ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL...

177
i ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “TG1P0A0 31 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM SRI SETYANINGSIH, Amd.Keb DESA KEDUNG REJO KEC. MEGALUH KAB. JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR SHOFFIYATUL HAMDA 141.110.041 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDIKIA MEDIKA JOMBANG 2017

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T” G1P0A0

31 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM

SRI SETYANINGSIH, Amd.Keb DESA KEDUNG REJO

KEC. MEGALUH KAB. JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

SHOFFIYATUL HAMDA

141.110.041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDIKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

ii

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T” G1P0A0

31 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM SRI

SETYANINGSIH, Amd.Keb DESA KEDUNG REJO

KEC. MEGALUH KAB. JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya

Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan

Oleh :

SHOFFIYATUL HAMDA

141.110.041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDIKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

iv

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

v

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumenep pada tanggal 16 Mei 1996 dari pasangan

Hamdi dan Naheliya. Penulis merupakan putri pertama dari dua bersaudara.

Pada tahun 2002 penulis lulus TK Dewi Sartika, pada tahun 2008 penulis

lulus dari SD Negeri Pagarbatu 1, pada tahun 2011 penulis lulus dari SMPN 2

Saronggi, pada tahun 2014 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Batuan dan pada

tahun 2014 penulis lulus seleksi masuk STIKES “Insan Cendekia Medika”

Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih program studi D III Kebidanan

dari lima pilihan program studi yang ada di STIKES “ICME” Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, Juli 2017

Shoffiyatul Hamda

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.T G1P0A0 31 Minggu dengan

Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang” Sebagai salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D-III

Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini saya mengucapkan banyak terimakasih

kepada :

1. Bambang Tutuko, SH., S.Kep Ners., MH, selaku ketua STIKes Insan

Cendekia Medika Jombang, yang telah memberikan kesempatan menyusun

Laporan Tugas Akhir ini.

2. Lusiana Meinawati, SST., S.Psi., M.Kes selaku ketua Program Studi D-III

Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang dan penguji yang telah

memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

3. Henny Sulistyawati, SST., M.Kes selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

4. Nurlia Isti Malatuzzulfa, SST., M.Kes selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sehinggga Laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

5. Sri Setyaningsih, Amd. Keb yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penyusunan Laporan Tugas Akhir di BPM nya.

6. Ibu “T“ selaku responden atas kerjasamanya yang baik.

7. Bapak Hamdi, Ibu Nahelliya, Adekku Zulfa Seftiyana Hamda, serta saudara-

saudaraku atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga

Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.

8. Semua rekan mahasiswa seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak

membantu dalam hal ini.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

viii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Laporan Tugas Akhir ini.

Jombang, Juli 2017

Shoffiyatul Hamda

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

ix

RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “T” G1P0A031 MINGGU

DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM SRI SETYANINGSIH, Amd.Keb KEDUNG REJO KECAMATAN MEGALUH

KABUPATEN JOMBANG

Shoffiyatul Hamda* Henny Sulistyawati.** Nurlia Isti Malatuzzulfa.***

Program studi Diploma III Kebidanan STIKes ICMe

Jln. Halmahera No. 33 Jombang 61419 telp (0321) 854916 fax 0321-854915

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap

kualitas sumber daya manusia.Anemia kehamilan disebut “potensial danger to mother and

child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan

perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada ini terdepan.

Penatalaksanaan masalah tersebut yaitu deteksi dini melalui skrining

dengan melakukan pelayanan antenatal care secara teratur dan pemeriksaan

lengkap (ANC terpadu) untuk deteksi dini secara pro-aktif, dengan mengenali dan

menemukan secara dini adanya tanda bahaya dan faktor risiko pada kehamilan,

persalinan, nifas dan pada neonatus. Selain itu juga meningkatkan akses rujukan

dan kolaborasi bila kehamilan mengalami komplikasi dan faktor resiko yang

memungkinkan komplikasi terjadi.

Pada asuhan Ny “T” selama kehamilan trimester III ibu mengalami anemia

ringan akan tetapi hal tersebut teratasi dan tidak ada komplikasi yang terjadi pada

ibu dan bayi, persalinan, nifas, BBL, Neonatus berjalan dengan normal tanpa

disertai penyulit.Ibu menjadi akseptor baru KB Pil. Disarankan kepada bidan mengadakan penyuluhan dan menginformasikan

kepada masyarakat tentang kebutuhan nutrisi dan istirahat yang cukup pada ibu hamil

agar tidak terjadi lagi kasus Kehamilan dengan Anemia.

Kata Kunci :Asuhan kebidanan, Anemia Ringan, Komprehensif

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LUAR .......................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

RINGKASAN ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup .............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan .............................................................. 8

2.2 Konsep Dasar Persalinan ............................................................... 17

2.3 Konsep Dasar Masa Nifas ............................................................. 33

2.4 Konsep Dasar BBL ........................................................................ 44

2.5 Konsep Dasar Neonatus ................................................................ 48

2.6 Konsep Dasar KB .......................................................................... 51

2.7 Konsep Dasar Anemia pada Kehamilan ........................................ 52

BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ....................................................... 62

3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ........................................................ 68

3.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .............................................. 74

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

xi

3.4 Asuhan Kebidanan Nifas ................................................................ 77

3.5 Asuhan Kebidanan Neonatus ......................................................... 84

3.6 Asuhan Kebidanan KB ................................................................... 90

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ....................................................... 93

4.2 Asuhan Kebidanan persalinan ........................................................ 102

4.3 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .............................................. 110

4.4 Asuhan Kebidanan Nifas ................................................................ 116

4.5 Asuhan Kebidanan Neonatus ......................................................... 121

4.5 Asuhan Kebidanan KB ................................................................... 126

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 129

5.2 Saran ............................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Kehamilan .................................................... 9

Tabel 2.2 Asuhan Kunjungan Masa Nifas Normal ......................................... 38

Tabel 4.1 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari VariabelANC .... 92

Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel INC ... 102

Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel BBL .. 109

Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Nifas .. . 116

Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Neonatus 122

Tabel 4.6 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel KB ...... 127

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan Kesanggupan Pasien

Lampiran 2. Surat Persetujuan Kesanggupan Bidan

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian kepada

Bidan

Lampiran 4. Surat Permohonan Pre Survey Data kepaada Dinas Kesehatan

Jombang

Lampiran 5. Surat Balasan dari Dinas Kesehatan Jombang

Lampiran 6. Lembar KIA

Lampiran 7. Kartu Skor Poedji Rochjati

Lampiran 8. Lembar Partograf

Lampiran 9. Hasil Pemeriksaan Laborat

Lampiran 10. Daftar Konsul Laporan Tugas Akhir

Lampiran 11. Dokumentasi

Lampiran 12. Surat Bebas Plagiasi

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

APN : Asuhan Persalinan Normal

ASI : Air Susu Ibu

BB : Berat Badan

BBL : Bayi Baru Lahir

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

BPM : Bidan Praktik Mandiri

DJJ : Denyut Jantung Janin

DTT : Desinfektan Tingkat Tinggi

FSH : Follicle Stimulating Hormone

HB : Hemoglobin

HCG : Human Churionic Gonadotropihin

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

HPP : Hemoracik Post Partum

IM : Intra Muscular

IMD : Inisiasi Menyusui Dini

KB : Keluarga Berencana

KIE : Komunikasi informasi edukasi

Kkal : Kilo kalori

KN : Kunjungan Neonatus

KPD : Ketuban Pecah Dini

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

xv

LH : Luteinizing Hormone

MTBM : Manejemen Terpadu Balita Muda

MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit

PAP : Pintu Atas Panggul

PDVK : Pendarahan Akibat Defisiesi Vitamin K1

PP : Post Partum

RR : Respiratory Rate

TB : Tinggi Badan

TBJ : Taksiran Berat Janin

TD : Tekanan Darah

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TM : Trimester

TP : Tafsiran Persalinan

TTV : Tanda-tanda Vital

UK : Usia Kehamilan

WHO : World Health Organization

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana

trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

( minggu ke-13 hingga ke-27 ) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-

28 hingga minggu ke-40) (Prawirohardjo, 2009). Salah satu resiko tinggi

yang terjadi pada ibu hamil adalah Hipertensi, Abortus, Kehamilan Ganda

dan termasuk Anemia. Anemia pada kehamilan merupakan masalah

nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi

masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya

manusia. Anemia kehamilan disebut “potensial danger to mother and child”

(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan

perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan

(Manuaba, 2010).

Menurut World Health Organizasion (WHO) memperkirakan

bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di

negara maju mengalami anemia (Prawirohardjo 2013). Berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2013, prevalensi anemia ibu hamil

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

2

2

di indonesia sebesar 37,1%. Frekuensi anemia ibu hamil di Jawa Timur

yaitu 57,8%(Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Dari hasil data Dinas

Kesehatan Jombang pada tahun 2014. Berdasarkan hasil survey anemia pada

300 ibu hamil di Kabupaten Jombang tahun 2014, sebanyak 33% ibu hamil

menderita anemia (Dinkes Jombang, 2014). Berdasarkan study pendahuluan

yang telah saya lakukan pada tanggal 12 februari 2017 di BPM Sri

Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh

Kabupaten Jombang yang telah dilakukan pemeriksaan ANC (antenatal

care) pada tahun 2017 sebanyak 28 ibu hamil, yang mengalami anemia

sebanyak 2 orang termasuk Ny”T” umur 22 tahun, hamil anak pertama, usia

kehamilan 31 minggu.

Penyebab anemia tersering adalah difisiensi zat-zat nutrisi.

Seringkali bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai, gizi

buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobin. Namun, penyebab

mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi

yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan yang

berlebihan. Sekitar 75 % anemia dalam kehamilan disebabkan oleh

difisiensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom

pada asupan darah tepi, penyebab tersering kedua adalah anemia

megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan

defisiensi vitamin B12. Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui

antara lain adalah hemoglobinopati, psoses inflamasi, toksisitas zat kimia,

dan keganasan (Prawirohardjo, 2013). Pada kehamilan relatif terjadi anemia

karena ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

3

3

volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34

minggu (Manuaba 2010). Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh

yang buruk bagi ibu, baik dalam masalah kehamilan, persalinan, nifas,

seperti abortus, prematur, partus lama, perdarahan post partum, syok, infeksi

baik intrapartum ataupun post partum bahkan sampai dapat menyebabkan

kematian pada ibu (Manuaba, 2010).

Dampak bahaya anemia terhadap kehamilan antara lain dapat

terjadi persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dan rahim,

mudah terinfeksi, ancaman dekompensasi kordis (HB < 6 gr %), perdarahan

antepartum, ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba, 2010). Pengaruh bahaya

anemia pada persalinan yaitu gangguan his-kekuatan mengejan, kala satu

dan kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio

plasenta dan perdarahan pospartum karena atonia uteri, kala empat dapat

terjadi perdarahan pospartum. Anemia juga berpengaruh dalam nifas seperti

terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan pospartum, memudahkan

infeksi puerperium, mudah terjadi infeksi mamae. Sedangkan pada BBL

dapat terjadi gangguan dalam bentuk abortus, berat badan lahir rendah

(BBLR), dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai

kematian perinatal, intelegensia rendah (Manuaba, 2010). Dalam mengatasi

masalah anemia pada ibu hamil, program suplementasi tablet zat besi yang

biasa didapatkan di Puskesmas. Tablet zat besi dapat menghindari anemia

besi dan anemia asam folat (Manuaba, 2010). Untuk mengatasi kejadian

anemia pada ibu hamil diperlukan suatu upaya pencegahan yang dapat

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

4

4

dilakukan dengan memberi suplementasi Fe, yang mana biasanya diberikan

secara rutin pada wanita hamil untuk mencegah penipisan simpanan besi

tubuh untuk mencegah anemia (Proverawati, 2011). Dan juga dapat pula

dengan cara pemenuhan nutrisi atau gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil,

seperti halnya makanan yang mengandung vitamin, B6, B12, asam folat, Fe

dan mineral (Sholihah, 2005).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis pada kesempatan

ini menerapkan asuhan kebidanan pada pasien secara langsung dan

mendokumentasikan dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada

Ny. “T” dengan Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di

Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017.

1.2. Rumusan Masalah

“Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat Laporan

Tugas Akhir dengan judul “Bagaimana asuhan kebidanan secara

komprehensif pada Ny. “T” dengan Anemia Ringan mulai dari kehamilan,

persalinan, nifas, BBL, neonatus sampai KB yang sesuai dengan Standart

Asuhan Pelayanan Kebidanan di BPM Sri Setyanngsih, Amd.Keb di Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017?”

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara komprehensif

sesuai Standart Pelayanan Kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas,

bayi baru lahir, neonatus, serta KB dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan pada Ny “T” dengan Anemia Ringan di BPM Sri

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

5

5

Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh

Kabupaten Jombang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny “T”

dengan Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih,Amd.Keb di

Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

2. Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny “T” dengan

Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

3. Melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny “T” Anemia

Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

4. Melakukan asuhan kebidanan BBL pada Bayi Ny “T” dengan

Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

5. Melakukan asuhan kebidanan neonatus pada Bayi Ny “T” dengan

Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

6. Melakukan asuhan kebidanan KB pada Ny “T” dengan Anemia

Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

6

6

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan serta dapat mengaplikasikan keterampilan

yang didapat selama mengikuti pendidikan mengenai Asuhan

Kebidanan secara Continuity Of Care pada kasus Anemia Ringan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Bidan

Diharapkan dapat memberikan masukan bagi Bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya

konseling tentang pengetahuan Anemia.

2. Bagi Ibu Hamil

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai

dengan standart pelayanan kebidanan.

3. Bagi Penulis

Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung

dilapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,

bersalin, nifas, BBL, neonatus, serta KB.

4. Bagi Institusi

Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan kebidanan serta

referensi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan

kebidanan secara konfrehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas,

neonatus, BBL serta KB.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

7

7

1.5 Ruang Lingkup

1. Sasaran

Sasasaran dalam asuhan continue of care ini adalah Ny. “T” dengan

Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung

Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Mulai kehamilan,

persalinan, nifas, BBL, neonatus dan KB yang dilakukan sesuai standart

asuhan kebidanan.

2. Tempat

Lokasi yang digunakan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu

adalah BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb di Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang pada tahun 2017.

3. Waktu

Dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni tahun 2017.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan Trimester III

2.1.1 Pengertian Kehamilan TM III

Kehamilan trimester tiga adalah trimester terakhir kehamilan,

pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40

minggu. (Sulistyawati, 2011).

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo,

2009).

2.1.2 Perubahan Fisiologis Kehamilan TM III

1. Sistem reproduksi

a. Vagina dan vulva

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan waktu

persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,

mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot

polos.Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya

dinding vagina.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

9

9

b. Serviks

Terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen.

Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang

relatifdilusi dalam keadaan menyebar (dispersi).

c. Uterus

Uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring

perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen,

mendorong usus kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga

menyentuh hati.

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Kehamilan Usia kehamilan TFU cm

12 minggu 3 jari diatas simpisis

16 minggu Pertengahan simpisis pusat

20 minggu 3 jari di bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 3 jari diatas pusat

32 minggu Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (px)

36 minggu

40 minggu

3 jari dibawah prosesus xipoideus (px)

Pertengahan pusat prosesus xipoideus (px)

(Sumber : Manuaba, 2010)

d. Ovarium

Korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah

digantikan oleh plasenta yang telah tebentuk.

2. Sistem payudara

Sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna

kuning, dan banyak mengandung lemak.Cairan ini disebut

kolostrum.

3. Sistem perkemihan

Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering

kencing akan timbul karena kandung kencing mulai tertekan.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

10

10

4. Sistem pencernaan

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron

yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena

adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang

mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran

pencernaan, usus besar kearah atas dan lateral.

5. Sistem musculoskeletal

Sendi pelvis pada kehamilan sedikit bergerak. Perubahan tubuh

secara bertahap dan peningkatan berat badan menyebabkan

postur dan cara berjalan berubah. Peningkatan distensi abdomen

yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot,

dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan

penyesuaian. Pusat gravitasi bergeser ke depan.

6. Sistem integument

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai

daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama

strie gravidarum. Pada banyak perempuan kulit digaris

pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam

kecoklatan disebut dengan linea nigra.

7. Sistem berat badan

Trimester Ikenaikan berat badan belum terlihat tetapi baru

nampak pada bulan ketiga.Trimester IIkenaikan berat badan 0,4-

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

11

11

0,5 kg/ minggu. Trimester IIIkenaikan berat sekitar 5, 5 kg dan

sampai akhir kehamilan 11-12 kg.

8. Sistem pernafasan

Pada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus yang

membesar kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa

bergerak mengakibatkan kesulitan bernafas.

(Romauli, 2011)

2.1.3 Proses pertumbuhan janin pada kehamilan TM III

Menurut Mochtar (2011), proses yang terjadi pada kehamilan

trimester III, yaitu:

1. Usia kehamilan 28 minggu

Kulit berwarna merah dan ditutupi verniks kaseosa jika lahir,

dapat bernapas, menangis, pelan dan lemah bayi imatur.

2. Usia kehamilan 32 minggu

Kulit merah dan keriput jika lahir, tampak seperti orang tua

kecil (little old man).

3. Usia kehamilan 36 minggu

Muka berseri tidak keriput bayi premature.

4. Usia kehamilan 40 minggu

Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut

kepala tumbuh baik, organ-organ baik pada pria, testis sudah

berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita labia mayor

berkembang baik tulang-tulang kepala menulang.Pada 80%

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

12

12

kasus, telah terbentuk pusal penulangan pada epifisis tibia

proksimal.

2.1.4 Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil TM III

MenurutSulistyawati (2011), kebutuhan pada ibu hamil antara

lain:

1. Karbohidrat

Pada trimester III direkomendasikan penambahan jumlah kalori

sebesar 285-300 kalori. Dampak kekurangan energi adalah

pertumbuhan dalam janin terhambat yang disebut dengan intra-

uterine growth restriction (IUGR) bahkan dampak lebih parah

dapat mengakibatkan kematian.

2. Protein

Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak

68%.WidyaKarya Pangan danGizi Nasional menganjurkanuntuk

menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100

gram.

3. Zat Besi

Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%

(1.040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat

tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil

melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian

suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12

kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

13

13

enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia post

partum.

4. Asam Folat

Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia

megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan

selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak

segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR,

ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin

(spina bifida).

