TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf
Transcript of TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf
UNIVERSITAS INDONESIA
PROTOTIPE WEB SERIES
“Untung Si Bejo”
TUGAS KARYA AKHIR
LAURENSIA IRMA SARASWATI
1006695091
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM SARJANA REGULER
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
JUNI 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
PROTOTIPE WEB SERIES
“Untung Si Bejo”
TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
LAURENSIA IRMA SARASWATI
1006695091
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM SARJANA REGULER
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
JUNI 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
ii
Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Laurensia Irma Saraswati
NPM : 1006695091
Tanda Tangan :
Tanggal : 7 Juli 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
iii
Universitas Indonesia
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
iv
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Akhir-akhir ini, minat berwirausaha di kalangan generasi muda semakin
berkembang. Penulis menyadari hal tersebut ketika banyak teman di kampus
mulai mencoba untuk melakukan kegiatan wirausaha. Selain itu, saat ini juga
banyak dijumpai program pelatihan, seminar, sampai bantuan pendanaan untuk
kegiatan berwirausaha yang ditujukan bagi generasi muda. Dilihat dari segi
media, sudah mulai bermunculan tayangan bertemakan kewirausahaan di televisi
meskipun jumlahnya tidak banyak. Sebagai seorang yang dapat dikategorikan
sebagai generasi muda dan memiliki minat di bidang kewirausahaan, penulis
mencoba untuk membuat sebuah tayangan bertemakan kewirausahaan yang
medium distribusinya sangat dekat dengan generasi muda saat ini, yaitu internet.
Menyelesaikan tugas karya akhir ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi
penulis. Meskipun begitu, penulis menyadari bahwa tugas karya akhir ini masih
jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar karya ini dapat lebih disempurnakan.
Jakarta, Juni 2014
Penulis
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
v
Universitas Indonesia
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
izin dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir Prototipe
Web Series “Untung Si Bejo” sebagai syarat menyelesaikan pendidikan S1 di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas
Indonesia.
Tidak lupa,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis:
1. Dr. Pinckey Triputra, MSc. selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia
2. Endah Triastuti, Ph.D selaku ketua program S1 Reguler Departemen
Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sekaligus sebagai ketua
sidang Tugas Karya Akhir penulis.
3. Sri Esti Tri Wandari, M.A., selaku dosen pembimbing penulis yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, saran, kritik,
serta motivasi untuk menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini.
4. Asty Rastiya, S.Sos., M.Comm, selaku penguji Tugas Karya Akhir
penulis dan telah memberikan banyak saran dan masukan yang
berguna.
5. Seluruh staf dan tata usaha Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI,
Mas Gugi, Mbak Inda, Mbak Sherly, Mbak Onna, Mas Rio, dan Mas
Pian yang telah membantu penulis
6. Keluarga penulis: Papa Laurensius Pandu Pamardi, Mama Anna
Budi Kustiyanti, big sister Antonia Dina Hoetami, terimakasih telah
menjadi sumber inspirasi dan motivasi terbesar penulis.
7. Narasumber: Bapak Roy Dharmawan, Ibu Ari Sutanti, dan Ridho
Alatas yang telah membantu proses pengerjaan TKA ini
8. Para pendukung dan kerabat kerja “Untung Si Bejo”: Bejo, Nicola,
Derry, Dara, Coki, Resti, Reginal, Izul, Veve, Fanny, Aufa,
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
vi
Universitas Indonesia
Meista.Terima kasih atas kesediaan memberikan waktu luang dalam
membantu penulis menyelesaikan proses TKA ini
9. Muhammad Nurwibowo, Widya Arifianti, Yos Purba, Febry
Fakhrurrizal, Derry Anugerah yang telah membantu proses
pembuatan TKA ini.
10. Sahabat saya: Usamah, Arivia, Nicola, Tania, Riesha, Bertila,
Korona, Gabriela, Catherine, Debora, Fina, Angela, Stefanie,
Deananda, Shintya, Annisa C. Terimakasih atas waktunya untuk
berbagi keluh kesah dengan penulis.
11. Keluarga IKP 2010, Kampus Update, dan XL Future Leaders.
Terima kasih atas motivasi dan bantuan teman-teman dalam
menyelesaikan TKA dan juga kuliah penulis.
12. Keluarga IKP 2011, terimakasih sudah berbagi cerita dan tawa
selama 1 semester. You girls are rock!Semangat untuk kelulusannya!
13. Teman-teman spesial, Agung Prabowo dan George Raden Mas Said,
terima kasih atas kesabarannya dan bantuannya selama ini.
14. Gregorius Fomalhout Pelaseke, terima kasih atas kesabaran dan
menjadi penyemangat penulis selama ini. ‘It’s always seems
impossible until it’s done!’
15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian TKA yang
mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan dapat membalas kebaikan
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proses pilot webisode ini.
Semoga karya ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2014
Penulis
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
vii
Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Laurensia Irma Saraswati
NPM : 1006695091
Program Studi : Industri Kreatif Penyiaran
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya : Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-excusive Royalti-
Gratis Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Prototipe Web Series“Untung Si Bejo””
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 7 Juli 2014
Yang menyatakan
( Laurensia Irma Saraswati )
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
viii
Universitas Indonesia
RINGKASAN EKSEKUTIF
Bab 1 Analisis Situasi Minat berwirausaha pada generasi muda saat ini sedang
meningkat. Tayangan bertemakan kewirausahaan sudah
mulai banyak bermunculan, namun kebanyakan di TV.
Sedangkan, di media internet, dimana generasi muda sangat
familiar menggunakannya, belum banyak dijumpai konten
lokal bertemakan kewirausahaan. Maka dari itu, penulis
menginginkan sebuah program bertemakan kewirausahaan
yang berbeda, yaitu web series.
Bab 2 Manfaat dan
Tujuan Pengembangan
Pilot
Manfaat utama pengembangan pilot adalah untuk
memberikan tayangan alternatif baru bertemakan
kewirausahaan dan dapat diakses kapan saja. Tujuan utama
pengembangan pilot adalah untuk memberikan inspirasi dan
membangun motivasi para generasi muda untuk memulai
kewirausahaan
Bagian 3 Pilot yang
Dikembangkan
Pilot ini berjudul “Untung Si Bejo” yang menceritakan
tentang Bejo, seorang anak kuliahan yang mencari uang
untuk mendapatkan uang saku tambahan dengan memulai
wirausaha.
Bagian 4 Evaluasi Pre-test media dilakukan dengan cara riset pustaka,
wawancara pakar, dan juga FGD
Bagian 5 Anggaran Anggaran yang digunakan dalam pembuatan pilot adalah
Rp 1.000.000,00. Rencana anggaran untuk penerbitan
produksi media adalah Rp 40.920.000,00. Sedangkan
anggaran untuk evaluasi adalah sebesar Rp 300.000,00
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
ix
Universitas Indonesia
EXECUTIVE SUMMARY
Chapter 1 Situation Analysis Nowadays the interests in teenpreneurship or
entrepreneurship have been rising among the
young. A various entrepreneurial topic is widely
known and supported, but it is mostly screened
on TV. Whereas on the internet, the new media
that is commonly used by the young, the
entrepreneurial topic tends to involve the locals.
Therefore, the author wishes to create an
alternatif entrepreneurial program through the
form of a web series.
Chapter 2 The Benefit and Goal
of Program
The main benefit this pilot program is to offer a
new and fresh alternatif show which is focused
on teenpreneurship and can be accessed at any
time through the internet. As for the aim, it is to
inspire and to build motivation for the young to
start entrepreneurship so as to support their
passions.
Chapter 3 Developed Pilot The title for this pilot program is“Untung Si
Bejo”.It is a story of Bejo, aUniversity student
who learns that starting entreperneurship is a
good solutiontogetextrapocket money.
Chapter 4 Evaluation Pre-testmediawas done by using literature
research, conducting in depth interviews with
various experts, and focus group discussion
(FGD).
Chapter 5 Budget In producing the pilot program, the total
budgetcosts Rp1,000,000.00. As for the budget
plan for the issuance of media production is
Rp40,920,000.00. The total budget for the
evaluation costs Rp300,000.00.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
x
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. vii EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAGIAN SATU Analisis Situasi .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.1.1 Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda di Indonesia .................... 1 1.1.2 Pemakaian InternetInternet di Indonesia ........................................... 3
1.2 Riset Khalayak/Pasar ................................................................................. 4 1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Wirausahawan Pada Geneasi Muda
Indonesia ........................................................................................................ 4 1.2.2 Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci Untuk
Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda Indonesia...........6
1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi MudaDalam embentuk
Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha ..................................... 8
1.2.4 Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Geneasi Muda
Indonesia ........................................................................................................ 9
1.2.5 Web Series di Indonesia ...................................................................... 11
1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan
Angka Wirausahawan Muda Indonesia ....................................................... 13
BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot ............................ 16 2.1 Manfaat .................................................................................................... 16
2.1.1 Manfaat bagi Khalayak .................................................................... 16 2.1.2 Manfaat bagi Pengelola ................................................................... 17
2.2 Tujuan ...................................................................................................... 17
2.2.1 Tujuan Sosial ................................................................................... 17
2.2.2 Tujuan Ekonomi .............................................................................. 17
BAGIAN TIGA Prototipe yang Dikembangkan .............................................. 18 3.1 Program yang Diusulkan ......................................................................... 18 3.2 Stasiun ..................................................................................................... 18 3.3 Khalayak Sasaran .................................................................................... 19
3.3.1 Geografis ......................................................................................... 19
3.3.2 Demografis ...................................................................................... 19 3.3.3 Status Sosial Ekonomi ..................................................................... 19 3.3.4 Psikografis ....................................................................................... 20 3.3.5 Teknografis ...................................................................................... 20
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xi
Universitas Indonesia
3.4 Analisis SWOT ....................................................................................... 21 3.4.1 Strength ........................................................................................... 21 3.4.2 Weakness ......................................................................................... 21 3.4.3 Opportunity ..................................................................................... 21 3.4.4 Threat .............................................................................................. 22
3.5 Posisi dan Diferensiasi Produk ............................................................... 22 3.6 Nama atau Judul Program yang Diusulkan ............................................. 23 3.7 Sinopsis ................................................................................................... 23 3.8 Treatment ................................................................................................ 26 3.9 Waktu Tayang ......................................................................................... 27 3.10 Durasi .................................................................................................. 28 3.11 Format Program .................................................................................. 28
3.12 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan ......................................................... 28 3.13 Peralatan Produksi .............................................................................. 30 3.14 Lokasi Shooting .................................................................................. 30 3.15 Strategi Pemasaran Program ............................................................... 31
BAGIAN EMPAT Evaluasi ................................................................................ 33 4.1 Rencana Media Pra-Uji (Pre-test) .......................................................... 33
4.1.1 Metode Media Pre-test .................................................................... 33 4.1.2 Waktu Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.3 Materi Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.4 Instrumen Media Pre-test ................................................................ 34
4.2 Rencana Evaluasi .................................................................................... 34 4.2.1 Metode Evaluasi .............................................................................. 34
4.2.2 Waktu Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.3 Materi Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.4 Instrumen Evaluasi .......................................................................... 36
BAGIAN LIMA Anggaran ................................................................................. 37 5.1 Anggaran Pembuatan Pilot ..................................................................... 37 5.2 Rencana Anggaran Penerbitan Media ..................................................... 38 5.3 Prakiraan Pendapatan .............................................................................. 39
5.4 Rencana Anggaran Evaluasi ................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…42
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xii
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Treatmen t“Untung Si Bejo”
Tabel 1.2 Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo”
Tabel 1.3 Tabel Anggaran Pembuatan Pilot “Untung Si Bejo”
Tabel 1.4 Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo”
Tabel 1.5 Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo”
Tabel 1.6 Tabel Rencana Anggaran Evaluasi “Untung Si Bejo”
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xiii
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Diagram 1.1
Diagram 1.2
Diagram 1.3
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xiv
Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen
Lampiran 2 Script Pilot Program “Untung Si Bejo”
Lampiran 3 Notulensi FGD
Lampiran 4 Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan
Lampiran 5 Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti
Lampiran 6 Sinopsis Global dan 8 Webisode“Untung Si Bejo”
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
1
Universitas Indonesia
BAGIAN SATU
Analisis Situasi
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Meningkatnya Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda
Indonesia
Minat untuk berwirausaha pada generasi muda dilaporkan semakin
berkembang. Dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan
Indonesia Idealnya Dua Persen’ yang terdapat pada situs Republika.co.id,
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardjojo menyebutkan bahwa
jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013 mencapai 3,7 juta atau
1,56% dari jumlah penduduk Indonesia (Nidia, 2013)1. Meskipun angka
tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi tersebut
belum mencapai keadaan ideal untuk menentukan kesejahteraan suatu
negara. Menurut artikel yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki
tolak ukur bagi setiap negara untuk memiliki jumlah wirausahawan sebesar
minimal 2% dari total warga negaranya. Hal ini berarti, Indonesia masih
memiliki tanggung jawab untuk mengejar 0,5% jumlah wirausahawan untuk
berani tampil. Angka ini memang berbeda dengan Malaysia yang memiliki
indeks kewirausahaan sebesar 4% dan Singapura sebesar 7%, namun
berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat
berwirausaha pada generasi muda Indonesia sedang mengalami peningkatan
yang cukup berarti.
Menurut Roy Darmawan (wawancara pribadi, 2 April 2014), salah
satu staf Tim Koordinasi Nasional Pengembangan Wirausaha Kreatif
mengatakan bahwa fenomena berwirausaha pada usia muda, dalam hal ini
adalah remaja akhir, memang sedang meningkat. Fenomena ini kemudian
memunculkan istilah ‘teenpreneurs’, yaitu para generasi muda yang
menjalankan kegiatan wirausaha selagi menjalankan studi. Teenpreneurs
memiliki semangat dan daya juang yang tinggikarena di tengah
1 Artikel dapat diakses di: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-
bi-jumlah-wirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen.Diakses pada 7 April 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
2
Universitas Indonesia
kesibukannya menjalankan studi, mereka juga membuat nilai tambah pada
sebuah produk tertentu untuk kemudian dijadikan bisnis.
Ari Sutanti (wawancara pribadi, 28 April 2014), senior programme
manager dari British Council Indonesia juga menyadari bahwa minat
berwirausaha pada generasi muda dirasakan tengah meningkat. Hal itu
dibuktikan dengan mulai banyak peserta berusia 21 tahun keatas yang
mengikuti kompetisi wirausaha binaan British Council Indonesia. Namun, ia
mengamati terdapat satu hal yang perlu menjadi perhatian dalam
permasalahan kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia, yaitu tingkat
kreativitas yang cukup rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya
‘me too product2’ yang muncul. Fenomena ‘me too product’ saat ini
didominasi pada sektor makanan atau pakaian. Kebiasaan untuk mengambil
jalan pintas dengan membuat ‘me too product’ dapat membahayakan
kreativitas dan inovasi produk dari kegiatan wirausaha sehingga lama
kelamaan dapat membuat kegiatan wirausaha tersebut menjadi mati.
Bukannya tidak mungkin minat berwirausaha pun menjadi sulit untuk
ditumbuhkan kembali ketika melihat wirausahawan lain mengalami
kegagalan.
Berkembangnya minat berwirausaha pada generasi muda Indonesia
memang merupakan sebuah awal yang harus dibina dan dikembangkan
lebih lanjut. Perlu usaha dan dukungan dari seluruh pihak untuk terus
meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari generasi muda Indonesia. jumlah
wirausahawan dengan menciptakan lingkungan yang supportif dalam
mendukung kegiatan wirausaha. Salah satunya adalah media. Di media
massa sendiri, khususnya televisi, pembahasan mengenai wirausaha sudah
cukup berkembang dilihat dari banyaknya jenis tayangan yang membahas
kewirausahaan seperti “Bosan Jadi Pegawai”3 atau “Hidup Ini Indah”
4yang
ditujukan kepada generasi muda Indonesia. Namun, berbeda dengan
tayangan kewirausahaan yang biasanya didistribusikan melalui media
2Me too product adalah produk yang identik atau secara substansial memiliki kemiripan dengan
produk yang sudah ada sebelumnya (Mukerjee, 2009) 3 Bosan Jadi Pegawai, 2009, Trans TV
4 Hidup Ini indah, 2009, Trans TV
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
3
Universitas Indonesia
televisi, penulis menaruh perhatian tayangan kewirausahaan tersebut untuk
didistribusikan melalui media internet yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan. Berdasarkan hasil Forum Group Discussion (FGD) yang
dilakukan oleh penulis dengan partisipan remaja berusia 18-22 tahun,
diketahui data bahwa rata-rata para partisipan mengkonsumsi internet
sebanyak 5-8 jam perhari. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini,
internet juga dapat diakses dari perangkat elektronik yang digunakan sehari-
hari, misalnya smartphone, laptop, maupun tablet. Dari hasil FGD diketahui
juga bahwa mereka paling sering mengakses internet dengan smartphone.
