ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

12
90 Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES BIDAN “K” DESA KEDUNGBETIK KEC. KESAMBEN KAB. JOMBANG Siska Avia Anindita 1 , Siti Mudrikatin 2 , Zeny Fatmawati 3 123 StikesHusadaJombang Email : [email protected] Abstrak Kesehatan ibu dan anak perlu mendapat perhatian karena ibu yang mengalami kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang dapat menyebabkan mordibitas dan mortalitas, maka dari itu dibutuhkan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care). Tujuannya dalam laporan tugas akhir untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode yang digunakan pada laporan ini adalah metode studi penelitian kasus dengan pendekatan manajemen Varney dari pengumpulan data hingga evaluasi perkembangan dalam bentuk SOAP. Memberikan Asuhan Kebidanan secara Continuity Of Care kepada Ny “E” dari hamil Trimester III, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana. Subyek yang diambil dari kasus ini adalah ibu hamil trimester III di POLINDES Ny “K” Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben. Hasil asuhan kehamilan yaitu 3 kali kunjungan berjalan patologis dengan indikasi post date dan hasil USG menunjukan adanya lilitan tali pusat pada janin sehingga responden dirujuk dan dilakukan tindakan sectio saecarea. Nifas dilakukan 3 kali kunjungan berjalan fisiologis. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali berjalan fisiologis. Kunjungan KB dilakukan 1 kali kunjungan. Berdasarakan dari hasil kunjungan selama hamil sampai KB diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB. Kata kunci : Asuhan kebidanan secara komprehensif dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, keluarga Berenca.

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

90

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES

BIDAN “K” DESA KEDUNGBETIK KEC. KESAMBEN

KAB. JOMBANG

Siska Avia Anindita1, Siti Mudrikatin2, Zeny Fatmawati3

123StikesHusadaJombang

Email : [email protected]

Abstrak

Kesehatan ibu dan anak perlu mendapat perhatian karena ibu yang mengalami

kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang dapat menyebabkan

mordibitas dan mortalitas, maka dari itu dibutuhkan asuhan kebidanan secara

berkesinambungan (continuity of care). Tujuannya dalam laporan tugas akhir untuk

memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL

dan KB. Metode yang digunakan pada laporan ini adalah metode studi penelitian kasus

dengan pendekatan manajemen Varney dari pengumpulan data hingga evaluasi

perkembangan dalam bentuk SOAP. Memberikan Asuhan Kebidanan secara Continuity Of

Care kepada Ny “E” dari hamil Trimester III, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga

berencana. Subyek yang diambil dari kasus ini adalah ibu hamil trimester III di POLINDES

Ny “K” Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben. Hasil asuhan kehamilan yaitu 3 kali

kunjungan berjalan patologis dengan indikasi post date dan hasil USG menunjukan adanya

lilitan tali pusat pada janin sehingga responden dirujuk dan dilakukan tindakan sectio

saecarea. Nifas dilakukan 3 kali kunjungan berjalan fisiologis. Kunjungan neonatus

dilakukan sebanyak 3 kali berjalan fisiologis. Kunjungan KB dilakukan 1 kali kunjungan.

Berdasarakan dari hasil kunjungan selama hamil sampai KB diharapkan dapat membantu

program pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB.

Kata kunci : Asuhan kebidanan secara komprehensif dari Kehamilan, Persalinan, Nifas,

BBL, keluarga Berenca.

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

91

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

PENDAHULUAN

Derajat kesehatan masyarakat

dapat dinilai melalui beberapa

indikator, salah satunya adalah dapat

dinilai melalui Angka Kematian Ibu

(AKI) dan angka Kematian Bayi

(AKB). Indikator tersebut tidak hanya

mampu menilai program kesehatan

ibu, tetapi juga mampu menilai

tingkat perbaikan pelayanan

kesehatan, baik dari sisi aksebilitas

maupun kualitas (Dinkes Jatim,

2017).

