diagnosa pendidikan

22
MASALAH-MASALAH YANG SERING DI HADAPI SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PROSES BEAJAR MENGAJAR MASALAH-MASALAH YANG SERING DI HADAPI SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PROSES BEAJAR MENGAJAR 1. Pengertian masalah Banyak ahli yang mengungkapkan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seorang dan ada pula yang mengartikan sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan. 2. Ciri-ciri masalah Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah: 1. Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya. 2. Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain. 3. Ingin atau perlu dihilangkan. Setiap masalah yang dialami seseorang biasanya mengandung satu atau lebih ciri diatas. Untuk mendalami hal tersebut kita dapat melihat diri sendiri sebagai contoh. Adakah suatu hal, kejadian suasana atau gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain dan atau ingin dihilangkan. Jika ada maka hal itu bisa dikatakan sebagai ciri-ciri adanya masalah pada diri sendiri. Masalah seperti diatas dapat terjadi pada siapa saja,

description

diagnosa pendidikan sekolah dasar

Transcript of diagnosa pendidikan

Page 1: diagnosa pendidikan

MASALAH-MASALAH YANG SERING DI HADAPI SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PROSES BEAJAR MENGAJAR

MASALAH-MASALAH YANG SERING DI HADAPI SISWA SEKOLAH

DASAR DALAM PROSES BEAJAR MENGAJAR

1.     Pengertian masalah

Banyak ahli yang mengungkapkan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai

ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihatnya sebagai tidak

terpenuhinya kebutuhan seorang dan ada pula yang mengartikan sebagai suatu hal yang tidak

mengenakkan.

2.     Ciri-ciri masalah

Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah:

1.               Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.

2.               Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain.

3.               Ingin atau perlu dihilangkan.

Setiap masalah yang dialami seseorang biasanya mengandung satu atau lebih ciri diatas.

Untuk mendalami hal tersebut kita dapat melihat diri sendiri sebagai contoh. Adakah suatu hal,

kejadian suasana atau gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan kesulitan atau

kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain dan atau ingin dihilangkan. Jika ada maka hal

itu bisa dikatakan sebagai ciri-ciri adanya masalah pada diri sendiri. Masalah seperti diatas dapat

terjadi pada siapa saja, termasuk murid sekolah dasar. Masalah itu perlu diupayakan

penanggulangannya.

3.     Jenis-jenis masalah

Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah dasar bisa bermacam-macam. Prayitno

(1985) menyusun serangkaian masalah murid sekolah dasar. Masalah-masalah itu

diklarifikasikan atas:

1.                              masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.

2.                              masalah keluarga dan rumah tangga.

3.                              masalah-masalah psikologis.

Page 2: diagnosa pendidikan

4.                              masalah-masalah social.

5.                              masalah kesulitan dalam belajar.

6.                              masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.

Masalah masalah belajar memiliki bentuk yang beragam, menurut Prayitno, mengemukakan

masalah-masalah belajar sebagai berikut:

1.      kemampuan akademik,

2.      ketercepatan dalam belajar,

3.      sangat lambat dalam belajar,

4.      kurang motivasi dalam belajar,

5.      bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar,

4.           masalah-masalah yang sering dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar

1.   Anak yang sulit memahami

Penyebabnya adalah          Faktor lingkungan,

         anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif

Solusinya adalah

            membuat dan membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus dimulai dari

lingkungan keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara umum.

         Kalau dari lingkungan pendidikan anak itu di berikan pengulangan kepada materi yang belum dia

pahami / anak itu diberi penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham terhadap apa yang

belum di pahaminya.

2.      Anak yang bodoh

Penyebabnya adalah :

               Kurang belajar, kurang disiplin, kurang memanfaatkan waktu, kurangnya memperhatikan,

kurangnya mengulang pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak bermain/menyampingkan

pelajaran, malas.