Karena kemudahan dan kedekatan untuk mengakses internet itulah, internet
menjadi media utama yang diakses oleh generasi muda Indonesia.
1.1.2 Pemakaian Internet di Indonesia
Menurut data yang diambil dari lembaga riset Markplus Insight
Indonesia (2013), jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami
kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57
juta di tahun 2013. Selain itu, mereka yang merupakan ‘netizen’ atau
pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga
jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7
juta orang di tahun 2013. Waizly (2013) dalam salah satu wawancaranya
pada majalah The Markeeters mengemukakan bahwa hampir separuh dari
netizen di Indonesia merupakan pengguna internet muda berusia di bawah
30 tahun, sedangkan 16% adalah para netizen berusia di atas 45 tahun.
Bahkan, hampir 95% dari netizen tersebut adalah pengguna internet melalui
perangkat mobil (smartphone). Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa
masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda, sudah mengerti dan
biasa mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja
internet. Dari data tersebut, penggunaan internet di Indonesia memang
sudah sangat umum bagi remaja Indonesia.
Berdasarkan data-data yang telah dijabarkan di atas, pemakaian
internet merupakan hal yang sudah sangat lazim di Indonesia, terutama
bagi para kalangan berusia di bawah usia 30 tahun. Dengan kemudahan
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
4
Universitas Indonesia
akses dan menggunakan peralatan teknologi yang sesuai dengan tuntutan
zaman seperti smartphone, seseorang dapat mengakses hal-hal yang ia
inginkan. Bahkan internet juga dipilih oleh para netizen sebagai tempat
untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Kemunculan internet
sebagai media dalam pendidikan jarak jauh dan sebagai media
pembelajaran (learning) menjadi salah satu terobosan dalam dunia
pendidikan (Winarto, 2012).
Berdasarkan fakta tersebut, penulis mencoba mengambil ide untuk
mengemas sebuah program web series bertemakan kewirausahaan pada
generasi muda. Web series sendiri memiliki pengertian sebagai video online
yang didistribusikan melalui medium internet (Williams, 2012)
1.2 Riset Khalayak/Pasar
Dalam membuat program “Untung Si Bejo”, penulis melakukan riset
khayalak kepada sasaran pasar yang akan dituju, yaitu para pemuda dan pemudi
berusia 18 sampai 25 tahun, mengakses internet setiap hari, serta memiliki minat
terhadap wirausaha yang diwujudkan dengan memilliki rencana, sedang, atau
pernah melakukan kegiatan wirausaha selama 1-2 tahun. Selain itu penulis juga
melakukan riset untuk mencari tahu keinginan sasaran khalayak mengenai format
program dan distribusi tayangan yang sesuai. Riset tersebut dilakukan dengan cara
melakukan Forum group discussion (FGD) dan wawancara dengan beberapa
pakar. Penjelasan mengenai mengapa program web series “Untung Si Bejo”
diungkapkan dalam beberapa poin berikut:
1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Minat Berwirausaha Pada Generasi
Muda Indonesia
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya oleh Agus
Martowadjojo dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan
Indonesia Idealnya Berjumlah 2 Persen’,5
fakta bahwa jumlah
5http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlah-wirausahawan-
indonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
5
Universitas Indonesia
wirausahawan Indonesia belum mencapai standar minimal yang
ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu 2%, namun
meningkatnya jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013
menjadi 1,56 % dari total penduduk perlu diapresiasi.
Usaha dan sinergisasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam
meningkatkan angka wirausahawan Indonesia memang cukup terlihat.
Hal tersebut ditandai dengan adanya usaha pemerintah melalui salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki, yaitu Bank
Mandiri, membuat insiatif program ‘Wirausaha Muda Mandiri’ yang
ditujukan untuk mencari bibit pengusaha muda yang dapat menjadi
contoh dan turut berperan dalam pengembangan kewirausahaan di
Indonesia. Bibit-bibit generasi wirausahawan muda tersebut
dikembangkan dan diberikan pelatihan yang dapat membantu mereka
mengmbangkan kegiatan wirausaha yang tengah dikerjakan. Selain
itu, pemerintah juga mulai menggalakkan Gerakan Kewirausahaan
Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah sejak tahun 2010.Bank Danamon sejak tahun 2006
memberikan penghargaan yang dinamakan Danamon Social
Entreprenur Awards. Lain lagi dengan Bank CIMB Niaga yang
memiliki program Beasiswa Unggulan Teknologi Kreatif (BUTIK).
Program ini ditujukan kepada para mahasiswa yang tengah menjadi
pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (wirausaha muda) dan
sedang menempuh pendidikan di universitas negeri/swasta.Selain itu,
Ciputra Group dan Global Entreprenur Program Indonesia (GEPI)
berinisiatif membuat program CGI Bootcamp, yaitu sebuah dukungan
usaha/akselerator selama 16 minggu oleh Ciputra GEPI Incubator
yang dipersiapkan untuk mempercepat pengembangan perusahaan
startup di Indonesia.
Usaha dari pemerintah maupun pihak swasta dalam meningkatkan
angka wirausahawan muda Indonesia memang membuahkan hasil
bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, usaha ini harus
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
6
Universitas Indonesia
mendapatkan dukungan dari seluruh pihak agar Indonesia dapat
mencapai indeks ideal untuk jumlah wirausahawannya.
1.2.2. Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci
Untuk Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda
Kendala utama dari permasalahan belum mencapainya angka
wirausahawan Indonesia pada indeks standar yang ditetapkan oleh PBB
disebabkan oleh belum dimilikinya pola pikir kewirausahaan dengan kadar
yang tinggi oleh generasi muda Indonesia. Pola pikir kewirausahaan, atau
entrepreneurial mindset, didefinisikan sebagai pola pikir dimana seorang
memiliki visi yang jelas, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar,
mampu memberikan manfaat pada pihak lain, selalu berpikir positif
terhadap tantangan, serta selalu dapat mencari, memanfaatkan dan
menciptakan kesempatan. Sayangnya, pola pikir kewirausahaan tersebut
belum muncul secara merata pada generasi muda Indonesia. Seseorang
yang memiliki pola pikir kewirausahaan seperti ini tidak harus seorang
yang memiliki usaha/bisnis tertentu, namun apabila masyarakat Indonesia
sudah memiliki pola pikir seperti ini, tentu saja akan memberikan
produktifitas dan kontribusi yang signifikan pada negara. Roy Darmawan
(wawancara pribadi, 2 April 2014) lebih lanjut mengemukakan bahwa
sikap kewirausahaan cenderung dimiliki oleh mereka yang tengah
memiliki kegiatan kewirausahaan saja. Padahal, apabila pola pikir
kewirausahaan tersebut dapat dimiliki oleh seluruh generasi muda
Indonesia, khususnya remaja, maka hal tersebut dapat memberikan
produktifitas dan kontribusi yang besar bagi negara Indonesia. Dalam
jangka panjang, angka wirausahawan muda Indonesia tentunya dapat
meningkat tajam apabila setiap warga negaranya telah memiliki pola pikir
kewirausahaan.
Selain memiliki pola pikir kewirausahaan, generasi muda
Indonesia juga perlu mengasah kreativitas dan inovasi dalam melakukan
kegiatan wirausaha. Kreativitas dan inovasi generasi muda Indonesia
dalam melakukan kegiatan wirausaha merupakan sebuah tantangan yang
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
7
Universitas Indonesia
harus diperhatikan oleh generasi muda. Ari Sutanti (wawancara pribadi,
28 April 2014) mengemukakan fenomena ‘me too product’ merupakan
salah satu bukti bahwa kreativitas dan inovasi masyarakat Indonesia dalam
mengembangkan kegiatan wirausaha masih rendah. Beliau mengamati
bahwa saat ini, ‘me too product’ didominasi dari sektor makanan dan juga
pakaian. Padahal, banyak potensi di Indonesia yang dapat digali untuk
dijadikan sebuah inovasi berbisnis.
Tidak salah kalau para wirausahawan mencoba bisnis wirausaha
dengan produk familiar yang sebelumnya telah muncul (me too product).
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan fenomena ini terus terjadi.
Salah satunya adalah wirausahawan baru cenderung tergiur dengan
keuntungan dan kesuksesan yang dihasilkan oleh wirausahawan lain
sebagai pendahulunya. Sebagai contoh, pada awalnya, jumlah distro atau
Faktory Outlet (FO) di Bandung jumlahnya masih sedikit. Kemudian,
melihat kesuksesan dan perkembangan bisnis distro atau FO, saat ini
banyak sekali jumlah distro yang tersebar di kota Bandung. Melihat
keuntungan dan kesuksesan yang diraih oleh pengusaha distro tersebut,
tentunya mempengaruhi banyak wirausahawan untuk mencoba bisnis
tersebut. Namun, apabila hal tersebut terus dilanjutkan, maka bisnis pun
akan menjadi mati karena inovasi dan kreativitas menjadi kurang
berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh Ari Sutanti, keunikan produk
adalah sebuah hal yang harus dijunjung oleh para wirausahawan agar
bisnis dapat terus berlanjut. Ari Sutanti juga mengemukakan bahwa
cepatnya barang tersebut laku di pasaran dan seberapa popular barang
tersebut di pasaran juga menjadi faktor yang mempengaruhi banyaknya
fenomena ‘me too product’ yang terjadi.
Sikap kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi merupakan kunci
untuk meningkatkan minat dan angka wirausahawan muda di Indonesia.
Untuk dapat menumbuhkan ketiga hal tersebut, dibutuhkan usaha dan
lingkungan yang suportif dari banyak pihak. Salah satunya adalah media,
sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
8
Universitas Indonesia
1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi Muda Indonesia Dalam
Membentuk Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha
Media, sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat berperan
penting dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku pada masyarakat,
khususnya pada generasi muda. Salah satu permasalahan yang dikemukan
oleh Roy Darmawan mengenai belum dimilikinya pola pikir
kewirausahaan yang merata pada generasi muda Indonesia juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, salah satunya adalah media yang
dikonsumsi.
Saat ini, tayangan yang muncul di televisi didominasi oleh sinetron
yang cenderung menayangkan konten negatif, seperti perceraian,
perselingkuhan, atau kebohongan. Sayangnya, tayangan tersebut justru
mendapat rating dan share yang tinggi pada televisi Indonesia. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tayangan tersebut memang disukai oleh
mayoritas masyarakat Indonesia. Roy Darmawan (wawancara pribadi, 8
April 2014) pun berpendapat bahwa ia tidak heran bahwa banyak
masyarakat Indonesia, bahkan usia remaja dan anak-anak yang paham
dengan istilah ‘galau’ atau ‘cerai’, karena memang tayangan Hal-hal yang
dikonsumsi dari media yang sering diakses itulah yang akan terus diingat,
diikuti, bahkan membentuk pola pikir dari masyarakat yang menonton..
Maka dari itu, apabila seluruh pihak telah bersinergi untuk membuat lebih
banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai positif, maka penonton juga
akan terus mengingat dan mengikuti nilai positif tersebut.
Dengan memberikan porsi yang lebih banyak kepada tayangan yang
pro kepada nilai-nilai positif, maka hal tersebut dapat medorong penonton
untuk dapat mewujudkan nilai-nilai positif tersebut. Lebih lanjut Roy
Darmawan (wawancara pribadi, 8 April 2014) juga mengemukakan bahwa
dengan memberikan kesempatan kepada tayangan yang mengandung nilai-
nilai positif, salah satunya tayangan bertemakan kewirausahaan, tentunya
dalam jangka panjang dapat mempengaruhi angka wirausahawan pada
generasi muda Indonesia. Dengan bertambahnya tayangan kewirausahaan,
penulis berharap tayangan tersebut akan memberikan sebuah tayangan
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
9
Universitas Indonesia
alternatif serta dapat membangun motivasi bagi generasi muda di
Indonesia yang ingin berwirausaha. Apabila tayangan kewirausahaan
semakin banyak, maka diharapkan dapat merangsang kreativitas generasi
muda Indonesia dan memberikan inspirasi untuk memulai wirausaha. Pola
pikir kewirausahaan dan kreativitas mereka dibentuk dari konsumsi
tayangan yang menampilkan semangat dan tips dalam berwirausaha.
1.2.4 Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Generasi Muda di
Indonesia
Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection
Networking ialah perangkat komputer yang terhubung pada jaringan
melalui perangkat lunak protokol (Sturges, 2002). Daya tarik utama dari
internet adalah tersedianya berjuta-juta informasi dalam subyek apapun.
Internet juga dapat dikatakan sebagai rimba raya informasi tanpa batas dan
tumbuh tanpa terkendali (Sudarsono, 2009). Dengan internet, seseorang
dapat mencari seluruh informasi yang ia inginkan, terlebih lagi dengan
adanya fasilitas search engine yang membantu kita untuk menemukan
informasi sesuai yang kita inginkan.
Di Indonesia sendiri, internet merupakan sebuah media baru yang
kini tidak asing lagi. Menurut riset yang dikeluarkan oleh Markplus
Insight pada tahun 2013,jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami
kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57
juta di tahun 2013. Pengguna internet Indonesia, atau yang biasa disebut
dengan istilah netizen, malah didominasi oleh generasi muda. Berdasarkan
data yang diambil dari comScore Media Matrix pada Maret 2013,
pengguna internet di Indonesia berusia 15-24 tahun sebesar 43%, usia 25-
34 tahun berusia 27%, 19% berusia 35-44 tahun, 8% berusia 45-44 tahun,
dan 4% berusia 55 tahun keatas. Data ini juga sejalan dengan hasil FGD
yang penulis lakukan untuk riset khalayak. Hasil FGD yang partisipannya
merupakan mahasiswa/i berusia 18-25 tahun, menyebutkan bahwa rata-
rata partisipan mengkonsumsi internet selama 5-8 jam perhari. Apalagi
dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak heran konsumsi internet menjadi
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
10
Universitas Indonesia
sepertiga bagian dari 24 jam yang dimiliki oleh remaja. Dengan adanya
perangkat elektronik yang digunakan sehari-hari, seperti smartphone,
laptop, maupun tablet, dapat memudahkan remaja dalam mengkonsumsi
internet. Hal tersebut didukung juga dengan pernyataan Waizly (2013),
dalam sebuah artikel berjudul ‘Indonesia Netizen Survey 2013’ yang
terdapat pada majalah The Markeeters edisi November 2013, terdapat 95%
netizen Indonesia mengakses internet dengan menggunakan smartphone.
Fenomena netizen yang didominasi oleh generasi muda didukung
dengan penggunaan social media yang sangat besar di Indonesia. Seperti
yang terdapat dalam artikel berjudul ‘Pengguna Internet di Indonesia
Berjumlah 63 Juta Orang’ yang terdapat pada situs kominfo.go.id,
Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP), Selamatta Sembiring mengatakan, situs
jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter
dengan jumlah pengguna mencapai 65 juta untuk pengguna Facebook aktif
dan19,5 juta untuk pengguna Twitter aktif.6 Selain itu, menurut data yang
berasal dari comScore Media Metrix pada bulan Maret 2013, terdapat
beberapa media sosial lain seperti Youtube, Yahoo, dan Linkedin yang
masuk kedalam daftar 5 besar daftar situs entertainment yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Dari data diatas, penulis berpendapat bahwa fungsi serta manfaat
internet dapat dikembangkan lebih luas lagi, dari sekedar media untuk
mencari informasi, namun juga sebagai wadah atau platform untuk
pengembangan media baru (new media)
1.2.5 Web Series di Indonesia
Web series adalah serial video online yang didistribusikan melalui
internet (Williams, 2012). Kekhasan dari web series adalah para konten
6Artikel dapat diakses pada:
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Internet+di+Indonesi
a+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
11
Universitas Indonesia
kreator membuat sebuah tayangan yang konsisten dan berkesinambungan
serta membangun interaktivitas dari komunitasnya, yaitu para penonton
rutin.Willams (2012) juga mengungkapkan beberapa faktor mengapa web
series muncul. Pertama, sebagian besar pengguna internet menonton konten
video, dan jumlah rata-rata dilihat terus meningkat. Sementara itu, biaya
produksi untuk sebuah video pun tidak lagi mahal. Peralatan kamera biasa
dan perangkat lunak editing saat ini sudah banyak tersedia bagi konsumen.
Alasan lain adalah menjadi adanya website seperti Youtube memungkinkan
pengguna dari seluruh dunia untuk mengunggah dan berbagi kreasi mereka
sendiri.