5. Kalsium

Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak

5%.Oleh karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan.

2.1.5 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan lewat jalan lahir dapat berupa warna merah

segar atau kehitaman, banyak dan berulang, disertai atau tidak

disertai nyeri perut. Perdarahan ini bisa berarti plasenta previa

(plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta yakni

terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari tempat

perlekatannya pada dinding rahim sebelum bayi lahir.

2. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius

adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang

dengan beristirahat.Kadang-kadang ini disertai dengan

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

14

14

penglihatan yang berkurang atau kabur, keduanya ini merupakan

gejala dari preeklamsi.

3. Bengkak pada muka atau ekstremitas

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika

muncul pada muka dan ekstremitas, tidak hilang setelah

beristirahat dan disertai keluhan fisik yang lain. Hal ini

merupakan gejala preeklamsi.

4. Gerakan janin berkurang atau tidak terasa

Normalnya bayi bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam

jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum

dengan baik. Jika gerakan janin berkurang atau tidak ada sama

sekali ini merupakan indikasi IUFD (Intra Uteri fetal Death)

5. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan

tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,

kehamilan ektopik, penyakit radang panggul, persalinan preterm,

ISK atau infeksi lain. (Kusmiyati, 2010)

2.1.6 Konsep Dasar Antenatal Care Terpadu

1. Pengertian ANC Terpadu

ANC Terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan

berkualitas yang diberikan pada semua ibu hamil secara terpadu

dengan program lain yang memerlukan intervensi selama

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

15

15

kehamilannya. Pelayanan antenatal care terpadu dan berkualitas

secara keseluruhan meliputi :

a. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi

agar kehamilan berlangsung sehat

b. Melakukan deteksi dini masalah, penyulit/komplikasi

kehamilan

c. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman

d. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan

rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi

e. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan

tepat waktu bila diperlukan

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar

yaitu 10 T terdiri dari :

1). Tinggi Badan dan Timbang Badan

Bila tinggi badan <145 cm, maka faktor risiko panggul

sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara normal.

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang

dari 9 kg selama kehamilan atau kurang dari 1 kg tiap

bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

16

16

2). Ukur Lingkar Lengan Atas

LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status

gizi ibu yang kurang/buruk, sehingga ia beresiko untuk

melahirkan BBLR.(Romauli, 2011).

3). Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Tekanan darah dikatakan

tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg.(Romauli, 2011).

4). Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan

antenatal. Dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin

sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

5). Penentuan Presentasi Janin dan Penghitungan DJJ

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau

kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak

atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120

x/menit atau lebih dari 160 x/menit.

6). Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid

Imunisasi dilakukan oleh petugas kesehatan untuk selanjutnya

bilamana diperlukan mendapatkan suntikan Tetanus Toksoid

sesuai anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada

ibu dan bayi.

7). Pemberian Tablet Tambah Darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah

setiap hari minimal selama 90 hari.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

17

17

8). Tes Laboratorium

a. Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu

hamil bila diperlukan

b. Tes haemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan

darah (anemia)

c. Tes pemeriksaan urine (air kencing)

d. Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti

malaria, HIV, Sifilis dll.

9). Konseling atau Penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan

kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi

menyusui dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI

Ekslusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi.

Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu

hamil.

10)Tata Laksana atau Mendapatkan PengobatanApabila ibu

mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.

2.2 Konsep Dasar persalinan

2.2.1 Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa

bantuan/ kekuatan sendiri (Manuaba, 2010).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

18

18

2.2.2 Proses Terjadinya Persalinan

Menurut Manuaba (2010), dengan penurunan hormon

progesteron menjelang persalinan dapat terjadi kontraksi. Kontraksi

otot rahim menyebabkan:

1. Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama primi

minggu ke-36.

2. Perut lebih melebar karena fundus uteri turun.

3. Muncul rasa nyeri di daerah pinggang karena kontraksi

ringan otot rahim dan tertekannya pleksus Frankenhauser

yang terletak sekitar serviks (tanda persalinan palsu).

4. Terjadi pelunakan serviks karena terdapat kontraksi otot

rahim.

5. Terjadi pengeluaran lendir, lendir penutup serviks dilepaskan.

Tanda persalinan:

1. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak

kontraksi yang makin pendek.

2. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda (pengeluaran

lendir, lendir campur darah).

3. Dapat disertai ketuban pecah.

4. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks

(pelunakan serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks).

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

19

19

2.2.3 Tahapan Dalam Persalinan

Persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu :

1. Kala I (Kala Pembukaan)

Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan

nol sampai pembukaan lengkap. Lamanya kala I unutk

primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida

sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva Friedman, diperhitungkan

pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida

2 cm/jam.Kala I di bagi menjadi dua fase, fase laten diawali dari

pembukaan 1 sampai 3 dan fase aktif diawali dari pembukaan 4

sampai 10.

2. Kala II

Kala II atau kala pengusiran, gejala utama:

a. His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit, durasi 50-100

detik.

b. Menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai

pengeluaran cairan secara mendadak.

c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti

keinginan mengejan.

d. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala

bayi sehingga terjadi kepala membuka pintu, suboksiput

bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-

ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala.

e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

20

20

f. Setelah putaran paksi luar berlangsung, maka persalinan

bayi ditolong.

g. Lamanya kala II untuk primigrvida 50 menit dan

multigravida 30 menit.

3. Kala III

Setelah kala II, kontraks uterus berhenti sekitar 5-10 menit.

Dengan lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta

pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.

Lepasnya plasenta, tanda-tandanya: uterus menjadi bundar,

uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas kesegmen bawah

rahim, tali pusat bertambah panjang, terjadi perdarahan.

4. Kala IV

Dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan

postpartum sering terjadi 2 jam pertama. Observasi yang

dilakukan: tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda

vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, kontraksi uterus,

terjadinya perdarahan). Perdarahan normal jika jumlahnya tidak

melebihi 400-500 cc(Manuaba, 2010).

2.2.4 Kebutuhan dasar pada ibu bersalin

1. Makan dan minum, intake cairan dan nutrisi tetap

dipertimbangkan untuk diberikan secara konsistensi sesuai

dengan kondisi pasien.

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

21

21

2. Akses intravena, adalah tindakan pemasangan infus pada

pasien. Untuk mempertahankan keselamatan jika terjadi

keadaan darurat dan mempertahankan suplai cairan bagi pasien.

3. Posisi dan ambulasi, posisi yang nyaman selama persalinan

sangat diperlukan bagi pasien. Selain mengurangi ketegangan

dan rasa nyeri, posisi tertentu justru akan membantu proses

penurunan kepala janin sehingga persalinan dapat berjalan lebih

cepat.

4. Eliminasi selama persalinan, urin yang tertahan di dalam

kandung kemih akan menghambat penurunan kepala janin

(Sulistyawati, 2013).

2.2.5 60 langkah APN (Asuhan Persalinan Normal)

Tatalaksana

Tatalaksana pada kala II, III, dan IV tergabung dalam 60 langkah

APN. Menurut JNPK-KR (2008) asuhan persalinan normal terdiri

dari:

Mengenali gejala dan tanda kala II

1. Melihat adanya tanda gejala kala II

a. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran

b. Ibu merasakan tekana yang semakin meningkat pada rektum

c. Perineum tampak menonjol

d. Vulva dan sfingter ani membuka

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

22

22

Menyiapkan pertolongan persalinan

2. Pastikan kelengkapan persalinan, bahan dan obat-obatan

esensial untuk menolong persalinan dan tata laksana datar

keras : tempatdatar dan keras, 2 kain dan 1 handukbersih dan

kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh

bayi.

a. Letakkan kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi serta

ganjal bantal bahu bayi.

b. Siapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai

di dalam partus set.

3. Pakai clemek plastik

4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yan dipakai, cucui

tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian

keringkan tangan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih

dan kering.

5. Pakakisarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan

untuk periksa dalam.

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan

yang memeakai sarung tangan DTT atau steril, pastikan tdak

terjadi kontaminasi pada alat suntik).

Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

7. Bersihkan vulva dan vagina dengan hati-hati (jari tidak

menyetuh vulva dan perineum) dari depan ke belakang dengan

mengunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DDT.

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

23

23

a. Jika introitus vagina, perineum, atau anus terkontaminasi

feses, bersihkan dengan seksama dari arah depan

kebelakang.

b. Buang kapas atau kasa pembersih yang telah digunakan.

8. Lakukakan periksa dalam untuk memastika pembukaan

lengkap.

a. Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah

lengkap, maka lakukan amniotomi.

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan

tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalalm larutan

klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan

terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua

tangan dengan air mengalir setelah sarung tangan dilepaskan.

10. Periksa detak jantung janin ( DJJ) setelah kontraksi atau saat

uterus relasasi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas

normal (120-160 kali/menit).

a. Lakukan tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal

b. Dokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ, dan

semua hasil-hasil penilaian, serta asuhan lainya pada

partograf.

11. Beritahuakan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan

janin baik, setra bantu ibu dalam menemukan posisi yang

nyaman dan sesuai dengan keinginannya.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

24

24

a. Tunggu hinggs timbul rasa ingin meneran, lanjutan

pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti

pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan

semua temuan yang ada.

b. Jelaskan pada angota keluarga tentang bagaimana peran

mereka untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu

untuk meneran secara benar.

12. Minta keluarga membantu menyiapan posisi meneran (bila ada

rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu

ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan

pastikan ibu merasa nyaman).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada

dorongan kuat untuk meneran :

a. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.

b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki

cara meneran apabila caranya tidak sesuai.

c. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihanya

(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu tang

lama).

d. Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi.

e. Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk

ibu.

f. Berika cukup asupan makan dan cairan per oral (minum).

g. Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

25

25

h. Segera rujuk bila bayi belum atatau tidak segera lahir

setelah 120 menit (2jam) meneran (primigravida) atau 60

menit (1 jam) meneran (multigravida).

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil

posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan

untuk meneran dalam 60 menit.

Persiapan pertolongan kelahiran bayi

15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut

ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-

6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong

ibu.

17. Buka tutup partus sep dan perhatikan kembali kelengkapan alat

dan bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Persiapan pertolongan kelahiran bayi

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka

vulva, maka lindungi perineum dengan satu tangan yang di

lapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain

menahan kepala bayi untuk menahan posisi kepala bayi tetap

fleksi agar tidak defleksi dan membantu lahirnya kepala.

Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan

dangkal saat 1/3 bagian kepala bayi telah keluar dari vagina.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

26

26

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil

tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan

proses kelahiran bayi.

a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan melalui

bagian atas kepala bayi.

b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di

dua tempat dan potong di antara dua klem tersebut.

21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara

spontan

Lahirnya bahu

22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang secara

biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan

lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu

depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke

arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

Lahirnya badan dan tungkai

23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan atas ke arah perineum

ibu untuk menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah

bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang

lengan dan siku sebelah atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas

berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang

kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang

masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

27

27

Penanganan bayi baru lahir

25. Lakukan penilaian (selintas):

a. Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa

kesulitan?

b. Apakah bayi bergerak dengan aktif?

Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap,

lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada

asfiksia bayi baru lahir).

26. Keringkan tubuh bayi

Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.

Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan

bayi di atas perut ibu.

27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi

dalam uterus (hamil tunggal).

28. Beritahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin agar uterus

berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir. Suntikkan oksitosin 10

unit 1M (intramuskular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral

(lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).

30. Setelah 2 menit pasca-persalinan, jepit tali pusat dengan klem

kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah

distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari

klem pertama.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

28

28

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat

a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang sudah di jepit

(lindungi perut bayi ),dan lakukan pengguntingan tali pusat

di antara 2 klem tersebut.

b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi

kemudian lingkarkan kembali benang tersebut dan

mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.

c. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah di

sediakan.

32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi letakkan

bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi

menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di

antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting

payudara ibu.Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan

pasang topi di kepala bayi.

Penatalaksanaaan aktif kala III

33. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari

vulva.

34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, pada tepi atas

simfisis, untuk mendeteksi adanya kontraksi. Tangan lain

memegang tali pusat.

35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah

bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah

belakang-atas (dorso kranial) secara hati-hati (untuk mencegah

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

29

29

inversio uteri). Pertahankan posisi tangan dorsokranial selama

30-40 detik. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,

hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul

kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

a. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami, atau

anggota keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.

Mengeluarkan plasenta

36. lakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga hingga

plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik

tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,

mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan dorsokranial)

a. jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga

berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.

b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan

tali pusat :

1) beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM

2) Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih

kososng

3) Minta keluarga untuk menyapkan rujukan

4) Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya

5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi

lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan

plasenta manual.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

30

30

37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta

dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta (searah jarum

jam) hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan

tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.Jika

selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril

untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan

jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarka

bagian selaput yang tertinggal.

Rangsangan taktil (masase) uterus

38. segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan

masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan

masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga

uterus berkontraksi (fundus terba keras)

a. Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi

setelah 15 detik masase.

Menilai perdarahan

39. periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi,

danpastika selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukakn

plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.

40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.

Lakukan penjahitan jika laserasi menyebabkan pendarahan.

(bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera

lakukan penjahitan).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

31

31

Melakukan prosedur pasca-persalinan

41. Pastikan uterus berkontarksi dengan baik dan tidak terjadi

pendarahan per vagina.

42. Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan katerisasi.

Evaluasi

43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam

larutan klorin 0,5 %, bersihkan noda darah dan cairan tubuh,

dan bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan, kemudian

keringkan dengan handuk.

44. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan

menilai kontraksi.

45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.

46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan

baik (40-60) kali/menit.

a. Jika bayi sulit bernafas, merintijh atau retraksi di resusitasi

dan segera merujuk kerumah sakit

b. Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk

ke RS rujukan

c. Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat lakukan

kembali kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi dalam

satu selimut.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

32

32

Kebersihan dan keamanan

48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin

0,5% untuk dekontaminasi (10 menit) cuci dan bilas peralatan

setelah di dekontaminasi

49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah

yang sesuai

50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lender dan

darah di ranjang atau di sekitar ibu berbaring. Bantu ibu

memakai pakaian yang bersih dan kering.

51. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memeberikan ASI.

Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan

yang di inginkan.

52. Dekontaminasi tempat bersih dengan larutan klorin 0,5%

53. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam

larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan

terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10

menit

54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang

bersih dan kering

55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan

pemeriksaan fisik bayi

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

33

33

56. Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pastikan kondisi

bayi baik, pernafasan normal (40-60 kali/menit) dan

temperature tubuh normal (36-37,5 0C) setiap 15 menit

57. Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan hepatitis

B di paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di dalam

jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat di susukan.

58. Letakkan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di

dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan

kering

Dokumentasi

60. lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa

tanda vital dan asuhan kala IV.

2.3 Konsep Dasar Nifas

2.3.1 Pengertian

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran

plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil, masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu

(Sulistyawati 2011)

2.3.2 Tahapan Masa Nifas

Adapun tahapan masa nifasatau postpartum puerperium

(Sulistyawati 2011) adalah:

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

34

34

1. Puerperium dini, yaitu kepulihan saat ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah

bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

2. Puerperium intermedial, yaitu keputihan menyeluruh alat-

alatgenetalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

kembali sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu

persalinan timbul komplikasi. Waktu untuk mencapai kondisi

sehat sempurna dapat berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan.

2.3.3 Proses adaptasi psikologi ibu nifas

Proses adaptasi psikologi ibu masa nifas wanita banyak

mengalami perubahan emosi pada awal masa nifas sementara ia

menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Sangat penting bagi bidan

untuk memantau perkembangan penyesuaian psikologis yang normal

sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan

khusus dalam masa nifas ini, suatu variasi atau penyimpangan dari

penyesuian yang normal yang umum terjadi. Adaptasi psikologi ibu

nifas dibagi 3 yaitu :

1. Taking In period.

Terjadi pada hari 1 - 2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan

sangat tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih

mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami,

kebutuhan tidur meningkat, nafsu makan meningkat.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

35

35

2. Taking Hold Period

Berlangsung 3 - 4 hari post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada

kemampuannya menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap

perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif

sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk

mengatasi kritikan yang dialami ibu.

3. Letting Go Period

Dialami setelah tiba dirumah secara penuh merupakan pengaturan

bersama keluarga, ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan

ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat

tergantung dari kesehatan sebagai ibu (Sulistyawati, 2011).

2.3.4 Kebutuhan pada ibu nifas

Menurut(Suherni, 2009) yaitu :

1. Gizi

Ibu nifas dianjurkan untuk :

a. Makan dengan gizi seimbang, cukup karbihidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral.

b. Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/ hari

pada 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan

tahun kedua 400 kalori.

c. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A

dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI,

meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan

kelangsungan hidup anak

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

36

36

2. Kebersihan Diri dan Bayi

a. Kebersihan Diri

Ibu nifas dianjurkan untuk :

1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh.

2) Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin

dengan sabun dan air.

3) Menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi,

BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam supaya

ganti pembalut.

4) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun

dan air sebelum menyentuh daerah kelamin.

5) Anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan

laserasi.

6) Pada ibu post section caesaria (SC), luka tetap dijaga agar

tetap bersih dan kering, tiap hari diganti balutan.

b. Kebersihan bayi

Hal-hal yang perlu dijelaskan pada ibu nifas agar bayi tetap

terjaga bersih :

1)Memandikan bayi setelah 6 jam untuk mencegah

hipotermi.

2)Mandikan bayi 2 kali sehari tiap pagi dan sore.

3) Mengganti pakaian bayi tiap habis mandi dan tiap kali

basah atau kotor karena BAK/BAB.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

37

37

4) Menjaga pantat dan daerah kelamin bayi agar selalu

bersih dan kering.

5) Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan hangat

karena ini adalah tempat tinggal bayi.

3. Istirahat dan Tidur

Anjurkan ibu untuk :

a. Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan.

b. Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur.

c. Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan.

d. Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan

waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam

7-8 jam.

4. Senam Nifas

Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami

perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor,

longgarnya liang senggama dan otot panggul. Untuk

mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan

agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu

setelah melahirkan.

4. Pemberian ASI atau Laktasi

Hal-hal yang perlu diberitahukan kepada pasien :

a. Menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi

telah disusukan.

b. Ajarkan cara menyusui yang benar.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

38

38

c. Memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain

(ASI esklusif).

d. Menyusui tanpa di jadwal, sesuka bayi.

e. Diluar menyusui jangan memberikan dot/kempeng pada

bayi, tapi berikan ASI dengan sendok.

