ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas...

72
i ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P 3 A 0 AKSEPTOR KB IUD DENGAN EROSI PORTIO DI PUSKESMAS JATEN 1 KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI NIM B13108 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

i

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P3A0

AKSEPTOR KB IUD DENGAN EROSI PORTIO DI

PUSKESMAS JATEN 1 KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

NIM B13108

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD

dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar”. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, SST., MPH selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu dr. Istiati, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Jaten 1 Karanganyar, yang

telah memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Ibu Bunowo dan Ibu Tumiyati, Amd.Keb selaku bidan Puskesmas Jaten 1

Karanganyar, yang telah membimbing penulis dalam penelitian Karya Tulis

Ilmiah.

6. Ny. D yang bersedia menjadi responden dalam pelaksanaan penelitian studi

kasus.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

v

8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu

hingga tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, 27 Juni 2016

Farida Puput Fikri Susanti

B13108

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P3A0

AKSEPTOR KB IUD DENGAN EROSI PORTIO

DI PUSKESMAS JATEN 1 KARANGANYAR

xi+ 73 halaman+ 11 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Jumlah masyarakat yang menggunakan KB yaitu 29.790.000

jiwa atau dapat dilihat dengan presentase dari jumlah PUS 66,08 % dari jumlah

penduduk di Indonesia. BKKBN tahun 2014 peserta KB IUD (11,29%),

Puskesmas Jaten 1 dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014 didapatkan

jumlah peserta KB sebanyak 6.047 peserta akseptor KB 552 peserta KB IUD

(9,12%) yang mengalami erosi portio berjumlah 54 kasus (9,78%) (Rekam Medik

Puskesmas Jaten 1, 2014)

Tujuan Studi Kasus : Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB IUD

dengan Erosi Portio sesuai standar yang berlaku dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan.

Metodologi Penelitian : Jenis Studi kasus yang digunakan pada pengamblan data

ini yaitu observasional deskriptif yang berlokasi di Puskesmas Jaten 1

Karanganyar dengan menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney

dengan pengumpulan data menggunakaan data primer dan data sekunder

Hasil Penelitian : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 17 hari keadaan

ibu sudah sembuh erosi sudah tidak terlihat, ibu sudah paham dengan efek

samping dari KB IUD, ibu bersedia untuk menjaga kebersihan genetalianya, ibu

tetap menggunakan KB IUD, ibu bersedia untuk kontrol 2-3 bulan sekali.

Kesimpulan : Setelah dilakukan pengkajian , interpretasi data, diagnosa potensial,

antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada akseptor

KB IUD dengan erosi portio di dapatkan kesenjangan antara teori dan

pelaksanaan studi kasus selama tujuh belas hari yaitu pada perencanaan dan

pelaksanaan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Akseptor KB, Erosi Portio

Keputakaan : 25 litelatur (tahun 2006 s/d 2015)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

vii

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan. Maka

apabila telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan

lain. Dan hanya kepada Allah kita berharap (QS. Al-insyiroh : 6-8)

2. Kemenangan yang seindah – indahnya san sesukar – sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri (Ibu Kartini)

3. Berawal dari keyakinan menjalankan dengan ikhlas dan berakhir dengan

kemenangan (Penulis)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah akhirnya terselesaiakan

Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati Karya

Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Babe Supono S.Ag dan Simbok Suwinarni tercinta

terimakasih atas doanya disetiap langkahku, yang selalu

diberikan baik moril dan materil.

2. Kang Mas yang selalu setia setiap saat untuk mengantar

saya kekampus. Dan jangan lupa tahun ini harus wisuda.

3. Jane’s Fam yang memberikan dukungan pada saya, ketika

saya megeluh dan tetap menjadi keluarga sampai

kapanpun.

4. Pembimbing Akademik saya Ibu Erlyn Hapsari,

SST.,M.Keb yang sudah membimbing saya dalam

penyelesaian Askeb dan membuat saya rajin menulis.

5. Pembimbing KTI saya Ibu Yunia Renny Andhikatias,

SST., MPH yang telah sabar membimbing saya dalam

pembuatan KTI hingga saya bisa sidang.

6. Sahabat dan teman di STIKes Kusuma Husada Surakarta

angkatan 2013 khususnya 3C tercinta. Amd.Keb sudah

didepan mata teman. Dan Almamater tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

viii

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

INTI SARI ................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii

CURRICULUM VITAE .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Menfaat Penelitian .................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Keluarga Berencana ............................................................. 9

2. Kontrasepsi .......................................................................... 9

3. IUD ....................................................................................... 11

4. Erosi Portio ........................................................................... 18

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Manajemen KebidanaN ........................................................ 22

2. Langkah –Langkah Manajemen Kebidanan ........................ 22

3. Landasan Hukum ................................................................. 37

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ..................................................................... 39

B. Lokasi Studi Kasus .................................................................. 39

C. Subyek Studi Kasus ................................................................. 40

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

x

D. Waktu Studi Kasus .................................................................. 40

E. Instrumen Studi Kasus ............................................................. 40

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40

G. Alat - alat yang dibutuhkan ...................................................... 43

H. Jadwal Penelitian ..................................................................... 44

BAB IV TINJAUAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 45

B. Pembahasan .............................................................................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 70

B. Saran ......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

xi

DAFTAR LAMPIRAN Studi Kasus

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Informend Consent

Lampiran 8. Pedoman Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan ditentukan dan diukur

dengan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi), sedangkan

kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan Keluarga Berencana (KB). KB

merupakan usaha suami istri untuk mengukur jumlah anak dan jarak anak yang

diinginkan, usaha yang dimaksud termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan

perencanaan keluarga. Pencanganan program KB yang disampaikan kepada masyarakat

ternyata mendapat sambutan yang baik sehingga dapat menurunkan angka kelahiran,

sambutan ini dapat dilihat dengan jumlah masyarakat yang menggunakan KB yaitu

29.790.000 jiwa atau dapat dilihat dengan presentase dari jumlah PUS 66,08 % dari

jumlah penduduk di Indonesia (Manuaba, 2010).

Menurut data BKKBN tahun 2014 didapatkan jumlah peserta KB aktif secara

nasional dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember sebanyak 29.790.000 peserta.

Apabila dilihat dari pembagian alat kontrasepsi maka presentasenya sebagai berikut :

3.365.070 peserta KB IUD (11,29%), 1.152.293 peserta KB MOW (3,86%), 300.081

peserta KB MOP (1.00%), 842.045 peserta KB Kondom (2,82%), 3.369.869 peserta KB

Implant (11,31%), 13.348.103 peserta KB Suntik (44,80%), dan 7.412.539 peserta KB

Pil (24,88%). Sedangkan jumlah akseptor KB di Jawa Tengah menurut BKKBN Jateng

(2014) telah mencapai 5.368.348 akseptor. Apabila dilihat dari pembagian alat

kontrasepsi maka presentasenya sebagai berikut : 472.217 peserta KB IUD (8,80%),

285.556 peserta KB MOW (5,32%), 53.669 peserta KB MOP (1,00%), 125.872 peserta

KB Kondom (2,34%), 602.276 peserta KB Implant (11.22%), 3.033.703 peserta KB

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

13

Suntik (56.51%), dan 795.055 peserta KB Pil (14.81%).

Pelayanan KB yang berkualitas dan merata memiliki kedudukan yang strategis,

yaitu sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan AKI dan sebagai

bagian dari program KB. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan pada Pasal 78 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan dalam

(Kependudukan dan Keluaraga Berencana) KKB dimaksudkan untuk pengaturan

kehamilan bagi PUS untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas dan

pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan,

alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat (Kemenkes, 2013).

Sesuai dengan Kepmenkes No. 369/MENKES/SKIII/2007 tentang Peran Bidan

untuk Mengurangi Angka Kelahiran. Bidan harus bisa melakukan pendidikan kesehatan

dan ketrampilan konseling dasar, memerikan pelayanan KB yang tersedia sesui

kewenangan dan budaya masyarakat, dapat melakukan pemeriksaan berkala pada

akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan masyarakat, dapat melakukan

pemasangan dan pemcabutan AKDR dengan letak normal.

Program KB memiliki pilihan metode alat kontrasepsi antara lain metode

sederhana, metode modern, metode mantap. Salah satu kontrasepsi yang digunakan di

Indonesia adalah IUD yang menempati urutan yang ketiga setelah alat kontrasepsi Suntik

dan Pil. IUD merupakan alat kontrasepsi yang sangat efektif, aman dan dapat melindungi

dari terjangkitnya IMS (Infeksi Menular Seksual). Efek samping dari alat kontrasepsi

IUD antara lain perdarahan, keputihan, ekspulsi, nyeri, infeksi, translokasi dan erosi

portio (Manuaba, 2010).

Erosi portio merupakan peradangan pada mulut rahim yang disebabkan oleh

manipulasi atau keterpaparan oleh benda yang dapat mengakibatkan radang dan lama-

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

14

lama menjadi infeksi. Apabila pengobatan tidak dilakukan secara tuntas dan benar maka,

erosi portio bisa berlanjut kearah keganasan pada portio (Susilo dan Imawan, 2010).

