36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

45
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S UMUR 28 TAHUN G1IPIA0 UMUR KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN RIWAYAT HIPEREMESIS DI DESA KALITENGAH Disusun Oleh: VERISKA PRAVITASARI B0800292 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYA GOMBONG 2010

Transcript of 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Page 1: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S UMUR 28

TAHUN G1IPIA0 UMUR KEHAMILAN 32 MINGGU

DENGAN RIWAYAT HIPEREMESIS

DI DESA KALITENGAH

Disusun Oleh:

VERISKA PRAVITASARI

B0800292

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYA GOMBONG

2010

Page 2: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu

Hamil Patologis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih banyak memiliki

kekurangan dan masih jauh kesempurnaan, meski segenap pengetahuan dan

kemampuan telah penulis curahkan. Oleh karenanya, kritik dan saran yang

bersifat membangun akan penulis terima dengan senang dan berbangga hati.

Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Basirun Al Ummah, M. Kes selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T selaku Ketua Program Studi DIII

Kebidanan.

3. Dyah Puji Astuti, S.Si. T selaku Pembimbing dan Dosen pengampu yang

telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga dapat membantu

menyelesaikan proses penyusunan Makalah ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan hingga terselesainya Makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Makalah ini sepenuhnya dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Gombong,

Penulis

( )

Page 3: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah

masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50 %

kehamilan wanita usia subur disebabkan berkaitan dengan kehamilan. Tahun

1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal

saat hamil atau bersalin (Saifuddin, 2002).

Wiknjosastro (2002) berpendapat dalam menurunkan angka

mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi diadakan pengawasan wanita hamil

secara teratur, makin tua kehamilannya makin cepat pemeriksaan harus

diulang. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengarahan sedikit tentang

kehamilan yang sedang di kandungnya. Kualitas pemeriksaan oleh tenaga

kesehatan (bidan) yang baik diharapkan setiap ibu hamil dapat melewati masa

kehamilan yang normal tanpa komplikasi.

Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-

orang yang dekat dengannya merupakan hal yang menarik sekaligus

menantang. Untuk berbagi dan memfasilitasi pertemuan wanita dan

pasangannya ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi perasaan

mereka adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengalaman kehidupan

seseorang yang menakjubkan. Oleh karena itu, memberi perawatan untuk

kehamilan dan fokus terkait tentang cara wanita dan pasangannya mengalami

kehamilan ini harus disesuaikan dengan dengan keunikan pengalaman mereka

(Varney, 2007).

Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar ditemukan pada

kehamilan triwulan pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi pada pagi hari

sehingga sering dikenal dengan morning sickness. Sementara setengah dari

wanita hamil mengalami morning sickness, 1,5 – 2 % mengalami hiperemesis

Page 4: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

gravidarum, suatu kondisi yang lebih serius. Hiperemesis gravidarum sendiri

adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan yang dapat

menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan

elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin

di dalam kandungan. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah

hari pertama haid terakhir dan berlangsung selam kurang lebih 10 minggu

(Prawirohardjo, 2006).

Mual dan muntah terjadi pada 60 -80 % primigravida dan 40 – 60%

multigravida. Satu diantara 1000 kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih

berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon

estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisilogik kehamilan ini belum jelas,

mungkin karena sistim saraf pusat atau pengosongan lambung yang

berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,

meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4

bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi

buruk. Keluhan gejala ini dan perubahan fisiologis menentukan berat

ringannya penyakit (Prawirohardjo, 2006).

Sehubungan dengan adanya ketonemia, penurunan berat badan dan

dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat terjadi di setiap trimester, biasanya

diawali pada trimester pertama dan menetap selama kehamilan dengan tingkat

keparahan bervariasi. Kondisi ini perlu dibedakan dari penyakit lain, seperti :

kolesistitis, pankreatitis, hepatitis dan penyakit gondok. Ptialisme,

peningkatan produksi kelenjar ludah yang berlebihan, dapat dihubungkan

dengan mual dan muntah berat selama masa hamil. Pada kondisi ini, wanita

tidak mampu menelan saliva karena pengaruh hormon dan selama hamil terus

menerus mengeluarkan 1 – 2 liter ludah perhari (Varnay, 2007).

Terdapat bukti bahwa mual dapat dihubungkan dengan kekurangan

vitamin B, terutama B6 (Vutya Vanich, Wongtra-ngan, dan ruangsri,1995).

Meskipun tidak ada hubungan antara jumlah piridoksin dan derajat morning

sickness, bukti menunjukan bahwa suplementasi vitamin B dapat mengurangi

Page 5: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

mual dan muntah pada kehamilan, terutama dalam kasus muntah yang berat

(Varnay, 2007).

Penulis dalam mengambil kasus ini adalah untuk mengetahui tentang

sebenarnya masalah yang ada di lapangan sebenarnya, meskipun sebenarnya

penderita hiperemesis di lapangan tidak begitu banyak tetapi penulis berusaha

untuk melakuakan asuhan sesuai dengan tugas dan asuhan yang sudah di

berikan sebelum turun kelapangan. Penyebab dari komplikasi kehamilan pun

bermacam-macam, salah satunya adalah ini yaitu tentang hiperemesis

gravidarum kasus yang di ambil oleh penulis. Di sini penulis memberikan

asuhan tentang hiperemesis gravidarum sesuai dengan apa yang sudah di ajari.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran penerapan teori dan keterampilan

yang telah dipelajari dalam mempelajari asuhan kebidanan pada ibu hamil

patologis di lahan praktek dengan pendekatan manajemen asuhan

kebidanan varney yang diberikan kepada ibu hamil TM 3 dengan riwayat

hiperemesis gravidarum.

2. Tujuan Khusus

a) Mampu melakukan pengkajian pada kasus hamil untuk menilai

keadaan klien secara menyeluruh khususnya pada Ny. S dengan

hiperemesis gravidarum.

b) Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/

masalah pada ibu hamil khususnya.

c) Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny. S.

d) Mampu mengidentifikasi tindakan segera, konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain serta berdasarkan kondisi pada Ny. S.

e) Mampu menentukan intervensi dengan menyusun rencana asuhan

kebidanan secara menyeluruh pada Ny. S.

f) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan perencanaan

pada Ny. S.

Page 6: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

g) Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan.

h) Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny. S

berdasarkan manajemen varnay yang terdiri dari tujuh langkah.

C. Manfaat penulisan

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksanan pada hiperemesis

gravidarum, dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan hiperemesis

gravidarum dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.

2. Bagi NY.

NY. S mengetahui tentang hiperemesis gravidarum, dapat mengatasi

hiperemesis gravidarum, dan dapat mengetahui arti penting pemerikasaan

kehamilan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan

persalinan.

Page 7: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Medis

1. Definisi Kehamilan Fisiologis

Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur

oleh sel sperma (Kushartanti, 2004).Masa kehamilan dimulai dan konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu

atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahir (Hanifa, 2000).

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak

hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati,

yang menandai awal periode antepartum. Periode antepartum dibagi

menjadi tiga trimester, yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau

tiga bulan menutrut hitungan kalender. Pada praktiknya, trimester pertama

secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga

ke-12 (12 minggu), trimester kedua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15

minggu), dan trimester ketiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13

minggu) (Varney, 2007).

a. Tujuan Asuhan Antenatal

Menurut (Prawirohardjo, 2006), tujuan asuhan antenatal yaitu:

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak.

2) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental, dan

sosial ibu

dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat

penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

Page 8: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan

dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

b. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil

Pengetahuan tentang kondisi fisiologis pada awal kehamilan

penting dimiliki untuk memahami tanpa dugaan (presumptive) dan

tanda kemungkinan (probable) kehamilan. Pengetahuan ini juga

penting untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau

kondisi tertentu yang dapat menyebabkan tanda atau gejala khusus.

Tanda dugaan kehamilam mencakup perubahan-perubahan fisiologis

yang dialami oleh wanita dan pada sebagian besar kasus

mengindikasikan bahwa seorang wanita sedang hamil. Tanda

kemungkinan kehamilan meliputi perubahan-perubahan anatomi dan

fisiologi, selain tanda-tanda dugaan kehamilan, yang terdeteksi pada

saat pemeriksaan dan didokumuntasi oleh pemeriksa.tanda positif

adalah tanda-tanda yang secara langsung berhubungan dengan janin,

sebagaiumana dideteksi dan didokumentasi oleh pemeriksa (Helen

Varney, 2007). Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain:

1). Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah

pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.

Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot

polos uterus, di samping itu serabut-serabut kolagen yang adapun

menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingg

uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Pada bulan-bulan

pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat, agak

gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat.

Page 9: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula,

lonjong seperti telur.

Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya

kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat

diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil

ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa, dan

sebagainya. Pada kehamilan 20 minggu, fundus uteri terletak kira-

kira di pinggir bawah pusat, sedangkan pada kehamilan 24 minggu

fundus uteri berada tepat di pinggir atau pusat. Pada kehamilan 28

minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau

sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xipoideus. Pada

kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak

pusat dan prosessus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus

uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus xipoideus

(Sarwono Prawirohardjo, 2007).

2). Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan

karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang semakin

meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi

serviks menjadi lunak. Kelnjar-kelenjar di serviks akan berfungsi

lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang

wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan

pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih

merupakan keadaan yang fisiologik.

3). Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami

perubahan pula.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina

dan vulva tampaklebih merah, agak kebiruan ( livide). Tanda ini

disebut chadwick. Warna porsio pun tampak livide.pembuluh-

pembuluh darah alat genitalia interna akan membesar. Hal ini dapat

Page 10: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia

tersebut meningkat.

4). Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum

graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan

16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm.

kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Diperkirakan

korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal

kehamilan. Relaxi ini mempunyai pengaruh menenangkanhingga

pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.

5). Payudara

Payudara akan membessar dan tegang akibat hormon

somatomommamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi

belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi

sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus

pada mammae. Somatomomammotropin mempengaruhi

pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan

dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin, dan

laktoglobulin. Dengan demikian, mammae dipersiapkan untuk

laktasi. Di samping ini, di bawah pengaruh progesteron dan dan

somatomomammotropin, terbentuk lemak di sekitar kelompok-

kelompok alveolus sehingga mammae menjadi lebih besar. Pappila

mammae akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam,

seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi.

6). Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan

pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat

lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam

kehamilan.volume ibu dalam kehamilan bertambah secara

Page 11: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.

Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 %, dengan

puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang

meninggi sebanyak kira-kira 30 %. Akibat hemodilusi tersebut,

yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang

mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan

dekompensasi kordis.

7). Sistem respirasi

Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya

tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini

ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-

usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma kurang

leluasa bergerak.

8). Traktus digestivus

Pada bulan-bulan pertama kehamila terdapat perasaan

enak (nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang

meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga

motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih

lama berada didalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih

lama berada dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi,

akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan

salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang pada bulan-

bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Emesis jika

terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut dengan

hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologik. Salivasi adalah

pengeluaran air liur berlebihan daripada biasa. Bila terlampau

banyak, ini pun menjadi patologik.

9). Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing

tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering

kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

Page 12: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan,

bila kepala janin sudah mulai turun ke bawah pintu atas panggul,

keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing

mulai tertekan kembali. Di samping sering kencing tersebut di atas

terdapat pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya

peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan, sehingga

filtrasi di glomerulus juga meningkat sampai 69 %.

10). Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi

alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh

melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH

ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus

anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada

dahi, pipi dan hidung, dikenal dengan chloasma gravidarum.

Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea

grisea.

11). Metabolisme dalam kehamilan

Protein diperlukan sekali dalam kehamilan untuk

perkembangan badan, alat kandungan, mammae, dan untuk janin.

Maka dari itu, perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh

cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gr protein setiap kg

BB dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hidrat arang : seorang wanita hamil sering haus, nafsu

makannya besar, sering kencing, dan kadang-kadang

memperlihatkan pula glukosuria, shingga menyerupai diabetes

melitus. Segala sesuatu ini dipengaruhi oleh

somatomommamotropin, peningkatan plasma insulin, dan

hormon-hormon adrenal. Berat badan wanita hamil akan naik

kira-kira di antara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. kenaikan berat

badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.

Kenaikan berat badan terlalu banyak sering ditemukan pada pre-

Page 13: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

eklampsia dengan akibat peningkatan morbiditas dan mortalitas

ibu dan janin. Sebaiknya wanita tersebut diawasi dan diberi

pengertian, sehingga berat badan hanya naik 2 kg tiap 3 bulan

sesudah kehamilan 20 minggu. Dan adanya penurunan berat

badan dalam bulan terakhir dianggap sebagai suatu tanda yang

baik. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh :

1). Hasil konsepsi : fetus, plasenta, dan likuor amnii ; dan 2).

Dari ibu sendiri : uterus dan mammaeyang membesar, volume

darah yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak, dan

akhirnya ada retensi air (Sarwono Prawirohardjo, 2007).

c. Perubahan Fisiologis dan Keluhan pada Ibu Hamil Trimester III

Pada trimester ketiga ini, dunia luar akan mulai menyadari

kalau perut ibu hamil akan lebih kelihatan membesar. Trimester ketiga

dianggap sebagai masa kehamilan yang tidak menyenangkan karena

perut semakin membesar yang menyebabkan ibu sesak napas dan

pegal di bagian punggung. Ibu hamil merasa lebih nyaman saat

trimester 2 karena perut belum terlalu besar sehingga masih dapat

melakukan aktivitas sehari-hari. Rasa mual, muntah, lemas, serta

keluhan lainnya pada trimester pertama juga akan berkurang atau

hilang, sehingga ibu hamil akan merasa lebih bersemangat saat ini.

Beberapa keluhan dan perubahan yang terjadi pada kehamilan

trimester ketiga antara lain :

1). Perut semakin membesar

Setelah 28 Minggu, rahim membesar dan melewati rongga

panggul. Pembesaran rahim akan bertummbuh sekitar 1 cm setiap

minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar

dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi

pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada

kehamilan 16 minggu.

2). Sendawa dan Buang Angin

Page 14: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Sendawa atau kentut ini sering terjadi karena kembung dan

tak nyaman.

Cara mengatasi : Hindari makanan yang menyebabkan banyak gas.

3). Rasa panas di perut

Rasa panas di perut adalah keluhan paling sering selama

kehamilan karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang

membesar, dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan

rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung ke

arah atas.

Cara mengatasi :

a. Hindari makanan yang berlemak, pedas, atau yang

menimbulkan banyak gas.

b. Makan dalam jumlah sedikit tetapi sering.

c. Hindari makan dalam jumlah besar terutama sesaat

sebelum tidur.

d. Jangan langsung berbaring setelah selesai makan

e. Tinggikan posisi kepala saat tidur malam sehingga

asam lambung tidak naik ke arah atas.

5). Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh

lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di

tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau perut. Tetapi,

tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya

ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.

6). Sakit di perut bagian bawah

Pada kehamilan 28-40 minggu, ibu hamil akan merasakan

nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu

atau dua sisi. Ini karena perenggangan ligamentum dan otot

untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri hanya

beberapa menit dan tidak menetap.

Page 15: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Cara mengatasi : beristirahat duduk atau berbaring

dengan posisi yang nyaman.

7). Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester 2 dan 3, karena

melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul

garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut

linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau

topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk

kurangnya vitamin folat. Strech mark terjadi karena peregangan

kulit yang berlebih, biasanya pada perut, paha atas, dan

payudara. Akibat peregangan kulitini dapat menimbulkan rasa

gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strech mark

tidak dapat dicegah tetapi dapat diobati setelah persalinan.

Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat

menimbulkan jerawat. Menjaga kebersihan kulit dan diet

makanan seimbang dan sehat, terutama mempertinggi makanan

yang mengandung protein dan vitamin C akan membantu untuk

mengatasinya.

8). Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan

cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan

sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-

bintik kecil akan timbul di sekitar putting, dan itu adalah

kelenjar kulit.

9). Sedikit pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan,

dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena

perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan.

Pada trimester ketiga akan nampak sedikit pembengkakan paa

Page 16: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan

pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada

posisi duduk atau berdiri terlalu lama.

Cara mengatasi :

a) Istirahat dan angkat kaki lebih tinggi ketika berbaring.

b) Kurangi posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

Bila bekerja sedapat mungkin mencari waktu untuk

mengengkat lebih tinggi saat beristirahat.

c) Jika terdapat pembengkakan yang berlebihan

disertai atau tidak disertai pusing, konsultasikan dengan

dokter, karena pembengkakan yang berlebih dapat

merupakan tanda tekanan darah tinggi atau preeklampsi.

Normalnya kaki kanan akan terlihat sedikit lebih

bengkak daripada kaki kiri, karena kemiringan rahim

menyebabkan tekanan aliran darah pada kaki kanan lebih

daripada yang kiri. Tetapi jika pembengkakan pada satu

kaki berlebihan daripada kaki satunya, segera hubung

dokter, karena dapat merupakan tanda bekuan darah di

kaki tersebut.

d. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

1) Pengertian

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan

bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Tanda bahaya ini, jika

tidak dilaporkan atau terdeteksi dapat mengakibatkan kematian

ibu. Pada setiap kunjungan antenatal ibu harus dibeitahu

bagaimana cara mengenali tanda-tanda bahay ini, dan

menganjurkan untuk segera ke sarana kesehatan jika mengalami

tanda-tanda bahaya tersebut (Pusdiknakes, 2003).

2) Macam-macam tanda bahaya, antara lain :

a) Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat.

Page 17: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

b). Masalah penglihatan

Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak.

c). Bengkak pada muka dan tangan

Masalah serius jika pada muncul pada wajah dan tangan, tidak

hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang

lain.

d). Nyeri abdomen yang hebat

Masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang

hebat,menetap dan tidak hilang setelah istirahat.

e). Gerakan janin berkurang

Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10

minggu.Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode

3 jam.gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring

atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

f). Perdarahan pervaginam

Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang

yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin

akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spooting

disekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah

perdarahan implantasi, dan ini nirmal terjadi. Pada waktu yang

lain kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari

serviks yang rapuh (erosi). Perdarahan yang tidak normal

adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu

disertai nyeri.

B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan

teori ilmu, ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau

tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang terfokus pada klien

Page 18: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

(Varney, 1997). Proses penatalaksanaan kebidanan terdiri dari tujuh langkah

yaitu pengkajian, interpretasi data, identifikasi, diagnosa/masalah potensial,

antisipasi tindakan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Pusdiknakes,

2003). Manajemen kebidanan pada ibu hamil trimester III yaitu :

1. Pengkajian

Merupakan komponen penting bagi bidan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil.

a. Data Subyektif

1) Biodata

2) Umur

Usia kurang dari 19 tahun atau lebih dari 35 tahun adalah

resiko tinggi untuk hamil (Manuaba, 1998).

3) Pekerjaan

Keletihan akibat pekerjaan dapat memperberat gejala, atau

kemungkinan adanya kesengajaan hamil untuk menghilangkan

stigma pengangguran dapat terjadi (Farrer, 2001).

4) Keluhan utama

Keluhan pasien dikaji berdasarkan gejala yang dirasakan

pasien dengan hamil patologis. Menyangkut di dalamnya masalah-

masalah yang dialami pada ibu hamil tersebut yaitu antara lain

pusing, mual di pagi hari, sering buang air kecil.

Sebagian besar nyeri pinggang disebabkan karena

perubahan sikap badan dan pada kehamilan yang lanjut, karena

titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang

membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebih dan sikap

ini dapat menimbulkan spasmus dari otot-otot pinggang. Dan

semua itu fisiologis apabila tidak mengganggu aktivitas (Bagian

Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD).

5) Riwayat Kesehatan Ibu

Riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit yang

diderita dahulu dan sekarang yang dapat mempengaruhi kehamilan

Page 19: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

baik dari ibu maupun janin seperti : masalah-masalah,

kardiovaskular dan hipertensi dapat menyebabkan lahir prematur,

malaria menyebabkan anemi pada ibu, diabetes menyebabkan

makrosomia, PMS atau HIV/AIDS, hambatan tumbuh kembang

janin dalam rahim, pengaruh TBC paru terhadap kehamilan sedikit

banyak ada. Hal ini perlu dikaji agar dapat mengidentifikasi

kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi

baru lahir (Pusdiknakes, 2003).

6) Riwayat Kesehatan Keluarga

Hal yang perlu dikaji khususnya penyakit diabetes mellitus,

jantung, hipertensi dan riwayat kelainan obstetrik yang bermakna

mencakup riwayat kehamilan kembar, kelainan kongenital dan

herediter baik dalam keluarga ibu maupun ayah (Fairer, 2001).

7) Riwayat Perkawinan

Dikaji status perkawinan jika menikah, apakah pernikahan

ini yang pertama. Dukungan pasangan (suami) yang dianggap

sudah ada (keculi pada kasus-kasus yang meragukan),

kemungkinan adanya masalah sikap terhadap kehamilan (Farrer,

2001).

8) Riwayat Obstetri

Riwayat Haid

Dikaji untuk menentukan usia kehamilan dengan tepat

serta sebagai dasar untuk perhitungan tanggal persalinan karena

dari hari pertama haid terakhir dapat diperkirakan usia

kehamilan dengan tepat (Pusdiknakes, 2003). Bila hari pertama

haid terakhir tidak diingat lagi, maka sebagai pegangan dapat

dipakai antara lain gerakan-gerakan janin. Dapat pula sebagai

pegangun dipakai perasaan nause yang biasanya hilang pada

kehamilan 12-14 minggu (Wiknjosastro, 2002). Wanita hamil

harus mngetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)

supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal

Page 20: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus

dari Neagle yaitu:

TTP = (hari pertama HT +7) dan (bulan HT -3) (Mochtar,

1998).

Selain HPHT ditanya pula menarche, lamanya haid,

banyaknya darah haid, keluhan-keluhan yang dirasakan selama

haid. Untuk mengetahui gambaran mengenai fungsi alat

reproduksi.

2) Riwayat Kehamilan Sekarang

Perlu dikaji untuk mengetahui masalah atau tanda-tanda

bahaya dan keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan untuk

dapat memberikan konseling serta dapat mendeteksi adanya

komplikasi dengan lebih baik (Pusdiknakes, 2003). Dikaji

mengenai pemeriksaan antenatal yang dilakukan minimal 4 x

dari trimester I, II, III serta masalah-masalah atau keluhan-

keluhan yang dialami, konseling yang sudah diberikan serta

obat-obatan yaitu Fe 90 tablet dan vitamin (Saifuddin, 2002).

Dikaji pula seberapa sering gerakan janin yang dirasakn oleh

ibu, janin harus bergerak paling sedikit 3x dalam periode 3

jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa ketika ibu

berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum

dengan baik (Pusdiknakes, 2003).

3) Pola Kebiasaan Sehari-hari

Nutrisi

Pada kehamilan patologis trimester II janin

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat

pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik. Jenis

makanan yang mengandung lebih banyak zat pembangun

dan zat pengatur karena untuk pertumbuhan janin yang

pesat dan untuk persiapan persalaman. (Manuaba, 1999).

Pola Eliminasi

Page 21: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Sering buang air kecil kembali terjadi pada trimester

III (Pusdiknkes, 2003). Perubahan hormonal mempengaruhi

aktivitas usus halus dan besar sehingga buang air besar

mengalami obstipasi (sembelit), untuk mengatasi sembelit

dianjurkan banyak makan makanan yang berserat (sayuran)

dan meningkatkan gerak atau aktifitas jasmani (Manuaba,

1999).

Pola Tidur dan Istirahat

Pola tidur berubah, tidur nyenyak meningkat mulai

minggu ke-25 berpuncak pada minggu ke-33 sampai ke-36

kemudian menurun ke tingkat sebelum hamil pada saat

cukup bulan (aterm). Bangun ditengah malam

mengkibatkan ketidaknyamanan karena uterus hamil,

dyspnoe, kongesti hidung, sakit otot, stress, dan cemas.

Pengkajian pola tidur normal berkenaan dengan kehamilan

sehingga ibu dapat mengidentifikasi kebutuhnnya akan

istirahat dan tidur (Pusdiknakes, 2000).

Personal Hygiene

Keringat bertambah karena aktivitas kelenjar

apocrine meningkat akibat perubahan hormonal

(Pusdiknakes, 2002). Mandi 2-3 kali sehari membersihkan

badan dan mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya yang

menyerap keringat.

Pola Kehidupan Seksual

Walaupun kehamilan bukan halangan untuk

melakukan hubungan seksual, namun persepsi pasangan

terhadap hal tersebut perlu dikaji karena pada trimester III

sering terjadi penurunan minat pada aktivitas seksual akibat

perubahan/ketidaknyamanan fisiologis yang dirasakan ibu

hamil.

Aktivitas Bekerja

Page 22: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Wanita hamil boleh bekerja seperti biasa, cukup

istirahat, makan teratur dan pemeriksaan kehamilan teratur

(Mochtar, 1998). Namun demikian perlu dikaji apabila

terdapat keluhan letih pada ibu sehingga nantinya akan

dapat mendorong ibu dan keluarga untuk menyusun

komitmen dalam aktivitas rumah tangga (Deenges,2001).

Perilaku Ibu yang Merugikan Kesehatan

Ketiga kebiasaan buruk yaitu merokok, minum

alkohol, dan kecanduan narkotika secara langsung dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta

menimbulkan kelahiran dengan berat badan rendah bahkan

dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan

pertumbuhan dan perkembangan mental (Manuaba, 1999).

Pemakaian obat-obatan dikaji untuk menghilangkan semua

bahaya yang mengancam perkembangan janin karena

sebagian obat akan melintasi plasenta dan dapat

membahayakan janin (Farrer, 2001).

4) Data Psikologis

Kehamilan berarti mulainya kehidupan berdua dimana

ibu mempunyai tugas penting untuk memelihara janinnya

saropai cukup bulan dan menghadapi proses persalinan.

Banyak studi menunjukkan bahwa wanita yang memperoleh

dukungan sosial dan psikologis selama kehamilan lebih sedikit

mengalami perasaan negatif tentang kehamilan dan persalinan

yang akan datang dibanding dengan wanita yang tidak

mendapatkannya (Manuaba, 1999). Trimester ini sering disebut

juga sebagai periode menungggu dan waspada sebab pada saat

ini ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan merasa

khawatir bila bayinya akan lahir sewaktu-waktu sehingga

ibu meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda dan gejala

persalinan. Saat ini juga merupakan saat persiapan aktif untuk

Page 23: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Beberapa ibu mungkin

mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yng timbul

saat persalinan dan mulai merasa sedih karena akan berpisah

dari bayinya sehingga ibu akan kehilangan perhatian yang

diterimanya selama kehamilan. Pada trimester inilah ibu

memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan

(Pusdiknakes, 2003).

5) Sosial Ekonomi

Mambantu mengetahui sistem dukungan terhadap ibu

dan mengambil keputusan dalam keluarga sehingga dapat me-

mbantu ibu merencanakan persalinannya dengan baik

(Pusdiknakes, 2003). Dikaji respon ibu dan keluarga terhadap

kehamilan, jumlah keluarga di rumah yang membantu,

pangambilan keputusan dalam keluarga dan kebiasaan dalam

keluarga (Saifuddin, 2002).

6) Data Pengetahuan

Pada trimester III ini merupakan kelanjutan program

belajar atau menggunakan pembelajaran yang diberikan pada

trimester I, II dan atau memberikan informasi baru terutama

menyangkut persiapan pasangan secara fisiologis dan

psikologis terhadap persalinan dan masalah perawatan bayi

(Doenges, 2001).

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

Kesadaran ibu hamil trimester III patologis adalah

composmentis.

2) Tanda-tanda vital :

a) Tekanan darah normal adalah 100/70 mmHg-140/90

mmHg (Syahlan, 1996).

Page 24: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

b) Denyut nadi normal adalah 60-100 kali/menit, nilai rata-

ratanya 84 kali/menit (Syahlan, 1996).

c) Suhu normal adalah 36-37 °C (Syahlan, 1996).

d) Pernafasan normal adalah 20-24 kaU/menit (Syahlan,

1996).

e) Mengukur tinggi dan berat badan

Tinggi badan kurang dari 145 cm ada kemungkinan

dapat mempengaruhi proses persalinan CPD (Cephalo Pelvic

Disproportion). Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester

III atau dibawah kurva pada KMS ibu hamil dinyatakan kurus,

kemungkinan ibu akan melahirkan bayi berat badan lahir

rendah (Syahlan, 1996).

Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara

6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi

terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir (Wiknjosastro,

2002).

f) Lingkar lengan atas

Pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur

(WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah untuk

dilaksanakan untuk mengetahui kelompok berisiko kekurangan

energi kronis (KEK). Batas ambang LILA wanita usia subur

dengan risiko kurang energi kronis di Indonesia adalah 23,5

cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian

merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko

KEK dan diperkirakan akan melahirkan BBLR (Supariasa,

2002).

3) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala

Dilihat adanya muka yang tampak pucat, bengkak

ataupun sianosis. Adanya edema pada palpebra mungkin

menunjukkan gejala edema atau gejala pre ekiampsia (Syahlan,

Page 25: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

1996). Untuk mendeteksi adanya kemungkinan anemia pada

ibu hamil, bisa dilihat kelopak mata/konjungtiva jika alat

pemeriksaan kadar Hb tidak tersedia (Depkes RI, 2002).

b) Leher

Dikaji pembesaran thyroid, kelenjar limfe dan vena

jugularis karena saat kehamilan terjadi hiperfungsi pada

kelenjar tersebut (Mochtar, 1998).

c) Dada

Jika bentuk dada abnormal atau asimetris kemungkinan

ada kelainan paru (Syahlan, 1996). Bila sesak kemungkinan

adanya kelainan jantung yang dapat menimbulkan risiko baik

bagi ibu maupun bayi (Syahlan, 1996).

d) Ekstremitas

Memeriksa adanya edema pada tungkai bawah atau

tulang kering yang merupakan tanda pre ekiampsia.

Pembengkakan jari dan pergelangn kaki bersifat fisiologis,

terutama karena cuaca panas atau karena berjalan atau berdiri

lama (Depkes, 2002).

c. Pemeriksaan Obstetrik

Inspeksi

a) Mammae

Payudara membesar, puting membesar dan lebih gelap,

areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi kelenjar sebasea

yang menonjol. Diperiksa pula penampakan puting apakah

normal, rata, dan masuk ke dalam (inversi) atau menonjol

keluar (Farrer, 2001).

b) Abdomen

Page 26: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan

menyebabkan robeknya selaput elastik di bawah kulit, sehingga

tumbuh striae gravidarum, Bila terjadi peregangan yang hebat,

misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi

diastasis rektil bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba

bertambah pigmentasinya yang disebut linsa nigra (Mochtar,

1998).

c) Genetalia

Diperiksa adanya inflamasi, varises, benjolan

abnormalitas lainnya dan tanda-tanda kelahiran ganda

(Farrer,2001).

Palpasi

Mammae

Kolosturum keluar setelah kehamilan 16 minggu

(Farrer, 2001). .

Abdomen

Leopold I

Menentukan tinggi fundus uteri. Dengan

demikian, tua kehamilan ini disesuikan hari pertma haid

terakhir (Wiknjosastro, 2002). Pada letak kepala teraba

bokong pada fundus tidak keras, tidak melenting, dan

tidak bulat (Manuaba, 1998).

Mengukur TFU pada umur kehamilan akhir bulan

ke-7 TFU 2 jari di atas pusat, akhir bulan ke-8 TFU

pertengahan antara prosessus xipoideus dan pusat, akhir

bulan ke-9 TFU 3 jari di bawah prosessus xipoideus dan

pada akhir bulan ke-10 sama dengan kehamilan 8 bulan

tetapi melebar kesamping (Mochtar, 1998). Bila

pertumbuhan janin normal maka TFU pada kehamilan 28

minggu sekurang-kurangnya 25 cm, pada 32 minggu 27

cm, pada 36 minggu 30 cm, dan pada kehamilan 40

Page 27: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira

3 jari di bawah prosessus xipoideus (Wiknjosastro, 2002).

Pada Saifuddin (2002) disebutkan, pada usia

kehamilan 28 minggu tinggi fundus 28 cm (± 2 cm) atau

pada pertengahan umbillikus dan prosessus xipoideus.

Kehamilan 29-35 minggu tinggi fundus sama dengan usia

kehamilan (+: 2 cm) dengan menggunakan petunjuk

badan TFU sama dengan usia kehamilan 28 minggu, dan

usia kehamilan 36 minggu TFU 36 cm (± 2 cm) atau pada

prosessus xipoideus.

Leopold II

Menentukan batas samping uterus dan

menentukan punggung janin yang membujur dari atas ke

bawah menghubungkan bokong dengan kepala

(Wiknjosastro, 2002). Pada letak membujur dapat

ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan

tulang iga seperti papan cuci (Manuaba, 1998).

Leopold III

Menentukan bagian terbawah janin, apakah

bagian terbawah sudah masuk atau masih bisa digoyang.

Bila bagian bawah kepala maka akan teraba bagian yang

bulat, keras, indenting (Jika belum masuk panggul) dan

dapat digoyangkan (Mochtar, 1998).

Leopold IV

Menentukan bagian terbawah janin. Apa dan

berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul. Pada

primigravida kepala akan masuk setelah 36 minggu,

sedang pada multigravida kepala turun menjelang

persalinan (Mochtar, 1998). Menurut Saifuddin (2002)

jika kepala masih berada pada pintu atas panggul, akan

mudah digerakkan dan pada pemeriksaan luar didapatkan

Page 28: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

kepala 5/5 bagian di atas sympisis. Apabila kepala sulit

digerakkan, dan bagian terbesar kepala belum masuk

panggul, maka kepala akan teraba 4/5 bagian di atas

sympisis dan pada pemeriksaan dalam kepala berada. di

Hodge I-II. Bila bagian terbesar kepala belum masuk

panggul dan pada pemeriksaan luar teraba 3/5 bagian

diatas sympisis, maka pada pemeriksaan dalam akan

didapatkan kepala teraba di Hodge II-III, sedangkan bila

kepala teraba 2/5 bagian di atas sympisis maka berarti

bagian terbesar kepala sudah masuk panggul dan pada

pemeriksaan dalam kepala teraba di Hodge III.

Kontraksi Braxton Hicks yang meningkat pada

trimester III perlu dikaji karena dapat menimbulkan

ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester kedua

maupun ketiga. Primigravida biasanya tidak mengalami

ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir, saat efek

perlindungan progesteron pada aktivitas uterus menurun

dan kadar oksitosin meningkat (Pusdiknakes, 2003).

TBJ (Taksiran berat Janin)

TBJ dikaji untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang

sebenarnya bisa terjadi penambahan atau pengurangan.

Menurut rumus Johnson-Tausak, berdasarakan atas ukuran Mc

Donald yaitu jarak antara asympisis pubis dan batas antara

fundus uteri melalui konveksi abdomen. Rumus yang dipakai

adalah :

BBJ = (TFU - 13) x 155 gram

BBJ = (TFU - 12) x l55 gram

BBJ = (TFU - 11) x 155 gram

Keterangan :

BBJ : Berat Badan Janin

TFU : Tinggi Fundus Uteri (Mochtar, 1998).

Page 29: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Auskultasi

DJJ sudah bisa didengar dengan jelas dan teratur, DJJ

normal 120-160 kali/menit, terdengar di punctum maksimum di

bagian kiri atau kanan (Saifuddin, 2002). Digunakan stetoskop

monoral (steloskop obstetrik) untuk mendengarkan DJJ

(Mochtar, 1998). Setelah punggung janin ditetapkan, diikuti

dengan pemeriksaan DJJ sebagi berikut :

Punctum maksimum DJJ ditetapkan disekitar scapulla.

DJJ dihitung dengan cara dihitung 1 menit penuh.

Perkusi

Pada keadaan ibu hamil pre eklampsia berat terdapat

hiperaktivitas (3+ sampai 4+) reflek tendon dalam (Doenges,

2001).

d. Pemeriksaan Penunjang

Digunakan untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi

kehamilan, pemeriksaan laboratorium urine untuk mengetahui kadar

protein dan glukosa, pemeriksaan darah untuk mengetahui rhesus,

golongan darah, Hb, dan rubella (Pusdiknakes. 2003). Pemeriksaan

protein dalam urine dilakukan pada setiap kali kunjungan bila

ditemukan hipertensi pada kehamilan (Depkes, 2001).

Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama

dan minggu ke-28. Hb di bawah 11 gr% pada kehamilan termasuk

anemia, di bawah 8 gr% adalah anemia berat (Depkes, 2000).

Dilakukan secara rutin pada kunjungan pertama, pada kehamilan 32

minggu dan jika diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan

kemungkinan anemia (Farrer, 2001).

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar Hb di

bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kurang dari 10,5 gr% pada

trimester II (Sarwono, 2002). Keluhan lemah, pucat mudah pingsan

sementara tensi masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia

Page 30: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

defisiensi, secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi, dan pucat

(Sarwono, 2002).

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dilakukan untuk

membuktikan kehamilan, usia kehamilan dan ukuran serta lokasi

plasenta. Digunakan pula untuk menyingkirkan kemungkinan

kehamilan kembar serta beberapa abnormalitas (Farrer, 2001). Pada

akhir trimester ini bagian terendah janin mulai memasuki pintu atas

panggul sehingga letak dan presentasi janin biasanya tidak berubah

lagi (Wiknjosastro, 2002). Pada hamil fisiologis, pada layar dapat

dilihat bagian yang berada di fundus menunjukkan bokong dan bagian

terendah kepala (Wiknjosastro, 2002).

a. Interpretasi data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa

yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan (Pusdiknakes,

2003).

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan

bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standart

nomenklatur diagnosa kebidanan (Pusdiknakes, 2003).

Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah diagnosa yang

berkaitan dengan gravida, para, abortus, umur kehamilan, janin

tunggal, hidup, intrauterine, presentasi.

Datadasar :

Data Subjektif

Pernyataan klien tentang umumya

b) Pernyataan klien tentang pernah tidaknya

mengalami kehamilan, keguguran dan melahirkan.

Pernyataan klien tentang kepastian HPHT nya.

Gerakan anak yang dirasakan.

Pernyataan hal-hal tentang keluhan klien di trimester III.

Data Objektif

Page 31: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

a) Dihitung dari HPHT menunjukkan usia kehamilan

aatara 29-42 minggu (kehamilan trimester 113).

b) Adanya pembesaran perut/ukuran uterus sesuai

umur kehamilan (Saifuddin, 2002).

c) Hasil pemeriksaan palpasi Leopold I-IV, auskultasi,

perkusi dan pemeriksaan penunjang.

2) Masalah

a) Permasalahan yang berhubungan dengan keluhan-

keluhan yang sering terjadi pada masa kehamilan trimester

III, yaitu : edema dependen, striae gravidarum, haemoroid,

keputihan, keringat bertambah, konstipasi, kram pada kaki,

nafas sesak, nyeri ligamentum rotundum (bokong), sakit

punggung atas dan bawah, varises pada kaki dan vulva.

b) Permasalahan yang berhubungan dengan psikologis

klien seperti rasa gelisah bahwa bayi akan lahir setiap saat

sementara ia mengawasi dan menunggu tanda dan gejala

persalinan, perasaan takut akan kehidupannya sendiri dan

bayinya, ataupun ketidaknyamanan fisik yang meningkat

sehingga klien merasa canggung dan perlu dukungan.

3) Kebutuhan

Kebutuhan diberikan sesuai dengan masalah yang dihadapi

oleh klien.

b. Diagnosa/Masalah Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan (Pusdiknakes, 2003). Pada

kasus ibu hamil fisiologis diagnosa atau masalah potensial tidak

muncul.

c. Antisipasi

Page 32: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Dengan tidak munculnya diagnose masalah atau masalah

potensial maka antisipasi tindakan segera, konsultasi, dan

kolaborasi tidak perlu dilakukan.

d. Rencana Tindakan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

menyangkut biopsikososio dan spiritual seperti ditemukan pada

langkah-langkah sebelumnya. Merujuk pada penanganan

kehamilan normal menurut Saifuddin (2002) dan nasihat-nasihat

yang perlu diberikan pada ibu hamil menurut Mochtar (1998) dan

Farrrer (2001), maka rencana yang diberikan :

1) Rencana tindakan terhadap masalah yang mungkin timbul

pada ibu hamil trimester III.

2) Memberikan KDS rencana persalinan. Mengenai hal-hal

yang perlu diketahui oleh wanita hamil trimester III pada

khususnya antara lain : makanan, hygiene, hubungan seksual,

senam hamil, perawata payudara dan persiapan laktasi, tanda

bahaya haniil trimester III, tanda-tanda persalinan dan

penetapan.

3) Memberikan suplemen zat best.

4) Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya belum

mendapatkan.

5) Menjadwalkan kunjungan ulang berikutnya.

e. Implementasi/ Pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara eflsien dan

aman (Pusdiknakes, 2003) Yaitu :

1) Tindakan terhadap masalah yang timbul pada hamil

trimester III dengan memberikan informasi mengenai penyebab

dan cara mengatasinya sehingga klien diharapkan dapat

beradaptasi dengan keadaannya. Memberikan informasi tentang

perubahan fisiologis yang biasa terjadi pada trimester III juga

Page 33: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

dapat meningkatkan pemahaman klien terhadap keadaannya

sehingga menurunkan kecemasan dan membantu penyesuaian

aktivitas perawatan dirinya (Doenges, 2001). Masalah yang

mungkin muncul pada wanita hamil trimester III antara lain :

edema, striae gravidarum, nocturia, haemoroid, keringat

bertambah, keputihan, konstipasi, hiperventilasi, kram pada

kaki, nyeri ligamantum rotundum, pingsan, sakit punggung atas

dan bawah, varises pada kaki dan vulva, susah tidur,

meningkatnya kontraksi braxton hicks.

2) Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

a) Makanan ibu hamil

b) Hygiene selama kehamilan

c) Hubungan seksual

d) Aktivitas dan istirahat

e) Senam hamil

f) Perawatan payudara dan persiapan laktasi

g) Tanda dan gejala persalinan

h) Persiapan persalinan

i) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera

jika ibu mendapati tanda-tanda bahaya (Saifuddin, 2002).

Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan trimester III menurut

Pusdiknakes (2003) antara lain :

Perdarahan pervaginam.

Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang.

Pandangan kabur.

Nyeri abdomen yang hebat.

Bengkak pada muka dan tangan.

(6) Bayi kurang bergerak seperti biasa. Bayi harus

bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam

(Pusdiknakes, 2003).

(7) Memberikan tablet tambah darah.

Page 34: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Untuk meningkatkan persediaan zat best selama

kehamilan, semua ibu hamil harus minum tablet

tambah darah paling sedikit 90 tablet selama

kehamilan. Ibu harus meminum satu tablet tambah

darah setiap harinya. Standart suplemen ini adalah 320

mg FeS04 (60 mg elemental iron) dengan 500 mcg

folic acid (Pusdiknakes, 2003). Teh, kopi, susu,

suplemen kalsium dan telur akan mengurangi

penyerapan zat besi apabila diminum/dimakan secara

bersamaan. Sedangkan ikan dan minuman seperti jus

jeruk akan membantu penyerapan zat besi (Jordan,

2002).

C. TINJAUAN TEORI KASUS

I. Definisi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada

umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar,

1998).

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam

kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang

sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan

berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232).

Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi

secara berlebihan selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112).yang

terjadi pada minggu ke 6 - 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut

sampai minggu ke 16 – 20 masa kehamilan.

Hiperemesis Gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering

kedapatan pada trimester 1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

dapat timbul setiap saat dan di malam hari (Prawirohardjo, yayasan Bina

Putaka 2007).

Page 35: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

II. Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Penyebab dari hiperemesis gravidarum belum diketahui secara

pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik

dan tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomik

pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan

Vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposis dan

faktor lain yang ditemukan oleh beberapa penulis adalah sebagai berikut.

1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,

mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada

mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa

faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan

tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

2. Masuknya Vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak,

juga disebut sebagai salah satu faktor organik.

4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit

ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap

kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungjawab sebagai ibu,

dapat menyebabkan konflik mental yang memperberat mual dan

muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi

hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.

Hubungan psikologik dengan hiperemesis gravidarum belum diketahui

pasti. Tidak jarang dengan memberikan suasana baru, sudah dapat

membantu mengurangi frekuensi muntah.

Namun diperkirakan berhubungan dengan kehamilan pertama,

peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan

ganda dan hamil anggur usia di bawah 24 tahun perubahan metabolik

dalam kehamilan, alergi, dan faktor psikososial. Wanita dengan

riwayat mual pada kehamilan sebelumnya dan mereka yang

Page 36: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

mengalami obesitas (kegemukan) juga mengalami peningkatan risiko

HG. Faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya

adalah :

1. Level hormon ß-HCG yang tinggi. Hormon ini meningkat cepat

pada trimester pertama kehamilan dan dapat memicu bagian dari

otak yang mengontrol mual dan muntah.

2. Peningkatan level estrogen mempengaruhi bagian otak yang

mengontrol mual dan muntah.

3. Perubahan saluran cerna, selama kehamilan, saluran cerna terdesak

karena memberikan ruang untuk perkembangan janin. Hal ini dapat

berakibat refluks asam (keluarnya asam dari lambung ke

tenggorokan) dan lambung bekerja lebih lambat menyerap makanan

sehingga menyebabkan mual dan muntah.

4. Faktor psikologis seperti stress dan kecemasan dapat memicu

terjadinya morning sickness.

5. Diet tinggi lemak, risiko HG meningkat sebanyak 5 kali untuk setiap

penambahan 15 g lemak jenuh setiap harinya.

6. Helicobacter pylori, penelitian melaporkan bahwa 90% kasus

kehamilan dengan HG juga terinfeksi dengan bakteri ini, yang dapat

menyebabkan luka pada lambung.

III. Patologik Hiperemesis Gravidarum

Bedah mayat pada wanita yang meninggal akibat hiperemesis

gravidarum menunjukan kelainan-kelainan pada berbagai alat dalam

tubuh, yang dapat juga ditemukan pada malnutrisi oleh berbagai macam

sebab.

1. Hati : pada hiperemesis gravidarum tanpa komplikasi hanya

ditemukan degenerasi lemak tanpa nekrosis, yang degenerasi lemak

tersebut terletak pada sentrilobuler, kelainan lemak ini nampaknya

tidak menyebabkan kematian dan dianggap sebagai akibat muntah

yang terus menerus. Dapat ditambahkan bahwa separuh penderita

Page 37: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

yang meninggal krena hiperemesis gravidarum menunjukan

gambaran mikroskopik hati yang normal.

2. Jantung : jantung menjadi lebih kecil daripada biasa dan

beratnya atrofi, ini sejalan dengan lamanya penyakit, kadang- kadang

ditemukan perdarahan sub-endokardial.

3. Otak : adakalanya terdapat bercak – bercak perdarahan

pada otak dan kelainan seperti pada ensefalopati Wernicke dapat

dijumpai (dilatasi kapiler dan perdarahan kecil – kecil didaerah

korpora mamailaria ventrikel ketiga dan keempat.

4. Ginjal : ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat

ditemukan pada tubuli kontorti (Prawirohardjo, 2007).

IV. Patofisiologis Hiperemesis Gravidarum

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada

trimester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas.

Mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat pengurangnya

pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita

hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan

– bulan.

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan

muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan

dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

Faktor psikologis merupakan faktor utama, disamping pengaruh

hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita

lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan mual, akan

mengalami emesis gravidarum yang lebih berat (Prawirohardjo, 2007).

Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan

karbihidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena

oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan

tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam

darah. Kekurangannya cairan yang diminum dan kehilangan cairan

Page 38: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan

plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah turun, demikian pula

khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,

sehingga aliran darah ke jaringan berkurang (Prawirohardjo, 2007).

Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen kejaringan

mengurang pula dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya

ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih

banyak, dapat merusak hati. Disamping dehidrasi dan terganggunya

keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir

esofagus dan lambung, dengan akibat perdarahan gastrointestinal

(Prawirohardjo, 2007).

V. Gejala dan Tanda Hiperemesis Gravidarum

Batas jelas antara mual yang masih fisiologis dalam kehamilan

dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum

penderita berpengaruh, sebaiknya ini dianggapi sebagai hiperemesis

gravidarum. Berikut ini adalah efek serta tanda dan gejala hiperemesis

gravidarum :

1. Muntah hebat

2. Nafsu makan byruk

3. Asupan makan buruk

4. Penurunan berat badan

5. Dehidrasi

6. Ketidak seimbangan elektrolit

7. Respon berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar

8. Muntah yang tak dapat diatasi dengan tindakan untuk mengatasi

morning sickness

9. Asidosis yang disebabkan kelaparan

10. Alkalosis akibat hilangnya asam hidrolkorida yang keluar bersama

muntahan

11. Hipokalemia

Page 39: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Ketika seorang wanita datang dengan keluhan mual dan

muntah, riwayat berikut harus dikaji untuk membedakan antara

mual dan muntah akibat kehamilan atau kondisi patologis ini.

a. Riwayat

1) Frekuensi episode muntah

2) Hubungan muntah dengan jumlah asupan makanan (jenis

dan jumlah)

3) Riwayat pola makan (jenis makanan dan minuman, jumlah,

waktu pemberian dan reaksinya)

4) Riwayat pengobatan (termasuk reaksi obat)

5) Eliminasi (frekuensi, jumlah, diare dan konstpasi)

6) Darah dalam muntahan (ulkus lambung atau radang

esofagus akibat muntah yang berulang)

7) Demam atau menggigil

8) Pajanan pada infeksi virus

9) Pajanan pada makanan terkontaminasi

10) Nyeri abdomen

11) Riwayat gangguan makan

12) Riwayat diabetes

13) Pembedahan abdomen sebelumnya

14) Frekuensi istirahat

15) Dukungan keluarga

16) Kecemasan karena kehamilan.

b. Pemeriksaan fisik

1) Berat badan (hubungannya dengan berat badan sebelunnya)

2) Suhu badan, denyut nadi, dan frekuensi pernapasan

3) Turgor kulit

4) Kelembaban membran mukosa

5) Kondisi lidah (bengkak, kering dan pecah – pecah)

6) Palpasi abdomen untuk melihat : pembesaran organ, nyeri

tekan, dan distensi

Page 40: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

7) Bising usus

8) Bau buah ketika bernapas

9) Pengkajian pertumbuhan janin

c. Laboratorium

1) Pemeriksaan keton di dalam urine

2) Urinalisis

3) BUN dan elektrolit

4) Tes fungsi ginjal (singkirkan kemungkinan hepatitis,

pankreatitis, dan kolestatis)

5) TSH dan T4 (sinkirkan kemungkinan penyakit gondok).

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya

gejala di bagi dalam 3 derajat :

a) Derajat 1

Muntah terus menerus (muntah > 3-4 kali/hari, dan

mencegah dari masuknya makanan atau minuman

selama 24 jam) yang mempengaruhi keadaan umum

penderita, yang menyebabkan ibu menjadi lemah, tidak

ada nafsu makan, berat badan turun (2-3 kg dalam 1-2

minggu), nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100x

permenit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan

kulit menurun dan mata cekung

b) Derajat 2

Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada

sekitarnya,turgor kulit lebih mengurang, lidah kering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-

kadang naik dan mata sedikit kuning. Berat badan

turun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun,

pengentalan darah, urin berkurang, dan sulit BAB.

Pada napas dapat tercium bau aseton dan dapat pula

ditemukan dalam kencing.

c) Derajat 3

Page 41: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Keadan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran

menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu

meningkat, dan tekanan darah turun. Pada jabang bayi

dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala:

nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental.

Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan termasuk

vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning

berarti sudah ada gangguan hati (Varnay, 2007).

VI. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus

ditemukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus,

sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus

dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis,

ulkus ventrikuli, dan tumor selebri yang dapt pula memberikan gelaja

muntah.

Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan

kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin,

sehingga pengobatan perlu segera diberikan (Prawirohardjo, 2007).

VII. Pengelolaan Hiperemesis Gravidarum

Pencegahan terhadap hiperemesis graviadarum perlu

dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan

dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan

keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan

dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan

segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering

atau biscuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau

lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya

disajikan dalam keadaan panas atau hangat atau sangat dingin.

Page 42: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Defekasi yang teratur hendaknya dapat dijamin, menghindarkan

kekurangan karbohidrat merupakan factor yang penting, oleh karenanya

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula (Prawirohardjo,

2007).

Cara pengelolaan hiperemesis gravidarum :

1. Obat-obatan

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang

maka diperlukan pengobatan. Tetapi perlu diingat untuk tidak

memberikan obat yang Teratogen. Sedativ yang sering diberikan

adalah Phenobarbital.V itamin yang dianjurkan adalah vitamin Bl

dan 86. Antihistaminika juga dianjurkan, seperti dramamin, avomin.

Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomi

hidrokhloride atau khlorpromasin. PenanganaN Hiperemesis

gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.

2. Isolasi

Penderita diisolasi dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara yang baik. Catat cairan yang keluar dan masuk.

Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar

penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. Tidak

diberikan makanan/minuman selama 24 jam Kadang-kadang

dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa

pengobatan.

3. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi

pekerjaan serta menghilangkan Masalah dan konflik, yang kiranya

dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4. Cairan parenteral

Page 43: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan

protein dengan glukosa 5o/o dalam cairan garam fisiologik

sebanyak 2-3liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan

vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada

kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara

intravena. Dibuat daftar control cairan yang masuk dan yang

dikeluarkan. Air kencing perlu diperiksa sehari-hari terhadap

protein, aseton, klorida dan bilirubin. Suhu dan nadi diperiksa setiap

4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan pemeriksaan

Hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila

selama 24 jarn penderita tidak muntah dan keadaan umum

bertambah baik dan dapat dicoba untuk memberiikan minuman, dan

lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak

cair. Dengan penanganand iatas, pada umumnya gejala-gejala akan

berkurang dan keadaan akan betambah baik.

5. Penghentian kehamilan

Pada sebagian kasus keadaan tidak menjadi baih bahkan mundur.

Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila

keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterus, anuria

dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organic. Dalam

keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri

kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering

sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu

cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi

gejala ireversibel pada organ vital (Prawirohardjo, 2007).

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan

laboratorium meliputi pemeriksaan keton urin (air seni), serta

elektrolit darah.

Tatalaksana

Page 44: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Tatalaksana hiperemesis gravidarum sangat beragam

tergantung dari beratnya gejala yang terjadi. Tatalaksana dini dapat

berpengaruh baik pada pasien. Ketika menatalaksana ibu dengan

HG, pencegahan serta koreksi kekurangan nutrisi adalah prioritas

utama agar ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat.

Pasien dapat dirawat karena mual dan muntah yang

berlebihan disertai koreksi untuk gangguan elektrolit dan cairan.

Pemberian nutrisi oral (melalui mulut) dapat diberikan pada pasien

secara perlahan-lahan, dimulai dengan makanan cair, kemudian

meningkat menjadi makanan padat dalam porsi kecil yang kaya

akan karbohidrat. Saran-saran yang diberikan pada ibu yang

mengalami HG adalah:

a. Menyarankan ibu hamil untuk mengubah pola makan

menjadi lebih sering dengan porsi kecil

b. Menganjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dan teh

hangat dan menghindari makanan berminyak serta berbau lemak

c. Jika dengan cara diatas tidak ada perbaikan maka ibu hamil

tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6, dan

antimuntah

d. Perawatan di Rumah sakit bila keadaan semakin memburuk

e. Cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein.

Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan

kalium.

f. Terapi psikologis apabila penanganan dengan pemberian

obat dan nutrisi yang adekuat tidak memberikan respon

(Prawirohardjo, 2007).

Pencegahan

Wanita yang mulai mengkonsumsi vitamin sejak

kehamilan dini dapat menurunkan risiko hiperemesis

gravidarum. Satu kali gejala HG muncul, maka perlu

penatalaksanaan sejak dini agar tidak terjadi perburukan.

Page 45: 36574873 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

VIII. Prognosis Hiperemesis Gravidarum

Dengan penanganan yang baik prognosi hiperemesis gravidarum

sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun

demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa

ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2007).