ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA DI RUANG ANGGREK

25
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA DI RUANG ANGGREK PSTW BUDI MULYA 03 CIRACAS Bab ini menguraikan tentang asuhan keperawatan kelompok lansia di ruang anggrek PSTW Budi Mulya 03 Ciracas, Jakarta Timur yang dilaksanakan dari tanggal 20 Desember 2011 s/d 13 Januari 2012. Pemberian asuhan keperawatan kelompok pada lansia, yaitu menggunakan pedekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. A. PENGKAJIAN Metode pengkajian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik, maka diperoleh data Warga Binaan Sosial (WBS) sebagai berikut : 1. Identitas (Kelompok) Tabel 1 Distribusi Kelompok Usia Berdasarkan Jumlah WBS di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur No. Penggolongan umur Jumlah Persentase 1. 41 – 50 tahun 1 orang 4.8 % 2. 50 – 60 Tahun 2 orang 9.5 % 3. 61 – 70 Tahun 10 orang 47.6 % 4. 71 – 80 tahun 8 orang 38.1 % Jumlah 21 orang 100 % Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan jumlah lansia terbanyak berumur 61 – 70 tahun , yaitu sebanyak 10 orang 34

description

Bab ini menguraikan tentang asuhan keperawatan kelompok lansia di ruang anggrek

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA DI RUANG ANGGREK

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA

DI RUANG ANGGREK PSTW BUDI MULYA 03 CIRACAS

Bab ini menguraikan tentang asuhan keperawatan kelompok lansia di ruang anggrek PSTW Budi

Mulya 03 Ciracas, Jakarta Timur yang dilaksanakan dari tanggal 20 Desember 2011 s/d 13

Januari 2012. Pemberian asuhan keperawatan kelompok pada lansia, yaitu menggunakan

pedekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

A. PENGKAJIAN

Metode pengkajian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik,

maka diperoleh data Warga Binaan Sosial (WBS) sebagai berikut :

1. Identitas (Kelompok)

Tabel 1Distribusi Kelompok Usia Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Penggolongan umur Jumlah Persentase1. 41 – 50 tahun 1 orang 4.8 %2. 50 – 60 Tahun 2 orang 9.5 %3. 61 – 70 Tahun 10 orang 47.6 %4. 71 – 80 tahun 8 orang 38.1 %

Jumlah 21 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan jumlah lansia terbanyak berumur 61 – 70

tahun , yaitu sebanyak 10 orang (47.6 %). Pada usia ini telah terjadi kemunduran pada

organ tubuh. Kemunduran pada lansia berasal dari faktor fisik dan faktor psikologis.

Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran

pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika

memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.

Tabel 2

34

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

Distribusi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Jumlah WBS di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Tingkat pendidikan Jumlah Presentase

1. Tidak Sekolah 19 orang 76.2 %

2. SD / SR 3 orang 14.3 %

3. SMP 1 orang 4.8 %

4. SMA 1 orang 4.8 %

Jumlah 21 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas kelompok lansia tidak

bersekolah sebanyak 76.2 %. Hal ini perlu diperhatikan pada saat pemberian pendidikan

kesehatan, terutama dalam aspek media, metode dan strategi pelaksanaan pendidikan

kesehatan.

Tabel 3Distribusi Kelompok Agama Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1. Islam 19 orang 76.2 %

2. Kristen 3 orang 14.3 %

Jumlah 21 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas kelompok lansia

beragama Islam, yaitu sebesar 76.2 %. Hal ini perlu diperhatikan dalam melakukan

kegiatan ibadah bagi WBS sesuai dengan agamanya.

Tabel 4

35

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

Distribusi Kelompok Suku Berdasarkan Jumlah WBS di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Tingkat pendidikan Jumlah Presentase

1. Batak 1 orang 4.8 %

2. Cina 1 orang 4.8 %

3. Sunda 2 orang 9.5 %

4. Jawa 17 orang 81 %

Jumlah 21 orang 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kelompok lansia

bersuku Jawa sebanyak 81 %. Hal ini perlu diperhatikan pada saat melakakukan

komunikasi dengan lansia dan pengeahuan tentang akan kultur budaya lansia tersebut.