Dalam sebuah video berjudul ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang
Passion’, Dennis Adhiswara mengatakan bahwa saat ini era dimana kreator
isi atau media hanya memberikan informasi satu arah saja, sudah tidak
menjadi jamannya lagi. Melainkan, kreator dan penonton dapat melakukan
kolaborasi untuk dapat menciptakan sebuah karya yang lebih berkualitas
lagi(Tim Indonesia Kreatif Channel, 2013)7. Hal tersebut sangat mungkin
dilakukan dengan web series, sebagai sebuah tayangan yang didistribusikan
via internet. Selain itu, menurut artikel ‘Dennis Adhiswara Bikin Web
Series Untuk Lawan Tayangan Televisi’ yang terdapat pada situs
Lipton.co.id, Dennis Adhiswara mengemukakan, web series juga
merupakan alternatif bagi mereka yang telah meninggalkan hiburan
tradisional dan memberikan banyak pilihan dan kesempatan untuk para
konten kreator (Lipton, 2013)8
. Tidak heran, kemunculan web series
merupakan sebuah pencerahan yang cukup diminati bagi para konten
kreator dalam mengekspresikan ide kreatif yang belum dapat diterima oleh
industri televisi, dan juga diminati bagi para penonton yang ingin mencari
alternatif tayangan yang ada di televisi.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh web series adalah
memungkinkan para pembuat isi untuk terus berinovasi dalam membuat
7Video dapat diakses di: httapi://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada
tanggal 1 April 2014 8Artikel dapat diakses pada httapi://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-adhiswara-bikin-web-
series-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
12
Universitas Indonesia
karyanya. Dengan berbekal ide, kreatifitas, kamera video, dan juga koneksi
internet, para pembuat isi dapat menyebarkan film pendek hasil karya
mereka. Berbeda dengan produksi film pada umumnya, yang harus
menggunakan peralatan canggih, kerabat kerja dan para pendukung (talent)
yang jumlahnya tidak sedikit, serta biaya promosi, membuat web series
semakin mudah untuk dijangkau dan diminati sebagai media penyaluran
karya para pembuat isi program kreatif.
Di Indonesia sendiri, web series adalah format tayangan yang masih
baru di masyarakat. Meskipun baru, nyatanya web series memiliki peluang
untuk dikembangkan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan web series
“Malam Minggu Miko”, dibuat oleh Raditya Dika sejak tahun 2011 dan
tayang pada channel pribadi Raditya Dika di Youtube.9 “Malam Minggu
Miko” yang awalnya hanya muncul di Youtube, kini menjadi sebuah
program regular Kompas TV dikarenakan respon penonton yang begitu
besar akan web series ini. Menurut artikel ‘Malam Minggu Miko Sebagai
Program Televisi’ yang terdapat pada situs Radityadika.com10
, “Malam
Minggu Miko” saat ini sudah diproduksi sebanyak 2 season dengan jumlah
26 webisode pada masing-masing season (Dika, 2013). Setelah kesuksesan
“Malam Minggu Miko”, mulailah bermunculan web series lainnya, salah
satunya adalah “Jalan-Jalan Men” yang dibuat oleh Petra ‘Jebraw’ dan Naya
Anindita. Menurut situs malesbanget.com11
, web series traveling ini sudah
diproduksi sebanyak 5 season dengan total 20 webisode. “Jalan-Jalan Men”
saat ini juga menjadi sebuah program regular Global TV karena respon
penonton yang begitu besar akan web series ini.
Web series merupakan sebuah model bisnis yang baru saja
diperkenalkan di Indonesia. Dennis Adhiswara sebagai penggagas Layaria,
komunitas web series pertama di Indonesia mengatakan bahwa web series
memungkinkan banyak orang untuk menikmati dan juga membuat isi yang
9http://youtube.com/radityadika . Diakses pada tanggal 3 Juli 2014
10Artikel dapat diakses pada http://radityadika.com/tentang-malam-minggu-miko-sebagai-
program-televisi/ Diakses pada 3 Juli 2014 11
Artikel dapat diakses di http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
13
Universitas Indonesia
sesuai dengan minat atau bidang yang ditekuninya masing-masing. Dengan
adanya Layaria, diharapkan produksi web series Indonesia dapat semakin
meningkat.
1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan
Minat Wirausahawan Muda Indonesia
Dengan adanya peluang dan kelebihan yang dimiliki oleh web
series, serta medium distribusi yaitu internet, maka web series bertemakan
kewirausahaan tentunya memiliki peluang untuk berperan dalam
meningkatkan minat wirausahawan muda Indonesia. Dengan data dari
comScore Media Metrix bulan Maret 2013, generasi muda Indonesia
berusia 15-34 tahun merupakan 70% netizen Indonesia yang mendominasi
penggunaan internet saat ini, sejalan dengan web series yang
didistribusikan melalui internet. Web series bertemakan kewirausahaan
memilliki peluang untuk dapat diakses oleh generasi muda Indonesia
secara cepat dan dalam waktu kapan saja. Selain itu, web series
bertemakan kewirausahaan ini juga dapat langsung mengenai target
sasaran, yaitu para generasi muda Indonesia, khususnya remaja, karena
akses internet dilakukan dari perangkat elektronik (gadget) yang
digunakan sehari-hari, seperti smartphone.
Berdasarkan hasil FGD, penulis mendapatkan pernyataan bahwa
meskipun tema kewirausahaan adalah tema yang serius, namun remaja
akan tetap mau menonton web series tersebut asalkan memiliki gaya
penceritaan yang menghibur dan sesuai dengan kehidupan remaja. Dari
hasil FGD penulis juga mendapatkan fakta bahwa biasanya, remaja ingin
melihat web series yang informatif dan dikemas dengan cara yang
menghibur sebagai bahan referensi dan alternatif hiburan mereka. Dengan
didistribusikan melalui internet, maka web series pun tidak memiliki
regulasi seketat dengan televisi, dimana rating dan share merupakan dua
hal yang dijadikan patokan dalam berkreasi. Hal itu dapat membuat
eksekusi web series seharusnya lebih kreatif dan sesuai dengan sasaran.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
14
Universitas Indonesia
Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Roy Darmawan,
bahwa tayangan yang seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
adalah tayangan yang mengandung nilai-nilai positif agar dapat
mendorong masyarakat untuk mewujudkan nilai positif tersebut, maka
web series bertemakan kewirausahaan ini bertujuan untuk meningkatkan
pola pikir kewirausahaan dan mengasah kreatifitas remaja Indonesia.
Dalam jangka panjang, apabila web series bertemakan kewirausahaan ini
diminati oleh generasi muda, maka tayangan ini akan memberikan manfaat
dalam memunculkan semangat kewirausahaan dan nantinya meningkatkan
angka wirausahawan muda Indonesia.
I.3 Pernyataan Kebutuhan
Minat berwirausaha pada generasi muda yang sedang meningkat serta
didukungnya program kewirausahaan oleh banyak pihak termasuk oleh
pemerintah, menjadi salah satu alasan mengapa program yang
membahasmengenai kewirausahaan perlu ada. Remaja Indonesia perlu
mengakses tayangan yang dapat membentuk sikap dan mental kewirausahaan agar
dapat meningkatkan kreativitas dan memupuk keberanian untuk dapat memulai
berwirausaha sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Roy Darmawan, bahwa isi program yang akan dikonsumsi masyarakat sebaiknya
mengandung nilai-nilai positif sehingga dapat mendorong orang untuk
mewujudkan hal positif tersebut. Tayangan televisi yang saat ini cenderung
didominasi oleh sinetron serta lagu-lagu yang memiliki konten negatif pada
akhirnya menjadi hal yang diingat dan diikuti oleh remaja Indonesia. Maka dari
itu, apabila terdapat banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai sosial, salah
satunya adalah sikap kewirausahaan, maka diharapkan tayangan ini dapat
mendorong remaja Indonesia untuk mengingat, mengikuti, dan mengaplikasikan
sikap kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari.
Web series dipilih karena menggunakan medium distribusi internet,
sebagai media utama yang digunakan oleh remaja Indonesia. Maka dari itu,
peluang yang dimiliki oleh web series cukup besar untuk bisa ditonton oleh
remaja Indonesia. Hal tersebut didukung dengan data yang diambil comScore
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
15
Universitas Indonesia
Media Metrix pada bulan Maret 2013, yang menjelaskan bahwa sebanyak 70%
remaja Indonesia berusia 15-34 tahun merupakan pengguna intenet ataunetizen.
Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa mereka menggunakan internet sebagai
sumber referensi dan media utama yang dikonsumsi sehari-hari.
Selain itu, sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Markplus Insight pada
tahun 2013 bahwa 95% pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui
smartphone, maka web series tentunya akan semakin mudah untuk diakses oleh
remaja Indonesia pada waktu kapan saja. Tentunya remaja juga mengakses
internet dengan menggunakan peralatan elektronik (gadget) yang dibawa dalam
kesehariannya, salah satunya adalah smartphone. Dengan demikian, penulis
berkeyakinan bahwa web seriesini memiliki peluang besar untuk langsung
mengenai ke target sasaran.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
16
Universitas Indonesia
BAGIAN DUA
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot
2.1 Manfaat
2.1.1 Manfaat bagi Khalayak
Manfaat yang diberikan kepada khalayak dari web series“Untung Si
Bejo” adalah sebagai berikut:
1. Memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia untuk memulai
dunia kewirausahaan. Dengan adanya program ini, diharapkan
masyarakat dapat memetik nilai positif dan manfaat dari
kewirausahaan sehingga dapat memberikan inspirasi dan
keberanian untuk memulai bisnis.
2. Membangun motivasi bagi mereka yang tengah menjalani bisnis
dan wirausaha. Selain sarat informasi, program ini juga akan
memberikan motivasi dari kisah biografi dan perjalanan bisnis
narasumber.
3. Menjadi tayangan informatif dan edukatif di bidang
kewirausahaan. Program ini akan memberikan informasi mengenai
bagaimana seorang wirausahawan bekerja sehingga program ini
diharapkan akan membantu wirausahawan lain yang tengah
menjalankan bisnis. Selain itu melalui program ini masyarakat
secara luas dapat mengetahui lebih dalam apakah kewirausahaan
itu.
4. Mengenalkan dunia kewirausahaan kepada remaja Indonesia pada
skala yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada remaja Indonesia mengenai dunia wirausaha.
Apabila masyarakat banyak sudah mengetahui lebih dalam
mengenai kewirausahaan, maka untuk memulai sebuah wirausaha
dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
17
Universitas Indonesia
2.1.2 Manfaat bagi Pengelola
1. Menjadikan pengelola sebagai trend setter kreator dari isi program
lokal yang edukatif.
2. Mendapatkan kesempatan iklan bagi pengelola.
3. Mengumpulkan feedback dari para penonton untuk pengelola web
series sehingga dapat menjadi bahan untuk membuat tayangan
selanjutnya yang lebih berkualitas.
2.2 Tujuan
Program web series ini dibuat dengan maksud untuk memberikan tujuan
dari sisi sosial dan ekonomi.
2.2.1 Tujuan Sosial
1. Mengupas secara dalam sisi lain dari seorang wirausahawan.
Tidak hanya profil saja yang akan diulas, namun juga sisi edukatif
dari perjalanan jatuh bangun seorang wirausahawan sampai
dengan nilai-nilai utama yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan dunia wirausaha.
2. Menjadi sebuah alternatif tayangan yang sarat informasi dan
inspirasi bagi remaja Indonesia, terutama nilai-nilai etik dalam
bekerja dan usaha.
3. Mengenalkan dan mempromosikan dunia kewirausahaan kepada
remaja Indonesia, sehingga banyak kalangan muda yang tidak
ragu untuk memulai dunia wirausaha.
2.2.2 Tujuan Ekonomi
1. Mendukung terciptanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
2. Mendukung terciptanya iklim bisnis dan wirausaha yang semakin
meningkat di Indonesia
3. Dalam jangka panjang, akan membantu meningkatkan kondisi
ekonomi masyarakat Indonesia dengan sistem usaha yang
mandiri.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
18
Universitas Indonesia
BAGIAN TIGA
Prototipe yang Dikembangkan
3.1 Program yang Diusulkan
Berdasarkan hasil riset khalayak, minat berwirausaha pada generasi muda
saat ini memang sedang meningkat. Maka dari itu, penulis mengusulkan untuk
membuat program bertemakan kewirausahan. Program ini memiliki format web
series karena berdasarkan hasil riset khalayak dan hasil FGD, internet merupakan
media utama yang diakses remaja dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, berdasarkan hasil FGD, peserta menginginkan program
kewirausahaan yang dibalut dengan komedi dan sarat akan hiburan. Maka dari itu,
web series akan dieksekusi dengan gaya komedi ringan dan mengadaptasi
beberapa elemen format program drama, yaitu menggunakan aktor, terdapat
skenario dengan mengadaptasi treatment multi cam.
3.2 Stasiun
Karena program ini memiliki format web series, maka medium untuk
menyebarkan program ini adalah melalui internet. Aplikasi yang akan dipakai
adalah dengan menggunakan media sosial yang memiliki ciri khas sebagai
pemutar video, yaitu Youtube. Youtube sendiri adalah media sosial yang cukup
memiliki popularitas tinggi di masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan oleh
Comscore pada Maret 2013 mengatakan bahwa situs Youtube menempati
peringkat pertama dari daftar lima situs entertainment teratas yang paling banyak
diakses oleh masyarakat Indonesia.
Mengingat begitu banyak video yang ada di Youtube, maka penulis
memutuskan untuk mendistribusikan video melalui kanal Layaria, yaitu salah satu
kanal yang sudah tergabung dalam Multi Channel Network (MCN). MCN sendiri
adalah management content collaborator, yaitu perusahaan yang memiliki
hubungan kerjasama dengan Youtube. Adapun Layaria adalah kanal pertama di
Indonesia yang memproduksi web series lokal. Penulis berharap dengan
mendistribusikan program “Untung Si
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
19
Universitas Indonesia
Bejo”melalui kanal Layaria maka akan membantu penulis dalam hal
distribusi, hak cipta dan juga manajemen.
3.3 Khalayak Sasaran
3.3.1 Geografis
Program “Untung Si Bejo” akan disiarkan secara global karena
medium distribusi yang digunakan adalah internet. Namun, secara khusus
program web series ditujukan kepada remaja Indonesia karena profil yang
akan diangkat adalah para wirausaha muda Indonesia dan memiliki tujuan
untuk dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru mengenai dunia
wirausaha Indonesia.
3.3.2 Demografis
Dari aspek demografis, program “Untung Si Bejo” akan meliputi
beberapa poin sebagai berikut:
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
Usia : 18-25 tahun
Pendidikan : SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi
3.3.3 Status Sosial Ekonomi
Status Sosial Ekonomi adalah cara untuk mengklasifikasikan individu
ataupun sebuah keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status
sosialnya. Di Indonesia sendiri, Nielsen mengukur SES berdasarkan satu
area saja, yaitu jumlah pengeluaran seseorang perbulan (terdapat dalam
lampiran). Adapun sasaran dari program web series ini adalah sebagai
berikut:
Primer : SES A dan B
Sekunder : SES C
Adapun target sasaran program web series ini dibuat dengan mengacu
pada tingkat pengeluaran orang tua dari target sasaran remaja Indonesia.
Dari hal tersebut, tayangan ini akan dikonsumsi oleh remaja Indonesia
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
20
Universitas Indonesia
SES A dan B karena dianggap sudah lebih paham akan teknologi dan
menggunakan internet sebagai media utama yang dikonsumsi sehari-hari.
3.3.4 Psikografis
Secara umum, aspek psikografis/gaya hidup dapat diartikan sebagai
sebuah kombinasi antara aktivitas, ketertarikan, dan juga opini (Shimp,
2003)
Aktivitas
Khalayak sasaran dari web series memiliki aktivitas reguler
mengakses internet minimal dua jam perhari. Mereka pun juga sudah
mengenal dengan feature dari internet, contohnya saja media sosial dan juga
pemakaian surat elektronik. Khalayak sasaran dari tayangan ini juga
ditujukan kepada mereka yang memiliki beberapa perangkat seperti laptop,
smartphone atau tablet yang digunakan sebagai alat untuk berinteraksi
sehari-hari.
Ketertarikan
Khalayak sasaran dari web series“Untung Si Bejo” ini adalah para
pemuda usia 18-25 tahun yang memiliki ketertarikan terhadap
kewirausahaan. Yang dimaksud ketertarikan pada wirausaha adalah mereka
yang memiliki rencana, sedang, atau pernah melakukan kegiatan wirausaha.
Opini
Khalayak sasaran dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah para
generasi muda yang memiliki opini bahwa kemandirian dan kewirausahaan
adalah salah satu sikap yang harus diusung sejak dini.
3.3.5 Teknografis
Dari aspek teknografis, program “Untung Si Bejo” memiliki sasaran sasaran
Generasi Y, remaja dan dewasa berusia 18-25 tahun yang sudah mengenal
kehadiran teknologi. Hal ini menjadi salah satu poin penting yang perlu
diperhatikan mengingat bentuk promosi program “Untung Si Bejo” akan
menggunakan internet, khususnya media sosial. Selain itu, program
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
21
Universitas Indonesia
“Untung Si Bejo” juga dapat disaksikan melalui salah satu media sosial,
yaitu Youtube.