Page 3: diagnosa pendidikan

Solusinya adalah

               selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang bodoh, memberikan saran, motivasi

dan selalu memberikan cara yang mudah di dalam belajar agar mudah dipahami, dan

memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan anak itu sendiri.

3.       Anak yang nakal

Penyebabnya adalah :

                  Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak,

pergaulan, kurang terkontrol.

Solusinya adalah :

                  pada dasarnya anak semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atau dari

tempat mereka belajar. Anak yang nakal itu bisa diakibatkan dari kurangnya seorang guru

melihat dan mengamati character anak dan sifat anak itu sendiri. Pada dasarnya apabila anak itu

sudah di dekati maka anak itu akan manut dan patuh.

4.   Anak yang pemalu

Penyebabnya adalah:

               biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu

jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain

Solusinya,

                  tidak segampang itu kita merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita ajak

belajar di ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas. Bisa

saja apa yang ditanyakan itu biasa-biasa saja, tetapi lewat itu kita bisa melatih anak itu untuk

bertanya supaya tidak malu dan hal tersebut perlu dilakukan berulang-ulang sampai anak itu

percaya diri.

5.   Anak yang malas.

Penyebabnya adalah:

Page 4: diagnosa pendidikan

                     kurangnya daya semangat dan motivasi,dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri.

Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang kreatif, adanya

minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan karena pengaruh

lingkungan terlalu bebas.

Solusinya adalah

                     anak seperti ini jangan di biarkan terlalu bebas dan jangan di biarkan bermalas-malasan.

Biasanya anak yang malas tidak tau apa yang harus dikerjakan sehingga apa yang harus

dikerjakan dia lalai dan lupa akan kewajibannya. Kita bisa merubahnya dengan sebuah tindakan

dengan memberikan sebuah stimulus yaitu: rangsangan sehingga anak itu bisa terpacu,dan

nasehat yang bersifat mendidik.

6.    Kurang motivasi dalam belajar.

Penyebabnya:

                  kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih

minim.

Solusinya

         anak yang kurang termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan perlakuan

yang khusus

7.     Sulit memperhatikan

Penyebabnya

         anak yang sulit memperhatikan yang sering kali dari faktor materi yang tidak menyenangkan/

anak itu tidak suka terhadap materi yang diajarkan dan tidak suka terhadap guru yang mengajar

karena biasanya kalau murid tidak suka memperhatikan sampai-sampai guru yang mengajar

tidak di sukai. Sebaliknya kalau materinya menarik dan anak suka otomatis gurunya pun di

senangi.

Solusinya

      anak harus di berikan semacam rangsangan terlebih dahulu supaya bagaimana anak itu senang

dulu dan membangkitkan rasa keingintahuannya sehingga anak pada akhirnya memperhatikan,

karena guru memberikan metode belajar dengan cara menarik dan membangkitkan rasa ingin

tahu anak.

Page 5: diagnosa pendidikan

8.             Daya ingat yang lemah

Penyebabnya ialah:

         dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis.

Solusinya

            Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya

kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.

9    . Berfikir lambat

Penyebabnya:

            Tidak pernah mencoba untuk berfikir secara cepat ini juga di sebabkan perbedaan character

manusia ada yang daya pikirnya cepat ada yang daya pikirnya lambat( split personality), lambat

dalam berfikir,dan mengacu kepada lambat dalam berprilaku,dan berusaha sesungguhnya

merupakan penyakit fisik akibat dari adanya disfungsi sel-sel otak, sekalipun gejala- gejalanya

tampak dalam pikiran, perasaan dan prilaku.

Solusinya

             melatih otak untuk terus menerus untuk berfikir cepat dan menghapal cepat kalau sudah terbiasa

maka kebiasaan perfikir lambat Akan hilang belahan lahan intinya kita harus bayak menggali

potensi otak selama ini yang kita miliki yaitu meninggalkan hal hal yang lambat kita lakukan

maka kita lakukan dengan cepat dan tertata.