2. Biologi (Kelompok)

a. Gangguan Penglihatan

Tabel 5Distribusi Gangguan Penglihatan Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Gangguan Penglihatan Jumlah Persentase1. Normal 12 57.1 %2. Katarak 2 9.5 %3. Rabun 7 33.3 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mengalami gangguan

penglihatan katarak sebanyak 2 orang (9.5 %) dan lansia yang mengalami rabun

sebanyak 7 orang (33.3 %). Para lansia yang mengalami gangguan penglihatan rabun

tersebut tidak memakai alat bantu, seperti kacamata. Lansia yang katarak pun sampai

saat ini belum pernah dioperasi. Mereka mengeluh tidak ada biaya untuk operasi, oleh

karena itu, mereka sangat berharap untuk bisa dioperasi di panti agar mereka dapat

melihat dengan normal kembali. Dampak yang dapat terjadi bila lansia tersebut

mengalami gangguan penglihatan, yaitu lansia akan terjatuh dan dapat mengalami

cidera karena aspek kimia atau bahkan benda tajam.

36

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

b. Gangguan Kebersihan Diri (mandi, gosok gigi, keramas, menggunting kuku)

Tabel 6Distribusi Gangguan Kebersihan Diri: Mandi Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Gangguan Mandi Jumlah Persentase1. Ya 4 19 %2. Tidak 17 81 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mengalami gangguan

kebersihan diri: mandi, yaitu sebanyak 19 %. Hal ini dikarenakan lansia merasa malas

untuk melakukan mandi. Mereka merasa diri mereka tidak bau karena mereka tidak

banyak melakukan aktivitas di panti. Diamping itu, ada juga yang mengeluh takut jatuh

bila sedang mandi karena lantai kamar mandi terasa licin.

Tabel 7Distribusi Gangguan Kebersihan Diri: Gosok Gigi Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Gangguan Gosok Gigi Jumlah Persentase1. Ya 8 38.1 %2. Tidak 13 61.9 %

Jumlah 25 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mengalami gangguan

kebersihan diri: gosok gigi, yaitu sebanyak 38.1 %. Hal ini dikarenakan kurang

termotivasinya lansia dalam melakukan kebersihan gigi. Disamping itu, mereka berkilah

bahwa gigi mereka sudah banyak yang tanggal, maka dari itu mereka malas untuk

membersihkan gigi mereka. Hal ini akan berdampak panjang, yaitu dapat menimbulkan

infeksi pada area mulut lansia serta akan menimbulkan bau mulut lansia yang akan

mengganggu interaksi sosial lansia. Berdasarkan hasil pengamatan, hanya terdapat

beberapa lansia di ruang anggrek yang memiliki gigi palsu.

Tabel 8Distribusi Gangguan Kebersihan Diri: Keramas Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

37

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

No. Gangguan Keramas Jumlah Persentase1. Ya 9 42.9 %2. Tidak 12 57.1 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa bahwa lansia yang mengalami

gangguan kebersihan diri: keramas, yaitu sebanyak 42.9 %. Para lansia ini mengakui

jika mereka keramas paling sering 2x dalam seminggu. Gangguan kebersihan ini

diakibatkan karena kurang termotivasinya lansia untuk membersihkan rambut mereka.

Tabel 9Distribusi Gangguan Kebersihan Diri: Gunting Kuku

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Gangguan Gunting Kuku Jumlah Persentase1. Ya 8 38.1 %2. Tidak 13 61.9 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mengalami gangguan

kebersihan diri: gunting kuku, yaitu sebanyak 38.1 %. Hal ini dikarenakan oleh

gangguan penglihatan yang sudah menurun, sehingga membuat para lansia malas untuk

menggunting kuku. Disamping itu, kurang termotivasinya lansia dalam melakukan

kebersihan diri juga ikut mempengaruhi lansia dalam melakukan perawatan kebersihan

diri mereka.

c. Masalah Keterbatasan Gerak

Tabel 10Distribusi Masalah Keterbatasan Gerak Berdasarkan Jumlah WBS di Ruang

Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Masalah Keterbatasan Gerak Jumlah Persentase1. Ada 8 38.1 %2. Tidak ada 13 61.9 %

Jumlah 21 100 %Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa ada masalah keterbatasan gerak

pada lansia, yaitu sebanyak 38.1 %. Hal ini karena lansia mengalami proses degeneratif.