Menurut studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jaten 1 dari bulan

Januari sampai dengan Desember 2014 didapatkan jumlah peserta KB sebanyak 6.047

peserta akseptor KB. Apabila dilihat dari pembagian alat maka prosentasenya sebagai

berikut : 552 peserta KB IUD (9,12%), 237 peserta KB MOW (3,91%), 152 peserta KB

MOP (2,51%), 332 peserta KB Kondom (5,49%), 467 peserta KB Implant (7,72%), 3159

peserta KB Suntik (52,29%), dan 1148 peserta KB Pil (18,98%).

Berdasarkan data di atas dari 552 akseptor KB IUD terdapat pula yang

mengalami efek samping yaitu 251 akseptor mengalami Spotting (45,47%), 17 akseptor

Leukorea (3,07%), 35 akseptor mengalami Ekspulsi (6,34%), 132 akseptor yang tidak

ada keluhan (23,91%) dan 63 mengalami lain-lain (11,41%), Akseptor KB IUD yang

mengalami erosi portio berjumlah 54 kasus (9,78%) (Rekam Medik Puskesmas Jaten 1,

2014). Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil “Asuhan

kebidanan pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di

Puskesmas Jaten 1 Karanganyar”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dapat dirumuskan “Bagaimana

Asuhan Kebidanan pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi

Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan menurut 7 langkah Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.D Umur 45 Tahun

P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio sesuai standar yang berlaku dengan

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

15

menggunakan pendekatan 7 langkah manajemen kebidanan.

2. Tujuan Kusus

a. Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor

KB IUD dengan Erosi Portio, diharapkan penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD

dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

2) Melakukan interpretasi data dengan merumuskan diagnosa kebidanan, masalah,

dan kebutuhan pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD dengan

Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar .

3) Merumuskan diagnosa potensial Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD

dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

4) Melakukan tindakan segera pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB

IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0

Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada Ny.D Umur 45 Tahun

P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1

Karanganyar.

7) Melakukan evaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.D Umur 45

Tahun P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1

Karanganyar.

b. Penulis dapat mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik pada Ny.D

Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1

Karanganyar.

c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah pada akseptor KB IUD

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

16

dengan Erosi Portio.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya dalam pelayanan

Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio.

2. Bagi Profesi

Dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan lainnya dalam melaksanakan

Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio.

3. Bagi Institusi dan instansi

a. Bagi Institusi

Menambahkan bahan bacaaan atau referensi khusus dalam penatalaksanaan

Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio.

b. Bagi Instansi

Memberikan masukan dalam kebijakan program pelayanan kebidanan khusunya

tentang akseptor KB IUD dengan Erosi Portio.

E. Keaslian Studi Kasus

Berdasarkan penulisan keputusan ada beberapa karya tulis tentang Asuhan

Kebidanan Pada Akseptor KB IUD dengan Erosi Porsio yang pernah dilakukan oleh :

1. Indah Febriana (2013), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.F Akseptor KB

IUD Dengan Erosi Portio Di BPM Siti Nuraini Ngunut Tohkuning Karangpandan

Karanganyar”. Asuhan yang di beriakan pada akseptor KB IUD dapat menerapkan

kebidanan secara efektif dan efisien dengan memberikan terapi Amoxilin 3 x 500 mg

dan Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 tablet sehari dan Albothyl Konsentrasi 36%

setiap hari sekali. Evaluasi akhir erosi dapat sembuh selama 12 hari dengan personal

hygiene antibiotik analgetik keadaan ibu membaik dan IUD tetap di pakai.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

17

2. Dora Nina Marsely (2014), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.P P2A0 Umur

28 Tahun Akseptor KB IUD Type Copper T Dengan Erosi Portio Di Puskesmas

Gatak 1 Sukoharjo”. Asuhan yang diberikan pada akseptor KB IUD dapat

menerapkan kebidanan secara efektif dan efisien dengan memberikan terapi

Dixiciclin 500 mg 10 tablet 2 x 1 hari, Metronodazole 500 mg 10 tablet 3 x 1 hari,

Vitamin C 250 mg 10 tablet 1 x 1 hari dan Albothyl 36%. Evaluasi akhir erosi dapat

sembuh selama 7 hari dengan personal hygiene antibiotik analgetik keadaan ibu

membaik dan IUD tetap di pakai.Perbedaan laporan kasus dengan yang penulis

lakukan terletak pada tempat, subjek, waktu penelitian. Dan persamaan studi kasus

dengan keaslian adalah berupa jenis studi kasus dan tentang erosi portio

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Keluarga Berencana

Menurut UUD No 10 Tahun 1991 tentang Perkembangan Kependudukan Dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera, program KB adalah upaya peningkatan kepedulian

dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan

sejahtera (Purwoastuti, 2015).

Tujuan KB secara umum yaitu meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia) yang menjadi dasar

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

18

terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus

menjamin terkendalinya pertambahan penduduk (Purwoastuti, 2015).

2. Kontrasepsi

a. Pengertian

1) Kontrasepsi adalah terdiri dari dua kata, yaitu kontra (menolak) dan konsepsi

(pertemuan antara sel telur yang telah matang dengan sel sperma), maka

kontrasepsi dapat diartikan sebagai cara untuk mencegah pertemuan antara sel

telur dan sel sperma sehingga tidak terjadi pembuahan dan kehamilan

(Purwoastuti, 2015).

2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini

dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat

dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan (Proverawati, 2010).

b. Syarat-syarat kontrasepsi

Adapun syarat-syarat alat kontrasepsi menurut Proverawati (2010) sebagai berikut :

1) Aman pemakaiannya dan dipercaya

2) Tidak ada efek samping yang merugikan

3) Lama kerjanya data diatur menurut keinginan

4) Tidak menggnggu hubungan suami istri

5) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat

c. Macam-macam kontrasepsi

Menurut Manuaba (2010), macam alat kontrasepsi adalah sebagai berikut :

1) Kontrasepsi metode sederhanaMetode KB sederhana adalah metode KB yang

digunakan tanpa bantuan orang lain. Yang termasuk metode KB sederhana

adalah kondom, pantang berkala, senggama terputus, dan spermisida. Metode

sederhana akan lebih efektif bila penggunaannya diperhitungkandengan masa

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

19

subur.

2) Kontrasepsi metode efektif

a) Kontrasepsi hormonal

Contoh : mini pil, suntik, implan

b) Kontrasepsi mekanisme

Contoh : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD (Intra Uterine

Device)

3) Kontrasepsi metode mantap

a) Pada wanita

MOW (Metode Operasi Wanita) : Tubektomi

b) Pada pria

MOP (Metode Operasi Pria) : Vasektomi

3. IUD

a. Pengertian

IUD (Intra Uterine Divine) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke

dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat di pakai

oleh semua perempuan berusia reproduktif (Handayani, 2010).

b. Jenis-Jenis IUD

Jenis Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/IUD yang sering digunakan di Indonesia

menurut Proverawati (2010), antara lain :

1) Copper-T

AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian

vertikalnya diberi lilihat kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini

mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

20

2) Copper-7

AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.

Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan

gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2,

fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

3) Multi Load

AKDR ini terbuat dari plastik (polyethelee) dengan dua tangan kiri dan kanan

berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm.

Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2

atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada 3 ukuran Multi Load yaitu

standar, small (kecil), dan mini.

4) Lippes Loop

AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti huruf S

bersambung. Untuk memudahkan kontrol, di pasang benang pada ekornya.

Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian

atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang

hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benag

putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.

Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang

menyebabkan lika atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.

c. Efektivitas IUD

Menurut Sujiyatini (2011), efektivitas IUD sangat efektif, yaitu 0,5-1

kehamilan per 100 perempuan selama satu tahun pertama penggunaan.

d. Cara kerja IUD

Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD Menurut Proverawati (2010), adalah sebagai

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

21

berikut :

1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi.

2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum mencapai kavum uteri.

3) AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun

AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan

mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisas.

4) Mungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalan uterus.

e. Indikasi Pemakaian IUD

Indikasi pemakaian IUD menurut Handayani (2010) antara lain :

1) Wanita yang usia reproduksi dengan menginginkan menggunakan kontrasepsi

jangka panjang.

2) Wanita yang menyusui dan tidak menghendaki metode hormonal.

