Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

36
ASUHAN KEBIDANAN DALAM KONTEKS KELUARGA DI KOMUNITAS PADA Tn. P DI DUSUN KEBYUK LOR , DESA TEMPURSARI, KECAMATAN SIDOHARJO, KABUPATEN WONOGIRI

description

Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Transcript of Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Page 1: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

ASUHAN KEBIDANAN DALAM KONTEKS KELUARGA DI KOMUNITAS

PADA Tn. P DI DUSUN KEBYUK LOR , DESA

TEMPURSARI, KECAMATAN SIDOHARJO, KABUPATEN WONOGIRI

Page 2: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Anggota Kelompok :

1. Anggun Sholekah2. Aprillia Indah Fajarwati3. Lilis Sriyani Nuraeni4. Nur Atikah Yuliani5. Yunita Dian Pratiwi

REGULER / IV

Page 3: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

 Tanggal : 03 Mei 2014Jam : 16.00 Wib

Anamneseis.1. Biodata

Nama KK : Tn. PUmur : 36 tahunAgama : IslamPendidikan : SMPPekerjaan : SopirSuku bangsa : JawaAlamat : Desa Tempursari, Sidoharjo, Wonogiri

Data Subyektif

Page 4: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

2. Nama Anggota Keluarga dan Genogram

No Nama Umur L/P Status Penddk Pekerjaan Agama Ket

1. Ny. M 32 th P Kawin SMK wiraswasta Islam Istri

2. An. R11 tahun

PBlm kawin

SD - Islam Anak

3. An. N3,6 tahun

LBlm kawin

- - Islam Anak

a. Nama anggota keluarga

Page 5: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

b. Genogram: Gambaran menyeluruh dari keluarga asal dan keluarga sekarang.

Page 6: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Keterangan:

a. Tn. N umur 65 tahun ayah dari Ny.M tidak memiliki riwayat

penyakit.

b. Ny. SR umur 62 tahun ibu dari Ny.M memiliki riwayat asam urat.

c. Ny. T umur 34 tahun kakak dari Ny.M tidak memiliki riwayat

penyakit.

d. Tn. M umur 70 tahun ayah dari Tn. P memiliki riwayat hipertensi.

e. Ny. SD umur 67 tahun ibu dari Tn.P tidak memiliki riwayat

penyakit.

f. Tn. N umur 32 tahun adik dari Tn. P tidak memiliki riwayat

penyakit.

g. Ny. L umur 30 tahun adik dari Tn. P tidak memiliki riwayat

penyakit.

h. Ny. M umur 32 tahun istri dari Tn. P tidak memiliki riwayat

penyakit.

i. Tn. P umur 36 tahun suami dari Ny.M tidak memiliki riwayat

penyakit.

j. An. R umur 11 tahun anak dari Tn. P dan Ny. M tidak memiliki

riwayat penyakit.

k. An. N umur 3,6 tahun anak dari Tn. P dan Ny. M tidak memiliki

riwayat penyakit.

Page 7: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

3. Kegiatan sehari-hari a. Kebiasaan tidur

Tn. P dan Ny. M, tidak pernah tidur siang, tidur malam ± 7 jam/ hari.

An. R jarang tidur siang, tidur malam ± 8 jam.

An. N tidur siang ±2 jam, tidur malam tidak

pasti.

Page 8: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

b. Kebiasaan makanSeluruh anggota keluarga makan sehari

3x, komposisi nasi, sayur, lauk sesuai kemampuan (tahu, tempe, telur, kadang daging). Tapi An. N makannya hanya 2 kali sehari karena susah makan dan tidak suka sayur. Dalam keluarga jarang sarapan bersama, karena Tn. P berprofesi sebagai sopir yang biasa mengatarkan para pedagang ke pasar setiap pagi.

Page 9: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

c. Pola eliminasiTn.P dan NY.M BAB ± 1x/hari setiap pagi, frekuensi BAK normal.An.R BAB ± 1x/hari, frekuensi BAK normal.An. N BAB ± 1x/hari, frekuensi BAK normal.