Keterbatasan gerak lansia ini membuat klien sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari,

38

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

misalnya sulit untuk mengikuti kegiatan ibadah. Para lansia yang memiliki keterbatasan

gerak ini kebanyakan tidak memakai alat bantu untuk bergerak. Hal ini akan

menimbulkan dampak kontraktur pada lansia.

Tabel 11Distribusi Alat Bantu Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Alat Bantu Jumlah Persentase1. Tongkat 1 4.76 %2. Kursi Roda 1 4.76 %3. Tidak Memakai 19 90.48 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas lansia tidak memakai alat

bantu, yaitu sebanyak 90.48 %. Dan hanya 4.76 % lansia yang memiliki alat bantu

tongkat serta kursi roda di ruang anggrek.

d. Masalah Pendengaran

Tabel 12Distribusi Masalah Pendengaran Berdasarkan Jumlah WBS PSTW di Ruang

Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Masalah Pendengaran Jumlah Persentase1. Ya 9 42.9 %2. Tidak 12 57.1 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mengalami masalah

dengan pendengaran, yaitu sebanyak 42.9 %. Hal ini dikarenakan oleh kemunduran

organ pada lansia, termasuk pendengaran.

e. Masalah Perawatan Diri

Tabel 13Distribusi Masalah Mengganti Baju Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

39

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

No. Mengganti Baju Jumlah Persentase

1. Ya 5 23.8 %2. Tidak 16 76.2 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang memiliki masalah

dalam perawatan diri: mengganti baju pada lansia, yaitu sebanyak 23.8 %. Hal ini

dikarenakan kurang termotivasinya lansia dalam hal perawatan diri.

f. Masalah Ketergantungan Obat

Dari hasil observasi dan wawancara kami terhadap para lansia di ruang anggrek

mengenai penggunaan obat, terdapat 25 lansia (100%) hanya meminta obat jika

sakit.

g. Pelayanan Kesehatan Yang digunakan

Dari hasil observasi dan wawancara kami, pelayanan kesehatan yang digunakan

para lansia adalah sebuah klinik yang berada di ruangan cendrawasih. Di klinik

tersebut tersedia beberapa macam obat yang biasa digunakan untuk para lansia.

Ketika ada lansia yang kondisinya memburuk dan membutuhkan pelayanan

kesehatan yang lebih lanjut atau darurat maka petugas segera merujuk

membawanya ke Rumah Sakit Daerah.

h. Rekreasi

Dari hasil wawancara kepada para lansia, bahwa di panti tidak ada acara rekreasi

keluar panti, mereka hanya keluar bila ada undangan dari departemen atau panti

lain. Untuk menghibur para lansia dan pengganti acara rekreasi keluar panti, maka

diadakan panggung gembira setiap hari Selasa. Para lansia di ruang anggrek

mengatakan jika mereka menghibur diri masing-masing dengan cara berbicang-

bincang satu sama lain atau mendengarkan radio bagi lansia yang memiliki radio.

i. Pola makan dan minum

Tabel 14Distribusi Pola Makan Berdasarkan Jumlah WBS

40

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Pola makan Jumlah Persentase1. Tidak dihabiskan 15 71.4 %2. Dihabiskan 6 28.6 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pola makan pada lansia

mayoritas tidak dihabiskan, yaitu sebanyak 71.4 %. Hal ini perlu diperhatikan

karena usia mereka yang telah lanjut menyebabkan mereka lebih lama dalam

mencerna makanan yang dikonsumsi. Disamping itu, menu makanan yang kurang

variatif membuat para lansia kurang nafsu untuk makan.

Tabel 15Distribusi Pola minum Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Pola minum Jumlah Persentase1. < 4 gelas/hari 15 71.4 %

2. ≥ 4 gelas/hari 16 28.6 %Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pola minum pada lansia

mayoritas < 4 gelas/hari, yaitu sebanyak 80%. Hal ini dikarenakan para lansia takut

bila minum banyak, mereka akan sering keluar masuk kamar mandi untuk BAK.