3.4 Analisis SWOT
3.4.1 Strength
“Untung Si Bejo” merupakan program web series lokal pertama
bertemakan kewirausahaan yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh
karena lokal, maka profil yang akan diangkat tiap webisode juga
merupakan orang Indonesia. Dengan demikian, program ini
diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia
karena adanya kedekatan yang dirasakan oleh pemirsa dengan
tokoh dan karakter yang ada pada web series ini.
Eksekusiweb series “Untung Si Bejo” dikemas dalam bentuk
yang menarik dan disesuaikan dengan target sasaran, seperti
perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan dan komedi,
serta karakter tokoh utama yang khas dan unik.
Tayangan ini memiliki biaya produksi yang relatif kecil karena
tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu banyak.
3.4.2 Weakness
Tayangan ini tidak menampilkan artis yang terkenal sebagai host
atau presenter.
3.4.3 Opportunity
Tayangan ini berpotensi untuk menjadi trend setter karena
merupakan tayangan web series edukatif pertama yang mengupas
kewirausahaan di Indonesia
Dengan medium distribusi internet, tayangan ini berpotensi dapat
disebarluaskan lebih besar lagi dengan menggunakan media
sosial sehingga penonton yang mengakses tayangan ini akan
lebih banyak
Karena tayangan ini didistribusikan melalui Youtube, maka
penonton dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai
profil yang akan dikupas pada webisode berikutnya.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
22
Universitas Indonesia
Tayangan ini berpotensi mendatangkan iklan terutama dari
perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian mengenai
dunia kewirausahaan
3.4.4 Threat
Banyaknya tayangan yang diunggah di Youtube setiap menitnya
sehingga video web series “Untung Si Bejo” akan cepat
teralihkan dengan video baru lainnya.
Masyarakat cenderung memiliki pola pikir bahwa tema
kewirausahaan adalah sebuah tema yang agak serius.
3.5 Posisi dan Diferensiasi Produk
Positioning tayangan ini adalah web series lokal pertama yang bertemakan
kewirausahaan. Tayangan ini akan berbeda dengan tayangan kewirausahaan lain
yang sebelumnya telah muncul di televisi karena gaya penceritaan dibuat sesuai
dengan target penonton, yaitu generasi muda, khususnya remaja. Gaya
penceritaan tersebut meliputi perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan
dan komedi, serta karakter tokoh utama yang khas dan unik. Hal tersebut
berangkat dari hasil FGD yang menyebutkan bahwa kebanyakan remaja saat ini
cenderung mencari video web series yang menghibur, memiliki karakter utama
yang kuat serta dekat jalan cerita yang dekat dengan lingkungan sehari-hari.
Penulis juga akan menjalin komunikasi dan interaksi dengan para penonton
dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk memberikan
komentar, saran, dan juga rekomendasi mengenai jalan cerita tentang Bejo dan
profil wirausaha yang dikupas pada webisode berikutnya. Hal ini dapat membuat
kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh konten kreator semakin meningkat,
serta dapat mengangkat profil wirausaha yang selama ini belum pernah terdengar
sehingga dapat menambah wawasan dan memberikan inspirasi pada penonton.
Dalam jangka panjang, web series “Untung Si Bejo” juga dapat dijadikan
sebagai media yang akan mengupas profil kewirausahaan dari pemenang
kompetisi kewirausahaan. Belakangan ini banyak diadakan perlombaan
kewirausahaan oleh perusahaan-perusahan yang memiliki ketertarikan pada
kewirausahaan. Dengan web series “Untung Si Bejo”, profil wirausaha
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
23
Universitas Indonesia
tersebutakan dikupas tentunya dengan melalui metode partnership dengan
perusahaan tersebut.
3.6 Nama atau Judul Program yang Diusulkan
Judul Program yang diusulkan adalah “Untung Si Bejo”. Judul ini dipilih
karena web series ini akan menceritakan keuntungan apa saja yang akan
didapatkan Bejo dengan menjadi seorang wirausahawan. Selain itu, Bejo dalam
bahasa Jawa memiliki arti ‘beruntung’12
, sehingga terdapat sinergisitas antara
nama tokoh dengan judul.
3.7 Sinopsis
Adapun sinopsis global dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah sebagai
berikut:
Bejo adalah seorang mahasiswa yang memiliki banyak teman dan punya
hobi nongkrong. Ia pun tersadar bahwa uang jajannya cepat habis karena uang
dimilikinya tidak cukup untuk membiayai kegiatan ‘nongkrong’ nya. Bejo,
dibantu dengan sahabatnya, Anis, mencari uang jajan tambahan dengan
melakukan bisnis buku buatan Bejo. Dalam mengembangkan bisnis tersebut, Bejo
mendapatkan inspirasi dan motivasi dari wirausahawan lainnya yang kebanyakan
berusia tidak jauh dari Bejo.
Selain itu, web series ini juga akan dirancang sebanyak 8 webisode untuk 1
season yang memiliki episode sebagai berikut:
Webisode 1 / Pilot: Self-preneur
Dalam kesehariannya, Bejo memiliki sifat yang ceria dan punya banyak teman.
Sebagai anak kuliahan, Bejo suka nongkrong bersama teman-teman dengan tujuan
untuk mempererat tali silaturahmi. Bejo mengakui bahwa kegiatan nongkrong
tersebut lama-lama ‘menguras’ uang jajannya. Dibantu dengan Anis, teman
dekatnya, Bejo kemudian mencari cara untuk mendapat uang jajan tambahan.
Bejo yang selama ini memiliki hobi menggambar dan membuat sketch, menyadari
bahwa hobinya tersebut bisa menghasilkan uang.
12
Diambil dari Kamus Bahasa Jawa Online: http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php. Diakses 5 Juli 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
24
Universitas Indonesia
Webisode 2: Self-preneur
Bejo berhasil memiliki sebuah produk hasil karyanya sendiri. Namun sayang, ia
belum memperhatikan aspek penting lain dalam berwirausaha, salah
satunyaadalah nama produk (brand). Suatu ketika, Bejo nongkrong di salah satu
kedai siomay yang menarik perhatiannya, yaitu ‘Siomay Pink’. Dari namanya
yang unik, Bejo pun mendapatkan ilmu dan motivasi dari pemilik usaha ‘Siomay
Pink’ yang tetap eksis meskipun banyak kompetitor lain yang mengikuti.
Webisode 3: Greenpreneur
Bejo sangat yakin dan puas dengan produk buku yang telah dibuatnya.
Menurutnya, buku yang telah ia buat sudah memiliki kualitas yang sangat baik.
Suatu ketika Bejo sedang membeli kertas-kertas yang akan digunakan untuk
membuat bukunya, ia tertegun ketika melihat tumpukan kertas yang kira-kira
beratnya mencapai ton didepannya. Ia pun berpikir, kertas tersebut sangat boros
dan seharusnya dapat dipakai kembali untuk kebutuhan lain. Dalam perjalanan
pulang, tak sengaja ia bertemu dengan para mahasiswa yang tergabung dalam
komunitas ‘GreenAct’ yang bergerak dalam bidang pemilahan sampah. Sampah
yang telah dipilah tersebut kemudian diolah menjadi barang siap pakai seperti tas,
dompet, atau tempat pensil yang dibuat oleh ibu-ibu PKK setempat. Komunitas
ini berperan sebagai penjual produk tersebut.Untungnya diberikan lagi kepada
ibu-ibu tersebut, meskipun tidak besar, namun ada semangat dan ide kreatif untuk
mengolah sampah menjadi peluang bisnis.
Webisode 4: Greenpreneur
Bejo pun tergerak ingin menjadikan bisnisnya ramah lingkungan. Ia pun
kemudian bertemu dengan salah satu wirausahawan yang juga memiliki misi
untuk go green, yaitu ‘PEPA’. Dari itulah Bejo mendapatkan ilmu dan juga
inpirasi bagaimana cara menjalankan bisnis yang juga ramah lingkungan
Webisode 5: Technopreneur
Buku-buku Bejo sudah mulai banyak pembeli, kebanyakan dari teman-teman Bejo
sendiri. Anis pun memberikan saran kepada Bejo untuk dapat menjual buku Bejo
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
25
Universitas Indonesia
ke kampus lain. Bejo berpikir hal tersebut merupakan hal yang sulit karena akan
menambah biaya lagi. Anis memberitahu Bejo bahwa ada teknologi yang bisa
dimanfaatkan, yaitu internet. Baru saja Anis membeli sebuah tas dari situs online
shop langganannya, www.fancew.com. Bejo pun akhirnya bertemu dengan
pemillik online shop tersebut, yang ternyata masih duduk di semester 4.
Webisode 6: Technopreneur.
Setelah Bejo mendapatkan ilmunya, Bejo pun mencoba untuk membuat account
media sosial untuk menjual produk-produknya. Bejo pun mulai kedatangan
beberapa pelanggan dari kampus lain, bahkan dari kota lain. Media sosial betul-
betul membantu Bejo dalam meningkatkan penjualannya. Sayang, Bejo tidak tahu
banyak tentang fitur dari media sosial yang bias dimanfaatkan sebagai strategi
penjualan. Suatu ketika, ia bertemu dengan founder Kampus Update, situs
pemberi lowongan pekerjaan dan magang bagi mahasiswa, Aditya, yang paham
dengan fitur media sosial dalam hal pemasaran
Webisode 7: Sociopreneur
Bejo pun kebanjiran pesanan. Karena Bejo sulit fokus dalam membagi waktu,
Bejo mulai kewalahan. Di sisi lain, ia merasa senang dan puas dengan kegiatan
bisnis Buku Bejo tersebut. Suatu ketika, Bejo bertemu dengan pendiri komunitas
‘Dreamdelion’, yaitu sebuah strategi marketing yang memasarkan hasil karya dari
warga yang tinggal di Manggarai. Dari situlah, Bejo mendapatkan inspirasi untuk
mulai bekerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan bukunya.
Webisode 8: Sociopreneur
Setelah Bejo bertemu dan mendapatkan inspirasi dari komunitas ‘Dreamdelion’,
Bejo pun mulai mencari beberapa orang yang dapat membantu Bejo dalam
pembuatan buku-buku tersebut. Dalam dirinya, ia berniat untuk mencari orang-
orang yang juga merasakan manfaat dalam pembuatan buku-buku tersebut. Selain
meringankan beban Bejo dalam pembuatan buku, ia juga akan puas dapat
membantu orang lain dari kegiatan wirausaha nya tersebut.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
26
Universitas Indonesia
Benang merah dari keseluruhan webisode ini adalah adanya 3 bidang
kewirausahaan yang dapat dijadikan peluang dan inspirasi bisnis bagi para
generasi muda. Pertama, greenpreneur, yaitu wirausaha yang berpihak pada
lingkungan. Kedua, technopreneur, yaitu wirausaha yang menggunakan internet
sebagai media utama. Terakhir adalah sociopreneur, yaitu wirausaha yang
memiliki tujuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
3.8 Treatment
Treatment digunakan sebagai dokumen awal bagi seorang produser untuk
merangkum konsep dan pendekatan produksi yang akan digunakan. Treatment
biasanya dibuat dalam bentuk penulisan yang jelas, sederhana dan dapat
menggambarkan program yang akan dibuat. Merajuk pada tabel treatment yang
diambil dari buku “Producing For TV and New Media” karya Cathrine Kellison,
Dustin Morrow, dan Kacey Morrow, berikut adalah treatment“Untung Si Bejo”
Tabel 1.2 Tabel Treatment “Untung Si Bejo”
TREATMENTWEB SERIES “Untung Si Bejo”
Penulis: Laurensia Irma Saraswati
Durasi: 5-7 menit
KONSEP
Web series ini menceritakan tentang seorang mahasiswa bernama Bejo, yang
memiliki hobi nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Bejo
menyadari bahwa uang jajannya lama-lama tidak cukup apabila dipakai untuk
selalu berkumpul bersama teman-temannya. Dibantu dengan temannya, Anis,
Bejo mencoba mencari cara untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Suatu
ketika, ia bertemu dengan Ridho, teman Anis, yang memiliki usaha Zarra Kebab.
Dari cerita dan pengalaman yang dibagikan Ridho kepada Bejo dan Anis, Bejo
terinspirasi untuk bisa melakukan bisnis kecil-kecilan untuk menambah uang
jajannya. Bejo pun mencoba memulai bisnis dari sebuah hal yang ia sukai, yaitu
design.
Pada webisode selanjutnya, di tengah kesulitan dan tantangan yang harus ia
hadapi saat menjalankan bisnisnya, Bejo selalu bertemu dengan wirausahawan
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
27
Universitas Indonesia
yang membantunya untuk bisa mencari jalan keluar dan bertahan dengan bisnis
tersebut. Wirausahawan yang akan ditampilkan pada tiap webisode memiliki
kriteria sebagai berikut: dijalankan oleh wirausahawan Indonesia berusia 18-30
tahun, memiliki keunikan pada produk atau jasa yang dijual, serta telah
menghasilkan untung yang besar atau memiliki tujuan sosial dari kegiatan
wirausahanya tersebut.
TEMA
Tema yang diangkat pada web series ini adalah kewirausahaan yang dilakukan
oleh generasi muda berusia 18-25 tahun
TUJUAN
Tujuan dari web series ini adalah memperkenalkan dunia kewirausahaan pada
generasi muda dan dapat memberikan motivasi serta inspirasi kepada para
generasi muda untuk mau memulai kegiatan wirausaha.
KHALAYAK SASARAN
Sasaran khalayak dari web series ini adalah para remaja usia 18-25 tahun yang
berasal dari SES A dan B, aktif menggunakan internet, dalam hal ini adalah social
media, salah satunya Youtube. Mereka memiliki gadget yang dapat memungkikan
mereka untuk mengakses internet setiap saat, seperti smartphone, tablet, atau
laptop.
HASIL YANG DIINGINKAN
Para remaja menjadi termotivasi untuk memulai kegiatan wirausaha dan
mendapatkan nilai serta semangat kewirausahaan.
3.9 Waktu Tayang
Berbeda dengan televisi, konten yang ada didalam internet, waktu
penayangannya biasanya bersifat on demand. Namun, hal tersebut bukan berarti
kreator web series tidak memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk
menayangkan programmnya. Penulis memilih untuk menayangkan program
tersebut dalam waktu satu bulan sekali. Jarak satu bulan dipilih agar penulis bisa
mendapatkan komentar dan saran mengenai program ini dan melakukan evaluasi
untuk webisode berikutnya. Selain itu, agar penulis juga memiliki waktu cukup
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
28
Universitas Indonesia
untuk melakukan riset mengenai profil wirausahawan yang akan dibahas tiap
webisode.
Mengenai waktu penayangan, program akan tayang perdana pada tanggal 16
Juni 2014 yang bertepatan dengan Hari Kewirausahaan Nasional, pukul 20.00
WIB.
3.10 Durasi
Durasi dari “Untung Si Bejo”ini adalah sekitar 6-8 menit per webisode
dikarenakan durasi web series ideal adalah 8 menit.
3.11 Format Program
Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan oleh penulis, mayoritas peserta
menyukai program yang sarat akan komedi dan juga menghibur. Apalagi, tema
yang diangkat pada program ini adalah kewirausahaan yang memilki unsur
keseriusan didalamnya. Maka dari itu, penulis akan membuat web series ini dalam
format semi drama, dimana penulis dapat menambahkan gimmick dan komedi
ringan pada skenarionya, serta format video blog pada beberapa adegan. Dengan
beberapa format yang dibuat oleh penulis, diharapkan penonton tidak bosan
menontonnya sekaligus mendapatkan pesan dan nilai kewirausahaan dari program
ini.
3.12 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan
Berbeda dengan produksi program atau film biasanya, produksi web series
cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan tim yang minim. Namun, tetap
dibutuhkan kerabat kerja yang solid dan jelas dalam pembagian tugas agar web
series tetap dapat memiliki kualitas audio dan visual yang baik. Dalam pembuatan
web series ini, kerabat kerja yang dibutuhkan hanya empat 4 orang untuk
meminimalkan biaya produksi yang dikeluarkan. Berikut adalah pembagian tugas
dari kerabat kerja web series “Untung Si Bejo” ini:
Produser dan Sutradara: Tugas seorang produser adalah memimpin dan
mengkoordinir jalannya seluruh produksi, mulai dari tim produksi, ide,
naskah, anggaran, dan juga promosi. Produser juga memiliki peranan
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
29
Universitas Indonesia
untuk memilih sutradara yang paling tepat untuk pembuatan produksi.
Sedangkan tugas dari seorang sutradara adalah mengarahkan proses
produksi agar dapat menghasilkan dinamika yang sesuai dengan jalan
cerita. Sutradara juga bertanggung jawab untuk mengeksekusi apa
yang sudah dikonsepkan dan direncanakan di proses paska produksi,
selain itu memastikan bahwa pesan yang akan dibawa dapat
tersampaikan kepada penonton. Karena pembuatan web series ini tidak
menggunakan konsep dan treatment kamera yang sulit, maka produser
dapat merangkap sebagai sutradara agar terdapat kesesuaian yang tepat
antara gaya penyutradaraan dengan apa yang dinginkan oleh produser.