Profil Kesehatan Indonesia

tahun 2017, cakupan ibu hamil K4

dari total keseluruhan jumlah ibu

hamil di Indonesia yaitu 5.320.550

jiwa yang mendapat pelayanan

Antenatal oleh tenaga kesehatan

mencapai 86,57 %. Kemudian untuk

ibu bersalin dan nifas di Indonesia

yang mendapat pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan di

fasilitas kesehatan sejumlah

4.222.506 dengan prosentase 83,14

%. Selanjutnya untuk BBL yang

mendapat Inisiasi Menyusui Dini

(IMD) sebesar 51,32 % dan untuk

ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan

mencapai 35,73 %. Kemudian untuk

cakupan Kunjungan Neonatal KN 1

sejumlah 91,96 %. Selanjutnya untuk

Cakupan pasangan usia subur yang

sedang aktif ber – KB di Indonesia

mencapai 63,22%. Data dari Dinas

Kesehatan Jawa Timur tahun 2016

cakupan ibu hamil K4 mencapai

89,53%, Cakupan pertolongan

persalinan dan masa nifas yang

ditolong oleh tenaga kesehatan

mencapai 95,0 %, dan untuk

pelayanan kesehatan neonatal yaitu

cakupan KN lengkap mencapai 97,75

%, kemudian cakupan imunisasi dasar

lengkap sebesar 98,36 %. Selanjutnya

untuk cakupam peserta KB aktif

mencapai 68,79 %.

Data yang diperoleh dari profil

Dinas Kesehatan Jombang tahun

2017 untuk cakupan K4 sebesar 88,86

%. Cakupan persalinan ditolong oleh

tenaga kesehatan sebesar 91,78 %.

Cakupan pelayanan kesehatan ibu

nifas (cakupan KF3) yaitu sebesar

91,70 %. Kemudian untuk pelayanan

kesehatan neonatus yaitu KN lengkap

sebesar 95,38 %. Pelayanan

kesehatan bayi sebesar 95,74 %.

Cakupan ASI eksklusif pada bayi

sampai dengan usia 6 bulan sebesar

83,78 % dan pelayanan imunisasi

dasar lengkap mencapai 91,4 %.

Kemudian untuk pelayanan KB yang

menjadi peserta KB aktif mencapai

74,7 %.

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

92

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Selama proses kehamilan

banyak sekali resiko yang muncul.

Oleh karena itu pentingnya

melakukan pemeriksaan rutin selama

masa kehamilan yaitu minimal

dilakukan 4 kali kunjungan. Yaitu

pada trimester pertama 1x kunjungan,

pada trimester kedua 1x kunjungan

dan pada trimester ketiga 2x

kunjungan . Pada proses persalinan

harus dilakukan di tenaga kesehatan

yang terlatih, dan kompeten, karena

sudah banyak kasus kematian ibu

pada saat proses persalinan

berangsung.

Melakukan persalinan di

fasilitas kesehatan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan

ANC dan PNC. Kematian ibu terbesar

terjadi pada saat masa nifas yaitu

penyebab tertinggi adalah karena

perdarahan masa nifas yang tidak bisa

diatasi dengan baik. Kemudian

melakukan kunjungan atau kontrol

rutin untuk bayi baru lahir dan untuk

mendeteksi adanya komplikasi pada

bayi, mengetahui kondisi secara

umum dan perkembangan bayi.

Meakukan pemilihan alat kontrasepsi

yang baik dan benar sesuai dengan

kebutuhan pasien yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan terlatih (Dinkes

Jatim, 2017).

Masa kehamilan, persalinan,

bayi baru lahir, masa nifas, dan

pemilihan alat kontrasepsi merupakan

ruang lingkup kebidanan yang pada

umumnya bersifat fisiologis, namun

hal tersebut bisa bersifat patologis

yang bisa mengancam keselamatan

ibu dan bayi bahkan bisa

mengakibatkan kematian ibu dan

bayi.

Pemberian asuhan kebidanan

yang berkelanjutan selama masa

hamil sampai dengan masa nifas dan

pemilihan alat kontrasepsi sangat

penting untuk kelangsungan hidup

ibu dan bayinya, karena setiap proses

kehamilan, persalinan, masa nifas,

hingga penggunaan alat kontrasepsi

dapat menimbulkan resiko baik itu

dalam jangka pendek maupun jangka

panjang (Elisabeth, 2016).