Sedangkan para lansia ini takut jatuh bila terlalu sering ke kamar mandi karena

lantai kamar mandi yang licin.

3. Psikologi Kelompok

Tabel 16Distribusi psikologi Kelompok Berdasarkan Jumlah WBS

41

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Psikologi Kelompok Jumlah Persentase1. Harga Diri Rendah 1 4.8 %2. Emosi 1 4.8 %3. Berbicara Ngaco 3 14.3 %4. Kooperatif 16 76.2 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi kelompok pada lansia

mayoritas kooperatif, yaitu sebanyak 76.2 %.

4. Ibadah Kelompok

Tabel 17Distribusi Ibadah Kelompok Berdasarkan Jumlah WBS

di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Ibadah Kelompok Jumlah Persentase1. Tidak pernah 6 28.6 %2. Jarang 9 42.9 %3. Selalu 6 28.6 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa ibadah kelompok pada lansia

mayoritas jarang, yaitu sebanyak 42.9 %. Hal ini dikarenakan para lansia tersebut

kurang termotivasi untuk melakukan kegiatan ibadah. Disamping itu, fasilitas ibadah

yang minim, seperti musholla yang berada di lantai 1 membuat para lansia jarang untuk

mengikuti kegiatan sholat berjamaah. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak panti agar

membangun fasilitas ibadah di tiap lantai.

5. Jenis Penyakit

Tabel 18

42

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

Distribusi Jenis Penyakit Berdasarkan Jumlah WBS di Ruang Anggrek PSTW Budi Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur

No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase1. Hipertensi 6 28.57 %2. Reumatik 8 38.10 %3. Katarak 1 4.76 %4. Pasca Stroke 2 9.52 %5. Polio 1 4.76 %6. Tidak Ada Keluhan 3 14.29 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang dialami kelompok

lansia tersebut adalah mayoritas menderita reumatik, yaitu sebanyak 38.10 %. Hal ini

perlu diperhatikan dalam pemberian obat dan penyuluhan kesehatan bagi para lansia.

Data Hasil Wawancara dan Observasi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di ruang anggrek PSTW Budi

Mulia 03 Ciracas, Jakarta Timur ditemukan data sebagai berikut:

6. Sosial Kelompok

a. Keadaan ekonomi

Rata-rata penghuni merupakan orang yang terlantar ( hasil penertiban ). Biaya panti

ditanggung oleh pemerintah. Biasanya setiap bulan lansia diberi uang kesejahteraan

sebanyak Rp 10.000.

b. Hubungan Sosial

Hubungan antar penghuni panti cukup baik meskipun ada beberapa yang suka

bekelahi. Rata-rata keluarga WBS tinggal di luar kota dan sebagian ada yang tidak

mengetahui bahwa WBS berada di panti.

c. Kegiatan Sosial

Kegiatan Sosial yang diikuti para WBS di ruang anggrek kurang, dikarenakan

kurangnya motivasi dari para lansia.

7. Keadaan lingkungan

a. Lingkungan dalam ruangan

43

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

Penerangan di panti cukup terang, pagi dan sore cahaya bisa masuk lewat jendela,

sedangkan malam hari memakai lampu penerangan, lingkungan di panti terkadang

licin, ventilasi di setiap ruangan cukup baik dan sinar matahari dapat masuk ke

beberapa ruangan.

b. Lingkungan di luar ruangan

Letak daerah panti tidak terlalu dekat dengan jalan raya kurang lebih 300 meter dari

jalan raya, terdapat lapangan untuk sarana olahraga senam, saluran air (got) cukup

bersih.

c. Sumber Air Minum

Pada ruangan anggrek air minum didapatkan dari petugas yang beberapa saat

mengisi air ke teko setiap lansia.

B . ANALISA DATA

No. Data Etiologi Problem

44

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

1. Terdapat 28.57 % lansia yang menderita hipertensi.

Terdapat 33.33 % lansia yang mengeluh nyeri (sakit kepala).

Rata-rata klien mengeluh pusing setiap hari dan membuat klien susah tidur.