Penata Kamera dan Editor
Tugas dari penata kameraadalah sebagai penanggung jawab kamera
untuk merekam jalannya visual sesuai dengan arahan sutradara.
Sedangkan tugas dari editor adalah menyunting gambar dan mengolah
potongan-potongan video yang telah dihasilkan selama proses
produksi sehingga dapat menjadi satu keutuhan program.
Penyuntingan tersebut juga termasuk pemberian efek tertentu sehingga
memberikan nilai menarik pada program. Dalam produksi web series
ini, penata kamera dapat merangkap sebagai editor karena proses
shooting web series ini tidak rumit dan jangka waktu yang lama. Selain
itu, agar editor yang juga berperan sebagai penata kamera dapat
langsung menyunting adegan gambar sesuai dengan arahan yang
diinginkan oleh sutradara.
Penata Artistik: Tugas dari penata artistik adalah sebagai penanggung
jawab latar dan juga kelengkapan properti yang dibutuhkan selama
produksi.
Penata Suara dan Penata Cahaya: Tugas dari penata suara adalah
memastikan bahwa seluruh komponen audio, mulai dari dialog sampai
efek dalam proses produksi dapat terekam dan berjalan dengan lancar.
Sedangkan tugas dari penata cahaya adalah memastikan bahwa seluruh
peralatan dan komponen pencahayaan dapat diatur sedemikian rupa
sehingga mendukung proses pengambilan gambar.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
30
Universitas Indonesia
Penulis menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki oleh penulis dan
kerabat kerja memang berbeda dibandingkan dengan seorang kerabat kerja
professional. Maka dari itu, dalam proses produksi pilot web series ini, kerabat
kerja yang bertugas memiliki jumlah yang lebih banyak dari yang diusulkan agar
dapat mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah daftar kerabat kerja produksi
web series “Untung Si Bejo”
Tabel 1.3 Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo”
Tugas Nama
Produser Laurensia Irma Saraswati
Sutradara Laurensia Irma Saraswati
Penata Kamera Derry Anugerah P
Asisten Penata Kamera Aufa Arifin
Penata Suara 1 Dara Ninggar
Penata Suara 2 Resti Ghina
Penata Cahaya Cokorda Agung
Penata Artistik 1 Veverina
Penata Artistik 2 Fanny
Editor 1 Reginal Andreas
Editor 2 Raizuli Narra
3.13 Peralatan Produksi
Dalam produksi pilot “Untung Si Bejo”, peralatan produksi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1 kamera DSLR Canon 600 D
Lensa Canon EF 24-70mm F 2,8
Tiga buah lampu Red Head berikut tripod
Zoom H1
3.14 Lokasi Shooting
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
31
Universitas Indonesia
Lokasi shooting pilot dilakukan di beberapa tempat. Pertama, shooting
dilakukan di sekitar kampus FISIP UI, lebih tepatnya Polay dan Gedung
Komunikasi UI. Kedua, shooting juga dilakukan di ruangan kelas FISIP UI.
Terakhir, shooting dilakukan di outlet Zarra Kebab yang terletak di Condet,
Jakarta Timur.
3.15 Strategi Pemasaran Program
Untuk dapat mempromosikan program web series ini, penulis akan
melakukan strategi promosi sebagai berikut:
Membuat akun media sosial dari program “Untung Si Bejo”. Akun
media sosial yang akan dibuat adalah Twitter dan Facebook. Alasan
penulis membuat media sosial adalah dengan Twitter dan Facebook,
penulis juga dapat mendistribusikan video melalui media sosial
tersebut. Selain itu, penulis dapat berinteraksi dengan penonton dengan
komentar-komentar yang diberikan oleh penonton. Hal itu dapat
memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mengembangkan
web series penulis.
Membuat website www.untungsibejo.com. Website ini ditujukan agar
penonton dapat mengakses informasi secara lengkap mengenai web
series ini, mulai dari penjelasan karakter utama, profil wirausahawan
muda yang dibahas pada tiap webisode, serta produk atau jasa yang
ditampilkan pada tiap webisode. Website juga digunakan untuk
memasarkan hasil produk yang dibuat oleh tokoh utama, yaitu Bejo.
Selain itu, website juga digunakan sebagai media penyimpan
keseluruhan web series “Untung Si Bejo” sehingga penonton dapat
menemukan setiap webisode dengan mudah.
Menguangkan video, yaitu sebuah cara yang memungkinkan kreator
mendapatkan uang dari video yang telah diunggahnya. Kreator harus
mendaftarkan diri pada Google Adsense dan mengajukan kerjsama
dengan pihak Youtube dan menjadi partner dari Youtube itu sendiri.
Apabila kreator telah resamai menjadi mitra Youtube, maka ia akan
mendapatkan hasil pembagian biaya iklan yang dipasangkan di video
kreator.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
32
Universitas Indonesia
Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan
product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk dengan
kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari cerita
film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web
seriespemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis
product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak
ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari
hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
33
Universitas Indonesia
BAGIAN EMPAT
Evaluasi
4.1 Rencana Media Pra-Uji (Pre-test)
Sebelum meluncurkan program “Untung Si Bejo” ini, penulis melakukan
metode pre-test yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam apakah
program ini sesuai dengan sasaran dan layak untuk diluncurkan.
4.1.1 Metode Media Pre-test
Metode yang digunakan untuk media pre-test adalah dengan
menggunakan forum group discussion. Holloway (1997)
mengemukakan bahwa forum group discussion (FGD) adalah proses
pengumpulan data atau informasi dari sekelompok orang yang
memiliki pengalaman hampir mirip serta memiliki karakteristik yang
berhubungan dengan topik yang ingin diteliti. Penulis memilih untuk
menggunakan metode FGDkarena ingin mendapatkan pendapat
responden mengenai pilot yang telah dibuat, seperti jalan cerita,
karakter, editing, teknis audio dan visual, pesan yang disampaikan,
serta apakah responden berkenan untuk tetap terus menonton web
series ini. Dengan dilakukannya FGD, penulis dapat berinteraksi
langsung dengan sasaran khalayak dan dapat menggali jawaban lebih
jauh lagi. Selain itu, penulis dapat memperhatikan bahasa tubuh dari
peserta FGD ketika menjawab pertanyaan ataupun diskusi. Adapun
kriteria peserta FGD adalah sebagai berikut:
Pemuda/pemudi berusia 18-25 tahun
Mengakses internet minimal 5 jam setiap harinya
Mengakses internet menggunakan minimal dari 2 perangkat
elektronik yang dimiliki
Pernah atau sedang memiliki kegiatan kewirausahaan selama
0-1 tahun
Tidak memiliki kegiatan wirausaha namun memiliki
ketertarikan pada dunia kewirausahaan.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
34
Universitas Indonesia
4.1.2 Waktu Media Pre-test
FGD Media Pre-test akan dilaksanakan pada saat satu minggu
setelah penulis menyelesaikan pilot webisode “Untung Si Bejo”. FGD
akan dilakukan di ruang HMIK, Gedung Komunikasi, Universitas
Indonesia.
4.1.3 Materi Media Pre-test
Materi media pre-test ini adalah pilot video “Untung Si Bejo”.
4.1.4 Instrumen Media Pre-test
Instrumen yang digunakan unuk media pre-test ini adalah Forum
Group Discussion (FGD).
4.2 Rencana Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat menilai performa dari
program yang sudah ditayangkan, apakah sesuai dengan target khalayak serta
mendapatkan masukan dari target khalayak untuk memperbaiki program ini.
4.2.1 Metode Evaluasi
Metode evaluasi ini akan menggunakan dua cara, pertama adalah
Youtube Analytics dan kedua adalah forum group discussion.
1. Youtube Analytics
Dengan menggunakan Youtube Analytics, penulis dapat
mengevaluasi program dengan melihat dari karakteristik
khalayak yang menonton video, serta reaksi yang diberikan
khalayak terhadap video.
2. Forum Group Discussion
Metode evaluasi yang digunakan penulis pada kali ini sama
seperti yang dilakukan saat ingin mengetahui karakteristik
tayangan yang disukai, yaitu metode forum group discussion.
FGD akan diikuti oleh 6 orang partisipan berusia 18-25 tahun
dan 3 orang diantaranya pernah atau sedang memiliki kegiatan
wirausaha selama 1-2 tahun. Tujuan penulis melakukan FGD
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
35
Universitas Indonesia
adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan partisipan dapat
memaknai pesan yang terdapat pada program ini serta tanggapan
khalayak mengenai program ini. Poin-poin yang ingin
didapatkan dalam FGD ini adalah sebagai berikut:
Apakah penonton mendapatkan pesan dari tayangan?
Bagaimana penonton dapat memaknai kewirausahaan
yang terdapat dalam tayangan?
Bagaimana kualitas audio dan visual dari tayangan?
Bagaimana jalan cerita yang ditampilkan dari tayangan?
Bagaimana karakter yang ditampilkan dari tayangan?
Apakah penonton suka dengan tayangan tersebut?
Apakah penonton berminat untuk mengikuti tayangan
tersebut?
Apakah saran, kritik, dan komentar yang dapat diberikan
untuk tayangan tersebut?
4.2.2 Waktu Evaluasi
Waktu evaluasi akan dilakukan dalam jarak 1 bulan setelah program
dirilis di Youtube. Sedangkan untuk FGD, penulis akan melakukannya pada
jarak 1 bulan setelah program dirilis.
4.2.3 Materi Evaluasi
Dalam menganalisis Youtube Analytics, penulis akanmengumpulkan
data-data Youtube Analytics selama satu minggu. Berdasarkan situs
Youtube.com, data-data yang akan penulis dapatkan dari Youtube Analytics
tersebut adalah sebagai berikut:
Performance metrics: rangkuman informasi jumlah penayangan,
jumlah subscribers, dan rata-rata waktu estimasi khalayak dalam
menonton channel atau sebuah video.
Engagement metrics: jumlah likes, dislikes, comments, shares, dan
favorites.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
36
Universitas Indonesia
Top 10 videos: menampilkan 8 video teratas dalam channel milik
kreator tergantung dengan jumlah penayangan.
Demographics: mengumpulkan informasi tentang kriteria gender,
usia, dan lokasi khalayak
Discovery: merangkum metrik tentang lokasi playback video
tertinggi dan sumber traffic tertinggi untuk menonton video.
Jika penulis berhasil menguangkan tayangan ini, penulis pun akan
mendapatkan laporan pendapatan dari Youtube Analytic yang berasal dari
pendanaan monetisasi setelah menjadi Youtube partner (estimated earning
report). Selain itu, Youtube Analytic pun akan melaporkan pendapatan dari
iklan (Ad performance report).
4.2.4 Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi yang akan digunakan cukup sederhana. Untuk
melakukan analisis dari Youtube Analytic, penulis akan membuka kanal
Youtube dimana penulis menempatkan tayangan. Dalam menu analytic,
penulis bisa mengumpulkan data dan laporan mengenai karakteristik
khalayak yang menonton tayangan buatan penulis dan reaksi khalayak
terhadap tayangan tersebut. Sementara itu, untuk FGD, penulis berencana
untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan tatap muka. Pada
saat FGD, penulis akan mendokumentasikan proses FGD dengan handycam
dan membuat notulensi.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
37 Universitas Indonesia
BAGIAN LIMA
Anggaran
5.1 Anggaran Pembuatan Pilot
Pembuatan pilo t“Untung Si Bejo” ini hanya melibatkan tiga orang talent
dan enam orang kerabat kerja sehingga tidak terlalu menghabiskan banyak biaya.
Tabel 1.4 Anggaran Pembuatan Pilot Web Series “Untung Si Bejo”
Deskripsi Jumlah Anggaran
Pra produksi
Partisipan FGD 6 orang Gratis
Perizinan FGD Gratis
Notulen FGD Gratis
Jasa dokumentasi FGD Gratis
Konsumsi FGD 7 orang Rp 100.000,00
Transportasi FGD Gratis
Depth Interview dengan
narasumber
Gratis
Transportasi Rp 50.000,00
Produksi
Talent 2 orang Gratis
10 kerabat kerja Gratis
Peralatan shooting Gratis
Peralatan shooting
tambahan
(baterai, memory card)
Rp 100.000,00
Set&Property Rp 50.000,00
Make Up&Wardrobe Gratis
Perizinan, keamanan,
lokasi
Gratis
Konsumsi 10 orang Rp 250.000,00
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
38
Universitas Indonesia
Transportasi Rp 200.000,00
Paska produksi
Editor Rp 300.000,00
Total Rp 1.050.000,00
5.2 Rencana Anggaran Penerbitan Media
Anggaran penerbitan media ini penulis buat apabila memang web series ini
betul-betul diterbitkan dan disponsori. Anggaran ini mengacu kepada delapan
webisode pertama yang dikeluarkan. Berikut adalah rencana anggaran penerbitan
media selama delapanwebsiode atau satuseason
Tabel 1.5 Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo”
Deskripsi Anggaran
Jumlah Per webisode Total
8 webisode/1season
Pra produksi
Freelance writer Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00
Casting Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00
Pre production
meeting
Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00
Produksi
Talent
(@Rp
300.000,00)
2 orang Rp 600.000,00 Rp 4.800.000,00
Figuran (@Rp
50.000,00)
3 orang Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00
Narasumber tiap
webisode
Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Kerabat kerja
(@Rp
250.000,00)
4 orang Rp 1.000.000,00 Rp 8.000.000,00
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
39
Universitas Indonesia
Rental kamera,
lensa, tripod
Rp 700.000,00 Rp 5.600.000,00
Rental audio Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Rental lighting Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Peralatan
tambahan
(baterai, lampu,
mmc, dll)
Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Set up&Property Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Make up &
wardrobe
Rp 250.000,00 Rp 2.000.000,00
Perizinan lokasi,
keamanan
Rp 100.000,00 Rp 800.000,00
Transportasi Rp 250.000,00 Rp 2.000.000,00
Konsumsi 6 orang Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00
Pasca produksi
Editor Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00
Total Direct Cost Rp 4.750.000,00 Rp 37.200.000,00
Biaya Tak
Terduga (10% x
budget)
Rp 475.000,00 Rp 3.720.000,00
TOTAL Rp 5.225.000,00 Rp 40.920.000,00
5.3 Prakiraan Pendapatan
Dikarenakan web series ini didistribusikan melalui kanal Youtube ‘Layaria’,
maka penulis dapat menguangkan video (video monetized). Video monetized
adalah sebuah cara yang memungkinkan kreator mendapatkan uang dari video
yang telah diunggahnya. Karena video ini akan tergabung dengan Layaria, maka
dari Layaria sendiri pun memiliki prosedur dalam pembagian hasil penguangan
video dengan pihak pembuat. Adhiswara (2013) mengemukakan beberapa
prosedur untuk mitra Layaria:
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
40
Universitas Indonesia
Pembagian 50:50, antara kreator dan Layaria apabila pemasangan iklan
dan proses administrasi diurus oleh Layaria
Pembagian 60:40, antara kreator dan Layaria apabila iklan dicari oleh
kreator namun proses administrasi diurus oleh pihak Layaria
Pembagian 70:30, antara kreator dan Layaria apabila iklan dan juga
proses administrasi diurus oleh kreator sendiri.
Menguangkan video tersebut juga bergantung pada jumlah penonton dari
web series penulis. Menurut sebuah artikel berjudul ‘What It Takes To Make A
Living To A Youtube Partner Earning’ yang terdapat pada situs reelso.com,
umumnya sebuah kanalmendapatkan US$ 0,30 hingga US$ 2.5 CPM (Cost per
thousand impressions) untuk banner ad yang ditauntukan pada video yang
diunggah di Youtube. Untuk pre-roll adverts, sebuah kanal akan mendapatkan
US$ 5 hingga US$ 8 (Marshall, 2013)13
Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan
strategi product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk
dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari
cerita film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web series,
pemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis
product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak
ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari
hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan.
Untuk membuat perkiraan pendapatan, penulis membuat beberapa paket
yang dapat dipilih sebuah brand untuk menaruh iklan pada tayangan “Untung Si
Bejo”
Tabel 1.6 Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo”
No Product
Placement
Length of Time Price
1 Logo 5’ Rp 500.000,00
2 Super Impose 10’ Rp 1.000.000,00
13
Artikel dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partner-earnings/ . Diakses pada 5 Juli 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
41
Universitas Indonesia
3 Product Spokenby
Talent
5’ Rp 2.000.000,00
4 Product Used as
Property
5’ Rp 3.000.000,00
5 Product Used by
Talent
5’ Rp 3.000.000,00
Penulis juga ingin menawarkan kerjasama pada pihak-pihak yang ingin
berkolaborasi dalam bentuk make up, wardrobe, set atau properti yang dapat
digunakan pada webisode “Untung Si Bejo”. Sebagai bentuk kontraprestasi, logo
brand atau pihak yang bersangkutan akan dimuat dalam bentuk CG di dalam
program.
