat terjadi pada malaria adalah

Hipoglikemia gula darah <40mg/dl menurut penulis Ny. T tidak mengalami

hipoglikemia disebabkan penggunaan glukosa oleh parasit belum terlalu

banyak sehingga tidak terjadi insufiensi insulin sehingga tidak terjadi

hipoglikemia.

B. Diagnosa Keperawatan

Pada diagnosa keperawatan penulis hanya menganalisa data yang

diperoleh dari pengkajian sebelum menegakan diagnosa keperawatan. Dalam

asuhan keperawatan secara teori penulis menemukan 7 diagnosa keperawatan

Page 124: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

110

yang muncul pada pasien malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang

timbul menurut Muttaqin, 2011 adalah :

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

2. Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan diuresis

osmotik, diaforesis.

3. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

4. Aktual/resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia, mual/muntah.

5. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia.

6. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

7. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan pola

hidup.

Sedangkan pada tinjauan kasus, penulis hanya menemukan 6 diagnosa

keperawatan yang terdiri dari :

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

Penulis menegakkan diagnosa ini karena menemukan data bahwa klien

mengeluh kepalanya terasa pusing, akral teraba dingin, kulit pucat, klien

Page 125: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

111

tampak gelisah, conjungtiva anemis, mukosa bibir tampak kering, Hb :

7,5 gr/dl, hasil pemeriksaan DDR (+), TTV : TD :110/70 mmHg, Nadi :

90 x/menit, pernafasan : 22 x/menit, suhu : 370C, yang bearti sel darah

merah lisis akibat siklus hidup parasit malaria yaitu plasmodium,

semakin banyak jumlah skizon yang pecah di dalam darah maka semakin

banyak jumlah merozoit yang keluar yang akan menyerang eritrosit baru

sehingga menyebabkan anemia (Zulkoni akhsin, 2009).

2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data bahwa klien mengeluh

tubuhnya terasa panas, suhu : 380C, pada palpasi tubuh terasa panas,

klien tampak gelisah, mukosa bibir tampak kering dan hasil pemeriksaan

DDR (+), yang berati sudah terdapat plasmodium dalam darah yang

menyebabkan peningkatan sirkulasi endoktoksin pada hipotalamus,

sehingga terjadi perubahan regulasi temperatur pada termoregulator yang

mengakibatkan peningkatan suhu tubuh (Muttaqin, 2011).

3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia, mual/muntah.

Diagnosa ini ditegakakan berdasarkan data bahwa klien mengatakan

tidak nafsu makan dan perutnya terasa mual dan muntah 1x, porsi makan

yang dihabiskan terlihat hanya 3 sendok makan, keadaan umum tampak

lemah, klien tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, BB :49 kg, TB

:155 cm, karena tidak terjadi penurunan berat badan yang signifikan, dan

berat badan klien masih berada dalam batas normal sesuai dengan umur

Page 126: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

112

dan tinggi badan klien, penulis hanya mengangkat diagnosa ini sebagai

resiko.

Mual dan muntah yang disebabkan adaanya plasmodium yang mencapai

sirkulasi gastrointestinal bila tidak segera diatasi dapat mengakibatkan

penurunan berat badan karena intake nutrisi yang tidak adekuat secara

oral, sedangkan yang berada pada tubuh berkurang karena output melalui

muntah yang berlebihan (Muttaqin, 2011).

4. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia, diaforesis.

Diagnosa ini penulis tegakkan karena efek dari respons inflamasi

sistemik parasit pada tubuh menyebabkan terasa pegal-pegal, dan nyeri

pada sendi tulang dan otot (Muttaqin, 2011).

5. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Diagnosa ini penulis tegakan karena efek dari proses penyakit pada

sistem muskuloskletal yang dikarenakan oleh anemia dan kurangnya

asupan nutrisi klien mengakibatkan kelemahan fisik sehingga klien

membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitasnya berdasarkan

tinjauan teoritis menurut Harijanto (2009) bahwa Keluhan prodromal

pada malaria salah satunya berupa kelesuhan.

6. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan pola

hidup.

Diagnosa ini ditegakkan karena keluarga mengatakan tidak mengetahui

tentang penyakit malaria, cara penularan maupun pencegahannya.

Page 127: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

113

Kurangnya pengetahuan keluarga menyebabkan ia banyak bertanya

mengenai keadaan penyakit yang diderita.