3) Tidak menyukai untuk mengingta-ingat minum pil setiap hari dan tidak

menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.

f. Kontra Indikasi IUD

Menurut Sujiyatmi (2011), kontra indikasi IUD adalah :

1) Sedang hamil

2) Perdarahan vagina yang tadak diketahui

3) Sedang menderita infeksi alat genetalia

4) Diketahui menderita TBC pelvic

5) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

g. Keuntungan dan Kerugian IUD

1) Menurut Sujiyatini (2011), keuntungan IUD adalah sebagai berikut :

a) Efektif dengan proteksi jangka panjang

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

22

b) Tidak mengganggu hubungan suami istri

c) Tidak berpengaruh terhadap asi

d) Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat

e) Memiliki efek sistemik yang sangat kecil

2) Kerugian Kontrasepsi IUD Menurut Sujiyatini (2011), antara lain :

a) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang

setelah 3 bulan)

b) Haid lebih lama dan banyak

c) Perdarahan (spotting antar menstruasi)

d) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS sedikit nyeri dan perdarahan

(spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR

e) Pasien tidak dapat melepas AKDR sendiri.

h. Pemeriksaan Lanjutan

Setelah AKDR dipasang, pasien harus diarahkan untuk menggunakan

preparat spermisida dan kondom pada bulan pertama. Tindakan ini akan

memberikan perlindungan penuh dari konsepsi. Pasien harus melakukan

kunjungan pertamanya dalam waktu kurang lebih enam minggu. Kunjungan

ini harus dilakukan pada masa menstruasi pertamanya pasca pemasangan

AKDR. Pada bulan pertama kemungkinan insiden AKDR untuk terlepas

secara spontan setelah berakhir menstruasi. AKDR diperiksa untuk

mengetahui apakah masih berada pada posisi atau tidak (Sulistyawati, 2011)

i. Efek samping dan Penanggulangan

Menurut Sulistyawati (2011), efek samping dan penanggulangan

adalah sebagai berikut :

1) Infeksi

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

23

Penanganan

KIE : Penjelasan penyebab terjadinya infeksi

Segera menghubungi tenaga kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan

pengobatan

Tindakan Medis

a) Pengobatan dengan antibiotik broad spectrum, misal :

(1) Pensilin 3x 500 mg 3-5 hari (penbritin, amisilin, dll) atau Pensilin

injeksi 800.000 per hari 3-5 hari.

(2) Teramisin 3x 500 mg 3-5 hari atau Teramisin injeksi 500 mg 3-5 hari.

(3) Eritromisin 3 x 500 mg 3-5 hari atau Eritromisin 80 mg 3-5 hari

b) Apabila telah dilakukan pengobatan 5-7 hari tidak berhasil, AKDR

dicabut dan diganti cara kontrasepsi yang lain.

2) Keputihan

Diberikan bila keputihan yang terjadi adalah sedikit dan tidak perlu

dikhawatirkan, karena hal tersebut adalah gejala biasa, serta diberikan

penjelasan sebagai berikut :

a) Keputihan bening tidak berbau tidak berbaha, akan berkurang setelah tiga

bulan.

b) Jika bau, keruh, atau kekuningan harus diperiksakan ketenaga kesehatan

Tindakan Medis

a) Periksa dalam.

b) Apabila keputihan banyak, berikan obat vaginal yang tersedia misal

albotil.

c) Dilihat apakah ada erosi portio atau tidak, jika ada diobati dengan albotil.

d) Apabila dengan pengobatan tidak menolong, AKDR di lepas dan diganti

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

24

dengan konsepsi lainnya.

3) Ekspulsi

Penanganan

KIE : Pengamatan kembali penggunaan AKDR

Tindakan Medis

a) AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR baru yang sesuai dengan

ukuran rahim, dan caara pemasangan dilakukan dengan baik.

b) Apabila AKDR terlalu kecil ganti dengan yang lebih besar, sebaliknya

apabila AKDR terlalu besar ganti dengan yang lebih kecil.

4) Nyeri

Penanganan

KIE : Pemantapan agar tetap menggunakan IUD

Memastikan penyebabnya dengan pemeriksaan dalam

Tindakan Medis

a) Pengobatan simtomatis (analgesik : anti nyeri atau spasmolitik).

b) Apabila tidak berhasil, maka pengobatan dilanjutkan.

c) Mengganti AKDR yang baru dan cocok.Pemberian antibiotik.

5) Perforasi

Penanganan

KIE : Penjelasaan penyebab terjadinya.

Apabila AKDR yang perforasi dan tidak ada keluhan, tidak

perlu segera dikeluarkan karena tidak menimbulkan reaksi

jaringan.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

25

Apabila AKDR tembaga atau bentuk AKDR tertutup yang

perforasi, sebaiknya segera diangkat/dikeluarkan karena dapat

mengakibatkan perlekatan sampai ileus.

Tindakan Medis

a) Memastikan terjadinya perforasi dengan sonde.

b) Merujuk ke RS untuk pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut.

c) Mengangkat AKDR dengan cara laparatomi atau cara lain sesuai

perkembangan teknologi misal : laparaskopi atau kuldoskopi.

4. Erosi Portio

a. Pengertian

Erosi portio adalah merupakan peradangan pada mulut rahim yang

disebabkan oleh manipulasi atau keterpaparan oleh benda yang dapat

mengakibatkan radang dan lama-lama menjadi infeksi. Hal ini apabila pengobatan

tidak dilakukan secara tuntas dan benar maka, erosi portio bisa berlanjut kearah

keganasan porsio (Susilo dan Imawan, 2010).

b. Klasifikasi erosi portio

Menurut Anggreani (2011), klasifikasi erosi portio dibedakan menjadi 4 yaitu :

1) Erosi ringan : terjadi erosi ≤ 1/3 bagian dari portio

2) Erosi sedang : terjadi erosi 1/3-2/3 bagian dari portio

3) Erosi berat : terjadi erosi ≥ 2/3 bagian dari portio

c. Tanda dan gejala

Menurut Santoso dalam Marsely (2014), tanda dan gejala erosi portio :

1) Portio berwarna merah menyala

2) Perdarahan diluar haid

3) Perdarahan post-coitus

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

26

4) Lendir berwarna kecoklatan

5) Keputihan yang tidak kunjungan sembuh

d. Etiologi

Menurut Winkjosastro dalam Febriana (2013), etiologi dari erosi portio antara

lain :

1) Keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR.

2) Pada saat pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat

menyebabkan infeksi.

3) AKDR juga mengakibatkan bertambahnya volume dan lama haid penyebab

terjadi infeksi.

4) Infeksi pada masa reproduksi menyebabkan batas antara epitel canalis cervicalis

dan epitel portio berpindah, infeksi juga dapaat menyebabkan penipisan epitel

portio dan gampang terjadi erosi pada portio.

5) Pada masa reproduksi batas berpidahan karena adanya infeksi.

6) Rangsangan luar maka epitel gepeng belapis banyak dan portio mati dan diganti

dengan epitel silindris canalis servikalis

e. Patofisiologi erosi portio

Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar

misal AKDR yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion

Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi atau

koalugasi membran sel dan terjadilah erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang

AKDR yang menyebabkan iritasi terjadilah erosi portio.

Dari posisi AKDR yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesifik

sehingga menimbulkan sekresi sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan

kerentanan sel superfisialis dan terjadilah erosi portio.Dari semua kejadian erosi

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

27

portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai kronis

menyebabkan matastase keganasan leher rahim. Selain personal hygiene yang

kurang, AKDR juga dapat menyebabkan bertambahnya volume dan lama haid.

Arah merupakan media subur untuk masuknya kuman dan menyebabkan infeksi,

dengan adanya infeksi dapat menyebabkan epitel portio menipis sehingga medah

mengalami erosi portio, yang ditandai sdengan sekret bercampur darah setelah

senggama, sekret bercampur nanah, metrorhagia, ostium uteri eksternum tamapak

kemeraha-merahan yang sulit dipisahkan secara jelas dengan epitel portio,

ditemukan ovulasi nabothi (Winkjosastro dalam Febriana, 2013).

f. Penatalaksanaan erosi portio

Menurut Anggreani (2011), penatalaksanaan dari erosi portio antara lain :

1) Memberi KIE

a) Menjelaskan efek samping dan komplikasi dari pemakaian KB IUD.

b) Menjelaskan sebab terjadinya

Penyebab erosi portio karena infeksi atau karena adanya rangsangan pada

kanalis servikalis oleh benang IUD.

c) Memberikan informasi tentang vulva hygiene.

d) Memberi informasi tentang hubungan seksual

Melakukan hubungan seksual setelah erosi portio benar-benar sembuh dan

tidak merasa nyeri perut lagi.

2) Memberi Terapi

a) Albothyl konsentrasi 36% atau nitras argenik 10% yang dioleskan pada

lokasi portio.

b) Lyncopar 500 mg 3 x 1 hari untuk infeksi, Ferofort 500 mg 1 x1 hari untuk

mengobati keputihan dan Mefinal 500 mg 3 x 1 hari untuk menghilangkan

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

28

rasa nyeri

3) Menganjurkan untuk kontrol ulang seminggu sekali sampai erosi sembuh

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori

ilmiah. Temuan, serta keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Sulistyawati, 2009).

2. Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan menurut Varney (2004)

Menurut Sulistyawati (2009), manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah

yang berurutan, di awali deengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses

manajemen kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut :

Langkah I : Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap berdasarkan sumber yang berkaitan dengan pasien. Langkah ini

meliputi :

a. Data Subjektif

Data subjektif berisi :

1) Biodata

a) Nama : Agar tidak keliru dalam memberikan

penanganan

b) Umur : Untuk mengetahui adanya resiko

c) Agam : Untuk mengetahui keyakinan pasien

d) Suku bangsa : Berpengaruh dalam adat istiadat

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

29

atau kebiasaan sehari-hari

e) Pendidikan : Untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pengetahuan pasien

f) Pekerjaan : Untuk mengukur tingkat sosial

ekonomi pasien

g) Alamat : Untuk mempermudah bila

kunjungan rumah

2) Keluhan Utama

Keluhan ditanyakan untuk mengetahui untuk alasan pasien datang

kefasilitas pelayanan kesehataan (Sulistyawati, 2009). Keluhan pada

Akseptor IUD dengan erosi portio pengeluaran perdarahan di luar haid,

merasakan nyeri, keluarnya cairan yang berwarna kecoklatan (Ferry

dalam Febriana, 2013).