5.4 Rencana Anggaran Evaluasi
Anggaran evaluasi dirancang untuk pengadaan evaluasi akhir terhadap hasil
akhir pilot. Anggaran evaluasi yang dibuat diperkirakan hanya untuk evaluasi
dalam bentuk FGD, sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh Youtube Analytics
tidak memerlukan biaya. Berikut adalah biaya yang diperkirakan akan keluar
untuk mengadakan evaluasi dalam bentuk FGD.
Tabel 1.7 Tabel Rencana Anggaran Evaluasi
No Deskripsi Anggaran
1 Transportasi Partisipan (6 orang) Rp 120.000,00
2 Perizinan Gratis
3 Notulensi Gratis
4 Transportasi Gratis
5 Konsumsi Rp 300.000,00
Total Rp 420.000,00
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
42
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
I. BUKU
Frederick, Howard, O’Connor, Alland, Kuratko, Donald F. 2013.
Entrepeneurship: Theory, Process, Practice. Edition 3. Melbourne: Cengage
Learning
Holloway, Immy. (1997) Basic Concepts For Qualitative Research. Oxford:
Blackwell Science Ltd
Jenkins, Henry (2006). Convergence Culture: Where Old Media and New
Media Collide. New York:NYU Press.
Kasmir. (2006) Kewirausahaan. Edisi Revisi. Depok: Rajagrafindo Perkasa
Kellison, C., Morrow, D., & Morrow, K. (2013).Producing for TV and
NewMedia.Taylor & Francis Group: New York & London.
Mukerjee, Kaushik. (2009). Product Management: Text and Cases. New
Delhi: PHI Learning Private Limited.
Musburger, R.B. (2005). Single-Camera Video Production (4th
ed.).Waltham:Focal Press.
Nasbitt, John (1995). Global Paradox. London: Nicholas Brealey
Publication Ltd.
Porter, (1990) Michael E., The Competitive Advantage of Nation.
Massachutes: Harvard Business Review.
Rosenberg, Mark, J. (2001) E-Learning, Strategies for Delivering
Knowledge in Digital Age. Mcgraw Hill.
Senge, Peter M (2010). The Fifth Discipline: The Art and Practice of
Learning Oranganization. California:Crown Business
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jil.1.ed.5.Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama
Sudarsono, Blasius (2009). Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Ikatan
Sarjana Ilmu Perpustakan dan Informasi Indonesia
Williams, Dan. (2012) Web TV Series: How To Make and Market Them..
(Creative Essentials). London: Kamera Book
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
43
Universitas Indonesia
II. ARTIKEL DAN RUJUKAN INTERNET
Russell, C. A. and M. Belch (2005), "A Managerial Investigation into the
Product Placement Indus-try," in: Journal of Advertising Research, Vol. 45(1),73–
92.
ComScore (2013). Southeast Asia Digital Future in Focus 2013: Key Insight
and Digital Trends from Southeast Asia. ComScore Inc. Dapat diunduh di:
http://www.comscore.com/Insights/Presentations-and-Whitepapers/2013/2013-
Southeast-Asia-Digital-Future-in-Focus Diakses pada tanggal 5 Juli 2014
Kementerian Komunikasi dan Informatika (2012). Komunikasi dan
Informatika Indonesia 2012. Jakarta: Badang Litbang SDM. Tersedia di :
http://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2013/12/ict-white-paper-bahasa-
indonesia.pdf diakses pada tanggal 28 Maret 2014
Adhiswara (2013). ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Web series’.
Diwawancarai oleh tim Boys Talk untuk program Boys Talk Episode 2,
http://www.Youtube.com/watch?v=wRYiEg5rVSA, diakses pada tanggal 28
Maret 2014
Adhiswara (2013). ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Passion’.
Diwawancarai oleh tim Indonesia Kreatif untuk program Indonesia Kreatif
Channel, http://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada tanggal
1 April 2014
Indonesia, Lipton (2013). ‘Dennis Adhiswara Bikin Web series Untuk Lawan
Tayangan Televisi’ Diwawancarai oleh Lipton Indonesia untuk kolom Get
Inspired. Dapat diakses pada http://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-
adhiswara-bikin-web-series-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari
2014
Badan Pusat Statistik (2013). Berita Resamai Statistik: Keadaan
Ketenagakerjaan Februari 2013. Tersedia di:
http://www.bps.go.id/brs_file/naker_06mei13.pdf diakses pada 7 April 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
44
Universitas Indonesia
Zuraya, Nidia (2013) ‘BI: Jumlah Wirausahawan Indonesia Idealnya Dua
Persen’ Dapat diakses pada:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlah-
wirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014
Waizly, D (2013). ‘MarkPlus Insight: Pengguna InternetIndonesia 74 Juta di
Tahun 2013’. Diwawancara oleh tim The Markeeters untuk Majalah The
Markeeters, November 2013. Dapat diakses dari
http://www.themarketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html#.U
0Iwp1dSOTU Diakses pada 7 April 2014
Witjaksono (2013). ‘Pengusaha ABG Bisa Bantu Jadi Negara Maju’.
Diwawancara oleh Syahid Latif untuk Liputan6.com, 27 Oktober 2013.Dapat
diakses dari http://bisnis.liputan6.com/read/730716/pengusaha-abg-bisa-bantu-
indonesia-jadi-negara-maju. Diakses pada 15 April 2014
Carla, Marshal. 2013. ‘What It Takes To Make A Living From YouTube’s
Partner Earnings’. Dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partner-
earnings/ Diakses pada tanggal 28 Mei 2014
Stelter, Brian. 2008. ‘For Web TV, a Handful of Hits but No Formula for
Success’. Dapat diakses di
http://www.nytimes.com/2008/09/01/business/media/01webisodes.html?em=&pa
gewanted=all&_r=0 Diakses oada tangggal 30 Mei 2014.
Darwin, Waizly dan Levina Yulianti (2013) ‘Indonesia Netizen Survey 2013’,
The Marketeers, November 2013, halaman 68-70
Winarto (2012). Meneropong Media Sosial di Indonesia . Winarto
Hermitage’s Abode. http://winarto.in/2012/04/meneropong-media-sosial-di-
indonesia/ (Diakses 21 April 2014)
CIMB Niaga (2012). CIMB Niaga Dukung Wirausaha Muda Melalui BUTIK
CIMB Niaga. Dapat diakses di
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
45
Universitas Indonesia
http://www.cimbniaga.com/index.php?ch=gen_about&pg=gen_about_news&ac=
199Diakses pada tanggal 22 Mei 2014.
Wirausaha Muda Mandiri (2013). Q.A Wirausaha Muda Mandiri 2013. Dapat
diakses di: http://wirausahamandiri.co.id/wmm2013.html. Diakses pada tanggal
23 Mei 2014
Danamon Awards (2013). Danamon Social Entrepeneur Awards 2013. Dapat
diakses di http://www.danamonawards.orang/article/0. Diakses pada tanggal 22
Mei 2014
CGI Bootcamp (2014). Tentang CGI Bootcamp. Dapat diakses di
http://www.gepindonesia.orang/programs/bootcamp/Diakses pada tanggal 22 Mei
2014
Indonesia Now A Broader Look at Indonesian Startup and InternetBusiness
Prospects. Dapat diakses di http://coolfounders.com/indonesia-now-a-broader-
look-at-indonesian-startups-and-internet-business-prospects/ Diakses pada tanggal
11 Februari 2014
Youtube Analytics. 2013. Dapat diakses di
https://www.Youtube.com/yt/playbook/yt-analytics.html#details Diakses pada
tanggaL 28 Mei 2014
Kementrian Komunikasi dan Informatika (2013). Pengguna InternetInternet di
Idnonesia 63 Juta Orang. Dapat diakses di
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Interne
tInternet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3
Juli 2014
Malam Minggu miko 2. (2013). Dapat diakses di:
http://id.wikipedia.org/wiki/Malam_Minggu_Miko Diakses pada tanggal 3 Juli
2014
Jalan-Jalan Men! (2013). Dapat diakses di:
http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. DIakses pada tanggal 3 Juli
2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xv
Universitas Indonesia
Lampiran 1
Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen
Sumber: AC Nielsen, AC Nielsen SES Data, 2003
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvi
Universitas Indonesia
Lampiran 2
Script “Untung Si Bejo”
01.EXT.POLAY.SIANG HARI
BEJO (menghadap kamera)
Nama gue Bejo. Meskipun arti nama gue adalah beruntung,
hidup gue kayaknya gitu-gitu aja. Sebagai anak kuliahan
pada umumnya, yaa gw belajar.
Cut to (Montage Shot)
BEJO (menghadap kamera)
Selain belajar, gue juga organisasi gitu deh anaknya
Cut to (Montage Shot)
BEJO (menghadap kamera)
Gue juga suka main kok. Main futsal, main band, main
gundu.
Cut to(Montage Shot)
02.EXT.COFFEE TOFFEE
BEJO (Voice Over)
Dan, satu hal yang paling gue suka, yaitu...
nongkrong!. Secara temen gue banyak getooo deh. Menurut
gue, dengan nongkrong, kita bisa memperluas koneksi,
tahu update terbaru, dan pastinya buat melengkapi hidup
kita juga coy! Ya gak?
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvii
Universitas Indonesia
Insert Montage Shot
OBB AWAL
03. EXT. POLAY ATAU TAMAN MBRC
Bejo dan Anis lagi duduk-duduk santai di Polay. Bejo
sedang mencoba-coba bikin sketch, sedangkan Anis baca
buku.
ANIS
Jo, Jo
BEJO (menghadap kamera)
Ini temen gue, namanya Anis. Dia ini partner nongkrong
gue paling dabezzt lah. Anaknya sih seru abez, Cuma
kadang suka telmi aja.
ANIS
lo GAMBAR JOROK MULU! Laper gak? Makan kebab yuk ke
tempat temen gue.
BEJO
Kebab? Ayukk. Eh bentar, gue cek duit gue dulu ye.
(sambil mengeluarkan dompet)
Bejo membuka dompet
BEJO
Yah, duit gue di dompet tinggal nyisa segini lagi. Hmm
lo makan aja sendiri gimana?
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xviii
Universitas Indonesia
ANIS
Ah elu, giliran nongkrong sama temen-temen lo, duit lo
masih banyak. Giliran sama gue, duit lo udah tinggal
sisa-sisaan. Jadi ini yang namanya temen?
BEJO
Yah, jangan musuhin gue dong Nis. Abis nongkrong itu
kan penting, Nis untuk menjaga tali
ANIS
Tali? Tali apa?
BEJO
Tali silaturahmi
ANIS
Terus, gimana caranya biar lo tetep bisa punya duit
buat nongkrong disana-sini?
BEJO
(sambil membereskan barang-barang yang ada di meja)
Udahhh kita makan aja dulu
Bejo dan Anis pun pergi menuju Zarra Kebab.
04.INT. OUTLET ZARRA KEBAB
Bejo dan Anis akhirnya sampai di depan outlet Zarra
Kebab. Mereka berdua naik Vespa. Sampai disana, Bejo
dan Anis memesan Zarra Kebab.
BEJO
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xix
Universitas Indonesia
Mas, pesen kebabnya dua ya. Yang satu spesial banget,
kayak Mba yang ini, spesial banget sampe traktir saya.
ANIS
Woy, kata siapa gue mau traktir lo??
BEJO
(Muka-muka panik)
Bejo kembali ke tempat duduk ketika ada sorang pria
menghampiri meja mereka
RIDHO
Nis! Jadi juga lo kemari
ANIS
Haha, iya dong, Ridho. Eh kenalin ini temen gue, Bejo.
Jo, ini temen gue, Ridho yang punya Zarra Kebab ini.
BEJO
Bejoo. Eh lo yang punya kebab ini ya? Zarra kebab.
Keren banget sih, kok bisa?
RIDHO
Waktu itu gue bikin sejak dari semester 4 sih, sambil
kuliah gitu. Awal buat Zarra Kebab karena ingin nambah
uang jajan. Gue coba bisnis kebab karna pengen
memanfaatkan peluang aja. Eh alhamdulilah masih bisa
jalan sampe sekarang. Dulu masih ga punya karyawan,
sekarang udah punya. Nah dari yang tadinya kalau mau
beli apa-apa harus nahan diri karna ga punya duit,
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xx
Universitas Indonesia
sekarang mau beli apa-apa udah bisa deh. Asal gak boros
aja, haha
Insert montage Ridho
BEJO
Aish, lo keren banget sob.
Bejo dan Anis kemudian makan Zarra Kebab.
BEJO
Hmm... enak banget nih rasanya! Recommended lhaa
RIDHO
Thanks ya Bejo, sering-sering mampir lah
05.INT. KAMAR BEJO
Bejo tiduran diatas kasurnya. Muka Bejo terlihat sedang
berpikir
Insert short video
BEJO
Ridho, Ridho. Umur sama kayak gue, tapi untung jualan
kebab bisa sampe X. Keren banget ya Ridho. Kalau Ridho
bisa, Gue juga mesti bisa! Biar bisa nambah uang jajan
gue. Tapi... gue jualan apa ya?
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxi
Universitas Indonesia
Bejo pun melihat ke beberapa sketch yang ia sudah buat.
Ia membuka buku sketch miliknya. Kebetulan Bejo suka
gambar.
BEJO
Selama ini gue suka gambar, tapi Cuma berakhir di buku
sketch gue aja.. Hmm design-design ini perlu diapain ya
biar bisa menghasilkan uang?
Cut to
06. INT. KELAS
Kelas siang itu sudah selesai. Bejo berniat untuk
menawarkan beberapa buku yang covernya sudah didesign
yang ingin ia jual ke teman-teman. Designnya memang
masih belum seberapa. Minimal, ia bisa mendapatkan
saran.
BEJO
Bro, menurut lo, design-design ini kayak gimana sih?
Oke gak?
TEMAN BEJO
(Membuka buku sketch Bejo dengan cepat)
BEJO
Oke kok Jo. Eh Jo, lo tau gak sih, masa Jkt48 mau ada
konser gede-gedean gitu di Jakarta! Nih ya, gue liat
kemaren di website, tiketnya udah sold out! Yah mau
banget nonton malah gak kesampean, lo nonton kan Jo?
Bejo
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxii
Universitas Indonesia
(Muka sedih, meniupkan rambut)
Cut to
07.EXT.POLAY
Bejo duduk di meja polay sambil mengerjakan sketch.
Kemudian, ada dua teman Bejo duduk di samping dan depan
Bejo. Bejo berniat untuk meminta pendapat teman-
temannya sekali lagi.
BEJO
Bro, menurut lo, design gue ini bisa dijadiin apa ya
yang nguntungin?
Bejo menengok ke Teman Bejo (1)
(Teman Bejo (1) sibuk menerima telepon)
Bejo menengok ke teman bejo (2)
(Temen Bejo (2) pura-pura tidak melihat, malah menyapa
orang lain)
Cut to
Bejo duduk sendirian di Polay. Bejo merasa sedih karena
design nya kurang diterima dengan baik oleh teman-
temannya
ANIS
Apaan tuh Jo?
BEJO
(Muka sedih)
Bukan apa-apa kok, Nis
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiii
Universitas Indonesia
ANIS
Mana sini gue liat.
Ih ini udah bagus loh Jo. Coba deh kalau bagian ini
ditambahin detail yang unik, tambah warna, blablabla
Ohiya, biar lebih kreatif, kenapa gak lo coba modif
sebuah barang pake design lo sendiri?
BEJO
(Muka kegirangan)
Wah, Iya juga ya, Nis! Tumben lo bener
ANIS
Semangat Jo!
08.INT. KAMAR BEJO
Bejo terlihat sedang semangat membuat sketsa gambar
terbaru, apalagi sudah mendapatkan banyak masukan dari
Anis. Semalaman Bejo mengerjakan design dan buku
tersebut. Sampai akhirnya, ia selesai membuat buku
tersebut.
(Shot Bejo mengerjakan ini itu, sibuk menggunting,
membuat sketch, minum kopi, main gitar, baca komik,
jungkir balik, jumpalitan, kembali mengerjakan sketch)
Sampai akhirnya Bejo selesai mengerjakan buku tersebut
BEJO
Yeay! Akhirnya jadi juga!!! Sekarang tidur dulu ah....
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiv
Universitas Indonesia
09.INT. KELAS BEJO DAN ANIS
Kelas Bejo dan Anis baru saja selesai. Bejo mendatangi
Anis ke mejanya.
BEJO
(Menaruh 2 buku notes hasil buatannya ke meja Anis)
Nih, Nis. Liat deh. Gue smalem bikin ini pake
perjuangan dan cinta gue. Oke gak menurut lo?
ANIS
(Anis melihat buku notes tersebut, Raut muka nya
gembira)
Waah, kerenn joo. Bener kan, design lo ini emang keren
buat dimodif
BEJO
(sambil kegirangan, mengangkat kedua tangan keatas)
Yeaaay! Akhirnya gue bisa bikin produk sendiri!!
Teman-teman Bejo pun mendatangi meja Anis dan Bejo
TEMAN (1)
Berduaan aja lo, ngomongin apaan sih?