2.3.5 Asuhan Kunjungan Masa Nifas Normal

Tabel 2.2 Asuhan Kunjungan Masa Nifas Normal Kunjungan Waktu Asuhan

I 6 – 8 Jam PP a. Mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

b. Pemantauan keadaan umum ibu

c. Melakukan hubungan antara bayi dan ibu

(Bonding Attachment)

d. ASI esklusif

II 6 Hari PP a. Memastikan involusi uterus berjalan normal,

uterus berkontraksi, fundus dibawah

umbilicus dan tidak ada tanda tanda

perdarahan abnormal.

b. Menilai adanya tanda – tanda deman, infeksi

dan perdarahan abnormal

c. Memastikan ibu mendapatkan istirahat yang

cukup

d. Memastikan ibu mendapatkan makanan yang

bergizi

e. Memastikan ibu menyusui dengan tidak

memperlihatkan tanda – tanda penyulit

III 2 Minggu PP a. Memastikan involusi uterus berjalan normal,

uterus berkontraksi, fundus dibawah

umbilicus dan tidak ada tanda – tanda

perdarahan abnormal

b. Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi

dan perdarahan abnormal

c. Menilai adanyan tanda – tanda demam,

infeksi dan perdarahan abnormal

d. Memastikan ibu mendapa istirahat yang

cukup

e. Memastikan ibu mendapat makanan yang

bergizi

f. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan

tidak memperlihatkan tanda – tanda penyulit

IV 6 minggu PP a. Menyanyakan pada ibu tentang penyulit –

penyulit yang ia alami

b. Memberikan konseling KB secara dini,

imunisasi, Senam nifas dan tanda – tanda

bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi.

Sumber: Sulistyawati 2011

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

39

39

2.3.6 Konsep Facial Wajah (Facial treatment)

1. Definisi

Facial adalah perawatan wajah yang dilakukan secara bertahap

untuk merawat kulit wajah untuk tetap segar, bersih, sehat dan

menarik. Facial biasa dilakukan seminggu sekali atau dua minggu

sekali.

2. Manfaat Facial

a. Mengatasi problem kulit, diantaranya kulit kusam, jerawat dan

komedo.

b. Memberi efek relaksasi.

c. Memberikan nutrisi pada kulit.

d.Melancarkan sirkulasi peredaran darah dan kelenjar getah bening

sehingga kulit tampak lebih bersih lembab dan bercahaya.

e. Menghilangkan flek.

f. Menghilangkan kerutan kencang.

g. Membuat kulit tampak lebih muda.

3. Macam-macam facial

a. Deep-cleansing facial.

Facial jenis ini adalah facial yang paling dasar. Kulit akan

dibersihkan dengan cairan pembersih yang sesuai dengan kulit

wajah Anda dengan melakukan pemijatan sambil mengeluarkan

kotoran yang menyumbat pori-pori, juga termasuk

pengelupasan, pemijatan untuk mengencangkan kulit,

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

40

40

pemakaian masker dan pemakaian pelembap. Jenis facial ini

sangat cocok untuk segala jenis kulit.

b. Extra-hydrating facial.

Jika kulit sangat kering, pilihlah facial jenis ini. Perawatan

ini sangat kaya akan pelembab yang diformulasikan untuk

memberi kelembaban ekstra pada kulit yang sangat kering.

c. Anti-aging facial.

Facial jenis ini sedikit berbeda dibandingkan dengan facial

biasa.Facial ini biasanya menggunakan bahan-bahan seperti

alpha atau beta-hydroxy acids dan vitamin C untuk mengatasi

kerutan-kerutan serta garis-garis wajah.Selain itu juga

bertujuan untuk meningkatkan kekenyalan kulit dan

merangsang produksi kolagen pada kulit. Dengan teknik pijat

yang unik, aliran darah di permukaan kulit akan menjadi

lancar. Mereka yang merasa kulitnya kehilangan kelembaban

dan mulai mengalami penuaan dini sangat cocok melakukan

facial jenis ini. Sesuai untuk semua jenis kulit

d. Acne treatment facial.

Dianjurkan bagi mereka yang mengalami masalah jerawat

pada wajah.Perawatannya mencakup membersihkan wajah dari

kotoran-kotoran dan komedo serta menormalkan produksi

minyak yang berlebihan.Mereka yang memiliki jenis kulit

berminyak menggunakan facial jenis ini.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

41

41

e. Aromatherapy facial.

Sebelum melakukan facial jenis ini, biasanya sang terapis

akan mempelajari jenis kulit Anda terlebih dulu. Essential oil

yang dipakai akan bekerja sempurna jika sesuai dengan

kebutuhan kulit Anda. Biasanya facial aromaterapi ini lebih

mengarah pada relaksasi tetapi juga untuk pembersihan wajah.

4. Menentukan jenis kulit wajah

Sebelum memilih perawatan wajah yang tepat, pertama

perlu mengetahui jenis kulit terlebih dahulu sehingga ntidak akan

salah memilih perawatan dan kosmetik yang sesuai dengan jenis

kulit.

Untuk mengetahui jenis kulit wajah, basahi wajah dan

diamkan selama satu jam tanpa mengoleskan produk kecantikan

apapun.Setelah itu, gunakan tisu tekan bagian pipi, dagu dan

kening.

a. Bila tidak ada berkas minyak di kulit, berarti jenis kulit wajah

normal.

b. Bila terdapat serpihan kulit terbawa tisu, berarti anda

memiliki kulit wajah kering. Jika kulit tetap kering padahal

anda sudah menggunakan pelembab maka bisa jadi kulit

wajah anda terkena iritasi atau infeksi alangkah baiknya jika

segera konsultasi ke dokter.

c. Bila permukaan wajah meninggalkan berkas minyak, berarti

anda mempunyai jenis kulit wajah berminyak.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

42

42

d. Bila di bagian T (Kening, Hidung, Dagu), terdapat berkas

minyakberarti anda memiliki jenis kulit wajah kombinasi

kering-berminyak

5. Facial Di Rumah

Pada umumnya Facial sering dilakukan disalon-salon, dan bisa

juga dilakukan sendiri dirumah sehingga lebih sedikit uang yang

harus dikeluarkan untuk facial.Facial dapat dilakukan bukan hanya

dengan produk-produk kecantikan yang sudah beredar di pasar

namun bahan-bahan alami yang berada di sekitar rumah pun bisa

kita manfaatkan untuk merawat kulit wajah.

a. Facial Dengan Produk kecantikan

Facial dengan produk kecantikan telah beredar banyak di

pasaran.Untuk facial ini tergolong cukup murah dan praktis

untuk dilakukan di rumah.Sangat cocok bagi orang yang

memang sibuk dengan pekerjaan yang melelahkan.

Untuk Facial anda membutuhkan produk-produk seperti:

a. Milk Cleanser

b.Face Tonic

c.Peeling

d.Masker

6. Tahap Tahap facial

a. Sediakan air hangat dan handuk wajah atau bisa

digantidengan kapas.Gunakan handuk wajah atau kapas

untuk membasuh wajah dengan air hangat.Gerakan

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

43

43

membasuhnya dari daerah wajah bagian bawah yaitu dagu

menuju pipi hingga kening. Hal ini dilakukan untuk

membuka pori-pori kulit wajah.

b. Bubuhkan milk cleanser ke wajah.Pijat perlahan-lahan dari

dagu ke pipi hingga kening seperti melakukan

message.Pijatan daerah dagu, pipi dan kening memutar ke

arah luar.Pipi memutar kearah telinga dan hidung pijat

kearah atas atau kening. Lalu bersihkan dengan

menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan air hangat.

c. Selanjutnya gunakan peeling untuk memngelupas sel-sel

kulit mati agar kulit wajah halus dan cerah.Bubuhkan

peeling ke seluruh daerah wajah tapi disarankan jika panas

hindari daerah dibawh mulut.Jauhkan juga daerah kulit

dibawah mata.Peeling ini bias menggunakan peeling yang

sudah siap pakai atau bubuk. Untuk peeling yang siap pakai

anda hanya tinggal menunggunya hingga setengah kering

lalu pijat kulit wajah anda secara memutar seperti

menggunakan milk cleanser. Maka peeling akan berjatuhan.

Lakukan pijatan secara perlahan karena jika terlalu keras

dalam pemijatan maka akan membuat kulit iritasi dan lecet.

Untuk penggunaan peeling bubuk sama seperti diatas hanya

tinggal ditambah air saja atau air mawar. Setelah itu basuh

dan bersihkan kembali dengan menggunakan air hangat.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

44

44

d. Setelah proses pengelupasan atau peeling selanjutnya

adalah masker. Maskerpun ada yang sudah siap pakai, ada

juga masker bubuk..Bubuhkan masker ke wajah secara

merata.Diamkan selama kurang lebih 20 menit hingga

masker kering.Setelah kira-kira 20 menit.Bersihkan dengan

air hangat.

e. Terakhir lakukan Penyegaran dengan face tonic. Setelah

kulit wajah di masker dan dibersihkan tunggu hingga kering

lalu usapkan face tonic ke wajah dengan menggunakan

kapas secara merata. Tunggu hingga menyerap lalu basuh

dengan air dingin untuk menutup pori-pori wajah.

2.3 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.4.1 Pengertian

Bayi barulahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan

37-42minggu dan berat badannya 2500-4000gr (Dewi, 2013).

2.4.2 Ciri-ciri bayi baru lahir normal:

a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.

b. Berat badan 2500 - 4000 gr.

c. Panjang badan 48 - 52 cm.

d. Lingkar dada 30 - 38 cm.

e. Lingkar kepala 33 - 35 cm.

f. Lingkar lengan 11 - 12 cm.

g. Frekuensi denyut jantung 120 - 160 kali/menit.

h. Pernapasan 40 - 60 kali/menit.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

45

45

i. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.

j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah

sempurna.

k. Kuku agak panjang dan lemas.

l. Nilai APGAR > 7

m. Gerak aktif.

n. Bayi lahir langsung menangis kuat.

o. Reflek rooting( mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada

pipi dangan baik.

p. Reflek sucking ( isap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik.

q. Reflek morro ( gerakan memeluk bila dikagetkan ) sudah terbentuk

dengan baik.

r. Reflek grasping ( menggenggam ) sudah baik.

s. Genitalia.

1) Pada Laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada

pada skrotum dan penis yang berlubang.

2) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra

yang berlubang, serta adanya labia minora dan mayora.

t. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam

24 jam pertama dan berwarna hitam keclokatan (Dewi, 2013).

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

46

46

2.4.3 Tahapan Bayi Baru Lahir

1. Tahap I

Terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama kelahiran.

Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring

gray untuk interaksi bayi dan ibu.

2. Tahap II

Disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap II dilakukan

pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan

perilaku.

3. Tahap III

Disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan seDisebut tahap

periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi

pemeriksaan seluruh tubuh (Dewi, 2013).

2.4.4 Manajemen Bayi Baru lahir

1. Pengaturan Suhu

Bayi kehilangan panas melalui 4 cara :

a) Konveksi adalah melalui benda-benda padat yang berkontak

dengan kulit bayi.

b) Koveksi adalah pendinginan melalui aliran udara disekitar

bayi.

c) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air

pada kulit bayi yang basah.

d) Radiasi adalah melalui benda padat dekat bayi yang tidak

berkontak secara langsung dengan kulit bayi.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

47

47

2. Resusitasi Bayi Baru Lahir

Resusitasi tidak dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan

tetapi penilaian untuk menentukan apakah bayi memerlukan

resusitasi harus dilakukan pada setiap bayi baru lahir.

Penghisapan lendir dari mulut bayi, Secara stimulasi bayi dengan

mengusap telapak kaki atau punggung bayi apabila dapat bernafas

dengan spontan tidak perlu dilakukan resusitasi.

3. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi pernafasan,

Mengendalikan suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan dengan

incubator, Menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi.

4. Pengikatan dan Pemotongan Tali Pusat

Pengikatan dan pemotongan tali pusat segera setelah persalinan

banyak dilakukan secara luas di seluruh dunia. Tetapi penelitian

menunjukkan kali ini tidak bermanfaat bagi ibu dan bayi, Bahkan

dapat berbahaya bagi bayi. Penundaan pengikatan tali pusat

memberikan kesempatan bagi terjadinya transfuse fetomaternal

sebanyak 20-50% (rata-rata 21%) volume darah bayi.

5. Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam

minggu pertama secara alami mengurangi insiden infeksi pada

bayi baru lahir.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

48

48

6. Pemberian Salep Mata

Pemberian antibiotic profilaksis pada mata dapat mencegah

terjadinya konjungtivitis.

7. Pemberian Vitamin K

Pemberian vitamin K baik secara intramuskuler maupun oral

terbukti menurunkan insiden PDVK (Pendarahan Akibat Defisiesi

Vitamin K1).

8. Pengukuran Berat dan Panjang lahir

Bayi yang baru lahir harus di timbang dan di ukur panjang

badannya untuk mengetahui kondisi fisik bayi.

9. Memandikan Bayi

Bayi baru lahir dapat di mandikan 6 jam setelah kelahirnya

(Kemenkes RI, 2010).

2.5 Konsep Dasar Neonatus

2.5.1 Pengertian

Masa neonatal aadalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai

dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.Neonatus adalah bayi

berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.

Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.Neonatus lanjut adalah

bayi berusia 7-28 hari.(Muslihatun, 2010)

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

49

49

2.5.2 Kebutuhan Dasar Neonatus

1. Nutrisi

Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pokok

untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau

bayi). ASI eksklusif adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6

bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi,

vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan

lunak sesuai tahapan usia bayi.

2. Eliminasi

a. Buang Air Kecil (BAK)

Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam

pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu

tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti

popok supaya tidak terjadi ritasi didaerah genetalia.

b. Buang Air Besar (BAB)

BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feses berwana

kehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu warna coklat sampai

kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya

feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi

setiap selesai BAB agar tidak terjadi iritasi didaerah

genetalia.

c. Istirahat dan tidur

Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam

sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam setelah usia 3

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

50

50

bulan. Jaga kehangatan bayi dengan suhu kamar yang hangat

dan selimut bayi.

d. Personal Hygiene

Bayi di mandikan ditunda sampai sedikitnya 4-6 jam setelah

kelahiran, setelah suhu bayi stabil. Mandi selanjutnya 2-3 kali

seminggu. Perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat

tetap kering dan bersih (Saifudin, 2009).Verniks kaseosa

bermanfaat untuk melindungi kulit bayi sehingga jangan

dibersihkan saat memandikan bayi (Muslihatun, 2010).

2.5.3 Kunjungan Neonatal

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2012,

pelayanan kunjungan neonatal dilaksanakan minimal 3x yaitu:

a. Kunjungan neonatal I (KN 1): 6-48 jam.

b. Kunjungan neonatal II (KN 2): hari ke 3-7.

c. Kunjungan neonatal III (KN 3): hari ke 8-28

Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan neonatus

menggunakan pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

termasuk ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan

mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin KI dan imunisasi

HB-0 diberikan saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari

(bila tidak diberikan pada saat lahir) (buku saku kemenkes RI,

2010).

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

51

51

2.6 Konsep Dasar KB

2.6.1 Pengertian KB

Keluarga Berencana (family planning, planned parenthood)

adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah

dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 2011).

2.6.2 Tujuan Keluarga Berencana (KB)

Tujuan umum keluarga berencana adalah membentuk keluarga

kecil yang sesuai dengan kekuatan sosial ekonominsuatu keluarga

dengan cara mengatur kelahiran anak. Dengan demikian, akan

diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2011).

2.6.3 Jenis Pil Kombinasi

1. Monifisik :Pil yang tersedian dalam kemasan 21 bablet

mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis

sama dengan 7 tablet tanpa hormone.

2. Bifasik :Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, masing-

masing mengandung hormone aktif E/P dengan dua dosis yang

berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

3. Trifasik :Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormone E/P dengan tiga dosis berbeda dan dengan tiga tablet

yang tanpa hormone aktif.(Mochtar, 2011).

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

52

52

2.6.4 Efek samping Kb pil

1. Ringan

Mual, muntah, pertambahan BB,perdarahan tidak teratur, retensi

cairan, odema, sakit kepala.

2. Berat

Trombo embolisme Trombo embolisme karena terjadi

peningkatan faktor-faktor pembekuan dan vaskuler secara

langsung, timbulnya kasionoma serviks (Mochtar, 2011).

2.6.5 Cara kerja Kb pil

1. Menghalangi produksi gonadotropin dari hipotesis secara terus

menerus sehingga menekan ovulasi.

2. Perubahan pada endometrium sehingga mencegah implantasi.

3. Mengubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan

gonadotropin (Mochtar, 2011).

2.7 Konsep Dasar Anemia pada Kehamilan

2.7.1 Pengertian

Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel

darah merah atau hemoglobin. Anemia dalam kehamilan

memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam

kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas. Pada kehamilan

relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami hemodilusi

(pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang

puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu (Manuaba, 2010).

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

53

53

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat

digolongkan sebagai berikut.

Hb 11 g% Tidak Anemia

Hb 9-10g% Anemia Ringan

Hb 7-8 g% Anemia Sedang

Hb <7 g% Anemia Berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama

kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan

pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,

maka di lakukan pemberian Fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil

(Manuaba, 2010).

Anemia ringan terjadi karena jumlah sel darah merah yang

rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap

jaringan dalam tubuh, anemia dapat menyebabkan berbagai tanda

dan gejala. Hal ini juga bisa membuat buruk hampir semua kondisi

medis lainnya yang mendasari.Jika anemia ringan, biasanya tidak

menimbulkan gejala apapun.Jika anemia secara perlahan terus-

menerus (kronis) (Proverawati, 2011).

2.7.2 Macam- Macam Anemia

1. Anemia defisiensi vitamin B12

Anemia difesiensi vitamin B12 adalah jumlah sel darah merah

yang rendah yang disebabkan karena kekurangan vitamin

B12.Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membuat sel-sel

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

54

54

darah merah, tubuh harus makan cukup makanan yang

mengandung vitamin B12 yang dapat diperoleh dari bahan

makanan seperti daging, unggas, kerang, telur, dan produk susu

(Proverawati, 2011).