3) Riwayat Perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau

tidak, dan sudah berapa lama menikah (Ambarwati, 2010).

4) Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui kapan mulai menstruasi pertama kalinya, jarak

menstruasi, lama menstruasi, banyaknya darah saat menstruasi, untuk

mengetahui sifat darah, dan untuk mengetahui dismenorhea atau tidak

(Astuti, 2012). Pada kasus erosi portio terjadi perubahan siklus haid,

perdarahan menstruasi lebih banyak (Saifuddin, 2010).

5) Riwayat Obstetri

Dilakukan untuk mengetahui riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang

lalu. Berapa kali pasien hamil, untuk mengetahui jumlah anak, cara

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

30

persalinan yang lalu (Ambarwati, 2010).

6) Riwayat Keluarga Berencana

Untuk mengetahui apakah paseien sudah pernah ikut KB apa belum,

dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama penggunaan, adakah keluhan

selama penggunaan kontrasepsi (Ambarwati, 2010).

7) Riwayat kesehatan

Menurut Astuti (2012), menanyakan riwayat kesehatan meliputi :

penyakit yang sedang diderita pasien, maupun penyakit keluarga seperti

penyakit menular dan penyakit keturunan.

8) Kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan

gizinya yang meliputi pola makan dan minum, fekuensi, banyaknya,

jenis makanannya (Sulistyawati, 2009)

b) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar

berapa kali dalam sehari serta kebiasaan buang air kecil berapa kali

dalam sehari (Ambarwati, 2010).

c) Istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien

tidur (Ambarwati, 2010).

d) Personal Hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah pasien selalu menjaga kebersihan

tubuh terutama pada daerah genetalia (Ambarwati, 2010).

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

31

e) Aktivitas

Untuk mengaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini

memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa

dilakukan oleh pasien dirumah (Sulisyawati, 2009)

f) Seksualitas

Walaupun ini adalah masalah privasi, namun untuk menggali data

dari kebiasaan ini, karena beberapa kasus keluhan dalam aktivitas

seksual yang cukup mengganggu pasien namun pasien tidak tahu

kemana harus konsultasi (Sulistyawati, 2009). Pada kasus erosi portio

pasien akan tidak nyaman saat post coitus (Santoso dalam Marsely,

2014).

b. Data Objektif

Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk menglengkapi data kita dalam

menegakkan diagnosis, maka kita harus melakukan pengkajian data objektif

melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, dan perkusi yang dilakukan secara

berurutan. Langkah pemeriksaannya sebagai berikut :

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum

Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan

pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan dapat di kriteriakan

keadaan pasien baik (respon pasien yang baik) atau lemah (respon

pasien kurang baik) (Sulistyawati, 2009). Menurut Santoso dalam

Febriana (2013), keadaan pasien pada kasus erosi portio adalah baik.

b) Kesadaran

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

32

terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran yaitu

composmentis (normal), apatis (acuh tak acuh), delirium (gelisah),

somnolen (kesadaran menurun), stupor (keadaan seperti tidur lelap),

coma (tidak bisa merespon) (Astuti, 2012).

c) Vital Sign

Menurut Walyani (2015), pemeriksaan vital sign meliputi :

(1) Tekanan darah

Tekanan darah yang normal adalah 110/80mmHg sampai 140/90

mmHg. Bila > 140/90 mmHg maka dapat diketahui adanya

hipertensi.

(2) Suhu

Suhu badan normal adalah 36,50C sampai 37,50C. Bila suhu lebih

dari 37,50C maka kemungkinan adanya infeksi.

(3) Nadi

Nadi normal adalah 60 sampai 100 per menit. Bila abnormal

kemungkinan adanya kelainan paru-paru dan jantung.

(4) Respirasi

Frekuensi pernapasan normalnya 16-24 kali/menit. Bila frekuensi

pernapasan lebih maka disebut takipneu, sedangkan kurang dari

normal maka disebut bradipneu (Astuti, 2012).

d) Berat Badan

Untuk mengetahui berat badan pasien apakah berat badan pasien naik

atau turun (Walyani, 2015).

e) Tinggi Badan

Untuk mengetahui tinggi badan pasien (Astuti, 2012).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

33

2) Pemeriksaan fisik

a) Inspeksi meliputi :

(1) Rambut

Melakukan inspeksi rambut untuk mengetahui apa warna rambut,

kebersihan rambut, rambut mudah rontok atau tidak

(Sulistyawati,2009).

(2) Muka

Untuk mengetahui keadaan muka oedema atau tidak, muka pucat

atau tidak (Astuti, 2012).

(3) Mata

Untuk memeriksa konjungtiva dan sklera. Pemeriksaan

konjungtiva dan sklera untuk memperkirakan adanya anemia dan

ikterus (Walyani, 2015).

(4) Hidung

Untuk mengetahui keadaan hidung bersih atau tidak, adakah polip

atau tidak, apa alergi debu atau tidak (Sulistyawati, 2009).

(5) Mulut/gigi

Untuk mengetahui adanya karies atau tidak, adanya tonsilitas atau

faringitas. Hal tersebut merupakan sumber infeksi (Walyani,

2015).

b) Palpasi

(1) Leher

Untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar limfe atau tidak

dan untuk mengetahui parotitis (Sulistyawati, 2009).

(2) Abdomen

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

34

Untuk mengetahui apakah ada luka bekas operasi atau tidak,

adanya pembesaran perut atau tidak (Astuti, 2012). Pada kasus

erosi portio pasien merasa nyeri pada perut (Ferry dalam Marsely,

2014).

(3) Ekstremitas

Untuk mengetahui bentuk, apakah adanya varices dan oedema

ataupun refek patella (Sulistyawati, 2009).

c) Auskultasi

(1) Jantung

Untuk mengetahui frekuensi jantung teratur atau tidak (Nursalam

dalam Marsely, 2014)

(2) Paru-paru

Untuk mengetahui adakah suara wheezing, serta ada suara ronchi

atau tidak (Nursalam dalam Marsely, 2014).

d) Perkusi

Untuk melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan

adanya refleks pada pasien (Walyani, 2015).

3) Pemeriksaan Obstetrik

a) Vagina Taucher

Untuk mengetahui apa ada nyeri atau tidak, benjolan, meraba benang

IUD, adakah Leokorea (Varney dalam Febriana, 2013).

b) Obstium Uteri Eksternum

Tertutup atau tidak, mengetahui adanya perdarahan post-coitus dan

lendir darah berwarna kecoklatan (Ferry dalam Febriana, 2013).

c) Inspekulo

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

35

Untuk mengetahui seberapa luas erosi portio yang terjadi dan

berwarna merah menyala (Varney, 2007). Pada kasus erosi portio

benang IUD tampak ± 3 cm di depan portio, inspekulo fluor tampak

ada warna putih, tampak luka kemerahan di sekitar OUE (Ostium

Uteri Eksternum) (Rahmawati dalam Febriana, 2013).

4) Pemeriksaa Penunjang

Untuk mengetahui keadaan kontrasepsinya. Pada kasus erosi portio ini

akan dilakukan pemeriksaan PAP Smear (Varney, 2006)

Langkah II : Interpretasi Data

Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan diintepretasikan menjadi diagnosa

kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat

diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan diagnosa (Walyani, 2015).

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien. Data dasar meliputi data

subyektif dan data obyektif (Ambarwati, 2010).

a. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para, abortus, anak hidup, umur,

ibu dan keadaan selama kehamilan (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Diagnosa

yang dapat ditegakkan pada kasus erosi portio adalah Ny.X Umur X P...A...

Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio.

b. Data Dasar

1) Data Subyektif

Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah abortus atau tidak,

keterangan ibu tentang umur, keterangan ibu tentang keluhan (Ambarwati dan

Wulandari, 2008).Menurut Ferry dalam Febriana (2013) data subjektif terdiri

dari :

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

36

a) Ibu mengatakan adanya sekret bercampur darah setelah bersenggama.

b) Ibu mengatakan adanya rasa nyeri di bagian perut

c) Ibu mengatakan adanya perdarahan di luar haid

2) Data Obyektif

a) Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien dan pengeluaran pervaginam

(Ambarwati dan Wulandari, 2008). Menurut Ferry dalam Marsely (2014),

data obyektif terdiri dari :

(1) Keadaan umum : Baik

(2) Kesadaran : Composmentis

(3) Pada saat pemeriksaan inspekolu untuk mengetrahui seberapa luas erosi

portio dan berwarna kemerahan

(4) Pada saat pemeriksaan dalam pemeriksaan sakit.

b) Kasus akseptor KB IUD dengan erosi portio perlu dilakukan pemeriksaan

penunjang berupa pemeriksaan PAP Smear (Varney,2006).

c. Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien (Ambarwati dan

Wulandari, 2008). Masalah yang ditemukan pada kasus akseptor KB IUD dengan

erosi portio yaitu ibu merasa cemas dengan keadaanya karena perdarahan diluar

haid dan post coitus (Santoso dalam Febriana, 2013).

d. Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan

masalahnya. Kebutuhan bagi pasien adalah memberikan informasi tentang erosi

portio dan memberikan dukungan moral pada pasien (Sulistyawati, 2009). Pada

kasus akseptor KB IUD dengan erosi portio kebutuhan yang diperlukan yaitu

dukungan mental agar pasien tidak merasa cemas lagi (Irianto, 2014).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

37

Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi pencegahan bila

memungkinan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-

benar terjadi. Melakukan asuahan yang aman penting sekali dalam hal ini

(Ambarwati, 2009). Diagnosa potensial yang terjadi pada KB IUD dengan erosi portio

adalah terjadinya keganasan portio (Susilo dan Imawan, 2010)

Langkah IV : Tindakan Segera

Mengantisipasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter untuk konsultasi atau

ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya (Walyani, 2015). Pada

kontrasepsi IUD tindakan yang dilakukan oleh bidan adalah dengan pemberian

antibiotik, terapi albothyl dan konseling (Susilo dan Imawan, 2010)

Langkah V : Rencana

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi

dari kondisi/masalah pasien, tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap

pasien tersebut, apakah kebutuhan konseling, penyuluhan, dan apakah pasien perlu

dirujuk. Pada langkah ini merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil

pembahasan rencana bersama kemudian membuat kesepakatan untuk

melaksanakannya (Walyani, 2015). Menurut Anggreani (2011), pada kasus akseptor

KB IUD dengan erosi portio perencanaan yang perlu disusun antara lain :

a. Berikan KIE kepada ibu

1) Jelaskan efek samping dari pemakaian KB IUD.

2) Berikan informasi tentang membersihkan genetalia.

3) Beri informasi tentang hubungan seksual

Melakukan hubungan seksual setelah erosi portio benar-benar sembuh dan tidak

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

38

merasa nyeri perut lagi.

b. Beri Terapi kepada ibu

1) Albothyl konsentrasi 36% atau nitras argenik 10% yang dioleskan pada lokasi

portio.

2) Lyncopar 500 mg 3 x 1 hari untuk infeksi, Ferofort 500 mg 1 x1 hari untuk

mengobati keputihan dan Mefinal 500 mg 3 x 1 hari untuk menghilangkan rasa

nyeri.

c. Anjurkan untuk kontrol ulang seminggu sekali sampai erosi sembuh.

Langkah VI : Pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan yang komprehensif yang telah dibuat dapat

dilaksanakan secar efisien seluruhnya (Walyani, 2015). Menurut Anggreani (2011),

pelaksanaannya antara lain :

a. Memberikan KIE

Menjelaskan efek samping dari pemakaian KB IUDMemberikan informasi tentang

vulva hygieneMemberi informasi tentang hubungan seksualMelakukan hubungan

seksual setelah erosi portio benar-benar sembuh dan tidak merasa nyeri perut lagi.

b. Memberi TerapiAlbothyl konsentrasi 36% atau nitras argenik 10% yang dioleskan

pada lokasi portio.Lyncopar 500 mg 3 x 1 hari untuk infeksi, Ferofort 500 mg 1 x1

hari untuk mengobati keputihan dan Mefinal 500 mg 3 x 1 hari untuk

menghilangkan rasa nyeri.

c. Menganjurkan untuk kontrol ulang seminggu sekali sampai erosi sembuh.

Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan

bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang di berikan, ulangi kembali proses

manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan (Ambarwati, 2010). Evaluasi

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

39

asuhan kebidanan KB IUD dengan erosi portio menurut Santoso dalam Febriana

(2013), antara lain :

a. Tidak terdapat perdarahan diluar haid saat pasca coitus

b. Tidak adanya rasa nyeri di perut

c. Erosi portio dapat disembukan

Data Perkembangan

Metode pendokumentasian data perkembangan yang digunakan dalam asuhan

kebidanan pada pasien akseptor KB ini menggunakan SOAP

S : Subyektif

Berisi data dari pasien melalui anamnesis atau hasil bertanya pada pasien,

suami atau keluarga (Walyani, 2015).

O : Objektif

Berisi data dari hasil analisa dan pmeriksaan fisik pasien, hasil laboratorium

dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data untuk mendukung

assesment (Walyani, 2015).

A : Assesment

Menurut Walyani (2015), menggunakan pendokumentasian hasil analisa dan

interpretasi data subyektif dan obyektif dalam satu identitas :

a. Diagnosa atau masalah

b. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assesment (Walyani, 2015).

C. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan aturan atau

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

40

hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang terhadap hukum (mal praktek), dapat

dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB, landasan hukum

yang digunakan :

1. Pemenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik

bidan. Terutama :

a. Pasal 9 C : Bidan dalam menjalakan praktik, berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga

Berencan.

b. Pasal 12 A : Bidan memberiakn Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan

Keluarga Berencana sebagai dimaksud dalam pasal 9C berwenang untuk memberikan

penyuluhan dan konseling Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluaraga

Berencana.

c. Pasal 13 1A : Bidan yang menjalankan program pemerintahan berwenang

melakukan pelayanan kesehatan meliputi pemberian alat kontrasepsi Suntikan, Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim, dan memberikan pelayanan Alat Kontrasepsi Bawah

Kulit.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan

pendekatan studi kasus. Metode observasional deskriptif merupakan cara pengumpulan

data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada Responden penelitian

untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan ditelitiyang bertujuan untuk

menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan

karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status

perkawinan, cara hidup, dan lain-lain. Atau dengan kata lain, rancangan ini

mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat itu (Hidayat, 2010).

Studi kasus ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Umur 45

Tahun P3A0 Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar

dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

42

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan merupakan rencana tentang lokasi yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2014). Studi kasus ini

dilaksanakan di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yang memiliki dan mengenai

yang di teliti sebagai subjek penelitian ini ada yang berpartisipasi aktif dan pasif (Azwar,

2011). Subjek pada studi kasus ini yaitu Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD

dengan erosi portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

D. Waktu Studi Kasus

Suatu penelitian sering kali memerlukan waktu yang lebih lama dari yang telah

ditentukan. Sehingga menjadi kendala bagi semua peneliti terutama penelitian pemula

untuk memperkirakan waktu yang diperlukan (Nursalam, 2013). Studi kasus ini

dilaksanakan pada 30 Mei -17 Juni 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat ukur yang akan digunakan peneliti untuk pengumpulan data

(Machfoedz, 2008). Pada kasus yang dilakukan ini instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah format asuhan kebidanan akseptor KB menurut manajemen 7

langkah varney dan SOAP sebagai data perkembangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder :

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

43

1. Data Primer

Data primer adalah daftar bacaan dari hasil penelitian atau atau studi pustaka yang

diperoleh dari jurnal penelitian/jurnal ilmiah (Hidayat, 2010). Data primer diperoleh

dengan cara :

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat teknik yaitu :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses observasi dengan menggunakan mata.

Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan

dengan status fisik (Priharjo, 2006). Pada kasus Ny.D Umur 45 Tahun P3A0

akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai ke kaki dan

pengeluaran pervaginam.

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan

sentuhan atau rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri

jaringan atau organ (Priharjo, 2006). Pada kasus ini dilakukan palpasi tidak

dilakukan.

3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan perkusi

untuk menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan cara

merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan

ke bawah jaringan (Priharjo, 2006). Pada kasus ini pemeriksaan perkusi

tidak dilakukan.

4) Auskultasi

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

44

Auskultasi adalah metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk

memperjelas pendengaran (Priharjo, 2006). Pada kasus ini dilakukan

dengan stetoskop untuk mengetahui denyut jantung dan tekanan darah.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan yang diwawancarai (Nasir dkk, 2011). Pada kasus ini dilakukan sesuai

dengan asuhan kebidanan Keluarga Berencana, tentang riwayat menstruasi,

keluhan setelah memakai IUD.

c. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

secara langsung kepada Responden penelitian untuk mencari perubahan atau

hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2010). Pada studi kasus ini dilakukan

pengamatan (observasi) dengan pemeriksaan keadaan umum, vital sign,

pengeluaran pervaginam.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti

buku teks, indeks, ensiklopedia, dan lain-lain (Hidayat, 2010).

Data sekunder diperoleh dengan cara :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

45

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

2013). Dalam kasus ini, dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data

yang diambil dari catatan buku KB dari Puskesmas Jaten 1 Karanganyar.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitian (Hidayat,

2014). Pada kasus ini studi kepustakaan berupa buku-buku referensi, artikel

internet, karya ilmiah yang terdahulu, dan sumber pustaka lainnya dari tahun

2005-2015.

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengumpulan data antara lain :

1. Alat pengambilan data :

a. Format asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat untuk melakukan pemeriksaan dan observasi

a. Sphygmomanometer

b. Stetoskop

c. Thermometer

d. Timbangan berat badan

e. Pengukur tinggi badan

f. Speculum

g. Tampontang Tang

h. Kasa steril

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

46

i. Lampu sorot

j. Abothyl konsentasi 36%

k. Handscoon

3. Alat untuk pendekomentasian :

a. Bolpoint

b. Lembar askeb

c. Buku catatan rekam medik di Puskesmas Jaten 1

H. Jadwal Studi Kasus

Dalam bagian ini merupakan rencana tentang jadwal yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2014). Jadwal terlampir.