TEMAN(2)
(Mengambil dan memegang buku Bejo)
Wah keren banget, bukunya! Beli dimana Jo?
BEJO
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxv
Universitas Indonesia
Beli? Nggak kok, gue bikin sendiri. Keren kann? Beli
dooong
TEMAN(1)
Mau Joo. Masih punya stok gak?
Shot teman-teman Bejo memperebuntukan buku Bejo
Muka Bejo sangat gembira dan saking senangnya, ia ingin
merangkul Anis
TEMAN-TEMAN BEJO
Eciyeee....
(Bejo dan Anis muka awkward)
Cut to
10. EXT. TAMAN MBRC. SIANG HARI
Bejo menawarkan buku-buku nya di teman-teman
oranganisasi
TEMAN (5):
Bagus Jo bukunya, buat gue catetan rapat gitu
TEMAN (6):
Bikin lagi dong Jo, designnya bisa gue pilih gak? Hehe
Cut To
11.EXT.POLAY. SIANG HARI
Bejo menawarkan buku-bukunya di teman-teman organisasi.
TEMAN (4):
Keren bray, berapaan nih?
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvi
Universitas Indonesia
BEJO
(Menghadap kamera, sambil pegang duit 50.000)
Hehehe, gue udah bisa menghasilkan duit gue sendiri!
Bejo banget gak sih gue?
Well, yang namanya bisnis itu ternyata gak gampang,
coy. Sebetulnya inspirasi bisnis bisa dateng dari mana
aja, termasuk dari hobi kita sendiri. Tapi, kalau gue
boleh ngomong, keberanian dan pantang menyerah itu yang
bikin gue bisa dapet uang jajan tambahan sekarang. Gue
akuin, bikin buku ini emang gak gampang, tapi begitu
udah selesai, lega banget rasanya! Rasanya kayak habis
melahirkan tau gak! Dabezzzt
(Shot-shot fastforward Bejo yang sedang sibuk
mengerjakan sketch di kamar)
Cut to
Kembali ke ruangan kelas
TEMAN (1)
Btw Jo, nama produk lo apaan?
Bejo melihat Anis
BEJO
Kayaknya masih ada yang harus dikerjain lagi nih,
Nis.....
END
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xv
Universitas Indonesia
Lampiran 3
Laporan Forum Group Discussion
NOTULENSI
FORUM GROUP DISCUSSION
PROTOTYPE WEB SERIES‘‘“Untung Si Bejo”’’
Kamis, 27 Maret 2014 @ Ruang HMIK Gedung Komunikasi Lantai 3
No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny
1 Seberapa sering kamu menggunakan internetsetiap harinya?
Untuk website dan laptop, kurang lebih 5 jam karna lagi bisnis baru dan internet heavy. (bisnis property) Kalau mobile, 8 jam.
Setiap saat dari bangun sampe tidur. Kurang lebih 8 jam
Kurang lebih 5-7 jam
Dari bangun tidur sampe tidur lagi (via mobile). 5-6 jam
5-7 jam. Dari bangun tidur sampai tidur (via mobile)
8 jam tiap hari karena harus pantau transaksi online shop dan interne banking.
2 Gadget apa yang kamu gunakan sehari-hari untuk mengakses internet
I phone, laptop Smart phone, laptop
Laptop, HP Laptop, Ipad Smart phone, laptop
Smartphone, tablet
3 Apakah kamu sering menonton Youtube?
Lumayan, rata-rata 1 jam
1 jam. Biasanya kalau lagi iseng aja baru buka Youtube.
Kira-kira 1 jam, baru buka kalau sudah di laptop
3-4 hari seminggu, kira-kira 1 jam.
Kalau lagi ada suatu hal yang booming dan buat interest,
Setiap buka laptop pasti buka Youtube dan ada link dari soscmed
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvi
Universitas Indonesia
kira-kira 1 jam
4 Tayangan apa saja yang kalian sukai dan sering kalian tonton dI Youtube?
Pertama, untuk mencari isu penting. Kedua, cari hiburan. Ketiga untuk cari tutorial. Contohnya Indonesia Lawak Club.
Berhubungan dengan film, contohnya trailer, behind the scene. Juga cari yang lagi hits di TV, misalnya talkshow SarahSehan Net TV.
Video clip, Vevo. Trailer film, standup comedy, tutorial makeup dan berita (Mata Najwa)
Pasti komedi, lalu trailer, dan link-link dari Twitter.
Komedi via channel, dan iklan-iklan bodoh Thailand.
Tayangan komedi Malaysia, komedi Indonesia, Jalan-Jalan Men.
5 Hal apa saja yang membuat kamu menyukai tayangan tersebut? Karena jalan ceritanya, karena karakternya, dll
Karena mau cari hiburan, di TV gak ada yang bagus
Waktu untuk menontonnya bisa bebas kapan saja.
Hiburan, referensi make up. Karena gak bisa nonton TV,
Pengen liat lanjutan video dan referensi jalan2.
Cari hiburan. Butuh referensi visual
Entertainment, lihat video clip. Nggak ada tayangan bagus di TV nasional
6 Apa alasan kamu menonton dan mencari video di Youtube?
Di Youtube banyak pilihan, semuanya ada.
Karna di Youtube bisa ngikutin apa yang di mau. Kebanyakan adalah video on demand, jadi bisa nonton berulang-ulang.
Kalau yang nggak bisa liat dari TV, lihat tayangan ulangnya di Youtube. Karena entertaining juga
Karena nggak ada akses TV di kosan, maka ke Youtube.
Cari alternatif tayangan, di TV bosan dengan jokes yang sama
Mau cari hiburan
7 Kalau kamu boleh meminta, tayangan Youtube yang seperti apa yang kamu
Video lawak, komedi Style vid blog untuk cowok
comedy Puas denganYoutube. Komedi dijadikan
Ingin yang isunya nyambung sama
Komedi, informasi, dan pariwisata.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvii
Universitas Indonesia
inginkan?
channel sendiri. Lalu perbanyak tayangan informatif.
kehidupan sehari-hari. Bosan dengan konsep video blog. Kemasan harus lucu, misal: awards lucu dan bodoh.
No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny
1 Apa yang ingin kamu lihat dari sebuah web series?
Karakter talent dan keterikatan karakter dengan penonton
Tidak terlalu suka web series karena sangat subjektif, tergantung tema nya nyambung atau nggak. Tapi kalau secara eksekusi, ya menarik untuk ditonton.
Informative in a fun way. Referensi visual untuk dokumenter pariwisata
Entertainment dan referensi
Konsep yang fun. Eksekusiweb series juga harus keren, eye catching. Referensi visual. Karena dari awal fun, makaingin lihat kelanjutannya
Kalau dari Jalan-Jalan Men, MC nya ganteng. Juga referensi pariwisata yang fun.
2 Menurut kamu, apakah yang membedakan web
Platform beda, web series ini pasti video on demand. Lebih
Web series nggak harus ngejar rating. Eksekusi lebih
Banyak pilihan dan interaktif
Video on demand. Bisa nonton
Lebih worldwide. Isunya variatif,
Variatif dan video On demand.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xviii
Universitas Indonesia
series dengan tayangan TV?
fleksibel, karena tidak ada regulasi seperti di TV
kreatif dan sesuai target pasar.
Youtubeselama itu tanpa diganggu iklan di tengah-tengah video.
dan durasinya pendek
3 Menurut kamu, seberapa efektif web series dapat membawa pesan tertentu kepada audiens?
Tergantung jenis pesannya dan karakter webseries dari awal. Tergantung relevansi pesan dan karakter webseries. Kalau brand, akan susah karena covarege nya sempit.
Efektif buat market dengan segmentasi yang jelas serta coverage nya nggak terlalu luas.
Efektif banget untuk pesan yang kontennya sesuai dengan target.
Karena on demand, maka lebih nyambung dengan target
Product placement lebih asik dan lebih efektif. Kalau udah viral baru diikutin oleh SES dibawah AB
Punya karakter penonton sendiri sehingga sangat efektif.
4 Apakah kamu bisa membuat prediksi, peluang web series kedepannya seperti apa?
Web series dapat menjadi saingan besar TV. Kalau sekarang, video-video Youtube bisa masuk ke TV,mungkin nanti acara TV masuk ke Youtube.
TV-TV nasional sekarang sudah banyak yang buat channel sendiri di Youtube, ya berarti web series akan punya peluang besar.
Potensi nya besar. Penonton Youtube di Indonesia masuk 5 besar dunia, sehingga bukannya gak mungkin Youtube masuk ke Indonesia untuk perbaiki infrastruktur dan bikin Youtube
Dapat menarik TV untuk selalu menghubungkan acaranya secara digital, contoh Net TV
Besar. Internet makin cepat dan semua orang bisa mengakses. Dan diakses via Youtube sehingga sangat potensial.
Besar, pendapat sama seperti yang sudah dibilang teman-teman
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xix
Universitas Indonesia
Indonesia jadi lebih keren, termasuk web seriesnya.
5 Bagaimana dengan kendala dan tantangan web series kedepannya?
Regulasi internet di Youtube belum terlalu banyak diaplikasikan
Kecepatan internetIndonesia masih lama, sedangkan web series lebih enak dilihat kalau HD.
Regulasinya masih belum jelas
Web series nggak bisa multi task sehingga dapat menjadi ancaman buat generasi bawah.
Pola masyarakat Indonesia masih sekedar nonton, tapi belum banyak yang upload video atau jadi pembuat konten.Juga, kebanyakan nonton tanpa login.
Karena banyak yang nonton tanpa login, maka akan sulit ketahuan statistik penonton.
No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny
1 Bagaimanakah menurut pandangan kamu, sebuah web series dengan tema kewirausahaan? Apakah cocok?
Cocok, dimensinya bisa diambil berdasarkan target market yang mau dituju.
Cocok aja kok, asal dibuat semenarik mungkin
Cocok Cocok Cocok Cocok
2 Menurut kamu, hal- Sesuaikan dengan Dibuat backstory Lihat dulu target Jangan yang Tampilkan sisi Bisa disampaikan
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xx
Universitas Indonesia
hal apa yang perlu dibuat dalam web series tsb (yang bertemakan wirausaha) untuk dapat menarik minat audiens?
target market yang mau dituju. Kalau buat anak muda ya gak boleh lupa dengan konsep fun.
karakternya, misalnya wirausahawan yang hobi jalan-jalan. Sambil jalan-jalan dia ketemu dengan pengusaha ini itu. Intinya packaging nya menarik dan khas web series. Jangan buat yang mirip di TV
viewers. Sehingga eksekusi harus sesuai dengan target tersebut. Intinya ungkap wirausaha dari sisi lain.
udah dibuat TV dimasukkin lagi ke Youtube, konsep talkshow gak menarik.
lain dari wirausahawan, kalau sasarannya anak muda, ya kasih twist biar tetap fun
dengan cara yang se simple mungkin
3 Bayangkan dan prediksikan, kamu lebih suka menonton mana: Kisah sukses seorang wirausahawan yang sudah sukses menimba keuntungan dari kegiatan wirausaha yang beliau tekuni atau keunikan produk/service yang dipasarkan oleh seorang wirausaha?
Di komunitas saya, ada 2 level wirausahawan. Pertama yang ‘kulit’ yaitu yang baru memulai usaha, sehingga mereka butuh banyak motivasi. Kedua, yang ‘daging’ yaitu mereka yang sudah memulai dan sedang atau pernah merasakan jatuh
Setuju dengan Ridho, harus dipikirkan tujuan pembuatan web series ini untuk apa. Lebih baik fokus untuk dapat meraih target pasar yang segmented, tapi pesan kamu bisa sampai dan dimengerti. Daripada berusaha untuk meraih
Tips dan sesuatu yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan wirausaha.
Perjalanan wirausaha dari nol, kisah jatuh bangun membuat usaha, cara memasarkan produk dan mitos-mitos wirausaha
Hal-hal teknis kewirausahaan ketimbang motivasi.
Tips-tips yang lebih applicable
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxi
Universitas Indonesia
Atau kalau ada ide lain, silakan dikemukakan
bangunnya wirausaha, sehingga butuh banyak hal-hal teknis yang bisa membantu mereka. Ini semua balik ke tujuan awal kamu buat web series tersebut. Kalau mau ditujukan ke wirausahawan baru, ya bisa kasih motivasi. Intinya dikemas dengan cara yang fun namun bermanfaat.
attention semua kalangan wirausaha, tapi hasilnya gak maksimal.
4 Apakah kamu memiliki komentar, saran, atau kritik mengenai web series kewirausahaan?
Ambil angle lain dari karakter atau narasumbernya, gak Cuma sukses story, karena harus menarik minat anak muda. Misal: Ketika pengusaha galau cinta.
Jangan buat acara seperti yang sudah ada di TV. Buat backstory dari karakternya
Buat bentuk lain, jangan kayak TV
Modelnya jangan kayak talkshow, tetap berikan kesan fun tapi informatif
Jangan lupakan twist cerita
Simple tapi ngena
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxii
Universitas Indonesia
No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny
1 Bagaimana orientasi kamu setelah kuliah? Apakah kamu ingin meneruskan bisnis yang tengah dijalani, membuka kembali bisnis yang pernah dijalani, atau bekerja?
Kalau mau sukses berbisnis harus komitmen dari awal. Saya sudah ada basic berwirausaha sejak kuliah lalu ya melanjuntukan lagi. Karena sudah ada basic berbisnis, setelah lulus kuliah sudah tau mau ngapain.
Bekerja di kantor dahulu. Dalan jangka panjang ingin memiliki usaha. Meskipun lebih suka bekerja di korporat. Akan menjadi wirausahawan kalau udah ‘mentok’ di perusahaan
Ada karena saya tidak mau berakhir di kantor. Ingin punya usaha sesuatu dan sekarang sudah join sama orang lain. Sambil kerja, saya juga ingin melihat bagaimana keadaan di luar dan mencari ilmu. Selain itu untuk mencari modal uang.
10 tahun awal krja di kantoran. Lalu nanti-nantinya mau buka usaha.
Pengen punya usaha tapi banyak modalnya. Jadi belajar dulu via berkarir di kantor. Masih ada keraguan untuk entrpnr. Saat jadi entrpnr kiata akan berkerja sama orang jadi harus tau bagaimana bekerja sama.
Mencoba berkarir, meneruskan bisnis. Cari lahan bisnis lain. jangka panjang ingin mejadi enterpnr.
2 Faktor apa sajakah yang membuat kamu memutuskan orientasi tersebut?
Seminar kewirausahaan. Memiliki sahabat yang bergerak dibidang yang sama. Tapi seminar tersebut terkadang malah
Keluarga mengharapkan untuik bekerja di kantoran. Tapi diri sendiri memiliki plan kedepan.
Keluarga membebaskan untuk bekerja apa. Karna fondasinya belum kuat sehingga belum berani untuk membuka
Keluarga mendorong untuk bekerja di kantoran. Mengikuti studi. Dan bisa mempersiapkan diri di kantoran.
Ingin bikin bisnis tapi fondasi belum kuat. Dengan bekerja di kantoran dapat mencari link.
Ke kantor untuk cari networking. Dan mencari ilmu untuk mengkerucuntukan bidang yang lebih sesuai dengan diri sendiri.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiii
Universitas Indonesia
menjerumuskan karena ter brainwash bahwa kerja dibawah orang tidak enak, tapi sendirinya beluum memiliki pngetahuan bisnis.
bisnis. Dengan adanya binsis bisa menjamin masa depan.
3 Darimana atau dengan media apa saja kamu bisa belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan? Sebuntukan maksimal 3
Learning by doing. Belajar dari kesalahan. Seminar dan buku lebih suportif. Komunitas karena ada sesi mentoring dari orang yang lebih berpengalaman dibidangnya.
Learning by doing. Dari keluarga melihat manajemen waktu, skala prioritas, dan diaplikasikan ke usaha.
Lihat dari TV, tapi gak banyak sih karena gak punya usaha
Gak punya usaha, jadi gak tahu
Gak punya usaha, jadi gak tahu
Otodidak. Karna masih bisnis kecil, kita langsung berhubungan dengan klien, sehingga manajeman konflik harus berkembang,
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiv
Universitas Indonesia
Lampiran 4
Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan
Transkrip Wawancara
Narasumber : Roy Darmawan
Pewawancara : Laurensia Irma Saraswati
Hari/Tanggal : Rabu, 2 April 2014
Tempat : Ruangan Dosen Fakultas Ekonomi UI
Waktu : Pk. 13.30-14.30
Istilah EM: Entrepreneurial mindset
Bagaimana awal mula fenomena wirausaha yang terjadi di Indonesia?
Awal mulanya itu ketika era Bapak Harto menerapkan prinsip trickle down effect,
dimana beliau memberikan fokus yang cukup besar, seperti pelatihan kepada
pengusaha-pengusaha di Indonesia yang saat ini sudah jadi konglomerat, misalnya
Bapak Emir Salim. Darisitu juga muncul prinsip ekonomi berbasis pada
kemandirian rakyat, yang memunculkan konsep wirausaha.