10.        Anak yang suka membolos.

Penyebabnya adalah

                  Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama

pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia

terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.

Solusinya

                  salah satu jalan keluarnya adalah bagiamana seorang guru mampu mengkondisikan kelas

dengan baik atau mengorganisir siswa supaya siswa itu tertarik di dalam belajar dan tidak

membolos memang ini suatu hal yang sulit tetapi kita harus terus mencoba. Salah satu contoh

Page 6: diagnosa pendidikan

dulu di sekolah kami ada anak yang malas, suka membolos. Tetapi kiat kiat seorang guru dengan

Cara melalui pendekataan baik sekali guru itu mampu meluluhkan anak yang tadi nya suka bolos

tidak bolos lagi bagaimana caranya: caranya adalah: guru itu di setiap pelajaranya selalu di

berikan perhatian kepada anak ini dengan cara di panggil namanya. Seperti akhmad tolong

ambilkan saya absensi hadir di Kantor nah kemudian si akhamd di suruh mengkoordidnir kelas

tersebut, dengan Cara tolong di absen teman temannya dan bagi yang tidak masuk atau bolos di

centang ternyata tidak ada yang bolos terus menerus setiap jam pelajaran itu si akhmad

berkewajiban mengabsen temannya dan lambat laun dia tidak bolos lagi. Karena dia atau

kewajibanya setiap masuk kelas siswa di absen oleh dia.

11.     Anak yang minder

Penyebabnya

         Kurangnya percaya diri

         Sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

         Salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki.

         Anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi

bentuk pisik

Solusinya adalah:

         Di berikan perhatian yang khusus atas keterbatasanya.

         Harus di perhatikan dengan lebih, dan di berikan support yang penuh

         Di berikan semacam tugas yang agag bisa di kerjakan sesuai dengan kemampuan yang di miliki.

         Bentuk pendekatan yang di lakukan kepada anak ini harus di bedakan dengan anak lebih.

12.       Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.

Penyebabnya adalah

         anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam

terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar.

Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang suka tidur dan seorang guru memberikan semacam

sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat dari itu.

Solusinya adalah

Page 7: diagnosa pendidikan

             bagi seorang guru apabila ada anak yang tidur terutama pada saat jam jam terakhir maka

seorang guru harus bisa membangunkan anak dengan cara yang jitu yaitu pintar membuat

suasana jadi ceria yaitu dengan cara guru harus pandai membuat gurauan yang bisa membikin

anak itu jadi tertawa.

Page 8: diagnosa pendidikan

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI ANAK SD

Diposkan oleh alfiyatul m di 05.45 Senin, 26 November 2012 MAKALAH BIMBINGAN KONSELING MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI ANAK SEKOLAH DASARMakalah ini Disusun dalam rangka Menempuh Tugas

Oleh  ALFIYATUL MUBAROKAH ( 11.1.01.10.0012 )Pembimbing NOVI NINTYA SANTI,S.Pd.,M.Psi.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Jalan KH. Achmad Dahlan 76   ( 0354 ) 771576 Kediri Tahun 2011/2012

KATA PENGANTAR

Asslamualikum Warohmatullohi Wabarokatu          Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala , karena atas berkat rahmat ,nikmat  serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul “MAKALAH BIMBINGAN KONSELING MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI  PADA ANAK SEKOLAH DASAR’’ tanpa halangan yang berati.          Penulisan makalah ini adalah bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik .Dalam penyusunan makalah ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan .Oleh karena itu penulis  mengucapkan terima kasih kepada :Bapak Drs.H.Samari.SE.,MM . Selaku rector Universitas Nusantara PGRI Kediri Ibu Novi Nintya Santi,S.Pd.,M.Psi.  Selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta DidikSerta  semua anggota yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya .          Penulis juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu kami selaku penulis  mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembuatan karya tulis selanjutnya yang lebih baik lagi.          Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.Wa’alaikum  Salam Warohmatulohi Wabarokatuh