Diagnosa resiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan

diuresis osmotik, diaforesis, tidak penulis angkat karena tidak ditemukan

tanda-tanda kekurangan cairan yang berat pada Ny. T seperti turgor kulit

klien masih baik, haluaran urine adekuat, terpasang infus RL dan D5% (1:1)

20 tt/ menit, klien masih mau minum sehingga defisit volume cairan tidak

terjadi.

Dari pengkajian keperawatan yang penulis lakukan penulis menemukan

diagnosa baru yang tidak ada pada tinjauan teori yaitu gangguan istirahat dan

tidur berhubungan dengan hipertermi dan nyeri pada sendi tulang dan otot,

namun diagnosa ini tidak penulis angkat karena menurut penulis klien tidak

dapat tidur disebabkan hipertermi. Sedangkan tujuan dari dilakukannya

tindakan keperawatan adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi dan

mengatasi masalah yang menjadi prioritas agar masalah lain yang

ditimbulkan dapat teratasi (deswani, 2009). Jadi penulis mengangkat masalah

hipertermi dan gangguan rasa nyaman nyeriyang menjadi prioritas karena

dapat menimbulkan masalah lain pada klien yaitu kebutuhan istirahat dan

tidur menjadi terganggu

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang penulis susun pada studi kasus telah mengacu

pada asuhan keperawatan secara teoritis dengan disesuaikan pada prioritas

masalah keperawatan yang dirumuskan. Penulis membuat intervensi dan

prioritas waktu dengan menyesuaikan pada masalah keperawatan yang

Page 128: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

114

ditemukan dan sesuai dengan kemampuan yang dipunyai oleh penulis untuk

menyelesaikan/ mengatasi masalah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

Intervensi yang ada pada tinjauan teoritis menurut Muttaqin (2011) dapat

direncanakan pada kasus.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan pengolahan data dan perwujudan dari rencana

tindakan keperawatan, meliputi tindakan yang telah direncanakan oleh

perawat dalam membantu klien. Dalam melakukan tindakan keperawatan

harus memperhatikan kenyamanan dan keadaan klien. Dalam pelaksanaan

tindakan keperawatan pada Ny. T dengan penyakit malaria di ruang rawat

inap Ruang Interna RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton, penulis melakukanya

selama lima hari perawatan dan yang dilakukan adalah sesuai dengan

perencanaan.

Pelaksanaan tindakan perawatan pada klien dapat dilakukan dengan

baik karena faktor yang mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

ini. Adapun faktor pendukung lain antara lain :

1. Adanya kerja sama dan kolaborasi antar tim kesehatan yang lain dan

yang paling mendukung adalah kerjasama antara penulis dan keluarga.

2. Karena adanya motivasi yang kuat dari keluarga untuk kesembuhan klien

sehingga keluarga selalu mendukung dan melaksanakan anjuran perawat.

E. Evaluasi keperawatan

Evaluasi merupakan bagian akhir dari proses keperawatan, yang

digunakan sebagai alat ukur berhasil atau tidaknya tindakan keperawatan

kepada klien, sesuai dengan diagnosa, tujuan dan kriteria hasil. Dari 6

Page 129: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

115

diagnosa keperawatan yang telah disusun sesuai dengan masalah utama,

selama melakukan lima hari perawatan pada Ny. T dengan penyakit malaria

sejak tanggal 18/03/2019 sampai 22 Maret 2019 dapat dikatakan berhasil,

dimana hasil akhir dari evaluasi didapatkan bahwa semua masalah yang ada

dapat teratasi pada tanggal 21 dan 22 Maret 2019.

Page 130: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari

genus plasmodium yang ditularkan pada manusia melaluit gigitan

nyamuk jenis anopheles betina, penyakit ini dapat menyerang segala ras,

usia, dan jenis kelamin. Dikenal empat spesies dari genus plasmodium

yang hidup sebagai penyebab penyakit malaria pada manusia yaitu :

Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae,

Plasmodium ovale. Berbeda dengan penyakit-penyakit lain, malaria tidak

dapat disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan gejala-

gejala penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena

parasit dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup. Adapun tanda

dan gejala yang dapat di timbulkan oleh malaria berupademam periodik,

anemia dan splenomegali.

2. Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny. T dengan penyakit malaria,

penulis mendapatkan data-data pengkajian meliputi : identitas pasien,

riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat

kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, data psikologi, data sosial

ekonomi, data spiritual, data penunjang, penatalaksanaan medis, dan

kebiasaan sehari-hari klien.

3. Setelah data-data tersebut terkumpul, penulis menganalisa data yang

telah ditemukan untuk menemukan masalah keperawatan klien,setelah itu

Page 131: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

117

penulis menyusun diagnosa keperawatan untuk menunjang proses

keperawatan dan ditemukan enam diagnosa keperawatan pada Ny. T.