2. Anemia Defisiensi Folat.

Anemia defisiensi folat adalah penurunan jumlah sel-sel darah

merah (anemia) karena kekurangan folat. Asam folat yang

diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan.

Asam folat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran

berdaun hijau dan hati (Proverawati, 2011).

3. Anemia Defesiensi Besi.

Penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang disebakan

oleh zat besi yang terlalu sedikit. Besi merupakan salah satu

komponen dari heme, bagian dari hemoglobin, protein dalam sel

darah merah yang ngikat oksigen dan memungkinkan sel darah

merah untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh. Jika simpanan

besi habis, maka akan kekurangan sel darah merah yang dibuat

dan hemoglobin di dalamnya akan berkurang mengakibatkan

anemia. Pencegahannya makan – makanan yang mencakup zat

besi yang cukup.Daging merah, hati dan kuning telur merupakan

sumber penting zat besi.Tepung, roti dan beberapa sereal yang di

perkaya dengan besi baik untuk pencegahan.Jika tidak

mendapatkan cukup zat besi dalam diet, maka dapat dilakukan

suplementasi zat besi. (Proverawati, 2011).

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

55

55

4. Anemia Penyakit Kronis.

Gangguan darah yang dihasilkan dari sebuah kondisi (kronis)

jangka panjang medis yang mempengaruhi produksi dan umur sel

darah merah. Jika kondisi anemia ringan tidak memerlukan

pengobatan. Bila kondisi menjadi beratmembutuhkan transfusi

darah dan supplement zat besi. (Proverawati, 2011).

5. Anemia Hemolitik.

Suatu kondisi di mana tidak ada cakupan sel darah merah dalam

darah, karena kerusakan dini sel-sel darah merah (Proverawati,

2011).

2.7.3 Patofisiologi Anemia pada kehamilan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai

pada TM II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan

meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm

serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang

meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang

menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron (Rukiyah, 2010).

2.7.4 Etiologi Anemi pada Kehamilan

Anemia sering terjadi selama kehamilan, dikarenakan terjadi

peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan

darah (hemodilusi). Tubuh mengalami perubahan yang signifikan

saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%,

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

56

56

sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan zat besi dan

vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika hamil tubuh membuat

lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh mungkin

memerlukan darah hingga 30% lebih banyak dari pada ketika tidak

hamil. Jika tubuh tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat

membuat sel-sel darah merah yang di butuhkan untuk membuat

darah ekstra. Banyak wanita mengalami defesiensi besi pada TM II

dan TM III (Proverawati, 2011)

2.7.5 Faktor resiko pada ibu hamil anemia

1. Faktor resiko pada kehamilan

Dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh

kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, mola

hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum,

ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba, 2010)

2. Faktor Risiko pada Persalinan

Gangguan His (kekuatan mengejan), kala I dapat berlangsung

lama, dan terjadi partus terlantar, kala II berlangsung lama

sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan

operasi kebidanan, kala III dapat diikuti retensio plasenta, dan

perdarahan postpartum karena atonia uteri, kala IV dapat terjadi

perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri (Manuaba,

2010).

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

57

57

3. Fakto Resiko pada saat Nifas

Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum,

memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang,

anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae (Manuaba, 2010).

4. Faktor Risiko pada Janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya, tetapi dengn anemi dapat mengurangi kemampuan

metabolise tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi

gangguan dalam bentuk : abortus, kematian intrauterine,

persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran

dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat

infeksi sampai kematian perinatal (Manuaba, 2010).

2.7.6 Kebutuhan Zat Besi pada Wanita Hamil

Menurut(Manuaba, 2010) yaitu :

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena

terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 sampai 80 cc

setiap bulan dan kehamilan zat besi besar untuk meningkatkan

jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan

plasenta. Makin sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan

akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.

Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan

akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulakn

anemia pada kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relative terjadi

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

58

58

anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran)

dengan peningkatan volume 30% - 40% yang puncaknya pada

kehamilan 32 – 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darh 18 – 30%,

dan hemoglobin sekitar 19%. Dilusi akan mengakibatkan anemia

hamil fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi 9,5 – 10 g%.

2.7.7 Tanda dan Gejala pada ibu hamil anemia

Menurut (Manuaba, 2010) yaitu :

1. Cepat lelah

2. Sering pusing

3. Mata berkunang-kunang

4. Mual-muntah lebih hebat pada hamil muda.

2.7.8 Penanganan Anemia dalam Kehamilan

Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil, program

suplementasi tablet zat besi yang biasa didapatkan di Puskesmas.

Tablet zat besi dapat menghindari anemia besi dan anemia asam

folat (Manuaba, 2010). Untuk mengatasi kejadian anemia pada ibu

hamil diperlukan suatu upaya pencegahan yang dapat dilakukan

dengan memberi suplementasi Fe, yang mana biasanya diberikan

secara rutin pada wanita hamil untuk mencegah penipisan simpanan

besi tubuh untuk mencegah anemia (Proverawati, 2011)

Menurut Fadlun 2011, pencegahan dan terapi anemia

sebagaiberikut :

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

59

59

1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi

Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur ) dan bahan

makanan nabati ( sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,

tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C ( daun katuk, daun singkong, bayam,

jambu, tomat, dan jeruk ) sangat bermanfaat untuk

meningkatkan penyerapan zat dalam usus.

2. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum

Tablet Tambah Darah (TTD). Minumlah satu tablet tambah

darah setiap hari paling sedikit selama 90 hari masa kehamilan

dan 40 hari setelah melahirkan.

3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat

anemia, seperti : kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

2.7.9 Konsep SOAP pada Ibu hamil dengan anemia ringan

S (Data Subjektif) :

Ibu memeriksakan kehamilan dan mengeluh pusing, cepat lelah,

mata berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk dan

nafsu makan berkurang (Rukiyah, 2010).

O (Data Objektif) :

Keadaan umum : ibu terlihat pucat (Rukyah, 2010).

Keasadaran : composmentis (Rukyah, 2010).

TTV : TD : 110/70-130/90 mmHg

RR : 16-24 x/menit

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

60

60

N : 60 – 90 x/ menit

S : 36,50C-37,5

0C

Pemeriksaan penunjang lab Hb : Hb 8-11 gr% (Rukiyah, 2010)

Leopold I :Untuk menentukan TFU dan bagian apa

yangteraba pada fundus

Leopold II : Untuk menentukan kanan dan kiri perut ibu.

Leopod III :Untuk menentukan bagian bawah janin dan

memastikan sudah masuk PAP atau masih bisa

digoyangkan.

Leopold IV : Untuk menentukan bagian terbawah janin

sudahseberapa jauh masuk PAP.

Tafsiran berat janin (TBJ) : 2500-4000 gram.

Denyut jantung janin : 120-160/menit

A (Analisa)

G…P…A…hamil…minggu dengan Anemia Ringan.

Janin Tunggal Hidup

P (penatalaksanaan)

1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan

kondisinya saat ini, Ibu sudah diberitahu mengenai hasil

pemeriksaan dan ibu mengerti

2. Memberikan motivasi pada ibu untuk banyak memakan

makanan yang mengandung zat besi seperti telur, susu, hati,

ikan, daging, kacanga-kacangan (seperti telur, susu, hati,

ikan, daging, kacanga-kacangan (tempe, tahu, oncom,

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

61

61

kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua

(kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk,

jambu biji, pisang) dan perhatikan pola makan teratur 3 x

sehari.

3. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada

malam hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang

lebih1-2 jam juga hindari istirahat yang berlebihan dan

bekerja terlalu berat.

4. Memberitahu ibu tablet fe dengan dosis 1x1 diminum dengan

air putih satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur

pada malam hari agar mengurangi efek sampingnya mual.

5. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

seperti perdarahan, sakit kepala lebih dari biasanya, dan

menetap, pandangan kabur, nyeri ulu hati dan lainnya.

6. Mengingatkan Ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau

bila ada keluhan, untuk memantau perkembangan kondisi ibu

dan janinnya, Ibu mengerti dan bersedia untuk memeriksakan

kembali kehamilannya 2 minggu yang akan datang atau jika

ada keluhan (Rukiyah, 2010)

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

93

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III

3.1.1 KunjunganANC Ke-1

Tanggal :10 Februari 2017

Jam :18.00WIB

Tempat :BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Identitas

NamaIbu :Ny. “T” NamaSuami : Tn. “S”

Umur : 22 Tahun Umur : 29 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMU

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Sopir

Penghasilan : - Penghasilan : Rp 1.000.000,00

Alamat :BalongGemek Alamat : BalongGemek

Prolog

Ny “T” sekaranghamilke-1, HPHT: 30 Juni 2016, TP: 06 April 2017, pada

kehamilan sekarang periksa ANC 6 kali. Tanggal 30 Agustus 2016 periksa

ANC Terpadu diPuskesmas Megaluh, Hb TM 1: 9,4 gr/dl, protein urin:

negatif, urinreduktif: negatif, GolonganDarah; A, BB sebelumhamil50kg,

LILA 27cm. Tanggal 10 Februari 2017 Jam 09.00 WIB di

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

63

PuskesmasMegaluh, Hb 10gr/dl, Protein urin: negatif, urin reduktif: negatif,

Golongan Darah A.

Data Subjektif

Ibu merasakan pusing dan mual.

Data Objektif

a. Kedaan umum : Baik

b.TTV : TD :100/80 mmHg

N :80 x/menit

P :22 x/menit

S :36,5oC

c.BB sebelumnya : 56kg

d.BB sekarang :58kg

e. Pemeriksaan fisik khusus

Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih, palpebra tidak odema

Mamae :Tidak terdapat nyeri tekan, payudara simetris, putting

menonjol, ASI belum keluar, keadaan bersih

Abdomen :TFU Pertengahan antara pusat dan prosesus xiphoideus

(24cm), puka, letak kepala, penurunan kepala belum masuk

PAP.

TBJ : (24-12)x155= 1.860 gram

DJJ : (11+12+12)x4=140 x/menit

Ekstremitas: Tangan dan Kaki tidak odema dan tidak pucat

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

64

AnalisaData :

G1P0A0 32 Minggu dengan Anemia Ringan

Janin Tunggal Hidup

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

18.10 WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaannya pada ibu, bahwa

keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti.

18.13WIB 2. Memberitahu ibu mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung zat besi, asam folat dan vitamin C, ibu

bersedia mengkonsumsinya.

18.15WIB 3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak

melakukan pekerjaan yang berat,ibu mengerti.

18.18 WIB 4. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan

seperti perdarahan, sakit kepala lebih dari biasanya, dan

bengkak pada muka atau ekstremitas, ibu mengerti.

18.20 WIB 5. Memberikan tablet sangobion 1x1, mediamer B6 3x1 di

minum dengan air putih satu gelas dan sebaiknya di minum

menjelang tidur pada malam hari agar mengurangi efek

sampingnya mual, ibu bersedia meminum obatnya.

18.25 WIB 6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 8

Maret 2017 atau jika ibu ada keluhan, ibu mengerti

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

65

3.1.2 Kunjungan ANC Ke-2

Tanggal : 7 Maret 2017

Jam : 16.30 WIB

Tempat :BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

Data Subjektif

Ibu mengatakan bahwa ingin memeriksakan kehamilannya.

Data Objektif

a. Keadaan umum : Baik

b. TTV : TD :110/80 mmHg

N :82 x/menit

P :24 x/menit

S :36,5oC

c. BB sekarang :59kg

d. Pemeriksaan fisik khusus

Mata :Konjungtiva merah muda, sklera putih, palpebra tidak

odema

Mamae :Tidak terdapat nyeri tekan, payudara simetris, putting

menonjol, belum keluar, keadaan bersih

Abdomen :TFU 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (28cm),

puka, letak kepala, penurunan kepala belum masuk

PAP.

TBJ : (28-12)x155= 2.480 gram

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

66

DJJ : (11+12+13)x4=144 x/menit

Ekstremitas : Tangan dan Kaki tidak odema dan tidak pucat

AnalisaData :

G1P0A0 35 Minggu dengan Anemia Ringan

Janin Tunggal Hidup

Penatalaksanaan :

Jam Penatalaksanaan

16.40 WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaannya pada ibu, bahwa

keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti.

16.43 WIB 2. Memberikan konseling perencaanan dan persiapan

persalinan, ibu memutuskan melahirkan di BPM Sri

Setyaningsih, Amd.keb.

16.45 WIB 3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengkonsumsi

tambahan makanan bergizi yang kaya akan protein dan

serat, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

16.47 WIB 4. Memberikanibu tabletfero 1x1, elkana 3x1 dandi

minumdengan air putihsatugelasdansebaiknya di

minummenjelangtidurpadamalamhari,

ibubersediameminumobatnya.

16.50 WIB 5. Memberitahu ibu caramelakukan senam ibu hamil, dan

memberitahu manfaat senam ibu hamil, ibu bersedia.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

67

16.55 WIB 6. Menyarankan ibu facial wajah, agar wajah ibu terlihat

lebih segar pada tanggal 24 Maret 2017, Ibu mengerti.

17:00 WIB 7. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan, yaitu: adanya

kenceng-kenceng atau his yang sering dan semakin kuat,

keluarnya darah dan lendir dari vagina, ibu mengerti

tentang tanda-tanda persalinan.

17.05 WIB 8. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau

jika ibu mengalami keluhan segera periksa, ibu mengerti

dan ibu akan kontrol ulang jika ibu mengalami keluhan.

Tanggal 24 Maret 2017

09.30 WIB 1. Mengajari ibu senam hamil, ibu besedia dan bisa

melakukan dengan benar.

2. Memberitahu ibu untuk rutin melakukan senam hamil, ibu

bersedia.

10.00 WIB 3.Melakukan facial wajah pada ibu, ibu merasa lebih segar

dan percaya diri setelah dilakukan facial.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

68

3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan

KALA I

Tanggal : 13 April 2017

Jam : 19.00 WIB

Tempat : BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subjektif

Ibu mengeluh perutnya mulas sejak jam 11.30 WIB dan keluar lendir darah

(+)

Data Objektif

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

a. TTV :TD : 110/80 mmHg

N : 82 x/menit

RR : 20 x/menit

S : 36,8oC

b. BB sebelum hamil : 50kg

c. BB sekarang : 60kg

d. Pemeriksaan fisik khusus

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, palpebra

tidak odema

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

69

Mamae : Tidak terdapat nyeri tekan, payudara simetris,

putting menonjol, kolostrum sudah keluar, keadaan

bersih

Abdomen : TFU teraba pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus

(30cm), puka, letak kepala, kepala sudah masuk PAP

DJJ : (11+12+12)x4= 140 x/menit

HIS : 3x “30 detik” dalam 10 menit

Genetalia : Keluar darah dan lendir

VT : Ø4cm, eff25%, Letkep, UUK kanan depan, Ketuban

(+), Moulage 0, Hodge I

Analisa Data

G1P0A0 UK 41 minggu Inpartu kala I fase aktif

Janin tunggal hidup

Penatalaksanaan :

Jam Penatalaksanaan

19.10WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaannya pada ibu, bahwa

keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti.

19.13WIB 2. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri, ibu

bersedia untuk tidur miring kiri

19.15 WIB 3. Mengajari ibu teknik relaksasi, ibu mengerti dan

akan melakukannya

19.28 WIB 4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

70

apabila tidak ada his, ibu mengerti dan bersedia.

19.30WIB 5. Memberitahu ibu untuk tidak mengejan sebelum

pembukaan lengkap, ibu mengerti dan bersedia.

19.35WIB 6. Melakukan observasi dan hasil terlampir di

partograf.

22.00 WIB 7. Melakukan pemeriksaan VT ulang, VT: Ø7cm,

eff75%, palpasi 2/5, Letkep, UUK kanan, Ketuban

(+), Moulage 0, Hodge II

24.00 WIB 8. VT: Ø10cm, penipisan: 100%, ketuban jernih,

presentasi kepala, denominator UUK kanan,

moulage(0), Hodge 1V

KALA II

Tanggal : 14 April 2017

Jam : 24.05 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan perutnya mules-mules dan ingin meneran

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

DJJ : 140x/menit

Genetalia : Dorongan meneran, tekanan anus, pereneum menonjol,

vulva buka

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

71

Analisa Data

G1P0A0 Inpartu kala II

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

00.05WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaannya pada ibu, bahwa

keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti.

00.07WIB 2. Menyarankan posisi yang nyaman, ibu memilih posisi

setengah duduk

00.09WIB 3. Mendekatkan alat-alat partus dan mengecek

perlengkapan alat, alat-alat partus set sudah lengkap

00.11WIB 4. Menyiapkan diri, APD sudah di gunakan

00.13WIB 5. Mengajarkan ibu cara meneran yang benar, ibu

meneran dengan benar

00.15WIB 6. Memimpin ibu untuk meneran dan membantu

persalinan

00.18WIB 7. Melakukan pertolongan persalinan, Bayilahir secara

spontan pukul 00.20 WIB tangisan kuat, warna kulit

merah muda, tonus otot baik, Jenis kelamin: perempuan

00.35WIB 8. Mengecek uterus, tidak ada janin kedua

00.37 WIB 9. Memberitahu ibu untuk di suntik oxytocin 10 IU,

oxytocin sudah di suntikkan

00.40 WIB 10. Memotong tali pusat dan ikat dengan benang tali pusat

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

72

steril serta memfasilitasi melakukan IMD, bayi sudah

IMD

KALA III

Jam : 00.40 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan perutnya masih mules

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Abdomen :Uterus membulat (globuler), kandung kemih kosong,

TFU setinggi pusat

Genetalia : Tali pusat memanjang, adanya semburan darah

tiba-tiba ±150 cc

Analisa Data

P10001 Inpartu kala III

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

00.43WIB 1. Peregangan tali pusat terkendali

00.45 WIB 2. Plasenta lahir lengkap jam 00.35 WIB dengan kotiledon

20 buah, diameter 20cm, tebal 2,5 cm, insersi sentralis,

panjang tali pusat 40cm dan selaput ketuban utuh

00.47 WIB 3. Melakukan masase uterus, uterus berkontraksi dengan

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

73

keras

00.50 WIB 4. Mengecek adanya robekan jalan lahir, terdapat robekan

jalan lahir derajat II, perdarahan ±150 cc

KALA IV

Jam : 01.00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan perutnya masih mules, tapi ibu merasa bahagia dengan

kelahiran bayinya

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

TTV :TD : 120/80 mmHg

N : 84x/menit

S : 36,30C

Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras,

kandung kemih kosong

Genetalia : Terdapat darah keluar ± 150 ml

Analisa Data

P10001 2 Jam PP

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

01.00WIB 1. Melakukan jahitan perenium, perenium terjahit rapi

01.05WIB 2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik, uterus

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

74

teraba keras

01.08WIB 3. Mengajarkan ibu melakukan masase pada fundus, ibu

mengerti dan bisa melakukan

01.10WIB 4. Membersihkan ibu dan membantu menggunakan

pakaian, ibu sudah bersih dan pakaiansudah di gunakan

01.15 WIB 5. Melakukan observasi dan hasil terlampir di partograf

3.2 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL)

Tanggal :14 April 2017

Jam :01.20 WIB

Tempat :BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya normal, lahir spontan jam 00.20 WIB,

Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

K/U : Baik

BB : 2900 gram

PB : 47 cm

LK : 32cm

LD : 33cm

LILA : 11 cm

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

75

b. Pemeriksaan fisik

Kulit : warna kulit kemerahan, terdapat lanugo

Kepala : normal, tidak ada caput suksadaneum

Muka : simetris, kemerahan

Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih

Hidung :simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, hidung bersih

Mulut : normal, tidak ada labio sikisis dan labio paloto sikisis

Telinga : simetris, dau telinga sejajar dengan mata

Leher : normal, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan vena

jugularis

Dada : simetris, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi

Abdomen : tali pusat basah, tidak kemerahan, tidak bau

Genetalia : labia mayor menutupi labia minor

Anus : normal, tidak atresia ani

Ekstremitas: jari-jari tangan dan kaki normal

c. Pemeriksaan Reflek

Reflek rooting : Normal

Reflek swallowing : Normal

Releks grabs : Normal

Reflek moro : Normal

Reflek babinski : Normal

Analisa Data

Bayi baru lahir usia 1 jam

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

76

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

01.20 WIB 1. Memberitahu ibu keadaan bayi bahwa bayinya baik-baik

saja, ibu mengerti

01.22 WIB 2. Setelah 1 jam, memberikan salep mata, Vit K 0,1 Mg IM

di paha kiri, sudah diberikan

01.29 WIB 3. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui, ibu bersedia

01.30 WIB 4. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu menjaga

kehangatan bayi, ibu mengerti dan bersedia menjaga

kehangatan bayinya

01.33 WIB 5. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi,

ibu mengerti

01.35WIB 6. Menjelaskan dan menganjurkan tentang pemberian ASI

eksklusif, ibu mengerti dan bersedia akan melakukan

01.38 WIB 7. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering

mungkin, ibu bersedia menyusui bayinya

01.40 WIB 8. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat, ibu mengerti

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

77

3.3 Asuhan Kebidanan Nifas

3.3.1 Kunjungan Nifas Pertama

Tanggal : 14 April 2017

Jam : 09.00 WIB

Tempat : BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subyektif

Ibu merasa senang persalinan berjalan dengan lancar, bayinya sehat

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

a. Pemeriksaan Umum

TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 80x/menit

S : 36,90C

RR : 20x/menit

b. Pemeriksaan Fisik

Mata :konjungtiva merah muda, skelera putih.

Dada : Putting menonjol, colostrum sudah keluar.

Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontaksi uterus baik,

kandung kemih kosong

Genetalia :Lochea rubra, terdapat jahitan perenium, perdarahan ±

25 cc (1 kotek penuh)

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

78

BAK : 2-3x/hari (kuning jernih)

BAB : 1x/hari (konsistensi lembek)

Analisa Data

P10001 6 jam Post Partum dengan Nifas Normal

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

09.05WIB 1. Memberitahu ibu dan hasil pemeriksaan, ibu

mengerti dengan kondisinya saat ini.

09.07WIB 2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti

miring kanan, miring kiri, bangun miring dahulu

tanpa di bantu, ibu mengerti dan bersedia.

09.08WIB 3. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar, ibu

mengerti dan mau melakukannya

09.15WIB 4. Mengajarkan ibu masase, ibu mengerti

09.20WIB 5. KIE tetang nutrisi, ibu makan makanan yang

bergizi dan tidak tarak makan, ibu mengerti

09.23 WIB 6. KIE perawatan luka perenium, ibu mengerti

09.25 WIB 7. KIE perawatan payudara, ibu mengerti

09.28 WIB 8. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya masa nifas,

ibu mengerti

09.30 WIB 9. Mengingatkan ibu untuk control ulang pada

tanggal 20 April 2017, ibu mengerti

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

79

3.3.2 Kunjungan Nifas ke- 2

Tanggal : 21 April 2017

Jam : 06.20 WIB

Tempat :BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subyektif

Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

a. Pemeriksaan Umum

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 360C

b. Pemeriksaan Fisik

Mata : Konjungtiva merah muda,sklera putih.

Dada : Puting tidak lecet, ASI keluar lancar, tidak ada

bendungan ASI.

Abdomen : TFU Pertengahan pusat dan simpisis, kontraksi uterus

baik, kandung kemih kosong

Genetalia : Lochea serosa, luka jahitan sudah kering, perdarahan

± 25cc

BAK : 2-3x/ hari (kuning jernih)

BAB : 1x/ hari (konsistensi lembek)

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

80

Analisa Data

P10001 6 hariPost Partum dengan Nifas Normal

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

06.23 WIB 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu

mengerti dengan kondisinya saat ini.

06.25 WIB 2. Mengevaluasi tanda bahaya masa nifas, tidak

terdapat tanda bahaya masa nifas.

06.27 WIB 3. Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang

bergizi dan tidak tarak makan, ibu mengerti

06.29 WIB 4. Mengevaluasi perawatan luka perenium, luka

jahitan sudah kering

06.30 WIB 5. Mengevaluasi perawatan payudara, ibu

mengerti

06.32 WIB 6. Mengevaluasi ibu cara menyusui yang benar,

ibu mengerti dan mau melakukannya

06.35 WIB 7. Mengingatkan ibu untuk kontrol ulang pada

tanggal 28 April 2017, ibu mengerti

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

81

3.3.3 Kunjungan Nifas ke- 3

Tanggal : 05 Mei 2017

Jam : 15.20 WIB

Tempat :Di rumah pasien

Data Subyektif

Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

a. Pemeriksaan Umum

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 36,50C

b. Pemeriksaan Fisik

Mata : Konjungtiva merah muda,skelera putih

Dada : Puting susu tidak lecet, ASI keluar lancar, tidak ada

bendungan ASI

Abdomen : TFU tidak teraba, tidak ada nyeri tekan

Genetalia : Lochea Alba, luka jahitan perenium sudah kering

BAK : 3-4x/ hari (kuning jernih)

BAB : 2x/ hari (konsistensi lembek)

Analisa Data

P10001 14 hari Post Partum dengan Nifas Normal

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

82

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

15.25 WIB 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu

mengerti dengan kondisinya saat ini.

15..27 WIB 2. Mengevaluasi pemberian ASI eksklusif, ibu

memberikan ASI eksklusif

15.30 WIB 3. Memberikan KIE tentang alat kontrasepsi KB

dan macam-macamnya dan efek samping, ibu

mengerti

15.33 WIB 4. Mengingatkan ibu untuk kontrol ulang 4

minggu lagi pada tanggal 1 Juni 2017atau

apabila ada keluhansegera periksa, ibu

mengerti dan bersedia.

3.3.4 Kunjungan Nifas ke- 4

Tanggal : 4 Juni 2017

Jam : 16.00 WIB

Tempat : Di rumah pasien

Data Subyektif

Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan

Data Obyektif

KeadaanUmum : Baik

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

83

Kesadaran : Composmentis

a. Pemeriksaan Umum

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 82x/menit

S : 360C

b. Pemeriksaan Fisik

Mata : Konjungtiva merah muda,skelera putih.

Dada : Puting susu tidak lecet, puting bersih, ASI keluar

lancar

Abdomen : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.

Genetalia : Bersih, tidak mengeluarkan cairan

BAK : 3-4x/ hari (kuning jernih)

BAB : 2x/ hari (konsistensi keras)

Analisa Data

P10001 40 hari Post Partum dengan Nifas Normal

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

16.05 WIB 1. Menjelaskan kepada ibu dengan hasil

pemeriksaan ibu mengerti dengan kondisinya

saat ini.

16.07 WIB 2. Mengingatkan ibu untuk tetap hanya memberikan

ASI saja pada bayinya, ibu mengerti

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

84

16.10 WIB 3. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal

hygiene, istirahat yang cukup dan nutrisi yang

cukup, ibu mengerti

16.13 WIB 4. Menganjurkan ibu untuk segera menggunakan

alat kontrasepsi KB sesuai yang diinginkan ibu,

ibu bersedia ber KB dan memilih mengunakan

KB pil

3.4 Asuhan Kebidanan Neonatus

3.4.1 Kunjungan Neonatus Pertama

Tanggal : 14 April 2017

Jam : 08.00 WIB

Tempat : BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya menghisap kuat, mekonium sudah keluar

Data Obyektif

Keadaan Umum : Gerak bayi aktif

TTV : N : 136x/menit

S : 36oC

RR : 40x/menit

BB : 2900 gram

Mata : Skelera putih, tidak ikterus

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

85

Abdomen : Tali pusat terbungkus kasa steril

Genetalia :Bersih

BAK :3x/hari

BAB : 1x/hari (mekonium)

Analisa Data

Neonatus Cukup Bulan usia 1 hari

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

08.03 WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu,

bahwa bayinya baik-baik saja, ibu mengerti

dengan kondisi bayinya saat ini

08.05 WIB 2. Melakukan perawatan tali pusat bayi, tali pusat

terbungkus kasa steril, belum terlepas, basah,

dan tidak ada perdarahan tali pusat

08.08 WIB 3. Memberitahu ibu tanda bahaya pada neonatus,

ibu mengerti

08.10 WIB 4. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan

ASI saja pada bayinya dan menyusui bayinya

sesering mungkin maksimal 2 jam sekali, ibu

mengerti dan bersedia

08.13 WIB 5. Memberitahu ibu segera mengganti popok dan

menjaga suhu tubuhnya, ibu mengerti

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

86

08.15 WIB 6. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang bayinya

7 hari lagipada tanggal 21 April 2017 atau

segera bila ada keluhan, ibu mengerti

3.4.2 Kunjungan Neonatus ke-2

Tanggal : 21 April 2017

Jam : 06.30 WIB

Tempat : BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo,

Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang

Data Subyektif

Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah lepas

Data Obyektif

Keadaan Umum: Gerak bayi aktif

TTV : N : 138x/menit

S : 36,7oC

RR : 40x/menit

BB : 2900 gram

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Abdomen : Tali pusat sudah lepas, kering

Tangisan : Kuat

Genetalia : Bersih, BAK : 3-4x sehari (kuning lembut),

BAB : 2-3x sehari

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

87

Analisa Data

Neonatus Cukup Bulan usia 7 hari normal

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

06.33 WIB 1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan, bahwa

bayinya dalam keadaan baik, ibu mengerti dan

sudah mengetahuinya

06.35 WIB 2. Mengevaluasi tali pusat, tali pusat sudah lepas

06.37 WIB 3. Menganjurkan ibu untukterus memberikan ASI

saja pada bayinya dan menyusui bayinya

sesering mungkin, ibu mengerti dan bersedia

06.40 WIB 4. Mengevaluasi tanda bahaya neonatus, ibu

mengerti

06.43 WIB 5. Mengingatkan kembali ibu segera mengganti

popok pada bayinya dan menjaga suhu

tubuhnya, ibu mengerti

06.45 WIB 6. Memberi tahu ibuuntuk membawa bayinya

kontrol ulang pada tanggal 29 April 2017 atau

segera bila ada keluhan, ibu mengerti

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

88

3.4.3 Kunjungan Neonatus ke-3

Tanggal : 02 Mei 2017

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Di rumah pasien

Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, BAB >4x, konsistensi BAB cair

Data Obyektif

Keadaan Umum : Baik

TTV : N : 124x/menit

S : 36,8oC

RR : 44x/menit

BB : 2800 gram

Mata :Konjungtiva merah muda, sklera putih, palpebra tidak

oedema

Abdomen : Tali pusat sudah lepas

Genetalia : Bersih

BAK : 6-8 sehari

BAB :4-6x sehari, konsistensi BAB cair, berwarna

kuning

Analisa Data

Neonatus Cukup Bulan usia 28 hari

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

89

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

09.05 WIB 1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan,

bahwa bayinya baik, ibu mengerti

09.08 WIB 2. Mengingatkan ibu untuk memberi bayinya

ASI esklusif tanpa makanan pendamping

sampai bayinya berusia 6 bulan, ibu mengerti

dan bersedia

09.10 WIB 3. Menjelaskan frekuensi BAB pada bayi, ibu

mengerti

09.13 WIB 4. Memberitahu ibu selalu menjaga kebersihan

putting susu setiap saat menyusui, ibu

mengerti

09.15 WIB 5. Memberitahu ibu segera mengganti popok dan

menjaga suhu tubuhnya, ibu mengerti

09.18 WIB 6. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan

bayinya ke bidan tanggal 03 Mei 2017 , ibu

mengerti

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

90

3.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB)

3.5.1 Kunjungan KB I

Tanggal : 06Juni 2017

Jam : 16.00 WIB

Tempat: BPM Sri Setyaningsih, Amd.KebDesaKedungRejo,

KecamatanMegaluh, KabupatenJombang

Subyektif

Ingin memakai kontrasepsi KB pil

Obyektif

KeadaanUmum : Baik

TTV : TD : 110/70 mmHg

S : 360C

N : 80x/menit

BB : 58kg

Abdomen : Tidak ada tanda-tanda kehamilan

AnalisaData

P10001 calon Akseptor baru KB pil

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

16.05 WIB 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa

keadaannya normal, ibu senang dengan kondisinya

16.10 WIB 2. Memberikan konseling tentang alat-alat

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

91

kontrasepsi, macam-macam, dan efek samping, ibu

mengerti

16.13 WIB 3. Menanyakan dan meyakinkan ibu untuk

menggunakan KB pil, ibu siap dan yakin

16.15 WIB 4. Memberitahu pada ibu cara meminum pil kb, ibu

paham

16.20 WIB 5. Memberitahu ibu memakai pelindung pada saat

bersenggama atau sampai hari ke 7, ibu mengerti

16.25 WIB 6. Memberitahu ibu untuk mengikuti ulang KB pil 1

bulan pada tanggal 4 Juli 2107, ibu mengerti

3.5.2 Kunjungan KB II

Tanggal : 11 Juni 2017

Jam : 15.00 WIB

Tempat: Rumah pasien

Subyektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Obyektif

Keadaan Umum : Baik

TTV : TD : 100/70 mmHg

S : 360C

N : 80x/menit

BB : 58kg

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

92

AnalisaData

P10001 Akseptor baru KB pil

Penatalaksanaan

Jam Penatalaksanaan

15.05WIB 1.Menanyakan keluhan-keluhan selama

menggunakan KB pil, ibu mengatakan tidak ada

keluhan

15.08WIB 2. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada

keluhan, ibu mengerti dan mau melakukan

15.10WIB 3. Menganjurkan ibu untuk datang ke bidan apabila

pil sudah habis, ibu mengerti

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

93

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuain antara teori dan

kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung

diantara fakta dan kenyataan serta ditambahnya opini yang luas dari penulis

sebagai pendamping klien yang melaksanakan asuhan kebidanan secara

komprehensif mulai dari asuhan kebidanan pada ibu hamil, persalinan, nifas, bayi

baru lahir, neonatus dan keluarga berencana pada Ny.”T” dengan kasus Anemia

Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017.

4.1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III

Berdasarkan data yang diperoleh dan penulis membuat asuhan

kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi

baru lahir, neonatus dan keluarga berencana, untuk itu saya sebagai penulis

akan membahas hasil dari data yang didapatkan serta melakukan asuhan

adalah tentang pemeriksaan pada Antenatal Care yang dilakukan oleh Ny.”T”

dengan kasus Anemia Ringan di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017. Asuhan

antenatal Care yang akan disajikan meliputi asuhan kebidanan dari trimester

I, trimester II dan trimester III.

Berikut data-data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan

tentang Antenatal Care. Dalam pembahasan ini yang berkaitan dengan

Antenatal Care maka, dapat diperoleh data berikut ini:

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

94

Tanggal

ANC

Riwayat Yang Dilaksanakan

Ket 30-Agustus-

2016

27-September-

2016

23-Oktober-

2016

17-November-

2016

19-Desember-

2016

20-Januari-

2017

10-Februari-

2017

07-Maret-

2017

UK 8 mgg 12 mgg 16 mgg 20 mgg 24 mgg 29 mgg 32 mgg 35 mgg

Anamnesa Mua Mual Mual Mual Tidak ada

keluhan

Mual Pusing, Mual Tidak ada

keluhan

Tekanan Darah 110/80

mmHg

110/80

MmHg

110/80 mmHg 110/70 mmHg 100/80 mmHg 100/80

mmHg

100/80 mmHg 110/80 mmHg

BB 52 kg 51 kg 52 kg 53 kg 54kg 56kg 58kg 59 kg

TF

U

WHO 2 jari di atas

simpisis

3 jari di atas

simpisis -

- - - - -

Mc.

Donald - - 10 cm 10 cm

16 cm 20 cm 24 cm

28 cm

HB 9,4 gram/dl - - - - - 10 gram/dl -

Suplemen/

terapi

Fero, alkana,

ultravita

Fero, nova,

ultravita

Omed, oralit,

fero

Elkana,

ultravita

Elkana, fero,

folexin

Elkana,ultra

vita, fero

Sangobion,

mediamer B6

Fero, Elkana

Penyuluhan Baca buku

KIAtentang

kesehatan ibu

hamil hal. 1-3

Baca buku

KIAtentang

kesehatan ibu

hamil hal.4-8

Kebutuhan

nutrisi

ibu hamil,

istirahat

cukup

Baca buku

KIA tentang

kesehatan ibu

hamil hal. 11-

12

Baca buku

KIA tentang

kesehatan ibu

hamil hal. 12

Presiapan

persainan

dan tanda

bahaya

Presiapan

persainan dan

tanda persainan

Presiapan

persainan dan

tanda

persainan

Hasil laboratorium

PKM Megaluh

10 Februari 2017

Hb : 10 gr%

Golda : A

Prot urine (-)

Glukosa urine (-)

Tabel 4.1 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel ANC Ny.“T” di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017

Sumber : Buku KIA 2017 Keterangan : Pada usia kehamilan 8-31 minggu adalah riwayat

Pada usia kehamilan 32-35 minggu adalah yang dilaksanakan

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

129

1. Data Subyektif

1) Umur

Umur Ny. “T” adalah 22 tahun. Menurut penulis usia 22 tahun

merupakan usia yang produktif. Umur bisa mempengaruhi kematangan

organ reproduksi, terlalu muda umur ibu bisa mengakibatkan kehamilan

beresiko karena belum siapnya uterus sebagai tempat tumbuh dan

berkembangnya janin, sedangkan umur yang terlalu tua juga akan

mengakibatkan kehamilan beresiko karena sudah menurunnya fungsi alat

reproduksi.

Hal ini sesuai dengan teori Padila (2014) umur sangat menetukan

suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu hamil

berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

2) Kontrol ANC

TM I :2 kali, TM II :4 kali, TM III :3 kali. Kontrol ANC Ny.”T” lebih

dari standar kontrol ANC. Menurut penulis Pada masa kehamilan

sangatlah penting sekali adanya pemeriksaan ANC secara rutin karena

dapat menurunkan tingkat resiko kehamilan pada pasien. Dan kontrol

ANC Ny “T” lebih dari standar yang telah ditentukan, karena pasien

memiliki kesadaran untuk periksa kehamilan secara rutin sehingga

terpantau kondisi janin dan ibu, ibu mengerti akan risiko dan komplikasi

yang terjadi selama hamil dan ibu mengetahui penyakit yang di milikinya.

95

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

97

Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli (2011), standar minimal

kontrol ANC, meliputi : TM I minimal 1 kali, TM II minimal 1 kali,

TM III minimal 2 kali.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

3) Keluhan Selama Trimester III

Ny.”T” pada usia kehamilan 32 minggu saat kunjungan pertama

mengeluh pusing dan mual. Menurut penulis, pusing yang terjadi

merupakan hal yang fisiologis karena banyaknya aktifitas dan kurangnya

istirahat pada ibu dapat mengakibatkan pusing pada kehamilan. Hal itu

sesuai dengan teori Manuaba (2010), disebabkan oleh faktor fisik ibu yang

mengalami kelelahan akibat kehamilan dan perubahan hormon yang

meningkat juga menjadi salah satu penyebab pusing karena aliran darah

keseluruh tubuh meningkat.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

2. Data Obyektif

1) Pemeriksaan umum

a) Tekanan darah

Berdasarkan kasus ini tekanan darah Ny. “T” pada usia kehamilan 32

minggu yaitu 100/80 mmHg. Menurut penulis tekanan darah Ny. ”T”

dalam batas normal, karena apabila melebihi batas normal tekanan darah

ibu hamil akan mengalami pre-eklampsia namun jika tekanan darah

kurang dari normal maka akan menimbulkan suplai darah dari ibu ke janin

akan terhambat dan janin akan kekurangan asupan oksigen

96

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

98

Hal ini sesuai dengan teori Romauli (2011), tekanan darah

normalnya 100/70 mmHg sampai dengan 120/80 mmHg. Tekanan darah

dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg Bila terjadi kenaikan

tekanan darah yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih, dan atau diastolik 15

mmHg atau lebih, kelainan ini akan berlanjut pada pre eklamsi atau

eklamsi jika tidak segera di tangani. Pada ibu hamil trimester III tekanan

darah terjadi peningkatan namun masih dalam batas normal. .

Berdasarkan hal diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

b) Berat badan

Berat badan Ny.”T” sebelum hamil 50 kg, pada akhir kehamilan 60

kg, terjadi peningkatan 10 kg. Menurut penulis Kenaikan berat badan

Ny.”T” fisiologis, karena batas normal penambahan berat badan ibu

sekitar 9-13 kg selama hamil. Selain itu kenaikan berat badan selama

hamil dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rukiyah (2010) karena normalnya

penambahan berat badan tiap minggu adalah 0,50 kg dan penambahan

berat badan ibu dari awal sampai akhir kehamilan 9 sampai 13 kg.

Berdasarkan dengan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta

dan teori.

c) LILA (Lingkar Lengan Atas)

Pada saat pemeriksaan kehamilan ukuran LILA Ny.”T” adalah 27

cm. Menurut penulis pengukuran LILA sangat penting karena dari

pengukuran tersebut kita bisa melihat status gizi ibu hamil baik atau tidak.

97

Page 113: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

99

LILA ibu sudah jauh melebihi batas normal, jadi gizi ibu sudah terpenuhi

dan sudah tidak dikhawatirkan lagi ibu kekurangan gizi.

Hal ini sesuai dengan teori Sulistyawati (2009), LILA kurang dari

23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu kurang atau buruk.

Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

2) Pemeriksaan fisik khusus

Perubahan fisik yang terjadi pada Ny.”T” saat hamil trimester III,

yaitu muka pucat, simetris, tidak oedem, conjungtiva pucat, sklera putih,

palpebra tidak oedem.

Menurut penulis hal ini patologis Karena muka ibu terlihat pucat

dan konjungtiva tidak berwarna merah muda (pucat) hal ini menunjukan

tanda-tanda terjadinya anemia. Tanda dan gejala anemia yaitu seperti cepat

lelah, sering pusing, kelemahan, pucat pada kulit. Dan maka dari itu ibu

termasuk gejala tersebut yaitu ibu mengalami pusing dan cepat lelah, dan

itu menimbulkan kadar Hb ibu menurun, akibat ibu kurang istirahat yang

cukup, akan tetapi ibu minum tablet Fe setiap hari dan mengonsumsi

nutrisi untuk ibu hamil agar pada saat persalinan tidak terjadi perdarahan,

prematuritas, ketuban pecah dini, dan lain sebagainya.

Hal tersebut tidak sesuai dengan teori Surinah (2009) perubahan

fisiologis yang terjadi pada ibu hamil trimester III didapatkan tidak ada

oedem pada muka, sclera tidak putih, konjungtiva merah muda, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe dan tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis,

98

Page 114: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

100

puting susu menonjol dan kolostrum belum keluar, terjadi pembesaran

membujur pada abdomen.

Berdasarkan hal tersebut, ditemukan kesenjangan antara fakta dan

teori.

TFU (Tinggi Fundus Uteri)

Pada Ny.”T” ukuran TFU menurut Mc. Donald saat UK 32 minggu :

24 cm, UK 35 minggu : 28 cm, UK 38 minggu : 30 cm. Menurut penulis

ukuran TFU Ny.”T” menurut Mc. Donald termasuk fisiologis, perubahan

atau ukuran TFU setiap ibu memang berbeda sesuai dengan bentuk dan

ketebalan dinding perut.

Menurut teori Rustam (2012), ukuran TFU pada UK 30 minggu :

29,5-30 cm, UK 36 minggu : 32 cm. UK 38 minggu : 33 cm, Uk 40

minggu : 37,7 cm.

Berdasarkan hal diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

3) Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah (Hb)

Hasil pemeriksaan Hb Ny. “T” pada TM I adalah 9,4 gr% dan pada

TM III adalah 10 gr%.

Menurut penulis Ny. “T” pada TM I Hbnya kurang dari normal yaitu

9,4 gr% hal ini patologis dialami pada ibu hamil TM III. Pada saat hamil

ibu gampang pusing dan cepat lelah dan menyebabkan kadar Hb ibu

kurang dari normal. Hal tersebut menunjukan bahwa ibu tersebut

mengalami anemia ringan. Namun pada TM III Hb ibu naik menjadi 10

gr% walaupun Hb ibu belum mancapai batas normal, ibu sudah tidak

99

Page 115: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

101

merasakan pusing lagi karena ibu tetap minum tablet Fe dan calc secara

teratur serta mengonsumsi nutrisi yang telah dianjurkan untuk ibu hamil

anemi seperti mengonsumsi sayuran hijau (bayam, kangkung, daun katuk),

lauk pauk (tempe goreng, telur ceplok), buah-buahan (jeruk), susu

(sapi/kambing), dll agar tidak mengalami faktor resiko pada ibu dan janin

seperti BBLR, prematuritas, partus lama, perdarahan, dll.

Menurut teori (Proverawati, 2011), kadar Hb normal wanita hamil 12

gr% dan menurut WHO tahun 1972 ditetapkan 3 kategori yaitu: normal >

11 gr/dl, ringan 8-11 gr/dl, berat < 8 gr/dl Karena kekurangan Hb saat

hamil dapat mengakibatkan anemia dalam kehamilan. Menurut teori

(Rukiyah, 2010) akibat anemia pada kehamilan adalah resiko kematian

maternal, prematuritas tinggi, BBLR, partus lama, perdarahan, dll.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat kesenjangan antara fakta dan teori,

karena HB pada Ny. “T” kurang dari normal.

3. Analisa Data

Analisa data pada Ny.”T” adalah G1P0A0, hamil 31 minggu dengan

Anemia ringan. Menurut penulis anemia ringan sering terjadi selama

kehamilan, dikarenakan terjadi peningkatan kadar cairan plasma selama

kehamilan, (mengencerkan darah / hemodilusi). Analisa data merupakan

kesimpulan antara data subyektif dan data obyektif yang menjadi acuan dalam

melakukan tindakan atau terapi sesuai dengan keadaan pasien.

Hal ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) Ketika hamil tubuh

membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Jika tubuh tidak

memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang

100

Page 116: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

102

di butuhkan untuk membuat darah ekstra. Banyak wanita mengalami defesiensi

besi (anemia) pada TM II dan TM III.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan anatara fakta dan teori.

4. Penatalaksanaan

Asuhan pada masa hamil penulis melakukan penatalaksanaan pada Ny.”T”

sebagaimana asuhan yang diberikan untuk Anemia Ringan 10 gr%, pada

kunjungan pertama asuhan yang diberikan yaitu dampak anemia pada

kehamilan, istirahat cukup, mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung zat besi, asam folat, dan kalsium mengkonsumsi tambahan

makanan bergizi yang kaya akan protein dan serat, mengkonsumsi tablet Fe

dan multivitamin, pemeriksaan ulang Hb, tanda bahaya kehamilan, kontrol

ulang. Dan pada kunjungan kedua yaitu memberi konseling untuk selalu

istirahat cukup, Mengingatkan kembali untuk mengkonsumsi tambahan

makanan bergizi yang kaya akan protein dan serat, Memberikan ibu tablet Fe

dan multivitamin, tanda-tanda persalinan, kontrol ulang.

Menurut penulis asuhan yang diberikan kepada ibu sesuai dengan yang

dibutuhkan ibu hamil dengan anemia, dimana pada faktanya setelah diberikan

asuhan Hb ibu berhasil naik dari sebelumnya meskipun belum mencapai batas

normal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rukiyah (2014), asuhan yang diberikan

untuk Anemia Ringan yaitu diantaranya ANC teratur, nutrisi, tablet Fe, tanda-

tanda persalinan, tanda bahaya kehamilan pada trimester III, persiapan

persalinan, dan menurut Sholihah (2008) seperti makanan tambahan dan besi.

Berdasarkan hal diatas, tidak dijumpai kesenjangan antara fakta dan teori.

101

Page 117: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

103

4.2 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori

dan kenyataan pada Intranatal Care. Berikut akan disajikan data-data yang

mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang Intranatal Care. Dalam

pembahasan yang berkaitan dengan Intranatal Care maka dapat diperoleh data

pada tabel berikut ini:

100 102

Page 118: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

104

Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC Ny.“T” di BPM Sri

Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten

Jombang tahun 2017

INC KALA I KALA II KALA III KALA IV

KELUHAN JAM KETERANGAN

Ibu

mengatakan

perutnya

mulas sejak

jam 11.30

tanggal 13

April 2017

19.00

22.00

TD: 110/80 mmHg

N : 82x/mnt

S : 36,8oC

RR : 20x/ mnt

His : 3x30”

DJJ : 140x/mnt

VT : ø 4 cm, Eff 25 %,

ketuban positif, presentasi

kepala, UUK, Hodge I,

moulase 0

Lama kala II 20

menit.

Bayi lahir

00.20WIB

spontan, jenis

kelamin

perempuan,

langsung

menangis, tonus

otot baik, warna

kulit merah muda,

tidak ada kelainan

kongenital, anus

ada.

Lama kala

III 15 menit.

Plasenta lahir

lengkap

spontan,

kotiledon

utuh.

Lama kala

IV 2 jam.

Perdarahan :

± 150 cc

Observasi 2

jam pp :

TD : 120/80

mmHg

N : 84x/mnt

S : 36,30 C

TFU : 2 jari

bawah pusat

UC : Baik

Konsistensi

: keras

Kantong

kemih

kosong

TD : 110/80 mmHg

N : 82x/mnt

S : 36,8 oC

RR :20x/mnt

His :4x40”

DJJ :144x/mnt

Palpasi : 2/5

VT : ø 7cm, Eff 75 %,

ketuban positif, presentasi

kepala, UUK, Hodge II,

moulase 0

00.00 TD: 110/70 mmHg

N : 80x/mnt

S : 36,7oC

RR : 20x/ mnt

His : 4x40”

VT : ø 10 cm, Eff 100 %,

ketuban negatif,

presentasi kepala, Hodge

IV, moulase 0

Berdasarkan fakta diatas, dapat diperoleh analisa sebagai berikut :

1. Data Subyektif

Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan Ny.”T” pada fase aktif merasakan kenceng-

kenceng dan keluar lendir darah sejak pukul 19.00 WIB. Sedangkan pada fase

aktif keluhan yang dirasakan ibu mulas dan keluar lendir darah.

Menurut penulis pada umumnya tanda-tanda persalinan ibu mengeluh

kenceng-kenceng biasanya disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah

103

Page 119: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

105

sehingga hal ini merupakan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil yang akan

melahirkan.

Menurut teori Manuaba, (2010) keluhan yang sering dirasakan ibu bersalin

yaitu dimulai dengan adanya his yang dipengaruhi oleh hormon esterogen dan

progesterone. Selanjutnya keluar lendir darah terjadi karena adanya pembuluh

darah yang pecah akibat pendataran dan pembukaan servik. Adanya

pengeluaran cairan, hal ini dikarenakan karena ketuban pecah. Sebagian

ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban

diharapkan persalinan perlangsung dalam waktu 24 jam.

Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak terjadi kesenjangan antara fakta dan

teori.

2. Data Obyektif

Berdasarkan pemeriksaan pada fase aktif yang diperoleh dari Ny.”T”

adalah tanda tanda vital dimana tekanan darah pasien : 110/80 mmHg, nadi :

82x/menit, suhu : 36,8oC, pernafasan : 20x/menit, abdomen TFU 30 cm

(pertengahan pusat dan px), puka, letak kepala, sudah masuk PAP. His :

teratur, 3x dalam 10 menit lama 30 detik. Genetalia tampak pengeluaran lendir

darah., tidak ada kondiloma, tidak ada tanda-tanda infeksi,. Pemeriksaan

dalam : VT pukul 19.15WIB pembukaan 4 cm, eff 25%, ketuban (+),

presentasi kepala, denominator UUK kanan, kepala turun Hodge I, tidak ada

moulase. Menurut penulis dari pengkajian diatas ibu dengan inpartu

mengalami hal yang fisiologis dan masih dalam batas normal.

Sesuai dengan teori Manuaba (2010), pemeriksaan fisik pada ibu

bersalin meliputi muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera putih,

104

Page 120: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

106

mukosa bibir lembab, payudara bersih, puting susu menonjol, kolostrum

sudah keluar, tidak ada bendungan/ massa abnormal, pemeriksaan abdomen

pada ibu bersalin, meliputi: TFU Mc. Donald (cm) sesuai dengan umur

kehamilan, pemeriksaan Leopold (Leopold I, II, III, dan IV), DJJ (normalnya

120-160x/menit). Genetalia bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada

kondiloma talata maupun akuminata, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada

pembesaran kelenjar bartholini maupun scene.Ekstremitas atas dan bawah

tidak oedem.

Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak ditemukan adanya kesenjangan

antara fakta dan teori.

3. Analisa Data

Pada Ny.”T” adalah G1P0A0 UK 41 minggu, hidup, tunggal.

Menurut penulis persalinan pada Ny “T” adalah normal dengan hamil

cukup bulan, presentasi kepala, yang berlangsung dalam waktu 24 jam dan

tidak menimbulkan komplikasi baik ibu maupun janin. Yang diawali dengan

terjadinya kontraksi/mules yang datang teratur setiap 10-15 menit, dengan 4

tahapan yaitu kala 1, kala 2, kala 3 dan kala 4.

Hal ini sesuai dengan teori Aziz dan Wildan (2011), penulisan analisa

data pada ibu bersalin yaitu GPAPIAH UK... minggu, tunggal, hidup.

Berdasarkan data diatas, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan

teori.

100 105

Page 121: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

107

4. Penatalaksanaan

Kala I

Berdasarkan fakta, persalinan kala I Ny. "T" Kala I fase Aktif

berlangsung kurang dari 6 jam dari pembukaan 4 ke pembukaan lengkap. Pada

partograf Ny.”T” tidak melewati garis waspada

Menurut penulis hal ini fisiologis, kemajuan persalinan pada ibu bagus

bahwa batas pembukaan persalinan masih dalam batas normal tidak lebih dari

12 jam dan ibu tidak mengalami persalinan lama.

Dan Sesuai dengan teori Manuaba (2010) persalinan kala I

berlangsung antara pembukaan 0-10 cm. Pada permulaan His, kala pembukaan

berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan.

Lamanya kala 1 untuk primigravidarum sekitar 12 jam sedangkan

multigravidarum sekitar 8 jam. Diperhitungkan pembukaan pada primigravida

1 cm/jam dan pembukaan pada multigravida 2 cm/jam.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara teori dengan

fakta.

Asuhan yang diberikan pada kala I antara lain menjelaskan hasil

pemeriksaan kondisi ibu dan janin, pendampingan keluarga, mengajarkan

tehnik relaksasi, melakukan observasi kemajuan persalinan, memberikan

nutrisi ibu di sela-sela his, mengajarkan posisi nyaman terhadap ibu. Menurut

penulis asuhan yang diberikan tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan ibu

bersalin pada kala 1.

Hal ini sesuai dengan teori Asuhan Persalinan Normal (APN) kala 1

(Kemenkes RI, 2013) yaitu melakukan observasi kemajuan persalinan seperti

106

Page 122: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

108

dari VT tiap 4 jam sekali, TD dan suhu 2 jam sekali, dan memeriksa DJJ,

kontraksi uterus, nadi setiap 30 menit sekali, meminta bantuan keluarga untuk

memberikan posisi nyaman terhadap ibu dan sebagainya.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara teori dengan

fakta.

Kala II

Persalinan kala II Ny.''T'' belangsung selama ±20 menit, tidak ada

penyulit selama proses persalinan. Menurut penulis, kala II terjadi secara

fisiologis dari pembukaan lengkap dan kemudian terdapat tanda gejala kala II

yaitu dorongan meneran, tekanan anus, perineum menonjol, vulva membuka,

sampai lahirnya bayi tidak ada kendala.

Menurut Sulistyawati (2010) bahwa pengeluaran bayi, dimulai dari

pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya

ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini

biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.

Diagnosis kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk

memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva

dengan diameter 5-6 cm.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara teori dengan

fakta.

Selain itu pada kala II dilakukan asuhan persalinan normal seperti

menyiapkan pertolongan persalinan, menyiapkan ibu dan keluarga untuk

membantu proses bimbingan meneran, membantu kelahiran bayi dengan

asuhan persalinan normal, memfasilitasi IMD. Menurut penulis asuhan

107

Page 123: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

109

persalian normal yang diberikan pada kala II tersebut sudah sesuai dengan teori

yang ada. Hal ini sesuai dengan teori asuhan persalinan normal (APN) JNPK-

KR/POGI (2008). Berdasarkan hal ini tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

Kala III

Persalinan kala III Ny.”T” berlangsung selama 15 menit, tidak ada

penyulit, plasenta lahir lengkap, ada robekan perineum derajat II. Menurut

penulis hal ini fisiologis dalam kala III dari bayi lahir sampai lahirnya plasenta

karena tidak ada penyulit atau masalah yang menyertai.

Menurut Manuaba (2010), kala III dimulai segera setelah bayi lahir

sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

Berdasarkan hal diatas, tidak dijumpai kesenjangan antara fakta dan teori.

Asuhan yang diberikan pada kala III yang meliputi pemeriksaan ada

janin kedua atau tidak, memberikan oxytocin untuk membantu uterus

berkontraksi baik, menjepit dan memotong tali pusat, melakukan PTT

(Penegangan Tali Pusat Terkendali), mengeluarkan plasenta, melakukan

rangsangan taktil (massase) uterus, memeriksa kelengkapan plasenta, menilai

perdarahan dan laserasi, serta memfasilitasi penjahitan perineum.

Menurut penulis asuhan yang diberikan pada kala III tersebut sudah

sesuai dengan teori yang ada.

Menurut teori Asuhan Persalinan Normal (APN) JNPK-KR/POGI

(2008) bahwa manajemen aktif kala III antara lain pemberian oksitosin segera

setelah bayi lahir, penegangan tali pusat terkendali, dan masase fundus uteri.

Berdasarkan hal diatas, tidak dijumpai kesenjangan antara fakta dan teori.

108

Page 124: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

110

Kala IV

Persalinan kala IV Ny.”T” berlangsung selama 2 jam pertama,

perdarahan ± 150cc, dilakukan IMD. Menurut penulis Ny. “T” pada kala IV

fisiologis dan termasuk normal serta perdarahan dalam batas normal tidak

melebihi batas maksimal.

Menurut teori Manuaba (2010), kala IV dimulai dari saat lahirnya

plasenta sampai 2 jam pertama post partum dan perdarahan dianggap masih

normal jika jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc. Berdasarkan hal diatas, tidak

ditemui adanya kesenjangan antara fakta dan teori.

Asuhan yang diberikan meliputi mengajarkan ibu dan keluarga untuk

massase uterus, memastikan, memeriksa keaadan ibu dan bayi, mengobservasi

2 jam pp seperti TTV, kontraksi uterus, dan kandung kemih, perdarahan dan

menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin, serta

dekontaminasi tempat bersalin. Menurut penulis asuhan yang diberikan pada

kala IV tersebut sudah sesuai dengan teori yang ada.

Menurut teori Asuhan Persalinan Normal (APN) JNPK-KR/POGI

(2008) asuhan pasca persalinan 2 jam pp antara lain melakukan observasi

pemeriksaan tanda –tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri,

kontraksi uterus, keadaan kandung kemih, dan terjadinya perdarahan pada ibu

setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit pada

jam kedua pasca persalinan. Berdasarkan hal diatas, tidak ditemui adanya

kesenjangan antara fakta dan teori.

109

Page 125: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

111

4.3 Asuhan Kebidanan pada BBL

Pada pembahasan yang selanjutnya, akan dijelaskan tentang kesesuaian

teori dan kenyataan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL). Berikut ini

akan disajikan data-data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan

tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL). Dalam pembahasan yang

berkaitan tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL), maka

berdasarkan fakta, diperoleh data bayi Ny.”T”, usia 1 jam bayi sudah BAB 1

kali berwarna mekonium dan sudah BAK 1 kali, warna jernih. Bayi sudah

menyusu, pada saat dilakukan IMD, panjang badan 47 cm, berat badan 2900

gram, lingkar kepala 32 cm, hasil pemeriksaan fisik tidak ada kelainan.

Berdasarkan fakta diatas, dapat diperoleh analisa sebagai berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel Bayi Baru Lahir bayi

Ny. “N” di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017

Asuhan BBL 14 April 2017

Penilaian Awal

Apgar score

Inj. Vit K

Salep Mata

BB

PB

Lingkar Kepala

Lingkar Dada

Lila

BAK

BAB

Menangis spontan, warna

kulit kemerahan reflek baik

9-10

Sudah diberikan

Sudah diberikan

2900 gram

47 cm

32 cm

33 cm

11 cm

Kuning jernih

Mekonium

Sumber : Data Primer, 2017

1. Data Subyektif

a. Eliminasi

Berdasarkan fakta, pada usia 1 jam bayi Ny. ''T'' sudah BAK,

warna kuning jernih, dan BAB warna hitam.

110

Page 126: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

112

Menurut penulis jika bayi BAB warna hitam berarti normal

karena mekonium yang telah keluar dalam 24 jam pertama setelah

lahir menandakan anus telah berfungsi. Dan jika BAK bayi warna

kuning jernih berarti normal karena jika bayi tidak BAK dalam 24

jam pertama setelah lahir maka bidan harus mengkaji kondisi uretra.

Hal ini fisiologis, sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010),

Bayi baru lahir normal biasanya kencing lebih dari 6 kali perhari.

Bayi baru lahir normal BAB berwarna hitam (mekonium) .

Berdasarkan data tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta

dan teori.

b. Nutrisi

Bayi Ny. “T” sudah menyusu pada saat dilakukan IMD. Menurut

penulis, saat bayi lahir melakukan IMD yang bertujuan untuk

mendekatkan kontak ibu dengan bayi dan asupan nutrisi bayi terpenuhi.

Pemberian ASI eksklusif sedini mungkin dan sesering mungkin sangat

penting bagi tumbuh kembang bayi, mudah dicerna dan efisien,

mencegah infeksi, mengurangi perdarahan pada ibu, dan bisa menjadi

alat kontrasepsi alamiah.

Hal ini fisiologis, sesuai dengan teori Sarwono (2010), dengan

dilakukannya IMD akan meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu

dan anak pada 1-2 jam pertama, anjuran ibu memberikan ASI dini

(dalam 30 menit-1jam setelah lahir) dan eksklusif. Prosedur pemberian

ASI dijadwal siang malam (minimal 8 kali dalam 24 jam) atau setiap

111

Page 127: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

113

bayi mengiginkan. Berdasarkan fakta diatas tidak dijumpai kesenjangan

antara fakta dan teori.

2. Data Obyektif

a. Tanda-tanda vital

Tanda-tanda vital bayi Ny. “T” dalam batas normal. Menurut

penulis, hal ini fisiologis tidak ada kelainan, Pemeriksaan tanda vital

pada bayi harus dilaksanakan, hal ini dilakukan sebagai pemantauan

keadaan bayi, karena pada bayi baru lahir masih dalam tahap beradaptasi

dengan lingkungan barunya, sehingga dikhawatirkan terjadi dapat

mempengaruhi keadaan bayi seperti hipotermi atau gangguan pernafasan

Sesuai dengan teori Muslihatun (2010) suhu bayi normal adalah

antara 36,5-37,5 0C. Pernafasan bayi normal 30-60 kali/menit. Denyut

jantung normal bayi antara 100-160 kali/menit, tetapi dianggap masih

normal jika diatas 160 kali/menit dalam jangka waktu pendek, beberapa

kali dalam 1 hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila

bayi mengalami distres. Berdasarkan hal tersebut diatas tidak ditemukan

adanya penyimpangan antara fakta dan teori.

b. Pemeriksaan fisik

Pada Bayi Ny. “T” warna kulit kemerahan, tidak ada kelainan pada

anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, anus ada, tidak

ada kelainan pada ekstermitas.

Menurut penulis, pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sangat

penting karena dengan melakukan pemeriksaan fisik, kita dapat

112

Page 128: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

114

menyimpulkan resiko atau kelainan pada bayi baru lahir, dengan begitu

petugas tahu tindakan apa yang akan dilaksanakan selanjutnya.

Hal ini fisiologis sesuai dengan teori Vivian (2013), warna kulit

bayi harus berwarna merah muda yang bersih, tidak ada kelaianan pada

anggota tubuh, dan tidak ada tanda –tanda infeksi tali pusat. Berdasarkan

data tersebut diatas, tidak dijumpai penyimpangan antara fakta dan teori.

c. Antropometri

1) Berat Badan

Berat badan lahir bayi Ny.”T” 2900 gram. Menurut penulis, hal

ini normal karena BB bayi tidak <2500. Sesuai dengan pendapat

Muslihatun(2010), berat BBL cukup bulan antara 2500 sampai 4000

gram. Berdasarkan hal diatas, tidak ditemukan penyimpangan antara

fakta dan teori.

2) Panjang Badan

Panjang badan bayi Ny.”T” 47 cm. Menurut penulis, hal ini

fisiologis karena panjang bayi tidak melebihi ukuran normal, dan

tidak kurang dari ukuran normal atau tidak menunjukkan bayi kerdil.

Sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010), panjang badan

neonatus cukup bulan 45 sampai 54 cm. Berdasarkan hal tersebut,

tidak ditemui kesenjangan antara fakta dan teori.

3) Lingkar kepala

Ukuran lingkar kepala bayi Ny.“T” fisiologis. Menurut penulis

pengukuran kepala dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelainan

pada besar kepala bayi yang dapat merujuk ke bayi prematur atau

100

113

Page 129: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

115

adanya kelainan lain seperti hydrocepalus. Sesuai dengan teori Dewi

(2010) bahwa LK 33-35 cm. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada

kesenjangan antara fakta dan teori.

4) Lingkar dada

Lingkar dada bayi Ny.”T” 33 cm. Menurut penulis, hal ini

fisiologis karena lingkar dada bayi dalam batas normal. Sesuai

dengan pendapat Muslihatun (2010), Panjang lingkar dada 30-38 cm.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan

antara fakta dan teori.

5) Lingkar Lengan

Lingkar lengan bayi Ny.“T” adalah 11 cm. Menurut penulis

pengukuran lingkar lengan ini dilakukan untuk mengetahui status

gizi bayi baru lahir, dan untuk menentukan tindakan selanjutnya

yang akan dilaksanakan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dewi (2013) bahwa pengukuran

dilakukan pada pertengahan lengan bayi, normalnya 11-12 cm.

Berdasarkan hal tersebut, tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan

teori

3. Analisa data

Analisa data pada bayi Ny. “T” usia 1 jam dengan bayi baru lahir

normal. Menurut penulis sesuai analisa data bayi baru lahir normal dapat

dikategorikan normal yaitu dengan keadaan usian cukup bulan, menangis

spontan, tidak ada kelainan.

114

Page 130: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

116

Hal ini sesuai menurut Kementerian Kesehatan RI (2010) diagnosa

asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir fisiologis yaitu : Bayi baru lahir

usia.....hari fisiologis. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan

antara fakta dan teori.

4. Penatalaksanaan

Pada asuhan bayi baru lahir penulis melakukan penatalaksanaan

pada By. Ny “T” sebagaimana untuk asuhan bayi baru lahir normal

menjaga kehangatan bayi, memberikan salep mata, memberikan vitamin

K, memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar dan KIE

perawatan bayi baru lahir.

Menurut penulis asuhan yang dilaksanakan pada bayi normal

tersebut harus dilaksanankan mengingat bayi baru lahir masih dalam

proses adaptasi sehingga rawan terkena gangguan atau pennyakit yang

beresiko, dan ibu bayi perlu diberi KIE mengenai perawatan dan nutrisi

bayi yang baik.

Hal ini sesuai dengan buku acuhan APN (2012) penatalaksanaan

pada BBL fisiologis, meliputi pencegahan infeksi, penilaian segera

setelah lahir, pencegahan kehilangan panas, merawat tali pusat,

pemberian ASI, pencegahan infeksi mata, pemeberian salep mata dan Vit

K, pemberian imunisasi pada bayi baru lahir, pemeriksaan bayi baru

lahir. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta

dan teori.

115

Page 131: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

117

4.4 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

Pada pembahasan yang ketiga akan dijelaskan tentang kesesuaian teori

dan kenyataan pada post natal care. Berikut akan disajikan data-data yang

mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang asuhan kebidanan pada

post natal care. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan tentang post natal

care, maka dapat diperoleh data pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC Ny.”T ” di

BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017 Tanggal PNC 14 April 2017 21 April 2017 05 Mei 2017 07 04 Juni 2017

Post Partum 6 jam 7 hari 2 minggu 6 minggu

Anamnesa Mulas Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Eliminasi

BAK 2-3 x/ hari,

warna kuning jernih

Ibu BAB 1x/hari

konsistensi lembek

BAK 2-3x/

hari, warna

kuning jernih

BAB 1x/ hari,

konsistensi

lembek

BAK 3-4x/

hari, warna

kuning

jernih BAB

2x/ hari,

konsistensi

lembek

BAK 3-4 x/

hari, warna

kuning jernih

BAB 2x/hari,

konsistensi

lembek

Tekanan Darah 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/70

mmHg

110/70

mmHg

Laktasi

ASI sudah keluar

lancar, tidak ada

bendungan, tidak ada

massa abnormal

ASI keluar

lancar, tidak

ada

bendungan,

tidak ada

massa

abnormal

ASI keluar

lancar, tidak

ada

bendungan,

tidak ada

massa

abnormal

ASI keluar

lancar, tidak

ada

bendungan,

tidak ada

massa

abnormal

Involusi

TFU

TFU 2 jari bawah

pusat, kontaksi

uterus baik, kandung

kemih kosong

Pertengahan

pusat-

symphisis,

kontraksi

uterus baik,

kandung

kemih kosong

TFU tidak

teraba

TFU normal

Loch

ea

Lochea rubra Lochea serosa Lochea alba Tidak ada

Sumber : Data Primer 2017

116

Page 132: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

118

Berdasarkan fakta diatas, dapat diperoleh analisa sebagai berikut :

1. Data Subyektif

1) Keluhan

Pada 6 jam post partum Ny. “T” mengeluh perutnya agak mulas,

pada 7 hari post partum, 2 minggu post partum, 6 minggu post partum ibu

tidak ada keluhan.

Menurut penulis, Ny”T” pada saat 6 jam masih merasa mules

dikarenakan uterus mengalami involusi uterus untuk kembali kebentuk

semula, hal ini fisiologis dialami pada ibu post partum, karena rasa mules

tersebut merupakan tanda kontraksi uterus baik. Pada 7 hari post partum, 2

minggu post partum dan 6 minggu post partum ibu tidak ada keluhan

karena masa nifas ibu berjalan dengan fisiologis

Menurut teori Sulistyawati (2011) involusi/pengerutan rahim

merupakan suatu keadaan kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil,

dengan involusi ini, lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs

plasenta akan menjadi neurotic (layu/mati). Berdasarkan hal tersebut, tidak

ada kesenjangan antara fakta dan teori.

2) Eliminasi

Ny. "T" pada 6 jam post partum belum BAK 2-3x/hari, BAB

1x/hari, pada 6 hari post partum BAK 2-3x/hari, BAB 1x/hari dengan

konsistensi lembek, pada 2 minggu, 6 minggu post partum BAK dan BAB

sudah lancar. Menurut penulis selama ibu mengonsumsi cukup nutrisi

(terutama serat) dan banyak minum air, proses eliminasi akan tetap lancar.

117

Page 133: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

119

Hal ini fisiologis sesuai dengan pendapat Sulistyawati (2009),

pasien harus BAK dalam waktu 6 jam post partum, semakin lama urine

tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada

organ perkemihan. Dalam waktu 24 jam pasien harus sudah BAB, untuk

meningkatkan volume feses, pasien di anjurkan untuk makan tinggi serat

dan banyak minum air putih. Berdasarkan hal diatas, tidak ada

kesenjangan antara fakta dan teori.

2. Data Obyektif

1) Laktasi

Berdasarkan fakta bahwa Ny. “T” kolostrum keluar saat bayi lahir

dan ASI sudah keluar lancar, tidak ada bendungan.

Menurut penulis, sesering mungkin bayi menyusu semakin baik

untuk merangsang produksi ASI keluar sebaliknya jika bayi tidak menyusu

sementara produksi ASI meningkat kemungkinan akan terjadi bendungan

ASI jika tidak diatasi secepatnya.

Menurut teori Sulistyawati (2011), selama kehamilan horman

estrogen dan progesterone menginduksi perkembangan alveoli dan duktus

laktiferus didalam payudara, serta merangsang produksi kolostrum, cairan

pertama yang diperoleh bayi dari ibunya sesudah dilahirkan adalah

kolostrum yang mengandung campuran yang kaya akan protein, mineral,

dan antibody. Berdasarkan hal tersebut, tidak tada kesenjangan antara

fakta dan teori.

2) Involusi

1) TFU

118

Page 134: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

120

Ny. ''T'' pada 6 jam post TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi

uterus baik, kandung kemih kosong, pada 7 hari post partum TFU

antara sympisis dan pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong, pada 2 minggu post partum TFU tidak teraba pada 6 minggu

post partum TFU sudah tidak teraba.

Menurut penulis kontraksi uterus Ny.“T” sangat baik sehigga

involusi uterus berjalan normal pada 6 minggu TFU sudah tidak

teraba. Pada hari ke 1 sampai 14 berjalan secara fisiologis dan tidak

ditemukan adanya kontraksi yang lembek (atonia uteri) maka dari itu

selalu dilakukan observasi involusi uteri sesuai dengan standar asuhan

kunjungan masa nifas.

Hal ini sesuai dengan teori Sulistyowati (2009), Saat bayi

lahir TFU setinggi pusat berat , Uri Lahir TFU 2 jari bawah pusat, 1

minggu post partum TFU pertengahan pusat symfisis, 2 minggu post

partum TFU teraba di atas symfisis, 6 minggu post partum TFU tidak

teraba. Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

2) Lochea

Berdasarkan fakta, pada Ny. “T”, pada 6 jam post partum

lochea rubra, pada 7 hari post partum lochea S erosa , pada 2 minggu

post partum lochea alba, dan pada 6 minggu post partum tidak

mengerluarkan cairan. Menurut penulis, hal ini fisiologis karena

pengeluaran lochea sesuai dengan teori yang ada, tidak ada infeksi

atau kelainan yang menyertai dan tidak ada keluhan.

119

Page 135: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

121

Sesuai dengan pendapat Sulistyawati (2011), Lochea rubra:

Berwarna merah, berlangsung selama 1-3 hari post partum, Lochea

sanguinolenta : Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir,

terjadi pada hari ke 4-7 hari post partum, Lochea serosa : Berwarna

kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 post

partum, Lochea alba : Cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2

minggu post partum. Berdasarkan teori dan fakta diatas tidak

ditemukan adanya kesenjangan.

3. Analisa Data

Analisa data pada Ny.”T” adalah P1A0 post partum dengan nifas

fisiologis. Menurut penulis, nifas normal adalah nifas yang berlangsung 6

minggu tanpa ada keluhan dan penyulit pada masa nifas sehingga nifas

berjalan secara fisiologis.

Menurut pendapat Sulistyawati (2011), nifas fisiologis adalah nifas

yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu

dengan kondisi yang baik tanpa ada komplikasi dan penyulit pada masa nifas.

Berdasarkan teori dan fakta diatas tidak ditemukan adanya kesenjangan.

4. Penatalaksanaan

Penulis melakukan penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada

Ny. “N” sebagaimana untuk ibu nifas normal karena tidak ditemukannya

masalah, seperti melakukan observasi pengeluaran pervaginam, tinggi fundus

uteri, dan proses laktasi, memberikan KIE tentang tanda bahaya nifas, ASI

eksklusif, nutrisi, kontrol ulang, dan sebagainya.

120

Page 136: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

122

Menurut penulis, dengan diberikan penatalaksanaan yang sesuai

dengan asuhan pada ibu nifas dapat melakukan deteksi dini tanda bahaya

masa nifas seperti demam, perdarahan, lochea berbau, bendungan ASI untuk

meminimalisir adanya komplikasi. Selain itu juga memberikan dampak yang

positif bagi ibu dan bayi seperti mengajari ibu bagaimana cara menyusui yang

benar, melakukan perawatan bayi sehari-hari, konseling tentang KB yang

digunakan agar ibu merasa mantap dan nyaman menggunakan alat

kontrasepsi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Manuaba (2010), pemberian KIE

tentang penyuluhan gizi, suplemen bezi atau vitamin A, kebersihan diri,

perawatan payudara, istirahat dan tidur, pemberian ASI, senam nifas,

hubungan seksual, keluarga berencana, tanda-tanda bahaya dalam masa nifas

Berdasarkan data tersebut diatas, tidak dijumpai penyimpangan antara fakta

dan teori.

4.5 Asuhan Kebidanan pada Neonatus

Pada pembahasan yang kelima, akan di jelaskan tentang kesesuaian

teori dan kenyataan asuhan kebidanan pada neonatus. Berikut akan disajikan

data-data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang asuhan

kebidanan pada neonatus. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan tentang

asuhan kebidanan pada neonatus, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

121

Page 137: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

123

Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Neonatus Bayi Ny ”T”

di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh

Kabupaten Jombang tahun 2017

Tgl Kunjungan Neo 14 April 2017 21 April 2017 02 Mei 2017

ASI Ya Ya Ya

BAK Sering warna

kuning jernih

Sering warna

kuning jernih

Sering warna kuning

jernih.

BAB 1x meconium 2-3x sehari

warna kuning

6-8 kali/ hari, warna

kuning, BAB cair

BB 2900 gram 2900 gram 2800 gram

Ikterus Tidak Tidak Tidak

Tali pusat Belum lepas Sudah lepas Sudah lepas

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan fakta diatas, dapat diperoleh analisa sebagai berikut :

1. Data Subyektif

a. Eliminasi

Berdasarkan fakta, pada usia 6 jam bayi Ny.“T” BAK warna

kuning jernih dan BAB warna hitam (mekonium), pada usia 7 hari

BAK warna kuning jernih dan BAB warna kuning, pada usia 28 hari

BAK warna kuning jernih dan BAB warna kuning.

Menurut penulis jika usia 1 hari BAB warna hitam normal karena

mengandung mekonium dan pada usia 7 hari BAB warna kuning

berarti normal dan jika BAK bayi warna kuning jernih berarti

normal.

Wafi Nur Muslihatun (2010), Warna feses bayi berubah menjadi

kuning pada saat bayi berumur 4-5 hari dan BAK bayi sebanyak 6-8

kali/hari pada hari setelah dilahirkan. Berdasarkan data tersebut

diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

122

Page 138: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

124

b. Nutrisi

Berdasarkan fakta, bayi Ny.“T” sudah menyusu pada saat

dilakukan IMD 1 jam setelah kelahiran sampai seterusnya dan

sesering mungkin pada setiap harinya.

Menurut penulis bayi harus diberi ASI sampai bayi berumur 6

bulan tanpa makanan pendamping karena ASI sangatlah berguna

untuk bayi.

Menurut teori Wafi Nur Muslihatun (2010), ASI Ekslusif

mengandung zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi.

Prosedur pemberian ASI dijadwal siang malam (minimal 8 kali

dalam 24 jam) atau setiap bayi menginginkan. Berdasarkan data

diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

2. Data Obyektif

a. Tanda-tanda vital

Tanda-tanda vital bayi Ny.“T” dalam batas normal. Menurut

penulis pemeriksaan tanda vital bayi sangat mutlak dilakukan karena

dari pemeriksaan tersebut kita bisa mendeteksi dini adanya

komplikasi yang dapat terjadi pada neonatus.

Sesuai teori Uliyah (2008) suhu bayi normal adalah antara

36,5oC-37,5

oC, dan frekuensi pernafasan normal neonatus yaitu 30-

60 x/menit dan nadi yaitu dari 120-160x/ menit. Berdasarkan hal

tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

123

Page 139: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

125

b. Antropometri

Berat badan lahir bayi Ny.”T” saat umur 3 hari dengan berat

badan 2900 gram, umur 7 hari dengan berat badan 2900 gram, dan

umur 28 hari dengan berat badan 2800 gram.

Menurut penulis, terjadi penurunan berat badan pada neonatus

umur 28 hari, akan tetapi hal tersebut masih fisiologis karena bayi

baru lahir membutuhkan adaptasi pada bulan pertama kelahiran.

Menurut Padila (2014). Neonatus biasanya ditimbang dalam

beberapa menit setelah kelahiran dan pengukuran yang terjadi dasar

untuk memantau berat badan neonatus. Biasanya penyebab

penurunan berat badan adalah asupan yang tidak adekuat.

Menunjukkan penurunan berat badan 7% dari berat lahir menjadi

perhatian khusus. Berdasarkan hal diatas, terdapat kesenjangan

antara fakta dan teori

c. Pemeriksaan fisik

Pada Bayi Ny.”T”, warna kulit selama kunjungan merah muda,

mata tidak ikterus, tidak ada kelainan pada anggota tubuh, tidak ada

tanda-tanda infeksi tali pusat, tali pusat sudah lepas pada hari

keenam, anus ada, tidak ada kelainan pada ekstremitas. tidak ada

kelainan pada ekstremitas.

Menurut penulis, pemeriksaan fisik pada neonatus sangat penting

karena dengan melakukan pemeriksaan kita bisa menyimpulkan

resiko atau komplikasi yang menyertai, selain itu bisa mencegah

terjadinya tanda bahaya pada bayi.

124

Page 140: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

126

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010) warna

kulit bayi harus berwarna merah muda yang bersih, tidak ada

kelainan pada anggota tubuh, dan tidak ada tanda-tanda infeksi tali

pusat. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta

dan teori.

3. Analisa Data

Analisa data By Ny.”T” Neonatus cukup bulan dengan Neonatus

fisiologis. Menurut penulis, neonatus fisiologis adalah neonatus yang

lahir aterm/cukup bulan dan selama bayi maupun neonatus tidak terjadi

komplikasi.

Hal ini fisiologis sesuai dengan teori Vivian (2013), berat neonatus

cukup bulan antara 2500 sampai 4000 gram. Berdasarkan hal diatas,

tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori

4. Penatalaksanaan

Pada asuhan neonatus, penulis melakukan penatalaksanaan pada

Bayi Ny.”T” sebagaimana untuk neonatus normal karena tidak

ditemukan masalah selama kunjungan. Asuhan yang diberikan yaitu

memberikan KIE, seperti KIE tanda bahaya neonatus, imunisasi, ASI

eksklusif, perawatan bayi sehari-hari . KIE diberikan secara bertahap

agar ibu lebih mudah dalam memahami penjelasan yang diberikan,

imunisasi, kontrol ulang.

Menurut penulis pemberian KIE untuk neonatus normal sangat perlu

karena bertujuan untuk mencegah terjadinya bahaya pada neonatus,

bayi mendapatkan nutrisi penuh dari ASI dengan cara menyusu yang

125

Page 141: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

127

benar, memantau pertumbuhan pada bayi dengan kontrol ulang secara

rutin dan menjadwalkan imunisasi sesuai dengan umur bayi.

Hal ini sesuai dengan teori Dewi (2010) bahwa penatalaksanaan pada

neonatus fisiologis ialah sesuai kebutuhannya, meliputi KIE perawatan

bayi sehari-hari, ASI eksklusif, tanda bahaya neonatus, imunisasi,

kontrol ulang, dan sebagainya. KIE diberikan secara bertahap agar ibu

lebih mudah dalam memahami penjelasan yang diberikan, imunisasi,

dan kontrol ulang. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan

antara fakta dan teori.

4.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB)

Pada pembahasan yang keenam akan dijelaskan tentang kesesuaian

teori dan kenyataan pada Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Berikut

akan disajikan data-data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan

tentang Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Dalam pembahasan yang

berkaitan dengan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana, maka dapat

diperoleh data pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Keluarga Berencana di

BPM Ita Afriati Ningrum, Amd.Keb Desa Peterongan Kecamatan Peterongan

Kabupaten Jombang tahun 2017

Tanggal 06 Juni 2017 11 Juni 2017

Subyektif

TTV

BB

Memberikan konseling secara

dini kepada ibu.

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 36ºC

RR : 20x/menit

58 kg

Ibu mengatakan ingin

menggunakan KB pil

TD : 100/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 36ºC

RR : 20x/menit

58 kg

Sumber : Data Primer, 2017

126

Page 142: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

128

1. Data Subjektif

Berdasarkan fakta, Ny “T” ingin menggunakan kontrasepsi KB pil

pasca melahirkan setelah haid. Menurut penulis, Ny “T” menggunakan

Kontrasepsi KB pil, efektivitasnya tinggi, efek sampingnya juga sedikit

dengan keuntungan yang banyak, dukungan suami juga mempengaruhi Ny

“T” dalam memilih KB yang akan digunakan.

Hal ini sesuai dengan teori Affandi (2012). Bahwa bagi wanita yang

masih berusia produktif dan menyusui dianjurkan menggunakan KB pil

yang hanya mengandung hormone progesterone sehingga tidak

mempengaruhi ASI. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemui kesenjangan

antara fakta dan teori.

2. Data Objektif

Berdasarkan fakta, Ny “T” dilakukan pengkajian keadaan umum,

TTV, dan pemeriksaan fisik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Affandi (2012) waktu pelaksanaan

KB pil saat selama siklus haid, asal Ibu tersebut tidak hamil, Mulai hari

pertama sampai hari ke-7 siklus haid, Ibu yang tidak haid dapat diberikan

setiap saat asalkan saja Ibu tersebut tidak hamil, ibu boleh melakukan

hubungan seksual sesuai dengan keinginan. Berdasarkan hal tersebut, tidak

ditemui kesenjangan antara fakta dan teori.

3. Analisa Data

Analisa data pada Ny.”T” terkait dengan KB adalah P1A0 akseptor

baru KB pil. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin (2010) Akseptor baru/

127

Page 143: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

129

lama KB. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan

teori.

4. Penatalaksanaan

Pada asuhan kebidanan untuk akseptor KB, penulis melakukan

penatalaksanaan pada Ny”T” sebagaimana untuk akseptor KB pil post

partum, karena tidak ditemukannya masalah menganjurkan ibu untuk

makan-makanan rendah kalori seperti sayur, buah dan tidak mengemil dan

hindari makanan yang berkalori seperti daging, gorengan dan hindari

mengemil. Menurut penulis dengan menganjurkan ibu makan-makanan

rendah kalori seperti sayur, buah dan hindari makanan yang berkalori akan

membuat berat badan ibu tetap normal dan tidak sampai terjadi obesitas.

Hal ini sesuai dengan pendapat Affandi (2012) peningkatan berat badan

pada akseptor KB pil dapat diatasi dengan memberikan KIE efek samping

pil, diet rendah kalori, serta olah raga yang teratur. Keuntungan dan efek

samping, menganjurkan klien untuk kontrol jika pil sudah habis /segera

jika ada keluhan.Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan

antara fakta dan teori. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan

kesenjangan antara fakta dan teori.

128

Page 144: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

129

129

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuhan Kebidanan pada Ny. “T” telah dilakukan selama kurang lebih 5

bulan yang di mulai dari masa hamil dengan usia kehamilan 31 minggu.

Kemudian bersalin, nifas, BBL, neonates sampai KB. Maka dari itu dapat

disimpulkan :

1. Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III pada Ny. “T” G1P0A0 dengan

Anemia Ringan.

2. Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny. “T” P10001 adalah persalinan

normal tanpa ada penyulit/komplikasi.

3. Asuhan Kebidanan Nifas pada Ny. “T” P10001 adalah nifas normal tanpa

ada penyulit/komplikasi.

4. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. “T” adalah Bayi Baru

Lahir Normal tanpa ada kelainan.

5. Asuhan Kebidanan Neonatus pada bayi Ny. “T” adalah Neonatus tanpa

ada penyulit/komplikasi.

6. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. “T” P10001 dengan

Akseptor baruKB pil

5.2 Saran

1. Bagi Bidan

Diharapkan dari hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga

kesehatan khususnya bagi bidan praktek mandiri untuk lebih memperhatikan

Page 145: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

130

dan meningkatkan tindakan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia

ringan agar terhindar dari komplikasi saat kehamilan, persalinan dan nifas.

2. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dan wawasan

bagi para ibu hamil tentang bagaimana mencegah anemia pada kehamilan

dan bagaimana cara mengatasi anemia agar tidak terjadi komplikasi yang

lebih berat lagi.

3. Bagi Penulis

Diharapkan mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan antara teori

dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Anemia Ringan.

Page 146: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

130

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta:

Penerbit PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Aziz dan Wildan. 2011. Kebutuhan Dasar Pada Masa Kehamilan Persalinan dan

Nifas. Jakarta: Selemba Medika

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :

Salemba Medika.

Dinkes Jombang, Profil Kesehatan Jombang 2014. Dinkes Jombang 2014

JNPK-KR/POGI. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.

Jakarta : USAID dari rakyat Amerika.

Kementrian Kesehatan R.I. 2013. Jumlah Anemia Pada Ibu Hamil.

http//:www.emprint.ums.ac.id. diakses pada tanggal 23 Februari 2017

Kemenkes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.

Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta :

KementerianKesehatan, 2010.

Kusmiati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).

Yogyakarta:Fitramaya

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan

Keluarga Berencana : Untuk Pendidikan BidanEdisi 2. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri Edisi 3. Jakarta : EGC

Muslihatun, W N. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :

Fitramaya

Padila, 2014. Keperawatan maternitas. Yogyakarta : Nuh medika

Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatus. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawihardjo

Profil Kesehatan Jawa Timur. 2014. http//:Dinkes.prov.go.id.diakses pada tanggal

23 Februari 2017

Proverawati, Atikah. 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuh

Medika

Page 147: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

130

Roumali, Suryati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 : Konsep Dasar Asuhan

Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Rukiayah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi

Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Bina Pustaka

Sholihah, 2005.Laporan Hubungan Pola Makan Pada IbuHamil.

https://yuyunmuf.wordpress.comdiakses 23 Februari 2017

Suherni, 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Sulistyawati, Ari, dan Esti Nugraheny. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Bersalin. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyawati, Ari, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: Penerbit ANDL

Sulistyawati, Ari, 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Selemba

Medika

Sulistyawati, Ari.2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 148: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 1

Page 149: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 2

Page 150: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 3

Page 151: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 4

Page 152: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 5

Page 153: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 6

Page 154: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 155: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 156: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 157: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 158: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 159: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 160: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 7

Page 161: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 162: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 8

Page 163: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 164: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 9

Page 165: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 166: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 10

Page 167: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 168: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 169: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 170: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 171: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 172: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu
Page 173: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 11

Kunjungan ANC ke -1

Kunjungan ANC ke-2

Page 174: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Kunjungan INC dan BBL

Kunjungan PNC

Kunjungan Neonatus

Page 175: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Facial wajah

Page 176: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Senam ibu hamil

Page 177: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “T G1P0A0 …repo.stikesicme-jbg.ac.id/341/1/SHOFFIYATUL HAMDA (141110041).pdfasuhan kebidanan komprehensif pada ny. “t” g1p0a0 31 minggu

Lampiran 12