Page 10: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

d. Kebersihan perorangan/personal hygiene

Tn.P dan Ny.M mandi,gosok gigi, ganti pakaian 2x/hari.

An. R mandi, gosok gigi, ganti pakaian 2x/hari

An. N mandi, gosok gigi 2x/hari, mengganti pakaian setiap habis mandi atau kalau basah dan kotor.

Page 11: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

E Pola kebiasaan kesehatanTn.P mempunyai kebiasaan merokok sejak sebelum menikah.

f. Penggunaan waktu senggangKeluarga mengatakan menggunakan waktu senggang di rumah dan sekali-kali main ke rumah saudara dan rekreasi.

Page 12: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

g. Rekreasi keluargaKeluarga mengatakan sesekali pergi

jalan-jalan. h. Keadaan sosial ekonomi

Pencari nafkah dalam keluarga adalah suami.Jumlah pendapatan keluarga Tn. P ± Rp.500.000,00/bulan dan Ny. D ±Rp. 750.000,00/bulan. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan sebagian penghasilan disisihkan untuk ditabung.Hubungan keluarga dengan tetangga baik. .

Page 13: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

4. Situasi lingkungan:

Page 14: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

LANJUTAN..

b. Atap rumah : genting dan asbesc. Lantai rumah : keramikd. Ventilasi : cukupe. Kebersihan dan kerapian : bersih dan rapi.f. Pembuangan sampah : sampah dibuang digalian

tanah disamping kandang,yang terletak dibelakang rumah,

kemudian kalau sudah kering dibakar

g. Sumber air : sumur gali. 1) Penggunaan air : dimasak2) Kualitas air : tidak berbau,tidak

berasa, dan tidak berwarna

Page 15: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Lanjutan..

h. Saluran pembuangan air limbah (SPAL): tertutup, bersih dan airnya lancar1) Jarak sumber pembuangan limbah : ± 8 meter

dari sumber air minum2) Keadaan : terpelihara

i. Jamban : punya

j. Kandang ternak : ada.k. Pemanfaatan pekarangan : ada.l. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : bila ada

anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke Bidan.

m. Asuransi kesehatan : Jamkesmas.

Page 16: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

5. Keadaan kesehatan keluarga

a. Riwayat perkawinanLama menikah Tn.P dan Ny.M 12 tahun, umur Tn.P saat menikah 24 tahun dan Ny. M saat menikah 20 tahun. Perkawinannya sah menurut hukum dan negara.

Page 17: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

b.Riwayat kesehatan keluargaDalam keluarga ada yang mempunyai riwayat penyakit (hipertensi dan asam urat).Dalam keluarga tidak ada yang menderita cacat.

Page 18: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Page 19: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

6. Riwayat KBIbu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulanan.

7. Fungsi keluarga Fungsi keluarga berjalan baik dan harmonis. Pengambilan keputusan didalam keluarga secara musyawarah bersama.

8. Stress dan kopingJika ada masalah dalam keluarga diselesaikan secara bersama-sama

Page 20: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

8. KomunikasiBahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Sarana komunikasi dalam keluarga adalah televisi dan hp.

9. TransportasiUntuk kegiatan sehari-hari keluarga Tn. P menggunakan transportasi sepeda motor dan mobil milik pribadi.

Page 21: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Pemeriksaan fisika. Tn. P• Kepala

Rambut : Hitam, bersihWajah : Bulat, tidak oedema, tidak pucatMata : Konjungtiva merah muda, sklera putihHidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekretTelinga : bersihMulut & gigi : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis

Page 22: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Lanjut..• Leher : tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena

jugularis• Ketiak : tidak dilakukan• Dada : tidak dilakukan• Perut : tidak dilakukan• Punggung : normal• Genetalia : tidak diperiksa• Ekstremitas : tidak oedema• Postur tubuh : tinggi besar