Kediri ,    Juni  2012

Page 9: diagnosa pendidikan

       PenulisBAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang      Peserta didik pada umumnya tentu perlu mendapat suatu bimbingan selain dari orang tua yaitu pihak sekolah guna membentuk karakter peserta didik . Namun antara satu individu satu dengan individu lain tentu memiliki bermacam-macam karakteristik masing-masing .Memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan individu lain.     Oleh karena itu proses perkembangan yang dialami masing-masing peserta didik berbeda-beda dalam keadaan fisik,intelektual  ,kemampuan ,dan bahasanya . Pendidik hendaknya harus mampu memahami perbedaan – perbedaan karakter masing-masing anak didiknya .      Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak ,sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu,dari yang tidak bisa menjadi bisa dan dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik .Kondisi tersebut ,selama ini sedikit kurang diperhatikan oleh pendidik ,jadi kadang banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dengan apa yang telah di ajarkan guru .    Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan motorik  peserta didik ,diantaranya factor dalam diri individu dan factor dalam luar diri individu .

B.Rumusan MasalahMengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di Sekolah DasarMenjelaskan cara penyelesaian masalah yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi siswaMenjelaskan dampak-dampak yang timbul akibat permasalahan yang dihadapiMemberikan solusi dan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi.Mengevaluasi dan menindak lanjuti berdasarkan permasalahan yang ada

C.Tujuan Mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa Sekolah DasarMemberikan solusi yang tepat dan mengetahui bagaimana cara penyelesaiannyaMengidentifikasi perkembangan belajar pada diri peserta didikMenjelaskan dampak negatif yang timbul apabila permasalahan tersebut tidak bisa diatasi,dan juga dampak positif yang timbul apabila permasalahan tersebut bisa diatasiBisa mengetahui beragam permasalahan pada siswa dan beragam permasalahan tersebut dapat teratasi

Page 10: diagnosa pendidikan

BAB II PEMBAHASAN

A.Identifikasi Masalah   1. Identifikasi Siswa Nama    : Bagus Bayu Mahendra Jenis Kelamin : Laki- Laki Sekolah : SDN 2 Ngebong Kelas       : 5Tempat Tanggal Lahir : Tulungagung ,15 Januari 2001Umur      : 11 Tahun Agama    : IslamBerat       : 30 Kg Tinggi      :  90 cm

2.Identitas Orang TuaNama   Ayah  :  Agus SutomoPendidikan     : SLTAPekerjaan       : WiraswastaPenghasilan / bulan   :  ± 1.000.000,00

Nama Ibu   : WidyastutiPendidikan : SLTAPekerjaan  : TKWPenghasilan /bulan    : ± 5.000.000,00

  Bagus adalah siswa teladan di sekolahnya .Dari kelas satu SD sampai sekarang kelas 5 SD dia selalu mendapat juara , dia juga selalu aktif dalam pembelajaran di kelasnya,dia rajin bertanya apabila apa yang telah dijelaskan oleh guru tidak dimengerti .   Dia juga tidak pelit jika ada temannya yang kesusahan dalam belajar Bagus selalu membantunya . Menurut temannya pun meskipun Bagus termasuk siswa teladan dan pandai namun Bagus tidak sombong,karena dia mudah bergaul dengan teman-temannya.  Bagus sampai dihafali guru-guru karena keramahan dan kepandaiannya . Bagus juga selalu mendapat perhatian dari guru karena dia pandai mencuri perhatian guru dengan selalu menjawap setiap pertanyaan / soal yang telah diberikan guru .Bagus juga selalu bertanya jika iya merasa kesulitan dalam belajarnya .  Bagus juga tangkas dan cepat dalam mengerjakan tugas di sekolah ataupun pekerjaan rumah .Bagus selalu aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran ,tak pernah mengeluh,dan juga pandai membagi waktu antara waktu yang digunakan untuk belajar dan waktu bergurau dengan teman-temannya .Guru-guru selalu memuji keberanian Bagus,keramahan dan kepandaiannya