4. Berdasarkan diagnosa keperawatan, penulis menyusun intervensi yang

disesuaikan dengan tinjauan teori menurut Muttaqin (2011) dengan

mempertimbangkan prosedur kebijakan dan fasilitas diruangan rawat

inap tempat klien dirawat, serta disesuaikan juga dengan kemampuan

penulis dan keadaan klien.

5. Kemudian rencana-rencana tersebut penulis implementasikan pada klien

dan keluarga, sekaligus mengevaluasi setiap respon hasil atau kemajuan

klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

6. Pada evaluasi di semua tindakan keperawatan dikategorikan berhasil

karena dari enam diagnosa yang disusun sesuai masalah pada Ny. T

menunjukan bahwa semua masalah dapat teratasi dengan baik.

7. Analisa antara konsep teori dan kasus yang telah ditemukan pada Ny. T

yang tentunya terdapat beberapa kesenjangan dan persamaan yang

semuanya telah dibahas di bab pembahasan.

8. Dari proses keperawatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa pada Ny. T mengalami penyakit malaria, setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama lima hari penyakit malaria yang di

sebabkan oleh plasmodium vivax dan telah menyebabkan anemia pada

Ny. T dapat teratasi begitupun dengan gejala yang lain seperti hipertermi,

nyeri pada sendi tulang dan otot, tubuh terasa pegal-pegal, merasa mual

yang disertai muntah, tidak nafsu makan dan kelesuhan sudah tidak

dirasakan lagi.

Page 132: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

118

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan alternatif

pemecahan masalah yang berupa saran-saran, yaitu untuk mencapai asuhan

keperawatan yang optimal.

1. RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan

memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas sebagai standar

praktek keperawatan yang berlaku dan dapat meningkatkan sarana dan

prasarana kesehatan yang ada di RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton

untuk dapat menunjang pengobatan dan perawatan pada pasien dengan

penyakit malaria yang dirawat di RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton dan

dapat meningkatkan sumber daya manusia dengan banyak mengadakan

pelatihan-pelatihan ataupun seminar mengenai masalah malaria sehingga

menambah ilmu dan wawasan para perawat.

2. Institusi pendidikan/Akademik

Kepada pihak akademik diharapkan dapat lebih memperluas dalam

pemberian materi tentang malaria dan dapat menambah buku-buku

tentang Malaria edisi terbaru sehingga peneliti selanjutnya tidak kesulitan

mencari untuk referensi.

3. Penulis selanjutnya

Diharapkan pada penulis selanjutnya yang berminat untuk meneliti

masalah ini lebih jauh dan mendalam hendaknya untuk meneliti masalah

ini dengan menggunakan tempat yang berbeda dengan teknik yang lain

sehingga diperoleh keragaman hasil penelitian yang berkaitan dengan

Page 133: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

119

penyakit malaria seperti “Hubungan prilaku pencegahan malaria terhadap

kejadian malaria”. “Faktor faktor risiko yang mempengaruhi kejadian

malaria” dengan menggunakan metode penelitian observasional.

Page 134: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

120

DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Cecep Dani. 2017. Manual Lengkap Malaria. Jakarta : EGC

Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta

: Kemenkes RI; 2014.

Riskedas. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes

RI Dinkes Prov.Sultra. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun

2016. Kendari

Nurarif & Kusuma. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &

NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction

Robbins. 2007. Buku ajar : Patologi. Jakarta : EGC

Tarwoto et al. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.

Cetakan Pertama. Trans Info Media: Jakarta

Smeltzer, S. C. And Bare, B. G. 2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

Brunner & Sudart Edisi 8. Jakarta: EGC

Moorhead, sue et al. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5.

Singapore: Elsevies, Alih Bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi

Tumanggor

Nurarif, Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosis Medis & Nanda Nic-Noc Jilid 3. Yogyakarta:

Medication Publishing

Budiono, Sumirah Budi Pertami. 2015. Konsep dasar Keperawatan. Jakarta :

Bumi Medika

Page 135: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

121

Bulechek, Gloria M et al. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi

6. Singapore: Elsavier, Alih Bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi

Tumanggor.

Page 136: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

122

Page 137: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

123

Page 138: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

124

Page 139: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

125

Page 140: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1467/1/KTI Irma Rusmiyanti... · 2020. 6. 12. · vii ABSTRAK Irma Rusmayanti Asis, NIM : P00320018136

126