Rata-rata klien tampak memijat-mijat kepalanya dan memakai koyo bila merasakan nyeri (sakit kepala).

Rata-rata klien menderita nyeri (sakit kepala) dengan skala sedang (4-6).

Peningkatan tekanan vaskular serebral

Nyeri akut

2. Terdapat 38.1 % lansia yang mengalami keterbatasan gerak.

Rata-rata lansia di ruang anggrek lebih memilih untuk tidur dari pada beraktivitas karena mengeluh kepalanya sakit jika banyak melakukan kegiatan.

Rata-rata klien mengeluh pusing jika kelelahan setelah beraktivitas.

Penurunan cardiac output

Intoleransi aktivitas

3. Terdapat 76.2 % lansia yang tidak bersekolah.

Rata-rata lansia bertanya-tanya mengapa tekanan darahnya bisa tinggi.

Rata-rata lansia tidak ada pantangan makanan.

Rata-rata lansia tidak mengkonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah.

Kurangnya informasi Kurang Pengetahuan tentang Hipertensi

Dengan demikian didapatkan 3 diagnosa keperawatan gerontik pada kelompok lansia di ruang anggrek, diantaranya : 1. Nyeri akut pada kelompok lansia di ruang anggrek b.d peningkatan tekanan vaskular

serebral.2. Intoleransi aktivitas pada kelompok lansia di ruang anggrek b.d penurunan cardiac

output.3. Kurang Pengetahuan tentang hipertensi pada kelompok lansia di ruang anggrek b.d

kurangnya informasi.

45

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

C. RENCANA KEPERAWATAN

Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional1. Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada para lansia di ruang anggrek PSTW Budi Mulya 03 Ciracas selama 4 hari, diharapkan nyeri yang diderita lansia dapat berkurang atau terkontrol dengan Kriteria Hasil:1. Melaporkan nyeri/

ketidaknyamanan hilang/ terkontrol.

2. Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan.

3. Mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan.

1. Atur posisi pasien senyaman mungkin.

2. Lakukan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, mis: kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher.

3. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.

4. Observasi intensitas dan skala nyeri.

5. Ajarkan klien management nyeri: teknik relaksasi progressive otot.

6. Berikan sesuai indikasi : obat analgesik.

1. Mengatur posisi pasien dapat mengurangi rasa nyeri.

2. Tindakan yang menurunkan tekanan vaskular serebaral dan yang memperlambat/ memblok respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.

3. Pusing dan peningkatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala. Pasien juga dapat mengalami episode hipotensi postural.

4. Melihat hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan untuk menentukan intervensi selanjutnya.

5. Teknik relaksasi progressive otot dapat mengurangi rasa nyeri.

6. Menurunkan/ mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang sistem saraf simpatis.

2. Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada para lansia di ruang anggrek PSTW Budi Mulya 03 Ciracas selama 3 hari, diharapkan lansia dapat beraktivitas secara bertahap, dengan Kriteria Hasil:1. Lansia dapat melakukan ADL

mandiri.

1. Lakukan latihan ROM.

2. Atur posisi pasien senyaman mungkin.

3. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/ perawatan diri bertahap jika dapat

1. Tindakan ROM dapat mempertahankan kekuatan otot sesuai kemampuan.

2. Pengaturan posisi pasien yang nyaman dapat membantu perbaikan sirkulasi oksigen.

3. Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba.

46

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

2. Ikut serta dalam kegiatan. ditoleransi. 4. Berikan bantuan sesuai

kebutuhan.

5. Observasi respon pasien terhadap aktifitas dan kemajuan mobilitas pasien.

6. Anjurkan dan ajarkan klien tentang teknik penghematan energi misalnya menggunakan kursi saat mandi,duduk disaat menyisir rambut dan melakukan aktifitas dengan perlahan.

4. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.

5. Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam beraktivitas dan untuk mendeteksi perkembangan klien.