Apa masalah yang terjadi dengan fenomena wirausaha di Indonesia?
Sebetulnya yang jadi masalah adalah karena masyarakat di Indonesia ini belum
semuanya punya entrepreneurial mindset. EM adalah pola pikir kewirausahaan
dimana seorang memiliki visi yang jelas, memiliki ketangguhan ketika jatuh 2 x,
maka ia bisa bangkit 8x, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar, mampu
memberikan manfaat pada pihak lain, selalu dapat mencari, memanfaatkan dan
menciptakan kesempatan, selalu berpikir positif pada sesuatu. EM ini nggak harus
dia kemudian melakukan bisnis atau wirausahawan sesuatu ya, tapi ketika orang-
orang di Indonesia ini sudah punya semangat EM yang baik, maka ini sangat
membantu Indonesia sekali.
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxv
Universitas Indonesia
Kenapa EM masih kurang berkembang di masyarakat Indonesia?
Ada sekian faktor ya, antara lain, budaya masyarakat yang ada, iklim yang
dibangun di lingkungan sekitar bagaimana, pengalaman gagal yang pernah terjadi,
stereotip dalam suatu masyarakat, tingkat pendidikan, akses diluar dirinya, media
yang ia konsumsi seperti apa, pop culture, sinetron, dan lagu-lagu yang ada kayak
apa. Coba aja lihat, sekarang lagu-lagu galau tuh, yang liriknya ‘Aku tak tahan
dengan penderitaan ini’, blablabla, kok kayaknya penderitaan itu betul-betul
dirasain banget. Beda tuh sama lagu-lagu luar, liriknya ‘I have a Dream’, kan
positif. Sinetron juga, sekarang kebanyakan isinya perselingkuhan, maka ya
mindset yang terbentuk selingkuh itu wajar.
Jadi sebetulnya akar permasalahannya ada di masyarakat Indoensia yang
belum punya EM ya?
Mereka punya EM, tapi masih dalam kadar yang rendah, dan itu terjadi pada
masyarakat Indonesia sebagian besar. Termasuk juga kemampuan ketika
seseorang mengambil resiko dan dihadapkan padaketidakpastan. Sedangkan
menurut Great Obyede, dalam bukunya The Cultural Consequence, bahwa budaya
masyarakat Indonesia memiliki tingkat toleransi yang rendah. Contohnya toleransi
terhadap konflik, ketidakpastian juga. Kebanyakan orang-orang pada bilang, saya
ingin yang pasti saja, kemudian banyak orang yang lamar jadi PNS supaya
hidupnya pasti, karena dapat pensiun. Beda kan kalau wirausahawan, sebetulnya
peluang mereka untuk mendapatkan uang dan keuntungan besar ya besar juga,
tapi diikuti juga dengan resiko yang besar.
Memang apa saja yang udah dilakukan pemerintah Indonesia untuk
masalah kewirausahaan ini?
Tahun 2011 SBY buat Gerakan Kewirausahaan Nasional, dimana sampai
sekarang terdapat 32 subunit pemerintahan yang bergerak disitu, contohnya di
Kementerian Pemuda dan Olahraga ada Aspen Kewirausahaan Muda, lalu di
kementerian lain juga banyak. Baik itu Deputi atau Direktorat. Sebetulnya
pemerintah itu bekerja cukup keras dan menjadikan kewirausahaan sebagai isu
yang sangat penting untuk dibina. Masing-masing berperan dan sinergisitas dalam
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvi
Universitas Indonesia
program-programnya, dan mengoptimalkan, dan upaya untuk tidak ada
komersialisasi, maka angka wirausahawan akan samakin bertambah
Saya sering membaca, bahwa para fresh graduates cenderung berorientasi
untuk mencari pekerjaan dibandingkan dengan memulai sebuah usaha.
Bagaimana pandangan Bapak? Apa alasan atau faktor penunjang para fresh
graduates untuk memiliki orientasi seperti itu?
Menurut saya sih gak masalah, wajar. Yang penting adalah mereka punya pola
pikir EM atau nggak. Mau dia jadi karyawan, praktisi, wirausahawan, bahkan
birokrat sekalipun, kalau dia sudah punya EM yang baik, maka sebetulnya ya gak
masalah. Yang paling penting dari EM adalah memiliki nilai tambah dan
kemampuan berinovasi. Mau orang kerja dimanapun dan sebagai apa, ketika EM
nya diaplikasikan dengan baik di lingkungannya, maka hasilnya pun akan baik.
Indonesia pasti makin produktif dan berkembang.
Menurut Bapak, apakah pola berpikir untuk menjadi wirausahawan sejak
muda hanya dimiliki oleh generasi muda yang terdapat di kota-kota besar
saja?
Betul, ada pengaruh disitu. Karena kan kota-kota besar pasti punya akses terhadap
kemajuan yang lebih baik, fasilitas pendidikan, internet, transportasi lebih baik.
Pola pikirnya dianggap lebih terbuka, siap menghadapi perubahan. Orientasinya
akan lebih jauh kedepan. Meskipun semuanya balik lagi ke pribadi orang-orang
ya. Kalau dia punya daya juang yang tinggi, kayak di Laskar Pelangi tuh, anak
kecil dari Bontang bisa kuliah di Perancis, ya berarti segala sesuatu itu mungkin.
Menurut Bapak, apakah kemajuan tetknologi saat ini juga mempengaruhi
minat wirausaha saat ini?
Iya, tentunya kalau seseorang memiliki akses teknologi yang baik terhadap
internetinternet, informasi, termasuk melihat bimbingan-bimbingan untuk
mengembangkan entrepreneurship, misalnya Ciputra ya, tentunya akan membantu
juga. Juga kita bisa lihat episode-episode seminar di Youtube atau media-media
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvii
Universitas Indonesia
lain juga akan membantu kita. Kita bisa lihat kemajuan di negara lain dengan
akses yang lebih cepat dan baik. Itu semua berpengaruh.
Berapa Jumlah wirausahawan muda yang ada di Indonesia?
Angkanya dibawah 0.8% dari seluruh penduduk Indonesia, masih kecil.
Menurut bapak, apa cara yang paling ideal untuk menumbuhkan EM?
Secara nasional, dimulai dari upaya pemimpin bangsa dan negara untuk bisa
membangun optimisamae bangsa, sikap mental positiif, melalui citra yang dibuat,
komunikasi yang dilakukan, membangun upaya stratgeis untukmengembangkan
mindset. Misalnya saja, Masuk ke film-film untuk mengajarkan semangat EM,
menggandeng pemuka agama, masukan dalam kotbah, pakai ayat yang selaras
bahwa entrepenenur itu adalah suatu halk yang mulia. Tentunya dengan tidak
mengkomersialisasikan itu semua ya.
Bagaimana bapak memandang Teenprenerus?
Teenpreneurs itu bagus sekali ya. Ketangguhan itu idealnya itu dibangun dan
diajarkan sejak dini.
Menurut prediksi Bapak, akankah teenpreneur semakin banyak?
Saya rasa iya. Karna saat ini mereka sudah punya akses informasi dan teknologi,
mereka lihat film-film luar negeri yang positif, serta kemajuan dari negara lain
dan apa yang dicapai remaja di negara maju.
Tadi kan bapak bilang, kalau film-film, musik, atau pop culture juga
berpengaruh sama minat wirausaha. Memangnya tayangan seperti apa yang
ideal supaya bisa menumbuhkan EM?
Ada saluran pay TV yang akan ada di Indonesia, namanya excellentTV dengan
slogan motivasi bangsa. Pendirinya adalah Ibu Elis Sutrisna. Ia memandang
bahwa yang baik untuk dikomunikasn adalah hal positif supaya bisa mendorong
orang lain untuk mewujudkan hal positif juga. Tidak menjadikan komoditas
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxviii
Universitas Indonesia
berita-berita kriminal dan fenomenal negatif, tapi digaungkan dengan besar dan
menjadi laku di pasar, malah gak bermanfaat dan memicu kejahatan.
Tapi rasanya kalau acara tersebut masuk ke televisi, akan susah bersaing
dengan acara TV lain, gak Pak?
Saya kira dengan visi yang jelas serta market education yang pas, akan bisa kok.
Memang market education itu apa?
Market Education adalah mengkondisikan masyarakat dimana mereka bisa
memilah acara yang positif untuk pengembangan diri dan cara berpikir. Sehingga
mereka bisa sadar untuk tidak kecanduan dengan berita-berita kriminal dan yang
menjatuhkan orang lain, namun ke acara-acara yang berorientasi pada kesuksesan.
Tapi itu kan balik lagi ke setiap orang masing-masing, tergantung juga dari
tingkat pendidikan mereka ya, pak?
Iya, betul. Tapi idealnya pihak pengambil kebijakan dan penyuplai konten juga
membantu untuk mewujudkan hal ini. Dibuat rambu-rambu sedemikian rupa
sehingga orientasi mereka ya untuk menyiarkan tayangan yang bermanfaat, bukan
hanya komersial tapi membangun bangsa, karakter, dan visi yang baik dan
diingikan bersama.
Menurut bapak hal tersebut feasible gak ya?
Feasible kok dengan komitmen dan niat baik dari seluruh pihak.
Sekarang kan anggapannya rating dan share sebagai raja, gimana pak?
Ketika melakukan sesuatu, maka kita perlu mengkondisikan pola pikir
masyarakat, maka kalau masyarakatarakat Indonesia sudah punya EM, maka baru
bisa.
Lampiran 5
Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxix
Universitas Indonesia
Transkrip Wawancara
Narasumber : Ari Sutanti
Pewawancara : Laurensia Irma Saraswati
Hari/Tanggal : Senin, 28 April 2014
Tempat : Ruangan Rapat British Council
Waktu : Pk. 10.00-10.20
Transkrip wawancara dengan Ari Sutanti
Apa yang melatarbelakangi British Council memiliki concern di bidang
kewirausahaan?
Begitu banyak permasalahan, terutama di bidang sosial, lingkungan, edukasi di
tingkat lokal, tapi semua seolah-olah pemerintahnya belum melakukan ini dan itu.
Betul bahwa penyelesaian masalah masyarakat memang menjadi kewajiban
pemerintah, dan masyakarat juga ikut membantu, tapi tidak terfasilitasi oleh
pemerintah dan belu banyak tools yang membuat itu terarah dan bagus. Di Inggris
sndiri, kewirausahaan sosial merupakan hal yang cukup besar dan berkontribusi
besar bukan hanya solusi untuk permasalahan sosial dan meningkatkan job
creation.
Oh itu di Inggris ya mba?
Ya sebetulnya di Indonesia juga kok kalaau dikelola dengan baik
Program-program dari British Council sendiri tapi lebih spesifik ke anak-
anak muda?
Sebetulnya yang kami fokuskan adalah umur 21 tahun keatas. Karena umur 21 itu
udah lulus SMA dan sedang berpendidikan di perguruan tinggi. Mungkin belum
selesai, tapi sudah punyacukup background. Karena menurut kami, kalau
umurnya dibawah 21 dan masih SMA, belum punya analytical skill dan belum
banyak network nya. Ya bukannya tidak mungkin, saya yakin ada, tapi saya rasa
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxx
Universitas Indonesia
belum banyak. Saya ga bilang kalau lulusan SMA itu gak berkualitas, tapi
kebanyakan kalau sedang kuliah maka cara berpikir lebih struktur, punya network.
Sedangkan kalau sudah atau sedang mengalami pendidikan perguruan tinggi,
mereka cenderung untuk punya network dan skill yang lebih terbentuk, berteman
dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang beragam.
Menurut Anda, bagaimana minat berwirausaha pada generasi muda
Indonesia?
Kalau menurut pengalaman dan observasi saya, minat wirausaha itu Tinggi tapi
kreativitasnya rendah. Inovasinya rendah. Kalau kita lihat inovasinya ga banyak
gitu, terlalu banyak me too product. Selama me too product itu banyak, saya ga
lihat ada kreatifitas ter-excercise dengan cukup varasi. Ada sih yang bergerak di
bidang digital, komik, itu sangat kreatif, atau juga sosial, tapi kalau saya
mengamati, masih lebih banyak yang bergerak di sektor yang sbetulnya orang
sudah lakukan secara profesional sejak dulu, misalnya sektor makanan, clothing.
Bukannya berarti gak bisa sukses dan maju, tapi kalu kita melihat dari kapasitas
anak muda yang bisa bikin trend baru dengan segala kreativitasnya daripada
menjadi followers, saya rasa masih lebih banyak yang bisa diekspor lagi.
Menurut Anda, tantangan untuk menjadi wirausaha muda itu seperti apa?
Tantangannya menurut saya adalah modal. Kedua adalah networking. Ketiga
keterampilan. Kemauan itu bisa belajar sendiri, tapikalau gak ponya modal,
network dan keterampilan itu sulit untuk bertahan.
Indonesia kalau dari ssegi marketing dan design barangnya itu ga cukup bagus.
Misalnya kalau bandingin sama negara-negara luar, Thailand atau Malaysia.
Menurut saya sih, kita itu left behind. Mereka itu bisa kreatif untuk bikin souvenir
barang khas Malaysia atau Thailand yang dijual ke turis. Kalau di Jakarta, ada gak
sih souvernir-souvenir Jakarta yang bisa dijual ke turis tanpa harus masuk ke
Alun- Alun Indoensia? Ga ada kan?
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxxi
Universitas Indonesia
Ini beda banget dengan keadaan di Malaysia atau Thailand, kenapa? Soalnya
banyak orang yang sibuk bikin me too product. Menrut saya itu sangat
disayangkan.
Menurut Anda,apa saja barang yang sedang sangat diminati untuk dibuat
me too product?
Yanglagi in bangetadalah makanan, roti. Distro di bandung juga udah maju. Dan
saya appreciate usaha tersebut dan saya kenal dengan orang-orang yang membuat
usaha di distro bisa jadi berkembang banget. Tapi kalau sekarang sudah lebih dari
10 tahun berkembang, tapi kita masih fokus di distro aja, kapan majunya?
Kecuali kalau barangnya unik banget lho ya. Dalam wirausaha, kalau mau
menang murah, Cina ya pasti. Menang design, kita menang. Nah, harusnya kita
menang uniknya itu. Tapi kalau semuanya me too product, gimana caranya kita
bisa menang unik dan bertahan. Kita tuh selalu punya kreatifitas, orang Indonesia
pasti punya itu, tapi sayang, orang-orang masih maunya buat me too product. Ini
kalau menurut saya lho ya. Coba contohnya di Thailand, mereka bisa buat kelapa
gede lallu atasnya dipotong, dikasih sedotan, tinggal minum, kurang kreatif apa.
Di indonesia kurang banyak apa kelapa.Sebetulnya orang luar itu mengakui
kemampuan kita untuk berkreativitas secara unik, misalnya kemampuan
mengukir, kemapuan membatik, kita jg kaya dengan knowledge. Tapi kalau
menruut pengamatan saya, masyarakat Indonesia ini masih kurang mumpuni
dalam hal tersebut. Sementara kalau di Thailand, mereka itu bisa membuat kain-
kain khas Thailand dijadikan tas, barang ini, itu dengan harga yang kompeittif.
Kreativitasnya masih kurang disitu. Kita tuh punya kraetiiftas, tapi sayangnya di
Indonesia itu slalu tergiur dnegan me too product. Mungkin karena mereka lihat
bahwa ternyata kalau buka usaha ini, untungnya banyak dan cepat laku.
Apa yang mempengaruhi anak muda dalam minat berwirusaha?
Eem menurut saya kesadaran yang bagus bahwa kerjasama sama orangitu gak
cukup ya. Kedua mereka lihat ada fleksibilitas dalam hal income dan pengaturan
waktu. Ketiga, ada image yang cool kalau seorang menjadi wirausahawan.
Keempat itu adalah terbukanya kesempatan untuk mewujudkan wirausaha. Ya
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxxii
Universitas Indonesia
lihat ada banyak bank yang mau kasih pinjaman, kompetisi-kompetisi yang
bergerak di wirausaha juga. Jadi kesempatan untuk bikin usaha juga makin
terbuka. Ada apresiasi baik dari pemerintah, swasta atau ogranisasi internasional
seperti British Council ini.
Apakah media mempengaruhi minat berwirausaha?
Iya media mempengaruhi. Soalnya banyak yang featuring tentang bagaimana
anak muda yang berusaha, ga bergantung, berusaha. Dimana ini sangat suportif
dan bagus sekali, menurut saya sih semangat anak-anak muda ini sangatbagus,
masalahnya ada di beberapa hal, misalnya dari segi pengusaha nya ya harusnya
tercipta banyak kreatifitas. Sedangkan kalau dari segi permerintah mereka
harunsnya bisa ciptakan dan menyalurkan bakat dan kesenangan anak muda itu
sendiri dalam berwirausaha
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Universitas Indonesia
Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014