METODE

Penelitian dengan judul

“Asuhan Kebidanan Berkelanjutan

pada Ny. “E” di POLINDES Ny. “K”

Desa Kedungbetik Kecamatan

Kesamben Kabupaten Jombang

dimulai tanggal 10 Februari 30 April

2020” dilakukan dengan

menggunakan metode studi penelaan

kasus yang terdiri dari unit tunggal.

Unit tunggal disini dapat berarti satu

orang ibu yang diberikan asuhan sejak

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

93

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

masa kehamilan hingga KB dengan

penerapan asuhan kebidanan dengan

menggunakan metode SOAP

(Subjektif, Objektif, Analisa Data,

Penatalaksanaan)

Laporan Tugas Akhir Ini

dilakukan dengan cara menganalisa

suatu permasalahan melalui suatu

kasus yang terdiri dari unit tunggal.

Unit tunggal di sini dapat berarti satu

orang. unit yang menjadi kasus

tersebut secara mendalam dianalisis

baik dari segi yang berhubungan

dengan keadaan kasus itu sendiri.

Meskipun didalam kasus ini yang

diteliti hanya berbentuk unit tunggal,

namun dianalisis secara mendalam,

meliputi berbagai aspek yang cukup

luas, serta penggunaan berbagai

teknik secara intergratif

(Notoatmodjo, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kehamilan

Dari pengkajian yang penulis

lakukan, Ny. “L” sudah

melakukan pemeriksaan ANC

sebanyak 6 kali, yaitu TM I 2

kali, TM II 2 kali dan TM III 1

kali. Untuk menghindari resiko

komplikasi pada kehamilan dan

persalinan dianjurkan untuk

melakukan kunjungan antenatal

komprehensif yang berkualitas

minimal 4 kali, termasuk

minimal 1 kali kunjungan diantar

suami atau anggota keluarga

(Kemenkes RI, 2013). Menurut

asumsi penulis hal ini

menunjukkan bahwa kunjungan

kehamilan yang dilakukan Ny.

“L” dari awal kehamilan nya

sampai menjelang persalinan

sudah memenuhi standar

kunjungan kehamilan.

Berdasarkan data-data kunjungan

ANC terpadu tersebut tidak

didapatkan penyimpangan atau

masalah apapun, bahwa Ibu

melakukan kunjungan ANC

secara rutin dan telah mengikuti

ANC Terpadu namun di usia

kehamilan ibu yang ke 36

minggu, ibu mengalami masalah

KPD (ketuban pecah dini)

2. Persalinan

Pada tanggal 19 – 01 – 2020

pukul 01.45 WIB Ibu dibawa

oleh suami ke Puskesmas dengan

keluhan kenceng – kenceng lalu

keluar lendir dan darah sejak jam

12.00 WIB, langsung dilakukan

pemeriksaan didapatkan hasil,

VT : pembukaan I, eff : 25%,

ketuban (-), dari hasil

pemeriksaan didapatkan bahwa

ketuban pecah dini, setelah itu

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

94

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

observasi dan tidak didapatkan

kemajuan pembukaan, Ibu

langsung dipersiapkan untuk

dirujuk ke RS Pelengkap

Kabupaten Jombang, pada jam

07.00 WIB ibu langsung dirujuk.

Persalinan dilakukan dengan

tindakan sectio caesarea.

Penyebab persalinan bedah

caesar bisa dilakukan karena

masalah Ibu maupun bayi.

Terdapat dua keputusan bedah

caesar. Yang pertama keputusan

bedah caesar yang sudah

didiagnosa sebelumnya

penyebabnya adalah keracunan

kehamilan, pre eklamsi dan

eklamsi, panggul sempit,

kelainan letak, riwayat SC dan

gemeli. Yang kedua adalah

keputusan yang diambil tiba –

tiba karena kondisi darurat. Jadi

terdapat keterkaitan antara teori

dan kasus yang diambil. Puri dan

Apriana (2015).