Page 23: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

b. Ny. M• Kepala

Rambut : hitam,bergelombang, bersihWajah : oval, tidak oedemaMata : konjungtiva merah muda,

sklera putihHidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekretTelinga : bersihMulut & gigi : bersih, tidak ada karies,

tidak ada stomatitis

Page 24: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,

tidak ada bendungan vena jugularis

• Ketiak : tidak dilakukan• Dada : tidak dilakukan• Perut : tidak dilakukan• Punggung : normal• Genetalia : tidak diperiksa• Ekstremitas : tidak oedema• Postur tubuh : pendek sedang

Page 25: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

c. An. R• Kepala

Rambut : hitam, bersih, berkilau, bergelombang

Wajah : bulat, tidak oedema, tidak pucatMata : konjungtiva merah muda, sclera

putihHidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada

sekretTelinga : bersih, tidak ada serumenMulut & gigi : bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis

Page 26: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis

• Ketiak : tidak dilakukan• Dada : tidak diakukan• Perut : tidak dilakukan• Punggung : normal• Genetalia : tdak dilakukan• Ekstremitas : tidak oedema• Imunisasi dasar : lengkap

Page 27: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

d. An.N• Kepala

Rambut : hitam, bersih, kusam, lurusWajah : oval, tidak oedema, tidak

pucatMata : konjungtiva merah muda,

sclera putihHidung : bersih, tidak ada polip,

tidak ada sekretTelinga : bersihMulut & gigi : gigi susu telah tumbuh

Page 28: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis

• Ketiak : tidak dilakukan• Dada : tdak dilakukan• Perut : tidak dilakukan• Punggung : normal• Genetalia : tidak dilakukan• Ekstremitas : tidak oedema• Imunisasi dasar : imunisasi lengkap

Page 29: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

B. ANALISIS DATAMasalah kesehatan yang ada dikeluarga

Tn.P disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggota keluarga dan kurangnya kepedulian untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Masalah-masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.P adalah kurangnya pengetahuan Ny.M tentang gizi untuk anak balita dan Tn. P perokok aktif. Pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn. P harus bekerja sama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan memikirkan alternatif pemecahan masalahnya. Intervensi yang dapat diberikan sebagai langkah awal adalah pemberian penkes.

Page 30: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan data dan analisis yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang muncul sebagian besar disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Adapun permasalahan yang ada pada keluarga Tn.P adalah sebagai berikut :

 1. Kurangnya pengetahuan tentang gizi untuk anak

balita.• Data subyektif : ibu mengatakan anak

bungsunya susah makan dan tidak mau makan sayur.

2. Ayah adalah perokok aktif• Data subyektif : ibu mengatakan

suaminya perokok aktif.

Page 31: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

D. PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah ditemukan dan ditentukan keluarga bersama tenaga kesehatan yaitu bidan.

Prioritas disusun karena tidak memungkinkannya menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Tn.P secara bersama-sama. Oleh karena itu, prioritas disusun untuk menentukan tingkatan permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai sasaran serta harapan. Prioritas masalah dalam keluarga Tn.P adalah sebagai berikut :

Page 32: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

1. Kurangnya pengetahuan tentang gizi untuk anak balita.

Page 33: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

2. Ayah adalah perokok aktif

1 1

3

Page 34: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan pada keluarga Tn.V adalah sebagai berikut :Prioritas I: Kurangnya pengetahuan tentang gizi untuk anak balita.Prioritas II : Ayah adalah perokok aktif

Page 35: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

SAP GIZI PADA BALITA

Page 36: Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga

Pertanyaan :

1. Dian : cara mengetahui anak N kurang gizi bagaimana? Pola tidur anak N kurang disebabkan oleh apa? Kenapa tidak diberikan penkes kepada ibunya?

2. Astri : cara mengatasi anak N yg tidak mau makan karena ketidakmauan dan ketidakmampuan?

3. Fembi : penkes berdasarkan kebutuhan saja. Waktu pengkajian apakah benar secepat itu? Untuk materi pendkes bagaimana persiapannya kenapa sudah bisa langsung memberi pendkes?