Page 11: diagnosa pendidikan

yang selalu meningkat dari hari ke hari .  Semangat belajar Bagus sangatlah tinggi , oleh sebab itu  apa yang telah iya kerjakan sama hasilnya dengan prestasi yang diraihnya . Kedua orang tua Bagus juga selalu mendukung dan selalu memperhatikan Bagus saat belajar dirumah,ataupun di sekolah kedua orang tuanya selalu memantau.Kedua orang tua Bagus selalu bergantian jika ayahnya sibuk bekerja ,ibunya lah yang memperhatikan perkembangan belajarnya .  Beberapa minggu terakhir sifat Bagus berubah . Beberapa kali sering tidak masuk tanpa alasan.Ketika Bagus mulai masuk dikelas sifatnya pun berubah. Bagus cenderung tidak memperhatikan pelajaran malah asyik ngobrol dengan temannya, Bagus juga jadi jarang aktif di kelasnya ,tidak pernah menjawap pertanyaan yang diberikan guru , dan seakan acuh terhadap pelajaran .  Bagus juga tidak pernah bertanya kepada guru setelah guru menjelaskan materi .Bagus tidak pernah mengerjakan tugas ,dan ketika gurunya bertanya mengapa tidak dikerjakan alasan Bagus  adalah lupa . Bagus mulai lamban mengerjakan tugas disekolah ,pada saat ulangan pun nilainya cenderung menurun .  Perubahan sifat bagus secara drastis membuat Ibu Latifah selaku wali kelas ( guru kelas 5 ) menjadi bertanya - Tanya . Apakah yang menyebabkan sifat Bagus si murid teladan di kelas 5 SDN 2 Ngebong menjadi berubah terbalik. Dan berubahya tidak kearah positif melainkan kearah negative .   Bu Latifah pun mengadakan pengamatan bersama dengan guru lain tentang perubahan sifat Bagus . Pengamatan sementara dilakukan dengan bertanya kepada teman – teman Bagus ,mengenai perubaghan sifat Bagus . Juga dilakukan dengan memperhatikan perubahan-perubahan sifat bagus .    Kemudian Bu Latifah melaksanakan evaluasi sesuai masalah yang dialami Bagus yang terlihat . Dan seterusnya dapat diperkirakan sifat dan jenis masalah yang telah dihadapi Bagus .  Dalam pengamatan terlihat Bagus lebih asyik mengobrol dengan temannya ,disbanding mendengarkan materi yang di jelaskan oleh guru  , maka dapat diperkirakan perubahan sifat drastic Bagus adalah  “  Pengaruh buruk dari teman sekitar  ” . Bagus harus mendapatkan bimbingan khusus guna mengetahui masalah yang telah dialami Bagus .     Perkiraan penyebab masalah yang timbul pada diri Bagus tersebut selanjutkan akan diuraikan / dalam penetapan masalah yang timbul pada diri Bagus dalam diagnosis .  

B.Diagnosis Terhadap Kasus Bagus       Setelah melakukan Identifikasi masalah,langkah selanjutnya adalah langkah diagnosis yaitu penetapan masalah .Dalam langkah ini Bu Latifah melakukan pengumpulan informasi yang bersumber dari orang tua Bagus,Saudara Bagus,tetangga Bagus,teman-teman dekat Bagus,serta guru yang bersangkutan .Dari informasi yang telah didapatkan , Bagus tampaknya terlihat seperti putus harapan sehingga dia berbuat semaunya,sepertinya dia mencari perhatian yang lain.     Dari informasi yang yang didapat dari salah satu tetangga Bagus,ternyata kedua orang tua Bagus mulai kurang harmonis,dimulai dari Ibunya yang akan kembali lagi menjadi TKW,dan berangkat ke luar negri,kedua orang tuanya sering bertengkar ,yang paling parah kedua orang tua bagus saat bertengkar hebat selalu di depan Bagus.Dan kedua orang tua Bagus sepertinya akan