3. Nifas

Kunjungan masa nifas pada Ny.

“L” dilakukan sebanyak 3 kali,

yaitu dalam 6 jam – 3 hari, 6 hari,

2 minggu. Kunjungan pertama

tanggal 21 Januari 2020 (2 hari

postpartum), keadaan ibu baik,

tidak ada penyulit, perdarahan

dalam batas normal, Lochea

rubra, kontraksi baik,TFU 2 jari

dibawah pusat, kandung kemih

kosong, ibu belum memberikan

ASI pada bayinya karna bayinya

diinkubator. Nutrisi pada Ny. “L”

sudah dipenuhi dengan memberi

ibu makan dan minum, 2 jam

setelah operasi ibu tertidur

karena pengaruh anestesi, 4 jam

ibu bisa menggerakkan kaki, dan

mengangkat kepala, 6 jam ibu

sudah bisa miring kiri dan kanan.

1 hari Ibu sudah bisa bangun dan

duduk, dan sudah bisa kekamar

mandi sendiri, luka bekas jahitan

masih basah. Kunjungan nifas

yang kedua adalah 6 hari setelah

persalinan pada tanggal 28

Januari 2020, kunjungan ini

didapatkan hasil TFU

pertengahan pusat dengan

sympisis, kontraksi uterus baik,

Lochea Sanguilenta,luka.

Kunjungan nifas yang ketiga

yaitu pada 2 minggu pada tanggal

10 Februari 2020 setelah

persalinan. Asuhan yang

diberikan sama dengan asuhan

pada kunjungan 6 hari setelah

persalinan. TFU sudah tidak

teraba, ASI lancar, kebutuhan

nutrisi ibu terpenuhi, Lochea

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

95

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Serosa, tidak ada tanda – tanda

infeksi dan luka bekas operasi

sudah kering. Asuhan yang

diberikan pada Ny. “L” sudah

sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa asuhan

kebidanan pada 2 minggu post

partum yaitu memastikan

involusi berjalan normal. Asuhan

yang diberikan pada saat

kunjungan 2 minggu post partum

yaitu sama dengan asuhan yang

diberikan kepada ibu pada

kunjungan 6 hari masa nifas serta

menanyakan kesulitan –

kesulitan yang dialami ibu

selama masa nifas, dan konseling

KB secara dini dan ibu telah

memilih untuk menggunakan

kontrasepsi MAL. Berdasarkan

asuhan dan pemantauan yang

dilakukan oleh penulis tidak

terdapat kesenjangan antara teori

dan kasus. Pengeluran ASI

semakin lancar karena ibu

semangat menyusui bayinya

sesering mungkin, istirahat yang

cukup dan keluarga berusaha

untuk memenuhi nutrisi ibu

selama masa menyusui.

4. Bayi Baru Lahir

Kunjungan Neonatal I dan dari

hasil pemeriksaan bayi Ny. “L”

lahir secara sectio caesaria

tanggal 19 Januari 2020 pukul

22.00 WIB, dengan berat badan

2200 gram. Bayi lahir dalam

keadaan kurang sehat dan

langsung dilakukan IMD serta

langsung diinkubator selama

seminggu. Kunjungan pertama

penulis laksanakan pada tanggal

28 Januari 2020 yaitu 7 hari

setelah bayi lahir dan

dipulangkan kerumah, saat

kunjungan dijumpai penyulit

seperti bayi masih terlihat lemah

saat menyusu dan tetap diberi

ASI Eksklusif ketika bayi

menangis dan bangun tidur, tali

pusat sudah lepas, tidak ada

tanda-tanda infeksi. Kunjungan

Neonatal II bayi mendapatkan

ASI ekslusif, tidak ada tanda-

tanda infeksi pada bayi baru

lahir. Bayi menyusu semakin

kuat dan berat badan bayi

semakin bertambah tiap minggu.