6. Teknik menghemat energi mengurangi penggunaan energi, juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

3. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada para lansia di ruang anggrek PSTW Budi Mulya 03 Ciracas selama 3 hari, diharapkan terpenuhinya informasi tentang penyakit hipertensi Kriteria Hasil :Pengetahuan lansia akan meningkat tentang :- Pengertian hipertensi- Tanda dan gejala hipertensi- Penyebab hipertensi- Akibat hipertensi- Pengobatan dan pencegahan

hipertensi

1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang hipertensi.

2. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, meliputi:- Pengertian hipertensi- Tanda dan gejala hipertensi- Penyebab hipertensi- Akibat hipertensi- Pengobatan dan pencegahan

hipertensi3. Evaluasi tentang pengetahuan

klien.

1. Dasar untuk menentukan materi dalam pemberian pendidikan kesehatan.

2. Mengetahui sampai sejauh mana klien memahami tentang penyakit yang dideritanya.

3. Memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya.

47

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

4. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

NO. TANGGAL DX KE PELAKSANAAN EVALUASI1. Rabu,

5 Januari 20121 - Melakukan

pemeriksaan vital sign.

- Mengobservasi intensitas dan skala nyeri.

S : - Para lansia mengatakan senang karena telah diperiksa tekanan darahnya.

- Para lansia mengatakan senang karena telah tahu tekanan darahnya.

- Para lansia mengatakan sulit tidur jika mengalami pusing.

- Beberapa lansia mengatakan aktivitasnya jadi terganggu bila pusing.

O : - Vital sign rata- rata lansia TD: 140 mm/HgN : 60-80 x/mntP : 18-22 x/mntS : 35-37 0C

- Tampak lansia senang menerima kehadiran mahasiswa.

- Tampak beberapa lansia mengatakan pusing.

- Tampak beberapa lansia memakai koyo di keningnya pada saat diperiksa ttv.

- Rata-rata skala nyeri para lansia dengan skala sedang (4-6).

A : Masalah belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi untuk:- Pantau vital sign,

khususnya tekanan darah.

- Anjurkan klien untuk mekijat daerah sekitar leher dan dahi bila sedang pusing.

- Ajarkan lansia teknik relaksasi.

2. Jum’at, 7 Januari 2012

1 - Melakukan pemeriksaan vital sign.

- Menganjurkan klien untuk memijat

S : - Beberapa lansia mengatakan sedang pusing.

- Rata-rata lansia mengatakan suka memakai koyo atau balsam apabila

48

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

daerah sekitar leher dan dahi dengan balsam apabila klien merasa pusing.

sedang pusing.

O: - Vital sign rata- rata lansia TD: 140 mm/HgN : 60-80 x/mntP : 18-22 x/mntS : 35-37 0C

- Tampak lansia senang menerima kehadiran mahasiswa.

- Tampak beberapa lansia mengatakan pusing.

- Tampak beberapa lansia memakai koyo di keningnya pada saat diperiksa ttv.

A : Masalah belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi;ajarkan lansia teknik relaksasi.

3. Senin,9 Januari 2012

1 - Melakukan pemeriksaan vital sign.

- Melakukan kontrak kegiatan untuk TAK yang akan dilakukan pada hari Selasa.

S : - Lansia menanyakan kegiatan apa yang akan dilakukan di TAK pada hari Selasa.

O: - Vital sign rata- rata lansia TD: 140-160 mm/HgN : 60-80 x/mntP : 18-22 x/mntS : 35-37 0C

- Lansia bersedia dan tampak bersemangat untuk mengikuti kegiatan TAK.

A : Masalah teratas sebagian.

P : Lanjutkan intervensi:kegiatan TAK ROM

4. Selasa, 10 Januari 2012

1 - Melakukan TAK teknik relaksasi progressive otot .

S : - Lansia mengatakan bertambah pengetahuan setelah mengikuti kegiatan TAK.

- Lansia mengatakan senang karena telah mengikuti TAK.

- Lansia mengatakan baru pertama kali melakukan teknik relaksasi progresive otot.

49

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK PADA LANSIA  DI RUANG ANGGREK

O: Lansia tampak kooperatifdan senang serta dapat mengikuti kegiatan TAK sampai selesai.

A : Masalah teratas sebagian.

P : Lanjutkan intervensi:memotivasi lansia dalam melakukan teknik relaksasi progressive otot.

50