Page 12: diagnosa pendidikan

bercerai .    Berdasarkan analisis ,kemudian ditetapkan jenis masalah ,bentuk masalah yang tengah dihadapi Bagus adalah dikarenakan mngetahui kedua orang tuanya selslu bertengkar dihadapannya,dan akan segera bercerai .Oleh sebab itu sifat Bagus disekolah jadi berubah ke araf negative .     Setelah menganalisis masalah yang dihadapi Bagus, perubahan sifat buruknya juga disebabkan oleh beberapa hal lain antara lain factor internal dan eksternal :        Faktor Internal Emosi kurang terkendali Belajar berkurang karena kurang diperhatikan Merasa ingin lebih diperhatikan lagi oleh kedua orang tuanya Kurang menghargai guru mengajar ( kurang memperhatikan pelajaran )        Faktor Eksternal Lingkungan belajar siswa ( keluarga ) .Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anak,kurangnya dukungan,motivasi Kedua orang tua terlalu sibuk mementingkan pekerjaan masing-masing Orang tua terlalu sering bertengkar di depan anaknya langsung

C. Prognosis      Setelah melakukan diagnosis ,pihak sekolah melalui wali kelas melakukan beberapa hal :Pemberian bimbingan secara khusus guna penyelesaian ,solusi terhadap kasus Bagus Pemberian motivasi ,dukungan dan arahan positif  Bekerja sama dengan orang tua siswa    Berkomunikasi dengan orang tua siswa guna penyelesaian masalah          Beberapa kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi siswa bias diselesaikan  :Siswa akan kembali mempunyai semangat belajar yang tinggi Prestasi siswa akan tetap bias bertahan dan bias terus meningkat Kemampuan bakat siswa akan semakin berkembangPandangan siswa tentang masa ke depannya akan lebih cerah Hubungan keluarganya akan kembali harmonis

       Adapun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila masalah yang dihadapi siswa tidak bias diselesaikan  : Semangat belajar siswa akan semakin menurun dan semakin memburukPrestasi siswa akan semakin menurunSiswa akan semakin terpuruk dan akan menjadi siswa yang berperilaku negatif   Kemampuan bakat siswa akan terpendam dan tidak bisa berkembangSiswa tidak akan punya pandangan ke depan untuk masa depannya ( cita-cita )Hubungan siswa dengan kedua orang tuanya akan semakin memburuk

D.Alih Tangan Kasus Bagus

Page 13: diagnosa pendidikan

Dari jenis masalah yang sedang dihadapi Bagus ,pihak sekolah belum melakukan alih tangan  khusus,mengingat kasus tersebut juga menyangkut urusan rumah tangga keluarga Bagus,pihak sekolah maupun guru ,hanya memberi solusi ,bimbingan ,arahan positif kepada pihak orang tua maupun kepada Bagus ,guna mengembalikan semangat belajar Bagus yang tinggi .  E.Bimbingan untuk Mengatasi Menurunnya semangat belajar yang dihadapi BagusAdapun bimbingan yang dapat diberikan kepada siswa untuk mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :1.Bimbingan individu ,Pihak guru dan orang tua hendaknya mampu :Menanamkan keyakinan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar meskipun siswa  menghadapi  suatu masalah yang berat.Memberi pengertian kepada siswa untuk mengatur kegiatannya di rumah ataupun di sekolah , jangan sampai kegiatan bermain mengganggu tugas utama sebagai siswa yaitu belajar .Mengingatkan kepada siswa bahwa suatu kemampuan belajar haruslah dikembangkan , dan memotivasi siswa agar mengoptimalkan belajar sehingga prestasi tidak akan menurun ,  dan kemungkinan prestasi akan bisa terus dipertahankan juga semakin meningkat Mengusahakan siswa untuk sering bertemu dan belajar bersama dengan orang yang dipercaya dan mengerti keadaan siswa , dan interaksi social siswa tidak akan terpuruk serta berkembang secara teratur .Mengusahakan siswa untuk bisa terbuka kepada orang tua ataupun guru pembimbing agar jika siswa mengalami masalah maka gugu pembimbing bias maupun orang tua  memberi solusi  Menciptakan kedisiplinan kepada anak ,orang tua atau pun guru pembimbing dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan .

2.Kerjasama dengan orang tua juga sebaiknya mampu memberikan perannya dalam hal-hal berikut :Orang tua hendaknya memberikan perhatian yang penuh kepada siswa, agar dapat menambah semangat siswa,untuk belajar lebih baik lagi ,meskipun keadaan orang tua kurang harmonisOrang tua hendaknya memberikan semangat kepada siswa agar selalu giat belajarOrang tua harus selalu mengingatkan kepada siswa untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar Orang tua hendaknya memperhatikan kegiatan yang dilakukan siswa sehari-hari di rumah ataupun di sekolah dan memantau secara langsung kegiatan siswa sehari-hari Sebaiknya orang tua menanyakan kepada siswa tentang pelajarannya,prestasinya dan berbagai masalah yang di hadapi siswa di sekolah,jadi orang tua harus selalu memantau kegiatan siswa ,berada di samping siswa Orang tua hendaknya menciptakan suasana belajar yang kondusif,memenuhi kebutuhan sarana belajar siswamemberika perhatian  dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar

3.Kerjasama dengan guruGuru hendaknya melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa dan memberi motivasi siswa untuk terus belajar ,dan mempertahankan prestasinya Guru sebaiknya bertanya langsung kepada siswa guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya , hendaknya mencari situasi yang tepat untuk berkomunikasi secara terbuka dengan siswa,setelah itu ajak anak untuk mengungkapkan penyebab iya malas belajar .Guru hendaknya member perhatian yang khusus kepada siswa guna keberhasilan siswa dalam

Page 14: diagnosa pendidikan

belajar ,dan melakukan bimbingan dalam bentuk tambahan waktu belajar Guru seharusnya melakukan hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua ,dan melaporkan kepada orang tua tentang perkembangan siswa dalam belajar Guru hendaknya menegakkan kedisiplinan kepada siswa,bilamana siswa melakukan suatu pelanggaran saat belajar dan siswa meninggalkan kesepakatan yang telah disepakati,apabila siswa melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik,untuk mengalihkannya gunakan konsekuensi logis yang yang dapat diterima oleh akal pikiran siswa

F . Kegiatan Tindak Lanjut Dalam upaya memberikan layanan terhadap Bagus dan siswa lain yang juga mengalami penurunan dalam belajar ,penulis merekomendasikan pihak sekolah untuk melakukan beberapa kegiatan diantaranya :1.Memberikan motivasi Intrinsik dan ekstrinsikMotivasi Intrinsik Motivasi yang dimaksud adalah pemberian dorongan yang berasal dari dalam diri individu dan  guru memberikan  dorongan untuk siswa belajar .Karena  motivasi intrinsic memiliki pengaruh yang efektif karena motivasi intrinsic relative lebih lama dan tidak akan tergantung pada motivasi dari luar .Guru memberikan dorongan kepada siswa yang bersumber pada diri individu untuk lebih maju ,lebih kreatif dan bersifat positif dalam menghadapi suatu masalah.

Motivasi Ekstrinsik Adalah faaktor yang dating dari luar diri individu tetepi member pengaruh terhadap kemauan belajar siswa .Seperti pujian,peraturan ,tata tertib,teladan guru,orang tua .Jadi guru memberikan dorongan spiritual kepada siswa ,berupa memberi pujian kepada siswa,memberi tata tertib, menciptakan kedisiplinandi sekolah ataupun di rumah  , guru memberi contoh teladan yang baik kepada siswanya,dengan begitu siswa tidak akan berbuat melanggar peraturan dalam kegiatan pembelajaran,siswapun akan merasa nyaman,tanpa beban dan masalah .