5. Keluarga Berencana

Ditinjau dari usia Ny. “L” yaitu

24 tahun dengan primigravida

alat kontrasepsi yang dianjurkan

adalah MAL, KB suntik 3 bulan,

Implan dan AKDR. Setelah

berdiskusi dengan keluarga dan

setelah mengisi informed choice

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

96

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

dan informed consent maka

Ny.“L” telah memutuskan ingin

menggunakan Metode

Amenorhea Lactase (MAL) dan

Ny. “L” juga telah memenuhi

syarat dalam penggunaan MAL

ini yaitu memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya dan

belum dapat haid, serta hasil

planotest (-). Sehingga dalam

pelaksanaan MAL ini tidak

didapatkan kesulitan ataupun

masalah. Setelah pelaksanaan

MAL ini Ny.“L” ingin

menggunakan alat kontrasepsi

yaitu Suntik KB 3 bulan karena

Ny. “L” ingin menjarangkan

kehamilannya. Ny.“L” telah

mendapat penjelasan tentang

keuntungan maupun kekurangan

dari metode MAL ini. Dari

praktik yang dilaksanakan

dilapangan, tidak ada

kesenjangan antara teori dan

praktik. dimana MAL adalah

suatu cara yang mengandalkan

pemberian ASI secara eksklusif,

artinya hanya diberikan ASI

tanpa tambahan makanan atau

minuman apa pun lainnya.

KESIMPULAN

1. Kehamilan

Menurut Depkes RI

kunjungan ANC selama

kehamilan minimal dilakukan

sebanyak 4 kali yaitu pada TM

I sebanyak 1 kali, TM II

sebanyak 1 kali dan TM III

sebanyak 2 kali. Dengan Pada

Ny “E” G2P10001. telah

melakukan pemeriksaan

kehamilan secara rutin

sebanyak 14 kali, dengan

rincian pada Trimester I

sebanyak 3 kali, Trimester II

sebanyak 3 kali, Trimester III

sebanyak 8 kali. Peneliti mulai

mendampingi dan

memberikan asuhan

kebidanan continuity of care

pada Ny “E”.

Peneliti melakukan kunjungan

dan pemeriksaan pada

Trimester III sebanyak 3 kali.

Sehingga tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan

kasus, dimana ibu hamil

melakukan pemeriksaan ANC

pada Trimester III minimal

sebanyak 2 kali, sedangkan

pada NY “E” melakukan

kunjungan ANC sebanyak 1

kali pada Trimester III. saat

peneliti melakukan

pengkajian terdapat keluhan

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

97

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

pada kunjungan ke1, ke2 dan

ke3 ibu mengatakan

mengalami pinggang sakit.

Berdasarkan teori pada ini

merupakan perubahan fisik

umum yang terjadi pada ibu.

(Panduan lengkap kehamilan,

melahirkan & bayi ). Asuhan

yang diberikan untuk

mengatasi keluhan pinggang

sakit yaitu dengan

mengurangi aktifitas berat dan

menyarankan ibu untuk lebih

sering jalan jalan pagi guna

memberikan efek rilex pada

tubuh.

Berdasarkan teori asuhan

kebidanan yang diberikan

antara lain memberikan

konseling penanganan

pinggang sakit, menjelaskan

bahwa keadaan tersebut

merupakan hal yang

fisiologis, tanda bahaya

kehamilan timester III dan

persiapan persalinan (Ari

Sulistyawati, 2011).

2. Persalinan

Tanggal 30-03-2020 Pukul

06:00 wib pasien datang ke

Dr. SPOG untuk melakukan

USG, lalu dilakukan

pemeriksaan USG oleh dokter

pada pukul 07:02 wib dari

hasil pemeriksaan cairan

ketuban berkurang karena

sudah lewat tafsiran

persalinan dan terdapat lilitan

tali pusat dari hasil

pemeriksaan tersebut dokter

menyarankan untuk dilakukan

operasi. Setelah itu pasien

pulang, tanggal 30-03-2020

pukul 19:00 pasien ke

POLINDES untuk konsultasi

dengan Bidan karena hasil

pemeriksaan USG pasien

disarankan dokter untuk

operasi dikarenakan cairan

ketuban yang berkurang dan

adanya lilitan tali pusat. Pukul

20:00 pasien di rujuk bidan ke

RS Pelengkap untuk di

lakukan operasi. Dokter

menyarankan pasien berpuasa

untuk pro SC. Tanggal 31-03-

2020 pukul 17:00 Ibu

digantikan baju operasi dan

dilakukan pemeriksaan

leopold, DJJ. Pada pukul

18.45 wib ibu masuk ruang

operasi, dan pukul 19.40 wib

bayi lahir langsung menangis

dengan jenis kelamin

perempuan, BB 2600 gram,

PB 48 cm, lingkar kepala

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

98

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

33cm dan pasien dipindah

keruang pemulihan pada

pukul 20.20 wib setelah itu

pindah keruang Nifas tanggal

01-04-2020 pukul 07.00 wib.

Dimana asuhan yang

diberikan pada pasien yaitu

memberikan dukungan

kepada agar ibu tidak

khawatir dan cemas saat akan

menghadapi operasi.

3. Nifas

Keluhan yang dirasakan oleh

Ny “E” selama masa nifas

kunjungan 1 yaitu terasa

mules-mules. Berdasarkan

teori perut masih terasa mules

disebabkan oleh involusi

uterus yang merupakan proses

kembalinya uterus seperti

semula (ari sulistyowati,

2010).

Berdasarkan hal tersebut

sesuai dengan teori. Hal ini

dikarenakan bayi menyusu

pada ibu yang menyebabkan

keluarnya hormon oksitosin

secara alami yang akan

mengakibatkan terjadinya

kontraksi.

Pada kunjungan nifas di

POLINDES Bidan memeriksa

Luka jahitan tampak kering

jahitan tampak menyatu,

Bidan melihat luka bekas SC

hasilnya luka jahitan sudah

bagus dan tidak perlu ditutup

lagi, dokter menyarankan ibu

untuk tidak usah tarak makan.

Penulis melakukan asuhan

kebidanan sesuai dengan apa

yang dibutuhkan oleh pasien,

memberitahu ibu hasil

pemeriksaan, memberikan

konseling tentang cara

menyusui yang benar,

menganjurkan ibu untuk

istirahat cukup, Berdasarkan

teori pada kunjungan nifas

yaitu mencegah perdarahan

masa nifas karena atonia uteri,

mendeteksi dan perawatan

penyebab tejadinya

perdarahan,memberikan

konseling pada ibu dan

keluarga tentang cara

mencegah perdarahan.

(Taufan nugroho, 2014).

4. Bayi Baru Lahir

Pada kasus ini bayi Ny ”E”

melahirkan secara operasi

lahir tanggal 31-03-2020

langsung menangis, BB 2600

gram. Dan pada kunjungan

neonatus pertama 11jam post

partum bayi sudah dapat

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

99

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

menyusu, dan sudah BAB

meconeal, BAK ≤3. Pada

kunjungan neonatus ke 2-7

hari control di POLINDES

bayi sehat BB 2900 gram dan

dokter menganjurkan bayinya

agar tidak perlu dijemur lagi

hanya dianjurkan untuk

menyusui bayinya sesering

mungkin. Pada kunjungan

neonatus ke 3 bayi sudah bisa

menyusu dengan benar dan

BAB, BAK normal dan ibu

mengatakan bayinya tidak ada

keluhan.

5. Keluarga Berencana

Ditinjau dari usia Ny. “E”

yaitu 27 tahun dengan

primigravida alat kontrasepsi

yang dianjurkan adalah MAL,

KB suntik 3 bulan, Implan dan

AKDR. Setelah berdiskusi

dengan keluarga dan setelah

mengisi informed choice dan

informed consent maka Ny.E

telah memutuskan ingin

menggunakan Metode

Amenorhea Lactase (MAL)

dan Ny. “E” juga telah

memenuhi syarat dalam

penggunaan MAL ini yaitu

memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya danbelum

dapat haid, serta hasil

planotest (-). Sehingga dalam

pelaksanaan MAL ini tidak

didapatkan kesulitan ataupun

masalah.

Setelah pelaksanaan

MAL ini Ny. “E” ingin

menggunakan alat kontrasepsi

yaitu Suntik KB 3 bulan

karena Ny. “E” ingin

menjarangkan kehamilannya.

Ny. “E” telah mendapat

penjelasan tentang

keuntungan maupun

kekurangan dari metode MAL

ini. Dari praktik yang

dilaksanakan dilapangan,

tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktik, dimana

MAL adalah suatu cara yang

mengandalkan pemberian ASI

secara eksklusif, artinya hanya

diberikan ASI tanpa tambahan

makanan atau minuman apa

pun lainnya. MAL dapat

dipakai sebagai kontrasepsi

bila menyusui secara penuh

dan lebih efektif bila

pemberian ≥ 8x sehari sampai

6 bulan, belum haid, umur

bayi kurang dari 6 bulan dan

harus dilanjutkan dengan

pemakaian metode

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

100

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

kontrasepsi lainnya (Mulyani,

2017).

KESIMPULAN

1) Kehamilan

Kunjungan pada TM III

dilakukan sebanyak 3 kali

kunjungan terdapat keluhan

pada kehamilan yaitu

pinggang sakit. Tetapi

keluhan yang dialami ibu

merupakan hal yang

fisiologis.

2) Persalinan

Pada asuhan persalinan

berjalan secara SC, karena

dari hasil pemeriksaan dapat

di simpulkan bahwa dapat

terjadi komplikasi pada bayi

apabila tidak segera

dilahirkan.

3) Nifas

Kunjungan nifas dilakukan

sebanyak 3 kali kunjungan.

Keluhan yang dirasakan ibu

yaitu perut terasa mulas pada

kunjungan pertama. Dari hasil

pemeriksaan tidak ada tanda-

tanda bahaya pada masa nifas

dan nifas berjalan dengan

normal/fisiologis.

4) Neontaus

Kunjungan neonatus

dilakukan sebanyak 3 kali

kunjungan. Pada kunjungan

tidak ditemukan komplikasi

pada

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

Elisabeth. (2015) Asuhan

Kebidanan pada

Kehamilan. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press.

Hartanto, d. (2015). Keluarga

Berencana dan

Kontrasepsi. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Marmi, & Rahardjo, K.

(2015). Asuhan neonatus,

bayi, balita, dan anak

prasekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Marmi. (2015) Auhan

Kebidanan pada Masa

Nifas. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Prawiroharjo, S. (2014). Ilmu

Kebidanan. Jakarta: PT

Bina Pustaka.

Romauli, s. (2011). Asuhan

Kebidanan 1 Konsep

Dasar Asuhan

Kehamilan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Susanto, & Fitriana. (2017)

Asuhan pada Kehamilan.

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DI POLINDES ...

101

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Yogyakarta : Pustaka

Baru Press.

2. ENSIKLOPEDI

Dinkes. (2018). Profil

Kesehatan Indonesia

Tahun 2017. Kementrian

Kesehatan RI 2018.

Dinkes. (2018). Profil

Kesehatan Kabupaten

Jombang Tahun 2017.

Dinas Kesehatan

Kabupaten Jombang, 82–

88.

Dinkes. (2018). Profil

Kesehatan Provinsi Jawa

Timur Tahun 2017.

Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Timur.

Kemenkes (2016). Asuhan

Kebidanan Persalinan

dan Bayi Baru Lahir.

Kementrian Kesehatan RI

2016.

Kemenkes (2019). Panduan

Pelayanan Pasca

Persalinan Bagi Ibu dan

Bayi Baru Lahir.

Kementrian Kesehatan RI

2019.

Kemenkes (2020). Panduan

Pelayanan Keluarga

Berencana dan

Kesehatan Reproduksi

dalam Situasi Pademi

COVID 19. Kementrian

Kesehatan RI 2020

Kemenkes. (2020) Petunjuk

teknis pelayanan

puskesmas pada masa

pandemi covid-19.

Jakarta. Kementerian

kesehatan RI.