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Hari/Tanggal : Senin/30 Mei 2016

Pukul : 11.00 WIB

Tempat : Puskesmas Jaten 1

I. Pengkajian

Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 11.00 WIB

A. Identitas Pasien Identitas Suami

1. Nama : Ny. D Nama : Tn. K

2. Umur : 45 Tahun Umur : 48 Tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

47

6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

7. Alamat : Purworejan RT02/V Brujul Jaten Karanganyar

No. Seri kartu KB : 092.14

B. Anamnesa ( Data Subyektif )

1. Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan ingin kontrol karena mengeluarkan sedikit flek darah yang

berwarna kecoklatan dan keputihan dari genetalianya yang banyak sejak 2

hari yang lalu.

2. Riwayat Menstruasi :

a. Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama kali

umur 13 tahun.

b. Siklus : Ibu memngatakan siklusnya 29 hari

c. Lama : Ibu mengatakan lama haidnya 5-6 hari

d. Banyaknya : Ibu mengatakan banyaknya 2-4 kali ganti

pembalut/hari

e. Teratur/tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap

bulan

f. Sifat darah : Ibu mengatakan darah haidnya encer dan

berwarna merah

g. Disminorhoe : Ibu mengatakan tidah pernak merasakan

nyeri perut saat menstruasi

3. Riwayat Perkawinan :

Status perkawinan sah kawin 1 kali, saat umur 22 tahun dengan suami umur

25 tahun lamanya dan jumlah anak 3 orang

4. Riwayat Obstetri

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

48

5. Riwayat KB (dikaji mulai dari penggunaan KB untuk pertama kali)

N

o

Jenis

Alkon

Tahun

Pakai

Tahun

Lepas Keluhan

Alasan

Lepas

1. KB Suntik 3 Bulan Februari

1996

6 Bulan setelah

pemakaian Berat badan naik terus

Ibu ingin ganti IUD karna ibu

merasa berat badannya naik terus

2. KB IUD Agustus

1996

Januari

2000 - Ingin memiliki anak lagi

3. KB IUD Oktober

2001

Oktober

2007 - Ingin memiliki anak lagi

4. KB IUD April

2009 Sekarang

Keputihan

Mengeluarkan flek

darah berwarna

kecoklatan

-

6. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan keluar sedikit flek darah yang berwarna kecoklatan

dan keputihan yang banyak.

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

dada sebelah kiri

2) Ginjal : Ibu mengataka tidak pernah nyeri pada

pinggang

3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas

yang berkepanjangan

N

O

Tgl/Thn

Partus

Tmpat

Partus UK

Jenis

Partus

Peno

long

ANAK NIFAS

Kead sekarang J

K BB PB Kead Laktasi

1. November

1995 BPM 39

+4 Spontan Bidan P 2900 50 Normal Lancar

Hidup, Sehat

Umur 21

tahun

2. Juni

2001 BPM 38

+6 Spontan Bidan P 3100 48 Normal Lancar

Hidup Sehat

Umur 15

tahun

3. Desember

2008 BPM 39

+2 Spontan Bidan L 2800 49 Normal Lancar

Hidup Sehat

Umur 8 tahun

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

49

4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk-batuk

selama 2 minggu lebih

5) Hepatitis : Ibu mengatakan kulit, mata, kuku tidak

pernah berwarna kuning

6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah sering haus,

lapar dan BAK di malam hari

7) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak

pernah lebih dari 140/90 mmHg

8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang

sampai mengeluarkan busa dari mulutnya

9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit

lainya seperti HIV/AIDS

c. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang

memiliki riwayat penyakit keluarga yang menurun ataupun menular

seperti Asma, TBC, Hepatitis dan HIV/AIDS.

d. Riwayat Penyakit Kembar

Ibu mengatakan keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang

memiliki keturunan kembar.

e. Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun

7. Kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan : Ibu mengatakan makan sehari 3 kali dengan porsi

sedang (nasi, sayur, lauk serta buah)

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

50

Minum : Ibu mengatakan sehari minum 6-8 gelas (air putih

dan teh)

b. Istirahat

Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 5-7 jam, karena ibu

bekerja di pabrik serta ibu merasa tidak nyaman dengan keadaanya.

c. Personal hygiene

Ibu mengatakan sehari mandi 2-3 kali, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti

pakaian luar 2-3 kali sehari, pakaian dalam 3-4 kali sehari.

d. Pola seksualitas

Ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri seminggu 2-3 kali dan

tidak ada keluhan.

e. Eliminasi

BAK : Ibu mengatakan sehari 4-5 kali berwarna

kekuningan

BAB : Ibu mengatakan sehari 2-3 kali berwarna kuning

kecoklatan

f. Aktivitas

Ibu mengatakan melakukan aktivitas seahri-hari dengan sendiri (menyapu,

mencuci baju/piring dan mengepel)

8. Data Psikologi

Ibu mengtakan merasa cemas dan merasa tidak nyaman dengan keadaanya

sekarang karena ibu keputihan dan menggeluarkan flek darah kecoklatan.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

51

C. Pemerikaan Fisik (Data Obyektif )

1. Status generalis

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV : TD : 120/70 mmHg N : 85 x/menit

R : 24x/menit S : 36,7oC

d. TB : 162 cm

e. BB : 65 kg

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok

2) Muka : Tidak ada oedema, tidak pucat

3) Mata

a) Oedema : Tidak oedema

b) Counjungtiva : Merah muda

c) Sklera : Putih

4) Hidung : Tidak ada secret, tidak ada benjolan

5) Telinga : Bersih, tidak ada serumen

6) Mulut/gusi/gigi : Tidak ada stimatitis/tidak berdarah

tidak ada caries

b. Leher

1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran Kelenjar

Tyroid

2) Tumor : Tidak ada benjolan

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

52

3) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaan Kelenjar

Limfe

c. Dada dan Axilla

1) Mammae

a) Membesar : Normal

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Simetris : Simetris kanan dan kiri

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak ada benjolan

b) Nyeri : Tidak ada nyeri

d. Abdomen

1) Pembesaran Uterus : Tidak ada pembesaran

uterus

2) Pembesaran Hati : Tidak ada pembesaran hati

3) Benjolan / Tumor : Tidak ada benjolan

4) Nyeri Tekan : Tidak ada nyeri tekan

5) Luka Bekas Operasi : Tidak ada bekas luka

operasi

e. Anogenital

1) Vulva Vagina

a) Varices : Tidak ada varices

b) Luka : Tidak ada luka

c) Kemerahan : Tidak nampak kemerahan

d) Nyeri : Tidak ada nyeri

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

53

e) PPV : Darah kecoklatan dan

keputihan

2) Inspekulo

a) Portio/servik : Lunak, berwarna merah menyala

b) Erosi : Ada seperti sariawan 1/3 bagian

3) Pemeriksaan Dalam

a) Posisi uterus : Normal, tidak ada pembesaran

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Nyeri : Tidak ada nyeri

4) Anus

a) Haemoroid : Tidak dilakukan

b) Keluhan Lain : Tidak ada keluhan lain

f. Ektermitas

1) Atas : Simetris, tidak ada oedema

2) Bawah

a) Varices : Tidak ada varices

b) Oedema : Tidak ada oedema

c) Reflek Patella : (+) kanan dan kiri

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan

b. Pemeriksaan Penunjang Lain : Tidak dilakukan

II. Interpretasi Data

Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 11.20 WIB

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

54

A. Diagnosa Kebidanan

Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan Erosi Portio

Data Dasar :

DS :

1. Ibu mengatakan bernama Ny.D umur 45 tahun

2. Ibu mengatakan sudah melahirkan 3 kali dan tidak pernah keguguran

3. Ibu mengatakan sudah memakai alat kontrasepsi IUD sejak tahun 2008

4. Ibu mengatakan mengeluar sedikit flek darah yang berwarna kecoklatan,

merasa keputihan.

DO :

1. Keadaan Umum : Baik

2. TTV : TD : 120/70 mmHg N : 85 x/menit

R : 24x/menit S : 36,7oC

3. BB sekarang : 65 kg

4. TB : 162 cm

5. Pemeriksaan inspeculo

Terdapat benang IUD, keputihan, darah kecoklatan pada portio berwarna

merah nyala terdapat darah kecoklatan dan erosi seperti sariawan 1/3

bagian

B. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas dan tinyaman dengan keadaannya sekarang

C. Kebutuhan

Memberikan dukungan moral pada ibu

III. Diagnosa Kebidanan

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

55

Apabila tidak segera ditangani akan menjadi keganasan pada portio

IV. Tindakan Segera

Memberikan terapi obat

Amoxicillin 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Dexametason 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Vit.C 250 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

V. Perencanaan

Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 11.25 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Beritahu ibu tentang efek samping dari KB IUD

3. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya dengan teratur

4. Beri informasi pada ibu tentang hubungan seksual

5. Berikan terapi obat pada ibu

6. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu sekali sampai erosi portio sembuh atau jika

ada keluhan yang lain

VI. Pelaksanaan

Tanggal : 30 Mei 2016

1. Pukul 11.30 WIB

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah ibu normal tetapi pada

porsio ibu terdapat erosi seperti sariawan.

2. Pukul 11.33 WIB

Memberitahu ibu efek samping dari KB IUD antara lain :

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

56

a) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan)

b) Haid lebih lama dan banyak

c) Spotting ( flek-flek )

d) Nyeri, infeksi, keputihan, ekspulsi ( lepas sendiri )

e) Erosi portio ( peradangan pada porsio/servik)

3. Pukul 11.38 WIB

Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya dengan teratur yaitu

membersihkan vulva setelah BAK/BAB dengan cara membilas vagina dengan air

hangat/air biasa kemudaian keringkan dengan handuk kecil, bersih dan kering

4. Pukul 11.43 WIB

Memberi informasi pada ibu tentang hubungan seksual yaitu dengan tidak

melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu. Jika ingin melakukan hubungan

suami istri tunggu sampai erosi portio sembuh.

5. Pukul 11.46 WIB

Memberikan terapi obat pada ibu

Amoxicillin 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Dexametason 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Vit.C 250 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

6. Pukul 11.52 WIB

Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu sekali sampai erosi portio sembuh atau

jika ada keluhan yang lain

VII. Evaluasi

Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 12.00 WIB

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

57

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu sudah paham dengan efeksamping dari KB IUD

3. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan genetalianya

4. Ibu bersedia untuk tidak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu

5. Ibu sudah di berikan terapi obat

6. Ibu bersedia untuk kontrol 1 minggu sekali

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

58

DATA PERKEMBANGAN I

(KONTROL)

Tanggal : 07 Juni 2016 Pukul : 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak keputihan serta flek darah sudah berkurang

2. Ibu mengatakan merasakan pegal-pegal pada badannya.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi obat yang sudah diberikan

4. Ibu mengatakan sudah menjaga kebersihan didaerah gegetalia ibu

5. Ibu mengatakan setelah kunjungan pada 30 Mei 2016 ibu tidak melakukan

hubungan suami istri selama masa penyembuhan

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. TTV : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit

R : 24 x/menit S : 36,4oC

3. Abdomen : Tidak ada pembesaaran

4. Pemeriksaan inspekulo

Terdapat benang IUD, portio berwarna merah nyala masih terdapat erosi seperti

sariawan 1/6 bagian, darah kecoklatan dan tidak terlihat adanya infeksi

A : Assessment

Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan Erosi Portio

P : Planning

Tanggal : 07 Juni 2016

1. Pukul 09.15 WIB

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

59

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik tekanan darah ibu

normal, pemeriksaan inspekulo portio masih terlihat merah menyala dan masih

tampak adanya erosi seperti sariawan 1/6 bagian serta benang IUD yang masih

terlihat

2. Pukul 09.20 WIB

Mengingatkan ibu kembali untuk tetap menjaga kebersihan di daerah genetalia.

3. Pukul 09.23 WIB

Memberitahu ibu untuk tidak memakai celana yang ketat terlebih dahulu agar

genetalia ibu tetap kering dan tidak lemabab serta menggunakan celana dalam

yang berbahan katun agar menyerap keringat

4. Pukul 09.27 WIB

Melanjutkan terapi obat

Amoxicillin 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Dexametason 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

Vit.C 250 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

B1 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari

5. Pukul 09.30 WIB

Memberitahu ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan yang lain.

EVALUASI

Tanggal : 07 Juni 2016 Pukul : 09.35 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan di daerah genetalia

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

60

3. Ibu bersedia untuk tidak memakai celana yang ketat serat bersedia untuk memakai

celana dalam yanag berbahan katun

4. Ibu sudah di berikan terapi obat

5. Ibu bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi

DATA PERKEMBANGAN II

(KONTROL)

Tanggal : 17 Juni 2016 Pukul : 10.10 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek darah.

2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan pegal-pegal pada badannya.

3. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi obat yang sudah diberikan.

4. Ibu mengatakan sudah menjaga kebersihan daerah genetalia ibu.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

61

5. Ibu mengatakan sudah tidak menggunakan celana ketat dan ibu sudah memakai

celana dalam yang berbahan katun.

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Baik.

2. TTV : TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit

R : 22 x/menit S : 36,7oC

3. Abdomen : Tidak ada pembesaaran.

4. Pemeriksaan inspekulo

Terlihat benang IUD, portio sudah tidak terlihat adanya erosi yang seperti

sariawan serta tidak terlihat adanya infeksi.

A : Assessment

Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan riwayat Erosi Portio.

P : Planning

Tanggal : 17 Juni 2016

1. Pukul 10.20 WIB

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik tekanan darah ibu

normal, pemeriksaan inspekulo portio sudah tidak terlihat adanya erosi serta

benang IUD masih terlihat.

2. Pukul 10.23 WIB

Menjelaskan pada ibu alternatif alat kontrasepsi yang lain seperti Pil, Implant,

MOW atau menggunakan KB suntik kembali

Menanyakan pada ibu apakah masih tetap ingin menggunakan IUD atau ganti alat

kontrasepsi yang lain.

3. Pukul 10.28 WIB

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

62

Mengingatkan ibu kembali untuk menjaga kebersihan di daerah genetalia.

4. Pukul 10.32 WIB

Memberitahu ibu jika sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan suami

istri lagi namun, harus tetap berhati-hati saat berhubungan suami istri.

5. Pukul 09.30 WIB

Memberitahu ibu untuk rutin kontrol 2-3 bulan lagi atau jika ada keluhan yang

lain.

EVALUASI

Tanggal : 17 Juni 2016 Pukul : 10.30 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu tetap menggunakan KB IUD.

3. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan didaerah genetalia.

4. Ibu sudah mengetahui jika sudah di perbolehkan lagi untuk berhubungan suami istri.

5. Ibu bersedia untuk kontrol 2-3 bualn lagi.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

63

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan antara teori dan praktek yang

dilakukan dilahan. Dalam menjelaskan kesenjangan tersebut penulis menggunakan

manajemen kebidanan 7 langkah dari Varney yaitu pengkajian, intepretasi data,

diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk dapat mengambil kesimpulan dan

menentukan pemecahan masalah dari kesenjangan yanga ada , sehingga dapat

digunakan sebagai tindak lanjut sebagai penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif

dan efisien khususnya pada Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan

Erosi Portio.

1. Pengkajian

Pengkajian dengan pengumpulan data dasar yang merupakan data awal dari

manajemen kebidanan secara Varney. Langkah pertama untuk mengumpulkan

semua informasi yang akurat dan lengkap berdasarkan sumber yang berkiatan

dengan pasien (data subjektif) dan melakukan pengkajian data objektif menurut

Sulistyawati (2009), didapatkan data sebagai berikut : keluhan : mengeluarkan

sedikit flek darah yang berwarna kecoklatan dan keputihan dari genetalianya yang

banyak sejak 2 hari yang lalu, keadaan umum baik, kesadaran Composmentis, TD :

120/70 mmHg N : 85 x/menit R : 24x/menit S : 36,7oC. Palpasi tidak ada

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

64

pemberasaran pada abdomen, pemeriksaan inspekulo portio/servik lunak, berwarna

merah menyala terdapat erosi seperti sariawan 1/3 bagian dan terlihat benang IUD,

pemeriksaan dalam tidak ada benjolan.

Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori maupun

dalam kasus.

2. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada erosi portio adalah Pada Ny. D

Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio. Masalah yang

timbul pada kasus ini adalah pasien merasa cemas dengan keadaannya karena

keluar flek darah yang berwarna kecoklatan dan keputihan yang banyak sejak 2

hari yang lalu. Dan kebutuhan dari kasus ini adalah memberikan dukungan moral

pada ibu. Pada langkah ini penulis tidak menemukan suatu kesenjangan antara

yang ada dalam teori maupun dalam kasus.

3. Diagnosa Potensial

Langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi pencegahan bila

memungkinan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-

benar terjadi. Melakukan asuahan yang aman penting sekali dalam hal ini

(Ambarwati, 2009). Diagnosa potensial yang terjadi pada KB IUD dengan Erosi

Portio adalah terjadinya keganasan portio (Susilo dan Imawan, 2010).

Pada Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio

yaitu tidak ada tetapi, jika tidak segera ditangani akan menjadi keganasan portio.

Pada langkah ini penulis tidak menemukan suatu kesenjangan antara yang ada

dalam teori maupun dalam kasus.

4. Tindakan Segera

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

65

Mengantisipasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter untuk konsultasi atau

ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya (Walyani, 2015). Pada

kontrasepsi IUD tindakan yang dilakukan oleh bidan adalah dengan pemberian

antibiotik, terapi albothyl dan konseling (Susilo dan Imawan, 2010). Pada Ny. D

Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio tindakan segera

dilakukan dengan pemberian terapi obat Amoxicillin 500 mg 10 tablet diminum

2x1/hari, Dexametason 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari, Vit.C 250 mg 10

tablet diminum 2x1/hari serta Albothyl.

Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara yang ada dalam teori

maupun dalam kasus.

5. Perencanaan

Pada langkah ini merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil

pembahasan rencana bersama kemudian membuat kesepakatan untuk

melaksanakannya (Walyani, 2015). Menurut Anggreani (2011), pada kasus

akseptor KB IUD dengan erosi portio perencanaan yang perlu disusun antara lain :

a. Jelaskan efek samping dari pemakaian KB IUD

b. Berikan informasi tentang membersihkan genetalia

c. Beri informasi tentang hubungan seksual

d. Beri terapi obat.

e. Anjurkan untuk kontrol ulang seminggu sekali sampai erosi sembuh.

Pada kasus Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio

dalam praktek :

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Beritahu ibu tentang efek samping dari KB IUD

c. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya dengan teratur

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

66

d. Beri informasi pada ibu tentang hubungan seksual

e. Berikan terapi obat pada ibu

f. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu sekali sampai erosi portio sembuh atau

jika ada keluhan yang lain

Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara dalam teori maupun

dalam kasus

6. Pelaksanaan

Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah

direncanakan pada langkah perencanaan. Menurut Anggreani (2011) yaitu :

a. Menjelaskan efek samping dari pemakaian KB IUD

b. Memberikan informasi tentang membersihkan genetalia

c. Memberi informasi tentang hubungan seksual

Melakukan hubungan seksual setelah erosi portio benar-benar sembuh dan tidak

merasa nyeri perut lagi.

d. Memberi terapi obat Albothyl konsentrasi 36% atau nitras argenik 10% yang

dioleskan pada lokasi portio. Lyncopar 500 mg 3 x 1 hari untuk infeksi, Ferofort

500 mg 1 x1 hari untuk mengobati keputihan dan Mefinal 500 mg 3 x 1 hari

untuk menghilangkan rasa nyeri.

e. Menganjurkan untuk kontrol ulang seminggu sekali sampai erosi sembuh

Pada kasus Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio

dalam praktek :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah ibu normal tetapi pada

porsio ibu terdapat erosi seperti sariawan.

b. Memberitahu ibu efek samping dari KB IUD antara lain :Perubahan siklus haid

(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

67

lebih lama dan banyak, Spotting ( flek-flek ), nyeri, infeksi, keputihan, ekspulsi

( lepas sendiri ) serta erosi portio ( peradangan pada porsio/servik)

c. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya dengan teratur yaitu

membersihkan vulva setelah BAK/BAB dengan cara membilas vagina dengan

air hangat/air biasa kemudaian keringkan dengan handuk kecil, bersih dan

kering

d. Memberi informasi pada ibu tentang hubungan seksual yaitu dengan tidak

melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu. Jika ingin melakukan

hubungan suami istri tunggu sampai erosi portio sembuh.

e. Memberikan terapi obat pada ibu Amoxicillin 500 mg 10 tablet diminum

2x1/hari, Dexametason 500 mg 10 tablet diminum 2x1/hari, Vit.C 250 mg 10

tablet diminum 2x1/hari

f. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu sekali sampai erosi portio sembuh

atau jika ada keluhan yang lain.

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan asuhan yang telah

dibuat. Pada kasus ini ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Evaluasi

Berdasarkan hasil asuhan yang diberikan selama 17 hari mulai tanggal 30

Mei-17 Juni Ny. D Umur 45 Tahun P3A0 Akseptor KB IUD Dengan Erosi Portio

di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar, maka hasil asuhan yang didapat yaitu ibu sudah

sembuh dari peradangan mulut rahim (erosi portio), ibu sudah paham dengan efek

samping dari KB IUD, ibu bersedia untuk menjaga kebersihan genetalia, ibu tetap

ingin menggunakan KB IUD, ibu bersedia untuk kontrol 2-3 bulan sekali,

dokumentasi sudah dilakukan.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

68

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Umur 45 Tahun P3A0

Akseptor KB IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar, maka peulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan dan saran untuk meningkatkan asuhan kebidanan khususnya

untuk akseptor KB IUD Erosi Portio.

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD dengan Erosi Portio

secara menyeluruh dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney, maka

peulis dapat menyimpulkan :

1. Pada Pengkajian akseptor KB IUD Erosi Portio didapatkan data subjektif dan

objektif. Data subjektif diperoleh dari hasil wawancara pada pasien, dimana keluhan

utama adalah keluar sedikit flek darah yang berwarna kecoklatan dan keputihan yang

banyak sejak 2 hari yang lalu dari genetalia, sedangkan data objektif diperoleh dari

hasil fisik yaitu : keadaan umum baik, kesadaran Composmentis, TD : 120/70 mmHg

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

69

N : 85 x/menit R : 24x/menit S : 36,7oC, palpasi tidak ada pemberasaran pada

abdomen, pemeriksaan inspekulo portio lunak, berwarna merah menyala terdapat

erosi seperti sariawan 1/3 bagian dan terlihat benang IUD, pemeriksaan dalam tidak

ada benjolan.

2. Pada interpretasi data didapatkan diagnosa pada asuhan kebidanan Ny. D umur 45

tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan Erosi Portio adalah pasien merasa cemas

dengan keadaannya karena keluar flek darah yang berwarna kecoklatan dan keputihan

yang banyak dari kemaluannya sejak 2 hari yang lalu. Dan kebutuhan dari kasus ini

adalah memberikan dukungan moral pada ibu dan menjelaskan efek samping dari KB

IUD.

3. Pada kasus erosi portio Diagnosa Potensial

Pada kasus ini tidak ada diagnosa potensial tetapi jika tidak segera ditangani akan

menjadi keganasan porti.

4. Tindakan Segera

Pada Ny.D dengan memberikan terapi obat seperti Amoxicillin 500 mg Dexametason

500 mg Vit.C 250 mg serta Albothyl.

5. Perencanaan

Pada kasus Ny.D Umur 45 Tahun P3A0 akseptor KB IUD dengan Erosi Portio penulis

memberikan KIE kepada ibu, terapi obat Amoxicillin 500 mg , Dexametason 500 mg,

Vit.C 250 mg serta Albothyl dan anjuran kontrol ulang

6. Pelaksanaan

Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah direncanakan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat

7. Evaluasi

Setelah diberikannya asuhan maka evaluasi yang didapat dari kasus ini adalah

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

70

keadaan ibu baik, ibu tidak sudah keputihan dan mengeluarkan flek darah, IUD tetap

dipakai dan ibu bersedia kontrol atau sewaktu-waktu ada keluhan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat meberikan saran yaitu :

1. Bagi Profesi

Diharapkan hendaknya dapat meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan

ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal maupun non formal agar dapat

memberikan pelayanan yang professional pada akseptor KB IUD dengan Erosi

Portio.

2. Bagi Institusi

a. Puskesmas

Diharapkan puskesmas dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama

dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada akseptor KB IUD dengan Erosi Porti.

b. Pendidikan

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berfungsi sebagai referensi dan dapat

menambahkan buku/referensi yang lebih lengkap kususnya pada asuhan akseptor

KB IUD dengan erosi portio.

3. Bagi Pasien

Diharapkan pasien akseptor KB IUD dengan erosi portio untuk tetap menjaga

kesehatan diri khususnya daerah genetalianya, kontrol ulang secara rutin dan jika ada

keluhan langsung dating ketenaga kesehatan yang terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati dan Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta : NuhaMedika.

Anggraeni, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogjakarta : PustakaRihama.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

71

Azwar, S. 2011. Metodologi Penelitian. Yogyakarta :PustakaPelajar Offset.

BKKBN.2014. Perhitungan Alokon Program KKBPK.Available :http://www.bkkbn.go.id.

Diaksestanggal 24 November 2015.

BKKBN ProvinsiJawa Tengah.2014. Telaah Program KKBPK ProvinsiJawa

Tengah.Available :http://www.bkkbnprovjateng.go.id. Diaksestanggal 24

November 2015.

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta :PustakaRihama.

Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data.Jakarta :

Salemba Medika.

. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data.Jakarta :

Salemba Medika

Kemenkes RI. 2014.Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana. Available

:http://www.kemenkes.go.id. Diaksestanggal 5 Oktober 2015.

Kepmenkes RI. 2007. Standar Profesi Bidan. Available :http://www.kepmenkes.go.id.

Diaksestanggal 20 November 2015.

Machfoedz, I. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.

Manuaba. 2010. Iimu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Iimu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika

Permenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Available :http://www.permenkes.go.id. Diaksestanggal 29 Oktoberber 2015.

Priharjo, R. 2007.Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Proverawati, A. 2009. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogjakarta : Nuha Medika.

Proverawati, A. 2011. Anemia dan anemia kehamilan. Yogjakarta : Nuha Medika.

Sujiyatini, 2011.Panduan Lengkap Pelayanan KB.Jogjakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan . Jakarta : Salemba

Medika.

. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.

Susilo dan Imawan. 2010. Asuhan KebidananKomprehensif Akseptor Aktif IUD Pada Ny.R

P2A0 Dengan Erosi Portio Di Puskesmas Lamongan.

Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Biston London Singapore.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.D UMUR 45 TAHUN P A … · Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : FARIDA PUPUT FIKRI SUSANTI

72

Walyani, S. E. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana.

Yogyakarta : Pustaka Baru Press.