2.Diadakan seminar yang bertemakan tentang “ PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ” yang dalam kegiatan seminar tersebut menjelaskan bagi orang tua dan siswa Pendidikan merupakan tanggung jawap bersama antara keluarga dan sekolah,masyarakat, pemerintah . Orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab pihak sekolah semata .Seminar tersebut akan membahas tentang peran orang tua dan pihak sekolah dalam pendidikan.Orang tualah sebenarnya yang berperan penting dalam kesuksesan pendidikan anak,dimana orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama  karena sebagian kehidupan anak dalam keluarga. Sehingga orang tua berperan pendidik bagi anak,karena pendidikan yang paling banyak diterima adalah dalam keluarga . 3.  Pihak sekolah hendaknya menyediakan guru pembimbing khusus guna mengatasi kasus Bagus ataupun kasus Perkembengan belajar lainnya . Mungkin dengan adanya guru pembimbing khusus siswa akan dengan mudah menceritakan setiap masalah Belajar nya kepada guru pembimbing,dengan begitu gugu pembimbing akan memberi solusi langsung kepada siswa untuk menyelesaiakan masalahnya tanpa harus siswa berbuat semaunya sendiri karena merasa patah

Page 15: diagnosa pendidikan

semangat dan putus harapan dengan mengahadapi berbagai  masalah yang dihadapi .

BAB III PENUTUP

A.KesimpulanDari semua uraian yang telah dibahas ,maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar ,tidak hanya didukung dari pihak sekolah saja ,namun orang tua juga berperan penting dalam perkembangan belajar siswa.Orang tua dan pihak sekolah harus sama-sama mendukung proses pembelajaran siswa guna membentuk karakter siswa.Anak Sekolah Dasar pada umumnya masih banyak memerlukan dukungan, bimbingan, arahan,perhatian  dari orang tua untuk memotivasi belajarnya ,bukan hanya dari pihak sekolah saja.Dan pada dasarnya bimbingan atau arahan merupakan proses memberikan bantuan kepada pihak siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan sekitarnya,yang selanjutnya dapat diambil keputusan untuk melangkah maju guna menolong diri sendiri dalam menghadapi berbagai masalah .Dimana bimbingan dan pendidikan anak usia dini sangatlah dibutuhkan guna membentuk karakter dasar siswa .

B.Saran 1.Bagi Sekolah Diharapkan pihak sekolah memperhatikan masing – masing siswanya,khususnya siswa yang terlibat dalam masalahPihak sekolah diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator bagi siswa namun juga sebagai motivatorDiharapkan ada kerjasama ,komunikasi yang terus berjalan antara sekolah dengan wali murid Diharapkan pihak sekolah dapat mengetahui perkembangan belajar masing-masing siswanya ,khususnya siswa yang terlibat dalam masalah sehingga tidak akan membuat siswanya mengurangi semangat belajar

2.Bagi Orang TuaSebaiknya orang tua banyak meluangkan waktu untuk memperhatikan perkembangan belajar anaknya di sekolah ataupun di rumah Hendaknya orang tua jangan sampai bertengkar di depan anak ,karena itu akan semakin membuat anak terpuruk,merasa menyerah,kurang diperhatikan,putus harapan Orang tua hendaknya memberikan keleluasan kepada anak untuk menentukan pilihannya,namun dalam pengawasan orang tuaSelalu memberikan motivasi,semangat rarahan-arahan yang mengarah pada hal positif

Page 16: diagnosa pendidikan

Orang tua seharusnya bekerja sama dengan sekolah,agar saat anak merasa terpuruk karena orang tua ,orang tua dapat meminta sekolah untuk memotivasi anak ,memberi semangat,agar hal tersebut tidak sampai mengurangi semngat belajarnya.Orang tua seharusnya menjadi tempat bersandar anak,berbagi keluh kesah ,memberi perhatian,sehingga anak akan merasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi